Professional Documents
Culture Documents
Ijaz Alquran
Ijaz Alquran
Bismillahirohmanirrohiim
Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokaatuh Segala puji dan syukur kehadirat Alloh ‘azza
wajala Robb semesta alam karena atas hidayah dan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, insya Alloh. Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad sholallohu ‘alaihi wasalam serta segenap keluarga dan sahabatnya serta para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Makalah yang membahas tentang Kemu’jizatan al-Quran ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat
bagi mahasiswa semua, meskipun dalam penyusunannya jauh dari kesempurnaan, akan tetapi
tanpa mengurangi rasa hormat kami, penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun baik dari dosen mata kuliah maupun dari mahasiswa sekalian. Kesempurnaan dan
kebenaran itu hanya dari Alloh ‘azza wajala sedangkan kesalahan dan kekurangan adalah dari
manusia kami pribadi.
BAB II : PEMBAHASAN....................................................................................... 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ini, kita sering menilai sesatu itu mustahil
karena akal manusia yang terbatas dan terpaku dengan hukum-hukum alam atau hukum
sebab akibat yang telah kita ketahui. Sehingga kita sering menolak suatu yang tidak
sejalan dengan logika atau hukum yang berlaku. Manusiadengan akal yang dimilikinya
tidak mampu merenungkan ciptaan Allah di muka bumi dan di alam semesta. Mereka
tidak mencoba untuk menyempatkan diri mentadabburi kebesaran Tuhan yang terlukis
pada alam semesta. Sehingga Allah mengutus setiap rasul pada kaumnya. Kemudian
bersamaan dengan itu Allah bekali setiap rasul dengan mukjizat sebagai tandingan
terhadap kemampuan diluar kebiasaan yang berkembang ditengah-tengah kaumnya.
Kemampuan luar biasa atau yang lebih sering dikenal sebagai mukjizat yang dimiliki
oleh setiap rasul untuk menandingi dan mengalahkan kemampuan luar biasa yang ada di
kaum mereka sehingga dengan adanya itu mereka tidak sanggup melawan dan muncullah
perasaan lemah dalam diri mereka yang pada akhirnya membawa mereka pada keimanan
dengan risalah yang dibawa oleh rasul. Pembicaraan tentang kemukjizatan al-Quran
merupakan suatu mukjizat tersendiri, dimana para peneliti tidak bisa mencapai
kesempurnaan dari setiap sisi-sisi kemukjizatannya. Dan berbagai pertanyaan lainnya
seputar kemukjizatan Alquran akan penulis coba paparkan jawabannya dalam makalah
ini.
Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan kemukjizatan al-Quran.
b. Apa saja ruang lingkup kemukjizatan al-Quran.
c.. apa manfaan dan kemujizatan alquran
BAB II
PEMBAHASAN
Maka mukjizat adalah sebuah peristiwa, urusan, perkara yang luar biasa yang dibarengi
dengan tantangan dan tidak bisa dikalahkan. al-Quran menantang orang-orang Arab, mereka
tidak kuasa melawan meskipun mereka merupakan orang-orang yang fasih, hal ini tiada lain
karena al-Quran adalah mukjizat. Al-Quran memiliki keistimewaan bila dibandingkan dengan
mukjizat-mukjizat para nabi sebelumnya. Mukjizat para nabi sebelumnya merupakan mukjizat
yang hanya dapat diindera dan dibuktikan oleh kaum dan orang-orang yang sezaman dengan
nabi tersebut, dan tidak dapat diketahui oleh orang-orang setelahnya kecuali melalui berita,
sedangkan mukjizat al-Quran adalah mukjizat yang dapat diindera dan dibuktikan oleh seluruh
manusia disetiap masa sampai hari kiamat.
1. Rasulullah Saw. menantang bangsa Arab dengan Al-Qur`an secara keseluruhannya, dalam
bentuk cakupan yang luas meliputi seluruh jin dan manusia. Dalam hal ini Allah
menjelaskan dalam Al-Qur`an
قل لئن اجتمعت اإلنس والجن على ان يأتوا بمثل هذا القران اليأتونبمثله@ ولو كان بعضهم لبعض ظهيرا
Artinya : Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa (dengan) Al-Qura`an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya,
sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.
2. Rasulullah Saw. menantang bangsa Arab dengan sepuluh surat dari Al-Qur`an, sebagaimana
di jelaskan dalam firman Allah
Bahkan mereka mengatakan, "Dia (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur`an itu."
Katakanlah, "(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surat semisal dengannya (Al-Qur`an)
yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja diantara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar." Rasulullah menantang mereka dengan satu surat, hal ini
dijelaskan dalam firman Allah di surah ( yunus : 38 )
Yang Artinya : Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-
buatnya? Katakanlah, "Buatlah sebuah surat yang semisal dengan surat (Al-Qur`an), dan ajaklah
siapa saja diantara kamu orang yang mampu (membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang
yang benar."
Di ayat lain : وان كنتم في ريب مما نزلنا على عبدنا فأتوا بسورة من مثله ۖ واعواشهداءكم من دون هللا ان كنتم صادقين
Artinya : Dan jika kamu meragukan (Al-Qur`an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami
(Muhammad), maka buatlah satu surat semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu
selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."
Pada masa itu kita ketahui bahwa bangsa arab adalah para ahli bahasa dan balaghah,
namun keunggulan yang mereka miliki itu membuat mereka tidak mampu untuk mendatangkan
tandingan Al-Qur`an. Mereka telah berupaya keras untuk mencari-cari sisi kelemahan dan
kekurangan dalam Al-Qur`an, tapi pada akhirnya upaya mereka tidak membuahkan hasil.
Mereka terbungkam dan tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga untuk merendahkan al-Qur`an
mereka mencoba dengan cara lain, dengan mengatakan : al-Qur`an adalah sihir, perkataan ahli
sya`ir, atau orang gila atau dongeng orang-orang masa lampau, sehingga telah nyata bahwasanya
bangsa Arab tidak sanggup menandingi kehebatan al-Qur`an meskipun mereka pakar dalam
bidang bahasa dan balaghah. Dan juga kemukjizatan al-Qur`an sebagai tantangan untuk seluruh
umat dalam segala masa.
MACAM-MACAM KEMUKJIZATAN AL-QURAN
Secara garis besar macam-macam mukjizat terbagi menjadi dua, yaitu mukjizat yang
bersifat Material Inderawi yang tidak kekal dan mukjizat immaterial logis dan dapat dibuktikan
sepanjang masa.
1. Mukjizat Material Inderawi Mukjizat ini terdapat pada nabi-nabi terdahulu, artinya
bahwa keluarbiasaan tersebut dapat disaksikan dan dijangkau langsung lewat indera oleh
umat-umat tempat nabi-nabi menyampaikan risalah. Perahu Nabi Nuh yang dibuat atas
petunjuk Allah sehingga mampu bertahan dalam situasi ombak dan gelombang yang
demikian dahsyat. Tidak terbakarnya Nabi Ibrahim a.s dalam kobaran api yang sangat
besar; berubah wujudnya tongkat Nabi Musa a.s. menjadi ular; penyembuhan yang
dilakukan oleh Nabi Isa a.s. atas izin Allah, dan lain-lain, kesemuanya bersifat material
indrawi, sekaligus terbatas pada lokasi tempat mereka berada, dan berakhir dengan
wafatnya mereka
2. Mukjizat Immaterial Logis Yaitu mukjizat yang diturunkan kepada nabi terakhir yaitu
Muhammad shallalu’alai wasallamberupa mukjizatal-Quran yang sifatnya bukan
inderawi atau material tetapi dapat dipahami akal dan tidak dibatasi oleh suatu tempat
atau masa tertentu. Mukjizat al-Quran dapat dijangkau oleh setiap orang yang
menggunakan akalnya dimana dan kapan-pun. · Perbedaan ini disebabkan oleh dua hal
pokok :
Para Nabi sebelum Nabi Muhammad shalallahu’alai
wasallam, ditugaskan untuk masyarakat dan masa tertentu.
Karena itu,mukjizat mereka hanya berlaku untuk masa dan
masyarakat tersebut, tidak untuk sesudah mereka. Ini
berbeda dengan mukjizat Nabi Muhammadshalallahu’alai
wasallam yang diutus untuk seluruh umat manusia sampai
akhir zaman
Manusia mengalami perkembangan dalam pemikiranya.
Umat para Nabi khususnya sebelum Nabi
Muhammadshalallahu’alai wasallam membutuhkan bukti
kebenaran yang sesuai dengan tingkat pemikiran mereka.
Bukti tersebut harus demikian jelas dan langsung
terjangkau oleh indra mereka. Akan tetapi, setelah manusia
mulai menanjak ke tahap kedewasaan berpikir, bukti yang
bersifat indrawi tidak dibutuhkan lagi.
SEGI-SEGI KEMUKJIZATAN AL-QURAN
3. Sebagian yang lain berpendapat bahwa segi kemukjizatan al-Quran itu terkandung
balaghah tangkat tinggi, redaksinya yang bernilai sastra dan susunannya yang indah,
karena nilai sastra yang terkandung dalam al-Quran itu sangat tinggi dan tidak ada
bandingannya.
4. Ulama lain berpendapat bahwa kemukjizatan itu karena al-Quran terhindar dari adanya
pertentangan, dan mengandung arti yang lembut dan memuat hal-hal ghaib diluar
kemampuan manusia dan diluar kekuasaan mereka untuk mengetahuinya.
5. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa segi kemukjizatan al-Quran adalah
mengandung bermacam-macam ilmu dan hikmahyang sangat dalam, baik dalam
permulaan, tujuan maupun dalam menutup setiap surat. Adapun mengenai segi manakah
kemukjizatan itu kami akan menguraikan tiga macam Aspek kemukjizatan al-Quran
seperti: aspek bahasa, aspek Ilmiah,Aspek Tasyria (Hukum).
KESIMPULAN
Mukjizat adalah sebuah peristiwa, urusan, perkara yang luar biasa yang dibarengi dengan
tantangan dan tidak bisa dikalahkan. al-Quran menantang orang-orang Arab, mereka tidak kuasa
melawan meskipun mereka merupakan orang-orang yang fasih, hal ini tiada lain karena al-Quran
adalah mukjizat. Mukjizatterbagi menjadi dua,yaitu mukjizat yang bersifat Material Inderawi
yang tidak kekal dan mukjizat immaterial logis. Mukjizat Material Inderawi adalah mukjizat
yang dapat disaksikan dan dijangkau langsung lewat indera dan terdapat pada rasul-rasul
terdahulu yang sifatnya terbatas pada lokasi tempat mereka berada, dan berakhir dengan
wafatnya rasul tersebut. Sedangkan mukjizat imaterial logis merupakan mukjizat yang
diturunkan kepada nabi terakhir yaitu Muhammad shallalu’alai wasallamberupa mukjizatal-
Quran yang sifatnya bukan inderawi atau material tetapi dapat dipahami akal dan tidak dibatasi
oleh suatu tempat atau masa tertentu. Mukjizat al-Quran dapat dijangkau oleh setiap orang yang
menggunakan akalnya dimana dan kapan-pun. Segi kemukjizatan al-Quran dilihat dari 3 aspek
yang pertama dari segi bahasanya yangmemperlihatkan kefasihan dan menggunakan kata dan
kalimat yang paling lembut, indah, ringan, serasi, dan kokoh serta melalui sastra yang paling
baik dan mudah dipahami.Kedua, segi ilmiah dimana al-Qur'anmenuntun manusia untuk berfikir
dan membuka pintu-pintu pengetahuan, dan mengajak untuk berkontribusi di dalamnya,
berkembang dan menerima setiap inovasi yang dimunculklan dari penemuan-penemuan ilmiah
akan tetapi hal ini bukan berarti al-Quran mengandung semua teori ilmiah. Yang ketiga dari segi
syariat dimana al-Quran meupakan Dustur Tasyri’i (sistem perundang-undangan) paripurna yang
membangun kehidupan manusia diatas dasar konsep yang paling tinggi dan mulia sehingga
terciptalah kehidupan yang adil dan sejahtera. Al-Quran sebagai mukjizat menunjukkan kepada
kita tentang kebenaran nabi sebagai seorang rosul, dengan memperlihatkan kelemahan orang
arab dalam menantangnya dan kelemahan orang-orang yang datang sesudah mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Manna Khalil al-Qattan , Studi Ilmu-ilmu Al-quran,Bogor: Litera Antar Nusa, 2004,
Cetakan Ke-8 Hal: 371