Professional Documents
Culture Documents
SURVIVAL
SURVIVAL
Survival berasal dari kata survive, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya untuk
mempertahankan hidup dari kondisi-kondisi tertentu. Pentingnya mempertahankan hidup berkaitan dengan
munculnya kondisi kritis, yang dimaksud adalah “aspek” apa yang akan kita hadapi dalam situasi survival ?
1. Psikologis
(panic, takut, cemas, kesepian, bingung, dll)
2. Fisiologi
(Sakit, Lapar, Haus, Lelah, Luka,dll)
3. Lingkungan
(Panas, Dingin, Hujan, Kering, Fauna, dll)
Usaha apa saja yang perlu kita lakukan agar keluar dari kondisi survival, dalam arti menguasai keadaan
tersebut. Dapat ditemukan dari kata kunci survival tersebut.
12
A = Act like the native, Bersifat seperti asli. Adat istiadat setempat haruslah dihargai dan ditiru
L =Learn basic skill, Latihlah dirimu dan belajarlah selalu. Jaminan yang terbaik adalah menguasai dan
memahami teknik-teknik survival
S = Sit, Duduk, Berhenti dan beristirahat sejenak agar bisa berpikir dan menguasai rasa takut dan panic.
T = Thinking. Berpikirlah positif dengan jernih dan bertindak dengan tenang
O = Observation, Lihat sekeliling dan pelajari jalur/medan yang akan dilalui
P = Planning, Rencanakan tindakan apa yang akan dilakukan untuk kedepannya
a. Bivak
Tujuan dari membuat bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita
dari factor-faktor alam dan lingkungan yang ekstrim. Syarat yang harus diperhatikan dalam membuat
bivak :
Kondisi alam
Fasilitas alam yang menunjang disekitar kita dan bahan yang kita bawa
Jangan membangun shelter di tempat yang riskan tergenang air (banjir), seperti di tepi sungai. Walaupun
tempat itu terlihat bersih dan kering, akan sangat berbahaya apabila datang hujan.
Usahakan dalam pembuatan shelter tidak dibawah pohon yang berdahan rapuh atau di bawah pohon
kelapa. Karena dapat membahayakan jika dahan rapuh atau buah kelapa itu jatuh menimpa shelter kita.
12
Tidak di tempat yang dicurigai sebagai sarang binatang buas atau sarang nyamuk/serangga. Karena dapat
mengganggu kenyamanan beristirahat.
Bahan pembuat shelter harus kuat dan pengerjaannyapun sebaik-baiknya, karena akan mempengaruhi
dalam kenyamanan kita.
b. Pakaian
Sebaiknya kita melindungi tubuh dengan pakaian yang tahan air dan dingin.
2. Makanan
Sumber makanan dapat kita peroleh dari binatang dan daerah sekitar kita.
12
Makan berbagai jenis tumbuhan
Menghindari makan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu dan tidak dikenal
Mengoleskan sedikit kebibir dan tunggu reaksinya, bila tidak ada rasa aneh berarti cukup aman
Memasak terlebih dahulu tumbuhan yang akan dimakan
3. Api
Seseorang dalam kondisi survival pertama kali akan memilih
membuat api sebelum mengerjakan hal lain. Fungsi Api :
Penerangan
Memasak makanan dan minuman
Membuat tanda pertolongan
Api kecil lebih menghemat bahan bakar dan akan lebih mudah untuk
dikontrol. Tiga elemen yang harus diperhatikan dalam membuat api dapat
digambarkan sebgai suatu segi tiga yang saling berhubungan.
12
Selalu persiapkan terlebih dahulu bahan bakar yang cukup.Pisahkanlah bahan ini berdasarkan
ukurannya.Pisahkan ranting-ranting kecil dengan ranting yang agak besar dan batang kayu yang besar.Jika
kayunya agak lembab ataupun basah, sisiklah terlebih dahulu bagian yang basah atau bisa juga dengan membuat
cacahan-cacahan pada batangnya sehingga menyerupai bunga-bunga kayu.
12
Etika Membuat Perapian
Terkadang membuat perapian menjadi suatu perdebatan di kalangan penggiat alam terbuka dan pemerhati
lingkungan.Beberapa hal yang perlu dijadikan perhatian dalam membuat perapian adalah:
Buatlah perapian yang secukupnya, tidak terlalu besar dan membutuhkan bahan bakar kayu yang banyak,
sesuaikan dengan maksud kita membuat perapian.
Jangan menebang kayu sembarangan! Walaupun terkadang hal ini sangat kontradiktif dengan pembuatan
perapian, bukan berarti membuat suatu perapian dilarang sama sekali. Yang diperlukan adalah
kebijaksanaan kita saat membuat dan menggunakannya. Pilihlah kayu yang telah tumbang ataupun mati
yang cukup kering/tidak mengandung banyak air. Cukup banyak ranting-ranting yang telah mati di dalam
hutan dan dapat digunakan daripada melakukan penebangan. Daun-daun kering juga dapat dipergunakan
sebagai “pemancing” dalam membuat perapian.
Pastikan perapian yang akan dipadamkan benar-benar telah mati/padam. Setelah itu dikubur dalam tanah.
Perhatikan bagian dasar dari perapian terbuat dari gambut, tanah, atau akar-akar kayu yang menumpuk.
Sebaiknya membuat api di atas tanah karena akar ataupun gambut dapat terbakar secara menjalar di
lapisan bawah tanpa terlihat oleh kita.
4. Air
Air merupakan priritas utama dalam survival.Jika kekurangan air dapat menyebabkan dehidrasi. Bila
seseorang tidak mendapatkan air sama sekali dalam waktu 3 hari, maka dia akan terancam kematian.
Klasifikasi air dapat kita bagi menjadi :
1. Air yang dapat diminum langsung, syaratnya tidak berwarna dan tidak berbau. Jenis tumbuhan yang
mengadung air :
- Tumbuhan yang beruas-ruas, misal rotan
- Tumbuhan ynag merambat, misal lumut
- Tumbuhan khusus, misal kantung semar
2. Jejak binatang menyusui/mamalia juga menunjukkan lokasi mata air
3. Air yang tercemar tetapi dengan proses sederhana dapat diminum. Misalnya, air yang tergenang, air
berlumpur.
12
5. Membuat perangkap (trap)
Membuat perangkap merupakan keterampilan yang sangat diperlukan bagi mereka yang gemar berolah
raga dialam bebas. Pembuatan trapini sangat penting sekali bagi survivor, apabila sudah kehabisan bahan
makanan. Walaupun mudah pembuatan trap juga harus dilatih setiap saat.
Aturan Trap :
pisau
tali/kawat
kayu, dll
Pada pembuatan trap ini perlu mempelajari dan membaca tanda jejak.Gunanya :
Macam-macam perangkap :
Perangkap ini ditujukan untuk menangkap binatang yang cukup besar seperti : kelinci, ayam, bebek, dan
lain lain.
12
c. perangkap lubang penjerat
Perangkap ini adalah modifikasi dari perangkap tali dan perangkap lubang. Perangkap ini terdiri dari :
Tali laso yang diikatkan pada dahan pohon yang kuat dan diletakan mendatar.
Lubang perangkap yang digali, kedalamannya disesuaikan dengan hewan yang akan ditangkap.
Mulut lubang disamarkan dengan dedaunan dan laso diletakan di atas dedaunan tersebut.
Diberi umpan di atas dedaunan, ditengah laso
d. perangkap menimpa
Perangkap lain yang ditujukan untuk menangkap binatang kecil lainya adalah perangkap menimpa.
Perangkap ini memanfaatkan berat kayu untuk menindih. Model ini dikenal dengan nama Deadfall Snare.
Yang diperlukan dalam pembuatan perangkap ini adalah :
Batang pohon besar ditumpukan pada kayu pohon lainya yang saling menopang.
Kayu pohon penopang yang saling berhubungan dengan batang pohon besar dan jika salah satu
tersenggol, maka yang lain akan jatuh dan menimpa.
Umpan yang diletakan dekat dengan kayu pohon penopang dan apabila tergerak, maka kayu pohon
penopang akan bergeser sehingga batang pohon besar akan jatuh menimpa
12
e. kombinasi perangkap lubang dan menimpa
Perangkap ini merupakan kombinasi bentuk lubang perangkap dan perangkap menimpa. Perangkap ini
terdiri dari :
Batang pohon besar untuk menimpa mangsa.
Kayu pohon yang saling menopang.
Umpan.
Lubang perangkap lengkap dengan samarannya.
Cara kerjanya hampir sama dengan trap menimpa, tetapi ketika mangsa tertimpa batang, ia akan langsung
masuk ke lubang
6. Peralatan pendukung
Dibedakang menjadi 2 bagian, yaitu :
Peralatan Pendukung kemampuan untuk tetap survive dalam kondisi survival
Peralatan yang membantu untuk memberikan tanda kepada orang lain.
12
MEMBACA JEJAK
Jenis-jenis jejak :
Jejak alami :
Tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan. Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
- Jenis binatang yang lewat
- Arah gerak binatang
- Besar kecilnya binatang
- Cepat lambatnya gerak binatang
Jejak buatan
Jejak yang dibuat oleh manusia
Jejak Binatang
Kelinci
Pada kaki belakang jejak lonjong dengan kuku yang lembut, kaki depan yang lebih pendek
hampir bulat yang juga tercetak lembut
Kambing Liar
Kuku terbelah dua agak memanjang, tidak terhubung dan sedikit berdekatan, bagian
belakang membulat.
Rusa
Dalam, memiliki kuku lengkung seperti banteng, agak kurus seperti kambing, ada kuku
Babi Hutan
Jejak hampir mengotak dengan ujung terbelah, pijakan dalam pada bagian tengah,
12
Domba Liar
Kuku terbelah dua lebih panjang dari kambing, tidak terhubung dan sedikit berdekatan,
Sapi / Banteng
Dalam, dua tanda lengkung identik terpisah ujung atas agak meruncing, pola mirip
pantat.
Anjing Liar
Berjalam menggunakan empat jemari kaki dan meninggalkan lubang jejak dan satu
Meninggalkan jejak lima jari kaki yang berselaput, ukuran kaki hampir sama
Berang-berang
Kaki belakang berselaput agak besar dibanding kaki depan berkuku tajam, ukuran
Luak
12
Dengan lima jari kaki dan kuku yang panjang dengan bagian depan afak memanjang digunakan untuk menggali,
Cerpelai
Jejak tidak terlalu jelas kecuali pada tanah gembur, memiliki lima jari kaki dan ada
Beruang
Ukuran jejak mirip manusia berkisar 30x18 cm, memiliki lima jari dangan kuku
panjang, jarak kaki belakang cukup dekat dibanding dengan manusia saat
berjalan
Serigala
Ukuran jejak berkisar 8x7 cm, jejak lima jari dengan kuku yang kuat dan
12