You are on page 1of 12

SURVIVAL

Survival berasal dari kata survive, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya untuk
mempertahankan hidup dari kondisi-kondisi tertentu. Pentingnya mempertahankan hidup berkaitan dengan
munculnya kondisi kritis, yang dimaksud adalah “aspek” apa yang akan kita hadapi dalam situasi survival ?

Secara umum aspek-aspek itu dapat dipisahkan pada 3 golongan :

1. Psikologis
(panic, takut, cemas, kesepian, bingung, dll)
2. Fisiologi
(Sakit, Lapar, Haus, Lelah, Luka,dll)
3. Lingkungan
(Panas, Dingin, Hujan, Kering, Fauna, dll)

Ketiga aspek tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi.

Modal dasar menghadapi survival :

1. Semangat untuk mempertahankan hidup


Keyakinan yang kuat untuk mempertahankan hidup ini merupakan modal dasar yang paling penting dan
dapat mempengaruhi modal dasar yang lain
2. Kesiapan diri
Artinya adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengantisipai bahaya-
bahay survival
3. Alat pendukung
Jumlah dan jenis peralatan yang dipunyai juga dapat mempengaruhi keberhasilan dalam survival

Tindakan dalam kondisi survival

Usaha apa saja yang perlu kita lakukan agar keluar dari kondisi survival, dalam arti menguasai keadaan
tersebut. Dapat ditemukan dari kata kunci survival tersebut.

S = Size up the situation, Sadari sungguh-sungguh situasimu


U = Under base make waste, Untung malang tergantung ketenanganmu. Berpikir dan bertindaklah dengan
tenang dan bijaksana

R = Rasa takut dan panic, Kuasailah segera


V = Vakum/Kekosongan, isilah segera. Isilah waktu yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang ditujukan pada
usaha mengatasi kondisi survival

I = Ingat dimana kamu berada


V =Value living, Hargailah hidup itu. Tidak putus asa

12
A = Act like the native, Bersifat seperti asli. Adat istiadat setempat haruslah dihargai dan ditiru
L =Learn basic skill, Latihlah dirimu dan belajarlah selalu. Jaminan yang terbaik adalah menguasai dan
memahami teknik-teknik survival

Atau bila tersesat ingat apda kata-kata “STOP” yang berarti :

S = Sit, Duduk, Berhenti dan beristirahat sejenak agar bisa berpikir dan menguasai rasa takut dan panic.
T = Thinking. Berpikirlah positif dengan jernih dan bertindak dengan tenang
O = Observation, Lihat sekeliling dan pelajari jalur/medan yang akan dilalui
P = Planning, Rencanakan tindakan apa yang akan dilakukan untuk kedepannya

Kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat Kondisi Survival :

1. Perlindungan terhadap ancaman


Kegiatan yang harus di usahakan :
 Perlindungan terhadap cuaca (panas, dingin, hujan, angin, dll)
 Perlindungan terhadap makanan dan minuman yang beracun
 Perlindungan terhadap gangguan binatang
 Perlindungan tehadap penyakit/cedera

Bentuk Perlindungan yang dapat diusahakan :

a. Bivak
Tujuan dari membuat bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita
dari factor-faktor alam dan lingkungan yang ekstrim. Syarat yang harus diperhatikan dalam membuat
bivak :
 Kondisi alam
 Fasilitas alam yang menunjang disekitar kita dan bahan yang kita bawa

Yang harus diingat dalam membuat bivak :

 Bivak jangan sampai bocor


 Pilih lokasi yang baik
 Jangan terlalu merusak alam sekitar

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

 Jangan membangun shelter di tempat yang riskan tergenang air (banjir), seperti di tepi sungai. Walaupun
tempat itu terlihat bersih dan kering, akan sangat berbahaya apabila datang hujan.
 Usahakan dalam pembuatan shelter tidak dibawah pohon yang berdahan rapuh atau di bawah pohon
kelapa. Karena dapat membahayakan jika dahan rapuh atau buah kelapa itu jatuh menimpa shelter kita.

12
 Tidak di tempat yang dicurigai sebagai sarang binatang buas atau sarang nyamuk/serangga. Karena dapat
mengganggu kenyamanan beristirahat.
 Bahan pembuat shelter harus kuat dan pengerjaannyapun sebaik-baiknya, karena akan mempengaruhi
dalam kenyamanan kita.

b. Pakaian
Sebaiknya kita melindungi tubuh dengan pakaian yang tahan air dan dingin.

2. Makanan
Sumber makanan dapat kita peroleh dari binatang dan daerah sekitar kita.

a. Makanan dari Hewan


Makanan yang bersumber dari hewan terutama yang dibutuhkan adalah kandungan lemak dan
proteinnya.Golongan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan adalah sbb :
- Binatang lunak - Unggas
- Serangga - Reptil
- Binatang bertulang belakang

b. Makanan dari Tumbuhan


Tumbuh-tumbuhan terutama memberikan karbohidrat dan juga seratnya memperlancar pencernaan. Yang
harus diingat antara lain :
 Kita dapat mencontoh binatang untuk menentukan apakah tumbuhan tersebut dapat
dimakan/tidak
 Jangan memekan hanya satu jenis tumbuhan yang tidak dikenal, karena dapat menyebabkan
keracunan.

Tumbuhan yang dapat dimakan :

 Tumbuhan yang masih muda (pucuk/tunas)


 Tumbuhan yang tidak mengandung getah
 Tumbuhan yang tidak berbulu
 Tumbuhan yang dimakan oleh binatang mamalia

Langkah-langkah yang perlu dilakukan bila akan memakan tumbuhan :

 Makan tumbuh-tumbuhan yang sudah dikenal

12
 Makan berbagai jenis tumbuhan
 Menghindari makan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu dan tidak dikenal
 Mengoleskan sedikit kebibir dan tunggu reaksinya, bila tidak ada rasa aneh berarti cukup aman
 Memasak terlebih dahulu tumbuhan yang akan dimakan

3. Api
Seseorang dalam kondisi survival pertama kali akan memilih
membuat api sebelum mengerjakan hal lain. Fungsi Api :
 Penerangan
 Memasak makanan dan minuman
 Membuat tanda pertolongan

Api kecil lebih menghemat bahan bakar dan akan lebih mudah untuk
dikontrol. Tiga elemen yang harus diperhatikan dalam membuat api dapat
digambarkan sebgai suatu segi tiga yang saling berhubungan.

Cara membuat api

12
Selalu persiapkan terlebih dahulu bahan bakar yang cukup.Pisahkanlah bahan ini berdasarkan
ukurannya.Pisahkan ranting-ranting kecil dengan ranting yang agak besar dan batang kayu yang besar.Jika
kayunya agak lembab ataupun basah, sisiklah terlebih dahulu bagian yang basah atau bisa juga dengan membuat
cacahan-cacahan pada batangnya sehingga menyerupai bunga-bunga kayu.

12
Etika Membuat Perapian

Terkadang membuat perapian menjadi suatu perdebatan di kalangan penggiat alam terbuka dan pemerhati
lingkungan.Beberapa hal yang perlu dijadikan perhatian dalam membuat perapian adalah:

 Buatlah perapian yang secukupnya, tidak terlalu besar dan membutuhkan bahan bakar kayu yang banyak,
sesuaikan dengan maksud kita membuat perapian.
 Jangan menebang kayu sembarangan! Walaupun terkadang hal ini sangat kontradiktif dengan pembuatan
perapian, bukan berarti membuat suatu perapian dilarang sama sekali. Yang diperlukan adalah
kebijaksanaan kita saat membuat dan menggunakannya. Pilihlah kayu yang telah tumbang ataupun mati
yang cukup kering/tidak mengandung banyak air. Cukup banyak ranting-ranting yang telah mati di dalam
hutan dan dapat digunakan daripada melakukan penebangan. Daun-daun kering juga dapat dipergunakan
sebagai “pemancing” dalam membuat perapian.
 Pastikan perapian yang akan dipadamkan benar-benar telah mati/padam. Setelah itu dikubur dalam tanah.
Perhatikan bagian dasar dari perapian terbuat dari gambut, tanah, atau akar-akar kayu yang menumpuk.
Sebaiknya membuat api di atas tanah karena akar ataupun gambut dapat terbakar secara menjalar di
lapisan bawah tanpa terlihat oleh kita.

4. Air
Air merupakan priritas utama dalam survival.Jika kekurangan air dapat menyebabkan dehidrasi. Bila
seseorang tidak mendapatkan air sama sekali dalam waktu 3 hari, maka dia akan terancam kematian.
Klasifikasi air dapat kita bagi menjadi :
1. Air yang dapat diminum langsung, syaratnya tidak berwarna dan tidak berbau. Jenis tumbuhan yang
mengadung air :
- Tumbuhan yang beruas-ruas, misal rotan
- Tumbuhan ynag merambat, misal lumut
- Tumbuhan khusus, misal kantung semar
2. Jejak binatang menyusui/mamalia juga menunjukkan lokasi mata air
3. Air yang tercemar tetapi dengan proses sederhana dapat diminum. Misalnya, air yang tergenang, air
berlumpur.

Cara mendapatkan air :

12
5. Membuat perangkap (trap)
Membuat perangkap merupakan keterampilan yang sangat diperlukan bagi mereka yang gemar berolah
raga dialam bebas. Pembuatan trapini sangat penting sekali bagi survivor, apabila sudah kehabisan bahan
makanan. Walaupun mudah pembuatan trap juga harus dilatih setiap saat.

Aturan Trap :

 Jangan mengganggu lingkungan


 Sembunyikan bau tubuh (asapi)
 Kamuflase (berbaur)
 Buatlah trap tersebut kuat

Alat-alat yang dibutuhkan :

 pisau
 tali/kawat
 kayu, dll

Pada pembuatan trap ini perlu mempelajari dan membaca tanda jejak.Gunanya :

 mengetahui binatang dan kehidupan disuatu daerah


 mengetahui apakah suatu daerah dilalui manusia atau binatangtertentu.
 Untuk mencari jalan keluar apabila tersesat dalam perjalanan.

Macam-macam perangkap :

a. perangkap model menggantung (hanging snare)


Perangkap model menggantung ini biasanya memanfaatkan :
 Kelenturan dahan pohon.
 Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.
 Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila laso
goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnya tali akan
menjerat.

Perangkap ini ditujukan untuk menangkap binatang yang cukup besar seperti : kelinci, ayam, bebek, dan
lain lain.

b. perangkap tali sederhana


Untuk binatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan perangkap tali sederhana yang
diletakan di atas tanah ataupun digantung.Tali laso yang telah diberi umpan diikatkan pada dahan pohon
atau batu yang berat.Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak bisa pergi kemana-mana lagi.

12
c. perangkap lubang penjerat
Perangkap ini adalah modifikasi dari perangkap tali dan perangkap lubang. Perangkap ini terdiri dari :
 Tali laso yang diikatkan pada dahan pohon yang kuat dan diletakan mendatar.
 Lubang perangkap yang digali, kedalamannya disesuaikan dengan hewan yang akan ditangkap.
Mulut lubang disamarkan dengan dedaunan dan laso diletakan di atas dedaunan tersebut.
 Diberi umpan di atas dedaunan, ditengah laso

d. perangkap menimpa
Perangkap lain yang ditujukan untuk menangkap binatang kecil lainya adalah perangkap menimpa.
Perangkap ini memanfaatkan berat kayu untuk menindih. Model ini dikenal dengan nama Deadfall Snare.
Yang diperlukan dalam pembuatan perangkap ini adalah :
 Batang pohon besar ditumpukan pada kayu pohon lainya yang saling menopang.
 Kayu pohon penopang yang saling berhubungan dengan batang pohon besar dan jika salah satu
tersenggol, maka yang lain akan jatuh dan menimpa.
 Umpan yang diletakan dekat dengan kayu pohon penopang dan apabila tergerak, maka kayu pohon
penopang akan bergeser sehingga batang pohon besar akan jatuh menimpa

12
e. kombinasi perangkap lubang dan menimpa
Perangkap ini merupakan kombinasi bentuk lubang perangkap dan perangkap menimpa. Perangkap ini
terdiri dari :
 Batang pohon besar untuk menimpa mangsa.
 Kayu pohon yang saling menopang.
 Umpan.
 Lubang perangkap lengkap dengan samarannya.

Cara kerjanya hampir sama dengan trap menimpa, tetapi ketika mangsa tertimpa batang, ia akan langsung
masuk ke lubang

6. Peralatan pendukung
Dibedakang menjadi 2 bagian, yaitu :
 Peralatan Pendukung kemampuan untuk tetap survive dalam kondisi survival
 Peralatan yang membantu untuk memberikan tanda kepada orang lain.

a. Alat bantu kemampuan survival


Senjata tajam merupakan alat bantu yang utama, dan alat untuk pembuat api juga sangat membantu kita
untuk bertahan.

b. Alat bantu memberikan tanda


Dengan adanya tanda-tanda yang kita buat, kemungkinan besar posisi kita akan dapat diketahui orang
lain. Tanda tersebut haruslah mampu menarik perhatian dan sukar ditiru oleh hewan / alam.
Tanda-tanda yang dapat dipakai untuk keadaan darurat, misalnya :
- Suara : peluit, teriakan, dll
- Cahaya dan api
- Kain / Bendera
- Asap

Gunakan tanda-tanda kontras dengan sekitarnya.

12
MEMBACA JEJAK

Jenis-jenis jejak :

 Jejak alami :
Tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan. Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
- Jenis binatang yang lewat
- Arah gerak binatang
- Besar kecilnya binatang
- Cepat lambatnya gerak binatang

Membaca jejak alami dapat diketahui dari :

- Kotoran yang tersisa


- Pohon atau ranting yang patah
- Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput

 Jejak buatan
Jejak yang dibuat oleh manusia

Jejak Binatang

Kelinci

Pada kaki belakang jejak lonjong dengan kuku yang lembut, kaki depan yang lebih pendek
hampir bulat yang juga tercetak lembut

Kambing Liar

Kuku terbelah dua agak memanjang, tidak terhubung dan sedikit berdekatan, bagian
belakang membulat.

Rusa

Dalam, memiliki kuku lengkung seperti banteng, agak kurus seperti kambing, ada kuku

tambahan seperti hak sepatu pada belakang kaki.

Babi Hutan

Jejak hampir mengotak dengan ujung terbelah, pijakan dalam pada bagian tengah,

bagian belakang ada kuku yang keluar.

12
Domba Liar

Kuku terbelah dua lebih panjang dari kambing, tidak terhubung dan sedikit berdekatan,

bagian belakang membulat

Sapi / Banteng

Dalam, dua tanda lengkung identik terpisah ujung atas agak meruncing, pola mirip

pantat.

Anjing Liar

Berjalam menggunakan empat jemari kaki dan meninggalkan lubang jejak dan satu

agak lebar bagian dibelakang, dengan kuku sedikit keluar.

Otter (Sejenis berang-berang)

Meninggalkan jejak lima jari kaki yang berselaput, ukuran kaki hampir sama

sekitar 6x6 cm dan daerah atau sarangnya sangat bau.

Berang-berang

Kaki belakang berselaput agak besar dibanding kaki depan berkuku tajam, ukuran

berkisar 15x10 cm, umumnya hidup didekat air/sungai

Luak

12
Dengan lima jari kaki dan kuku yang panjang dengan bagian depan afak memanjang digunakan untuk menggali,

mirip jejak anak beruang.

Cerpelai

Jejak tidak terlalu jelas kecuali pada tanah gembur, memiliki lima jari kaki dan ada

ruang antara jari dan kukunya, ukuran badannya kecil.

Beruang

Ukuran jejak mirip manusia berkisar 30x18 cm, memiliki lima jari dangan kuku

panjang, jarak kaki belakang cukup dekat dibanding dengan manusia saat

berjalan

Serigala

Ukuran jejak berkisar 8x7 cm, jejak lima jari dengan kuku yang kuat dan

tajam, bulu kakinya kadang membuat jejak bagian kaki kabur.

12

You might also like