You are on page 1of 11
“FLASH CALCULATION”? UMPAN PADA ALAT DESTILASI Oleh = fr, terry Satrijo”) Intisari Umpan pada alat destitasi yang berupa campuran cair dan uap sebaiknya dipisahkan lebih dahil sebelum dimasukkan ke dalam “plate” yang komposisinya sesuai. Proses pemisahan cam- puran air dan uap menjadi hasit cair dan wap itu dinamakan “flashing dua macam cara perhitungan "flash” yang mudah dilakukan yaitu "isothermat flash” dan "adiabatic fiash”. Pengantar Cairan yang mengalir di dalam pipa bisa mengalami perubahan fase karena adanya penurunan tekanan. Jika cairannya berupa campuran senyawa “volatile” dan “non volatile” maka ada kemungkinan senyawa yang “volatile” akan menguap sepanjang aliran dalam pipa. Pada proses destitasi umpan yang masuk ke dalam alat bisa berupa uap lewat panas, bisa berupa cajran di bawah suhu didihnya dan bisa juga berupa cairan yang berada tepat pada suhu didihnya (cairan jenuh). Jika umpan yang masuk berupa cairan jadi hasil cair dan wap. Masi) cair dan basil uap masing-masing dimasukkan ke “plate” yang komposi- sinya sesuai. Kondisi operasi untuk terjadinya “flashing” bisa dipelajari dari diagram titik didih yang menggam- barkan habungan antara sufu dan mol fraksi dari komponen yang “volatile” pada tekanan tertentu (Gambar 1), Dari diagram ini bisa dilibat bahwa “flashing” akan terjadi jika suhu campuran berada di antara suhu didih dan suhu embunnya (Holland, 1975) Jenuh maka wmpan terschut akan mengalami “flash- ing” lebih dahulu di dalam kolom destilasi, hasil Ter OdanF(T,) > 0. a didefinisikan (Tr) = E Kei Zee : 6a int dan © Zr Fap= 6 ist Kr dengan 5 Ky, = konstante kesefimbangan eair-uap un- tuk komponen ke ¥ dalam umpan Zr, = mol fraksi komponen ke i dalam use pan, Peristiwa yang terjadi pada “flashing” umpan sebenarnya adalah “non adiabatis" dan "non ‘sother- T Th Tr Fo otal ge Ro vale Zz mal", tetapi dengan menganggap bahwa tidak ada panas masuk dan keluar sistem dan perubahan subu cukup kecil, maka perhitungan cara "adiabatic flash” dan "isothermal flash” mungkin bisa dipakai sebagai pendekatan, Asothermal Flash Pada proses "isothermal flash” data-data yang diketahul adalah T;, P2, Z dan kecepatan umpan (F), sedangkan yang ingin diketahui adalah kecepatan cairan (L,) dan uap (V) hasil "flashing" serta kom- posisi masing-masing arus (x, dan y,) Persamaan-persamaan. yang diperlukan untuk -pethitungan “flash” adalah Proses “flash” yang biasa dilakukan dalam praktek yaitu dengan mereduksi tekanan ompan melalui pansion valve” sehingga suhu didih campuran menjadi lebih rendah dibandingkan dengan suhu campurannya ‘dan kommponen yang “volatile” akan menguap (Gam- ‘bar 2). Selanjutnya campuran cair dan uap dipisahkan dalam "flash drum” (Perry, 1984). Gamer 2. "Equilibrium flash separator” MEDIA TERNIK Fatisi No. 1 Tahun 1X Desember 1985 — Maret 1987 No. ISSN 0216 — $012 31 a. Dari hubungan kesetimbangan cair-uap untuk komponen ke i nek AS is do. cy yal “ Zyl OO) b. Dari neraca massa untuk komponen i FZ = Vr Yet bem (1 IE 0 (1) Dari neraca massa total e © FOE Z.=V, E ywthe = a) i=l FeV Lise Pemeeseneeen (BD) Jika persamaan (4) dimasukkan ke persamaan (7) lalu dilakukan penyusunan, maka hasilnya sebagai ber- ikut Z, Xe = L/P + V, K/F co) Nilai L, dari persamaan (9) dieliminasi dengan meng- gunakan persamaan (8b), diperole! x= Bre pee ECO) 1=¥ (Keo dengan ses Ve/ Elen eeeccee ones ap Penjumlahan untuk seluruh komponen 1 dari persa- man (10) dan hasilnya dinyatakan dalam suatz fungst PW) adalah e 2, Pw) - a2 1-¥ G—K) 32 MEDIA TEKNIK Eaisi No. / Tahun IX Dosember 1986 — Maret 1987 No. ISSN 0216 — 3012 Pungs| turunan pertama dari P{W ) adalah © Zell —Ked 2 isl 1-¥ = Kea? py ay Contoh Permasalahan 1 Suatu umpan yang terdiri dari 4 komponen dengan kecepatan 100 mol/jam di “flash” pad sum 100 der.F dan (ekanan | atm, Komposisi masing masing Komponen 0.25 mol fraksi dan hubungay konstante kesetimbangan cair-uap untuk masing. masing Komponen sebagai fungsi suhu adalah sebagai bevikut K, = 0.017/3P K, = 0.02 7/P kK, =0077/2P K, = 0.03 1/4 P Diinginkan untuk menghitung kecepatan cairan (L,) dan uap (V,) yang meninggalkea “flash drum” dan Komposisi masing-masing komponen dalam arus eairan dan arus wap. Langkab-langkah penyelesaian 1. Menghitung f (T-) dan F (T,) dengan persamean Ga) dan (36). 2. Jika f (Tp) dan F (T-) memenuhi persamaan @), {alu nilai W-dihitung dengan menggunakan pers man (12) dan (13). Dalam menyelesaikan dua per samaan. (erakhir sebagai pendekatan diambil nilai ¥ = 1, pendekatan berikutnya dihitung dari W baw = ¥ lama— PC? Pow) Nilai ¥ betul jika P( W ) sudah mendekati nol. Proses “isothermal flash” yang diuraikan di atas menganggap bahwa tidak ada panas yang dibebaskan ataupun yang ditambahkan. Dalam prakick hal yang umum dilakukan adalah mengatur kandungan panas dari umpan sebelum masuk ke dalam “fash drum* sehingga ‘Mlashing” terjadi secara adiabavis, Untuk mengetahui kandungan panas umpan pada proses "isothermal flash” dianggap bahwa cairan dan uap membentuk larutan ideal, schingga enthalpy cairan dan uap bisa dihitung dengan rumus = © © drum” dengan data-data yang diketahul adalah kan He- 2% By dan hp = Eee... 1d) dungan panas dalam umpan (H), P2, Z, F dan Q = 0 int i=l (tidak ada panas masuk maupun keluar sistem), Pen a Jabaran rumus-rumus untuk perhitungan sama dengan, PS vote yang telah diberikan pada proses “ishothermal flash" He: entotpy uap Cara menyetesaikan persoalan dengan memisalkan 1: enthalpy cair subu “flashing” (T,,) lalu nilai A, débitung dan diban. Dari neraca enthalpy untuk proses keseluruhan dingkan dengan H sehingga d(T) = 0 dengan PH = Vy Hy + Leby oes ceeeee as) 6Cr.) = 6 = Hy Hew as) dengan Salah satu metode untuk menyelesaikan masalah Hi: enthalpy umpan \ersebut di atas adalah intecpolasi regula falsi, Metode ini menggunakan interpolasi linier antara pasangan Contoh Permasalahan 2 figk-titik yang terbaru, yaitu (Te.3 6.) dan (Ty,.,43 Berdasarkan hasil penyelesaian contoh per. ses) dengan menagunakan formula berikut masalahan 1 diminta untuk memperkirakan_ kan. dungan panas umpan supaya “flashing” terjadi secara adiabatis. Diketahui bahwa hubungan enthalpy cair (he) dan enthalpy uap (H,) sebagai fungsi suhu untuk rmasing-masing komponen adalah sebagai berikut 8s Tras —T Tyeesf= oe a 8. — 6, Untuk memutai prosedur interpolasi dihitung nilai J. pada suhw didih umpan (T,,) dan nilai ds hy @Btu/Ibmole) H Btu/tbmote « ’ ) pada suhu embun umpan (Ty), kemudian dihitung. 10000 + 30 17000 + 307° nilai Ty, dengan rumus (17). Sesudah nilai 45 8000 + 20T 13000 + 20 T didapatkan, maka suhu yang baru (T;«) diperoleh 500+ T 8004 T dengan cara interpolasi antara ttik-titik (Tra, 3) dan, 400047 500 4:27 (Fr, 65). Biiai nilai absolut dari d sudah mendekati ol, maka suhu flashing bisa diketahui Program komputer untuk “isothermal flash’ dan ie Flash “adiabatic flash” bisa dilihat di bawah ini. Pada proses “adiabatic Mash” yang ingin @iperkirakan adalah suhu "flashing" dalam “flash 19 REN Program Flash Calculation 20 REM Oleh : Herry Sateljo TK/FT/UGM 30 KEY OFF:CLS 40 INPUT*Kecepatan Umpan (lbmole/jam)="iF 50 LPRINT*Kecepatan Umpan (1bnole/jam)="F 60 INPUT*Tekanan Umpan Catm)="; 70 LPRINT’Tekanan Umpan (atm) 80 INPUT"Banyaknya Komponen pada Umpan (max. 4) 90 LPRINT*Banyaknya Komponen pada Umpan (max. 4)= 100 FOR I=1 TO 4 110 INPUT"Nana Kompone! 120 LPRINT"Nama Komponen 130 IF [=| THEN A$(1)=A$ 140 IF [=2 THEN A$(2)=2$ 150 IF [=3 THEN 33 160 IF I=4 THEN ASC4)=As 170 NEXT T 180 LPRINT*Komposisi Umpan (mol fraksi)" 190 IF M=2 THEN 220 200 IF M=3 THEN 270 210 IF M=4 THEN 340 220 INPUT*zfC1>=";ZFC1> 230 LPRINT"ZECI ZPay 240 INPUT"2£¢2 250 LPRINT"2£(2)=";ZFC2> 260 GOTO 420 270 INPUT"Z£(1 ZFC 280 LPRINT"Z£¢1>="3ZPCL) 290 INPUT"2£(2)=";ZFC2) 300 LPRINT*z£(2)=";Z2RC2) - 310 INPUT "2£(3)=";2F¢3) 320 LPRINT"z£(3)=";ZFC3) 330 GOTO 420 340 INPUT" ZFC 12" ZECL) 350 LPRINT"2£(1)=";ZFC1) 360 INPUT"Z£(2)=";ZEC2) 370 LPRINT*z£(2>=";2FC2> 880 INPUT*z2£(3)=";2C3) 390 LERINT*z£(3)=";2FC3) "2£(4)="ZFC4) 410 LRRINT"z£(4>=";ZPC4) 420 Isothermal Flash 430 Isothermal Flash” 440 LPRINT"2.Adiabatic Flash™ 450 PRINT"2.Adlabatic Flash™ 460 INPUT A 470 LERINT A 480 IF THEN 880 490 INPUT “Entalpy Umpan (H,Stu/Ibmole>= 500 LPRINT“Entalpy Umpan (H,Btu/Ibmole)=";H 505 LPRINT 510 REM Mencari Suhu untuk Adiabatic Flas! 520 INPUT*Trial Suhu didih umpan (der.F 540 T=T(1):GOSUB 1850 550 T=T(13:GOTO 2375 560 TC1)=T:HC1>=HE:DHC1>=dH 570 REM Mencarl Suhu embun umpan 580 INPUT"Trlal Suhu embun umpan (der.F 590 T=TC2> 600 GosuB 20990 620 T=T(2):GOTO 2515 630 T(2)=T:H(2)-HF:DH(2)=DH : 640 GOSUB 850 650 T=T¢3) « 34 MEDIA TEKNIK Fdisi No, | Tahun IX Deseriber 1986 — Maret 1987 No, ISSN 0216 — 3012 660 GOSUB 1020 670 DH(3)=DH:T(3)-T 680 SYARAT=.05+H 690 IF ABS(DH(3)>(=SYARAT THEN 730 JOO TC1d=TC2): HCL) =HC2) :DHC 1) =DHC2? 710: T(2)=7(3) :HC2)=HE 3) :DHC 2 =DHC 3) 720 GOTO 640 730 LERINT"Suhu Flash (T> 740 PRINT*Suhu Flash (7) 750 FOR I=1 TO 1000 760 NEXT 1 770 PRINT: INPUT"Ingin nencoba untuk data yang lain Cy/t> 775 LPRINT:LPRINT"Ingin mencoba untuk data yang lain Cy/t) 780 IF MS="y" THEN 10 - 790 LPRINT:LPRINT"Selesai”™ 300 LPRINT 810 PRINT: PRINT"Selesai 840 BEEP:END 850 REM subroutine (Tnterpolas! regula falsi) B60 TC3>=CTC2)xDHC 1 =-TC1)xDHC2)) /CDHG 1>-DHC2)> 870 RETURN 880 REM Iscthermal Flash 890 INPUT *Suhu Umpan = Suhu Flash (der.F) 895 LPRINT “Suhu Umpan = Suhu Flash (der.F)="; 900 LPRINT 910 PRINT 920 GOSUB 1010 930 LPRINT 940 PRINT 950 FOR [=1 TO 1000 960 NEXT I TCS) s"der.F* +3703); "der. F* 990 GOTO 420 1000 BEEP: END 1010 REM Subroutine 1020 REM Mengecek Fase dari Umpan 1030 FOR I=1 TO M 1040 AS=AS(ID 1050 GOSUB 2220 1060 IF I=1 THEN KCI) 1070 IF [=2 THEN KC2)= 1080 IF I=3 THEN KC3) 1090 IF I 1100 NEXT I L110 QCII=ZPCL> RKC AZE (2) AK (29 #ZE CB) AK C3) 4ZF C4) AKAD 1120 FC1)=Q¢1)=1:PRINT"FCID=" 3PCL) 1130 FOR I2M+1 TO 10 1140 AS=AgCID KSHV CL =HYSHEGL K:HVC2)=HV:HLC2 eK HW C3)=HV:HEC3 THEN KC4)-K:HVC 4) ©HV:HLC4) "HO 38 1180 GOSUB 2220 1160 LF I=2 THEN KC2)=1 1170 IF I=3 THEN K¢3)=1 1180 IF Ie4 THEN K¢4)=1 1190 NEXT I 1200 QC2>=ZFCL)/KCL 4262) /KC2242FCBD/KEBI4ZPCADIKCAD 1210 F(2)>=0¢2)-1 1220 IF FC1)¢O THEN 1250 1230 IF F(2) YFCL? PRINT" y£6" 513") 3YFCDD NEKT 1 LPRINT*Enthalpy Umpan CHF) PRINT"Enthalpy Umpan (HF2=";HFs DH=HF-H RETURN REM Subroutine REM Mencar! Subu didih umpan FOR I=1 TO M AS=asC1D GOSUB 2220 HF; "Btu/Ibmole” Btu/Ibmole™ IF (=! THEN KC1)=K:HVC1) iL. IF [=2 THEN K(2)=K:HVC2 iL. VE [=3 THEN K(3)=K:HVC3)=HY iL. IF T=4 THEN K(4)=K:HVC4 : L NEXT 1 * QOL DAZE CLIK CLI 4ZE C29 KK (2) 4ZE CB) #K CB) 4ZE CAD RKC AD FOL) =QC1)—1:PRINT"FC1)="5EC1) IF ABSCFC1))€=.01 THEN 550 GoTo 520 RETURN REM Subrout Ine REM Mencar! Subu enbun umpan FOR I=1 TO M AE=RS CID GOSUB 2220 MEDIA TEKNIK Eudisi No, 1 Tahun IX Deseeniwer 1986 ~ Maret 1987 No, ISSN 0216 — 3012 37 2050 1F THEN K¢1)eK:HVC1*HV:NLC 19 “HE, 2060 IF I=2 THEN K¢(2)=K:HV<2)-HV:HL(2)=HL, 2070 IF I=3 THEN K¢(3)=K:HV(3)-HV:HL(3)-HL, 2080 IF I=4 THEN K¢(4)=K:HV¢4)=HV:HLC4) HL, 2090 NEXT I 2100 FOR I=4+1 TO 10 2110 AS=ASCT) 2120 GOSUB 2220 2130 IF 1=2 THEN Kca>-! 2140 IF I=3 THEN K¢3 2150 IF I=4 THEN K¢a 2160 NEXT I 2170 QC2)=ZFC1d/ KCL) ZF C2) /KC2)FZE CB) /KCBIAZF CAI KAD 2180 FC2)=8C2)-L:PRINT"FC2)=" F(Z? - 2190 1F ABSCFC2)9<.01 THEN 620 2200 GOTO 580 2210 RETURN 2220 REM SUBROUTINE 2230 REM Konatante Kesetimbangan FasesEntalpy Uap (Btu/Imole? dan Entalpy Calr (Btu/lbmole> 2240 1F AS="cl* THEN 2250 IF As="c2" THEN 2260 IF aAs="c3" THEN 2270 1F As="c4" THEN 2280 RETURN 2290 REN Subroutine(Mencari Enthalpy Unpan) 2300 FOR I=1 TON 2310 VCL>=HVCT)*YPCT) L012 =HLCT) &XE CT) 2320 HLP=LC1)#L(2) FLUC 3404) 2330 HVF=VC194VC294VC394V C4) 2340 NEXT 1 2350 HF-(VPAHUF/E)+(LESHLE/E) 2360 RETURN 2375 PRINT“UMPAN BERUPA CAIR JENUH*,"Suhu didih (der.F 2385 PRINT 2390 XPCL)=ZPC1) MF C2)=2F C2) :XPC3)-ZPC3) 2 KP C4) =ZFC4) 2400 LE=F:VE=0 2410 GOSUB 2230 c 2425 PRINTKecepatan cairan O1xT/(3KP) :HV=17000430%T:HL= 100004 304T ozaT/P HV= [30004 204T : HL= 80004 204T O7*T/C24P) :HV=8004+T :HL2500+T O3KT/CAxP) sHV=500+24T TaD s7Lbmole/jan" 2430 FoR 1 TO M 2445 PRINT ECT: “5XPCI) 2450 NEXT 1 2465 PRINT*Enthalpy Umpan (HF 2475 PRINT 2480 DH=HF-H 2490 XFCL 2500 GOTO 560 2515 PRINT“UMPAN BERUPA UAP JENUH","Suhu embun (der. F> 2525 PRINT FHF; "Btu/1bnole” HP (2)=0:KEC3)=0:XFC4)=0 ray 38 MEDIA TEKNIK Edisi No. 1 Tahun IX Desember 1985 — Mare) 1987 No. ISSN @216 — 3012 2530 YFC1)=ZFC1) :YFC2 2540 VF=F:LF=0 2550 GOSUB 2290 2565 PRINT"Kecepatan wap 2570 FOR 1 TO M 2585 PRINT" yf(" 2590 NEXT I 2605 PRINT"Enthalpy Umpan (HF 2615 PRINT 2620 YF(L 2630 DH=HF-H 2640 GOTO 630 Kecepatan Umpan (lbnole/jam)= 100 Tekanan Umpan (atm)= I Banyaknya Komponen pada Umpan (max.4)= 4 Nama Komponen=cl Nama Komponen=c2 Nama Komponen=c3 Nama Komponen=c4 Konposisi Umpan (nol fraksi? ziCl= 25 Z£C2)= 125 Z4(3)= 125 zEC4)= 125 U.Isothernal Flash 2.Adiabatic Flash 1 Suhu Umpan = Suhu Flash (der.F)= 125 2F (2): YFC3)=2F(3) 2 ¥FC4) ZF C4) Fi "Lbmole/Jan™ *;YFCID HF; “Btu/Lbnole” YFC2) YFC3)=0:YFC4) F=0:VE=0 UMPAN BERUPA CAMPURAN CAIR DAN UAP ( TBP Kecepatan cairan 3.159042 Ibmole/jan xfC 1) -574588 xfC 2) 1019321 xfC 3) +0585702 xf€ 4) = 2661063 Kecepatan vap = 96.84096 Lbmole/jan yic 1) + 2394117 yfc 2) + 2548301 yfO 3) 12562446 yfC 4 > 12494746 Enthalpy Unpan (HF)= 9335.644 Btu/lbnole 1.Isothernal Flash 2.Rdlabatic Flash 2 Entalpy Umpan (H,Btu/Ibmole)= 9336 MEDIA TEKNIK Edisi No. 1 Tahun IX Desember 1986 — Maret 1987 No. ISSN 0216 — 3012 39 40 UMPAN BERUPA CAMPURAN CAIR DAN UAP ( TBPCTECTDP > Kecepatan cairan * 3.255463 Lbnole/iam xf) = .574256 xtc 2) 11020699 xf€3 = 0586598 xfC 4) = 12662875 Kecepatan wap = $6.74454 Lbmole/jan yee LD + 2390888 yiC 29 12549779 yee 3) + 2564386 ytC 4) = 12494519 Eqthalpy Unpan (HF)= 9329.972 Btu/Ibmole Suhu Flash ¢T) 124.9036 der. Ingin nencoba untuk data yang tain Cy/t) & Selesal Ucupan terimakasih Pada kesempatan ini _penulis banyak terimakasin kepada Bapak [r.Si mengucapkan ‘oegiarto yang. telah banyak memberi petunjuk kepada penulis sehingga (ulisan ini dapat selesai. Daftar Pustaka 1, Hollan, C.D., Fundamentals and Modeling of Se- aration Processes, Prentice: Hall wood Cliffs, New Jersey, 1975 2. Perry, 1LH., Chemical Engineers’ McGraw-Hill Book Company, 1984, 3. Microsoft, Basie, Personal Compu Reference Library, (BM, 1983. I, Inc, Engle Hand Book, New York, er Hardware MEDIA TEKNIK Edisi No. 1 Tainan IX Desember 1986 — Mare! 1987 No. ISSN 0216 — 3012

You might also like