You are on page 1of 47

Nematoda darah dan jaringan

Macam2nya:
Wuchereria bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori
Onchocerca volvulus
Loa-loa
Acanthocheilonema perstan
Manzonella ozzardi
Dracunculus medinensis
Wuchereria bancrofti
 Biologi
 Dewasa : panj spt benang, kutikula halus
 ♀ ukuran: 80 -100mm x 0,24 – 0,30mm
 ♂ ukuran: 40 x 0,1mm
 Vivivar : larva dsbt mikrofilaria,
ditemukan dlm drh, cairan hidrokel (dr
testis) dan urine penderita yg
mengandung khiluria
Mikrofilaria
 Periodisitas (munculnya mikrofilaria dlm
darah tepi): nocturna (malam hari)
 Mempunyai selubung, badan berinti yg
tdk sampai ke ujung ekor, inti teratur
rapi.
Siklus hidup
 Vektor :
di perkotaan: Culex
di pedesaan/dekat hutan: Anopheles & Aedes
 Mikrofilaria terisap oleh vektor – selubung
lepas – stadium LI – migrasi ke thoraks
nyamuk – L2 – migrasi ke probosis (L3) (6-14
hr) – ditularkan ke org lain pd wkt nyamuk
menghisap drh – L3 masuk ke tbh mns – ke
limfatik perifer – sal limfe – kelenjar limfe –
dewasa. Mikrofilaria ditemukan sth 8 – 12 bln
infeksi.
Patologi
• Tdk semua penderita W. bancrofti sakit
• Gejala klinis filariasis limfatik dpt dibagi dlm
dua kelompok
• 1. Cacing dewasa menimbulkan kelainan
limfadenitis dan limfangitis dlm stadium
akut, disusul dg obstruksi menahun 5-10th
• Penyebab penyakit: cacing dewasa
hidup/mati Cacing mati – menyumbat
pembuluh lymfe yg kecil & menyempitkan yg
besar. Sal lymfe menjadi varices.
Lanjutan patologi

2. Mikrofilaria biasanya tdk


menimbulkan kelainan, dlm keadaan ttt
dpt menyebabkan occult filariasis
(penyakit filariasis limfatik, yg disebabkan
oleh penghancuran mikrofilaria dlm jml yg
berlebihan oleh sistem kekebalan penderita
 Mikrofilaria dihancurkan oleh zat anti
dlm tubh hospes akibat hipersensitivitas
thd antigen mikrofilaria.
 Perjalanan penyakit dibagi mnjd bbrp
stadium: mikrofilaremia tanpa gejala,
stadium akut, dan menahun. Ke 3 std
tsb tumpang tindih, tanpa ada batas yg
nyata
Tahapan-tahapan penyakit filariasis

 Stadium mikrofilaremia tanpa gejala klinis


 Stadium akut, sejak timbulnya peradangan
pd saluran & kel limfe berupa limfadenitis
dan limfangitis. Gejala tsb hilang timbul
bbrp kali dlm 1 thn & berlangsung bbrp hr
s/d 2 minggu
 Stadium menahun. gejala hydrocele,
limfedema, dan elephantiasis pd tungkai,
seluruh lengan, buah zakar, payudara, dan
vulva
Gejala Penyakit

 Filariasis tanpa gejala


Di daerah endemi sejak umur muda sdh terinfeksi,
mikrofilaria dlm drh dpt ditemukan sejak umur 6
thn – tdk ada gejala infeksi – terjadi pembesaran
pd kelenjar lymfe
 Filariasis dg peradangan

 metabolisme c. dewasa & c. yg mati – radang.


Sering terjadi infeksi sekunder oleh bakteri &
jamur.
Filariasis dengan penyumbatan

 Gejala akhir yg dramatik pd filariasis adl elefantiasis.


Proses terjadinya elefantiasis perlahan2.
Penyumbatan terjadi sth terkena infeksi filaria secara
terus menerus selama bertahun tahun. Kelainan ini
didahului oleh odema menahun dan peradangan akut
yg berulang2. Tempat peradangan yg menyumbat
menentukan bag tubuh mana yg terkena proses ini.
Penyumbatan ductus thoracicus atau sal lymfe perut
bag tengah mempengaruhi scrotum dan penis pd laki
dan bag luar alat kelamin wanita.
Brugia malayi & B. timori

 Cacing ♀ 55mm x 0.16mm, ♂ 22 – 23 x 0,09mm


(B. malayi) 21-39 x 0,1mm, ♂ 13 – 23 x 0,08mm
(B. timori)
 Cacing dewasa mengeluarkan mikrofilaria yg
bersarung
 Vektor utama B. malayi yg hidup pd manusia dan
binatang: Manzonia terut di daerah rawa dekat
hutan. Kucing & kera dpt sbg hospes reservoar.

Vektor Anopheles yg hdp pd mns,


Brugia malayi & B. timori

B. malayi : Periodisitas nokturna, sub periodik atau non periodik


 B. timori ditemukan di Ind. Bag. Timur, c dewasa &
mikrofilaria = B. malayi, hanya terdpt pd manusia, vektornya
: Anopheles, dan memp. Periodisitas: nocturna (mf di drh
tepi malam hari)

 Mikrofilaria memp. Selubung, 2 inti terminal terpisah pd uj


ekor. Inti di badan tdk teratur dan bertumpuk
Gejala

 Demam tinggi, peradangan sal lymfe (limfangitis),


peradangan kelenjar lymfe (limfadenitis). Kelenjar
lymfe menjadi keras, nyeri & membesar
(lymfedema).

 Pd W banc. Gejala lymfangitis & l denitis > sering


di ekstremitas bag atas (tangan), tungkai, alat
kelamin/testis dan buah dada. Sdngk pd B. malayi
> sering pd bag kaki, genital hampir tdk terjadi.
Onchocerca volvulus
Penyebaran: Amerika Tengah dan Selatan
Cacing dewasa: putih, transparan, hdp di
jar ikat, melingkar satu dg yg lain spt
benang kusut dlm benjolan (Tumor)
kutikula bergaris-garis, ujung tumpul,
dijumpai dlm tumor jaringan ikat sub
kutan
♂ : 19 – 142mm, ♀: 33,5- 50mm
Microfilaria: dikeluarkan di jar subkutan,
kmd meninggalkan subkutan menuju ke kulit,
jarang ditemukan di darah tepi,
Dr. Endang

Siklus hidup
Srimurni:

Hospes tunggal : Manusia


Vektor : Simulium (Usus – thorax –
proboscis)

Bila lalat simulium menusuk kulit & menghisap darah


mns penderita onchocersiasis maka mikrofilaria (mf)
akan terisap oleh lalat, kmd mf menembus lambung
lalat & menjdi infektif. Larva infektif masuk ke dlm
probosis lalat dan dikeluarkan bila lalat menghisap drh
mns. Larva masuk lagi ke dlm jaringan ikat menjadi
dewasa dlm tbh hspes dan mengeluarkan mikrofilaria.
Patologi dan gejala klinis

 Terdapat dua tipe


1. Tipe forest kelainan kulit lebih
dominan
2. Tipe savana kelainan mata > dominan
 m
Patogenitas

 Penyakit – onchocerciasis
 Infeki menahun di jar sub kutis, kulit & mata. – cacing
dewasa & microfilaria reaksi alergi thd hospes.
 Benjolan – berukuran 5 – 25mm pada tiap bag tbh.
 Di Afrika – tbh bag bawah, paha & lengan
 Di Amerika : kepala + pundak
 Kelainan mata – klinis yg berat – buta
 Predileksi mf di cornea, choroid, iris dan ruang mata
 Diagnosis: mf di dptkan dg mengerok kulit – object
glass – ditetesi garam fisiologik – tutup cover glass.
Loa-loa

 Cacing dewasa : spt benang, bulat panj, warna


putih
 ♂ 30 – 34mm
 ♀ 50 – 70mm
 Hidup: dlm jar di bawah kulit
 Mf: bersarung, terdpt dlm drh, periodisitas
diurna (munculnya mf pada siang hari), nuclei
sampai ujung ekor, uk: 250 - 300µ
Lingkaran hidup
 Hospes : manusia. Kera
 Vektor : lalat genus chrysop (C. silacea & C.
dimidiata) cacing hidup ant 4 – 17 tahun
 Mf: terisap lalat – tumbuh (10 – 12hr)
menggigit mns – larva masuk ± 1 jam –
menembus jar sub kutis & otot di tempat
tumbuh menjadi dewasa ± 12 bln
Patogenitas
 Parasit biasanya tdk menyebabkan kerusakan
yg berat pd hospes. Cacing berpindah-pindah
mell jar sub kutis 1 inci/2 menit – dpt
menghinggapi semua jar tbh – yg mengganggu
bila ada di conjunctiva atau punggung.
 Pd mata dpt terjadi penyumbatan, nyeri,
pembengkaan kelopak mata & gangguan
penglihatan
 Reaksi pembengkaan yg bersifat sementara
dikenal sbg pembengkaan calabar.
Diagnosis
 Berdasarkan tampaknya cacing di
bawah conjunctiva, ada pembengkaan
calabar, menemukan mf dlm drh pd
siang hari
Acanthocheilonema perstans

Ditemukan di Afrika (tropik) & A. selatan


 Morfologi:
 Cacing dewasa: bntk spt benang, tdpt – mesenterium
rongga pleura, retroperitonium, dan pericardium
 Warna : putih krem, kutikula halus, ujung ant : tumpul
dan post runcing. ♂; 45mm, ♀ post bercabang dua
80mm, mf tdk berselubung. Uk: 200 x 4,5µ. Tdpt dlm
drh tepi & kapiler paru-paru. Periodisitas diurna,
kadang nocturna & non periodik.
Siklus hidup

 Hospes difinitif : manusia, chimpanse & gorilla


 Vektor : lalat Culicoides. 7 – 10 hr menj infektif –
ditularkan ke hospes baru – menggigit & masuk
melalui luka gigitan.
 Patogenitas
 Dlm kista hanya ada 1 cacing – reaksi jaringan.
 Mf ditemukan dlm hepar yg bengkak & terasa
sakit
 Diagnosis : pemeriksaan drh - mf
Manzonella ozzardi

 Distribusi : Amerika Tengah & selatan, Hindia


Barat
 Morfologi : ♂: 38 x 0,2mm ♀: 65 – 81 x
0,25mm. Kutikula halus
 Cacing dewasa : ruangan tubuh, mesenterium
dan corpus adiposum bag. visceral
Lingkaran hidup

 Hospes dif : manusia


 Vektor : Culicoides furens
 Larva infektif : 6 hr, hari ke 8 – ke proboscis
– pindah ke manusia lewat gigitan vektor –
larva ke ruangan tubuh (Caecum peritonium),
mesenterium dan lemak-lemak alat dlm –
menjadi dewasa
Patogenitas

 Cacing dewasa tdk menimbulkan kerusakan


yg berarti, kadang-kadang terjadi hydrochele
& pembesaran lymphonadi. Penderita tdk
menunjukkan keluhan

 Diagnosis: menemukan mf dalam darah


Dracunculus medinensis

 Distribusi: Afrika Utara, Barat & tengah


 Di Amerika : Selatan, bag Timur Laut
 Di Tiongkok dan India
 Bentuk : spt tali, silindris. ♀: 50 – 1200 x 0,9 –
17mm. ♂ : 12-29 x 0,4mm
 Ujung ant: membulat
 Post: agak runcing & melengkung ke ventral
 C. dewasa tdpt dlm jar kulit & sub kutis. Menj
dewasa ± 10 mg & hdp 12 – 18 bln
Siklus hidup

 ♀ gravid dlm 1 thn – migrasi ke jar sub kutan


(kaki, lengan, bahu & badan dlm usaha nya
utk kontak dg air). Bila cacing siap
melepaskan larva, bag kepala berusaha
menyembulkan keluar pd permukaan kulit –
membentuk benjolan kecil – vesikel – ulkus.
Bila terkena air – uterus yg menjulur keluar
mell bag ant – pecah mengeluarkan larva –
bergerak ke dlm air. Kontak dg air –
mengeluarkan larva yg berturut-turut
Larva rhabditiform:
Langsing, ekor berbentuk benang bergerak dlm air
dimakan cyclop – infektif & melingkar terdpt 1 – 3
ekor. 5 ekor – cyclop akan mati. Cyclop tertelan
hospes definitif (mns) larva menembus dd usus –
masuk jar ikat atau ke ruangan tubuh menjadi
dewasa – 10 mg. Cacing betina yg gravid – migrasi
± 1 thn larva mendpt tempat di bawah kulit –
mengeluarkan larva bila kontak dg air.
Patogenitas
 Bila cacing tdk sampai pd kulit – mati &
desintegrasi, diserap atau mengalami
perkapuran. Cacing dlm jar mesenterium –
manifestasi alergi. Cacing dewasa ke
permukaan tbh – melepaskan toksin – reaksi
radang setempat sbg vesikel yg berisi
eksudat.
Larva migran
 Visceral larva migran:
 suatu kelainan yg disebabkan oleh migrasi larva
nematoda dlm jar extra intestinal.
Penyebab:
 1. Nematoda yg hospesnya adl manusia dan
siklus hidupnya melalui lintasan paru
 A. lumbricoides
 A. duodenale
 N. americanus
 2. cacing ascaris pada anjing dan Kucing,
yang menginfeksi manusia
contoh:
 Toxocara canis
 Toxocara cati
Cutaneus larva migran
 Disebabkan oleh:
 1. cacing tambang anjing dan kucing (
A. brazilliensis, dan A. caninum)
 2. sparganosis dr cestoda D. latum
 3. Gnatostoma spinigerum

You might also like