You are on page 1of 2

1 Petrus 1:17-23 (Minggu Misericordias Domini, 23 April 2023 )

Tema: DILAHIRKAN KEMBALI OLEH FIRMAN ALLAH

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus.

Rasul Petrus menulis surat kepada orang-orang Kristen yang ada di Pontus, Galatia,
Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Menurut Rasul Petrus mereka adalah orang-orang pilihan
Allah sesuai rencana-Nya yang besar. Selain itu mereka juga disebut sebagai orang-orang
kudus atau orang-orang yang dikuduskan oleh Roh. Tujuan dari pengudusan itu ialah agar
mereka taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya (1 Petrus 1:1-2). Selain
itu, orang-orang pilihan ini juga disebut sebagai orang-orang pendatang yang tersebar di
berbagai tempat seperti yang disebutkan di atas. Sebagaimana disebutkan di atas bahwa
jemaat-jemaat penerima surat ini adalah orang-orang kudus. Kata “kudus” atau “dikuduskan”
artinya “dipisahkan, diasingkan atau dibedakan”.

Dalam Kitab Perjanjian Lama, Allah menyuruh Musa untuk mendirikan Kemah Suci. Kemah
Suci itu terbuat dari beraneka ragam bahan, antara lain kayu, besi, kain, emas dan lain-lain.
Bahan-bahan ini adalah barang-barang biasa seperti yang biasa kita kenal. Akan tetapi ketika
semua ini hendak dipakai untuk menjadi alat-alat kelengkapan di Kemah Suci, maka
semuanya itu harus dikonsekrasi atau dikuduskan terlebih dahulu melalui upacara agama atas
perintah TUHAN. Segera sesudah itu, barang-barang ini pun menjadi barang-barang kudus di
mana tidak boleh lagi diperlakukan ataupun disentuh oleh seseorang dengan sembarangan.
Barang-barang itu tidak lagi sama statusnya seperti barang-barang lainnya yang belum
dikuduskan. Dengan kata lain, telah dipisahkan atau dibedakan secara khusus untuk tujuan
pelayanan Allah di Kemah Suci-Nya.

Di atas telah disebutkan bahwa Petrus menyapa orang-orang yang menerima suratnya
sebagai orang-orang pilihan Allah dan yang dikuduskan oleh Roh. Maksudnya ialah bahwa
mereka adalah orang-orang yang telah dipisahkan atau dibedakan secara khusus dari dunia
ini; dan yang memisahkan mereka ialah Roh Kudus, pribadi ketiga dari Allah Tritunggal Kudus.
Roh Kudus, melalui Injil, telah memanggil mereka supaya taat kepada Yesus Kristus Tuhan.
Selain itu Roh Kudus juga telah menerangi mereka melalui pemberian-pemberiaan-Nya,
yakni, sakramen-sakramen-Nya, Baptisan dan Perjamuan Kudus-Nya. Menerima Sakramen
Kudus itu sama dengan menerima percikan darah-Nya. Oleh Baptisan, mereka menerima
pengampunan dosa, di mana Nama Allah Tritunggal Kudus dikenakan atau disematkan pada
mereka; dan oleh Perjamuan Kudus, yakni, Tubuh dan Darah Kristus, selain memberikan
pengampunan atas dosa-dosa, juga menguatkan dan memelihara iman orang percaya selama
berada di dunia ini hingga kedatangan Kristus yang kedua kali.

Yohannes 3:16 mengatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Inilah berita Injil atau Kabar Baik di mana setiap
orang yang percaya kepadanya, yakni, kepada berita Injil tentang Yesus Kristus, Anak Tunggal
Allah yang diserahkan untuk mati di kayu salib untuk memikul dosa umat manusia, akan
beroleh keselamatan. Tuhan Yesus sendiri juga mengatakan dengan tegas: “Barangsiapa
percaya dan dibaptis akan diselamatkan (Markus 16:16). Ini adalah suatu janji yang pasti.
Sebab ini adalah perkataan Kristus sendiri, firman Allah. Selain itu, sebelum Ia disalibkan, Ia
juga mengadakan Perjamuan Malam Paskah. Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-
mecahkannya dan memberikanya kepada murid-murid-Nya seraya berkata: “Inilah tubuhku
yang diserahkan bagimu.” Kemudian, juga dengan cara yang sama, Ia mengambil cawan
sesudah makan dan berkata: “Cawan ini adalah Perjanjian Baru dalam darah-Ku, yang
ditumpahkan bagi kamu untuk keampunan dosamu.”

Firman yang diberitakan melalui Injil dan dua Sakramen Kudus, yakni, Baptisan dan Perjamuan
Kudus, adalah dua bentuk penyampaian firman Allah. Yang pertama disebut firman yang
dapat didengar (audible), dan yang kedua disebut firman yang dapat dilihat (visible). Ketika
firman diberitakan atau dikotbahkan, maka telinga kita mendengarnya. Itulah firman yang
dapat didengar. Sementara Sakramen Baptisan dan Perjamuaan Kudus yang dilayankan
adalah firman yang dapat dilihat (visible). Disebut demikian karena memang Sakramen itu
dapat terlihat secara kasat mata.

Kedua bentuk pelayanan Firman ini disebut sebagai alat-alat anugrah (means of grace), yaitu
sarana yang ditetapkan Allah untuk menyampaikan anugerah keselamatan dan
pengampunan dosa bagi setiap orang yang percaya. Tema pemberitaan firman Tuhan di
Minggu ini ialah: “Dilahirkan kembali oleh firman Allah.” Rasul Petrus mengatakan bahwa
orang-orang atau jemaat-jemaat penerima suratnya adalah orang-orang yang telah dilahirkan
kembali oleh firman Allah (1 Petrus 1:23). Firman Allah itu disampaikan atau diberitakan
dalam dua bentuk. Itu berarti bahwa orang-orang yang telah mendengar dan percaya kepada
berita Injil, dan yang menerima Sakramen Baptisan dan Perjamuan Kudus-Nya adalah orang-
orang yang telah dilahirkan kembali. Itu juga berarti bahwa jika saudara-saudara adalah
orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan menerima Sakramen-Nya,
maka saudara adalah orang-orang yang telah dilahirkan kembali oleh firman Allah, telah
menerima keselamatan-Nya dan menjadi manusia baru. Sebab siapa yang ada di dalam
Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah
datang (2 Korintus 5:17).

Dalam nama Bapa dan Putra (+) dan Roh Kudus. Amen!

(Pdt. Eben Ezer Aruan, M.Th: Pengajar di STT GKLI)

You might also like