You are on page 1of 9

VII.

JURNAL 7
Judul Pengaruh Penambahan Fly Ash Batu Bara Bituminous Terhadap
Stabilitasi Tanah Lempung (Studi Kasus: Jalan Raya Timur
Klampok, Banjarnegara)
Volume dan Vol.12, No.2, Tahun 2022 Halaman 29-37
Halaman
Penulis Fikta Nuraffifa Effendi

Pendahuluan Tanah dasar merupakan bagian penting dari konstruksi jalan


karena tanah ini mendukung seluruh konstruksi jalan beserta
muatan lalulintas diatasnyaa, oleh karena itu tanah dasar perlu
disiapkan dengan cara perbaikan tanah. Stabilisasi tanah adalah
alternatif yang dapat diambil untuk memperbaiki sifat tanah
yang ada. Pada prinsipnya stabilisasi tanah merupakan suatu
penyusunan kembali butir-butir tanah agar lebih rapat dan saling
mengunci. Dalam penelitian ini dilakukan perbaikan tanah
dengan stablisasi tanah menggunakan Fly Ash Batubara
Bitunimous.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar
pengaruh penambahan Fly Ash terhadap berat isi kering tanah
lempung. Pengaruh penambahan Fly Ash terhadap daya dukung
tanah dan pengaruh penambahan Fly Ash terhadap sifat fisis
tanah dengan persentase campuran sebesar 20%, 30% dan 40%.
Dengan adanya penelitian “Pengaruh Penambahan Fly Ash Batu
Bara Bitunimous Terhadap Stabilisasi Tanah Lempung (Studi
Kasus: Subgrade Jalan Raya Timur Klampok Banjarnegara)”
diharapkan bisa menjadi pilihan lain dalam upaya perbaikan
tanah. Penambahan campuran berupa Fly Ash menjadi salah satu
upaya pemanfaatan limbah batu bara yang ada.
Metode 1. Mengambil contoh tanah lempung di lokasi yang telah
direncanakan.
2. Meneliti masuk dalam klasifikasi apakah tanah asli
tersebut menurut sistem klaifikasi AASHTO dan USCS.
Dilaksanakan dengan pengujian di Laboratorium:
a. Analisa Saringan, tanah sampel 500 gram.
b. Attergerg Limits Analisis
3. Pemeriksaan Berat Jenis dan Kadar Air Tanah, tanah
sampel 25 gram untuk 1 sampel.
4. Pemeriksaan Berat Volume Tanah.
5. Standar Proctor, Tanah sampel 2500 gram/sampel.
6. Guna mengetahui berat kering maksimum pada tanah asli
dan campuran peneliti menggunakan perbandingan atau
persentase Fly Ash Batu Bara Bituminous 20%, 30% dan
40%.
7. Meneliti nilai daya dukung tanah yang dipadatkan,
dilakukan dengan pemadatan maksimum dengan kadar
air optimum. Lama perendaman 0 hari, 2 hari, dan 4 hari,
yang dilaksanakan pengujian di Laboratorium:
Pemeriksaan Nilai CBR di Laboratorium.
Hasil dan
Pembahasan
Kesimpulan Kesimpulan:
dan Saran (1). Pada penambahan abu terbang atau fly ash 20%, 30% dan
40% nilai berat isi kering tanah berdasarkan referensi mengalami
kenaikan dan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berat isi
kering tanah juga mengalami kenaikan tertinggi pada campuran
30% sedangkan pada campuran 40% mengalami penurunan.
Nilai berat isi kering tanah normal 1,42gr/cm3 menjadi
1,53gr/cm3 pada tanah campuran fly ash 30%.
(2). Nilai harga CBR tanah mengalami peningkatan dan
penurunan dengan adanya penambahan fly ash pada perendaman
selama 0 hari,2 hari dan 4 hari. Harga CBR tanah mengalami
peningkatan terbesar atau optimum pada tanah campuran fly ash
30% tanpa rendaman.
- Pada penambahan fly ash 30% tanpa rendaman mengalami
kenaikan sebesar 2,02 (naik sebesar 25,5%) untuk pemadatan
100% dan 2,23 (naik sebesar 29,3%) untuk pemadatan 95%.
- Pada penambahan fly ash 30% rendaman 2 hari mengalami
peningkatan sebesar 1,8 (naik sebesar 22,3%) untuk kepadatan
100% dan 1,85 (naik sebesar 242%) untuk kepadatan 95%.
- Sedangkan penambahan fly ash 30% pada rendaman 4 hari
mengalami kenaikan 1,67 (naik sebesar 20,5%) untuk
pemadatan 100% dan 1,93 (naik sebesar 24,7%) untuk
pemadatan 95%.
Dengan bertambahnya nilai harga CBR berpengaruh pada nilai
Daya Dukung Tanah.
(3). Penambahan abu terbang atau fly ash mempengaruhi sifat
sifat fisis tanah. Untuk batas cair, batas plastis, indeks plastis
dan batas susut mengalami penurunan terendah pada
penambahan fly ash sebesar 40%.
- Pada batas cair tanah normal berderajat plastis tinggi menjadi
berderajat plastis rendah.
- Pada indeks plastis menurun dari derajat plastis sedang
menjadi derajat pastis rendah.
- Sedangkan pada batas susut mengalami penurunan sebesar
6,22 (naik sebesar 25,4%) termasuk tanah yang derajat ekspansif
rendah atau peubahan volumenya sangat rendah.
(4). Dengan penambahan bahan berupa abu terbang atau fly ash
pada tanah asli terjadi perubahan kearah yang lebih baik dalam
pengujian sifat fisis tanah dan berat isi kering tanah. Untuk
pengujian daya dukung tanah mengalami kenaikan kearah yang
baik.

Saran:
(1). Penelitian ini sebaiknya terus dikembangkan untuk tanah
lempung dari daerah lain dengan menambah komposisi
campuran dan jumlah sampel. Sehingga pada akhir penelitian
dapat ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
(2). Pada pengujian CBR untuk mencari daya dukung tanah
dengan cara tanpa rendaman dan rendaman sebaiknya lebih
diperbanyak, tidak hanya pada satu campuran saja, tetapi untuk
semua campuran agar data yang diperoleh lebih banyak dan
lebih baik.
(3). Penelitian ini harus terus dikembangkan dengan fasilitas
yang lebih lengkap baik secara manual atau mekanis.
(4)Untuk memperoleh hasil yang maksimal sebaiknya dilakukan
penelitian dengan konsisten agar data yang diperoleh lebih valid.
VIII.JURNAL 8
Judul Pengaruh Stabilisasi Tanah Menggunakan Fly Ash Terhadap
Kuat Geser
Volume dan Vol.2,No.2,Tahun 2022 Halaman 433-444
Halaman
Penulis Reki Arbianto, Gunarso

Pendahuluan Dalam dunia Teknik sipil tanah menjadi penting karena sebagai
tempat berdirinya infrastruktur bangunan, supaya infrastruktur
bangunan di atasnya stabil maka diperlukan daya dukung yang
memadahi. Tanah yang di klasifikasikan berjenis lempung dan
lempung ekspansif dengan plastisitas tinggi cenderung
memiliki daya dukung yang rendah. Tanah dengan daya
dukung rendah maka akan membahayakan struktur di atasnya.
Pada struktur jalan tanah atau timbunan tanah lempung
cenderung tidak stabil dan sulit untuk dipadatkan. Daya dukung
tanah dasar yang rendah dapat di tingkatkan dengan metode
stabilisasi. Stabilisasi tanah adalah suatu metode yang
digunakan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah dasar agar daya
dukung tanah tersebut menjadi lebih baik sehingga tanah
menjadi stabil dan mampu memikul beban yang bekerja
terhadap konstruksi diatas tanah. Penerapan stabilisasi tanah
dengan semen, abu ampas tebu, abu terbang, abu sekam padi,
kombinasi abu terbang + semen, abu ampas tebu + limbah
karbit sudah banyak dilakukan (Hatmoko et al., 2004, 2005,
Diane 2001). Namun demikian penelitian mengenai stabilisasi
tanah dengan menggunakan bahan tambah masih berkembang
dan selalu dicari bahan bahan tambah untuk kepentingan
tersebut.
Penelitian ini diharapkan dapat diharapkan dapat memberikan
manfaat terutama dalam dunia Teknik sipil untuk meningkatkan
daya dukung tanah dan dapat membantu para pelaku usaha di
dunia konstruksi.
Metode 1.Pengambilan sampel dan material benda uji
Tanah yang diambil yaitu Tanah Lempung dari Ngawi
2.Pengujian tanah dasar
Pengujian Pemadatan, Pengujian Analisis Saringan, Pengujian
Atterberg Limit, Pengujian Kuat Geser Langsung
3.Pembuatan benda uji
Membuat campuran tanah, kapur dan fly ash dalam beberapa
variasi campuran dengan persentase yang telah direncanakan,
yaitu berat kapur dan fly ash dihitung terhadap berat kering
tanah.
Variasi campuran kapur dan fly ash sebagai berikut:
- Tanah Asli + Kapur 5% + Fly Ash 10%
- Tanah Asli + Kapur 5% + Fly Ash 15%
- Tanah Asli + Kapur 5% + Fly Ash 20%
- Tanah Asli + Kapur 5% + Fly Ash 25%
- Tanah Asli + Kapur 5% + Fly Ash 30%
4.Pengujian Fisik dan mekanik tanah yang telah distabilisasi
Pengujian Fisik yang dilakukan yaitu Pengujian Kadar Air,
Specific Gravity, Analisis Saringan dan Atterberg Limit
Pengujian Mekanik yang dilakukan yaitu Pengujian Pemadatan
Tanah (Standar Proctor) dan Pengujian Uji Geser Langsung
(Direct Shear Test)
Hasil dan
Pembahasan

Dari penelitian ini didapatkan nilai kadar air optimum yang


didapatkan ialah 35,732 % dengan berat isi tanah kering
maksimum sebesar 1,165 gr/cm3. Kadar air yang terkandung
didalam tanah ini yang akan digunakan untuk membuat
campuran pada saat pembuatan benda uji Direct Shear.
Pada grafik ini menunjukkan kadar udara yang selalu turun
seiring dengan penambahan kadar air pada setiap sampel
pemadatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penambahan air yang terjadi dalam tanah akan membantu
menutup pori pori yang berada dalam tanah yang sebelumnya
terisi oleh udara
Kesimpulan 1.Semakin banyak kadar fly ash maka nilai indeks platisitas
akan menurun juga.
2. Penambahan fly ash juga menurunkan nilai aktivitas dari
tanah lempung yang semula dari 2,210 pada tanah asli menjadi
1,710 pada campuran tanah + fly ash 30 %.
3. Hasil penelitian menunjukkan parameter kuat geser tertinggi
untuk kohesi terjadi pada variasi III (Fly-ash 20%) dan nilai
sudut geser pada Variasi II (Fly-ash 15%). Nilai terendah untuk
nilai kohesi pada Variasi IV (Fly-ash 25%) dan nilai sudut
geser pada Variasi V (Fly-ash 30%)
4. Secara umum pada parameter kohesi terjadi trend yang
parabolik, penambahan fly-ash meningkat pada nilai tertentu
kemudia turun lagi, sedangkan pada nilai sudut gesek dalam
memiliki trend parabolik namun kecenderungan unutk turun
pada penambahan fly-ash.
5.Peningkatan nilai kohesi rata-rata akibat penambahan Fly-ash
sebesar 13 %.

You might also like