Professional Documents
Culture Documents
Vii Viii
Vii Viii
JURNAL 7
Judul Pengaruh Penambahan Fly Ash Batu Bara Bituminous Terhadap
Stabilitasi Tanah Lempung (Studi Kasus: Jalan Raya Timur
Klampok, Banjarnegara)
Volume dan Vol.12, No.2, Tahun 2022 Halaman 29-37
Halaman
Penulis Fikta Nuraffifa Effendi
Saran:
(1). Penelitian ini sebaiknya terus dikembangkan untuk tanah
lempung dari daerah lain dengan menambah komposisi
campuran dan jumlah sampel. Sehingga pada akhir penelitian
dapat ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
(2). Pada pengujian CBR untuk mencari daya dukung tanah
dengan cara tanpa rendaman dan rendaman sebaiknya lebih
diperbanyak, tidak hanya pada satu campuran saja, tetapi untuk
semua campuran agar data yang diperoleh lebih banyak dan
lebih baik.
(3). Penelitian ini harus terus dikembangkan dengan fasilitas
yang lebih lengkap baik secara manual atau mekanis.
(4)Untuk memperoleh hasil yang maksimal sebaiknya dilakukan
penelitian dengan konsisten agar data yang diperoleh lebih valid.
VIII.JURNAL 8
Judul Pengaruh Stabilisasi Tanah Menggunakan Fly Ash Terhadap
Kuat Geser
Volume dan Vol.2,No.2,Tahun 2022 Halaman 433-444
Halaman
Penulis Reki Arbianto, Gunarso
Pendahuluan Dalam dunia Teknik sipil tanah menjadi penting karena sebagai
tempat berdirinya infrastruktur bangunan, supaya infrastruktur
bangunan di atasnya stabil maka diperlukan daya dukung yang
memadahi. Tanah yang di klasifikasikan berjenis lempung dan
lempung ekspansif dengan plastisitas tinggi cenderung
memiliki daya dukung yang rendah. Tanah dengan daya
dukung rendah maka akan membahayakan struktur di atasnya.
Pada struktur jalan tanah atau timbunan tanah lempung
cenderung tidak stabil dan sulit untuk dipadatkan. Daya dukung
tanah dasar yang rendah dapat di tingkatkan dengan metode
stabilisasi. Stabilisasi tanah adalah suatu metode yang
digunakan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah dasar agar daya
dukung tanah tersebut menjadi lebih baik sehingga tanah
menjadi stabil dan mampu memikul beban yang bekerja
terhadap konstruksi diatas tanah. Penerapan stabilisasi tanah
dengan semen, abu ampas tebu, abu terbang, abu sekam padi,
kombinasi abu terbang + semen, abu ampas tebu + limbah
karbit sudah banyak dilakukan (Hatmoko et al., 2004, 2005,
Diane 2001). Namun demikian penelitian mengenai stabilisasi
tanah dengan menggunakan bahan tambah masih berkembang
dan selalu dicari bahan bahan tambah untuk kepentingan
tersebut.
Penelitian ini diharapkan dapat diharapkan dapat memberikan
manfaat terutama dalam dunia Teknik sipil untuk meningkatkan
daya dukung tanah dan dapat membantu para pelaku usaha di
dunia konstruksi.
Metode 1.Pengambilan sampel dan material benda uji
Tanah yang diambil yaitu Tanah Lempung dari Ngawi
2.Pengujian tanah dasar
Pengujian Pemadatan, Pengujian Analisis Saringan, Pengujian
Atterberg Limit, Pengujian Kuat Geser Langsung
3.Pembuatan benda uji
Membuat campuran tanah, kapur dan fly ash dalam beberapa
variasi campuran dengan persentase yang telah direncanakan,
yaitu berat kapur dan fly ash dihitung terhadap berat kering
tanah.
Variasi campuran kapur dan fly ash sebagai berikut:
- Tanah Asli + Kapur 5% + Fly Ash 10%
- Tanah Asli + Kapur 5% + Fly Ash 15%
- Tanah Asli + Kapur 5% + Fly Ash 20%
- Tanah Asli + Kapur 5% + Fly Ash 25%
- Tanah Asli + Kapur 5% + Fly Ash 30%
4.Pengujian Fisik dan mekanik tanah yang telah distabilisasi
Pengujian Fisik yang dilakukan yaitu Pengujian Kadar Air,
Specific Gravity, Analisis Saringan dan Atterberg Limit
Pengujian Mekanik yang dilakukan yaitu Pengujian Pemadatan
Tanah (Standar Proctor) dan Pengujian Uji Geser Langsung
(Direct Shear Test)
Hasil dan
Pembahasan