You are on page 1of 10

Original Article

Received December 2021 / Revised February 2022 / Accepted February 2022


Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
p-ISSN: 2716-151X e-ISSN: 2722-869X
GAMBARAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SERTA PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SMA BUDI MULIA KOTA
BOGOR PADA MASA PANDEMI COVID-19

Kenia1*, Sunarto2, Fajar Adinugraha3

Pendidikan Biologi, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Timur, Indonesia


1,2,3

*Email: keniapujianto84@gmail.com

Abstrak. Pandemi Covid-19 mengharuskan setiap orang untuk melakukan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, setiap orang juga perlu memiliki kepedulian terhadap
lingkungan. SMA berbasis Katolik memiliki karakter yang cukup kuat mengenai kepedulian
lingkungan terlebih terdapat juga katekese ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran sikap peduli lingkungan serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di SMA Budi Mulia Kota Bogor pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian
yang digunakan antara lain: survei, observasi, dan wawancara. Populasi penelitian ini
adalah warga SMA Budi Mulia Bogor (kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa) dengan
jumlah sampel responden sebanyak 255 orang. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
warga SMA Budi Mulia Kota Bogor sudah memiliki sikap peduli lingkungan sebesar 86.06%
dari indikator yang diharapkan, seperi: (1) penggunaan energi; (2) pemanfaatan air; (3)
pengelolaan sampah; (4) pengetahuan terhadap pencemaran; (5) penggunaan plastik; (6)
penggunaan transportasi umum; dan (7) perawatan dan pemanfaatan lingkungan sekitar.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat warga SMA Budi Mulia Kota Bogor sebesar 88.13 % dari
indikator yang diharapkan, seperti: (1) penggunaan air bersih; (2) mencuci tangan dengan
baik dan benar; (3) mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi; (4) melakukan aktivitas fisik
setiap hari; (5) menuruti protokol kesehatan pemerintah; dan (6) istirahat yang baik dan
cukup. SMA Katolik sebaiknya menjadi teladan dalam gerakan sikap peduli lingkungan dan
PHBS karena didukung dan sesuai semangat Gereja Katolik dalam kaitannya dengan
lingkungan.
Kata Kunci: sikap peduli lingkungan, PHBS, SMA Budi Mulia Bogor, Pandemi Covid,

DOI: http://dx.doi.org/10.55241/spibio.v3i1.51

7
1. Pendahuluan
Pada tahun 2017, Indonesia dan menjaga jarak). Perilaku Hidup
memperoleh IPKLH (Indeks Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS) memiliki
Ketidakpedulian Lingkungan Hidup di kaitan yang erat dengan pencegahan
Indonesia) sebesar 0.51 (nilai tertinggi penyebaran Covid-19 (Antari et al.,
1.00), dengan indeks ketidakpedulian 2020). Sikap peduli lingkungan
tertinggi yaitu terhadap pengelolaan memiliki pengaruh terhadap PHBS
sampah dengan nilai 0.72 (nilai karena kedua hal ini memiliki
tertinggi 1.00) (Subdirektorat Statistik pengaruh terhadap kesehatan,
Lingkungan Hidup, 2018). Pada tahun kebersihan dan keamanan di
2019, Indonesia menjadi negara lingkungan sekitar (Sari & Ria, 2018).
sebagai penghasil sampah terbesar di Nurwanti (2011) menyatakan
dunia setelah China (Gromico, 2019). bahwa peduli lingkungan merupakan
Banyaknya sampah mengakibatkan sikap serta tindakan untuk mencegah
terjadinya permasalahan sampah. kerusakan pada lingkungan di
Permasalahan sampah yang sekitarnya, serta upaya uttuk
terjadi di kawasan perkotaan memperbaiki kerusakan yang sudah
disebabkan oleh beberapa faktor terjadi (Handayani, 2013). Penanaman
antara lain: pertumbuhan penduduk, karakter peduli lingkungan hidup sejak
pertumbuhan ekonomi, pola konsumsi, dini dapat melalui pendidikan
perilaku penduduk, kepadatan lingkungan hidup (PLH) dan
penduduk dan bangunan (Lathif, pelaksanaan program adiwiyata di
2019). Menurut data IPKLH, provinsi sekolah (Gunawan & Guslinda, 2019).
Jawa Barat memiliki IPKLH tertinggi di Penanaman pendidikan karakter
Pulau Jawa-Bali dengan indeks dan peduli lingkungan dapat dilihat
sebesar 0.54 dengan dimensi tertinggi salah satunya pada sekolah berbasis
yaitu pengelolaan sampah sebesar Katolik. Hal ini karena sekolah katolik
0.72 (Subdirektorat Statistik beracuan kepada ajaran Gereja
Lingkungan Hidup, 2018). Kota Bogor beserta katekase ekologi. Agar dapat
merupakan salah satu kota di Jawa mengurangi dan mencegah
Barat yang memiliki tingkat populasi permasalahan lingkungan, perlu
dan aktivitas masyarakat yang cukup adanya sikap peduli lingkungan serta
tinggi. Disamping itu, Kota Bogor juga perilaku hidup bersih dan sehat. SMA
sering dijadikan lokasi wisata bagi Budi Mulia Kota Bogor merupakan
warga luar kota seperti Bandung dan sekolah berbasis Katolik.
Jakarta. Dengan tingginya populasi Sebagian besar Sekolah Katolik
dan aktivitas masyarakat serta menjadi dikenal memiliki citra yang baik
kota wisata, Kota Bogor tidak luput bahkan menjadi role model dalam
dari permasalahan sampah dan pendidikan karakternya. Pelaksana
lingkungan. dunia Pendidikan Katolik dan Insan
Masa pandemi Covid-19 yang Pendidikan Katolik harus memahami,
sedang melanda menjadikan menghayati dan mengamalkan
kebersihan lingkungan menjadi sangat peranan hirarkis dalam karya
penting guna mencegah penularan kerasulan pendidikan seperti Dokumen
penyakit tersebut maupun penyakit Gravissimum Educationis (GE).
lainnya. Dengan maraknya Covid-19 Sekolah katolik dibimbing oleh Kuasa
yang beredar di Indonesia, pemerintah gerejani yang berwenang sehingga
memberikan kebijakan pencegahan sekolah mengikuti proses
penularan Covid-19 yaitu 3M pembentukan diri, akhlak, tabiat dan
(memakai masker, mencuci tangan, kepribadian seutuhnya agar kelak

8
menjadi manusia yang utuh (Wetu, manusia (Listyanto, 2019).
2017). Dalam permasalahan Berdasarkan hal-hal tersebut, tujuan
lingkungan, Gereja Katolik juga dalam penelitian ini, yaitu untuk
memiliki katekase ekologi. Katekase mengetahui gambaran sikap peduli
ekologi merupakan kegiatan lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih
pembinaan iman atau pengajaran dan Sehat (PHBS) di SMA Budi Mulia
yang dilakukan seluruh umat untuk Kota Bogor pada masa pandemi
menyadari dan menanggapi kehadiran Covid-19.
Kristus dan berkarya di dalam alam
ciptaan dan didalam lingkungan hidup

2. Metode

Tempat penelitian adalah SMA sampel dihitung menggunakan rumus


Budi Mulia Kota Bogor pada bulan Taro Yamane, dihasilkan sampel
Januari-Mei 2021. Faktor yang diteliti sebanyak 255 responden, yaitu 1
adalah Sikap Peduli Lingkungan dan kepala sekolah, 12 guru, 4 karyawan,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 38 siswa X IPA, 36 siswa X IPS, 36
(PHBS). Metode Penelitian adalah siswa XI IPA, 42 siswa XI IPS, 45
survei, observasi, dan wawancara. siswa XII IPA, dan 42 siswa XII IPS.
Populasi dalam penelitian ini adalah Teknik pengambilan data Sikap
SMA Budi Mulia Bogor, sebanyak 705 Peduli Lingkungan dan PHBS
orang yang terdiri atas 1 (satu) kepala menggunakan kuesioner online yang
sekolah, 32 guru, 10 karyawan, dan sudah dinyatakan valid oleh validator.
662 siswa yang terdiri atas 3 (tiga) Jumlah pernyataan adalah 40 butir
angkatan yaitu kelas X, XI, dan XII. pernyataan. Observasi digunakan
Teknik pengambilan sampel yaitu untuk melihat kondisi lingkungan SMA
probability sampling-proportionate dan wawancara digunakan untuk
stratified random sampling. Probability mempertegas jawaban dari kuesioner.
sampling merupakan teknik Teknik analisis data menggunakan
pengambilan sampel dengan statistika deskriptif. Statistika deskriptif
memberikan peluang yang sama bagi dengan mencari rerata skor kemudian
setiap anggota populasi untuk menjadi dibuat dalam garis kontinum dengan
sampel, sedangkan proportionate rumus sebagai berikut.
stratified random sampling merupakan Tingkat persetujuan = (Jumlah skor
teknik yang digunakan untuk yang diperoleh dari penelitian: Jumlah
menentukan jumlah sampel di dalam skor ideal (kriterium) untuk seluruh
populasi yang berstrata dan item) x100%
proposional (Sugiyono, 2016). Jumlah

3. Hasil dan Pembahasan


Bagian ini terdiri atas 2 (dua) sub di bawah komunitas bruder-bruder
topik yaitu, 1) gambaran sikap peduli Budi Mulia dalam Yayasan Budi Mulia.
lingkungan SMA Budi Mulia Kota SMA Budi Mulia memiliki fasilitas yang
Bogor, dan 2) gambaran sikap lengkap dengan keunikan terdapat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. area yang disebut “pintu surga”. Area
Selanjutnya, juga dibahas terintegrasi ini dimanfaatkan untuk hidroponik.
dengan data observasi serta Sikap Peduli Lingkungan
wawancara. SMA Budi Mulia Sikap peduli lingkungan
merupakan sekolah yang bernaungan merupakan sebuah respon manusia

9
untuk lebih memperhatikan dan terhadap sikap peduli lingkungan
mengindahkan keadaan sekitarnya adalah sebagai berikut.
demi keberlangsungan kehidupan a. Kepala Sekolah = (108:120)
manusia dan makhluk hidup lainnya. x100%= 90% dari yang diharapkan
Tindakan memperhatikan dan 100%
mengindahkan keadaan dapat b. Guru = (103.31:120) x100%=
dilakukan dengan cara menjaga, 86.09% dari yang diharapkan
merawat dan melestarikan lingkungan 100%
yang ada, mencegah lingkungan dari c. Karyawan = (102.5:120)
kerusakan, serta memperbaiki x100%=85.42% dari yang
lingkungan yang sudah rusak. diharapkan 100%
Indikator Sikap Peduli Lingkungan d. Siswa = (99.3:120) x100%
dalam penelitian ini antara lain: (1) =82.75% dari yang diharapkan
Penggunaan energi; (2) pemanfaatan 100%
air; (3) pengelolaan sampah; (4)
pengetahuan terhadap pencemaran; Rerata skor yang diperoleh dari 255
(5) penggunaan plastik; (6) responden yang terdiri atas kepala
penggunaan transportasi umum; dan sekolah, guru, karyawan, dan siswa
(7) perawatan dan pemanfaatan adalah 103.277. Dengan demikian,
lingkungan di sekitar. sikap peduli lingkungan warga SMA
Data sikap peduli lingkungan per Budi Mulia Kota Bogor =
strata disajikan pada Gambar 1. (103.28:120)x100% = 86.06% dari
Apabila dilihat per strata, maka yang diharapkan 100%..
kesimpulan tingkat persetujuan

A
108

B
103.31

C 102.5

D
99.3

10
Gambar 1. Garis Kontinum Sikap Peduli Lingkungan (A) Skor Kepala Sekolah; (B) Skor
Guru; (C) Skor Karyawan; (D) Skor Siswa (Sumber: Dokumen Penulis)

103.28

Gambar 2. Garis Kontinum Sikap Peduli Lingkungan warga SMA Budi Mulia Kota Bogor
Sumber: Dokumen Penulis

Berdasarkan hasil observasi karena kurangnya perawatan,


mengenai kondisi lingkungan, tanaman-tanaman tersebut mati. Saat
lingkungan di SMA Budi Mulia Bogor ini Pintu surga sedang dalam proses
tergolong bersih. Hal ini dapat dilihat untuk dijadikan tempat hidroponik.
dari tidak adanya sampah yang
berserakan di lingkungan sekolah, baik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
di lapangan, koridor maupun ruang- (PHBS)
ruang kelas. Keadaan toilet yang PHBS merupakan sebuah upaya
terawat, serta adanya banyak dengan tujuan untuk memberikan
tumbuhan di lingkungan sekolah pengalaman, dan pemahaman kepada
seperti: Lidah Mertua, Pohon Cemara, masyarakat mengenai pola hidup
Palem Kuning, Euphorbia sp., Paku sehat dan bersih yang berkaitan
Tanduk Rusa, Dieffenbachia sp., dengan kesehatan sehingga
Pucuk Merah, Sirih Merah, dan lainnya masyarakat dapat mencegah dan
yang ditaruh di setiap koridor, di dekat mengatasi permasalahan kesehatan di
kolam, dan juga di beberapa ruangan. lingkungan sekitar masyarakat.
SMA Budi Mulia memiliki ruang Indikator PHBS dalam penelitian ini
terbuka khusus yang disebut dengan antara lain: (1) penggunaan air bersih;
“pintu surga”. Awalnya, ruang terbuka (2) mencuci tangan dengan baik dan
ini dipakai untuk menyimpan berbagai benar; (3) mengkonsumsi makanan
tanaman hias dan obat seperti: Kucai sehat dan bergizi; (4) melakukan
Tulip, Temulawak, Jahe, Kencur, dan aktivitas fisik setiap hari; (5) menuruti
tanaman lainnya yang dibawa oleh protokol kesehatan pemerintah; dan
para siswa setiap tahunnya. Oleh (6) istirahat yang baik dan cukup.

11
A
70

B
69.8

C
75

D
67.2

Gambar 3. Garis Kontinum PHBS (A) Skor Kepala Sekolah; (B) Skor Guru;
(C) Skor Karyawan; (D) Skor Siswa (Sumber: Dokumen Penulis)
70.5

Gambar 4. Garis Kontinum Sikap Peduli Lingkungan warga SMA Budi Mulia
Kota Bogor (Sumber: Dokumen Penulis)

Data PHBS per strata disajikan peduli lingkungan warga SMA Budi
pada Gambar 1. Apabila dilihat per Mulia Kota Bogor = (70.5:80) x100% =
strata, maka kesimpulan tingkat 88.13% dari yang diharapkan 100%.
persetujuan terhadap PHBS adalah Data secara keseluruhan mengenai
sebagai berikut. gambaran PHBS disajikan pada.
a. Kepala Sekolah = (70:80) x100%= Berdasarkan observasi mengenai
87.5% dari yang diharapkan 100% PHBS yang diterapkan di SMA dapat
b. Guru = (69.8:80) x100%= 87.25% dilihat bahwa pegawai yang masuk
dari yang diharapkan 100% kerja (offline) di SMA Budi Mulia
c. Karyawan = (75:80) sangat sadar dengan keadaan
x100%=93.75% dari yang pandemi Covid-19, seprti penggunaan
diharapkan 100% masker, mencuci tangan, dan physical
d. Siswa = (67.2:80) x100% =84% distancing. Hal ini sesuai pernyataan
dari yang diharapkan 100% bahwa Covid-19 dapat dikendalikdan
Rerata skor yang diperoleh dari dengan penggunaan masker,
255 responden yang terdiri atas kepala penerapan PHBS, serta penerapan
sekolah, guru, karyawan, dan siswa physical distancing(Zhou, 2020).
adalah 77.38. Dengan demikian, sikap Pencegahan Covid-19 juga bisa dapat

12
melalui pengkonsumsian makanan siswa (Altin et al., 2014). Hal ini
dengan gizi seimbang, menjaga jarak, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini,
mencuci tangan yang benar dapat kebersihan lingkungan sangatlah
mencegah penularan Covid- penting. Penerapan Perilaku Hidup
19(Atmadja et al., 2020). Bersih dan Sehat (PHBS) yang baik
Sikap peduli lingkungan dapat dapat mencegah penularan Covid-19
menjadi salah satu awalan dalam (Antari et al., 2020).
mencegah dan mengurangi Guru menjadi teladan siswa
permasalahan lingkungan yang ada. dalam sikap peduli lingkungan dan
Sikap peduli lingkungan harus PHBS. Tentunya dalam mendidik
ditanamankan dan dikembangkan siswa sesuai dengan ajaran kasih.
melaui pendidikan karakter sedini Tindakan mendidik oleh guru yang
mungkin. Hak dan tanggung jawab dilandasi dengan kasih, berdampak
terhadap lingkungan harus diadopsi di positif pada perilaku siswa baik di
sekolah dan diikuti dengan penerapan lingkungan sekolah, keluarga, dan
model pelarihan yang menargetkan masyarakat (Martinus & Amadi, 2020).
pada sikap dan perilaku lingkungan

Gambar 5. Keadaan Koridor Sekolah; (a) Koridor lantai 1; (b) Koridor lantai 2; (c) Koridor lantai 3; dan (d)
wastafel di setiap koridor (Sumber: Dokumen Penulis)

Dalam mengatasi Pandemi kedalam lingkungan sekolah dan


Covid-19, harus terjadi sinergi antara mengarahkan orang-orang untuk
sikap peduli lingkungan dan PHBS di menggunakan handsinitizer yang
semua warga sekolah. Berdasarkan telah disediakan
hasil observasi dan wawancara maka 2. Setiap individu yang berada di SMA
didapatkan temuan sebagai berikut. Budi Mulia diwajibkan memakai
1. Satpam sekolah selalu mengecek masker selama berada di
suhu orang-orang yang masuk lingkungan sekolah

13
3. Setiap personalia yang penulis lihat kepala sekolah dan tata usaha
selalu mencuci tangan setelah ditempatkan handsinitizer.
melakukan kegiatan.
4. Lingkungan sekolah masih terdapat Ajakan peduli lingkungan juga
berbagai macam tumbuhan. diserukan oleh Paus Fransiskus yang
5. Semasa pandemi Covid-19, SMA mengeluarkan sebuah ensiklik berjudul
Budi Mulia telah mempersiapkan “Laudato si’, on care for our common
saran dan prasarana pendukung home.” tentang ajakan merawat bumi
yang sesuai dengan peraturan sebagai rumah bersama sebaik-
kementiran pendidikan, seperti baiknya, juga demi generasi yang
penambahan wastafel yang akan dating (Keuskupan Agung
dilengkapi dengan sabun cuci Jakarta, 2016). Keuskupan Agung
tangandi koridor yang ditempatkan Jakarta mengatakan perlu dilakukan
di hampir setiap pintu depan kelas. pertobatan terhadap hutang dan dosa
6. Setiap koridor memiliki tempat ekologis, seperti: pantikfoam (pantang
sampah. plastik dan Styrofoam) dan gerakan
7. Adanya pemberian jarak pada memilah dan mengolah sampah
penempatan meja guru di ruang (Keuskupan Agung Jakarta, 2016).
guru. SMA Budi Mulia merupakan sekolah
8. Satu kelas hanya diisi oleh satu katolik yang tentunya juga dapat
guru. bersinergi dalam mewujudkan sikap
9. Di tempat-tempat yang dikunjungi peduli lingkungan dan perilaku hidup
oleh orang umum, seperti ruang sehat.

4. Kesimpulan
Warga SMA Budi Mulia Kota dari indikator yang diharapkan, seperti:
Bogor sudah memiliki sikap peduli (1) penggunaan air bersih; (2) mencuci
lingkungan sebesar 86.06% dari tangan dengan baik dan benar; (3)
indikator yang diharapkan, seperi: (1) mengkonsumsi makanan sehat dan
Penggunaan energi; (2) pemanfaatan bergizi; (4) melakukan aktivitas fisik
air; (3) pengelolaan sampah; (4) setiap hari; (5) menuruti protokol
pengetahuan terhadap pencemaran; kesehatan pemerintah; dan (6)
(5) penggunaan plastik; (6) istirahat yang baik dan cukup. SMA
penggunaan transportasi umum; dan Katolik sebaiknya menjadi teladan
(7) perawatan dan pemanfaatan dalam gerakan sikap peduli lingkungan
lingkungan di sekitar. Perilaku Hidup dan PHBS karena didukung dan
Bersih dan Sehat warga SMA Budi sesuai semangat Gereja Katolik dalam
Mulia Kota Bogor sebesar 88.13 % kaitannya dengan lingkungan.

Daftar Pustaka
Altin, A., Tecer, S., Tecer, L., Altin, S., & Kahraman, B. F. (2014). Environmental
Awareness Level of Secondary School Students: A Case Study in Balıkesir
(Türkiye). Procedia - Social and Behavioral Sciences, 141, 1208–1214.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.05.207

14
Antari, N. P. U., Dewi, N. P. K., Putri, K. A. K., Rahayu, L. R. P., Wulandari, N. P. N.
K., Ningsih, N. P. A. W., Pertiwi, N. W. A., Cahyanti, N. P. S. D. C., Damayanti, M.
E. A., Dewi, M. T. L., Candrayani, K. T., & Jati, G. B. K. A. (2020). Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Mahasiswa Universitas Mahasaraswati Denpasar Selama
Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Medicamento, 6(2), 94–99.
https://doi.org/10.36733/medicamento.v6i2.1056

Atmadja, T. F. A., Yunianto, A. E., Yuliantini, E., Haya, M., Faridi, A., & Suryana, S.
(2020). Gambaran sikap dan gaya hidup sehat masyarakat Indonesia selama
pandemi Covid-19. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 5(2), 195.
https://doi.org/10.30867/action.v5i2.355

Gromico, A. (2019). Indonesia Penghasil Sampah Plastik Nomor Dua di Dunia -


Tirto.ID. https://tirto.id/indonesia-penghasil-sampah-plastik-nomor-dua-di-dunia-
deyY

Gunawan, H., & Guslinda, G. (2019). Analisis Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sd
Negeri 184 Pekanbaru. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8(2),
139. https://doi.org/10.33578/jpfkip.v8i2.7631

Handayani, A. (2013). Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Melalui Implementasi


Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran IPA Kelas
IV.1 SD N Keputran “A.”

Keuskupan Agung Jakarta. (2016). Gerakan Silih Ekologis. Jakarta: Keusukupan


Agung Jakarta.

Lathif, N. (2019). Kewenangan Penyelenggaraan Program Pengurangan Kantong


Plastik Di Wilayah Kota Bogor. Jurnal Gagasan Hukum, 1(1), 41–62.

Listyanto, D. (2019). Katekase Ekologi Sebagai Bentuk Keterlibatan Penggerak


Lingkungan Hidup dala Upaya Menjaga dan Merawat Kelestarian Lingkungan
Hidup di Paroki Santo Yusup Baturetno Wonogiri.

Martinus & Amadi. (2020). Dampak Pendidikan Agama Katolik Terhadap Perilaku
Siswa di Sekolah Negeri di Kota Pontianak. Vocat: Jurnal Pendidikan Katolik, 1
(1): 37-43.

Sari, E., & Ria, R. (2018). Hubungan Sikap Peduli Lingkungan Hidup Serta Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Bio-Lectura: Jurnal
Pendidikan Biologi, 6(2), 160–171.

Subdirektorat Statistik Lingkungan Hidup. (2018). Laporan Indeks Perilaku


Ketidakpedulian Lingkungan Hidup Indonesia 2018. BPS-RI.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitia Pendidika Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D (23rd ed.). ALFABETA.

Wetu, H. E. (2017). Pendidikan Karakter sebagai Bagian dari Revolusi Mental


Menurut Pandangan Gereja Katolik.

Zhou, W. (2020). The Coronavirus Prevention Handbook.

15
16

You might also like