Professional Documents
Culture Documents
File 1603348845
File 1603348845
OLEH :
LEMBAR PERSETUJUAN
OLEH:
COACH, MENTOR,
[ii]
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8A Puwatu Tlp. 3124061 Fax.3125905
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH:
Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar Laporan
Aktualisasi yang dilaksanakan pada pada tanggal 2 September 2020 dan dinyatakan
memenuhi syarat untuk diaktualisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan LXXIII Tahun 2020
Drs. SAHABUDDIN, M.Si Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE.,M.Si LA ODE JUNAIDDIN SAMARA, SH.
NIP. 19611207 198203 1 003 NIP. 19620407 198103 2 002 NIP. 19831220 200903 1 005
Mengetahui :
[iii]
KATA PENGANTAR
1. Ibu Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si., selaku Sekretaris Daerah Provinsi
Sulawesi Tenggara;
2. Bapak Drs. H. ABU HASAN, M.Pd., selaku Bupati Buton Utara yang telah mendukung
pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Lingkup Kabupaten Buton Utara;
3. Bapak SYAHRUDDIN NURDIN, SE., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara;
4. Bapak LA NITA, S.Pd. M.M., selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia beserta jajarannya yang telah melaksanakan kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS dengan sangat baik;
5. Bapak Drs. SAHABUDDIN, M.Si., selaku Pembimbing (Coach) yang telah bersedia untuk
meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan sehingga laporan aktualisasi
ini dapat selesai;
6. Bapak LA ODE JUNAIDDIN SAMARA, SH., selaku atasan sekaligus mentor yang telah
memberikan saran dan masukkan dalam pembuatan dan penyusunan laporan aktualisasi
agar menjadi lebih baik;
iv
7. Para Pemateri dan Narasumber selama Pelatihan Dasar CPNS yang telah memberikan ilmu
dan wawasannya sehingga menjadi pembelajaran bagi penulis;
8. Keluarga atas Do’a dan dukungannya demi kelancaran pelaksanaan aktualisasi;
9. Serta seluruh rekan-rekan seperjuangan dalam Pelatihan Dasar CPNS golongan III
angkatan LXXIII, LXXIV, dan LXXV Tahun 2020 yang sama-sama saling mendukung dan
bekerja sama dalam menyukseskan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
Dalam pembuatan dan penyusunan laporan aktualisasi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan baik dalam hal penulisan, penyusunan kata dan kalimat, serta materi yang
terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukkan dari
pembaca demi menyempurnakan pembuatan laporan aktualisasi ini.
v
DAFTAR ISI
Halaman
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
[viii]
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara ............... 7
[ix]
BAB I
PENDAHULUAN
[1]
fungsi legislasi yang diwujudkan dalam membentuk peraturan daerah bersama kepala
daerah, fungsi anggaran (Budgeting) yang diwujudkan dalam membahas dan menyetujui
rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan fungsi pengawasan yang
diwujudkan dalam mengawasi pelaksanaan peraturan daerah dan APBD dalam
mendukung dan mensukseskan aktivitas kepemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan yang telah dan sedang dilaksanakan hingga berakhirnya masa jabatan.
Namun realitasnya, institusi DPRD masih diperhadapkan dengan berbagai
kendala dan tantangan baik bersifat substantif maupun teknis dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya mengawal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan bagi kemajuan masyarakat dan daerah. Kondisi ini membuat tugas dan
fungsi DPRD masih menuai gugatan publik karena tidak maksimalnya keterbukaan
informasi publik. Pada dasarnya setiap individu, kelompok, organisasi, instansi ataupun
lembaga pemerintah apabila masih terdapat kekurangan ataupun ketidakpuasan pada hal-
hal tertentu, salah satunya penyebarluasan informasi maka perlu dibutuhkan adanya
perbaikan-perbaikan yang menuntut untuk perkembangan kearah yang lebih baik.
Untuk mendukung pelaksanaan fungsi DPRD tersebut maka dibentuklah
Sekretariat DPRD. Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah dan kemudian dipertegas dalam PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, bahwa Sekretariat DPRD adalah perangkat daerah yang
merupakan unsur pelayanan administrasi terhadap DPRD yang meliputi penyelenggaraan
administrasi kesekretariatan DPRD, penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD,
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta penyediaan dan pengkoordinasian
tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD
Sekretariat DPRD adalah merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang membantu tugas Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang
pemerintahan umum dengan fungsi koordinasi, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan
seluruh penyelenggaraan tugas Pimpinan dan Anggota DPRD. Dalam melaksanakan
tugasnya Sekretariat DPRD secara teknis membantu kelancaran tugas Pimpinan dan
Anggota DPRD, serta secara administrasi bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam memberikan pelayanan
kepada Pimpinan dan Anggota DPRD, tugas sekretariat DPRD dituntut semakin cepat,
[2]
tepat serta mampu meletakkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara
tegas dengan bertambahnya dinamika administrasi pemerintahan dan politik yang ada
Pada kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara sendiri masih terdapat
keluhan terhadap pelayanan yang diberikan. Terkait dalam pelayanan yang diberikan oleh
aparatur yang bertugas, salah satunya kesulitan yang ada pada proses pencarian dokumen
pengarsipan apabila dibutuhkan karena masih melakukannya dengan sistem manual. Di
era globalisasi sekarang ini masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk
terhadap mutu pelayanan yang berkualitas.
Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara dalam mengemban tugas pokok dan
fungsinya senantiasa dipengaruhi oleh lingkungan yang bersifat Strategis, yakni kondisi,
situasi, keadaan,peristiwa dan pengaruh-pengaruh yang mengelilingi dan mempengaruhi
perkembangan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Secara terstruktur, lingkungan
strategis dimaksud berupa lingkungan internal organisasi yang terdiri atas dua faktor
Strategis, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), serta berupa lingkungan
eksternal organisasi yang Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara terdiri atas dua faktor
Strategis, yaitu peluang (opportunity) dan ancaman/tantangan (threath). Namun pada
dasarnya setiap individu, kelompok, organisasi, instansi ataupun lembaga pemerintah
pastimya masih banyak terdapat kekurangan maupun ketidakpuasan pada hal-hal tertentu.
Oleh karena itu, dibutuhkan reformasi dan perubahan terhadap pola pikir yang berorientasi
pada pelayanan masyarakat. di kantor DPRD Kabupaten Buton Utara agar masyarakat,
anggota DPRD, maupun sesama aparatur itu sendiri mendapatkan pelayanan yang
semestinya sesuai dengan kebutuhan stakeholder.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas yang merupakan bagian tugas
tambahan penulis adalah sebagai petugas humas pada Sekretariat DPRD Kabupaten
Buton Utara sehingga penulis tertarik untuk mengangkat judul Aktualisasi dari Nilai-Nilai
Konsepsi Dasar ASN yaitu “Penatausahaan Dan Pengarsipan Risalah Persidangan
Melalui Sistem Digital Pada Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara ”.
1.2. Tujuan
1.2.1. Umum
Tujuan dilakukannya kegiatan aktualisasi ini adalah untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
[3]
Komitemen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta peran ASN dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi penulis pada kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Buton
Utara, sehingga terbentuk ASN yang professional.
1.2.2. Khusus
Terwujudnya penatausahaan dan pengarsipan risalah persidangan melalui
sistem digital pada kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara.
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat Untuk Penulis
Manfaat yang didapatkan oleh peserta Pelatihan Dasar yaitu menguasai
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi), dan mata diklat yang telah dipelajari (Whole of Government,
Pelayanan Publik, dan Manajemen ASN). Sehingga dapat mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar profesi PNS.tersebut di unit kerja sehari-hari.
1.3.2. Manfaat Untuk Organisasi
Manfaat bagi unit kerja yaitu mendapatkan kontribusi dari peserta Pelatihan
Dasar sebagai bahan masukan dan usulan dalam usaha melakukan perbaikan kearah
yang jauh lebih baik untuk mencapai tujuan, visi dan misi bersama sehingga dapat
memberikan pelayanan yang terbaik.
1.3.3. Manfaat Untuk Masyarakat
Melalui aktualisasi ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat yaitu mendapatkan pelayanan serta informasi sistim digitalisasi yang
efektif dan efisien.
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup aktualisasi ini yaitu menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara yang mampu menerapkan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi serta dalam
meningkatkat pelayanan system informasi yang efektif dan efisien pada Sekretariat DPRD
Kabupaten Buton Utara.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan (off class) ini dilaksanakan berdasarkan
kalender Latihan Dasar CPNS Golongan III lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Utara,
[4]
yaitu dimulai tanggal 28 Agustus s/d 30 September 2020. Lokasi pelaksanaan kegiatan
aktualisasi ini bertempat di Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara.
[5]
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
[6]
- Sub Bagian Tata Usaha dan Kehumasan
- Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
b. Bagian Legislasi dan Persidangan
- Sub Bagian Legislasi
- Sub Bagian Persidangan
c. Bagian Pengawasan dan Penganggaran
- Sub Bagian Pengawasan.
- Sub Bagian Kajian Data, Penganggaran dan Penyusunan Produk
Hukum.
Struktur Organisasi Dalam Melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan
dalam pelaksanaan kegiatan Sekretaris Dewan membawahi 3 bagian dan 6 sub
Bagian. Adapun tabel Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Kabupaten Buton
Utara Sebagai Berikut:
SEKRETARIS
DPRD
[7]
2.1.3 Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara menetapkan visi dan misinya
sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Buton Utara tahun 2016-2021.
Adapun visi Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara adalah “Terwujudnya Tata
Kelola Administrasi dan Pelayanan Prima dalam mendukung Tri Fungsi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buton Utara”.
Untuk mewujudkan visi tersebut maka beberapa langkah pencapaian
dirumuskan dalam misi sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara, sebagai berikut:
a. Mewujudkan sistem tata kelola administrasi yang handal, efektif,
efisien dan akuntabel;
b. Mewujudkan pelayanan prima dalam fasilitasi penyelenggaraan fungsi
legislasi DPRD;
c. Mewujudkan pelayanan prima dalam fasilitasi penyelenggaraan fungsi
anggaran DPRD yang akuntabel dan tepat waktu;
d. Mewujudkan pelayanan prima dalam fasilitasi penyelenggaraan fungsi
pengawasan DPRD yang transparan dan efektif;
e. Meningkatkan pengetahuan, profesionalisme dan integritas untuk
peningkatan kerja.
2.1.4 Tupoksi Organisasi
Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara mempunyai tugas
menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan,
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta
mengkoordinasikan tenaga ahli yang dibutuhkan DPRD. Tugas tersebut dijabarkan
dalam uraian tugas, yakni:
a. Menyusun rencana kerja sekretariat DPRD dan program kerja DPRD sebagai
pedoman kerja;
b. Menyusun anggaran, memeriksa, meneliti, dan membukukan keuangan
DPRD dan sekretariat DPRD;
c. Mengkoordinasikan kegiatan bagian dalam rangka memadukan rencana
kegiatan masing-masing bagian agar terjalin kerjasama dan kesatuan tindakan
yang harmonis dalam melaksanakan tugas;
[8]
d. Mendistribusikan tugas kepada bagian dengan memberikan disposisi pada
naskah dinas sesuai bidang tugas masing-masing agar pekerjaan terbagi habis;
e. Mengoreksi dan penganalisaan serta pemarafan konsep produk hukum
yang menjadi garapan sekretariat DPRD;
f. Menunjang penyelenggaraan pelaksanaan program kerja tahunan DPRD;
g. Merencanakan pelaksanaan peningkatan sumber daya manusia berkaitan
dengan tugas, fungsi, dan wewenang DPRD;
h. Merencanakan dan menyelenggarakan /mengelola urusan rumah tangga,
perjalanan dinas, kepegawaian dan ketatausahaan DPRD;
i. Memimpin, mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada para kepala Bagian, sesuai bidang tugasnya;
j. Membina dan memotivasi bawahan/pegawai serta memelihara kemampuan
berprestasi pegawai disetiap Bagian dalam rangka peningkatan produktivitas
kerja dan pengembangan karier pegawail;
k. Memantau, mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas
bagian sesuai data dan informasi yang dihasilkan agar diketahui realisasi
program, hambatan dan upaya pemecahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
l. Mengoreksi dan memaraf konsep surat dilingkup sekretariat DPRD;
m. Menyelenggarakan koordinasi dengan Instansi pemerintah dan lembaga lain
dalam rangka kelancaran kegiatan DPRD;
n. Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi seluruh penyelenggaraan
tugas sekretariat DPRD;
o. Memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Pimpinan DPRD, yang
berkaitan dengan kegiatan kesekretariatan DPRD, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
p. Menyiapkan bahan penyelenggaraan rapat dan pembuatan risalah rapat-rapat
yang diselenggarakan DPRD;
q. Menyiapkan penyelenggaraan hubungan masyarakat, dokumentasi, publikasi,
keprotokolan serta mengelola perpustakaan DPRD;
r. Memelihara dan membina keamanan serta ketertiban dalam sekretariat
DPRD;
[9]
s. Menyediakan tenaga ahli fraksi dalam kelompok pakar yang
membantu DPRD, sesuai dengan kebutuhan;
t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dan Pimpinan DPRD
sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
u. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas/kegiatan sekretariat DPRD, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
v. Menyampaikan laporan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, yang
berkaitan dengan tugas-tugas administrasi Kesekretariatan DPRD, sesuai
ketentuan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Sekretariat DPRD
Kabupaten Buton Utara mempunyai fungsi, sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
b. Penyelenggaraan/pengelolaan administrasi keuangan DPRD dan sekretariat
DPRD;
c. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD, Penyelenggaraan dan penyiapan
bahan persidangan, pembuatan risalah rapat dan menghimpun produk hukum
dan pengelolaan perpustakaan;
d. Pemeliharaan dan pembinaan keamanan serta ketertiban urusan dalam;
e. Penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.
2.2. Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN
Aparatu Sipil Negara (ASN) dituntut memiliki nilai – nilai dasar sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan perannya. Terdapat lima nilai dasar PNS yang selanjutnya
dikenal dengan istilah ANEKA, antara lain: (1) Akuntabilitas; (2) Nasionalisme; (3) Etika
Publik; (4) Komitmen Mutu; dan (5) Anti Korupsi.
2.2.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai. Hal ini merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, keduanya memiliki makna yang berbeda.
Resposibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan Akuntabilitas
[10]
adalah suatu kewajiban pertanggung jawaban atas apa yang harus dicapai. Adapun
indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/ institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga
harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill)
yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupunorganisasi.
[11]
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
[12]
2.2.2. Nasionalisme
a. Nasionalisme merupakan pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan
yang menjadi tolak ukur dalam menilai kecintaan individu terhadap
bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme
adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila oleh
setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah;
b. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggangrasa;
c. Dalam arti sempit, Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sementara secara arti luas, nasionalisme berarti pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus
menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah air
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima indikator dari nilai-
nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu :
INDIKATOR
a) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
1. Ketuhanan b) Menghormati kemerdekaan beragama
c) Membina kerukunan hidup antar umat beragama
[13]
a) Mencintai sesama manusia,
b) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan,
2. Kemanusiaan c) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan
martabat,
d) Membela kebenaran dan keadilan
a) Mengutamakan keutuhan bangsa
b) Rela Berkorban
c) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara
tanah air Indonesia baik dalam pikiran, ucapan dan
3. Persatuan perbuatan
d) Memajukan pergaulan antar sesama manusia
Menjaga persatuan dalam keberagaman,
e) Mengutamakan keutuhan bangsa.
f) Rela Berkorban,
g) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara
tanah air Indonesia baik dalam pikiran, ucapan dan
perbuatan,
h) Memajukan pergaulan antar sesama manusia,
i) Menjaga persatuan dalam keberagaman.
[14]
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku
serta keyakinan untuk menentukan apakah suatu perbuatan itu pantas
dilakukan, guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup
cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-
hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Adapun nilai-nilai dasar dari Etika
Publik, antara lain:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
Etika Publik merupakan landasan dasar bagi penuntun perilaku, norma
etika justru sangat menentukan perumusan kebijakan maupun pola tindakan
yang ada didalam organisasi publik. Jika aparat pemerintah maupun
masyarakat sudah memiliki dasar norma etika yang kuat, ketaatan terhadap
norma hukum akan mengikuti dan biasanya korupsi, penyalahgunaan
[15]
kekuasaan atau bentuk-bentuk penyimpangan lain akan dapat dicegah sejak
dini.
Tabel 2.3 Nilai-Nilai Etika Publik
Indikator
a) dapat dipercaya
1. Jujur b) Tidak membebani masyarakat
c) Menjalankan tugas sesuai SOP
a) Menyampaikan Informasi dengan jelas kepada
masyarakat
2. Terbuka
b) Siap menerima masukan dari pihak lain
c) Transparan dalam menjalankan tugas dan fungsinya
a) Ikhlas dalam memberikan pelayanan
3. Tulus b) Memberikan pelayanan tanpa pamrih
a) Membiasakan atau membudayakan senyum, sapa,
santun dan ramah dalam memberikan pelayanan
4. Sopan b) Saling menghargai dan berkomunikasi baik
c) Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat
[16]
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan- ketentuan tertulis. Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus
dalam masyarakat melalui ketentuan- ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN;
[17]
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
2.2.4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen
pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan
berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja
sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai
apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti
memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak
terjadi pemborosan sumber daya sedangkan efisiensi organisasi
adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan
baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu. Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah
sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi
terhadap perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
d. Orientasi Mutu
Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
[18]
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
Ada Lima dimensi karakteristik yang digunakan
pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputifasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam
memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan
serta sesuai dengan yang telah dijanjikan; Responsiveness
(daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
3) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya;
4) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus
terhadap kebutuhan pelanggan.
Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi,
dengan melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk
senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan
pelanggan. Bill Creech memperkenalkan lima pilar dalam
manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses, organisasi,
pemimpin dan komitmen.Target utama kinerja aparatur yang
berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat
yang menerima layanan. Mutu kerja aparatur dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
2.2.5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
[19]
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. (Widita, 2015).
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap
diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap
godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya
pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama
[20]
dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai
kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan
yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada
Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan
kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar- besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas
dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh
sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah
ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada
habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk
mencari harta sebanyak- banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas.
Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega
dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari
[21]
hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman
kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Keadilan
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan
dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
2.3. Kedudukan dan Peran ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus
jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai apartur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partaipolitik;
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakankesatuan.
1. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut:
a) Pelaksana Kebijakan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
b) PelayanPublik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik
yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
[22]
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayananadministratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
c) Perekat dan PemersatuBangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, negara danpemerintah. ASN senantiasa menjunung tinggi martabat
ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
diri sendiri, seseorang dan golongan.
2. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan olehhukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat
diatikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, dapatmeningkatkan
produktivitas, menjamin kesejateraan ASN dan akuntabel, maka setiap SN
diberikan hak.
Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang
ASN sebagai berikut :
Tabel 2.4 Perbedaan Hak PNS dan PPPK
[23]
2) Jaminan kecelakaankerja;
3) Jaminan kematian; dan
4) Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.
Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuanbangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yangberwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggungjawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luarkedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kode Etik dan Perilaku ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode etik dankode perilaku. Kode etik dan kode perilaku
ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawaiASN.
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritastinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dandisiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpatekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etikapemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkutkebijakan;
[24]
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk oranglain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.
[25]
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi
penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian
daripemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan
publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selainitu
perkembangan teknologiinformasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih
kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik. Kedua, terkait
faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral
sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sector dalam pembangunan.
Satu sector bisa menjadi sangat superior terhadap sector lain, atau masing-masing
sector tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontra produktif
atau “saling membunuh”. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya
lebih penting dari yang lainnya. Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia,
keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.
2.3.2. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Tahun 1945. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai Pelaksana kebijakan public, pelayan public, dan perekat dan pemersatu
bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN bertugas melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh Pejabat, pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
[26]
undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, serta
mempererat persatuandan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN adalah perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan public yang professional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2.3.3. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang,
jasa,dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama,
organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima layanan (pelanggan)
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga,
kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah : Partisipatif, Transparan, Responsif, Non Diskriminatif, Mudah dan
Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan.
Hal-hal fundamental dalam pelayanan publik, antara lain: Pelayanan
publik merupakan hak warga Negara sebagai amanat konstitusi, Pelayanan publik
diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga Negara, Pelayanan publik
diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi
kemajuan bangsa di masa yang akan datang, Pelayanan public memiliki fungsi
tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara sebagai
manusia, akan tetapi juga berfungsi sebagai proteksi bagi warga negara.
2.4. Identifikasi dan Penetapan Isu.
Penetapan isu dibuat berdasarkan isu-isu yang ditemukan dari hasil observasi
selama bertugas menjadi staff pada Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara, Setelah
menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi
[27]
saat ini dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan
menghasilkan isu yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi.
1. Masih Rendahnya Penyebarluasan Informasi Capaian Kinerja Anggota DPRD
Kabupaten Buton Utara.
2. Belum Optimalnya Penatausahaan dan Pengarsipan Risalah Persidangan DPRD
Kabupaten Buton Utara.
3. Masih Rendahnya Kwalitas Pelayanan yang diberikan mempengaruhi Tingkat
Kepuasan Anggota DPRD terhadap pendampingan konsultasi dan kordinasi di luar
daerah.
Adapun teknik analisis yang penulis lakukan sebagai pisau pemangkas yang
digunakan untuk menetapkan satu Core Isu yaitu dengan menggunakan metode analisa
APKL. Dimana mentode analisis ini digunakan untuk menentukan tingkat Aktualitas,
Problematik, Kekhalayakan dan Layaknya dan selanjutnya menentukan skala nilai 1-5. Isu
yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu prioritas.
Berikut penjelasan kriteria APKL:
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan dimasyarakat;
2. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya sesegera mungkin;
3. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak;
4. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalah.
Berikut tabel Analisis APKL isu di Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara:
Tabel 2.5. Analisis Isu Prioritas Menggunakan Metode Analisis APKL
Kriteria Skor
No. Isu Teridentifikasi Total Rangking
A P K L
1. Masih rendahnya 4 4 3 4 15 II
penyebarluasan Informasi
Capaian Kinerja Anggota
DPRD Kabupaten Buton Utara
[28]
2. Kurang optimalnya 5 5 4 5 19 I
penatausahaan dan
pengarsipan Risalah
persidangan DPRD
Kabupaten Buton Utara
3. Rendahnya 4 4 3 3 14 III
Kwalitas Pelayanan yang
diberikan mempengaruhi Tingkat
Kepuasan Anggota DPRD
terhadap pendampingan
konsultasi dan kordinasi diluar
daerah
SKALA KETERANGAN
Berdasarkan scoring dari Skala Likert pada analisis tapisan isu metode
APKL di atas didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah
“Penatausahaan Dan Pengarsipan Risalah Persidangan Melalui Sistem Digital
Pada Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara”.
3.5. Analisis Dampak Isu
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Belum optimalnya penatausahaan dan
pengarsipan Risalah persidangan DPRD Kabupaten Buton Utara” hal ini tidak dituntaskan
melalui solusi pemecahan isu yaitu akan berpengaruh pada pencapaian hasil kerja dan
tingkat kepercayan Anggota DPRD terhadap Akuntabilitas, efeketifitas dan kualitas sumber
daya manusia secara umum pada sekretraiat DPRD sebagai mitra kerja yang memiliki
[29]
kewajiban sebagai Pendukung Anggota DPRD dalam hal kesekretariatan serta
menjalankan Tugas dan Fungsinya sebagai Anggota Legislatif.
Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam rancangan aktualisasi,
maka perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu:
1. Minimnya Informasi yang dibutuhkan;
2. Kurangnya kesadaran akan integritas dan penataan;
3. Kurangnya pemahanan teknologi informatika; dan
4. Masih menggunakan sistem data manual.
[30]
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
[31]
Tabel : 3.1. Perkiraan masalah dan alternatif solusi.
No Kegiatan Perkiraan Masalah Alternatif Solusi
1 Melakukan konsultasi Atasan sibuk atau sedang Rancangan kegiatan tetap
terhadapap Pimpinan melaksanakan tugas berjalan dan tetap
(Sekwan) dan Mentor terkait kedinasan di luar daerah berkonsultasi melalui via
pelaksanaan kegiatan telepon bila sedang berada
aktualisasi di luar kota
2 Melakukan Pengumpulan dan Masih mencari beberapa Siap untuk bekerja ekstra
validasi data-data/dokumen dokumen yang masih di mencari data/dokumen oleh
pada bidang terkait pegang oleh pegawai yg pegawai yg sudah tidak
sudah tidak tugas di kantor tugas di kantor secretariat
secretariat DPRD serta DPRD demi terkumpulnya
membutuhkan waktu yang data yang dibutuhkan.
cukup lama
3 Menyiapkan sarana Tidak ada kendala dalam Rancangan dalam kegiatan
perangkat media menyiapkan sarana tetap berjalan sesuai
penyimpanan perangkat media rencana kegiatan aktualisasi
(Komputer/Laptop,
penyimpanan.
Hardisk, Scanner/Aplikasi
Scanner)
4 Membentuk Tim Masih meminta kesediaan Menyampaikan serta
penatausahaan dan beberapa teman-teman di berkomunikasi dengan baik
pengarsipan risalah kantor dalam pembentukan dan meminta kesediaan
persidangan untuk melakukan Tim. teman-teman kantor untuk
penyusunan dan Backup dapat bekerjasama dalam
Data-data/Dokumen tim.
5 Melaporkan hasil Pelaporan hasil kegiatan Selalu tetap siap siaga di
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan tertunda kantor dan dapat
Penatausahaan dan dikarenakan Pimpinan dan berkonsultasi tentang hasil
Pengarsipan Risalah Mentor tidak berada di kegiatan melalui via
Persidangan melalui sistim tempat karena menjalankan telepon bila sedang berada
digital serta peresmian tugas kedinasan di luar di luar daerah
(Launching) ruangan daerah.
penatatausahaan
[32]
a. Bertanggung Jawab
Menanamkan dalam diri tentang sikap rasa tanggung jawab yang diberikan serta
memberikan pelayanan publik yang maksimal.
b. Berusaha Keras dan Disiplin
Dalam setiap pekerjaan yang diberikan, proses harus dilakukan dengan kerja
keras dan disiplin sehingga dapat menghasilkan kerja yang efektif dan efisien serta
bermutu.
c. Ikhlas dalam bekerja
Pekerjaan yang dikerjakan harus dilaksanakan secara ikhlas. Ikhlas dalam
berkerja demi melayani publik merupakan salah satu cara yang harus diterapkan dalam
bekerja.
d. Faktor pendukung dari luar, rekan kerja serta orang-orang disekeliling.
Dalam melakukan suatu pekerjaa perlunya dukungan dari orang terdekat maupun
orang-orang yang berada disekelilinganya akan membawa pengaruh positif dalam
melaksanakan suatu pekerjaan sehingga sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang
memuaskan.
[33]
Tabel 3.2. Kegiatan dan Tahapan – Tahapan Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan substansi mata
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil terhadap visi & Nilai
pelatihan
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Tahap Kegiatan 1.
1 Melakukan 1. Melakukan konsultasi 1. Mendapatkan Akuntabilitas : Dalam Dengan Pelaksanaan
konsultasi kepada pimpinan Informasi yang berkonsultasi kepada Pimpinan melaksanakan kegiatan ini
terhadap tentang rancangan jelas dan tentang penatausahaan dan kegiatan ini Dapat menguatka n nilai
Pimpinan kegiatan yang akan terperinci terkait pengarsipan risalah mengintegrasikan organisasi yaitu
dilakukan pada kantor pelaksanaan persidangan melalui sistim nilai-nilai dasar Aktif “Giat bekerja
(Sekwan) dan
Sekretariat DPRD Kab. kegiatan digital saya meminta arahan ASN dan dan berusaha”
Mentor terkait
Buton Utara. aktualisasi serta masukan sebagai bahan mendukunung visi Optimis “Perilaku
pelaksanaan pertanggungjawaban saya yang tidak ragu dan
misi organisasi ke dua
kegiatan Nasionalisme: Dalam yaitu Meningkatkan selalu percaya diri
aktualisasi melakukan kegiatan konsultasi kuantitas dan kualitas bahwa sesuatu yang
dan meminta arahan serta infrastruktur diinginkan pasti
masukan tentang rencana (terutama akan tercapai
kegiatan kami bermusyawarah infrastruktur dasar)
tentang kegiatan yang akan secara berkelanjutan
dilaksanakan.
Etika Publik : Sopan, santun
dan ramah dalam berbicara
maupun bersikap dalam
melakukan konsultasi,
Pimpinan menyambut dengan
baik dan memberikan arahan
dengan bahasa yang mudah
saya pahami.
31
Komitmen Mutu : Bahan
rancangan yang ingin di
konsultasikan diteliti karena
harus sesuai standar dalam
kegiatan pembelajaran serta
efektif.
Anti Korupsi : Jujur dalam
menyampaikan informasi
tentang kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan
32
maupun bersikap dalam Tercapainya Citra
melakukan konsultasi, ASN yang Humanis
Pimpinan menyambut , Bekerja
dengan baik dan memberikan keras,serta semngat
arahan dengan bahasa yang untuk berinovasi
mudah saya pahami
Komitmen Mutu: Dalam
Mendapatkan Surat
Persetujuan Dari Sekwan
saya melakukan secara
langsung agar komunikasi
berjalan efektif sehingga
informasi yang didapatkan
lebih jelas dan terperinci.
Anti Korupsi : Jujur dalam
Mendapatkan Surat
Persetujuan pelaksanaan
aktualisasi dari Pimpinan.
3. Berkonsultasi dengan 3. Terwujudnya Tahapan Kegiatan 3. Tercapainya
mentor tentang dukungan penuh Akuntabilitas: Dalam Akuntabilitas ASN
rencana Penatausahaan dan persetujuan berkonsultasi kepada Mentor
dan pengarsipan serta kesepakatan tentang penatausahaan dan
Risalah Persidangan bersama Mentor pengarsipan risalah
melalui system digital. untuk persidangan melalui sistim
mengoptimalkan digital saya meminta arahan
pelaksanaan dan masukan serta dukungan
kegiatan sebagai bahan
pertanggungjawaban saya
Nasionalisme: Dalam
melakukan kegiatan
33
konsultasi dan meminta
arahan serta dukungan
tentang rencana kegiatan
kami bermusyawarah
tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Etika Publik : Sopan,
santun dan ramah dalam
berbicara maupun bersikap
dalam melakukan
konsultasi, Mentor
menyambut dengan baik dan
memberikan arahan serta
dukungan dengan bahasa
yang mudah saya pahami.
Komitmen Mutu: Bahan
rancangan yang ingin di
konsultasikan diteliti karena
harus sesuai standar dalam
kegiatan pembelajaran serta
efektif dan efisien.
Anti Korupsi : Jujur dalam
menyampaikan informasi
pada mentor tentang
kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan.
34
Tahap Kegiatan 1.
2 Melakukan 1. Meminta data pada 1. Tersedianya Akuntabilitas: Dalam Mewujudkan ASN Pelaksanaan
Pengumpulan bidang terkait. data/dokumen kegiatan melakukan yang berakuntabilitas kegiatan ini
yang dibutuhkan melakukan pengumpulan data- dan bertanggung menguatkan nilai
dan validasi
data/dokumen yang dibutuhkan jawab serta organisasi yaitu
data-
pada bidang terkait saya berinovasi Aktif “Giat bekerja
data/dokumen
meminta saran serta dukungan dan berusaha
pada bidang sebagai pertanggungjawaban
terkait saya.
Nasionalisme : Dalam
kegiatan melakukan
melakukan pengumpulan data-
data/dokumen yang dibutuhkan
pada bidang terkait saya
melakukan dengan
Bersungguh-sungguh dan
bekerja keras.
Etika Publik : Dalam kegiatan
melakukan melakukan
pengumpulan data-
data/dokumen yang dibutuhkan
pada bidang terkait saya
melakukan bersikap sopan,
santun dan ramah.
Komitmen Mutu : Setiap
data-data/dokumen yang saya
terima diteliti karena harus
sesuai standar serta
efektif.efisien dan bermutu
tinggi
35
Anti Korupsi : Dalam
kegiatan melakukan
melakukan pengumpulan data-
data/dokumen yang dibutuhkan
pada bidang terkait saya
melakukan dengan penuh
disiplin dan juru serta rasa
tanggung jawab.
Tahap Kegiatan 2.
2. Melakukan 2. Tersedianya Akuntabilitas: Dalam
pengecekan data/dokumen yang
melakukan pengecekan, saya
data/dokumen yang layak untuk
telah terkumpul. dilakukan bertanggungjawab terhadap
penyusunan data-data/dokumen yang telah
dikumpulkan
Nasionalisme : Bersungguh-
sungguh dan bekerja keras
dalam melakukan pengecekan
data-data/dokumen.
Etika Publik : pengecekan
data-data/dokumen dilakukan
dengan rapi.
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan pengecekan data-
data/dokumen selalu
memperhatikan mutu dan
kualitas
Anti Korupsi : Dalam
melakukan pengecekan data-
data/dokumen saya
36
melaksanakan dengan penuh
disiplin dan rasa tanggung
jawab serta jujur.
Tahap Kegiatan 3.
3. Melakukan 3. Tersusunnya Akuntabilitas: Dalam
penyusunan data yang telah melakukan penyusunan data-
data/dokumen yang diverifikasi. data/dokumen, saya
telah dilakukan bertanggungjawab terhadap
pengecekan data-data/dokumen yang telah
dikumpulkan
Nasionalisme : Bersungguh-
sungguh dan bekerja keras
dalam melakukan penyusunan
data-data/dokumen data-
data/dokumen.
Etika Publik : penyusunan
data-data/dokumen dilakukan
dengan rapi.
Komitmen Mutu : Dalam
melakukan penyusunan data-
data/dokumen selalu
memperhatikan mutu dan
kualitas
Anti Korupsi : Dalam
melakukan penyusunan data-
data/dokumen saya
melaksanakan dengan penuh
disiplin dan rasa tanggung
jawab serta jujur
37
Tahap Kegiatan 1
3 Menyiapkan 1. konsultasi kepada 1. Mendapatkan Terwujudkannya Pelaksanaan
Akuntabilitas : Dalam
sarana perangkat mentor terkait persetjuan berkonsultasi kepada Mentor nilai-nilai dalam kegiatan ini
media penggunaan perangkat mentor Terkait saya meminta arahan dan berorganisasi menguatkan nilai
penyimpanan penyimpanan penggunaan masukan serta dukungan Mewujudkan organisasi yaitu
(Komputer/Lapto (Komputer/Laptop, Perangkat penyelenggaraan Aktif “Giat bekerja
sebagai bahan
p, Flashdisk, Flashdisk, penyimpanan pertanggungjawaban saya pemerintahan dan dan berusaha
Scanner/Aplikasi Scanner/Aplikasi Nasionalisme : Dalam kesejahteraan sosial
Scanner), Scanner). melakukan kegiatan masyarakat yang
konsultasi dan meminta berkwalitas dan
arahan serta dukungan terkait berdaya saing
penggunakan perangkat
penyimpanan
(Komputer/Laptop, Flashdisk,
Scanner/Aplikasi Scanner)
kami bermusyawarah tentang
kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Etika Publik : Sopan, santun
dan ramah dalam berbicara
maupun bersikap dalam
melakukan konsultasi,
Mentor menyambut dengan
baik dan memberikan arahan
serta dukungan dengan bahasa
yang mudah saya pahami.
Komitmen Mutu : Efektif
dan Efisien dalam meminta
arahan serta dukungan
kepada Mentor terkait
38
penggunakan perangkat
penyimpanan
(Komputer/Laptop, Flashdisk,
Scanner/Aplikasi Scanner)
untuk mendapatkan kwalitas
dan mutu yang terbaik.
Anti Korupsi: Jujur dalam
menyampaikan informasi pada
Mentor terkait penggunakan
perangkat penyimpanan
(Komputer/Laptop, Flashdisk,
Scanner/Aplikasi Scanner).
Tahap Kegiatan 2.
2. Menyiapkan Sarana 2. Tersedianya Akuntabilitas :
Perangkat penyimpanan Sarana untuk Bertanggungjawab dalam
(Scaner,flashdisk, penyimpanan menyiapkan sarana
Laptop). file. penyimpanan (Scaner,
flashdisk, Laptop)
Nasionalisme : Bersungguh-
sungguh dalam menyiapkan
sarana penyimpanan (Scaner,
flashdisk, Laptop)
Etika Publik : Dalam
menyiapkan sarana
penyimpanan
(Scaner,flashdisk, Laptop)
menanamkan nilai-nila etika
tanpa mengganggu kinerja
orang lain.
Komitmen Mutu : Dalam
39
menyiapkan sarana
penyimpanan
(Scaner,flashdisk, Laptop)
selalu memperhatikan
kwalitas dan Mutu.
Anti Korupsi : Jujur bekerja
secara mandiri serta menjaga
diri dari segala bentuk
penyimpangan.segala bentuk
penyimpangan
Tahap Kegiatan 3.
3. Menyiapkan Dokumen 3. Tersedianya Akuntabilitas: Bertanggung
Risalah Persidangan. data/dokumen jawab atas data-data/dokumen
Risalah untuk diproses ke media digital
Persidangan Nasionalisme : Semangat dan
untuk diproses ke bersungguh-sungguh dalam
media digital menyiapkan data-
data/dokumen untuk diproses
ke media digital.
Etika Publik : Selalu
menanamkan nilai-nilai etika
dan sopan santun dalam
menyiapkan data-
data/dokumen untuk diproses
ke media digital.
Komitmen Mutu : Penuh
ketelitian dalam dalam
menyiapkan data-
data/dokumen untuk diproses
ke media digital agar hasilnya
40
berjalan efektif, efisien dan
bermutu.
Anti Korupsi : Jujur bekerja
secara mandiri serta menjaga
diri dari segala bentuk
penyimpangan.
41
Tahap Kegiatan 1..
4. Membentuk Tim 1. Meminta persetujuan 1. Mendapatkan surat Akuntabilitas: Meminta Tercapainya Citra Pelaksanaan kegiatan
penatausahaan kepada pimpinan persetujuan rekomendasi persetujuan ASN yang ini menguatkan dapat
dan pengarsipan pembentukan Tim kepada Pimpinan (Setwan) Bertanggung nlai-nilai organisasi
(Sekwan) dalam
terkait pembentukan Tim kerja yaitu Aktif “Giat
risalah pembentukan tim. dari Sekretaris Jawab dalam tugas seta
bekerja dan berusaha
persidangan Dewan selaku Penatausahaan dan tercapainya Tujuan
untuk melakukan Pimpimnan; Pengarsipan risalah Organisasi yang
penyusunan dan persidangan sebagai bukti mengutamakan mutu
Backup Data- persetujuan dari Pimpinan pelayanan
data/Dokumen yang menjadi alat
pertanggungjawaban saya.
Nasionalisme : Dalam
meminta rekomendasi
persetujuan kepada Pimpinan
terkait pembentukan Tim kerja
Penatausahaan dan
Pengarsipan risalah
persidangan kami
bermusyawarah.
Etika Publik : Sopan, santun
dan ramah dalam meminta
rekomendasi persetujuan
kepada Pimpinan terkait
pembentukan Tim kerja
Penatausahaan dan
Pengarsipan risalah
persidangan , Pimpinan
menyambut dengan baik dan
memberikan arahan dengan
bahasa yang mudah saya
pahami.
42
Komitmen Mutu : Dalam
meminta rekomendasi
persetujuan kepada Pimpinan,
saya melakukan secara
langsung agar komunikasi
berjalan efektif sehingga
informasi yang didapatkan
lebih jelas dan terperinci.
Anti Korupsi : Jujur dalam
Mendapatkan Surat
Persetujuan pembentukan Tim
kerja dari Pimpinan.
43
Anti Korupsi : Jujur dalam
bekerja serta sesuai waktu yang
telah ditentukan.
Tahap Kegiatan 3.
3. Melakukan Backup 3. Tersedianya Akuntabilitas:
data/dokumen file hasil Data/Dokumen Bertanggungjawab serta
scaner kedalam Backup File mengoptimalkan potensi kerja
laptop/flashdisk dalam hasil perekaman Tim yang dimiliki
format Winrar . pada Nasionalisme : Melakukanya
Laptop/Flashdis kerja sama tim dengan
k dalam format semangat dan antusias
Winrar. Etika Publik : Selalu
menanamkan nilai-nilai etika
yang baik serta Sopan, santun
dan ramah dalam Tim.
Komitmen Mutu : Kompak
dalam kerja sama Tim agar
hasilnya berjalan efisien dan
bermutu tinggi.
Anti Korupsi : Jujur dalam
bekerja serta sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
44
Tahap Kegiatan 1.
5 Melaporkan hasil 1. Melaporkan pada 1. Terlaksananya Akuntabilitas: Dalam Tercipatnya hubungan Pelaksanan Kegiata
pelaksanaan Pimpinan terkait hasil konsultasi pada melaporkan hasil pelaksanaan kerjasama yang ini menguatkan nilai
kegiatan pelaksanaan Pimpinan tentang kegiatan aktualisasi kepada harmonis antar staf organisasi yaitu
Penatausahaan penatausahaan dan hasil pelaksanaan Pimpinan saya meminta bersama pimpinan Aktif “Giat
dan Pengarsipan pengarsipan Risalah penatausahaan dan arahan serta masukan sebagai baik dalam bekerja bekerjasa ma dan
Risalah melalui sistem digital. pengarsipan bahan pertanggungjawaban dan berkomunikasi berusaha dan dengan
Persidangan Risalah melalui evaluasi saya demi tercapainya cita- komunikasi yang
melalui sistim sistem digital. Nasionalisme : Dalam cita bersama intensif
digital serta menyampaikan hasil organisasi
peresmian aktualisasi kepada pimpinan
(Launching) saya menggunakan Bahasa
ruangan Indonesia yang baik dan benar.
penatatausahaan. Etika Publik : Sopan,
santun dan ramah dalam
Dalam menyampaikan hasil
aktualisasi kepada pimpinan,
Pimpinan menyambut dengan
baik dan memberikan arahan
dengan bahasa yang mudah
saya pahami.
Komitmen Mutu :
Dilakukan secara langsung
agar komunikasi berjalan
efektif sehingga informasi
yang didapatkan lebih jelas
dan terperinci.
Anti Korupsi : Jujur dalam
menyampaikan informasi
tentang kegiatan hasil
pelaksanaan aktualisasi.
45
Tahap Kegiatan 2.
2. Melakukan konsultasi 2. Terlaksananya Akuntabilitas: Dalam
pada mentor terkait konsultasi pada melaporkan hasil
hasil pelaksanaan mentor tentang pelaksanaan kegiatan
Penatausahaan dan hasil pelaksanaan aktualisasi kepada Mentor
Pengarsipan Risalah penatausahaan dan saya meminta arahan serta
melalui sistem digital. pengarsipan Risalah masukan sebagai bahan
melalui sistem pertanggungjawaban
digital. evaluasi saya
Nasionalisme: Dalam
menyampaikan hasil
aktualisasi kepada Mentor
saya menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik : Sopan,
santun dan ramah dalam
Dalam menyampaikan hasil
aktualisasi kepada Mentor.
Komitmen Mutu :
Dilakukan secara langsung
agar komunikasi berjalan
efektif sehingga informasi
yang didapatkan lebih jelas
dan terperinci
Anti Korupsi : Jujur dalam
menyampaikan informasi
tentang kegiatan hasil
pelaksanaan aktualisasi
46
Tahap Kegiatan 3.
3. Melakukan evaluasi 3. Melakukan revisi Akuntabilitas:
Hasil pelaksanaan terhadap kesalahan Bertanggungjawab dalam
Penatausahaan dan yang ditemui pada melakukan pekerjaan dan tugas
Pengarsipan Risalah proses aktualisasi. dengan hasil terbaik.
melalui system Nasionalisme: Bersungguh-
digital. sungguh dalam melaksanakan
evaluasi hasil aktualisasi.
Etika Publik : Sopan,
santun dan ramah dalam
melakukan evaluasi agar tidak
mengganggu aktivitas dan
pekerjaan orang lain.
Komitmen Mutu : Selalu
mengedepankan kwalitas agar
hasilnya efektif dan efisien.
Anti Korupsi : Menanamkan
nilai kejujuran pada diri dalam
pelaksanaan evaluasi .
Tahap Kegiatan 4.
4. Meminta Persetujuan 4. Mendapatkan Akuntabilitas:
dari Pimpinan terkait Persetujuan dan Bertanggungjawab pada
Pengresmian ruangan dari Pimpinan pimpinan dalam melakukan
penataausahaan. (Sekwan). pekerjaan dan tugas dengan
hasil terbaik.
Nasionalisme Dalam meminta
persetujuan dan kesediaan
pimpinan terkait Launching
ruangan penatausahaan dan
pengarsipan risalah
47
persidangan kami
bermusyawarah
Etika Publik : Sopan,
santun dan ramah serta
berbicara maupun bersikap
dalam meminta persetujuan
dan kesediaan pada pimpinan
terkait peresmian ruangan
penataausahaan dan
pengarsipa risalah
persidangan.
Komitmen Mutu :
Dilakukan secara langsung
agar komunikasi berjalan
efektif dan efisien sehingga
informasi yang didapatkan
lebih jelas dan terperinci
Anti Korupsi : Jujur dalam
menyampaikan informasi pada
pimpinan tentang Launching
ruangan penatausahaan dan
pengarsipan risalah
persidangan
48
Kendari, 26 Agustus 2020,
Menyetujui,
Mentor, Peserta Latsar,
49
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
[50]
Konsultasi kepada mentor terkait
Menyiapkan sarana penggunaan perangkat
perangkat media penyimpanan 10 September 2020
penyimpanan (Komputer/Laptop, Hardisk,
(Komputer/Laptop, Scanner/Aplikasi Scanner).
3 Menyiapkan Sarana Perangkat
Hardisk,
Scanner/Aplikasi penyimpanan (Scaner,flashdisk, 11 September 2020
Scanner) Laptop).
Menyiapkan Dokumen Risalah
14 September 2020
Persidangan.
Meminta persetujuan kepada
Membentuk Tim
pimpinan (Sekwan) dalam 14 September 2020
penatausahaan dan
pembentukan tim
pengarsipan risalah
persidangan untuk Melaksanakan penyimpanan
15 s/d 17 September 2020
4 dalam format PDF.
melakukan
penyusunan dan Melakukan Penyimpanan File
16 s/d 18 September 2020
Backup Data- Hasil Scaner Kedalam
data/Dokumen Laptop/Flashdisk.
[51]
4.2 Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya
[52]
kegiatan pembelajaran serta efektif.
e. (Anti Korupsi)
Jujur dalam menyampaikan informasi tentang kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
Dokumentasi Kegiatan :
[53]
Tahapan Kegiatan 2 Meminta Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi dari Setwan
selaku pimpinan
Waktu Pelaksanaan 01 September 2020
Output / Hasil yang Dokumentasi.
diharapkan Surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi,
Deskripsi Kegiatan :
Melakukan kegiatan konsultasi kepada Pimpinan (Setwan) pada tanggal 01 September 2020
yang bertempat di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara untuk meminta surat
rekomendasi persetujuan pelaksanaan aktualisasi di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten
Buton Utara.
Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. (Akuntabilitas)
Dalam berkonsultasi kepada Pimpinan dengan atasan tentang penatausahaan dan
pengarsipan risalah persidangan melalui sistim digital saya meminta rekomendasi sebagai
bukti persetujuan dari Pimpinan yang menjadi alat pertanggungjawaban saya.
b. (Nasionalisme)
Dalam melakukan kegiatan konsultasi dan meminta persetujuan tentang rencana kegiatan
kami bermusyawarah tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
c. (Etika Publik)
Sopan, santun dan ramah dalam berbicara maupun bersikap dalam melakukan
konsultasi, Pimpinan menyambut dengan baik dan memberikan arahan dengan bahasa
yang mudah saya pahami
d. (Komitmen Mutu)
Dalam Mendapatkan Surat Persetujuan Dari Sekwan saya melakukan secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif sehingga informasi yang didapatkan lebih jelas dan terperinci.
e. (Anti Korupsi)
Jujur dalam Mendapatkan Surat Persetujuan pelaksanaan aktualisasi Dari Pimpinan.
[54]
Dokumentasi Kegiatan :
[55]
Tahapan Kegiatan 3 Berkonsultasi dengan mentor tentang rencana Penatausahaan dan
Pengarsipan Risalah Persidangan melalui system digital
Waktu Pelaksanaan 02 September 2020
Output / Hasil yang
Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan :
Melakukan kegiatan konsultasi kepada Mentor pada tanggal 07 September 2020 yang
bertempat di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara untuk menyampaikan bahan
aktualisasi yang akan diajukan serta meminta arahan dan petunjuk untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Buton Utara.
Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. (Akuntabilitas)
Dalam berkonsultasi kepada Mentor tentang penatausahaan dan pengarsipan risalah
persidangan melalui sistim digital saya meminta arahan dan masukan serta dukungan
sebagai bahan pertanggungjawaban saya
b. (Nasionalisme)
Dalam melakukan kegiatan konsultasi dan meminta arahan serta dukungan tentang rencana
kegiatan kami bermusyawarah tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
c. (Etika Publik)
Sopan, santun dan ramah dalam berbicara maupun bersikap dalam melakukan
konsultasi, Mentor menyambut dengan baik dan memberikan arahan serta dukungan
dengan bahasa yang mudah saya pahami.
d. (Komitmen Mutu)
Bahan rancangan yang ingin di konsultasikan diteliti karena harus sesuai standar dalam
kegiatan pembelajaran serta efektif.
e. (Anti Korupsi)
Jujur dalam menyampaikan informasi pada mentor tentang kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan.
[56]
Dokumentasi Kegiatan :
[57]
Melakukan Pengumpulan dan validasi data-data/dokumen pada
Kegiatan 2
bidang terkait
Tahapan Kegiatan 1 Meminta data pada bidang terkait.
Waktu Pelaksanaan 02 s/d 04 September 2020
Output / Hasil yang
Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan :
Dalam kegiatan ini adalah saya melakukan pengumpulan data-data/dokumen yang dibutuhkan
pada bidang terkait serta meminta informasi terkait data-data yang ada.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) Akuntabilitas
Dalam kegiatan melakukan melakukan pengumpulan data-data/dokumen yang dibutuhkan
pada bidang terkait saya meminta saran serta dukungan sebagai pertanggungjawaban saya
b) Nasionalisme
Dalam kegiatan melakukan melakukan pengumpulan data-data/dokumen yang dibutuhkan
pada bidang terkait saya melakukan dengan Bersungguh-sungguh dan bekerja keras
c) Etika Publik
Dalam kegiatan melakukan melakukan pengumpulan data-data/dokumen yang dibutuhkan
pada bidang terkait saya melakukan bersikap sopan, santun dan ramah.
d) Komitmen Mutu
Setiap data-data/dokumen yang saya terima diteliti karena harus sesuai standar serta efektif.
e) Anti Korupsi
Dalam kegiatan melakukan melakukan pengumpulan data-data/dokumen yang dibutuhkan
pada bidang terkait saya melakukan dengan penuh disiplin dan juru serta rasa tanggung
jawab.
Dokumentasi Kegiatan :
[58]
Tahapan Kegiatan 2 Melakukan pengecekan data-data/dokumen.
Dokumentasi Kegiatan :
[59]
Tahapan Kegiatan 3 Menyusun data-data/dokumen yang telah dilakukan pengecekan
Dokumentasi Kegiatan :
[60]
Menyiapkan sarana perangkat media penyimpanan
Kegiatan 3
(Komputer/Laptop, Flashdisk, Scanner/Aplikasi Scanner)
Konsultasi kepada mentor terkait penggunaan perangkat
Tahapan Kegiatan 1 penyimpanan (Komputer/Laptop, Flashdisk, Scanner/Aplikasi
Scanner)
Waktu Pelaksanaan 10 September 2020
Output / Hasil yang
Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan :
Melakukan kegiatan konsultasi meminta arahan serta dukungan kepada Mentor terkait
penggunakan perangkat penyimpanan (Komputer/Laptop, Flashdisk, Scanner/Aplikasi
Scanner) untuk mendapatkan kwalitas dan mutu yang terbaik.
Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a. (Akuntabilitas)
Dalam berkonsultasi kepada Mentor saya meminta arahan dan masukan serta dukungan
sebagai bahan pertanggungjawaban saya
b. (Nasionalisme)
Dalam melakukan kegiatan konsultasi dan meminta arahan serta dukungan terkait
penggunakan perangkat penyimpanan (Komputer/Laptop, Flashdisk, Scanner/Aplikasi
Scanner) kami bermusyawarah tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
c. (Etika Publik)
Sopan, santun dan ramah dalam berbicara maupun bersikap dalam melakukan
konsultasi, Mentor menyambut dengan baik dan memberikan arahan serta dukungan
dengan bahasa yang mudah saya pahami.
d. (Komitmen Mutu)
Efektif dan Efisien dalam meminta arahan serta dukungan kepada Mentor terkait
penggunakan perangkat penyimpanan (Komputer/Laptop, Flashdisk, Scanner/Aplikasi
Scanner) untuk mendapatkan kwalitas dan mutu yang terbaik.
e. (Anti Korupsi)
Jujur dalam menyampaikan informasi pada Mentor terkait penggunakan perangkat
penyimpanan (Komputer/Laptop, Flashdisk, Scanner/Aplikasi Scanner).
[61]
Dokumentasi Kegiatan :
[62]
Tahapan Kegiatan 2 Menyiapkan dan melakukan pengecekan kwalitas sarana perangkat
penyimpanan (Scaner,flashdisk, Laptop)
Waktu Pelaksanaan 11 September 2020
Output / Hasil yang
Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, saya menyiapkan serta melakukan pengecekan kwalitas kelayakan
penggunaan sarana perangkat penyimpanan (Scaner,flashdisk, Laptop) untuk menghindari
terjadinya kesalahan atau kerusakan perangkat penyimpanan.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) Akuntabilitas
Bertanggungjawab dalam menyiapkan sarana penyimpanan (Scaner,flashdisk, Laptop)
b) Nasionalisme
Bersungguh-sungguh dalam menyiapkan sarana penyimpanan (Scaner,flashdisk, Laptop)
c) Etika Publik
Dalam menyiapkan sarana penyimpanan (Scaner,flashdisk, Laptop) sopan, santun dan ber-
etika tanpa mengganggu kinerja orang lain
d) Komitmen Mutu
Dalam menyiapkan sarana penyimpanan (Scaner,flashdisk, Laptop) selalu memperhatikan
kwalitas dan Mutu.
e) Anti Korupsi
Jujur bekerja secara mandiri serta menjaga diri dari segala bentuk penyimpangan.
Dokumentasi Kegiatan :
[63]
Tahapan Kegiatan 3 Menyiapkan data-data/dokumen Risalah Persidangan.
[64]
Membentuk Tim untuk melakukan Backup Data/Scanner (Aplikasi
Kegiatan 4
Scanner)
[65]
Dokumentasi Kegiatan :
[66]
Tahapan Kegiatan 2 Melaksanakan penyimpanan dalam format PDF
Waktu Pelaksanaan 17 s/d 19 September 2020
Output / Hasil yang Dokumentasi.
diharapkan Screanshot.
Deskripsi Kegiatan :
Dalam kegiatan ini melakukan pemyimpanan data-data/dokumen risalah persidangan dalam
format PDF.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) Akuntabilitas
Bertanggungjawab serta mengoptimalkan potensi kerja Tim yang dimiliki
b) Nasionalisme
Melakukanya kerja sama tim dengan semangat dan antusias
c) Etika Publik
Selalu menanamkan nilai-nilai etika yang baik serta sopan santun dalam Tim.
d) Komitmen Mutu
Kompak dalam kerja sama Tim agar hasilnya berjalan efisien dan bermutu tinggi
e) Anti Korupsi
Jujur dalam bekerja serta sesuai waktu yang telah ditentukan.
Dokumentasi Kegiatan :
[67]
Tahapan Kegiatan 3 Melakukan Backup data/dokumen file hasil scaner kedalam
laptop/flashdisk dalam bentuk format Winrar
Waktu Pelaksanaan 16 s/d 18 September 2020
Output / Hasil yang Dokumentasi
diharapkan Screanshoot.
Deskripsi Kegiatan :
Dalam kegiatan melakukan Backup data-data/dokumen risalah persidangan dalam format
Winrar agar menghindari data-data/dokumen terindikasi terkena virus yang dapat
menyebabkan data-data/dokumen tidak dapat digunakan.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) Akuntabilitas
Bertanggungjawab serta mengoptimalkan potensi kerja Tim yang dimiliki
b) Nasionalisme
Melakukanya kerja sama tim dengan semangat dan antusias
c) Etika Publik
Selalu menanamkan nilai-nilai etika yang baik serta sopan santun dalam Tim.
d) Komitmen Mutu
Kompak dalam kerja sama Tim agar hasilnya berjalan efisien dan bermutu tinggi
e) Anti Korupsi
Jujur dalam bekerja serta sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dokumentasi Kegiatan :
[68]
Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Penatausahaan dan
Kegiatan 5 Pengarsipan Risalah Persidangan melalui sistim digital serta
peresmian (Launching) ruangan penatatausahaan.
Melaporkan pada Pimpinan terkait hasil pelaksanaan penatausahaan
Tahapan Kegiatan 1
dan pengarsipan Risalah melalui sistem digital.
Waktu Pelaksanaan 21 September 2020
Output / Hasil yang
Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, saya melaporkan hasil pelaksaksanaan aktualisasi kepada Pimpinan serta
meminta arahan dan masukan sebagai bahan evaluasi.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) (Akuntabilitas)
Dalam melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi kepada Pimpinan saya meminta
arahan serta masukan sebagai bahan pertanggungjawaban evaluasi saya
b) (Nasionalisme)
Dalam menyampaikan hasil aktualisasi kepada pimpinan saya menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
c) (Etika Publik)
Sopan, santun dan ramah dalam Dalam menyampaikan hasil aktualisasi kepada
pimpinan, Pimpinan menyambut dengan baik dan memberikan arahan dengan bahasa
yang mudah saya pahami.
d) (Komitmen Mutu)
Dilakukan secara langsung agar komunikasi berjalan efektif sehingga informasi yang
didapatkan lebih jelas dan terperinci
e) (Anti Korupsi)
Jujur dalam menyampaikan informasi tentang kegiatan hasil pelaksanaan aktualisasi.
Dokumentasi Kegiatan :
[69]
Tahapan Kegiatan 2 Melakukan konsultasi pada mentor terkait hasil pelaksanaan
penatausahaan dan pengarsipan Risalah melalui sistem digital
Waktu Pelaksanaan 22 September 2020
Output / Hasil yang
Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, saya melaporkan hasil pelaksaksanaan aktualisasi kepada Mentor serta
meminta arahan dan masukan sebagai bahan evaluasi.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) (Akuntabilitas)
Dalam melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi kepada Mentor saya meminta
arahan serta masukan sebagai bahan pertanggungjawaban evaluasi saya
b) (Nasionalisme)
Dalam menyampaikan hasil aktualisasi kepada Mentor saya menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
c) (Etika Publik)
Sopan, santun dan ramah dalam Dalam menyampaikan hasil aktualisasi kepada Mentor.
d) (Komitmen Mutu)
Dilakukan secara langsung agar komunikasi berjalan efektif sehingga informasi yang
didapatkan lebih jelas dan terperinci
e) (Anti Korupsi)
Jujur dalam menyampaikan informasi tentang kegiatan hasil pelaksanaan aktualisasi.
Dokumentasi Kegiatan :
[70]
Melakukan evaluasi Hasil pelaksanaan Penatausahaan dan
Tahapan Kegiatan 3
Pengarsipan Risalah melalui system digital
Waktu Pelaksanaan 23 s/d 25 September 2020
Output / Hasil yang
Dokumentasi
diharapkan
Deskripsi Kegiatan :
Dalam kegiatan ini, saya melakukan evaluasi atau pengkoreksian terhadap kesalahan-
kesalahan yang di dapat.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) Akuntabilitas
Bertanggungjawab dalam melakukan pekerjaan dan tugas dengan hasil terbaik.
b) Nasionalisme
Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan evaluasi hasil aktualisasi.
c) Etika Publik
sopan dan santun dalam melakukan evaluasi agar tidak mengganggu aktivitas dan
pekerjaan orang lain.
d) Komitmen Mutu
Selalu mengedepankan kwalitas agar hasilnya efektif dan efisien.
e) Anti Korupsi
Menanamkan nilai kejujuran pada diri dalam pelaksanaan evaluasi .
Dokumentasi Kegiatan :
[71]
Tahapan Kegiatan 4 Pengresmian ruangan penataausahaan (Launching)
[72]
4.3. Gambaran Dampak yang dirasakan Dalam Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN
Analisis dampak yang terjadi apabila nilai ANEKA pada kegiatan aktualisasi
dan habituasi tidak dilaksanakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel : 4.3. Analisis Dampak Dalam Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN
Melaporkan hasil
Jika penulis tidak melakukan
pelaksanaan kegiatan Keluaran atau output.
evaluasi maka akan rentan untuk
Penatausahaan dan kegiatan yang dilakukan adalah
ditemukan terjadinya kesalahan
5 Pengarsipan Risalah hasil kegiatan aktualisasi ini
yang tentunya akan
. Persidangan melalui sistim dapat dievaluasi agar menjadi
menghambat berjalanya proses
digital serta peresmian patokan untuk kedepannya yang penyusunan laporan
(Launching) ruangan lebih baik lagi.
penatatausahaan.
[73]
BAB IV
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 38 dan
39 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I dan II dan
golongan III, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan
dilaksanakan dengan Pola Baru. Adanya Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan
pola baru ini juga diharapkan dapat membentuk kader Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
berkualitas berlandaskan pada nilai- nilai dasar yang meliputi: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat
diakronimkan menjadi ANEKA. Dengan demikian peserta Pendidikan dan Pelatihan
(DIKLAT) prajabatan dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru
menuntut setiap peserta Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) prajabatan untuk
mengaktulaisasikan nilai-nilai dasar profesi. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini,
seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan Pendidikan
dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan,setiap peserta harus menemukan dan mengungkapkan
makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada pelaksanaan setiap pelaksanaan
kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)
Prajabatan di tempat tugas.
Semakin pesatnya perkembangan teknologi menuntut peningkatan keterampilan
dalam pengolahan data guna mempermudah dan mempercepat penyelesaian tugas pokok
dan fungsi. Olehnya itu Penatausahaan dan Pengarsipan Risalah Persidangan Melalui
Sistim Digital memudahkan dalam pencarian arsip data dokumen ketika dibutukan
5.2. SARAN
74
DAFTAR
PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang
Undang- Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD
75
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Meminta persetujuan
kepada pimpinan
(Sekwan) dalam
pembentukan tim
Menyiapkan Melaksanakan
4 Dokumen penyimpanan dalam
Risalah
Persidangan. format PDF
Melakukan Backup
data/dokumen file hasil
scaner kedalam
laptop/flashdisk dalam
bentuk format Winrar
Melaporkan pada
Pimpinan terkait hasil
pelaksanaan
Melaporkan penatausahaan dan
hasil pengarsipan Risalah
pelaksanaan melalui sistem digital.
kegiatan Melakukan konsultasi
Penatausahaa pada mentor terkait hasil
n dan pelaksanaan
Pengarsipan Penatausahaan dan
Pengarsipan Risalah
5 Risalah melalui sistem digital.
Persidangan
melalui sistim Melakukan evaluasi
digital serta Hasil pelaksanaan
peresmian Penatausahaan dan
(Launching) Pengarsipan Risalah
ruangan
melalui system digital.
penatatausaha
an. Meminta Persetujuan dari
Pimpinan terkait
Pengresmian ruangan
penataausahaan.
Mentor Peserta,
Manajemen ASN
Pelayanan Publik
Whole of Government (WoG)
KEGIATAN 1
Tahap 1. Melakukan konsultasi kepada pimpinan tentang rancangan kegiatan yang akan
dilakukan pada kantor Sekretariat DPRD Kab. Buton Utara
Tahap 2. Meminta Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi dari Setwan selaku pimpinan
Tahap 3. Berkonsultasi dengan mentor tentang rencana Penatausahaan dan Pengarsipan Risalah
Persidangan melalui system digital
KEGIATAN 2
Tahap : Melaporkan pada Pimpinan terkait hasil pelaksanaan penatausahaan dan pengarsipan
Risalah melalui sistem digital.
Tahap 2. Melakukan konsultasi pada mentor terkait hasil pelaksanaan penatausahaan dan
pengarsipan Risalah melalui sistem digital.
Tahap 3 : Melakukan evaluasi Hasil pelaksanaan Penatausahaan dan Pengarsipan Risalah
melalui system digital.
Tahap 4 : Pengresmian ruangan penataausahaan (Launching)
PEMERINTAH KABUPATEN BUTON UTARA
SEKRETARIAT DPRD
Kompleks Perkantoran Bumi Sara’Ea Kode Pos…….
BURANGA
Setelah peserta Pelatihan Dasar CPNS melakukan konsultasi terkait Laporan Rancangan
Aktulalisasi, dengan ini menyatakan memberikan dukungan terhadap Laporan Rancangan
tesebut, dan akan menindaklanjuti Laporan yang telah diseminarkan peserta selama Proses
Habituasi/Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III kepada :
Demikian Surat Pernyataan dukungan ini untuk dijadikan bahan pertimbangan pada saat
Seminar dilaksanakan.
Mentor Peserta,