Professional Documents
Culture Documents
Nimatul Maulida Fix 1
Nimatul Maulida Fix 1
SKRIPSI
diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Pendidikan Matematika (S1) dan mencapai gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Ni’matul Maulida
NIM 160210101075
i
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Oleh:
Ni’matul Maulida
NIM 160210101075
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa’Ta’ala atas segala Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan. Karya yang sederhana
ini saya persembahkan kepada :
1) Kedua orang tua saya, ayahanda Ahmad Yusak, Ibunda Nur Hasanah tercinta,
dan tak lupa juga kakak saya Muhammad Faiz Azhar terimakasih atas semua
doa, kasih sayang, dukungan, kepercayaan, kerja keras yang diberikan selama
ini;
2) Suami saya Muhammad Faradisal Jinnan tercinta yang telah menemani dan
mendukung saya, yang tidak ada lelahnya mengingatkan saya untuk segera
menyelesaikan tugas akhir perkuliahan ini ;
3) Para guru TK Dharmawanita 1, SDN 1 Dasri, SMPN 1 Tegalsari, MAN
Genteng dan para dosen pendidikan matematika FKIP Universitas Jember
yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.
4) Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika, khusunya Bapak Dr. Hobri
S.Pd., M.Pd. dan Ibu Ervin Oktavianingtyas, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pembimbing yang sangat sabar memberikan waktu dan membagi ilmunya
sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan;
5) Sahabat-sahabat keluarga JaranGoyang (Yuli Farida, Dinda Maharani
Widodo, dan Umi Salamah) dan sahabat terbaik saya Ananda Dwi Iskarina
yang selalu memberikan bantuan, semangat, senyuman, dan cerita
persahabatan;
6) Saudaraku keluarga besar Pendidikan Matematika 2016 ALGEBRA yang
telah memberikan bantuan, semangat, inspirasi, dan motivasi.
7) Almamater tercinta Universitas Jember, terima kasih telah memberikan
banyak pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal hidup.
iii
HALAMAN MOTO
(Al-Insyirah:5-6)
(Heller Keller)
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Ni’matul Maulida
NIM 160210101075
v
HALAMAN PEMBIMBINGAN
SKRIPSI
Oleh
Ni’matul Maulida
NIM 160210101075
Pembimbing
Dosen Pembimbing 1 : Dr. Hobri S.Pd., M.Pd.
Dosen Pembimbing 2 : Ervin Oktavianingtyas, S.Pd., M.Pd.
vi
HALAMAN PENGAJUAN
SKRIPSI
Diajukan untuk dipertahankan di depan Tim Penguji sebagai salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Program Studi
Pendidikan Matematika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Oleh
Nama : Ni’matul Maulida
NIM : 160210101075
Tempat, Tanggal Lahir : Banyuwangi, 29 Juni 1998
Jurusan/Program Studi : P. MIPA/Pendidikan Matematika
Disetujui oleh
vii
HALAMAN PENGESAHAN
Dr. Arika Indah Kristiana S.Si., M.Pd. Dr. Didik Sugeng Pambudi, M.S.
NIP. 19760502 200604 2 001 NIP. 196811031993031001
Mengesahkan
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
viii
RINGKASAN
ix
untuk belajar matematika dan juga untuk melatih kerja sama antar siswa dalam
pembelajaran.
Pengukuran gaya kognitif reflektif impulsif menggunak soal angket MFFT
kemudian tingkat ketepatan menjawab dan kecepatan menjawab menjadi acuan
untuk menentukan gaya kognitif siswa. Setelah mengetahui gaya kognitif siswa
kemudian dibentuk kelompok dengan anggota bedasar gaya kognitif. Kelompok
siswa diberikan soal operasi bentuk aljabar sejumlah 2 butir dan dikerjakan
bersama kelompok dengan waktu yang ditentukan. Pada saat pengerjaan soal juga
dilakukan observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok.
Selesai kegiatan pengerjaan soal, perwakilan kelompok dipilih untuk melakukan
wawancara berdasar proses menjawab soal yang berkaitan dengan indikator
berpikir kritis.
Penelitian ini menunjukan kelompok siswa reflektif terkadang masih
berdiskusi, sedangkan siswa yang impulsif fokus mengerjakan sendiri tanpa
memperhatikan anggota yang lain. Pada saat wawancara juga menunjukkan hasil
bahwa kelompok siswa reflektif menjawab pertanyaan dengan cepat dan
mengetahui proses yang tepat dalam menyelesaikan soal dengan tepat. Sedangkan
pada kelompok yang impulsif dari wawancara diketahui bahwa pada saat
diwawancarai sering menjawab tidak tahu dan lama dalam berpikir. Kelompok
siswa reflektif mampu menyelesaikan soal dan memenuhi setiap indikator
IDEALS, yaitu yaitu Identify, Define, Enumerate, Analyze, List dan Self-Correct.
Kelompok seimbang anata impilsif dan reflektif hanya mampu memenuhi 2
indikator IDEALS, yaitu Identify dan define dikarenakan hanya mampu menulis
data apa yang diketahui dari soal (Identify ) dan apa yang ditanyakan (define). Jadi
pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya kognitif
reflektif cenderung siswa yang berpikir kritis, dan aktif dalam kelompok. Berbeda
dengan siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif cenderung pasif dalam
pembelajaran berkelompok. Siswa dengan gaya kognitif reflektif memiliki tingkat
bepikir kritis tinggi karena aktif dalam bertanya dan berdiskusi pada saat
pembelajaran. Berbeda dari siswa dengan gaya kognitif impulsif yang memilik
tingkat berpikir kritis rendah karena pasif saat pembelajaran dan cenderung diam.
x
PRAKARTA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Berpikir
Kritis Siswa pada Pembelajaran Matematika Berbasis Collaborative
Learning Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif”. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan penndidikan strata satu
(S1) pada Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember.
4. Para Dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah memberikan
ilmu dan membimbing dengan penuh kesabaran.
5. Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dan pikiran guna memberikan bimbingan.
6. Robiatul Adawiyah, S.Pd., M.Si. dan Lela Nur Safrida, M.Pd. selaku validator
yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam proses validasi
instrumen penelitian.
7. Keluarga besar Mts Negeri 8 Banyuwangi yang telah membantu terlaksananya
penelitian.
8. Keluarga besar mahasiswa Pendidikan matematika Angkatan 2016 yang telah
memberikan bantuan dan semangat dalam proses penulisan skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN JUDUL.....................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................iii
HALAMAN MOTO.....................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................v
HALAMAN PEMBIMBINGAN.................................................................vi
HALAMAN PENGAJUAN........................................................................vii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................viii
RINGKASAN...............................................................................................ix
PRAKARTA.................................................................................................xi
DAFTAR ISI...............................................................................................xii
DAFTAR TABEL.......................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................xvii
BAB 1. PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................6
2.1 Pembelajaran Matematika....................................................6
2.2 Berpikir...................................................................................7
2.3 Berpikir Kritis........................................................................8
2.4 Bentuk Aljabar.....................................................................10
2.4.1 Pengertian Bentuk Aljabar...........................................10
2.4.2 Operasi Bentuk Aljabar................................................11
2.5 Collaborative Learning..........................................................12
2.6 Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif.................................13
xii
2.7 Penelitian yang Relevan.......................................................15
BAB 3. METODE PENELITIAN............................................................21
3.1 Jenis Penelitian.....................................................................21
3.2 Daerah dan Subjek Penelitian.............................................21
3.3 Definisi Operasional.............................................................22
3.4 Prosedur Penelitian..............................................................22
3.5 Instrumen Penelitian............................................................25
3.6 Metode Pengumpulan Data.................................................26
3.7 Metode Analisis Data...........................................................27
3.7.1 Analisis Validasi Instrumen.........................................28
3.7.2 Analisis Data Angket...................................................29
3.7.3 Analisis Data Hasil Tes................................................31
3.7.4 Analisis Data Hasil Wawancara...................................32
3.7.5 Analisis Hasil Observasi..............................................32
3.7.6 Triangulasi Data...........................................................33
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................34
4.1 Pelaksanaan Penelitian........................................................34
4.2 Hasil Analisis Instrumen......................................................35
4.2.1 Validitas Angket MFFT...............................................35
4.2.2 Validasi Tes Soal Uraian Operasi Bentuk Aljabar.......36
4.2.3 Validasi Pedoman Wawancara.....................................36
4.2.4 Validasi Lembar Observasi Aktivitas Siswa................36
4.3 Analisis Data Angket............................................................37
4.4 Analisis Soal Tes dan Wawancara......................................38
4.4.1 Analisis Data Kelompok 2...........................................39
4.4.2 Analisis Data Soal Kelompok 4...................................41
4.5 Analisis Hasil Observasi.......................................................43
4.6 Pembahasan..........................................................................44
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................48
5.1 Kesimpulan...........................................................................48
5.2 Saran......................................................................................49
xiii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................50
LAMPIRAN.................................................................................................54
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Langkah-langkah dan indikator berpikir kritis..........................................9
3.1 Kriteria Validitas Instrumen....................................................................29
3.2 Kriteria Gaya Berpikir Kognitif.............................................................31
4.1 Saran Revisi Validasi soal......................................................................36
4.2 Saran Revisi Validasi pedoman wawancara..........................................37
4.3 Hasil Pengukuran Gaya Kognitif...........................................................39
4.4 Pengelompokan Gaya Kognitif Siswa Kelas VII C................................40
4.5 Daftar kelompok.....................................................................................41
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3.1 Prosedur penelitian..................................................................................24
3.2 Kelompok siswa reflektif dan impulsif...................................................30
4.2 Hasil soal 1 kelompok 2..........................................................................39
4.3 Hasil soal 2 kelompok 2..........................................................................40
4.4 Hasil soal 1 kelompok 2..........................................................................41
4.5 Hasil soal 2 kelompok 4..........................................................................42
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. Matriks Penelitian.................................................................................56
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)..........................................57
C. Instrumen Tes Gaya Kognitif (MFFT).................................................60
D. Kunci Jawaban MFFT..........................................................................76
E. Format lembar Jawaban MFFT............................................................77
F. Kunci Jawaban MFFT..........................................................................79
G. Lembar Observasi Aktivitas Siswa......................................................81
H. Soal Bentuk Aljabar.............................................................................83
I. Kunci Jawaban......................................................................................84
J. Lembar Jawaban Siswa........................................................................85
K. Lembar Validasi Soal...........................................................................87
L. Hasil Validasi Soal...............................................................................89
M. Kisi-kisi Pedoman Wawancara.............................................................91
N. Pedoman Wawancara...........................................................................92
O. Lembar Validasi Wawancara...............................................................94
P. Hasil Validasi Wawancara...................................................................96
Q. Rubrik Validasi Wawancara.................................................................97
R. Hasil Validasi Soal...............................................................................99
S. Hasil Validasi Wawancara.................................................................103
T. Hasil Observasi...................................................................................107
U. Hasil MFFT Siswa..............................................................................108
V. Hasil Jawaban Kelompok...................................................................110
W. Hasil Wawancara................................................................................111
X. Dokumentasi.......................................................................................112
xvii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
kebutuhan tersebut maka matematika pada abad ke-21 memiliki tujuan dengan
karakteristik 4C, yaitu: Communication, Collaboration, Critical Thinking and
Problem Solving, Creativity and Innovation. Kecakapan berpikir (Critical
Thinking) menjadi salah satu poin utama dari karakteristik pendidikan
matematika.
Berpikir kritis adalah suatu proses yang melibatkan aktivitas mental dalam
hal memecahkan masalah, mengevaluasi, menganalisis, hingga pengambilan
keputusan. Kemampuan berpikir kritis siswa merupakan suatu modal dasar atau
modal intelektual yang sangat penting bagi setiap manusia dan merupakan salah
satu fundamental dari kematangan manusia (Chukwuyenum 2013). Kemampuan
berpikir kritis siswa itu sangat penting bagi setiap individu siswa, karena
memecahkan suatu masalah menggunakan kemampuan berpikir kritis dan sebagai
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan yang tepat. Dalam suatu
pembelajaran matematika pada materi operasi aljabar juga menggunakan
kemampuan berpikir kritis, karena dalam materi operasi aljabar banyak
permasalahan-permasalahan matematika yang harus diselesaikan. Dalam
penelitian Masrukan (2016) menjelaskan bahwa berpikir kritis dapat
dikembangkan melalui pembelajaran di kelas khususnya dalam pembelajaran
matematika. Pengembangan keterampilan dan kemampuan berpikir kritis
memungkinkan siswa agar terbiasa menghadapi tantangan dan memecahkan
masalah dengan menganalisis pemikirannya sendiri untuk memutuskan suatu
pilihan dan menarik kesimpulan. Salah satu pembelajaran yang digunakan untuk
mengukur kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan materi operasi hitung
dalam contoh bentuk kegiatan sehari-hari. Sejalan dengan Amir (2015)
matematika sebagai sarana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis dan kritis mengikuti perkembangan psikologi masing-masing
siswa.
Operasi hitung merupakan dasar yang hendaknya dimiliki dalam
mempelajari materi operasi bentuk aljabar. Hal ini dikarenakan dalam materi
aljabar terdapat berbagai operasi hitung seperti penjumlahan, perkalian, dan
pembagian. Materi operasi bentuk aljabar juga berkaitan dengan penerapan aljabar
3
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam transaksi jual beli di pasar ataupun
dalam menghitung suatu luas atau keliling dari suatu bidang. Penguasaan terhadap
operasi bentuk aljabar menjadi penting karena sebagai bekal keterampilan untuk
penguasaan materi aljabar yang selanjutnya. Keterampilan dalam penguasaan
materi aljabar tersebut akan berdampak pada hasil belajar siswa. Pembelajaran
kolaboratif juga dibutuhkan dalam menyelesaian materi operasi aljabar, dengan
metode pembelajaran kolaboratif mempermudah siswa untuk menyelesaikan
masalah operasi dengan berdiskusi. Pembelajaran kolaboratif menuntut setiap
siswa bekerja sama untuk memecahkan masalah bersama dan saling membantu
untuk memahami materi yang mereka pelajari (Hobri, dkk. 2019).
Collaborative learning atau pembelajaran kolaboratif adalah suatu upaya
intelektual yang dilakukan bersama-sama saat mencari solusi untuk memecahkan
suatu masalah. Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) mampu
mengembangkan dan meningkatkan kualitas belajar. Pembelajaran kolaboratif
(collaborative learning) adalah perpaduan dua atau lebih pelajar yang bekerja
bersama-sama berbagi beban kerja untuk mewujudkan hasil penyelesaian
pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran menggunakan metode pemecahan
masalah dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir,
memecahkan masalah dan keterampilan intelektual (Nahda, dkk. 2015).
Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) mempermudah siswa dalam
proses pembelajaran berlangsung. Metode Collaborative Learning adalah proses
belajar kelompok dimana setiap kelompok menyumbangkan ide, sikap, pendapat,
kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama
saling meningkatkan pemahaman seluruh pembagian pembahasan, tidak seperti
pada kelompok belajar yang kita kenal yang menyebabkan hanya siswa tertentu
yang memahami materi tertentu. Pembentukan kelompok pada metode
Collaborative Learning perlu memperhatikan gaya kognitif siswa, agar
membentuk kelompok yang seimbang.
Gaya kognitif merupakan karakter seseorang dalam menerima, menganalisis
dan merespon suatu tindakan kognitif yang diberikan Gaya kognitif tersebut
merupakan cara seseorang memproses, menyimpan maupun menggunakan
4
a. Bagi siswa, penelitian ini dapat mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa
tersebut, sehingga memotivasi siswa untuk meningkatkan cara berpikir dalam
menyelesaikan soal maupun tugas yang diberikan.
b. Bagi guru, penelitian ini memberikan informasi tentang kemampuan berpikir
kritis siswa dalam pembelajaran matematika berbasis collaborative learning
ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan gaya kognitif impulsif, sehingga guru
dapat memperbaiki metode pembelajaran yang tepat untuk siswa.
c. Bagi peneliti, penelitian ini memberikan wawasan tentang kemampuan berpikir
kritis siswa dalam pembelajaran matematika berbasis collaborative learning
ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif.
d. Bagi peneliti lain, peneliti ini dapat dijadikan acuhan untuk melakukan dan
mengembangkan peneliti yang sejenis.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
6
7
tebakan yang sangat menarik dan menantang. Banyak cerita dalam kehidupan
sehari-hari yang termasuk permainan dalam matematika namun jarang
disadarinya. Berhitung matematika dapat dilakukan dengan alat bantu, namun
dalam menyelesaikan suatu masalah diperlukan logika berpikir dan analisis. Oleh
sebab itu, dalam pembelajaran matematika harus memiliki pemahaman yang
sesuai dengan tahapan, melalui cara yang menyenangkan dengan menjalankan
prinsip pembelajaran matematika.
Dalam uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran
matematika adalah suatu proses dan usaha pendidik untuk memberikan arahan
ilmu kepada siswa, sehingga siswa dapat memahami dan lebih mudah untuk
menyelesaikan suatu permasalahan-permasalahan matematika yang dialami siswa
dalam proses pembelajaran atau permasalahan matematika yang dialami dalam
kehidupan sehari-hari. Pada penelitian ini, ditunjukkan apakah kegiatan
pembelajaran yang efektif akan berpengaruh terhadap kemampuan dan strategi
masing-masing siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
2.2 Berpikir
Berpikir merupakan suatu proses memanipulasi informasi secara mental,
seperti ketika membentuk konsep-konsep abstrak, menyelesaikan beragam
masalah, dan membuat keputusan serta berefleksi kritis atau menghasilkan
gagasan kritis. Solso (2008: 402) menyatakan bahwa berpikir adalah proses
membentuk struktur kognitif baru melalui transformasi informasi oleh aktifitas
mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan, penalaran, penggabaran,
pemecahan masalah yang logis, membentuk konsep, kreatifitas dan kecerdasan.
Berpikir merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh manusia dalam setiap
menjalankan aktifitas pada kehidupan sehari-hari. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa berpikir adalah menggabungkan pengetahuan-pengetahuan
yang pernah ada sehingga dapat dilakukan pengembangan proses berpikir dalam
memecahkan suatu masalah.
Berpikir sebagai suatu kemampuan mental dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, antara lain berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kritis.
8
Santrock (2008: 357) mengatakan bahwa berpikir adalah daya jiwa yang dapat
meletakkan hubungan-hubungan antara pengetahuan, merupakan proses yang
“dialektis” yang berarti bahwa selama berpikir, pikiran dalam keadaan tanya
jawab untuk dapat meletakkan hubungan pengetahuan.
Dari pendapat-pendapat yang diuraikan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa berpikir adalah suatu proses mental yang dilakukan setiap individu ketika
mendapatkan sebuah masalah yang harus diselesaikan dengan baik.
Langkah-langkah
No Indikator
Berpikir Kritis
Menyebutkan pilihan-pilihan cara dan jawaban
3 (E) Enumerate
yang masuk akal
Menganalisis pilihan untuk memilih cara dan
4 (A) Analyze
jawaban terbaik
Menyebutkan alasan yang tepat atas cara dan
5 (L) List
jawaban terbaik yang dipilih
Mengecek kembali secara menyeluruh proses
6 (S) Self-Correct
jawaban
Sumber: Adaptasi (Peter, 2012)
c. Pembagian
12
Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan
terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut,
kemudian melakukan pembagian pada pembilang danpenyebutnya.
d. Substitusi
Nilai sebuah bentuk aljabar bisa ditentukan dengan metode menyubstitusikan
sembarang bilangan pada variabel-variabel bentuk aljabar tersebut.
aktivitas siswa, terutama dalam hal kerja sama, kolaborasi, dan kepedulian
terhadap orang lain (Hobri, dkk. 2019). Collaborative Learning itu melibatkan
kemampuan sosial dan kemampuan pembelajaran. Ini menggabungkan 3 konsep,
yaitu tenaggung jawab individu, keuntungan kelompok, dan pencapaian
kesuksesan yang sama. Tujuan dari Collaborative Learning adalah meningkatkan
interaksi siswa dalam memahami suatu tugas serta siswa mampu mengeksplorasi
apa saja yang ada dalam pikiran masing-masing.
perilaku seseorang dalam menghadapi berbagai situasi. Salah satu gaya kognitif
berkaitan dengan anak berkesulitan belajar adalah gaya kognitif reflektif dan
impulsif.
Gaya kognitif reflektif dan impulsif merupakan gaya kognitif yang
menunjukkan tempo atau kecepatan dalam berpikir. Menurut Diana (2016) gaya
kognitif reflektif memiliki beberapa kecenderungan dalam memecahkan masalah
bangun ruang sisi lengkung yaitu cenderung dapat memahami dan memecahkan
permasalahan, membutuhkan waktu yang lebih lama daripada siswa dengan gaya
impulsif dalam memahami dan memecahkan permasalahan, dapat menuliskan
langkah-langkah pemecahan masalah dengan runtut dan benar, serta teliti dalam
melakukan pemecahan masalah sehingga hasil akhir benar. Orang yang impulsif
mengambil keputusan dengan cepat tanpa memikirkannya secara mendalam,
sedangkan orang yang reflektif mempertimbangkan segala arternatif sebelum
mengambil keputusan dalam situasi yang tidak mempunyai penyelesaian mudah
(Nasution, 2006:97).
Terdapat dua aspek penting dalam pengertian gaya kognitif reflektif dan
impulsif, yaitu (1) waktu yang digunakan siswa untuk mengambil keputusan
dalam memecahkan masalah; (2) kesalahan yang dilakukan siswa dalam
memecahkan masalah. Untuk mengukur gaya kognitif dan impulsif dari aspek
pertama adalah dilihat dari segi waktu yang digunakan oleh siswa dalam
memecahkan masalah, sedangkan dalam aspek kedua dilihat dari jumlah
kesalahan siswa dalam menjawab pertanyaan. Pada dasarnya aspek waktu
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu cepat atau lambat, sedangkan aspek
kesalahan dibedakan menjadi cermat atau tidak cermat. Berdasarkan hal tersebut,
siswa dapat dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu (1) cepat-cermat; (2) cepat-
tidak cermat (impulsif); (3) lambat-cermat (reflektif); (4) lambat-tidak cermat.
Dalam penelitian ini hanya terfokus pada reflektif dan impulsif saja, karena dalam
pembelajaran dikelas, proporsi siswa reflektif dan impulsif banyak ditemukan.
Intrumen untuk mengukur gaya kognitif reflekti dan impulsif telah
diperkenalkan oleh kumpulan peneliti, yang disebut matching familiar figure
(MFFT). MFFT merupakan intrumen yang secara luas banyak digunakan untuk
15
digunakan antara lain tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berdasarkan indikator berpikir kritis yang digunakan, siswa dengan kemampuan
pemecahan masalah sangat tinggi mampu memenuhi keenam indikator berpikir
kritis, kemampuan memberi alasan dan mengkomunikasikan pada semua
indikatornya sangat baik dan sangat lancar.
Berdasarkan penelitian yang relevan di atas dapat diketahui bahwa setiap
peneliti memiliki beberapa metode yang berbeda untuk mengetahui gaya berpikir
siswa dalm menyelesaikan suatu masalah. Dapat diketahui bahwa setiap metode
dapat digunakan untuk menentukan beberapa gaya berpikir siswa. Dalam
penelitian ini untuk mengetahui gaya berpikir kritis siswa dalam pembelajaran
matematika dengan berbasis Collaborative Learning. Metode yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah tes soal, wawancara, dan observasi. Penentuan
gaya belajar kognitif reflektif dan kognitif impulsif menggunakan tes MFFT,
wawancara, dan observasi.
BAB 3. METODE PENELITIAN
21
22
f. Kesimpulan
Tahap akhir yang dilakukan adalah menarik kesimpulan dari data hasil tes
kemampuan berpikir kritis, hasil tes MFFT gaya kognitif reflektif dan
impulsif, hasil wawancara dan hasil observasi pembelajaran matematika
berbasis collaborative learning yang telah dianalisis.
Secara ringkas, prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.
∑ V ji
j=1
I i=
n
Keterangan:
I i = rerata nilai untuk aspek ke-i
V ji = data nilai dari validator ke- j terhadap indikator ke-i
j = indeks validator
n = banyaknya validator
29
∑ Ii
V a = i=1
m
Keterangan:
V a = nilai rerata total untuk semua aspek
I i = rerata nilai untuk aspek ke-i
i = indeks aspek yang dinilai
m = banyaknya aspek
Nilai V a diberikan berdasarkan Tabel 3.1 untuk menentukan kriteria tingkat
kevalidan instrumen soal.
Reflektif
f
Impulsif
31
t t(waktu)
34
35
kognitif yang dimaksud adalah gaya kognitif reflektif dan impulsif. instrumen
MFFT (Matching Familiar Figure Test) yang telah dirancang dan dikembangkan
oleh Warli (2010). terdiri dari 13 soal yang dikerjakan dalam dua bagian dengan
alokasi waktu yang diberikan 25 menit. Pada setiap item soal terdapat satu gambar
standar (baku) dan delapan gambar variasi. Diantara 13 gambar variasi ada satu
gambar yang sama dengan gambar standar. Tugas siswa adalah memilih salah satu
gambar variasi yang sama dengan gambar standar.
.
4.2.2 Validasi Tes Soal Uraian Operasi Bentuk Aljabar
Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua soal uraian
dengan menggunakan materi operasi bentuk aljabar. Uji validasi terhadap tes soal
didasarkan pada validasi isi, validasi kontruksi, validasi Bahasa, dan validasi
petunjuk mengerjakan soal. Uji validasi soal tes kemampuan berpikir kritis siswa
dilakukan oleh dua validator yaitu dua dosen Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Jember. Setelah lembar validasi disetujui oleh kedua validator
tersebut, kemudian dianalisis menggunakan rumus validasi dan hasil dari
perhitungan menunjukkan bahwa nilai rerata total semua soal operasi bentuk
aljabar adalah valid. Setelah soal tes kemampuan berpikir kritis dikategorikan
valid maka dapat digunakan untuk pengambilan data. Data validasi selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran K.
No
Validator Sebelum Revisi Sesudah revisi
.
1. Ada penulisan yang tidak 1. Sudah dihapus
diperlukan, sehingga harus 2. Sudah dibenarkan
dihapus (indikator dalam (dengan)
petunjuk soal) 3. Sudah dirincikan
1 Validator 1 2. Beberapa tulisan salah, misalnya 4. Sudah diganti
(dengan dengan) dengan langkah-
3. Indikator terlalu umum langkah baru
4. Mengganti langkah-langkah pada
petunjuk soal
37
(2020)
11 5
Jumlah
Kode Frekuensi Rata-
No Waktu Gaya Kognitif
Nama Benar rata
(Menit)
1 LDA 14.26 6 2,38 Reflektif
2 SR 17.05 11 1,55 Reflektif
3 MAAF 17.10 5 3,42 Reflektif
4 NS 17.15 7 2,45 Reflektif
5 IDKN 17.30 5 3,46 Reflektif
40
Jumlah
Kode Frekuensi Rata-
No Waktu Gaya Kognitif
Nama Benar rata
(Menit)
6 PIZ 17.45 5 3,49 Reflektif
7 RNS 17.46 7 2,49 Reflektif
8 YSDA 18.20 5 3,64 Reflektif
9 NSM 18.50 5 3,70 Reflektif
10 TPM 19.07 6 3,17 Reflektif
11 KP 21.44 8 2,68 Reflektif
12 SF 22.08 5 4,41 Impulsif
13 MAA 22.10 2 11,05 Impulsif
14 ZCAM 22.30 1 22,30 Impulsif
15 MAM 25.07 3 8,35 Impulsif
16 REP 25.29 4 6,3 Impulsif
Tabel 4.4 Pengelompokan Gaya Kognitif Siswa Kelas VII C
Hasil pengelompokan pada Tabel 4.2 selanjutnya dipilih 4 kelompok subjek
untuk masing-masing gaya kognitif reflektif-impulsif. Mengacu pada Tabel 4.2,
siswa reflektif diambil dari kelompok siswa yang memiliki rata-rata ≤ 4,04 dan
siswa impulsif diambil dari siswa dengan rata-rata > 4,04. Data diatas
menunjukan terdapat 11 siswa reflektif dan 5 siswa impilsif.
dilihat dari penulisan data yang diketahui dari soal dan indikator define dapat
dilihat dari penulisan data yang tidak ada dalam soal atau membuat pemisalan
data. Subjek kelompok 2 hanya mampu menuliskan apa yang diketahui pada soal,
dan tidak dapat melanjutkan atau menyelesaikan jawaban pada soal. Ditinjau dari
jawaban soal 2 di bawah ini.
dengan aktu yang telah ditentukan. Hasil pengerjaan soal 1 dapat dilihat pada
Gambar 4.4.
dalam mengerjakan soal diawali dengan menulis apa yang ditanyakan dan
daiketahui kemudian menulis pemisalan dan dilanjutkan mengerjakan. Setelah
selesai mengerjakan kelompok 4 melakukan pengecekan kembali jawaban.
Keseluruhan proses telah sesui dengan indikator berpikir kritis.
4.6 Pembahasan
Hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa bergaya kognitif reflektif
yaitu subjek kelompok 4 memiliki komposisi anggota dengan gaya kognitif
reflektif keseluruhan. Sedangkan, subjek kelompok 2 memiliki komposisi anggota
dengan gaya kognitif reflektif 2 siswa dan kognitif impulsif 2 siswa. Subjek
kelompok 4 sudah memenuhi seluruh indikator berpikir kritis, namun subjek
kelompok 2 hanya memenuhi 2 indikato dari 6 indikator yaitu Identify dan Define.
Analisis ini dapat dilakukan karena subjek belum pernah menyelesaikan soal tes
berpikir kritis dan pembentukan kelompok berdasar hari hasil tes berpikir kritis.
Subjek kelompok 4 fasih untuk memberikan jawaban masalah yang
beragam dan benar, hal ini terlihat dari kelompok 4 yang mampu mengerjakan
soal dengan benar dan sesuai urutan penyesasaian yang tepat. Subjek kelompok 4
juga mampu menyelesikan masalah yaitu membuat pemisalan dari data yang
tersedia. Pada kegitan berkelompok, subjek kelompok 4 cukup aktif dalam diskusi
dan saling memberikan pendapat jawaban untuk menyelesaikan masalah. Selain
itu, dalam hal menjawab tes berpikir kritis Subjek kelompok 4 mengumpulkan
hasil tes berpikir kritis saat waktu habis. Waktu yang diberikan sudah cukup untuk
mengerjakan dan mengoreksi kembali jawaban. Kelompok 4 mampu
mnyelesaikan soal dan memanfaatkan waktu dengan baik sehingga dapat
menjawab dengan tepat dan benar. Dalam hal merespon pertanyaan wawancara,
subjek kelompok 4 memiliki respon yang cepat dalam mempertimbangkan
jawaban yang akan diberikan, anak reflektif mempertimbangkan banyak alternatif
sebelum merespon namun cepat menemukan alternative yang sesuai dengan
pertanyaan.
Subjek kelompok 2 hanya memenuhi 2 indikator dari 6 indikator berpikir
kritis yaitu Identify dan Define. Subjek kelompok 2 kesulitan memberikan
jawaban dari soal, hal ini terlihat dari kelompok 2 yang belum mampu
menyelesaikan semua soal. Subjek kelompok 2 hanya mampu menemukan dan
menulis data yang diketahui dan ditanya pada soal. Subjek kelompok 2 kesulitan
dalam memahami soal sehingga tidak mampu mengolah data yang diketahui pada
soal. Pada kegiatan berkelompok, subjek kelompok 2 kurang aktif dalam diskusi,
47
hanya sebagian yang aktif dan sebagian pasif. Waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan soal masih belum cukup bagi kelompok 2 untuk menyelesaikan
soal. Dalam hal merespon pertanyaan wawancara, subjek kelompok 2 lama
mempertimbangkan jawabanyang akan diberikan.
Temuan dalam penelitian ini menunujukan ciri reflektif yaitu tingkat
kemampuan berpikir kritis siswa dengan gaya kognitif reflektif cenderung tinggi
(temuan subjek kelompok 4 yang artinya sangat kritis), siswa dengan gaya
kognitif reflektif juga berpikir cepat dan mendalam untuk mempertimbangkan
keputusan jawaban, siswa dengan gaya kognitif reflektif memiliki rasa ingin tahu
yang lebih untuk menyelesaikan masalah berpikir kritis, karena masalah berpikir
kritis ini membuka banyak kemungkinan jawaban yang bisa mereka dapatkan dan
menuntut untuk dapat memberikan bentuk atau cara baru dalam menyelesaikan
masalah. Berbeda dari penelitian terdahulu bahwasanya siswa bergaya kognitif
reflektif cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan soal
yang diberikan, membaca berulang-ulang untuk memahami masalah, merencanakan
penyelesaian dengan cara merancang, menuliskan rumus serta melakukan
perhitungan dan memeriksa kembali penyelesaian yang telah ditemukan (Dewanti,
2019). Berbanding dengan ciri impulsif yaitu tingkat berpikir kritis yang
cenderung rendah (temuan subjek kelompok 2) yang artinya kurang kritis siswa
dengan gaya kognitif impilsif cenderung berpikir lambat dan sering mengikuti
pemikiran yang lain tanpa mempertimbangkan secara mendalam. Hal ini juga
berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu siswa bergaya kognitif impulsif
cenderung membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat dalam menyelesaikan soal,
penyelesaian yang kurang teliti, cenderung tidak melalui tahap merencanakan
penyelesaian dan tidak memeriksa kembali penyelesaian yang telah ditemukan
(Dewanti, 2019).
Hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran
matematika berbasis collaborative learning ditinjau dari gaya koginiti reflektif-
impulsis menunjukan bahwa kelompok yang beranggotakan dengan siswa
selurusnya memiliki gaya kognitif reflektif menjadikan kelompok tersebut
menjadi lebih hidup, aktif, dan kritis. Hal ini dikarenakan seluruh anggota saling
48
5.1 Kesimpulan
e. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari data yang diperoleh
peneliti maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang memiliki gaya
kognitif reflektif mampu mengerjakan soal dengan cepat dan tepat. Tetapi,
berbeda dengan siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif cara berpikirnya
lebih lambat dan kurang kritis. Hal ini menjadi acuan untuk membentuk
kelompok berdasarkan gaya kognitif. Kelompok dengan anggota siswa yang
memiliki gaya kognitif reflektif keseluruhan menjadi kelompok yang efesien
dan menunjukkan tingkat berpikir kritis yang tinggi. Sehingga mampu
menyelesaikan berbagai permasalahan dengan cepat dan tepat. Namun,
kelompok dengan komposisi anggota siswa yang seimbang antara siswa gaya
kognitif reflektif dan impulsif memiliki kecenderungan kurang kritis, diskusi
jarang terjadi antar anggota, bahkan cenderung mengerjakan secara individu.
Dalam kelompok siswa reflektif kadang masih berdiskusi, sedangkan siswa
yang impulsif fokus mengerjakan sendiri tanpa memperhatikan anggota yang
lain. Pada saat wawancara juga menunjukkan hasil bahwa kelompok siswa
reflektif menjawab pertanyaan dengan cepat dan mengetahui proses yang tepat
dalam menyelesaikan soal dengan tepat. Sedangakan pada kelompok yang
seimbang dari wawancara diketahui bahwa pada saat diwawancarai sering
menjawab tidak tahu dan lama dalam berpikir. Hal ini disebabkan kelompok
tersebut belum menyelasaikan jawaban, dikarena kelompok tersebut
mengetahui langkah-langkah yang harus digunakan. Kelompok siswa reflektif
mampu menyelesaikan soal dan memenuhi setiap indikator IDEALS, yaitu
yaitu Identify, Define, Enumerate, Analyze, List dan Self-Correct. Kelompok
seimbang hanya mampu memenuhi 2 indikator IDEALS, yaitu Identify dan
define dikarenakan hanya mampu menulis data apa yang diketahui dari soal
(Identify ) dan apa yang ditanyakan (define). Jadi pada penelitian ini
menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif cenderung
siswa yang berpikir kritis, dan aktif dalam kelompok. Sedangkan, siswa yang
49
50
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, ada beberapa saran yang
diberikan adalah sebagai berikut:
a. Bagi siswa, disarankan untuk lebih aktif bertanya pada guru atau teman yang
lebih paham, agar memudahkan untuk memahami materi yang diberikan, dan
lebih sering berlatih mengerjakan soal.
b. Bagi calon guru, disarankan untuk guru mengetahui gaya berpikir siswanya
agar lebih efektif dalam menyampaikan materi dan sering melakukan kegiatan
belajar kelompok yang melatih kemampuan siswa.
c. Bagi peneliti lain, disarankan mampu memberikan variasi materi lain yang
lebih efesien.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Hobri dan I.K. Arika. 2016. Profil Berpikir Kritis Siswa Kelas VII
SMP Negeri 1 Jember Berdasarkan Gaya Kognitif Reflektif-Impulsif Dalam
Memecahkan Masalah Matematika. Jurnal Edukasi UNEJ, 3(1): 1-4.
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/74256. [Diakses 22 Juni
2020].
Diana, Hobri dan K. Dian. 2016. Profil Siswa Kelas IX dalam Memecahkan
Masalah Bangun Ruang Sisi Lengkung Ditinjau dari Gaya Kognitif
Reflektif dan Impulsif di MTs Negeri Jember 1. Artikel Ilmiah Mahasiswa,
3(1): 1-5. https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/74379. [Diakses
22 Juni 2020].
Dinawati, A.I. dan Susanto. 2017. Profil Berpikir Kreatif Siswa Kelas X-Ipa 3 Man 2
Jember Berdasarkan Gender Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pokok
Bahasan Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel. Jurnal Kadikma, 8(1).
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99251 . [Diakses 22 Juni 2020].
51
52
Hapsari. S, dan Ismail. Profil Berpikir Kritis Siswa Smp Dalam Memecahkan
Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif dan Jenis Kelamin.
Jurnal Unesa, 6(2).
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/mathedunesa/ article/view/1
9898/18203. [Diakses 3 Februari 2020].
Hobri, Ervin, Dinawati, P. Randi, dan Qurotul. 2019. Analysis of students’ critical
thinking skills on social arithmetics with jumping task. 1465 Journal of
Physics: Conference Series.
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99003. [Diakses 22 Juni
2020].
Hobri, P. Randi, Susanto, Suharto, Ervin, W.S. Inge, dan Ahmad. 2019.
Collaborative learning and caring community in mathematics learning by
using student’s worksheet based on scientific approach. 1211 Journal of
Physics: Conference Series.
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98467. [Diakses 22 Juni
2020].
Kholifah, 2017. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Pada Siswa Smp
Kelas IX. Skripsi. Jakarta: FITK, Pendidikan Matematika, UIN Syarif
Hidayatullah.
Komarudin. 2014. Proses Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Pengajuan Masalah
Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa (Studi Kasus pada Siswa
Kelas VIII-H SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013). Jurnal
53
Linda, K., Hobri, dan F. Arif. 2015. Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam
Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII-E
SMP Negeri 1 Jember. Artikel Ilmiah Mahasiswa, 1(1): 1-6.
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/63630. [Diakses 22 Juni
2020].
Nahda C. 2015. Proses Berpikir Siswa Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif
dalam Memecahkan Masalah Matematika di Kelas VII SMPN 11 Jember.
Jurnal Edukasi, 2 (3): 31-37.
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76794. [Diakses 22 Juni
2020].
Purnama. M.F., Ikhsan, dan Subianato. 2019. Proses Berpikir Kritis Matematis
Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Discovery Learning. Jurnal
Riset Pendidikan Matematika. 6(1).
https://doi.org/10.21831/jrpm.v6i1.21396. [Diakses 27 Februari 2020].
Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan, Edisi kedua. (Alih bahasa: Tri
Wibowo B.S.). Jakarta: Kencana.
Solso, Robert. Dkk. 2008. Psikologi Kognitif Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga.
54
55
56
A. Kompetensi Isi
K1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
K2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong-royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
K3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
K4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengenal bentuk aljabar melalui diskusi kelompok.
2. Siswa dapat mengidentifikasi tiga unsur yang ada pada bentuk aljabar
melalui diskusi kelompok.
3. Siswa dapat menyelesaikan operasi penjumlahan pada bentuk aljabar.
4. Siswa dapat menyelesaikan operasi pengurangan pada bentuk aljabar.
D. Materi Pembelajaran
Operasi Bentuk Aljabar adalah kalimat matematika yang memuat variabel.
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Collaborative Learning
Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Uraian Kegiatan
Waktu
Guru memberi salam dan mengajak
1 Menit
berdoa sebelum pembelajaran dimulai
Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang manfaat belajar operasi bentuk 2 Menit
Kegiatan Awal
aljabar dalam kehidupan sehari-hari
Guru mengecek kemampuan prasyarat
siswa dengan Tanya jawab dan membahas 10 Menit
tugas sebelumnya
Guru membantu siswa menjelaskan suatu
10 Menit
operasi bentuk aljabar
Guru meminta peserta membentuk
7 Menit
kelompok yang beranggotakan 3-4 orang
Siswa diminta berdiskusi untuk mencari
definisi operasi bentuk aljabar secara
Kegiatan Inti 25 Menit
berkelompok dengan panduan di buku dan
LKS
Guru dan siswa mengoreksi tugas yang
10 Menit
telah dikerjakan
Siswa diberi kesempatan untuk
5 Menit
menanyakan materi yang belum dipahami
Penutup Guru membimbing siswa membuat 5 Menit
58
Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Uraian Kegiatan
Waktu
rangkuman
Guru dan siswa melakukan refleksi materi
3 Menit
yang telah dipelajari
Guru memberi salam dan mengajak
2 Menit
berdoa sebelum pembelajaran diakhiri
F. Penilaian
Teknik : Mengerjakan soal berpikir kritis
Bentuk instrumen : Lembar soal
59
Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat dan tanggal lahir :
Tanggal :
Hari :
Umur :
Petunjuk:
1. Perhatikan gambar yang akan ditampilkan
2. Gambar tersebut ada dua bagian, pertama gambar standar (baku) sebanyak
satu gambar, dan kedua adalah gambar variasi (stimulus) sebanyak
delapan gambar. Di antara gambar variasi ada satu gambar yang sama
dengan gambar standar.
3. Sebutkan gambar nomor berapa dari gambar variasi yang sama dengan
sambar standar.
4. Jika siswa menjawab nomor gambar yang benar, maka dilanjutkan pada
item gambar berikutnya.
5. Jika siswa pada jawaban pertama menyebut nomor yang salah, maka siswa
diberi kesempatan untuk mencermati lagi sampai mendapatkan jawaban
yang benar.
6. Langkah ini dilakukan pada setiap item sampai selesai / gambar terakhir.
7. Petunjuk ini dibacakan sebelum tes dimulaidan untuk mengethaui
pemahaman siswa terhadap tugas yang harus dilakukan dalam tes ini
diberikan percobaan yaitu item P1 dan P2.
8. Pada pengukuran gaya kognitif yang dicatat, yaitu waktu pertama kali
siswa menjawab (t) dan banyaknya jabwan siswa sampai memperoleh
jawaban yang benar (f).
60
SOAL PERCOBAAN :
61
62
SOAL TES
1.
63
2.
64
3.
65
4.
66
5.
67
6.
68
7.
69
8.
70
9.
71
10.
72
11.
73
12.
74
13.
75
Keterangan:
X = Nomor gambar yang sama dengan gambar standar
76
2 Kepala Manusia
15 26 37 48
3 Baju Anak-anak
15 26 37 48
4 Bunga
515 626 737 848
5 Mistar
51 62 73 84
6 Burung
1 2 3 4
7 Kapal
15 26 37 48
8 Grafik 51 62 73 84
9 Jambu
15 26 37 48
10 Anak 51 62 73 84
11 Busur 51 62 73 84
12 Becak
15 26 37 48
13 Diagram 5 6 7 8
Ju (a) (b)
mlah
77
Jember, ...............2021
Peneliti:
78
2 Kepala Manusia
15 26 37 48
3 Baju Anak-anak
15√ 26 37 48
4 Bunga
15 26 37 48√
5 Mistar
15 26√ 37 48
6 Burung
15√ 26 37 48
7 Kapal
15 26√ 7
3√ 48
8 Grafik 51√ 62 73 84
9 Jambu 5
1√ 26 37 48
10 Anak 51 62 73√ 84
11 Busur 51 62 73 84
12 Becak
15 26 37√ 8
4√
13 Diagram 5 6 7 8
Ju (a) (b)
mlah
79
Jember, ...............2021
Peneliti:
80
Petunjuk Penilaian:
- Objek penilaian adalah interaksi siswa, yakni siswa dengan guru dan siswa
dengan siswa lain selama pembelajaran berlangsung
- Berilah cacatan terkait keterangan dari setiap aspek yang diamati pada
kolom yang tersedia
N Aspek yang Ca
o. Dinilai
Kepedulian siswa tatan
dengan anggota
1
kelompoknya selama
.
diskusi kelompok
Siswa menanggapi
2pendapat siswa lain pada
. diskusi kelas.
Tingkat ketepatan serta
3kebenaran siswa dalam
. menjawab soal selama
diskusi kelas maupun
kelompok.
81
Saran
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Jember, ………………..2021
Observer
(………………………..)
82
Selesaikan soal di bawah ini dengan tepat dan benar pada lembar jawaban anda.
1. Siswa SMP dan SMA mengikuti ujian matematika di Gedung Prof. Soedarto
Undip. Jika seorang siswa SMP keluar gedung, maka 1/7 dari siswa yang
berada di gedung adalah siswa SMP. Jika dua siswa SMA keluar gedung,
maka 1/5 dari siswa yang berada di gedung adalah siswa SMP. Tentukan
perbandingan banyaknya siswa SMA dan SMP !
2. Peserta upacara bendera yang dihadiri oleh 600 siswa yang berdiri dalam x
baris. Tiap barisnya diisi oleh y siswa. Jika susunan barisan diubah dengan
menambah 5 baris, maka tiap barisnya berkurang 6 siswa. Tentukan
banyaknya baris sebelum diubah?
83
7x – y = 6
5x – y = -2
2x = 8 x = 4 y = 22.
Jawaban : 9 : 2.
Soal 2
a. Tahap (I) Identify
dapat menuliskan apa yang diketahui pada soal.
Diketahui xy = 600 dan (x+5)(y-6) = 600.
Jawaban : 20
Nama : ……………………………………......
Nomor Absen : ……………………………………......
Kelas : ……………………………………......
Soal Nomor 1
86
Soal Nomor 2
87
A. PETUNJUK
1. Mohon Bapak/Ibu memberikan penilaian dengan memberikan tanda
centang ( √ ) pada kolom yang tersedia.
2. Bapak/Ibu dapat memberikan komentar atau saran jika ada tambahan.
3. Bapak/Ibu dapat memberikan tanggal revisi dan menandatangani lembar
validasi instrumen jika sudah benar.
4. Makna poin penilaian terlampir.
B. PENILAIAN
Aspek Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Validasi 1 2 3
Maksud soal dirumuskan secara
jelas
1 Validasi Isi
Soal dapat diselesaikan
menggunakan indikator IDEALS
Permasalahan dapat mengukur
indikator Identify
Permasalahan dapat mengukur
indikator Define
Permasalahan dapat mengukur
Validasi indikator Enumerate
2
Konstruksi Permasalahan dapat mengukur
indikator Analize
Permasalahan dapat mengukur
indikator List
Permasalahan dapat mengukur
indikator Self-correct.
3 Bahasa Soal Bahasa yang sesuai dengan
kaidah Bahasa Indonesia
Kalimat soal tidak mengandung
penafsiran ganda (ambigu)
88
Aspek Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Validasi 1 2 3
Kalimat soal komunikatif
(menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami)
Waktu yang diberikan sesuai
4 Alokasi Waktu
dengan jumlah soal yang ada
Petunjuk jelas dan tidak
5 Petunjuk
menimbulkan makna ganda
C. KOMENTAR/SARAN
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………
Jember, …………….2021
Validator
(…………………………)
89
Aspek Penilaian
No Aspek yang Dinilai Ii Va
Validasi Validator 1 Validator 2
Maksud soal
2 3 2,5
dirumuskan secara jelas
1 Validasi Isi Soal dapat diselesaikan
menggunakan indikator 3 3 3
IDEALS
Permasalahan dapat
mengukur indikator 3 3 3
Identify
Permasalahan dapat
mengukur indikator 2 3 2,5
Define
Permasalahan dapat
mengukur indikator 3 3 3
Validasi Enumerate
2
Konstruksi Permasalahan dapat
mengukur indikator 3 3 3
Analize
2,73
Permasalahan dapat
mengukur indikator 2 2 2
List
Permasalahan dapat
mengukur indikator 3 3 3
Self-correct.
Bahasa yang sesuai
dengan kaidah Bahasa 3 2 2,5
Indonesia
Kalimat soal tidak
mengandung penafsiran 3 3 3
3 Bahasa Soal ganda (ambigu)
Kalimat soal
komunikatif
(menggunakan bahasa 2 2 2
yang sederhana dan
mudah dipahami)
90
Aspek Penilaian
No Aspek yang Dinilai Ii Va
Validasi Validator 1 Validator 2
Waktu yang diberikan
Alokasi
4 sesuai dengan jumlah 3 3 3
Waktu
soal yang ada
Petunjuk jelas dan tidak
5 Petunjuk menimbulkan makna 3 3 3
ganda
91
Indikator
Sub Indikator Kemampuan Berpikir Butir
No kemampuan
Kritis Soal
Berpikir Kritis
1 (I) Identify Menyebutkan pokok permasalahan 1
secara umum
Menyebutkan fakta-fakta yang
membatasi masalah, meliputi:
- Informasi-informasi yang dibutuhkan
2 (D) Define (apa yang diketahui dan ditanyakan 3
dalam soal)
- Informasi-informasi yang tidak
digunakan
3 (E) Enumerate Menyebutkan pilihan-pilihan cara dan 3
jawaban yang masuk akal
4 (A) Analyze Menganalisis pilihan untuk memilih cara 2
dan jawaban terbaik
5 (L) List Menyebutkan alasan yang tepat atas cara 2
dan jawaban terbaik yang dipilih
6 (S) Self-Correct Mengecek kembali secara menyeluruh 2
proses jawaban
92
A. PETUNJUK
1. Mohon Bapak/Ibu memberikan penilaian dengan memberikan tanda
centang ( √ ) pada kolom yang tersedia.
2. Bapak/Ibu dapat memberikan komentar atau saran jika ada tambahan.
3. Bapak/Ibu dapat memberikan tanggal revisi dan menandatangani lembar
validasi instrumen jika sudah benar.
4. Makna poin penilaian terlampir.
B. PENILAIAN
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3
Pertanyaan komunikatif (bahasa yang digunakan
1
sederhana dan mudah dipahami)
Pertanyaan yang diajukan menggunakan bahasa
2
yang baik dan benar
3 Kalimat pertanyaan tidak menimulkan ambigu
4 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (I) Identify, yaitu mencakup pokok
permasahalan.
5 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (D) Define, yaitu mencakup informasi
yang ada dalam soal.
6 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (E) Enumerate, yaitu mencakup informasi
mencari cara mengerjakan soal yang masuk akal
7 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (A) Analyze, yaitu mengenai cara dan
jawaban yang benar.
8 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (L) List, yaitu mengenai alasan siswa
memilih cara dan jawaban yang kerjakan
9 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (S) Self-correct, yaitu mengetahui siswa
telah mengecek ulang jawaban yang telah
dikerjakan.
95
C. SARAN
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………
Jember, …………….2021
Validator
(…………………………)
96
E. PENILAIAN
Aspek Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Validasi 1 2 3
Maksud soal dirumuskan secara
√
jelas
1 Validasi Isi
Soal dapat diselesaikan
√
menggunakan indikator IDEALS
Permasalahan dapat mengukur
√
indikator Identify
Permasalahan dapat mengukur
√
indikator Define
Permasalahan dapat mengukur
√
Validasi indikator Enumerate
2
Konstruksi Permasalahan dapat mengukur
√
indikator Analize
Permasalahan dapat mengukur
√
indikator List
Permasalahan dapat mengukur
√
indikator Self-correct.
Bahasa yang sesuai dengan
√
kaidah Bahasa Indonesia
Kalimat soal tidak mengandung
√
3 Bahasa Soal penafsiran ganda (ambigu)
Kalimat soal komunikatif
(menggunakan bahasa yang √
sederhana dan mudah dipahami)
4 Alokasi Waktu Waktu yang diberikan sesuai √
100
Aspek Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Validasi 1 2 3
dengan jumlah soal yang ada
Petunjuk jelas dan tidak
5 Petunjuk √
menimbulkan makna ganda
F. KOMENTAR/SARAN
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………
Jember, 14 Januari 2021
Validator
A. PETUNJUK
1. Mohon Bapak/Ibu memberikan penilaian dengan memberikan tanda
centang ( √ ) pada kolom yang tersedia.
2. Bapak/Ibu dapat memberikan komentar atau saran jika ada tambahan.
3. Bapak/Ibu dapat memberikan tanggal revisi dan menandatangani lembar
validasi instrumen jika sudah benar.
4. Makna poin penilaian terlampir.
B. PENILAIAN
Aspek Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Validasi 1 2 3
Maksud soal dirumuskan secara √
jelas
1 Validasi Isi
Soal dapat diselesaikan
√
menggunakan indikator IDEALS
Permasalahan dapat mengukur
√
indikator Identify
Permasalahan dapat mengukur
√
indikator Define
Permasalahan dapat mengukur
√
Validasi indikator Enumerate
2
Konstruksi Permasalahan dapat mengukur
√
indikator Analize
Permasalahan dapat mengukur
√
indikator List
Permasalahan dapat mengukur
√
indikator Self-correct.
Bahasa yang sesuai dengan
√
kaidah Bahasa Indonesia
Kalimat soal tidak mengandung
√
3 Bahasa Soal penafsiran ganda (ambigu)
Kalimat soal komunikatif
(menggunakan bahasa yang √
sederhana dan mudah dipahami)
Waktu yang diberikan sesuai
4 Alokasi Waktu √
dengan jumlah soal yang ada
5 Petunjuk Petunjuk jelas dan tidak √
102
Aspek Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Validasi 1 2 3
menimbulkan makna ganda
C. KOMENTAR/SARAN
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………
Jember, 17 Januari 2021
Validator
E. PENILAIAN
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3
Pertanyaan komunikatif (bahasa yang digunakan
1 √
sederhana dan mudah dipahami)
Pertanyaan yang diajukan menggunakan bahasa
2 √
yang baik dan benar
3 Kalimat pertanyaan tidak menimulkan ambigu √
4 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (I) Identify, yaitu mencakup pokok √
permasahalan.
5 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (D) Define, yaitu mencakup informasi √
yang ada dalam soal.
6 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (E) Enumerate, yaitu mencakup informasi √
mencari cara mengerjakan soal yang masuk akal
7 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (A) Analyze, yaitu mengenai cara dan √
jawaban yang benar.
8 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (L) List, yaitu mengenai alasan siswa √
memilih cara dan jawaban yang kerjakan
9 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (S) Self-correct, yaitu mengetahui siswa
√
telah mengecek ulang jawaban yang telah
dikerjakan.
104
F. SARAN
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………
Jember, 14 Januari 2021
Validator
A. PETUNJUK
1. Mohon Bapak/Ibu memberikan penilaian dengan memberikan tanda
centang ( √ ) pada kolom yang tersedia.
2. Bapak/Ibu dapat memberikan komentar atau saran jika ada tambahan.
3. Bapak/Ibu dapat memberikan tanggal revisi dan menandatangani lembar
validasi instrumen jika sudah benar.
4. Makna poin penilaian terlampir.
B. PENILAIAN
Penilaian
No Aspek yang Dinilai
0 1 2 3
Pertanyaan komunikatif (bahasa yang digunakan
1 √
sederhana dan mudah dipahami)
Pertanyaan yang diajukan menggunakan bahasa
2 √
yang baik dan benar
3 Kalimat pertanyaan tidak menimulkan ambigu √
4 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (I) Identify, yaitu mencakup pokok √
permasahalan.
5 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (D) Define, yaitu mencakup informasi √
yang ada dalam soal.
6 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (E) Enumerate, yaitu mencakup informasi √
mencari cara mengerjakan soal yang masuk akal
7 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (A) Analyze, yaitu mengenai cara dan √
jawaban yang benar.
8 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (L) List, yaitu mengenai alasan siswa √
memilih cara dan jawaban yang kerjakan
9 Pertanyaan dalam pedoman wawancara mencakup
indikator (S) Self-correct, yaitu mengetahui siswa
√
telah mengecek ulang jawaban yang telah
dikerjakan.
106
C. SARAN
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………
Jember, 17 Januari 2021
Validator
Lampiran X. Dokumentasi
113