You are on page 1of 21
BAB VIII INTEGRAL Setelah pembahasan diferensial sebagai proses limit yang pertama, maka perlu dilanjutkan dengan integral. Dilihat dari segi ilmu ukur (geometrics), diferensial membahas tangent dari suatu kurva. Dalam bab ini akan diuraikan proses limit yang kedua yaitu integral. Dalam istilah ilmu ukur (geometris) integral membahas luas (area) di bawah suatu kurva. Pemba-hasan mengenai integral ini akan mencakup pengertian integral dan cara mengintegralkan suatu fungsi. A. Pengertian Integral Sebagai Kebalikan Diferensial (Antiderivatif) dan Luas Suatu Fungsi Seperti telah diutarakan di atas bahwa integral berhubungan dengan Iuas di bawah kurva dari suatu fungsi. Hal ini dapat di- bantu pembahasannya secara ilmu ukur (geometris). Akan tetapi, secara analitis, integral dan diferensial tidak tergantung pada ilmu ukur. Suatu penafsiran geometris hanya dipergunakan untuk membantu memudahkan pembahasan atau penganalisisan. Dalam matematika sering ditemui operasi kebalikan (inver- ®). Demikian pula halnya dengan integral. Integral merupakan balikan dari diferensial (antiderivatif). Bila suatu fungsi y = ie mempunyai suatu turunan (derivatif) adalah f (x) = F (x) a4 K setiap nilai x dalam interval @ S$ x < b, dan bila dx adalah abel bebas (independent variable)-nya, maka: a 218 Matematika Ekonomi d dan derivatifnya Z =F), dx diferensialnya dy = F @) derivatif dan diferensial ini adalah sama, F (*) — fungsi yang kontinu dari x dalam batas-batas asxsbdim oa fangs y =f) danvranan eivati)-nya f(x) = F (8). roses untuk memperoleh fungsinya kembali atau fungsi See dengan kebalikan dari diferensialnya. Proses inilah yee an dengan istilah integral. Tanda untuk integral (integral sign) a 4 §. Jadi, dari uraian ini terlihat bahwa integral adalah sebagai antiderivatif (inverse of differential). Jika diferensialnya adalah: dy = F (x) dx, integralnya adalah: y = { F (x) dx. Dalam pembahasan mengenai integral, perlu. diingat bahwa semua fungsi dapat diturunkan atau didiferensialkan, sedangkan integral adalah kebalikan dari diferensial. Walaupun demikian, tidak semua fungsi dapat diintegralkan. Di samping itu, perlu pula diperhatikan bahwa teknik integral sebenarnya lebih sukar dari diferensial. Kedua Seperti diketahui, turunan atau diferensial dari nilai konstan (= ©) adalah nol. Oleh karena itu, tambahan suatu nilai konstan yang sembarang untuk suatu fungsi f (x) akan mempunyai integral J F (x) dx. Jadi, jika £ (x) adalah suatu fungsi yang turunannya za ee maka jika f (x) + ¢ adalah suatu fungsi yang lain aa ans Konstan yang sembarang, integral kedua fungsi deca ae “| dan f (x) + c adalah sama, yaitu: F (x), Dengan ada GR maa disebutkan bahwa bila f (x) dan g (x) fungsi teen cane kontinu. Turunan atau diferensial kedua fangs tersebut mae yaitu F(x) maka selisih antara kedua cai *) ~ g(x) adalah konstanta (= ©). Dua buah see fungsj Yaitu y — x4 5dany=x+42, fe Kedua fungsj ini mempunyai turunan (derivatif)-nya wy ax 7 3 dan diferensialnya dy = 3x? dx. Dengan demikian, integralnya: y = ¢ 3y2qy. dan hasilnya adalah y = x° + c, di mana cadalah suatu nilai atay bilangan konstan yang sembarang/tidak dapat ditentukan besarnya, 1. Riemann Integral Misalkan suatu fungsi yang kontinu Y = f (x) mempunyai grafik seperti terlihat pada Gambar 8.1. Daerah kurva fungsi ini dibatasi oleh interval [a, b] yang dapat dianggap sebagai rang- kaian titik-titik. Gambar 8.1 Grafik fungsi y = f (x) Dalam hal ini kita menganggap nilai dari fungsi y = f(x) ‘ertentu (finite). Selanjutnya, kita bermaksud menghitung luas (atea) di bawah kurva y = f(x) di antara a dan b. Untuk ini mi- “tkan kita membagi interval [a, b] ke dalam jarak bagian (sub “enal) yang sama. Maka, himpunannya adalah: SX =m 00-x) +m, =x) +.. Apabila dinyatakan: C9 . i “Mi > x.) = dx, perhitungan di atas nelle i» dapat kita sederhanakan +m, 6,-%,.) Za max eyits t Demikian pula h; aw alnya untuk M, dapat kita peroleh: 3 if. May, eee Integra’ a E- Misalkan ay la, b seluruh subin- terval S, Subhimmpungs himpunan (set) $ si sebanyak M, maka: ¥aNg terpigah (disjoint su! S=S.45 +s. Selanjutnya, kita qa aee akan suatu Pat Melihat bahwa (%—%-1) merup’ ukuran (dalam ha} ini pany. i himpunan S, (dalam ee suatu-subinterval), Unty, Eee dari an ukural aes Fe nyatakan sebagaj u(S), Dac eis ‘an, persamaan i dapat dinyatakan sebag, gan wt S, agai: n z= 2 m,u (S,) n Z= 3Mz(S) Persamaan ini akan menjadi bentuk umum. Perhitungan-per- hitungan batas bawah dan batas atas dapat digabungkan dengan bagian dari himpunan (set) S di atas. Misalnya m adalah batas bawah dari fungsi f (x) dan M adalah batas atas, maka: mp (S) an) g-21 = 5 Mm 2 222 g terbesar antara M; dan MY, mal =a 36) =a0-a riendekatl nilai nol sebagai sub-bagian (as a akan menuju, kembali. Dengan demikian, diperole,, division) yang diulang-ulang Z-1<0(b-a) 70 x sebagai sub-bagian yang diulang-ulang. Hal ini merupakan suayy proses limit dan dalam limit itu dapat kita nyatakan: Z # z = 4 Bila suatu limit dicapai, bentuk umumnya ditulis sebagai: J £() dx! f (x) dinyatakan adalah menyeluruh atas S$ (dalam hal ini atas interval [a, b]). Secara grafik, proses dari z > A merupakan pendekatan luas (area) di bawah suatu kurva dari sebelah dalam (inside) kurva ter sebut. Sementara itu, Z > A merupakan pendekatan luas (area) di bawah suatu kurva, atas dasar dari sebelah luar kurva tersebut Limit 2 dan Z akan menjadi sama'untuk luas suatu kurva, yaitu A. tem i aoe diartikan sebagai limit dari suatu penjumlahan ai oe angka-angka { f(x) dx}. Integrasi adalah proses pen contoh a limit, dan integral adalah limitnya. Dalam contol Yang diberikan, integral ini mMenjadi luas di bawah kurv 2. In Sent ae ten (Indefinite Integral) 4 Suatu fungsi adalah. “Mraikan di atas, apabila hasil oe dilakukan dengan ne Y = F (x) dx, untuk mentari fungsi "gintegralan yaitu: ‘Taro. Y, z Englewood Clit Mathematics for Economicts, an Elementary sot *“Tentice-Hall, Inc., hlm. 135. — Integral 223 VS fB, dx Tanda (simbo) bahwa x adalah vai dalam hal ini disebut, ang diperhatikan. Sementara itu, F (x) ‘and. dife if “Tensial, dx ditambahkan untuk menunjukkan Integral tidak penjumlahan eee (difinite integral) adalah limit dari suacu Masing-masing penj u-su tidak terhingga banyaknya. i Mumlahan j kati nol, dengan tidak memberikan batas-batas ; an itu mendek ! i dx). Jadi, yang dicari S interval dari variabel yang diperhatikan c ” Yang dicari dalam integral tidak tertentu adalah fungsi semula karena tidak adanya interyal yang diperhatikan: SFO) dk =F@) +e Dalam hal ini f(x) + ¢ disebur integral tidak tertentu (indefinite integral) atau dengan singkat dikatakan: integral. Jadi f (x) adalah suatu fungsi yang turunan (deriyariye)-nya adalah F(x). Sedangkan cadalah nilai Konstan yang sembarang, dan c ini disebut nilai konstan dari integrasi.? Contoh: Bila suatu fungsi adalah y = x3, maka turunan atau derivatifnya: # = 3x7, dan diferensialnya dy = 3x? dx. Integralnya yaitu: J3xdx = x3 + ¢ Jai, dalam integral tidak tertentu, selalu harus ditambahkan nilai fonstan integral (yaitu c) pada fungsi f(x). 3. Rumus-rumus Integral . Pada perhitungan diferensial, kita dapat menggunakan asada umum untuk memudahkan perhitungan seperti fae diutarakan pada Bab V. Walaupun demikian, pada ungan integral dapat_mengikuti langkah-langkah dalam K. Bowen. Mi ics, wi icatic n . Mathematics, with Application in M Homewood Illinois, Richard D. Irwin, Inc., Hea se 994 Matematika Ekonomi fertentu dan menilainya ya dengan a elakukan penjuml m pada pengintegralan ini tidax ad proses limit. kan retapi, R kaidah-kaidah_ umum seperti Pada pendiferensialan, sebj us diperoleh dari pengetahuan tentang : asi suatu integral har hasil pendiferensial untuk menjabarkan diperoleh dari rumus menyebabkan proses pendiferensialan. Adapun rumus-rumus integral yang penti adalah: yang penting dalam perhitungen Rumus 1: Rumus Penentuan (power formula) an, Oleh Karena tidak adanya kaidah um, ‘et pengintegralan, rumus hea ee pendiferensialan. Di samping itu ae pengintegralan tidaklah semudah Ps inj Ose 2d aa et fx dx = 55+ Ciikan = -1 Contoh 1: Jxdx=1/4xt4¢ Contoh 2: foe gee Contoh 3: Jx* dx =j& a GG eon gh Se Contoh 4: f am Fath dy X82 Rumus 2; 3/2 C=IWBR +e ad Logarit MA (lopari j dx 8arithmic formula) late x +Cdj Mana x > 0 225 Ww \ Integral eS as Riimus 3, eee “Rumus kong. ta: Contoh 6. Ee COON) tt 3: = J 3x" dx 3 fx = 3/55 Contoh 7: [Sde= 5 (are 6. Rumus 4: SOdxsery. Dicek dengan fungsiy = eo 4 5 maka Y= ¢x Rumus 5. Rumus berantaj Bila g (x) = u, maka g! (x) = $F dan g "6 dx = du, sehingga JF () dx = § G (u) du Contoh 8: y ase misalkan: 1 + x = u maka 1+x e =1>..du=dx =In®+lt¢ adi, y= f= nu te Contoh 9; 2 Y= fe dx misalkan 3x = u; maka du =1/3du de =33..dx= dx 226 © Matematika Ekonomi | Jadi y = f1/3e*. du = 1/3 fe" du = ete =13e%+c Contoh 10: y = fe2*? dx misalkan 2x + 3 = u, maka dua, dx =1/2du ax Jadiy = f1/2e*. du = 1/2 e* du = ere =e +e Rumus 6: Rumus Penjumlahan Jika terdapat dua fungsi yaitu F(x) dan G (x), integral penjum- Jahan fungsi-fungsi ini adalah: JEP) +6 () ) dx = fF (W) dx + §G (%) dx, Contoh 11: J Gx? + 4x2 + 5x) dx= J3xdx +f 4xtdx + f 5x dx = 3/4xt + 4/3 33 4 sale c Contoh 12: We ae al das fac gy xAt tate Integral 227 integral Tertentu (Definite Integral) jntegral tertentu adalah integral dari suatu fungsi yang kon- __ yntuk nilai-nilai x tertenty qalam batas-batas a < x < b. ge jJa kita lihat dalam Gambar 8.2 maka integral tertentu me- a luas dari bidang fungs F (x) tersebut yang dibatasi un mbu x dan kurva F (x) antara interval @ dan b. Tanda atau oleh integral tertentu, dalam hal ini dinyatakan dengan: orast dari i ee fF (x) dx atau Luas (= area) /= J F(x) dx, 1 ' ' ' ' 1 1 ' ' 1 ' 1 a Gambar 8.2 Grafik y =F @) : i dengan sumbu i i antara fungs! F @ ae Luas dari bidang di ae b sebenarnya diperoleh ae : X delam batas wer 5 dan b tersebut ke er bagi Si in setiap bagian tersebut a &x = 224 di mana bx = Hu d 4x merupakan bagian yan8 sama dan | fs oe ed « ~ , maka Ax > 0 sehingg@ Tika jy , a : nts ae dalah: = las dat eg hinge! tersebut antara a dan ba 228 Matematika Ekonomi 9 LF Ge) + Fem) + FO * sei ee Oleh karena Ax 0, maka fro 2 3 F(x) Ax = f FQ) = Rumus 1: b Luas / = fredasno 2 3 F (x) Ax a Jika jarak (interval) antara a dan b seperti pada Gambar 8.3 dibatasi atau dipisahkan oleh t, maka: Luas /'= { F () de=A (0) aa Gambar 8.3 Grafik y = F (x) * Dengan ad lan yaitutdant + At, Ya Pertambahan t sebesar At, kita temui dua nilai den, tertentu F (0) dt, seh Ngan fungsinya adalah f (t) dari integral tidak af a G co FO atau (y = fF (0 dt f: re Hasil j, rs Ge adalah bill oes Kita petoleh: a (9) = (a) = f@)+c=0, ee Pas tersebut, apabila t a * rie ; oo a -f (a). Dari hasil integral a cs ey dari hasil ini diperoleh: ¢ = i : disubstitusikan , . AW) = Prd yee AO) =£() + capabilac Jadi: sh) fet Luas/=f{F = °/= SFO) dk =A =F -F@) Jika dalam hasil integral: a (t) = f(t) + c misalnya t = b maka: A(t) = f(b) + ¢ sedangkan dengan t = a, dari persamaan di atas sebelumnya, diperoleh c = -f (a), Dengan demikian maka di- peroleh antara t = a dan t = b adalah: b Luas / = A(b) = f (b) -f (a) a Jadi: b b Luas / = J F (x) dx = A (b) = f(b) -£ @ a a Jika kita lihat kembali A(a) = f(a) + ¢ = f(a) - f(@) =0 ba Ss 6 maka luas / = { F (x) dx = f(a) - fl) = a) a . Rurmus 2: a: 3a luas / = [F (x) dx = 0 aoa Ssayjutnya,jika kita ihat kembali bb tas / = JF G) dx = f(b) - f@) Ki. 230 ‘Matematika Ekonom! eee kebalikannya tidak dari a ke b tetapi dari b ke 1 a, maka hasilnya: aa nie = fF (3) dx = fla) -f) Berdasarkan kedua uraian di atas, maka didapatkan bahwa: b a / #60) a= 0) ~f6) = (4) ~00)) = J 6) x a Rumus 3: b a JF (%) dx =~ JF (%) dx (a = b) a b Seperti telah kita ketahui dari uraian di atas bahwa b b luis /,= SF () dx = £6) - Fa) Sedangkan untuk Tuas fungsi (x) di antara b dan c adalah: Ties ES sae /= f = £0) ~f(b) maka luas fungsi p &) di antara a dan c dapat kita Peroleh yaitu: Li uas / 4 Luas fs b € a a {FO dx + [F @) dx = fb) ~ (a) + (0) - f(b) o iC = ©) ~ fay = JF dx ay pants b 5 s F) dx + [F @) dk SF @) dx. a guatu fungsi F(x) merupakan hasil penjumlahan dari dua pat fangsi yaitu G(x) dan H(x). Maka, luas dari bidang fungsi f(x) dalam batas-batas antara a dan b adalah sama dengan luas eribidang fungsi G(x) dalam batas-batas antara a dan b ditambah dengan luas dari bidang fungsi H(x) dalam batas-batas tersebut. Rumus 5: gila F@®) = GOO) + H(%), maka b b b fE() dx = JG (x) dx + fH (x), dx. a a a Dari uraian terdahulu telah kita ketahui bahwa: Luas /= fF (x) dx = f(a) - f(0) = fla) oO oO sedangkan Oi B tuas /'= { F (x) dx = f(0) - f(-a) = f(@) a ct ata was /*= {Fe(a) dx = £Ca) + fle) = 24 la) = 2 [F de aoa ° Rumus 6: a Fb) de = 2 fF () dx ° Contoh 13; / feecx a2 Py Beets 3.3 3 232 Matematika Ekonom! a er Gambar 8.4 Grafik v = x? Contoh 14: ‘ 4 i (3 +x!) dx = Gxt 273%), / = [3 (4) + 2/3 (4)°7]-[3(1) + 2/3] = [12 + 2/3 (8)]-[3 + 2/3] \ g 4 oT . Gambar 8.5 Grafik y =x" aE Integral 23: Contoh 15: Carilah uas di bawah kurya yeu ae re x iatix = O sampai dengan x =1 Pendekatan berupa interval 0 dan 1 ‘ y q dengan menggunakan dibagi atas lima bagian; p, dengan pengintegralan. a Jawab: a. Luasnya adalah: | szsi) Gambar 8.6 Grafik y= Tax 0,2 [0,909 + 0,769 + 667 + 0,588 + 0,526] [ 0,769 + 0, , , " = 0,693 , Luasnya aie 1 = + = zm =0, o 1+x) / In2-In1 693 ent 234 Matematika Ekonomi Contoh 16: 1 fe dx adalah ors 4 00 4 0,2 [eo + 0 + 0613 + 0,445] 0,2 [0,990 + 0,914 + 9779 + = 0,748 Contoh 17: 4 § (4x2) dx adalah 0 x : = [2x -> i 0 64 = (go (: 3 } = eS B. Cara Mengintegralkan Suatu Fungsi 1. Menggunakan Kebalikan Diferensial Telah diuraikan terdahulu bahwa integral berhubungan de- ngan persoalan mencari fungsi semula dengan mengetahui laju perkembangan fungsi tersebut. Dengan kata lain, perbandingan ine perubahan variabel tidak bebasnya dengan tingkat pe rubahan i ae bebasnya, Oleh karena itu disebut juga sebagai kebalikan diferensial atau! anti derivatif. Contoh 18: Bilay = xInx_x, maka: dy_ x a ~ yt x-1 tnx — sehingga: { In x gy aa Contoh 19: ax c Jikay = 3 + 2x)5 maka Imegral 235 dy = 663 aoe + 2x)5 (2) _ dx ; x) he 12.6 4 a5. sehingga: y = Dr B+ 2x)5, dy _ ( 6G a& ~ (72) B+ 29°). 4295 Jadi:{ (3 + 2x) dx =@ +20)! +e 26) Apabila kita misalkan a = 3 dan b = 2 sertan= 5, maka Maka @ + bx)14¢ bx)? dx = Sse JG be b(@m +1) 2. Menggunakan Teknik Substitusi Dalam uraian sebelumnya juga telah diuraikan pengintegralan dengan menggunakan rumus yaitu: { e* dx = e* + c. Apabila kita di temui: { e**5 dx. Dengan memisalkan 3x + 5 = u, maka = ef 9.dk= 1/3 du Schingga: f e* #5 dx W J 1/3e" du = 1/3 fe du 1/3e" +¢ 1/388 +c Wl u 3 Menggunakan Partial Integration Dati suatu fungsi yang implisit dapat pula a ‘Bias egralannya, Pengintegralan dari fungsi implisit ini : ay 8 partial integration. Apabila terdapat fungsi (u, ¥ ‘urunan atau derivatifnya adalah: a 236 Matematika Ekonomi d(uy) _ of ies? udv + vdu Ix dx Dari hasil derivatif ini, kit uv =fudv+fvdu Rumus: dapat peroleh fungsi semula, yaitu: fu. dv = uv -v.du Contoh 20: Carilah { In x dx Misalkan u = Inx >, -22-= dan du = 9% dx x x dv=dxo..vefdx=xte Dari rumus diketahui: Judy uv-fvdu finxdx = Inx (x)-x dx 1 Contoh 21: Cariah Sex dx = {x ergy Misalkan u =x . du Contoh 22: carilah J x? e* dx du a u=x? —= Misalkan bad eo 2x, maka du = 2x dx dv = dx > v= J etdy makaveet oe pari rumus diketahui: f udv = y.y— fydu maka: wedx = x (e)-fe2xdx = ext-2fxerdx = e&x?-2 (xe*-e) + = e&x?-2xe'-2e +c Soal-soal Latihan 1. Carilah integral yang berikut: Jed Jue? dx f5dx Sx? dx Sdx j& ao sp x S(nx +1) dx O13 L 4x j | Te de Sera, TTP mm

You might also like