You are on page 1of 16
SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA. NOMOR : 09/UNINUS.R/2023 tentang PERATURAN DISIPLIN DAN TATA TERTIB MAHASISWA. UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA, Menimbang a, bahwa demi tercapainya visi, misi, tujuan dan budaya kerja seperti tercantum pada statute Universitas Islam Nusantara perlu diatur tata Kelola kegiatan mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Islam Nusantara; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Universitas Islam Nusantara yang efektif, efisien dan berkualitas, perlu adanya kondisi lingkungan akademik yang kondusif; bahwa untuk memenuhi maksud seperti tercantum pada angka 1 dan 2 diatas, maka perlu ditetapkan Surat Keputusan Rektor tentang Disiplin dan Tata Tertib Mahasiswa Universitas Islam Nusantara. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 ‘Tentang Pendidikan Tinggi; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Narkotika; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 5. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan ‘Transaksi Elektronik; 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tingait 7. Statuta Universitas Islam Nusantara, Memperhatikan : Saran, ajuan dan pendapat pimpinan Yayasan Pembina Universitas Islam Nusantara Bandung. -MEMUTUSKAN Menetapkan : Peraturan Tentang Disiplin dan Tata Tertib Mahasiswa Universitas Islam Nusantara BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Definisi Operasional Dalam peraturan ini yang dimaksud : 1} Universitas adalah Universitas Islam Nusantara beserta segala kelengkapannya. 2) Kampus adalah kampus Universitas Islam Nusantara. 3) Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Mahasiswa Universitas Islam Nusantara adalah Peraturan tentang kewajiban dan hak mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler, kokurikuler dan/atau ekstrakulikuler mencakup peraturan disiplin dan tata tertib serta pelanggaran dan sanksi bagi Mahasiswa Universitas Islam Nusantara. 4) Kegiatan akademik dan/atau kegiatan kurikuler merupakan kegiatan utama dalam bentuk perkuliahan dengan menggunakan alokasi waktu dan tempat yang sudah ditentukan dalam bentuk jadwal perkuliahan setiap semester, dengan tujuan agar mahasiswa mencapai keterampilan dan mampu mengembangkan diri atas disiplin ilmu yang ditempuhnya. 5) Kegiatan non akademik adalah Kegiatan yang tidak berhubungan dengan hal akademik atau segala diluar kegiatan formal pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan tertentu mahasiswa. Kegiatan non akademik terdiri dari kegiatan kokulikuler dan kegiatan ekstrakulikuler. a. Kegiatan kokulikuler adalah: kegiatan yang bertujuan untuk lebih memperdalam dan menghayati materi kegiatan kurikuler di luar utama perkuliahan yang tidak menggunakan alokasi waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam struktur kurikulum. b. Kegiatan ekstrakulikuler adalah: kegiatan yang diarahkan untuk memperluas wawasan pengetahuan dan mengembangkan nilai/sikap, budi pekerti, dan penerapan ilmu pengetahuan dan diperoleh mahasiswa dalam kegiatan kulikuler. Kegiatan ekstrakulikuler ini dilakukan dengan memperhatikan minat dan bakat mahasiswa serta kondisi lingkungan dan sosial budaya yang ada di bawah bimbingan Biro Kemahasiswaan Universitas Islam Nusantara. 6) Pelanggaran disiplin dan tata tertib adalah setiap ucapan, tulisan, sikap, tingkah laku dan /atau perbuatan yang melanggar peraturan disiplin dan tata tertib mahasiswa. 7) Sanksi pelanggaran disiplin dan tata tertib adalah tindakan yang dilakukan oleh pejabat berwenang kampus, dijatuhkan kepada mahasiswa yang terbukti melanggar peraturan disiplin dan tata tertib mahasiswa. 8) Mahasiswa adalah anggota civitas akademika yang diposisikan sebagai insan dewasa dan telah memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau profesional serta menyelesaikan program Pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, tidak melampaui ketentuan batas waktu yang ditetapkan serta memenuhi segala ketentuan peraturan yang berlaku di Universitas Islam Nusantara. 9) Mahasiswa aktif adalah Mahasiswa yang terdaftar aktif pada semester tahun akademik berjalan ditunjukan dengan pengisian KRS dan melakukan pembayaran. 10) Mahasiswa tidak aktif adalah Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ukang (melakcukan pengisian KRS dan melakukan pembayaran) tepat waktu sesuai dengan kalender aakdemik yang telah ditetapkan dalam semester tahun akademik berjalan, 11) Mahasiswa cuti adalah Mahasiswa nyang melakukan pengajuan untuk mengikuti kegiatan akademik dalam jangka waktu tertentu dan telah mendapatkan persetujuan pejabat unit yang berwenang (Pimpinan Fakultas/Program Studi serta Biro Akademik) dalam lingkungan Universitas Islam Nusantara. 12)Mahasiswa skorsing adalah Mahasiswa yang tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan akademik dan mengenai peneabutan hak-hak sebagai mahasiswa dalam jangka waktu tertentu dikarenakan adanya pelanggaran peraturan Disiplin dan Tata Tertib yang dilakukan oleh mahi 13)Mahasiswa Drop Out (putus studi/kuliah) adalah Mahasiswa yang tidak diperbolehkan untuk melanjutkan studi di program studi Universitas Islam Nusantara dikarenakan tidak memenuhi kriteria Evaluasi Keberhasilan Studi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Universitas Islam Nusantara. 14) Pejabat yang berwenang adalah Pimpinan Universitas dan/atau Pimpinan Fakultas yang diberikan wewenang menjatuhkan sanksi pelanggaran disiplin dan tata tertib mahasiswa. 15) Pimpinan Universitas adalah Rektor, Wakil Rektor dan para Direktur di lingkungan Universitas Islam Nusantara. 16) Pimpinan Fakultas adalah Dekan, Wakil Dekan dan Para Ketua serta Sekretaris Program Studi di lingkungan Universitas Islam Nusantara. 17) Pejabat Universitas adalah tenaga kependidikan atau dosen yang diangkat dalam jabatannya sebagai pejabat stuktural di lingkungan Universitas Islam Nusantara. 18) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan yang memiliki tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Universitas Islam Nusantara. 19) Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang memberikan sumbangsih tenaga dan pikirannya untuk bekerja dan diangkat resmi untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi di lingkungan Universitas Islam Nusantara. BABI MAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA Pasal 2 Kewajiban Mahasiswa Sctiap mahasiswa Universitas Islam Nusantara wajib: 1) Mematuhi segala peraturan tata tertib yang berlaku di lingkungan universitas serta membina hubungan baik dan menjalin kerjasama dengan Pimpinan Universitas, Pimpinan Fakultas, Dosen, Tenaga Kependidikan, Alumni dan dengan sesama mahasiswa lainnya. 2) Mengikuti kuliah dan asistensi dengan jadwal waktu dan ketentuana yang ditetapkan. 3) Memastikan kehadiran dan absensi tercatat melalui SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) secara online pada saat mengikuti kuliah sesuai jadwal masing-masing perkuliahan. 4) Menjaga ketertiban dan kebersihan kelas, serta kelancaran belajar mengajar di kelas. 5) Meminta izin kepada dosen apabila hendak ke luar ruangan kelas pada saat berlangsung kegiatan belajar. 6) Berlaku jujur dalam membuat karya tulis atau tugas-tugas akademik lainnya, serta menghindari unsur plagiarisme. 7) Menyelesaikan karya tulis dan atau tugas-tug akademik lainnya tepat pada 8) Mentaati tata tertib dan berlaku jujur dalam _mengikuti berbagai bentuk ujian atau tes yang dilaksanakan dalam rangkaian akademik. 9} Proaktif, kooperatif dan komunikatif dan melakukan konsultasi dengan dosen (pengampu mata kuliah, dosen wali, dosen pembimbing Tugas Akhir) 10) Mengenakan pakaian yang sopan, rapi dan bersih serta memakai sepatu pada saat mengikuti kuliah dan selama berada di dalam kampus sesuai dengan ketentuan berpakaian yang berlaku di univesitas. 11) Membawa Kartu mahasiswa/KTM pada saat mengikuti kegiatan akademik, serta ‘mengenakan jaket almamater pada saat kunjungan kerja atau kegiatan lain yang ditentukan universitas. 12) Sopan dalam bertutur kata dan bertingkah laku ketika menyampaikan pendapat atau aspirasi di dalam kampus, serta mengileuti peraturan perundangan-tndangan yang berlaku di negara Republik Indonesia dan hukuin positif 13) Menjaga, memelihara serta menjunjung tinggi martabat Universitas serta badan Pengelola, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk komunikasi melalui Online atau Sosial Media. 14) Melaksanakan tugas yang diberikan atau dipercayakan kepadanya oleh Universitas dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab, serta memberikan laporan tertulis atas pelaksanaan tugas yang telah diselesaikan, kepada pimpinan universitas atau pejabat vang menugaskan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 15) Menggunakan dengan baik dan benar Nama, Lambang, Jaket, dan segala bentuk tanda Universitas. 16) Menjaga dan memelihara ketertiban, keamanan serta kebersihan di lingkungan kampus serta ikut memelihara sarana maupun prasarana milik Universitas atau fasilitas lain yang berada dalam tanggung jawab Universitas Islam Nusantara. 17) Hadir dan memberikan keterangan yang sebenamya pada saat investigasi atas pelanggaran disiplin yang dikenakan pada mahasiswa dengan mengikuti tata cara yang ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku, 18)Mematuhi semua Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Mahasiswa Universitas Islam Nusantara, serta patuh pada sanksi yang dikenakan atas pelanggaran peraturan yang berlaku. Pasal 3 ‘Hak Mahasiswa Setiap mahasiswa Universitas Islam Nusantara berhak: 1) Mengikuti seluruh kegiatan kurikuler pada fakultas/program studi yang dipilihnya sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. 2) Mengikuti seluruh kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh organisasi-organisasi kehamasiswaan di lingkungan Universitas dengan ketentuan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku 3) Mendapatkan perlindungan dari Universitas dari gangguan atau ancaman siapapun pada saat mengikulti kegiatan kulikuler, kokulikuler dan ekstrakulikuler yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Nusantara dengan mengikuti tata cara yang ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku, 4) Mendapatkan pelayanan administrasi, kesempatan beasiswa apabila tersedia, pembinaan mahasiswa serta informasi yang dibutuhkan dengan mengikuti tata cara yang ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku. 5) Menggunakan dan atau memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Universitas dengan mengikuti tata cara dan pola penertiban yang ditetapkan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Badan pegelola Yayasan. BAB II PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA. Pasal 4 Disiplin Mahasiswa 1) Untuk menegakkan disiplin kehidupan di lingkungan Universitas Islam Nusantara, seluruh mahasiswa wajib membaca dan memahami Peraturan Disiplin dan Tata ‘Tertib yang telah ditetapkan, 2) y 2) 3) yy 2) 3) y 2) 3) 4) 5) Disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diwujudkan dengan melaksanakan dan mentaati semua Peraturan Disiplin dan Tata Tertib yang ditetapkan. Pasal 5 Disiplin Waktu Mahasiswa dalam berkegiatan kurikuler di lingkungan kampus wajib hadir sesuai waktu perkuliahan pada kelas yang diikutinya mengacu pada program kurikulum dengan toleransi keterlambatan 15 menit. Dalam hal mahasiswa lebih dari 15 menit dari waktu perkuliahan scharusnya dengan tidak dapat memberikan alasan yang jelas, maka dosen pengampu kelas mata kuliah berhak untuk tidak mengizinkan mahasiswa tersebut mengikuti perkuliahan yang diampunya. ‘Aturan pada pasal (1) dan (2) juga berlaku untuk kegiatan kokurikuler maupun ekstrakurikuler. Pasal 6 Btika Penampilan Mahasiswa dalam mengikuti kegiatan di lingkungan kampus wajib mengenakan pakaian yang rapi dan sopan sesuai dengan ketentuan berpakaian di lingkungan Universitas Islam Nusantara. ‘Segala pelanggaran disiplin ini dapat dikenakan sanksi oleh pejabat yang berwenang di lingkungan Universitas Islam Nusantara. Dosen berhak untuk mengeluarkan mahasiswa dari dalam kelas jika mahasiswa melakukan pelanggaran disiplin ketentuan berpakaian saat jam perkuliahan dan mencabut hak mahasiswa untuk tidak mengikuti perkuliahan yang diampunya. Pasal 7 Etika Dalam Berkomunikasi Dengan Dosen Melalui Gawai Mahasiswa wajib memperhatikan etika dan waktu dalam menghubungi doscn melalui gawai (telefon seluler) Mahasiswa dilarang menghubungi dosen pada waktu-waktu yang seharusnya digunakan dosen untuk beristirahat maupun beribadah. Mahasiswa wajib mengucapkan/menuliskan salam diawal percakapan dengan dosen, misalnya selamat pagi, selamat siang, selamat sore Mahasiswa disarankan mengucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dan kerendahan hati, misalnya telah mengganggu waktunya. Mahasiswa diminta untuk —menyampaikan identitas diawal__setiap percapakan/komunikasi. 6) Mahasiswa diminta untuk menggunakan bahasa yang formal, tidak dengan menyingkat kata agar tidak terjadi kesalahpahaman 7) Mahasiswa diminta untuk berkomunikasi dengan singkat dan jelas serta tidak bertele-tele akhiri komunikasi dengan terima kasih atau salam. 8) Mahasiswa memperhatikan kaidah islam sebagai wajud dari hakekat Universitas Islam Nusantara BABIV PELANGGARAN TATA TERTIB MAHASISWA. Pasal 8 Pelanggaran Tingkat I (Satu) Setiap mahasiswa dilarang : 1) Terlambat masuk dalam kelas di luar batas waktu toleransi keterlambatan. 2) Berpakaian yang tidak sopan atau tidak sesuai peraturan yang berlaku di lingkungan kampus. 3) Membuang sampah sembarangan di lingkungan kampus. 4) Berbicara dengan kasar atau tidak sopan di lingkungan kampus. 5) Mengganggu ketertiban, kebersihan dan suasana kelasa saat perkuliahan. 6) Tidak melaksanakan tugas akademik sesuai batas waktu penyelesaian yang ditentukan oleh dosen yang bersangkutan. Pasal 9 Pelanggaran Tingkat II (Dua) Sctiap mahasiswa dilarang : 1) Melakukan absensi atas nama orang lain dalam mengikuti perkuliahan. 2) Memberikan atau meminjamkan Kartu Tanda Mahasiswa kepada pihak lain untuk keperluan apapun. 3) Melakukan perbuatan dan mengeluarkan perkataan atau membuat tulisan yang melecehkan, menghina atau mengancam Tenaga Kependidikan, dosen atau pejabat Universitas, pada media apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung. 4) Menggunakan dan atau meminjamkan fasilitas milik Universitas pada pihak lain tanpa izin pejabat yang berwenang. 5) Merokok di lingkungan kampus, baik rokok elektrik maupun non elektrik. 6) Memasuki ruangan pimpinan universitas atau pimpinan fakultas, dosen/atau ruangan pejabat Universitas tanpa izin dan tanpa alasan yang jelas. y 2) 3) 4) 5) y 2) 3) 4) 6) 7) Pasal 10 Pelanggaran Tingkat 11 (Tiga) Mengikuti dan melakukan kegiatan mengatasnamakan Universitas Islam Nusantara tanpa seizin universitas. Melakukan perbuatan yang menghambat atau menghalangi mahasiswa lain dalam mengikuti kegiatan kulikuler, kokulikuler dan ekstrakulikuler. Melakukan perbuatan tidak menyenangkan terhadap sesame mahasiswa/pimpinan Universitas/pimpinan Fakultas/pejabat Universitas /Dosen /Tenaga Kependidikan/Organisasi Kemahasiswaan seperti penghinaan, mengeluarkan ancaman, melakukan pemukulan atau penganiayaan dan lain-lain yang dapat menimbulkan permusuhan, pertikaian atau perkelahian, kerusuhan dan atau pelanggaran lain yang bersifat SARA. Melakukan penipuan atau pemerasan terhadap sesama mahasiswa/pimpinan Universitas/pimpinan Fakultas/pejabat Universitas/Dosen/Tenaga Kependidikan / Organisasi Kemahasiswaan. Menolak melakukan uji ulang bebas Narkotika atau terbukti secara laboratorium menggunakan narkotika, Pasal 11 Pelanggaran Tingkat IV (Empat) Menggunakan Nama, Lambang, Jaket maupun segala bentuk tanda Universitas Islam Nusantara pada kegiatan Partai Politik atau Organisasi Massa/Non Parpol baik yang dilakukan di luar lingkungan Kampus maupun kegiatan yang dilakukan di dalam lingkungan tanpa seizin Pejabat yang berwenang. Memalsukan surat atau dokumen, mencalup: KRS, KHS, Kartu jan, Bukti Setor Bank; dan atau memalsukan nama atau tanda tangan pejabat Universitas, Dosen, ‘maupun pihak ketiga lainnya, Melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik Universitas, baik dengan media apapun yang berdampak secara lokal maupun nasional. Melakukan perjudian di lingkungan kampus atau semua kegiatan yang diselenggarakan olch atau membawa nama Universitas. Melibatkan pihakcluar dalam perselisuhan yang terjadi di dalam kampus baik dengan sesama mahasiswa/pimpinan _Universitas/pimpinan _Fakultas/pejabat Universitas/Dosen /Tenaga Kependidikan/Organisasi Kemahasiswaan, Melakukan perbuatan yang mengarah kepada penghinaan/penodaan terhadap agama tertentu. Melakukan Perbuatan yang menghambat atau menghalangi atau mengancam Tenaga Kependidikan atau dosen dan atau pejabat Universitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai aturan yang berlaku. 8) Mencuri, merusak, mengotori atau mencoret-coret barang-barang atau fasilitas milik Universitas maupun fasilitas umum lain yang berada di dalam lingkungan Universitas. 9) Melakukan kembali pelanggaran tingkat 3 setelah menerima sanksi atau melakukan pelanggaran tingkat 2 secara berulang sebanyak 3 kali. 10) Perilaku lainnya yang dinilai sangat merugikan kampus atau proses Pendidikan di Jingkungan Universitas Islam Nusantara, Pasal 12 Pelanggaran Tingkat V (Lima) 1) Membawa dan atau mengunakan senjata tajam atau senjata api di dalam atau lingkungan kampus dan atau pada kegiatan yang diselenggarakan oleh atau membawa nama Universitas. 2) Membawa, mengedarkan atau memperjualbelikan benda-benda Pornografi, bail di dalam kampus dan atau pada kegiatan yang diselenggarakan olch atau membawa nama universitas. 3) Membawa, mengedarkan atau memperjualbelikan narkotika dan obat-obatan terlarang dan/atau maupun minuman keras yang memabulkkan lainnya di dalam kampus dan/atau pada kegiatan yang diselenggarakan oleh atau membawa nama Universitas. 4) Memasuki kampus dan/atau lokasi berlangsungnya kegiatan yang diselenggarakan oleh atau membawa nama Universitas dalam keadaan mabuk atau dalam keadaan diri berada di bawah pengaruh minuman keras, maupun narkotika atau obat terlarang 5) Menggunakan narkotika dan obat-obat terlarang dan/atau maupun minuman keras yang memabukkan lainnya di dalam kampus dan/atau pada kegiatan yang disclenggarakan oleh atau membawa nama Universitas. 6) Terlibat tindakan pelecehan seksual baik secara verbal dan/atau non-verbal di lingkungan kampus atau dalam kegiatan Universitas Islam Nusantara. 7) Perilaku yang dinilai pimpinan prodi, fakultas dan universitas sebagai tindakan yang Sangat bertentangan dengan kebijakan universitas dan atau membahayakan keberlangsungan kegiatan pendidikan di lingkungan Universitas Islam Nusantara, 8) Melakukan penjiplakan tanpa izin (plagiarisme) dan mengerjakan karya tulis dan atau tugas-tugas kurikuler/kokurikuler Iainnya, maupun bentuk kecurangan lainnya. 9) Melakukan Tindakan yang dinilai melanggar norma agama, norma adat dan Budaya yang dapat merusak nama baik Lembaga Universitas Islam Nusantara, seperti tidak sopan santun, tidak menghormati guru/dosen, berbicara keras dalam lingkungan kampus untuk membuat keonaran dan lain lain yang melanggar norma di atas. 10) Melakukan kembali pelanggaran tingkat 4 setelah mendapatkan sanksi y) 2) 3 4) 5) 6) y 2) 3) 4) 5) BABV ‘SANKSI SERTA PENEGAKKAN DISIPLIN TATA TERTIB Pasal 13 Sanksi Pelanggaran Tingkat I (Satu) ‘Sanksi pelanggaran tingkat I (satu) merupakan sanksi pelanggaran disiplin atau tata tertib yang dikenakan sesuai dengan pelanggaran tingkat I (satu). Pelanggaran tingkat I (satu) merupakan sanksi lisan yang dapat disampaikan oleh tenaga kependidikan/dosen/pejabat prodi/pejabat fakultas/pejabat universitas sesuai dengan kondisi dan situasi pelanggaran yang terjadi. Sanksi Peringatan Lisan dikenakan kepada mahasiswa apabila melakukan pelanggaran disiplin atau tata tertib, dan dinilai layak untuk diberikan sanksi Peringatan Lisan. Mahasiswa yang dikenakan sanksi Peringatan Lisan dipanggil oleh pejabat yang berwenang dan diwajibkan menulis Surat Pernyataan pelanggaran disiplin dan tata tertib sebagai bukti telah diberikan sanksi Peringatan Lisan. Mahasiswa yang dikenakan sanksi Peringatan Lisan sebanyak 2 (dua) kali dan melakukan pelanggaran disiplin dan tata tertib lagi, maka kepada yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi pelanggaran tingkat I (dua). Penjatuhan sanksi pelanggaran tingkat II (dua) dapat diputuskan oleh Dekan atau atas nama dekan melalui Ketua Program Studi/Wakil Dekan dan/atau Biro Kemahasiswaan pada saat kejadian berlangsung. Pasal 14 ‘Sanksi Pelanggaran Tingkat II (Dua) Sanksi pelanggaran tingkat II (dua) merupakan sanksi pelanggaran disiplin atau tata tertib yang dikenakan sesuai dengan pelanggaran tingkat UI (dua). Pelanggaran tingkat II (dua) merupakan sanksi tulisan yang dapat disampaikan oleh pejabat tingkat prodi/fakultas/universitas sesuai dengan kondisi dan situasi pelanggaran yang terjadi. Sanksi pelanggaran tingkat II (dua) jika mahasiswa melakukan pelanggaran disiplin atau tata tertib, meskipun telah diberikan sanksi Peringatan Lisan sebanyak 2 (dua) kali tetapi masih juga melakukan pelanggaran serupa. Mahasiswa yang dikenakan sanksi Peringatan Tertulis, masih diperkenankan mengikuti kegiatan kurikuler/kokulikuler/ekstrakulikuler sebagaimana mahasiswa lainnya, namun tidak diperkenankan mengajukan beasiswa saat penjatuhan sanksi diberlakukan, Mahasiswa sebagai pribadi yang masih dalam bimbingan orangtua/wali maka mahasiswa yang dikenakan sanksi pelanggaran tingkat Il (dua) akan melakukan 6) 7 y 2) 4) 5) 6) 7 8) 9) Proses penandatanganan perjanjian tertulis yang didampingi oleh orangtua/ wali sesuai dengan prosedur yang berlaku Apabila mahasiswa yang telah dikenakan sanksi Peringatan Tertulis sebanyak 2 (dua) kali dalam jangka waktu 1 (satu) semester melakukan pelanggaran disiplin dan tata tertib lagi, maka kepada yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi pelanggaran tingat I (tiga) Penjatuhan sanksi pelanggaran tingkat I (satu) dapat diputuskan oleh Dekan/Ketua Program Studi/Wakil Dekan dan Kabiro Kemahasiswaan. Pasal 15 Sanksi Pelanggaran Tingkat III (Tiga) Sanksi pelanggaran tingkat Ill (tiga) merupakan sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran tingkat II. Sanksi pelanggaran tingkat III (tiga) disebut sebagai skorsing percobaan. Sanksi skorsing percobaan dapat dikenakan kepada mahasiswa apabila telah diberi peringatan tertulis 2 (dua) kali berturut-turut dalam jangka waktu 1 (satu) semester, tetapi masih melakukan pelanggaran. Mahasiswa yang dijatuhi sanksi skorsing, masih diperkenankan untuk mengikxuti seluruh kegiatan kurikuler, dengan ketentun selama masa skorsing percobaan mahasiswa yang bersangkutan berusaha memperbaiki diri dengan benar-benar menunjukkan sikap dan tingkah laku yang baik, akan tetapi tidak diperkenankan mengikuti kegiatan kokurikuler/ekstrakurikuler. Mahasiswa yang dijatuhi sanksi pelanggaran tingkat Ill (tiga) tidak diperkenankan mengajukan beasiswa dan mengikuti kegiatan pembinaan kemahasi vaan yang dilakukan oleh Biro Kemahasiswaan selama masa semester penjatuhan sanksi. Lamanya masa skorsing percobaan bagi mahasiswa yang melanggar disiplin dan tata tertib, adalah sekurang-kurangnya 1 (satu) semster dan maksimal 2 (dua) semester. Penentuan lamanya masa skorsing percobaan ditentukan dari hasil penilaian dan penindakan disiplin oleh dosen/pejabat fakultas/pejabat universitas yang berwenang. Apabila sclama masa skorsing percobaan ternyata mahasiswa yang bersangkutan melakukan pelanggaran disiplin dan tata tertib lagi, maka mahasiswa tersebut lanagsung dikenakan sanksi pelanggaran tingkat IV (empat) Penjatuhan sanksi pelanggaran tingkat III (tiga) dapat diputuskan oleh Dekan atau atas nama Dekan melalui Wakil dekan dan Biro Kemahasiswaan melalui surat yang ditembuskan kepacia pimpinan universitas. y 2) 3) 4) 3) 6) n 8) 2) 3) 4 Pasal 16 Sanksi Pelanggaran Tingkat IV (Empat) ‘Sanksi pelanggaran tingkat IV (empat) merupakan sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran tingkat IV. Sanksi pelanggaran tingkat IV (empat) disebut sebagai skorsing penuh Sanksi skorsing dapat dikenakan kepada mahasiswa apabila dalam masa skorsing percobaan, melakukan lagi pelanggaran disiplin dan tata tertib, Mahasiwa yang dikenakan sanksi pelanggaran tingkat IV (empat) selama masa skorsing penuh tidak ~—diperkenankan —mengikuti_seluruh —_kegiatan kurikuler/kokulikuler/ekstrakulikuler dan hal layanan mahasiswa yang berupakan bagian dari mehasiswa, Mahasiswa yang telah dikenakan sanksi pelanggaran tingkat IV (empat) malka tidak direkomendasikan mendapatkan beasiswa apapun. Setelah masa skorsing penuh habis, mahasiswa yang bersangkutan dapat mengikuti Kembali kegiatan kulikuler/kokulikuler/ekstrakulikuler. Untuk itu, mahasiswa tersebut terlebih dahulu harus mendaftarkan diri kembali pada Biro Akademik, serta mendapatkan izin tertulis dari Dekan Fakultas yang bersangkutan. Lamanya masa Skorsing Penuh bagi mahasiswa yang melanggar disiplin dan tata tertib sekurang-kurangnya 1 (satu) semester, maksimal 2 (dua) semester, dimana Jamanya skorsing ini diperhitungkan dalam perhitungan masa studi, Penjatuhan saksi pelanggaran tingkat IV (empat) dapat diputuskan oleh dekan atau atas nama Dekan melalui Wakil Dekan dan Biro Kemahasiswaan, melalui surat yang ditembuskan kepada pimpinan univesitas. Pasal 17 Sanksi Pelanggaran Tinglat V (Lima) Sanksi pelanggaran tingkat V (lima) merupakan sanksi yang dikenakan kepada ‘mahasiswa yang melakukan pelanggaran tingkat V (lima). Sanksi pelanggaran tingkat V (lima) disebut sebagai drop out/sanksi pemutusan masa studi. Sanksi drop out/pemutusan masa studi dapat dikenakan kepada mahasiswa apabila dalam masa skorsing penuh, melakukan lagi pelanggaran disiplin atau tata tertib atau melakukan pelanggaran hukum positif yang berlaku sehingga tidak dapat dipemakluman kembali Mahasiswa yang dijatuhkan drop out/pemutusan masa studi apabila: ‘a. Melakukan pelanggaran disiplin dan tata tertib mahasiswa yang berat seperti, terbukti melakukan pencurian, pengedar narkoba, penusukan dengan senjata tajam, pembunuhan, pemerkosaan dan tertangkap basah melakukan hubungan badan di lingkungan kampus. 5) 6 7 y 2) ». Melakukan pencemaran nama baik universitas dan Lembaga pengelola, ataupun melakukan penghinaan atau pencemaran nama baik terhadap dosen atau pengajar, atau tenaga kependidkan, atau pimpinan prodi, atau pimpinan fakultas atau pimpinan universitas, yang dilakukan secara langsung ataupun melalui media massa, baik media cetak, elektronik maupun media sosial. c. Melakukan penghinaan kepada Kepala Negara simbol atau lambang-lambang negara serta sanksi dilaporkan kepada pihak kepolisian. Mahasiswa yang dikenakan sanksi pelanggaran tingkat V (lima)/pemutusan masa studi, kehilangan semua haknya menjadi mahasiswa Universitas Islam Nusantara untuk selamanya. Penjatuhan sanksi pelanggaran tingkat V (lima) dapat diputuskan oleh Rektor atau atas nama Rektor melalui Wakil Rektor, melalui surat yang ditembuskan kepada pimpinan Badan Pengelola Yayasan. Penjatuhan sanksi pelanggaran tingkat V (lima) dapat pula diputuskan secara sepihak oleh pihak universitas apabila ada usulan dari pejabat di lingkungan universitas Islam Nusantara, mulai dari pejabat prodi, pejabat fakultas, pejabat setingkat Biro, atau sivitas akademika yang memiliki alasan kuat untuk mengusulkan pemutusan studi (Drop Out) atas nama mahasiswa yang dinilai melakukan pelanggaran tingkat V (lima). Pasal 18 Sanksi Tambahan Sanksi Tambahan sebagaimana diatur sebelumnya dalam sanksi pelanggaran tingkat 1LV peraturan ini, dapat dijatuhkan sebagaimana tambahan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran peraturan disiplin dan tata tertib mahasiswa. Sanksi tambahan tersebut diberikan apabila pelanggaran tersebut menimbulkan kerugian secara meteril dan/atau immateril Kerugian materil adalah kerugian yang penggantian kerugiannya dapat dikompensasikan dengan uang/materi seperti kerusakan barang, fasilitas dan lain sebagainya milik Universitas Islam Nusantara dan/atau pihak lain yang terkait dengan Universitas Islam Nusantara dalam suatu kegiatan tertentu, Kerugian immaterit adalah kerugian yang penggantian kerugiannya dapat tidak dikompensasikan dengan uang/materi seperti, nama baik dan reputasi Universitas Islam Nusantara yang penggantian Kerugiannya biasanya dilakukan dengan melakukan konfirmasi, permintaan maaf maupun pengumuman secara formal di media masa nasional. y) 2) y) 2) 3) 4) y 2) Pasal 19 Administrasi Pelanggaran Pelanggaran disiplin dan tata tertib yang dilakukan oleh mahasiswa dan telah dijatuhkan sanksi oleh pejabat yang berwenang, diadministrasikan sebagai berikut: a. Wakil Dekan, Pembina Kemahasiswaan dan Ketua Program/Bidang Studi mencatat pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa dari fakultasnya dan kemudian dilaporkan kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. b, Kepala Biro Kemahasiswaan melakukan sosialisasi dan penegakkan tata tertib di lingkungan universitas. c. Kepala Biro Kemahasiswaan wajib mencatat semua pelanggaran mahasiswa Universitas Islam Nusantara berdasarkan laporan dari fakultas-fakultas dan dari data yang diperolehnya sendiri serta kemudian melakukan proses pembinaan karakter sesuai dengan prosedur yang berlaku. Buku pelanggaran disiplin dan tata tertib berisi: nomor urut, nama mahasiswa, pelanggar dan NIM, tanggal pelanggaran, jenis pelanggaran, jenis sanksi vang dijatuhkan, tanggal penjatuhan sanksi, dan pejabat yang menjatukan sanksi. Pasal 20 Pengawasan dan Penegakkan Disiplin Pada dasarnya semua pejabat universitas, dosen, dan fungsionaris organisasi mahasiswa wajib melakukan pengawasan dan penegakkan disiplin di lingkungan kampus. Penyelesaian tindakan terhadap pelanggaran, dilaksanakan melalui saluran organisasi secara hirarki. Dengan tidak memandang siapa yang melanggar dan apa obyck yang dilanggar, setiap pejabat dan dosen terutama yang berkaitan dengan kegiatan kokulikuker/ekstrakulikuler wajib melakukan penegakkan disiplin dan tata tertib serta menjaga lingkungannya. Bentuk penegakkan tersebut berupa teguran secara lisan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran ringan. Setiap warga kampus dapat melaporkan adanya pelanggaran disiplin dan tata tertib, kepada pejabat yang berwenang disertai dengan saksi dan bukti yang sah. Pasal 21 Proses Penjatuhan Sanksi Pemeriksaan mahasiswa yang diduga melakukan pelanggaran tingkat I sampai dengan Tingkat IV dilakukan setelah ada laporan dari korban kepada pejabat yang berwenang di lingkungan kampus. Berdasar laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pejabat yang berwenang dapat melakcukan pemeriksaan di tempat terjadinya pelanggaran atau di ruang Biro Kemahasiswaan dan dapat memanggil serta menanyai sescorang untuk diminta 3) 4) 3) 6) a 8) y 2) ‘keterangan atas terjadinya dugaan pelanggaran larangan serta membuat berita acara dari pemeriksaan tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan yang diperoleh setelah melakukan tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pejabat yang berwenang dapat melakukan pemanggilan melalui surat panggilan secara tertulis dan/atau melalui sarana komunikasi lainnya kepada terduga pelaku pelanggaran untuk dimintai keterangannya. Jika pada saat pemeriksaan mahasiswa terduga pelaku pelanggaran tidak menunjukan kerjasama dan sikap proaktif dalam penyelesaian masalah, maka pejabat berwenang dapat memanggil orang tua/wali mahasiswa karena mahasiswa merupakan pribadi yang masih dalam bimbingan orangtua/ wali Dalam hal pemanggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak diindahkan oleh terduga pelaku pelanggaran, pejabat yang berwenang dapat mengeluarkan sekali lagi surat panggilan secara tertulis kepada pelanggar yang bersangkutan. Dalam hal surat penggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sudah disampaikan kepada mahasiswa terduga pelaku pelanggaran tidak diindahkan oleh mahasiswa bersangkutan, pejabat yang berwenang dapat melakukan rapat penjatuhan sanksi untuk melakukan pemeriksaan terhadap kasus pelanggaran yang bersankutan dan ‘membuat keputusan sesuai dengan kebijakan Bersama. Apabila terdapat pelanggaran vang tidak dapat ditentukan tingkatannya, maka akan dilakukan proses penilaian secara khusus atas jenis pelanggarannya oleh tim yang ditunjuk oleh Biro Kemahasiswaan. Bagi sanksi pelanggaran tingkat V, dapat dilakukan putusan langsung dari pimpinan universitas tanpa harus memperhatikan ayat (1) sampai dengan (6) di atas, dengan ‘memperhatikan pertimbangan wakil rektor bidang kemahasiswaan dan melaporkan putusan sanksi tersebut kepada Badan Pengelola. BAB YI PENUTUP Pasal 22 Peraturan disiplin dan tata tertib ini berlaku bagi seluruh mahasiswa yang melakukan kegiatan di lingkungan Universitas Islam Nusantara, baik mahasiswa aktif maupun non aktif, maupun sedang mengambil cuti. ‘Tindakan atau sanksi terhadap pelanggar disiplin dan tata tertib tidak menggugurkan tuntutan hukum baik pidana maupun perdata. Hal-hal lain yang belum dan perlu diatur atas Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Mahasiswa Universitas Islam Nusantara ini akan diatur dan ditetapkan dalam peraturan/Surat Keputusan lain secara terpisah. 4) Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilalukan perbaikan sebagaimana mestinya, Tembusan Yeh. Pembina dan Pengurus Yayasan Universitas Islam Nusantara ara Walal Rektor Para Dekan /Ka Prodi ada Ka.Biro Ansip

You might also like