You are on page 1of 16

MAKALAH

RASIO KEUANGAN BANK


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan
Dosen Pengampu: Drs. Yuda Septia Fitri, S.E., M.Si.

Di susun oleh kelompok 7:


Muhammad Fawwaz Rajan 1209240142
Muhammad Lahfan Zakiya 1209240144
Nida Yuliani Zakiyah 1209240155
Oki Fauzi 1209240161

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG – 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Laporan Keuangan .Sehubungan dengan disusunnya makalah ini,
kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih kepada ibu Drs. Yuda
Septia Fitri, S.E., M.Si. selaku dosen Mata Kuliah Analisis Laporan
Keuangan
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna yang mana masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sehingga dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik dan menjadi acuan
dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikian yang dapat penyusun
sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Bandung, 10 April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Rasio Keuangan .................................................................................... 3
2.2 Rasio Keuangan Bank ........................................................................... 4
2.3 Tujuan Rasio Keuangan Bank .............................................................. 5
2.4 Manfaat Rasio Keuangan Bank ............................................................ 5
2.5 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Bank ........................................................ 5
1. Rasio Likuiditas ............................................................................... 5
2. Rasio Solvabilitas ............................................................................ 8
3. Rasio Rentalbilitas (Profitabilitas Usaha) ....................................... 9
BAB III PENUTUPAN ......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis
Perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan
perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan pos keuangan
(neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat ukur yang
digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa
rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada
penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan
perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang
memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap
keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan
manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta
dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997
:17). Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu
perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick
tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio.
Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical
terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam
data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut
kebutuhan penganalisis.
Salah satu rasio laporan keuangan adalah rasio laporan keuangan
bank. Rasio laporan keuangan bank adalah rasio yang digunakan untuk
menilai kinerja usaha bank dalam suatu periode akuntansi, akan tetapi disini
rasio yang digunakan lebih bersifat kompleks daripada rasio-rasio yang
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan nonbank pada umumnya. Risiko

1
yang dihadapai bank jauh lebih besar ketimbang perusahaan nonbank
sehingga beberapa rasio dikhususkan untuk memperhatikan rasio ini.
Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam hai ini menggunakan rasio-rasio
keuangan sesuai dengan standar yang berlaku. Laporan keuangan yang belum
diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung
juga kurang akurat. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa
pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu rasio keuangan serta rasio keuangan bank?
2. Apa tujuan rasio keuangan bank?
3. Apa saja jenis – jenis rasio keuangan bank?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rasio Keuangan

Rasio keuangan yang digunakan oleh bank dengan perusahaan


nonbank sebenarnya relatif tidak jauh berbeda. Perbedaannya terutama
terletak pada jenis rasio yang digunkakan untuk menilai suatu rasio yamg
jumlahnya lebih banyak. Hal ini wajar saja karena komponen neraca dan
laporan laba rugi yang dimiliki bank berbeda dengan laporan neraca dan laba
rugi perusahaan nonbank. Bank merupakan perusahaan keuangan yang
bergerak dalam memberikan layanan keuangan yang mengandalkan
kepercayaan dari masyarakat dalam mengelola dananya. Risiko yang
dihadapi bank jauh lebih besar ketimbang perusahaan nonbank sehingga
beberapa rasio dikhususkan untuk memerhatikan rasio ini.
Sama seperti perusahaan nonbank, untuk mengetahui kondisi
keuangan suatu bank dapat dilihat laporan keuangan yang disajikan oleh suatu
bank secara periodik. Laporan ini juga sekaligus menggambarkan kinerja
bank selama periode tersebut. Laporan ini sangat berguna terutama bagi
pemilik, manajemen, pemerintah, dan masyarakat sebagai nasabah, guna
mengetahui kondisi bank tersebut pada waktu tertentu. Setiap laporan yang
disajikan haruslah dibuat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Agar laporan ini dapat dibaca sehingga menjadi berarti perlu
dilakukan analisis terlebih dahulu. Analisis yang digunakan adalah dengan
menggunakan rasio – rasio keuangan bank sesuai dengan standar yang
berlaku.
Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis
Perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan
perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan pos keuangan
(neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio Keuangan adalah suatu
indikator yang digunakan sebagai media analisa secara lebih mendalam
terhadap sebab terjadinya suatu masalah. Salah satunya adalah analisis rasio.

3
Analisis rasio terbagi menjadi 4 yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
aktivitas dan rasio profiitabilitas/ rentabilitas.
Rasio keuangan sangat membantu dalam upaya analisa hubungan
matematis antara berbagai penjumlahan dalam bentuk rates, prosentase (%),
atau proporsi yang sederhana.

2.2 Rasio Keuangan Bank

Rasio Keuangan Bank adalah ukuran yang digunakan untuk


mengetahui kesehatan bank dan mengetahui kondisi keuangan bank dilihat
dari laporan keuangan yang disajikan oleh bank secara periodik. Dalam
laporan keuangan yang dibuat bank menggambarkan kinerja bank selama
periode tertentu. Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam hai ini menggunakan
rasio-rasio keuangan sesuai dengan standar yang berlaku.
Rasio bank merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kinerja
usaha bank dalam suatu periode akuntansi, akan tetapi disini rasio yang
digunakan lebih bersifat kompleks daripada rasio-rasio yang digunakan untuk
menilai kinerja perusahaan nonbank pada umumnya. Risiko yang dihadapai
bank jauh lebih besar daripada perusahaan nonbank sehingga beberapa rasio
dikhususkan untuk memperhatikan rasio ini.
Sama seperti perusahaan nonbank, untuk mengetahui kondisi
keuangan suatu bank dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh
suatu bank secara periodik. Laporan ini juga sekaligus menggambarkan
kinerja bank selama periode bersangkutan dimana informasi tersebut sangat
dibutuhkan oleh pemilik, manajemen, pemerintah, dan masyarakat sebagai
nasabah guna mengetahui kondisi bank pada waktu tertentu yang dibuat
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

4
2.3 Tujuan Rasio Keuangan Bank
Dalam buku Laporan Keuangan menurut Jumingan (2006:243)
dikatakan bahwa rasio keuangan bank memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Untuk mengetahui kemampuan kecukupan modal bank dalam
mendukung kegiatan bank secara efisien.
2. Untuk mengukur kemampuan bank dalam menyelesaikan kewajiban
jangka pendek.
3. Untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan profit melalui
operasi bank.
4. Untuk mengukur kemampuan bank dalam menyanggah risiko dari
aktivitas operasi.
5. Untuk mengetahui kinerja manajemen dalam menggunakan semua
assets secara efisien.

2.4 Manfaat Rasio Keuangan Bank


Adapun beberapa manfaat dari rasio keuangan bank.
1. Perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan bank.
2. Diagnosis terhadap masalah manajerial, operasional, dan masalah
lainnya.
3. Mengurangi ketidakpastian yang sulit dihindari dan sering ditemui
dalam proses pengambilan keputusan.
4. Pertimbangan awal dalam pemilihan investasi.
5. Mengukur tingkat keberhasilan manajemen bank.

2.5 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Bank

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi


kewajiban jangka pendek. Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas
maka semakin likuid.
Perhitungan rasio likuiditas dengan cara:

5
a. Quick Ratio
Quick Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam memenuhi kewajibannya pada para deposan (pemilik giro,
tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh
bank.
Rumus:
QR = (Cash asset) / (Total Deposit) x 100%

b. Investing Policy Ratio


Investing Policy Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya
dengan cara melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya.
Rumus:
IPR = (Securities) / (Total deposit) x 100%

c. Banking Ratio
Banking Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan
dengan jumlah deposit yang dimilki. Semakin tinggi rasio ini, maka
semakin rendah tingkat likuiditas bank karena jumlah dana yang
digunakan untuk membiayai kredit makin kecil, begitupun sebaliknya.
Rumus:
BR = (Total Loans) / (Total Deposit) x 100%

d. Assets to Loan Ratio


Assets to Loan Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah
kredit yang disalurkan dengan harta yang dimiliki bank. Semakin tinggi
tingkat rasio menunjukan makin rendahnya tingkat likuiditas bank.
Rumus:
ALR = (Total Loans) / (Total Assets) x 100%

6
e. Cash Ratio
Cash Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta
likuid yang dimiliki bank tersebut.
Rumus:
CR = (liquid assets) / (short term borrowing) x 100%

f. Loan to Deposit Ratio (LDR)


Loan to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah
dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya loan to
deposit ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%.
Rumus:
LDR = Total Loan / (Total Deposit + Equity) x 100%

g. Investment Risk Ratio


Investment risk ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
risiko yang terjadi dalam investasi surat-surat berharga, yaitu dengan
membandingkan harga pasar surat berharga dengan harga nominalnya.
Semakin tinggi rasio ini berarti makin besar kemampuan bank dalam
menyediakan alat-alat likuid.
Rumus:
IRF = Market Value of Securities / Statement Value of Securities x 100%

h. Liquidity Risk
Liquidity risk merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko
yang akan dihadapi bank apabila gagal untuk memenuhi kewajiban
terhadap para deposannya dengan harta liquid yang dimilikinya.
Rumus:
Liquidity Risk = (liquid assets – short term borrowing) / Total deposit x 100%

7
i. Credit risk ratio
Credit risk ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko
terhadap kredit yang disalurkan dengan membandingkan kredit macet
dengan jumlah kredit yang disalurkan.
Rumus:
Credit Risk Ratio = Bed Debts / Total Loans x 100%

j. Deposit Risk ratio


Deposit risk ratio adalah ratio yang menunjukkan ukuran risiko kegagalan
bank membayar kembali dana yang diterima dari pada nasabahnya dalam
rekening giro, tabungan dan deposito.
Rumus:
Deposit Risk Ratio = Equity Capital / Total Deposit x 100%

2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini digunakan mengukur kemempuan bank mencari sumber dana
untuk membiayai kegiatan bank atau alat ukur untuk melihat kekayaan bank
serta melihat efisiensi pihak manajemen bank. Perhitungan rasio ini
dilakukan dengan cara:

a. Primary Ratio
Primary Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur apakah
permodalan yang dimiliki bank sudah memadai atau sejauh mana
penurunan yang terjadi dalam total asset masuk dapat ditutupi oleh capital
equity.
Rumus:
PR = (Equity capital) / (total assets) x 100%

b. Risk Assets Ratio


Risk Assets Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemungkinan penurunan risk assets.
Rumus:
RAR = (Equity caital) / (total assets – cash assets – securities) x 100%

8
c. Secondary Risk Ratio
Secondary Risk Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
penurunan asset yang mempunyai resiko lebih tinggi.
Rumus:
SRR = (Equity capital) / (Secondary risk assets) x 100%

d. Capital Ratio
Capital Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur permodalan
dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama
resiko yang terjadi karena ada kegagalan dalam menagih bunga bank.
Rumus:
CR = (equity capital + reserve for loan losses) / (total loans) x 100%

3. Rasio Rentalbilitas (Profitabilitas Usaha)


Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan
cara:
a. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui
presentasi laba dan kegiatan usaha murni dari bank setelah dikurangi
biaya-biaya.
Rumus:
GPM = (operating income – operating expense) / (operating income)
x 100%

b. Net Profit Margin`


Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi
pokok bank.
Rumus:
NPM = (net income) / (operating income) x 100%

9
c. Return Equity Capital atau ROE
Return Equity Capital atau ROE adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengeola capital yang
ada untuk mendapatkan net income.
Rumus:
ROE = (net income) / (equity income) x 100%

d. Return on Total Assets


Return on Total Assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengelola assets. Ada 2 cara yang
dihitung antara lain:
- Gross Yield on Total Asset: mengukur kemampuan manajemen bank
menghasilkan income dari pengelolaan asset.
Rumus:
GRTA = (operating income) / (total assets) x 100%

- Net Income Total Assets : mengukur kemampuan manajemen bank


dalam memperoleh profitabilitas dan manajerial efisiensi secara
keseluruhan
Rumus:
NITA = (net income) / (total assets) x 100%

e. Rate Return on Loans


Rate Return on Loans adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kamampuan manajemen bank dalam mengelola kegiatan
pengkreditannya.
Rumus:
RRL = (interest income) / (total loans) x 100%

f. Interest Margin on Earning Assets

10
Interest Margin On Earning Assets merupakan ratio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya.
Rumus:
IMOEA = (Interest Income – Interest Expense / Total Loans x 100%

g. Leverage Multiplier
Leverage multiplier merupakan alat untuk mengukur kemampuan
manajemen dalam mengelola asetnya karena adanya biaya yang harus
dikeluarkan akibat penggunaan aktiva.
Rumus:
Leverage Multiplier = Total Asset / Total Equity

h. Asset Utilization
Ratio ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
manajemen suatu bank dalam mengelola aset dalam rangka menghasilkan
operating income dan nonoperating income
Rumus;
Asset Utilization = (Operating Income + Nonoperating Income) /
Total Assets

i. Interest Expense Ratio


Intereat expense ratio merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur
besarnya presentase antara bunga yang dibayar kepada para deposannya
dengan total deposit yang ada di bank.
Rumus:
Interest Expense Ratio = Interest Expense / Total Deposit x 100%

11
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Rasio biasa digunakan dalam hal untuk mengukur kinerja keuangan
bank. Rasio keiuangan ini sangat berguna bagi pihak dalam dan luar
perusahaan untuk mengetahui dan menilai keadaan keuangan perusahaan di
masalalu, saat ini dan kemungkinannya dimasa yang akan datang. Para
pemegang saham dan calon pemegang saham menaruh perhatian utama pada
tingkat keuntungan, baik yang sekarang maupun kemungkinan di masa yang
akan datang. Jenis rasio yang digunakan yaitu: rasio solvabilitas, rasio
rentabilitass, dan rasio likuiditas.
Rasio Financial (Rasio keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan
untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data
keuangan yang terdapat pada laporan pos keuangan (neraca, laporan/laba rugi,
laporan arus kas). Rasio Keuangan adalah suatu indikator yang digunakan
sebagai media analisa secara lebih mendalam terhadap sebab terjadinya suatu
masalah. Salah satunya adalah analisis rasio. Analisis rasio terbagi menjadi 4
yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profiitabilitas/
rentabilitas.
Rasio keuangan sangat membantu dalam upaya analisa hubungan
matematis antara berbagai penjumlahan dalam bentuk rates, prosentase (%),
atau proporsi yang sederhana.

12
DAFTAR PUSTAKA

Jumingat. (2006). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.


Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Merkari Jurnal. (2018). Memahami Tentang Analisis Laporan Keuangan Bank.
Retrieved from Jurnal.id: https://www.jurnal.id/id/blog/2018-memahami-
tentang-analisis-laporan-keuangan-bank/
Munawir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Wahyuni, S. I. (2015, November 24). Rasio Keuangan Bank. Retrieved from
Blogspot: http://sriindrawahyuni.blogspot.com/2015/11/rasio-keuangan-
bank.html?m=1

13

You might also like