Professional Documents
Culture Documents
Makalah Hadits
Makalah Hadits
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar belakang......................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Takhrij hadits-hadits tentang fasakh nikah...........................................
a. Matan hadits..............................................................................
b. Sanad hadits..............................................................................
c. Skema hadist.............................................................................
d. Status hadist..............................................................................
B. Syarah dan kandungan fikih dalam hadist fasakh nikah.......................
BAB III PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
pria dan wanita dalam suatu jalinan kekeluargaan. Pernikahan dilakukan harus
sesuai dengan dasar-dasar hukum islam melalui beberapa rukun akad nikah, wali,
saksi, serta adanya mempelai pria dan wanita. Hubungan antar suami istri melalui
pernikahan yang sah itu sudah menjadi nilai spritual dalam agama islam.
Pernikahan kebiasaan nya didasari karena adanya rasa saling mencintai antara
laki-laki dan perempuan. Namun, dalam jalinan pernikahan pasti ada nya
keretakan dalam rumah tangga baik karena faktor ekonomi, finansial, bahkan
dikarenakan adanya kekurangan yang sangat fatal yang ada pada salah satu
di daerah kita indonesia khusus nya. Ini semua terjadi karena adanya faktor-faktor
tertentu. Fasakh (membatalkan) pernikahan ini termasuk salah satu yang sering
terjadi dalam kekeluargaan atau dalam konteks pernikahan, oleh karena itu, islam
sendiri mengatur hal- hal apa saja yang membolehkan untuk fasakh nikah. Maka
berdasakan uraian diatas ada baiknya untuk lebih spesifik dan terarah maka
3
penulis mengajak kita untuk memahami fasakh nikah melalui takhrij hadist
tentang fasakh.
C. Rumusan masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
ialah hadist yang diambil dari Zaid Bin Ka’ab melalui riwayat imam
ح دثنا أب و بك ر حمم د بن أمحد بن بالوي ه ثن ا احلس ن بن على بن ش بيب املعم رى ثن ا حيىي بن
ِ ِ عن َأب,ب ب ِن عج ر َة ِ
يه ْ َ َ ْ ُ ْ ِ يوسوف الرقي أبو معاوية الضرير َع ْن مجيل بن زيد الطائى عن َزيْ د بْ ِن َك ْع
ِ ِ ِ ِ ِ ُ قَال تَز َّوج رس
ت
ْ ض َع ْ َ َفلَ َّما َد َخل, ول اَللَّه ص لى اهلل علي ه وس لم اَلْ َعاليَةَ م ْن بَيِن غفَا ٍر
َ ت َعلَْي ه َو َو ََُ َ َ
ِ َِأهل
ِ َّ ِ وَأمَر هَلَا ب, ك ِ ِ اِلْب ِس ي ثِي: َال
ْ ِ َواحْلَقي ب, ابَك
ِ ِ
ً َ َرَأى بِ َك ْش ح َها َبي, ثيَ َابهَا
ُالص َداق ) َر َواه َ َ َ َ َ اض ا َفق
1
اَحْلَاكِ ُم
Artinya : Dari zaid bin Ka’ab bin U’jrah dari ayahnya (Ka’ab) berkata (Ka’ab) ;
maharmu.(H.R Hakim).
1
Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Hakim al-Naisaburi, Al-Mustadrak, jilid IV,
Cet ke I, (Haramain), h. 119.
5
Hadits ini merupakan hadist yang ke 6887 didalam kitab mustadrak imam
hakim pada masalah penyebutan A’liyah atau Asma’ binti Nu’man al-Ghifari.2
bahkan sebagian ada yang memvonis yakni Abu Abdurrahman menyatakan bahwa
Ibnu Mu’ayyan pernah mengatakan Jamil bin Zaid tidak termasuk orang yang
tsiqqah.3
b. Syarah hadits
ول اَللَّ ِه صلى اهلل عليه وسلم اَلْ َعالِيَةَ ِم ْن بَيِن ِ و َع ْن َزيْ ِد بْ ِن َك ْع
ُ َع ْن َأبِ ِيه قَ َال َتَز َّو َج َر ُس,ب بْ ِن عُ ْجَر َة َ
ِ اِلْب ِس ي ثِي: َال
َواحْلَِقي, ابَك ِ ِ َفلَ َّما دخلَت علَي ِه ووض ع, ِغفَا ٍر
ً َ َرَأى بِ َك ْش ح َها َبي, ت ثيَ َابهَا
َ َ َ اض ا َفق ْ ََ ََ ْ َ ْ َ َ
الص َد ِاق ) َر َواهُ اَحْلَاكِ ُم ِ َِأهل
َّ ِ َو ََأمَر هَلَا ب, ك ْ ِب
Maksud dari hadist ialah peristiwa ketika rasul menikahi A’liyah (Asma’
binti Nu’man) dari kelompok Bani Ghifari, disaat itu aliyah menghampiri
rasulullah dan ia (a’liyah) meletakkan pakaiannya disaat itu rasulullah melihat ada
bercak putih (supak) pada bagian pinggang nya maka disaat itu rasulullah
Adapun kandungan yang tertera dalam hadist ini ada beberapa poin :
2
Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Hakim al-Naisaburi, Al-Mustadrak, jilid IV,
cet ke I, (Haramain), h. 119.
3
Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Hakim al-Naisaburi, Al-Mustadrak, jilid IV,
cet ke I, (Haramain), h. 119.
6
ِ
( ً ََرَأى بِ َك ْشح َها َبي
( اض
difasakh nikahnya.
kebolehan fasakh nikah dikarenakan adanya kecacatan diantara salah satu dua
pihak, banyak juga hadist-hadits yang lain juga mendeskripsikan hal yang serupa.
تزوج امرأة أميا رجل عمر بن اخلطاب قال.; أنه قال سعيد بن املسيب عن،حيىي بن سعيد عن
4
وذلك لزوجها غرم على وليها، فلها صداقها كامال، فمسها، أو برص، أو جذام،وهبا جنون
Artinya: Dari yahya bin Sa’id dari Sa’id bin Musayyab bahwa beliau berkata
yang sama boleh fasakh terhadap Wanita atau pria yang terdapat kecacatan dalam
4
Malik bin Anas, Al-Muwattha’, jilid III, (Majmu’ah Furqah Tijariyah, tt.h), h.189
7
dirinya baik berupa gila, kusta, serta penyakit supak dll. Maka dari itu bisa
dipahami secara khusus bahwa hadist Riwayat Zaid bin Ka’ab tersebut merupakan
c. Sanad hadits
Berdasarkan penelusuran yang lebih lanjut bahwa hadits ini diriwayat oleh
imam Hakim beliau dari Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Balawiyah
beliau dari Hasan bin a’li bin Syabib al-Mu’ammar beliau dari Yahya bin Yusuf
al-Raqi Abi Mu’awiyah al-Darari beliau dari Jamil bin zaid al-Tha’i beliau
mengambil dari Zaid bin Ka’ab sedangkan Zaid bin Ka’ab dari ayah nya sendiri
yakni Ka’ab.5
1. Hakim
Kufi al-Darari, beliau juga seorang budak dari bani Sa’ad bin Zaid
6
Jamaluddin abi Hajjaj yusuf al-muzzi, Tadrib al-Kamal fi asma’ al-Rijal, jilid 25, Cet I
(Dar ; Muassasah al-Risalah), h.123.
8
Adapun komentar para ulama terhadap beliau ada beberapa.
begitu baik.”7
Dari seluruh perawi hadist salah satu perawi hadist saja yang terus terang
dikomentari para ulama bahwa perawi tersebut tidak tsiqqah yaitu Jamil bin Zaid
al-Thai. Ini sesuai seperti keterangan yang terdapat dalam ta’liq kitab al-
Mustadraq milik imam hakim.8 Adapun status hadist ini tergolong kepada hadist
Dhai’f memandang salah seroang perawinya jamil bin Zaid termasuk perawi
yang majhul bahkan germasuk perawi yang tidak tsiqqah menurut sebagian
ulama.
d. Skema hadis
7
Jamaluddin abi Hajjaj yusuf al-muzzi, Tadrib al-Kamal fi asma’ al-Rijal, jilid 25, Cet I
(Dar ; Muassasah al-Risalah), h.128.
8
Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Hakim al-Naisaburi, Al-Mustadrak, jilid IV,
Cet ke I, (Haramain), h. 119
9
Bedasarkan referensi yang diambil melalui kitab Al-Mustadarak Milik
imam Abu Abdullah al-Hakim bahwa skema hadist ini seluruhnya menggunakan
حدثنا
Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Balawiyah
حدثنا
Hasan bin a’li bin Syabib al-Mu’ammar
حدثنا
Yahya bin Yusuf al-Raqi
حدثنا
Abi Mu’awiyah al-Darari
عن
Jamil bin Zaid al-Tha’i
عن
Zaid bin Ka’ab
عن
Ayahnya.
10
a. Pengertian fasakh
Sebelum dijelaskan secara rinci apa pengertian dari fasakh nikah perlu diketahui
macam termasuk diantaranya ialah thalaq, fasakh, ditinggal mati dll sebagaimana
9
فرق النكاح كثرية وأجناسها ثالثة موت وطالق وفسخ
Artinya: pisah dalam nikah mempunyai banyak metode, diantaranya kematian,
thalaq, fasakh.
10
هو النقص أو التفريق:املراد بالفسخ هنا لغة
Artinya; penghilangan, pemutusan, atau pengapusan.
10
Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, jilid IV (Dar al-fikr), h. 3149.
11
Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, jilid IV (Dar al-fikr), h. 3149.
11
b. Hukum fasakh nikah
Fasakh nikah merupakan suatu hal yang sudah dilegalisai dalam agama
bila terdapata sebab-sebab tertentu seperti halnya cacat, penyakit, atau sebab
lainnya setelah menikah baik pada istri atau pada suami, baik setelah berhubungan
badan maupun belum, baik cacat yang menghalangi hubungan badan maupun
tidak, maka ada hak fasakh terhadap keduanya, dengan catatan fasakh dilakukan
Bila pasangan sepakat untuk fasakh tanpa adanya hakim maka fasakhnya
tidak tercapai (tidak sah) terutama fasakh yang disebabkan oleh cacat, penyakit,
atau sebab yang membutuhkan pertimbangan hakim dan juga tenaga medis.
Demikian yang dijelaskan oleh Syeikh Abu Bakar bin Muhammad Syattha dalam
وذلك ألن الفسخ،إمنا يصح اخليار فورا يف فسخ النكاح إن كان حاصال حبضور احلاكم
وهو ال،بالعيوب املذكورة أمر جمتهد فيه كالفسخ بإعسار فتوقف ثبوهتا على مزيد نظر واجتهاد
12
يكون إال من احلاكم فلو تراضيا بالفسخ هبا من غري حاكم مل ينفذ
Artinya : “Khiyar dalam fasakh nikah hanya sah jika dihadiri oleh penguasa
pandangan dan ijtihad lebih jauh. Walhasil, tidak sah fasakh kecuali
12
Abu Bakar bin Muhammad al-Syattha, I’anah al-Thalibin, jilid III, cet ke I, (Dar al-
Fikr 1997), h. 383.
12
atas putusan hakim. Sehingga seandainya suami-istri sepakat untuk
fasakh karena suatu cacat tanpa hakim maka tetap tidak terlaksana,”
Lain halnya fasakh yang diakibatkan dengan sebab yang jelas. Ia dapat
Demikian, halnya fasakh yang dilakukan tanpa hakim ketika syarat fasakh
diajukan sewaktu akad. Namun, bila disyaratkan sebelum akad, fasakh harus
dihadapanhakim.
وجيوز لكل من الزوجني خيار خبلف شرط وقع يف العقد ال قبله كأن شرط يف أحد الزوجني
حرية أو نسب أو مجال أو يسار أو بكارة أو شباب أو سالمة من عيوب كزوجتك بشرط أهنا
13
فإن بان أدىن مما شرط فله فسخ ولو بال قاض،بكر أو حرة مثال
Artinya, “Diperbolehkan bagi suami atau istri mengambil hak khiyar (fasakh)
yang diikuti dengan syarat sewaktu akad, bukan sebelum akad. Seperti
halnya disyaratkan pada salah seorang suami atau istri harus merdeka,
berketurunan terpandang, berparas cantik atau tampan, berasal dari
kalangan berada, masih perawan atau masih perjaka, atau selamat dari
cacat. Saat akad, si wali mengatakan, ‘Aku nikahkan engkau dengan
syarat dia masih perawan atau merdeka,’misalnya. maka jika terbukti si
perempuan tidak memenuhi syarat, maka suami boleh memfasakh
nikahnya walaupun tanpa hakim.
Adapun perbedaan antara fasakh dengan thalaq ada beberapa seperti yang
13
( اعلم ) أن الفسخ يفارق الطالق يف أربعة أمور األول أنه ال ينقص عدد الطالق فلو فسخ مرة
مث جدد العقد مث فسخ ثانيا وهكذا مل حترم عليه احلرمة الكربى خبالف ما إذا طلق ثالثا فإهنا حترم
عليه احلرمة املذكورة وال حتل له إال مبحلل الثاين إذا فسخ قبل الدخول فال شيء عليه خبالف ما
إذا طلق فإن عليه نصف املهر الثالث إذا فسخ لتبني العيب بعد الوطء لزمه مهر املثل خبالف ما
إذا طل ق حينئ ذ ف إن علي ه املس مى الراب ع إذا فس خ مبق ارن للعق د فال نفق ه هلا وإن ك انت ح امال
خبالف م ا إذا طل ق يف احلال ة املذكورة فتجب النفق ة وأم ا الس كىن فتجب يف ك ل من الفس خ
14
والطالق حيث كان بعد الدخول
Artinya: “Ketahuilah bahwa fasakh nikah berbeda dengan thalaq dalam empat
hal :
1. Fasakh tidak mengurangi jatah jumlah thalaq, seandainya fasakh satu kali
lalu akad lagi, fasakh lagi kedua kalinya dan seterusnya maka ia tidak akan
mendapati haram kubra. Berbeda jika ia menthalaq sampai tiga kali maka
ia akan mendapati haram kubra dan tidak bisa halal kecuali dengan
perantaraan muhallil.”
4. Fasakh ketika dilakukan bersamaan dengan akad maka tidak ada hak
nafkah untuk pihak wanita meskipun sedang hamil. Berbeda dengan thalaq
yang mewajibkan nafkah. Adapun hak tempat tinggal maka wajib adanya
14
Abu Bakar bin Muhammad syattha, I’anah al-Thalibin, Jilid III, Cet Ke I, (Dar al-Fikr),
h.336.
14
entah pada fasakh maupun thalaq ketika dilakukan setelah disetubuhi.
Wallahu a’lam.
Maka dapat disimpulkan bahwa antara fasakh dan thalaq jauh sangat berbeda
baik seperti yang sudah tertera dalam kitab Hasyiah I’anah al-Thalibin.
BAB III
A. Kesimpulan
15
Berdasarkan uraian dalam bab 1 maka dapat disimpulkan bahwa
status hadits tentang masalah fasakh nikah setelah ditakhrij melihat kepada
tertera dalam nash-nash kitab yang sudah diterapkan oleh penulis dalam
matan ini.
disebutkan.
B. Saran
miliki maka penulis berharap kritikan serta saran dari pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
16
Jamaluddin abi Hajjaj yusuf al-muzzi, Tadrib al-Kamal fi asma’ al-Rijal,
Abu Bakar bin Muhammad al-Syattha, I’anah al-Thalibin, jilid III, cet ke
17