Professional Documents
Culture Documents
MINI SKRIPSI TPP (2 Bab)
MINI SKRIPSI TPP (2 Bab)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian ini.
Yang berjudul “ANALISIS MANAJEMEN WAKTU PADA
PROYEK PEMBANGUNAN PEKERJAAN GEDUNG
PERPUSTAKAAN DAERAH SAMARINDA“
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, dan banyak kekurangan baik dalam metode penulisan maupun dalam
pembahasan materi. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Sehingga saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun mudah-
mudahan dikemudian hari dapat memperbaiki segala kekuarangan itu.
Akhir kata semoga makalah ini memberikan manfaat bagi semua pihak
sebagai refrensi maupun tugas-tugas yang lain. Saya ucapkan terima kasih untuk
semuanya.
Samarinda, 2023
Penulis
S.Muhammad
Nasem Hamed
20.11.1001.7311.096
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................
1.3. Maksud dan Tujuan...............................................................................................
1.4. Batasan Masalah....................................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian.................................................................................................
1.6. Sistematika Penulisan............................................................................................
1.7. Latar Belakang.......................................................................................................
1.8. Rumusan Masalah..................................................................................................
1.9. Maksud dan Tujuan...............................................................................................
1.10. Batasan Masalah....................................................................................................
1.11. Manfaat Penelitian.................................................................................................
1.12. Sistematika Penulisan............................................................................................
II
DASAR TEORI
2.1. Proyek Konstruksi......................................................................................................
2.2. Tujuan dan Ciri – Ciri Proyek....................................................................................
2.3. Jenis – Jenis Proyek Konstruksi.................................................................................
2.4. Manajemen Proyek.....................................................................................................
2.5. Penjadwalan Proyek...................................................................................................
2.6. Metode Penjadwalan dan Pengendalian.....................................................................
2.7. Metode Critical Path Method (CPM).........................................................................
2.8. Metode PERT (Project Evaluation and Review Technique)....................................
2.9. Tahap – Tahap Pengerjaan PERT.............................................................................
2.10. Perbedaan CPM dan PERT........................................................................19
2.11. Durasi Proyek.............................................................................................19
2.12. Analisis Optimasi.......................................................................................19
2.13. Kerangka Pemikiran...................................................................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Untuk mencapai pembangunan yang berbobot dan ideal maka diperlukan
manajemen yang tersusun dengan baik agar proyek dapat selesai tepat waktu dan
sesuai dengan jadwal. Lama pengerjaan tidak akan bisa diprediksi yang akhirnya
akan mengakibatkan terganggunya manajemen suatu proyek pembangunan dan
akhirnya kerugian yang akan terjadi. Mengingat perlunya hal tersebut di atas
maka penulis berminat untuk mengambil judul : “ANALISIS MANAJEMEN
WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PEKERJAAN GEDUNG
PERPUSTAKAAN DAERAH SAMARINDA”
3
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa diambil dari Penelitian Proyek
Pembangunan Perpustakaan Daerah Samarinda adalah sebagai berikut :
1. Agar mengetahui menyelesaikan proyek tepat waktu sehingga
penggunaan anggaran menjadi efisien.
2. Meningkatkan pengetahuan bagi penulis Penjadwalan waktu pada
Proyek Pembangungan.
3. Masukan bagi pengelola proyek untuk memperhatikan aktivitas-
aktivitas yang kritis.
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB II
DASAR TEORI
Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek. Dalam rangkaian kegiatan
tersebut, ada suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil
kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan itu
tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek
dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. Dengan banyaknya
pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi, maka potensi terjadinya konflik
sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa proyek konstruksi mengandung
konflik yang cukup tinggi.
5
2.2 Tujuan dan Ciri – Ciri Proyek
1. Penetapan tujuan
2. Bersifat dinamis
3. Hanya ada satu kali kegiatan tanpa berulang untuk kegiatan sejenis
teknologi
6
2.3 Jenis – Jenis Proyek Konstruksi
Efektif dalam hal ini adalah di mana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan
sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu, dan lain-lainnya.
Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub-kegiatan
secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-
lain. Oleh sebab itu, manajemen pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu
hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Karena tanpa hal ini, konstruksi akan
sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas.
7
Adapun suatu penjadwalan diperlukan untuk menunjukkan hubungan tiap
aktivitas lainnya dan terhadap keseluruhan proyek, mengidentifikasikan hubungan
yang harus didahulukan diantara aktivitas, menunjukkan perkiraan biaya dan
waktu yang realistis untuk tiap aktivitas, dan membantu penggunaan tenaga kerja,
uang dan sumber daya lainnya dengan cara yang optimal pada suatu proyek.
8
1. Membagi seluruh pekerjaan menjadi beberapa kelompok pekerjaan yang
dapat dikatakan sejenis.
2. Menentukan durasi penyelesaian pekerjaan masing-masing milestone.
3. Menentukan keterkaitan (interdependencies) antara kelompok-kelompok
pekerjaan tersebut.
4. Menentukan critical path method atas milestone berdasarkan hubungan
saling keterkaitannya.
5. Membandingkan durasi total pekerjaan dengan waktu yang dibutuhkan.
9
Kegiatan harus berlangsung terus dalam jangka waktu
tertentu dengan pemakaian sejumlah sumber (manusia, alat,
bahan dan dana)
Pada umumnya kegiatan diberi kode huruf a, b, c dst.
10
Simpul(Node) Arah Panah
(arrow)
Dummy
Gambar 2.4 Contoh diagram jaringan CPM
Dalam penggunaannya, simbol-simbol ini digunakan dengan
mengikuti
aturan-aturan sebagai berikut.
1. Di antara dua kejadian (event) yang sama, hanya boleh digambarkan
satu anak panah.
2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor
kejadian
3. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke
kejadian bernomor tinggi.
4. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian
(initial event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian
(terminal event).
11
B. TL = L (Latest event occurence time)
Waktu paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu
peristiwa terjadi.
C. ES (earliest activity start time)
Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu mulai
dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal
kegiatan dimulai.
D. EF (earliest activity finish time)
Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan. EF suatu kegiatan terdahulu
= ES kegiatan berikutnya.
12
4. Cara Perhitungan
event (finish).
B. Waktu tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.
C. Waktu paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES.
13
Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka
dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan sejumlah
kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.
Dimana, terdapat dua macam jenis Slack yaitu Total Slack dan
Free Slack. Untuk melakukan perhitungan maju dan mundur maka
lingkaran atau event dibagi menjadi tiga bagian yaitu.
Jawaban :
Perhitungan Maju
1. Aturan Pertama
Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai
bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
E(1) = 0
2. Aturan Kedua
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu
mulai paling awal, ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang
mendahuluinya.
14
EF (i-j) = ES(i-j) + t (i-j)
Maka : EF (1-2) = ES(1-2) + D = 0 + 2 = 2
EF (2-3) = ES(2-3) + D = 2 + 5 = 7
EF (2-4) = ES(2-4) + D = 2 + 3 = 5
EF (3-5) = ES(3-5) + D = 7 + 6 = 13
EF (4-5) = ES(4-5) + D = 5 + 4 = 9
3. Aturan Ketiga
Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan
terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES)
kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal
(EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.
Misalnya:
15
Dari perhitungan pada tabel di atas diperoleh waktu
penyelesaian proyek adalah selama 16 minggu.
Perhitungan Mundur
Beberapa prinsip yang digunakan dalam perhitungan mundur
adalah :
a. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu
selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya
kegiatan yang bersangkutan.
LS(i-j) = LF(i-j) – t
LS(4-5) = EF(4-5) – D = 13 – 4 = 9
LS(3-5) = EF(3-5) – D = 13 – 6 = 7
LS(2-4) = EF(2-4) – D = 9 – 3 = 6
LS(2-3) = EF(2-3) – D = 7 – 5 = 2
a c
16
Jika LS(b) < LS(c) < LS(d) maka LF(a) = LS(b)
1 2 2 0 2 0 2
2 3 5 2 7 2 7
2 4 3 2 5 6 9
3 5 6 7 13 7 13
4 5 4 5 9 9 13
5 6 3 13 16 13 16
4. Float total
Float total menunjukkan jumlah waktu yang diperkenankan suatu
kegiatan boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian
proyek secara keseluruhan. Float total dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
TF = LF – EF = LS – ES atau TF = L(j) – E(i) – D(i-j)
Untuk memanfaatkan float total, maka kegiatan terdahulu harus mulai
seawal mungki (= ES), sebaliknya kegiatan berikutnya harus mulai
selambat mungkin (= LS).
17
Gambar 2.10, posisi dan hubungan antara ES, LS, EF, LF, D dan float
total
18
ketergantungan yang logis, sehingga memungkinkan proyek dikendalikan dengan
23 jelas. Keterbatasan dan kelemahan diagram PERT secara umum adalah bahwa
perkiraan atas waktu yang dibutuhkan bagi masing-masing kegiatan bersifat
subyektif dan tergantung pada asumsi. Sehingga secara umum PERT cenderung
terlalu optimis dalam menetapkan waktu penyelesaian sebuah proyek.
19
2.11 Perbedaan CPM dan PERT
Pada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM adalah sebagai
berikut :
a.PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum
pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan
mengendalikan aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan
biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
b. Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat, terlama
serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu
pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu
proyek.
c. Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu
maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat
biaya.
d. Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil),
sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.
20
Fajarwati (2006) menjelaskan bahwa analisis optimasi merupakan suatu proses
penguraian data-data awal dengan menggunakan suatu metode sebelumnya.
Dalam penelitian ini, analisis optimasi diartikan sebagai suatu proses penguraian
durasi proyek untuk mendapatkan percepatan durasi yang paling baik (optimal)
dengan menggunakan berbagai alternatif ditinjau dari segi biaya. Proses
memperpendek waktu kegiatan dalam jaringan kerja untuk mengurangi waktu
pada jalur kritis, sehingga waktu penyelesaian total dapat dikurangi disebut
sebagai crashing proyek (Heizer dan Render, 2005).
Kondisi yang diobservasi model CPM antara lain kondisi penyelesaian proyek
secara normal dan kondisi penyelesaian proyek yang dipercepat. Menurut
Siswanto (2007), dari dua kondisi yang diobservasi, model CPM menurunkan
empat macam parameter, yaitu :
a. Waktu penyelesaian normal atau waktu normal (Wn)
b. Biaya penyelesaian normal atau biaya normal (Bn)
c. Waktu penyelesaian yang dipercepat atau waktu cepat (Wc)
d. Biaya penyelesaian yang dipercepat atau biaya cepat (Bc)
21
2.14 Kerangka Pemikiran
Perencanaan dan pengendalian proyek merupakan pengaturan aktivitas ktivitas
melalui koordinasi waktu dalam menyelesaikan keseluruhan pekerjaan dan
pengalokasian sumber daya pada masing-masing aktivitas, agar keseluruhan
pekerjaan dapat diselesaikan dengan waktu dan biaya yang efisien. Manajemen
proyek menetapkan dan mengkoordinasikan tujuan proyek serta merencanakan
dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai efisiensi pelaksanaan proyek.
Tujuan proyek biasanya dinyatakan dalam bentuk penghematan waktu dan biaya
produksi.
22
23