You are on page 1of 11

BAB III

METODE PENELITIAN
Menurut Pandjaitan & Ahmad (2017) metode penelitian adalah suatu usaha
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan
dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode ini
dipilih karena sesuai dengan tujuan dari penelitian, yaitu memperoleh data yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi melalui angket, sehingga dapat
menjawab hal-hal yang akan diketahui tentang pengaruh antar variable bebas
dengan variable terkait. Menurut Sugiyono (2016) kuantitatif adalah metode
positivistik karena berlandaskan positivisme.
Metode ini disebut juga sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi
semua kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, rasional dan
sistematik (Sugiyono, 2008). Menurut Arikunto dalam Ningrum (2017) metode
kuantitatif adalah metode penelitian yang dinyatakan dalam betuk jumlah atau
angka yang dapat dihitung secara sistematik menggunakan rumus statistik.

3.2 Data Dan Sumber Data


3.2.1 Data Penelitian
3.2.1.1 Data Primer
Menurut Sugiyono (2017) data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Artinya sumber data penelitian
diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, pendapat
dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu objek.

3.2.1.2 Data Sekunder


Menurut Sugiyono (2017) data sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Artinya sumber data penelitian
diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung, berupa buku
catatan, bukti yang telah ada atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang

16
17

tidak dipulikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan


pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan pusat kajian, pusat
arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitian.

3.2.2 Sumber Data


Sumber data pada penelitian ini merupakan jawaban responden yang
merupakan guru MIN 4 Lampung Timur.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2017) populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru MIN 4
Lampung Timur yang berjumlah 30 guru.

3.3.2 Sampel Penelitian


Menurut Sugiyono (2012) sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang penulis gunakan untuk
penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel apabila
semua populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dilakukan bila jumlah populasi
relative kecil, kurang dari 30, atau penelitian ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono, 2017).

3.4 Teknik Pengumpulan Data


3.4.1 Wawancara
Menurut Sugiyono (2017) wawancara merupakan pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini, penulis
melakukan wawancara melalui tanya jawab antara peneliti dengan kepala sekolah
MIN 4 Lampung Timur dan beberapa guru lainnya.
18

3.4.3 Observasi
Menurut Riyanto (2010) observasi merupakan metode pengumpulan data
yang menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
penelitian ini penulis melakukakan observasi mengenai kinerja guru dalam belajar
mengajar.

3.4.3 Kuesioner
Menurut Sugiyono (2018) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi berbagai pertanyaan kepada responden untuk
dijawab. Pada penelitian ini, penulis menggunakan skala likert untuk menentukan
skala pengukurannya. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena yang ada
(Sugiyono, 2018). Berikut tabel skala pengukuran likert.

Tabel 3.1
Skala Pengukuran Likert
Alternatif Jawaban Skor Pernyataan
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2018)
19

3.5 Variabel dan Definisi Operasional


Tabel 3.2
Variable dan Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran
Pelatihan Pelatihan adalah  usaha 1) Jenis Pelatihan Diukur melalui
(X1) untuk meningkatkan kinerja 2) Tujuan Pelatihan angket dengan
karyawan dalam 3) Materi Pelatihan menggunakan
pekerjaannya sekarang atau 4) Metode yang di skala likert
dalam pekerjaan lain yang gunakan
akan dijabatnya segera. 5) Waktu (Banyaknya
(Mangkunegara, 2016) Sesi)
(Mangkunegara, 2004)
Motivasi Motivasi kerja guru tidak 1) Tanggung jawab Diukur melalui
(X2) lain adalah suatu proses dalam melakukan angket dengan
yang dilakukan untuk kerja menggunakan
menggerakkan guru agar 2) Prestasi yang skala likert
perilaku mereka dapat dicapainya
diarahkan pada upaya-upaya 3) Pengembangan diri
yang nyata untuk mencapai 4) Kemandirian dalam
tujuan yang telah ditetapkan. bertindak
(Uno, 2013) (Uno, 2013)
Budaya Budaya organisasi yang 1) Pelaksanaan norma Diukur melalui
organisasi merupakan sistem nilai-nilai, 2) Pelakssanan nilai- angket dengan
(X3) asumsi, kepercayaan, nilai menggunakan
filsafat, kebiasaan organisasi 3) Kepercayaan skala likert
yang ada dalam suatu 4) Pelaksanaan kode
organisasi. etik
(Afandi, 2018) (Afandi, 2018)
Kinerja Kinerja adalah hasil kerja 1) Kualitas, Diukur melalui
Guru (Y) secara kualitas dan kuantitas 2) Kuantitas, angket dengan
yang di capai oleh seorang 3) Kehandalan menggunakan
pegawai dalam 4) Sikap skala likert
melaksanakan tugasnya (Mangkunegara, 2016)
sesuai dengan tanggung
jawab yang di berikan
kepadanya
(Mangkunegara, 2016)
Sumber: Dikembangkan untuk penelitian ini
20

3.6 Teknis Analisis Data


3.6.1 Analisis Statistik
Analisis statistik dilakukan dengan menguji butir-butir hasil tabulasi
kuesioner yang telah diisi oleh responden. Menurut Reskoatmodjo (2007) analisis
statistik adalah metodologi pengambilan keputusan atau tindakan berdasarkan
data atau informasi yang dikumpulkan secarasistematis. Analisis ini dilakukan
dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

3.6.1.1 Uji Validitas


Menurut Sugiyono (2017) pengujian validatas dilakukan untuk mengetahui
apakah suatu instrument pernyataan bersifat valid atau tidak valid dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor total Y. Uji validitas
sebagai alat ukur dalam penelitian ini, yaitu menggunakan korelasi product
moment pearson’s, kemudian hasil korelasi tersebut dibandingkan dengan angka
kritis taraf signifikan 1% dengan menggunakan rumus (Prayitno, 2008) :

n ( ∑ XY )−( ∑ X ∑ Y )
r=

√( ∑
n
X
)(
2−( ∑ X ) 2 n ∑ 2−( ∑ Y ) 2 ¿ ¿
Y
)
keterangan:
r = Koefisien Korelasi
X = Skor Pertanyaan
Y = Skor Total
n = Jumlah Sampel
Pengukuran validitas dilakukan dengan menguji taraf signifikasi product
moment pearson’s. suatu variabel dikatakan valid, apabila variabel tersebut
memiliki nilai rhitung > rtabel.
21

3.6.1.2 Uji Reliabilitas


Menurut Notoatmodjo dalam Widi (2011), reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.
Sehingga uji reliabilitas dapat digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah alat ukur tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Alat ukur
dikatakan reliabel jika menghasilkan hasil yang sama meskipun dilakukan
pengukuran berkali-kali.
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil
pengukuran relative konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih
(Umar, 2003). Makin kecil kesalahan pengukuran, makin reliable alat pengukur
dan sebaliknya. Pengujian kendala alat ukur dalam alat penelitian menggunakan
reliabilitas metode alpha (𝖺) yang digunakan adalah metode Cronbach yakni
(Prayitno, 2010) :

Kr
a=
1+ ( K −1 ) r

keterangan:
a = Koefisien reliabilitas
r = Koefisien rata – rata korelasi antar variabel
k = jumlah variabel bebas dalam persamaan
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai alpha
lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2005).
22

3.6.2 Uji Asumsi Klasik


Hipotesis memerlukan uji asumsi klasik, karena model analisis yang dipakai
adalah regresi linear berganda. Asumsi klasik yang dimaksud terdiri dari:

3.6.2.1 Uji Normalitas


Menurut Ghozali (2018) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah data, variabel independen, variabel dependen atau keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah mutlak regresi yang baik adalah distribusi
data atau mendekati normal. Mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran
data titik pada sumbu diagonal dari grafik (Latan, 2013). Dasar pengambilan
keputusan antara lain:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengkuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidakk mengikuti arah
agris diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsinormalitas.

3.6.2.2 Uji Multikolinieritas


Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2018). Model
regresi yang baik sebenarnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
variance inflation factor (VIF) dan tolerance. Jika VIF <10 dan nilai toleransinya
lebih dari 0,1 maka regresi bebas dari multikolinieritas.

3.6.2.3 Uji Heteroskesdastisitas


Menurut Ghozali (2018) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lain. Apabila varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang baik adalah model yang
tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada atau tidaknya
heteroskedastisitas digunakan uji Glejser, yaitu meregresi nilai absolut residual
23

terhadap variabel independen. Tidak terjadi heteroskedasitas apabila nilai


signifikansinya >0,05. Sebaliknya, terjadi heteroskedasitas apabila nilai
signifikansinya <0,05.

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda. Menurut Ghozali (2011) Analisis regresi adalah studi mengenai
pengaruh variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen
(variabel bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-
rata populasi atau nilai-nilai variabel independen yang diketahui. Pengolahan data
penelitian ini menggunakan software statistik SPSS (Statistical Product and
Service Solution) versi 22. Menurut Juliandi, dkk (2015) Analisis regresi ganda
bertujuan untuk menganalisis apakah model regresi yang digunakan dalam
penelitian adalah model yang terbaik.
Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e

Keterangan :
a = konstanta
b1 = koefisien regresi pelatihan
b2 = koefisien regresi kompetensi
b3 = koefisien regresi motivasi kerja
Y = kinerja
X1 = pelatihan
X2 = kompetensi
X3 = motivasi kerja
e = error
24

3.6.4 Uji Hipotesis


Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
yang signifikan antara variabel independen kepada variabel dependen. Dalam
pengujian hipotesis ini, peneliti menetapkan dengan menggunakan uji signifikan,
dengan penetapan hipotesis nol (H0) (tidak ada pengaruh) dan hipotesis alternatif
(Hα) (berpengaruh signifikan). Pengujian ini dilakukan secara parsial (uji t)
maupun secara simultan (uji F).

3.6.4.1 Uji t
Uji statistik t dilakukan untuk dapat mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen pada variabel dependen (Ghozali, 2018). Pengujian ini
dilakukan dengan kriteria apabila nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak.

r √ n−2
t=
√1−r 2
(Sugiyono, 2012)

Keterangan:
t = nilai thitung
rxy = korelasi xy yang ditemukan
n = jumlah sampel

3.6.4.2 Uji F
Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan semua variabel
bebas dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh secara bersama terhadap
variabel terikat (Ghozali, 2018). Kriteria pengujian menggunakan tingkat
signifikansi 0,05. Jika nilai signifikansi <0,05 artinya model penelitian tidak layak
digunakan.

R2 /k
FH =
( 1−R2 ) / ( n−k −1 )
25

keterangan :
R2 = koefisien korelasi ganda
K = Jumlah variabel independen
N = Jumlah anggota sampel
F =F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel

3.6.5 Uji Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi digunakan untuk mempengaruhi apakah ada
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu dengan
mengkuadratkan koefisien yang ditemukan yaitu dengan menggunakan rumus:

D=R2 x 100%

Keterangan:
D =Determinasi
R2=Nilai korelasi berganda
100% = Persentase Kontribusi
26

You might also like