You are on page 1of 4

Analisis faktor self care terhadap terjadinya Neuropati Perifer Diabetikum pada pasien

Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas calang

Prevalensi dan Determinan terjadinya Neuropati Perifer Diabetikum pada pasien


Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas calang
1.usia
2.Jenis Kelamin
3. Berat badan( IMT)
3. Terapi insulin, Obat Anti Diabetikum Oral, OAD kombinasi
4. Lamanya Menderita DM tipe II
5. Penyakit Penyerta( HT, Dislipidemia,Asam Urat)

6. faktor perilaku/gaya hidup (meliputi diet, aktivitas fisik, Merokok dan kepatuhan berobat

Latihan Fisik : Evaluasi tingkat aktivitas fisik dilakukan dengan angket bentuk pendek dari kuesioner
aktivitas fisik internasional (IPAQ short)

Analisis Efektivitas Biaya Terapi Kombinasi Insulin dengan Obat Antidiabetes Oral pada Pasien Rawat
Jalan Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen

Informasi sosiodemografi (nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan) dan karakteristik
gaya hidup (merokok dan konsumsi alkohol) dikumpulkan dengan mewawancarai peserta.
Parameter biokimia (puasa, kadar glukosa postprandial, dan kadar hemoglobin terglikasi [HbA1c])
diambil dari laporan laboratorium terbaru. Skala Kuppuswamy yang dimodifikasiÿ2017[9] digunakan
untuk menilai status sosial ekonomi. Indeks massa tubuh (BMI) dihitung sebagai kg/ m2 dan untuk
populasi India [10] 18,5–22,9 normal, 23–24,9 kelebihan berat badan, dan ÿ25 dianggap obesitas.
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik yaitu peneliti hanya melakukan
pengukuran, tidak melakukan perlakuan/ intervensi kepada subjek penelitian dan untuk mengetahui
hubungan variabel bebas dan variabel tergantung

Rancangan bangun penelitian yang digunakan adalah studi kasus kontrol, di mana penelitian dimulai
dengan mengidentifi kasi kelompok dengan penyakit atau efek tertentu (kasus) dan kelompok tanpa
penyakit atau efek tertentu (kontrol), kemudian secara retrospektif diteliti faktor risiko yang
mungkin dapat menerangkan mengapa kasus terkena efek, sedangkan kontrol ingin diketahui pula
apakah faktor risiko tertentu benar berhubungan dengan terjadinya efek yang diteliti dengan
membandingkan kekerapan pajanan faktor tersebut pada kelompok kasus dengan kelompok kontrol

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari kelompok kasus yaitu seluruh penderita DM yang
mengalami komplikasi ND yang menjalani perawatan di Poli Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan
(IRJA) RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya, sedangkan kelompok kontrol yaitu seluruh penderita DM
yang tidak mengalami komplikasi 112 Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 3, No. 1 Januari 2015: 109–
121 ND yang menjalani perawatan di Poli Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan (IRJA) RSUD Dr. M.
Soewandhie Surabaya

Kriteria inklusi pada kelompok kasus adalah penderita DM dengan komplikasi ND, berdomisili di
Surabaya, usia penderita > 40 tahun, lama menderita DM ≥ 5 tahun. Sedangkan kriteria inklusi pada
kelompok kontrol adalah penderita DM tanpa komplikasi ND, berdomisili di Surabaya, usia penderita
> 40 tahun, lama menderita DM ≥ 5 tahun. Penderita diabetes didekati pada hari klinik penyakit
tidak menular di PHC tersebut. Mereka yang berusia lebih dari 30 tahun dan didiagnosis positif
menderita diabetes tipe 2 setidaknya selama 1 tahun dengan gula darah acak >200 mg/dL atau gula
darah puasa >126 mg/dL sesuai panduan Indian Council of Medical Research 2005. . Waktu
penelitian dimulai dari tanggal 1 Februari sampai dengan 30 Maret 2017 yaitu selama 2 bulan

Dalam penelitian ini data yang digunakan diambil dari data primer melalui wawancara langsung
kepada responden serta dengan melihat catatan rekam medis, dan data sekunder berupa penetapan
subyek penelitian diperoleh dari data rekam medis
Kuesioner Aktivitas Fisik (Baecke Questionnaire)

Petunjuk : Untuk mengisi kuesioner nomor 1 sampai dengan nomor 4 berilah tanda silang (X) pada
pilihan sesuai dengan jawaban anda.

1. Bagaimana aktivitas fisik anda?

(a) Aktivitas ringan : berjalan, membaca koran, menonton televisi, dll.

(b) Aktivitas sedang : lari di tempat, jalan cepat, bersepeda, dll.

(c) Aktivitas berat : senam, berlari, bermain sepak bola, outbond, dll.

2. Apakah anda berolahraga? Jika tidak, tidak perlu menjawab pertanyaan nomor 3, 4, 16, 17, 18 dan
19. (a) Ya (b) Tidak 3. Jika anda berolahraga: olahraga pertama yang paling sering, termasuk olahraga
apakah yang sering anda lakukan? (a) Tingkat rendah : berjalan, membaca koran, menonton televisi,
dll. (b) Tingkat sedang : lari di tempat, jalan cepat, bersepeda, dll. (c) Tingkat berat : senam, berlari,
bermain sepak bola, outbond, dll. 4. Jika anda berolahraga: olahraga kedua yang paling sering,
termasuk olahraga apakah yang sering anda lakukan? (a) Tingkat rendah : berjalan, membaca koran,
menonton televisi, dll. (b) Tingkat sedang : lari di tempat, jalan cepat, bersepeda, dll. (c) Tingkat
berat : senam, berlari, bermain sepak bola, outbond, dll.

You might also like