You are on page 1of 13

MAKALAH PANCASILA

POLITIK (OMNIBUS LAW)

DI SUSUN OLEH
FEBRIANA
12070121789

DOSEN PENGAMPU :
FITRIA RAMADHANI NST, S.P.IP. M.Si

MENAJEMEN B
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa berkat rahmat
dan hidayah allah. Kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya. Makalah ini berisikan tentang “Kebijakan Omnibus Law”.

Solawat serta salam semoga senaniasa tercurah untuk junjungan kita nabi
besar Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya akhir zaman, dengan diiringi
upaya meneladani ahlaknya yang mulia.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,


petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca.

Makalah ini saya akui masi banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masi sangat kurang. O;eh karena itu kimi harapkan kepada pembaca
untuk memberi masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesemputnaan
makalah ini.

DAFTAR ISI
HALAMAN

2
JUDUL ....................................................................................................................1
KATA
PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR
ISI............................................................................................................................3
BAB1
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar
Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan
Masalah......................................................................................................4
C. Tujuan
penulisan....................................................................................................4
BABII
PEMBAHASAN....................................................................................................5
A. Inventariasi Masalah Omnibus Law........................................................5
B. Faktor-faktor yang menyebabkan kesesuaian dan ketidak sesuaian
dengan
pancasila....................................................................................................5
C. Kebijakan yang sesuai dengan pancasila..................................................6
BABIII
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................10
B. Saran........................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................11

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyaknya aturan yang tumpang tindih, dan juga iklam investasi
yang sangat dibutuhkan dalam persaingan dengan dunia global, tentu untuk
mengatur tersebut diperlukan suatu aturan yang dapat menampung
banyakknya aturan yang ada diindonesia.Semenjak indonesia merdeka
pada tahun 1945, pemerintah (eksekutif dan legislatif) memproduksi
peraturan undang undang untuk mengatur masyarakat baik dalam bentuk
peraturan dan keputusan.

3
Memasuki periode kedua masa kepemimpinan presiden joko
widodo, untuk meningkatkan investasi dan ekonomi, pemerintahan
presiden jokowi membuat suatu terobosan dalam meningkat investasi
diindonesia agar bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Yang kita
ketahui bahwa indonesia banyak berkembang perusahaan. Maka dalam
pengembangan suatu iklim investasi perlu dilindungi oleh aturan-aturan
terkait yang mendukung iklim investasi tersebut.
Setelah omnibus law pertama kali muncul dalam pidato pertama
joko widodo setelah dilantik sebagai presiden RI untuk kedua kalinya,
minggu 20 oktober 2019. Dalam pidato jokowi menyinggung sebuah
konsep hukum perundang-undangan yang disebut omnibus law. Saat itu
jokowi mengungkapkan rencanannya semenjak DPR untuk membahas dua
undang-undang yang akan menjadi omnibus law.
Awal tahun 2020 tepatnya pada tanggal 13 februari 2020
pemerintah indonesia menyerahkan secara ilegal rancangan undang-
undang cipta lapangan kerja, yang mana itu merupakan suatu peraturan
perundangundang inisiatif dari eksekutif kepada legislatif dewan
perwakilan rakyat indonesia. RUU 0mnibus Law cilaka ini dalam teknis
penyusunannya itu menerapkan konsep omnibus law yang ramai
digunakan dinegara common law, sedangkan indonesia menerpkan sistem
hukum civil law.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan urai dari latar belakang penulisan diatas, maka
penulis menyusun rumusan masalah dalam makalah ini yakni sebagai
berikut :
1. Apakah RUU amnibus law cipta lapangan kerja itu sesuai dengan
pancasila?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kesesuaian atu tidak kesesuaian
dengan pancasila?
3. Bagaimana sebaiknya merumuskan kebijakan yang sesuai dengan
pancasila?

C. Tujuan Penulisan

4
Penelitian dan penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengkaji dan menganalisis RUU Omnibus Law cipta lapangan
kerja agar sesuai dengan pacasila.
2. Untuk merumuskan kebijakan yang sesuai dengan pancasila.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Inventarisasi Masalah Omnibus Law


Pada 1 juni 1945, didalam sidang BPUPKI Bung Karno pernah
menyampaikan lima prinsip dasar indonesia merdeka yang kemudian dia
menyebutnya sebagai pancasila, yaitu kebangsaan indonesia atau
nasionalisme, prikemanusiaan atau Internasionalisme, mufakat atau
demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang berkrbudayaan.
Dalam pandangan dasar negara indonesia pancasila, negara
memiliki peranan penting dalam kehidupan rakyat indonesia, yang

5
menjamin hak individu dan menjamin keadilan sosial, dengan demikian
negara indonesia bukanlah negara yang kapitalistis, serta bukanlan
komunis ala eropa.
Hal ini telah dibahas dengan lugas dalam UUD 1945, yang telah
mengalami amandemen empat kali. Cita-cita pendirian negara yang
termasuk dalam pembukaan UUD 1945, alenia ke empat yang berbunyi di
antaranya”... pemerintah negara indonesia yang melindungi segenap
bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum....”
Kemudian Bung Karno mengatakan bahwa kelima prinsip ini dapat
pula dioeras menjadi trisila, yaitu Sosio-Nasionalisme, Sosio-demokrasi,
Ketuhanan yang berkebudayaan, pula diperas lagi menjadi Eka Sila, yaitu
Gotong Royong. Secara sederhana, dalam pengertiannya,
SosioNasionalisme mencita-citakan suatu tatanan masyarakat yang adil
dan makmur tanpa adanya penghisapan manusia atas manusia dan
penghisapan bangsa atas bangsa.
Namun diawal tahun 2020, Pemerintah dengan agenda RUU
Omnibus Law telah berupaya merubah tatanan perndang undangan,
dengan dalih fleksibilitas, efisien dan investasi, telah merancang RUU
Omnibus Law cipta kerja yang sangat menghawatirkan kaum kerja, dari
berbagai sisi yang sangat fungdenetal. Dengan adanya RUU cipta kerja
( amnibus-law) yang diamini oleh pemerintahan jokowi-ma saat ini, publik
harusnya mencermati lebih jelih atau produk hukum yang telah dibuat ini
karena beberapa pasal dalam RUU tersebut bertantangan dengan semangat
sosionasionalisme yang dimaksudkan oleh Soekrno. Hal ini terindikasi
pada hakhak buruh yang dihilangkan, mulai dari upah murah, status
pekerja, waktu kerja, dan lain sebagainya.
B. Faktor-faktor yang menyebabkan kesesuaian dan ketidak sesuaian dengan
pancasila.
Yang pertama RUU Omnibus law cipta kerja telah merombak
sistem ketenanga kerjaan, yang semula sesuai UU no.13 thun 2003 tentang
ketenaga kerja mengatur hubungan industrial melalui tripertite, dengan

6
melibatkan pemerintah daerah kabupaten, sebagai penyelanggara ketenaga
kerjaan sebagai amanat UUD 1945 pasal 18 ayat 5, dimana pemerintah
daerah melalui dinas tenaga kerja melegalkan serikat pekerja, membangun
hubungan industri tripartite, baik dalam perselisihan kepentingan, maupun
pembahasan persoalan UMK sebagai jarng pengaman sosial dibidang
ketenaga kerjaan.
Namun ironisnya RUU Omibus Law cipta kerja telah
menghilangkan sistem tersebut. Dengan demikian RUU Omnibus Law
cipta kerja telah menghancrkan tatanan sistem ketenaga kerjaan indonesia,
dengan menghilangkan peranan Negara dalam bidang ketenaga kerjaan
(kabupaten sebagai hirarki konstitusi bagian bawah negara) dan amanat
UUD 1945 pasal 18. Perubahan yang terdapat RUU Omnibus Law cipta
kerja, yakni menghapus tripartite, UMK,kkebebasan berserikat, ancaman
PHK setiap saat ( demokrasi pekerjaan lumpuh), karena kasus union
busting, akan selalu berujung pada PHK jika penentuan upah dilaksanakan
di perusahaan dengan Bipertite, yang melegalkan PHK pekerja secara
bebas, yang ada salah ketidak seimbangan perundingan, jaminan pesangon
berkurang, ada kerancuan undang-undang. Selain itu RUU Omnibus Law
juga tidak sesuai dengan UU ontonomi daerah, yang memberukan
keleluasaan pada daerah untuk mengelola bidang ketenaga kerjaan.
Dengan hilangnya demorasi politik pekerja didalam hubungan industrial,
secara nyata pemerintah dan DPR RI telah membuat suatu UU yang
berpotensi tidak kesesuaian terhadap sila kedua dan kelima.
Yang kedua dengan dalih mempercepat kegiatan infestasi, yang
mengajar pertumbuhan ekonomi, RUU Omnibus Law cipta kerja,
disinnyalir lebih berpihak pada infestor (baik nasional maupun
multinasional), dari pada memperhatikaan kesejahteraan, yang berdampak
pada peninggkatan daya beli, dan mensejahterakan pekerja nasional,
dengan demikian kegiatan industri yang digagas melalui RUU Omnibus
Law, telah kehilangan substansi kegiatan industri, yang diharapkan
memiliki korelasi lurus terhadap kesejahteraan rakyat indonesia, baik yang
terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam kegiatan industrialisasi.
Tersediannya kegiatan usaha adalah untuk meningkatkan daya beli rakyat

7
indonesia, bukan sekedar pertumbuhan ekonomi, yang berpotensi tidak
berbanding lurus dengan meningkatkan daya beli.
Sesungguhnya, UUD 1945 pasal 33 ayat 4 “prekonomian nasional
diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan atau
PKWTT, sebagai suatu akibat dari dedikasi, yolalitas pada masa produktif,
sehingga masa pensiun. Hal ini yang sangat fundamental, dalam sistem
hubungan industri yang direncanakan melalui RUU ini akan dapat
berdampak pada hilangnya iklim demokrasi dalam bidang
ketenagakerjaan, yakni satu demokrasi ekonomi hak-hak demokrasi yang
memiliki dampak sistemis dalam prekinomian pekerja, mulai dilumpuhkan
padahal kesejahteraan pekerja, akan mampu menggerakkan sektor riil, hal
inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekono,i merupakan faktor positif
dalam sistem prekonomian global, namun hal ini tidak nampak dalam
RUU Omnibus Law, karena pertumbuhan ekonomi yang digagas melalui
RUU omnibus law cipta kerja, justru akan memporak perandakan sektor
riil, karena pendapatan pekerja mengalami penyusutan dari masa ke masa.
Kelima RUU omnibus law dapat mencenderai demokrasi politik pekerja,
mengancam kemerdekaan berserikat pekerja baik didalam atau diluar
perusahaan, dengan demikian RUU omnibus law, sesungguhnya tidak
sesuai dengan semangat keindonesiaan, gambaran ini dapat kita pahami
bahwa memang suatu hal yang wajar apabila berbagai pihak meradang
terkait RUU omnibus law cipta kerja, yang tidak terlihat manfaat dan
faedahnya buat pekerja saat ini dan masa mendatang.
C. Kebijakan yang sesuai dengan pancasila
1. Sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Adapun kebijakan pemerintah yang sesuai dengan sila pertama
antara lain:
a. Pendidikan agama
Pendidikan agama di indonesia telah diadakan sejak tahun
1950, dengan dibentuknya panitia bersama dengan di pimpin
Prof.Muhammad yunus dari depertemen agama, MR. Hadi dari

8
depertemen P dan K, hasil dari panitia itu adalah SKB yang di
keluarkan pada bulan januari.
b. Adannya kementrian agama republik indonesia
Keberadaan depertemen agama dalam stuktur pemerintah
republik indonesia; kementran agama didirikan pada 3 januari
1946. Dasaer hukum pendirian ini adalah penetapan pemerintah
tahun 1946 Nmor 1/SD tertanggal 3 januari 1945.
c. Diakuinya enam agama resmi diindonesia
Ketetapan presiden No 1 tahun 1945 tentang pencegahan
penyalah gunaan dan penodaan agama pasal 1 menyatakan
bahwa “Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di
indonesia ialah islam, kristen(Protestan), katolik hindu, Budha,
dan khong hu cu (Confusius)”.
2. Sila kedua”Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”
a. Menegakkan HAM
Pemerintah berusaha semaksimal munggkin menegakkan Hak
Asasi Manusia dengan membuat peraturan-peraturan HAM.
Keseluruhan ketentuan perundang undang diatas merupakan pintu
pembuka bagi strategi selanjutnya, yaitu tahap penataan aturan
secara konsisten. Pada tahap ini diupayakan mulai tumbuh
kesadaran terhadap penghormatan dan penegakan HAM, baik
dikalangan aparat pemerintah mauoun masyarakat karna HAM
merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu diperjuangkkan,
dihormati dan dilindungi oleh setiap manusia. Penataan aturan
secara konsisten memerlukan persyaratan yang harus dipenuhi,
persyaratan pertama adalah demokrasi dan supermasi
hukum,kedua, HAM sebagai tatanan sosial.
b. Kebijakan hukum
Kebijakan yang sesuai dengan nilai nilai pancasila yaitukebijakan
terkait pemerintah hukuman. Pemberian remisi, asimilasi, dan
grasi.
Semua kebijakan tersebut diatur dalam undang-undang.

9
3. Sila ketiga “Persatuan Indonesia”
1) Mewajibkan pelaksanaan upacara bendera terkait kewajiban
pelaksaan upacara bendera.
2) Kementrian Pemerintah.
3) Pendidika Pancasila.
4. Sila keempat “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaran dan perwakilan” a. Tidak melarang adannya
unjuk rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa atau
deemostrasi merupakan bagian dari implementasi prinsip sila
keempat pancasila. Pemerintah tidak melarang adanya ujuk rasa
atau berpendapat dimuka umum.
b. Sidang pleno MPR
MPR bersidang sedikitnya duakali dalam lima tahun diibukota
negara. Sidang MPR yang dilaksanakan biasannya membahas
rancangan undang-undang, rancangan anggara, atau membahas
permasalahan yang ada.
c. Pemilihan umum.
Pemilihan umm sesuai dengan prinsip demokrasi yang terkandung
dalam sila keempat pancasila. Pemilu merupakan salah satu
penerapan prinsip kerakyatan. Faktor yang menyebabkannya sesuai
dengan pancasila adalah asas LUBER, yaitu : Langsung. Berarti
pemilih diharuskan memberikan suarannya secara langsung dan
tidak boleh diwakilkan, umum berarti pemilu dapat diikuti seluruh
warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara. Bebas
berarti pemilih diharuskan memberikan suara tampa ada paksaan
dari pihak manapun, dan rahasia berarti suara yang diberikan
pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh sipemilih itu sendiri.
D. Kebijakan pemerintah yang sesuai dengan nilai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia.
a. Pemberian bantuan untuk warga miskin kemiskinan merupakan
masalah sosial yang bersifat global, artinnya kemiskinanan adalah

10
masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak orang
didunian. Kemiskinan berhubungan dengan kekuranngan materi,
rendahnya penghasilan, dan adanya kebutuhan sosial. Sehingga
pemerintah memberi bantuan BLT berupa uang tunai dan sembako
kepada masyarakat miskin. Diindonesia terdapat kecenderungan
bahwa seakan-akan kemiskinan hannya diberantas oleh
programprogram pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan seolah
mencangkup pemberian modal usaha untuk membuka warung kecil
disudut kampung. Pemberian sapi atau kambing untuk peternakan
dan pelatihan keterampilan perbengkelan atau kerajinan tangan.
Asumsinya sederhana, jika orang miskin diberi modal dan dilatih,
maka mereka akan memiliki pekerjaan dan pendapatan, sehingga
kehidupan mereka bisa menjadi lebih baik.
b. Pemberian dana pensiun
Kementrian keuangan memastikan 4,7 juta PNS akan mendapatkan
gaji ke-13 bulan ini. Kepastian tersebut menyusul terbitnya
peraturan pemerintah No 33 tahun 2011 tanggal 30 juni 2011
tentang pemerian gaji atau pensiun tunjangan bulan ketiga belas
dalam tahun anggaran 2011 kepada pegawai negri, penjabat
negara, dan penerima pensiun tunjangan.
Dirjen pembendaharaan negara kemenkeu Agus Suprijanto dalam
keterangan tertulis yang mengatakan bahwa pengajuan surat
pemerintah membayar oleh masing-masing satuan kerja akan
segera dilakukan. Untuk PNS pusat, gaji ke-13 akan dibayarkan
langsung kerekening masing-masing, sementara untuk PNS daerah
akan dibayarkan melalui APBD masing-masing daerah. Sebagai
tindak lanjut dari peraturan tersebut, telah terbit peraturan derektur
jenderal perbendaharaan mengenai petunjuk teknis pemberian gaji
13 tersebut yaitu peraturan derektur jenderal perbendaharaan no
38/PB/2011. Sementara, gaji ke-13 untuk menerima pensiun atau
tunjangan akan dibayarkan melalui PT Tespen (persero) atau PT
asbri (persero).

11
c. Mendirikan pustu/puskesmas pembantu disetiap daerah Untuk
mensejah teraan rakyat, tidak hanya dengan serangkaian materi
tetapi kesehatan itu lebih penting, karena itu pemerintah
mengeluarkan kebijakan pendirian berupa puskesmas-puskesmas di
setiap daerah, dengan tujuan agar semua rakyatnya bisa hidup
sehat, tanpa mengidap penyakit yang parah dengan biaya yang
murah bahkan pengobatan gram.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang disampaikan diatas, saya
menyimpulkan beberapa hal. Pertama, RUU Omnibus law cipta lapangan
kerja memiliki beberapa koreksi yang lebih dalam khususnya dalam aspek
pradisma serta substansi pengaturan mengenai PHK, izin serta otonomi
daerah (Desentralisasi).
Kedua, niatan adanya RUU omnibus law cilaka yakni untuk
mengurangi adanya hyper regulation (banyaknya peraturan
perundangundangan), namun dalam RUU malah menciptakan aturan
turunan yang membuat semakin banyaknya aturan baru yang dimunculkan.

12
B. Saran
Maka sebaiknya RUU Omnibus law cipta lapangan kerja ini perlu
diatur ulang dengan tetap mengikut sertakan masyarakat luas dalam
memberikan masukan dan pandangan demi sempurnanya RUU Cipta
Lapangan Kerja ini.

DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah,Bayu.2020.Omnibus Law Bertentangan Dengan Pancasila.


https://republiknews.co.id/opini-omnibus-law-bertantangan-
denganpancasila/(diaksestanggal29Oktober2020)

Widianto.2015. Kebijakan Pemerintah Yang Sesuai dengan Pancasila.


http://e-widianto.blogspot.com/2016/12/makalah-pancasila-
kebijakanpemerintah.html(diakses tanggal 29 0ktober 2020)

13

You might also like