You are on page 1of 6

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Kurang optimal SUMBER KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan analisis,
penerapan JURNAL ILMIAH maka dapat ditentukan
pembelajaran penyebab masalah yang
inovatif pada materi 1. Hambatan Guru Dalam Menerapkan Model sesuai dengan kondisi di
energi Pembelajaran Inovatif Pada Mata Pelajaran Sejarah di sekolah yaitu :
SMP Negeri 3 Magelang
 Siswa kurang mampu
Farida Yusrina, Bain Bain, Andy Suryadi dalam menganalisis suatu
permasalahan yang
https://doi.org/10.15294/hisped.v8i1.34597 menyebabkan guru
kembali ke metode
hambatan konvensional
yang terjadi pada guru adalah penguasaan materi yang kur  Guru mengalami kendala
ang, merangkap dua posisi di sekolah, dan pemahaman dalam penggunaan TIK (
model inovatif yang masih terbatas, kurang mahir
menggunakan komputer
2. Faktor Kegagalan Pengembangan Media dan aplikasi-aplikasi
inovatif pembelajaran )
Pembelajaran Guru Sosiologi di SMAN 15 Padang
yang saat ini
bergandengan dengan
Pustika Sari , Mohammad Isa Gautama
model pembelajaran
inovatif
Universitas Negeri Padang  Guru kurang inisiatif
untuk belajar mandiri
https://doi.org/10.24036/nara.v1i1.8 untuk berkembang salah
satu faktornya yaitu usia
dalam wawancaranya: yang sudah senior
 Guru tidak mempunyai
“Dari sisi sikap, munculnya rasa kurang menerima media banyak waktu untuk
pembelajaran dalam proses pengembangan media mempersiapkan
pembelajaran, inisiatif guru untuk belajar mandiri dan pembelajaran
berkolaborasi, dan rasa percaya diri guru dalam menghadapi  Kurangnya ketersediaan
berbagai tantangan atau masalah masih kurang.. Dari sisi fasilitas penunjang di
keterampilan, juga kurang mampu menggunakan komputer dan sekolah
beberapa program pendukung pembuatan media pembelajaran”

3. Analisis Kesulitan Guru Bahasa Indonesia Menerapkan


Pembelajaran Inovatif di SMK Negeri 2 Medan

R. Nengsih

http://digilib.unimed.ac.id/31363/2/9.%20NIM%20214211101
8%20CHAPTER%20I.pdf

secara umum kesulitan yang dialami guru dalam menerapkan


pembelajaran inovatif adalah kekurangan dan keterbatasan
sarana dan prasarana, dalam menggunakan media pembelajaran
seperti infokus, guru harus bergantian dengan guru lain,
sehingga waktu yang tersedia sangat kurang. Selain itu,
kesulitan lain yang ditemukan adalah dari faktor siswa itu
sendiri, siswa terbiasa dihadapkan pada pembelajaran
konvensional sehingga ketika guru menerapkan salah satu
model pembeajaran yang mengharuskan siswa aktif, maka
siswa tersebut kuranga tau lambat merespon materi pelajaran
yang diberikan guru, kemudian kesulitan yang dialami guru
yaitu dalam menentukan masalah yang tepat, yang dapat
memberikan stimulus dan merangsang siswa untuk berpikir
kritis dalam suasana diskusi.

PEMBELAJARAN INOVATIF

By Irfan,S.Pd

https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pembelajaran-
inovatif/

 Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk diterapkan pada


pembelajaran ini. Misalnya keterbatasan sarana laboratorium
menyulitkan peserta didik untuk melihat dan mengamati
serta akhir menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
 Memerlukan alokasi waktu yang panjang dibandingkan
dengan metode pembelajaran yang lain.

Pembelajaran Inovatif dan Interaktif Siswa Sekolah Dasar


melalui Media Digital Planetarium

Annisa Aulia Kurniasari1, Ratnasari Dyah Utami


Universitas Muhammadiyah Surakarta,

 minimnya media yang berkaitan dengan materi pembelajaran


menyebabkan siswa menjadi bosan dan proses pembelajaran
terkesan monoton karena tidak ada inovasi pembelajaran.
siswa menjadi kurang termotivasi untuk menerima dan
memahami materi.
 kendala yang dialami saat penggunaan media, guru lebih
kesulitan dalam mengoperasikan media digital daripada
media pembelajaran biasanya, dan hanya menggunakan video
yang bersumber dari youtube.
 harus bergantian dalam penggunaan LCD yang hanya tersedia
1 buah di sekolah, sehingga proses pembelajaran tidak
berjalan secara maksimal karena terkadang guru menyuruh
beberapa siswa yang duduk di bangku belakang harus
berpindah tempat untuk maju ke depan agar dapat melihat
materi yang ditayangkan melalui laptop.

Alwi, S. (2017). Problematika Guru dalam Pengembangan


Media Pembelajaran. ITQAN: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan,
8(2), 145–167.
https://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/itqan/article/vi
ew/107

mengatakan bahwa keterbatasan kemampuan pendidik dalam


mengembangkan media pembelajaran pun menjadi masalah
yang sering kali terjadi. Kebanyakan pendidik tidak ingin
merasa kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran.

Jamin, H. (2018). Upaya Meningkatkan Kompetensi


Profesional Guru. At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan
Agama Islam, 19–36.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25078/jpm.v2i2.73

mengatakan ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh


seorang pendidik, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Dewasa ini, permasalahan pada kompetensi pendidik berkaitan
dengan kuranganya penguasaan pendidik dalam kompetensi
pedagogik di antaranya adalah kurangnya penguasaan pendidik
terhadap berbagai pendekatan, metode, teknik pembelajaran
serta media pembelajaran.

SUMBER WAWANCARA TEMAN SEJAWAT

Rekan sejawat
Nama : Gita Ana Safitri, S.Pd
NIP :
Hari / tanggal : Senin / 15 Mei 2023

1. Guru kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran


inovatif karena memerlukan waktu untuk persiapan
2. Guru belum menguasai pemahaman tentang model-model
pembelajaran inovatif
3. Guru perlu mengikuti pelatihan-pelatihan tentang model
pembelajaran inovatif

Rekan sejawat
Nama : Kisminor Ramadhani, S.Pd
NIP :
Hari / tanggal : Senin / 15 Mei 2023

1. Guru sudah terbiasa dengan model pembelajaran


konvensional
2. Guru merasa model pembelajaran inovatif berkaitan dengan
penguasaan teknologi sedangkan guru masih banyak yang
belum menguasai penggunaan IT
3. Guru merasa rendah diri dan malas untuk upgrade
kemampuan diri mengikuti perkembangan zaman dan
teknologi

Pakar/ Dosen
Nama : NURUN NI’MAH, M.Pd
Jabatan : Dosen PRODI PGSD UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
NIP :
Hari / tanggal : Selasa/ 16 Mei 2023

1. Pelatihan yang diikuti guru selama ini hanya sebatas teori


saja tanpa adanya praktik nyata di kelas
2. Guru kurang mampu menyeseuaikan pemilihan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa
3. Guru kurang memahami dalam praktik model pembelajaran
dikelas sehinggan ketika dihadapkan dengan kondisi yang
berbeda saat pembelajaran guru bingung menetukan
langkah selanjutnya
4. Guru belum terampil dalam pemilihan teknologi yang
sesuai dengan model pembelajaran yang dipakai karena
tidak sembarang teknologi dapat diterapkan di setiap model
pembelajaran

2. Kurangnya SUMBER KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan analisis,


kemampuan literasi JURNAL ILMIAH maka dapat ditentukan
dan numerasi penyebab masalah yang
(kemampuan dasar ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI sesuai dengan kondisi di
) pada materi PESERTA DIDIK DITINJAU DARI sekolah yaitu :
pengukuran KECEMASAN MATEMATIKA
 Siswa belum terbiasa
Nayla Ziva Salvia , Fadya Putri Sabrina, Ismilah Maula melakukan kegiatan yang
Universitas Pekalongan berkaitan dengan aktivitas
https://proceeding.unikal.ac.id/index.php/sandika/article/downl literasi dan numerasi
oad/890/662  Peran orang tua kurang
dalam memantau,
tingkat membimbing anak
literasi numerasi Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya dirumah dalam hal
kemampuan literasi numerasi tersebut perkembangan belajar
disebabkan oleh banyak hal, seperti kurangnya pembiasaan dari anak
guru untuk menyelesaikan masalah  Kemampuan dasar
yang berkaitan dengan soal literasi numerasi. berhitung siswa masih
tergolong lemah
DESKRIPSI KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI  kemampuan penalaran dan
SISWA MENGGUNAKAN POLYA DITINJAU DARI kreativitas peserta didik
GENDER yang belum terbiasa
Bettri Yustinaningrum menyelesaikan masalah
https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/sin/article/download/6174/ berbasis konteks nyata
4337/20224  Sekolah kurang
mengadakan kegiatan
nilai tes literasi numerasi siswa berdasarkan gender masih gemar literasi dan
terletak di interval ≤40 yang termasuk kategori rendah. Menurut numerasi
hasil wawancara dan analisis diperoleh hasil baik siswa laki-laki  Perpustakaan kurang
dan perempuan merasa kesulitan pada tahapan memahami menarik bagi siswa (
masalah. Karena tidak memahami masalah sehingga kurang bervariasi jenis
menyebabkan siswa laki-laki serta perempuan tidak mampu buku )
merumuskan solusi, mengimplementasikan solusi, dan mengkaji
ulang jawaban.
PROBLEMATIKA RENDAHNYA KEMAMPUAN
LITERASI SISWA DI SEKOLAH DASAR
Sri Dewi Nirmala
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP/ar
ticle/view/8851

faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi siswa


adalah: (1) keadaan sosial ekonomi keluarga; (2) komunikasi
dan bimbingan terhadap anak pada usia dini; (3) komunikasi
dan bimbingan belajar pada masa sekolah; (4)
fasilitas/koleksi buku bacaan di rumah; (5) fasilitas HP,
komputer, televisi; (6) gender; (7) hubungan antara keluarga,
sekolah, dan masyarakat; dan (8) penggunaan strategi/model
dalam pembelajaran membaca.

3. Rendahnya SUMBER KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan analisis,


kemampuan siswa JURNAL ILMIAH maka dapat ditentukan
dalam penyebab masalah yang
pembelajaran Penyebab Sulitnya Siswa Menjawab Soal HOTS dalam sesuai dengan kondisi di
HOTS di kelas Pembelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS SMAN 1 sekolah yaitu :
Batang Kapas Pesisir Selatan
Rizki Pratama Dalman, Junaidi Junaidi
Universitas Negeri Padang  Penyebab guru banyak
https://naradidik.ppj.unp.ac.id/index.php/nara/article/download/ menggunakan metode
12/13 ceramah dikarenakan
Penyebab utama siswa mengalami kesulitan dalam menjawab kurang pengetahuan
soal HOTS adalah karena mereka tidak mengenai pembelajaran
memahami materi. HOTS dan soal HOTS
proses pembelajaran guru lebih dominan  Siswa yang belum
atau sering menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan terbiasa dibimbing
materi kepada siswa, sehingga hal ini secara berpikir kritis, bernalar
otomatis akan menyebabkan siswa kurang mendapatkan ruang tingkat tinggi
untuk mengemukakan pendapatnya saat  Orang tua yang kurang
proses belajar berlangsung membimbing anak saat
dirumah
 Faktor internal siswa juga
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESULITAN SISWA berpengaruh misalnya
SEKOLAH DASAR KELAS IV DALAM kurangnya pemberian
MENYELESAIKAN SOAL HOTs (HIGH ORDER nutrisi pada anak
THINKING SKILLS) PADA MATA PELAJARAN IPA sehingga berpengaruh
Tri Nuraini pada tingkat intelegensi
Universitas Negeri Surabaya berfikir anak
 Faktor eksternal dari
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian- keadaan keluarga yang
pgsd/article/view/44430 dari ekonomi rendah
mengharuskan siswa
Adapun faktor yang dapat menyebabkan peserta didik kelas IV
tidak hanya fokus belajar
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal berbasis HOTs,
tapi juga mencari uang
yaitu karena peserta didik yang belum terbiasa dalam
untuk membantu
menyelesaikan soal berbasis HOTs, peserta didik masih
perekonomian keluarga
memerlukan bantuan orang lain dalam menyelesaikan soal,
kesulitan dalam memahami kalimat atau maksud dari soal,
kurang teliti dalam membaca dan memahami soal, serta
pemahaman materi yang kurang.

Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

HOTS Pada Pelajaran IPA

Fauziana, Kastri Fani, Rahmiaty


Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe
https://journal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/genderangasa/
article/view/165
Kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal HOTS
yaitu siswa mengerjakan soal dengan terburu-buru, siswa,
rendahnya tingkat konsentrasi dan pengetahuan siswa dalam
menyelesaikan soal HOTS, serta kurangya motivasi orang tua
dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung.

You might also like