You are on page 1of 18
Geologi Lembar Turen, Jawa Geology of the Turen Quadrangle, Jawa Lembar (Quadrangle): 1607-4 Sekala (Scale) + 1:100.000 Oleh (By) Suyanto, R. Hadisantono, Kusnama, R. Chaniago & R. Baharuddin Keterangan dan peta geologi Explanatory note and geological map REPUBLIK INDONESIA A DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI DIREKTORAT JENDERAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GEOLOGI VI JA.) REPUBLIC OF INDONESIA DEPARTMENT OF MINES AND ENERGY DIRECTORATE GENERAL OF GEOLOGY AND MINERAL RESOURCES Vv GEOLOGICAL RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTRE 19 Menteri Pertambangan dan Energi Minister of Mines and Energy GINANDJAR KARTASASMITA Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mincral Director General of Geology and Mineral Resources ADJAT SUDRADJAT Kepala Pusat Penclitian dan Pengembangan Geologi Director of Geological Research and Development Centre RAB SUKAMTO, Dewan Redaksi Chief of Editorial Board NANA RATMAN Semua komunikasi tentang publikasi ini dialamatkan kepada : Communications regarding this publication should be addressed to: PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GEOLOGI GEOLOGICAL RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTRE, Jalan Diponegoro, 57, Bandung 40122, TX. 28167 PPPG BD 1A ‘Telephone (022) 70320S-8; FAX (022) 702669 Geologi Lembar Turen, Jawa Geology of the Turen Quadrangle, Jawa Oleh (By): Suyanto, R. Hadisantono, Kusnama, R. Chaniago & R. Baharuddin Geologi dipetakan pada 1976/1977 oleh: Geology mapped in 1976/1977 by: Suyanto, R. Dalimin, R. Chaniago & R. Baharuddin, Ditelaah dan disunting oleh: Reviewed and edited by: HD. Tjia, A. Sudradjat, S. Gafoer & S, Atmawinata DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI DIREKTORAT JENDERAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GEOLOGI DEPARTMENT OF MINES AND ENERGY DIRECTORATE GENERAL OF GEOLOGY AND MINERAL RESOURCES GEOLOGICAL RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTRE 1992 Izin Terbit © 1992 Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Departemen Pertambangan dan Energi Bandung, Indonesia Laporan asl. Tak ada bagian dari publikasi ini yang diperkenankan untuk diperbanyak, disimpan dalam sistem rekaman atau dibeberkan dalam bentuk apapun atau dengan cara elektronika, elektrostatika, pita magnet, mekanik, fotokopi, salinan atau sebangsanya tanpa iain tertulis dari penerbit. Terbitan pertama, 1992 ‘Acuan bibliografi Suyanto, R. Hadisantono, Kusnama, R. Chaniago & R. Baharuddin, 1992, Geologi Lembar Turen, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Indonesia Copyright © 1992 ‘The Geological Research and Development Centre Ministry of Mines and Energy Bandung, Indonesia All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means: electronic, electrostatic, magnetic tape, ‘mechanical, photocopying, recording or otherwise, without permission in writing from the publisher. First edition, 1992 Bibliographic reference Suyanto, R. Hadisantono, Kusnama, R. Chaniago, & R. Baharuddin, 1992, Geology ofthe Turen Quadrangle, Jawa, Geological Research and Development Centre, Indoni Keterangan dan Peta Geologi Lembar Turen, Jawa Ist 1 SUMMARY 1 PENDAHULUAN 2 ISIOGRAFIDAN GEOMORFOLOGI 3 STRATIGRAFL 11 STRUKTUR DANTEKTONIKA 12 SUMBERDAYA MINERAL DAN ENERGI 12 ACUAN SUMMARY The Turen Quadrangle, scale 1: 100.000, les in East Java, administered by Kabupatens Malang and Lumajang. ‘The Quadrangle belongs partly to the Solo Zone and partly to the Southem Mountains Zone. The oldest rock units exposed in this Quadrangle are the Mandalika Formation which are Late Oligocene to early Middle Miocene in age. These are unconformably overlain by the Nampol Formation and the Wuni Formation, which are believed to be overlies of Middle Miocene age. The Middle-Late ‘Miocene limestone Wonosari Formation conformably the Wuni Formation. A fairy large intnusive body vwas found near the south coast, which is composed of diorte, granodiorite and dasite. Inferred faults and Jolds are shown on the map generally involving the Tertiary rock units, There are indication of metallic minerals such as lead and manganese. Contruction materials such 4s andesitic and basaltic rocks and limestone are abundant, PENDAHULUAN ‘ngan luas + 2500 km persegi dan meliputi wila- yah Kabupaten Malang dan Lumajang, Propinsi Pemetaan geologi Lembar Turen (1607-4) Jawa Timur. Lembar ini di sebelah Larat bers Java Timur, sekala 1 : 100.000 dilksanakan batasan dengan Lembar Bltr, di utara aan dalam rangka Pelita II oleh Proyek Pengawasan — Lembar ‘Malang, ditimur dengan Lembar Luma- clan Pemetaan Gunungapi, Direktorat Vulkano- jang dan di selaran dengan Samudra Hindia. 108; tahun snggaran 1976/1977 dan 19777978, Pencapaian ke daerah pemetaan dapat Pekerjaan ini dilaksanakan dalam dua tahap, 7 dilakukan dengan semua jenis kendaraan ber- ertama Agu ai Oktol n recede toe at baton eee api. Jalan kereta api meng- kedua pada April 1977. hhubungkan kota Malang dengan kota Kepanjen, Sarana perhubungan di dacrah pemetaan, pada umumnya belum sepenuhnya lancar, hanya Lembar Turen terletak di antara kordinat 112930" - 113°00'B.T. dan 8°00" - 8°30" LS, de- beberapa jalan mobil yang sudah beraspal dan sebagian besar sedang dalam tahap perbaikan, Jalan desa dan jalan setapak banyak terdapat pada daerah pemetaan. Dacrah pemetaan tergolong dacrah ber- penduduk padat warganegara asing umumnya tinggal di kota Kabupaten. Sekitar 90% pen- duduk daerah ini bersuku Jawa dan beragama Islam, Mata pencaharian penduduknya sebagian besar bertani, berkebun, berdagang dan seba- gian kecil mencari ikan, Hasil pertaniannya adalah padi dan palawija. Hasil perkebunan di antaranya : Kopi, coklat, cengkeh dan kayu jai. Perkebunan coklat, kopi dan cengkeh milik Pe- merintah terdapat di daerah Kabupaten Malang. Musim hujan di daerah ini berlangsung dari Oktober sampai Maret, sedangkan musim ke~ marau dari April sampai September. Peta dasar yang digunakan dalam pemetaan ini berasal dari peta topografi AMS - T.725, Lembar 5517-1; $517 IV; 5518-1; 5518-Ml; 5518- IM; S518-1V, 1963 sekala 1 : 100.000 dan 1 : 50,000, Daerah ini terliput oleh foto udara sekala 1 : 40,000, walaupun sebagian besar dati foto udara tersebut mutunya kurang baik. Beberapa bagian daerah ini telah diselidiki sejak sebelum Perang Dunia II, khususnya agian timurlaut Lembar ini yang mencakup komplek G. Semeru. Laporan yang tersedia diantaranya berasal dari van Bemmelen (1939, 1949); dan hasil pemboran air Direktorat Geo- ogi Tata Lingkungan Bandung. FISIOGRAFI DAN GEOMORFOLOGI Lembar Turen terletak di bagian selatan Propinsi Jawa Timur yang termasuk dalam dua jut fisiografi, yaitu Lajur Solo dan Lajur Pegu- ‘nungan Selatan. Bagian Lajur Solo pada daerah pemetaan terdiri dari deretan guoungay taranya G. Mahameru (Semeru), G. Kepolo, G. Jembangan, bagian dari G. Tengger, G. Buring dan G. Butak serta dataran rendah Turen- Kepanjen. Sedangkan Lajur Pegunungan Selatan ‘umumnya terdapat pada bagian selatan Lembar mulai dari barat sampai ke timur. Morfologi dacrah ini dapat dibedakan dalam empat satuan, yaitu kerucut gunungapi, pebukitan tinggi, pebukitan rendah dan menggelombang serta pedataran dan rawa. Morfologi kerucut gunungapi menempati bagian timurlaut Lembar, dicirikan oleh bebe- rapa strato dan kerucut gunungapi, serta bebe- rapa kawah (crater) di puncaknya yang berjulang antara 900 m dan 3676 m di atas permukaan laut Puncak-puncak yang penting adalah : G. ‘Mahameru (3676 m), G. Kepolo (3025 m), G. Jembangan (3020 m),G. Ayek-ayek (2829 m), G. Pangonancilik (2832 m), G. Kukusan (2700 m), G. Kedawung (2324 m), G. Malang (2300 m), G. Widodaren (2000 m) dan G. Lamongan (2200 m). Pada puncak G. Jembangan (3020 m) ter- dapat sisa-sisa kawah diantaranya Ranu Kum- bolo: Oro-oro Ombo dan Pangoncilik. Sungai ddan alurnya mempunyai pola aliran memancar keluar, berlembah sempit dan berbentuk V, ber tebing curam, pada beberapa tempat terlihat adanya jeram atau air terjun. Kemiringan lereng ‘gunung atau pebukitan antara 40° dan 70°, misal- nya pada G. Mahameru (Semeru), G. Jembang- an dan G. Ayek-ayek. Satuan morfologi ini termasuk tingkatan (stadium) muda, Pebukitan tinggi menempati bagian teng- gara Lembar, umumnya menggelombang, di- cirikan oleh beberapa deretan pebukitan atau pematang yang sejajar, berjulang antara 400 m ddan 900 m di atas permukaan laut. Beberapa puncaknya adalah : G. Kukusan (945 m); G Masigit (053 m); G. Serti II (828 m) dan G.Seri 1 (525 m). Sungai dan aluraya mempunyai pola (trellis?) berlembah agak lebar de- gan tebing agak curam hingga landai. Satuan morfologi ini termasuk tingkatan (stadium) dewasa hingga tua. Pebukitan rendah dan menggelombang sebarannya terletak di bagian tengah dan barat- daya Lembar, dicirikan oleh deretan pebukitan yang menggelombang halus, berjulang antara 100 m dan 400 m di atas permukaan laut Beberapa puncak bukit adalah G. Gregel (263 m); G. Tumpak (302 m); G. Keri (325 m); G. Glungsang (300 m); G. Gambing (400 m); G. ‘Siwo (200 m); G. Lempung (200 m);G. Wediawu (100 m). Sungai yang mengalir di pebukitan ini mempunyai pola aliran mendaun, kisi dan sejajar, berlembah lebar dengan tebing landsi aliran Satuan morfologi ini termasuk tingkatan (stadium) dewasa Satuan morfologi dataran dan rawa se- barannya terletak di bagian tengah, barat dan tenggara Lembar, dicirikan oleh dataran yang rata atau landai serta rawa-rawa yang ditumbuhi hhutan atau semak bakau, Sungai yang mengalir i dataran ini berpola sejajar dan teranyam. Su- ‘gai utamanya menoreh di tengah dan sclatan pedataran dan berkelok-kelok, diantaranya: S. Brantas, . Lesti,S. Garuman, S. Serayu, K. GI dik dan K. Umbul. Pedataran ini umumnya telah

You might also like