Professional Documents
Culture Documents
Makalah Jenis Bahan Tambah
Makalah Jenis Bahan Tambah
Oleh :
NIT. : C1022110365
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
beton yang lebih encer. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kuat tekan yang
lebih tinggi, dengan tidak mengurangi kekentalannya, atau diperoleh beton
dengan kuat tekan yang sama, tapi adukan dibuat menjadi lebih encer agar
lebih memudahkan dalam penuangan.
b. Retarder (zat kima untuk memperlambat proses ikatan campuran beton)
Biasanya diperlukan untuk beton yang tidak dibuat dilokasi penuangan
beton. Proses pengikatan campuran beton sekitar 1 jam. Sehingga apabila
sejak beton dicampur sampai penuangan memerlukan waktu lebih dari 1
jam, maka perlu ditambahkan zat kimia ini. Zat tambahan ini diantarannya
berupa gula, sucrose, sodium gluconate, glucose, citric acid, dan tartaric
acid.
c. Accelerators (zat kimia untuk mempercepat ikatan dan pengerasan campuran
beton)
Diperlukan untuk mempercepat proses pekerjaan konstruksi beton,
pencampuran beton dilakukan di tempat atau dekat dengan penuangannya.
Zat tambahan yang digunakan adalah CaCl2, Ca(NO3)2 dan NaNO3.
Namun demikian, lebih dianjurkan menggunakan yang nitrat, karena
penggunaan khlorida dapat mempercepat terjadinya karat pada penulangan.
Pada kenyataan di lapangan terkadang diperlukan kondisi kombinasi dari
ketiga perilaku penambahan zat kimia tersebut yaitu untuk mengurangi
penggunaan air dan memperlambat proses ikatan campuran beton, atau untuk
mengurangi air dan mempercapat waktu pengikatan serta pengerasan
campuran beton.
3
BAB I
PEMBAHASAN
4
2.2 Beberapa Alasan Penggunaan Bahan Tambah
1. Memodifikasi Beton Segar, Mortar, dan Grouting
a. Menambah sifat kemudahan pekerjaan tanpa menambah air, atau
mengurangi kandungan air dengan kemudahan pengerjaan yang sama.
b. Menghambat atau mempercepat waktu pengikatan awal adukan beton.
c. Mengurangi atau mencegah secara preventif penurunan atau perubahan
volume beton.
d. Mengurangi segregasi.
e. Mengembangkan dan meningkatkan sifat penetrasi dan pemompaan
beton segar.
f. Mengurangi kehilangan konsistensi adukan.
2. Memodifikasi Beton Keras, Mortar, dan Grouting
a. Menghambat atau mengurangi panas selama pengerasan awal.
b. Mempercepat laju pengembangan kekuatan beton pada umur muda.
c. Menambah kekuatan beton.
d. Menambah sifat keawetan beton atau ketahanan terhadap serangan
garam-garam sulfat.
e. Mengurangi kapilaritas air.
f. Mengurangi sifat permeabilitas.
g. Mengontrol pengembangan yang disebabkan oleh reaksi alkali.
h. Menghasilkan struktur beton yang baik.
i. Menambah kekuatan ikatan beton bertulang.
j. Mengembangkan ketahanan gaya impact dan ketahanan abrasi.
k. Mencegah korosi yang terjadi pada baja.
l. Menghasilkan warna tertentu pada beton atau mortar.
2.3 Bahan Tambah Kimia
5
1. Tipe Normal Water-Reducing
Bahan tambah water-reducing disebut juga bahan tambah pengurang air.
Bahan tambah tipe ini bisa digunakan untuk mencapai kemudahan
pengerjaan yang dikehendaki tanpa memberi tambahan air, atau bila
diperlukan menurunkan nilai faktor-air semen dengan cara mengurangi air,
tapi dengan sifat kemudahan yang tidak berubah. Dari pencapaian tingkat
pemadatan yang lebih baik, dapat juga memberi pengaruh positif terhadap
kemungkinan untuk mengurangi kadar semen.
Sampai seberapa jauh pengurangan kadar air dengan penggunaan bahan
tambah ini bergantung pada karakteristik campurannya. Tetapi, umumnya air
bisa dikurangi 5 – 10% dengan pencapaian kenaikan kekuatan hingga 10%.
2. Tipe Retarding
Bahan tambah retarding admixtures adalah bahan tambah yang berfungsi
untuk menghambat waktu pengikatan. Dalam praktek, kegunaannya untuk
menunda waktu pengikatan misalnya karena kondisi cuaca yang panas, atau
mengatasi waktu pengangkutan adukan beton yang cukup lama, atau untuk
pekerjaan beton dalam jumlah besar, atau menyediakan waktu yang cukup
untuk pemadatan.
3. Tipe Acceleratin
Bahan tambah accelerating admixtures adalah bahan tambah yang
berfungsi untuk mempercepat pengikatan dan pencapaian kekuatan awal
beton yang lebih tinggi. Bahan kimia yang paling terkenal untuk bahan
tambah ini adalah kalsium klorida. Bahan kimia lainnya adalah senyawa
garam seperti klorida, bromide, karbonat, silikat, dan terkadang tri-
etanolamin.
Tetapi perlu diingat bahwa kalsium klorida dapat beresiko terhadap
korosi baja tulangan, dan mengurangi ketahanan beton terhadap agresi sulfat.
Oleh karena itu penggunaan bahan tambah tipe accelerating yang
mengandung kalsium klorida lebih cocok untuk beton yang tanpa tulangan
dan untuk kondisi yang tidak beresiko karena sulfat, sedangkan untuk beton
bertulang sebaiknya dipilih bahan tambah yang non-kalsium klorida.
Akan tetapi apakah korosi akan terjadi atau tidak, sangat bergantung
pada kualitas beton yang dihasilkan dan lingkungan yang mempengaruhinya.
6
Dapat dikatakan bahwa korosi tidak akan berlangsung bila tidak dibantu oleh
oksigen. Untuk menghindari terjadinya korosi, maka disarankan :
7
batubara antrasit atau batubara bitumeus dan abu terbang kelas C yang
dihasilkan dari batubara jenis lignite atau subbitumeus. Fly ash kelas F bisa
menggantikan bahan semen sampai 15 - 25% dan 15 – 35% untuk fly ash kelas
C.
2. Slag
Slag merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi. Slag adalah produk
non-metal yang merupakan material berbentuk halus, granular hasil pembakaran
yang kemudian didinginkan. Keuntungan penggunaan slag dalam campuran
beton adalah sebagai berikut :
Silica fume adalah material pozolan yang halus dengan komposisi silika
lebih banyak yang dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa silikon. Penggunaan
silica fume dalam campuran beton biasa dimaksudkan untuk menghasilkan
beton dengan kekuatan tekan tinggi (fc’ 50 – 70 MPa pada 28 hari). Penggunaan
silica fume bisa sampai 30% dengan faktor air-semen 0,34 – 0,28 dengan atau
tanpa superplasticiser.
8
2.5 Bahan tambah lainnya
Ada pun berbagai macam bahan tambah lain yaitu :
1. Air Entraining
Additif jenis ini akan memberikan kadar udara yang lebih banyak daripada
beton normal. Pada beton konvensional, jumlah kandungan udara justru malah
dibatasi karena semakin banyak kandungan udara di dalam beton maka strength
nya akan semakin turun. Namun, dalam kasus tertentu, beton justru harus
memiliki kandungan udara yang cukup agar dapat memuai dan menyusut
dengan baik. Salah satu contoh penggunaan additif ini adalah untuk pengecoran
pada negara yang memiliki 4 musim dan pada pengecoran landasan pesawat
terbang.
9
2.6 Keuntungan penggunaan additive
Adapun keuntungan penggunaan zat additive adalah (Mulyono T, 2003)
1. Memperbaiki workability beton
2. Mengurangi panas hidrasi
3. Mengurangi biaya pekerjaan beton
4. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat
5. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-silika
6. Menambah keawetan (durabilitas) beton
7. Meningkatkan kuat tekan beton
8. Meningkatkan usia pakai beton
9. Mengurangi penyusutan
10. Membuat beton lebih kedap air(porositas dan daya serap air pada beton
rendah)
10
Zat kimia untuk mempercepat ikatan dan pengerasan campuran beton
(accelerators). Diperlukan untuk mempercepat proses pekerjaan konstruksi
beton, pencampuran beton dilakukan di tempat atau dekat dengan
penuangannya.Zat tambahan yang digunakan adalah
CaCl2,Ca(NO3)2 dan NaNO3. Namun demikian, lebih dianjurkan
menggunakan yang nitrat, karena penggunaan khlorida dapat mempercepat
terjadinya karat pada penulangan.
11
2.7 Standard Yang Mencakup Bahan Tambahan
Beberapa negara seperti Amerika, Inggris, dan Indonesia telah mengatur
persyaratan dan petunjuk penggunaannya. Misalnya Inggris dengan BS 5075 part
1:1985, mengatur persyaratan dari beberapa tipe admxture (tabel 1) Amerika C494-
82 mengaturmasalah tersebut sesuai dengan ASTM C494-82 (tabel 2). Secara
umum juga ditampilkan tabel mengenai standard-standart di Amerika,Inggris,
Jerman, yang menyangkut masalah admixture ini . Dengan mengetahui standar dan
petunjuk tersebut diharapkan memudahkan para engineer untuk memahami
bagaimana penggunaan admixture yang tepat dan efisien.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis bahan tambah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Bahan tambah yang
bersifat kimiawi (chemical admixture),Bahan tambah yang bersifat mineral
(additive).
Bahan tambah kimiawi (admixture) adalah bahan berupa bubukan atau cairan
selain air, agregat, dan semen yang ditambahkan ke dalam campuran beton pada
saat atau selama pencampuran berlangsung.
13