You are on page 1of 133

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tujuan Pendidikan Nasional tercantum dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan

Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi pe- serta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rokhani, berilmu,

cakap, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab.

Tujuan Pendidikan Nasional dijabarkan melalui tujuan-tujuan di bawahnya yang

senan- tiasa berkaitan dengan tujuan nasional tersebut. Tujuan yang dimaksud tujuan

instruksional, tu- juan kurikuler dan tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran

seorang guru dituntut un- tuk mampu menngkatkan mutu pendidikan serta mampu

mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif, sehingga dapat memperoleh hasil

yang maksimal, karena secara profesional tugas guru meliputi mendidik, mengajar, dan

melatih, Sutan Zanti Arbi (1992 : 134).

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Na- sional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah

standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.

1
Standar proses berisi kriteria mini- mal proses pembelajaran pada satuan pendidikan

dasar dan menengah di seluruh wilayah hu- kum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk

terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Perencanaan proses

pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa tugas Guru Profesional, menurut

Pera- turan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2006, adalah menyusun

perangkat pemb- elajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksanakan penilaian

pembelajaran, melaksanakan program perbaikan dan pengkayaan, melaksanakan analisis

hasil penilaian dan melaksanakan tugas tambahan.Termasuk perangkat pembelajaran

ialah kegiatan persiapan, yang meliputi keg- iatan menyusun silabus, menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun modul pembelajaran, dan menyusun media

pembelajaran.

Walaupun tugas tersebut adalah tugas mulia seorang guru yang dijamin oleh

undang- undang, pada praktiknya masih banyak dijumpai keGenapan, yaitu belum semua

guru melak- sanakannya dengan baik. Guru belum melaksanakan penyusunan persiapan

pembelajaran secara tertib, belum menyusun perangkat penilaian pembelajaran, guru

belum melaksanakan analisis hasil penilaian, guru belum melaksanakan program

perbaikan (remidi) dan pengkayaan, dst. Pada penelitian ini, penulis ingin memfokuskan

pada penyusunan perangkat persiapan pembela- jaran, yang berupa silabus dan Rencana

Pelaksaanaan Pembelajaran (RPP) di wilayah(UPT SD Negeri No.104256

2
Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri

No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli

Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019”.

Setidaknya ada 3 sebab yang sering muncul di permukaan sebagai alasan. Pertama,

guru belum memiliki kecakapan atau keterampilan menyusun perangkat persiapan

pembelajaran. Atau yang kedua, guru enggan untuk membuatnya. Kedua alasan inilah

yang menarik untuk disi- mak, mengapa guru masih enggan untuk menyusun perangkat

persiapan pembelajaran? Padahal, ia telah mendapat gaji rutin (bagi yang berstatus PNS)

dalam jumlah yang relatif cukup, terlebih lagi, bagi guru yang sudah lolos sertifikasi, ia

telah mendapat tunjangan sertifikasi guru dalam jumlah yang lumayan. Alasan yang

ketiga, ialah bahwa guru tidak punya cukup waktu untuk membuatnya.

Ketiga sebab tersebut, menunjukkan bahwa wawasan guru terhadap pentingnya

persiapan pembelajaran perlu mendapat perhatian. Padahal persiapan pembelajaran

adalah kegiatan per- encanaan, yaitu kegiatan awal dari sebuah manajemen kelas.

Bagaimana kelas dikelola, sangat ditentukan pada kecermatan dalam perencanaannya.

Menurut John McWell, keberhasilan suatu kegiatan, 70%-nya ditentukan oleh

kecermatan dalam tahap perencanaannya.

Beberapa solusi dapat ditempuh Kepala Sekolah untuk mengatasi masalah

tersebut. Perta- ma, mengadakan workshop guru untuk menyusun perangkat persiapan

pembelajaran, terutama untuk membimbing guru yang belum memiliki kecakapan untuk

menyusun perangkat persia- pan pembelajaran. Kedua, memberikan reward

(penghargaan) kepada guru yang telah menyu- sun perangkat persiapan pembelajaran

3
secara lengkap dalam satu semester. Ketiga, memberikan sanksi administrative kepada

guru yang belum/tidak menyusun persiapan pembelajaran, setelah diberi batasan waktu

yang cukup. Keempat, melakukan pembinaan berkelanjutan kepada Guru dalam

menyusun perangkat pembelajaran. Pada kesempatan ini peneliti ingin mencoba menera-

pkan alternatif yang keempat, yaitu meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun

rencana pembelajaran melalui Pembinaan Berkelanjutan. Pembinaan Berkelanjutan yang

kami laksanakan adalah Pembinaan berkelanjutan terprogram. Dengan pembinaan

berkelajutan tersebut diharap- kan semua guru yang berada di lingkunngan peneliti

mampu dan dapat meningkatkan ketrampi- lan membuat rencana pembelajaran yang

efektif dan inovatif.

Rencana tindakan yang ingin penulis berikan untuk mengatasi masalah guru

dalam pem- buatan atau merencanakan pembelajaran adalah Pembinaan Berkelanjutan.

Pembinaan berkelan- jutan yang kami lakukan akan dilaksanakn ditingkat SD melalui

pelatihan yang disepakai ber- sama dengan seluruh guru yang ada di sekolah penulis.

Alasan peneliti menggunakan pembinaan berkelanjutan adalah pertama peneliti

dapat mengatasi langsung permasalahan yang mendasar yang dirasakaan oleh guru.

Kedua tidak mengganggu aktifitas mengajar karena dilaksanakan setelah jam mengajar

selesai. Ketiga guru dapat menghasilkan produk RPP buatan sendiri tidak seperti

biasanya hanya mengandalkan hasil dari KKG dan keempat guru mampu merencanakan

pengalaman belajar apa yang harus diberikan kepada peserta didik agar memiliki

pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk hidup dalam rangka meningkatkan kualitas

diri.

4
J.Peaget (dalam Ahmad Rohani, 2004:7) mengatakan : Seseorang berpikir

sepanjang ber- buat. Tanpa berbuat seseorang tidak akan berpikir. Agar ia berpikir sendiri

(aktif) maka ia harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.

Berdasarkan konsep dari UNESCO yaitu ada empat pilar pendidikan yang telah

dicanang- kan adalah : “learning to know, learning to do, learning tobe and learning to

live together” atau belajar untuk mengetahui, belajar untuk melakukan, belajar untuk

bersama, dan belajar untuk hidup bersama.

Dari alasan diatas dan pendapat para ahli tersebut maka peneliti sangat

berkeyakinan se- luruh guru yang ada di wilayah(UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri

No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli

Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019”akan mampu dan dapat membuat

RPP sendiri, dan pada akhirnya dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan khususnya

bagi guru dan siswa di wilayah(UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri

No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante

Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun

Pelajaran 2018/2019”.

Keyakinan peneliti juga didukung oleh pengalaman peneliti yang sudah pernah

menjadi Guru pemandu di tingkat KKG Bermutu dan juga pengurus KKKS di tingkat

kecamatan. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengatasi permasalahan dalam

merencanakan pembelaja- raan melalui bimbingan terprogram.

5
Masalah-masalah pokok dalam penelitian ini adalah : 1)Apakah melalui

bimbingan ter- program dapat meningkatkan kemampuan guru di SD Negeri Pesantunan

02 dalam menyusun RPP Inovatif ?; 2)Apakah melalui bimbingan terprogram dapat

memotivasi motivasi guru di wilayah(UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD

Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji

Pante Labu )Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun

Pelajaran 2018/2019” alam mengikuti secara penuh ?

Menurut Glickman (dalam Sahertian,1994) : Yang dimaksud dengan komitmen

adalah ke- cendrungan dalam diri seseorang untuk merasa terlibat aktif dengan penuh

rasa tanggungjawab. Komitmen lebih luas dari kepedulian, sebab dalam pengertian

komitmen tercakup arti “usaha dan dorongan serta waktu yang cukup banyak”.

Pembimbingan terprogram adalah sebuah proses terstruktur dan berkelanjutan untuk

me- mungkinkan pengembangan sebuah aspek tertentu dari bidang yang ditekuni oleh

pembelajar professional. Pembimbingan terprogram meliputi aktivitas yang mendorong

dan meningkatkan pengembangan sebuah aspek tertentu dari pengajaran dan

pembelajaran atau praktik kepemimpinan.

Salah satu tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum

dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk

mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas tentu saja dengan jalan pendidikan. Salah

satu usaha pembangunan dalam bidang pembangunan adalah dengan meningkatkan mutu

(kualitas) pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Mata

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaran merupakan mata pelajaran yang memfokuskan

6
pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajiban untuk menjdi warganegara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter

yang diamanatkan dalam Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan merupakan modal jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana

yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi

kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan

besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari

sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus yang perlu dipersiapkan.

Perlu diakui bahwa pendidikan adalah modal besar jangka panjang yang harus disusun,

disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang

cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih banyak kendala pada permasalahan

klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Persoalan ini setelah dicoba untuk

dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan

tidak tahu darimana mesti harus dimulai dalam pemecahannya. Banyak faktor yang

menyebabkan hasil belajar PKn peserta didik rendah yaitu faktor internal dan eksternal

dari peserta didik.

Faktor internal antara lain motivasi belajar, intelegensi, kebiasan dan rasa percaya

diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar peserta didik,

seperti guru sebagai pembina kegiatan belajar, startegi pembelajaran, sarana dan

prasarana, kurikulum dan lingkungan. Dari masalah-masalah yang dikemukakan di

atas, perlu dicari strategi baru dalam pembelajaran yang melibatkan peserta didik

secara aktif.

7
Pembelajaran yang mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada

peserta didik, memberika pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan

kontekstual dalam kehidupan nyata dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat

pada peserta didik. Strategi pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan

yang telah dijabarkan di atas adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem

Based Learning) dalam dalam mata pelajaran PKn. Pembelajaran berbasis masalah

adalah suatu proses belajar mengajar didalam kelas dimana peserta didik terlebih dahulu

diminta mengobservasi suatu fenomena. Kemudian peserta didik diminta untuk

mencatat permasalahan-permasalahan yang muncul, setelah itu tugas guru adalah

merangsang untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru

mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan

persfektif yang berbeda diantara mereka.

Peranan guru sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Oleh

sebab itu pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kompetensi

guru antara lain dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Hal itu dapat disadari karena peningkatan kualitas

pembelajaran tidak akan berjalan jika peningkatan kualitas kompetensi para gurunya

tidak ditingkatkan.

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen, Bab III Pasal 7, dijelaskan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan

khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip : (a) memiliki bakat, minat, panggilan

jiwa, dan idealisme; (b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,

8
keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia (c) memiliki kualifikasi akademik dan latar

belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; (d) memiliki kompetensi yang

diperlukan sesuai dengan bidang tugas; (e) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan

tugas keprofesionalan; (f) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan

prestasi kerja; (g) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h) memiliki jaminan perlindungan hukum

dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (i) memiliki organisasi profesi yang

mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan

guru.

Pemberdayaan profesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang

dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan

menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan

bangsa, dan kode etik profesi.

Berkaitan dengan upaya peningkatan profesionalisme guru, salah satu tindakan yang

dapat dilakukan adalah melalui Supervisi Pengawas Sekolah. Hal tersebut berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007

dinyatakan bahwa salah satu standar kompetensi pengawas sekolah adalah kompetensi

supervisi. Dengan demikian berarti seorang pengawas sekolah harus kompeten dalam

melakukan supervisi terhadap guru-guru yang ada di sekolah binaannya.

Supervisi adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan

kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan akademik.

Esensi supervisi adalah membantu guru mengembangkan kemampuan

9
profesionalismenya dalam bentuk pembinaan, pemantauan pelaksanaan dan Standar

Nasional Pendidikan, dan penilaian kinerja guru dan atau kepala sekolah.

Mengembangkan kemampuan dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit,

semata-mata ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru,

melainkan juga pada peningkatan komitmen (commitmen) atau kemauan (willingness)

atau motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi

kerja guru, kualitas akademik akan meningkat.

Berdasarkan hasil Supervisi Pengawas Sekolah menunjukkan bahwa sebagian besar

dan guru guru yang mengajar di wilayah(UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT

SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si

Baji Pante Labu )Kec. Pante Labu kemampuan mengajar yang memerlukan perbaikan.

Hal tersebut dapat pula dilihat

berdasarkan kondisi riil sekolah bahwa sebagian besar guru memiliki kecenderungan

mengajar dengan metode konvensional atau ceramah, penyajian materi pelajaran yang

membosankan dan aktivitas belajar siswa yang cenderung pasif.

Hal ini menimbulkan gagasan bagi penulis untuk melakukan penelitian tindakan

sekolah dengan judul: “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan

Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram Di

Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto

Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub

Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran

2018/2019”.

10
1.2. Identifakasi Masalah

Dengan penjelasan diatas, identifikasi masalah adalah Pengawas Sekolah belum

optimal Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap guru-guru

Melalui Pembinaan Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji ,

UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester

Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 menerapkan model pembelajaran yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran

1.3.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah adalah sebagai

berikut :

1. Sejauh mana kemampuan Pengawas Sekolah membina guru-guru untuk Menerapkan

Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram

dalam praktek mengajar sehari-hari di wilayah (UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri

No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran

2018/2019?

2. Apakah pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh pengawas sekolah dapat

meningkatkan kemampuan mengajar guru Melalui Pembinaan Terprogram di

wilayah(UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto

11
Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu) Kec.

Pante Labu Tahun Pelajaran 2018/2019?

3.Bagaimana membimbing guru menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning Melalui Pembinaan Terprogram di di wilayah (UPT SD Negeri

No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT

SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan

Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019?.

4.Bagaimana keterlaksanaan dilaksanakan Melalui Pembinaan Terprogram oleh

pengawas sekolah bagi guru pada sekolah binaan di wilayah (UPT SD Negeri

No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT

SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan

Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019?.

5.Apakah supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan guru menerapkan

model pembelajaran Problem Based Learning bagi guru Melalui Pembinaan

Terprogram pada sekolah binaan di wilayah (UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri

No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli

Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019?.

6.Atas dasar pembatasan masalah di atas maka perumusan masalahnya adalah:

Apakah dengan dilaksanakan Melalui Pembinaan Terprogram oleh Pengawas

Sekolah akan dapat meningkat kualitas pengajaran guru di wilayah (UPT SD Negeri

No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT

12
SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan

Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019.

1.4. Pemecahan Masalah

Untuk meningkatkan kompetensi Pengawas Sekolah melaksanakan pembinaan

terprogram dalam upaya membina guru dalam penguasaan beberapa model pembelajaran,

peneliti sebagai pengawas sekolah melakukan tindakan sebagai berikut :

1.Melakukan bimbingan dan arahan terhadap guru-guru agar memahami Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam mengajar.

2.Melakukan bimbingan dan arahan terhadap guru-guru agar mampu menerapkan

langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning

3.Untuk meningkatkan peran pengawas sekolah melaksanakan Supervisi akademik

4.Untuk meningkatkan kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning

5. Mengevaluasi kualitas pengajaran guru setelah mengikuti program pembinaan

1.5.Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian:

1.5.1.Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk

1. Untuk membimbing guru menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning melalui supervisi akademik Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104255

Paluh Si Baji , UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD

13
Negeri No.104256 Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab.

Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. Untuk meningkatkan kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning melalui supervisi akademik di Meningkatkan Kompetensi Guru

Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui

Supervisi Akademik Di wilayah (UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji , UPT

SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang

Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020

3. Untuk mengetahui sejauhmana efektivitas supervisi pengavas sekolah dapat

memngkatkan kemampuan mengajar guru di wilayah UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD

Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran

2018/2019.

4. Untuk meningkatkan kemampuan pengawas sekolah melakukan supervisi di

wilayah( UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336

Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu

) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran 2018/2019.

5. 1.5.2.Manfaat

a) Bagi sekolah : 1) Dapat meningkatkan prestasi sekolah

2) Akan berdampak adanya peningkatan

14
administrasi guru lebih lengkap sehingga

penilaian hasil belajar siswa berkualitas

b) Bagi Guru : 1) Dapat mengetahui cara yang mudah dan efektif

dalam menereapkan model pembelajaran Jigsaw

2) Memberikan motivasi kepada guru agar berupaya

menguasai model pembelajaran.

c) Bagi Peneliti : 1) Meningkatkan kemampuan profesionalisme

peneliti untuk melakukan penelitian tindakan

sekolah

2) Sebagai motivasi bagi peneliti dalam membuat

karya tulis ilmiah

3) Meningkatkan profesionalisme Pengawas Sekolah

membina guru

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada manajemen

sekolah tentang pentingnya pelaksanaan supervisi terhadap guru, sehingga dapat

digunakan sebagai acuan pembinaan selanjutnya.

15
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pada bab ini disajikan kajian teori, kerangka pikir dan hipotesis tindakan. Kajian teori
meliputi teori-teori yang terkait dengan variabel penelitian yaitu:
1).Hakekat Kemampuan Mengajar Guru;2). Hakekat Supervisi;3) Hakekat Model

Problem Based Learning ; 4).Hakekat Pembelajaran; 5).Pembinaan Terprogram

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Hakekat Kemampuan Mengajar Guru

Kemampuan guru, lebih banyak berbentuk performansi atau perilaku (behavioral)

dalam bentuk unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. Berdasarkan

Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 dijelaskan bahwa ada 4 standar kompetensi guru

yang harus dikembangkan secara utuh yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kepribadian,

(3) sosial, dan (4) profesional. Ke empat kompetensi tersebut terintegrasi dalam bentuk

kineija guru.

Untuk mengukur kemampuan mengajar guru diperlukan instrumen pengukuran

yang mampu mengukur kemampuan secara umum yang dimiliki oleh setiap guru mata

pelajaran apapun. Instrumen tersebut hendaknya bersifat esensial artinya mampu

mengukur kemampuan-kemampuan yang penting saja. ini tidak berarti bahwa

kemampuan yang lain tidak perlu melainkan masih sangat diperlukan hanya harus diukur

melalui instrumen lainnya. Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan instrumen

untuk mengukur 3 aspek kemampuan guru mengajar yaitu: (1).Aspek ketrampilan

16
menyusun RPP; (2).Aspek ketrampilan mengajar, dan (3).Aspek ketrampilan

memberikan motivasi belajar terhadap siswa..

2.1.2.Hakekat Supervisi

Kemampuan mengajar guru selalu berkaitan erat dengan proses supervisi

pembelajaran (Sergiovanni, 1987). Prinsip dasar ini tampak jelas pada langkah-langkah

pembinaan keterampilan pembelajaran guru. Menurut Marks, Stoops dan Stoops, proses

supervisi pembelajaran dapat mengukur pengetahuan dan kemampuan guru yang harus

dibina. Ini berarti dalam setiap merencanakan dan memprogram supervisi selalu

diperlukan instrumen pengukuran.

Perumusan atau pengertian supervisi dapat dijelaskan dari berbagai sudut, baik

menurut asal-usul (etimologi), bentuk perkataannya, maupun isi yang terkandung di

dalam perkataanya itu (semantic). Secara etimologis, supervisi menurut S. Wajowasito

dan WJ.S Poerwadarminta yang dikutip oleh Ametembun (1993:1): “Supervisi dialih

bahasakan dari perkataan Inggris “supervision” artinya pengawasan.

Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi akademis,

dan supervisi manajerial. Supervisi akademis menitik beratkan pada pengamatan

supervisor terhadap kegiatan akademis, berupa pembelajaran baik di dalam maupun di

luar kelas. Supervisi manajerial menitik beratkan pada pengamatan pada aspek-aspek

pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting)

terlaksananya pembelajaran.

Glickman (1981), mendefinisikan supervisi adalah serangkaian kegiatan

membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi

17
pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi merupakan upaya membantu guru-guru

mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. (Daresh, 1989).

Dengan demikian esensi supervisi sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru

dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan

kemampuan profesionalismenya.

Namun supervisi tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam

mengelola pembelajaran. Apabila supervisi merupakan serangkaian kegiatan membantu

guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai

unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan

yang tidak bisa dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987). Penilaian unjuk kerja guru

dalarn mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian estimasi kualitas

unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, merupakan bagian integral dari

serangkaian kegiatan supervisi.

Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian unjuk kerja guru

dalam supervisi adalah melihat realita kondisi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan,

misalnya: Apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas? Apa yang sebenarnya dilakukan

oleh guru dan siswa-siswa di dalam kelas? Aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan

aktivitas di dalam kelas itu yang berarti bagi guru dan siswa? Apa yang telah dilakukan

oleh guru dalam mencapai tujuan akademik? Apa kelebihan dan kekurangan guru dan

bagaimana cara mengembangkannya? Berdasarkan jawaban dan pertanyaan-pertanyaan

tersebut akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru mengelola pembelajaran.

Namun perlu dipahami bahwa setelah melakukan penilaian unjuk kerja guru tidak berarti

18
selesailah tugas atau kegiatan supervisi, melainkan harus dilanjutkan dengan perancangan

dan pelaksanaan pengembangan kemampuannya melalui program pembinaan. Perlu

disadari bahwa tidak ada satupun perilaku supervisi yang baik dan cocok bagi semua

guru (Glickman, 1981). Tegasnya, tingkat kemampuan, kebutuhan, minat, dan

kematangan profesional serta karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan dasar

pertimbangan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program supervisi

akademik (Sergiovanni, 1987 dan Daresh, 1989).

Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus

didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program

pengembangan tersebut. Desain tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi yang

mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena supervisi merupakan tanggung jawab

bersama supervisor dan guru, maka alangkah baiknya jika programnya didesain bersama

olth supervisor dan guru.

Tujuan akhir supervisi adalah agar guru semakin mampu memfasilitasi

pembelajaran bagi anak didiknya.

2.1.3.Hakekat Model Problem Based Learning

Quantum Teaching
Porter (2000:3) menyatakan bahwa, Problem Based Learning
menunjukkan kepada anda menjadi guru yang baik. Problem Based Learning
cara-cara yang baru yang memudahkan proses belajar lewat pemanduan unsur
seni dan pencapaian- pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang anda
ajarkan. Dan dengan menggunakan metode Problem Based Learning anda akan
dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk
perencanaan pelajaran yang akan melejitkan prestasi siswa. Sementara itu A’la

19
(2010: 19) menafsirkan, “Problem Based Learning adalah sebuah program yang
mengizinkan pendidik untuk memahami perbedaan gaya belajar siswa didalam
kelas, pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning adalah adanya upaya guru
untuk menciptakan berbagai interaksi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan melaluipenggunaan cara dan alat
yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah dan alami Interaksi-interaksi
mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa
sekaligus mengubah kemampuan dan bakat alamiah (potensi dasar) siswa menjadi cahaya
(kemampuan aktual) yang bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain.

De Porter (2000:7-8) mengemukakan prinsip Problem Based Learning adalah


sebagai berikut :
1. Segalanya berbicara
2. Segalanya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi
yang kita ajarkan
3. Pengalaman sebelum konsep.
4. Akui setiap usaha jika layak dipelajari, layak pula dirayakan Bobbi DePorter

(2009: 88-93) menamai Kerangka Belajar dan Mengajar Interaktif lewat

Problem Based Learning dengan: TANDUR, akronim dari: Tumbuhkan,

Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Kerangka ini dapat

disusun sebagai komponen desain pembelajaran.

Berikut ini penjelasan masing-masing komponen tersebut.


1.Tumbuhkan
Tumbuhkan minat belajar siswa dengan memuaskan rasa ingin tahu siswa
dalam bentuk: “Apakah Manfaatnya BagiKu (AMBAK) jika aku mengikuti topik
pelajaran ini?”. Tumbuhkan suasana yang menyenangkan di hati siswa, dalam
suasana relaks, tumbuhkan interaksi dengan siswa, masuklah ke alam

20
pikiran mereka dan bawalah alam pikiran mereka ke alam pikiran Anda,
yakinkan siswa mengapa harus mempelajari ini dan itu, belajar adalah suatu
kebutuhan siswa, bukan suatu keharusan. Tumbuhkan niat yang kuat pada diri
Anda bahwa Anda akan menjadi guru dan pendidik yang hebat. Tumbuhkan
strategi mengajar dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di dalam kelas,
di luar kelas, di dalam sekolah dan di luar sekolah.
2.Alami

Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh


siswa. Pengalaman menciptakan ikatan emosional. Pengalaman juga menciptakan
pertanyaan mental yang harus dijawab, seperti: mengapa, bagaimana, dan apa.
Jadi pengalaman membangun keingintahuan siswa, menciptakan pertanyaan-
pertanyaan tersebut dalam benak siswa.

3.Namai

Setelah siswa melalui pengalaman belajar 'alamiah' (yaitu yang sesuai


dengan gaya belajar mereka) pada topik tertentu (misalnya apa itu puisi), ajak
mereka untuk menulis di kertas, menamai apa saja yang telah mereka peroleh,
apakah itu perulangan bunyi (rima), kesebangunan jumlah suku kata, metafora,
dan sebagainya.

3.Demontrasikan

Sediakan kesempatan (dengan beraneka ragam cara) bagi


siswa untuk mendemonstrasikan bahwa mereka paham! Melalui pengalaman
belajar siswa mengerti dan mengetahui bahwa dia memiliki kemampuan
(kompetensi) dan informasi (nama) yang cukup, sudah saatnya dia
mendemontrasikan di hadapan guru, teman, maupun saudara-saudaranya.

4.Ulangi
Tunjukkan kepada siswa cara-cara lain untuk mendemonstrasikan bahwa
mereka paham! Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan
29
rasa “Aku tahu bahwa aku tahu ini!” Pengulangan sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan konsep multi kecerdasan (lihat uraian dalam lampiran).
Siswa bisa memperdengarkan kaset lagu-lagu yang memiliki unsur dan efek-efek
puitis, dan bisa mempresentasikan aspek-aspek yang terkandung di dalam teks
serta kesan-kesan yang dibangunnya.

5. Rayakan
Siswa membutuhkan penguatan dalam belajar. penguatan dapat diberikan
berupa perayaan. Perayaan adalah Akui Setiap Usaha: kelompok ataupun
individu yang telah berhasil mengerjakan sesuatu tugas atau kewajiban
dengan baik. Berikanlah kepada siswa pengakuan untuk penyelesaian,
partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan! Jadi, jika siswa
sudah mengerjakan tugas dan kewajibannya dengan baik layak untuk dirayakan
lewat: bertepuk tangan, jentik jari, atau bernyanyi bersama-sama.
Model Problem Based Learning diterapkan melalui kegiatan siswa yang dirancang

untuk belajar melalui bekerja dan mengalami, menemukan dan mendiskusikan masalah

sarta mencari pemecahan masalah. Dengan demikian siswa mengerti tentang makna

bclajar yang sesungguhnya, apa manfaatya, dalam status apa mereka, dan bagaimana

mencapainya. Model Problem Based Learning bertujuan melatih siswa agar trampil

memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergumul

dengan ide-ide. Dalam pembelajaran model Problem Based Learning tugas guru adalah

mengatur strategi belajar, membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan

pengetahuan baru, dan memfasilitasi belajar. Dengan demikian siswa mengerti makna

belajar dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya untuk

memecahkan masalah dalam kehidupannya Dari uraian di atas diduga bahwa

pembelajaran model Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,

dimana siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya, menemukan pengetahuan dan


30
keterampilannya sendiri melalui proses bertanya, kerja kelompok, belajar dan model

yang sebenarnya, bisa merefleksikan apa yang diperolehnya antara harapan dengan

kenyataan sehingga peningkatan prestasi belajar yang didapat bukan hanya sekedar hasil

menghapal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata (pemecahan kasus-kasus) yang

dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran (diskusi kelompok dan

diskusi kelas).

2.1.4. Hakekat Pembelajaran

Pengertian tentang pembelajaran merancang suatu proses belajar sehingga

kcgiatannya jelas apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Pembelajaran adalah tugas

guru agar yang belajar dapat menjalankan proses kegiatan belajar. Mengenai

pambelajaran erat kaitannya dengan belajar yaitu orang yang belajar (siswa) telah banyak

dikemukakan oleh para ahli sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Gilgard

1am Ramlah (1990); memberikan pengertian bahwa belajar adalah merupakan suatu

proses dimana sesuatu tingkah laku (dalam arti luas) diorganisir dan dilatih melalui suatu

ákvitas yang praktis. Hal serupa juga dikemukakan oleh Notawidjaja (1978); belajar

adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang dimana

purubahan itu terjadi dalam bidang ketrampilan, sikap, pengertian, dan appresiasi.

Selanjutnya Hamalik (1983) mengemukakan belajar merupakan bentuk

pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah

laku yang baru melalui pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dan

tidak tahu menjadi tahu, tumbuhnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan-

kebiasaan, ketrampilan, kesanggupan menghargai perkembangan sifat-sifat sosial

31
emosional dan pertumbuhan jasmani. Dan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa belajar

itu merupakan suatu proses, karena ada kegiatan, cara atau teknik yang digunakan, materi

yang diolah, pengelola, sasaran dan tujuan. Materi pelajaran terdiri dari bahan-bahan

pelajaran dan alat yang digunakan, seperti buku, alat peraga, dan laboratorium,

sedangkan pengelolanya adalah guru-guru.

2.1.5.Pembinaan Terprogram

Pembimbingan terprogram adalah sebuah proses terstruktur dan

berkelanjutan untuk me-mungkinkan pengembangan sebuah aspek tertentu dari

bidang yang ditekuni oleh pembelajar professional. Pembimbingan terprogram

meliputi aktivitas yang mendorong dan meningkatkan pengembangan sebuah

aspek tertentu dari pengajaran dan pembelajaran atau praktik kepem- impinan.

Pengertian pembinaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 134)

adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna

berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pembinaan menurut Widjaya

(1988) dalam Bukharis (2012: online) adalah suatu proses atau pengembangan yang

mencakup urutan-urutan pengertian, diawali dengan mendirikan kebutuhan

memelihara pertumbuhan tersebut yang disertaiusaha-usaha

perbaikan,menyempurnakan dan mengembangkannya. Hidayat,S. (1979)

dalam Alfatawy (2012: online)pembinaan adalah suatu usaha yang dilakukan

dengan sadar, berencana,teratur dan terarah untuk meningkatkan sikap dan

keterampilan anak didik dengan tindakan-tindakan, pengarahan, pembimbingan,

pengembangan dan stimulasi dan pengawasan untuk mencapai suatu tujuan.

32
Pembinaan dalam penelitian ini adalah mengamati proses pembinaan yang

dilakukan oleh guru pada siswa. Guru mampu memetakan kemampuan siswa dalam hal

menari berdasarkan pengamatan guru saat pembelajaran SBK (Seni Budaya dan

Keterampilan) materi seni tari maka dari itu guru hendaknya mengenal bakat yang

dimiliki siswa sejak dini selama proses pembinaan berlangsung. Manfaat mengenal

bakat menurut Asmani (2012:33) adalah untuk mengenal potensi diri, mengetahui

bakat yang dimiliki sehingga kita menjadi tahu potensi dan bisa mengembangkannya

serta merencanakan pembinaannya, dengan mengetahui bakat yang dimiliki siswa

sehingga kita bisa merencanakan pengembangan minat bakat siswa di masa depan. Kita

dapat memilih kegiatan sesuai dengan bakat yang dimiliki siswa didalam pengembangan

dan pembinaannya. Pembinaan memang diperlukan siswa untuk mengasah potensi dan

bakat siswa agar mampu mengolah jasmani siswa menjadi optimal karena gerak

tubuh dan pengelolaan emosi serta kemampuan kognitif dengan strategi-strategi

untuk mencapai prestasi sehingga kita menjadi tahu potensi dan bisa mengembangkannya

serta merencanakan pembinaannya, dengan mengetahui bakat yang dimiliki siswa

sehingga kita bisa merencanakan pengembangan minat bakat siswa di masa depan. Kita

dapat memilih kegiatan sesuai dengan bakat yang dimiliki siswa didalam pengembangan

dan pembinaannya.

Penerapan manajemen oleh pembina dan siswa ditambah dukungan dari pihak

sekolah mampu menaksimalkan pembinaan minat bakat siswa. Pembinaan yang baik

dan terstruktur memiliki peran penting dalam mencetak prestasi siswa dalam segala

kegiatan. Pembinaan yang sudah terstruktur dengan baik menunjukkan

kualitas dari guru dan dukungan dari sekolah terhadap daya saing siswa dengan
33
kemampuan yang dimiliki. Puspito (2013: 6) menjelaskan bahwa Pembinaan seni tari di

sekolah perlu dilakukan dalam rangka turut membangun berbagai kecerdasan para

siswa yang berkarakter. Selain itu pembinaan seni tari diperlukan juga untuk

membangun identitas siswa sebagai generasi penerus bangsa yang berkarakter.

Langkah-langkah strategis, sinergis, terarah, terkendali, dan terukur adalah pola

pembinaan yang akan membantu keberhasilan optimal dalam pembinaan seni tari di

sekolah. Walaupun demikian ada berbagai konsekuensi logis yang harus kita tanggung

dalam melaksanakan pembinaan di sekolah.”

2.2. Kerangka Konseptual

Dalam penerapan supervisi pengawas sekolah diharapkan dapat mempengaruhi

perubahan perilaku guru mengelola pembelajaran. Inilah esensi dan supervisi karena

tujuan akhir supervisi adalah agar guru semakin mampu menfasilitasi proses

pembelajaran bagi anak didiknya.

34
Secara sederhana, skema kerangka berfikir tersebut adalah sebagai berikut :

KONDISI Pengawas Sekolah Guru :


Belum melaksanakan Kemampuan
AWAL supervisi mengajar guru

SIKLUS I
Kualitas
TINDAKAN Pengawas Sekolah mengajar Guru
Melaksanakan supervisi

SIKLUS II
Kompetensi PBM Aktif,
KONDISI Pengawas Sekolah kreatif dan
AKHIR Guru meningkat
prestasi belajar anak

Gambar 2.1 skema kerangka berfikir

1.3 Hipotensi Tindakan

Melalui Supervisi pengawas sekolah mengharapkan dapat meningkatkan

kemampuan mengajar guru di wilayah (UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD

Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran

2018/2019.

35
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Objek Tindakan ,Setting Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

3.1.1. Objek Tindakan

Objek tindakan dalam penelitian ini adalah kemampuan Guru-guru dalam Dalam

Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Supervisi Akademik Di

Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang

Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun

Pelajaran 2018/2019.bagi Guru-guru Penelitian ini dilakukan di UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk Pantai Labu yang beralamat di Jalan Rugemuk Pantai Labu y. Pante Labu

Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, dengan alasan karena peneliti adalah

Pengawas Sekolah yang bertugas sekolah tersebut. Melalui supervisi akademik diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan guru Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based

Learning peneliti berupaya meningkatkan kemampuan guru Menerapkan Model

Pembelajaran Quantum Teaching.

3.1.2.Setting Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD

Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji

Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran 2018/2019 yang beralamat di Jalan Pante

Labu Kec. Pante Labu Kabupaten Deli Serdang. Provinsi Sumatera Utara, dengan alasan

karena peneliti adalah Pengawas Sekolah yang bertugas sekolah tersebut.

3.1.3.Waktu Penelitian

Penelitian direncanakan pada Semester Genap T.P 2018/2019 yang dilaksanakan pada

tanggal 04 Pebruari sampai dengan 20 Mei 2019.Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan
36
di sekolah binaan (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto

Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu

Tahun Pelajaran 2018/2019.dilakukan pada tanggal 04 Pebruari 2019 sampai dengan 20 Mei

2019. Secara lebih rinci mengenai rancangan waktu penelitian diuraikan pada bagian berikut :

a. Minggu ke-3 bulan Pebruari 2019, dilakukan tahap perencanaan yang terdiri dari: (1)

menentukan masalah, (2) menentukan berbagai altematif solusi, (3) menentukan obyek

penelitian, dan (4) menelaah ruang lingkup penelitian.

b. Minggu ke-4 bulan Pebruari 2019, melakukan tahap persiapan yang meliputi: (1)

penyusunan proposal, (2) membuat perangkat pembelajaran, (3) menyusun instumen

penelitian, dan (4) berkordinasi dengan guru observer.

c. Minggu ke-5 bulan Pebruari 2019 tahap pelaksanaan penelitian untuk siklus I dan

kegiatan refleksi siklus I.

d. Minggu ke-1 dan ke-2 bulan Maret 2019 tahap pelaksanaan penelitian untuk siklus II

dan kegiatan refleksi siklus II.

e. Minggu ke-3 dan ke-4 bulan Maret 2019, tahap pengolahan hasil Observasi dan evaluasi

berkonsultasi dengan observer.

f. Minggu ke -1 dan ke-2 bulan Maret 2018, tahap penyusunan Analisa data

g. Minggu ke -3 bulan April 2019, finalisasi penyusunan laporan.

h. Minggu ke-4 bulan Mei 2019 pengesahan laporan hasil Penelitian Tindakan Sekolah.

37
Rincian Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah :

Tabel 3.1
Jadwal Tatap Muka Penelitian Tindakan Sekolah
No Kegiatan Penelitian Waktu Pelaksanaan
1 Tahap Pra Siklus
a. Inventarisasi, identifikasi dan
merumuskan masalah
b. Penyusunan proposal dan perizinan 1 – 12 Pebruari 2019
14 – 15 Pebruari 2019
2
Tahap Siklus I(Pert. 1 dan Pert.2)
09 Pebruari – 13 Maret
a. Peruncanaan (planning)
2019
b. Pelaksanaan (acting)
21 – 22 Pebruari 2019
c. Observation (observasi)
25 Pebruari s.d.
d. Refleksi (reflection)
2 Maret 2019
4 – 9 April 2019
3
Tahap Siklus II(Pert. 1 dan Pert.2)
a. Perencannan (planning)
b. Pelaksanaan (acting)
08 April – 20 Mei 2019
c. Observation (observasi)
19 – 21 Maret 2019
d. Refleksi (reflection)
22 – 24 April 2019
1 - 6 Mei 2019
4 Tahap Pengolahan Data 8 - 30 April 2018

5 Tahap Penyusunan Laporan 3 April - 30 Mei . 2019

3.1.4.Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini Guru-guru di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255

Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran 2018/2019 yang beralamat di

Jalan Pantai Labu Kec. Pante Labu Kabupaten Deli Serdang. Provinsi Sumatera Utara dengan

alasan karena peneliti adalah Pengawas Sekolah yang bertugas sekolah tersebut. Sebagai

Subjek penelitian adalah guru-guru wilayah di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255

38
Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan jumlah guru

sebanyak 15 orang

Rincian Subjek penelitian seperti tabel di bawah ini :

Tabel 3.2
Daftar Subjek Penelitian Tindakan Sekolah

No. Nama Jabatan


1. Rostina,S.Pd,SD SD Negeri No. 1054256 Regemuk Pante Labu
2. Khairani,S.Pd. SD Negeri No. 1054256 Regemuk Pante Labu
3. Mat Yaman,M.Pd SD Negeri No. 1054256 Regemuk Pante Labu
4. Ngadimin,S.Pd SD Negeri No. 1054256 Regemuk Pante Labu
5. Saminah,S.Pd SD Negeri No. 1054256 Regemuk Pante Labu
6. K.Sipayung,S.Pd. SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu
7. Sumiati,S.Pd SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu
8. Indah Wati,S.Pd SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu
9. Selfiana,S.Pd SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu
10. Indah Wati,S.Pd SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu
11. Syariah ,S.Pd SD Negeri 104255 Palu Sibaji Kec.Pante Labu
12. Taudiq ,S.Pd SD Negeri 104255 Palu Sibaji Kec.Pante Labu
mMaMahmuMahmudah
13. Israyani ,S.Pd SD Negeri 104255 Palu Sibaji Kec.Pante Labu
14. Suliono,S.Pd SD Negeri 104255 Palu Sibaji Kec.Pante Labu
15. Eva Yohana,S.Pd SD Negeri 104255 Palu Sibaji Kec.Pante Labu

3.2.Sumber data

Sumber data dalam penelitian tindakan sekolah ini terdiri

1.Sumber data primer, berasal dari guru-guru sebanyak 15 orang Di Wilayah (UPT SD

Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu,

UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu semester

genap Tahun Pelajaran 2018/2019.) Data primer yang diperoleh antara lain : sumber

data adalah guru-guru yang mengajar di UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk dan

dokumen hasil kepengawasan pada Tahun Pelajaran sebelumnya.

2.Sumber data sekunder, berasal dari tim pengembang sekolah, bapak/ibu guru dari

15 orang Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri

39
No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji

Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang

Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019.Data sekunder yang diperoleh antara

lain : dokumen hasil kepengawasan pada Tahun Pelajaran sebelumnya dan dokumen

pendukung lainnya.

3.3.Teknik Analisis Data dan Alat Pengumpulan Data

3.3.1.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian tindakan sekolah ini menggunakan metode alur dari

Suharsimi Arikunto (2006:16), yang pada intinya mengidentifikasi perkembangan dan

perubahan subyek penelitian dalam kemampuannya Menerapkan Model Pembelajaran

Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram setelah subyek penelitian diberikan

bimbingan teknis sebagai tindakan yang dilakukan peneliti dalam kurtm waktu tertentu dan

berulang- ulang sampai program dinyatakan berhasil.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data-data yang dikumpulkan

meliputi :

1. Teknik analisis deskriptif komparatif, dengan membandingkan hasil-hasil

meningkatkan kemampuan guru menerapkan Model pembelajaran Problem Based

Learning yang diperoleh antar siklus penelitian. Pengukuran kemampuan tersebut

menggunakan lembar pengamatan terhadap meningkatkan kemampuan guru

menerapkan Model pembelajaran Problem Based Learning yang disusun kepala

sekolah terdiri 4 aspek pengamatan meliputi aspek pengamatan terhadap kesesuaian

bukti-bukti fisik, menuliskan ringkasan indikator berdasarkan bukti fisik, menentukan

tahapan pengembangan dan membuat rekomendasi. Masing-masing aspek

40
pengamatan terdiri dari komponen dan indikator-indikator. Lembar hasil pengamatan

pada setiap indikator pengamatan diperoleh melalui pemberian skor sesuai keadaan

nyata meningkatkan kemampuan guru menerapkan Model pembelajaran Problem

Based Learning yang telah disusun kepala sekolah, dengan kriteria seperti tabel di

bawah ini :

Tabel 3.3

KRITERIA PEMBERIAN SKOR TIAP INDIKATOR PENGAMATAN


MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNINg
Skor Kriteria Tiap Indikator Pengamatan
2 Sesuai
1 Kurang Sesuai
0 Tidak Sesuai

Hasil perolehan skor pada tiap indikator pengamatan selanjutnya dijumlah dan

dipersentasekan dan selanjutnya dibandingkan hasil penelitiannya setiap siklus

penelitian. Perbandingan menggunakan tabel dan grafik.

2. Teknik analisis kritis digunakan untuk mengungkapkan kelemahan dan

kelebihan kemampuan dalam meningkatkan kemampuan guru menerapkan Model

pembelajaran Problem Based Learning yang ditampilkan Guru-guru dalam

pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis selama tindakan berlangsung.

Menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan data penelitian

antar siklus dan dengan indikator kinerjanya.

3.3.2. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan sekolah ini terdapat tiga teknik pengumpulan data digunakan

peneliti, yaitu :

41
a. Instrumen Observasi : dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan mengajar

guru

b. Catatan Lapangan: untuk mendapatkan data sikap guru terhadap Model Pembelajaran

Jigsaw.

c. Panduan wawancara

d. Dokumentasi untuk mendapatkan foto-foto path proses pembelajar

3.4.Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan model tindakan, suatu model penelitian yang tergolong baru

yang merupakan gabungan antara penelitian ilmiah dan tindakan; Bums, 1999: 30; Kemmis &

McTaggrt, 1982: 5; Reason & Bradbury, 2001: 1). Penelitian Tindakan direncanakan dalam

dua siklus, namun apabila indikator kinerja belum tercapai akan dilanjutkan dengan siklus ke

tiga.Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan didunia nyata dan

pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen dan Mantion, 1980: 174).

Penelitian tindakan tidak akan mengganggu proses pembelajaran bahkan biasanya

dilakukan dalam proses pembelajaran yang alami di kelas sesuai dengan jadwal. Penelitian

tindakan direncanakan berlangsung dalam dua siklus, namun apabila indikator kinerja belum

tercapai akan dilanjutkan dengan siklus ke tiga.

Langkah- langkah penelitian tindakan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti merencanakan hal-hal sebagai berikut

a. Mengidentifikasi permasalahan melalui eksplorasi kemampuan guru menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan andragogi dan pre-tes.

b. Merumuskan alternatif pemecahan masalah dan membuat skenario pembinaan guru serta

bahan-bahan/materi/model yang diperlukan dalam pembinaan tersebut.


42
c. Merumuskan indikator keberhasilan pembinaan guru.

d. Menentukan jadual kegiatan pembinaan guru.

e. Mengkordinasikan kegiatan penelitian dengan sekolah dan guru-guru yang menjadi

subjek penelitian.

f. Mempersiapkan materi pembinaan.

g. Menyiapkan instrumen untuk mengukur keberhasilan pembinaan guru.

Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Sekolah, Dengan empat langkah pokok yaitu

: Perencanaan tindakan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan (observasi), dan Refleksi, dengan

melibatkan 15 orang di wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri

No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante

Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap

Tahun Pelajaran 2018/2019,dilaksanakan dalam dua tahapan secara berkelanjutan selama 4

bulan. Indikator kinerja yang ditetapkan adalah peningkatan kinerja orang di wilayah (UPT

SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu,

UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon

Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019.Binaan

dalam kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan

pendekatan andragogi dan pre-tes.Penelitian dilakukan dengan Metode Penelitian Tindakan,

suatu model penelitian yang merupakan gabungan antara tindakan dan penelitian yang

dilaksanakan oleh Pengawas Sekolah di kalangan guru-guru di wilaya (UPT SD Negeri

No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD

Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon Wilayah

Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 .Prosedur Penelitian

ini mengacu pada model siklus penelitian yang disampaikan oleh Kemmis & MC .Taggart

(1991 : 32) dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, (2008 :16). Pelaksanaan
43
penelitian ini dilakukan tindakan dengan 2 (dua) siklus dimana tiap siklus penelitian terdiri

dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan

(observing) dan refleksi (reflecting). Ke empat tahap tersebut jugs sesuai langkah-langkah

Penelitian Tindakan Sekolah ini mengacu pada teori dari Badan PSDMP dan PMP

Kemendiknas (2011:11) yang langkah-langkahnya ditunjukkan seperti gambar berikut ini

Model siklus penelitian tersebut digambarkan pada gambar sebagai berikut:

Rangkaian penelitian dilaksanakan melalui 2 (dua) tahap atau sikius. Masing-masing tahapan

(siklus) lamanya 4 (empat) minggu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu,

identifikasi masalah, analisa dan reneana pemecahan masalah dan rencana tindakan mengatasi

masalah (problem solving).

Perencanaan tindakan disusun berdasarkan masalah yang ditemukan di sekolah yaitu

kemampuan guru-guru untuk menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw dalam praktek

mengajar sehari-hari masih rendah dan guru-gum belum menguasai langkah-langkah

menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan andragogi dan

pre-tes. Masalah kemudian dianalisa dan selanjutnya peneliti (pengawas sekolah) merancang

prediksi tindakan dalam kegiatan penelitian.

3.4.2.Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan dilakukan dengan pendekatan andragogi, yaitu lebih

mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman guru menerapkan model pembelajaran

Quantum Teaching, menganalisis, menyimpulkan, dan mengeneralisasi dalam suasana

pembinaan yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna. Peranan

Pengawas Sekolah sebagai pembina lebih ditekankan sebagai fasilitator.

44
Selanjutnya dilakukan diskusi tentang indikator keberhasilan pembelajaran. Pada akhir

pembinaan dilakukan praktik/simulasi di dalam dan di luar kelas.Dalam tahap ini, selanjutnya

ditetapkan beberapa tindakan yang dilaksanakan di dalam pembelajaran sebagai pedoman

aktivitas guru mengajar. Ketentuan yang akan dilakukan guru mengajar adalah menerapkan

model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan andragogi dan pre-tes.

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dengan fokus penelitian adalah efektifitas pembinaan

terprogram dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan penerapan

Model Pembelajaran Quantum Teaching.

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS I
Pengamatan

Gambar 3.1
Model Siklus Penelitian Kemmis dan MC .Taggart

Rincian kegiatan penelitian tindakan sekolah pada SD antara lain:

3.5. Siklus I Perencanaan

45
Kegiatan penelitian tindakan sekolah yang dilakukan meliputi :

a.Tahap perencanaan (planning)

Merencanakan kegiatan awal penelitian meliputi pengajuan surat izin penelitian

kepada Dinas Pendidikan Kabupataen Deli Serdang dan surat permohonan kepada

pengawas di wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri

No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji

Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang

Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 antara lain untuk kesediaan nya sebagai

kolaborator selama melaksanakan pembinaan terprogram dalam upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran di kelas dengan penerapan Model Pembelajaran Quantum

Teaching.

b.bagi Guru-guru di wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri

No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji

Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang

Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019

c.merencanakan kegiatan penelitian, antara lain menentukan jadwal, menyiapkan

instrumen dan alat pengumpul data lainnya, menentukan responden dan

mengkordinasikan kegiatan penelitian kepada semua pihak yang terkait

(1).Bersama kolaborator merencanakan jadwal kegiatan klasikal pembinaan

terprogram dalam upaya meningkatkan kualitaspembelajaran di kelas dengan

penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching

(2)meliputi waktu dan tempat pelaksanaan pembinaan terprogram. merencanakan

alternatif pemecahan masalah agar guru-guru mampu menerapkan dan menguasai

langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar sehari-hari


46
(3).Menyiapkan bahan materi pembinaan terprogram pada merencanakan bimbingan

dan arahan terhadap guru-guru dalam menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran).

(4).Merencanakan pengamatan terhadap kemampuan Guru-guru (UPT SD Negeri

No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT

SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon

Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran

2018/2019,dalam pembinaan terprogram. Perencanaan pengamatan meliputi penentuan

aspek pengamatan, komponen dan indikator pengamatan beserta norma dan

pengkategoriannya serta menyusun instrumen pengamatan berupa lembar

pengamatan.merencanakan bimbingan dan arahan terhadap guru-guru menjabarkan

aksi yang dilaksanakan dalam mengajar berdasarkan

Model Pernbelajaran Quantum Teaching.

(1).Menyusun skenario bimbingan teknis pembinaan terprogram. merencanakan

alternatif pemecahan masalah agar guru-guru mampu menerapkan dan menguasai

langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar sehari-hari meliputi : memberikan pemahaman dalam menerapkan

dan menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Jigsaw dalam praktek

mengajar untuk pembinaan terprogram. merencanakan alternatif pemecahan masalah

agar guru-guru mampu menerapkan dan menguasai langkah-langkah penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar sehari-hari pada

standar pengelolaan, memberi kesempatan kepada Guru-guru

b.Tahap pelaksanaan (acting)

Siklus I dilaksanakan dan hari senin, tanggal 09 Juli sampai dengan hari,13

Agustus 2019. Pada tahap ini guru melakukan tindakan mengajar berdasarkan RPP
47
yang telah disusun di setiap kelas. Standar operasional pembelajaran didasarkan pada

teknik dan strategi pembelajaran yang telah dirumuskan, sementara peneliti mengamati

pelaksanaan aksi mengajar dan melihat sejauh mana guru mampu menerapkan dan

menguasai langkah-langkah penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar sehari-hari:.

(1)Peneliti memberikan pembinaan dan pengarahan tentang pentingnya menerapkan

dan menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning dalam praktek mengajar

(2).Peneliti memberikan bimbingan menerapkan dan menguasai langkah-langkah

penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar,

menuliskan deskripsi indikatornya dan tahapan pengembangan sesuai dengan keadaan

nyata yang dihadapi sekolah serta bagaimana menuliskan rekomendasi dengan benar.

(3)Peneliti memberi tugas kepada para Guru-guruuntuk menerapkan dan menguasai

langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar.

(4)Guru-guru mengumpulkan dokumen menerapkan dan menguasai langkah-langkah

penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar

yang telah selesai disusun.

(5)Peneliti mengadakan pengamatan kemampuan Guru-guru dalam menerapkan dan

menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

dalam praktek mengajar dengan menggunakan instrumen lembar pengamatan

(6)Peneliti memberi kesempatan kepada Guru-guru untuk berkonsultasi dalam rangka

menerapkan dan menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning dalam praktek mengajar :

(1) Peneliti meneliti dokumen laporan menerapkan dan menguasai langkah-


48
langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar yang telah dibuat Guru-guru yang menunjukkan

kemampuan Guru-guru dalam menerapkan dan menguasai langkah-langkah

penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek

mengajar.

(2) Peneliti merekap dan menganalisis data hasil pengamatan kemampuan guru-

guru menerapkan dan menguasai langkah-langkah penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar pada standar

pengelolaan yang telah disusun masing-masing guru-guru.

b.Tahap pengamatan (observing)


Pada tahap ini peneliti bersama kolaborator melakukan pengamatan terhadap

kemampuan Guru-guru dalam menerapkan dan menguasai langkah-langkah penerapan

Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar. Pengamatan

tersebut mencakup 4 aspek pengamatan terhadap kesesuaian bukti-bukti fisik,

menuliskan ringkasan indikator berdasarkan bukti fisik, menentukan tahapan

pengembangan dan membuat rekomendasi Pada tahap ini peneliti bersama kolaborator

melakukan pengamatan terhadap kemampuan guru- guru dalam menerapkan dan

menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

dalam praktek mengajar. Pengamatan tersebut mencakup 4 aspek pengamatan terhadap

kesesuaian bukti-bukti fisik, menuliskan ringkasan indikator berdasarkan bukti fisik,

menentukan tahapan pengembangan dan membuat rekomendasi Pada tahap ini

dilakukan serangkaian observasi terhadap proses kegiatan praktek mengajar. Observasi

dilakukan melalui pengamatan, dialog (wawancara) dan penilaian dengan

menggunakan instrumen lampiran 1 dan lampiran 2.

49
Observasi dilakukan terhadap 15 orang guru kelas. Data-data yang dikumpulkan

dianalisia sehingga dapat diketahui kualitas kemampuan guru menerapkan dan menguasai

langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek

mengajar sehari-hari.

Analisa data dilakukan secara diskriptif dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1.Menganalisa data kriteria penilaian pada format penilaian (lampiran 2.Menentukan

predikat keberhasilan dengan kriteria sangat kurang (SK), kurang

( K), cukup (C), baik (B) dan amat baik (AB).

3.Menetapkan batas penguasaan.

4.Menetapkan frekwensi.

5.Menyimpulkan hasil dalam persentasi.

6.Mengukur tingkat keberhasilan guru menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw

berdasarkan instrumen (lampiran 2).

Observasi dilakukan menggunakan instrumen melalui supervisi akademik sebagai

tindak lanjut dan pembinaan yang telah dilakukan sebelumnya. Fokus observasi

ditekankan kepada aspek kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning dalarn praktek mengajar berdasarkan indikator kinerja yang telah

ditetapkan. Untuk validasi data yang diperoleh, peneliti juga melakukan wawancara

dengan guru dan membuat catatan-catatan tentang aspek penilaian yang tidak muncul

dalam instrumen.

c.Tahap refleksi (reflecting)

Tahap refleksi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator untuk saling mencermati dan

mendiskusikan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I. Hasil pengamatan kemudian

dianalisis untuk menentukan keberhasilan penelitian. Disamping keberhasilan juga

50
dianalisis beberapa kekurangan tindakan yang yang ter adi. Terhadap kekurangan

tersebut selanjutnya akan diperbaiki melalui tindakan yang diambil peneliti pada siklus

II.Tahap refleksi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator untuk saling mencermati dan

mendiskusikan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I. Hasil pengamatan kemudian

dianalisis untuk menentukan keberhasilan penelitian. Disamping keberhasilan juga

dianalisis beberapa kekurangan tindakan yang yang terdapat Terhadap kekurangan

tersebut selanjutnya akan diperbaiki melalui tindakan .

Ket:Tahap refleksi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator untuk saling


mencermati dan mendiskusikan hasil penelitia

Hasil analisa data yang terkumpul melalui observasi memberikan gambaran terhadap

berbagai kekurangan, kesulitan dan hambatan yang timbul dalam aksi mengajar guru

menerapkan dan menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning dalam praktek mengajar sehari-hari dan kelemahan tersebut direfleksikan dalam

siklus berikutnya agar dapat diperbaiki sehingga masalah yang dihadapi yakni rendahnya

kemampuan guru-guru menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar sehari-hari dan rendahnya tingkat penguasaan guru-. guru terhadap langkah-
51
langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dapat diatasi.Semua data-

data yang terkumpul melalui instrumen termasuk data-data yang diperoleh dari hasil diskusi

dan catatan-catatan selama tindakan supervisi kemudian diklasifikasikan dan dianalisis dengan

metode deskriptif sehingga dapat diketahui aspek keberhasilan dan aspek kelemahan mengajar

guru.Berdasarkan aspek kelemahan tersebut peneliti merevisi program supervisi yang sudah

dilaksanakan dan di refleksikan pada siklus berikutnya

3.6. Siklus II Perencanaan

a.Tahap perencanaan (planning)

Perencanaan tindakan dilakukan peneliti pada Siklus II, hakikatnya adalah

memperbaiki terhadap kekurangan yang ter adi pada tindakan Siklus I. Kegiatan

perencanaan ini meliputi :

(1).Merencanakan kegiatan bimbingan menerapkan dan menguasai langkah-langkah

penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar bagi

Guru-guru terkait dengan penentuan jadwal dan tempat pelaksanaan bimbingan teknis.

Bimbingan menerapkan dan menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning dalam praktek mengajar bagi guru-guru dilakukan secara

individu,merencanakan kegiatan penelitian, antara lain menentukan jadwal, menyiapkan

instrumen dan alat pengumpul data lainnya, menentukan responden dan mengkordinasikan

kegiatan penelitian kepada semua pihak yang terkait

(2).Menyusun kembali lembar pengamatan terhadap kemampuan guru dalam menerapkan

dan menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

dalam praktek mengajar merencanakan altematif pemecahan masalah yang ditemukan

berdasarkan hasil penelitian tindakan path siklus I.

(3).Merencanakan penilaian terhadap kemampuan Guru-guru dalam menerapkan dan

52
menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

dalam praktek mengajar dengan menggunakan lembar pengamatan. merencanakan

bimbingan dan arahan terhadap guru-guru dalam perbaikan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran);

(4).merencanakan bimbingan dan arahan terhadap guru-guru menjabarkan perbaikan aksi

yang dilaksanakan dalam mengajar berdasarkan Model Pembelajaran Quantum Teaching.

(5).Peneliti memberikan pembinaan dan pengarahan secara klasikal tentang pentingnya

menerapkan dan menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning dalam praktek mengajar pada standar pengelolaan secara lengkap dan benar.

(6)Peneliti memberikan penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar secara individu

(7)Peneliti memberi tugas secara individu kepada Guru-guruuntuk menerapkan dan

menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

dalam praktek mengajar Guru-guru secara bergantian melakukan pemaparan/presentasi yang

telah disusun secara individu:(1)Peneliti memberikan tugas kembali kepada Guru-guru

untuk penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar

dengan cara memperbaiki dan menyempumakan penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning dalam praktek mengajar .(2)Peneliti memberi kesempatan kepada Guru-

guru untuk berkonsultasi dalam rangka penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning dalam praktek mengajar .(3)Peneliti memfasilitasi Guru-guru yang mengalami

kesulitan menentukan tahapan pengembangan sesuai dengan keadaan nyata yang dihadapi

sekolah dan membuat rekomendasinya dengan benar,(4) Peneliti mengobservasi/meneliti

dokumen penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar

yang menunjukkan kemampuan Guru-guru dalam penerapan Model Pembelajaran Problem

53
Based Learning dalam praktek mengajar sesuai dengan instrumen pengamatan kemampuan

Guru-gurudalam penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek

mengajar .Peneliti merekap dan menganalisis data hasil pengamatan kemampuan Guru-guru

dalam menerapkan dan menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning dalam praktek mengajar.

Ket:Peneliti memfasilitasi Guru-guru yang mengalami kesulitan menentukan


tahapan pengembangan sesuai dengan keadaan nyata yang dihadapi sekolah dan
membuatrekomendasinyadenganbenar

b.Tahap pelaksanaan (acting)

Siklus II dilaksanakan dari hari Senin,tanggal 08 April sampai dengan Senin,20 Mei

2019. Pada tahap ini guru melakukan tindakan mengajar berdasarkan RPP yang telah

disempumakan di setiap kelas. Standar operasional pembelajaran didasarkan pada teknik dan

strategi pembelajaran yang telah dirumuskan, sementara peneliti mengamati pelaksanaan aksi

mengajar sejauh mana guru mampu memperbaiki kualitas mengajamya berdasarkan langkah-

langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar

sehari-hari.

54
(1) Peneliti memberikan pembinaan dan pengarahan secara klasikal tentang

pentingnya menerapkan dan menguasai langkah-langkah penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar secara

lengkap dan benar.

(2) Peneliti memberikan bimbingan teknis menerapkan dan menguasai langkah-

langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar secara individu

(3) Peneliti memberi tugas secara individu kepada Guru-guru untuk menyusun

penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek

mengajar

(4) Guru-guru secara bergantian melakukan pemaparan/presentasi penerapan

Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar yang

telah disusun secara individu

(5) Peneliti memberikan tugas kembali kepada Guru-guruuntuk menyusun

penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek

mengajar dengan cara memperbaiki dan menyempumakan penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar Peneliti

memberi kesempatan kepada Guru-guru untuk berkonsultasi dalam rangka

kepala sekolah Peneliti memfasilitasi Guru-guruyang mengalami kesulitan

menentukan tahapan pengembangan sesuai dengan keadaan nyata yang

dihadapi sekolah dan membuat rekomendasinya dengan benar.

(6) Peneliti mengobservasi/meneliti dokumen penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning dalam praktek mengajar yang menunjukkan

kemampuan Guru-guru dalam menyusun penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning dalam praktek mengajar dengan instrumen


55
pengamatan kemampuan Guru-guru dalam penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning dalam praktek mengajar.

(7) Peneliti merekap dan menganalisis data hasil pengamatan kemampuan Guru-

guru dalam penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar

(8) Peneliti memberikan pembinaan dan pengarahan secara klasikal tentang

pentingnya penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar secara lengkap dan benar.

(9) Peneliti memberikan bimbingan teknis penyusunan penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar secara

individu

(10) Peneliti memberi tugas secara individu kepada Guru-guru untuk

penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek

mengajar

(11) Guru-guru secara bergantian melakukan pemaparan/presentasi

penerapan Model Pembelajaran Jigsaw dalam praktek mengajar yang telah

disusun secara individu

(12) Peneliti memberikan tugas kembali kepada Guru-gur uuntuk penerapan

Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar

dengan cara memperbaiki dan menyempumakan penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar Peneliti

memberi kesempatan kepada Guru-guruuntuk berkonsultasi dalam rangka

penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek

mengajar

56
(13) Peneliti memfasilitasi Guru-guruyang mengalami kesulitan menentukan

tahapan pengembangan sesuai dengan keadaan nyata yang dihadapi sekolah

dan membuat rekomendasinya dengan benar.

(14) Peneliti mengobservasi/meneliti dokumen penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar yang

menunjukkan kemampuan Guru-guru dalam penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning dalam praktek mengajar sesuai dengan instrumen

pengamatan kemampuan Guru-guru dalam penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning dalam praktek mengajar pada standar pengelolaan.

(15) Peneliti menganalisis data hasil pengamatan kemampuan Guru-guru

dalam penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar Tahap pengamatan (observing).

(16) Peneliti bersama kolaborator melakukan pengamatan terhadap kemampuan

kemampuan Guru-guru dalam penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning dalam praktek mengajar. Pengamatan menggunakan lembar

pengamatan yang mencakup 4 aspek pengamatan meliputi pengamanatan

terhadap kesesuaian bukti-bukti fisik, menuliskan ringkasan indikator berdasarkan

bukti fisik, menentukan tahapan pengembangan dan membuat rekomendasi.

(17) Peneliti bersama kolaborator melakukan pengamatan terhadap kemampuan

kemampuan Guru-guru dalam penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning dalam praktek mengajar pada standar pengelolaan. Pengamatan

menggunakan lembar pengamatan yang mencakup 4 aspek pengamatan meliputi

pengamanatan terhadap kesesuaian bukti-bukti fisik, menuliskan ringkasan

indikator berdasarkan bukti fisik, menentukan tahapan pengembangan dan


57
membuat rekomendasi.

c.Tahap refleksi (reflecting)

Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator dengan cara melakukan

pencermatan dan diskusi hasil pengamatan kemampuan Guru-guru dalam penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar pada standar pengelolaan.

Hasil pengamatan kemudian dianalisis untuk menentukan kelebihan dan kekurangan

tindakan yang dilakukan pada Siklus II serta untuk mengetahui apakah indikator capaian

penelitian yang telah ditentukan sudah tercapai apa belum.

Hasil analisa data yang terkumpul melalui observasi memberikan gambaran terhadap

perbaikan berbagai kekurangan, kesulitan dan hambatan yang timbul dalam aksi pembelajaran

guru menerapkan dan menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning dalam praktek mengajar sehari-hari sehingga masalah yang dihadapi dapat

diatasi secara tuntas.

Semua data yang terjaning melalui instrumen, hasil wawancara dan catatan-catatan

selama proses penelitian tindakan dikumpulkan, kemudian diklasifikasikan dan dianalisis

dengan model deskriptif, sehingga dapat diketahui aspek keberhasilan dan aspek kelemahan

kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus

tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan aspek keberhasilan dan aspek kelemahan tersebut

peneliti merefleksikan kembali program pembinaan pada siklus berikutnya.

58
Ket:Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator dengan cara
melakukan pencermatan dan diskusi hasil pengamatan kemampuan Guru-
guru dalam penerapan Model Pembelajaran Jigsaw dalam praktek mengajar
.

3.7. Indikator Kinerja

Sebagai indikator kinerja diharapkan guru yang menjadi subjek penelitian dapat

menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan kategori kemampuan rata-

rata baik.

Aspek yang dinilai adalah: (l) Kemampuan guru menumbuhkan minat belajar dengan

memuaskan (2) Kemampuan guru menciptakan atau mendatangkan pengalaman umum yang

dapat dimengerti semua siswa (3) Kemampuan guru menerapkan kata kunci, konsep, model,

rumus, strategi dalam pembelajaran (4) Kemampuan guru meningkatkan aktifitas belajar (5)

Kemampuan guru menyimpulkan materi pelajaran dan (6) Kemampuan guru memberikan

reward (penghargaan) kepada siswa. Kategori Penilaian terdiri dari (I) Amat Baik dengan
59
skor> 80, (2) Baik dengan skor = 68-79, (3) Cukup dengan skor = 56-67,(4) Kurang dengan

skor <55

Sebagai indikator kinerja ditetapkan 80 % dari guru yang telah disupervisi dan telah

mengikuti program pembinaan oleh pengawas sekolah memiliki kemampuan mengajar dalam

kategori baik.

Ket:Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator dengan cara


melakukan pencermatan dan diskusi hasil pengamatan kemampuan Guru-
guru dalam penerapan Model Pembelajaran Jigsaw dalam praktek mengajar

60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian Pada Kondisi Awal

4.1.1.Hasil Penelitian Pada Kondisi Awal

Pelaksanaan Tindakan Sekolah dalam pembinaan guru secara terprogram oleh

pengawas pada sekolah binaan khususnya pada wilayah (UPT SD Negeri No.104256

Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri

No.104255 Paluh Si Baji Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli

Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 Kec. Pante Labu di1akukan dalam dua

siklus. Siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Peneliti bersama Kepala

Sekolah membuka acara dan kemudian dilanjutkan pembinaan terhadap guru sejumlah 15

orang. Metodologi pembinaan dilakukan sesuai dengan pendidikan andragogi. Guru di

kelompokan beranggotakan 4 orang. Setiap anggota kelompok diberi lembaran kasus yang

telah disediakan oleh peneliti. Tiap-tiap kelompok melakukan pembahasan dengan mengacu

kepada penjelasan Peneliti. Selama proses pembinaan dilakukan pengamatan oleh Peneliti.

Pada setiap siklus, data yang diambil adalah aktivitas dan nilai tes pada akhir siklus. Data

kemampuan dan siklus ke siklus diperoleh melalui pengamatan atau observasi. Hasil observasi

yang diperoleh adalah data kemampuan guru menguasai dan menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning.

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang

mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran

menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan

dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa

61
dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya

dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan peneliti melaksanakan tugas kepengawasan

selama satu tahun di lokasi penelitian ini dan dari hasil wawancara dengan beberapa orang

guru diketahui bahwa guru belum memahami betapa pentingnya fungsi model pembelajaran

sebagai strategi belajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kesulitan yang dihadapi oleh guru antara lain adalah ; (l) menumbuhkan minat belajar

dengan memuaskan (2) menciptakan atau mendatangkan pengalaman umum yang dapat

dimengerti semua siswa (3) menerapkan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dalam

pembelajaran (4) meningkatkan aktifitas belajar (5) menyimpulkan materi pelajaran dan

(6).memberikan reward (penghargaan) kepada siswa.

Bertitik tolak dan permasalahan tersebut, peneliti menyusun program pembinaan secara

terprogram terhadap guru-guru melalui teknik-teknik supervisia akademik.

4.1.2. Hasil Penelitian Tindakan Siklus I

Untuk meningkatkan kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning, peneliti melakukan Tindakan pembinaan terprogram dengan teknik Supervisi

Akademik. Tindakan Siklus I dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Rencana Tindakan Siklus I

Pada tahap ini peneliti merencanakan hal-hal sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning sebagaimana telah teridentifikasi pada kondisi

awal.

b. Merumuskan altematif pemecahan masalah dan membuat skenario pembinaan guru

serta bahan-bahan/materi/media yang diperlukan dalam pembinaan tersebut.

c. Merumuskan indikator keberhasilan pembinaan guru.


62
d. Menentukan jadual kegiatan pembinaan guru pada Siklus I.

e. Mengkordinasikan kegiatan penelitian dengan sekolah dan guru-guru yang menjadi

subjek penelitian.

f. Mempersiapkan materi pembinaan dalam bentuk modul, daftar bacaan dan slide dalam

power point.

g. Menyiapkan instrumen untuk mengukur keberhasilan pembinaan guru dalam praktek

mengajar pada Siklus I.

4.1.3.Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan Tindakan dilakukan melalui pembinaan terprogram dengan pendekatan

andragogi, dengan mengutamakan pengung, kapan kembali pengalaman guru dalam

penerapan model pembelajaran, menganalisis, menyimpulkan, dan mengeneralisasi dalam

suasana pembinaan yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna.

Pengawas Sekolah berperan sebagai fasilitator dalam melakukan pembinaan terhadap guru-

guru yang mengajar di sekolah binaan. Pembinaan dilakukan secara individual dan kelompok

dengan metode ceramah, diskusi dan tanyajawab menggunakan refrensi dan buku-buku dan

buletin sebagai media, sarana, maupun sumber-sumber tertentu.

Sasaran pembinaan adalah 13 orang guru yang mengajar di wilayah (UPT SD Negeri

No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD

Negeri No.104255 Paluh Si Baji Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab.

Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 Kec. Pante Labu. Tujuan

pembinaan adalah agar guru memiliki kemampuan menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning.

Pada akhir pembinaan guru mendisain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan fokus pembelajaran pada penerapan model Problem Based Learning. Selanjutnya guru

63
melakukan praktik mengajar/simulasi berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran

Problem Based Learning sesuai RPP.

4.1.4.Evaluasi Tindakan Siklus I

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa dalam konteks supervisi akademik,

evaluasi merupakan proses sistematik untuk menentukan tingkat keberhasilan yang dicapai

dalam pembinaan kemampuan guru. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan apakah guru

telah mencapai kriteria pengukuran sebagaimana dinyatakan dalam indikator kinerja

pembinaan. Hasil evaluasi bermanfaat untuk menentukan validitas teknik pembinaan dan

komponen-komponennya dalam rangka perbaikan proses pembinaan berikutnya.

Fokus observasi ditekankan kepada aspek kemampuan guru menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar yaitu (1) Kemampuan

melakukan appersepsi,(2) Kemampuan menjelaskan tujuan pembelajaran, (3) Kemampuan

menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning,(4) Kemampuan

mengelompokkan siswa,(5) Kemampuan mendisain tugas kelompok,(6) Kemampuan

membimbing siswa belajar berkelompok, (7) Kemampuan menjawab pertanyaan siswa,(8)

Kemampuan menyimpulkan pelajaran,(9) Kemampuan memberikan penghargaan (reward)

terhadap kelompok siswa yang beiprestasi dan (10) Kemampuan melaksanakan penilaian.

Teknik penskoran dan pengolahan data hasil observasi dilakukan berdasarkan perencanaan

yang telah disusun sebelumnya yaitu setiap deskriptor diberi nilai 0 – 100 dengan kategori

penilaian : 90-100 = Amat Baik; 70-89= Baik; 50- 69=Cukup; 30--49=Kurang dan 0-

29=Sangat Kurang.

Data yang diperoleh melalui observasi kemudian diklasifikasikan dan disajikan pada

tabel berikut ini. Hasil observasi kemampuan guru menguasai model pembelajaran Problem

Based Learning selama siklus I terlampir pada lampiran 1. Data tersebut kemudian

diklasifikasikan dan disajikan pada tabel berikut:


64
Tabel 4.1
Hasil Observasi Kemampuan Guru
Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
Pada Siklus I
Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori
1 90 – 100 Amat Baik 0 0,0
2 70 – 89 Baik 2 15,4
3 50 – 68 Cukup 6 46,2
4 30 – 49 Kurang 5 38,5
5 0 - 29 Sangat Kurang 0 0,0
Jumlah 13 100

Berdasarkan analisa data pada tabel 4.1 dapat dinyatakan bahwa dari 13 orang guru

yang diobservasi dalam praktek mengajar menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning selama observasi kemampun guru dalam kategori Amat Baik tidak ada, kemampun

guru dalam kategori Baik 2 orang (15,4 %), kemampun guru dalam kategori Cukup 6 orang

(46,2 %) dan kemampun guru dalam kategori Kurang 5 orang (3 8,5 %), kemampun guru

dalam kategori Sangat Kurang tidak ada. Hal-hal yang merupakan aspek keberhasilan antara

lain : kemampuan melakukan appersepsi, kemampuan menjelaskan tujuan pembelajaran,

kemampuan menjawab pertanyaan siswa, kemampuan menyimpulkan pelajaran, kemampuan

memberikan penghargaan (reward) terhadap kelompok siswa yang berprestasi dan

kemampuan melaksanakan penilaian, dan hal-hal yang merupakan aspek kelemahan antara

lain: kemampuan menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning

selama pembelajaran, kemampuan mengelompokkan siswa, kemampuan mendisain tugas

kelompok dan kemampuan membimbing siswa belajar berkelompok. Berdasarkan analisis

data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning masih berada dalam kategori perbaikan. Untuk memperbaiki kondisi

tersebut, peneliti melakukan revisi terhadap program pembinaan yang telah dilakukan pada

65
Siklus I dan merefleksikannya pada Tindakan Siklus II. Fokus perbaikan pada Siklus II

ditekankan kepada aspek kelemahan yang teridentifikasi pada Siklus I.

4.1.5. Hasil Penelitian Tindakan Siklus II

Pelaksanaan Tindakan Siklus II berlangsung dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Rencana Tindakan Siklus II

Pada tahap ini peneliti kembali hal-hal sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi aspek kelemahan yang dihadapi oleh guru dalam penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning berdasarkan hasil Tindakan

Siklus I.

b. Merumuskan kembali alternative pemecahan masalah dan membuat skenario

pembinaan guru serta bahan-bahan/materi/media yang diperlukan dalam pembinaan

tersebut.

c. Merumuskan indikator keberhasilan pembinaan guru.

d. Menentukan jadual kegiatan pembinaan guru pada Siklus II.

e. Mengkordinasikan kegiatan penelitian dengan sekolah dan guru-guru yang menjadi

subjek penelitian.

f. Mempersiapkan materi pembinaan dalam bentuk modul, daftar bacaan dan slide dalam

power point.

g. Menyiapkan instrumen untuk mengukur keberhasilan pembinaan guru dalam praktek

mengajar pada Siklus II.

2. Pelaksanaan Tindakan Sikius II

Pelaksanaan Tindakan dilakukan melalui pembinaan terprogram dengan pendekatan

andragogi, yaitu lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman guru dalam

penerapan model pembelajaran, menganalisis, menyimpulkan, dan mengeneralisasi dalam

66
suasana pembinaan yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna.

Pengawas Sekolah berperan sebagai pembina dan fasilitator.

Pembinaan dilakukan secara individual dan kelompok dengan metode ceramah, diskusi

dan tannya jawab menggunakan referensi dan buku-buku dan bulletin sebagai media, sarana,

maupun sumber-sumber tertentu.

Sasaran pembinaan adalah 13 orang guru SD Negeri No. 104256 Rugemuk Kec. Pante

Labu karena peneliti bertugas di sekolah tersebut sebagai pengawas. Tujuan pembinaan adalah

agar guru memiliki kemampuan menerapkan model Problem Based Learning. Fokus

pembinaan ditekankan kepada perbaikan aspek kelemahan mengajar ditemukan pada Siklus I

antara lain meningkatkan kemampuan guru pada kemampuan menjelaskan langkah-langkah

model pembelajaran Problem Based Learning, kemampuan mengelompokkan siswa,

kemampuan mendisain tugas kelompok dan kemampuan membimbing siswa belajar

berkelompok. Pada akhir pembinaan guru merevisi kembali Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) kemudian diterapkan kembali dalam praktik mengajar /simulasi dan

peneliti melakukan observasi terbadap aktivitas mengajar tersebut.

3. Evaluasi Tindakan Siklus II

Evaluasi diakukan dengan observasi terhadap kemampuan menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning di kelas. Fokus observasi ditekankan kepada perbaikan

aspek kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam

praktek mengajar yaitu: (1) Kemampuan melakukan appersepsi, (2) Kemampuan menjelaskan

tujuan pembelajaran,(3) Kemampuan menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran

Problem Based Learning, (4) Kemampuan mengelompokkan siswa,(5) Kemampuan

mendisain tugas kelompok,(6) Kemampuan membimbing siswa belajar berkelompok, (7)

Kemampuan menjawab pertanyaan siswa,(8) Kemampuan menyimpulkan pelajaran,(9)

Kemampuan memberikan penghargaan (reward) terhadap kelompok siswa yang berprestasi


67
dan (10) Kemampuan melaksanakan penilaian. Teknik penskoran dan pengolahan data basil

observasi sama dengan siklus sebelumnya.

Hasil observasi terhadap guru-guru (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD

Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji

Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap

Tahun Pelajaran 2018/2019 Kec. Pante Labu menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning setelah mengikuti program pembinaan pada Tindakan Siklus II adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.2
Hasil Observasi Kemampuan Guru
Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
Pada Siklus II
Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori
1 90 – 100 Amat Baik 3 23,08
2 70 – 89 Baik 8 61,54
3 50 – 68 Cukup 2 15,38
4 30 – 49 Kurang 0 0
5 0 - 29 Sangat Kurang 0 0
Jumlah 13 100

Berdasarkan analisia data pada tabel 4.2 dapat dinyatakan bahwa dari 13 orang guru

yang diobservasi dalam praktek mengajar dalam penerapan model pembelajaran Problem

Based Learning temyata 3 orang (23,08 %) berada dalam kategori kemampuan Amat Baik, 8

orang (61,54 %) berada dalam kategori kemampuan Baik dan 2 orang (15,38%) berada dalam

kategori kemampuan Cukup. Kategori kemampuan Kurang dan Sangat Kurang tidak ada path

siklus II. Hal-hal yang merupakan aspek kelemahan pada Siklus I telah mengalami perbaikan

antara lain kemampuan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning,

kemampuan mengelompokkan siswa, kemampuan mendisain tugas kelompok dan kemampuan

68
membimbing siswa belajar berkelompok. Berdasarkan analisis data tersebut dapat disimpulkan

bahwa kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning telah

mengalami peningkatan secara signifikan.

4.2. Pembahasan

Dengan membandingkan hasil analisis data yang diperoleh selama Penelitian Tindakan

Siklus I dan Siklus II dapat dinyatakan bahwa telah terjadi peningkatan kemampuan guru

menerapkan pembelajaran Problem Based Learning setelah mengikuti pembinaan terprogram.

Indikasi tersebut dapat dilihat berdasarkan peningkatan jumlah guru yang mengalami

perbaikan kualitas kemampuan menggunakan pembelajaran Problem Based Learning yang

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.3
Perbandingan Hasil Observasi Kemampuan Guru
Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
Pada Siklus I dan Siklus II

Nilai Siklus I Silus II


No
Klasifikasi Kategori (%) (%)
1 90 – 100 Amat Baik 0,0 23,08
2 70 – 89 Baik 15,4 61,54
3 50 – 68 Cukup 46,2 15,38
4 30 – 49 Kurang 38,5 0
5 0 - 29 Sangat Kurang 0,0 0
Jumlah 13 100

Berdasarkan analisa data pada tabel 4.3 dapat dinyatakan bahwa pada Siklus I jumlah

guru yang mampu menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kategori

A (Amat Baik) tidak ada, akan tetapi pada Siklus II menjadi 23,08 %; demikian juga jumlah

guru yang mampu menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kategori

B (Baik) bertambah dan 15,4 % pada Siklus I menjadi 6 1,54 % path Siklus II. Disisi lain

69
terjadi pula pengurangan jumlah guru pada kategori Kurang dan 38,5 % pada Siklus I menjadi

0 % pada Siklus II. Dilihat dari aspek penguasaan kemampuan menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning berdasarkan komponen hasil observasi antar siklus

menunjukkan adanya suatu perbaikan yang signifikan terhadap kualitas kemampuan guru.

Beberapa aspek kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning

yang mengalami peningkatan antara lain: kemampuan menjelaskan langkah-langkah model

pembelajaran Problem Based Learning, kemampuan mengelompokkan siswa, kemampuan

mendisain tugas kelompok clan kemampuan membimbing siswa belajar berkelompok.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru menerapkan

model pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan secara signifikan.

Peningkatan tersebut merupakan hasil pembinaan melalui Supervisi Akademik yang telah

dilakukan oleh Pengawas Sekolah melalui Penelitian Tindakan.

Ket:model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan


memecahkan masalah dalam belajar pada SD Negeri No. 104256 Rugemuk Kec.
Pante Labu Tahun Pelajaran 2018/2019

70
Melalui model Problem Based Learning ini terlihat hubungan siswa dengan guru

sangat signifikan karena guru tidak dianggap sosok yang menakutkan tetapi sebagai fasilitator

dan mitra untuk berbagi pengalaman sesuai dengan konsep Creatif Learning yaitu melalui

discovery dan invention serta creativity and diversity sangat menonjol dalam model

pembelajaran ini. Dengan model Problem Based Learning guru hanya mengarahkan strategi

yang efektif dan efisien yaitu belajar bagaimana cara belajar (learning how to learn). Dalam

metode learning how to learn guru hanya sebagai guide (pemberi arah/petunjuk) untuk

membantu siswa jika menemukan kesulitan dalam mempelajari dan menyelesaikan masalah.

Melalui metode learning how to learn siswa dapat mengeksplorasi dan mengkaji setiap

persoalan dalam pembelajaran. Dalam model Problem Based Learning melalui diskusi

kelompok guru dapat mengamati karakteristik atau gaya belajar masing-masing siswa. Ada

kelompok siswa yang lebih suka membaca daripada dibacakan kasusnya oleh orang lain.

Siswa yang lebih suka membacakan kasus dalam hal ini tergolong kepada siswa yang

memiliki potensi atau modalitas visual (gaya belajar visual). Sedangkan siswa yang lebih suka

berdialog, saling mengajukan argumentasi dengan cara mendengarkan siswa yang lain

sewaktu menyampaikan pendapatnya barn kemudian menyampaikan pendapatnya tergolong

kepada siswa yang memiliki potensi atau modalitas Auditorial (gaya belajar Auditorial). Dan

siswa yang dengan lugas, lincah dan fleksibel, selarn melihat, mendengar uraian dan siswa

yang lain, dia juga mengakomodir semua permasalahan, mampu membuktikan teori kedalam

praktek, mampu memecahkan masalah secara rasional, tergolong kepada kelompok belajar

yang memiliki potensi atau modalitas Kinestetik (gaya belajar Kinestetik). Kelompok

kinestetik ini tergolong kepada tipe belajar konvergen dimana siswa memiliki kekuatan otak

kiri lebih dominan dan cenderung bertanya dengan menggunakan kata tanya “How”

(bagaimana). Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah diatas presentasi ketercapaian

pada siklus pertama mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus kedua, maka dapat
71
disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan pada Bab II

bahwa melalui model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan memecahkan

masalah dalam belajar pada (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.

105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Rugemuk Pante

Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran

2018/2019 Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran 2018/2019.

72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan guru menerapkan

model pembelajaran Based Learning Problem di SD Negeri No. 104256 Rugemuk Kec.

Pante Labu. Hal ini terbukti, bahwa pada Siklus I jumlah guru yang mampu menerapkan

model pembelajaran Problem Based Learning dalam kategori A (Amat Baik) tidak ada,

akan tetapi pada Siklus II menjadi 23,08 %; demikian juga jumlah guru yang mampu

menerapkan pembelajaran Problem Based Learning dalam kategori B (Baik) bertambah

dan 15,4 % pada Siklus I menjadi 61,54 % pada Siklus II. Disisi lain terjadi pula

pengurangan jumlah guru pada kategori Cukup dan 46,2 % pada Siklus I menjadi 15,38 %

pada Siklus II. Kemampuan guru kategori Cukup 38,5 % pada siklus I menjadi tidak ada

pada siklus II. Dilihat dari aspek penguasaan kemampuan menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning berdasarkan komponen hasil observasi antar

siklus menunjukkan adanya suatu perbaikan yang signifikan terhadap kualitas

kemampuan guru dengan jumlah 84,62 %. Beberapa aspek kemampuan guru menerapkan

model pembelajaran Problem Based Learning yang mengalami peningkatan antara lain:

kemampuan menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning,

kemampuan mengelompokkan siswa, kemampuan mendisain tugas kelompok dan

kemampuan membimbing siswa belajar berkelompok. Berdasarkan uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning mengalami peningkatan secara signifikan. Peningkatan tersebut merupakan hasil

73
pembinaan melalui Supervisi Akademik yang telah dilakukan oleh Pengawas Sekolah

melalui Penelitian Tindakan.

2. Model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa,

hal ini terbukti dan antusias siswa dalam diskusi kelompok.

3. Model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa selama mengikuti

pembelajaran, hal ini terbukti sebagai contoh; keberanian siswa dalam bertanya dan

mengemukakan pendapat.

5.2. Saran

1.Agar guru-guru dapat menerapkan model Problem Based Learning dalam pembelajaran

mata pelajaran masing-masing.

2.Agar Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dinas Pendidikan memberikan motivasi

kepada guru-guru untuk melakukan Penelitian Tindakan untuk memperbaiki kualitas

pengajaran.

3.Agar Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dinas Pendidikan menyediakan anggaran

untuk kegiatan Penelitiai Tindakan bagi guru-guru maupun pengawas.

4. Hendaknya guru memiliki ketrampilan dalam pembuatan rencana pelaksanaan

pembelajaran baik yang berupa silabus maupun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), karena perencanaan pembelajaran merupakanperangkat utama yang dipakai

guru seba- gai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran

5.Kepala Sekolah : Bimbingan terprogram kepada guru-guru merupakan salah satu

alternatif untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam menyelesaikan administrasi

terutama dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang standar, oleh

karena itu Kepala Sekolah hendaknya melakukan pembinaan secara kontinue;

74
6.Hendaknya mau menerapkan bimbingan terprogram dalam melaksanakan

supervisi ke sekolah-sekolah guna meningkatkan kemampuan guru terutama dalam

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

Ket:Bimbingan terprogram kepada guru-guru merupakan salah satu


alternatif untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam menyelesaikan
administrasi terutama dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang standar, oleh karena itu Kepala Sekolah hendaknya melakukan
pembinaansecarakontinue

75
DAFTAR PUSTAKA
_________, 2006, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang Standar
Isi, Jakarta.

Dasim Budimansyah. 2002.Model Pembelajaran dan Penilian Portofolio, Bandung: PT.


Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Kurikulum IPS tahun 2006. Jakarta:Depdiknas

Gie, The Liang. 1980. Cara Belajar yang Efisien. Jakarta: Jembatan.

Oemar Hamalik. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung :Tarsito.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina

Aksara.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

Jakarta : BSNP.

Depdikbud. 1992. Buku Pedoman Penyelenggaraan Musyawarah Guru Mata Pelajaran.

Jakarta : Depdikbud. Depdikbud. 1993. Dengan Pemantapan Kerja Guru Kita Siapkan

Sumber Daya Manusia yang Berkualitas

Untuk Menyongsong Pembangunan Jangka Panjang Tahap II. Jakarta : Depdikbud.

Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.41 tahun 2007 Tentang Standar

Proses Pen- didikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.

Erna Rahmawati, 2013. Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelaja- ran Melalui Bimbingan Terprogram.Brebes..(tidak

dipublikasikan)

76
Lampiran 1

BIODATA PENELITI

NAMA PENELITI : SURYA DARMA,S.Pd.

NIP : 19651231 200003 1 086

PANGKAT/ GOLONGAN : PEMBINA Tk.1, GOL. IV/b

JABATAN : PENGAWAS SD KAB.DELI SERDANG

TEMPAT /TANGGAL LAHIR : 31 DELI SERDANG 1965

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

ALAMAT RUMAH : JL.DELI SERDANG

RUMPUN MATA PELAJARAN : PENGAWAS MAPEL

UNIT KERJA : DINAS PENDIDIKAN KAB.DELI SERDANG

ALAMAT KANTOR : JL.KARYA KASIH NO.1 LUBUK PAKAM

77
Lampiran 2:

BIODATA KOLABORATOR

Kolabolator 1

NAMA : SURYA DARMA,S.Pd.

NIP : 19651231 200003 1 086

JABATAN : PENGAWAS TK SD KAB.DELI SERDANG

UNIT KERJA : DINAS PENDIDIKAN KAB.DELI SERDANG

Kolabolator 2

NAMA : MAHYUDIN HARAHAP,S.Pd.

NIP : 19631212 198501 1 005

JABATAN : KOORDINATOR DISDIKPORA KAB.DELI SERDANG

UNIT KERJA : DINAS PENDIDIKAN KAB.DELI SERDANG

78
LAMPIRAN : 3 PROGRAM DAN JADWAL PENELITIAN
PROGRAM DAN JADWAL PELAKSANAN PENELITIAN
NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Pengurusan Perijinan 16 Pebruari 2019
2. Pemantaban proposal PTS 20 Pebruari 2019
3. Konsolidasi dengan Kolaborator 03 Maret 2019 -
dan Peserta
4. Penentuan jadwal PTS 03 Maret 2019
5. Pelaksanaan Pembinaan -
Terprogram
a. Tahap/ siklus Pertama 04 Pebruari dan
12 Maret 2019
b. Tahap /siklus kedua 08 April dan
20 Mei 2019
6. Pengumpulan RPP tahap 28 Pebruari 2019
pertama
7. Pengumpulan RPP tahap kedua 30 Mei 2019
8. Pengumpulan data PTS Pebruari- Mei 2019 Peneliti
9. Analisa Data PTS Pebruari- Mei 2019 Peneliti
10. Penyusunan Laporan PTS Pebruari- Mei 2019 Peneliti
11. Desiminasi PTS Mei 2019 Peneliti
12. Penjilidan PTS Mei 2019 Peneliti

Medan, 20 Pebruari 2019


Peneliti/ Pengawas

Surya Darma,S.Pd.
NIP.19651231 200003 1 086

79
LAMPIRAN : 4. SURAT LJIN PENELITIAN

DINAS PENDIDIKAN
UPT SD NEGERI NO.104256 RUGEMUK
JL. PALUH SI BAJI KEC.PANTE LABU
KEBUPATEN DELI SERDANG

SURAT KETERANGAN
Nomor :
Kepala UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Surya Darma,S.PdM.Pd
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas SD Kab..Deli Serdang
Alamat : Jln. Paluh Si Baji Kec.Pantai Labu
Benar yang bersangkutan telah mendapat izin untuk melakukan PenelitianTindakan Sekolah di
UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk dengan judul" Upaya Meningkatkan Kemampuan
Guru Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante
Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Lubuk Pakam,04 Pebruari 2019


Mengetahui,
Kepala UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk

YUNIARTI,S.Pd
NIP. 19790606 200903 2 012

80
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG
JL.KARYA KASIH NO.1 LUBUK PAKAM
TEL.061-7956623 FAKS 061-7954043 LUBUK PAKAM

SURAT KETERANGAN
Nomor :

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas TK SD KB.Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.PanteLabu
Benar yang bersangkutan telah mendapat izin untuk melakukan Penelitian Tindakan Sekolah
di UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan
Guru Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante
Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Deli Serdang,06 Pebruari 2019


Mengetahui,
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Kepala Sub Bagian Kepegawaian

ROMA PUTRA,M.Pd.
NIP.19811221 201101 1 008

81
LAMPIRAN : 5 . HASIL ANGKET PRA PENELITIAN
ANGKET SEBELUM PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

Petunjuk Pengisian:
1. Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan keadaan Anrla yang sebenarnya.
2. Jawaban Anda tidak mempengaruhi hal apapun terkait dengan jabatan atau
statuskepegawaian Anda.
3. Pilihlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada altematif yang
disediakan.
1. Menurut Anda, apakah Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model
Pembelajan Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram mempunyaiperan
penting dalam proses pembelajaran ?
a. Sangat Penting
b. Penting
c. Agak .Penting
d. Tidak Penting
2. Apakah Anda tahu Menerapkan Model Pembelajan Problem Based Learning Melalui
Melalui Pembinaan Terprogram?
a. Sangat tabu
b. Tabu
c. Kurang tabu
d. Tidak tabu
3. Apakah Guru perlu Kemampuan Guru Menerapkan Model Pembelajan Problem Based
Learning Melalui Melalui Pembinaan Terprogram Perlu
a. Kurang Perlu
b. Tidak Perlu
a. Apakah dalam dua tabun terakhir ini Anda Kemampuan Guru Menerapkan Model
Pembelajan Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Tidak perna
4. Apakah Anda mengetahui manfaat Kemampuan Guru Menerapkan Model Pembelajan
Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram dalam kegiatan pembelajaran
sehari - hari.?
a. Sangat tabu
b. Tabu
c. Kurang tabu
d. Tidak tabu
Lubuk Pakam, 09 Pebruari 2019
Peserta

K.Sipayung,S.Pd.

82
Lampiran : 6

PERNYATAAN KESANGGUPAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Syariah Mahmudah,S.Pd

Mata Pelajaran : Guru Kelas

Unit Kerja : SD Negeri 104255 Palu Sibaji Kec.Pante Lab

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian tindakan sekolah
dibidang kepengawasan yang UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk Kec.Pante Labu dengan
judul" Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri
No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD
Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli
Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Oleh:
Nama : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas SD Kab.Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.Pante Labu

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Pante Labu,04-02-2019
Yang membuat pernyataan

Syariah Mahmudah,S.Pd.

83
PERNYATAAN KESANGGUPAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Mat Yaman,M.Pd..

Mata Pelajaran : Guru Kelas

Unit Kerja : SD Negeri No.1054256 Regemuk Pante Labu

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian tindakan sekolah
dibidang kepengawasan yang berjudul” Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru
Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante
Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Oleh:
Nama : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas TK SD Kab..Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.Pante Labu

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Pante Labu,05-02-2019
Yang membuat pernyataan

Mat Yaman,M.Pd

84
PERNYATAAN KESANGGUPAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Khairani,S.Pd.

Mata Pelajaran : Guru Kelas

Unit Kerja : SD Negeri No.1054256 Regemuk Pante Labu

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian tindakan sekolah
dibidang kepengawasan yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru
Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante
Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.

Oleh:
Nama : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas TK SD Kab..Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.Pante Labu

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Pante Labu,04-02-2019
Yang membuat pernyataan

Khairani,S.Pd.
85
PERNYATAAN KESANGGUPAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Rostina,S.Pd,SD.

Mata Pelajaran : Guru Kelas

Unit Kerja : SD Negeri No.1054256 Regemuk Pante Labu

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian tindakan sekolah
dibidang kepengawasan yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru
Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Rugemuk
Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Oleh:
Nama : Surya Darma,S.PdM.Pd
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas TK SD Kab..Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.Pante Labu

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Pante Labu,06-02-2019
Yang membuat pernyataan

Rostina,S.Pd,SD

86
PERNYATAAN KESANGGUPAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Israyani,S.Pd

Mata Pelajaran : Guru Kelas

Unit Kerja : SD Negeri 104255 Palu Sibaji Kec.Pante Labu

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian tindakan sekolah
dibidang kepengawasan yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru
Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Rugemuk
Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Oleh:
Nama : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas TK SD Kab.Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.Pantai Labu

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenamya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

PanteLabu,07-02-2019
Yang membuat pernyataan

Israyani

87
LAMPIRAN : 7
BIODATA SINGKAT SUBJEK PENELITIAN
DAFTAR NAMA PESERTA UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU
MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI
PEMBINAAN TERPROGRAM DI WILAYAH (UPT SD NEGERI NO.104256
RUGEMUK ,UPT SD NEGERI NO. 105336 RANTO PANJANG PANTE LABU, UPT SD
NEGERI NO.104255 PALUH SI BAJI RUGEMUK PANTE LABU ) SE-SUB RAYON
WILAYAH BINAAN KAB. DELI SERDANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN
2018/2019”.

Pangkat/
No Nama / NIP Unit Kerja
Golongan
SD Negeri No. 1054256
1 Rostina,S.Pd,SD Pembina / IVb
Regemuk Pante Labu
SD Negeri No. 1054256
2 Khairani,S.Pd. Pembina / IVb
Regemuk Pante Labu
SD Negeri No. 1054256
3 Mat Yaman,M.Pd Pembina / IVb
Regemuk Pante Labu
SD Negeri No. 1054256
4 Ngadimin,S.Pd Pembina / IVb
Regemuk Pante Labu
Saminah,S.Pd SD Negeri No. 1054256
5 Pembina / IVb
Regemuk Pante Labu
SD Negeri 104255 Palu
6 Syariah Mahmudah,S.Pd Pembina / IVb
Sibaji Kec.Pante Labu
SD Negeri 104255 Palu
7 Taudiq ,S.Pd Pembina / IVb
Sibaji Kec.Pante Labu
SD Negeri 104255 Palu
8 Israyani ,S.Pd Pembina / IVb
Sibaji Kec.Pante Labu
SD Negeri 104255 Palu
9 Suliono,S.Pd Pembina / IVb
Sibaji Kec.Pante Labu
SD Negeri 104255 Palu
10 Eva Yohana,S.Pd Pembina / IVb
Sibaji Kec.Pante Labu

88
SD Negeri No. 105336
11 K.Sipayung,S.Pd. Pembina / IVb
Ranto Panjang Pante Labu
SD Negeri No. 105336
12 Sumiati,S.Pd Pembina / IVb
Ranto Panjang Pante Labu
SD Negeri No. 105336
13 Indah Wati,S.Pd Pembina / IVb
Ranto Panjang Pante Labu
SD Negeri No. 105336
14 Selfiana,S.Pd Pembina / IVb
Ranto Panjang Pante Labu
SD Negeri No. 105336
15 Indah Wati,S.Pd Pembina / IVb
Ranto Panjang Pante Labu

Lubuk Pakam ,05-02-2019


Peneliti,

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086

89
Lampiran : 8
INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
Nama Guru :
Kelas :
Standard Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
No Aspek Yang Dinilai Skor (0-100)
1 Kemampuan Guru menumbuhkan minat belajar dengan
memuaskan
2 Kemampuan Guru menciptakan atau mendatangkan
pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa
3 Kemampuan Guru menerapkan kata kunci, konsep,
model, rumus, strategi dalam pembelajaran
4 Kemampuan Guru meningkatkan aktifitas belajar
5 Kemampuan Guru menyimpulkan materi pelajaran
6 Kemampuan Guru memberikan reward (penghargaan)
kepada siswa
Jumlah
Rata-Rata
Kategori
ULASAN

SARAN

Keterangan : A = 81-100, B = 61-80, C = 41-60, D = 21-40, dan E = 00-21


Lubuk Pakam, 20 Mei 2019
Mengetahui Peneliti
Kepala UPT SD Negeri No.104256
Rugemuk Kec. Pante Labu

YUNIARTI,, S.Pd. SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19790606 200903 2 012 NIP. 19651231 200003 1 086

90
Lampiran: 9
CATATAN LAPANGAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS I

1. Nama Sekolah : UPT SD Negeri 104256 Rugemuk Kec. Pante Labu


2. Pengamatan : Di dalam kelas
3. Pelaku Pengamatan : Peneliti
No Aspel Kegiatan Komentar
1 Siswa
a. Aktifitas belajar Kurang Baik Siswa kurang aktif dalam belajar
berkelompok
b. Motivasi Tidak Ada Siswa kurang termotivasi dengan
adanya model gambar, sehingga
siswa mencari jenis hewan dan
tumbuhan yang belum ada di model
c. Interaksi antar Kurang baik Siswa tidak saling bertukar
siswa pendapat tentang jenis hewan dan
tumbuhan yang dilestarikan sesuai
yang diketahuinya
d. Interaksi antar Tidak Ada Siswa tidak menjawab pertanyaan-
Guru pertanyaan dari guru

Lubuk Pakam, 09 Juli 2019


Mengetahui Peneliti
Kepala UPT SD Negeri 104256 Rugemuk
Kec. Pante Labu

Yuniarti S.Pd. SURYA DARMA, S.Pd


NIP.19700907 199401 2 003 NIP. 19651231 200003 1 086

91
Lampiran :10
CATATAN LAPANGAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS II
1. Nama Sekolah : UPT SD Negeri 104256 Rugemuk Kec. Pante Labu
2. Pengamatan : Di dalam kelas
3. Pelaku Pengamatan : Peneliti
No Aspel Kegiatan Komentar
1 Siswa
a. Aktifitas belajar Sudah Baik Siswa aktif dalam belajar
berkelompok
b. Motivasi Ada Siswa telah termotivasi dengan
adanya model gambar, sehingga
siswa mencari jenis hewan dan
tumbuhan yang belumada di model
c. Interaksi antar Sudah baik Siswa saling bertukar pendapat
siswa tentang jenis hewan dan tumbuhan
yang dilestarikan sesuai yang
diketahuinya
d. Interaksi antar Ada Siswa menjawab pertanyaan-
Guru pertanyaan dari guru

Lubuk Pakam, 09 Pebruari 2019


Mengetahui Peneliti
Kepala UPT SD Negeri 104256 Rugemuk
Kec. Pante Labu

YUNIARTI, S.Pd. SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19790606 200903 2 012 NIP. 19651231 200003 1 086

92
Lampiran :11
PANDUAN WAWANCARA DENGAN GURU
Lamanya wawancara : 30 Menit

CATATAN
NO PERTANYAAN
PENGAMAT
1 KD/Indikator apa yang akan Saudara sajikan?
2 Metode apa yang akan Saudara gunakan dalam
pembelajaran KD ini ? Apa alasan Anda memilih
metode tersebut ?
3 Alat dan bahan (sumber belajar) apakah yang saudara
siapkan ? Jelaskan alasannya!
4 Ceritakan tahapan pembelajaran yang akan Saudara
sajikan ?
5 Persiapan tertulis apa saja yang Saudara buat ?
6 Materi aua yang dianggap sulit oleh siswa berdasarkan
perkiraan Saudara ?
Jika ada,materi apa? Jelaskan alasan Saudara !
7 Kompetensi apa yang bisa dimiliki siswa setelah
mengikuti pembelajaran sesuai dengan harapan
saudara?
8 Apa yang perlu mendapat perhatian khusus pada
pembelajaran kali ini ?

Lubuk Pakam, 20 Mei 2019


Mengetahui Peneliti
Kepala UPT SD Negeri 104256 Rugemuk
Kec. Pante Labu

YUNIARTI, S.Pd. SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19790606 200903 2 012 NIP. 19651231 200003 1 086

93
Lampiran:12
INSTRUMEN SUPERVISI
STANDAR PROSES (PBM)

Nama Guru : Kecamatan :


Nama Sekolah : Kab/Kota :
Mengajar Kelas : Hari/Tanggal :

Skor perolehan
No Komponen standard proses A B C D E Ket
90-100 70-89 50-69 30-49 <29
1 Guru memiliki RPP
2 Guru memiliki SKH yang sesuai dengan PBM
3 Kesesuaian materi dengan waktu
4 Penugasan Materi
5 Penggunaan/penguasaan Metode
6 Penggunaan strategi kegiatan pembelajaran
yang bervariasi
7 Penggunaan / penguasaan alat peraga
8 PBM mengarah ke pembentukan perilaku
9 PBM mengarah ke pencapaian Kemampuan
Dasar
10 Keterampilan membuka kegiatan mengarah
pada kegiatan sesuai dengan tema
11 Keterampilan bertanya dasar
12 Keterampilan menjelaskan
13 Keterampilan member penguatan/motivasi
14 Sukap Guru
15 Respon Siswa
16 Penguasaan Kelas
17 Pelaksanaan Penilaian
18 Keterampilan Menutup Kegiatan
Jumlah Skor Perolehan

Nilai Akhir :

Kesimpulan
a. Kekuatan .........................................
b. Kelemahan

Saran Pembinaan : ......................................................

Pante Labu, 28 Maret 2019


Peneliti

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086
94
Lampiran :13

HASIL OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL


PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SIKLUS I

Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori

1 90 – 100 Amat Baik 0 0,0

2 70 – 89 Baik 2 15,4

3 50 – 68 Cukup 6 46,2

4 30 – 49 Kurang 5 38,5

5 0 - 29 Sangat Kurang 0 0,0

Jumlah 13 100

Pante Labu, 12 Maret 2019


Peneliti

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086

95
Lampiran :14

DATA KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN PEMBELAJARAN PROBLEM


BASED LEARNING PADA SIKLUS I

Aspek Yang Diobservasi


Kode Rata-
No Jumlah Kategori
Guru rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 MY 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 700 70 B
2 R 70 80 70 80 80 70 70 70 70 70 730 73 B
3 RS 60 60 60 65 60 65 65 65 60 60 620 62 C
4 J 55 60 60 65 60 60 60 55 65 60 600 60 C
5 N 65 65 65 65 60 55 55 55 55 65 605 60,5 C
6 K 60 60 60 65 60 65 65 65 60 60 620 62 C
7 S 55 45 45 45 45 50 60 45 45 50 485 48,5 D
8 IP 45 45 45 45 45 45 45 55 55 65 490 49 D
9 M 60 60 60 65 60 65 65 65 60 60 620 62 C
10 HH 55 60 60 65 60 60 60 55 65 60 600 60 C
11 SMH 45 50 50 50 45 45 50 55 50 50 490 49 D
12 HS 45 50 60 45 40 45 45 65 45 45 485 48,5 D
13 EK 45 50 50 45 50 50 50 50 50 50 490 49 D
14 HS 45 50 60 45 40 45 45 65 45 45 485 48,5 D
15 EK 45 50 50 45 50 50 50 50 50 50 490 49 D

Aspek yang diobservasi :


(1) Kemampuan melakukan appresepsi, (2) Kemampuan menjelaskan tujuan
pembelajaran, (3) Kemampuan menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran
Problem Based Learning, (4) Kemampuan mengelompokkan siswa, (5) Kemampuan
mendisain tugas kelompok, (6) kemampuan membimbing siswa belajar berkelompok,
(7) Kemampuan menjawab pertanyaan siswa,(8) Kemampuan menyimpulkan
pelajaran,(9) Kemampuan memberikan penghargaan (reward) terhadap kelompok
siswa yang berprestasi dan (10) kemampuan melaksanakan penilaian.

Pante Labu, 12 Maret 2019


Peneliti

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086

96
Lampiran :15

HASIL OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL


PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SIKLUS II

Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori

1 90 – 100 Amat Baik 3 23,08

2 70 – 89 Baik 8 61,54

3 50 – 68 Cukup 2 15,38

4 30 – 49 Kurang 0 0

5 0 - 29 Sangat Kurang 0 0

Jumlah 13 100

Pante Labu, 08 April 2019


Peneliti

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086

97
Lampiran : 16

DATA KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN PEMBELAJARAN PROBLEM


BASED LEARNING PADA SIKLUS II

Aspek Yang Diobservasi


Kode Rata-
No Jumlah Kategori
Guru rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 MY 95 95 90 95 85 85 85 90 90 90 900 90 A
2 R 90 80 90 95 90 95 90 90 90 90 900 90 A
3 RS 70 85 85 75 80 85 75 80 80 80 795 79,5 B
4 J 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 750 75 B
5 N 75 75 75 75 60 75 75 75 75 70 730 73 B
6 K 60 60 60 65 75 75 75 75 75 75 695 69,5 B
7 S 55 45 45 45 45 50 60 45 45 50 485 48,5 B
8 IP 45 45 45 45 45 45 45 55 55 65 490 49 B
9 M 95 95 80 90 90 90 90 90 95 95 910 91 A
10 HH 55 60 60 65 60 60 60 55 65 60 600 60 C
11 SMH 65 65 65 65 65 65 65 65 65 55 640 64 C
12 HS 45 50 65 65 55 65 65 65 65 65 605 60,5 C
13 EK 70 70 70 70 70 75 65 70 70 70 700 70 B

Aspek yang diobservasi :


(1) Kemampuan melakukan appresepsi, (2) Kemampuan menjelaskan tujuan
pembelajaran, (3) Kemampuan menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran
Problem Based Learning, (4) Kemampuan mengelompokkan siswa, (5) Kemampuan
mendisain tugas kelompok, (6) kemampuan membimbing siswa belajar berkelompok,
(7) Kemampuan menjawab pertanyaan siswa,(8) Kemampuan menyimpulkan
pelajaran,(9) Kemampuan memberikan penghargaan (reward) terhadap kelompok
siswa yang berprestasi dan (10) kemampuan melaksanakan penilaian.

Pante Labu, 20 Mei 2019


Peneliti

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086

98
Lampiran : 17
DAFTAR NAMA GURU SD NEGERI NO. 104256 RUGEMUK PANTE LABU
PESERTA PEMBINAAN TERPROGRAM PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
PADA SUKLUS I
NO NAMA GURU TANDA TANGAN
1 Syariah Mahmudah,S.Pd 1

2 Taudiq ,S.Pd 2

3 Israyani ,S.Pd 3

4 Suliono,S.Pd 4

5 Eva Yohana,S.Pd 5

6 Rostina,S.Pd,SD 6

7 Khairani,S.Pd. 7

8 Mat Yaman,M.Pd 8

9 Ngadimin,S.Pd 9

10 Saminah,S.Pd 10

11 K.Sipayung,S.Pd. 11

12 Sumiati,S.Pd 12

13 Indah Wati,S.Pd 13

14 Selfiana,S.Pd 14

15 Indah Wati,S.Pd 15

Lubuk Pakam, 12 Maret 2019


MENGETAHUI : Peneliti
Kepala SD NegerI 104256 Rugemuk
Pantai Labu

YUNIARTI, S.Pd SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19790606 200903 2 012 NIP. 19651231 200003 1 086
99
Lampiran : 18
DAFTAR NAMA GURU SD NEGERI NO. 104256 RUGEMUK PANTE LABU
PESERTA PEMBINAAN TERPROGRAM PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
PADA SUKLUS II
NO NAMA GURU TANDA TANGAN
1 Syariah Mahmudah,S.Pd 1

2 Taudiq ,S.Pd 2

3 Israyani ,S.Pd 3

4 Suliono,S.Pd 4

5 Eva Yohana,S.Pd 5

6 Rostina,S.Pd,SD 6

7 Khairani,S.Pd. 7

8 Mat Yaman,M.Pd 8

9 Ngadimin,S.Pd 9

10 Saminah,S.Pd 10

11 K.Sipayung,S.Pd. 11

12 Sumiati,S.Pd 12

13 Indah Wati,S.Pd 13

14 Selfiana,S.Pd 14

15 Indah Wati,S.Pd 15

Lubuk Pakam, 20 Mei 2019


MENGETAHUI : Peneliti
Kepala SD NegerI 104256 Rugemuk
Pantai Labu

YUNIARTI, S.Pd SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19790606 200903 2 012 NIP. 19651231 200003 1 086

100
LAMPIRAN : 19

FOTO-FOTO KEGIATAN PENELITIAN

1.1 FOTO KEGIATAN PEMBINAAN SIKLUS I PERTEMUAN I

101
1.2 FOTO KEGIATAN PEMBINAAN SIKLUS I PERTEMUAN II

1.3 FOTO KEGIATAN PEMBINAAN SIKLUS 1I PERTEMUAN I


102
103
1.4 FOTO KEGIATAN PEMBINAAN SIKLUS 1I PERTEMUAN II

LAMPIRAN : 20

LAPORAN SEMINAR PENELITIAN


104
SUSUNAN BUKTI
LAPORAN HASIL PENYELENGGARAAN SEMINAR

1. Halaman Sampul

2. Lembar Pengesahan

3. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang

4. Surat Undangan Seminar (Nara Sumber)

5. Surat Undangan Seminar (Peserta)

6. Susuna Acara Penyelenggaraan Seminar

7. Berita Acara Pelaksanaan Seminar

a. Lampiran 1 (notulen jalannya acara seminar)

b. Lampiran 2 (Daftar Hadir Peserta)

c. Lampiran 3 (Bahan Paparan Penyaji)

d. Lampiran 4 (Foto, Kegiatan Seminar PTS)

105
LAMPIRAN :21

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG


JL. KARYA ASIH NO. 1 LUBUK PAKAM
TEL.061-7956623 FAKS 061-7954043 LUBUK PAKAM

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN


KABUPATEN DELI SERDANG
No: 800/298/417.301/2019

TENTANG

SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA SEMINAR ILMIAH


HASIL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTS) TAHUN 2019

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG


Menimbang : a. bahwa demi terpenuhinya persyaratan kenaikan pangkat
pengawas sekolah dengan angka kredit, maka dipandang perlu
melaksanakan seminar hasil penelitian tindakan sekolah (PTS)
yang telah diselesaikan;
b. bahwa demi terpenuhinya persyaratan kenaikan pangkat
pengawas sekolah dengan angka kredit, maka dipandang perlu
melaksanakan seminar hasil penelitian tindakan sekolah (PTS)
yang telah diselesaikan;
c. untuk lancarnya pelaksanaan seminar yang dimaksud dipandang
perlu membentuk panitia penyelenggara seminar melalui
menerbitkan keputusan kepala Dinas, Pendidikan Kota Medan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 78 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 157
Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 45);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016, tentang revisi
Permen. PAN RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan
106
Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya;
6. Peraturan Bersama Mented Pendidikan Nasional. dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor: 01/111/PB/2011, dan
Nomor 6 Tahun 2011 Tanggal 24 Maret 2011 tentang Juklak
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.
Memperhatikan : Rapat bersama Dinas Pendidikan Kab.Deli Serdang, Pengawas
Sekolah, dan Guru Binaan Sekolah Dasar Kab.Deli Serdang
tanggal 09 Agustus 2019
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
PERTAMA : Menunjuk Penitia Penyelenggara Seminar Ilmiah Hasil penelitian
Tindakan Sekolah (PTS) sebagaimana tercantum pada Lampiran I
keputusan ini;
KEDUA : Menugaskan Panitia Penyelenggara Seminar yang dimaksud dalam
diktum pertama keputusan ini untuk menyusun persiapan,
melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan seminar kepada
pihak terkait.
KETIGA : Segala biaya yang ditimbulkan sebagai akibat ditetapkanya
keputusan ini dibebankan pada peserta seminar.
KEEMPAT : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Lubuk Pakam


Pada Tanggal 09 Pebruari 2019
a.n.Kepala Dinas Pendidikan Kab.Deli Serdang
Kasubag Umum Kepegawaian

Roma Putra,M.Pd
NIP. 19811221 201101 1 008

107
Lampiran 1 : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kab.Deli Serdang
Nomor :
Tanggal : 09 Pebruari 2019

SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA SEMINAR ILMIAH


HASIL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTS) TAHUN 2018

Ketua : Saminah.S.Pd

Sekretaris : Mat Yaman,M.Pd.

Bendahara : Khairani,S.Pd .

Anggota : Miswati,S.Pd

Pante Labu, 09 Pebruari 2019


a.n.Kepala Dinas Pendidikan Kab.Deli Serdang
Kasubag Umum Kepegawaian

Roma Putra,M.Pd
NIP. 19811221 201101 1 008

108
LAMPIRAN : 22

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG


JL. KARYA ASIH NO. 1 LUBUK PAKAM
TEL.061-7956623 FAKS 061-7954043 LUBUK PAKAM

P.Labu, 24 Mei 2019


Nomor : 800/317/417.301/2019
Lamp : 1 (satu) lembar
Hal : Undangan Seminar

Kepada Yth.
YUNIARTI,S.Pd
Kepala UPT SD Negeri No. 104256 Rugemuk
Di
Tempat

Dengan Hormat,
Dalam rangka memfasilisai kepentingan pengawas sekolah dalam kegiatan
pengembangan diri dan publikasi ilmiah, kami akan menyelenggarakan Seminar llmiah
Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).
Sehubungan dengan hal tersebut dengan ini dimohon kehadiran Ibu sebagai
narasumber pada kegiatan tersebut (sesuai susunan acara terlampir) yang akan
dilaksanakan nanti pada :
Hari/Tanggal : Senin ,27 Mei 2019
Waktu : 08.30 sampai selesai
Tempat : UPT SD Negeri No. 104256 Rugemuk

Demikian undangan ini disampaikan untuk mendapat perhatian dan tindak lanjut
sebagaimana mestinya. Atas kahadiran Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Panitia Penyelenggara Seminar,


Mengetahui Ketua Panitia Seminar
Koordinator Disdikpora
Kab.Deli Serdang

MAHYUDIN HARAHAP,S.Pd. SAMINAH.S.Pd


NIP.19631212 198501 1 005 NIP.
109
LAMPIRAN :23
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG
JL. KARYA ASIH NO. 1 LUBUK PAKAM
TEL.061-7956623 FAKS 061-7954043 LUBUK PAKAM

SUSUNAN ACARA SEMINAR

1.Pembukaan

2.Menyanyikan lagu Indonesia Raya Laporan Ketua Panitia

3.Sambutan Koordinator Pengawas Pembacaan Doa

4.Penyajian Materi

5.Tanya jawab

6.Penutup

Panitia Penyelenggara Seminar,


Mengetahui Ketua Panitia Seminar
Koordinator Disdikpora
Kab.Deli Serdang

MAHYUDIN HARAHAP,S.Pd. SAMINAH.S.Pd


NIP.19631212 198501 1 005 NIP.

110
LAMPIRAN : 24
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG
JL. KARYA ASIH NO. 1 LUBUK PAKAM
TEL.061-7956623 FAKS 061-7954043 LUBUK PAKAM

BERITA ACARA
PELAKSANAAN SEMINAR HASIL PENELITIAN

Pada Hari : Senin


Tanggal : 27 Mei 2019
Pukul : 08.30 - Selesai
Tempat : UPT SD Negeri No. 104256 Rugemuk
Pada Unit Kerja : UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk
Alamat : Jl. Rugemuk
Nomor Telepon / Fax : (0321) 322614
E – mail : sdn336_paluhsibaji@yahoo.com
Telah diselenggarakan acara Seminar Hasil Penelitian
dengan Judul : “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan
Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui
Pembinaan Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri
No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336
Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255
Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah
Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”
Hasil Karya : Surya Darma,S.Pd
NIP : 19651231 200003 1 086
Jabatan : Pengawas Sekolah
Pangkat / Gol.Ruang : Pembina Tk.1/IVb
Tempat Tugas : Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Alamat Rumah : Jln. Rugemuk
Nomor Telphon/ HP : 085372058699
E-mail : suryadarma128@gmail.com
Pada Acara Seminar tersebut

111
Sebagai Penyaji : Surya Darma,S.Pd
Sebagai Moderator : KHAIRANI,S.Pd.SD.
Sebagai Pembahas : MAT YAMAN,M.Pd.
Susunan Acara Seminar : 1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Laporan Ketua Panitia
4. Sambutan Koordinator Pengawas Kabupeten Deli
Serdang
5. Pembacaan Doa
6. Penyajian Materi
7. Tanya jawab
8. Penutup
Peserta yang Hadir : 23 Orang (daftar hadir terlampir)
Adapun notulen jalannya acara seminar, Daftar Hadir Peserta Seminar, print out bahan
tayangan / paparan penyaji serta foto kegiatan seminar sebagaimana terlampir dalam
berita acara ini.

Panitia Penyelenggara Seminar,

Mengetahui, Ketua Panitia Seminar


Koordinator Disdikpora
Kab.Deli Serdang

MAHYUDIN HARAHAP,S.Pd. SAMINAH.S.Pd


NIP.19631212 198501 1 005 NIP.

112
LAMPIRAN : 25

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG


JL. KARYA ASIH NO. 1 LUBUK PAKAM
TEL.061-7956623 FAKS 061-7954043 LUBUK PAKAM

NOTULEN JALANNYA ACARA SEMINAR


LAPORAN HASIL PENELITIAN

Judul : “Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Menerapkan


Model Pembelajaran Quantum Teaching Melalui Supervisi
Akademik Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si
Baji , UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu,
UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub
Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap
Tahun Pelajaran 2019/2020”.

Hasil Karya : Surya Darma,S.Pd


NIP : 19651231 200003 1 086
Jabatan : Pengawas Sekolah
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina Utama Muda / IV-b
TempatTugas : Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Pada Hari/Tanggal : Senin,28 Oktober 2019
Pukul : 08.30 – selesai
Tempat : UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk
Unit Kerja : UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk
Alamat : JL. Rugemuk
Acara Seminar
1.Pemukaan : Oleh Moderator dengan bacaan Basmallah ...
2.Sambutan Koordinator Pengawas :
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kenikmatan kepada
kita, karena pada hari ini dapat mendesiminasikan hasil penelitian tindakan melalui kegiatan
seminar. Disampaikan terima kasih kepada para peserta seminar karena dapat melaksanakan
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Terutama ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada bu nurul yang telah mengawali kegiatan ini, semoga kegiatan ini menjadi
agenda rutin kita sebagaimana yang diamanatkan dalam Permenpan dan RB Nomor 14 Tahun

113
2016, tentang revisi Permen PAN RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang jabatan fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Selamat mengikuti kegiatan seminar ini. Terima
kasih atas perhatiannya dan motion maaf atas segala kekurangan. Wasalam

1)Paparan singkat hasil penelitian oleh penyaji/ penulis (Bahan paparan terlampir)
2)Tanggapan, pertanyaan, saran, masukan dari peserta seminar dan tanggapan dari penyaji

Adapun pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar terhadap Seminar Hasil
penelitian dan Tanggapan dan Penyaji adalah sebagai berikut :

1. YUNIARTI,S.Pd.: Kepala UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk


2.Pertanyaan, saran, dan masukan :
Saya selalu menemui penelitian dilakukan dengan 3 siklus, sementara penelitian yang
Ibu lakukan hanya 2 siklus saja. Apa yang mendasari penelitian tersebut dilakukan
sebanyak dua siklus?
Tanggapan penyaji :

 Siklus penelitian dilakukan berdasarkan kriteria keberhasilan penelitian. Pada kriteria


keberhasilan penelitian yang ditentukan sebelumnya. Kriteria keberhasilan tersebut adalah
penelitian dianggap berhasil jika 85% guru telah mencapai kompetensi yang ditentukan.

3.Setelah dilaksanakannya pelatihan dan pendampingan, 1) dari obsevasi siklus I diperoleh


hasil penilaian rata-rata keseluruhan guru yaitu 72,1% dengan kategori baik; (2) observasi
siklus II perolehan skor rata-rata keseluruhan guru mencapai 86% dengan kategori penilaian
sangat baik; (3) peningkatan penilaian RPP guru tiap siklus juga mengalami peningkatan,
yaitu guru kelas I, II, IV, dan V menunjukan peningkatan skor penilaian sebanyak 2 poin atau
16,7%, sedangkan guru kelas III dan kelas VI menunjukan peningkatan sebanyak 1 poin atau
8,4%..
Surya Darma,S.Pd.: Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan

4.Pertanyaan, saran, dan masukan :


Saya masih bingung terhadap sistematika penulisan PTS yang benar karena dari
beberapa orang mengatakan hat yang berbeda. Dan bagamana cara sebuah hasil PTS
dimasukkan ke dalam jurnal?
 Tanggapan penyaji :

114
Pada hakikatnya secara konten, sistematika PTS sama hanya berbeda pada gaya
selingkungnya. sistematika yang benar dalam pembuatan PTS untuk lebih amannya, kita
ikuti saja sistematika PTS yang sesuai dengan peruntukkannya Misalnya PTS kita
digunakan untuk publikasi ilmiah dalam angka kredit, maka kita sesuaikan dengan
sistematika yang diminta. Salah sate contohnya adalah sistematika PTS saga ini. Lain
halnya kalau kita diikutkan lomba, maka sistematika nya harus disesuaikan dengan yang
diminta panitia lomba. Untuk memasukkan ke jurnal, silahkan komunikasikan dengan
jurnal. Pelajari gaya selingkung jurnal tersebut agar laporan kita punya kesempatan untuk
diterbitkan. Jangan lupa informasikan pada redaksi bahwa kita telah mengirimkan laporan
PTS. Saran saga mulailah dari jurnal berskala lokal terlebih dahulu sebelum masuk ke
jurnal Skala provinsi, nasional, apalagi internasional.

4. UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk: YUNIARTI,S.Pd.


5.Pertanyaan, saran, dan masukan:
Apakah pada pelaksanaan setiap siklus menggunakan materi yang sama? Apakah sama
dengan kegiatan remidial?

 Tanggapan penyaji :
Pelaksanaan siklus dilakukan sesuai materi. siklus penelitian bukan kegiatan remidial.
Yang diulang pada pelaksanaan siklus adalah perlakuannya bukan materinya.
6.Penutup : Oleh Moderator, dengan bacaan Hamdallahi do’a

Panitia Penyelenggara Seminar,


Mengetahui Ketua Panitia Seminar
Koordinator Disdikpora
Kab.Deli Serdang

MAHYUDIN HARAHAP,S.Pd. SAMINAH.S.Pd


NIP.19631212 198501 1 005 NIP.

115
LAMPIRAN : 26
BERITA ACARA
PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN

Pada hari ini : Senin


Tanggal : 27 Mei 2019
Pukul : 10.00 - selesai
Bertempat di Ruang : Ruangan Guru
Pada Sekolah : UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk
Dengan Alamat : Jl Rugemuk
Nomor Telephon/Fax :
E – mail :
Telah diselenggarakan acara Seminar Hasil Penelitian
Dengan Judul : “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan
Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui
Pembinaan Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri
No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto
Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si
Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab.
Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran
2018/2019”.
Hasil Karya : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Jabatan : Pengawas Madya
Pangkat / Golongan : Pembina Tk. I/ IV/b.
Tempat Tugas : Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Alamat Rumah : Deli serdang
e – mail :
Pada Acara tersebut :
Sebagai Penyaji : SURYA DARMA,S.Pd.
Sebagai Moderator : KHAIRANI,S.Pd.SD.

116
Sebagai Pembahas : MAT YAMAN,M.Pd.
Susun Acara Seminar : (a) Pembukaan, (b) Sambutan Korwas, (c) Pemaparan Singkat
Laporan Hasil Penelitian Oleh Penyaji,(d) Tanggapan, pertanyaan, kritik/saran, masukan
dari Peserta Seminar dan Tanggapan dari penyaji, (e) Penutup.
Jumlah Peserta yang hadir : 23 Orang ( Daftar Hadir Terlampir )
Adapun Notulen Jalannya Acara Seminar, Print Out Bahan Tayang Paparan Penyaji serta
Foto Kegiatan Seminar sebagaimana terlampir dalam Berita Acara ini.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan

P.Labu, 27 Mei 2019


Mengetahui Ketua Panitia Seminar
Koordinator Disdikpora
Kab.Deli Serdang

MAHYUDIN HARAHAP,S.Pd. SYARIAH MAHMUD.S.Pd


NIP.19631212 198501 1 005 NIP.

117
Pada Acara Seminar tersebut

Sebagai Penyaji : SURYA DARMA,S.Pd.


Sebagai Moderator : KHAIRANI,S.Pd.SD.
Sebagai Pembahas : MAT YAMAN,M.Pd.
Susunan Acara Seminar : (a) Pembukaan, (b) sambutan Koordinator Pengawas
Sekolah, (c) Pemaparan Singkat Laporan Hasil penelitian Oleh Penyaji/Penulis, (d)
Tanggapan, pertanyaan, kritik / saran, masukan dari peserta Seminar dan tanggapan dari
penyaj I, (e) Penutup
Jml Peserta Hadir : 23 orang ( Daftar Hadir Terlampir)

Adapun Notulen Jalannya Acara Seminar, Print Out Bahan Tayang Paparan Penyaji serta

Foto Kegiatan Seminar sebagaimana terlampir dalam Berita Acara ini.

Demikian henna acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

P.Labu, 27 Mei 2019


Mengetahui Ketua Panitia Seminar
Koordinator Disdikpora
Kab.Deli Serdang

MAHYUDIN HARAHAP,S.Pd. SAMINAH.S.Pd


NIP.19631212 198501 1 005 NIP.

118
LAMPIRAN : 27
BAHAN PAPARAN PENYAJI PADA ACARA
SEMINAR RASEL PENELITIAN
Judul :” Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256
Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante
Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu )
Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester
Genap Tahun Pelajaran 2018/2019
Hasil Karya : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Jabatan : Pengawas Madya
Pangkat/golongan : Pembina Tk. I / IV b
Pada Hari/Tanggal : Senin,27 Mei 2019
Pukul : 10.00 WIB s.d. selesai
Bertempat di ruang : Ruangan Guru
Pada sekolah : UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk
Dengan alamat : Jl. Rugemuk

119
120
P.Labu,27 Mei 2019
Mengetahui Ketua Panitia Seminar
Koordinator Disdikpora
Kab.Deli Serdang

MAHYUDIN HARAHAP,S.Pd. SAMIAH,S.Pd


NIP.19631212 198501 1 005 NIP.

121
LAMPIRAN : 28
SUSUNAN PANITIA SEMINAR
HASIL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

1. Penanggung jawab : Korwas Kab.Deli Serdang

2. Ketua : Samiah,S.Pd

3. Moderator : Khairani,S.Pd

4. Sekretaris : Mat Yaman,M.Pd.

5. Peneliti : Surya Darma,S.Pd.

P.Labu,27 Mei 2019


Koordinator Disdikpora
Kab.Deli Serdang

MAHYUDINHARAHAP,S.Pd
NIP.19631212 198501 1 005

LAMPIRAN : 29

122
SURAT PERNYATAAN
BAHWA LAPORAN HASIL PENELITIAN
ADALAH HASIL KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya


Nama : Surya Darma,S.Pd
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIP : 19651231 200003 1 086
Tempat, Tgl lahir : 31 Desember 1965
Jabatan : Pengawas Madya
Pangkat/Golongan : Pembina Tk. I/ IV b
Unit Kerja : Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang
Sumber Dana : Swadana
Waktu Penelitian : Pebruari –Mei 2019
Subyek Penelitian : Kepala UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk
E – mail : suryadarma 128 @ gmail.com
Menyatakan bahwa Laporan Hasil Penelitian dengan judul :
“Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram Di Wilayah (UPT SD
Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante
Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah
Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019”
adalah benar-benar asli hasil karya saya sendiri.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila ternyata
pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia untuk diproses dan menerima sanksi
sesuai dengan hukum atau peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
P.Labu,27 Mei 2019
Mengetahui Yang Membuat Pernyataan
Koordinator Disdikpora Kab.Deli Serdang

MAHYUDIN HARAHAP,S.Pd. Surya Darma,S.Pd


NIP.19631212 198501 1 005 NIP. 19651231 200003 1 086

LAMPIRAN : 30

123
DINAS PENDIDIKAN
UPT SD NEGERI NO.104256 RUGEMUK
KEC.PANTE LABU

SURAT PERNYATAAN KEPALA PERPUSTAKAAN


Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Perpustakaan UPT SD N. 104255 Paluh Si Baji
menyatakan bahwa Laporan Hasil Penelitian
Dengan Judul :“ Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256
Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante
Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-
Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap
Tahun Pelajaran 2018/2019”
Hasil Karya :Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Jabatan : Pengawas Madya
Pangkat/golongan : Pembina Tk. I / IV b
Unit Kerja : Dinas Disdikpora Kab.Deli Serdang
Sumber Dana : Swadana
Waktu Penelitian : Pebruari –Mei 2019
Subyek Penelitian : Kepala UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk
E – mail : suryadarma128 @gmail.com
Telah disimpan dan dijadikan referensi di Perpustakaan UPT SD Negeri No.104256
Rugemuk dengan Nomor Registrasi: 012/Perp UPT SD Negeri No.104256
Rugemuk Lab /2/2019.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
P.Labu,27 Mei 2019
Mengetahui Yang Membuat Pernyataan
Koordinator Disdikpora
Kab.Deli Serdang

MAHYUDIN HARAHAP,S.Pd Surya Darma,S.Pd


NIP. 19631212 198501 1 005 NIP.19651231 200003 1 086

124
LAMPIRAN: 31

FOTO SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH


OLEH SURYA DARMA,S.Pd

KEPALA UPT SD NEGERI NO.104256 RUGEMUK PANTE LABU


MEMBUKA ACARA SEMINAR

125
TANYA JAWAB PESERTA SEMINAR

126
PENYAJI MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN

127
PENYAJI MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN

128
Lampiran : 32
DAFTAR HADIR ACARA PELAKSANAAN SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Dengan Judul :“ Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model


Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256
Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante
Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu )
Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester
Genap Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Hasil Karya : SURYA DARMA,S.Pd
NIP : 19651231 200003 1 086
Jabatan : Pengawas Madya
Pangkat/golongan : Pembina Tk. I / IV b
Pada Hari/Tanggal : Senin,27 Mei 2019
Pukul : 10.00 WIB s.d. selesai
Bertempat di ruang : Ruang Guru
Pada sekolah : UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk
Dengan alamat : Jl. Rugemuk
Peserta yang hadir sbb : 5 Orang Guru UPT SD Negeri No. 104256 Rugemuk ,UPT SD
Negeri No.104255 Paluh Si Baji; 5 Orang Guru UPT SD Negeri No. 105336 Rantau
Panjang Pantai Labu dan; 5 Orang Pengawas Sekolah.Jumlah 3 Orang Kepala Sekolah
SD Negeri dan Swasta.Peserta Seminar adalah 23 Orang Peserta
No. Nama Jabatan Asal Sekolah Tanda
Tangan
1. Dra.DELIANA DINAS
PENGAWAS
SIMAMORA,M.Pd PENDIDIKAN
SD
DISDIKPORA
2. SYAMSUL PENGAWAS DINAS
BAHRI,M.Pd SD PENDIDIKAN
DISDIKPORA
3. Drs.MARUDUT PENGAWAS DINAS
SITANGGANG,M.P SD PENDIDIKAN
d DISDIKPORA
129
4. SUYATA PENGAWAS DINAS
TOBING,S.Pd,M.Pd SD PENDIDIKAN
DISDIKPORA
5. MAHYUDIN PENGAWAS DINAS
HARAHAP,S.Pd SD PENDIDIKAN
DISDIKPORA
6. SYARIAH GURU UPTSD Negeri
MAHMUD.S.Pd. KELAS No.104255
7. GURU UPTSD Negeri
TAUFIQ KELAS No.104255

8. GURU UPTSD Negeri


ISRAYANI,S.Pd. KELAS No.104255
9. EVA GURU UPTSD Negeri
YOHANA,S.Pd. KELAS No.104255
10. GURU UPTSD Negeri
SULIONO,S.Pd.
KELAS No.104255
11. GURU UPTSD Negeri
Mat Yaman,M.Pd.
KELAS No.1044256
12. GURU UPTSD Negeri
Rostina,S.Pd,SD
KELAS No.1044256
13. GURU UPTSD Negeri
Khairani,S.Pd.
KELAS No.1044256
14. GURU UPTSD Negeri
Saminah,S.Pd
KELAS No.1044256
15. GURU UPTSD Negeri
Miswati,S.Pd
KELAS No.1044256
16. GURU UPT SD
K.Sipayung,S.Pd. KELAS NEGERI- No.
105336
17. GURU UPT SD
Sumiati,S.Pd KELAS NEGERI- No.
105336
18. GURU UPT SD
Indah Wati,S.Pd KELAS NEGERI- No.
105336
19 GURU UPT SD
Selfiana,S.Pd KELAS NEGERI- No.
105336
20- GURU UPT SD
. Henti Sari,S.Pd. KELAS NEGERI- No.
130
105336
21 KEPSEK UPT SD
UPT SD NEGERI- No.
RINA,S.Pd,SD
NEGERI- No. 105336
105336
22 KEPSEK UPT SD
UPT SD NEGERI- No.
NURAMALIS,S.Ag.
Negeri 104255
No.104255
23. KEPSEK UPT SD
UPT SD NEGERI- No.
YUNIARTI,S.Pd
Negeri 104256
No.104256

Mengesahkan, Lubuk Pakam, 20 Mei 2019


Koordinator Pengawas Sekolah Peneliti
Kabupaten Deli Serdang

MAHYUDIN HARAHAP, S.Pd.M.Pd SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19631212 198501 1 005 NIP.19651231 200003 1 086

Mengetahui,
a.n.Kepala Dinas Pendidikan Disdikpora
Kepala Sub Bagian Kepegawaian

ROMA PUTRA, M.Pd.


NIP.198112212011011008

Lampiran: 33

131
LAPORAN SEMINAR PENELITIAN

SUSUNAN BUKTI
LAPORAN HASIL PENYELENGGARAAN SEMINAR

8. Halaman Sampul

9. Lembar Pengesahan

10. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan

11. Surat Undangan Seminar (Nara Sumber)

12. Surat Undangan Seminar (Peserta)

13. Susuna Acara Penyelenggaraan Seminar

14. Berita Acara Pelaksanaan Seminar

e. Lampiran 1 (notulen jalannya acara seminar)

f. Lampiran 2 (Daftar Hadir Peserta)

g. Lampiran 3 (Bahan Paparan Penyaji)

h. Lampiran 4 (Foto, Kegiatan Seminar PTS)

Lampiran :34
132
INSTRUMEN SUPERVISI
STANDAR PROSES (PBM)

Nama Guru : Kecamatan :


Nama Sekolah : Kab/Kota :
Mengajar Kelas : Hari/Tanggal :

Skor perolehan
No Komponen standard proses A B C D E Ket
90-100 70-89 50-69 30-49 <29
1 Guru memiliki RPP
2 Guru memiliki SKH yang sesuai dengan PBM
3 Kesesuaian materi dengan waktu
4 Penugasan Materi
5 Penggunaan/penguasaan Metode
6 Penggunaan strategi kegiatan pembelajaran
yang bervariasi
7 Penggunaan / penguasaan alat peraga
8 PBM mengarah ke pembentukan perilaku
9 PBM mengarah ke pencapaian Kemampuan
Dasar
10 Keterampilan membuka kegiatan mengarah
pada kegiatan sesuai dengan tema
11 Keterampilan bertanya dasar
12 Keterampilan menjelaskan
13 Keterampilan member penguatan/motivasi
14 Sukap Guru
15 Respon Siswa
16 Penguasaan Kelas
17 Pelaksanaan Penilaian
18 Keterampilan Menutup Kegiatan
Jumlah Skor Perolehan

Nilai Akhir :

Kesimpulan
c. Kekuatan .........................................
d. Kelemahan

Saran Pembinaan : ......................................................

Pante Labu, 28 Maret 2018


Peneliti

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086

Lampiran : 35

133
HASIL OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SIKLUS I

Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori

1 90 – 100 Amat Baik 0 0,0

2 70 – 89 Baik 2 15,4

3 50 – 68 Cukup 6 46,2

4 30 – 49 Kurang 5 38,5

5 0 - 29 Sangat Kurang 0 0,0

Jumlah 13 100

Pante Labu, 07 Pebruari 2019


Peneliti

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086

134
Lampiran : 38

DATA KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN PEMBELAJARAN PROBLEM


BASED LEARNING PADA SIKLUS I

Aspek Yang Diobservasi


Kode Rata-
No Jumlah Kategori
Guru rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 MY 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 700 70 B
2 R 70 80 70 80 80 70 70 70 70 70 730 73 B
3 RS 60 60 60 65 60 65 65 65 60 60 620 62 C
4 J 55 60 60 65 60 60 60 55 65 60 600 60 C
5 N 65 65 65 65 60 55 55 55 55 65 605 60,5 C
6 K 60 60 60 65 60 65 65 65 60 60 620 62 C
7 S 55 45 45 45 45 50 60 45 45 50 485 48,5 D
8 IP 45 45 45 45 45 45 45 55 55 65 490 49 D
9 M 60 60 60 65 60 65 65 65 60 60 620 62 C
10 HH 55 60 60 65 60 60 60 55 65 60 600 60 C
11 SMH 45 50 50 50 45 45 50 55 50 50 490 49 D
12 HS 45 50 60 45 40 45 45 65 45 45 485 48,5 D
13 EK 45 50 50 45 50 50 50 50 50 50 490 49 D

Aspek yang diobservasi :


(1) Kemampuan melakukan appresepsi, (2) Kemampuan menjelaskan tujuan
pembelajaran, (3) Kemampuan menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran
Problem Based Learning, (4) Kemampuan mengelompokkan siswa, (5)
Kemampuan mendisain tugas kelompok, (6) kemampuan membimbing siswa
belajar berkelompok, (7) Kemampuan menjawab pertanyaan siswa,(8)
Kemampuan menyimpulkan pelajaran,(9) Kemampuan memberikan penghargaan
(reward) terhadap kelompok siswa yang berprestasi dan (10) kemampuan
melaksanakan penilaian.

Pante Labu, 07 Pebruari 2019


Peneliti

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086
135
Lampiran : 39

HASIL OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL


PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SIKLUS II

Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori

1 90 – 100 Amat Baik 3 23,08

2 70 – 89 Baik 8 61,54

3 50 – 68 Cukup 2 15,38

4 30 – 49 Kurang 0 0

5 0 - 29 Sangat Kurang 0 0

Jumlah 13 100

Pante Labu, Februari 2018


Peneliti

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086

136
Lampiran :40

DATA KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN PEMBELAJARAN PROBLEM


BASED LEARNING PADA SIKLUS II

Aspek Yang Diobservasi


Kode Rata-
No Jumlah Kategori
Guru rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 MY 95 95 90 95 85 85 85 90 90 90 900 90 A
2 R 90 80 90 95 90 95 90 90 90 90 900 90 A
3 RS 70 85 85 75 80 85 75 80 80 80 795 79,5 B
4 J 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 750 75 B
5 N 75 75 75 75 60 75 75 75 75 70 730 73 B
6 K 60 60 60 65 75 75 75 75 75 75 695 69,5 B
7 S 55 45 45 45 45 50 60 45 45 50 485 48,5 B
8 IP 45 45 45 45 45 45 45 55 55 65 490 49 B
9 M 95 95 80 90 90 90 90 90 95 95 910 91 A
10 HH 55 60 60 65 60 60 60 55 65 60 600 60 C
11 SMH 65 65 65 65 65 65 65 65 65 55 640 64 C
12 HS 45 50 65 65 55 65 65 65 65 65 605 60,5 C
13 EK 70 70 70 70 70 75 65 70 70 70 700 70 B

Aspek yang diobservasi :


(1) Kemampuan melakukan appresepsi, (2) Kemampuan menjelaskan tujuan
pembelajaran, (3) Kemampuan menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran
Problem Based Learning, (4) Kemampuan mengelompokkan siswa, (5)
Kemampuan mendisain tugas kelompok, (6) kemampuan membimbing siswa
belajar berkelompok, (7) Kemampuan menjawab pertanyaan siswa,(8)
Kemampuan menyimpulkan pelajaran,(9) Kemampuan memberikan penghargaan
(reward) terhadap kelompok siswa yang berprestasi dan (10) kemampuan
melaksanakan penilaian.

Pante Labu, Februari 2018


Peneliti

SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19651231 200003 1 086
137
Lampiran :41

DAFTAR NAMA GURU SD NEGERI NO. 104256 RUGEMUK PANTE LABU


PESERTA PEMBINAAN TERPROGRAM PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
PADA SUKLUS I

NO NAMA GURU TANDA TANGAN


1 Mat Yaman, M.Pd 1

2 Rostina, S.Pd, SD 2

3 Raminten Situmorang, S.Pd 3

4 Jasimah, S.Pd.SD 4

5 Ngadimin, S.Pd 5

6 Khairani, S.Pd 6

7 Saminah, S.Pd 7

8 Irani Pulungan, S.Pd.I 8

9 Miswati, S.Pd 9

10 Hannilawati Hsb 10

11 Siti Mayalin Harahap, S.Pd 11

12 Henti Sari, S.Pd 12

13 Eka Rumiati, S.Pd 13

Lubuk Pakam, Januari 2018


MENGETAHUI : Peneliti
Kepala SD NegerI 104256 Rugemuk
Pantai Labu

YUNIARTI, S.Pd SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19790606 200903 2 012 NIP. 19651231 200003 1 086
138
Lampiran :42

DAFTAR NAMA GURU SD NEGERI NO. 104256 RUGEMUK PANTE LABU


PESERTA PEMBINAAN TERPROGRAM PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
PADA SUKLUS II

NO NAMA GURU TANDA TANGAN


1 Mat Yaman, M.Pd 1
2 Rostina, S.Pd, SD 2
3 Raminten Situmorang, S.Pd 3
4 Jasimah, S.Pd.SD 4
5 Ngadimin, S.Pd 5
6 Khairani, S.Pd 6
7 Saminah, S.Pd 7
8 Irani Pulungan, S.Pd.I 8
9 Miswati, S.Pd 9
10 Hannilawati Hsb 10
11 Siti Mayalin Harahap, S.Pd 11
12 Henti Sari, S.Pd 12
13 Eka Rumiati, S.Pd 13

Lubuk Pakam, Februari 2018


MENGETAHUI : Peneliti
Kepala SD NegerI 104256 Rugemuk
Pantai Labu

YUNIARTI, S.Pd SURYA DARMA, S.Pd


NIP. 19790606 200903 2 012 NIP. 19651231 200003 1 086

139
Lam Lampiran 8

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Lokasi penelitian

Peneliti sedang menjelaskan apa itu model pembelajaran Problem Based Learning
140
Peneliti sedang berdiskusi dengan guru

Peneliti sedang melakukan supervisi di dalam kelas


141

You might also like