Professional Documents
Culture Documents
PTS Suryama333
PTS Suryama333
PENDAHULUAN
Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi pe- serta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rokhani, berilmu,
cakap, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
senan- tiasa berkaitan dengan tujuan nasional tersebut. Tujuan yang dimaksud tujuan
instruksional, tu- juan kurikuler dan tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
seorang guru dituntut un- tuk mampu menngkatkan mutu pendidikan serta mampu
yang maksimal, karena secara profesional tugas guru meliputi mendidik, mengajar, dan
Standar Na- sional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah
standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
1
Standar proses berisi kriteria mini- mal proses pembelajaran pada satuan pendidikan
dasar dan menengah di seluruh wilayah hu- kum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa tugas Guru Profesional, menurut
Pera- turan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2006, adalah menyusun
ialah kegiatan persiapan, yang meliputi keg- iatan menyusun silabus, menyusun Rencana
pembelajaran.
Walaupun tugas tersebut adalah tugas mulia seorang guru yang dijamin oleh
undang- undang, pada praktiknya masih banyak dijumpai keGenapan, yaitu belum semua
guru melak- sanakannya dengan baik. Guru belum melaksanakan penyusunan persiapan
perbaikan (remidi) dan pengkayaan, dst. Pada penelitian ini, penulis ingin memfokuskan
pada penyusunan perangkat persiapan pembela- jaran, yang berupa silabus dan Rencana
2
Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri
No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli
Setidaknya ada 3 sebab yang sering muncul di permukaan sebagai alasan. Pertama,
pembelajaran. Atau yang kedua, guru enggan untuk membuatnya. Kedua alasan inilah
yang menarik untuk disi- mak, mengapa guru masih enggan untuk menyusun perangkat
persiapan pembelajaran? Padahal, ia telah mendapat gaji rutin (bagi yang berstatus PNS)
dalam jumlah yang relatif cukup, terlebih lagi, bagi guru yang sudah lolos sertifikasi, ia
telah mendapat tunjangan sertifikasi guru dalam jumlah yang lumayan. Alasan yang
ketiga, ialah bahwa guru tidak punya cukup waktu untuk membuatnya.
adalah kegiatan per- encanaan, yaitu kegiatan awal dari sebuah manajemen kelas.
tersebut. Perta- ma, mengadakan workshop guru untuk menyusun perangkat persiapan
pembelajaran, terutama untuk membimbing guru yang belum memiliki kecakapan untuk
(penghargaan) kepada guru yang telah menyu- sun perangkat persiapan pembelajaran
3
secara lengkap dalam satu semester. Ketiga, memberikan sanksi administrative kepada
guru yang belum/tidak menyusun persiapan pembelajaran, setelah diberi batasan waktu
menyusun perangkat pembelajaran. Pada kesempatan ini peneliti ingin mencoba menera-
pkan alternatif yang keempat, yaitu meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun
berkelajutan tersebut diharap- kan semua guru yang berada di lingkunngan peneliti
mampu dan dapat meningkatkan ketrampi- lan membuat rencana pembelajaran yang
Rencana tindakan yang ingin penulis berikan untuk mengatasi masalah guru
Pembinaan berkelan- jutan yang kami lakukan akan dilaksanakn ditingkat SD melalui
pelatihan yang disepakai ber- sama dengan seluruh guru yang ada di sekolah penulis.
dapat mengatasi langsung permasalahan yang mendasar yang dirasakaan oleh guru.
Kedua tidak mengganggu aktifitas mengajar karena dilaksanakan setelah jam mengajar
selesai. Ketiga guru dapat menghasilkan produk RPP buatan sendiri tidak seperti
biasanya hanya mengandalkan hasil dari KKG dan keempat guru mampu merencanakan
pengalaman belajar apa yang harus diberikan kepada peserta didik agar memiliki
pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk hidup dalam rangka meningkatkan kualitas
diri.
4
J.Peaget (dalam Ahmad Rohani, 2004:7) mengatakan : Seseorang berpikir
sepanjang ber- buat. Tanpa berbuat seseorang tidak akan berpikir. Agar ia berpikir sendiri
Berdasarkan konsep dari UNESCO yaitu ada empat pilar pendidikan yang telah
dicanang- kan adalah : “learning to know, learning to do, learning tobe and learning to
live together” atau belajar untuk mengetahui, belajar untuk melakukan, belajar untuk
Dari alasan diatas dan pendapat para ahli tersebut maka peneliti sangat
Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri
No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli
Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019”akan mampu dan dapat membuat
RPP sendiri, dan pada akhirnya dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan khususnya
bagi guru dan siswa di wilayah(UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri
No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante
Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Keyakinan peneliti juga didukung oleh pengalaman peneliti yang sudah pernah
menjadi Guru pemandu di tingkat KKG Bermutu dan juga pengurus KKKS di tingkat
5
Masalah-masalah pokok dalam penelitian ini adalah : 1)Apakah melalui
Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji
Pante Labu )Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
adalah ke- cendrungan dalam diri seseorang untuk merasa terlibat aktif dengan penuh
rasa tanggungjawab. Komitmen lebih luas dari kepedulian, sebab dalam pengertian
komitmen tercakup arti “usaha dan dorongan serta waktu yang cukup banyak”.
me- mungkinkan pengembangan sebuah aspek tertentu dari bidang yang ditekuni oleh
Salah satu tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum
mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas tentu saja dengan jalan pendidikan. Salah
satu usaha pembangunan dalam bidang pembangunan adalah dengan meningkatkan mutu
(kualitas) pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Mata
6
pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajiban untuk menjdi warganegara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter
Pendidikan merupakan modal jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana
yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi
besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari
sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus yang perlu dipersiapkan.
Perlu diakui bahwa pendidikan adalah modal besar jangka panjang yang harus disusun,
disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang
cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih banyak kendala pada permasalahan
klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Persoalan ini setelah dicoba untuk
dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan
tidak tahu darimana mesti harus dimulai dalam pemecahannya. Banyak faktor yang
menyebabkan hasil belajar PKn peserta didik rendah yaitu faktor internal dan eksternal
Faktor internal antara lain motivasi belajar, intelegensi, kebiasan dan rasa percaya
diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar peserta didik,
seperti guru sebagai pembina kegiatan belajar, startegi pembelajaran, sarana dan
atas, perlu dicari strategi baru dalam pembelajaran yang melibatkan peserta didik
secara aktif.
7
Pembelajaran yang mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada
peserta didik, memberika pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan
kontekstual dalam kehidupan nyata dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat
pada peserta didik. Strategi pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan
yang telah dijabarkan di atas adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) dalam dalam mata pelajaran PKn. Pembelajaran berbasis masalah
adalah suatu proses belajar mengajar didalam kelas dimana peserta didik terlebih dahulu
merangsang untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru
sebab itu pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kompetensi
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Hal itu dapat disadari karena peningkatan kualitas
pembelajaran tidak akan berjalan jika peningkatan kualitas kompetensi para gurunya
tidak ditingkatkan.
dan Dosen, Bab III Pasal 7, dijelaskan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan
khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip : (a) memiliki bakat, minat, panggilan
jiwa, dan idealisme; (b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
8
keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia (c) memiliki kualifikasi akademik dan latar
belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; (d) memiliki kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugas; (e) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h) memiliki jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (i) memiliki organisasi profesi yang
guru.
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan
Berkaitan dengan upaya peningkatan profesionalisme guru, salah satu tindakan yang
dapat dilakukan adalah melalui Supervisi Pengawas Sekolah. Hal tersebut berdasarkan
dinyatakan bahwa salah satu standar kompetensi pengawas sekolah adalah kompetensi
supervisi. Dengan demikian berarti seorang pengawas sekolah harus kompeten dalam
9
profesionalismenya dalam bentuk pembinaan, pemantauan pelaksanaan dan Standar
Nasional Pendidikan, dan penilaian kinerja guru dan atau kepala sekolah.
atau motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi
dan guru guru yang mengajar di wilayah(UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT
SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si
Baji Pante Labu )Kec. Pante Labu kemampuan mengajar yang memerlukan perbaikan.
berdasarkan kondisi riil sekolah bahwa sebagian besar guru memiliki kecenderungan
mengajar dengan metode konvensional atau ceramah, penyajian materi pelajaran yang
Hal ini menimbulkan gagasan bagi penulis untuk melakukan penelitian tindakan
Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub
Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran
2018/2019”.
10
1.2. Identifakasi Masalah
UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104256
Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester
1.3.Perumusan Masalah
berikut :
Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri
No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran
2018/2019?
11
Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu) Kec.
No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT
SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan
pengawas sekolah bagi guru pada sekolah binaan di wilayah (UPT SD Negeri
No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT
SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan
Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri
No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli
Sekolah akan dapat meningkat kualitas pengajaran guru di wilayah (UPT SD Negeri
No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT
12
SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan
terprogram dalam upaya membina guru dalam penguasaan beberapa model pembelajaran,
Based Learning
1.5.1.Tujuan
Paluh Si Baji , UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD
13
Negeri No.104256 Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab.
SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104256
Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang
Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran
2018/2019.
Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu
5. 1.5.2.Manfaat
14
administrasi guru lebih lengkap sehingga
sekolah
membina guru
15
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pada bab ini disajikan kajian teori, kerangka pikir dan hipotesis tindakan. Kajian teori
meliputi teori-teori yang terkait dengan variabel penelitian yaitu:
1).Hakekat Kemampuan Mengajar Guru;2). Hakekat Supervisi;3) Hakekat Model
dalam bentuk unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. Berdasarkan
Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 dijelaskan bahwa ada 4 standar kompetensi guru
yang harus dikembangkan secara utuh yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kepribadian,
(3) sosial, dan (4) profesional. Ke empat kompetensi tersebut terintegrasi dalam bentuk
kineija guru.
yang mampu mengukur kemampuan secara umum yang dimiliki oleh setiap guru mata
kemampuan yang lain tidak perlu melainkan masih sangat diperlukan hanya harus diukur
16
menyusun RPP; (2).Aspek ketrampilan mengajar, dan (3).Aspek ketrampilan
2.1.2.Hakekat Supervisi
pembelajaran (Sergiovanni, 1987). Prinsip dasar ini tampak jelas pada langkah-langkah
pembinaan keterampilan pembelajaran guru. Menurut Marks, Stoops dan Stoops, proses
supervisi pembelajaran dapat mengukur pengetahuan dan kemampuan guru yang harus
dibina. Ini berarti dalam setiap merencanakan dan memprogram supervisi selalu
Perumusan atau pengertian supervisi dapat dijelaskan dari berbagai sudut, baik
dan WJ.S Poerwadarminta yang dikutip oleh Ametembun (1993:1): “Supervisi dialih
Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi akademis,
luar kelas. Supervisi manajerial menitik beratkan pada pengamatan pada aspek-aspek
terlaksananya pembelajaran.
17
pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi merupakan upaya membantu guru-guru
Dengan demikian esensi supervisi sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru
kemampuan profesionalismenya.
Namun supervisi tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam
unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan
yang tidak bisa dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987). Penilaian unjuk kerja guru
dalarn mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian estimasi kualitas
unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, merupakan bagian integral dari
Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian unjuk kerja guru
misalnya: Apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas? Apa yang sebenarnya dilakukan
oleh guru dan siswa-siswa di dalam kelas? Aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan
aktivitas di dalam kelas itu yang berarti bagi guru dan siswa? Apa yang telah dilakukan
oleh guru dalam mencapai tujuan akademik? Apa kelebihan dan kekurangan guru dan
Namun perlu dipahami bahwa setelah melakukan penilaian unjuk kerja guru tidak berarti
18
selesailah tugas atau kegiatan supervisi, melainkan harus dilanjutkan dengan perancangan
disadari bahwa tidak ada satupun perilaku supervisi yang baik dan cocok bagi semua
kematangan profesional serta karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan dasar
didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program
pengembangan tersebut. Desain tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi yang
mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena supervisi merupakan tanggung jawab
bersama supervisor dan guru, maka alangkah baiknya jika programnya didesain bersama
Quantum Teaching
Porter (2000:3) menyatakan bahwa, Problem Based Learning
menunjukkan kepada anda menjadi guru yang baik. Problem Based Learning
cara-cara yang baru yang memudahkan proses belajar lewat pemanduan unsur
seni dan pencapaian- pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang anda
ajarkan. Dan dengan menggunakan metode Problem Based Learning anda akan
dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk
perencanaan pelajaran yang akan melejitkan prestasi siswa. Sementara itu A’la
19
(2010: 19) menafsirkan, “Problem Based Learning adalah sebuah program yang
mengizinkan pendidik untuk memahami perbedaan gaya belajar siswa didalam
kelas, pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning adalah adanya upaya guru
untuk menciptakan berbagai interaksi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan melaluipenggunaan cara dan alat
yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah dan alami Interaksi-interaksi
mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa
sekaligus mengubah kemampuan dan bakat alamiah (potensi dasar) siswa menjadi cahaya
(kemampuan aktual) yang bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain.
20
pikiran mereka dan bawalah alam pikiran mereka ke alam pikiran Anda,
yakinkan siswa mengapa harus mempelajari ini dan itu, belajar adalah suatu
kebutuhan siswa, bukan suatu keharusan. Tumbuhkan niat yang kuat pada diri
Anda bahwa Anda akan menjadi guru dan pendidik yang hebat. Tumbuhkan
strategi mengajar dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di dalam kelas,
di luar kelas, di dalam sekolah dan di luar sekolah.
2.Alami
3.Namai
3.Demontrasikan
4.Ulangi
Tunjukkan kepada siswa cara-cara lain untuk mendemonstrasikan bahwa
mereka paham! Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan
29
rasa “Aku tahu bahwa aku tahu ini!” Pengulangan sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan konsep multi kecerdasan (lihat uraian dalam lampiran).
Siswa bisa memperdengarkan kaset lagu-lagu yang memiliki unsur dan efek-efek
puitis, dan bisa mempresentasikan aspek-aspek yang terkandung di dalam teks
serta kesan-kesan yang dibangunnya.
5. Rayakan
Siswa membutuhkan penguatan dalam belajar. penguatan dapat diberikan
berupa perayaan. Perayaan adalah Akui Setiap Usaha: kelompok ataupun
individu yang telah berhasil mengerjakan sesuatu tugas atau kewajiban
dengan baik. Berikanlah kepada siswa pengakuan untuk penyelesaian,
partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan! Jadi, jika siswa
sudah mengerjakan tugas dan kewajibannya dengan baik layak untuk dirayakan
lewat: bertepuk tangan, jentik jari, atau bernyanyi bersama-sama.
Model Problem Based Learning diterapkan melalui kegiatan siswa yang dirancang
untuk belajar melalui bekerja dan mengalami, menemukan dan mendiskusikan masalah
sarta mencari pemecahan masalah. Dengan demikian siswa mengerti tentang makna
bclajar yang sesungguhnya, apa manfaatya, dalam status apa mereka, dan bagaimana
mencapainya. Model Problem Based Learning bertujuan melatih siswa agar trampil
memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergumul
dengan ide-ide. Dalam pembelajaran model Problem Based Learning tugas guru adalah
pengetahuan baru, dan memfasilitasi belajar. Dengan demikian siswa mengerti makna
pembelajaran model Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,
yang sebenarnya, bisa merefleksikan apa yang diperolehnya antara harapan dengan
kenyataan sehingga peningkatan prestasi belajar yang didapat bukan hanya sekedar hasil
menghapal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata (pemecahan kasus-kasus) yang
dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran (diskusi kelompok dan
diskusi kelas).
kcgiatannya jelas apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Pembelajaran adalah tugas
guru agar yang belajar dapat menjalankan proses kegiatan belajar. Mengenai
pambelajaran erat kaitannya dengan belajar yaitu orang yang belajar (siswa) telah banyak
dikemukakan oleh para ahli sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Gilgard
1am Ramlah (1990); memberikan pengertian bahwa belajar adalah merupakan suatu
proses dimana sesuatu tingkah laku (dalam arti luas) diorganisir dan dilatih melalui suatu
ákvitas yang praktis. Hal serupa juga dikemukakan oleh Notawidjaja (1978); belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang dimana
purubahan itu terjadi dalam bidang ketrampilan, sikap, pengertian, dan appresiasi.
pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah
laku yang baru melalui pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dan
tidak tahu menjadi tahu, tumbuhnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan-
31
emosional dan pertumbuhan jasmani. Dan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa belajar
itu merupakan suatu proses, karena ada kegiatan, cara atau teknik yang digunakan, materi
yang diolah, pengelola, sasaran dan tujuan. Materi pelajaran terdiri dari bahan-bahan
pelajaran dan alat yang digunakan, seperti buku, alat peraga, dan laboratorium,
2.1.5.Pembinaan Terprogram
aspek tertentu dari pengajaran dan pembelajaran atau praktik kepem- impinan.
adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna
berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pembinaan menurut Widjaya
(1988) dalam Bukharis (2012: online) adalah suatu proses atau pengembangan yang
32
Pembinaan dalam penelitian ini adalah mengamati proses pembinaan yang
dilakukan oleh guru pada siswa. Guru mampu memetakan kemampuan siswa dalam hal
menari berdasarkan pengamatan guru saat pembelajaran SBK (Seni Budaya dan
Keterampilan) materi seni tari maka dari itu guru hendaknya mengenal bakat yang
dimiliki siswa sejak dini selama proses pembinaan berlangsung. Manfaat mengenal
bakat menurut Asmani (2012:33) adalah untuk mengenal potensi diri, mengetahui
bakat yang dimiliki sehingga kita menjadi tahu potensi dan bisa mengembangkannya
sehingga kita bisa merencanakan pengembangan minat bakat siswa di masa depan. Kita
dapat memilih kegiatan sesuai dengan bakat yang dimiliki siswa didalam pengembangan
dan pembinaannya. Pembinaan memang diperlukan siswa untuk mengasah potensi dan
bakat siswa agar mampu mengolah jasmani siswa menjadi optimal karena gerak
untuk mencapai prestasi sehingga kita menjadi tahu potensi dan bisa mengembangkannya
sehingga kita bisa merencanakan pengembangan minat bakat siswa di masa depan. Kita
dapat memilih kegiatan sesuai dengan bakat yang dimiliki siswa didalam pengembangan
dan pembinaannya.
Penerapan manajemen oleh pembina dan siswa ditambah dukungan dari pihak
sekolah mampu menaksimalkan pembinaan minat bakat siswa. Pembinaan yang baik
dan terstruktur memiliki peran penting dalam mencetak prestasi siswa dalam segala
kualitas dari guru dan dukungan dari sekolah terhadap daya saing siswa dengan
33
kemampuan yang dimiliki. Puspito (2013: 6) menjelaskan bahwa Pembinaan seni tari di
sekolah perlu dilakukan dalam rangka turut membangun berbagai kecerdasan para
siswa yang berkarakter. Selain itu pembinaan seni tari diperlukan juga untuk
pembinaan yang akan membantu keberhasilan optimal dalam pembinaan seni tari di
sekolah. Walaupun demikian ada berbagai konsekuensi logis yang harus kita tanggung
perubahan perilaku guru mengelola pembelajaran. Inilah esensi dan supervisi karena
tujuan akhir supervisi adalah agar guru semakin mampu menfasilitasi proses
34
Secara sederhana, skema kerangka berfikir tersebut adalah sebagai berikut :
SIKLUS I
Kualitas
TINDAKAN Pengawas Sekolah mengajar Guru
Melaksanakan supervisi
SIKLUS II
Kompetensi PBM Aktif,
KONDISI Pengawas Sekolah kreatif dan
AKHIR Guru meningkat
prestasi belajar anak
Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran
2018/2019.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
Objek tindakan dalam penelitian ini adalah kemampuan Guru-guru dalam Dalam
Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang
Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun
Rugemuk Pantai Labu yang beralamat di Jalan Rugemuk Pantai Labu y. Pante Labu
Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, dengan alasan karena peneliti adalah
Pengawas Sekolah yang bertugas sekolah tersebut. Melalui supervisi akademik diharapkan
Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji
Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran 2018/2019 yang beralamat di Jalan Pante
Labu Kec. Pante Labu Kabupaten Deli Serdang. Provinsi Sumatera Utara, dengan alasan
3.1.3.Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan pada Semester Genap T.P 2018/2019 yang dilaksanakan pada
tanggal 04 Pebruari sampai dengan 20 Mei 2019.Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan
36
di sekolah binaan (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto
Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu
Tahun Pelajaran 2018/2019.dilakukan pada tanggal 04 Pebruari 2019 sampai dengan 20 Mei
2019. Secara lebih rinci mengenai rancangan waktu penelitian diuraikan pada bagian berikut :
a. Minggu ke-3 bulan Pebruari 2019, dilakukan tahap perencanaan yang terdiri dari: (1)
menentukan masalah, (2) menentukan berbagai altematif solusi, (3) menentukan obyek
b. Minggu ke-4 bulan Pebruari 2019, melakukan tahap persiapan yang meliputi: (1)
c. Minggu ke-5 bulan Pebruari 2019 tahap pelaksanaan penelitian untuk siklus I dan
d. Minggu ke-1 dan ke-2 bulan Maret 2019 tahap pelaksanaan penelitian untuk siklus II
e. Minggu ke-3 dan ke-4 bulan Maret 2019, tahap pengolahan hasil Observasi dan evaluasi
f. Minggu ke -1 dan ke-2 bulan Maret 2018, tahap penyusunan Analisa data
h. Minggu ke-4 bulan Mei 2019 pengesahan laporan hasil Penelitian Tindakan Sekolah.
37
Rincian Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah :
Tabel 3.1
Jadwal Tatap Muka Penelitian Tindakan Sekolah
No Kegiatan Penelitian Waktu Pelaksanaan
1 Tahap Pra Siklus
a. Inventarisasi, identifikasi dan
merumuskan masalah
b. Penyusunan proposal dan perizinan 1 – 12 Pebruari 2019
14 – 15 Pebruari 2019
2
Tahap Siklus I(Pert. 1 dan Pert.2)
09 Pebruari – 13 Maret
a. Peruncanaan (planning)
2019
b. Pelaksanaan (acting)
21 – 22 Pebruari 2019
c. Observation (observasi)
25 Pebruari s.d.
d. Refleksi (reflection)
2 Maret 2019
4 – 9 April 2019
3
Tahap Siklus II(Pert. 1 dan Pert.2)
a. Perencannan (planning)
b. Pelaksanaan (acting)
08 April – 20 Mei 2019
c. Observation (observasi)
19 – 21 Maret 2019
d. Refleksi (reflection)
22 – 24 April 2019
1 - 6 Mei 2019
4 Tahap Pengolahan Data 8 - 30 April 2018
3.1.4.Subjek Penelitian
Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255
Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran 2018/2019 yang beralamat di
Jalan Pantai Labu Kec. Pante Labu Kabupaten Deli Serdang. Provinsi Sumatera Utara dengan
alasan karena peneliti adalah Pengawas Sekolah yang bertugas sekolah tersebut. Sebagai
Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255
38
Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan jumlah guru
sebanyak 15 orang
Tabel 3.2
Daftar Subjek Penelitian Tindakan Sekolah
3.2.Sumber data
1.Sumber data primer, berasal dari guru-guru sebanyak 15 orang Di Wilayah (UPT SD
Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu,
UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu semester
genap Tahun Pelajaran 2018/2019.) Data primer yang diperoleh antara lain : sumber
data adalah guru-guru yang mengajar di UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk dan
2.Sumber data sekunder, berasal dari tim pengembang sekolah, bapak/ibu guru dari
39
No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji
Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang
lain : dokumen hasil kepengawasan pada Tahun Pelajaran sebelumnya dan dokumen
pendukung lainnya.
Teknik analisis data dalam penelitian tindakan sekolah ini menggunakan metode alur dari
Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram setelah subyek penelitian diberikan
bimbingan teknis sebagai tindakan yang dilakukan peneliti dalam kurtm waktu tertentu dan
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data-data yang dikumpulkan
meliputi :
40
pengamatan terdiri dari komponen dan indikator-indikator. Lembar hasil pengamatan
pada setiap indikator pengamatan diperoleh melalui pemberian skor sesuai keadaan
Based Learning yang telah disusun kepala sekolah, dengan kriteria seperti tabel di
bawah ini :
Tabel 3.3
Hasil perolehan skor pada tiap indikator pengamatan selanjutnya dijumlah dan
Dalam penelitian tindakan sekolah ini terdapat tiga teknik pengumpulan data digunakan
peneliti, yaitu :
41
a. Instrumen Observasi : dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan mengajar
guru
b. Catatan Lapangan: untuk mendapatkan data sikap guru terhadap Model Pembelajaran
Jigsaw.
c. Panduan wawancara
3.4.Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan model tindakan, suatu model penelitian yang tergolong baru
yang merupakan gabungan antara penelitian ilmiah dan tindakan; Bums, 1999: 30; Kemmis &
McTaggrt, 1982: 5; Reason & Bradbury, 2001: 1). Penelitian Tindakan direncanakan dalam
dua siklus, namun apabila indikator kinerja belum tercapai akan dilanjutkan dengan siklus ke
tiga.Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan didunia nyata dan
pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen dan Mantion, 1980: 174).
dilakukan dalam proses pembelajaran yang alami di kelas sesuai dengan jadwal. Penelitian
tindakan direncanakan berlangsung dalam dua siklus, namun apabila indikator kinerja belum
Langkah- langkah penelitian tindakan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
b. Merumuskan alternatif pemecahan masalah dan membuat skenario pembinaan guru serta
subjek penelitian.
Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Sekolah, Dengan empat langkah pokok yaitu
No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante
Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap
bulan. Indikator kinerja yang ditetapkan adalah peningkatan kinerja orang di wilayah (UPT
SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu,
UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon
Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019.Binaan
dalam kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan
suatu model penelitian yang merupakan gabungan antara tindakan dan penelitian yang
No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD
Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon Wilayah
Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 .Prosedur Penelitian
ini mengacu pada model siklus penelitian yang disampaikan oleh Kemmis & MC .Taggart
(1991 : 32) dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, (2008 :16). Pelaksanaan
43
penelitian ini dilakukan tindakan dengan 2 (dua) siklus dimana tiap siklus penelitian terdiri
dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan
(observing) dan refleksi (reflecting). Ke empat tahap tersebut jugs sesuai langkah-langkah
Penelitian Tindakan Sekolah ini mengacu pada teori dari Badan PSDMP dan PMP
Rangkaian penelitian dilaksanakan melalui 2 (dua) tahap atau sikius. Masing-masing tahapan
identifikasi masalah, analisa dan reneana pemecahan masalah dan rencana tindakan mengatasi
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan andragogi dan
pre-tes. Masalah kemudian dianalisa dan selanjutnya peneliti (pengawas sekolah) merancang
3.4.2.Pelaksanaan Tindakan
pembinaan yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna. Peranan
44
Selanjutnya dilakukan diskusi tentang indikator keberhasilan pembelajaran. Pada akhir
pembinaan dilakukan praktik/simulasi di dalam dan di luar kelas.Dalam tahap ini, selanjutnya
aktivitas guru mengajar. Ketentuan yang akan dilakukan guru mengajar adalah menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan andragogi dan pre-tes.
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Gambar 3.1
Model Siklus Penelitian Kemmis dan MC .Taggart
45
Kegiatan penelitian tindakan sekolah yang dilakukan meliputi :
kepada Dinas Pendidikan Kabupataen Deli Serdang dan surat permohonan kepada
No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji
Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang
Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 antara lain untuk kesediaan nya sebagai
Teaching.
No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji
Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang
Pembelajaran).
No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT
SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Kec. Pante Labu.) Se-Sub Rayon
Siklus I dilaksanakan dan hari senin, tanggal 09 Juli sampai dengan hari,13
Agustus 2019. Pada tahap ini guru melakukan tindakan mengajar berdasarkan RPP
47
yang telah disusun di setiap kelas. Standar operasional pembelajaran didasarkan pada
teknik dan strategi pembelajaran yang telah dirumuskan, sementara peneliti mengamati
pelaksanaan aksi mengajar dan melihat sejauh mana guru mampu menerapkan dan
nyata yang dihadapi sekolah serta bagaimana menuliskan rekomendasi dengan benar.
praktek mengajar.
mengajar.
(2) Peneliti merekap dan menganalisis data hasil pengamatan kemampuan guru-
pengembangan dan membuat rekomendasi Pada tahap ini peneliti bersama kolaborator
49
Observasi dilakukan terhadap 15 orang guru kelas. Data-data yang dikumpulkan
dianalisia sehingga dapat diketahui kualitas kemampuan guru menerapkan dan menguasai
mengajar sehari-hari.
4.Menetapkan frekwensi.
tindak lanjut dan pembinaan yang telah dilakukan sebelumnya. Fokus observasi
Based Learning dalarn praktek mengajar berdasarkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan. Untuk validasi data yang diperoleh, peneliti juga melakukan wawancara
dengan guru dan membuat catatan-catatan tentang aspek penilaian yang tidak muncul
dalam instrumen.
Tahap refleksi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator untuk saling mencermati dan
mendiskusikan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I. Hasil pengamatan kemudian
50
dianalisis beberapa kekurangan tindakan yang yang ter adi. Terhadap kekurangan
tersebut selanjutnya akan diperbaiki melalui tindakan yang diambil peneliti pada siklus
II.Tahap refleksi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator untuk saling mencermati dan
mendiskusikan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I. Hasil pengamatan kemudian
Hasil analisa data yang terkumpul melalui observasi memberikan gambaran terhadap
berbagai kekurangan, kesulitan dan hambatan yang timbul dalam aksi mengajar guru
Learning dalam praktek mengajar sehari-hari dan kelemahan tersebut direfleksikan dalam
siklus berikutnya agar dapat diperbaiki sehingga masalah yang dihadapi yakni rendahnya
praktek mengajar sehari-hari dan rendahnya tingkat penguasaan guru-. guru terhadap langkah-
51
langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dapat diatasi.Semua data-
data yang terkumpul melalui instrumen termasuk data-data yang diperoleh dari hasil diskusi
dan catatan-catatan selama tindakan supervisi kemudian diklasifikasikan dan dianalisis dengan
metode deskriptif sehingga dapat diketahui aspek keberhasilan dan aspek kelemahan mengajar
guru.Berdasarkan aspek kelemahan tersebut peneliti merevisi program supervisi yang sudah
memperbaiki terhadap kekurangan yang ter adi pada tindakan Siklus I. Kegiatan
penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar bagi
Guru-guru terkait dengan penentuan jadwal dan tempat pelaksanaan bimbingan teknis.
Problem Based Learning dalam praktek mengajar bagi guru-guru dilakukan secara
instrumen dan alat pengumpul data lainnya, menentukan responden dan mengkordinasikan
52
menguasai langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
bimbingan dan arahan terhadap guru-guru dalam perbaikan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran);
Learning dalam praktek mengajar pada standar pengelolaan secara lengkap dan benar.
untuk penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar
Based Learning dalam praktek mengajar .(2)Peneliti memberi kesempatan kepada Guru-
guru untuk berkonsultasi dalam rangka penerapan Model Pembelajaran Problem Based
kesulitan menentukan tahapan pengembangan sesuai dengan keadaan nyata yang dihadapi
dokumen penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar
53
Based Learning dalam praktek mengajar sesuai dengan instrumen pengamatan kemampuan
mengajar .Peneliti merekap dan menganalisis data hasil pengamatan kemampuan Guru-guru
Siklus II dilaksanakan dari hari Senin,tanggal 08 April sampai dengan Senin,20 Mei
2019. Pada tahap ini guru melakukan tindakan mengajar berdasarkan RPP yang telah
disempumakan di setiap kelas. Standar operasional pembelajaran didasarkan pada teknik dan
strategi pembelajaran yang telah dirumuskan, sementara peneliti mengamati pelaksanaan aksi
mengajar sejauh mana guru mampu memperbaiki kualitas mengajamya berdasarkan langkah-
langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar
sehari-hari.
54
(1) Peneliti memberikan pembinaan dan pengarahan secara klasikal tentang
(3) Peneliti memberi tugas secara individu kepada Guru-guru untuk menyusun
mengajar
(7) Peneliti merekap dan menganalisis data hasil pengamatan kemampuan Guru-
praktek mengajar
individu
mengajar
mengajar
56
(13) Peneliti memfasilitasi Guru-guruyang mengalami kesulitan menentukan
pencermatan dan diskusi hasil pengamatan kemampuan Guru-guru dalam penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar pada standar pengelolaan.
tindakan yang dilakukan pada Siklus II serta untuk mengetahui apakah indikator capaian
Hasil analisa data yang terkumpul melalui observasi memberikan gambaran terhadap
perbaikan berbagai kekurangan, kesulitan dan hambatan yang timbul dalam aksi pembelajaran
Based Learning dalam praktek mengajar sehari-hari sehingga masalah yang dihadapi dapat
Semua data yang terjaning melalui instrumen, hasil wawancara dan catatan-catatan
dengan model deskriptif, sehingga dapat diketahui aspek keberhasilan dan aspek kelemahan
kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus
tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan aspek keberhasilan dan aspek kelemahan tersebut
58
Ket:Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator dengan cara
melakukan pencermatan dan diskusi hasil pengamatan kemampuan Guru-
guru dalam penerapan Model Pembelajaran Jigsaw dalam praktek mengajar
.
Sebagai indikator kinerja diharapkan guru yang menjadi subjek penelitian dapat
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan kategori kemampuan rata-
rata baik.
Aspek yang dinilai adalah: (l) Kemampuan guru menumbuhkan minat belajar dengan
memuaskan (2) Kemampuan guru menciptakan atau mendatangkan pengalaman umum yang
dapat dimengerti semua siswa (3) Kemampuan guru menerapkan kata kunci, konsep, model,
rumus, strategi dalam pembelajaran (4) Kemampuan guru meningkatkan aktifitas belajar (5)
Kemampuan guru menyimpulkan materi pelajaran dan (6) Kemampuan guru memberikan
reward (penghargaan) kepada siswa. Kategori Penilaian terdiri dari (I) Amat Baik dengan
59
skor> 80, (2) Baik dengan skor = 68-79, (3) Cukup dengan skor = 56-67,(4) Kurang dengan
skor <55
Sebagai indikator kinerja ditetapkan 80 % dari guru yang telah disupervisi dan telah
mengikuti program pembinaan oleh pengawas sekolah memiliki kemampuan mengajar dalam
kategori baik.
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pengawas pada sekolah binaan khususnya pada wilayah (UPT SD Negeri No.104256
Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri
No.104255 Paluh Si Baji Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli
Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 Kec. Pante Labu di1akukan dalam dua
siklus. Siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Peneliti bersama Kepala
Sekolah membuka acara dan kemudian dilanjutkan pembinaan terhadap guru sejumlah 15
kelompokan beranggotakan 4 orang. Setiap anggota kelompok diberi lembaran kasus yang
telah disediakan oleh peneliti. Tiap-tiap kelompok melakukan pembahasan dengan mengacu
kepada penjelasan Peneliti. Selama proses pembinaan dilakukan pengamatan oleh Peneliti.
Pada setiap siklus, data yang diambil adalah aktivitas dan nilai tes pada akhir siklus. Data
kemampuan dan siklus ke siklus diperoleh melalui pengamatan atau observasi. Hasil observasi
yang diperoleh adalah data kemampuan guru menguasai dan menerapkan model pembelajaran
Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran
menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan
dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa
61
dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya
selama satu tahun di lokasi penelitian ini dan dari hasil wawancara dengan beberapa orang
guru diketahui bahwa guru belum memahami betapa pentingnya fungsi model pembelajaran
Kesulitan yang dihadapi oleh guru antara lain adalah ; (l) menumbuhkan minat belajar
dengan memuaskan (2) menciptakan atau mendatangkan pengalaman umum yang dapat
dimengerti semua siswa (3) menerapkan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dalam
pembelajaran (4) meningkatkan aktifitas belajar (5) menyimpulkan materi pelajaran dan
Bertitik tolak dan permasalahan tersebut, peneliti menyusun program pembinaan secara
Based Learning, peneliti melakukan Tindakan pembinaan terprogram dengan teknik Supervisi
awal.
subjek penelitian.
f. Mempersiapkan materi pembinaan dalam bentuk modul, daftar bacaan dan slide dalam
power point.
suasana pembinaan yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna.
Pengawas Sekolah berperan sebagai fasilitator dalam melakukan pembinaan terhadap guru-
guru yang mengajar di sekolah binaan. Pembinaan dilakukan secara individual dan kelompok
dengan metode ceramah, diskusi dan tanyajawab menggunakan refrensi dan buku-buku dan
Sasaran pembinaan adalah 13 orang guru yang mengajar di wilayah (UPT SD Negeri
No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD
Negeri No.104255 Paluh Si Baji Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab.
Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019 Kec. Pante Labu. Tujuan
pembinaan adalah agar guru memiliki kemampuan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning.
dengan fokus pembelajaran pada penerapan model Problem Based Learning. Selanjutnya guru
63
melakukan praktik mengajar/simulasi berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran
evaluasi merupakan proses sistematik untuk menentukan tingkat keberhasilan yang dicapai
dalam pembinaan kemampuan guru. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan apakah guru
pembinaan. Hasil evaluasi bermanfaat untuk menentukan validitas teknik pembinaan dan
pembelajaran Problem Based Learning dalam praktek mengajar yaitu (1) Kemampuan
terhadap kelompok siswa yang beiprestasi dan (10) Kemampuan melaksanakan penilaian.
Teknik penskoran dan pengolahan data hasil observasi dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun sebelumnya yaitu setiap deskriptor diberi nilai 0 – 100 dengan kategori
penilaian : 90-100 = Amat Baik; 70-89= Baik; 50- 69=Cukup; 30--49=Kurang dan 0-
29=Sangat Kurang.
Data yang diperoleh melalui observasi kemudian diklasifikasikan dan disajikan pada
tabel berikut ini. Hasil observasi kemampuan guru menguasai model pembelajaran Problem
Based Learning selama siklus I terlampir pada lampiran 1. Data tersebut kemudian
Berdasarkan analisa data pada tabel 4.1 dapat dinyatakan bahwa dari 13 orang guru
yang diobservasi dalam praktek mengajar menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning selama observasi kemampun guru dalam kategori Amat Baik tidak ada, kemampun
guru dalam kategori Baik 2 orang (15,4 %), kemampun guru dalam kategori Cukup 6 orang
(46,2 %) dan kemampun guru dalam kategori Kurang 5 orang (3 8,5 %), kemampun guru
dalam kategori Sangat Kurang tidak ada. Hal-hal yang merupakan aspek keberhasilan antara
kemampuan melaksanakan penilaian, dan hal-hal yang merupakan aspek kelemahan antara
data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning masih berada dalam kategori perbaikan. Untuk memperbaiki kondisi
tersebut, peneliti melakukan revisi terhadap program pembinaan yang telah dilakukan pada
65
Siklus I dan merefleksikannya pada Tindakan Siklus II. Fokus perbaikan pada Siklus II
a. Mengidentifikasi aspek kelemahan yang dihadapi oleh guru dalam penerapan model
Siklus I.
tersebut.
subjek penelitian.
f. Mempersiapkan materi pembinaan dalam bentuk modul, daftar bacaan dan slide dalam
power point.
66
suasana pembinaan yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna.
Pembinaan dilakukan secara individual dan kelompok dengan metode ceramah, diskusi
dan tannya jawab menggunakan referensi dan buku-buku dan bulletin sebagai media, sarana,
Sasaran pembinaan adalah 13 orang guru SD Negeri No. 104256 Rugemuk Kec. Pante
Labu karena peneliti bertugas di sekolah tersebut sebagai pengawas. Tujuan pembinaan adalah
agar guru memiliki kemampuan menerapkan model Problem Based Learning. Fokus
pembinaan ditekankan kepada perbaikan aspek kelemahan mengajar ditemukan pada Siklus I
Pembelajaran (RPP) kemudian diterapkan kembali dalam praktik mengajar /simulasi dan
pembelajaran Problem Based Learning di kelas. Fokus observasi ditekankan kepada perbaikan
aspek kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam
praktek mengajar yaitu: (1) Kemampuan melakukan appersepsi, (2) Kemampuan menjelaskan
Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji
Rugemuk Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap
Tahun Pelajaran 2018/2019 Kec. Pante Labu menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning setelah mengikuti program pembinaan pada Tindakan Siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Hasil Observasi Kemampuan Guru
Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
Pada Siklus II
Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori
1 90 – 100 Amat Baik 3 23,08
2 70 – 89 Baik 8 61,54
3 50 – 68 Cukup 2 15,38
4 30 – 49 Kurang 0 0
5 0 - 29 Sangat Kurang 0 0
Jumlah 13 100
Berdasarkan analisia data pada tabel 4.2 dapat dinyatakan bahwa dari 13 orang guru
yang diobservasi dalam praktek mengajar dalam penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning temyata 3 orang (23,08 %) berada dalam kategori kemampuan Amat Baik, 8
orang (61,54 %) berada dalam kategori kemampuan Baik dan 2 orang (15,38%) berada dalam
kategori kemampuan Cukup. Kategori kemampuan Kurang dan Sangat Kurang tidak ada path
siklus II. Hal-hal yang merupakan aspek kelemahan pada Siklus I telah mengalami perbaikan
68
membimbing siswa belajar berkelompok. Berdasarkan analisis data tersebut dapat disimpulkan
bahwa kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning telah
4.2. Pembahasan
Dengan membandingkan hasil analisis data yang diperoleh selama Penelitian Tindakan
Siklus I dan Siklus II dapat dinyatakan bahwa telah terjadi peningkatan kemampuan guru
Indikasi tersebut dapat dilihat berdasarkan peningkatan jumlah guru yang mengalami
Tabel 4.3
Perbandingan Hasil Observasi Kemampuan Guru
Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
Pada Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan analisa data pada tabel 4.3 dapat dinyatakan bahwa pada Siklus I jumlah
guru yang mampu menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kategori
A (Amat Baik) tidak ada, akan tetapi pada Siklus II menjadi 23,08 %; demikian juga jumlah
guru yang mampu menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kategori
B (Baik) bertambah dan 15,4 % pada Siklus I menjadi 6 1,54 % path Siklus II. Disisi lain
69
terjadi pula pengurangan jumlah guru pada kategori Kurang dan 38,5 % pada Siklus I menjadi
0 % pada Siklus II. Dilihat dari aspek penguasaan kemampuan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning berdasarkan komponen hasil observasi antar siklus
menunjukkan adanya suatu perbaikan yang signifikan terhadap kualitas kemampuan guru.
Beberapa aspek kemampuan guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
Peningkatan tersebut merupakan hasil pembinaan melalui Supervisi Akademik yang telah
70
Melalui model Problem Based Learning ini terlihat hubungan siswa dengan guru
sangat signifikan karena guru tidak dianggap sosok yang menakutkan tetapi sebagai fasilitator
dan mitra untuk berbagi pengalaman sesuai dengan konsep Creatif Learning yaitu melalui
discovery dan invention serta creativity and diversity sangat menonjol dalam model
pembelajaran ini. Dengan model Problem Based Learning guru hanya mengarahkan strategi
yang efektif dan efisien yaitu belajar bagaimana cara belajar (learning how to learn). Dalam
metode learning how to learn guru hanya sebagai guide (pemberi arah/petunjuk) untuk
membantu siswa jika menemukan kesulitan dalam mempelajari dan menyelesaikan masalah.
Melalui metode learning how to learn siswa dapat mengeksplorasi dan mengkaji setiap
persoalan dalam pembelajaran. Dalam model Problem Based Learning melalui diskusi
kelompok guru dapat mengamati karakteristik atau gaya belajar masing-masing siswa. Ada
kelompok siswa yang lebih suka membaca daripada dibacakan kasusnya oleh orang lain.
Siswa yang lebih suka membacakan kasus dalam hal ini tergolong kepada siswa yang
memiliki potensi atau modalitas visual (gaya belajar visual). Sedangkan siswa yang lebih suka
berdialog, saling mengajukan argumentasi dengan cara mendengarkan siswa yang lain
kepada siswa yang memiliki potensi atau modalitas Auditorial (gaya belajar Auditorial). Dan
siswa yang dengan lugas, lincah dan fleksibel, selarn melihat, mendengar uraian dan siswa
yang lain, dia juga mengakomodir semua permasalahan, mampu membuktikan teori kedalam
praktek, mampu memecahkan masalah secara rasional, tergolong kepada kelompok belajar
yang memiliki potensi atau modalitas Kinestetik (gaya belajar Kinestetik). Kelompok
kinestetik ini tergolong kepada tipe belajar konvergen dimana siswa memiliki kekuatan otak
kiri lebih dominan dan cenderung bertanya dengan menggunakan kata tanya “How”
pada siklus pertama mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus kedua, maka dapat
71
disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan pada Bab II
bahwa melalui model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah dalam belajar pada (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Rugemuk Pante
Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
model pembelajaran Based Learning Problem di SD Negeri No. 104256 Rugemuk Kec.
Pante Labu. Hal ini terbukti, bahwa pada Siklus I jumlah guru yang mampu menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning dalam kategori A (Amat Baik) tidak ada,
akan tetapi pada Siklus II menjadi 23,08 %; demikian juga jumlah guru yang mampu
dan 15,4 % pada Siklus I menjadi 61,54 % pada Siklus II. Disisi lain terjadi pula
pengurangan jumlah guru pada kategori Cukup dan 46,2 % pada Siklus I menjadi 15,38 %
pada Siklus II. Kemampuan guru kategori Cukup 38,5 % pada siklus I menjadi tidak ada
pada siklus II. Dilihat dari aspek penguasaan kemampuan menerapkan model
kemampuan guru dengan jumlah 84,62 %. Beberapa aspek kemampuan guru menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning yang mengalami peningkatan antara lain:
73
pembinaan melalui Supervisi Akademik yang telah dilakukan oleh Pengawas Sekolah
2. Model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa,
3. Model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran, hal ini terbukti sebagai contoh; keberanian siswa dalam bertanya dan
mengemukakan pendapat.
5.2. Saran
1.Agar guru-guru dapat menerapkan model Problem Based Learning dalam pembelajaran
pengajaran.
terutama dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang standar, oleh
74
6.Hendaknya mau menerapkan bimbingan terprogram dalam melaksanakan
75
DAFTAR PUSTAKA
_________, 2006, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang Standar
Isi, Jakarta.
Gie, The Liang. 1980. Cara Belajar yang Efisien. Jakarta: Jembatan.
Oemar Hamalik. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung :Tarsito.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina
Aksara.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Jakarta : BSNP.
Jakarta : Depdikbud. Depdikbud. 1993. Dengan Pemantapan Kerja Guru Kita Siapkan
Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang
Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.41 tahun 2007 Tentang Standar
dipublikasikan)
76
Lampiran 1
BIODATA PENELITI
77
Lampiran 2:
BIODATA KOLABORATOR
Kolabolator 1
Kolabolator 2
78
LAMPIRAN : 3 PROGRAM DAN JADWAL PENELITIAN
PROGRAM DAN JADWAL PELAKSANAN PENELITIAN
NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Pengurusan Perijinan 16 Pebruari 2019
2. Pemantaban proposal PTS 20 Pebruari 2019
3. Konsolidasi dengan Kolaborator 03 Maret 2019 -
dan Peserta
4. Penentuan jadwal PTS 03 Maret 2019
5. Pelaksanaan Pembinaan -
Terprogram
a. Tahap/ siklus Pertama 04 Pebruari dan
12 Maret 2019
b. Tahap /siklus kedua 08 April dan
20 Mei 2019
6. Pengumpulan RPP tahap 28 Pebruari 2019
pertama
7. Pengumpulan RPP tahap kedua 30 Mei 2019
8. Pengumpulan data PTS Pebruari- Mei 2019 Peneliti
9. Analisa Data PTS Pebruari- Mei 2019 Peneliti
10. Penyusunan Laporan PTS Pebruari- Mei 2019 Peneliti
11. Desiminasi PTS Mei 2019 Peneliti
12. Penjilidan PTS Mei 2019 Peneliti
Surya Darma,S.Pd.
NIP.19651231 200003 1 086
79
LAMPIRAN : 4. SURAT LJIN PENELITIAN
DINAS PENDIDIKAN
UPT SD NEGERI NO.104256 RUGEMUK
JL. PALUH SI BAJI KEC.PANTE LABU
KEBUPATEN DELI SERDANG
SURAT KETERANGAN
Nomor :
Kepala UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Surya Darma,S.PdM.Pd
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas SD Kab..Deli Serdang
Alamat : Jln. Paluh Si Baji Kec.Pantai Labu
Benar yang bersangkutan telah mendapat izin untuk melakukan PenelitianTindakan Sekolah di
UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk dengan judul" Upaya Meningkatkan Kemampuan
Guru Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante
Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
YUNIARTI,S.Pd
NIP. 19790606 200903 2 012
80
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG
JL.KARYA KASIH NO.1 LUBUK PAKAM
TEL.061-7956623 FAKS 061-7954043 LUBUK PAKAM
SURAT KETERANGAN
Nomor :
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas TK SD KB.Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.PanteLabu
Benar yang bersangkutan telah mendapat izin untuk melakukan Penelitian Tindakan Sekolah
di UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan
Guru Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante
Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
ROMA PUTRA,M.Pd.
NIP.19811221 201101 1 008
81
LAMPIRAN : 5 . HASIL ANGKET PRA PENELITIAN
ANGKET SEBELUM PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
Petunjuk Pengisian:
1. Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan keadaan Anrla yang sebenarnya.
2. Jawaban Anda tidak mempengaruhi hal apapun terkait dengan jabatan atau
statuskepegawaian Anda.
3. Pilihlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada altematif yang
disediakan.
1. Menurut Anda, apakah Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model
Pembelajan Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram mempunyaiperan
penting dalam proses pembelajaran ?
a. Sangat Penting
b. Penting
c. Agak .Penting
d. Tidak Penting
2. Apakah Anda tahu Menerapkan Model Pembelajan Problem Based Learning Melalui
Melalui Pembinaan Terprogram?
a. Sangat tabu
b. Tabu
c. Kurang tabu
d. Tidak tabu
3. Apakah Guru perlu Kemampuan Guru Menerapkan Model Pembelajan Problem Based
Learning Melalui Melalui Pembinaan Terprogram Perlu
a. Kurang Perlu
b. Tidak Perlu
a. Apakah dalam dua tabun terakhir ini Anda Kemampuan Guru Menerapkan Model
Pembelajan Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Tidak perna
4. Apakah Anda mengetahui manfaat Kemampuan Guru Menerapkan Model Pembelajan
Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram dalam kegiatan pembelajaran
sehari - hari.?
a. Sangat tabu
b. Tabu
c. Kurang tabu
d. Tidak tabu
Lubuk Pakam, 09 Pebruari 2019
Peserta
K.Sipayung,S.Pd.
82
Lampiran : 6
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian tindakan sekolah
dibidang kepengawasan yang UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk Kec.Pante Labu dengan
judul" Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Melalui Pembinaan Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri
No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD
Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli
Serdang Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Oleh:
Nama : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas SD Kab.Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.Pante Labu
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Pante Labu,04-02-2019
Yang membuat pernyataan
Syariah Mahmudah,S.Pd.
83
PERNYATAAN KESANGGUPAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian tindakan sekolah
dibidang kepengawasan yang berjudul” Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru
Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante
Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Oleh:
Nama : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas TK SD Kab..Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.Pante Labu
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Pante Labu,05-02-2019
Yang membuat pernyataan
Mat Yaman,M.Pd
84
PERNYATAAN KESANGGUPAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN
Nama : Khairani,S.Pd.
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian tindakan sekolah
dibidang kepengawasan yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru
Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante
Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Oleh:
Nama : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas TK SD Kab..Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.Pante Labu
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Pante Labu,04-02-2019
Yang membuat pernyataan
Khairani,S.Pd.
85
PERNYATAAN KESANGGUPAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN
Nama : Rostina,S.Pd,SD.
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian tindakan sekolah
dibidang kepengawasan yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru
Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Rugemuk
Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Oleh:
Nama : Surya Darma,S.PdM.Pd
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas TK SD Kab..Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.Pante Labu
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Pante Labu,06-02-2019
Yang membuat pernyataan
Rostina,S.Pd,SD
86
PERNYATAAN KESANGGUPAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN
Nama : Israyani,S.Pd
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek penelitian tindakan sekolah
dibidang kepengawasan yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru
Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk ,UPT SD Negeri No.
105336 Ranto Panjang Pante Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Rugemuk
Pante Labu ) Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Oleh:
Nama : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Pangkat/Gol : Pembina Tk.1. IV/b
Jabatan : Pengawas TK SD Kab.Deli Serdang
Alamat : Jln. Dusun III Desa Kelambir Kec.Pantai Labu
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenamya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
PanteLabu,07-02-2019
Yang membuat pernyataan
Israyani
87
LAMPIRAN : 7
BIODATA SINGKAT SUBJEK PENELITIAN
DAFTAR NAMA PESERTA UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU
MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI
PEMBINAAN TERPROGRAM DI WILAYAH (UPT SD NEGERI NO.104256
RUGEMUK ,UPT SD NEGERI NO. 105336 RANTO PANJANG PANTE LABU, UPT SD
NEGERI NO.104255 PALUH SI BAJI RUGEMUK PANTE LABU ) SE-SUB RAYON
WILAYAH BINAAN KAB. DELI SERDANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN
2018/2019”.
Pangkat/
No Nama / NIP Unit Kerja
Golongan
SD Negeri No. 1054256
1 Rostina,S.Pd,SD Pembina / IVb
Regemuk Pante Labu
SD Negeri No. 1054256
2 Khairani,S.Pd. Pembina / IVb
Regemuk Pante Labu
SD Negeri No. 1054256
3 Mat Yaman,M.Pd Pembina / IVb
Regemuk Pante Labu
SD Negeri No. 1054256
4 Ngadimin,S.Pd Pembina / IVb
Regemuk Pante Labu
Saminah,S.Pd SD Negeri No. 1054256
5 Pembina / IVb
Regemuk Pante Labu
SD Negeri 104255 Palu
6 Syariah Mahmudah,S.Pd Pembina / IVb
Sibaji Kec.Pante Labu
SD Negeri 104255 Palu
7 Taudiq ,S.Pd Pembina / IVb
Sibaji Kec.Pante Labu
SD Negeri 104255 Palu
8 Israyani ,S.Pd Pembina / IVb
Sibaji Kec.Pante Labu
SD Negeri 104255 Palu
9 Suliono,S.Pd Pembina / IVb
Sibaji Kec.Pante Labu
SD Negeri 104255 Palu
10 Eva Yohana,S.Pd Pembina / IVb
Sibaji Kec.Pante Labu
88
SD Negeri No. 105336
11 K.Sipayung,S.Pd. Pembina / IVb
Ranto Panjang Pante Labu
SD Negeri No. 105336
12 Sumiati,S.Pd Pembina / IVb
Ranto Panjang Pante Labu
SD Negeri No. 105336
13 Indah Wati,S.Pd Pembina / IVb
Ranto Panjang Pante Labu
SD Negeri No. 105336
14 Selfiana,S.Pd Pembina / IVb
Ranto Panjang Pante Labu
SD Negeri No. 105336
15 Indah Wati,S.Pd Pembina / IVb
Ranto Panjang Pante Labu
89
Lampiran : 8
INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
Nama Guru :
Kelas :
Standard Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
No Aspek Yang Dinilai Skor (0-100)
1 Kemampuan Guru menumbuhkan minat belajar dengan
memuaskan
2 Kemampuan Guru menciptakan atau mendatangkan
pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa
3 Kemampuan Guru menerapkan kata kunci, konsep,
model, rumus, strategi dalam pembelajaran
4 Kemampuan Guru meningkatkan aktifitas belajar
5 Kemampuan Guru menyimpulkan materi pelajaran
6 Kemampuan Guru memberikan reward (penghargaan)
kepada siswa
Jumlah
Rata-Rata
Kategori
ULASAN
SARAN
90
Lampiran: 9
CATATAN LAPANGAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS I
91
Lampiran :10
CATATAN LAPANGAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS II
1. Nama Sekolah : UPT SD Negeri 104256 Rugemuk Kec. Pante Labu
2. Pengamatan : Di dalam kelas
3. Pelaku Pengamatan : Peneliti
No Aspel Kegiatan Komentar
1 Siswa
a. Aktifitas belajar Sudah Baik Siswa aktif dalam belajar
berkelompok
b. Motivasi Ada Siswa telah termotivasi dengan
adanya model gambar, sehingga
siswa mencari jenis hewan dan
tumbuhan yang belumada di model
c. Interaksi antar Sudah baik Siswa saling bertukar pendapat
siswa tentang jenis hewan dan tumbuhan
yang dilestarikan sesuai yang
diketahuinya
d. Interaksi antar Ada Siswa menjawab pertanyaan-
Guru pertanyaan dari guru
92
Lampiran :11
PANDUAN WAWANCARA DENGAN GURU
Lamanya wawancara : 30 Menit
CATATAN
NO PERTANYAAN
PENGAMAT
1 KD/Indikator apa yang akan Saudara sajikan?
2 Metode apa yang akan Saudara gunakan dalam
pembelajaran KD ini ? Apa alasan Anda memilih
metode tersebut ?
3 Alat dan bahan (sumber belajar) apakah yang saudara
siapkan ? Jelaskan alasannya!
4 Ceritakan tahapan pembelajaran yang akan Saudara
sajikan ?
5 Persiapan tertulis apa saja yang Saudara buat ?
6 Materi aua yang dianggap sulit oleh siswa berdasarkan
perkiraan Saudara ?
Jika ada,materi apa? Jelaskan alasan Saudara !
7 Kompetensi apa yang bisa dimiliki siswa setelah
mengikuti pembelajaran sesuai dengan harapan
saudara?
8 Apa yang perlu mendapat perhatian khusus pada
pembelajaran kali ini ?
93
Lampiran:12
INSTRUMEN SUPERVISI
STANDAR PROSES (PBM)
Skor perolehan
No Komponen standard proses A B C D E Ket
90-100 70-89 50-69 30-49 <29
1 Guru memiliki RPP
2 Guru memiliki SKH yang sesuai dengan PBM
3 Kesesuaian materi dengan waktu
4 Penugasan Materi
5 Penggunaan/penguasaan Metode
6 Penggunaan strategi kegiatan pembelajaran
yang bervariasi
7 Penggunaan / penguasaan alat peraga
8 PBM mengarah ke pembentukan perilaku
9 PBM mengarah ke pencapaian Kemampuan
Dasar
10 Keterampilan membuka kegiatan mengarah
pada kegiatan sesuai dengan tema
11 Keterampilan bertanya dasar
12 Keterampilan menjelaskan
13 Keterampilan member penguatan/motivasi
14 Sukap Guru
15 Respon Siswa
16 Penguasaan Kelas
17 Pelaksanaan Penilaian
18 Keterampilan Menutup Kegiatan
Jumlah Skor Perolehan
Nilai Akhir :
Kesimpulan
a. Kekuatan .........................................
b. Kelemahan
Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori
2 70 – 89 Baik 2 15,4
3 50 – 68 Cukup 6 46,2
4 30 – 49 Kurang 5 38,5
Jumlah 13 100
95
Lampiran :14
96
Lampiran :15
Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori
2 70 – 89 Baik 8 61,54
3 50 – 68 Cukup 2 15,38
4 30 – 49 Kurang 0 0
5 0 - 29 Sangat Kurang 0 0
Jumlah 13 100
97
Lampiran : 16
98
Lampiran : 17
DAFTAR NAMA GURU SD NEGERI NO. 104256 RUGEMUK PANTE LABU
PESERTA PEMBINAAN TERPROGRAM PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
PADA SUKLUS I
NO NAMA GURU TANDA TANGAN
1 Syariah Mahmudah,S.Pd 1
2 Taudiq ,S.Pd 2
3 Israyani ,S.Pd 3
4 Suliono,S.Pd 4
5 Eva Yohana,S.Pd 5
6 Rostina,S.Pd,SD 6
7 Khairani,S.Pd. 7
8 Mat Yaman,M.Pd 8
9 Ngadimin,S.Pd 9
10 Saminah,S.Pd 10
11 K.Sipayung,S.Pd. 11
12 Sumiati,S.Pd 12
13 Indah Wati,S.Pd 13
14 Selfiana,S.Pd 14
15 Indah Wati,S.Pd 15
2 Taudiq ,S.Pd 2
3 Israyani ,S.Pd 3
4 Suliono,S.Pd 4
5 Eva Yohana,S.Pd 5
6 Rostina,S.Pd,SD 6
7 Khairani,S.Pd. 7
8 Mat Yaman,M.Pd 8
9 Ngadimin,S.Pd 9
10 Saminah,S.Pd 10
11 K.Sipayung,S.Pd. 11
12 Sumiati,S.Pd 12
13 Indah Wati,S.Pd 13
14 Selfiana,S.Pd 14
15 Indah Wati,S.Pd 15
100
LAMPIRAN : 19
101
1.2 FOTO KEGIATAN PEMBINAAN SIKLUS I PERTEMUAN II
LAMPIRAN : 20
1. Halaman Sampul
2. Lembar Pengesahan
105
LAMPIRAN :21
TENTANG
Roma Putra,M.Pd
NIP. 19811221 201101 1 008
107
Lampiran 1 : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kab.Deli Serdang
Nomor :
Tanggal : 09 Pebruari 2019
Ketua : Saminah.S.Pd
Bendahara : Khairani,S.Pd .
Anggota : Miswati,S.Pd
Roma Putra,M.Pd
NIP. 19811221 201101 1 008
108
LAMPIRAN : 22
Kepada Yth.
YUNIARTI,S.Pd
Kepala UPT SD Negeri No. 104256 Rugemuk
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Dalam rangka memfasilisai kepentingan pengawas sekolah dalam kegiatan
pengembangan diri dan publikasi ilmiah, kami akan menyelenggarakan Seminar llmiah
Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).
Sehubungan dengan hal tersebut dengan ini dimohon kehadiran Ibu sebagai
narasumber pada kegiatan tersebut (sesuai susunan acara terlampir) yang akan
dilaksanakan nanti pada :
Hari/Tanggal : Senin ,27 Mei 2019
Waktu : 08.30 sampai selesai
Tempat : UPT SD Negeri No. 104256 Rugemuk
Demikian undangan ini disampaikan untuk mendapat perhatian dan tindak lanjut
sebagaimana mestinya. Atas kahadiran Ibu, kami ucapkan terima kasih.
1.Pembukaan
4.Penyajian Materi
5.Tanya jawab
6.Penutup
110
LAMPIRAN : 24
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG
JL. KARYA ASIH NO. 1 LUBUK PAKAM
TEL.061-7956623 FAKS 061-7954043 LUBUK PAKAM
BERITA ACARA
PELAKSANAAN SEMINAR HASIL PENELITIAN
111
Sebagai Penyaji : Surya Darma,S.Pd
Sebagai Moderator : KHAIRANI,S.Pd.SD.
Sebagai Pembahas : MAT YAMAN,M.Pd.
Susunan Acara Seminar : 1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Laporan Ketua Panitia
4. Sambutan Koordinator Pengawas Kabupeten Deli
Serdang
5. Pembacaan Doa
6. Penyajian Materi
7. Tanya jawab
8. Penutup
Peserta yang Hadir : 23 Orang (daftar hadir terlampir)
Adapun notulen jalannya acara seminar, Daftar Hadir Peserta Seminar, print out bahan
tayangan / paparan penyaji serta foto kegiatan seminar sebagaimana terlampir dalam
berita acara ini.
112
LAMPIRAN : 25
113
2016, tentang revisi Permen PAN RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang jabatan fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Selamat mengikuti kegiatan seminar ini. Terima
kasih atas perhatiannya dan motion maaf atas segala kekurangan. Wasalam
1)Paparan singkat hasil penelitian oleh penyaji/ penulis (Bahan paparan terlampir)
2)Tanggapan, pertanyaan, saran, masukan dari peserta seminar dan tanggapan dari penyaji
Adapun pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar terhadap Seminar Hasil
penelitian dan Tanggapan dan Penyaji adalah sebagai berikut :
114
Pada hakikatnya secara konten, sistematika PTS sama hanya berbeda pada gaya
selingkungnya. sistematika yang benar dalam pembuatan PTS untuk lebih amannya, kita
ikuti saja sistematika PTS yang sesuai dengan peruntukkannya Misalnya PTS kita
digunakan untuk publikasi ilmiah dalam angka kredit, maka kita sesuaikan dengan
sistematika yang diminta. Salah sate contohnya adalah sistematika PTS saga ini. Lain
halnya kalau kita diikutkan lomba, maka sistematika nya harus disesuaikan dengan yang
diminta panitia lomba. Untuk memasukkan ke jurnal, silahkan komunikasikan dengan
jurnal. Pelajari gaya selingkung jurnal tersebut agar laporan kita punya kesempatan untuk
diterbitkan. Jangan lupa informasikan pada redaksi bahwa kita telah mengirimkan laporan
PTS. Saran saga mulailah dari jurnal berskala lokal terlebih dahulu sebelum masuk ke
jurnal Skala provinsi, nasional, apalagi internasional.
Tanggapan penyaji :
Pelaksanaan siklus dilakukan sesuai materi. siklus penelitian bukan kegiatan remidial.
Yang diulang pada pelaksanaan siklus adalah perlakuannya bukan materinya.
6.Penutup : Oleh Moderator, dengan bacaan Hamdallahi do’a
115
LAMPIRAN : 26
BERITA ACARA
PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN
116
Sebagai Pembahas : MAT YAMAN,M.Pd.
Susun Acara Seminar : (a) Pembukaan, (b) Sambutan Korwas, (c) Pemaparan Singkat
Laporan Hasil Penelitian Oleh Penyaji,(d) Tanggapan, pertanyaan, kritik/saran, masukan
dari Peserta Seminar dan Tanggapan dari penyaji, (e) Penutup.
Jumlah Peserta yang hadir : 23 Orang ( Daftar Hadir Terlampir )
Adapun Notulen Jalannya Acara Seminar, Print Out Bahan Tayang Paparan Penyaji serta
Foto Kegiatan Seminar sebagaimana terlampir dalam Berita Acara ini.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
117
Pada Acara Seminar tersebut
Adapun Notulen Jalannya Acara Seminar, Print Out Bahan Tayang Paparan Penyaji serta
Demikian henna acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
118
LAMPIRAN : 27
BAHAN PAPARAN PENYAJI PADA ACARA
SEMINAR RASEL PENELITIAN
Judul :” Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menerapkan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembinaan
Terprogram Di Wilayah (UPT SD Negeri No.104256
Rugemuk ,UPT SD Negeri No. 105336 Ranto Panjang Pante
Labu, UPT SD Negeri No.104255 Paluh Si Baji Pante Labu )
Se-Sub Rayon Wilayah Binaan Kab. Deli Serdang Semester
Genap Tahun Pelajaran 2018/2019
Hasil Karya : Surya Darma,S.Pd.
NIP : 19651231 200003 1 086
Jabatan : Pengawas Madya
Pangkat/golongan : Pembina Tk. I / IV b
Pada Hari/Tanggal : Senin,27 Mei 2019
Pukul : 10.00 WIB s.d. selesai
Bertempat di ruang : Ruangan Guru
Pada sekolah : UPT SD Negeri No.104256 Rugemuk
Dengan alamat : Jl. Rugemuk
119
120
P.Labu,27 Mei 2019
Mengetahui Ketua Panitia Seminar
Koordinator Disdikpora
Kab.Deli Serdang
121
LAMPIRAN : 28
SUSUNAN PANITIA SEMINAR
HASIL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
2. Ketua : Samiah,S.Pd
3. Moderator : Khairani,S.Pd
MAHYUDINHARAHAP,S.Pd
NIP.19631212 198501 1 005
LAMPIRAN : 29
122
SURAT PERNYATAAN
BAHWA LAPORAN HASIL PENELITIAN
ADALAH HASIL KARYA SENDIRI
LAMPIRAN : 30
123
DINAS PENDIDIKAN
UPT SD NEGERI NO.104256 RUGEMUK
KEC.PANTE LABU
124
LAMPIRAN: 31
125
TANYA JAWAB PESERTA SEMINAR
126
PENYAJI MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN
127
PENYAJI MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN
128
Lampiran : 32
DAFTAR HADIR ACARA PELAKSANAAN SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Mengetahui,
a.n.Kepala Dinas Pendidikan Disdikpora
Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Lampiran: 33
131
LAPORAN SEMINAR PENELITIAN
SUSUNAN BUKTI
LAPORAN HASIL PENYELENGGARAAN SEMINAR
8. Halaman Sampul
9. Lembar Pengesahan
Lampiran :34
132
INSTRUMEN SUPERVISI
STANDAR PROSES (PBM)
Skor perolehan
No Komponen standard proses A B C D E Ket
90-100 70-89 50-69 30-49 <29
1 Guru memiliki RPP
2 Guru memiliki SKH yang sesuai dengan PBM
3 Kesesuaian materi dengan waktu
4 Penugasan Materi
5 Penggunaan/penguasaan Metode
6 Penggunaan strategi kegiatan pembelajaran
yang bervariasi
7 Penggunaan / penguasaan alat peraga
8 PBM mengarah ke pembentukan perilaku
9 PBM mengarah ke pencapaian Kemampuan
Dasar
10 Keterampilan membuka kegiatan mengarah
pada kegiatan sesuai dengan tema
11 Keterampilan bertanya dasar
12 Keterampilan menjelaskan
13 Keterampilan member penguatan/motivasi
14 Sukap Guru
15 Respon Siswa
16 Penguasaan Kelas
17 Pelaksanaan Penilaian
18 Keterampilan Menutup Kegiatan
Jumlah Skor Perolehan
Nilai Akhir :
Kesimpulan
c. Kekuatan .........................................
d. Kelemahan
Lampiran : 35
133
HASIL OBSERVASI KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SIKLUS I
Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori
2 70 – 89 Baik 2 15,4
3 50 – 68 Cukup 6 46,2
4 30 – 49 Kurang 5 38,5
Jumlah 13 100
134
Lampiran : 38
Nilai
No Jumlah Persen
Klasifikasi Kategori
2 70 – 89 Baik 8 61,54
3 50 – 68 Cukup 2 15,38
4 30 – 49 Kurang 0 0
5 0 - 29 Sangat Kurang 0 0
Jumlah 13 100
136
Lampiran :40
2 Rostina, S.Pd, SD 2
4 Jasimah, S.Pd.SD 4
5 Ngadimin, S.Pd 5
6 Khairani, S.Pd 6
7 Saminah, S.Pd 7
9 Miswati, S.Pd 9
10 Hannilawati Hsb 10
139
Lam Lampiran 8
Lokasi penelitian
Peneliti sedang menjelaskan apa itu model pembelajaran Problem Based Learning
140
Peneliti sedang berdiskusi dengan guru