You are on page 1of 3

 Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang ada, yaitu

fenomena alam atau fenomena buatan manusia, atau yang digunakan untuk menganalisis atau
menggambarkan hasil subjek tetapi tidak dimaksudkan untuk memberikan implikasi yang lebih luas.
 Menurut Budiarto (2003) penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan pendekatan cross-sectional
yang dilakukan secara murni untuk mengadakan deskripsi tanpa dilakukan analisis yang mendalam.
Penelitian deskriptif juga studi prevalensi atau sampling survei dan merupakan penelitian pendahuluan
dari penelitian lebih lanjut yaitu studi analitik. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian
dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-
fakta yang tampak atau apa adanya.
 Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.
 Penelitian deskriptif akan menganalisis data secara deskriptif yaitu dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam analisis deskriptif antara lain penyajian
data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan
desil, persentil, standar deviasi dan perhitungan persentase
 pada studi deskriptif tidak ada uji hipotesis

Langkah-Langkah Penelitian Deskriptif

Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian deskriptif adalah sebagai berikut:

1. Memilih masalah yang akan diteliti.


2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi
pendahuluan untuk menghimpun informasi dan teori-teori sebagai dasar menyusun kerangka konsep
penelitian.
3. Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis penelitian.
4. Merumuskan hipotesis penelitian.
5. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data.
6. Menentukan kriteria atau kategori untuk mengadakan klasifikasi data.
7. Menentukan teknik dan alat pengumpul data yang digunakan.
8. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan.
9. Melakukan pengolahan data dan analisis data.
10. Menarik suatu kesimpulan.
11. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian (Notoatmodjo, 2005)

Hipotesis Deskriptif

Merupakan hipotesis terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun didalamnya bisa terdapat
beberapa kategori.

Contoh:

Sebagian besar petugas surveilans DBD di puskesmas terlambat megirimkan laporan ke Dinas

Kesehatan Rumusan Masalah: Apakah petugas surveilans puskesmas di RS sering terlambat mengirimkan
laporan ke Dinas Kesehatan?

Ho : petugas surveilans DBD di puskesmas tidak terlambat mengirimkan laporan ke Dinas Kesehatan

Ha : petugas surveilans DBD di puskesmas sering terlambat mengirimkan laporan ke Dinas

Kesehatan

Penelitian deskriptif terdiri dari beberapa tipe, yaitu

1. Komparatif : membandingkan frekuensi suatu kejadian antar populasi yang berbeda pada waktu yang sama,
atau pada populasi yang sama dengan waktu yang berbeda. Penelitian ini mempunyai keterbatasan karena
data yang digunakan adalah seluruh populasi dan bukan individual, sehingga tidak dapat menghubungkan
antara suatu paparan/faktor terhadap kejadian. Kekurangan lainnya adalah pada ketidakmampuan
mengontrol efek dari faktor-faktor lain yang mungkin berhubungan dengan outcome/kejadian (biasa disebut
faktor confounder/perancu)
2. Laporan kasus: deskripsi detil tentang apa yang dialami seorang pasien
3. Seri kasus: deskripsi tentang karakteristik sejumlah pasien yang mempunyai penyakit, karakteristik, atau
pajanan tertentu Laporan kasus dan seri kasus mempunyai kekurangan dalam hal perbandingan dengan
kelompok lain.
4. Survey cross-sectional : menilai status individual dengan mempertimbangkan ada atau tidaknya pajanan dan
penyakit pada waktu yang sama. Desain ini memberi gambaran kejadian di populasi pada satu waktu dan
mempunyai kelebihan yaitu
 Memberi gambaran perkiraan prevalensi penyakit atau indicator kesehatan lain
 Meneliti seluruh populasi atau sampel yang representative
 Hasil penelitian dapat digeneralisasi

Tetapi juga empunyai kekurangan sebagai berikut

 Karena pajanan dan penyakit dinilai pada saat yang sama, hubungan antara pajanan dan penyakit
tidak dapat dipastikan bersifat sementara
 Jenis penelitian ini rentan terhadap bias seleksi dan observasi

METODE PENELITIAN KESEHATAN KEMENKES

DASAR-DASAR PENELITIAN KESEHATAN KLINIS

METODE PENELITIAN KESEHATAN NOTOADMOJO

You might also like