Professional Documents
Culture Documents
Uts Metopen Indah Isnani Terbaru
Uts Metopen Indah Isnani Terbaru
NIM : B1032201031
Artikel 1
Judul Penelitian Laba, Arus Kas Operasi dan Akrual sebagai penentu Laba Operasi Masa depan
Peneliti dan
Elva Nuraina (2011)
Tahun
Teori Arus kas dari aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (revenue-producing activities)
dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas
yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan
investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Komponen arus kas dari aktivitas operasi sebagai
ukuran kinerja cenderung tidak menyimpang dibandingkan jumlah yang dinyatakan pada laba. Hal ini karena sistem
akrual yang digunakan untuk menghitung laba mendasarkan pada akrual, tangguhan, alokasi dan penilaian yang
mempunyai subyektifitas lebih tinggi dibandingkan arus kas dari operasi. Arus kas operasi sering digunakan sebagai cek
atas kualitas laba dengan pandangan bahwa semakin tinggi rasio arus kas operasi terhadap laba maka akan semakin
tinggi pula kualitas laba tersebut
laba operasi (X1), arus kas operasi (X2)dan total akrual (X3)
Variabel
Laba Operasi Masa DepanY
Model
laba operasi arus kas operasi Total Akrual
(X1) (X2) (X3)
Laba Operasi
Masa Depan Y
Angka laba operasi diambil dari laporan laba rugi perusahaan. Laba operasi masa depan dalam penelitian ini adalah laba
operasi perusahaan tahun 2007. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang distribusi data dalam
Populasi dan
penelitian ini. Statistik deskriptif meliputi rata-rata, minimum, maksimum serta standar deviasi yang bertujuan mengetahui
Sampel
distribusi data yang menjadi sampel penelitian. Sedangkan hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi
linier berganda
Total akrual berpengaruh terhadap laba operasi masa depan perusahaan, hasil penelitian ini mendukung penelitian Fairfield
et al. (2003). Periode penelitian ini relatif pendek karena hanya dilakukan pada tahun 2008. Penelitian selanjutnya
disarankan untuk memperpanjang waktu penelitian. Penelitian ini hanya dilakukan pada jenis perusahaan manufaktur,
Hasil sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan generalisasi untuk seluruh jenis industri yang ada di Bursa
Efek Indonesia. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel di luar perusahaan manufaktur.
Artikel 2
Pengaruh Arus kas, Tingkat hutang dan perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiscal terhadap presistensi laba pada
Judul Penelitian
perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di bursa efek Indonesia
Teori keagenan muncul berkaitan dengan fenomena perusahaan kepemilikan perusahaan dengan pengelola perusahaan
Teori
Variabel Aliran Kas X1, Tingkat hutang X2, Perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiscal X3 , Presistensi laba Y
Model
Penelitian
Arus Kas (X1),
Laba Akuntansi
dan Laba Fiskal
X3
Metode Kuantitatif
Alat Analisis
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertanian sebanyak 60 yang terdaftar di BEI tahun 2016-2019
Populasi dan
sampel sebanyak 32 dan setelah screening data terpilih sampel sejumlah 26
sampel
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aliran kas dan perbedaan laba antara laba akuntansi dengan laba fiscal berpengaruh
signifika terhadap presistensi laba. Sedangkan tingkat hutang tidak berpengaruh terhadap presistensi
Hasil
Artikel 3
Pengaruh Book Tax differences, arus kas operasi, tingkat hutang dan ukuran perusahaan terhadap presistensi laba (pada
Judul Penelitian
perusahaan sub sektor basic dan Chemical yang terdaftar di bursa efek Indonesia
Teori akuntansi positif menurut Ghozali (2017) teori akuntansi positif bertujuan untuk menjelaskan dan memprediksi.
Penjelasan artinya memberikan alasan terhadap praktik akuntansi yang dilakukan
Teori
X2 : Arus kas
X3 : Tingkat hutang
X4 : Ukuran Perusahaan
Y : Persistensi laba
Model
Book Tax
differences
Ukuran
Tingkat
X1
Perusahaan Persistensi laba Y
Arus kas X2
hutang
X4 X3
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif
Alat Analisis
Populasi dalam penelitian ini perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2014-2018 teknik pengambilan sampel
menggunakan Teknik purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diperoleh 10 perusahaan
Populasi dan
Sampel
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa book tax difference dan hutang tidak berpengaruh terhadap persistensi laba
sedangkan arus kas operasi berpengaruh positif terhadap persistensu laba
Kesimpulan
Artikel 4
Pengaruh arus kas, kegiatan operasi , siklus operasi , ukuran perusahaan dan tingkat hutang terhadap persistensi laba studi
Judul Penelitian
empiris pada perusahaan jasa sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di BEI
Persistensi laba merupakan suatu ukuran yang menjelaskan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan jumlah
laba yang diperoleh saat ini sampai masa mendatang (Sulastri, 2010). Laba yang persisten adalah laba yang
menunjukkan keberlanjutan laba dimasa yang akan datang yang ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kas
Teori (Chowijaya, dkk. 2014). Menurut Saputera, dkk. (2017) persistensi laba merupakan salah satu komponen dari
kualitas laba. Penman. (2003) pengertian persistensi laba merupakan laba yang memiliki kemampuan sebagai
indikator laba periode mendatang (future earning) yang dihasilkan oleh perusahaan secara berulang-ulang (repetitive)
dalam jangka panjang (sustainable)
X3 :Ukuran Perusahaan
X4 : Tingkat hutang
Y : Persistensi laba
Model
Arus kas
keg operasi
X1
Siklus
operasi
X2
Persistensi
laba Y
Ukuran
Perusahaan
X3
Tingkat
hutang
X4
Software STATAII
Alat Analisis
Jasa kontruksi dan bangunan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2013-2016. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling sehingga di peroleh 9 perusahaan
Populasi dan
Sampel
Dari hasil pembahasan dapat tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.Arus kas kegiatan operasi tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan jasa
sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdafdar di BEI periode 2013-2016. Hal ini disebabkan pada
perusahaan sampel lebih sering terjadi pengeluaran daripada pemasukkan kas dikarenakan metode pengakuan
Kesimpulan pendapatan.
2.Siklus operasi tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan jasa sub sektor
konstruksi dan bangunan yang terdafdar di BEI periode 2013-2016. Tidak adanya pengaruh yang signifikan
dikarenakan perusahaan sampel mengalami pencairan dana dalam waktu yang lama biasa disebabkan oleh
proyek yang pengerjaannya lebih dari satu periode.
3.Ukuran perusahaan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan jasa sub sektor
konstruksi dan bangunan yang terdafdar di BEI periode 2013-2016. Hal ini dikarenakan para investor
mengasumsikan perusahaan yang besar belum tentu menghasilkan laba yang besar, mereka lebih memilih
melihat nilai pasar.
4.Tingkat hutang terdapat pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan jasa sub sektor
konstruksi dan bangunan yang terdafdar di BEI periode 2013-2016. Tingkat hutang yang tinggi akan
meningkatkan persistensi labanya dengan tujuan untuk untuk mempertahankan kinerja perusahaan yang baik dimata
auditor dan investor.
5.Arus kas kegiatan operasi, siklus operasi, ukuran perusahaan, dan tingkat hutang secara simultan terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan jasa sub sektor konstruksi dan bangunan yang
terdafdar di BEI periode 2013-2016.
Artikel 5
Judul Penelitian Pengaruh perbedaan Laba komersial dan Laba fiscal, Pajak tangguhan, dan Leverage Terhadap Persistensi Laba
Menurut Harahap dalam Setianingsih (2014:15), laba akuntansi atau laba komersial adalah perbedaan antara revenue yang
timbul dari transaksi pada periode tertentu yang dihadapkan pada biaya-biaya periode tersebut. Berdasarkan PSAK 46
(2015), laba fiskal adalah laba selama satu periode yang dihitung berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dan menjadi
Teori dasar dalam perhitungan pajak penghasilan badan. Berdasarkan kedua definisi tersebut, perbedaan laba komersial dan laba
fiskal adalah perbedaan laba yang disebabkan oleh perbedaan antara standar Undang-Undang perpajakan dan standar
akuntansi.
X2 : Leverage
X3 : Pajak Tangguhan
Y : Persistensi laba
Model
Perbedaan Laba
komersial dan laba Leverage Pajak Tangguhan Persistensi laba
fiscal
X2 X3 Y
X1
Alat Analisis Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan tahunan yang telah diaudit
dipublikasikan di BEI
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2011-2015. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai
berikut.
1. Perusahaan melaporkan laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2011-2015.
Populasi dan
Sampel 2. Perusahaan memperoleh laba pada tahun 2011-2015.
3. Perusahaan mencantumkan beban pajak tangguhan pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2011-2015
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa bahwa perbedaan laba komersial
dan laba fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, pajak tangguhan berpengaruh positif dan signifikan
Kesimpulan
terhadap persistensi laba, dan leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap persistensi laba
2.Perbedaan dan persamaan
Arus kas X1
Persistensi Laba Y
Ukuran
Perusahaan X2
4. Research Gap
5. Pertanyaan Penelitian
7. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka batasan masalah pada penelitian ini dibatasi pada
pengaruh dua variable yang digunakan yaitu : Arus Kas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Persistensi Laba Perusahaan
8. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, menambah
wawasan dan memperkaya dalam pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan
akademis terutama dari segi analisis perpajakan dan pemahaman mengenai kualitas
laba perusahaan yang ditinjau dari pemahaman tentang pengaruh book-tax differences
dan tingkat hutang terhadap persistensi laba.
2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terkait dengan
penyelesaian masalah dalam perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam
penelitian ini, yaitu perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan dalam
setiap pengambilan keputusan atau kebijakan perusahaan mengenai kualitas laba,
sehingga nantinya dapat menarik minat investor sebagai bahan pertimbangan di dalam
pengambilan keputusan investasi.