Professional Documents
Culture Documents
Buku Pedoman Karya Ilmiah FTK 2022-1
Buku Pedoman Karya Ilmiah FTK 2022-1
PEDOMAN
KARYA TULIS ILMIAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN ANTASARI BANJARMASIN
Makalah
Artikel Jurnal Ilmiah
Proposal Skripsi
Skripsi
Edisi 2022
i
PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH
Makalah, Artikel Jurnal, Proposal Skripsi dan Skripsi
Penyusun:
Hamdan
Ahmad Muradi
Muhammad Yuseran
M. Irfan Islamy
Noor Hasanah
Hidayah Nor
Muhammad Ridha
Yusran Fauzi
Tim Reviewer
Ridhahani Fidzi
Ani Cahyadi
Noor Alfu Laila
Layout:
Muhammad Yuseran
Desain Cover:
Muhammad Ridha
Diterbitkan oleh
ii
SAMBUTAN DEKAN
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Dengan mengucap syukur alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt., yang
dengan limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan ‘inayah-Nya, sehingga Pedoman
Karya Tulis Ilmiah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin
dapat diselesaikan.
Salawat dan salam selalu tercurahkan ke haribaan junjungan Nabi
Muhammad saw., beserta keluarga, sahabat dan pengikut-pengikut beliau yang
tetap istiqamah menghidupkan dan mengamalkan sunnah beliau dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari hingga hari akhir nanti.
Pertama, saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Tim Revisi
Pedoman Karya Tulis Ilmiah yaitu melakukan revisi dan perbaikan serta
penyempurnaan Pedoman Tulis Karya Ilmiah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Tim
Revisi Pedoman Karya Tulis Ilmiah ini dan pihak-pihak terlibat, yang telah
berkerja keras mengumpulkan, mempelajari dan menyederhanakan berbagai
bahan, serta menyesuaikan dengan keilmuan dan kekhasan program studi-program
studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang kemudian dituangkan dalam buku
pedoman ini.
Pedoman ini disusun dilatarbelakangi adanya pemberlakuan Pedoman Karya
Ilmiah berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 722 A Tahun 2021. Namun
pedoman karya ilmiah terbaru tersebut perlu diselaraskan dengan kondisi dan
kebutuhan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sehingga diperlukan pedoman karya
tulis ilmiah yang baru. Kekhasan yang ada pada Pedoman Karya Tulis Ilmiah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini berupa aspek teknis dan prosedur terkait
penulisan makalah, jurnal ilmiah, proposal skripsi, penulisan skripsi, dan
pembimbingan skripsi, serta semua yang terkait dengan pelaksanaan sidang
munaqasyah skripsi.
Saya berharap semoga pedoman karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan
sebagai rujukan utama bagi mahasiswa dan dosen Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Antasari Banjarmasin.
Dr. H. Hamdan, M. Pd
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Swt.
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Salawat dan salam kita sampaikan keharibaan junjungan kita Nabi Besar
Muhammad saw. beserta seluruh keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga
akhir zaman.
Selain tim penyusun di atas, buku pedoman ini juga diedit oleh tim
reviewer yang terdiri dari Ridhahani Fidzi, Ani Cahyadi dan Noor Alfu Laila.
Materi revisi pedoman ini terdiri dari, etika penulisan, penulisan makalah,
jurnal ilmiah, proposal skripsi, skripsi, teknik penulisan, pembimbingan skripsi,
dan transliterasi Arab-Indonesia. Selain hasil dari kerja tim, proses revisi juga
melibatkan semua sivitas akademika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan melalui
saran dan masukan yang disampaikan pada tautan yang disediakan.
Disadari bahwa buku pedoman ini masih terdapat kekurangannya, oleh
sebab itu kami mohon saran, kritik dan koreksi yang konstruktif untuk
penyempurnaan buku pedoman ini.
Semoga buku ini bermanfaat, terutama sebagai pedoman penulisan karya
tulis ilmiah bagi mahasiswa dan dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Antasari Banjarmasin. Amin ya rabbal ‘alamin.
Ttd.
Dr. Ahmad Muradi, M. Ag.
iv
v
vi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TARBIYAH NO. 127
TAHUN 2022 TENTANG PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH ......... v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix
vii
BAB VI SKRIPSI ...................................................................................... 36
A. Pendahuluan ......................................................................... 36
B. Sistematika Skripsi ................................................................ 36
C. Penjelasan Unsur Skripsi ..................................................... 39
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Setting Kertas ........................................................................................ 88
ix
22. Contoh Halaman Daftar Isi .................................................................... 115
29. Format Penilaian Ujian Skripsi Bidang Wawasan dan Teori ................ 123
30. Format Penilaian Ujian Skripsi Bidang Wawasan dan Teori Prodi
PBA/TBI ................................................................................................ 124
31. Format Penilaian Ujian Skripsi Bidang Metode dan Hasil Penelitian... 125
32. Format Penilaian Ujian Skripsi Bidang Bahasa, Teknik Penulisan dan
Presentasi ............................................................................................... 126
35. Contoh Format Catatan Sekretaris Pada Ujian Skripsi .......................... 130
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pembaharuan terhadap pedoman karya ilmiah merupakan suatu
keniscayaan. Salah satu perkembangan yang terlihat jelas dalam penulisan karya
ilmiah adalah sitasi dan pencegahan plagiarisme. Selain itu pada akhir tahun 2021,
UIN Antasari Banjarmasin telah mengeluarkan Pedoman Karya Ilmiah
berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 722 A Tahun 2021 Tentang Pedoman
Karya Ilmiah. Pedoman karya ilmiah ini merupakan hasil kolaborasi dari berbagai
pihak di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin
yaitu tim penulis revisi pedoman karya ilmiah dan saran-saran yang masuk dari
para dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin melalui
tautan yang telah disedikan.
Berbeda dengan buku pedoman sebelumnya, pedoman karya ilmiah ini
mencakup pembahasan yang diperlukan oleh mahasiswa dalam penulisan karya
ilmiah berupa makalah, artikel jurnal ilmiah, proposal skripsi hingga
pembimbingan penulisan skripsi. Di mana semua penulisan karya ilmiah tersebut
ditunjang dengan teknik sitasi sesuai perkembangan penulisan karya ilmiah pada
saat ini. Juga pembahasan seperti tentang proposal skripsi dan skripsi
sebagaimana dalam Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi tahun 2017 tetap
disajikan, termasuk berbagai lampiran yang diperlukan tetap dicantumkan dalam
buku pedoman karya ilmiah baru ini. Namun tentang ujian skripsi tidak
ditampilkan dalam pedoman baru ini karena tata tertib dan teknis ujian skripsi
telah disajikan dalam pedoman akademik dan Standard Operating Procedure
(SOP) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin.
Berdasarkan beberapa alasan di atas, bahwa revisi pedoman penulisan
karya ilmiah untuk Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin
memang diperlukan. Isi dari pedoman ini mencakup seperti etika penulisan,
penulisan makalah, jurnal ilmiah, proposal skripsi, skripsi, teknik penulisan,
1
2
C. Sistematika Pembahasan
Pedoman karya ilmiah ini disusun dalam sembilan bab. Pada bab I
pendahuluan berisi dasar pemikiran, tujuan dan kegunaan, dan sistematika
pembahasan. Selanjutnya, bab II berisi etika penulisan ilmiah. Pada bab III berisi
penulisan makalah dan bab IV berisi artikel jurnal ilmiah. Tugas akhir mahasiswa
dibahas pada dua bab selanjutnya, yakni bab V tentang proposal skripsi dan bab
VI tentang skripsi. Pembahasan ini dilengkapi pada bab VII tentang teknik
penulisan yang memuat ketentuan umum, format penulisan makalah, format
penulisan proposal skripsi, format penulisan skripsi, format penulisan artikel
jurnal serta sitasi dan referensi. Berikutnya, pada bab VIII berisi pembimbingan
skripsi. Pada bab IX berisi rujukan Transliterasi Arab-Indonesia. Pedoman ini
juga dilengkapi dengan lampiran berbagai contoh yang diperlukan dalam
penulisan karya tulis ilmiah.
BAB II
ETIKA PENULISAN ILMIAH
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Menulis, melaporkan, mendiseminasikan, dan mempublikasikan karya
ilmiah merupakan bagian penting dalam tradisi akademik di perguruan tinggi
selain mengajar. Tradisi karya ilmiah di perguruan tinggi sangat menjunjung nilai-
nilai kejujuran dan kebenaran. Namun, nyatanya banyak terjadi kasus pelanggaran
yang berkaitan dengan etika penulisan ilmiah yang disengaja maupun tidak. Kasus
pelanggaran tersebut dapat dikategorikan dari yang ringan hingga berat, seperti
pemalsuan data, penjiplakan, perizinan, dan lain sebagainya.
Pelaksanaan penelitian erat kaitannya dengan pengumpulan data baik dari
individu, kelompok, atau masyarakat. Data dapat dikumpulkan secara langsung
seperti selama wawancara, atau saat mengamati sekelompok orang, menyebarkan
angket, kemudian data juga dapat terdiri dari karya yang dihasilkan, seperti
lukisan, gambar, buku administrasi, buku laporan keuangan, dan lain sebagainya.
Pada literatur penelitian, terdapat beberapa istilah yang digunakan untuk
menggambarkan orang yang memberikan data, seperti subjek penelitian,
partisipan atau responden. Sepintas, istilah bagi orang yang memberikan data
mungkin tampak relatif tidak penting, tetapi definisi yang digunakan tentu
membawa implikasi bagaimana cara kita memandang dan peran mereka dalam
proses penelitian. Kata “subjek” mungkin membawa implikasi bahwa sesuatu
sedang dilakukan kepada mereka, sedangkan istilah “peserta” menyiratkan bahwa
sesuatu sedang dilakukan bersama dengan mereka.
Selain penyedia atau pemberi data, perlu diperhatikan adalah peran
seorang peneliti dan bagian dari kehidupan profesionalnya, seperti seorang dosen,
peneliti profesional, guru, atau mahasiswa. Keterlibatan seorang dalam penelitian
yang dilakukan baik dalam konteks profesional atau di luar hal tersebut, tentu
memberi satu kata yang perlu disepakati yaitu peran. Peran bersama perlu dilihat
sebagai bagian dari etika, misalnya ketika publikasi apakah mereka yang berperan
4
5
dalam suatu penelitian yang dilakukan telah kita sebutkan? Keterlibatan pihak lain
dalam suatu penelitian tentu perannya tidak kalah penting dengan peneliti utama.
Pertanyaan lain yang penting dan paling mendasar sebelum memulai
penelitian adalah, apakah kita sudah memastikan masalah benar adanya? Apakah
kita mendapat izin dan akses sebelum pengambilan data? Bagaimana jika sumber
data adalah anak-anak usia dini dan kelompok rentan, yang berpotensi
menyusahkan atau membahayakan mereka? Bagaimana dengan hewan dan
tumbuhan langka yang dilindungi? dan bagaimana jika informasi atau sumber
yang kita gunakan merupakan hasil karya orang lain?.
Pertanyaan mendasar tersebut harus menjadi perhatian khususnya bagi
calon peneliti yaitu para mahasiswa yang mendasari penulisan dari bab ini. Bab
ini berusaha menyajikan secara ringkas etika penulisan ilmiah sebagai panduan
mahasiswa khususnya dan yang sedang merancang proyek penelitian seperti
skripsi sehingga dapat membantu menghindari pelanggaran-pelanggaran etika
dalam penulisan karya ilmiah di mulai perencanaan, penulisan hingga
publikasikannya.
2. Dasar Hukum
Dasar hukum yang menjadi landasan dalam bab etika penulisan karya
ilmiah yaitu:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang
Dosen;
e. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan
Angka Kreditnya;
6
1
Abudin Nata, “Etika Dan Adab Karya Tulis Ilmiah Dalam Membangun Budaya
Intelektual,” Jurnal Dirosah Islamiyah 3, No. 1 (February 10, 2021): 1–9,
https://doi.org/10.47467/jdi.v3i1.147.
7
yang berlaku secara universal, seperti nilai agama, sosial dan moral yang berlaku
di masyarakat. Norma atau standar aturan perilaku yang dimaksud dalam hal ini
bukan benar atau salah suatu karya ilmiah, melainkan berkaitan dengan perizinan
penelitian, rujukan, kutipan, perlindungan dan penyebutan data serta sumber data,
diseminasi serta publikasi. Setiap penulis karya ilmiah memiliki kebebasan
akademik dalam menulis suatu karya ilmiah, namun yang paling diutamakan
adalah kejujuran dan kemampuan mempertanggungjawabkan apa yang
ditulisnya.2
2
Zulmiyetri Zulmiyetri, Safaruddin Safaruddin, dan Nurhastuti Nurhastuti, Penulisan
Karya Ilmiah (Jakarta: Prenada Media, 2020), 2; Suyono Suyono dkk., Cerdas Menulis Karya
Ilmiah (Malang: Gunung Samudera, 2015), 5–6.
8
7. Melindungi & menjaga kerahasiaan objek, data, dan sumber data. Apabila
berpotensi merugikan objek, data, dan sumber data, maka peneliti/penulis
tidak diperkenankan menyebutkannya secara jelas;3
8. Pelaksanaan riset yang menggunakan subjek manusia sebaiknya meminta
kesediaan subjek untuk secara sukarela bersedia berpartisipasi dan
menjaga privasi atau kerahasiaan subjek (lihat Peraturan Menteri Komunikasi
dan Telekomunikasi Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Data
Pribadi dan Elektronik) khususnya memperhatikan aspek keselamatan &
psikis pada anak-anak usia dini, kelompok rentan (orang dengan disabilitas,
minoritas, lansia, suku terasing, dan lain sebagainya), serta orang yang sudah
meninggal;4
9. Pelaksanaan riset yang menggunakan hewan coba sebagai subjek, monumen
budaya, dan peninggalan sejarah disarankan mendapatkan klirens etik (ethical
clearance) terlebih dahulu dari lembaga yang terkait, khususnya penelitian
yang menggunakan tumbuhan dan hewan langka yang dilindungi;
10. Menjalankan dan mematuhi proses pembimbingan yang ketat yang sesuai
dengan bidang kajian dibuktikan dengan lembar konsultasi, agar prores saran,
masukan, dan kritikan berjalan maksimal guna menghasilkan karya ilmiah
yang baik;
11. Mengikuti pedoman penulisan karya ilmiah yang ditetapkan oleh Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin dan pedoman lain yang
berlaku seperti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khusus
yang menggunakan Bahasa Indonesia secara konsisten;
12. Bertanggung jawab sepenuhnya pada karya ilmiah yang telah dibuat dan
dipublikasikan;
13. Menghindari konflik, diskriminasi, dan keberpihakan (independen), serta
mematuhi hukum dan kebijakan yang berlaku;
14. Memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
berhak dan terlibat dalam penulisan ilmiah termasuk kepenulisan kolaborasi;
3
Paul Oliver, The Student’s Guide to Research Ethics, Reprint (Maidenhead: Open
University Press, 2009), 26–31.
4
Carol Aubrey, Early Childhood Educational Research: Issues in Methodology and
Ethics (London: RoutledgeFalmer Press, 2005), 156.
9
15. Bersedia melakukan perbaikan (revisi) apabila kemudian ditemukan hal yang
kurang tepat untuk kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan.
5
Vina Eka Aristya dan Taryono Taryono, “Prinsip Penting Publikasi Ilmiah dan
Pencegahan Falsifikasi Fabrikasi,” Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan 11, no. 2 (17
Juni 2021): 178–89, https://doi.org/10.24176/re.v11i2.5348; Eungoo Kang dan Hee-Joong Hwang,
“The Consequences of Data Fabrication and Falsification among Researchers,” Journal of
Research and Publication Ethics 1, no. 2 (2020): 7–10, https://doi.org/10.15722/jrpe.1.2.202009.7;
Daniele Fanelli, “How Many Scientists Fabricate and Falsify Research? A Systematic Review and
Meta-Analysis of Survey Data,” PLOS ONE 4, no. 5 (29 Mei 2009): e5738,
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0005738.
6
Melissa S. Anderson dkk., “Research Integrity and Misconduct in the Academic
Profession,” dalam Higher Education: Handbook of Theory and Research: Volume 28, ed. oleh
Michael B. Paulsen (Dordrecht: Springer Netherlands, 2013), 217–61, https://doi.org/10.1007/978-
94-007-5836-0_5; Fanelli, “How Many Scientists Fabricate and Falsify Research?”; Joeri K.
Tijdink, Reinout Verbeke, dan Yvo M. Smulders, “Publication Pressure and Scientific Misconduct
in Medical Scientists,” Journal of Empirical Research on Human Research Ethics 9, no. 5 (1
Desember 2014): 64–71, https://doi.org/10.1177/1556264614552421.
10
3. Plagiasi (Plagiarism)
Plagiat merupakan tindakan individu atau kelompok, bahkan lembaga
yang melakukan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual, seperti menyalin,
menduplikat, menjiplak, bahkan membeli ide/gagasan, kata per kata, dan karya
orang lain dengan sengaja, maupun tidak sengaja dan mengakuinya sebagai
pemikiran atau karya sendiri secara tidak sah.7 Plagiat termasuk tindakan
ketidakjujuran akademik (academic dishonety) dan pelanggaran etika akademik
selain fabrikasi dan falsifikasi.8
Tindakan plagiat bisa terjadi pada karya yang terpublikasi maupun tidak.
Plagiat bisa ditemukan pada bagian-bagian tertentu seperti gambar, instrumen,
teks, dan lain sebagainya. Karya digital, baik ilmiah maupun seni yang semakin
mudah diakses melalui internet semakin memberikan peluang untuk terjadinya
tindakan plagiat dengan copy-paste dari internet.9 Plagiat terjadi dikarenakan
ketiadaan atribusi atau penghargaan pada rujukan yang digunakan, baik mengutip
sebagian atau keseluruhan, tanpa menyertakan sumber rujukan secara tepat dan
memadai (gaya selingkung).10
Kesalahan dalam gaya selingkung, seperti kutipan, sitasi, serta penulisan
daftar pustaka pada rujukan yang digunakan termasuk juga dalam tindakan
plagiat. Oleh karena itu, plagiasi sangat berkaitan dengan batasan sejauhmana
seorang penulis melakukan suatu kutipan, menghargai, mengakui, menghormati
karya orang lain, serta memberikan sitasi (menyebutkan sebagai rujukan) dengan
mengikuti kaidah yang berlaku. Dalam menulis karya ilmiah, kegiatan rujuk-
merujuk dan kutip-mengutip merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari dan
pasti dilakukan, karena ilmu pengetahuan berkembang berdasarkan ilmu
pengetahuan sebelumnya.
7
Deepak Juyal, Vijay Thawani, dan Shweta Thaledi, “Plagiarism: An Egregious Form of
Misconduct,” North American Journal of Medical Sciences 7, no. 2 (Februari 2015): 77–80,
https://doi.org/10.4103/1947-2714.152084; Feri Sulianta, Seri Referensi Praktis: Konten Internet
(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007), 12.
8
Michael J. Zigmond dan Beth A. Fischer, “Beyond Fabrication and Plagiarism: The
Little Murders of Everyday Science,” Science and Engineering Ethics 8, no. 2 (1 Juni 2002): 229–
34, https://doi.org/10.1007/s11948-002-0024-3.
9
Etty Indriati, Strategi Hindari Plagiarisme (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016), 1–
24.
10
Arif Maftuhin, Tanya Jawab Plagiarisme (Yogyakarta: Samudra Biru, 2020), 1–28.
11
11
“Types of Plagiarism Infographic,” diakses 11 April 2022,
https://www.ithenticate.com/resources/infographics/types-of-plagiarism-research.
12
“Turnitin-The Plagiarism Spectrum,” diakses 11 April 2022,
http://go.turnitin.com/plagiarism-spectrum.
12
a. Setiap pelaksanaan ujian skripsi dan publikasi karya ilmiah harus terbebas dari
tindakan farbrikasi, falsifikasi, dan plagiasi yang ditunjukkan dengan surat
keterangan bebas plagiasi dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari
Banjarmasin;
b. Pelaksanaan deteksi plagiasi dilakukan oleh tim Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan yang diberikan mandat oleh LP2M UIN Antasari Banjarmasin;
c. Deteksi plagiasi menggunakan aplikasi Turnitin;
d. Setelah dilakukan deteksi plagiasi, tim dapat menerbitkan surat keterangan
bebas plagiari sesuai batas toleransi kesamaan kata (similiraty) yang
ditetapkan.
e. Batas toleransi sebagaimana dimaksud untuk karya ilmiah atau skripsi sebagai
persyaratan kelulusan pada jenjang D-4 atau Program Sarjana maksimal 25%.
f. Karya yang tidak memenuhi standar minimal sebagaimana pada huruf e tidak
dapat dilanjutkan untuk disidangkan (munaqasyah) dan dipublikasikan pada
saluran publikasi ilmiah.
g. Untuk lebih mempercepat terwujudnya tradisi terbebas dari tindak plagiasi,
seluruh dosen diwajibkan untuk membangun komitmen anti plagiasi yang
terintegrasi dalam mata kuliah;
2. Sanksi
Merujuk pada Undang‐Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, sanksi bagi masyarakat yang melakukan plagiat, khususnya
yang terjadi di lingkungan akademik adalah sebagai berikut:
a. Pasal 25 ayat 2: Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan
untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan
jiplakan dicabut gelarnya.
b. Pasal 70: Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan
gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
Ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling
lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
15
A. Pengertian Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang memuat pemikiran tentang suatu
masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan
disertai analisis logis dan objektif yang disusun mengikuti kaidah-kaidah ilmiah
yang bentuknya relatif pendek. Makalah menjadi bagian dari komponen kegiatan
perkuliahan dan disusun untuk memenuhi tugas akademik pada suatu mata kuliah.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas pada suatu mata kuliah sebagai bagian
dari komponen kegiatan pembelajaran dan sekaligus sebagai ajang latihan
pembiasaan penyusunan karya ilmiah di akhir studi berupa skripsi.
Makalah merupakan karya asli dari penulis (mahasiswa), bukan termasuk
jenis plagiat baik sebagian atau seluruhnya dari karya tulis orang lain. Beberapa
karakteristik makalah yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut:
1. Merupakan hasil kajian pustaka dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan
lapangan yang sesuai dengan cakupan pembahasan materi perkuliahan;
2. Memetakan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoretis yang dikaji
atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau
teori yang berhubungan dengan perkuliahan;
3. Menunjukan kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap permasalahan dan
isi konsep berbagai sumber yang digunakan;
4. Mendemonstrasikan kemampuan mahasiswa dalam meramu berbagai sumber
informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.
B. Jenis Makalah
Ada dua jenis makalah yang berlaku, yaitu makalah biasa (common paper)
dan makalah posisi (position paper). Pertama, makalah biasa dibuat untuk
menunjukan pemahaman terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam makalah
biasa dikemukakan berbagai teori atau pandangan tentang masalah yang dikaji
secara deskriptif, baik berupa kritik atau saran mengenai aliran atau pendapat
16
17
yang dikemukakan. Makalah biasa tidak memihak salah satu aliran atau pendapat
tertentu dan berargumentasi untuk mempertahankan pendapat tersebut.
Kedua, makalah posisi menunjukan posisi teoretis penulis dalam suatu
kajian. Penulis dituntut untuk tidak hanya menunjukan penguasaan terhadap suatu
teori atau pandangan tertentu saja tetapi juga harus menunjukan pada posisi mana
ia berdiri disertai dengan alasan yang didukung oleh teori dan atau data yang
relevan.
Makalah posisi disusun oleh penulis dengan mempelajari berbagai sumber
tentang aliran, pendapat tertentu, sudut pandangan yang berbeda-beda, bahkan
mungkin saling bertentangan. Penulis dapat memihak pada salah satu aliran atau
dapat membuat suatu sintesis dari berbagai pendapat yang ada. Dengan demikian,
untuk membuat makalah posisi, penulis dituntut memiliki kemampuan analisis,
sintesis, dan evaluasi yang baik. Makalah posisi ditugaskan kepada mahasiswa
dengan menyesuaikan capaian pembelajaran dari setiap mata kuliah.
Makalah posisi dicirikan dengan adanya beberapa karakteristik sebagai
berikut:
1. Pemakalah menunjukkan posisi teoretisnya dalam suatu kajian. Pemakalah
menunjukkan pada posisi mana ia memihak dengan didukung teori dan data
yang relevan;
2. Makalah posisi menuntut penulis dalam menunjukkan pemahaman teoretisnya
terhadap sebuah kajian;
3. Pemakalah butuh untuk mempertahankan argumentasinya dalam melakukan
presentasi;
4. Pemakalah harus memberi batas yang jelas di pihak mana dia berdiri dalam
menghadapi masalah tersebut;
5. Pemakalah bukan hanya bertanggung jawab dalam mempelajari sumber aliran
dari teori yang dikutip, melainkan juga pandangan serta di pihak mana teori
tersebut bertindak terhadap objek;
6. Pemakalah harus cakap dalam memihak sekaligus mempertahankan
pendapatnya. Atau bahkan membuat sintesis, analisis, sekaligus evaluasi untuk
perkembangan sebuah makalah posisi yang dipertanggungjawabkannya.
18
C. Sistematika Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang disusun untuk memenuhi tugas
pada suatu mata kuliah, dengan format penulisan yang relatif pendek pada kisaran
1.500–3.000 kata (antara 7 sampai 15 halaman)1. Penulisan makalah
diorientasikan untuk dapat dipublikasikan pada jurnal ilmiah sebagai hasil
penelitian, baik lapangan (field research) ataupun kepustakaan (library research)
dengan mengakomodasi sistematika standar penulisan model jurnal “IMReDCo”
(Introduction, Method, Result, Discussion, and Conclusion) sebagai berikut:
1. Halaman muka memuat judul, nama penulis, NIM, jenis tugas (mandiri atau
terstruktur), nama mata kuliah, dosen pengampu, logo UIN Antasari,
keterangan institusi (nama universitas, fakultas, program studi), dan tahun
penugasan;
2. Pendahuluan (introduction) yang memuat dasar pemikiran atau latar belakang
dari pokok masalah yang akan dibahas serta diskusi akademik berupa telaah
literatur (literature review) terkait dengan permasalahan tersebut;
3. Metode (method) memuat langkah-langkah yang digunakan oleh penulis dalam
penyusunan makalah;
4. Isi/pembahasan (result and discussion) yang memuat paparan hasil/temuan dan
analisis (diskusi teoritik) terkait dengan pokok bahasan;
5. Simpulan (conclusion) yang memuat ketegasan posisi dari penulis (mendukung
atau menolak teori yang disajikan);
6. Daftar pustaka yang memuat referensi yang digunakan dalam isi makalah.
1
Hayati, H., Syahputra, A., Rofizar, H., & Putri, J. Panduan Penulisan Makalah FEBI IAIN
Lhokseumawe (November, 29, 2020) https://www.researchgate.net/publication/346470305 DOI:
10.13140/RG.2.2.27492.19840
19
E. Penilaian Makalah
Setiap makalah berhak mendapatkan penilaian dan umpan balik (feedback)
dari dosen berupa catatan pujian, kritik, dan koreksi. Acuan penilaian makalah
yang digunakan adalah sebagai berikut.
21
22
2. Artikel nonpenelitian atau konseptual, yaitu artikel ilmiah yang ditulis dari
hasil pemikiran atas suatu permasalahan tanpa melalui proses kegiatan
penelitian terlebih dahulu. Artikel nonpenelitian umumnya meliputi reviu
pustaka (literature review).
rinci dan mendalam terkait dengan hasil reviu terhadap sejumlah artikel yang
telah terpublikasi;
11. Conclusion (simpulan). Pada bagian ini penulis menyimpulkan hasil penelitian
yang telah dilakukan pembahasan secara teoretis dan praktis. Selain itu,
penulis juga dapat menjelaskan keterbatasan pada penelitian yang dilakukan.
Selain itu, juga dapat menuliskan saran-saran terkait signifikansi teoretis dan
praktis serta untuk penelitian lanjutan.
12. Acknowledgement (pengakuan). Pengakuan bersifat opsional dalam sebuah
artikel jurnal. Pada bagian ini penulis dapat mengucapkan terima kasih
terhadap pihak-pihak yang berperan besar dalam membantu pelaksanaan
penelitian, seperti donatur. Selain itu, pada bagian pengakuan ini penulis juga
dapat menuliskan pernyataan tentang keterbatasan penelitian yang dilakukan.
13. References (daftar pustaka). Pada bagian ini penulis menyajikan informasi
tentang semua sumber-sumber rujukan atau sumber informasi yang telah
digunakan dalam penulisan artikel jurnal.
G. Istilah Penting
Berikut istilah-istilah penting dalam penulisan artikel jurnal:
30
1. Open Access, yaitu artikel jurnal bersifat terbuka dan bebas dibaca, diunduh
dan dibagikan
2. Closed Access, yaitu artikel jurnal bersifat tertutup. Untuk membaca, dan
mengunduhnya perlu biaya (berbayar)
3. Fee atau Article Processing Charge (APC), yaitu biaya yang diperlukan
dalam publikasi artikel di jurnal
4. Free of Charge, yaitu jurnal tidak mengenakan biaya apapun dalam proses
publikasi
5. Submission Fee, yaitu biaya yang dikenakan saat mengirimkan naskah ke
suatu jurnal
6. Proofreading, yaitu kegiatan memeriksa ulang kata per kata atau struktur
kalimat yang telah ditulis dalam artikel jurnal
7. In Review, yaitu naskah jurnal telah masuk tahap reviu oleh ahli
8. In Editing, yaitu naskah jurnal telah masuk pada tahap pengeditan oleh editor
sebelum diterbitkan
9. Call for Paper, yaitu undangan untuk mengirimkan naskah
10. Indexed by, yaitu daftar lembaga yang telah mengindeks jurnal
11. Journal Template, yaitu sebuah templat naskah artikel jurnal ilmiah yang
berlaku pada jurnal dan telah sesuai dengan ketentuan penulisan.
12. Submission, yaitu tombol menu pada situs jurnal yang digunakan penulis
untuk mengirimkan naskah kepada pengelola jurnal. Pada menu submission
ini penulis terlebih dahulu harus membuat akun (jika belum pernah memiliki
akun sebelumnya) dengan menggunakan menu register
13. Revision Required, yaitu keterangan yang menunjukkan bahwa penulis harus
melakukan revisi naskah sesuai catatan reviewer/editor
14. Accepted Submission, yaitu keterangan yang menunjukkan bahwa naskah
yang dikirimkan penulis atau yang telah direvisi penulis telah sesuai dengan
kriteria sehingga dianggap layak untuk diterbitkan.
BAB V
PROPOSAL SKRIPSI
A. Latar Belakang
Penulisan skripsi menjadi salah satu syarat perolehan gelar sarjana di
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin. Oleh karena itu
setiap mahasiswa berkewajiban merancang desain penelitian dan
melaksanakannya. Rancangan desain penelitian inilah yang disebut dengan
proposal skripsi. Desain dan hasil penelitian tersebut kemudian dituliskan dalam
bentuk skripsi.
Proposal skripsi adalah usulan desain awal penelitian yang diajukan
sebelum pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan tugas akhir akademik
(skripsi). Proposal tidak berupa susunan bab-bab tersendiri secara khusus, namun
dapat dikembangkan menjadi bab-bab tersendiri dalam laporan akhir penelitian.
Dalam rangka menunjang penulisan, maka mahasiswa harus menguasai hal-
hal yang terkait dengan aspek akademis dan teknis. Penguasaan aspek akademik
berupa pemahaman materi, konsep, substansi keilmuan, dan metodologi.
Sedangkan hal-hal yang berkenaan dengan masalah teknis adalah kesesuaian
kaedah bahasa, struktur kalimat, kesesuaian dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring,
penggunaan transliterasi, format penulisan, dan konsistensi.
31
32
C. Sistematika Proposal
Proposal skripsi hanya terdiri dari satu bagian yang merupakan desain
awal penelitian. Jadi, bukan berupa susunan bab-bab tertentu. Proposal diketik
dengan menggunakan jenis font Times New Roman ukuran 12 point dengan spasi
1,5 pada kertas HVS putih ukuran A4 (21 x 29,7 cm). Pengetikan naskah proposal
skripsi ini menggunakan komputer dengan pengaturan tata letak margin atas 4 cm,
margin kiri 4 cm, margin bawah 3 cm, margin kanan 3 cm dari tepi kertas.
Proposal skripsi merupakan rancangan awal penelitian yang terdiri dari
tiga bagian: awal, isi, dan akhir dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Bagian awal proposal yang terdiri dari:
a. Halaman sampul yang memuat judul, logo UIN, nama, NIM, universitas,
fakultas, program studi, nama kota, dan tahun. Contoh dapat dilihat di
lampiran;
b. Outline merupakan daftar isi sementara skripsi yang menjadi kerangka
penulisan skripsi.
2. Bagian isi proposal memuat unsur-unsur di bawah ini:
a. Judul Penelitian;
b. Latar Belakang Masalah;
c. Definisi Operasional/Istilah;
d. Rumusan Masalah/Fokus Penelitian;
e. Tujuan Penelitian;
f. Signifikansi Penelitian;
33
A. Pendahuluan
Laporan hasil penelitian, kajian kepustakaan, dan pengembangan yang
ditulis dalam bentuk skripsi, utamanya ditujukan untuk kepentingan masyarakat
akademik. Sebagai laporan akademik, isi skripsi disajikan secara lugas, objektif,
bertumpu pada data, dan prosedur metode ilmiah yang tepat dan jelas,
menggunakan bahasa akademik serta format selingkung yang baku mengikuti
ketentuan pada Pedoman Karya Tulis Ilmiah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Antasari Banjarmasin.
Bab ini ditulis secara ringkas dan praktis sebagai dasar bagi mahasiswa
dalam mengerjakan skripsi setelah proposal dinyatakan diterima dan diseminarkan
dengan menyelesaikan revisi terlebih dahulu. Secara umum skripsi pada
umumnya terdiri atas 3 prosedur, yaitu mengajukan pertanyaan; menjawab
pertanyaan tersebut melalui pengumpulan data; menyajikan jawaban atas
pertanyaan tersebut.
B. Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian
isi, dan bagian akhir.
1. Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari:
a. Halaman Sampul;
b. Halaman Logo;
c. Halaman Judul;
d. Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan;
e. Halaman Bukti Bebas Plagiasi;
f. Halaman Persetujuan;
g. Halaman Pengesahan;
36
37
h. Halaman Abstrak;
i. Halaman Kata Pengantar;
j. Halaman Transliterasi;
k. Halaman Daftar Isi;
l. Halaman Daftar Tabel;
m. Halaman Daftar Gambar;
n. Halaman Daftar Lampiran;
2. Bagian Isi
Bagian isi dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis penelitian, sebagai
berikut:
a. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan
Research and Development (R&D) menggunakan sistematika berikut.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah/Konteks Penelitian
B. Definisi Operasional/Istilah
C. Rumusan Masalah/Fokus Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Signifikansi Penelitian
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan
G. Hipotesis Penelitian/Tindakan (jika diperlukan)
H. Asumsi Penelitian (jika diperlukan)
I. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Teoritik
B. Kerangka Pikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
B. Desain Penelitian/Desain PTK/Desain R&D (jika diperlukan)
C. Setting Penelitian
D. Populasi dan Sampel/Partisipan Penelitian
38
3. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari:
a. Daftar Pustaka;
b. Lampiran-Lampiran;
c. Daftar Riwayat Hidup Penulis;
1
Yvonna S Lincoln dan Egon G. Guba, Naturalistic Inquiry (Beverly Hills: Sage
Publications, 1985), 218; Jack R. Fraenkel dan NE Wallen, How to Design and Evaluate Research
in Education, 7 ed. (New York: McGraw-Hill, 2008), 27; Amir Hamzah, Metode Penelitian
Kualitatif Rekontruksi Pemikiran Dasar serta Contoh Penerapan Pada Ilmu Pendidikan, Sosial &
Humaniora (Malang: Literasi Nusantara Abadi, 2021), 46; Amir Hamzah, Penelitian Berbasis
Proyek Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Kajian Teoritik & Contoh-contoh Penerapannya
(Malang: Literasi Nusantara Abadi, 2021), 59.
2
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan (Jakarta:
Prenada Media, 2016), 88–94.
3
Mohammad Adnan Latief, Research Methods On Languange Learning An Introduction
(Malag: UM Press, 2011), 19.
4
Sugiyono Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian yang Bersifat:
Eksploratif, Interpretif, Interaktif, dan Konstruktif (Bandung: Alfabeta, 2017), 52; J. R Raco,
Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya (Jakarta: Grasindo, 2010),
64–66.
41
5
Amir Hamzah, Metode Penelitian & Pengembangan (Research & Development) Uji
Produk Kuantitatif dan Kualitatif Proses dan Hasil Dilengkapi Contoh Proposal Pengembangan
Desain Uji Kualitatif dan Kuantitatif (Malang: Literasi Nusantara Abadi, 2021), 48–49.
6
Agustinus Bandur, Penelitian Kualitatif: Metodologi, Desain, dan Teknik Analisis Data
dengan Nvivo 11 Plus (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016), 40.
7
John W. Creswell, Educational Research: Planning, Conducting and Evaluating
Quantitative and Qualitative Research, Pearson New International Edition, Fourth Edition,
Pearson Custom Library (Harlow, Essex: Pearson, 2014), 26.
42
2. Definisi Operasional/Istilah
Definisi operasional adalah term yang digunakan pada penelitian
kuantitatif, metode campuran, tindakan kelas, dan R&D, sementara definisi istilah
term yang digunakan pada penelitian kualitatif. Definisi operasional merupakan
definisi yang didasarkan pada sifat operasionalnya. Sifat operasional berarti yang
memungkinkan peneliti dapat amati, laksanakan dan lakukan pengukuran secara
43
8
Muslich Ansori, Metode Penelitian Kuantitatif Edisi 2 (Surabaya: Airlangga University
Press, 2020), 67–68.
44
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah term yang digunakan pada penelitian kuantitatif, PTK,
dan R&D merupakan pertanyaan-pertanyaan penelitian (research questions) pada
masalah pokok dari latar belakang masalah yang membutuhkan jawaban akurat.
Rumusan masalah disusun serta ditulis menggunakan kalimat tanya secara
sistematis, spesifik, jelas, singkat, padat, tegas, dan mudah dipahami. Pertanyaan
penelitian dapat diawali dengan kata apa, siapa, berapa, bagaimana, dan mengapa.
Pada penelitian kuantitatif, jumlah variabel yang digunakan akan menentukan
rumusan masalah.
Terdapat 3 jenis level penjelasan (level of explanation) yang bisa
digunakan dalam menyusun rumusan masalah pada setiap jenis penelitian, yaitu
deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Pada penelitian kuantitif, level penjelasan
tersebut sangat berkaitan dengan variabel penelitian, dan menjadi panduan dalam
menentukan landasan teori, hipotesis, instrumen, dan teknik analisis data.9 Berikut
merupakan contoh dari perumusan masalah kuantitatif, yaitu:
a. Rumusan masalah deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan variabel
mandiri. Sebagai contoh rumusan masalahnya yaitu:
1) Bagaimanakah X?
2) Bagaimanakah Y?
b. Rumusan masalah komparatif bertujuan membandingkan satu variabel dengan
variabel lain. Bisa dikarenakan variabel yang berbeda atau terdapat
perbandingan pada cara mengukur atau pengambilan sampel. Sebagai contoh
rumusan masalahnya yaitu:
1) Bagaimanakah X1?
2) Bagaimanakah X2?
3) Bagaimanakah Y?
4) Apakah ada perbedaan X1 dan X2?
c. Rumusan masalah asosiatif bertujuan untuk menghubungkan dua variabel,
baik hubungan simetris, kausal, dan interaktif. Hubungan sismetris apabila
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian yang Bersifat: Eksploratif,
Interpretif, Interaktif, dan Konstruktif, 58.
45
pada variabel terdapat sifat kesamaan bukan sebab akibat atau saling
mempengaruhi. Jika hubungan sebab akibat yang saling memengaruhi, maka
disebut hubungan kausal, sementara jika variabel yang akan diukur terdapat
interaksi namun tidak diketahui variabel independen dan dependennya maka
disebut hubungan interaktif. Sebagai contoh rumusan masalahnya yaitu:
1) Apakah ada pengaruh/hubungan X1 terhadap Y?
2) Apakah ada pengaruh/hubungan X2 terhadap Y?
3) Apakah ada pengaruh/hubungan X1 dan X2 terhadap Y?10
4. Fokus Penelitian
Term yang digunakan pada penelitian kualitatif adalah fokus penelitian.
Fokus diartikan sebagai domain yang tunggal atau beberapa domain yang terkait
pada keseluruhan suatu situasi sosial bersifat holistik, menyeluruh, tidak terpisah,
berinteraksi secara sinergis dan dinamis meliputi aspek tempat (place), pelaku
(actor), dan aktivitas (activity).11 Setelah menetapkan fokus penelitian, peneliti
merumuskan masalah atau pertanyaan-pertanyaan sebagai suatu upaya untuk
mencari jawaban-jawaban atas fokus penelitian yang sudah ditetapkan.
Fokus penelitian bisa disusun menggunakan kalimat tanya atau
pernyataan, misalnya: Fokus penelitian ini adalah Kompetensi Pedagogik Guru
dalam Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Kurikulum Prototipe di TK A atau
Bagaimanakah Kompetensi Pedagogik Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran
Kurikulum Prototipe di TK A? Untuk mendapatkan jawaban pada fokus penelitian
ini maka dirumuskan beberapa permasalahan/beberapa pertanyaan utama, yaitu:
1. Bagaimanakah menetapkan tujuan pembelajaran kurikulum prototipe di TK
A?
2. Bagaimanakah menetapkan metode pembelajaran kurikulum prototipe di TK
A?
10
Amir Hamzah, Metode Penelitian Kualitatif Rekonstruksi Pemikiran Dasar serta Contoh
Penerapan Pada Ilmu Pendidikan, Sosial & Humaniora (Malang: Literasi Nusantara, 2019), 48–
51.
11
Hamzah, Metode Penelitian Kualitatif Rekontruksi Pemikiran Dasar serta Contoh
Penerapan Pada Ilmu Pendidikan, Sosial & Humaniora, 51.
46
3. …
4. …
5. Dst.
Penyusunan rumusan masalah/pertanyaan utama pada penelitian kualitatif
dapat menggunakan teori-teori, pedoman baku dalam desain pembelajaran, dan
lain sebagainya. Contoh di atas misalnya menggunakan pedoman peraturan yang
berlaku seperti Undang-Undang Nomor 25 Tentang Guru dan Dosen serta
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi Nomor 162
Tahun 2021 tentang Sekolah Penggerak. Semua usaha yang dilakukan peneliti
adalah untuk mencari dan menemukan Kompetensi Pedagogik Guru TK dalam
melaksanakan pembelajaran kurikulum prototipe di TK A. Penggunaan paradigma
yang akan dibangun pada penelitian juga akan menentukan keberhasilan dalam
memaknai dan mendialogkan hasil penelitian kualitatif khususnya pada bab
pembahasan.12
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan
masalah/fokus penelitian. Redaksi tujuan penelitian dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan untuk menjelaskan apa yang ingin ditemukan, dibuktikan, dan
dikembangkan sesuai dengan level penjelasan dalam penelitian yaitu deskriptif,
komparatif, dan asosiatif. Tujuan penelitian dapat berupa pernyataan untuk:
a. Mengetahui;
b. Memahami;
c. Mendeskripsikan/menjelaskan;
d. Menganalisis;
e. Memprediksi;
f. Mengembangkan;
g. Mengelaborasi;
12
Hamzah, Metode Penelitian Kualitatif Rekonstruksi Pemikiran Dasar serta Contoh
Penerapan Pada Ilmu Pendidikan, Sosial & Humaniora, 54–55.
47
h. Membuktikan;
i. Mengevaluasi/menguji;
j. Menemukan/menciptakan dan lain-lain.13
6. Signifikansi Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan/manfaat penelitian, secara teoretis
maupun praktis. Secara teoretis terkait dengan manfaat terhadap perkembangan
keilmuan (relevansi intelektual) sedangkan secara praktis terkait dengan manfaat
yang dapat dirasakan oleh individu, lembaga dan masyarakat (relevansi sosial).
13
Bandur, Penelitian Kualitatif: Metodologi, Desain, dan Teknik Analisis Data dengan
Nvivo 11 Plus, 48–50.
48
14
Mukhtazar Mukhtazar, Prosedur Penelitian Pendidikan (Yogyakarta: Absolute Media,
2020), 57–58; Firdaus Firdaus dan Fakhry Zamzam, Aplikasi Metodologi Penelitian (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), 63.
15
Lincoln dan Guba, Naturalistic Inquiry, 35; Mattia Casula, Nandhini Rangarajan, dan
Patricia Shields, “The Potential of Working Hypotheses for Deductive Exploratory Research,”
Quality & Quantity 55, no. 5 (1 Oktober 2021): 1703–25, https://doi.org/10.1007/s11135-020-
01072-9.
49
9. Sistematika Penulisan
Pada bagian ini ditunjukkan sistematika penulisan skripsi. Sistematika
skripsi merupakan sajian unsur-unsur per BAB yang terdapat pada sistematika
skripsi.
16
Hamzah, Metode Penelitian & Pengembangan (Research & Development) Uji Produk
Kuantitatif dan Kualitatif Proses dan Hasil Dilengkapi Contoh Proposal Pengembangan Desain
Uji Kualitatif dan Kuantitatif, 93–94.
50
b. Kerangka Pikir
Kerangka pikir disusun secara sistematis atas permasalahan yang sedang
dikaji hingga tata cara pemecahannya dalam bentuk skema, peta konsep, diagram
fishbone, roadmap atau matriks berdasarkan konsep/variabel berdasarkan
simpulan hasil landasan teoretis dan hasil penelitian yang relevan. Skema, peta
konsep, diagram fishbone, roadmap atau matriks tersebut mencerminkan dan
selaras dengan pendekatan untuk menjawab tujuan penelitian.
17
Hamzah, Penelitian Berbasis Proyek Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Kajian
Teoritik & Contoh-contoh Penerapannya, 53.
18
Kurt Lewin, “Action Research and Minority Problem,” Journal of Social Issues 2, no. 4 (1
November 1946): 34–46, https://doi.org/10.1111/j.1540-4560.1946.tb02295.x.
19
Stephen Kemmis, Robin McTaggart, dan Rhonda Nixon, The Action Research Planner:
Doing Critical Participatory Action Research, 1 ed. (Singapore: Springer, 2014).
20
John Elliot, Action Research for Educational Change (United Kingdom: McGraw-Hill
Education, 1991).
21
Dave Ebbutt, Educational Action Research: Some General Concerns and Specific
Quibbles (English: Cambidge Institute of Education, 1983).
53
sebagai instrumen utama. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk
penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti
sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Di samping
itu, perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai
peneliti oleh subjek atau informan.
menggunakan instrumen yang sudah baku, atau instrumen baku yang diadaptasi,
atau instrumen yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Instrumen yang
digunakan dapat teridentifikasi kesesuaiannya dan harus memenuhi persyaratan
validitas dan reliabilitas.
Jika instrumen penelitian berangkat dari instrumen yang sudah baku, maka
uraian variabelnya tidak perlu dipaparkan lagi. Namun, apabila peneliti
mengadaptasi instrumen baku atau mengembangkan instrumen sendiri, peneliti
perlu memaparkan proses dan hasil validasi instrumen beserta reliabilitasnya.
Validasi instrumen dapat dilakukan dengan pengujian validitas konstruk
(construct validity), validitas isi (content validity), dan validitas eksternal
(external validity). Sementara reliabilitas dapat diuji internal seperti dan uji
eksternal melalui test-retest, equevalen, internal consistency dengan
menggunakan rumus Spearman Brown, Kr. 20, KR 21, Varians Hoyt, dan lain-
lain.
Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian baik berupa
tes maupun non test adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-
masing butir pertanyaan/pernyataan. Perlu diuraikan secara cermat, padat, dan
ringkas spesifikasi teknis serta karakteristik dari alat dan bahan yang digunakan,
seperti skala dan bagaimana mengkuantitaskan data baik secara nominal, interval,
ordinal, maupun rasio. Beberapa skala pengukuran yang dapat digunakan pada
penelitian di antaranya skala likert, guttman, rating scale, semantic differintial,
dan lain-lain.
antaranya: Model Miles dan Huberman22, Model Bogdan dan Biklen23, Mode
Strauss dan Corbin24, Model Spradley25, Model Philip Mayring26, dan lain-lain.
Sementara pada data kuantitatif, teknik analisis data menggunakan statistik
yang dapat dipilih, yaitu analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik inferensial meliputi statistik parametrik dan statistik nonparametrik.
Pemilihan teknik analisis data ditentukan dari jenis data yang dikumpulkan
dengan tetap berorientasi kepada tujuan penelitian atau hipotesis yang ingin diuji.
Oleh karena itu, hal penting untuk diperhatikan dalam menganalisis data adalah
ketepatan teknik analisisnya. Beberapa teknik analisis statistik parametrik
memang lebih diuntungkan dengan kecanggihannya, dan membantu peneliti
memperoleh informasi yang lebih akurat, jika dibandingkan dengan teknik
analisis sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik parametrik
secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi), sedangkan penerapan
statistik nonparametrik tidak menuntut persyaratan seperti statistik parametrik.
22
Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, dan Johnny Saldana, Qualitative Data
Analysis: A Methods Sourcebook (SAGE Publications, 2018).
23
Robert Bogdan dan Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education: An
Introduction to Theories and Methods, 5th ed (Boston, Mass: Pearson A & B, 2007).
24
Anselm Strauss dan Juliet M Corbin, Basics of Qualitative Research: Grounded Theory
Procedures and Techniques (London: SAGE Publications, 1990).
25
James P Spradley, Participant Observation (Illinois: Waveland Press, 2016).
26
Philipp Mayring, “Qualitative Content Analysis: Theoretical Background and
Procedures,” dalam Approaches to qualitative research in mathematics education (USA: Springer,
2015), 365–80.
27
Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press, 2013), 100.
57
hasil penelitian yang mendukung penelitian saja yang dibahas dalam bagian ini.
Pembahasan justru akan menjadi lebih menarik jika di dalamnya dicantumkan
juga temuan orang lain yang berbeda, dan pada saat yang sama peneliti mampu
memberikan penjelasan teoretis ataupun metodologis bahwa temuannya memang
lebih akurat.
Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting manakala hipotesis
penelitian yang diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkan suatu
hipotesis ditolak. Pertama, faktor nonmetodologis, seperti adanya intervensi
variabel lain sehingga menghasilkan simpulan yang berbeda dengan hipotesis
yang diajukan. Kedua, karena kesalahan metodologis, misalnya instrumen yang
digunakan tidak sahih atau kurang reliabel. Jika demikian, dalam pembahasan,
perlu diuraikan lebih lanjut letak ketidaksempurnaan instrumen yang digunakan.
Penjelasan tentang kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang ada akan menjadi
salah satu pijakan untuk menyarankan perbaikan bagi penelitian sejenis di masa
yang akan datang.
Pembahasan hasil penelitian juga bertujuan untuk menjelaskan perihal
modifikasi teori atau menyusun teori baru. Hal ini penting jika penelitian yang
dilakukan bermaksud menelaah teori. Jika teori yang dikaji ditolak sebagian,
hendaknya dijelaskan bagaimana modifikasinya, dan penolakan terhadap seluruh
teori haruslah disertai dengan rumusan teori baru.
21. Penutup
Pada bagian ini, peneliti memaparkan dua hal pokok, yaitu simpulan dan
saran.
a. Simpulan
Isi simpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, simpulan
penelitian terikat secara substantif dengan temuan-temuan penelitian yang
mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Simpulan juga dapat
ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu
memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
59
b. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian,
pembahasan, dan hasil penelitian. Termasuk di dalamnya adalah keterbatasan dan
kekurangan, serta rekomendasi penelitian lanjutan. Saran hendaknya tidak keluar
dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat dilihat
dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain
hendak melaksanakan saran itu, dia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
atau melaksanakannya. Di samping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih
spesifik ditujukan pada perguruan tinggi, lembaga pemerintah ataupun swasta,
atau pihak lain yang dianggap layak.
A. Ketentuan Umum
Penulisan makalah, proposal skripsi dan skripsi mempunyai beberapa
kesamaan seperti pengaturan margin, jenis huruf, ukuran huruf dan lain-lain.
Ketentuan penulisan makalah, proposal skripsi dan skripsi secara umum
mengikuti aturan berikut:
1. Kertas yang digunakan berupa kertas HVS ukuran A4 (kuarto) dengan berat
minimal 70 gram;
2. Margin yang digunakan yaitu:
a. Atas : 4 cm dari tepi kertas
b. Kiri : 4 cm dari tepi kertas
c. Bawah : 3 cm dari tepi kertas
d. Kanan : 3 cm dari tepi kertas
3. Layout naskah untuk header dan footer adalah 2 cm dari tepi atas dan bawah
kertas;
4. Naskah diketik menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 untuk
tulisan latin dan huruf Traditional Arabic ukuran 18 untuk tulisan Arab dalam
format rata kiri dan kanan (justify);
5. Makalah, proposal skripsi dan skripsi dianjurkan menggunakan manajemen
referensi seperti Zotero dan Mendeley, baik berupa catatan kaki (footnote)
ataupun catatan dalam (innote/bodynote);
6. Footnote diketik menggunakan jenis huruf Times New Roman ukuran 10 untuk
tulisan Latin atau Traditional Arabic ukuran 12 untuk tulisan Arab;
7. Penulisan naskah yang memuat istilah atau kata Arab yang belum di-
Indonesia-kan harus menggunakan ketentuan transliterasi yang terdapat dalam
pedoman ini. Nama-nama tokoh yang sudah populer di masyarakat Indonesia
tidak perlu diberikan transliterasi.
60
61
b. Penggunaan jenis font Traditional Arabic, ukuran font 18 untuk isi naskah dan
ditebalkan (bold) untuk judul dalam bahasa Arab;
c. Teks ditulis dengan tinta warna hitam secara merata;
d. Bentuk huruf normal/tegak digunakan untuk menulis: abstrak, kata-kata kunci,
tabel, gambar, bagan, teks isi naskah, dan catatan;
e. Bentuk huruf dengan cetak miring (italic) digunakan untuk menulis: kata non-
Indonesia (kata asing dan daerah), istilah yang belum lazim, variabel, besaran
skalar, bagian penting (tidak boleh bold-normal, tetapi boleh bold-italic), dan
contoh yang disajikan dalam teks isi naskah;
f. Bentuk huruf normal/tegak-bold digunakan untuk menulis besaran vektor;
g. Huruf dengan garis bawah (underline) tidak boleh digunakan kecuali dalam
hal-hal yang amat khusus. Penulisan yang menggunakan komputer dengan
jenis huruf Times New Roman garis bawah diganti dengan huruf cetak miring;
h. Judul, bab, dan judul bab diketik dengan huruf kapital semuanya
(UPPERCASE) dan ditebalkan (bold), sedangkan judul sub-bab, anak sub-bab
dan seterusnya diketik dengan huruf kapital tiap awal kata (Capitalize Each
Word) dan ditebalkan (bold).
2. Pengetikan
Pengetikan diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik;
b. Jarak pengetikan baris pertama setiap paragraf dimulai 1,27 cm dari batas
awal margin yang telah ditetapkan;
c. Jarak pengetikan antar baris dalam teks mempunyai beberapa ketentuan
sebagai berikut:
1) Jarak antarbaris teks isi naskah adalah 2 spasi;
2) Jarak antar penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan judul bab (misalnya
PENDAHULUAN) adalah 2 spasi;
3) Jarak judul bab dengan baris pertama teks atau antara judul bab dengan
judul subbab adalah 4 spasi;
4) Jarak antara judul subbab dengan baris pertama teks adalah 2 spasi;
63
Seluruh judul bab dan sub babnya yang ada dihubungkan dengan titik-titik
ke nomor halaman dengan jarak antarbaris 1 spasi, kecuali antarbab
berjarak 2 spasi;
11) Halaman daftar tabel berfungsi memberikan informasi terkait tabel yang
terdapat dalam bagian isi skripsi. Halaman ini memuat nomor tabel, judul
tabel dan halaman letak tabel di dalam skripsi. Judul DAFTAR TABEL
ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital. Seluruh judul tabel
dihubungkan dengan titik-titik ke nomor halaman dengan jarak antarbaris
1 spasi, kecuali antar judul tabel yang berjarak 2 spasi;
12) Halaman daftar gambar berfungsi memberikan informasi terkait gambar
atau grafik yang terdapat dalam bagian isi skripsi. Halaman ini memuat
nomor gambar, judul gambar dan halaman letak gambar di dalam skripsi.
Judul DAFTAR GAMBAR ditulis di tengah halaman dengan huruf
kapital. Seluruh judul gambar dihubungkan dengan titik-titik ke nomor
halaman dengan jarak antarbaris 1 spasi, kecuali antar judul gambar yang
berjarak 2 spasi;
13) Halaman daftar lampiran berfungsi memberikan informasi terkait lampiran
yang terdapat dalam skripsi. Halaman ini memuat nomor lampiran, judul
lampiran dan halaman letak lampiran di dalam skripsi. Judul DAFTAR
LAMPIRAN ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital. Seluruh
judul lampiran dihubungkan dengan titik-titik ke nomor halaman dengan
jarak antarbaris 1 spasi, kecuali antar judul lampiran yang berjarak 2 spasi;
g. Penulisan tabel harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1) Tabel diketik dengan menampilkan garis mendatar dan menurun;
2) Setiap tabel harus diberi identitas berupa nomor dan judul yang
ditempatkan di atas tabel yang bersangkutan;
3) Jarak judul tabel dengan tabel adalah 1 spasi;
4) Kata tabel ditulis dengan kapitalisasi dimulai pada batas awal margin
(tidak di tengah-tengah), diikuti nomor dan judul tabel tersebut;
5) Nomor tabel ditulis dengan angka Arab, terdiri atas dua bagian; yang
pertama menunjukkan bab tempat tabel tersebut dimuat; dan yang kedua
67
3. Sistem Penomoran
68
A. Penalaran Proporsional
1. Penalaran ………..;
2. Penalaran ……….;
3. Penalaran multiplikatif.
1. Penalaran Multiplikatif
yaitu:
a. Level 0;
b. Level 1;
c. Level 2;
d. Dan seterusnya.
Tanda kutip (“…”) dan tanda kurung ( ) ditulis rapat dari kata atau frasa
yang diapit. Begitu pula dengan tanda hubung (-) dan garis miring (/). Misalnya:
Tidak Baku Baku
Kelompok katanya “ sepadan ” Kelompok katanya “sepadan”
Gunakan tes yang baku ( standardized ) Gunakan tes yang baku (standardized)
71
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+),
kurang (-), kali (x), dan bagi (:) harus ditulis dengan spasi satu ketukan sebelum
dan sesudahnya. Misalnya:
Tidak Baku Baku
P=0,05 P = 0,05
P>0,01 P > 0,01
P<0,01 P < 0,01
a+b=c a+b=c
a:b=c a:b=c
Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun
penerbitan dengan nomor halaman pada rujukan ditulis rapat dengan angka yang
mendahuluinya dan mengikutinya. Misalnya:
Tidak Baku Baku
Banjarmasin : Antasari Press, 2020) Banjarmasin: Antasari Press, 2020)
Mujiburrahman (2020 : 12) Mujiburrahman (2020:12)
Tanda pisah (dash) dalam huruf Times New Roman dinyatakan dengan
satu garis panjang () dan tidak boleh dinyatakan dengan 2 garis pendek (--).
Tanda pisah harus rapat dengan kata yang mendahului dan mengikutinya (tidak
boleh diberi spasi). Misalnya:
Tidak Baku Baku
Semua pendekatan penelitian -- Semua pendekatan penelitian –kualitatif
kualitatif dan kuantitatif -- perlu dikaji dan kuantitatif– perlu dikaji
penerapannya. penerapannya.
72
Bagian tersebut ditulis pada halaman Bagian tersebut ditulis pada halaman
15 – 20 15–20
d. Penulisan di sebagai kata depan dan di- sebagai awalan. Di yang berfungsi
sebagai kata depan harus dituliskan terpisah dari kata yang mengiringinya.
Biasanya di sebagai kata depan ini berfungsi menyatakan arah atau tempat dan
merupakan jawaban atas pernyataan di mana. Misalnya:
di samping di pasar
di rumah di sungai
di persimpangan di luar kota
di sebelah utara di toko
Di- yang berfungsi sebagai awalan membentuk kata kerja pasif dan harus
dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada umumnya, kata
kerja pasif yang berawalan di- dapat diubah menjadi kata kerja aktif yang
berawalan meng- (men-). Misalnya:
diubah berlawanan dengan mengubah
dipahami berlawanan dengan memahami
dilihat berlawanan dengan melihat
dimeriahkan berlawanan dengan memeriahkan
diperlihatkan berlawanan dengan memperlihatkan
73
e. Penulisan ke sebagai kata depan dan ke- sebagai awalan. Ke yang berfungsi
sebagai kata depan, biasanya menyatakan arah atau tujuan dan merupakan
jawaban atas pertanyaan ke mana.
Misalnya:
ke belakang ke atas
ke muka ke sini
ke kecamatan ke samping
ke lokasi penelitian ke bawah
ke pinggir ke dalam
Sebagai patokan, ke yang dituliskan terpisah dari kata yang mengiringinya jika
kata-kata itu dapat dideretkan dengan kata-kata yang didahului kata di dan
dari.
Misalnya:
ke sana di sana dari sana
ke kecamatan di kecamatan dari kecamatan
ke jalan raya di jalan raya dari jalan raya
ke berbagai di berbagai dari berbagai
ke instansi di instansi dari instansi
Ke- yang tidak menunjukkan arah atau tujuan harus dituliskan serangkaian
dengan kata yang mengiringinya karena ke- seperti itu tergolong imbuhan.
Misalnya:
kelima kepagian
kehadiran ketrampilan
kekasih kepanasan
kehendak kedinginan
ketua kehujanan
Catatan:
Ke pada kata kemari, walaupun menunjukkan arah, harus dituliskan
serangkaian karena tidak dapat dideretkan dengan di mari dan dari mari.
Selain itu, penulisan ke pada kata keluar harus dituliskan serangkai jika
berlawanan dengan kata masuk. Misalnya: saya keluar dari organisasi itu.
74
Akan tetapi, jika ke luar itu berlawanan dengan ke dalam, ke harus dituliskan
terpisah. Misalnya, Pandangannya diarahkan ke luar ruangan.
f. Penulisan partikel pun. Pada dasarnya, partikel pun yang mengikuti kata
benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan harus dituliskan terpisah dari kata
yang mendahuluinya karena pun di sana merupakan kata yang lepas.
Misalnya:
menangis pun di rumah pun
seratus pun satu kali pun
berlari pun tingginya pun
negara pun apa pun
sesuatu pun ke mana pun
Akan tetapi, kata-kata yang mengandung pun berikut harus dituliskan
serangkai karena sudah dianggap padu benar. Jumlah kata seperti itu tidak
banyak, hanya dua belas kata, yang dapat dihapal di luar kepala, yaitu adapun,
andaipun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, ataupun, kendatipun, maupun,
meskipun, sekalipun, yang berarti walaupun) sungguhpun, dan walaupun.
g. Penulisan partikel per. Partikel per yang berarti "mulai" demi atau "tiap"
dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
per meter per kilogram
per orang per Oktober
per kapita per Januari
Satu per satu per liter
Akan tetapi, per yang menunjukkan pecahan atau imbuhan harus dituliskan
serangkaian dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
lima tiga perdelapan perempat final
empat pertiga satu perdua
dua pertujuh tujuh persembilan
h. Penggunaan tanda hubung (-).Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan
kata ulang. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, kata ulang harus
dituliskan dengan dirangkaikan oleh tanda hubung. Penggunaan angka dua
75
pada kata ulang tidak dibenarkan, kecuali dalam tulisan-tulisan cepat seperti
catatan pada waktu mewawancarai seseorang atau catatan rapat. Perhatian
penggunaan tanda hubung pada kata ulang berikut:
dibesar-besarkan bolak-balik
berliku-liku meloncat-loncat
ramah-tamah kait-mengait
sayur-mayur tunggang-langgang
centang-perenang kupu-kupu
compang-camping tolong-menolong
Tanda hubung juga harus digunakan antara huruf kecil dan huruf kapital kata
berimbuhan, baik awalan maupun akhiran, dan antara unsur kata yang tidak
dapat berdiri sendiri dan kata yang mengikutinya yang diawali huruf kapital.
Misalnya:
rahmat-Nya se-Jawa Barat
non-RRC di sisi-Nya
se-DKI Jakarta non-Palestina
hamba-Nya se-lndonesia
ber-SIM PBB-lah
Makhluk-Nya SK-mu
Sinar-X Pan-lslamisme
Antara huruf dan angka dalam suatu ungkapan juga harus digunakan tanda
hubung. Misalnya:
ke-2 ke-50
uang 500-an ke-25
ke-100 tahun 90-an
abad 20-an ke-500
Jika dalam tulisan terpaksa digunakan kata-kata asing yang belum diserap,
kemudian kata itu diberi imbuhan bahasa Indonesia, penulisannya tidak
langsung diserangkaikan, tetapi dirangkaikannya dengan tanda hubung. Dalam
hubungan ini, kata asingnya perlu dicetak miring. Misalnya:
men-charter di-recall
76
di-charter di-calling
men-tackle pen-tacle-an.
77
78
metodologi serta pada bidang teknik penulisan dan bahasa kepada Dekan Cq.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan;
4. Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
membuatkan surat keputusan tentang penetapan judul dan pembimbing skripsi
yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang terdiri
dari:
a. Satu rangkap untuk mahasiswa yang bersangkutan
b. Satu rangkap untuk dosen pembimbing
c. Satu rangkap untuk program studi
d. Satu rangkap untuk arsip Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan
5. Mahasiswa menyampaikan surat keputusan tentang penetapan judul dan
pembimbing skripsi kepada:
a. Dosen pembimbing
b. Program studi masing-masing mahasiswa.
6. Apabila pembimbing skripsi dalam keadaan: (a) Berhalangan tetap; (b)
Ketidakcocokan antara pembimbing dan mahasiswa; maka ketua program
studi mengajukan pembimbing pengganti yang ditetapkan dengan surat
keputusan tentang penetapan judul dan pembimbing skripsi yang
ditandatangani oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
15. ض : Dh
1. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari
vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal
memiliki ketentuan alih aksara sebagai berikut.
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
ــَـ a Fathah
ــِـ i Kasrah
ــُـ u Dhammah
80
81
ـ ـَ و au a dan u
2. Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam bahasa Arab
dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
/َ â a dengan topi di atas
3. Kata Sandang
Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan
huruf, yaitu dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyah
maupun huruf kamariah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-dîwân bukan ad-dîwân.
4. Syiddah (Tasydîd)
Syiddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda ( )ــّـdalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syiddah itu. Akan tetapi, hal ini
tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syiddah itu terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Misalnya, kata ( )اﻟﻀﺮورةtidak
5. Ta Marbûthah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûthah terdapat pada
kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/
(lihat contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbûthah tersebut
diikuti oleh kata sifat (na‘t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbûthah
tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi
huruf /t/ (lihat contoh 3).
No. Kata Arab Alih Aksara
1
ﻃَ ِﺮﻳْـ َﻘﺔ Tharîqah
2
اﻹ ْﺳ َﻼ ِﻣﻴﱠﺔ
ِْ اﳉَ ِﺎﻣ َﻌﺔ ْ Al-Jâmî’ah al-Islâmiyyah
3
َو ْﺣ َﺪة اﻟْ ُﻮ ُﺟ ْﻮد Wahdah al-Wujûd
6. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
alih aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti ketentuan
yang berlaku dalam ejaan Bahasa Indonesia, antara lain untuk menuliskan
permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.
Jika nama diri didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata
sandangnya. Contoh: al-Ghazali bukan Al-Ghazali, al-Banjari bukan Al-Banjari.
Beberapa ketentuan lain dalam PUEBI sebetulnya juga dapat diterapkan
dalam alih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miring (italic)
atau cetak tebal (bold). Jika menurut PUEBI, judul buku itu ditulis dengan cetak
miring, maka demikian halnya dalam alih aksaranya, demikian seterusnya.
Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal
dari Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meskipun akar katanya
berasal dari bahasa Arab. Misalnya ditulis Abdussamad al-Palimbani, tidak ‘Abd
al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak Nûr al-Dîn al-Rânîrî.
ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-
kalimat dalam Bahasa Arab.
Aksara Arab Alih Aksara
ُُﺳﺘَﺎذ ْ ﺐ ْاﻷ َ َذ َﻫ dzahaba al-ustâdzu
َﺟ ُﺮ
ْ ﺖ ْاﻷ َ َﺛـَﺒ tsabata al-ajru
ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-
kalimat dalam Bahasa Arab.
Aksara Arab Alih Aksara
ُُﺳﺘَﺎذ ْ ﺐ ْاﻷ َ َذ َﻫ dzahaba al-ustâdzu
َﺟ ُﺮ
ْ ﺖ ْاﻷ َ َﺛـَﺒ tsabata al-ajru
Anderson, Melissa S., Marta A. Shaw, Nicholas H. Steneck, Erin Konkle, dan
Takehito Kamata. “Research Integrity and Misconduct in the Academic
Profession.” Dalam Higher Education: Handbook of Theory and
Research: Volume 28, disunting oleh Michael B. Paulsen, 217–61.
Dordrecht: Springer Netherlands, 2013. https://doi.org/10.1007/978-94-
007-5836-0_5.
Aristya, Vina Eka, dan Taryono Taryono. “Prinsip Penting Publikasi Ilmiah dan
Pencegahan Falsifikasi Fabrikasi.” Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah
Kependidikan 11, no. 2 (17 Juni 2021): 178–89.
https://doi.org/10.24176/re.v11i2.5348.
Bogdan, Robert, dan Sari Knopp Biklen. Qualitative Research for Education: An
Introduction to Theories and Methods. 5th ed. Boston, Mass: Pearson A &
B, 2007.
Ebbutt, Dave. Educational Action Research: Some General Concerns and Specific
Quibbles. English: Cambidge Institute of Education, 1983.
84
85
Fraenkel, Jack R., dan NE Wallen. How to Design and Evaluate Research in
Education. 7 ed. New York: McGraw-Hill, 2008.
Kemmis, Stephen, Robin McTaggart, dan Rhonda Nixon. The Action Research
Planner: Doing Critical Participatory Action Research. 1 ed. Singapore:
Springer, 2014.
Lewin, Kurt. “Action Research and Minority Problem.” Journal of Social Issues
2, no. 4 (1 November 1946): 34–46. https://doi.org/10.1111/j.1540-
4560.1946.tb02295.x.
Lincoln, Yvonna S, dan Egon G. Guba. Naturalistic Inquiry. Beverly Hills: Sage
Publications, 1985.
Miles, Matthew B., A. Michael Huberman, dan Johnny Saldana. Qualitative Data
Analysis: A Methods Sourcebook. SAGE Publications, 2018.
Nata, Abudin. “Etika Dan Adab Karya Tulis Ilmiah Dalam Menbangun Budaya
Intelektual.” Jurnal Dirosah Islamiyah 3, no. 1 (10 Februari 2021): 1–9.
https://doi.org/10.47467/jdi.v3i1.147.
Oliver, Paul. The Student’s Guide to Research Ethics. Reprint. Maidenhead: Open
University Press, 2009.
Sulianta, Feri. Seri Referensi Praktis: Konten Internet. Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2007.
Suyono, Suyono, Rizka Amaliah, Dewi Ariani, dan Ariva Luciandika. Cerdas
Menulis Karya Ilmiah. Malang: Gunung Samudera, 2015.
87
Tijdink, Joeri K., Reinout Verbeke, dan Yvo M. Smulders. “Publication Pressure
and Scientific Misconduct in Medical Scientists.” Journal of Empirical
Research on Human Research Ethics 9, no. 5 (1 Desember 2014): 64–71.
https://doi.org/10.1177/1556264614552421.
Zigmond, Michael J., dan Beth A. Fischer. “Beyond Fabrication and Plagiarism:
The Little Murders of Everyday Science.” Science and Engineering Ethics
8, no. 2 (1 Juni 2002): 229–34. https://doi.org/10.1007/s11948-002-0024-
3.
Website
“Turnitin-The Plagiarism Spectrum.” Diakses 11 April 2022.
http://go.turnitin.com/plagiarism-spectrum.
4 cm
3 cm
4 cm
tepi kertas kiri
3 cm
88
Lampiran 2. Contoh Peringkat Sistem Penomoran
BAB
………………………………………
A. …………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
1. ………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
a. ………………..........................................................................................
...........................................................................................
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
b. ………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
1) ……………….
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
89
90
2) ……………….
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. ………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
B. ……………………...............................................................................................
..............................................................................................................
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
1. ……………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. ……………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
a. …………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
b. …………………………
………………………………………………………………………………
91
………………………………………………………………………………………
1) ………………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
a) ………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
b) ………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2) …………………….
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3) …………………….
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
a) ……………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
92
b) ……………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
(1) ……………………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
(2) ……………………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
(a) …………………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
(b) …………………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Lampiran 3. Contoh Pengetikan Tabel
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
2 Spasi
Tabel 4.7 Keadaan Siswa MI ……………… …………… ……………. …………
………
Jenis Kelamin
No. Kelas Jumlah
L P
1 IA 20 12 32
2 IB 18 14 32
3 II A 15 16 31
4 II B 14 16 30
93
94
Jenis Kelamin
No. Kelas Jumlah
L P
5 III A 16 14 30
6 III B 16 15 31
7 IV A 17 15 32
8 IV B 16 16 32
9 VA 15 14 29
10 VB 15 14 29
11 VI A 15 15 30
12 VI B 15 16 31
Jumlah 192 177 369
2 Spasi
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
No Nama Nilai
17 M. Fahmi 70
18 Zahra' Unnisa Aulia 80
19 Arifin 56
20 Rizki Amalia Ahlina 70
21 Muhammad Ahyat 70
22 Allysa 70
23 Wahyu Hadi Fitrianto 70
24 Rijaldi Muhammad 70
25 Suci Muliana 70
26 Mawaddah 70
27 Ahmad Rifani 68
28 Muhammad Nur Syamsi 76
29 Ariyani Tirta Wahyuni 70
30 Fitria 72
31 Annisa Nurul Karomah 70
32 Andhika Permana 68
33 Alqannur Rahman 70
34 Ibnu Rahman 70
35 Siti Noor Jennah 80
Lampiran 4. Contoh Pengetikan Grafik/Gambar
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
2 Spasi
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………..
Gambar 3.3………………………………………….
…………………………………………..
96
Lampiran 5. Contoh Sampul Makalah
OLEH
RIDHA AHMAD : NIM 220101090488
AINAH NUR : NIM 220101090471
3 cm
6 cm
98
Lampiran 7. Contoh Sampul Skripsi
SKRIPSI
OLEH
MUHAMMAD NUR
3 cm
6 cm
99
Lampiran 8. Contoh Halaman Judul Skripsi Bahasa Indonesia
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Muhammad Nur
NIM. 2201010140483
100
Lampiran 9. Contoh Halaman Judul Skripsi Bahasa Inggris
Undergraduate Thesis
Presented to Faculty of Tarbiyah and Teacher Training
In partial fulfilment of the requirements for the degree of
Sarjana Pendidikan
By
Cindi Martina Marbun
NIM. 2201010140483
101
Lampiran 10. Contoh Halaman Judul Skripsi Bahasa Arab
أﺛﺮ ﺣﻔﻆ اﻟﻘﺮآن ﻋﻠﻰ ﻛﻔﺎﻳﺔ ﻣﻬﺎرة اﻟﻘﺮاءة ﻟﺪى ﻃﻠﺒﺔ اﻟﺼﻒ اﻟﺴﺎﺑﻊ
ﰲ اﳌﺪرﺳﺔ اﳌﺘﻮﺳﻄﺔ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ اﳊﻜﻮﻣﻴﺔ ٤ﻫﻮﻟﻮ ﺳﻮﳒﺎي أو1را ﻛﺎﻟﻴﻤﻨﺘﺎن اﳉﻨﻮﺑﻴﺔ
اﻟﺒﺤﺚ اﻟﻌﻠﻤﻲ
ﻣﻘﺪم ﻟﻜﻠﻴﺔ اﻟﱰﺑﻴﺔ واﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﻻﺳﺘﻴﻔﺎء ﺑﻌﺾ اﻟﺸﺮوط
ﻟﻨﻴﻞ درﺟﺔ اﻟﺒﻜﺎﻟﻮرﻳﻮس
ﰲ اﻟﱰﺑﻴﺔ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ
إﻋﺪاد :
ﻧﻮرﻳﺪا ﺗﻴﺎرا ﺣﺴﻨﺔ
رﻗﻢ اﻟﻘﻴﺪ ١٨٠١٠١٠٢٠٠٩٨ :
Nama :
NIM :
Tempat/Tanggal Lahir :
Program Studi :
…………………………...…………………………………………………………” adalah
kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya asli saya atau
Banjarmasin, …………...
Yang membuat pernyataan,
Materai
Rp 10000 Tanda tangan
Nama
103
Lampiran 12. Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan Bahasa Inggris
STATEMENT OF AUTHENTICITY
that this undergraduate thesis is my original work, gathered and utilized especially
to fulfill the purposes and objectives of this study, and has not been previously
submitted to any other university for any degree or other purposes. I also declare
that the publications cited in this work have been properly acknowledged. If
Banjarmasin, …………...
The writer,
Materai
Rp 10000 Signature
Name
104
Lampiran 13. Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan Bahasa Arab
إﻗﺮار اﻟﻄﺎﻟﺐ/اﻟﻄﺎﻟﺒﺔ
ﺑﻨﺠﺮﻣﺎﺳﲔ…………… ،
ﺗﻮﻗﻴﻊ ﺻﺎﺣﺐ/ﺻﺎﺣﺒﺔ اﻹﻗﺮار
Materai
Rp 10000
رﻗﻢ اﻟﻘﻴﺪ:
105
Lampiran 14. Contoh Persetujuan Skripsi Bahasa Indonesia
PERSETUJUAN
Banjarmasin, …………...
Pembimbing Pembimbing
Bidang Konten dan Metodologi, Bidang Bahasa dan Teknik Penulisan,
Mengetahui
Ketua Program Studi ……….
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Antasari Banjarmasin,
106
Lampiran 15. Contoh Persetujuan Skripsi Bahasa Inggris
APPROVAL
Tittle :
Name :
SRN :
Faculty :
Program : Undergraduate Study (S-1)
Department : English Education Department
Academic Year :
Place/Date of Birth :
Address :
after being checked and revised, the thesis has been approved to be examined in
front of the board of Examiners of Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN
Antasari Banjarmasin.
Banjarmasin, ........................
Advisor Advisor
Contents and Research Methods Language and Writing Techniques
Acknowledged by
Head of English Education Department
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training
UIN Antasari Banjarmasin,
Full Name
NIP.
107
Lampiran 16. Contoh Persetujuan Skripsi Bahasa Arab
اﳌﻮاﻓﻘﺔ
ﺑﻨﺠﺮﻣﺎﺳﲔ……………. ،
اﳌﺸﺮف/اﳌﺸﺮﻓﺔ ﰲ اﳌﺸﺮف /اﳌﺸﺮﻓﺔ ﰲ
اﻟﻠﻐﺔ وأﺳﻠﻮب اﻟﻜﺘﺎﺑﺔ اﶈﺘﻮى واﳌﻀﻤﻮن
اﻻﻋﺘﻤﺎد
رﺋﻴﺲ ﻗﺴﻢ ﺗﻌﻠﻴﻢ اﻟﻠﻐﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﺑﻜﻠﻴﺔ اﻟﱰﺑﻴﺔ واﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﲜﺎﻣﻌﺔ أﻧﺘﺴﺎري
اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ اﳊﻜﻮﻣﻴﺔ ﺑﺘﺠﺮﻣﺎﺳﲔ
اﻻﺳﻢ Eﻟﻜﺎﻣﻞ
رﻗﻢ اﻟﺘﻮﻇﻴﻒ:
108
Lampiran 17. Contoh Pengesahan Skripsi Bahasa Indonesia
PENGESAHAN
Nama ……. NIM ……. telah diujikan dalam Sidang Tim Penguji Skripsi Fakultas
Hari :
Tanggal :
Nilai :
Dr. H. Hamdan, M. Pd
NIP. 196604051993031005
TIM PENGUJI:
No. Nama Tanda Tangan
1 Nama lengkap dan gelar 1
Ketua
2 Nama lengkap dan gelar 2
Anggota
3 Nama lengkap dan gelar 3
Anggota
109
Lampiran 18. Contoh Pengesahan Skripsi Bahasa Inggris
VALIDATION
Tittle :.........................................................................................................................
Name...................SRN............has been examined by the board of thesis examiners
of Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Antasari Banjarmasin.
Day :
Date :
Score :
Dr. H. Hamdan, M. Pd
NIP. 196604051993031005
110
Lampiran 19. Contoh Pengesahan Skripsi Bahasa Arab
اﻻﺳﻢ Gﻟﻜﺎﻣﻞ
رﻗﻢ اﻟﺘﻮﻇﻴﻒ:
111
Lampiran 20. Contoh Format Abstrak
ABSTRAK
Kata kunci:
Isi abstrak:
1. Latar belakang masalah
2. Tujuan penelitian
3. Metode penelitian
4. Hasil temuan
(diketik 1 spasi, maksimal 250 kata/1 halaman)
112
Lampiran 21. Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw., yang telah menunjukkan kepada
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak, baik dalam bentuk dukungan,
bimbingan dan arahan serta motivasi sehingga tugas yang terasa berat ini dapat
diselesaikan.
113
114
4. Para dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Antasari Banjarmasin yang telah banyak memberikan ilmu dan layanan yang
Keguruan UIN Antasari dan staf yang telah memberikan layanan kepada
penulis.
penelitian.
dan mencatatnya sebagai kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Penulis
berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menjadi amal ibadah di sisi-
Nya.
Penulis
Lampiran 22. Contoh Halaman Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... ii
BUKTI BEBAS PLAGIASI ........................................................................... iii
PERSETUJUAN .............................................................................................. iv
PENGESAHAN ............................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
TRANSLITERASI .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
115
116
DAFTAR TABEL
No. Halaman
2.1 Judul Tabel ........................................................................................ 13
117
Lampiran 24. Contoh Halaman Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
2.1 Judul Gambar .................................................................................... 13
118
Lampiran 25. Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Daftar Terjemah Bahasa Asing ............................................................. 68
12. Surat Keputusan tentang Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ......... 104
15. Surat Riset Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari
Banjarmasin........................................................................................... 107
119
Lampiran 26. Contoh Daftar Riwayat Hidup Bahasa Indonesia
1. Nama Lengkap :
2. NIM :
4. Kebangsaan :
5. Alamat :
6. No. HP :
7. Alamat email :
8. Pengalaman Organisasi/Kerja:
a.
b.
9. Prestasi Akademik:
a.
b.
Banjarmasin, ...................
Penulis
120
Lampiran 27. Contoh Daftar Riwayat Hidup Bahasa Inggris
CURRICULUM VITAE
1. Full Name :
2. SRN :
4. Nationality :
5. Address :
6. Phone Number :
7. Email Address :
8. Organization/Work Experience :
a.
b.
9. Academic Achievement :
a.
b.
Banjarmasin, ...................
The Writer
121
Lampiran 28. Contoh Daftar Riwayat Hidup Bahasa Arab
122
Lampiran 29. Format Penilaian Ujian Skripsi Bidang Wawasan dan Teori
Banjarmasin, ……………
Penguji/Penilai,
Catatan Penguji:
123
Lampiran 30. Format Penilaian Ujian Skripsi Bidang Wawasan dan Teori Prodi
PBA/TBI
Banjarmasin, ……………
Penguji/Penilai,
Catatan Penguji:
124
Lampiran 31. Format Penilaian Ujian Skripsi Bidang Metode dan Hasil Penelitian
Banjarmasin, ……………
Penguji/Penilai,
Catatan Penguji:
125
Lampiran 32. Format Penilaian Ujian Skripsi Bidang Bahasa, Teknik Penulisan
dan Presentasi
Nama Mahasiswa :
NIM :
Program Studi : …………………..
Catatan Penguji :
Banjarmasin, ……………
Penguji/Penilai,
* Jika skripsi ditulis dalam bahasa Arab atau Inggris, maka disesuaikan dengan
kaidah yang berlaku dalam bahasa tersebut.
Petunjuk presentasi/penyajian:
1. Kelengkapan isi meliputi: (1) Latar belakang masalah, (2) Rumusan/Fokus
masalah, (3) Tujuan penelitian, (4) Metode penelitian, (5) Temuan
penelitian;
2. Penyampaian runtut dan jelas; dan
3. Waktu presentasi antara 10 – 15 menit.
126
Lampiran 33. Format Keputusan Tim Penguji Skripsi
Tim Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin
yang diangkat dengan Surat Keputusan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Antasari Banjarmasin, Nomor … tanggal .. …….. 202… yang bersidang
pada tanggal .............. 202... setelah menguji skripsi yang berjudul:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
Nama : …………………………
NIM : …………………………
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………
Program Studi : …………………………
dinyatakan dapat/tidak diterima dan lulus/tidak lulus*) dengan melakukan
beberapa perbaikan (revisi) dalam jangka waktu 15 hari setelah pelaksanaan
sidang munaqasyah ini, dengan nilai : … (…) bobot ….
Apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diperbaiki sebagaimana
mestinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Banjarmasin, ..........................................
127
128
Lampiran: Keputusan Tim Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Antasari Banjarmasin
Banjarmasin, ..........................................
Kriteria Penilaian:
Nilai Angka Nilai Huruf Bobot Nilai
90–100 . A+ 4
80–89.99 A 3.75
75–79.99 B+ 3.5
70–74.99 B 3
65–69.99 C+ 2.5
60–64.99 C 2
55–59.99 D+ 1.5
50–54.99 D 1
0–49.99 E 0
Lampiran 34. Contoh Format Berita Acara Skripsi
Pada hari ini ...................... tanggal ......., .......................... 202… dari jam ..............
s.d. .............. telah dilaksanakan Ujian Skripsi Semester ………. Tahun Akademik
…./….. atas yang bersangkutan di bawah ini:
1. Nama Mahasiswa : ............................................................................
2. NIM : ............................................................................
3. Program Studi : ............................................................................
4. Judul Skripsi :
..………………………………………………………………………………....
..............................................................................................................................
...........................................................................................................................
5. Pembimbing : .................................................................
6. Penguji :
a) Ketua : ............................................................................
b) Anggota : ............................................................................
c) Anggota : ............................................................................
d) Sekretaris : ............................................................................
8. Judul Skripsi berubah menjadi :
..………………………………………………………………………………....
..............................................................................................................................
...........................................................................................................................
(……………………………..)
Catatan:
Keputusan dan Berita acara Ujian Skripsi ini wajib diupload oleh Sekretaris
paling lambat 2 x 24 jam setelah pelaksanaan munaqasyah melalui link:
bit.ly/nilai-munaqasyah agar data/dokumen ini tersimpan dan sebagai bahan
pelaporan ke Subbag Keuangan FTK UIN Antasari untuk diamprahkan
honornya.
129
Lampiran 35. Contoh Format Catatan Sekretaris Pada Ujian Skripsi
NAMA : HARI/TANGGAL :
NIM : WAKTU :
Penguji 1: …………………………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Penguji 2: …………………………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Penguji 3: …………………………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
(……………………………..)
130
BUKU KONSULTASI
BIMBINGAN SKRIPSI
NAMA : ........................................................
NIM : ........................................................
JUDUL SKRIPSI :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
131
132
PETUNJUK PENGISIAN
BUKU KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
LEMBAR KONSULTASI
Tanda
Ke- Tanggal Catatan Konsultasi
Tangan
1
135
Tanda
Ke- Tanggal Catatan Konsultasi
Tangan
2
136
Tanda
Ke- Tanggal Catatan Konsultasi
Tangan
3
137
Tanda
Ke- Tanggal Catatan Konsultasi
Tangan
4
138
Tanda
Ke- Tanggal Catatan Konsultasi
Tangan
5
139
Tanda
Ke- Tanggal Catatan Konsultasi
Tangan
6
140
Tanda
Ke- Tanggal Catatan Konsultasi
Tangan
7
141
Tanda
Ke- Tanggal Catatan Konsultasi
Tangan
8