You are on page 1of 16

MAKALAH

INTERELASI KEBENARAN AL-QURAN DAN IPTEK


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : AIK IV
Dosen pengampu : Dr.Cahaya Khaeroni, M.pdi

Disusun oleh:
I Putu Budayana (21910005)
Fitri Rohmatul innayah (21910010)

PROGRAM STUDI D3 FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN PELAJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah AIK IV ini dengan tepat waktu. Dalam
menulis makalah ini, tidak sedikit masalah dan rintangan yang dihadapi oleh
penulis, namun berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
walaupun dengan banyak kekurangan. Terima kasih yang sebesar-besarnya
penulis ucapkan kepada Bapak SUJINO, M.Pd.I. selaku dosen pembimbing mata
kuliah AIK IV yang telah banyak membimbing penulis dalam pembuatan makalah
ini. Terimah kasih yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada berbagai
pihak yang tidak bisa penulis ucapkan satu-persatu. Akhir kata penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai bahan perbaikan dalam
menyusun makalah kedepannya, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Metro, 22 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3. Tujuan masalah..........................................................................................2
1.4. Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Interrelasi Kebenaran Al-Qur’an dan Iptek...............................................3
2.2 Bukti-bukti Ilmiah kebenaran Al-Qur’an dalam Bidang kesehatan..........7
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat seiring
perkembangan zaman. Perkembangan ini membawa berbagai dampak bagi
kehidupan manusia. Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin, sangat
memperhatikan pentingnya IPTEK serta upaya untuk terus
mengembangkannya. Ini terbukti Al-Qur’an dan Hadits sebagai dasar
ajaran Islam, tidak hanya mengatur urusan masalah ubudiyah saja, tetapi
juga memuat ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Banyak ayat-ayat Al-Qur’an maupun Hadits yang
memberikan isyarat tentang ilmu pengetahuan seperti ilmu biologi,
ekonomi, sejarah, astronomi, dan masih banyak lagi. Akan tetapi masih
banyak dari kita yang belum mengetahui akan hal tersebut. Padahal jika
isyarat-isyarat IPTEK dapat kita suguhkan kepada umat manusia di era
sains dan teknologi seperti sekarang ini, bisa menjadi salah satu unsur
pengukuh keimanan bagi umat muslim dan menjadi sarana paling efektif
dalam menggaet massa untuk memeluk agama Allah yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW. Merujuk pada persoalan di atas, pemakalah
tertarik untuk mengkaji persoalan yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta korelasinya dengan Al-Qur’an dan sunah.
Maka dalam makalah ini akan membahas tentang hubungan antara Al-
Qur’an, sunnah dengan IPTEK.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana hubungan antara Al-Qur’an dengan IPTEK ?
b. Apa bukti kebenaran alquran dlm kesehatan

1
1.3. Tujuan masalah
a. Untuk mengetahui pandangan Al-Qur’an dan Sunnah terhadap ilmu
kesehatan
b. Untuk mengetahui hubungan antara Al-Qur’an dengan IPTEK

1.4. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain:
a. Memberikan tambahan ilmu kepada penulis dan pembaca tentang
Al-Qur’an dan Assunnah Sebagai Sumber Ilmu
b. Dengan adanya makalah inidapat memperkuat kebenaran Al-Qur’an
dan Assunnah Sebagai Sumber Ilmu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Interrelasi Kebenaran Al-Qur’an dan Iptek


Interrelasi berasal dari dua kata yaitu inter dan relasi. Inter adalah
bentuk terikat diantara dua sedangkan relasi adalah hubungan atau
berhubungan. Jadi interrelasi merupakan hubungan antara dua masalah yang
saling terikat. Dalam pembahasan ini berkenaan dengan “hubungan
kebenaran Al-Qur’an dan ipteks.
Al-Quran adalah kitab petunjuk, demikian hasil yangkita peroleh dari
mempelajari sejarah turunnya. Ini sesuai pula dengan PenegasanAl-Quran:
Petunjuk bagi manusia, keteranganmengenai petunjukserta pemisah antara
yang hak dan batil. (QS 2:185). Al-Quran demikian menghormati
kedudukan ilmu dengan Penghormatan yang tidak ditemukan bandingannya
dalam Kitab-kitab Suci yang lain sebagai bukti, Al-Quran menyifati masa
Arab pra- Islam dengan jahiliah (kebodohan). Di dalam Al-Quran terdapat
beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu dan pengetahuan.Di dalam
sebagian besar ayat itu disebutkan kemuliaan dan ketinggian derajat ilmu.
Dalam rangka mengingatkan tentang anugerah yang telah diberikan
kepada manusia, Allah berfirman:
"Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak mereka ketahui." (QS
96:5)
"Allah meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman dan
mempunyai ilmu." (QS 58:11)
"Apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak
mengetahui?" (QS 39:9)

Di samping itu masih banyak ayat lain yang menyatakan tentang


kemuliaan ilmu. Dan dalam hadis-hadis Rasulullah dan para Imam Ahlul
Bait yang kedudukannya mengiringi Al-Quran terdapat dalil-dalil yang
tidak terhitung banyaknya tentang anjuran untuk mencari ilmu, arti
penting dan kemuliaannya.Ayat-ayat Al-Qur'an merupakan petunjuk

3
manusia tidak saja untuk kehidupan akherat namun juga untuk kebaikan
kehidupan di dunia.
Ilmu pengetahuan adalah salah satu sarana manusia untuk menuju
kehidupan di dunia lebih baik.Oleh sebab itu, dalam Al-qur'an pun tak luput
memberikan petunjuk tentang ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kehidupan manusia.
Membuka dan membaca mushaf Al-Qur'an, kita akan menemukan
ratusan ayat yang membicarakan tentang petunjuk untuk memperhatikan
bagaimana cara kerja Alam dunia ini. Tidak kurang dari 700 ayat dari 6000-
an ayat Al- Qur'an memberikan gambaran kepada manusia untuk
memperhatikan alam sekitarnya. Selain itu, biasanya ayat-ayat yang
membahasnya diawali maupun diakhiri dengan sindiran-sindiran seperti;
"apakah kamu tidak memperhatikan?", "Apakah kamu tidak berpikir?",
"Apakah kamu tidak mendengar?", "Apakah kamu tidak melihat?". Sering
pula di akhiri dengan kalimat seperti "Sebagai tanda-tanda bagi kaum yang
berpikir", "Tidak dipahami kecuali oleh Ulul Albaab".Demikianlah
Mukjizat terakhir Rasul, yang selalu mengingatkan manusia untuk
mendengar, melihat, berpikir, merenung, serta memperhatikan segala hal
yang diciptakan Allah di dunia ini.
Berkat dorongan ayat-ayat tersebutlah, ulama-ulama pada abad ke 8-
10 Masehi di Timur Tengah mampu mengembangkan ilmu-ilmu
pengetahuan yang berlandaskan pada riset (dengan cara mendengar,
melihat, memperhatikan,merenungkan,dan memikirkan) dan
mengimplementasikannya dalam bentuk alat-alat maupun metode yang
berguna bagi kehidupan manusia.
Membuka kembali lembaran sejarah masa kejayaan Islam, kita akan
mendapati begitu banyak sumbangsih umat Islam bagi dunia Ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pada masa itu, dunia di luar Islam diselubungi
kegelapan Ilmu. Perdukunan, mantra dan jampi-jampi menjadi jalan untuk
pengobatan. Namun berbeda di dunia Islam, seorang Ibnu Sina telah
mengembangkan berbagai metode pembedahan manusia, dialah sang bapak

4
kedokteran modern.Karya monumentalnya, Alqanun fi At Tib (yang
diterjemahkan ke Eropa menjadi CANON), menjadi rujukan utama dunia
kedoktekan sampai abad ke 19.
Kita juga harus berterima kasih kepada Al-Khawarizmi, yang telah
mengembangkan metode Al-goritma. Kenapa disebut Al-goritma? Al-
goritma merupakan aksen eropa dari nama al-khawrizmi. Seperti ilmuwan
lainnya, Ibnu Sina menjadi Avecina, Ibnu Rusyd menjadi Averoes. Dan
masih banyak lagi penemuan-penemuan di dunia Islam pada masa itu
seperti, metode fotografi paling awal yang disebut ruang gelap, jam air,
piston.
Namun alangkah ruginya, umat Islam saat ini yang kurang sekali
mengapresiasi kandungan Al-Qur’an, akibat banyaknya muslim yang tidak
paham bahasa Al-Qur’an (Bahasa Arab), meskipun hanya sebatas
pemahaman tingkat dasar. Akibat tidak paham bahasa Al-Qur’an, membaca
Al-Qur’an hanya sebatas ritual saja (meskipun begitu dasyatnya Al-Qur’an,
sehingga orang yang tidak paham maksudnya pun dapat menjadi tenang
hatinya). Bahkan banyak generasi muda yang enggan untuk sekedar
menyentuhnya, apalagi untuk membacanya. Hal ini tidak lain
disebabkan oleh minimnya pengetahuan generasi muda Islam tehadap
bahasa Al- Qur’an.
Membahas hubungan antara Al Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan
dinilai dari banyak atau tidaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang
dikandungnya, tetapi yang lebih utama adalah melihat : adakah Al
qur’an atau jiwa ayat-ayatnya menghalangi ilmu pengetahuan atau
mendorongnya, karena kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya diukur
melalui sumbangan yang di berikan kepada masyarakat atau kumpulan ide
dan metode yang dikembangkannya, tetapi juga pada sekumpulan syarat-
syarat psikologis dan social yang diwujudkan, sehingga mempunyai
pengaruh (positif atau negative) terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Sejarah membuktikan bahwa Galileo ketika mengungkapkan
penemuan ilmiahnya tidak mendapat tantangan dari satu lembaga ilmiah,

5
kecuali dari masyarakat dimana ia hidup. Mereka memberikan tantangan
kepadanya atas dasar kepercayaan agama. Akibatnya, Galileo pada akhirnya
menjadi korban penemuannya sendiri.
Dalam Al qur’an ditemukan kata-kata “ilmu” dalam berbagai
bentuknyayang terulang sebanyak 854 kali. Disamping itu, banyak pula
ayat-ayat Al qur’an yang menganjurkan untuk menggunakan akal pikiran,
penalaran, dan sebagainya, sebagaimana dikemukakan oleh ayat-ayat yang
menjelaskan hambatan kemajuan ilmu pengetahuan, antara lain :
1. Subjektivitas
a. suka dan tidak suka (baca antara lain, QS 43:78 ; 7:79)
b. taqlid atau mengikuti tanpa alasan (baca antara lain, QS 33:67
; 2:170).
2. Angan-angan dan dugaan yang tak beralasan (baca antara lain, QS
10:36).
3. Bergegas-gegas dalam mengambil keputusan atau kesimpulan (baca
antara lain QS 21:37).
4. Sikap angkuh (enggan untuk mencari atau menerima kebenaran) (baca
antara lain QS 7:146).
Di samping itu, terdapat tuntutan tuntutan antara lain :
1. Jangan bersikap terhadap sesuatu tanpa dasar pengetahuan (QS 17:36),
dalam arti tidak menetapkan sesuatu kecuali benar-benar telah
mengetahui dulu persoalan (baca antara lain QS 36:17), atau
menolaknya sebelum ada pengetahuan (baca antara lain, QS 10:39).
2. Jangan menilai sesuatu karena factor ekstern apa pun walaupun dalam
dalam pribadi tokoh yang paling diagungkan. Ayat- ayat semacam inilah
yang mewujudkan iklim ilmu pengetahuan dan yang telah melahirkan
pemikir-pemikir dan ilmuwan-ilmuwan Islam dalam berbagai disiplin
ilmu. “tiada yang lebih baik dituntun dari suatu kitab akidah (agama)
menyangkut bidang ilmu kecuali anjuran untuk berpikir, serta tidak
menetapkan suatu ketetapan yang menghalangi umatnya untuk
menggunakan akalnya atau membatasinya menambah pengetahuan

6
selama dan dimana saja ia kehendaki. Dan inilah korelasi pertama dan
utama antara Al qur’an dan ilmu pengetahuan. Sedangkan Korelasi
kedua dapat ditemukan pada isyarat-isyarat ilmiah yang tersebar dalam
sekian banyak ayat Al qur’an yang berbicara tentang alam raya
danfenomenanya. Isyarat-isyarat tersebut sebagian nya telah diketahui
oleh masyarakat arab ketika itu. Namun apa yang mereka ketahui itu
masih sangat terbatas dalam perinciannya.

2.2 Bukti-bukti Ilmiah kebenaran Al-Qur’an dalam Bidang kesehatan


Bejalan dengan perkembangan dan kemajuan dunia modern,
kehidupan dan pemikiran manusia semakin mengutamakan aspek materiil
dan ilmu. Pola pikir manusia cenderung tidak menerima suatu teori sebelum
melalui proses eksperimen laboratorium dan perhitungan matematis. Hal ini
menuntut para ahli dan sarjana muslim mendalami fakta-fakta dan ajaran
metafisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap fungsi kelenjar-kelenjar
tubuh dan otak.
Diantara obyek penelitian adalah buah sebagai makan pembuka.
Menurut para ahli, sebelum makan, seseorang sebaiknya memulai dengan
makanan lunak dan mudah dicerna (seperti buah-buahan) untuk
mempersiapkan kelenjar mulut mengeluarkan cairan peptikum (saliva
amilase) atau kelenjar di perut dan duodenum yang berfungsi secara
bertahap dalam mencerna makanan. Setelah beberapa menit barulah mulai
makan hidangan utama. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
 ‫ َ ْن ُو َّر يَخَ تَ ي َّا ِ ّم ٍةَ ِهكاَفَو‬، ‫َ ْن ُوهَ ْت َشي َّا ِ ّم ٍْيَط ِ َْملَِو‬
Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa
yang mereka inginkan. (QS Al-Waqiah:20-21)

Obyek penelitian ilmiah yang lainnya adalah tentang khamar dalam


Islam. Islam adalah satu-satunya agama yang tegas melarang khamar,
karena khamar adalah benda yang memabukkan. Ketika Umar ra memohon
kepada Allah: “Ya Allah terangkanlah khamar kepada kami dengan

7
penjelasan yang tegas”, maka turunlah ayat tentang khamar dalam al-
Qur’an. Firman Allah Swt.:
ُ‫ف‬ii‫ َ ْن ُو ِح ْل‬، i‫ا‬iَِّ‫ال ُ ْديِرُياََّن‬ii‫ُنطيَش‬
ْ ‫ي‬ َ َ ‫ ُِر ْسيَ ْمالَو ُرْ َْماِل اََّنَِّا ْآ ُو نَما َّ ْنيِ َّذالاَ ُّه يَا‬i‫اَصْ نَاَل َو‬
ِ ‫ْجر ُ َم ْلَزَاَل َ ُو ب ِةولَّصال ِنَ َعو‬ ِ ‫ِنطيَّشال لَ َمع ْنِم ٌس‬ ْ ‫ت ْ ُم َّكلَ َعل ُ ْه ُو بِنَ ْتجاَف‬
َ ‫ َغ بالَو َةَواَدَعال ُ ُم َك ْن‬ii‫ض‬
‫ي‬ ْ ‫ِف َءَآ‬ ِ ‫ ِرْ َماِل‬i‫ُصيَو ِِر ْسيَ ْمالَو‬ َ ‫لاَّل ِ رْ ِك ْذنَع ْ ُم َّكد‬
ْ َ‫ت نَا ْلَهَ ف َ ْن ُوه‬
‫ت نُّم‬ ْ ‫ب َِع ْق ُو ي ْنَا ْ ُم‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan- perbuatan itu
agar kamu mendapatkan keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu
bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian antara kamu lantaran
(meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan sembahyang, maka berhentilah kamu dari mengerjakan
perbuatan itu”. (Q.S. Al- Maidah: 90-91).

Berdasarkan penelitian medis, khamar bisa berpengaruh pada manusia


dengan dua faktor. Pertama, kadar kimia alkohol dan masuknya dalam
cairan darah. Kedua, kepekaan urat syaraf. Kecanduan khamar dalam jangka
waktu yang lama akan menghancurkan kepribadian seseorang. Selain itu
Alkohol dalam khamar mempengaruhi aktifitas tubuh kita. Hal ini
membuktikan kebenaran firman Allah :

‫ق ت ََل ْا ُو نَ َما‬
َ ْ‫ت نَاَو َةولَّصال ْا ُو بَر‬ ْ ‫ق تاَم ْا ُو َم ْل َع ت َّتََّح ىَراَ ُكس ْ ُم‬
َ ‫َ ن ُو ْل ُو‬
َ َ ‫َ ْنيِ َّذالَهُّ يَا‬
‫ب‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedangkan


kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu
ucapkan”.(Q.S. An- Nisa: 43)

Bukti kebenaran Al-Qur’an lainnya yaitu tentang pembungkusan


tulang oleh otot. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan tahap-tahap
pembentukan manusia dalam rahim ibu. Sebagaimana firman Allah Swt:

‫ف‬ii‫م َةَقَلَعْال اَ ْنقَلَ َخ‬i‫ض‬ ُ ‫ ع َةَ ْغ‬i‫ ًام ِظ‬i‫ َكف‬i‫َمظعْال َ ْنَ َو َس‬
ُ ‫ف ًةَ ْغ‬iiَ‫ ْمال اَ ْنقَلَخ‬i‫ض‬ ِ ‫ً َْم ِل‬
‫اَّل‬
‫ْحا ُ ل َك‬ ُ ُ ُ ْ ‫َأ‬ ْ َ ْ ً
َ ‫ب تَ فَ َرخااقلخ ُهن شنَا َّث انَس‬ ُ ُ ْ ُّ ْ
َ ‫ًةَقَلَ َعةَفطنالانقَلخ َّث َرا‬
َ َ َ

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.

8
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS. AlMu’minuun: 14)

Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam


embrio terbentuk secara bersamaan. Sehingga banyak orang yang
menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu kedokteran. Namun
seiring dengan perkembangan teknologi, barulah penelitian embrio ini
dilakukan. Sebuah penelitian canggih dengan mikroskop mengungkap
bahwa isi dari surah Al-Mukminun ayat 14 sangat benar. Dimulai dari
mengerasnya jaringan tulang rawan embrio, kemudian sel- sel otot yang
terpilih dari jaringan di tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang
itu.
Pada pengobatan alamiah, madu dipilih sebagai bahan pengobatan
yang efektif terhadap sejumlah penyakit. Hal ini merupakan bukti kebenaran
al-Qur’an. Firman Allah swt:

ِ ‫ل ًةَي ََل َ ِكالَذ‬iiِ‫ف تَ ي ٍ ْم َوق‬i


‫ِْف‬ َ ‫هُناَوْ اَل ٌفِلَتُّْ ُم ٌبا َ َرشاَِ ْنِ ُوطُب ْنِم ُج َُْر‬
iَ i‫ي َ’ ْن ُو َّر َك‬
‫َّنِا ِساَّنلِلٌءَآفِش ِ ْهيِف‬

“[D]ari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-


macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan
bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah)bagi orang-orang yang
memikirkan”. (Q.S. An- Nahl: 69)

Menurut para Ilmuwan, madu merupakan gizi terpenting untuk


mengobati penyakit. Diantaranya adalah:
- Menyembuhkan luka terbakar dan bernanah
- Mengatasi Kurang darah dan lemah tubuh pada anak
- Menyembuhkan Infeksi tenggorokan
- Obat Liver, kedinginan dan bengek
- Menenangkan saraf dan obat tidur - Menghilangkan racun alcohol
- Memperhalus dan memperindah kulit
- Perkembangan pada masa pertumbuhan anak

9
10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Al Qur’an sebagai kitab suci ummat Islam, seringkali diragukan dalam
hal keterkaitannya dengan ilmu pengetahuan. Hal ini tentulah menjadi suatu
tantangan tersendiri bagi ummat islam untuk menelaah lebih jauh kandungan
dan isi dari kitabnya tersebut. Sebenarnya, bila kita telaah ayat per ayat dalam
Al Qur’an, keraguan akan keabsahan dan kualitas materi kitab ini bisa
terjawab dengan mudah. Maka, hanya orang-orang yang mengamati dan
memperhatikan Al Qur’an dengan cermatlah, yang akan mendapatkan tanda-
tanda kebesaran Allah SWT dan kebenaran Al Qur’an pada setiap penemuan
ilmiah yang diperoleh oleh manusia. Al Qur’an menganjurkan manusia untuk
mencari ilmu pengetahuan yang terdapat di langit dan bumi. Namun tentulah
hal tiu jangan sampai menyimpang dari apa yang telah digariskan dan
dibatasi oleh Allah SWT sebagaimana tetera dalam Al Qur’an. Beberapa
bukti autentik dari penelitian-penelitian ilmiah tentang alam yang telah
dilakukan sampai saat ini, setidaknya telah menjadi bukti bahwa kandungan
Al Qur’an tentang ilmu dan fenomenanya sangatlah benar apa adanya.
Maka, sebaiknya mulai saat ini seluruh umat islam dan seluruh kamu ilmuan
sadar, bahwa kandungan Al Quran tentang ilmu pengetahuan tidak dapat
diragukan lagi. Damn tentulah hal ini ditujukan pada, penguatan akan adanya
pencipta Al Qur’an itu sendiri, yang tiada lain adalah Allah SWT.

3.2 Saran
Makalah “Intererrelasi dan Bukti Kebenaran Al-Qur’an dan Ipteks
”. Meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita dapat mengambil
manfaat dan ilmu dari tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan
yang saya tuliskan, karena saya hanyalah manusia yang adalah tempat salah
dan dosa, dan saya juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi
untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Dengan
selesainya makalah ini kami berharap dapat mendekatkan diri kepada sang

11
Khalik sebagai rasa syukur kita terhadap belas kasihnya yang telah mengutus
orang pilihan-Nya kepada kita, dan tak lupa kami sebagai manusia yang tak
luput dari salah tentunya meminta maaf atas ketidaksempurnaan penyusunan
makalah ini karena kami sadar kita masih dalam tahap belajar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’anul Karim

Arifin, M, H, 1993, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara

Deedat, Ahmad, 2003, Al Qur’an Mu’jizat Yang Tak Tertandingi, Jakarta :


Pustaka

Achmad Baiquni, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, PT. Dana Bakhti
Prima Yasa, Yogyakarta, 1997. h. 17.
H.G. Sarwar, Filsafat Al-Qur’an, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994. h.
125.

DEPAG, Sains Menurut Perespektif Al-qur’an, PT. Dwi Rama, 2000. h. 3

13

You might also like