You are on page 1of 16

Pengaruh Pengetahuan Terhadap Audit Judgement dengan Kompleksitas

Tugas dan Independensi


Sebagai Variabel Moderating
(Studi Pada Akuntan Publik di KAP Wilayah Sumatera)

IRMA FEBRIANTI
e-mail: irmafebrianti46@yahoo.com

Anggota :
RIA NELLY SARI
EDFAN DARLIS
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

ABSTRACT

The purpose of this study was to examine the effect of auditors knowledge
on the audit judgement with the complexity of the task and independency as a
moderating variable.
The population of this study were auditors who worked in Public
Accountant Office in Sumatera region. This study used purposive sampling
method and used SPSS 20 software to analize the data.
The results prove that knowledge of auditor affect the audit judgement.
This study also found that the interaction between complexity of the task and
knowledge and the interaction between independency and knowledge have an
effect on the auditor's judgment. The magnitude of the effect (R2) of the auditor
knowledge, complexity of the task and independency on the audit judgement was
77%. While the remaining 23% is influenced by other variables.

Keyword: DXGLWRU¶V knowledge, complexity of the task, independency, audit


judgement.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepercayaan masyarakat pada krisis global di Amerika Serikat
terhadap profesi akuntan publik (Harian Kompas, 2010). Selain itu, di
dalam mengaudit laporan keuangan Indonesia pada tahun 2005 Kantor
beberapa tahun belakangan mulai Akuntan Publik S. Manan
diuji dengan adanya beberapa kasus memberikan opini kewajaran atas
kegagalan audit. Salah satu alasan laporan keuangan PT. Kereta Api
terjadinya kegagalan audit ini Indonesia yang ternyata terdapat
disebabkan tidak tepatnya auditor manipulasi data dalam laporan
dalam memberikan opini kewajaran keuangan tersebut (Harian Kompas,
atas suatu laporan keuangan. Sebagai 2006).
contoh, pada tahun 2010 Kantor Kasus di atas menunjukan
Akuntan Publik Ernest and Young adanya kegagalan auditor dalam
telah lalai dan melaporkan hasil audit melaksanakan pekerjaannya terutama
palsu terkait laporan keuangan dalam menganalisis data yang
Lehman Brothers yang berdampak diaudit. Hal ini tentu saja merugikan

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 1


pihak eksternal yang memakai setelah laporan keuangan diaudit.
informasi laporan keuangan untuk Keputusan untuk menentukan
membuat keputusan. Opini audit seberapa besar tingkat materialitas
yang diberikan oleh auditor pada dan tinggi rendahnya risiko audit
laporan audit atas suatu laporan merupakan tanggung jawab besar
keuangan sangat menentukan bagi seorang auditor dalam
kebijakan dan keberlangsungan melaksanakan tugasnya berdasarkan
hidup suatu kesatuan usaha. Untuk pertimbangan atau judgement atas
memberikan opini audit yang sesuai, suatu informasi dan bukti - bukti
auditor membutuhkan pertimbangan yang ada.
atau judgement yang tepat pada Pertimbangan atau audit
setiap proses audit maupun judgement merupakan faktor yang
pemberian opini audit. Oleh karena diperlukan dalam setiap pelaksanaan
itu pertimbangan atau judgement audit karena pengerjaan audit tidak
merupakan hal penting yang dilakukan terhadap seluruh bukti.
dibutuhkan oleh seorang auditor Auditor harus mempertimbangkan
dalam melaksanakan pekerjaannya. bukti mana yang dirasa perlu untuk
Audit judgement itu sendiri mendukung pelaksanaan audit. Bukti
dapat diartikan sebagai kebijakan inilah yang kemudian digunakan
auditor dalam menanggapi informasi untuk menyatakan pendapat atas
pada setiap proses audit mengenai laporan keuangan auditan, sehingga
pembentukan suatu gagasan, dapat disimpulkan bahwa audit
pendapat, atau perkiraan terhadap judgement ikut menentukan hasil dari
suatu objek, peristiwa, status atau pelaksanaan audit. Oleh sebab itu
jenis peristiwa lain. Proses audit jika auditor salah dalam menentukan
tersebut dilakukan auditor melalui judgement yang tepat pada setiap
empat tahap yaitu tahap perencanaan, proses maupun tahap pengauditan
pemahaman, pengujian struktur maka akan berdampak pada tidak
intern serta penerbitan laporan audit. tepatnya opini yang diberikan.
Dalam setiap tahapannya auditor Selain itu, pertimbangan atau
perlu mempertimbangkan judgement tergantung pada
materialitas, risiko dan judgement. kedatangan informasi yang tidak
Dalam menentukan seberapa hanya mempengaruhi pilihan yang
besar tingkat materialitas atas akan diambil tetapi juga
laporan keuangan yang diaudit, mempengaruhi bagaimana cara
auditor membutuhkan judgement pilihan itu dibuat. Semakin banyak
yang tepat karena materialitas sulit informasi baru yang datang maka
diukur dan ditentukan. Tidak ada akan muncul pertimbangan dan
aturan maupun standar mengenai keputusan atau pilihan baru. Dalam
pengukuran suatu materialitas menanggapi informasi yang ada,
sehingga besarnya tingkat setiap auditor memiliki cara pandang
materialitas tergantung pada yang berbeda antara auditor satu
pertimbangan auditor. Begitu juga dengan yang lainnya. Cara pandang
dengan risiko audit yang diambil terhadap informasi tersebut akan
auditor membutuhkan pertimbangan menentukan judgement apa yang
atau judgement yang tepat akan dibuatnya.
menyangkut seberapa besar risiko Untuk memberikan
salah saji material yang dapat terjadi pertimbangan yang tepat seorang

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 2


auditor perlu meningkatkan kinerja menyelesaikan pekerjaan secara
auditnya baik dari segi hardskill efektif jika didukung dengan
maupun softskill. Terdapat beberapa pengetahuan yang dimilikinya. Hal
aspek perilaku individu yang menjadi ini berarti auditor dalam setiap
faktor penting terhadap judgement proses audit membutuhkan
yang diambil oleh seorang auditor pengetahuan yang lebih untuk dapat
seperti pengetahuan, pengalaman, menyelesaikan permasalahan yang
dan sikap independensi. Selain itu ditemukan dalam setiap proses audit
terdapat juga faktor lain yang untuk menentukan pertimbangan
mempengaruhi persepsi auditor tepat yang akan diambil. Karena
dalam menanggapi dan mengevaluasi setiap auditor memiliki pengetahuan
informasi antara lain kompleksitas yang berbeda ± beda maka
tugas, tekanan ketaatan, dan gender judgement yang akan ditentukan juga
(Yustrianthe, 2012). Penelitian akan berbeda pula.
terdahulu menunjukan kekonsistenan Faktor selanjutnya yang dapat
hasil bahwa pengalaman (Messier mempengaruhi judgement yang akan
dan Tubs 1990, Tan dan Kao 1999 diambil auditor yaitu kompleksitas
dan Puspitasari 2011) dan tekanan tugas. Menurut Sanusi dan Iskandar
ketaatan (Jamilah, dkk 2007, (2007) kompleksitas tugas
Puspitasari 2011, L.Tobing 2012) merupakan tugas yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap terstruktur, membingungkan, dan
audit judgement. sebaliknya variabel sulit. Jumlah informasi yang diterima
gender (Jamilah, dkk 2007, auditor dalam skala yang besar
Puspitasari 2011, L.Tobing 2012) mengindikasikan tingkat
tidak terbukti mempunyai pengaruh kompleksitas tugas yang sedang
terhadap audit judgement. dihadapi auditor dalam
Selain variabel atau faktor- menyelesaikan proses tahapan
faktor seperti yang disebutkan di pekerjaan auditnya. Tugas yang
atas, pengetahuan merupakan kompleks dan melebihi kemampuan
variabel yang juga dianggap auditor akan memperburuk ketepatan
mempunyai pengaruh terhadap audit auditor dalam memberikan
judgement. Penelitian sebelumnya judgement.
yang dilakukan oleh Idris (2012) Disisi lain kompleksitas tugas
menemukan bahwa auditor dalam dapat meningkatkan keahlian
pertimbangan atau judgement yang seorang auditor dalam
akan diambilnya dipengaruhi oleh menyelesaikan tugasnya. Libby
pengetahuan yang dimiliki auditor itu (1995) menyebutkan bahwa
sendiri. Sedangkan Yuliani (2012) kompleksitas tugas dapat dijadikan
dalam penelitiannya menunjukan sebagai alat dalam meningkatkan
hasil bahwa pengetahuan tidak kualitas hasil pekerjaan. Dengan
berpengaruh terhadap audit pekerjaan yang kompleks dan
judgement. Ketidakkonsistenan hasil beragam maka auditor akan lebih
penelitian ini menyebabkan peran memahami tugas yang
variabel pengetahuan dalam dikerjakannya.
pembuatan keputusan auditor perlu Penelitian terdahulu
diteliti kembali. mengenai kompleksitas tugas telah
Menurut Madisar dan Sari banyak dilakukan dan memberikan
(2007), Seorang auditor akan bisa perbedaan hasil penelitian. Jamilah,

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 3


dkk (2007) menemukan bahwa dalam setiap pekerjaan atau setiap
kompleksitas tugas tidak proses pengauditan serta tidak terkait
berpengaruh terhadap audit oleh konflik kepentingan apapun
judgement sedangkan menurut (Hornby, 1987 dalam Indah, 2010).
Puspitasari (2011) kompleksitas Independensi dapat dilihat secara
tugas berpengaruh terhadap audit fakta maupun secara penampilan
judgement. Dikarenakan perbedaan (Arens dan Loebecke, 1997). Auditor
hasil penelitian ini maka pengaruh yang independensi secara fakta dan
kompleksitas tugas terhadap penampilannya sudah diragukan,
pertimbangan audit dirasa perlu maka tidak tertutup kemungkinan
diteliti kembali. Pada penelitian ini bahwa judgement yang dihasilkannya
penulis memposisikan kompleksitas pada setiap proses audit juga dapat
tugas sebagai variabel yang pertanyakan ketepatannya.
memoderasi pengetahuan terhadap Berdasarkan penjelasan diatas
audit judgement. Dalam hal ini maka penelitian ini dilakukan dengan
kompleksitas tugas diduga dapat tujuan untuk memperoleh bukti
memperlemah maupun memperkuat adanya pengaruh pengetahuan
pengaruh antara pengetahuan dengan terhadap audit judgement dan peran
audit judgement. kompleksitas tugas dan independensi
Selain tugas yang kompleks, sebagai variabel yang memoderasi
sikap independensi auditor juga hubungan antara pengetahuan
dapat mempengaruhi hubungan dengan audit judgement.
pengetahuan yang dimiliki auditor
dengan judgement yang tepat. II. TELAAH PUSTAKA DAN
Auditor dengan pengetahuan yang PENGEMBANGAN HIPOTESIS
tinggi dan luas, tetap akan
terpengaruh oleh konflik kepentingan 2.1 Audit Judgement
yang ada jika tidak memiliki sikap Audit judgment merupakan
independensi yang kuat. Sebesar pertimbangan pribadi seorang auditor
apapun pengetahuan yang dimiliki, atau cara pandang seorang auditor
tetapi jika auditor tidak independen dalam menanggapi informasi yang
maka pertimbangan yang diambilnya berkaitan dengan proses pengauditan
pada setiap proses pengauditan akan suatu entitas yang nantinya
mulai diragukan oleh publik. Sikap mempengaruhi pendapat auditor
independensi dan niat untuk dalam pelaporan audit. Menurut
mencapai tujuan organisasi Jamilah, dkk (2007) audit judgment
merupakan hal yang penting untuk adalah kebijakan auditor dalam
membentengi auditor agar tidak menentukan pendapat mengenai hasil
terpengaruh oleh konflik kepentingan auditnya yang mengacu pada
apapaun yang dapat mengganggu pembentukan suatu gagasan,
ketepatan auditor dalam menentukan pendapat atau perkiraan tentang
judgement di setiap tahapan proses suatu objek, peristiwa, status, atau
pengauditan yang dialuinya. jenis peristiwa lain. Proses audit atas
Independensi itu sendiri berarti laporan keuangan dilaksanakan oleh
tidak tergantung atau tidak auditor melalui empat tahap utama
dikendalian oleh orang lain dan yaitu tahap perencanaan, pengujian
bertindak atau berfikir sesuai dengan struktur pengendalian intern,
kemampuan dan kehendak hati prosedur analitis serta penerbitan

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 4


laporan audit. Dalam membuat penggunaan pertimbangan hampir
laporan audit tersebut seorang pada setiap tahap audit.
auditor harus mempertimbangkan Pertimbangan-pertimbangan tersebut
beberapa permasalahan yaitu tidak hanya berpengaruh pada jenis
materialitas, risiko, dan judgment. opini yang diberikan auditor, tetapi
Materialitas berhubungan juga berpengaruh dalam hal efisiensi
dengan judgment, ketika dikaitkan dan efektifitas tugas audit yang
dengan evaluasi risiko, pertimbangan dilaksanakan pada setiap proses
inilah yang akan mempengaruhi pengauditan.
cara-cara pencapaian tujuan audit, Kaitannya dengan laporan
ruang lingkup dan arah pekerjaan keuangan, judgment yang diputuskan
terperinci serta disposisi kesalahan oleh auditor mengenai seberapa besar
dan kelalaian (Arifuddin, 2002). tingkat materialitas salah saji yang
Sedangkan risiko itu sendiri terdapat pada laporan keuangan dan
menunjukan tingkat resiko kegagalan seberapa besar risiko yang diambil
auditor untuk mengubah pendapat auditor dalam pelaksanaan auditnya
atas laporan keuangan yang tentu saja akan berpengaruh terhadap
sebenarnya berisi salah saji material. hasil opini yang diberikan auditor
Adapun hubungan antara judgment terhadap suatu kewajaran atas
dengan materialitas dan risiko laporan keuangan.
tersebut didasari pada konsep yaitu Tidak hanya menyangkut
setiap penentuan seberapa besar pada materialitas, American Institute
tingkat materialitas dan resiko yang of Certified Public Accountant
dimabil membutuhkan judgement (AICPA) menyatakan bahwa
yang tepat selanjutnya akan judgment merupakan faktor penting
mempengaruhi keputusan dalam semua tahap pengauditan,
pertimbangan seorang auditor dalam tetapi dalam banyak situasi adalah
proses pengauditan dan terakhir tidak mungkin secara praktikal untuk
pemberian opini audit mengenai menetapkan standar mengenai
kewajaran suatu laporan keuangan. bagaimana pertimbangan diterapkan
Persoalannya adalah, oleh auditor. Audit judgment
materialitas suatu errors sangat sulit diperlukan karena audit tidak
diukur dan ditentukan serta sangat dilakukan terhadap seluruh bukti.
tergantung pada pertimbangan Bukti inilah yang digunakan untuk
(judgement) dari auditor (Irwanti, menyatakan pendapat atas laporan
2011). Hal tersebut mengindikasikan keuangan auditan, sehingga dapat
bahwa dalam suatu audit dibutuhkan dikatakan bahwa audit judgment ikut
keakuratan pelaksanaan prosedur menentukan hasil dari pelaksanaan
audit yang tinggi untuk mengetahui audit. Praditaningrum (2012)
atau mungkin mengurangi unsur menjelaskan tahapan-tahapan yang
risiko dalam suatu audit. Menjadi dilakukan pada saat melakukan audit
tanggung jawab besar bagi seorang judgment yaitu merumuskan
auditor dalam melaksanakan tugas persoalan, mengumpulkan informasi
auditnya untuk mampu membuat yang relevan, mencari alternatif
keputusan yang tepat dan cermat tindakan, menganalisis alternatif
berdasarkan pertimbangan atas yang fleksibel, memilih alternatif
keterangan informasi dan bukti-bukti yang terbaik, kemudian pelaksanaan
yang ada. Proses audit memerlukan dan evaluasi hasilnya.

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 5


akan lebih mengerti dan memahami
2.2 Faktor-Faktor yang berbagai masalah untuk kemudian
Mempengaruhi Audit Judgement menentukan judgement yang tepat
Audit judgement dapat pada setiap proses pengauditan.
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian yang dilakukan oleh
Banyak penelitian yang telah Idris (2012) membuktikan bahwa
menguji faktor-faktor tersebut dan tingkat pengetahuan yang dimiliki
hasilnya belum konsisten. Penelitian auditor mempunyai pengaruh
ini menguji beberapa faktor yang signifikan terhadap judgement yang
diduga mempengaruhi pertimbangan diambil auditor. Begitu juga dengan
(judgement) yang diambil auditor. penelitian oleh Mardisar dan Sari
1. Pengetahuan (2007) yang menemukan bahwa
Tingkat pengetahuan yang akuntabilitas dapat mempengaruhi
dimiliki auditor merupakan hal kualitas hasil kerja auditor jika
penting yang dapat mempengaruhi didukung oleh pengetahuan audit
auditor dalam mengambil keputusan. yang tinggi. Pengetahuan merupakan
Pengetahuan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
kunci keefektifan kerja (Arleen, 2008 auditor dalam melaksanakan
dalam Idris, 2012). Pengetahuan pekerjaan audit termasuk dalam hal
yang dimiliki oleh auditor dapat mendeteksi kekeliruan dan
diperoleh melalui pendidikan formal, menetukan pertimbangan audit.
maupun nonformal seperti seminar, Semakin tinggi pengetahuan yang
pelatihan, pendidikan teknis dan dimiliki auditor maka semakin baik
pengalaman. Menurut Bedard dan judgement yang diberikan dalam
Michelene (1993) secara umum tugas yang ditanganinya.
seorang auditor harus memiliki H1 : Pengetahuan berpengaruh
pengetahuan-pengetahuan mengenai terhadap judgement yang diambil
General Auditing, Functional Area, auditor
computer auditing, Accounting issue, 2. Kompleksitas Tugas
Specific Industri, General World Tingkat kesulitan tugas dan
Knowledge (pengetahuan umum), struktur tugas merupakan dua aspek
dan Problem solving knownledge. penyusun dalam kompleksitas tugas
Pengetahuan yang dimiliki dan dalam kaitannya tingkat sulitnya
seorang auditor dapat membantu tugas selalu dihubungkan dengan
auditor tersebut menyelesaikan banyaknya informasi tentang tugas
sebuah pekerjaan audit secara efektif. tersebut, sementara struktur adalah
Menurut Brown dan Stanner (1983) terkait dengan kejelasan informasi
perbedaan pengetahuan di antara Jamilah, dkk (2007). Hal ini berarti
auditor akan berpengaruh terhadap struktur tugas memberikan informasi
cara auditor menyelesaikan sebuah yang jelas dan lengkap untuk
pekerjaan. Hal ini berarti tepat atau membuat pertimbangan yang tepat
tidaknya pertimbangan yang dalam pengambilan keputusan.
diberikan auditor pada setiap Sementara itu, tugas yang sulit dan
pekerjaan audit tergantung pada kompleks memungkinkan seseorang
pengetahuan yang dimilikinya. merasa kesulitan terhadap tugas yang
Semakin banyak pengetahuan yang dikerjakannya.
dimiliki oleh auditor mengenai Libby (1995) menyebutkan
pekerjaannya maka auditor tersebut bahwa kompleksitas tugas dapat

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 6


dijadikan sebagai alat dalam memahami tugas yang dikerjakannya
meningkatkan kualitas hasil sehingga diharapkan memberikan
pekerjaan. Dengan tugas yang judgement yang lebih baik. Namun
kompleks dan beragam akan jika pengetahuan yang dimiliki tidak
membantu auditor lebih memahami bisa mengimbangi tugas yang
tugas yang dikerjakannya sehingga kompleks dan sulit tersebut maka
menghasilkan pertimbangan yang akan menurunkan ketepatan auditor
lebih baik. Tetapi Chung & More dalam memberikan judgement.
(2001) memberikan pendapat bahwa H2 : Interaksi kompleksitas tugas dan
keputusan bisa diberikan segera jika pengetahuan berpengaruh terhadap
banyak cues yang diamati tidak judgement yang diambil auditor
meninggalkan batas-batas 3. Independensi
kemampuan dari seorang pemberi Independensi berarti sikap
keputusan. Pemberian pertimbangan mental yang bebas dari konflik
atau judgement oleh auditor terhadap kepentingan, tidak mudah
pekerjaannya akan menjadi kurang dikendalikan oleh orang lain, tidak
tepat jika tugas yang kompleks mendasarkan diri pada orang lain,
tersebut melebihi kemampuan yang dan bertindak atau berfikir sesuai
dimilikinya. dengan kata hati serta berdasarkan
Tan dan Kao (1999) kemampuan yang dimiliki dalam
mengatakan bahwa kompleksitas menyelesaikan suatu pekerjaan
tugas dapat diatasi oleh pengetahuan (Hornby, 1987 dalam Indah 2010).
dan kemampuan mengatasi masalah Independensi menurut lingkup audit
yang bisa diperoleh dari pengalaman adalah melaksanakan pekerjaan
audit. Untuk mengimbangi tugas untuk kepentingan umum dan tidak
yang kompleks dan sulit, seorang dibenarkan memihak kepada
auditor harus menambah kemampuan kepentingan siapapun untuk
auditnya dengan pengetahuan yang mempertahankan kebebasan
didapat melalui pendidikan formal pendapatnya pada setiap proses
maupun pengalaman audit. pengauditan.
Hasil penelitian sebelumnya Arens dan Loebbecke (1997)
oleh Puspitasari (2011) menemukan mendefinisikan independensi dalam
bahwa kompleksitas tugas pengauditan sebagai penggunan cara
berpengaruh terhadap audit pandang yang tidak bias dalam
judgement. Hal ini selaras dengan pelaksanaan pengujian audit,
penelitian oleh Yuliani (2012) bahwa evaluasi hasil pengujian, dan
kompleksitas tugas mempunyai pelaporan hasil temuan audit. Hal ini
pengaruh terhadap judgement yang berarti auditor dengan sikap
diberikan auditor. Di dalam independensi yang tinggi sangat
penelitian ini, kompleksitas tugas dibutuhkan pada setiap proses
diposisikan sebagai variabel pengauditan. Begitu juga dengan
moderating yang dapat memperkuat pertimbangan atau judgement yang
atau memperlemah pengaruh antara diberikan auditor digunakan hampir
pengetahuan dengan audit pada setiap proses audit. Oleh karena
judgement. Pengetahuan yang itu sikap independensi dibutuhkan
dimiliki auditor jika didukung oleh auditor pada setiap proses audit
tugas yang kompleks dan beragam untuk memberikan pertimbangan
dapat membantu auditor lebih yang tepat.

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 7


Menurut Indah (2010) III. METODE PENELITIAN
seorang auditor yang mempunyai 3.1 Populasi dan Sampel
keahlian tinggi, tetapi dia tidak Populasi dalampenelitian ini
independen, maka pengguna laporan adalah seluruh auditor yang bekerja
keuangan tidak yakin bahwa pada Kantor Akuntan Publik di
informasi yang disajikan itu kredibel. daerah Sumatera yang terdaftar pada
Hal ini mengindikasikan bahwa Direktori Kantor Akuntan Publik
bagaimanapun sempurnanya yang dikeluarkan oleh IAPI tahun
pengetahuan yang dimiliki oleh 2013 yang berjumlah 59 KAP.
seorang auditor dalam pekerjaannya, Peneliti tidak menemukan jumlah
tetapi jika tidak memiliki sikap akuntan yang bekerja pada KAP di
independensi yang tinggi maka wilayah Sumatera. Dikarenakan
auditor akan kehilangan sikap tidak besaran populasi dalam penelitian ini
memihaknya yang justru sangat tidak diketahui, maka sampel dalam
penting untuk mempertahankan penelitian ini dilakukan dengan
kebebasan pendapatnya. mengasumsikan bahwa pada tiap-tiap
Penelitian sebelumnya oleh KAP ada 3 auditor sehingga
Alim, dkk (2007) menemukan bahwa besarnya sampel dalam penelitian ini
independensi memiliki pengaruh adalah 177 orang. Responden dalam
yang signifikan terhadap kualitas penelitian ini adalah para akuntan
audit. Hal ini berarti independensi publik dengan level manajer, auditor
juga berpengaruh terhadap senior dan auditor junior
pertimbangan yang dibuat auditor 3.2 Jenis dan Sumber Data
karena tepatnya pertimbangan yang Jenis data yang digunakan
diambil dapat dilihat dari kualitas dalam penelitian ini adalah data
audit yang dihasilkan. Di dalam primer. Data primer merupakan
penelitian ini, independensi sumber data penelitian yang
diposisikan sebagai variabel diperoleh secara langsung dari
moderating yang dapat memperkuat sumber asli, tidak melalui perantara.
atau memperlemah pengaruh 3.3 Teknik Pengumpulan Data
pengetahuan terhadap audit Teknik pengumpulan data
judgement. yang digunakan adalah metode
Auditor yang memiliki sikap angket, yaitu menyebarkan daftar
independensi diharapkan dapat pertanyaan (kuesioner) yang akan
memperkuat fungsi pengetahuan diisi atau dijawab oleh responden
yang mempengaruhi auditor dalam yaitu auditor yang bekerja di Kantor
memberikan pertimbangan atau Akuntan Publik di Wilayah
judgement. Sedangkan auditor yang Sumatera.
independensi nya terganggu oleh
konflik kepentingan tertentu maka 3.4 Definisi Operasional dan
diindikasikan dapat memperlemah Pengukuran Variabel
fungsi pengetahuan dalam Audit Judgement
mempengaruhi ketepatan auditor Audit Judgement adalah
untuk memberikan pertimbangan kebijakan auditor dalam menanggapi
pada setiap proses audit. informasi pada setiap proses
H3 : Interaksi independensi dan penguditan dalam bentuk
pengetahuan berpengaruh terhadap pertimbangan audit mengenai
judgment yang diambil auditor pembentukan suatu gagasan,

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 8


pendapat, atau perkiraan terhadap dengan prinsip integritas,
suatu objek, peristiwa, status atau obyektivitas serta dapat merusak
jenis peristiwa lain dimulai dari profesionalisme sebagai seorang
proses audit tahap perencanaan, auditor. Independensi diukur dengan
pemahaman, pengujian struktur menggunakan skala likert 5 poin
intern dan memberikan pendapat Pertanyaan mengacu pada penelitian
pada penerbitan laporan audit. sebelumnya oleh Yuliani (2012).
Variabel diukur menggunakan skala 3.5 Analisis Data
likert 5 poin dan setiap pertanyaan Hipotesis yang diajukan
dikembangkan oleh Jamilah, dkk dalam penelitian ini diuji dengan
(2007). teknik analisis regresi linear
Pengetahuan Auditor berganda (Multiple Regression
Variabel pengetahuan audit Analysis) versi 20. Analisis ini
adalah tingkat pemahaman auditor bertujuan untuk menguji hubungan
dalam menghadapi suatu pekerjaan antar variabel penelitian dan
audit baik secara konsep atau teori mengetahui besarnya pengaruh
yang dapat mempengaruhi masing-masing variabel bebas
pertimbangan yang akan diambil terhadap variabel terikat. Model yang
auditor dalam setiap proses auditing. digunakan dalam regresi berganda
Variabel diukur dengan 18 untuk melihatpengaruhpengetahuan
pertanyaan pilihan ganda. Setiap terhadap audit judgement dengan
jawaban yang benar diberi nilai 1, kompleksitas tugas dan independensi
skor maksimal adalah 18. Pertanyaan sebagai variabel moderating dalam
dikembangkan oleh Madisar dan Sari penelitian ini adalah:
(2007). Y = .+ B1X1 + e
Kompleksitas Tugas Y = .+ B1X1 + B2X2 + B3 (X1X2) + e
Variabel kompleksitas tugas Y = .+ B1X1 + B2X3 + B3 (X1X3) + e
adalah persepsi individu tentang Keterangan :
kesulitan suatu tugas yang Y = Audit Judgment
disebabkan oleh terbatasnya . = Nilai Intersep (konstan)
informasi dan kejelasan informasi, = Koefisien arah regresi
terbatasnya kapabilitas dan daya X1 = Pengetahuan
ingat serta kemampuan untuk X2 = Komplesitas Tugas
mengintegrasikan masalah yang X3 = Independensi
dimiliki oleh seorang pembuat X1 X2 = Interaksi Pengetahuan &
keputusan dalam menentukan setiap Kompleksitas Tugas
pertimbangan audit yang akan X1 X3 = Interaksi Pengetahuan &
diambil. Variabel diukur Independensi
menggunakan skala Likert 5 poin e = Error
berdasarkan instrument peneliti Penelitian ini telah melalui
sebelumnya oleh Jamilah, dkk serangkaian uji normalitas dan uji
(2007). asumsi klasik, yaitu autokorelasi,
Independensi multikolinearitas dan
Variabel independensi adalah heterokedastisitas. Berdasarkan hasil
sikap seorang akuntan publik yang uji tersebut, dapat dinyatakan bahwa
tidak memihak pada kepentingan setiap variabel telah terdistribusi
siapapun, tidak mudah dipengaruhi dengan normal dan bebas dari
oleh apapun yang bertentangan

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 9


multikolinearitas, heterokedastisitas judgement, kompleksitas tugas dan
dan autokorelasi. independensi memiliki nilai rata-rata
(mean) tidak terlalu tinggi dan tidak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN juga terlalu rendah.
4.1 Gambaran Umum Objek 4.3 Hasil Uji Regresi
Penelitian Dalam uji regresi linier
Objek dalam penelitian ini berganda ini, didapat nilai Fhitung
adalah auditor yang bekerja pada adalah sebesar 29,479 dan nilai sig
Kantor Akuntan Publik yang berada sebesar 0,000. Dengan menggunakan
di Wilayah Sumatera. Berdasarkan WLQJNDW . DOID ,05 atau 5%, maka
hasil dari purpossive sampling H0 berhasil ditolak dan Ha diterima.
method yang dilakukan maka Penolakan H0 dibuktikan dengan
diperoleh jumlah sampel sebanyak hasil perhitungan bahwa nilai sig
51 responden. (0,000 GDUL . DOID
4.2 Analisis Deskriptif Variabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
Penelitian model distribusi pengetahuan,
Data penelitian menggunakan kompleksitas tugas dan independensi
empat variabel, yang terdiri dari 1 memiliki fit (kesesuaian) dengan data
variabel dependen yaitu audit sampel yang ada. Berdasarkan hasil
judgement, dan 3 variabel penelitian ini menunjukkan bahwa
independen yaitu pengetahuan nilai R2 diperoleh sebesar 0,766 yang
auditor, kompleksitas tugas dan berarti variabilitas variabel dependen
independensi. yang dapat dijelaskan oleh variabel
Hasil pengolahan SPSS independen sebesar 77%. Hal ini
mengenai deskriptif variabel sebagai berarti 77% judgement yang
berikut : dihasilkan auditor yang bekerja di
Tabel 4.1 KAP di wilayah Sumatera
Statistik Deskriptif Variabel dipengaruhi oleh variabel
Penelitian pengetahuan, kompleksitas tugas dan
N Mean Std. independensi. Sisanya yaitu sebesar
Deviation 23% dipengaruhi oleh variabel lain
Audit yang tidak diteliti di dalam penelitian
51 2.95490 .436950
Judgement ini.
Pengetahuan 51 10.15686 1.880133 4.4 Pengujian Hipotesis dan
Kompleksitas Pembahasan
51 3.08170 .408755
Tugas Tabel 4.2
Independensi 51 2.59804 .693250
Hasil Pengujian Hipotesis
Sumber : Hasil Pengolahan Data Model Thit Sig . Hasil
SPSS Pengetah 8.6 0.0 0,0 Berpenga
Nilai rata-rata (mean) yang uan (X1) 71 00 5 ruh
dimiliki variabel pengetahuan cukup Moderati 2.8 0.0 0,0 Berpenga
rendah yaitu 10,15686 namun secara ng 19 07 5 ruh
keseluruhan responden dapat (X1X2)
menjawab lebih dari separuh Moderati 4.3 0.0 0,0 Berpenga
pertanyaan yaitu menjawab benar 10 ng 08 00 5 ruh
pertanyaan dari 18 pertanyaan (X1X3)
pengetahuan yang diajukan. Sumber : Hasil Pengolahan Data
Sedangkan untuk variabel audit SPSS

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 10


Berdasarkan pengujian membuktikan bahwa kualitas hasil
hipotesis yang telah dilakukan, maka kerja auditor dapat ditingkatkan
didapat hasil seperti pada tabel 4.2 di dengan akuntabilitas tinggi jika
atas.Variabel pengetahuan signifikan didukung oleh pengetahuan audit
pada level 5%, sehingga dapat yang tinggi. Hal ini berarti untuk
dinyatakan bahwa pengetahuan meningkatkan kualitas judgement
berpengaruh terhadap audit yang diberikan, auditor harus
judgement. Sedangkan interaksi memiliki pengetahuan yang tinggi
variabel pengetahuan dan agar tidak terjadi kesalahan dalam
kompleksitas tugas (X1X2), menentukan kebijakan pada setiap
signifikan pada level 5%, artinya proses audit. Kesalahan penyajian
interaksi antara pengetahuan dan dalam laporan keuangan yang
kompleksitas tugas berpengaruh diperiksa oleh seorang auditor perlu
terhadap audit judgement. pertimbangan yang tepat. Salah saja
Selanjutnya adalah interaksi variabel dalam menentukan sebuah kebijakan
pengetahuan dan independensi maka akan berdampak pada hasil
(X1X3) yang juga signifikan pada akhir laporan audit. Oleh sebab itu
level 5%, sehingga dapat dinyatakan pengetahuan merupakan faktor
bahwa interaksi antara pengetahuan penting yang mendukung judgement
dan independensi berpengaruh yang dibuat oleh auditor.
terhadap audit judgement.
Pengaruh Interaksi Pengetahuan
4.5 Pembahasan dan Kompleksitas Tugas Terhadap
Pengaruh Pengetahuan Terhadap Audit Judgement
Audit Judgement Hasil hipotesis dalam
Berdasarkan hasil penelitian penelitian ini menunjukan terdapat
di atas membuktikan bahwa pengaruh terhadap audit judgment
pengetahuan yang dimiliki auditor atas interaksi antara pengetahuan
berpengaruh terhadap judgement dengan kompleksitas tugas. Pada
yang akan dihasilkan. Penelitian ini analisis regresi, interaksi
sejalan dengan hasil penelitian yang pengetahuan dan kompleksitas tugas
dilakukan oleh Idris (2012) yang bernilai positif terhadap audit
menyatakan bahwa pengetahuan judgement. Hal ini disebabkan
yang dimiliki oleh auditor kompleksitas tugas yang diterima
berpengaruh terhadap judgement auditor sejalan dengan pengetahuan
yang akan diberikan. Brown dan yang dimilikinya. Sehingga interaksi
Stanner (1983) menyatakan bahwa pengetahuan dan kompleksitas
perbedaan pengetahuan yang dimiliki tersebut memperkuat ketepatan
auditor akan berpengaruh terhadap auditor dalam memberikan
cara pandang auditor tersebut dalam judgement. Abdolmohammadi dan
menangani masalah audit. Hal ini Wright (1987) menjelaskan bahwa
berarti penanganan masalah audit seseorang yang memiliki
tersebut dapat diselesaikan secara pengetahuan tentang kompleksitas
efektif jika didukung dengan tugas akan lebih ahli dalam
pengetahuan yang dimilikinya dalam melaksanakan tugas pemerikasaan
mendeteksi kesalahan. sehingga memperkecil tingkat
Penelitian yang dilakukan kesalahan, kekeliruan,
oleh Madisar dan Sari (2007) ketidakberesan dan pelanggaran

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 11


dalam melaksanakan tugas. Hal ini terhadap kualitas audit. Hal ini dapat
berarti Kompleksitas tugas dapat diartikan bahwa untuk meningkatkan
meningkatkan keahlian seseorang kualitas judgement yang diberikan,
dalam menyelesaikan tugasnya. seorang auditor harus memiliki sikap
Penelitian ini selaras dengan independensi yang tidak memihak
penelitian yang dilakukan oleh pada kepentingan tertentu.
Yuliani (2012) yang menunjukan Penelitian lain oleh De
bahwa semakin kompleks suatu Angelo (1981) menyatakan bahwa
penugasan audit akan semakin independensi merupakan hal yang
banyak informasi pendukungyang penting selain kemampuan teknik
digunakan sehingga berpengaruh auditor. Artinya Auditor harus
positifterhadap audit judgment yang memiliki pengetahuan dalam
dibuat. Stuart (2001) dalam menjaring informasiyang dibutuhkan
penelitiannya juga menunjukan pada setiap proses audit dalam
bahwa kinerja auditor dalam hal ini pengambilan keputusan dimana hal
audit judgement tergantung pada tersebut harus didukung dengan
interaksi antara kompleksitas tugas sikap independen. Tidak mudah
dan struktur audit yang digunakan menjaga tingkat independensi agar
dalam pelaksanaan audit. Dengan tetap sesuai dengan jalur yang
demikian pengetahuan yang dimiliki seharusnya. Kerjasama dengan klien
oleh seorang auditor jika didukung yang terlalu lama bisa menimbulkan
dengan kompleksitas tugas akan kerawanan atas independensi yang
meningkatkan kinerja auditnya dimiliki auditor. Auditor dapat
dalam ketepatan pemberian terjerumus pada konflik kepentingan
pertimbangan atau judgement. tertentu yang dapat merusak
profesionalismenya sebagai pemberi
Pengaruh Peran Interaksi keputusan. Dengan demikian
Pengetahuan dan Independensi pengetahuan saja tidak cukup untuk
Terhadap Audit Judgement memberikan judgement yang tepat
Hasil hipotesis dalam jika tidak diikuti dengan sikap
penelitian ini mengindikasikan independensi
bahwa interaksi antara pengetahuan
dengan independensi berpengaruh V. PENUTUP
terhadap judgement yang diberikan 5.1 Kesimpulan
auditor. Analisis regresi pada Berdasarkan hasil pengujian
interaksi pengetahuan dengan statistik dengan menggunakan
independensi bernilai positif regresi linear berganda, maka
terhadap pengaruhnya pada kesimpulan yang diperoleh yaitu:
pertimbangan audit. Hal ini berarti 1. Penelitian ini dilakukan terhadap
bahwa pengetahuan yang dimiliki 51 orang responden auditor pada
auditor jika dibarengi dengan sikap Kantor Akuntan Publik Yang
independensi maka dapat berada di wiliyah Sumatera. 55%
meningkatkan ketepatan auditor responden berjenis kelamin laki-
dalam memberikan judgement. Hasil laki dan sisanya 45% berjenis
hipotesis ini selaras dengan kelamin perempuan. Mayoritas
penelitian yang dilakukan oleh Alim responden (47%) berusia diantara
(2007) yang menunjukan bahwa 31 sampai dengan 40 tahun.
independensi berpengaruh signifikan Responden terbanyak yaitu

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 12


auditor junior (57%). Mayoritas 5.2 Keterbatasan Penelitian
responden memiliki pengalaman Beberapa keterbatasan yang
yang cukup memadai karena terdapat didalam penelitian ini antara
telah bekerja selama 1-10 tahun lain :
(47%) dan rata-rata pendidikan a. Auditor yang menjadi sampel
terakhir responden Strata 1 (S1) pada penelitian ini hanya 51
sebanyak (69%). orang. Kurangnya responden ini
2. Dari uji kualitas data yang telah dikarenakan banyaknya
dilakukan diketahui semua kuesioner yang tidak kembali
variabel penelitian yang terutama kuesioner yang dikirim
digunakan valid dan reliabel. melalui pos. Disamping itu juga,
Dari uji asumsi klasik yang beberapa KAP pindah alamat dan
dilakukan sebagai syarat juga sudah tutup.
persamaan regresi yang baik, b. Tidak semua Kota yang berada di
menunjukkan bahwa data wilayah Sumatera yang dapat
penelitian telah terdistribusi dikunjungi langsung oleh peneliti
dengan normal, serta bebas dari mengingat jarak antar wilayah
autokorelasi, heterokedastisitas yang sangat jauh dan terkendala
dan multikolinearitas. oleh kerterbatasan dana untuk
3. Hasil uji F (fit) menyatakan memperoleh tingkat
bahwa terdapat kesesuaian antara pengembalian kuesioner yang
model distribusi penelitian lebih besar.
dengan data sampel yang ada. Ini c. Dalam penelitian ini peneliti
berarti bahwa model dari variabel hanya menggunakan kuesioner,
pengetahuan, kompleksitas tugas, sehingga masih ada kemungkinan
dan independensi auditor kelemahan-kelemahan yang
memiliki kesesuaian dengan data ditemui, seperti jawaban yang
sampel yang terkumpul. kurang cermat, tidak serius,
4. Hasil uji t menunjukkan bahwa responden yang menjawab asal-
variabel pengetahuan asalan dan tidak jujur, serta
berpengaruh terhadap audit pertanyaan yang kurang lengkap
judgement serta interaksi antara atau kurang dipahami oleh
pengetahuan dan kompleksitas responden. Oleh karena itu,
tugas dan interaksi pengetahuan jawaban yang diberikan oleh
dan independensi juga responden belum tentu
berpengaruh terhadap judgement menggambarkan keadaan
yang diambil auditor. sebenarnya.
5. Nilai R Square di dalam
penelitian ini adalah sebesar 77% 5.3 Saran
yang berarti bahwa variabel audit Dari kesimpulan dan
judgement dijelaskan oleh keterbatasan yang telah
variabel pengetahuan, dikemukakan, maka saran yang dapat
kompleksitas tugas, dan diberikan penulis untuk penelitian
independensi sebesar 77%. selanjutnya adalah sebagai berikut :
Sedangkan sisanya yaitu sebesar 1. Penelitian selanjutnya diharapkan
23% dijelaskan oleh variabel lain dapat melakukan kerjasama
di luar variabel yang digunakan dengan peneliti lainnya yang
di dalam penelitian ini. memiliki populasi yang sama

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 13


dalam hal penyebaran kuesioner Arifuddin, Faridah, Yusi, W. 2002.
untuk mendapatkan Hubungan antara Judgment Audit
pengembalian kuesioner yang dengan Risiko dan
lebih besar. Materialitas.Jurnal Bisnis dan
2. Pada penelitian selanjutnya Akuntansi.STIE Trisakti. Jakarta.
waktu penelitian untuk auditor 102 ± 117
sebaiknya tidak dilakukan pada Bedard, Jean dan Michelene Chi
kurun waktu Januari-April, T.H. 1993.Expertise in
karena merupakan waktu sibuk Auditing.Journal of Accounting
bagi auditor dalam mengaudit Practice & Theory 12: 21-45
sehingga tingkat pengembalian Bonner,S.E dan B.L
pada waktu tersebut lebih minim. Lewis.1990.Determinat of Audit
3. Auditor diharapkan dapat Expertise. Journal of Accounting
meningkatkan pengetahuan Research 1- 20.
dalam hal auditing untuk Boynton, William.C, Johnson,
menghasilkan keputusan atau Raymond.N dan Kell, Walter.G.
judgement yang tepat serta 2006. Modern Auditing. Jakarta :
dibarengi dengan sikap Erlangga.
independensi yang tinggi agar Chung, dan G.S. Monroe. 2001. A
terhindar dari konflik Research Note on The Effect of
kepentingan serta untuk Gender Task Complexity on
mencegah terjadinya kasus Audit Judgment. Journal of
kegagalan audit. Behavioral Research.111±125.
De Angelo, L.E. 1981. Auditor
DAFTAR PUSTAKA ,QGHSHQGHQFH ³/RZ %DOOLQJ´
Abdolmohammadi, M dan A. and Disclosure
Wright., 1987., An Examination Regulation.Journal of
of Effect of Experience and Task Accounting and Economics
Complexcity on Audit judgment., 3.Agustus. p. 113-127.
Journal of The Accounting Directory Kantor Akuntan
Review., LXII (1) : 1-13. Publik.2013.Daftar Kantor
Ajzen, I. (1991). Organization Akuntan Publik Yang Tercatat
Behavior And Human Decision Pada Institut Akuntan Publik
Processes. The Theory of Indonesia (IAPI. Dapat diakses
Planned Behavior.50, 179-211 pada URL
Alim, M. Nizarul. 2007. Pengaruh :http://www.iapi.or.id/iapi/
Kompetensi dan Independensi Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi
terhadap Kualitas Audit dengan Analisis Multivariate dengan
Etika Auditor sebagai variable Program SPSS. Badan Penerbit
Moderasi.Simposium Nasional Universitas Diponegoro.
Akuntansi X. Makassar. Semarang.
Arens, Alvin A dan Loebbecke 1996, Hartanto, S. Y., 1999., Analisis
James K. Auditing Suatu Pengaruh Tekanan Ketaatan
Pendekatan Terpadu, Buku Satu, Terhadap Judgment Auditor.
diterjemahkan oleh Amir Abadi Tesis Program Pascasarjana
Jusuf. Penerbit Salemba Empat. Universitas Gadjah Mada.,
Jakarta Yogyakarta.

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 14


Idris, Seni Fitriani. 2012. Pengaruh Jurnal Universitas Riau.
Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Pekanbaru.
Tugas, Pengetahuan dan Madisar, Diani dan Sari, Ria Nelly.
Persepsi Etis terhadap Audit 2007. Pengaruh Akuntabilitas
Judgement. Skripsi Universitas dan Pengetahuan Terhadap
Diponegoro. Semarang. Kualitas Hasil Kerja Auditor.
IAPI.2011. Standar Profesional Simposium Nasional Akuntansi
Akuntan Publik (SPAP) Seksi X. Makasar.
220 PSA No.4.Jakarta : Salemba Marconi, Siegel Ramanauskas, 1989,
Empat. Behavioral Accounting, South
Indah, Siti Nur Marwah. 2010. Westren Publishing Co,
Pengaruh Kompetensi dan Cincinati, Obio.
Independensi Auditor Terhadap 0D\DQJVDUL 6HNDU ´Pengaruh
Kualitas Audit.Skripsi keahlian dan independensi
Universitas Diponegoro terhadappendapat audit: Sebuah
Semarang. NXDVLHNVSHULPHQ´ Jurnal Riset
Irwanti, Ajeng Nurdiyani, 2011. AkuntansiIndonesia Vol.6 No.1
Pengeruh gender dan Tekanan (Januari)
Ketaatan Terhadap Audit Messier, William dan Richard M
Judgement, Kompleksitas Tugas Tubbs. 1994. Recency Effect in
Sebagai Variabel Moderating. Belief Revision: The Impact of
Skripsi Universitas Diponegoro. Audit Experience and The Review
Semarang Process. Auditing: A Journal of
Jamilah, Siti. 2007. Pengaruh Practise and Theory 13: 57-72
Gender, Tekanan Ketaatan dan Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua,
Kompleksitas Tugas terhadap Edisi Ke Enam, Salemba Empat,
Audit Judgment. Simposium Jakarta.
Nasional Akuntansi X. Praditaningrum, Anugrah Suci. 2012.
Makassar.1-18. Analisis Faktor ± Faktor yang
Latifah, Amalia N., 2012. Analisis Berpengaruh Terhadap Audit
Kasus Audit Umum PT. KAI judgement. Skripsi Universitas
Tahun 2005. Dapat diakses pada Diponegoro. Semarang.
URL Puspitasari, Rahmi Ayu. 2011.
:http://gubugreyotbgt.blogspot.co Analisis Pengaruh Gender,
m/2012/06/analisis-kasus-audit- Tekanan Ketaatan, Kompleksitas
umum-pt-kai-tahun.html Tugas dan Pengalaman terhadap
Libby, R. (1995). The Role of Kinerja Auditor dalam
Knowledge and Memory in Audit Pembuatan Audit Judgment.
Judgement and Decision Skripsi Universitas Diponegoro.
Making.Research in Accounting Semarang.
and Auditing. Cambridge Robbins dan Judge. 2007.
University Press Organizational Behavior Twelfth
L.Tobing, Melthakasih. 2012. Edition. New Jersey:Pearson
Pengaruh Gender, Tekanan Education.
Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Rwidy. 2010. $GD ³.RQWULEXVL´
dan Pengalaman Auditor Auditor Dalam Jatuhnya
Terhadap Audit Judgement. LEHMAN BROTHERS. Dapat
diakses pada URL:

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 15


http://rwidy.blog.binusian.org/20 Gender., Simposium Nasional
10/03/13/ada-kontribusi-auditor- Akuntansi VI., 1036-1047
dalam-jatuhnya-lehman-brothers/ Tubbs, Richard M.1992. The Effect
Sanusi, ZM, Iskandar, TM dan June RI ([SHULHQFH RQ 7KH $XGLWRU¶V
M.L. Poon. 2007. Effect of Goal Organization and Amount of
orientation and Task Complexity Knowledge:Journal of
on Audit Judgment Performance. Accounting Review.67(October):
Malaysian Accounting Review. 783- 801
pp. 123± 139 Wijayatri, Astri. 2010. Pengaruh
Sekaran, U., 2003.,Research Tekanan Ketaatan, Kompleksitas
Methods for Business: A Skill Tugas dan Keahlian Audit
Building Approach., Fourth Terhadap Audit Judgement.
Edition., John Willey&Sons., Skripsi Universitas Pembangunan
Inc., New York. 1DVLRQDO ´9HWHUDQ´ -DZD 7LPXU.
Sabaruddinsah. 2012. Pengaruh Wirasatawa, Agus. 2011. Bedah
Gender, Pengalaman Auditor, Kasus Audit Umum PT KAI.
dan Kompleksitas Tugas Dapat diakses pada URL :
Terhadap Audit Judgement. http://aguswirastawa.blogspot.co
Jurnal Universitas m/2011/09/normal-0-false-false-
Stuart, I., 2001., The Influence of false-en-us-x-none.html
Audit Structure on Auditor Yudasil. 2012. Manipulasi Laporan
Performance in High and Low Keuangan PT. KAI. Dapat
Complexity Task Setting. diakses pada URL :
Journal of Accounting http://yudasil.blogspot.com/2013/
Behavior.,3-30. 01/kasus-3-manipulasi-laporan-
Susanti, Novarina Cinde. 2010. keuangan-pt.html
Pengaruh Gender, Kompleksitas Yuliani, Nur Laila, 2012. Pengaruh
Tugas, dan Kompetensi Auditor Tekanan Ketaatan, Kompleksitas
Terhadap Audit Judgement. Tugas, Independensi,
Skripsi UIN Hidayatullah Pengetahuan, dan Pengalaman
Jakarta. Auditor Terhadap Audit
Tan, Hun Tong dan Alison Kao. Judgement. Skripsi Universitas
1999. Accountability Effect on Muhamadiah Magelang
$XGLWRU¶V 3HUIRUPDQFH The Yustrianthe, R.H (2012). Kajian
Influence of Knowledge, Problem Empiris Audit Judgement Pada
Solving Ability and Task Auditor. Jurnal Sekolah Tinggi
Complexity. Journal of Ilmu Ekonomi. Y.A.I. Jakarta
Accounting Research vol 37.209- Wood, R. 1988. Task complexity:
222 definition of the construct.
Trisnaningsih, S dan S. Isnawati., Organisational Behaviour and
2003., Perbedaan Kinerja Human Decision Processes 37
Auditor Dilihat dari Segi (February): 60- 83

JOM FEKON Vol.1 no.2 Oktober 2014 16

You might also like