You are on page 1of 269

SPESIFIKASI TEKNIS

A. Pengadaan dan Pemasangan Marka Tanda (Marka Cat/Marka Thermoplastic/Marka


Jalan Cold Plastic/Marka Jalan Pre-Fabricated).
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog:
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Marka Jalan jenis Marka Tanda (Marka Cat, Marka
Thermoplastic, Marka Jalan Cold Plastic dan Marka Jalan Pre-Fabricated) yang masih
berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar
Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka Jalan
jenis Marka Tanda Marka Tanda (Marka Cat/Marka Thermoplastic/Marka Jalan Cold
Plastic/Marka Jalan Pre-Fabricated) yang masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Bidang Marka Jalan jenis Marka Tanda (Marka Cat/Marka
Thermoplastic/Marka Jalan Cold Plastic/Marka Jalan Pre-Fabricated).
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya
akta perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan.

b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)


Bidang Marka Jalan jenis Marka Tanda (Marka Cat, Marka Thermoplastic, Marka
Jalan Cold Plastic dan Marka Jalan Pre-Fabricated):
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor
tampak luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik Sipil dan Tenaga
Lapangan dengan kualifikasi minimal STM/SMA, dilengkapi dengan
Ijazah, KTP, BPJS dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui
oleh Pimpinan Perusahaan.
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) endaraan truck/mobil Pick Up;
b) Komputer;
c) Kompresor;
d) Blower;
e) Mesin pengaduk dan pemanas (mixer dan preheater) (*wajib untuk
pengaplikasian marka thermoplactic);
f) Mesin aplikator marka jalan (*wajib untuk pengaplikasian marka
thermoplactic);
g) Mesin atau peralatan road marking spray, kuas, atau roll (*wajib untuk
pengaplikasian marka cat);
h) Mesin atau alat pemanas atau obor gas (*wajib untuk pengaplikasian
marka pre-fabricated);
i) Mesin atau peralatan road marking spray, penghampar, atau perata
permukaan (*wajib untuk pengaplikasian marka coldplastic);
j) Genset;
k) Rambu Kerja;
l) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing);
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-
BUPPPJ) Bidang Marka Jalan jenis Marka Tanda (Marka Cat/Marka
Thermoplastic/Marka Jalan Cold Plastic/Marka Jalan Pre-Fabricated).
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka Jalan yang
dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk perjanjian kerjasama sesuai
dengan kesepakatan sesuai perundang-undangan yang berlaku, disarankan
menggunakan rekening bersama, dan dilengkapi dengan melampirkan
dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan Bidang
Marka Jalan jenis Marka Tanda (Marka Cat/Marka Thermoplastic/Marka
Jalan Cold Plastic/Marka Jalan Pre-Fabricated)sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Industri (IUI) yang masih berlaku:
c) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku;
d) TD-BUPBPJ Bidang Marka Jalan jenis Marka Tanda (Marka Cat/Marka
Thermoplastic/Marka Jalan Cold Plastic/Marka Jalan Pre-Fabricated)
yang masih berlaku;
e) Tenaga ahli dengan kualifikasi minimal S1/DIII Kimia dilengkapi dengan
Ijazah, KTP, BPJS dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui
oleh Pimpinan Perusahaan.
f) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
g) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan.
h) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gedung produksi, gudang penyimpanan hasil produksi, gudang
penyimpanan bahan baku, peralatan produksi mesin marka
Thermoplastic berupa mixer, peralatan memindahkan bahan hasil
produksi/forklif, laboraturium penelitian, peralatan dalam laboraturium,
alat uji retroreflektif, alat uji skid resistence, dan dokumentasi lain yang
diperlukan yang disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha
Penyedia Bahan yang telah bekerjasama.
6) Surat pernyataan hasil aplikasi bahan marka warna putih nilai Coefficient of
Retroreflected Luminance (RL) sedikit 300 (tiga ratus) mcd/m2/lux dan warna
kuning/warna lainnya paling sedikit 175 (seratus tujuh puluh lima)
mcd/m2/lux setelah diaplikasikan sampai 6 (enam) bulan setelahnya;
7) Surat pernyataan hasil aplikasi bahan marka warna putih nilai Coefficient of
Retroreflected Luminance (RL) sedikit 250 (dua ratus lima puluh) mcd/m2/lux
dan warna kuning/warna lainnya 100 (seratus) mcd/m2/lux Pada akhir
tahun pertama;
8) Surat pernyataan hasil aplikasi bahan marka nilai Luminance Coefficient
under Diffuse Illumination (Qd) paling sedikit 160 (seratus enam puluh)
mcd/m2/lux seluruh warna marka.
9) Surat pernyataan hasil aplikasi bahan cat, thermoplastic, cold plastic, dan
prefabricataed dengan bentuk marka berupa garis akan mencapai nilai
kekesatan (skid resistance) 45 SRT;
10) Surat pernyataan hasil aplikasi bahan cold plastic dengan bentuk marka
berupa karpet akan mencapai nilai kekesatan (skid resistance) marka dengan
yaitu paling sedikit 65 SRT;
11) Surat pernyataan kesanggupan pelaksaan kegiatan uji mutu kekesatan (skid
resistance) dari hasil pengaplikasian bahan;
12) Surat pernyataan kesanggupan pelaksaan kegiatan uji mutu retroreflektif dari
hasil pengaplikasian bahan;
13) Surat pernyataan penggunaan bahan atau material yang akan digunakan
tidak lebih dari 1 (satu) tahun dari tanggal produksi.
14) Surat pernyataan garansi spesifikasi teknis sesuai standard spesifikasi teknis
yang ditetapkan pada masa pemeliharaan minimal selama 12 (dua belas)
bulan, dan apabila tidak melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka
Badan Usaha yang bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi (turun
tayang dari system e-katalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku;
15) Menyampaikan surat pernyataan kesedian untuk di cabut setatus
kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan
dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia
Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka Jalan sesuai surat
perjanjian kerjasama yang telah sepakati.

3. Syarat Teknis
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
a) Rincian Spesifikasi Teknis Marka Tanda;
b) Sertifikat ISO 9001:2015 yang diterbitkan dari laboraturium pengujian yang
terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi
Nasional (KAN) yang masih berlaku;
c) Sertifikat hasil uji bahan marka cat memenuhi standard AASHTO M 248-91:2012
dari laboraturium pengujian dalam negeri;
d) Sertifikat hasil uji bahan marka thermoplastic memenuhi standard AASHTO M-
249-98 dari laboraturium pengujian dalam negeri
e) Sertifikat hasil uji glass bead memenuhi standard AASHTO M 247 dari
laboraturium pengujian dalam negeri;
f) Sertifikat hasil uji bahan marka fabricated memenuhi ketahanan terhadap gaya
tarik minimum 40 psi dari laboraturium pengujian dalam negeri;
g) Metode Pekerjaan:
1) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku
meliputi gambar general arrangement dan pemasangan;
2) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan
pekerjaan pemasangan marka secara terperinci.
4. Atribut Produk
a. Kategori Marka Jalan berupa Marka Tanda Marka Tanda (Marka Cat/Marka
Thermoplastic/Marka Jalan Pre-Fabricated)
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan
(jenis bahan marka, warna, Standar Uji
AASHTO M.249-98, Merk Glass bead dan
Tipe Glass bead Intermix, Merk Glass bead
dan Tipe Glass bead Drop On, Merk Bahan,
1 Nama Produk TKDN Bahan Marka)

Contoh :
Marka Jalan Thermoplastic Putih AASHTO
M.249-98 Pristine Potters Swarco Lux
TALAS BOGOR 55%
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
6 Kode KBKI :….
Nama Perusahaan Penyedia
7 : ………
Bahan
8 Nomor TD-BUPBPJ : ………
9 Merek Produk Perusahaan : Merek…….
10 Tahun Produksi Bahan :……….
11 Jenis Produk : PDN
12 TKDN :…%
13 Sertifikat TKDN : No…….
Nomor Perjanjian Kerjasama
14 Pembuat dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Bahan
Nomor Perjanjian Kerjasama
15 Pembuat dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Bahan
Masa Berlaku Perjanjian
16 Kerjasama Pembuat dengan : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Bahan
17 Pigmen/Warna : putih, kuning, merah, hijau, dll…
18 Hasil Uji Bahan : Tanggal….Bulan…Tahun…
19 Glass bead Intermix Merek dan type dan ukuran
20 Glass bead drop on Merek dan type dan ukuran
21 Hasil Uji Glass bead Intermix : Tanggal….Bulan…Tahun…
22 Hasil Uji Glass bead drop on : Tanggal….Bulan…Tahun…
Standar jumlah pemakaian
23 :…….%
Glass bead Intermix
Standar jumlah pemakaian
24 : ……..Kg/m3 (Jalan Nasional tebal/3mm)
Glass bead drop on
25 Resin Ester : Merek dan jenis
Nilai Hasil Uji Berat Jenis
26 :…….Kg/Lt
(Specific gravity), Kg/Lt
Standar jumlah pemakaian
27 : ……..Kg/m3 (Jalan Nasional tebal/3mm)
Bahan Terpasang
28 Jenis dan tipe alat aplikasi :
:……….Kg/jam/m3 (untuk marka
29 Kapasitas alat aplikasi
termoplastik)
Standar jumlah pemakaian :……….Kg/m3 (untuk marka berupa tanda
30
agregat atau karpet)
Gambar dalam Format CAD yang
ditawarkan meliputi;
31 Gambar Teknis 1) Bentuk marka tanda
2) Ukuran utama
3) Gambar lainnya jika diperlukan
Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
Gambar Teknis Asbuilt 1) Gambaran Umum
32
Drawing 2) Bentuk marka tanda
3) Lokasi pemasangan
4) Gambar lainnya jika diperlukan
Setelah proses pembangunan konstruksi
dan pemasangan marka jalan berupa
tanda selesai dilaksanakan, maka
Pelaksana Pekerjaan wajib melaksanakan
pengukuran ketebalan, pengukuran
kekesatan, dan pengukuran tingkat
33 Uji Spesifikasi Teknis retroreflektif untuk mengetahui kualitas
hasil pekerjaan.
Pelaksanaan hasil pengukuran
pemasangan marka jalan berupa tanda
dituangkan dalam Berita Acara yang
ditanda tangani oleh setiap wakil masing-
masing pihak yang hadir.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
34 Lampiran Dokumen
3) Sertifikat hasil uji bahan
4) Sertifikat hasil uji glass bead
5) Sertifikat/Hasil Uji lain yang
Dipersyaratkan.
6) Brosur
7) Metode Pelaksanaan
1) Analisa penggunaan bahan dan glass
bead drop on untuk tiap meter kubik
2) Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana pemasangan
bersama dengan PPK;
3) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK,
PPK dapat melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dokumen dan
spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
4) Pembayaran yang akan disepakati
antara penyedia dengan PPK dapat
dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari
Syarat dan Ketentuan
35 pembuat perlengkapan jalan dan
Lainnya
pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan
sesuai dengan standart spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
5) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
6) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan
dan back-up volume pekerjaan.
7) Apabila Penyedia tidak dapat
memenuhi standar spesifikasi teknis
dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non aktif
dari sistem e-Katalog tanpa
tuntutan apapun dari penyedia.
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
36 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan
b. Kategori Marka Jalan berupa Marka Tanda (Marka Jalan Cold Plastic)
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan
(jenis bahan marka, warna, Standar Uji
AASHTO M.249-98, Merek Glass bead dan
Glass bead Drop On, Merk Bahan, TKDN
Bahan Marka)
1 Nama Produk

Contoh :
Marka Jalan Thermoplastic Putih AASHTO
M.249-98 Pristine Potters Swarco Lux
TALAS BOGOR 55%
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
6 Kode KBKI :….
Nama Perusahaan Penyedia
7 : ………
Bahan
8 Nomor TD-BUPBPJ : ………
9 Merek Produk Perusahaan : Merek…….
10 Tahun Produksi Bahan :……….
11 Jenis Produk : PDN
12 TKDN :…%
13 Sertifikat TKDN : No…….
Nomor Perjanjian Kerjasama
14 Pembuat dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Bahan
Nomor Perjanjian Kerjasama
15 Pembuat dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Bahan
Masa Berlaku Perjanjian
16 Kerjasama Pembuat dengan : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Bahan
17 Pigmen/Warna : kuning, merah, hijau, dll…
18 Hasil Uji Bahan : Tanggal….Bulan…Tahun…
19 Glass bead drop on Merek dan type dan ukuran
20 Hasil Uji Glass bead drop on : Tanggal….Bulan…Tahun…
Standar jumlah pemakaian
21 : ……..Kg/m3
Glass bead drop on
22 Methyl Methacrylate (MMA) : Merek dan jenis
Standar jumlah pemakaian
23 : ……..Lt/m3
Methyl Methacrylate (MMA)
24 Benzoyl Peroxide (PBO) : Merek dan jenis
Standar jumlah pemakaian
25 : ……..Lt/m3
Benzoyl Peroxide (BPO)
26 Filers : Merek dan jenis
Standar jumlah pemakaian
27 : ……..Lt/m3
Filers
28 Jenis dan tipe alat aplikasi : Merek dan tipe
29 Kapasitas alat aplikasi :……….Kg/jam/ m3
Standar jumlah pemakaian :……….Kg/m3 (untuk marka berupa tanda
30
agregat atau karpet)
Gambar dalam Format CAD yang
ditawarkan meliputi;
31 Gambar Teknis 1) Bentuk marka tanda
2) Ukuran utama
3) Gambar lainnya jika diperlukan
Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
Gambar Teknis Asbuilt 1) Gambaran Umum
32
Drawing 2) Bentuk marka tanda
3) Lokasi pemasangan
4) Gambar lainnya jika diperlukan
Setelah proses pembangunan konstruksi
dan pemasangan marka jalan berupa
tanda selesai dilaksanakan, maka
Pelaksana Pekerjaan wajib melaksanakan
pengukuran ketebalan, pengukuran
kekesatan, dan pengukuran tingkat
33 Uji Spesifikasi Teknis retroreflektif untuk mengetahui kualitas
hasil pekerjaan.
Pelaksanaan hasil pengukuran
pemasangan marka jalan berupa tanda
dituangkan dalam Berita Acara yang
ditanda tangani oleh setiap wakil masing-
masing pihak yang hadir.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
3) Sertifikat hasil uji bahan
4) Sertifikat hasil uji glass bead
34 Lampiran Dokumen
5) Sertifikat/Hasil Uji lain yang
Dipersyaratkan.
6) Brosur
7) Metode Pelaksanaan
1) Analisa penggunaan bahan dan glass
bead drop on untuk tiap meter kubik
2) Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana pemasangan
bersama dengan PPK;
3) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK,
PPK dapat melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dokumen dan
spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
4) Pembayaran yang akan disepakati
Syarat dan Ketentuan
35 antara penyedia dengan PPK
Lainnya
dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari
pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan
sesuai dengan standart spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
5) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
6) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan
dan back-up volume pekerjaan.
7) Apabila Penyedia tidak dapat
memenuhi standar spesifikasi teknis
dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non aktif
dari sistem e-Katalog tanpa
tuntutan apapun dari penyedia..
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
36 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan
5. Spesifikasi Teknis
a. Uraian umum marka jalan berupa tanda
Marka jalan berupa tanda adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan
atau di atas permukaan jalan yang berupa garis membujur, garis melintang, garis
serong, serta lambang yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan
membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
Marka jalan berupa tanda harus memiliki kriteria supaya dapat berfungsi sesuai
dengan keperluannya yaitu memberikan batas ruang lalu lintas kepada pengguna
jalan.
Bahan marka jalan berupa tanda berdasarkan jenis bahan terdiri atas:
a. Marka Cat
Marka Cat yang digunakan untuk penandan marka jalan menggunakan bahan:
a) Marka cat berbahan dasar resin acrylic berpelarut air yang cepat kering
sesuai dengan AASHTO M 248-91:2012.
b) Marka cat berbahan dasar resin acrylic atau alkyd berpelarut solvent Base
Paint yang cepat kering (tipe F) sesuai dengan AASHTO M 248-91:2012.
c) Katalis dapat digunakan untuk mempercepat proses pengeringan atau
meningkatkan kinerja material marka.
b. Marka Thermoplastic
a) Bahan marka thermoplastic terdiri dari pigmen, binder, manik-manik kaca
(glass bead) dan extenders. Diaplikasikan dalam bentuk cair yang
sebelumnya diproses melalui pemanasan serta sesuai dengan ketentuan
AASHTO M-249-08.
b) Glass bead ditambahkan untuk memantulkan cahaya sesuai dengan
ketentuan AASHTO M 247.
c) Kekesatan (skid resistance) marka dengan bahan paling sedikit 45 SRT
berdasarkan ASTM 303-93:2013.
d) Bahan thermoplastic dalam bentuk campuran material dasar atau dalam
lembaran balok (preformed) dalam bentuk setengah jadi, proses peleburan
(fusi) dilakukan saat aplikasi ke permukaan jalan.
e) Komposisi bahan marka thermoplastic terdiri dari:
(1) Binder berupa bahan alami (rosin ester) atau resin sintetis paling sedikit
18% (delapan belas persen);
(2) Manik-manik kaca (glass beads) berkisar antara 30% (tiga puluh
persen) hingga 40% (empat puluh persen) berdasarkan AASHTO T 250;
(3) Pigmen berupa titanium dioxide paling sedikit 10% (sepuluh persen)
sesuai ASTM D 476 untuk warna putih;
(4) Kombinasi calcium carbonate dan inert fillers dengan komposisi paling
banyak 42% (empat puluh dua persen).

f) Komposisi bahan marka thermoplastic warna kuning atau warna lainnya


terdiri dari:
(1) Binder berupa bahan alami (rosin ester) atau resin sintetis paling sedikit
18% (delapan belas persen);
(2) Manik-manik kaca (glass beads) berkisar antara 30% (tiga puluh
persen) hingga 40% (empat puluh persen) berdasarkan AASHTO T 250;
(3) Kombinasi pigmen, calcium carbonate dan inert fillers dengan komposisi
paling banyak 52% (lima puluh dua persen).
g) Bahan marka Thermoplastic tidak melunak pada suhu di bawah 102,5O C
(seratus dua koma lima derajat Celcius) ± 9,5O C (sembilan koma lima
derajat Celcius) sesuai ASTM D 36.
h) Waktu pengeringan setelah diaplikasikan pada permukaan jalan dengan
ketebalan 3 (tiga) milimeter, tidak lebih dari 10 (sepuluh) menit pada suhu
udara 32O C (tiga puluh dua derajat Celcius) ± 2O C (dua derajat Celcius)
i) Umur bahan atau material yang akan digunakan tidak lebih dari 1 (satu)
tahun dari tanggal produksi.

c. Marka Coldplastic
a) Bahan Marka Coldplastic berbahan Methyl Methacrylate (MMA) resin atau
Poly Methyl Methacrylate (PMMA) resin yang dikombinasikan dengan
agregat dan fillers menjadi bahan marka berbentuk cairan sesuai dengan
ketentuan BS EN 1871:2000;
b) Coldplastic adalah jenis plastik yang yang terdiri atas dua komponen bahan
yang terpisah (plastik dan bahan pelarut Benzoyl peroxide (BPO);
c) Penerapan sebagai bahan marka perlu ditambahkan katalis berupa Benzoyl
Peroxide (BPO) dan bisa dalam bentuk cairan atau bubuk maksimum 150
(seratus lima puluh) gram per liter sesuai ASTM D 3690;
d) Glass bead ditambahkan untuk memantulkan cahaya sesuai dengan
ketentuan AASHTO M 247;
e) Untuk penerapan marka lainnya terutama untuk marka yang berbentuk
karpet warna perlu ditambahkan agregat dengan warna yang sama untuk
menghasilkan kekesatan. Agregat yang digunakan dapat menggunakan
Calcined Bauxite dengan ketentuan:

PROPERTI FISIK AMBANG BATAS METODE TES


PSV 10 / 6 70+ BS EN 1097-8:200
Abbrasion value 10 / 14 ≤4 BS EN 1097-8:199,
Annex A
Relativity Density (SSD) ≤ 2,8 BS EN 1097-3
Moisture Content ≤ 0,5 % BS EN 1097-6:2000
Particle Angularity Blocked shape (not Pengamatan Visual
flakes)
Grading % Passing EN 933-1:1997
4,00 milimeter 100%
3,35 milimeter ≥ 95%
0,60 milimeter ≤ 0,5%
Mineralogi XRD
Diasporic or Gibbsitic 60-85%
Corundum
Komposisi Mineral EN 932-3
Aluminum Oxide (Al2O3) ≥ 82,0%
Iron Oxide (Fe2O3) ≤ 4,5%
Silicon Dioxide (SiO2) ≤ 12,5%
Potassium Oxide + Sodium ≤ 0,5%
Oxide (K2O + Na2O)
TiO2 ≤ 4,5%

d. Prefabricated marking.
Prefabricated Marking adalah jenis marka dalam bentuk utuh yang sebelumnya
telah diproses oleh pabrik sebelum diaplikasikan. Material bahan sama seperti
marka berbahan thermoplastic yang telah diproses terlebih dahulu dan dapat
berupa marka garis, marka lambang, dan marka lainnya sesuai AASHTO M-
249-98.
Preformed Prefabricated Marking meliputi:
a) Terbuat dari bahan sama seperti marka berbahan thermoplastic yang jika
aplikasikan dengan cara dipanaskan bisa mengeras dengan kuat dan
mampu menahan beban lalu lintas berat.
b) Dapat dibuat marka berupa lambang atau garis terlebih dahulu.
c) Diproduksi dalam bentuk potongan panjang, gulungan, angka, huruf,
lambang dan sudah tersedia dalam berbagai desain multi-warna. Pada
produk dengan warna putih atau kuning atau warna lain dan sudah diberi
manik-manik kaca (glass beads) terdistribusi merata pada setiap luas
penampangnya untuk memberikan sifat reflektif.
d) Harus memiliki ketahanan terhadap cuaca, tidak mudah sobek,
menggulung, atau kondisi lain seperti kehilangan rekatan terhadap
permukaan jalan sehingga mengurangi kinerjanya.
e) Harus memiliki kemampuan untuk mengikuti/menyesuaikan terhadap
kontur jalan, tahan terhadap efek pengereman kendaraan, dan suhu pada
kondisi jalan macet.
f) Harus memiliki ketahanan terhadap gaya tarik minimum 40 psi dengan
menggunakan metode pengujian ASTM D 638.
b. Ukuran marka jalan berupa tanda
1) Marka jalan berupa tanda berbentuk garis lurus
a) Lebar marka garis untuk marka tepi kiri, marka tepi kanan, dan marka
pembagi lajur atau jalur pada jalan nasional selain jalan bebas hambatan
sebesar 120 (seratus dua puluh) milimeter;
b) Lebar marka garis untuk marka tepi kiri, marka tepi kanan, dan marka
pembagi lajur atau jalur pada jalan nasional jalan bebas hambatan sebesar
150 (seratus lima puluh) milimeter;
c) Panjang marka berupa tanda berbentuk garis lurus putus putus sebedar 3
(tiga) meter untuk jalan dengan kecepatan kurang dari 60 (enam puluh)
kilometre per jam;
d) Panjang marka berupa tanda berbentuk garis lurus putus putus sebedar 5
(lima) meter untuk jalan dengan kecepatan 60 (enam puluh) kilometre per
jam aatau lebih;
e) Jarak antar marka berupa tanda berbentuk garis lurus putus putus
sebesar 5 (lima) meter untuk jalan dengan kecepatan kurang dari 60 (enam
puluh) kilometre per jam;
f) Jarak antar marka berupa tanda berbentuk garis lurus putus putus
sebesar 8 (delapan) meter untuk jalan dengan kecepatan 60 (enam puluh)
kilometre per jam atau lebih;
g) Jarak pemasangan marka ganda pembagi jalur sebesar 100 (seratus)
sampai dengan 180 (serratus delapan puluh) milimeter;
h) Ukuran marka jalan berupa tanda berbentuk garis lurus putus putus
sebagai garis peringatan pada jalur percepatan atau perlambatan sebelum
pendekat penghalang (approach line) atau pada garis dilarang mendahului
di tikungan yaitu Panjang 3 (tiga) meter dan jarak antar marka 150 (seratus
lima puluh) milimeter untuk marka jalan dengan lebar 120 (serratus dua
puluh) dan 150 (serratus lima puluh) milimeter.
i) Marka jalan berupa tanda berbentuk garis melintang
(1) Lebar marka tanda bebentuk garis melintang sebesar 300 (tiga ratus)
milimeter; dan
(2) Panjang marka tanda bebentuk garis melintang paling sedikit sebesar
2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter.
j) Marka jalan berupa tanda berbentuk garis serong
(1) Lebar marka jalan berupa tanda berbentuk garis melintang sebesar 300
(tiga ratus) milimeter; dan
(2) Panjang marka jalan berupa tanda bebentuk garis serong disesuaikan
dengan geometri tri angle di titik merging atau diverging.
2) Marka jalan berupa tanda berbentuk kotak kuning (yellow box)
a) Lebar marka jalan berupa tanda berbentuk kotak kuning (yellow box)
sebesar antara 100 (seratus) sampai dengan 180 (serratus delapan puluh)
milimeter; dan
b) Panjang marka jalan berupa tanda berbentuk kotak kuning (yellow box)
disesuaikan dengan geometri simpang di titik lokasi pemasangan.
3) Marka jalan berbentuk karpet
Ukuran Panjang dan lebar marka jalan berupa tanda yang berbentuk karpet
disesuaikan dengan kebutuhan
4) Marka jalan berbentuk lambang
Panjang dan lebar marka jalan berupa tanda yang berbentuk lambang antara
lain berupa panah, gambar, tulisan, dan segitiga disesuiakn dengan peraturan
perundang undangan bidang marka jalan.
5) Ketebalan marka jalan berupa tanda
a) Ketebalam marka jalan berupa tanda untuk marka garis yang berfungsi
sebagai pembatas jalur atau lajur lalu lintas adalah sebesar 3 (tiga)
milimeter; dan
b) Ketebalan marka jalan berupa tanda dengan bahan cold plastic yang
ditambahkan dengan agregat yaitu untuk marka berbentuk karpet dapat
lebih dari 3 (tiga) milimeter.
c. Kekesatan marka jalan berupa tanda
1) Kekesatan (skid resistance) marka dengan bahan cat, thermoplastic, cold plastic,
dan pre-fabricataed dengan bentuk marka berupa garis yaitu paling sedikit 45
SRT berdasarkan ASTM 303-93:2013; dan
2) Kekesatan (skid resistance) marka dengan bahan cold plastic dengan bentuk
marka berupa karpet yaitu paling sedikit 65 SRT berdasarkan ASTM 303-
93:2013; dan
d. Retroreflektif marka jalan berupa tanda
Marka Jalan berupa tanda harus memiliki nilai retroreflektif. Nilai retroreflektif
Marka Jalan berupa tanda kecuali marka lainnya yang berbentuk karpet paling
sedikit memiliki rata-rata nilai retroreflektif sebagai berikut:
1) Pengukuran terhadap Coefficient of Retroreflected Luminance (RL) adalah
pengukuran daya pantul Marka Jalan terhadap lampu kendaraan memenuhi
nilai:
(a) Marka warna putih sedikit 300 (tiga ratus) mcd/m2/lux dan warna
kuning/warna lainnya paling sedikit 175 (seratus tujuh puluh lima)
mcd/m2/lux setelah diaplikasikan sampai 6 (enam) bulan setelahnya.
(b) Marka warna putih paling sedikit 250 (dua ratus lima puluh) mcd/m2/lux
dan warna kuning/warna lainnya 100 (seratus) mcd/m2/lux Pada akhir
tahun pertama.
2) Pengukuran terhadap Luminance Coefficient under Diffuse Illumination (Qd)
adalah pengukuran daya pantul Marka Jalan terhadap sinar matahari atau
lampu jalan memenuhi nilai paling sedikit 160 (seratus enam puluh)
mcd/m2/lux seluruh warna marka.

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran panjang, ketebalan, dan lebar marka;
b. Pengukuran fisibilitas marka untuk setiap warna yang meliputi pengukuran
terhadap Coefficient of Retroreflected Luminance (RL) yakni pengukuran daya
pantul marka jalan terhadap lampu kendaraan,
c. Pengukuran terhadap Luminance Coefficient under Diffuse Illumination (Qd) yakni
pengukuran daya pantul marka jalan terhadap sinar matahari atau lampu jalan.
a. Pengukuran tingkat kekesatan (skid resistance);
b. Pengukuran ujung paku marka sampai permukaan aspal/perkerasan jalan;
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Tekni

7. Gambar Teknis As Built Drawing


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam format
CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Penampang dan Bentuk Marka;
c. Gambar Titik Lokasi Pemasangan (dilengkapi data koordinat);
d. Gambar teknis lain yang diperlukan
8. Tata cara penempatan serta pemasangan
Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan dan Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.106/AJ.501/DRJD/2019 tentang Petunjuk
Teknis Marka Jalan.

B. Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan berupa Peralatan Paku Jalan.


1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog:
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Marka Jalan berupa Peralatan Paku Jalan yang masih
berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar
Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka Jalan
yang masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Bidang Marka Jalan berupa Peralatan Paku Jalan
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya
akta perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan.

b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)


Bidang Marka Jalan berupa Peralatan Paku Jalan meliputi:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor
tampak luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik Sipil dan Tenaga
Lapangan dengan kualifikasi minimal STM/SMA, dilengkapi dengan
Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh
Pimpinan Perusahaan.
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) Kendaraan truck/mobil Pick Up;
b) Komputer;
c) Drilling machine;
d) Core drill;
e) Genset;
f) Rambu Kerja;
g) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing);
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-
BUPPPJ) Bidang Marka Jalan berupa Peralatan Paku Jalan yang masih
berlaku.
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka Jalan yang
dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk perjanjian kerjasama sesuai
dengan kesepakatan sesuai perundang-undangan yang berlaku, disarankan
menggunakan rekening bersama, dan dilengkapi dengan melampirkan
dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan Bidang
Marka Jalan sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Perdagangan (IUP) yang masih berlaku;
c) Surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri
untuk jenis barang Paku Marka Jalan yang diterbirkan oleh Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia yang masih berlaku;
d) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/Surat Izin penggunaan merek dari pemilik merk;
e) TD-BUPBPJ Bidang Marka Jalan yang masih berlaku yang masih berlaku
f) Tenaga ahli dengan kualifikasi minimal S1/DIII Sipil dilengkapi dengan
Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh
Pimpinan Perusahaan.
g) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
h) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan;
i) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gudang penyimpanan produk, peralatan khusus untuk pemasangan,
peralatan memindahkan bahan produk dan dokumentasi lain yang
diperlukan yang disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha
Penyedia Bahan yang telah bekerjasama.
6) Surat pernyataan garansi spesifikasi teknis sesuai standard spesifikasi teknis
yang ditetapkan pada masa pemeliharaan minimal selama 12 (dua belas)
bulan, dan apabila tidak melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka
Badan Usaha yang bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi (turun
tayang dari system e-katalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku;
7) Menyampaikan surat pernyataan kesedian untuk di cabut setatus
kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan
dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia
Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka Jalan sesuai surat
perjanjian kerjasama yang telah sepakati.
3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
a) Rincian Spesifikasi Teknis Paku Jalan;
b) Sertifikat hasil uji tekan dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh
lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang terakreditasi
oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN);
c) Sertifikat hasil uji material perekat yang digunakan sebagai perekat paku jalan
pada perkerasan jalan sesuai dengan standard AASTHO M 273 dari laboraturium
pengujian asing terakreditasi oleh lembaga akreditasi Internasional atau
laboraturium pengujian yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN);
d) Surat pernyataan penggunaan material perekat yang digunakan sebagai perekat
paku jalan pada perkerasan jalan sesuai dengan standard AASTHO M 273.
e) Surat pernyataan jaminan garansi produk minimal 5 (lima) tahun.
f) Metode Pekerjaan:
1) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku
meliputi gambar general arrangement, detail paku jalan, perekatan, dan
pemasangan;
2) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan
pekerjaan pemasangan paku jalan secara terperinci.

4. Atribut Produk
a. Sub Kategori Peralatan Berupa Paku Jalan Penampang Bujur Sangkar, Bulat, Empat
Persegi Panjang Kategori Marka Jalan.
Pengadaan dan Pemasangan Marka Peralatan
Berupa Paku Jalan (Bentuk Penampang,
Bahan, Nilai Maksimal Tekan, Merk)
1 Nama Produk
Contoh :
Paku Jalan Bundar Acrylic Prismatic Reflector
10 Ton 3M
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Nama
6 Perusahaan/Keagenan/ : ………
Distributor
7 Nomor TD-BUPBPJ : ………
Nomor Tanda Daftar Sebagai
8 Agen Tunggal Penyedia Paku :….
Marka Jalan
Masa Berlaku Tanda Daftar
9 Sebagai Agen Tunggal :….
Penyedia Paku Marka Jalan
Nomor Perjanjian Kerjasama
10 Pembuat dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Paku Jalan
Masa Berlaku Perjanjian
11 Kerjasama Pembuat dengan : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Paku Jalan
Masa Berlaku Produk Paku
12 :-
Jalan
13 Merk Produk Paku Jalan : (Merk)
14 Maksimal Tekan :….ton
15 Tipe Paku Jalan : Bujur Sangkar, Persegi Panjang, Bundar
Plastic, Kaca, baja tahan karat, alumunium
16 Bahan Paku Jalan
campur.
warna putih, warna kuning, warna merah.
AASHTO M 290 (Pemantul Cahaya)
17 Warna Reflektif
AASHTO T 257 (Daya Pantul)
ASTM D4280 (Raised Pavement Marking)
18 Bahan Perekat standar AASHTO M 237
Gambar dalam Format CAD yang ditawarkan
meliputi;
1) Gambaran Umum
19 Gambar Teknis
2) Konstruksi Tiang
3) Pondasi
4) Gambar lainnya jika diperlukan
Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis As Built
20 2) Bentuk Paku Jalan
Drawing
3) Perekatan
4) Mapping lokasi
5) Gambar lainnya jika diperlukan
Setelah proses pembangunan konstruksi dan
pemasangan seluruh komponen paku jalan
selesai dilaksanakan, maka Pelaksana
Pekerjaan wajib melaksanakan Uji tekan
21 Uji Spesifikasi Teknis untuk mengetahui standar spesifikasi teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi
dituangkan dalam Berita Acara Uji Spesifikasi
oleh setiap wakil masing-masing pihak yang
hadir.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
22 Lampiran Dokumen 3) Sertifikat/Hasil Uji yang Dipersyaratkan.
4) Brosur
5) Metode Pelaksanaan
1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama
dengan PPK;
2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
dapat melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dokumen dan spesifikasi
teknis yang ditawarkan calon penyedia
3) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
Syarat dan Ketentuan
23 kepada Penyedia bahan perlengkapan
Lainnya
jalan dari pembuat perlengkapan jalan
dan pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan sesuai
dengan standart spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan.
4) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
5) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan dan
back-up volume pekerjaan.
6) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia..
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
29 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan
5. Spesifikasi Teknis
a. Uraian umum paku jalan
b. Bahan, bentuk dan ukuran paku jalan
1) bahan terbuat dari bahan plastik, kaca, baja tahan karat, atau alluminium alloy;
2) paku Jalan terpasang memiliki ketebalan maksimal 20 mm di atas permukaan
jalan dan apabila memiliki reflektor tidak boleh menonjol lebih dari 40 mm di
atas permukaan jalan
3) bentuk paku (bujur sangkar, empat persegi panjang dan bundar);
4) ukuran dengan bentuk bujur sangkar
a) 10cm, untuk jalan dengan kecepatan rencana kurang dari 60 km/jam
b) 15cm, untuk jalan dengan kecepatan rencana >60 km/jam
c) pada bagian bawah Paku Jalan terdapat kaki/angkur sebagai pengikat agar
tidak mudah lepas dari permukaan jalan;
d) terdapat bahan reflektif sebagai pemantul cahaya/reflektor dengan luas
reflektor paling sedikit 25 cm persegi;
5) ukuran dengan bentuk empat persegi panjang
a) panjang dengan ukuran panjang 20 cm
b) lebar minimal 10 cm
c) pada bagian bawah Paku Jalan terdapat kaki/angkur sebagai pengikat agar
tidak mudah lepas dari permukaan jalan;
d) terdapat bahan reflektif sebagai pemantul cahaya/reflektor dengan luas
reflektor paling sedikit 25 cm persegi;
6) ukuran dengan bentuk bundar
a) diameter minimal 10 cm
b) diameter cembungan 60 mm
c) bahan kaca temper 360º
d) ketahanan terhadap tekanan minimal 25-40 ton
e) ketahanan terhadap benturan yang tinggi (tidak terjadi keretakan setelah
diuji dengan bola baja seberat 1,04 kg dijatuhkan dari ketinggian 1,5 m)
f) daya pantul 100 % (pada bagian yang menonjol)
7) Sudut Kemiringan antara permukaan depan dengan alas Paku Jalan tidak lebih
dari 45°;
8) Bagian alas Paku Jalan memiliki permukaan yang dapat menguatkan daya rekat
(tidak halus dan mengkilap) serta perbedaan kerataan paling banyak 1,3 mm dan
jika terdapat bagian yang menonjol tidak lebih dari 1,3 mm dari bagian yang rata;
9) Memiliki kekuatan lentur (flexural strength) paling sedikit 8914 Newton tanpa
kerusakan dan memiliki kekuatan tekan (compressive strength) saat diberi beban
2727 kg tanpa kerusakan dan deformasi signifikan, deformasi paling besar 3,3
mm;
10) Paku Jalan dapat dilengkapi sumber cahaya dengan catu daya mandiri dengan
model pencahayaan berkelip atau konstan;
11) Reflektor yang menempel pada badan Paku Jalan dapat terbuat dari glass lens
atau plastic prismatic;
12) Paku Jalan harus tahan terhadap bahan kimia,korosi dan radiasi ultra violet,
untuk bahan kaca terdapat persyaratan tambahan yaitu tidak licin;
a) Warna reflektor Paku jalan
b) Warna kuning digunakan untuk pemisah jalur atau lajur lalu lintas;
c) Warna berwarna merah digunakan pada garis batas di sisi kiri jalan;
d) Warna putih digunakan pada garis batas sisi kanan jalan.
13) Ketentuan bahan lem perekat khusus Paku Jalan memenuhi standar AASHTO M
237
14) Bahan perekat yang digunakan memiliki properti fisik sebagai berikut:
Physical properties min Max Test method
Softening point, Co 93 127 ASTM D 36
Penetration at 25oC mm X 10 -1 10 18 ASTM D 5
Penetration at 60 C mm X 10
o -1 45 65 ASTM D 5
Flow, mm - 5.1 ASTM D 5329
Heat stability flow, mm - 5.1 ASTM D 5329
Viscosity at 204 C, P
o 30 75 ASTM D 2669
Flash Point, Co 288 - ASTM D 92
Shell life, years 2 -

c. Penempatan Paku Jalan


1) Paku Jalan digunakan untuk lokasi atau daerah pada ruas jalan dengan kondisi
penerangan jalan yang kurang, pada lokasi atau daerah dengan curah hujan
tinggi dan lokasi atau daerah dengan potensi berkabut.
2) Penempatan Paku Jalan:
a) Marka Membujur berupa garis utuh sebagai pemberi tanda tepi jalur lalu
lintas;
b) Marka Membujur berupa garis putus-putus sebagai tanda peringatan;
c) Marka Membujur berupa garis utuh sebagai pemisah lajur; dan
d) Marka membujur berupa garis utuh sebagai pemisah jalur.
3) Penempatan Paku Jalan berdasarkan warna pemantul cahaya/reflektor pada
Paku Jalan harus memenuhi ketentuan:
4) Pemantul cahaya/reflektor berwarna putih digunakan untuk melengkapi Marka
Membujur utuh pada sisi kanan jalan sesuai dengan arah lalu lintas;
5) Pemantul cahaya/reflektor berwarna kuning digunakan untuk melengkapi Marka
Membujur utuh dan putus-putus pada pemisah jalur atau lajur lalu lintas; dan
6) Pemantul cahaya/reflektor berwarna merah digunakan untuk melengkapi Marka
Membujur utuh pada sisi kiri jalan sesuai dengan arah lalu lintas.
7) Penempatan Paku Jalan berdasarkan Marka Jalan berupa tanda dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a) Pada Marka Membujur putus-putus, Paku Jalan ditempatkan pada ruang
antara dua marka putus-putus:
b) Untuk kecepatan rencana kurang dari 60 km/jam jarak pengulangan
pemasangan Paku Jalan adalah 8 m;
c) Untuk kecepatan rencana lebih dari 60 km/jam jarak pengulangan
pemasangan Paku Jalan adalah 13 m.
d) Pada Marka Membujur utuh, Paku Jalan dipasang pada sisi marka utuh
(offset) dengan jarak sebesar 15 mm sampai dengan 30 mm:
e) Untuk kecepatan rencana kurang dari 60 km/jam jarak pengulangan
pemasangan Paku Jalan adalah 8 m;
f) Untuk kecepatan rencana lebih dari 60 km/jam jarak pengulangan
pemasangan Paku Jalan adalah 13 m.
g) Pada Marka Serong, Paku Jalan dipasang pada sisi rangka garis utuh (offset)
dengan jarak sebesar 15 mm sampai dengan 30 mm.
h) Jarak pengulangan pemasangan paku jalan yang dipasang pada marka
membujur putus-putus adalah pada titik awal dan akhir marka dengan
panjang 3 s/d 5 m, sedangkan jarak pengulangan untuk paku jalan yang
dipasang pada marka utuh adalah setiap 3 m.

d. Pemasangan Paku Jalan


Ruas jalan yang akan dipasang paku jalan di bor terlebih dahulu dengan kedalaman
sesuai dengan ukuran paku jalan yang akan digunakan, paku dimasukan dengan
melumurkan lem perekat khusus pada bagian bawah paku dan bagian bawah badan
paku dengan waktu pengeringan di atas 15 menit (atau sesuai petunjuk pabrikan).

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran dimensi paku marka;
b. Pengukuran kedalaman pemasangan paku marka;
c. Pengukuran ujung paku marka sampai permukaan aspal/perkerasan jalan;
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Kualitas tekan paku jalan;
b. Kualitas pengeleman paku jalan;
c. Retroreflektivitas alat pemantul cahaya (tipe tertentu);
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Tekni

7. Gambar Teknis As Built Drawing


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam format
CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Pengeboran;
c. Gambar Titik Lokasi Pemasangan (dilengkapi data koordinat);
d. Gambar teknis lain yang diperlukan.

8. Tata cara penempatan serta pemasangan


Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan dan Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.106/AJ.501/DRJD/2019 tentang Petunjuk
Teknis Marka Jalan.

C. Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan berupa Alat Pembagi Lajur atau Jalur
(Water barrier dan Concret barrier)
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog:
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Marka Jalan Berupa Alat Pembagi Lajur atau Jalur yang
masih berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda
Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka
Jalan Berupa Alat Pembagi Lajur atau Jalur (Water barrier dan Concret barrier) yang
masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Bidang Marka Jalan berupa Peralatan Pembagi Lajur atau Jalur meliputi:
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya
akta perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah memenuhi konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan.
b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)
Bidang Marka Jalan berupa Peralatan Pembagi Lajur atau Jalur meliputi:
1) Dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor tampak luar dan
dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi pendidikan minimal SLTA, dilengkapi
dengan Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan
diketahui oleh Pimpinan Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal
a) Kendaraan truck/mobil Pick Up;
b) Komputer;
c) Elektrikal Toolkit;
d) Alat Ukur (Meteran, Hammer Test, Thickness Gauge);
e) Rambu Kerja;
f) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)
4) TD-BUPPJ Bidang Marka Jalan Berupa Peralatan Pembagi Lajur atau Jalur
yang masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka Jalan
Berupa Alat Pembagi Lajur atau Jalur (Water barrier dan Concret barrier) yang
dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk perjanjian kerjasama sesuai
dengan kesepakatan sesuai perundang-undangan yang berlaku, disarankan
menggunakan rekening bersama, dan dilengkapi dengan melampirkan
dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan Bidang
Marka Jalan Berupa Peralatan Pembagi Lajur atau Jalur sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Perdagangan (IUP) yang masih berlaku atau Izin Usaha
Industri (IUI) (*yang diproduksi dalam negeri);
c) Surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri untuk
jenis barang Water barrier dan Concret barrier yang diterbitkan oleh
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang masih berlaku;
d) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
e) TD-BUPBPJ Bidang Marka Jalan Berupa Alat Pembagi Lajur atau Jalur
(Water barrier dan Concret barrier) yang masih berlaku;
f) Tenaga ahli dengan kualifikasi minimal S1/DIII Sipil dilengkapi dengan
Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh
Pimpinan Perusahaan;
g) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
h) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan;
i) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gudang penyimpanan produk/barang, peralatan khusus untuk
pemasangan, peralatan memindahkan bahan produk dan dokumentasi
lain yang diperlukan yang disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan
Usaha Penyedia Bahan yang telah bekerjasama.
6) Surat pernyataan garansi (system beroperasi/spesifikasi teknis sesuai
standard spesifikasi teknis yang ditetapkan) pada masa pemeliharaan
minimal selama 12 (dua belas) bulan, dan apabila tidak melaksanakan
pemeliharaan/perbaikan maka Badan Usaha yang bersangkutan bersedia
untuk diberikan sanksi (turun tayang dari system e-katalog yang diikuti) dan
sanksi lain sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status
kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan
dari Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka Jalan Berupa Alat Pembagi
Lajur atau Jalur (Water barrier dan Concret barrier) sesuai surat perjanjian
kerjasama yang telah sepakati

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
a) Rincian Spesifikasi Teknis;
b) Sertifikat Merek Pembagi Lajur dan Jalur;
c) Sertifikat hasil uji dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga
akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang terakreditasi dalam
Negeri;
d) Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM type IV
atau type X1 dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga
akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang masih berlaku (diperoleh dari penyedia
bahan retroreflektif);
e) Surat pernyataan jaminan garansi produk minimal 5 (lima) tahun.
f) Metode Pekerjaan:
1) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku
meliputi gambar produk;
2) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan
pemasangan marka jalan berupa peralatan Pembagi Lajur dan Jalur secara
terperinci.

4. Atribut Produk
a. Sub Kategori Marka Jalan Berupa Peralatan Alat Pembagi Lajur dan Jalur jenis
Water barrier Kategori Marka Jalan.
Pengadaan Alat Pembagi Lajur dan Jalur jenis
Water barrier, Asal Negara, Merek, Jenis Bahan

1 Nama Produk Contoh:


Marka Jalan Berupa Peralatan Alat Pembagi
Lajur dan Jalur jenis Water barrier Korea
Samporna Plastik
2 Nomor TD-BUPPJ : ….
3 NIB dengan nomor : ….
4 KBLI Nomor : ….
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Perusahaan Penyedia
6 : Nama Perusahaan pemilik TD-BUPBPPJ
Bahan Water barrier
7 Nomor TD-BUPBPJ : ….
Nomor Tanda Daftar
8 Sebagai Agen Tunggal :….
Water barrier
Masa Berlaku Tanda
9 Daftar Sebagai Agen :….Tanggal……Tahun…..
Tunggal Water barrier
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
10 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Water
barrier
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
11 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Water
barrier
Merek Produk Water
12 : (Merek ….)
barrier
13 Tipe Produk Water barrier :-
Jenis Produk Water
14 : PDN/Impor Negara………….
barrier
15 Kode KBKI : ….
16 TKDN Water barrier : …%
Sertifikat TKDN Water
17 : No…….
barrier
Nomor Sertifikat SNI
18 : (Nomor Sertifikat SNI Sesuai Merek)
Water barrier
19 Bahan Merek,Jenis Bahan
20 Ukuran Tinggi, bentuk, ukuran bawah, atas, dll
21 Tipe Retro Reflektif : Tipe IV
Nomor Sertifikat Uji
22 :…..
Water barrier
23 Lembaga Uji :…..
Brosur produk, kualitas, komumentasi
24 Gambar Teknis
pengujian dan gambar lain yang diperlukan
1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama
dengan PPK;
2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
dapat melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dokumen dan spesifikasi
teknis yang ditawarkan calon penyedia
3) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan jalan
dari pembuat perlengkapan jalan dan
Syarat dan Ketentuan pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
25
Lainnya pembuat perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
4) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
5) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan dan
back-up volume pekerjaan.
6) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
26 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan

b. Sub Kategori Marka Jalan Berupa Peralatan Alat Pembagi Lajur dan Jalur jenis
Concret Barrier Sub Kategori Marka Jalan.
Pengadaan Alat Pembagi Lajur dan Jalur jenis
Concret Barrier, Asal Negara, Merek, Jenis
1 Nama Produk Bahan

Contoh:
Marka Jalan Berupa Peralatan Alat Pembagi
Lajur dan Jalur jenis Concret Barrier Indonesia
Samporna Beton K.250
2 Nomor TD-BUPPJ : ….
3 NIB dengan nomor : ….
4 KBLI Nomor : ….
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Perusahaan Penyedia
6 : Nama Perusahaan pemilik TD-BUPBPPJ
Bahan Concret Barrier
7 Nomor TD-BUPBPJ : ….
Nomor Tanda Daftar
8 Sebagai Agen Tunggal :….
Concret Barrier
Masa Berlaku Tanda
9 Daftar Sebagai Agen :….
Tunggal Concret Barrier
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
10 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Concret
Barrier
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
11 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Concret
Barrier
12 Merek Produk : (Merek ….)
13 Tipe Produk :-
14 Jenis Produk : PDN/Impor Negara………….
15 Kode KBKI : ….
16 TKDN Concret Barrier : …%
Sertifikat TKDN Concret
17 : No…….
Barrier
Nomor Sertifikat SNI
18 : (Nomor Sertifikat SNI Sesuai Merek)
Concret Barrier
19 Bahan Merek,Jenis Bahan
20 Ukuran Tinggi, bentuk, ukuran bawah, atas, dll
21 Tipe Retro Reflektif : Tipe IV
Nomor Sertifikat Uji
22 :…..
Concret Barrier
23 Lembaga Uji :…..
Brosur produk, kualitas, komumentasi
24 Gambar Teknis
pengujian dan gambar lain yang diperlukan
1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama
dengan PPK;
Syarat dan Ketentuan
25 2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
Lainnya
dapat melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dokumen dan spesifikasi
teknis yang ditawarkan calon penyedia
3) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan jalan
dari pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
pembuat perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
4) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
5) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan dan
back-up volume pekerjaan.
6) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia.
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
26 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan

5. Spesifikasi Teknis
a. Bahan Alat Pembagi Lajur dan Jalur
1) Material plastik atau sejenisnya yang dapat diisi air (Water barrier)
a) Terbuat dari bahan plastik (High Density Polyethylene) yang memiliki
sifat keras dan dapat bertahan pada temperature tinggi 120°C (serta
tahan terhadap zat kimia;
b) Sifat bahan yang tidak mudah berubah terhadap pengaruh cuaca, tidak
luntur atau tahan terhadap minyak atau sejenisnya;
c) Alas harus tidak mudah rusak karena gesekan dengan permukaan jalan;
d) Warna yang digunakan adalah warna yang menghasilkan visibilitas
maksimum orange atau jingga.
2) Material beton (concret barrier)
a) Bahan yang digunakan untuk concret barrier adalah beton bertulang
dengan mutu beton K-250;
b) Terdapat saluran pembuangan air pada bagian bawah concret barrier
b. Ukuran Pembagi Lajur atau Jalur setidaknya memiliki;
1) Panjang minimal 120 cm;
2) Lebar atas paling banyak 10cm;
3) Lebar alas paling banyak 50cm;
4) Tinggi paling rendah 80cm;
5) Berat bersih/kosong paling sedikit 15kg;
6) Terdapat pengait/ konektor.
c. Pembagi Lajur atau Jalur dilengkapi dengan pemantul cahaya/reftroreflektif
berwarna putih pada sisi samping yang terlihat dari dua arah lalu lintas dan
berwarna kuning pada sisi atas dengan ketentuan memenuhi minimal kualifikasi
ASTM D4956 Tipe IV;
d. Pemantul cahaya/reftroreflektif pada sisi atas ditambahkan jika rangkaian
Pembagi Lajur atau Jalur paling sedikit 4 (empat) unit dalam satu rangkaian;
e. Pada kondisi rangkaian berikutnya belum memenuhi, maka pemantul
cahaya/reftroreflektif sisi atas ditambahkan pada Pembagi Lajur atau Jalur yang
terakhir sebagai penutup dengan ketentuan sebagai berikut;
f. Alat pemantul cahaya/ Lembar retroreflective
Lembar retro reflective berbahan microprismatic / high intensity prismatic berwarna
merah (sebelah kiri arah lalu lintas) dan berwarna putih (sebelah kanan arah lalu
lintas). Nilai retroreflective sesuai ASTM Tipe IV

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran ketebalan;
b. Pengukuran kelenturan (untuk Water barrier);
c. Pengukuran mutu beton (Concret Barrier);
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Mutu beton dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau speciment
test (kubus atau silinder);
b. Retro reflektivitas alat pemantul cahaya;
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Tekni

7. Gambar Teknis As Built Drawing


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam
format CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Titik Lokasi Pemasangan (dilengkapi data koordinat);
c. Gambar teknis lain yang diperlukan

8. Tata cara penempatan serta pemasangan


Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menhub Nomor :
PM 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
67 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Darat Nomor SK.106/AJ.501/DRJD/2019 tentang Petunjuk Teknis Marka Jalan.

D. Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan berupa Alat Pengarah Lalu Lintas (traffic
cones dan tubular markers)
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog:
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat
Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Marka Jalan Berupa Peralatan yang
masih berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda
Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang
Marka Jalan Berupa Peralatan Sub Bidang Alat Pengarah Lalu Lintas (traffic
cones dan tubular markers) yang masih berlaku.
2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Bidang Marka Jalan Berupa Pengarah Lalu Lintas meliputi:
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya
akta perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah memenuhi konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan.
b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)
Bidang Marka Jalan berupa Pengarah Lalu Lintas meliputi:
1) Dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor tampak luar dan
dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik
Sipil/Transportasi dan Tenaga Lapangan dengan kualifikasi minimal
STM/SMA, dilengkapi dengan Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang
bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal
a) Kendaraan truck/mobil Pick Up;
b) Komputer;
c) Elektrikal Toolkit;
d) Alat Ukur (Meteran, Hammer Test, Thickness Gauge);
e) Rambu Kerja;
f) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)
4) TD-BUPPJ Bidang Marka Jalan Berupa Pengarah Lalu Lintas yang masih
berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka Jalan
Berupa Peralatan Sub Bidang Alat Pengarah Lalu Lintas (traffic cones dan
tubular markers) yang dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk
perjanjian kerjasama sesuai dengan kesepakatan sesuai perundang-
undangan yang berlaku, disarankan menggunakan rekening bersama, dan
dilengkapi dengan melampirkan dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan Bidang Berupa Pengarah Lalu Lintas sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Perdagangan (IUP) yang masih berlaku atau Izin Usaha
Industri (IUI) (*yang diproduksi dalam negeri):
c) Surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri
untuk jenis barang traffic cones dan tubular markers yang diterbitkan oleh
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang masih berlaku;
d) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
e) TD-BUPBPJ Bidang Marka Jalan Berupa Peralatan Sub Bidang Alat
Pengarah Lalu Lintas (traffic cones dan tubular markers) yang masih
berlaku;
f) Tenaga ahli dengan kualifikasi minimal S1/DIII Sipil/Elektro dilengkapi
dengan Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan
diketahui oleh Pimpinan Perusahaan;
g) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
h) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan;
i) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gudang penyimpanan produk, peralatan khusus untuk pemasangan,
peralatan memindahkan bahan produk dan dokumentasi lain yang
diperlukan yang disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha
Penyedia Bahan yang telah bekerjasama.
6) Surat pernyataan garansi spesifikasi teknis sesuai standard spesifikasi teknis
yang ditetapkan pada masa pemeliharaan minimal selama 12 (dua belas)
bulan, dan apabila tidak melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka
Badan Usaha yang bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi (turun
tayang dari system e-katalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku.
7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status
kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan
dari Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Marka Jalan Berupa Peralatan Sub
Bidang Alat Pengarah Lalu Lintas (traffic cones dan tubular markers) sesuai
surat perjanjian kerjasama yang telah sepakati.

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
a) Rincian Spesifikasi Teknis Pembagi Lajur dan Jalur;
b) Sertifikat Merek Pembagi Lajur dan Jalur;
c) Sertifikat hasil uji dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga
akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang terakreditasi Nasional;
d) Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM type IV
atau type X1 dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga
akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang masih berlaku (diperoleh dari penyedia
bahan retroreflektif)
e) Surat pernyataan jaminan garansi produk.
f) Sertifikat Pengukuran dan Pengujian
1) Sertifikat hasil pengujian untuk Alat Pengarah Lalu Lintas jenis kerucut
tentang low temperature impact, stability dan drop dari laboraturium pengujian
asing terakreditasi oleh lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium
pengujian dalam Negeri;
2) Sertifikat hasil pengujian Alat Pengarah Lalu Lintas jenis pipa penanda
tentang low temperature impact, bending dan fatigue dari laboraturium
pengujian asing terakreditasi oleh lembaga akreditasi Internasional atau
laboraturium pengujian dalam Negeri.
g) Sertifikat Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-
BUPBPJ) Marka Jalan yang masih berlaku;
4. Atribut Produk
a. Sub Kategori Marka Jalan Berupa Peralatan Alat Pembagi Lajur dan Jalur jenis
traffic cones Kategori Marka Jalan
Pengadaan Alat Pembagi Lajur dan Jalur jenis
traffic cones, Asal Negara, Merek, Jenis Bahan

1 Nama Produk Contoh:


Marka Jalan Berupa Peralatan Alat Pembagi
Lajur dan Jalur jenis traffic cones Korea TALAS
BOGOR Karet
2 Nomor TD-BUPPJ : ….
3 NIB dengan nomor : ….
4 KBLI Nomor : ….
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Perusahaan Penyedia
6 : Nama Perusahaan pemilik TD-BUPBPPJ
Bahan traffic cones
7 Nomor TD-BUPBPJ : ….
Nomor Tanda Daftar
8 Sebagai Agen Tunggal :….
traffic cones
Masa Berlaku Tanda
9 Daftar Sebagai Agen :….
Tunggal traffic cones
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
10 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia traffic
cones
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
11 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia traffic
cones
12 Merek Produk : (Merek ….)
13 Tipe Produk :-
14 Jenis Produk : PDN/Impor Negara………….
15 Kode KBKI : ….
16 TKDN traffic cones : …%
Sertifikat TKDN traffic
17 : No…….
cones
Nomor Sertifikat SNI
18 : (Nomor Sertifikat SNI Sesuai Merek)
traffic cones
19 Bahan Merek,Jenis Bahan
20 Ukuran Tinggi, bentuk, ukuran bawah, atas, dll
21 Tipe Retro Reflektif : Tipe IV
Nomor Sertifikat Uji traffic
22 :…..
cones
23 Lembaga Uji :…..
Brosur produk, kualitas, komumentasi
24 Gambar Teknis
pengujian dan gambar lain yang diperlukan
1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama
dengan PPK;
2) Mobilisasi material pemasangan harus
dapat dilakukan dengan kendaraan roda 4
3) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
dapat melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dokumen dan spesifikasi
teknis yang ditawarkan calon penyedia
4) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan jalan
Syarat dan Ketentuan dari pembuat perlengkapan jalan dan
25
Lainnya pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
pembuat perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
5) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
6) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan dan
back-up volume pekerjaan.
7) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
26 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan
b. Sub Kategori Marka Jalan Berupa Peralatan Alat Pembagi Lajur dan Jalur jenis
tubular markers Kategori Marka Jalan.
Pengadaan Alat Pembagi Lajur dan Jalur jenis
tubular markers, Asal Negara, Merek, Jenis Bahan

1 Nama Produk Contoh:


Marka Jalan Berupa Peralatan Alat Pembagi Lajur
dan Jalur jenis tubular markers Korea TALAS
BOGOR Karet
2 Nomor TD-BUPPJ : ….
3 NIB dengan nomor : ….
4 KBLI Nomor : ….
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Perusahaan Penyedia
6 : Nama Perusahaan pemilik TD-BUPBPPJ
Bahan tubular markers
7 Nomor TD-BUPBPJ : ….
Nomor Tanda Daftar
8 Sebagai Agen Tunggal :….
tubular markers
Masa Berlaku Tanda
9 Daftar Sebagai Agen :….
Tunggal tubular markers
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
10 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia tubular
markers
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
11 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia tubular
markers
12 Merek Produk : (Merek ….)
13 Tipe Produk :-
14 Jenis Produk : PDN/Impor Negara………….
15 Kode KBKI : ….
16 TKDN tubular markers : …%
Sertifikat TKDN tubular
17 : No…….
markers
Nomor Sertifikat SNI
18 : (Nomor Sertifikat SNI Sesuai Merek)
tubular markers
19 Bahan Merek,Jenis Bahan
20 Ukuran Tinggi, bentuk, ukuran bawah, atas, dll
21 Tipe Retro Reflektif : Tipe IV
Nomor Sertifikat Uji
22 :…..
tubular markers
23 Lembaga Uji :…..
Brosur produk, kualitas, komumentasi pengujian
24 Gambar Teknis
dan gambar lain yang diperlukan
1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama dengan
PPK;
2) Mobilisasi material pemasangan harus dapat
dilakukan dengan kendaraan roda 4
3) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
dapat melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dokumen dan spesifikasi teknis
yang ditawarkan calon penyedia
4) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan jalan
Syarat dan Ketentuan dari pembuat perlengkapan jalan dan
25
Lainnya pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
pembuat perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
5) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah verifikasi
order dibuat SPMK oleh PPK
6) Sebelum serah terima pekerjaan, owner dapat
melakukan verifikasi as built drawing, hasil uji
yang dipersyaratkan dan back-up volume
pekerjaan.
7) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume, maka
kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia.
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
26 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan
5. Spesifikasi Teknis
a. Bahan Pengarah Lalu Lintas
Bahan tahan terhadap benturan dengan kerusakan minimal terhadap Alat
Pengarah Lalu Lintas maupun kendaraan, berupa polyvinyl chloride atau medium
density polyethylene (PE).
b. Warna Alat Pengarah Lalu Lintas
Warna yang menghasilkan visibilitas maksimum dengan menggunakan warna
orange atau jingga dan dapat menyala dalam kondisi gelap.
c. Pita reflektif
Memenuhi tingkat retroreflektif paling sedikit tipe IV klasifikasi lembaran reflektif
pada ASTM D4956 dan perekat pita sesuai peruntukan terhadap material atau
bahan kerucut lalu lintas.
d. Jenis Alat Pengarah Lalu Lintas;
1) Kerucut Lalu Lintas (traffic cones)
a) Hasil uji memenuhi standar BS 873: Part 8-1985 berupa; low temperature
impact test, stability dan drop test
b) Ukuran sesuai kecepatan kendaraan:
Kecepatan Tinggi Lebar alas Berat Tinggi pita
Jalan minimal maksimal minimal reflektif
< 60 km/jam 45 cm 50 cm 3,5 kg –
Atas: 15 cm
60 – 80 km/jam 75 cm 50 cm 4,0 kg
Bawah: 10 cm
Atas: 15 cm
≥ 80 km/jam 100 cm 50 cm 5,0 kg Tengah: 15 cm
Bawah: 15 cm

2) Pipa Penanda (tubular markers)


a) Hasil uji memenuhi BS 873: Part 8 berupa; low temperature impact test,
bending test dan fatigue test dan:
(1) pipa penanda (tubular markers) harus memiliki saluran pembuangan
air pada bagian dasar pipa penanda;
(2) pipa penanda (tubular markers) harus memiliki saluran pembuangan
udara agar jika tertabrak tidak menimbulkan suara ledakan.
b) Ukuran sesuai kecepatan kendaraan:
Lebar
Kecepatan Tinggi Berat
alas Tinggi pita reflektif
Jalan minimal minimal
maksimal
< 40 km/jam 45 cm 30 cm 1,3 kg 7,5 cm
Atas: 15 cm
≥ 40 km/jam 90 cm 30 cm 5,5 kg
Bawah: 10 cm
c) Penempatan Alat Pengarah Lalu Lintas
Jarak
Kecepatan
rekomendasi
Penggunaan awal
maksimum
(km/jam)
(m)
Umum ≤ 50 40
Pemisah jalur pada jalan dengan 2 lajur
≤60 12
2 jalur (contoh penutupan sebagian
≥60 18
atau satu jalur)
Pemisah jalur pada jalan dengan
≤60 12
minimal 2 lajur tanpa median (contoh
≥60 18
penutupan sebagian lajur)
Penggabungan lajur atau jalur (merge ≤60 9
tapers) ≥60 12
Pergeseran lajur atau jaluur (lateral ≤60 12
shift tapers) ≥60 18

e. Alat pemantul cahaya/ Lembar retroreflective


Lembar retroreflective berbahan microprismatic / high intensity prismatic berwarna
merah (sebelah kiri arah lalu lintas) dan berwarna putih (sebelah kanan arah lalu
lintas). Nilai retroreflective sesuai ASTM Tipe IV

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran ketebalan;
b. Pengukuan dimensi.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap retroreflektiv alat pemantul
cahaya;
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Teknis
7. Gambar Teknis As Built Drawing
Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam format
CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Pengeboran;
c. Gambar Titik Lokasi Pemasangan (dilengkapi data koordinat);
d. Gambar teknis lain yang diperlukan

8. Tata cara penempatan serta pemasangan


Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menhub Nomor :
PM 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
67 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
Darat Nomor SK.106/AJ.501/DRJD/2019 tentang Petunjuk Teknis Marka Jalan;

E. Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas Konvensional


1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog:
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Subbidang Rambu Lalu Lintas Konvensional yang masih berlaku
dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Rambu Lalu Lintas
yang masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Subbidang Rambu Lalu Lintas Konvensional meliputi:
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya
akta perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan;
b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)
Subbidang Rambu Lalu Lintas Konvensional meliputi:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor
tampak luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik
Sipil/Transportasi dan Tenaga Lapangan dengan kualifikasi minimal
STM/SMA, dilengkapi dengan Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang
bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).

3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:


a) Kendaraan truck/mobil Pick Up;
b) Mesin pemotong plat;
c) Computer;
d) Cutting plotter;
e) Printing;
f) Welding;
g) Rak pengering;
h) Kompresor;
i) Mesin bor; dan/atau
j) Mesin las
k) Alat Ukur (Meteran, Hammer Test, Thickness Gauge, Galvanis Thickness
Gauge);
l) Rambu Kerja;
m) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-
BUPPJ) Subbidang Rambu Lalu Lintas Konvensional yang masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Rambu Lalu Lintas
yang dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk perjanjian kerjasama
sesuai dengan kesepakatan sesuai perundang-undangan yang berlaku,
disarankan menggunakan rekening bersama, dan dilengkapi dengan
melampirkan dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan
Jalan Bidang Rambu Lalu Lintas sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Perdagangan (IUP) yang masih berlaku;
c) Serta surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri
untuk jenis barang Sticker (Reflectiv Sheet/Self Adhesive Film) yang
diterbirkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang
masih berlaku;
d) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
e) TD-BUPBPJ Bidang Rambu Lalu Lintas Konvensioanal (Sticker (Reflectiv
Sheet/Self Adhesive Film) yang masih berlaku;
f) Milik Alat uji retroreflektif, milik sendiri/sewa/sewa beli (dilengkapi
dengan bukti kepemilikan).
g) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
h) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan;
i) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
ruangan khusus untuk produksi, ruangan pengecekan kualitas produk
(quality control), gudang penyimpanan bahan baku, gudang penyimpanan
hasil produksi, peralatan memindahkan bahan produk dan dokumentasi
lain yang diperlukan yang disahkan dan ditandatangai oleh Direksi
Badan Usaha Penyedia Bahan yang telah bekerjasama.
6) Surat pernyataan garansi spesifikasi teknis sesuai standard spesifikasi teknis
yang ditetapkan pada masa pemeliharaan minimal selama 12 (dua belas)
bulan, dan apabila tidak melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka
Badan Usaha yang bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi (turun
tayang dari system e-katalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku;
7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status
kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan
dari Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Rambu Lalu Lintas Konvensioanal (Sticker
(Reflectiv Sheet/Self Adhesive Film) sesuai surat perjanjian yang telah sepakati.

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
1) Lembar Retroreflektif:
a) Rincian Spesifikasi Teknis;
b) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
c) Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM
D4956 (type IV dan type X1) dari laboraturium pengujian asing
terakreditasi oleh lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium
pengujian yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang
masih berlaku;
d) Surat pernyataan jaminan garansi produk minimal 5 (lima) tahun.
2) Daun Rambu berbahan dasar komposit aluminium (ACP):
a) Rincian Spesifikasi Teknis;
b) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
c) Surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri
untuk jenis barang komposit aluminium (ACP) yang diterbirkan oleh
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang masih berlaku;
d) Dokumen hasil uji komposit aluminium (ACP) yang memenuhi standard
ASTM D3171 dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh
lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang
terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang masih berlaku
e) Surat pernyataan jaminan garansi produk minimal 5 (lima) tahun;
f) TD-BUPBPJ Bidang Rambu Lalu Lintas yang masih berlaku
3) Daun Rambu berbahan dasar aluminium:
a) Rincian Spesifikasi Teknis;
b) Surat penunjukan keagenan/distributor;
c) Surat pernyataan jaminan garansi produk minimal 5 (lima) tahun;
d) TD-BUPBPJ Bidang Rambu Lalu Lintas yang masih berlaku (apabila ada)
4) Rincian Spesifikasi Teknis Daun Rambu berbahan dasar non-logam dan
melampirkan:
a) Rincian Spesifikasi Teknis;
b) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
c) Surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri
untuk jenis barang komposit aluminium (ACP) yang diterbirkan oleh
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang masih berlaku
d) Dokumen hasil uji yang memenuhi standard setara ASTM G.53-88;
kelembapan nisbi, dengan metode uji setara ASTM D.2247-87; asam,
dengan metoda uji setara ASTM D.1308-87; kelapukan; dan uji mekanik
meliputi, daya lengkung dan patah dari laboraturium pengujian asing
terakreditasi oleh lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium
pengujian yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang
masih berlaku;
e) Tebal minimal 2mm;
f) Surat pernyataan jaminan garansi produk minimal 5 (lima) tahun;
g) TD-BUPBPJ Bidang Rambu Lalu Lintas yang masih berlaku (apabila ada).
5) Tiang Rambu:
a) Rincian Spesifikasi Teknis Tiang Rambu;
b) Surat Pernyataan pelaksanaan pelapisan anti korosi dan oksidan dengan
metode galvanisasi berupa proses hot dip galvanized
6) Metode Pekerjaan:
a) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam
format Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan
standard baku meliputi gambar general arrangement, detail tiang rambu,
daun rambu, piktogram, base plate, bracket dan rangka pondasi;
b) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan
pekerjaan pemasangan rambu lalu lintas jalan secara terperinci;
c) Menyampaikan Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan uji
beton pondasi, uji pelapisan galvanis tiang;
4. Atribut Produk
a. Sub Kategori Rambu Lalu Lintas Konvensional Tiang Tunggal, Kategori Rambu
Lalu Lintas.
Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu
1 Nama Produk
Lintas Konvensional (Jumlah Daun
Rambu, Ukuran Daun Rambu, Jenis
Bahan Dasar Daun Rambu, Merk dan Tipe
Lembar Reflektif)

Contoh :
Tiang Tunggal Daun Ganda Kecil ACP 3M
ASTM type IV
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
Nama
Perusahaan/Keagenan/
6 : ………
Distributor Penyedia
Retroreflektif
Nomor TD-BUPBPJ Penyedia
7 : ………
Retroreflektif
Nomor Tanda Daftar Sebagai
8 Agen Tunggal Penyedia :….
Retroreflektif
Masa Berlaku Tanda Daftar
9 Sebagai Agen Tunggal :….
Penyedia Retroreflektif
Nomor Perjanjian Kerjasama
10 Pembuat dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Retroreflektif
Masa Berlaku Perjanjian
11 Kerjasama Pembuat dengan : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Retroreflektif
Masa Berlaku Perjanjian
12 Kerjasama Pembuat dengan : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Retroreflektif
Masa Berlaku Produk
13 :-
Retroreflektif
14 Merk Produk Retroreflektif : (Merk)
15 Tipe Retroreflektif : Tipe IV dan tipe XI
Rambu Larangan, Perintah, Petunjuk,
16 Jenis Rambu
Peringatan
Kecil/Sedang/Besar/Sangat Besar
17 Ukuran Daun Rambu
(…..mm x ...mm)
18 Jumlah Daun Rambu Tunggal/Ganda
Plat Aluminium, ACP, Non-Logam dan
19 Bahan Dasar Daun Rambu
Logam lainnya
Aluminium Minimal 2 mm berikut reflektif
ACP Minimal 3 mm
20 Tebal Daun Rambu
Non Logam Minimal 2 mm
Logam lainnya Minimal 0,8 mm
Bahan Logam tahan korosi dan oksidasi
21 Bahan Tiang berbentuk pipa bulat/pipa segi
delapan/besi profil H/besi profil U
Besi Siku Minimal 30 mm x 30 mm x 3 mm
22 Rangka Tiang Tunggal
Panjang … mm
Ujung luar tiang ditutup rapat dengan plat
besi
1. Pipa Bulat, diameter 2 inch, tebal
Bentuk Tiang dan Ukuran minimal 3,6 mm
23
Minimal 2. Profil U, 80 mm x 45 mm x 5 mm (U80)
tebal 5 mm
3. Profil H, 100 mm x 100 mm x 6 mm x 8
mm (H beam 100)
1. Full hot dip galvanized
24 Sistem Proteksi Korosi
2. Cold galvanized (untuk rambu standar)
1. Peringatan, Perintah, Petunjuk,
Larangan,
Kecil/Sedang/Besar/Sangat Besar,
panjang tiang …mm
25 Panjang Tiang Tunggal
2. Peringatan Pengarah Tikungan
(Chevron),
Kecil/Sedang/Besar/Sangat Besar,
panjang tiang …mm
Bentuk ….., ukuran …. mutu beton
26 Pondasi Tiang
minimal K-175
Gambar dalam Format CAD yang
ditawarkan meliputi;
1) Gambaran Umum
27 Gambar Teknis
2) Konstruksi Tiang
3) Pondasi
4) Gambar lainnya jika diperlukan
Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis As Built
28 2) Konstruksi Tiang
Drawing
3) Pondasi
4) Mapping lokasi
5) Gambar lainnya jika diperlukan
Setelah proses pembangunan konstruksi
dan pemasangan seluruh komponen
rambu selesai dilaksanakan, maka
Pelaksana Pekerjaan wajib melaksanakan
Uji Pondasi, Retroreflektif untuk
29 Uji Spesifikasi Teknis
mengetahui standar spesifikasi teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi
dituangkan dalam Berita Acara Uji
Spesifikasi oleh setiap wakil masing-
masing pihak yang hadir.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
30 Lampiran Dokumen
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
3) Sertifikat/Hasil Uji yang
Dipersyaratkan.
4) Brosur
5) Metode Pelaksanaan
1) Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana
pemasangan bersama dengan PPK;
2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK,
PPK dapat melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dokumen dan
spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
3) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
4) Pembayaran yang akan disepakati
antara penyedia dengan PPK
dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari
Syarat dan Ketentuan pembuat perlengkapan jalan dan
31
Lainnya pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan
sesuai dengan standart spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
5) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
6) Sebelum serah terima pekerjaan,
owner dapat melakukan verifikasi as
built drawing, hasil uji yang
dipersyaratkan dan back-up volume
pekerjaan.
7) Apabila Penyedia tidak dapat
memenuhi standar spesifikasi teknis
dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non aktif
dari sistem e-Katalog tanpa
tuntutan apapun dari penyedia
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
82 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan

b. Sub Kategori Rambu Lalu Lintas Konvensional Tiang Huruf F, Kategori Rambu Lalu
Lintas.
Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu
Lintas Konvensional (Jumlah Daun
Rambu, Ukuran Masing-Masing Daun
1 Nama Produk Rambu, Jenis Bahan Dasar Daun Rambu,
Merk dan Tipe Lembar Reflektif)

Contoh :
Tiang Huruf F Daun Ganda Sangat Besar
dan Besar Aluminium 3M ASTM Type IV
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
Nama
Perusahaan/Keagenan/
6 : ………
Distributor Penyedia
Retroreflektif
7 Nomor TD-BUPBPJ : ………
Nomor Tanda Daftar Sebagai
8 Agen Tunggal Penyedia :….
Retroreflektif
Masa Berlaku Tanda Daftar
9 Sebagai Agen Tunggal :….
Penyedia Retroreflektif
Nomor Perjanjian Kerjasama
10 Pembuat dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Retroreflektif
Masa Berlaku Perjanjian
11 Kerjasama Pembuat dengan : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Retroreflektif
Masa Berlaku Produk
12 :-
Retroreflektif
13 Merk Produk Retroreflektif : (Merk)
14 Tipe Retroreflektif : Tipe IV dan tipe XI
Rambu Larangan, Perintah, Petunjuk,
15 Jenis Rambu
Peringatan
Kecil/Sedang/Besar/Sangat Besar
16 Ukuran Daun Rambu
(…..mm x ...mm)
Ukuran Daun Rambu Ke-1, … mm, Ke-2,
17 Jumlah Daun Rambu
… mm, dst
Plat Aluminium, ACP, Non-Logam dan
18 Bahan Dasar Daun Rambu
Logam lainnya
Aluminium Minimal 2 mm berikut reflektif
ACP Minimal 3 mm
19 Tebal Daun Rambu
Non Logam Minimal 2 mm
Logam lainnya Minimal 0,8 mm
Bahan Baja Karbon tahan korosi dan
20 Bahan Tiang
oksidasi berbentuk pipa bulat
Besi Siku Minimal 30 mm x 30 mm x 3 mm
21 Rangka Tiang Huruf F
Panjang … mm
Bentuk dan Ukuran Tiang Ujung luar tiang ditutup rapat dengan plat
22
Minimal besi.
1. Tiang Vertikal, Pipa Bulat, diameter
…mm, tebal …mm, panjang …mm
(panjang sesuai dokumen penawaran)
2. Tiang Horizontal, Pipa Bulat, diameter
…..mm, tebal minimal ….mm, panjang
…mm (panjang sesuai dokumen
penawaran)
3. Tiang Diagonal, Pipa Bulat, diameter
minimal …mm, tebal minimal …mm,
panjang …mm (panjang sesuai
dokumen penawaran)
23 Sistem Proteksi Korosi Full hot dip galvanized
… buah, tebal … mm (minimal … mm),
24 Bracket
tinggi … mm
… lubang, tebal … mm (minimal … mm),
25 Base plate
ukuran … mm x … mm
… buah, … lubang, tebal … mm (minimal
26 Flange
… mm), diameter …mm
… buah, tebal … mm (minimal … mm),
27 Bracket Flange
panjang …mm
28 Bentuk ….., ukuran …. mutu beton
Pondasi Tiang
minimal K-250
29 Gambar dalam Format CAD yang
ditawarkan meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis
2) Konstruksi Tiang
3) Pondasi
4) Gambar lainnya jika diperlukan
30 Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis As Built
2) Konstruksi Tiang
Drawing
3) Pondasi
4) Mapping lokasi
5) Gambar lainnya jika diperlukan
31 Setelah proses pembangunan konstruksi
dan pemasangan seluruh komponen
rambu selesai dilaksanakan, maka
Pelaksana Pekerjaan wajib melaksanakan
Uji Pondasi, Retro Reflektif untuk
Uji Spesifikasi Teknis
mengetahui standar spesifikasi teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi
dituangkan dalam Berita Acara Uji
Spesifikasi oleh setiap wakil masing-
masing pihak yang hadir.
32 1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
Lampiran Dokumen 3) Sertifikat/Hasil Uji yang
Dipersyaratkan.
4) Brosur
5) Metode Pelaksanaan
33 1) Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana
pemasangan bersama dengan PPK;
2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK,
PPK dapat melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dokumen dan
spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
3) Pembayaran yang akan disepakati
antara penyedia dengan PPK
dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari
pembuat perlengkapan jalan dan
Syarat dan Ketentuan
pembayaran penyelesaian pekerjaan
Lainnya
oleh pembuat perlengkapan jalan
sesuai dengan standart spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
4) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
5) Sebelum serah terima pekerjaan,
owner dapat melakukan verifikasi
asbuilt drawing dan backup volume
pekerjaan
6) Apabila Penyedia tidak dapat
memenuhi standar spesifikasi teknis
dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non aktif
dari sistem e-Katalog tanpa tuntutan
apapun dari penyedia.
34 Informasi Produk, Jaminan Produk dan
Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan

c. Sub Kategori Rambu Lalu Lintas Konvensional Tiang Kupu-Kupu dengan Tiang
Tunggal, Kategori Rambu Lalu Lintas.
Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu
Lintas Konvensional (Jumlah Daun
Rambu, Ukuran Masing-Masing Daun
Rambu, Jenis Bahan Dasar Daun Rambu,
Merk dan Tipe Lembar Reflektif)
1 Nama Produk

Contoh :
Tiang Kupu-Kupu Daun Ganda Sangat
Besar dan Besar Aluminium 3M ASTM
Type IV
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
Nama
Perusahaan/Keagenan/
6 : ………
Distributor Penyedia
Retroreflektif
7 Nomor TD-BUPBPJ : ………
Nomor Tanda Daftar Sebagai
8 Agen Tunggal Penyedia :….
Retroreflektif
Masa Berlaku Tanda Daftar
9 Sebagai Agen Tunggal :….
Penyedia Retroreflektif
Nomor Perjanjian Kerjasama
10 Pembuat dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Retroreflektif
Masa Berlaku Perjanjian
11 Kerjasama Pembuat dengan : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Retroreflektif
Masa Berlaku Produk
12 :-
Retroreflektif
13 Merk Produk Retroreflektif : (Merk)
14 Tipe Retroreflektif : Tipe IV dan tipe XI
Rambu Larangan, Perintah, Petunjuk,
15 Jenis Rambu
Peringatan
Kecil/Sedang/Besar/Sangat Besar
16 Ukuran Daun Rambu
(…..mm x ...mm)
Ukuran Daun Rambu Ke-1, … mm, Ke-2,
17 Jumlah Daun Rambu
… mm, dst
Plat Aluminium, ACP, Non-Logam dan
18 Bahan Dasar Daun Rambu
Logam lainnya
Aluminium Minimal 2 mm berikut reflektif
ACP Minimal 3 mm
19 Tebal Daun Rambu
Non Logam Minimal 2 mm
Logam lainnya Minimal 0,8 mm
Bahan Baja Karbon tahan korosi dan
20 Bahan Tiang
oksidasi berbentuk pipa bulat
Besi Siku Minimal 30 mm x 30 mm x 3 mm
21 Rangka Tiang Kupu-Kupu
Panjang … mm
Ujung luar tiang ditutup rapat dengan plat
besi.
1. Tiang Vertikal, Pipa Bulat, diameter
…mm, tebal …mm, panjang …mm
Bentuk dan Ukuran Tiang
22 (panjang sesuai dokumen penawaran)
Minimal
2. Tiang Horizontal, Pipa Bulat, diameter
…..mm, tebal minimal ….mm, panjang
…mm (panjang sesuai dokumen
penawaran)
3. Tiang Diagonal, Pipa Bulat, diameter
minimal …mm, tebal minimal …mm,
panjang …mm (panjang sesuai
dokumen penawaran)
23 Sistem Proteksi Korosi Full hot dip galvanized
… buah, tebal … mm (minimal … mm),
24 Bracket
tinggi … mm
… lubang, tebal … mm (minimal … mm),
25 Base plate
ukuran … mm x … mm
… buah, … lubang, tebal … mm (minimal
26 Flange
… mm), diameter …mm
… buah, tebal … mm (minimal … mm),
27 Bracket Flange
panjang …mm
28 Bentuk ….., ukuran …. mutu beton
Pondasi Tiang
minimal K-250
29 Gambar dalam Format CAD yang
ditawarkan meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis
2) Konstruksi Tiang
3) Pondasi
4) Gambar lainnya jika diperlukan
30 Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis As Built
2) Konstruksi Tiang
Drawing
3) Pondasi
4) Mapping lokasi
5) Gambar lainnya jika diperlukan
31 Setelah proses pembangunan konstruksi
dan pemasangan seluruh komponen
rambu selesai dilaksanakan, maka
Pelaksana Pekerjaan wajib melaksanakan
Uji Pondasi, Retro Reflektif untuk
Uji Spesifikasi Teknis
mengetahui standar spesifikasi teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi
dituangkan dalam Berita Acara Uji
Spesifikasi oleh setiap wakil masing-
masing pihak yang hadir.
32 1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
3) Sertifikat/Hasil Uji yang
Lampiran Dokumen
Dipersyaratkan.
4) Brosur
5) Metode Pelaksanaan
33 1) Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana
Syarat dan Ketentuan pemasangan bersama dengan PPK;
Lainnya 2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK,
PPK dapat melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dokumen dan
spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
3) Pembayaran yang akan disepakati
antara penyedia dengan PPK
dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari
pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan
sesuai dengan standart spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
4) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
5) Sebelum serah terima pekerjaan,
owner dapat melakukan verifikasi as-
built drawing dan backup volume
pekerjaan
6) Apabila Penyedia tidak dapat
memenuhi standar spesifikasi teknis
dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non aktif
dari sistem e-Katalog tanpa tuntutan
apapun dari penyedian.
34 Informasi Produk, Jaminan Produk dan
Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan

d. Sub Kategori Rambu Lalu Lintas Konvensional Tiang Gawang (Gantry) dengan
Tiang Ganda atau Lebih, Kategori Rambu Lalu Lintas
Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu
Lintas Konvensional (Bentangan Gantry,
Jumlah Daun Rambu, Ukuran Masing-Masing
Daun Rambu, Jenis Bahan Dasar Daun
Rambu, Merk dan Tipe Lembar Reflektif)
1 Nama Produk

Contoh :
Tiang Gawang (Gantry) Bentangan 15 meter
Daun Ganda Ukuran 120 cm x 240 cm
Aluminium 3M ASTM Type IV dan XI
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Nama
Perusahaan/Keagenan/
6 : ………
Distributor Penyedia
Retroreflektif
7 Nomor TD-BUPBPJ : ………
Nomor Tanda Daftar
8 Sebagai Agen Tunggal :….
Penyedia Retroreflektif
Masa Berlaku Tanda
Daftar Sebagai Agen
9 :….
Tunggal Penyedia
Retroreflektif
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
10 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia
Retroreflektif
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
11 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia
Retroreflektif
Masa Berlaku Produk
12 :-
Retroreflektif
13 Merk Produk Retroreflektif : (Merk)
14 Tipe Retroreflektif : Tipe IV dan tipe XI
Rambu Larangan, Perintah, Petunjuk,
15 Jenis Rambu
Peringatan
16 Ukuran Daun Rambu Minimal (120 cm x 240 cm)
Ukuran Daun Rambu Ke-1, … cm, Ke-2, … cm,
17 Jumlah Daun Rambu
dst
Bahan Dasar Daun Plat Aluminium, ACP, Non-Logam dan Logam
18
Rambu lainnya
Aluminium Minimal 2 mm berikut reflektif
ACP Minimal 3 mm
19 Tebal Daun Rambu
Non Logam Minimal 2 mm
Logam lainnya Minimal 0,8 mm
Bahan Baja Karbon tahan korosi dan oksidasi
20 Bahan Tiang
berbentuk pipa bulat, oktagonal
Rangka Tiang Gawang Besi Siku Minimal 30 mm x 30 mm x 3 mm
21
(Grantry) Panjang … mm
1. Tiang Vertikal, Oktagonal, Pipa Bulat,
diameter minimal …mm, tebal minimal
…mm, panjang …mm
2. Tiang Horizontal, Oktagonal, Pipa Bulat,
22 Bentuk dan Ukuran Tiang diameter minimal …mm, tebal minimal
…mm, panjang …mm
3. Tiang Diagonal, Oktagonal, Pipa Bulat,
diameter minimal …mm, tebal minimal
…mm, panjang …mm
23 Sistem Proteksi Korosi Full hot dip galvanized
… buah, tebal … mm (minimal … mm), tinggi
24 Bracket
… mm
… lubang, tebal … mm (minimal … mm),
25 Base plate
ukuran … mm x … mm
… buah, … lubang, tebal … mm (minimal …
26 Flange
mm), diameter …mm
… buah, tebal … mm (minimal … mm),
27 Bracket Flange
panjang …mm
28 Bentuk ….., ukuran …. mutu beton minimal K-
Pondasi Tiang
250
29 Gambar dalam Format CAD yang ditawarkan
meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis
2) Konstruksi Tiang
3) Pondasi
4) Gambar lainnya jika diperlukan
30 Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis As Built
2) Konstruksi Tiang
Drawing
3) Pondasi
4) Mapping lokasi
5) Gambar lainnya jika diperlukan
31 Setelah proses pembangunan konstruksi dan
pemasangan seluruh komponen rambu selesai
dilaksanakan, maka Pelaksana Pekerjaan
wajib melaksanakan Uji Pondasi, Retro
Reflektif untuk mengetahui standar spesifikasi
Uji Spesifikasi Teknis
teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi
dituangkan dalam Berita Acara Uji Spesifikasi
oleh setiap wakil masing-masing pihak yang
hadir.
32 1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
Lampiran Dokumen 3) Sertifikat/Hasil Uji yang Dipersyaratkan.
4) Brosur
5) Metode Pelaksanaan
33 1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama
dengan PPK;
2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
dapat melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dokumen dan spesifikasi
teknis yang ditawarkan calon penyedia
3) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
Syarat dan Ketentuan
dalam bentuk termin, dengan
Lainnya
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan jalan
dari pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
pembuat perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
4) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
5) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan dan
back-up volume pekerjaan
6) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia.
34 Informasi Produk, Jaminan Produk dan
Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan
e. Sub Kategori Rambu Lalu Lintas Konvensional Sementara, Kategori Rambu Lalu
Lintas
Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu
Lintas Konvensional (Jumlah Daun Rambu,
Ukuran Masing-Masing Daun Rambu, Jenis
Bahan Dasar Daun Rambu, Merk dan Tipe
Lembar Reflektif)
1 Nama Produk

Contoh :
Rambu Sementara Daun Ganda Ukuran 120
cm x 240 cm Aluminium 3M ASTM Type IV dan
XI
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Nama
Perusahaan/Keagenan/
6 : ………
Distributor Penyedia
Retroreflektif
7 Nomor TD-BUPBPJ : ………
Nomor Tanda Daftar
8 Sebagai Agen Tunggal :….
Penyedia Retroreflektif
Masa Berlaku Tanda
Daftar Sebagai Agen
9 :….
Tunggal Penyedia
Retroreflektif
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
10 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia
Retroreflektif
Masa Berlaku Perjanjian
11 : ……Tanggal…….Tahun…….
Kerjasama Pembuat
dengan Penyedia
Retroreflektif
Masa Berlaku Produk
12 :-
Retroreflektif
13 Merk Produk Retroreflektif : (Merk)
14 Tipe Retroreflektif : Tipe IV dan tipe XI
Rambu Larangan, Perintah, Petunjuk,
15 Jenis Rambu
Peringatan
16 Ukuran Daun Rambu :
Ukuran Daun Rambu Ke-1, … cm, Ke-2, … cm,
17 Jumlah Daun Rambu
dst
Bahan Dasar Daun Plat Aluminium, ACP, Non-Logam dan Logam
18
Rambu lainnya
Aluminium Minimal 2 mm berikut reflektif
ACP Minimal 3 mm
19 Tebal Daun Rambu
Non Logam Minimal 2 mm
Logam lainnya Minimal 0,8 mm
Bahan besi tahan korosi dan oksidasi
20 Bahan Tiang
berbentuk pipa hollow/siki/bulat
21 Sistem Proteksi Korosi Cold galvanized (untuk rambu standar
22 Gambar dalam Format CAD yang ditawarkan
meliputi;
Gambar Teknis 1) Gambaran Umum
2) Konstruksi Tiang
3) Gambar lainnya jika diperlukan
23 Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
Gambar Teknis As Built
1) Gambaran Umum
Drawing
2) Konstruksi Tiang
3) Gambar lainnya jika diperlukan
24 Setelah proses pengadaan seluruh komponen
rambu selesai dilaksanakan, maka Pelaksana
Pekerjaan wajib melaksanakan Uji Retro
Reflektif untuk mengetahui standar spesifikasi
Uji Spesifikasi Teknis teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi
dituangkan dalam Berita Acara Uji Spesifikasi
oleh setiap wakil masing-masing pihak yang
hadir.
25 1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
Lampiran Dokumen 3) Sertifikat/Hasil Uji yang Dipersyaratkan.
4) Brosur
5) Metode Pelaksanaan
26 1) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
dapat melakukan verifikasi terhadap
Syarat dan Ketentuan kelengkapan dokumen dan spesifikasi
Lainnya teknis yang ditawarkan calon penyedia
2) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan jalan
dari pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
pembuat perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
3) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
4) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan dan
back-up volume pekerjaan
5) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia.
27 Informasi Produk, Jaminan Produk dan
Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan
5. Spesifikasi Teknis
a. Jenis Rambu
1) Peringatan
a) peringatan perubahan kondisi alinyemen horizontal;
b) peringatan perubahan kondisi alinyemen vertikal;
c) peringatan kondisi jalan yang berbahaya;
d) peringatan pengaturan lalu lintas;
e) peringatan lalu lintas kendaraan bermotor;
f) peringatan selain lalu lintas kendaraan bermotor;
g) peringatan kawasan rawan bencana;
h) peringatan lainnya;
i) peringatan dengan kata-kata;
j) keterangan tambahan tentang jarak lokasi kritis; dan
k) peringatan pengarah gerakan lalu lintas.
2) Larangan:
a) larangan berjalan terus;
b) larangan masuk;
c) larangan parkir dan berhenti;
d) larangan pergerakan lalu lintas tertentu;
e) larangan membunyikan isyarat suara;
f) larangan dengan kata-kata; dan
g) larangan batas akhir larangan.
3) Perintah;
a) perintah mematuhi arah yang ditunjuk
terdiri atas rambu perintah mengikuti ke arah kiri, perintah mengikuti ke
arah kanan, perintah belok ke arah kiri, perintah belok ke arah kanan,
perintah berjalan lurus dan perintah mengikuti arah yang ditunjukkan
saat memasuki bundaran;
b) perintah memilih salah satu arah yang ditunjuk;
terdiri atas rambu perintah memilih lurus atau belok kiri; dan perintah
memilih lurus atau belok kanan.
c) perintah memasuki bagian jalan tertentu;
terdiri atas rambu perintah memasuki jalur atau lajur yang ditunjuk; dan
perintah pilihan memasuki salah satu jalur atau lajur yang ditunjuk.
d) perintah batas minimum kecepatan;
adalah rambu kecepatan minimum yang diperintahkan.
e) perintah penggunaan rantai ban;
f) perintah menggunakan jalur atau lajur lalu lintas khusus;
terdiri atas rambu perintah menggunakan jalur atau lajur lalu lintas
khusus kendaraan bermotor, dan perintah menggunakan jalur atau lajur
lalu lintas khusus kendaraan tidak bermotor.
g) batas akhir perintah tertentu; dan
terdiri atas rambu batas akhir kecepatan minimum yang diperintahkan,
dan batas akhir perintah menggunakan rantai khusus ban.
h) perintah dengan kata-kata
digunakan dalam hal tidak terdapat lambang untuk menyatakan perintah
yang wajib dilakukan oleh Pengguna Jalan, antara lain rambu perintah
dengan kata-kata “BELOK KIRI LANGSUNG” dan “BUS DAN TRUK
GUNAKAN LAJUR KIRI”

4) Petunjuk;
a) petunjuk pendahulu jurusan
Terdiri atas pendahulu petunjuk jurusan pada persimpangan di depan;
pendahulu petunjuk jurusan yang menunjukkan jurusan yang dituju;
pendahulu petunjuk jurusan yang menunjukkan jalur atau lajur untuk
mencapai jurusan yang dituju pada pintu keluar jalan tol; pendahulu
petunjuk jurusan yang menunjukkan jalur atau lajur sebelah kiri untuk
mencapai jurusan yang dituju; pendahulu petunjuk jurusan yang
menunjukkan jalur atau lajur sebelah kanan untuk mencapai jurusan
yang dituju; dan pendahulu petunjuk jurusan yang menunjukkan jarak
jurusan yang dituju.
b) petunjuk jurusan;
Terdiri atas petunjuk jurusan wilayah dan lokasi tertentu; dan petunjuk
jurusan khusus lokasi dan kawasan wisata.
c) petunjuk batas wilayah;
Terdiri atas petunjuk batas awal wilayah; dan petunjuk batas akhir
wilayah.
d) petunjuk batas jalan tol;
Terdiri atas petunjuk batas awal jalan tol; petunjuk batas akhir jalan tol;
petunjuk batas awal jalan tol lingkar dalam; dan petunjuk batas akhir
jalan tol lingkar dalam.
e) petunjuk lokasi utilitas umum;
Terdiri atas petunjuk lokasi simpul transportasi; petunjuk lokasi fasilitas
kebersihan; petunjuk lokasi fasilitas komunikasi; petunjuk lokasi fasilitas
pemberhentian angkutan umum; petunjuk lokasi fasilitas penyeberangan
pejalan kaki; petunjuk lokasi fasilitas parkir; petunjuk terowongan; dan
petunjuk fasilitas tanggap bencana
f) petunjuk lokasi fasilitas sosial;
Terdiri atas petunjuk lokasi peribadatan; petunjuk lokasi pemerintahan
dan pelayanan umum; petunjuk lokasi perbelanjaan dan niaga; petunjuk
lokasi rekreasi dan kebudayaan; petunjuk lokasi sarana olahraga dan
lapangan terbuka; dan petunjuk lokasi fasilitas pendidikan.
g) petunjuk pengaturan lalu lintas;
Terdiri atas petunjuk sistem satu arah; petunjuk sistem satu arah ke kiri;
petunjuk sistem satu arah ke kanan; petunjuk jalan buntu di depan;
petunjuk jalan buntu pada belokan sebelah kanan; petunjuk
mendapatkan prioritas melanjutkan perjalanan dari arah berlawanan;
petunjuk lokasi putar balik; petunjuk awal bagian jalan untuk kendaraan
bermotor; dan petunjuk akhir bagian jalan untuk kendaraan bermotor.
h) petunjuk dengan kata-kata; dan
digunakan dalam hal tidak terdapat lambang untuk memandu Pengguna
Jalan saat melakukan perjalanan atau untuk memberikan informasi lain
kepada Pengguna Jalan, antara lain rambu petunjuk dengan kata-kata
“KAWASAN TERTIB LALU LINTAS”.
i) papan nama jalan.

b. Ukuran Daun Rambu


1) Kecil;
Daun rambu ukuran kecil dipasang pada jalan dengan kecepatan rencana
sampai dengan 30 (tiga puluh) kilometer per jam.
2) Sedang;
Daun rambu ukuran sedang dipasang pada jalan dengan kecepatan rencana
sampai dengan 60 (enam puluh) kilometer per jam.
3) Besar;
Daun rambu ukuran sedang dipasang pada jalan dengan kecepatan rencana
sampai dengan 80 (delapan puluh) kilometer per jam.
4) Sangat Besar.
Daun rambu ukuran sedang dipasang pada jalan dengan kecepatan rencana
lebih dari 80 (delapan puluh) kilometer per jam.
Penjelasan dan keterangan lebih lanjut tentang Bentuk, lambang, warna, arti,
ukuran daun rambu, serta ukuran dan jenis huruf, angka, dan simbol rambu
larangan tercantum dalam Tabel III Lampiran dari Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM.13 Tahun 2014 Tentang Rambu Lalu Lintas.

c. Bahan Daun Rambu


1) Plat Aluminium;
Memiliki ketebalan minimal 2,0 mm (termasuk reflective sheeting)
2) Logam lainnya;
Bahan logam lainnya merupakan bahan logam tertentu selain alumunium
dengan syarat :
a) tahan terhadap proses korosi dan oksidasi, dengan atau tanpa pencegah
korosi dan oksidasi, termasuk bagian untuk sambungan baut;
b) mempunyai tebal minimal 0,8 mm
3) Komposit alumunium (ACP)
Memiliki ketebalan minimal 3,0 mm
4) Non Logam.
Bahan non logam merupakan bahan non logam tertentu dengan syarat-syarat
bahan
a) Bahan yang digunakan sudah mempunyai hasil uji dari laboraturium
pengujian yang terakreditasi secara Nasional/Internasional tentang
ketahanan terhadap:
➢ cuaca, dengan metode uji setara ASTM G.53-88;
➢ kelembapan nisbi, dengan metode uji setara ASTM D.2247-87;
➢ asam, dengan metoda uji setara ASTM D.1308-87;
➢ kelapukan;
➢ uji mekanik meliputi, daya lengkung dan patah
b) mempunyai tebal minimal 2,0 mm
Seluruh bahan daun rambu yang akan digunakan sudah mempunyai hasil uji dari
laboraturium pengujian yang terakreditasi secara Nasional/Internasional.

d. Lembaran Reflektif
Tipe dan Warna

Dengan ketentuan:
1) nilai sudut pengamatan yang digunakan 0.20 dan 0.50, sedangkan sudut
datang yang digunakan -40.
2) khusus untuk rambu larangan berupa kata-kata dengan warna dasar putih
dan tulisan warna merah, nilai retroreflektif untuk warna merah harus lebih
tinggi daripada nilai retroreflektif warna putih. Nilai retroreflektif warna putih
minimal ASTM Tipe IV.
3) permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang dilengkapi
dengan perekat
4) permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang dilengkapi
dengan perekat berjenis precoated adhesive;
e. Jenis Tiang Rambu
1) Tiang Tunggal
a) Pipa utuh/tanpa sambungan/las (seamless);
b) Jenis pipa medium hitam (zinc coated/hot dip galvanized finishing) bulat
diameter minimal (2”) ditutup rapat dengan plat besi;
c) Jenis besi profil H 100 ukuran 100 mm x 100 mm x 6 mm x 8 mm;
d) Jenis besi profil U ukuran 80 mm x 45 mm x 5 mm (U80) tebal 5 mm
e) Jumlah angkur minimal 2 batang besi siku 3x30x30 mm yang dilas pada
tiang rambu dengan bersilang
f) Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi siku
minimal 3x30x30 mm
g) Bahan tiang dengan beton minimal dengan mutu beton K-250 dan
berbentuk H (panjang sesuai dengan ukuran bahan tiang dari besi).
h) Ukuran pondasi yang pengecoran: ukuran atas 250 mm x 250 mm, bawah
400 mm x 400 mm, kedalaman 600 mm;
i) Mutu beton pondasi minimal K-175
j) Panjang tiang terbenam pondasi 600 mm;
k) Bagian dasar galian pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan dengan
ketebalan 100 mm
l) Tinggi bagian pondasi di atas permukaan tanah 100 mm
2) Tiang F dan kupu-kupu (tiang tunggal)
a) Pipa utuh/tanpa sambungan (seamless);
b) Tiang vertical, horizontal dan diagonal menggunakan ukuran pipa bulat
sebagaimana dalam tabel ukuran tiang untuk rambu konvensional dalam
spesifikasi teknis ini, dan pipa ditutup rapat dengan plat besi dan
dilakukan hot dip galvanized finishing (jenis diameter tiang disesuikan
dengan desain teknis dokumen penawaran yang ditawarkan);
c) Base plate tiang dilas dengan plat, tebal minimal plat 12 mm untuk
dudukan angkur baut, dengan jumlah minimal 4 angkut baut dari bahan
besi beton dengan ukuran diameter 20 mm, panjang 600 mm.
d) Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi siku
minimal 3x30x30 mm
e) Sambungan tiang rambu dengan lengan daun rambu (flange dan bracket)
menggunakan pengikat untuk memperkuat sambungan menjadi kaku
dan kuat;
f) Ukuran pondasi dengan bekisting dengan ukuran atas 600 mm x 600 mm,
bawah 600 mm x 600 mm, kedalaman 1150 mm.
g) Permukaan pondasi dipasang base plate sejenis dengan tiang dengan
ukuran 400x400mm, tebal minimal plat 12 mm untuk dudukan angkur
baut, dengan jumlah minimal 4 angkut baut dengan ukuran diameter 20
mm, panjang 600 mm;
h) Mutu beton pondasi minimal K-250
i) Bagian dasar galian pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan dengan
ketebalan 150 mm
j) Bagian pondasi di atas permukaan tanah 200 mm atau disesuaikan
dengan permukaan tanah dan jalan.
3) Tiang gawang/portal atau gantri dengan tiang ganda atau lebih
a) Pipa utuh/tanpa sambungan/las (seamless);
b) Tiang vertical, horizontal dan diagonal menggunakan ukuran pipa bulat
sebagaimana dalam tabel ukuran tiang untuk rambu konvensional dalam
spesifikasi teknis ini, dan pipa ditutup rapat dengan plat besi dan
dilakukan hot dip galvanized finishing (jenis diameter tiang disesuikan
dengan desain teknis dokumen penawaran yang ditawarkan).
c)Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi siku
minimal 3x30x30 mm
d) Sambungan tiang rambu dengan lengan daun rambu (flange dan bracket)
menggunakan pengikat untuk memperkuat sambungan menjadi kaku
dan kuat.
e) Ukuran pondasi dengan bekisting dengan ukuran atas 800 mm x 800 mm,
bawah 800 mm x 800 mm, kedalaman 1950 mm, atau disesuaikan dengan
bentangan portal (ukuran pondasi dan desain berdasarkan hasil kajian
masing-masing calon penyedia yang tertuang dalam dokumen
penawarannya);
f) Mutu beton pondasi minimal K-250
g) Permukaan pondasi dipasang plat logam sejenis dengan tiang dengan
ukuran 650x650mm, tebal minimal plat 22 mm untuk dudukan angkur
baut, dengan jumlah minimal 6 angkut baut dengan ukuran diameter
22mm, panjang 1000mm (ukuran dan desain berdasarkan hasil kajian
masing-masing calon penyedia yang tertuang dalam dokumen
penawarannya);
h) Bagian pondasi di atas permukaan tahan 200 mm, atau disesuaikan
dengan permukaan tanah dan jalan
4) Tiang Rambu Sementara
a) Jenis pipa bulat diameter minimal (2”) atau besi hollow tebal minimal 20
mm x 20 mm x 2 mm;
5) Desain dan ukuran disesuiakan dengan penawaran;
6) Ukuran pipa bulat untuk tiang konvensioanl
Tabel ukuran tiang rambu lalu lintas konvensional
O.D I.D T W
Inch (mm) (mm) (mm) (Kg/m)
1/8 10,3 6,84 1,73 0,37
1/4 13,7 9,22 2,24 0,63
1/2 21,3 15,76 2,77 1,27
3/4 25,7 20,96 2,87 1,69
1 33,4 26,64 3,38 2,5
1.1/4 42,2 35,08 3,56 3,39
1.1/2 43,3 40,94 3,68 4,05
2 60,3 52,48 3,91 5,44
2.1/2 73,0 62,68 5,16 8,63
3 88,9 77,92 5,49 11,29
4 114,3 108,28 6,02 16,08
5 141,3 128,20 6,55 21,77
6 168,3 154,08 7,11 28,26
8 219,1 202,74 8,18 42,55
10 273,0 254,46 9,27 60,29
12 323,28 303,18 10,31 79,71
14 355,6 333,34 11,13 94,55
16 406,4 381 12,70 123,31
6. Pengukuran dan Pengujian
Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
c. Pengukuran ketebalan pelat dan pipa sebelum fabrikasi pipa;
d. Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized) tiang;
e. Pengukuran ketebalan pelat daun rambu Alluminum Composite Panel (ACP);
f. Pengukuran dimensi pondasi.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder);
b. Kekuatan tarik tiang utama, lengan tiang, bracket, dan base plate (uji
laboratorium);
c. Retro reflektivitas alat pemantul cahaya;
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Teknis.

7. Gambar Teknis As Built Drawing


Peenyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam
format CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambaran Rencana Umum;
b. Gambar Renccana Tiang;
c. Gambar Kontruksi Pemasangan;
d. Gambar Pondasi;
e. Gambar Titik Lokasi Pemasangan (dilengkapi data koordinat);
f. Gambar teknis lain yang diperlukan.

8. Tata cara penempatan serta pemasangan


Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu – Rambu Lalu Lintas Jalan
dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 tentang Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan.

F. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom
Standard, APILL Otonom Cerdas, APILL Pejalan Kaki dan Warning Lith
Konvensional.
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat
Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom yang masih berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang
memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-
BUPBPJ) Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang masih berlaku.
2. Syarat Kualifikasi.
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom meliputi:
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum
dan HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV
hanya akta perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan KBLI No.43216 yang
berlaku efektif, atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang
masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan.
b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)
Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom meliputi:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor
tampak luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik
Sipil/Transportasi/Elektro dan Tenaga Lapangan dengan kualifikasi
minimal STM/SMA, dilengkapi dengan Ijazah, KTP dan Curriculum
Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) Kendaraan truck truck/mobil Pick Up;
b) Mobil Crane;
c) Tangga Telescopic;
d) Elektrikal Toolkit;
e) Alat Ukur (Meteran, AVO Meter, Megger Test, Hammer Test, Earthing
Test, Lux Meter, Thickness Gauge, Galvanis Thickness Gauge);
f) Alat Uji Retroreflektif (Untuk Penyedia Bahan Retroreflektif);
g) Alat boring kabel tanah;
h) Rambu Kerja;
i) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)

Status kepemilikan tersebut angka milik sendiri/sewa/sewa beli


(Dilengkapi dengan bukti kepemilikan masing-masing)
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-
BUPPJ) Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom yang
masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan
ketersediaan bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar
Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan
(TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom
yang dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk perjanjian kerjasama
sesuai dengan kesepakatan sesuai perundang-undangan yang berlaku,
disarankan menggunakan rekening bersama, dan dilengkapi dengan
melampirkan dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan
Jalan Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom sebagai
berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Izin Usaha Industri (IUI) Luminer yang masih berlaku;
c) Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan KBLI No. 27900 atau 27404 yang
sudah berlaku efektif
d) Sertifikat Merek Produk Luminer/Lampu dari Kemenkumham yang
masih berlaku;
e) Sertifikat TKDN Produk Luminer/Lampu (sesuai merk);
f) TD-BUPBPJ Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom
yang masih berlaku;
g) Tenaga ahli dengan kualifikasi minimal S1/DIII Elektro dilengkapi
dengan Ijazah, KTP, BPJS dan Curriculum Vitae yang bersangkutan
dan diketahui oleh Pimpinan Perusahaan;
h) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
i) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan.
j) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gedung produksi, gudang penyimpanan hasil produksi, gudang
penyimpanan bahan baku, peralatan produksi/perakitan luminer dan
komponen kelistrikan lainnya, peralatan memindahkan bahan hasil
produksi/forklif, ruangan pengecekan kualitas produk (quality control)
dan dokumentasi lain yang diperlukan yang disahkan dan
ditandatangai oleh Direktur/Direktur Utama Badan Usaha Penyedia
Bahan yang telah bekerjasama.
6) Menyampaikan surat pernyataan garansi (system beroperasi/spesifikasi
teknis sesuai standard spesifikasi teknis yang ditetapkan) pada masa
pemeliharaan minimal selama 12 (dua belas) bulan, dan apabila tidak
melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka Badan Usaha yang
bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi (turun tayang dari system
e-katalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan perundang
undangan yang berlaku;

7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status


kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan
bahan dari Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati.

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang
ditawarkan, serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan dan Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat
perjanjian kerjasama yang telah sepakati, sebagai berikut:
a) Luminer:
1) Spesifikasi Teknis Luminer;
2) Sertifikat Merk Luminer dari Kemenkumham yang masih berlaku;
3) Sertifikat TKDN untuk komponen utama (luminer) nilai Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)
paling sedikit 40% (empat puluh persen) Termasuk BMP;
4) Sertifikat yang diterbitkan dari laboraturium pengujian yang terakreditasi
oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional
(KAN) yang masih berlaku, meliputi:
(a) Sertifikat ISO 9001:2015
(b) Sertifikat/hasil Uji Intensitas Cahaya (Fotometri) Minimal 500 Cd
untuk luminer bulat penuh 30 cm atau minimal 300 Cd untuk
luminer bulat penuh 20cm
(c) Sertifikat/hasil uji ingress protection (IP) untuk luminer, minimal IP55;
(d) Sertifikat/hasil uji ingress protection (IP) untuk rumah perangkat
kedali APILL minimal IP55
(e) Sertifikat/hasil uji IK rating (impact protection) untuk rumah lampu,
minimal IK08;
(f) Sertifikat/hasil uji tahan getaran untuk luminer, standar uji SNI IEC
60598;
5) Sertifikat/hasil uji electromagnetic compatibility (EMC) yang diterbitkan
dari laboratorium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga akreditasi
international atau laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN);
6) Surat Jaminan garansi minimal 3 (tiga) tahun untuk produk luminer;
7) Surat Jaminan ketersediaan suku cadang minimal 5 (lima) tahun;
8) Surat Pernyataan garansi produk beroperasi normal selama minimal 3
(tiga) tahun

b) Perangkat Kendali APILL:


a) Rician Spesifikasi Teknis Perangkat Kendali APILL;
b) Sertifikat ingress protection (IP) untuk rumah perangkat kedali APILL
minimal IP55 dari laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh Lembaga
akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang
masih berlaku.
c) Surat Pernyataan kesanggupan akan menggunakan produk perangkat
kendalai yang memiliki sertifikat ingress protection (IP) untuk rumah
perangkat kedali APILL minimal IP55 dari laboratorium pengujian yang
terakreditasi oleh Lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite
Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku
c) Bangunan Pondasi
a) Rincian spesifikasi teknis bangunan pondasi;
b) Menyampaikan Surat Pernyataan akan melaksanakan bangunan pondasi
dengan mutu beton minimal K-250 untuk tiang utama dan minimal K-125
untuk tiang pengaman;
c) Menyampaikan Surat Pernyataan akan melaksanakan kegiatan uji mutu
beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder)
d) Kabel
a) Rincian spesifikasi teknis kabel;
b) Surat Pernyataan kesanggupan akan menggunakan kabel yang memenuhi
standard SNI dan penyambungan dengan menggunakan kode
nomenklatur menutur Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011
sesuai spesifikasi teknis yang dipersyaratkan;
c) Surat Pernyataan kesanggupan akan menggunakan isolator dari bahan
thermoplastik atau polyvinyl chloride (PVC), polyethylene (XLPE) dan/atau
ethylene propylene rubber (EPR) dengan suhu penghantar paling tinggi 70
(tujuh puluh) derajat celcius;
d) Surat pernyataan kesanggupan pelaksanaan penyambungan catu daya
PLN dan Pemasangan Kwh Meter (apabila belum ada)

e) Tiang APILL:
a) Rincian Spesifikasi Teknis Tiang;
b) Sertifikat/hasil uji untuk tiang penyangga dengan Yield Strenght 245 M.Pa
dan Tensile Strength minimal 400 M.Pa dari laboratorium pengujian yang
terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite
Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku;
c) Surat pernyataan akan menggunakan material tiang oktagonal dengan
menggunakan bahan structural steel SS400 atau yang setara;
d) Surat Pernyataan kesanggupan proses galvanisasi tiang atau
menyampaikan surat kerjasama dari perusahaan yang bergerak di bidang
pelapisan galvanis (zinc coated/hot dip galvanized) dengan ketebalan
paling sedikit 70 micron;

e) Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM


D4956 (type IV dan type X1) dari laboraturium pengujian asing
terakreditasi oleh lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium
pengujian yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang
masih berlaku (diperoleh dari penyedia bahan retroreflektif);
f) Surat jaminan garansi umur teknis tiang utama minimal 20 (dua puluh)
tahun.

f) Pembumian
a) Rincian spesifikasi system pembumian;
b) Surat Pernyataan kesanggupan akan melaksanakan system
penyambungan dengan pengelasan dan diterminasi dengan bahan
tembaga

g) Metode Pekerjaan:
a) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam
format Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard
baku meliputi gambar general arrangement, detail tiang APILL, luminer,
wiring diagram lengkap, metering, sistem pembumian, sistem koneksi dari
sumber kelistrikan, dari base plate, bracket dan rangka pondasi;
b) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan
pekerjaan pemasangan APILL Otonom secara terperinci, menyampaikan
sekurang-kurangnya manual operasi (gambaran umum, spesifikasi umum,
instalasi, deskripsi operasi, deskripsi set-up dan program) dan manual
pemeliharaan (pemeliharaan preventif, analisa pemasalahan, analisa
trouble shooting, pengukuran tegangan);
c) Menyampaikan Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan uji
beton pondasi, uji pelapisan galvanis tiang, uji kekuatan cahaya berupa
pancaran dan pantulan, uji kemerataan cahaya;

4. Atribut Produk
a. Sub Kategori Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom Standar.
Pengadaan dan Pemasangan Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom Standar, Merk Luminer, Ukuran
Luminer, TKDN Luminer, Jumlah Kaki
1 Nama Produk Simpang, Tipe Simpang, Jenis Tiang,
Bentuk Tiang Overhead, tanpa
DIS/dengan DIS

Contoh:
1. Pengadaan dan Pemasangan Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom Standar TALAS BOGOR
30cm TKDN 50% Simpang 4 tipe 433
LTOR (Left Turn On Red) tiang
lengkung bulat

2. Pengadaan dan Pemasangan Alat


Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom Standar TALAS BOGOR
30cm TKDN 50% Simpang 4 tipe 455
LTOR (Left Turn On Red) tiang siku
octagonal dilengkapi dengan DIS
(Display Information System)
2 Nomor TD-BUPPJ : ………
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
Nama Perusahaan
6 : ………
Penyedia Bahan Luminer
Nomor TD-BUPBPJ
7 : ………
Luminer
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
8 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
9 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Produk
10 :-
Luminer
11 Merek Produk Luminer : (Merek Luminer)
12 Tipe Produk Luminer :-
13 Unit Pengukuran : Set Unit
14 Jenis Produk Luminer : PDN
15 Kode KBKI :….
16 TKDN (Untuk Luminer) :…%
17 Sertifikat TKDN Luminer : No…….
18 Jenis Luminer LED
Tipe 311 (6 Set unit)
Tipe 312, 411 (8 Set unit)
Tipe 322 (9 Set unit)
Jumlah Luminer Primer 3
Tipe 412 (10 Set unit)
19 aspek 30cm
Tipe 323 (11 Set unit)
Tipe 333 , 333L , 422, 422L, (12 Set
unit)
Tipe 423 (14 Set unit)
Tipe 433, 433L, 434, 444, 444L, 445L,
455L (16 Set unit)
Tipe 311 (6 Set unit)
Jumlah Luminer Primer 3
20 Tipe 312, 411 (8 Set unit)
aspek 20cm
Tipe 412 (10 Set unit)
Tipe 412 (2 Set unit)
Jumlah Luminer Tipe 322, 323, 422, 422L (3 Set unit)
21
Sekunder 3 aspek 30cm Tipe 333, 333L, 423, 433, 433L, 434,
444, 444L, 445L, 455L (4 Set unit)
Tipe 312, Tipe 412 (4 Set unit)
Jumlah Luminer 2 aspek Tipe 322, 323, 333, 333L (6 Set unit)
22
20cm pedestrian Tipe 422, 422L, 423, 433, 433L, 434,
444, 444L, 445L, 455L (8 Set unit)
Bahan dan Tebal Rumah Plat aluminium/ABS/Polycarbonat,
23
Luminer tebal minimal 1.8mm
Ingress Protection Rumah
24 Minimal IP55
Luminer
Impact Protection (IK)
25 : (Minimal IK08)
Luminer
26 Umur Teknis Luminer : > 5 Tahun
27 Garansi Luminer : …….Tahun (minimal 3 tahun)
28 EMC Luminer Ya/Tidak
Untuk simpang 3 minimal 6 Signal
Group
29 Perangkat Kendali APILL
Untuk simpang 4 minimal 8 Signal
Group
30 Basis Teknologi Microprocessor
31 Merk Perangkat Kendali ….
Ingress Protection
32 : Minimal IP55
Perangkat Kendali
33 Tipe Perangkat Kendali ….
Tegangan Kerja Perangkat
34 :180-240 VAC
Kendali
Frekuensi kerja Perangkat
35 : 50Hz
Kendali
Output Catu Daya
36 :12V/24VDC 20A
Perangkat Kendali
Jumlah Kelompok sinyal : … (minimal 6
Sinyal)
waktu siklus : ..(min 8 rencana waktu
siklus)
Durasi Siklus : … (maksimal 3 digit
Fasilitas Perangkat decimal)
37 Kendali APILL (Traffic Rencana waktu siklus :
Controller) (manual/otomatis)
Program pemula kerja : Flashing
kemudian all red
Kendali manual : (hold, skip, flashing)
Fasilitas conflict green: Conflict green
dan auto signal auto flashing
Fasilitas indicator : status kerja dan
status gangguan
Fasilitas pemrograman : keypad dan
display
Fasilitas pengaman : watch dog timer,
mcb, fuse, surge protector
Bahan Plat aluminium tebal minimal
1,8mm,
38 Rumah Perangkat Kendali Dengan Rangka, dan dilengkapi lubang
ventilasi udara
Dilengkapi dengan Pondasi
Tegangan keluaran (output) 12
VDC / 24 VDC (sesuai tegangan kerja);
Arus charging : minimal 8 Ampere
39 Power Backup catu daya
Kapasitas battery diperhitungkan untuk
Back-up time 4,5 jam pada beban 400 VA
atau 3 jam pada beban 600 VA
1 set di Perangkat Kendali (Kabel
tembaga BC-16 dilengkapi tombak
40 Pembumian(Grounding)
tembaga minimal 30cm diameter 12 mm
Ditanam sedalam minimal 4 meter
Tipe 322, 323, 333, 333L (3 Set unit)
Tipe 312, 422, 422L, 423, 433, 433 L,
41 Tiang Lurus 434, 444, 444L, 445L, 455L (4 Set unit)
Tipe 311, 412 (6 Set unit)
Tipe 411 (8 Set unit)
42 Tiang Lurus Sekunder Tipe 322, 323, 333, 333L (1 Set unit)
Tipe 312, 412 (2 Set unit)
43 Tiang Lengkung Tipe 322 (3 Set unit)
Tipe 422, 422L (4 Set unit)
Tipe 323 (1 Set unit)
Tipe 312, 412, 423 (2 Set unit)
44 Tiang Siku Lengan 4,5m
Tipe 322 (3 Set unit)
Tipe 422, 422L (4 Set unit)
Tipe 323, 423 (2 Set unit)
Tipe 333, 333L (3 Set unit)
45 Tiang Siku Lengan 7,5m
Tipe 433, 433L, 434, 444, 444L, 445L,
455L (4 Set unit)
NYBY 12 x 1,5mm2, masing-masing
sinyal luminer terhubung langsung
Kabel Tanah untuk Tiang
46 dengan perangkat kendali (volume kabel
Lurus
disesuaikan dengan jumlah luminer dan
tipe simpang)
NYBY 16 x 1,5mm2, masing-masing
sinyal luminer terhubung langsung
Kabel Tanah untuk Tiang
47 dengan perangkat kendali (volume kabel
Overhead
disesuaikan dengan jumlah luminer dan
tipe simpang)
NYBY 4x2,5mm2 terhubung dengan catu
48 Kabel Power/Daya
daya PLN
NYYHY 4x0,75mm2, masing-masing
sinyal luminer terhubung langsung
Kabel dalam tiang
49 dengan perangkat kendali (volume kabel
penyangga
disesuaikan dengan jumlah luminer dan
jenis tiang)
Volume menyesuaikan dengan tipe
50 Galian Jalur Kabel
simpang
Volume menyesuaikan dengan tipe
51 Boring Jalur Kabel
simpang
Jenis (pipa galvanis/HDPE/Pipa PVC)
52 Pelindung Kabel
Ukuran Diameter 2 – 4 inch
53 Jenis Lampu LED
Ukuran Lampu Primer 3
54 Masing-masing aspek 30cm
Aspek
Ukuran Lampu Sekunder
55 Masing-masing aspek 30cm
3 Aspek
Ukuran lampu Pedestrian
56 Masing-masing aspek 20cm
2 aspek
Intensitas Luminer bulat
57 minimal 500 candela
penuh 30 cm
Intensitas Luminer bulat
58 minimal 300 candela
penuh 20 cm
59 Tegangan kerja sistem ……… (nilai VDC/ VAC)
60 Kondisi kerja sistem Ketahanan suhu dan kelembaban nisbi
Bentuk Oktagonal Galvanis
Tinggi ……m (minimal 4m)
Diameter Bawah…….mm (minimal
144mm)
61 Tiang Lurus
Diameter Atas…….(minimal 110mm)
Tebal Plat…….mm (minimal 3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket…..mm x ….mm x …mm
Bentuk Oktagonal Galvanis
Tinggi ……m (minimal 6m)
Diameter Bawah…….mm (minimal
176mm)
62 Tiang Lengkung
Diameter Atas…….mm(minimal 76mm)
Tebal Plat…….mm (minimal 3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Bentuk Tiang vertikal Oktagonal
Galvanis
Bentuk Tiang Horisontal Bulat Galvanis
Tinggi tiang vertikal ……m (min 8m)
63 Tiang Siku Panjang Lengan......... m (4,5m atau 7,5m)
Diameter tiang horisontal ……inch (min
3 inch)
Diameter bawah tiang vertikal ….mm
(min 220mm)
Tebal plat tiang vertikal ….mm (min
4mm)
Tebal plat tiang horisontal ….mm(min
3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Octagonal SS400 atau setara, (hot dip
64 Bahan Tiang galvanized)
Bulat Pipa galvanis (hot dip galvanized)
Ukuran : Diameter, tebal dan Panjang
65 Patok Pengaman Bahan reflektif : ASTM tipe IV
Ukuran Pondasi :
Simpang 3 : 21 buah
66 Jumlah Patok pengaman
Simpang 4 : 27 buah
Tiang Lurus Ukuran PxLxT,
67 Pondasi Tiang Tiang Lengkung =
Tiang Siku =
68 Kualitas Beton Minimal K250
69 Pondasi Patok Pengaman Ukuran PxLxT, Kualitas Pondasi (K…)
70 Catu Daya PLN Minimal : 2200VA
1) SLO diterbitkan setelah instalasi
Penyambungan Catu Daya selesai;
71
PLN 2) Penyambungan daya dan
Pemasangan Kwh Meter
72 Jenis DIS LED (apabila menawarkan dengan DIS)
Single Colour/Dual Colour/Full Colour
73 Warna DIS
(apabila menawarkan dengan DIS)
….. x …… (apabila menawarkan dengan
74 Ukuran DIS
DIS)
P5/P10 (apabila menawarkan dengan
75 Tipe Modul DIS
DIS)
Gambar dalam Format CAD yang
ditawarkan meliputi;
1. Gambar Rencana Umum APILL
Otonom,
2. Gambar Konstruksi Tiang
76 Gambar Teknis Rencana
3. Gambar Wiring Diagram,
4. Gambar Diagram Fase
5. Gambar Sistem Pembumian
6. Gambar Pondasi
7. Gambar Patok Pengaman
Format CAD sesuai hasil pemasangan
(As Built Drawing) meliputi;
1. Gambar Simpang
2. gambar Konstruksi Tiang
Gambar Teknis As Built
77 3. Gambar Wiring Diagram
Drawing
4. Gambar Diagram Fase
5. Gambar sistem pembumian
6. Gambar Pondasi
7. Gambar Patok Pengaman
Setelah proses pembangunan konstruksi
dan pemasangan seluruh komponen
APILL Otonom selesai dilaksanakan,
maka Pelaksana Pekerjaan wajib
melaksanakan Uji Fungsi APILL Otonom
untuk menilai fungsional dan
Uji Fungsi APILL Otonom
78 operasional seluruh peralatan terpasang
Terpasang
dengan kinerja teknis yang merujuk
pada parameter-parameter teknis
Pelaksanaan dan hasil Uji Fungsi APILL
Otonom dituangkan dalam Berita Acara
Uji Fungsi oleh setiap wakil masing-
masing pihak yang hadir.
melaksanakan Training dan
Familiarisasi terkait dengan:
1) Pengenalan perangkat terpasang;
2) Tata cara pengoperasian dan
79 Training dan familiarisasi pemeliharaan APILL Otonom
terpasang;
3) Tata cara pemograman untuk
operasional kinerja APILL Otonom
terpasang.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
3) Sertifikat ISO 9001 : 2015
4) Sertifikat/Hasil Uji yang
80 Lampiran Dokumen Dipersyaratkan.
5) Dokumen hasil uji fotometri (sesuai
merek dan tipe lampu)
6) Brosur
7) Metode Pelaksanaan
1. Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana
pemasangan bersama dengan PPK;
2. Lokasi rencana pemasangan sudah
tersedia Jaringan Listrik Tegangan
Rendah PLN;
3. Perkerasan tanah atau bangunan
pada titik lokasi rencana
pemasangan pondasi masih dapat
Syarat dan Ketentuan dilakukan penggalian secara
81
Lainnya manual/bukan titik objek yang
memerlukan penanganan khusus
4. Mobilisasi material pemasangan
harus dapat dilakukan dengan
kendaraan roda 4
5. Sebelum pelaksanaan order oleh PPK,
PPK dapat melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dokumen dan
spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
6. Pembayaran yang akan disepakati
antara penyedia dengan PPK
dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari
pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan
sesuai dengan standart spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
7. Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh
PPK;
8. Sebelum serah terima pekerjaan,
owner dapat melakukan verifikasi as
built drawing, hasil uji yang
dipersyaratkan dan back-up volume
pekerjaan.
Apabila Penyedia tidak dapat
memenuhi standar spesifikasi teknis
dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non
aktif dari sistem e-Katalog tanpa
tuntutan apapun dari penyedia.
Informasi Sertifikat Produk, Jaminan
Produk, Jaminan Purna Jual, Suku
82 Keterangan lainnya cadang, dll.
Analisa kebutuhan perangkat sesuai
dengan tipe simpang.
b. Sub Kategori Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom Smart.

Pengadaan dan Pemasangan Alat


Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom Standar, Merk Luminer, Ukuran
Luminer, TKDN Luminer, Jumlah Kaki
Simpang, Tipe Simpang, Jenis Tiang,
Bentuk Tiang Overhead, tanpa
DIS/dengan DIS, Model detektor
(Presence/Klasifikasi/Counting)
1 Nama Produk
Contoh:
1. Pengadaan dan Pemasangan Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom Smart TALAS BOGOR 30cm
TKDN 50% Simpang 4 tipe 433 LTOR
(Left Turn On Red) tiang lengkung
bulat jenis detector presence

2. Pengadaan dan Pemasangan Alat


Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom Smart TALAS BOGOR 30cm
TKDN 50% Simpang 4 tipe 455 LTOR
(Left Turn On Red) tiang siku
octagonal dilengkapi dengan DIS
(Display Information System) jenis
detector counting

3. Pengadaan dan Pemasangan Alat


Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom Smart TALAS BOGOR TKDN
50% Simpang 4 tipe 455 LTOR (Left
Turn On Red) tiang siku octagonal
dilengkapi dengan DIS (Display
Information System) jenis detector
counting kamera PTZ
2 Nomor TD-BUPPJ : ………
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
Nama Perusahaan
6 : ………
Penyedia Bahan Luminer
Nomor TD-BUPBPJ
7 : ………
Luminer
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
8 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
9 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Produk
10 :-
Luminer
11 Merek Produk Luminer : (Merek Luminer)
12 Tipe Produk Luminer :-
13 Unit Pengukuran : Set Unit
14 Jenis Produk Luminer : PDN
15 Kode KBKI :….
16 TKDN (Untuk Luminer) :…%
17 Sertifikat TKDN Luminer : No…….
18 Jenis Luminer LED
Tipe 311 (6 Set unit)
Jumlah Luminer Primer 3 Tipe 312, 411 (8 Set unit)
19 aspek 30cm Tipe 322 (9 Set unit)
Tipe 412 (10 Set unit)
Tipe 323 (11 Set unit)
Tipe 333 , 333L , 422, 422L, (12 Set
unit)
Tipe 423 (14 Set unit)
Tipe 433, 433L, 434, 444, 444L, 445L,
455L (16 Set unit)
Tipe 311 (6 Set unit)
Jumlah Luminer Primer 3
20 Tipe 312, 411 (8 Set unit)
aspek 20cm
Tipe 412 (10 Set unit)
Tipe 412 (2 Set unit)
Jumlah Luminer Tipe 322, 323, 422, 422L (3 Set unit)
21
Sekunder 3 aspek 30cm Tipe 333, 333L, 423, 433, 433L, 434,
444, 444L, 445L, 455L (4 Set unit)
Tipe 312, Tipe 412 (4 Set unit)
Jumlah Luminer 2 aspek Tipe 322, 323, 333, 333L (6 Set unit)
22
20cm pedestrian Tipe 422, 422L, 423, 433, 433L, 434,
444, 444L, 445L, 455L (8 Set unit)
Plat aluminium/ABS/Polycarbonat,
23 Bahan Rumah Luminer
tebal minimal 1.8mm
Ingress Protection Rumah
24 Minimal IP55
Luminer
Impact Protection (IK)
25 : (Minimal IK08)
Rumah Luminer
Umur Teknis Luminer : Minimal 5 Tahun
26 Garansi Luminer : …….Tahun (minimal 3 tahun)
27 EMC Luminer Ya/Tidak
Untuk simpang 3 minimal 6 Signal
Group
28 Perangkat Kendali APILL
Untuk simpang 4 minimal 8 Signal
Group
29 Basis Teknologi Microprocessor
30 Merk Perangkat Kendali ….
Ingress Protection
31 : Minimal IP55
Perangkat Kendali
32 Tipe Perangkat Kendali ….
Tegangan Kerja Perangkat
33 :180-240 VAC
Kendali
Frekuensi kerja Perangkat
34 : 50Hz
Kendali
Output Catu Daya
35 : 12V/24VDC 20A
Perangkat Kendali
Jumlah Kelompok sinyal : … (minimal 6
Sinyal)
waktu siklus : ..(min 8 rencana waktu
siklus)
Fasilitas Perangkat
Durasi Siklus : … (maksimal 3 digit
36 Kendali APILL (Traffic
decimal)
Controller)
Rencana waktu siklus :
(manual/otomatis)
Program pemula kerja : Flashing
kemudian all red
Kendali manual : (hold, skip, flashing)
Fasilitas conflict green: Conflict green
dan auto signal auto flashing
Fasilitas indicator : status kerja dan
status gangguan
Fasilitas pemrograman : keypad dan
display
Fasilitas pengaman : watch dog timer,
mcb, fuse, surge protector
Bahan Plat aluminium tebal minimal
1,8mm,
37 Rumah Perangkat Kendali Dengan Rangka, dan dilengkapi lubang
ventilasi udara
Dilengkapi dengan Pondasi
Tegangan keluaran (output) 12
VDC / 24 VDC (sesuai tegangan kerja);
Arus charging : minimal 8 Ampere
38 Power Backup catu daya
Kapasitas battery diperhitungkan untuk
Back-up time 4,5 jam pada beban 400
VA atau 3 jam pada beban 600 VA
1 set di Perangkat Kendali (Kabel
tembaga BC-16 dilengkapi tombak
39 Pembumian(Grounding)
tembaga minimal 30cm diameter 12mm
Ditanam sedalam minimal 4 meter
Tipe 322, 323, 333, 333L (3 Set unit)
Tipe 312, 422, 422L, 423, 433, 433 L,
40 Tiang Lurus 434, 444, 444L, 445L, 455L (4 Set unit)
Tipe 311, 412 (6 Set unit)
Tipe 411 (8 Set unit)
41 Tiang Lurus Sekunder Tipe 322, 323, 333, 333L (1 Set unit)
Tipe 312, 412 (2 Set unit)
42 Tiang Lengkung Tipe 322 (3 Set unit)
Tipe 422, 422L (4 Set unit)
Tipe 323 (1 Set unit)
Tipe 312, 412, 423 (2 Set unit)
43 Tiang Siku Lengan 4,5m
Tipe 322 (3 Set unit)
Tipe 422, 422L (4 Set unit)
Tipe 323, 423 (2 Set unit)
Tipe 333, 333L (3 Set unit)
44 Tiang Siku Lengan 7,5m
Tipe 433, 433L, 434, 444, 444L, 445L,
455L (4 Set unit)
NYBY 12 x 1,5mm2, masing-masing
sinyal luminer terhubung langsung
Kabel Tanah untuk Tiang
45 dengan perangkat kendali (volume kabel
Lurus
disesuaikan dengan jumlah luminer dan
tipe simpang)
NYBY 16 x 1,5mm2, masing-masing
Kabel Tanah untuk Tiang
46 sinyal luminer terhubung langsung
Overhead
dengan perangkat kendali (volume kabel
disesuaikan dengan jumlah luminer dan
tipe simpang)
NYBY 4x2,5mm2 terhubung dengan catu
47 Kabel Power/Daya
daya PLN
NYYHY 4x0,75mm2, masing-masing
sinyal luminer terhubung langsung
Kabel dalam tiang
48 dengan perangkat kendali (volume kabel
penyangga
disesuaikan dengan jumlah luminer dan
jenis tiang)
Volume menyesuaikan dengan tipe
49 Galian Jalur Kabel
simpang
Volume menyesuaikan dengan tipe
50 Boring Jalur Kabel
simpang
Jenis (pipa galvanis/HDPE/Pipa PVC)
51 Pelindung Kabel
Ukuran Diameter 2 – 4 inch
52 Jenis Lampu LED
Ukuran Lampu Primer 3
53 Masing-masing aspek 30cm
Aspek
Ukuran Lampu Sekunder
54 Masing-masing aspek 30cm
3 Aspek
Ukuran lampu Pedestrian
55 Masing-masing aspek 20cm
2 aspek
Intensitas Luminer bulat
56 minimal 500 candela
penuh 30 cm
Intensitas Luminer bulat
57 minimal 300 candela
penuh 20 cm
58 Tegangan kerja sistem ……… (nilai VDC/ VAC)
59 Kondisi kerja sistem Ketahanan suhu dan kelembaban nisbi
Bentuk Oktagonal Galvanis
Tinggi ……m (minimal 4m)
Diameter Bawah…….mm (minimal
144mm)
60 Tiang Lurus
Diameter Atas…….(minimal 110mm)
Tebal Plat…….mm (minimal 3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Bentuk Oktagonal Galvanis
Tinggi ……m (minimal 6m)
Diameter Bawah…….mm (minimal
176mm)
61 Tiang Lengkung
Diameter Atas…….mm(minimal 76mm)
Tebal Plat…….mm (minimal 3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Bentuk Tiang vertikal Oktagonal
Galvanis
62 Tiang Siku Bentuk Tiang Horisontal Bulat Galvanis
Tinggi tiang vertikal ……m (min 8m)
Panjang Lengan......... m (4,5m atau 7,5m)
Diameter tiang horisontal ……inch (min
3 inch)
Diameter bawah tiang vertikal ….mm
(min 220mm)
Tebal plat tiang vertikal ….mm (min
4mm)
Tebal plat tiang horisontal ….mm(min
3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Octagonal SS400 atau setara, (hot dip
63 Bahan Tiang galvanized)
Bulat Pipa galvanis (hot dip galvanized)
Ukuran : Diameter, tebal dan Panjang
64 Patok Pengaman Bahan reflektif : ASTM tipe IV
Ukuran Pondasi :
Simpang 3 : 21 buah
65 Jumlah Patok pengaman
Simpang 4 : 27 buah
Tiang Lurus Ukuran PxLxT,
66 Ukuran Pondasi Tiang Tiang Lengkung =
Tiang Siku =
67 Kualitas Beton Minimal K250
68 Pondasi Patok Pengaman Ukuran PxLxT, Kualitas Pondasi (K…)
69 Catu Daya PLN Minimal : 2200VA
1) SLO diterbitkan setelah instalasi
Penyambungan Catu Daya selesai;
70
PLN 2) Penyambungan daya dan
Pemasangan Kwh Meter
71 Jenis DIS LED (apabila menawarkan dengan DIS)
Single Colour/Dual Colour/Full Colour
72 Warna DIS
(apabila menawarkan dengan DIS)
….. x ……(apabila menawarkan dengan
73 Ukuran DIS
DIS)
P5/P10 (apabila menawarkan dengan
74 Tipe Modul DIS
DIS)
Alat Pendeteksi Basis deteksi Radar atau Basis deteksi
75
Kendaraan (Detektor) VID
Jumlah jalur deteksi
76 ….. lajur
Detektor
77 Model deteksi kendaraan Presence/Klasifikasi/Counting
78 Jenis Kamera Detektor Fixed / PTZ
Merek dan Tipe
79 ….(merek dan tipe detektor/kamera)
Detektor/Kamera
80 Audio Announcer Ya/tidak
Detektor dipasang pada tiang siku
Tipe 312 , 412 (minimal 2 kaki simpang)
81 Jumlah Detektor
Tipe 322, 323, 333, 333L (minimal 3
kaki simpang)
422, 422L, 423, 433, 433L, 434, 444,
444L, 445L, 455L (minimal 4 kaki
simpang)
Gambar dalam Format CAD yang
ditawarkan meliputi;
1. Gambar Rencana Umum APILL
Otonom,
2. Gambar Konstruksi Tiang
82 Gambar Teknis Rencana
3. Gambar Wiring Diagram,
4. Gambar Diagram waktu siklus
5. Gambar Sistem Pembumian
6. Gambar Pondasi
7. Gambar Patok Pengaman
Format CAD sesuai hasil pemasangan
(As Built Drawing) meliputi;
1. Gambar Simpang
2. gambar Konstruksi Tiang
Gambar Teknis As Built
83 3. Gambar Wiring Diagram
Drawing
4. 5. Gambar sistem pembumian
6. Gambar Pondasi
7. Gambar Patok Pengaman
Dan gambar lain yang diperlukan
Setelah proses pembangunan konstruksi
dan pemasangan seluruh komponen
APILL Otonom selesai dilaksanakan,
maka Pelaksana Pekerjaan wajib
melaksanakan Uji Fungsi APILL Otonom
untuk menilai fungsional dan
Uji Fungsi APILL Otonom
84 operasional seluruh peralatan terpasang
Terpasang
dengan kinerja teknis yang merujuk
pada parameter-parameter teknis
Pelaksanaan dan hasil Uji Fungsi APILL
Otonom dituangkan dalam Berita Acara
Uji Fungsi oleh setiap wakil masing-
masing pihak yang hadir.
melaksanakan Training dan
Familiarisasi terkait dengan:
1) Pengenalan perangkat terpasang;
2) Tata cara pengoperasian dan
85 Training dan familiarisasi pemeliharaan APILL Otonom
terpasang;
3) Tata cara pemograman untuk
operasional kinerja APILL Otonom
terpasang.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
3) Sertifikat ISO 9001 : 2015
86 Lampiran Dokumen 4) Sertifikat/Hasil Uji yang
Dipersyaratkan.
5) Dokumen hasil uji fotometri (sesuai
merek dan tipe lampu)
6) Brosur
7) Metode Pelaksanaan
1. Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana
pemasangan bersama dengan PPK;
2. Lokasi rencana pemasangan sudah
tersedia Jaringan Listrik Tegangan
Rendah PLN;
3. Perkerasan tanah atau bangunan
pada titik lokasi rencana
pemasangan pondasi masih dapat
dilakukan penggalian secara
manual/bukan titik objek yang
memerlukan penanganan khusus
4. Mobilisasi material pemasangan
harus dapat dilakukan dengan
kendaraan roda 4
5. Sebelum pelaksanaan order oleh PPK,
PPK dapat melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dokumen dan
spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
6. Pembayaran yang akan disepakati
antara penyedia dengan PPK
Syarat dan Ketentuan
87 dilaksanakan dapat dalam bentuk
Lainnya
termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari
pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan
sesuai dengan standart spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
7. Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh
PPK;
8. Sebelum serah terima pekerjaan,
owner dapat melakukan verifikasi as
built drawing, hasil uji yang
dipersyaratkan dan back-up volume
pekerjaan
Apabila Penyedia tidak dapat
memenuhi standar spesifikasi teknis
dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non
aktif dari sistem e-Katalog tanpa
tuntutan apapun dari penyedia
Informasi Sertifikat Produk, Jaminan
88 Keterangan lainnya Produk, Jaminan Purna Jual, Suku
cadang, dll.
Analisa kebutuhan perangkat sesuai
dengan tipe simpang.

c. Sub Kategori Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Pejalan Kaki.
Pengadaan dan Pemasangan Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom Pejalan Kaki, Merk Luminer,
Ukuran Luminer, TKDN Luminer, Jenis
Tiang, Bentuk Tiang Overhead Jumlah
Arah Jumlah Tiang Overhead
1 Nama Produk
Contoh:
Pengadaan dan Pemasangan Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom Pejalan Kaki TALAS BOGOR
30cm TKDN 50% tiang lengkung bulat
dua arah satu tiang overhead
2 Nomor TD-BUPPJ : ………
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
Nama Perusahaan
6 : ………
Penyedia Bahan Luminer
Nomor TD-BUPBPJ
7 : ………
Luminer
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
8 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
9 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Produk
10 :-
Luminer
11 Merek Produk Luminer : (Merek Luminer)
12 Tipe Produk Luminer :-
13 Unit Pengukuran : Set Unit
14 Jenis Produk Luminer : PDN
15 Kode KBKI :….
16 TKDN (Untuk Luminer) :…%
17 Sertifikat TKDN Luminer : No…….
18 Jenis Luminer LED
Jumlah Luminer Primer 3 (tiga) aspek 30cm …. Set
19
3 (tiga) aspek 20cm …. set
Jumlah Luminer 3 (tiga) aspek 30cm …. set
20
Sekunder 3 (tiga) aspek 20cm …. set
Jumlah Luminer 2 (dua) aspek 30cm …. set
21
Pedestrian 2 aspek 30cm 2 (dua) aspek 20cm …. set
Plat aluminium/ABS/Polycarbonat,
22 Bahan Rumah Luminer
tebal minimal 1.8mm
Ingress Protection Rumah
23 Minimal IP55
Luminer
Impact Protection (IK)
24 : (Minimal IK08)
Luminer
25 Umur Teknis Luminer : > 5 Tahun
26 Garansi Luminer : …….Tahun (minimal 3 tahun)
27 EMC Luminer Ya/Tidak
28 Perangkat Kendali APILL minimal 2 kelompok sinyal
29 Basis Teknologi Microprocessor
30 Merk Perangkat Kendali ….
31 Tipe Perangkat Kendali ….
Tegangan Kerja Perangkat
32 :180-240 VAC
Kendali
Frekuensi kerja Perangkat
33 : 50Hz
Kendali
Output Catu Daya
34 : 12V/24VDC 20A
Perangkat Kendali
Fasilitas Perangkat
Sesuai dengan spesifikasi teknis APILL
35 Kendali APILL (Traffic
Pejalan Kaki
Controller) Pejalan Kaki
36 Audio Announcer Ya/Tidak
Bahan Plat aluminium tebal minimal
1,8mm,
37 Rumah Perangkat Kendali Dengan Rangka, dan dilengkapi lubang
ventilasi udara
Dilengkapi dengan Pondasi
Tegangan keluaran (output) 12
VDC / 24 VDC (sesuai tegangan kerja);
Arus charging : minimal 8 Ampere
38 Power Backup catu daya
Kapasitas battery diperhitungkan untuk
Back-up time 4,5 jam pada beban 400
VA atau 3 jam pada beban 600 VA.
1 set di Perangkat Kendali (Kabel
tembaga BC-16 dilengkapi tombak
39 Pembumian(Grounding) tembaga minimal 30cm diameter 12mm
Ditanam sedalam minimal 4 meter dan
resistance max 5 Ohm
NYBY 12 x 1,5mm2, masing-masing
Kabel Tanah untuk Tiang sinyal luminer terhubung langsung
40
Lurus dengan perangkat kendali (volume kabel
disesuaikan dengan jumlah luminer)
NYBY 16 x 1,5mm2, masing-masing
Kabel Tanah untuk Tiang sinyal luminer terhubung langsung
41
Overhead dengan perangkat kendali (volume kabel
disesuaikan dengan jumlah luminer)
NYBY 4x2,5mm2 terhubung dengan catu
42 Kabel Power/Daya
daya PLN
NYYHY 4x0,75mm2, masing-masing
sinyal luminer terhubung langsung
Kabel dalam tiang
43 dengan perangkat kendali (volume kabel
penyangga
disesuaikan dengan jumlah luminer dan
jenis tiang)
44 Galian Jalur Kabel Volume menyesuaikan dengan tipe lajur
45 Boring Jalur Kabel Volume menyesuaikan dengan tipe lajur
Jenis (pipa galvanis/HDPE/Pipa PVC)
46 Pelindung Kabel
Ukuran Diameter 2 – 4 inch
47 Jenis Lampu LED
Ukuran Lampu Primer 3
48 Masing-masing aspek 30cm
Aspek
Ukuran Lampu Sekunder
49 Masing-masing aspek 30cm
3 Aspek
Ukuran lampu Pedestrian
50 Masing-masing aspek 20cm
2 aspek
Intensitas Luminer bulat
51 minimal 500 candela
penuh 30 cm
Intensitas Luminer bulat
52 minimal 300 candela
penuh 20 cm
53 Tegangan kerja sistem ……… (nilai VDC/ VAC)
54 Kondisi kerja sistem Ketahanan suhu dan kelembaban nisbi
Bentuk Oktagonal Galvanis
Tinggi ……m (minimal 4m)
Diameter Bawah…….mm (minimal
144mm)
55 Tiang Lurus
Diameter Atas…….(minimal 110mm)
Tebal Plat…….mm (minimal 3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Bentuk Oktagonal Galvanis
Tinggi ……m (minimal 6m)
Diameter Bawah…….mm (minimal
176mm)
56 Tiang Lengkung
Diameter Atas…….mm(minimal 76mm)
Tebal Plat…….mm (minimal 3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Bentuk Tiang vertikal Oktagonal
Galvanis
Bentuk Tiang Horisontal Bulat Galvanis
Tinggi tiang vertikal ……m (min 8m)
57 Tiang Siku Panjang Lengan......... m (4,5m atau 7,5m)
Diameter tiang horisontal ……inch (min
3 inch)
Diameter bawah tiang vertikal ….mm
(min 220mm)
Tebal plat tiang vertikal ….mm (min
4mm)
Tebal plat tiang horisontal ….mm(min
3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Octagonal SS400 atau setara, (hot dip
58 Bahan Tiang galvanized)
Bulat Pipa galvanis (hot dip galvanized)
Ukuran : Diameter, tebal dan Panjang
59 Patok Pengaman Bahan reflektif : ASTM tipe IV
Ukuran Pondasi :
60 Jumlah Patok pengaman Minimal 3 buah per tiang
Tiang Lurus Ukuran PxLxT,
61 Pondasi Tiang Tiang Lengkung =
Tiang Siku =
62 Kualitas Beton Minimal K250
63 Pondasi Patok Pengaman Ukuran PxLxT, Kualitas Pondasi (K…)
64 Catu Daya PLN Minimal : 2200VA
1) SLO diterbitkan setelah instalasi
Penyambungan Catu Daya selesai;
65
PLN 2) Penyambungan daya dan
Pemasangan Kwh Meter
Gambar dalam Format CAD yang
ditawarkan meliputi;
1. Gambar Rencana Umum APILL
Otonom,
2. Gambar Konstruksi Tiang
66 Gambar Teknis Rencana
3. Gambar Wiring Diagram,
4. Gambar Diagram Waktu siklus
5. Gambar Sistem Pembumian
6. Gambar Pondasi
7. Gambar Patok Pengaman
Format CAD sesuai hasil pemasangan
(As Built Drawing) meliputi;
1. Gambar Simpang
2. gambar Konstruksi Tiang
Gambar Teknis As Built
67 3. Gambar Wiring Diagram
Drawing
4. Gambar Diagram waktu siklus
5. Gambar sistem pembumian
6. Gambar Pondasi
7. Gambar Patok Pengaman
Setelah proses pembangunan konstruksi
dan pemasangan seluruh komponen
APILL Pejalan Kaki selesai dilaksanakan,
Uji Fungsi APILL Pejalan
68 maka Pelaksana Pekerjaan wajib
Kaki
melaksanakan Uji Fungsi APILL Pejalan
Kaki untuk menilai fungsional dan
operasional seluruh peralatan terpasang
dengan kinerja teknis yang merujuk
pada parameter-parameter teknis
Pelaksanaan dan hasil Uji Fungsi APILL
Pejalan Kaki dituangkan dalam Berita
Acara Uji Fungsi oleh setiap wakil
masing-masing pihak yang hadir.
melaksanakan Training dan
Familiarisasi terkait dengan:
1) Pengenalan perangkat terpasang;
2) Tata cara pengoperasian dan
69 Training dan familiarisasi pemeliharaan APILL Pejalan Kaki
terpasang;
3) Tata cara pemograman untuk
operasional kinerja APILL Pejalan Kaki
terpasang.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
3) Sertifikat ISO 9001 : 2015
4) Sertifikat/Hasil Uji yang
70 Lampiran Dokumen Dipersyaratkan.
5) Dokumen hasil uji fotometri (sesuai
merek dan jenis aspek luminer)
6) Brosur
7) Metode Pelaksanaan
1. Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana
pemasangan bersama dengan PPK;
2. Lokasi rencana pemasangan sudah
tersedia Jaringan Listrik Tegangan
Rendah PLN;
3. Perkerasan tanah atau bangunan
pada titik lokasi rencana
pemasangan pondasi masih dapat
dilakukan penggalian secara
manual/bukan titik objek yang
memerlukan penanganan khusus
4. Mobilisasi material pemasangan
Syarat dan Ketentuan
71 harus dapat dilakukan dengan
Lainnya
kendaraan roda 4
5. Sebelum pelaksanaan order oleh PPK,
PPK dapat melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dokumen dan
spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
6. Pembayaran yang akan disepakati
antara penyedia dengan PPK
dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari
pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan
sesuai dengan standart spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
7. Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
8. Sebelum serah terima pekerjaan,
owner dapat melakukan verifikasi as
built drawing, hasil uji yang
dipersyaratkan dan back-up volume
pekerjaan.
Apabila Penyedia tidak dapat
memenuhi standar spesifikasi teknis
dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non
aktif dari sistem e-Katalog tanpa
tuntutan apapun dari penyedia.
Informasi Sertifikat Produk, Jaminan
Produk, Jaminan Purna Jual, Suku
72 Keterangan lainnya cadang, dll.
Analisa kebutuhan perangkat sesuai
dengan jumlah dan tipe lajur.

d. Sub Kategori Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom Warning Lith
Konvensional
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom Satu
Warna (Warning Light) Merk Luminer,
Ukuran Luminer, TKDN Luminer, Jenis
Tiang, Bentuk Tiang Overhead,
1 Nama Produk
Contoh:
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom Satu
Warna (Warning Light) TALAS BOGOR
30cm TKDN 50% Tiang Lengkung Bulat
2 Nomor TD-BUPPJ : ………
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
Nama Perusahaan
6 : ………
Penyedia Bahan Luminer
Nomor TD-BUPBPJ
7 : ………
Luminer
Nomor Perjanjian
8 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Kerjasama Pembuat
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
9 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Produk
10 :-
Luminer
11 Merek Produk Luminer : (Merek Luminer)
12 Tipe Produk Luminer :-
13 Unit Pengukuran : Set Unit
14 Jenis Produk Luminer : PDN
15 Kode KBKI :….
16 TKDN (Untuk Luminer) :…%
17 Sertifikat TKDN Luminer : No…….
18 Jenis Luminer LED
Ingress Protection
19 : (Minimal IP55)
Luminer
20 Jumlah Aspek 2 aspek/set
21 Ukuran Luminer 30cm
Tiang Lurus 1 set
22 Jumlah Luminer
Tiang lengkung/siku 2 set
…Cd
Intensitas Cahaya
23 ( Ø30 cm minimal 500Cd)
Luminer
(Ø20 cm minimal 300Cd)
24 Tegangan Kerja : 12V/24V DC
Bahan dan Tebal Rumah : Aluminium/ABS/Polycarbonat, tebal
25
Luminer minimal 1.8mm
Ingress Protection Rumah
26 : (Minimal IP55)
Luminer
Impact Protection (IK)
27 : (Minimal IK08)
Rumah Luminer
28 Umur Teknis Luminer : ≥ 5 Tahun
29 Garansi Luminer : …….Tahun (minimal 3 tahun)
30 EMC Luminer Ya/Tidak
Basis Teknologi Perangkat
31 Microprocessor
Kendali Warning Light
32 Merk Perangkat Kendali ….
Ingress Protection
33 : Minimal IP55
Perangkat Kendali
34 Tipe Perangkat Kendali ….
Tegangan Kerja Perangkat
35 : 180-240 VAC
Kendali
Frekuensi kerja Perangkat
36 : 50Hz
Kendali
Output Catu Daya
37 :12V/24VDC 20A
Perangkat Kendali
Mode Operasi Perangkat Flash/Flip-Flop, Periode Flip-Flop 0,5-2
38
Kendali Warning Light detik
Bahan Plat aluminium tebal minimal
1,8mm,
39 Rumah Perangkat Kendali Dengan Rangka, dan dilengkapi lubang
ventilasi udara
Dilengkapi dengan Pondasi
NYBY 16 x 1,5mm2, masing-masing sinyal
luminer terhubung langsung dengan
Kabel Tanah untuk Tiang
40 perangkat kendali (volume kabel
Overhead
disesuaikan dengan jumlah luminer dan
tipe simpang)
NYBY 4x2,5mm2 terhubung dengan catu
41 Kabel Power/Daya
daya PLN
NYYHY 4x0,75mm2, masing-masing sinyal
luminer terhubung langsung dengan
Kabel dalam tiang
42 perangkat kendali (volume kabel
penyangga
disesuaikan dengan jumlah luminer dan
jenis tiang)
43 Galian Jalur Kabel Volume menyesuaikan
44 Boring Jalur Kabel Volume menyesuaikan
Jenis (pipa galvanis/HDPE/Pipa PVC)
45 Pelindung Kabel
Ukuran Diameter 2 – 4 inch
46 Catu Daya PLN Minimal : 2200VA
1) SLO diterbitkan setelah instalasi
Penyambungan Catu Daya selesai;
47
PLN 2) Penyambungan daya dan Pemasangan
Kwh Meter
Kapasitas minimal battery 100 Ah/24V
48 Power Backup catu daya (2400 Wh) termasuk system charger dan
automatic transfer switch
1 set di Perangkat Kendali (Kabel tembaga
BC-16 dilengkapi tombak tembaga
49 Pembumian(Grounding)
minimal 30cm diameter 12mm
Ditanam sedalam minimal 4 meter
Tinggi ……m (minimal 4m)
Diameter Bawah…….mm (minimal
144mm)
50 Tiang Lurus Diameter Atas…….(minimal 110mm)
Tebal Plat…….mm (minimal 3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Tinggi ……m (minimal 6m)
Diameter Bawah…….mm (minimal
176mm)
51 Tiang Lengkung Diameter Atas…….mm(minimal 76mm)
Tebal Plat…….mm (minimal 3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket…..mm x ….mm x …mm
52 Tiang Siku Tinggi tiang vertikal ……m (min 8m)
Panjang Lengan .........m (4,5m atau 7,5m)
Diameter tiang horisontal .......... nch (min 3
inch)
Diameter bawah tiang vertikal ….mm (min
220mm)
Tebal plat tiang vertikal ….mm (min 4mm)
Tebal plat tiang horisontal ….mm(min
3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Octagonal SS400 atau setara, (hot dip
53 Bahan Tiang galvanized)
Bulat Pipa galvanis (hot dip galvanized)
Ukuran : Diameter, tebal dan Panjang
54 Patok Pengaman Bahan reflektif : ASTM tipe IV
Ukuran Pondasi :
55 Jumlah Patok Pengaman : Minimal 2 buah
56 Pondasi Tiang : mutu beton minimal K250
Tiang Lurus Ukuran PxLxT
57 Ukuran Pondasi Tiang Tiang Lengkung =
Tiang Siku =
58 Pondasi Patok Pengaman Ukuran PxLxT, Kualitas Pondasi (K…)
Gambar dalam Format CAD yang
ditawarkan meliputi;
1. Gambar Rencana Umum Warning
Light
59 Gambar Teknis Rencana 2. Gambar Konstruksi Tiang
3. Gambar Wiring Diagram,
4. Gambar Sistem Pembumian
5. Gambar Pondasi
6. Gambar Patok Pengaman
Format CAD sesuai hasil pemasangan (As
Built Drawing) meliputi;
1. gambar Konstruksi Tiang
Gambar Teknis Asbuilt
60 2. Gambar Wiring Diagram
Drawing
3. Gambar sistem pembumian
4. Gambar Pondasi
5. Gambar Patok Pengaman
Setelah proses pembangunan konstruksi
dan pemasangan seluruh komponen
Warning Light tenaga surya selesai
dilaksanakan, maka Pelaksana Pekerjaan
wajib melaksanakan Uji Fungsi Warning
Uji Fungsi Warning Light light tenaga surya untuk menilai
61
Terpasang fungsional dan operasional seluruh
peralatan terpasang dengan kinerja teknis
yang merujuk pada parameter-parameter
teknis
Pelaksanaan dan hasil Uji Fungsi Warning
Light tenaga surya dituangkan dalam
Berita Acara Uji Fungsi oleh setiap wakil
masing-masing pihak yang hadir.
melaksanakan Training dan Familiarisasi
terkait dengan:
1) Pengenalan perangkat terpasang;
2) Tata cara pengoperasian dan
62 Training dan familiarisasi
pemeliharaan Warning Light terpasang;
3) Tata cara pemograman untuk
operasional kinerja Warning Light
terpasang.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
3) Sertifikat ISO 9001 : 2015
4) Sertifikat/Hasil Uji yang
63 Lampiran Dokumen Dipersyaratkan.
5) Dokumen hasil uji fotometri (sesuai
merek dan tipe lampu)
6) Brosur
7) Metode Pelaksanaan
1. Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana
pemasangan bersama dengan PPK;
2. Lokasi rencana pemasangan untuk
tipe Warning Light Konvensional sudah
tersedia Jaringan Listrik Tegangan
Rendah PLN;
3. Perkerasan tanah atau bangunan pada
titik lokasi rencana pemasangan
pondasi masih dapat dilakukan
penggalian secara manual/bukan titik
objek yang memerlukan penanganan
khusus
4. Mobilisasi material pemasangan harus
dapat dilakukan dengan kendaraan
Syarat dan Ketentuan roda 4
64
Lainnya 5. Pembayaran yang akan disepakati
antara penyedia dengan PPK
dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari
pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan
sesuai dengan standart spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
6. Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
7. Sebelum serah terima pekerjaan,
owner dapat melakukan verifikasi as
built drawing, hasil uji yang
dipersyaratkan dan back-up volume
pekerjaan
Apabila Penyedia tidak dapat
memenuhi standar spesifikasi teknis
dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non aktif
dari sistem e-Katalog tanpa tuntutan
apapun dari penyedia.
Informasi Sertifikat Produk, Jaminan
65 Keterangan lainnya Produk, Jaminan Purna Jual, Suku
cadang, dll.

5. Spesifikasi Teknis
a. Komponen Utama APILL Otonom Standar dan APILL Otonom serta komponen
tambahan APILL Otonom meliputi:
1) Komponen utama APILL Otonom Standar, Warning Light dan APILL Pejalan
Kaki terdiri atas:
a) luminer;
b) tiang penyangga;
c) bangunan konstruksi pondasi;
d) perangkat kendali; dan
e) kabel instalasi.
2) Komponen utama APILL Otonom Cerdas terdiri atas:
a) luminer;
b) tiang penyangga;
c) bangunan konstruksi pondasi;
d) perangkat kendali;
e) kabel instalasi;
f) alat pendeteksi kendaraan;
g) kamera pemantau lalu lintas.
3) Komponen utama APILL Otonom Warning Light terdiri atas:
h) luminer;
i) tiang penyangga;
j) bangunan konstruksi pondasi;
k) perangkat kendali;
l) kabel instalasi;
m) alat pendeteksi kendaraan;
n) kamera pemantau lalu lintas
4) Komponen tambahan APILL Otonom berupa:
a) Display Information System (DIS);
b) alat pemantau kecepatan dan volume lalu lintas.
b. Jenis Simpang Bersinyal
Jenis simpang bersinya dapat terbagi menjadi beberapa jenis simpang dan
lengan, sedangkan gerakan lalu lintas pada simpang terdapat gerakan belok
kiri menerus (LTOR), adapun masing-masing jenis simpang sebagai berikut:

c. Luminer
1) Spesifikasi Umum
a) Lampu tidak boleh menyebabkan gangguan keselamatan pada saat
mengalami kondisi gangguan atau kerusakan yang dapat terjadi dalam
pengoperasiannya.
b) Permukaan tidak mengkilap dan tidak silau jika kena sinar matahari
atau lampu kendaraan
c) Komponen optis dapat digunakan untuk menampilkan pictogram
panah, pejalan kaki, bus, dan / atau sepeda.
2) Spesifikasi Teknis
a) Jenis Lampu : LED (Light Emitting Diode)
(1) Warna merah : 615 ~ 630 nm
(2) Warna kuning : 585 ~ 595 nm
(3) Warna hijau : 495 ~ 515 nm
(4) Umur lampu : minimal 50.000 jam
b) Ukuran Lampu : Diameter 20 cm dan/atau 30 cm
c) Intensitas Lampu
(1) Ø 20 cm : minimal 300 candela
(2) Ø 30 cm : minimal 500 candela
d) Tegangan kerja : 12 / 24 Volt DC +/- 5%
atau 220 VAC +/- 10% frekuensi 50Hz dilengkapi dengan pengaman
tegangan dan arus lebih.
e) Kondisi kerja
(1) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 70 derajat Celcius.
(2) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.
f) Rumah lampu/ armature
(1) Terbuat dari bahan plat alumunium, atau plastic ABS, atau
polycarbonate, tebal minimal 1,8 mm.
(2) Bentuk setiap aspek (box) harus sama, sehingga dapat
dipertukarkan tempatnya
(3) Lensa dilengkapi karet penahan, menggunakan bahan tahan panas,
berwarna bening, dengan diameter 20 – 30 cm dan anti effek
phantom.
(4) Dilengkapi dengan penambat luminer pada tiang penyangga.
(5) Ingress Protection : minimal IP 55
(6) Dilengkapi dengan stiker perlengkapan jalan.
g) Pemasangan
(1) Minimal 500 cm dari permukaan ruang manfaat jalan tertinggi
sampai dengan sisi armatur bagian bawah.
(2) Pada sebelah kiri lajur lalu lintas, minimal 300 cm dari permukaan
jalan tertinggi sampai dengan sisi armatur bagian bawah.
(3) Lampu tiga warna, dengan susunan vertikal, berurutan dari atas
ke bawah berwarna merah, kuning dan hijau.
(4) Lampu tiga warna, dengan susunan horizontal, dari sudut pandang
pengguna jalan, berurutan dari kanan ke kiri berwarna merah,
kuning dan hijau.
d. Kabel Instalasi
1) Lingkup Instalasi Kabel
Kabel Instalasi adalah komponen dari APILL yang berfungsi untuk
menyambungkan antara Perangkat Kendali dengan lampu aspek dan
sumber tenaga.
Kabel diletakkan di dalam pipa pelindung jenis besi galvanis atau HDPE
atau pipa PVC diameter 2 sampai dengan 4 inchi yang bagian dalamnya
harus halus untuk mencegah terjadinya kerusakan kabel pada waktu
pemasanga, pipa pelindung mengambil tempat tidak boleh lebih dari 50 %
seluruh luas pipa bagian dalam.
Kabel daya/tenaga APILL Menggunakan kabel NYBY / NYFGBY 4 x 2,5
mm2 untuk tegangan PLN 220 Volt. AC, sedangkan kabel penghubungan
luminer menggunakan NYYHY minimal 3x0,75mm2.
Kabel dalam tiang penyangga menggunakan NYYHY 4x0,75mm2,
Kode nomenklatur kabel menurut Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) 2011 yang digunakan dalam Spesifikasi Teknis ini adalah:
N : kabel standar konduktor tembaga
NA : kabel standar konduktor aluminium
Y : selubung isolasi dari bahan PVC
A : berinti tunggal
M : berinti lebih dari satu (kabel pilin / twisted)
F : pelindung dari kawat baja pipih
Gb : pelindung dari spiral plat baja
Kabel dalam Spesifikasi Teknis ini meliputi:
1) kabel distribusi daya;
2) Kabel tanah;
3) kabel instalasi penghantar arus antar komponen;
4) kabel instalasi sistem pembumian; dan
5) kabel instalasi bawaan komponen.
Kabel tanah
1) Jenis kabel NYBY atau NYFGBY.
2) Kabel Tanah untuk Tiang Lurus menggunakan NYBY 12 x 1,5mm 2,
masing-masing sinyal luminer terhubung langsung dengan perangkat
kendali (volume kabel disesuaikan dengan jumlah luminer dan tipe
simpang);
3) Jumlah core 4 sampai dengan 16 core
4) Luas penampang tiap core, minimal 1,5 mm2
5) Tiap-tiap core, dilengkapi dengan penandaan.
6) Diletakkan di dalam pipa pelindung, dan tidak boleh mengambil
tempat lebih dari 70% seluruh luas pipa bagian dalam.
7) Kabel diletakkan di dalam pipa pelindung kabel yang ditanam 80
centimeter di bawah permukaan jalan tanah.
8) Kabel Tanah untuk Tiang Overhead menggunakan NYBY 16 x 1,5mm2,
masing-masing sinyal luminer terhubung langsung dengan perangkat
kendali (volume kabel disesuaikan dengan jumlah luminer dan tipe
simpang)
Tidak diperkenankan menyambung kabel, terutama di bawah tanah
Kabel distribusi daya sebagaimana dimaksud berupa:
1) kabel distribusi daya lintas udara; dan
2) kabel distribusi daya bawah tanah atau tanam.
Kabel instalasi penghantar arus antar komponen wajib menyesuaikan
dengan kebutuhan:
1) jumlah fase;
2) luas penampang;
3) jenis insulasi;
4) suhu operasi; dan
5) kondisi lingkungan.
Pengadaan dan pemasangan APILL wajib dilengkapi dengan diagram
pemasangan kabel atau wiring diagram secara lengkap dan disertai
dengan kode spesifîkasi kabel yang digunakan.
Kabel instalasi memiliki spesifïkasi bahan sebagai berikut :
1) konduktor;
2) isolator; dan
3) lapisan pelindung luar.
Konduktor kabel instalasi merupakan bahan penghantar arus listrik
berupa kabel berinti tunggal atau berinti banyak (twisted pair) yang
terbuat dari bahan tembaga atau aluminium.
Isolator merupakan bahan dielektrik sebagai sekat pemisah kontak
langsung antara penghantar dan lingkungan yang terbuat dari bahan
thermoplastik atau polyvinyl chloride (PVC), polyethylene (XLPE) dan/atau
ethylene propylene rubber (EPR) dengan suhu penghantar paling tinggi 70
(tujuh puluh) derajat celcius.
Lapisan pelindung luar sebagaimana dimaksud di atas merupakan lapisan
yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis, bahan
kimia, api, dan pengaruh luar yang merugikan.
Kabel dipakai dan dipilih dengan mempertimbangkan:
1) Kemampuan Hantar Arus (KHA);
2) Kondisi lingkungan pemakaian;
3) suhu operasi dan suhu lingkungan.
Kabel diberikan standar pewarnaan sesuai dengan Persyaratan Umum
Instalasi Listrik (PUIL) yaitu:
1) kabel tenaga dengan warna:
a) coklat;
b) hitam;
c) kuning; dan
d) merah;
2) kabel penghantar netral berwarna biru; dan
3) kabel pembumian atau earthing berwarna kuning bergaris hijau.
Kemampuan Hantar Arus (KHA) ditentukan berdasarkan besar tegangan
dan kuat arus yang mengalir dalam satuan luas penampang inti dan
dinyatakan dalam milimeter persegi.
Luas penampang inti penghantar arus ditentukan dengan
mempertimbangkan :
1) suhu maksimum yang diizinkan;
2) susut tegangan yang diizinkan;
3) stres elektromagnetis yang mungkin terjadi akibat hubung pendek
atau short circuit,
4) stres mekanis; dan
5) impedansi maksimum.
Seluruh kabel yang digunakan untuk pemasangan APILL wajib telah
terdaftar dan memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI)
berikut dengan perubahannya.
Spesifikasi teknis kabel penghantar adalah sebagai berikut:
KABEL INSTALASI PENGHANTAR
Penggunaan Saluran instalasi internal
Standar kualitas Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia Nomor 84/M-IND/PER/ 10/2014
SNI IEC 60502- 1 2009
Kapasitas hantar arus Disesuaikan dengan table KHA PUIL 2011
(KHA) (tabel B.52-1)
Bahan Tembaga
Type NYA atau NYM(PUIL 2011)
Ukuran penampang 1,5 s/d 4 mm2
Jenis inti kabel Inti tunggal atau pilinan (twisted)
Jumlah inti 1 atau lebih
Insulasi PVC
Catatan :
Luas penampang penghantar arus ditentukan berdasarkan:
a) Suhu maksimun yang diizinkan
b) Susut tegangan yang diizinkan
c) Stres elektromagnetik akibat hubungan pendek
d) Stres mekanis yang mungkin dialami penghantar
e) Impedans maksimum berkenaan dengan berfungsinya proteksi
hubungan pendek
2) Konektor kabel
Konektor kabel berupa:
a) sambungan baut;
b) sambungan solder;
c) sambungan clamp;
d) sambungan tusuk kontak dan kotak kontak; dan
e) sambungan puntir atau sambungan emergency, dengan ketentuan
hanya untuk ukuran penghantar paling besar 2,5 (dua koma lima)
milimeter persegi.
Konektor kabel terbuat dari bahan aluminium atau tembaga yang tahan
terhadap lingkungan asam serta tahan terhadap suhu tinggi apabila
terjadi hubung pendek.
3) Terminal
a) terminal penghantar; dan
b) terminal pembumian;
Terminal harus memiliki dudukan yang terbuat dari bahan yang tidak
mudah pecah atau rusak oleh gaya mekanis dan gaya termis, akibat dari
penghantar yang disambung pada terminal
4) Pembumian
Kabel instalasi sistem pembumian (earthing) ditentukan berdasarkan sifat
kondisi tahanan tanah di lokasi pemasangan sampai diperoleh tahanan
terkecil yang dapat dicapai, yaitu dengan memperhatikan:
a) luas penampang;
b) panjang batang; dan
c) jumlah batang.
Jenis kabel tembaga pembumian (earthing) minimal BC-16, serta
dilengkapi dengan tombak tembaga sepanjang minimal 30 centimeter dan
diameter minimal 12 mm.
Kabel instalasi sistem pembumian harus memiliki tahanan sebesar 5
(lima) ohm.
Kabel instalasi bawaan komponen merupakan kabel instalasi yang
menjadi bawaan fabrikasi komponen kelistrikan.
Spesifikasi teknis kabel sistem pembumian (earthing) adalah sebagai
berikut:
KABEL SISTEM PEMBUMIAN
ELEMEN TEKNIS NILAI
Pembumian instalasi TT atau TN-C-S
Dibumikan di setiap tiang dan di panel
Metode pembumian
PHBK (lihat contoh Gambar)
Bahan metal yang dilapisi tembaga atau
Bahan batang konduktor
bahan metal anti karat
Diameter batang konduktor 5/8” (± 15,875 mm)
Kawat bare cooper (BC) 25 mm2 untuk
pembumian PHBK
Diameter kawat pembumian
Kawat bare cooper (BC) 6 mm2 untuk
pembumian tiang
Kedalaman batang 1.2 meter di bawah permukaan tanah
Nilai tahanan total ≤5W
dilas, dipress, diterminasi dengan
Sistem penyambungan
bahan tembaga
Contoh Sistem Pembumian

e. Alat Pendeteksi Kendaraan


Merupakan detektor yang berfungsi untuk memberikan indikasi ada dan
tidaknya kendaraan disuatu area deteksi (presence detector). Adapun metoda
deteksinya dapat menggunakan alternatif :
1) Presence Detector berbasis RADAR (Radio Detection and Ranging)
a) Jumlah area (zona) deteksi 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) lajur
jalan.
b) Keluaran (output)
(1) Level tegangan, merepresentasikan hasil deteksi ada tidaknya
kendaraan (presence detection).
(2) Jumlah keluaran (output) minimal 4 (empat).
c) Frekuensi kerja : 24,020 ~ 24,230 GHz.
d) Tipe modulasi : FMCW
e) RF Power Maksimal : 5 mWatt ( 7 dBm).
f) Catu daya : 12 ~ 24 V DC.
g) Sistem konfigurasi : Melalui port antar muka (interface)
RS-232 atau RS-485 atau USB atau Ethernet.
h) Rumah perangkat : Untuk pemasangan di luar (outdoor),
dengan standard IP 65.
i) Pemasangan
(1) Di atas tanah/jalan (non-intrusive)
(2) Pada tiang lengkung APILL, atau
(3) Pada tiang siku APILL.
j) Kondisi kerja
(1) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 70 derajat Celcius.
(2) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.

2) Presence Detector berbasis Video Image Detection (VID)


a) Jenis kamera : Fixed Camera.
b) Jumlah area (zona) deteksi: minimal 4 (empat) zona deteksi.
c) Keluaran (output)
(1) Level tegangan, merepresentasikan hasil deteksi ada tidaknya
kendaraan (presence detection).
(2) Jumlah keluaran (output) : minimal 4 (empat).
d) Resolusi gambar : Minimal 512 x 512 pixel.
e) Metoda deteksi : Video analytic dan/atau Deep Learning
f) Sistem konfigurasi : Melalui port antar muka (interface) RS-232
atau RS-485 atau USB atau Ethernet.
g) Catu daya : 12 ~ 24 V DC.
h) Rumah perangkat : Untuk pemasangan di luar (outdoor), dengan
standard IP 65.
i) Pemasangan
(1) Di atas tanah/jalan (non-intrusive).
(2) Pada tiang lengkung APILL, atau
(3) Pada tiang siku APILL.
j) Kondisi kerja
(1) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 70 derajat Celcius.
(2) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.
k) Dokumen pendukung : Manual instalasi, pengoperasian dan
pemeliharaan.

f. Kamera Pemantau Lalu Lintas


Terdiri dari jenis alternatif kamera :
1) Fixed kamera
Kamera dengan pandangan (view) yang tetap
a) Sensor gambar : Minimal 1/3” Progressive Scan CMOS.
b) Resolusi : Minimal 2 MP (Mega Pixel), 1920 x 1080
c) Sensitivitas : Maksimal 0,002 Lux
d) Lensa : 2,8 ~ 12 mm.
e) Day & Night : IR Cut Filter
f) WDR : 120 dB
g) Image enhancement : BLC, 3D DNR, Defog
h) Smart feature : Face detection, Line crossing detection,
Intrusion detection
i) Kompresi video : H.264/H.265
j) Frame rate : 25 fps.
k) Jangkauan lampu Infra-red:Sampai dengan jarak 50 m.
l) Protokol data : HTTP, RSTP, TCP, UDP, IGMP, SNMP, SMTP
m) Kompatibilitas system: ONVIF
n) Antar muka (interface): Port Ethernet 10/100 BaseTx
o) Catu daya
(1) Tegangan masukan (input) 180~240 VAC, 50 Hz.
(2) Tegangan keluaran (output) 12 VDC atau PoE.

p) Rumah perangkat : Untuk pemasangan di luar (outdoor), dengan


standard IP 65.
q) Pemasangan
(1) Pada tiang lengkung APILL, atau
(2) Pada tiang siku APILL, atau
(3) Pada tiang penyangga Fixed-Camera.
r) Kondisi kerja
(1) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 60 derajat Celcius.
(2) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 90%.
s) Dokumen pendukung: Manual instalasi, pengoperasian dan
pemeliharaan.

2) PTZ-CAMERA
Kamera dengan pandangan (view) yang dapat diubah-ubah
a) Sensor gambar : Minimal 1/3” Progressive Scan CMOS.
b) Resolusi gambar : Minimal 2 MP (Mega Pixel), 1920 x 1080
c) Sensitivitas : Maksimal 0,002 Lux
d) Focal lenght (zoom): Minimal 20x
e) Digital zoom : Minimal 10x
f) Pan range : 360 derajat.
g) Pan speed : 1 ~ 80 derajat/detik.
h) Tilt range : 0 ~ 90 derajat.
i) Tilt speed : 1 ~ 40 derajat/detik.
j) Jumlah posisi preset: Minimal 100
k) Day & Night : IR Cut Filter
l) WDR : 120 dB / WDR Pro
m) Image enhancement : 3D DNR, EIS, Defog, HLC/BLC
n) Smart feature : Smart Tracking, Face detection, Line
crossing detection, Intrusion detection
o) Kompresi video : H.264 / H 265
p) Frame rate : Minimal 25 fps.
q) Jangkauan lampu Infra-red: Minimal sampai dengan jarak 100 m.
r) Protokol data: HTTP, RSTP, TCP, UDP, IGMP, SNMP, SMTP
s) Kompatibilitas sistem : ONVIF
t) Antar muka (interface) : Port Ethernet 10/100 BaseTx
u) Catu daya
(1) Tegangan masukan (input) 180~240 VAC, 50 Hz.
(2) Tegangan keluaran (output) 24 VAC atau High-PoE.
v) Rumah perangkat : Untuk pemasangan di luar (outdoor),
minimal dengan standard IP 65.
w) Pemasangan
(1) Pada tiang siku APILL, atau
(2) Pada tiang penyangga PTZ-Camera.
x) Kondisi kerja
(1) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 55 derajat Celcius.
(2) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 90%.
y) Dokumen pendukung : Manual instalasi, pengoperasian dan
pemeliharaan.
g. Display Information System (DIS)
Perangkat Display Information System (DIS), merupakan perangkat display
elektronik yang dipasang pada persimpangan (mulut simpang), terdiri dari :
1) DIS Single Colour.
Berfungsi untuk Memberikan informasi dalam bentuk rangkaian huruf,
angka atau simbol.
a) Jenis tampilan informasi
(1) Nama simpang, informasi waktu (tanggal dan jam).
(2) Petunjuk arah nama jalan atau nama lokasi.
(3) Kondisi lalu lintas.
(4) Kampanye keselamatan lalu lintas.
(5) Hitung mundur (5~7 detik) pada saat menjelang perubahan lampu
merah ke hijau.
b) Perubahan tampilan informasi meliputi pengaturan secara
(1) Secara otomatis, berdasarkan rencana program tampilan.
(2) Secara otomatis, berdasarkan pengaturan dari Perangkat Kendali
APILL.
(3) Berdasarkan pengaturan dari Pusat Kendali.
c) Ukuran display : Minimal (160 x 48) cm
d) Modul LED
(1) Warna kuning (amber)
(2) Jarak antar pixel 10 mm.
e) Kecerahan : Minimal 2000 cd/m2
f) Antar muka (interface): RS-232 atau RS-485 atau Ethernet.
g) Catu daya
(1) Tegangan masukan (input) 180~240 VAC, 50 Hz.
(2) Tegangan keluaran (output) 5 VDC +/- 5% .
h) Rumah perangkat : Untuk pemasangan di luar (outdoor).
i) Pemasangan Pada tiang siku APILL, menggunakan minimal 3 klem
j) Kondisi kerja
(1) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 60 derajat Celcius.
(2) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.
k) Dokumen pendukung : Manual instalasi, pengoperasian dan
pemeliharaan.

2) DIS Full Colour / VMS


Memberikan informasi dalam bentuk rangkaian huruf, angka, simbol atau
gambar.
a) Jenis tampilan informasi
(1) Nama simpang, informasi waktu (tanggal dan jam).
(2) Petunjuk arah nama jalan atau nama lokasi.
(3) Kondisi lalu lintas.
(4) Kampanye keselamatan lalu lintas.
(5) Rambu elektronik.

b) Perubahan tampilan informasi meliputi pengaturan secara :


(1) Secara otomatis, berdasarkan rencana program tampilan.
(2) Secara otomatis, berdasarkan pengaturan dari Perangkat Kendali
APILL.
(3) Berdasarkan pengaturan dari Pusat Kendali.
c) Ukuran display : Minimal (192 x 96) cm.
d) Modul LED
(1) Tiap pixel terdiri dari 3 (tiga) warna yakni, merah, hijau dan biru.
(2) Jarak antar pixel 5 mm.
e) Kecerahan : Minimal 3000 cd/m2
f) Konsumsi daya : Maksimal 1000 Watt/m2
g) Antar muka (interface) : RS-232 atau RS-485 atau Ethernet.
h) Catu daya
(1) Tegangan masukan (input) 180~240 VAC, 50 Hz.
(2) Tegangan keluaran (output) 5 VDC +/- 5%
i) Rumah perangkat : Untuk pemasangan di luar (outdoor).
j) Pemasangan : Pada tiang siku APILL, menggunakan
konstruksi rangka.
k) Kondisi kerja
(1) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 60 derajat Celcius.
(2) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.
l) Dokumen pendukung : Manual instalasi, pengoperasian dan
pemeliharaan.

3) Perangkat Kendali DIS Full Color / VMS


a) Fungsi
(1) Mengontrol penyalaan layar display LED.
(2) Melakukan komunikasi data dengan Pusat Kendali.
b) Pengendali Layar Display Merupakan perangkat berbasis Industrial
Computer, dengan ketentuan :
(1) Processor speed : minimal 1 GHz.
(2) Memory : minimal 1 GB DDR3.
(3) Storage : eMMC minimal 2 GB.
(4) Video port : DVI-D atau HDMI.
(5) Ethernet port : minimal 100 Base-TX.
(6) Catu daya : 5 ~ 12 VDC.
(7) Aplikasi software, pengendalian layar display LED dan komunikasi
dengan Pusat Kendali.
c) Fasilitas pengaman (protection)
Dilengkapi dengan fasilitas pengaman berupa :
(1) MCB (mini circuit breaker), untuk pengaman arus lebih.
(2) Pengaman terhadap gangguan petir.
d) Catu daya
(a) Tegangan masukan (input) 180~240 VAC, 50 Hz.
(b) Tegangan keluaran (output) 12 VDC +/- 5%

e) Rumah perangkat
Rumah perangkat harus memenuhi :
(1) Rangka harus dibuat dari bahan besi siku anti karat, kontruksinya
harus simetris dan halus.
(2) Rumah perangkat harus dari plat alumunium tebal minimal 1,8
milimeter.
(3) Dilengkapi dengan pintu utama, yang dapat dibuka, ditutup dan
dikunci.
(4) Mempunyai lubang ventilasi udara yang dilengkapi penyaring
udara dan anti bocor terhadap air hujan.
(5) Dilengkapi dengan stiker perlengkapan jalan.
f) Pemasangan
Dapat di pasang di tiang dengan system klem, atau menggunakan
pondasi dengan ketinggian minimal 50 cm di atas permukaan tanah.
g) Kondisi kerja
(1) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 60 derajat Celcius.
(2) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.
h) Penandaan
Dilengkapi dengan papan nama, yang paling sedikit harus
mencantumkan :
(1) Jenis/tipe perangkat.
(2) Nama pabrik pembuat.
(3) Nomor seri.
(4) Tahun pembuatan.
(5) Tegangan dan frekuensi pengenal.
(6) Blok diagram rangkaian.
i) Dokumen pendukung: Manual instalasi, pengoperasian dan
pemeliharaan.

h. Audio Announcer (speaker)


1) Jenis : Horn
2) Daya keluaran (output) : Minimal 15 Watt
3) Impedansi : Minimal 670 Ohm
4) Rumah perangkat : Untuk pemasangan di luar (outdoor).
5) Pemasangan
a) Pada tiang penyangga APILL, atau
b) Pada tiang penyangga PTZ-Camera.
6) Kondisi kerja
a) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 50 derajat Celcius.
b) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.

i. Perangkat Kendali APILL Otonom Standar (fixed time)


1) Jumlah Kelompok Sinyal
Memiliki kemampuan untuk mengatur lalu lintas, minimal 6 kelompok
sinyal untuk kendaraan dan / atau pejalan kaki, dan dapat dikembangkan
sampai 12 kelompok sinyal atau lebih.
2) Waktu Siklus
Waktu siklus tetap terdiri dari minimal 8 rencana waktu siklus
3) Durasi waktu siklus, maksimal dalam 3 angka decimal.
4) Pemindahan rencana waktu siklus dan program kedip (flashing amber)
a) Secara otomatis, berdasarkan modul RTC (Real Time Clock) dari
perangkat kendali.
b) Secara manual.
5) Program pemula kerja (start-up)
a) Diawali dengan seluruh lampu kuning (amber) menyala kedip (flashing),
dilanjutkan dengan seluruh lampu merah menyala tanpa kedip (all-
red), dan kemudian masuk ke program waktu siklus.
b) Masing-masing durasi waktu flashing-amber dan all-red dapat
diprogram.
6) Kendali manual
Dilengkapi dengan peralatan yang dapat digunakan oleh petugas di
lapangan untuk:
a) Memperpanjang durasi waktu hijau (hold).
b) Memperpendek durasi waktu hijau (skip).
c) Kedip kuning (flashing amber).
7) Fasilitas Conflict green
Mempunyai fasilitas untuk pendeteksian conflict green dan conflict signal
dalam keadaan gagal (fault) fasilitas ini otomatis menyalakan lampu kedip
kuning (flashing amber).
8) Fasilitas indikator
Dilengkapi dengan fasilitas indikator, yang berfungsi untuk:
a) Informasi status dan kondisi kerja perangkat.
b) Informasi gangguan (fault).
9) Fasilitas pemrograman (set-up).
Dilengkapi dengan fasilitas pemrograman, berupa:
a) Key-pad.
b) Display.
10) Fasilitas pengaman
Dilengkapi dengan fasilitas pengaman berupa:
a) Integrated Watchdog Timer (Auto-reset).
b) MCB (mini circuit breaker), untuk pengaman arus lebih.
c) Sikring (fuse), untuk pengaman arus lebih.
d) Pengaman terhadap gangguan petir.
11) Tegangan kerja
Bekerja pada tegangan masukan (input) jala-jala listrik 180 - 240 volt AC
pada frekwensi 50 Hz.

12) Catu daya (untuk penyalaan Luminer 12 atau 24 Volt DC)


Terdiri dari 2 (dua) unit yang bekerja secara redundant, dengan ketentuan:
a) Tegangan keluaran (output) 12 atau 24 VDC +/- 5%
b) Arus keluaran (output) minimal 20 Ampere.
13) Penyalaan luminer/lampu
a) Tegangan keluaran (output) 12 atau 24 VDC +/- 5% atau 220 Volt AC+/-
10%
b) Kapasitas daya per titik lampu, minimal 8 VA.
14) Rumah perangkat kendali
Rumah perangkat kendali harus memenuhi:
a) Rangka harus dibuat dari bahan besi siku anti karat, kontruksinya
harus simetris dan halus.
b) Rumah perangkat kendali harus dari plat alumunium tebal minimal 2
milimeter.
c) Dilengkapi dengan pintu utama, yang dapat dibuka, ditutup dan
dikunci.
d) Mempunyai lubang ventilasi udara yang dilengkapi penyaring udara
dan anti bocor terhadap air hujan.
e) Dilengkapi kotak kendali manual yang dipasang pada bagian luar
rumah perangkat kendali yang mempunyai pintu yang terkunci dan
terpisah dari pintu utama.
f) Dilengkapi dengan stiker perlengkapan jalan.
15) Desain perangkat kendali
a) Menggunakan sistem modul sehingga mempermudah dalam perawatan,
perbaikan dan pengembangan dengan menggunakan konektor yang
memenuhi kualitas standar yang ada.
b) Setiap modul harus mempunyai panel indikator yang mudah dilihat.
c) Setiap modul peralatan harus dilapisi dengan bahan yang dapat
menghindari terjadinya konduktivitas yang tidak dikehendaki akibat
endapan debu carbon.
16) Penandaan
Dilengkapi dengan papan nama, yang paling sedikit harus mencantumkan:
a) Jenis/tipe perangkat.
b) Nama pabrik pembuat.
c) Nomor seri.
d) Tahun pembuatan.
e) Tegangan dan frekuensi pengenal.
f) Blok diagram rangkaian.
17) Pemasangan
a) Dilengkapi dengan pondasi perangkat kendali, dengan ketinggian di
atas tanah minimal 50 cm.
b) Dilengkapi dengan sarana arde (grounding).
18) Kondisi kerja
a) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 70 derajat Celcius.
b) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.
19) Dokumen pendukung (manual instalasi, pengoperasian, dan
pemeliharaan)

j. Perangkat Kendali APILL Otonom Cerdas


1) Jumlah Kelompok Sinyal
Memiliki kemampuan untuk mengatur lalu lintas, minimal 6 kelompok
sinyal untuk kendaraan dan / atau pejalan kaki, dan dapat dikembangkan
sampai 12 kelompok sinyal atau lebih.
2) Waktu Siklus
a) Waktu siklus tetap terdiri dari minimal 8 rencana waktu siklus, dan
dipergunakan sebagai cadangan (back-up) untuk kondisi fail-safe.
b) Waktu siklus semi-adaptif berupa rencana siklus tetap pada kaki
simpang mayor, serta rencana siklus yang bervariasi pada kaki
simpang minor.
c) Waktu siklus adaptif berupa rencana siklus yang bervariasi pada kaki
simpang mayor dan minor menurut situasi arus lalu lintas.
3) Durasi waktu siklus, maksimal dalam 3 angka decimal.
4) Pemindahan rencana waktu siklus dan program kedip (flashing amber)
a) Secara otomatis, berdasarkan modul RTC (Real Time Clock) dari
perangkat kendali.
b) Secara manual.
5) Program pemula kerja (start-up)
a) Diawali dengan seluruh lampu kuning (amber) menyala kedip (flashing),
dilanjutkan dengan seluruh lampu merah menyala tanpa kedip (all-red),
dan kemudian masuk ke program waktu siklus.
b) Masing-masing durasi waktu flashing-amber dan all-red dapat
diprogram.
6) Kendali manual
Dilengkapi dengan peralatan yang dapat digunakan oleh petugas di
lapangan untuk:
a) Memperpanjang durasi waktu hijau (hold).
b) Memperpendek durasi waktu hijau (skip).
c) Kedip kuning (flashing amber).
7) Fasilitas Conflict green
Mempunyai fasilitas untuk pendeteksian conflict green dan conflict signal
dalam keadaan gagal (fault) fasilitas ini otomatis menyalakan lampu kedip
kuning (flashing amber).
8) Fasilitas indicator
Dilengkapi dengan fasilitas indikator, yang berfungsi untuk:
a) Informasi status dan kondisi kerja perangkat.
b) Informasi gangguan (fault).

9) Fasilitas pemrograman (set-up).


Dilengkapi dengan fasilitas pemrograman, berupa:
a) Key-pad.
b) Display.
10) Fasilitas pengaman
Dilengkapi dengan fasilitas pengaman berupa:
a) Integrated Watchdog Timer (Auto-reset).
b) MCB (mini circuit breaker), untuk pengaman arus lebih.
c) Sikring (fuse), untuk pengaman arus lebih.
d) Pengaman terhadap gangguan petir.
11) Tegangan kerja
Bekerja pada tegangan masukan (input) jala-jala listrik 180 - 240 volt AC
pada frekwensi 50 Hz.
12) Catu daya (untuk penyalaan Luminer 12 atau 24 Volt DC)
Terdiri dari 2 (dua) unit yang bekerja secara redundant, dengan ketentuan:
a) Tegangan keluaran (output) 12 atau 24 VDC +/- 5%
b) Arus keluaran (output) minimal 20 Ampere.
13) Penyalaan luminer/lampu
a) Tegangan keluaran (output) 12 atau 24 VDC +/- 5% atau 220 Volt AC+/-
10%
b) Kapasitas daya per titik lampu, minimal 8 VA.
14) Rumah perangkat kendali
Rumah perangkat kendali harus memenuhi:
a) Rangka harus dibuat dari bahan besi siku anti karat, kontruksinya
harus simetris dan halus.
b) Rumah perangkat kendali harus dari plat alumunium tebal minimal 1,8
milimeter.
c) Dilengkapi dengan pintu utama, yang dapat dibuka, ditutup dan
dikunci.
d) Mempunyai lubang ventilasi udara yang dilengkapi penyaring udara
dan anti bocor terhadap air hujan.
e) Dilengkapi kotak kendali manual yang dipasang pada bagian luar
rumah perangkat kendali yang mempunyai pintu yang terkunci dan
terpisah dari pintu utama.
f) Dilengkapi dengan stiker perlengkapan jalan.
15) Desain perangkat kendali
a) Menggunakan sistem modul sehingga mempermudah dalam perawatan,
perbaikan dan pengembangan dengan menggunakan konektor yang
memenuhi kualitas standar yang ada.
b) Setiap modul harus mempunyai panel indikator yang mudah dilihat.
c) Setiap modul peralatan harus dilapisi dengan bahan yang dapat
menghindari terjadinya konduktivitas yang tidak dikehendaki akibat
endapan debu carbon.

16) Penandaan
Dilengkapi dengan papan nama, yang paling sedikit harus mencantumkan:
a) Jenis/tipe perangkat.
b) Nama pabrik pembuat.
c) Nomor seri.
d) Tahun pembuatan.
e) Tegangan dan frekuensi pengenal.
f) Blok diagram rangkaian.
17) Pemasangan
a) Dilengkapi dengan pondasi perangkat kendali, dengan ketinggian di atas
tanah minimal 50 cm.
b) Dilengkapi dengan sarana arde (grounding).
18) Kondisi kerja
a) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 70 derajat Celcius.
b) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.
19) Dokumen pendukung: Manual instalasi, pengoperasian, dan pemeliharaan
k. Perangkat Kendali APILL Pejalan Kaki
1) Jumlah kelompok sinyal
Memiliki kemampuan untuk mengatur lalu lintas, minimal 2 kelompok
sinyal untuk kendaraan dan/atau pejalan kaki.
2) Pengaturan waktu siklus
Memiliki kemampuan untuk dioperasikan berdasarkan:
a) Waktu siklus untuk isyarat kendaraan dan,
b) Waktu siklus untuk isyarat penyeberang, berdasarkan pengaktifan
dengan tombol penyeberangan.
3) Durasi waktu siklus, maksimal dalam 3 angka desimal
4) Program pemula kerja (start-up)
Memiliki kemampuan untuk dioperasikan berdasarkan:
a) Diawali dengan seluruh lampu kuning (amber) menyala kedip (flashing),
dilanjutkan dengan seluruh lampu merah menyala tanpa kedip (all-red),
dan kemudian masuk ke program waktu siklus.
b) Masing-masing durasi waktu flashing-amber dan all-red dapat
diprogram.
5) Fasilitas indikator
Dilengkapi dengan fasilitas indikator, yang berfungsi untuk:
a) Informasi status dan kondisi kerja perangkat.
b) Informasi gangguan (fault).
6) Fasilitas pemrograman (set-up).
Dilengkapi dengan fasilitas pemrograman, berupa:
a) Key-pad
b) Display.

7) Fasilitas pengaman
Dilengkapi dengan fasilitas pengaman berupa:
a) Integrated Watchdog Timer (Auto-reset).
b) MCB (mini circuit breaker), untuk pengaman arus lebih.
c) Sikring (fuse), untuk pengaman arus lebih.
d) Pengaman terhadap gangguan petir.
8) Catu daya
Menggunakan power supply switching, dengan ketentuan:
a) Tegangan masukan (input) jala-jala listrik 180 ~ 240 volt AC pada
frekwensi 50 Hz
b) Tegangan keluaran (output) 24 VDC +/- 5%.
c) Arus keluaran (output) minimal 10 Ampere
9) Back-up catu daya
a) Tegangan keluaran (output) : 12 VDC / 24 VDC (sesuai tegangan kerja);
b) Arus charging : minimal 8 Ampere
c) Kapasitas baterai diperhitungkan untuk Back-up time 4,5 jam pada
beban 400 VA atau 3 jam pada beban 600 VA.
10) Penyalaan luminer/lampu
a) Tegangan keluaran (output) 24 VDC +/-5%.
b) Kapasitas daya per titik lampu, minimal 200 VA
11) Rumah perangkat kendali
Rumah perangkat kendali harus memenuhi:
a) Rangka harus dibuat dari bahan besi siku anti karat, kontruksinya
harus simetris dan halus.
b) Rumah perangkat kendali harus dari plat alumunium tebal minimal 1,8
milimeter.
c) Dilengkapi dengan pintu utama, yang dapat dibuka, ditutup dan
dikunci.
d) Mempunyai lubang ventilasi udara yang dilengkapi penyaring udara
dan anti bocor terhadap air hujan.
e) Dilengkapi dengan stiker perlengkapan jalan.
12) Desain perangkat kendali
a) Menggunakan sistem modul sehingga mempermudah dalam perawatan,
perbaikan dan pengembangan dengan menggunakan konektor yang
memenuhi kualitas standar yang ada.
b) Setiap modul harus mempunyai panel indikator yang mudah dilihat.
c) Setiap modul peralatan harus dilapisi dengan bahan yang dapat
menghindari terjadinya konduktivitas yang tidak dikehendaki akibat
endapan debu carbon.
13) Penandaan
Dilengkapi dengan papan nama, yang paling sediki harus
mencantumkan:
a) Jenis/tipe perangkat.
b) Nama pabrik pembuat.
c) Nomor seri.
d) Tahun pembuatan.
e) Tegangan dan frekuensi pengenal.
f) Blok diagram rangkaian.
14) Pemasangan
a) Dilengkapi dengan pondasi perangkat kendali, dengan ketinggian di
atas tanah minimal 50 cm.
b) Dilengkapi dengan sarana pembumian (earthing).
15) Kondisi kerja
a) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 70 derajat Celcius.
b) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.
16) Dokumen pendukung
Manual instalasi, pengoperasian, dan pemeliharaan.

l. Luminer Penyeberang
1) Jenis Lampu : LED (Light Emitting Diode)
a) Warna merah : 615 ~ 630 nm.
b) Warna hijau : 495 ~ 515 nm.
c) Umur lampu : minimal 50.000 jam.
2) Ukuran Lampu dan fungsi lampu
a) Diameter 30 cm.
b) Terdiri dari 2 aspek, bagian atas untuk down counter dan bagian bawah
untuk gambar penyeberang.
c) Down Counter minimal 2 angka desimal, terdiri dari warna merah untuk
hitungan mundur pada saat menunggu, dan warna hijau pada saat
menyeberang.
d) Gambar penyeberang warna merah jika berhenti atau menunggu dan
warna hijau jika jalan atau menyeberang.
3) Intensitas Lampu : minimal 300 candela.
4) Tegangan kerja : 12 / 24 Volt DC +/- 5% atau 220 VAC +/- 10%
frekuensi 50 Hz dilengkapi dengan pengaman tegangan dan arus lebih.
5) Kondisi kerja
a) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 70 derajat Celcius.
b) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.
6) Rumah lampu/ armature
a) Terbuat dari bahan plat alumunium, atau plastic ABS, atau
polycarbonate, tebal minimal 1,8 mm.
b) Bentuk setiap aspek (box) harus sama, sehingga dapat dipertukarkan
tempatnya.
c) Lensa dilengkapi karet penahan, menggunakan bahan tahan panas,
berwarna bening, dengan diameter 30 cm dan anti efek phantom.
d) Dilengkapi dengan penambat luminer pada tiang penyangga.
e) Ingress Protection : minimal IP 55
f) Dilengkapi dengan stiker perlengkapan jalan.
7) Pemasangan
a) Pada sebelah kiri lajur lalu lintas, minimal 300 cm dari permukaan
jalan tertinggi sampai dengan sisi armatur bagian bawah.
b) Lampu dua aspek, dengan susunan vertikal, berurutan dari atas ke
bawah berwarna merah, kuning dan hijau.

m. Tombol Penyeberangan
1) Materi Tombol : Metal dan tahan terhadap gangguan benturan.
2) Fungsi signal : Logik atau Current Loop.
3) Rumah perangkat
a) Plat besi minimal tebal 0,8 mm dan dicat.
b) Untuk pemasangan di luar (outdoor).
4) Pemasangan
a) Minimal 120 cm dari permukaan ruang manfaat jalan tertinggi sampai
dengan titik tengah tombol.
b) Dipasang pada tiang APILL menggunakan baut dan/atau
menggunakan klem.
5) Kondisi kerja
a) Ketahanan suhu 0 sampai dengan 70 derajat Celcius.
b) Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.

n. Back-Up Catu Daya


1) Power Back-Up 24 VDC
a) Battery Charger
(1) Tegangan masukan (input) : 180~240 VAC, 50 Hz.
(2) Tegangan keluaran (output) : 24 VDC.
(3) Arus charging : minimal 8 Ampere.
b) Baterai
(1) Tegangan : 12 VDC
(2) Kapasitas : minimal 100 Ah.
c) Back-up time
(1) 4,5 jam pada beban 400 VA.
(2) 3 jam pada beban 600 VA.
2) Power Back-Up 220 VAC
(1) Keluaran (output)
(1) Tegangan keluaran (output) : 220 VAC, 50 Hz +/- 10%
(2) Gelombang keluaran (output): Pure sin-wave
(3) Transfer time : maksimal 50 ms
(2) Tegangan masukan (input) : 220 VAC, 50 Hz +/- 10%
(3) Back-up time
(1) Minimal 4,5 jam pada beban 400 VA.
(2) Minimal 3 jam pada beban 600 VA.

o. Smart system
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dapat dilakukan interkoneksi dengan sistem
komunikasi yang dapat diatur dan dimonitor secara tersentralisasi dengan
aplikasi perangkat lunak (software) cerdas atau smart system menggunakan
koneksi peralatan kontrol yang berbasis:
1) Gelombang radio atau wireless fidelity (WiFi); atau
2) Gelombang cahaya atau light fidelity (LiFî); atau

Sistem komunikasi dilengkapi dengan fasilitasi uplink dan downlink sebagai


sarana pengiriman dan penerimaan data.
Aplikasi perangkat lunak (software) cerdas atau Smart System paling sedikit
dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap status Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas, meliputi:
1) jalur komunikasi sebagai media penyalur informasi/data;
2) sistem komunikasi sebagai basis tata cara komunikasi.
3) Pengaturan kuat pencahayaan;
4) Pencatatan konsumsi daya listrik atau kilo Watt hour (kWh) meter;
5) Pemantauan unjuk kerja perangkat elektronik;
6) Pelakukan kontrol jarak jauh secara tersentralisasi;
7) Sensor dan pencatatan data kondisi lingkungan; dan
8) Kerusakan atau kegagalan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.

Aplikasi perangkat lunak (software) cerdas atau smart system wajib bersumber
dari aplikasi open source, dilengkapi API (Application Programming Interface)
dan dapat diakses tanpa melalui software khusus tertentu sehingga mudah
apabila akan diintegrasikan ke dalam system yang dibangun oleh pemilik
pekerjaan/owner
p. Tiang Penyangga dan Lengan Horisontal
Tiang penyangga didesain berbentuk tiang siku dengan 1 (satu) lengan (lengan
tunggal) horisontal. Tiang penyangga terbuat dari baja karbon dengan Yield
Strenght 245 M.Pa dan Tensile Strength minimal 400 M.Pa.
Konstruksi tiang dirancang kokoh dengan mempertimbangkan beban yang
harus ditahan antara lain beban peralatan sendiri, beban air hujan, angin, dan
momen.
Konstruksi tiang dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan
pemasangan, perawatan dan perbaikan.
Semua ujung tiang yang terbuka harus diberi tutup untuk mencegah
masuknya air.
Material tiang oktagonal menggunakan bahan structural steel SS400 atau yang
setara.
Tiang penyangga dan lengan digalvanis (zinc coated/hot dip galvanized) dengan
ketebalan 70 micron.
Umur teknis tiang minimal 6 (enam) tahun.
Tinggi tiang utama adalah 8 (delapan) meter. Penampang tiang berbentuk
oktagonal dengan diameter yang mengecil ke atas (tappered). Diameter bawah
tiang minimal 220 mm (8,66 inch) dan diameter atas tiang minimal 144 mm
(5,67 inch). Ketebalan tiang penyangga minimal 4 (empat) mm.
Lengan horisontal terbuat dari bahan pipa baja karbon yang digalvanis.
Panjang lengan horisontal adalah 4500 mm dengan diameter 3 (tiga) inch dan
ketebalan minimal 3 (tiga) mm.
Lengan horisontal dilengkapi tali sling baja (steel wire rope) galvanized
berukuran diameter ¾ inch atau sekitar 20 mm dan panjang ± 4300 mm.

q. Tiang Pengaman
Tiang pengaman terbuat dari pipa baja karbon berukuran diameter 4 (tiga)
inch dan ketebalan 3 (tiga) mm. Panjang pipa yang digunakan adalah 1.500
mm. Jumlah tiang pengaman 3 (tiga) buah setiap 1 (satu) tiang utama.
Pipa diisi dengan cor beton K-175
Pondasi tiang pengaman terpisah dari pondasi tiang utama. Ukuran pondasi
tiang pengaman 400 mm x 400 mm x 800 mm. Pondasi cor beton mutu
minimal K-175.
Tiang pengaman dalam pondasi diiikat dengan angkur pelat baja siku
berukuran 60 mm x 60 mm x 6 mm.
Tiang pengaman dicat anti korosi dan Finishing coating warna hitam dan
kuning dengan nilai retroreflektif minimal ASTM Tipe IV.
No Elemen Teknis Ukuran dan Keterangan
1 Bahan Pipa baja diisi beton cor
2 Diameter 4”
3 Tinggi tiang pengaman 800 mm dari permukaan tanah
4 Pondasi Minimal K-175
5 Ukuran pondasi Atas : 400 x 400 mm
Bawah : 400 x 400 mm
6 Pondasi tiang pengaman 800 mm
7 Jumlah tiang pengaman Minimal 3 buah
8 Penempatan 800 mm dari tiang utama
9 Pelapisan permukaan luar Warna hitam dan warna kuning

r. Retroreflektif
Tiang pengaman dilengkapi lembaran retroreflektif warna merah dan putih.
Lembaran retroreflektif berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang
paling sedikit 150 (seratus lima puluh) milimeter dan lebar paling sedikît 80
(delapan puluh) milimeter serta dapat berfungsi secara optimal.
Lembaran retroreflektif terbuat dari bahan microprismatic dengan nilai
retroreflektif minimal ASTM Tipe IV

s. Bangunan Kontruksi Pondasi


Bangunan pondasi dibuat dengan memperhatikan:
1) dimensi Lampu;
2) berat total Lampu;
3) struktur tanah lokasi pemasangan;
4) daya dukung tanah; dan
5) faktor cuaca lokasi pemasangan.
Bangunan pondasi berupa bangunan konstruksi beton cor atau pre-cast
concret berkerangka besi pejal penuh atau fullframe yang memiliki
kemampuan untuk menopang beban konstruksi APILL.
Bangunan pondasi dibuat dengan cara:
1) pra-cetak atau pre-cast, yaitu dibuat di bengkel fabrikasi menggunakan
tempat cetakan atau moulding) atau
2) dicetak langsung di lokasi pemasangan atau cast on site.
Bangunan pondasi ditanam di dalam tanah dengan kedalaman paling sedikit
1.700 (seribu tujuh ratus) milimeter dan bangunan pondasi harus timbul
dengan ukuran tinggi paling sedikit 200 (dua ratus) millimeter di atas
permukaan tanah.

Bangunan pondasi pada sisi permukaan pondasi bagian atas dibuat dan/atau
ditempatkan dengan posisi tegak lurus terhadap tiang utama.
Jenis pondasi yang digunakan dalam Spesifikasi Teknis ini adalah beton cor
bertulang sebagai berikut:
1) Mutu beton K-250;
2) Ukuran pondasi tiang lurus:
a) Penampang atas pondasi : 500 mm x 500 mm
b) Penampang bawah pondasi : 600 mm x 600 mm
c) Kedalaman pondasi minimal : 800 mm
(kedalaman pondasi disesuaikan dengan hasil soil investigation yang
mencakup uji penetrasi, CBR, dsb)
3) Ukuran pondasi tiang lengkung:
a) Penampang atas pondasi : 600 mm x 600 mm
b) Penampang bawah pondasi : 800 mm x 800 mm
c) Kedalaman pondasi minimal : 950 mm
(kedalaman pondasi disesuaikan dengan hasil soil investigation yang
mencakup uji penetrasi, CBR, dsb)
4) Ukuran pondasi tiang siku:
a) Penampang atas pondasi : 500 mm x 500 mm
b) Penampang bawah pondasi : 600 mm x 600 mm
c) Kedalaman pondasi minimal : 1700 mm
(kedalaman pondasi disesuaikan dengan hasil soil investigation yang
mencakup uji penetrasi, CBR, dsb)
5) Rangka tulangan diameter 16 mm, sengkang diameter 10 mm
6) Yield strength besi tulangan minimal 2400 kg/cm2
7) Dasar lobang pondasi ditimbun pasir dan dipadatkan setinggi 50 mm
8) Tinggi sisi atas pondasi terhadap permukaan tanah 100 mm
9) Ketebalan selimut beton untuk tulangan diameter 12 mm minimal 35 mm
tanpa acian.
Ukuran base plate, bracket, bolt dan nut untuk tinggi utama:
a) Base plate tiang lurus : 400x400x18 mm
b) Base plate tiang lengkung : 500x500x16 mm
c) Base plate tiang siku : diameter 400mm x 32mm
d) Bracket : 250 mm x 50 mm x 10 mm
e) Jumlah bolt dan nut : minimal buah
f) Ukuran bolt : M25 (ø 20 mm x 800 mm)
Bolt, nut, dan ring harus sesuai dengan ketentuan standard AASHTO M164
atau ASTM A325, High Strength Bolt for Structural Joints
Diameter lobang sama dengan diameter nominal bolt batang (shank) atau
silinder (barrel) dengan toleransi ± 0,15 mm.
Yield strength bolt angkur 1.450 kg/cm2.
Kekuatan tarik base plate dan bracket minimal 35.000 psi (2.460,74
kg/cm2)

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di
dalam Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran ketebalan pelat dan pipa;
b. Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized) tiang utama, lengan luminer,
bracket, dan base plate;
c. Pengukuran dimensi tiang utama, lengan tiang, bracket, base plate, dan tiang
pengaman;
d. Pengukuran dimensi pondasi.
e. Pengukuran dimensi kabel penghantar dan kabel pembumian;
f. Verifikasi luminer, perangkat kendali, catu daya, power backup;
g. Pengukuran sistem kelistrikan, megger test untuk uji isolasi, earthing test
untuk memastikan tahanan total maksimal 5 Ohm, dsb.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test
atau speciment test (kubus atau silinder);
b. Kekuatan tarik tiang utama, lengan tiang, bracket, dan base plate (uji
laboratorium);
c. Retro reflektivitas alat pemantul cahaya;
d. Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk
semua komponen yang dipersyratkan pengujian laboratorium dalam
Spesifikasi Teknis.

7. Gambar Teknis As Buit Drawing


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam
format CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum
b. Gambar Konstruksi Tiang Utama
c. Gambar Wiring Diagram
d. Gambar Konstruksi Tiang Pengaman
e. Gambar DED Sistem Pembumian
f. Gambar Pondasi;
g. Gambar Lokasi Pemasangan (dilengkapi dengan koordinat pemasangan);
h. Dan gambar teknis lain yang diperlukan

8. Tata cara penempatan serta pemasangan


Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu Peraturan Menhub Nomor :
PM. 49 Tahun 2014 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dan Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP.825/AJ.005/DJPD/2021
tentang Petunjuk Teknis Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.
G. Pengadaan dan Pemasangan Warning Light Listrik Tenaga Surya

1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog


Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat
Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Otonom yang masih berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang
memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-
BUPBPJ) Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang masih berlaku
2. Syarat Kualifikasi.
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom Satu
Warna/Warning Light meliputi:
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum
dan HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV
hanya akta perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan KBLI No.43216 yang
berlaku efektif, atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang
masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan.

b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)


Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom meliputi:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor
tampak luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik
Sipil/Transportasi/Elektro dan Tenaga Lapangan dengan kualifikasi
minimal STM/SMA, dilengkapi dengan Ijazah, KTP dan Curriculum
Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) Truck Crane;
b) Truck/Mobil Pick Up;
c) Tangga Telescopic;
d) Elektrikal Toolkit;
j) Alat Ukur (Meteran, AVO Meter, Megger Test, Hammer Test, Earthing
Test, Lux Meter, Thickness Gauge, Galvanis Thickness Gauge);
e) Alat Uji Retroreflektif (Untuk Penyedia Bahan Retroreflektif)
f) Rambu Kerja;
g) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)

4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-


BUPPJ) Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom yang
masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan
ketersediaan bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar
Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan
(TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom yang
dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk perjanjian kerjasama
sesuai dengan kesepakatan sesuai perundang-undangan yang berlaku,
disarankan menggunakan rekening bersama, dan dilengkapi dengan
melampirkan dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan
Jalan Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom sebagai
berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Izin Usaha Industri (IUI) Luminer yang masih berlaku;
c) Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan KBLI No. 27900 atau 27404 yang
sudah berlaku efektif
d) Sertifikat Merek Produk Luminer/Lampu dari Kemenkumham yang
masih berlaku;
e) Sertifikat TKDN Produk Luminer/Lampu (sesuai merk);
f) TD-BUPBPJ Bidang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom
yang masih berlaku;
g) Tenaga ahli dengan kualifikasi minimal S1/DIII Elektro dilengkapi
dengan Ijazah, KTP, BPJS dan Curriculum Vitae yang bersangkutan
dan diketahui oleh Pimpinan Perusahaan;
h) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
i) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan.
j) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gedung produksi, gudang penyimpanan hasil produksi, gudang
penyimpanan bahan baku, peralatan produksi/perakitan luminer dan
komponen kelistrikan lainnya, peralatan memindahkan bahan hasil
produksi/forklif, ruangan pengecekan kualitas produk (quality control)
dan dokumentasi lain yang diperlukan yang disahkan dan
ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha Penyedia Bahan yang telah
bekerjasama
6) Menyampaikan surat pernyataan garansi (system beroperasi/spesifikasi
teknis sesuai standard spesifikasi teknis yang ditetapkan) pada masa
pemeliharaan minimal selama 12 (dua belas) bulan, dan apabila tidak
melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka Badan Usaha yang
bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi (turun tayang dari system
e-katalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan perundang
undangan yang berlaku;

7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status


kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan
bahan dari Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati.

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang
ditawarkan, serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan dan Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat
perjanjian kerjasama yang telah sepakati, sebagai berikut:
1) Luminer:
a) Spesifikasi Teknis Luminer;
b) Sertifikat Merk dari Kemenkumham yang masih berlaku;
c) Sertifikat TKDN untuk komponen utama (luminer) nilai Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)
paling sedikit 40% (empat puluh persen) Termasuk BMP;
d) Sertifikat yang diterbitkan dari laboraturium pengujian yang terakreditasi
oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional
(KAN) yang masih berlaku, meliputi:
(1) Sertifikat ISO 9001:2015
(2) Sertifikat/hasil Uji Intensitas Cahaya (Fotometri) Minimal 500 Cd
untuk luminer bulat penuh 30 cm atau minimal 300 Cd untuk
luminer bulat penuh 20cm
(3) Sertifikat/hasil uji ingress protection (IP) untuk luminer, minimal IP55;
(4) Sertifikat/hasil uji IK rating (impact protection) untuk rumah lampu,
minimal IK08;
(5) Sertifikat/hasil uji ingress protection (IP) untuk rumah perangkat
kedali APILL minimal IP55
(6) Sertifikat/hasil uji tahan getaran untuk luminer, standar uji SNI IEC
60598;
e) Sertifikat/hasil uji electromagnetic compatibility (EMC) yang diterbitkan
dari laboratorium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga akreditasi
international atau laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN);
f) Surat Jaminan garansi minimal 3 (tiga) tahun untuk produk luminer;
g) Surat Jaminan ketersediaan suku cadang minimal 5 (lima) tahun;
h) Surat Pernyataan garansi produk beroperasi normal selama minimal 3
(tiga) tahun.

2) Perangkat Kendali Warning Light:


a) Rician Spesifikasi Teknis Perangkat Kendali Warning Light;
b) Sertifikat ingress protection (IP) untuk rumah perangkat kendali Warning
Light minimal IP55 dari laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh
lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN)
yang masih berlaku.

3) Charge Controller (untuk Warning Light Tenaga Surya):


a) Rician Spesifikasi Teknis Charge Controller;
b) Sertifikat ingress protection (IP) Charge Controller minimal IP54 dari
laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh Lembaga akreditasi
nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang masih
berlaku.

4) Peralatan Smart System


a) Rincian Spesifikasi Teknis Smart System;
b) Sertifikat ingress protection (IP) smart system controller minimal IP65
untuk sub kategori smart system controller dari laboratorium pengujian
yang terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite
Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku

5) Baterai (untuk Warning Light Tenaga Surya)


a) Rincian Spesifikasi Teknis Baterai;
b) Sertifikat ingress protection (IP) baterai IP54 dan baterai dengan rumah
baterai minimal IP65 dari laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh
lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional
(KAN) yang masih berlaku;
c) Nilai hasil uji setara dengan SNI IEC 61427 : 2018 yang diterbitkan dari
laboratorium pengujian asing terakreditasi dari lembaga akreditasi
internasional atau laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN).

6) Panel Surya (untuk Warning Light Tenaga Surya)


a) Rincian Spesifikasi Teknis Panel Surya;
b) Sertifikat ingress protection (IP) panel surya minimal IP65 dari
laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh lembaga akreditasi
nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang masih
berlaku
c) Sertifikat SNI IEC 61215 : 2016 atau nilai hasil uji setara dengan SNI IEC
61215 : 2016 yang diterbitkan dari laboratorium pengujian asing
terakreditasi dari lembaga akreditasi internasional atau laboratorium
pengujian yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

7) Tiang Warning Light:


a) Spesifikasi Teknis;
b) Hasil uji kekuatan tarik/tensile test minimal 35.000 psi (2.460,74
kg/cm2). Untuk bahan tiang utama dari laboraturium pengujian yang
terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite
Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku;
c) Surat Pernyataan kesanggupan proses galvanisasi tiang atau
menyampaikan surat kerjasama dari perusahaan yang bergerak di bidang
pelapisan galvanis (zinc coated/hot dip galvanized) dengan ketebalan
paling sedikit 70 micron;
d) Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM
D4956 (type IV dan type X1) dari laboraturium pengujian asing
terakreditasi oleh lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium
pengujian yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang
masih berlaku (diperoleh dari penyedia bahan retroreflektif);

8) Metode Pekerjaan:
a) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam
format Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard
baku meliputi gambar general arrangement, detail tiang Warning Light,
luminer, wiring diagram lengkap, metering, sistem pembumian, sistem
koneksi dari sumber kelistrikan, dari base plate, bracket dan rangka
pondasi;
b) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan
pekerjaan pemasangan APILL Satu Warna (Warning Light) secara
terperinci;
c) Menyampaikan Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan uji
beton pondasi, uji pelapisan galvanis tiang, uji kekuatan cahaya.
4. Atribut Produk
a. Sub Kategori Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom Satu Warna
(Warning Light) Tenaga Surya.
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom Satu
Warna (Warning Light) Merk Luminer,
Ukuran Luminer, TKDN Luminer, Jenis
Tiang, Bentuk Tiang Overhead, Daya
Baterai, TKDN Panel Surya% Daya Panel.

1 Nama Produk
Contoh:
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas (APILL) Otonom Satu
Warna (Warning Light) TALAS BOGOR
30cm TKDN 50% Tiang Lengkung Bulat
100Ah/25,6V TKDN Panel Surya 45%
100Wp
2 Nomor TD-BUPPJ : ………
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
Nama Perusahaan
6 : ………
Penyedia Bahan Luminer
Nomor TD-BUPBPJ
7 : ………
Luminer
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
8 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
9 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Produk
10 :-
Luminer
11 Merek Produk Luminer : (Merek Luminer)
12 Tipe Produk Luminer :-
13 Unit Pengukuran : Set Unit
14 Jenis Produk Luminer : PDN
15 Kode KBKI :….
16 TKDN (Untuk Luminer) :…%
17 Sertifikat TKDN Luminer : No…….
18 Jenis Luminer LED
19 Ingress Protection Luminer : (Minimal IP55)
20 Daya Luminer Tiap Aspek … watt (maksimal 7,5W)
21 Jumlah Aspek 2 aspek/set
22 Ukuran Luminer 30cm
Tiang Lurus 1 set
23 Jumlah Luminer
Tiang lengkung/siku 2 set
…Cd
Intensitas Cahaya
24 ( Ø30 cm minimal 500Cd)
Luminer
(Ø20 cm minimal 300Cd)
25 Tegangan Kerja : 12V/24V DC
Bahan dan Tebal Rumah :Aluminium/ABS/Polycarbonat, tebal
26
Luminer minimal 1.8mm
Ingress Protection Rumah
27 : (Minimal IP55)
Luminer
Impact Protection (IK)
28 : (Minimal IK08)
Rumah Luminer
29 Umur Teknis Luminer : ≥ 5 Tahun
30 Garansi Luminer : …….Tahun (minimal 3 tahun)
31 EMC Luminer Ya/Tidak
Basis Teknologi Perangkat
32 Microprocessor
Kendali Warning Light
33 Merk Perangkat Kendali ….
Ingress Protection
34 : Minimal IP55
Perangkat Kendali
35 Tipe Perangkat Kendali ….
Tegangan Kerja Perangkat
36 :12/24 VDC
Kendali
Mode Operasi Perangkat Flash/Flip-Flop, Periode Flip-Flop 0,5-2
37
Kendali Warning Light detik
Bahan Plat aluminium tebal minimal
1,8mm,
38 Rumah Perangkat Kendali Dengan Rangka, dan dilengkapi lubang
ventilasi udara
Dilengkapi dengan Pondasi
39 Jenis baterai LiFePO4 atau Li-Ion
40 Proteksi Baterai Battery management system (BMS)
41 Ingress Protection Baterai Minimal IP54
42 Umur Teknis Baterai ≥3tahun
Tiang Lurus ≥ 50Ah/12,8V atau
Kapasitas dan Daya 25Ah/25,6V (640Wh)
43
Baterai minimal Tiang siku ≥ 100Ah/12,8V atau
50Ah/25,6V (1280Wh)
Tiang Lurus ≥ 50Wp
44 Daya Panel Surya Minimal
Tiang siku ≥ 100Wp
45 Jenis Panel Surya Photo Voltaic
Standar Pengujian Panel Setara dengan SNI IEC 61215 : 2016 atau
46
Surya sertifikat SNI IEC 61215 : 2016
Ingress Protection Panel
47 : IP65
Surya
48 Umur Teknis Panel Surya : > 15 tahun
49 Solar Charge Controller : Merek dan Tipe Solar Charge Controller
50 Tipe Charge Controller MPPT
51 Arus Charge Controller Minimal 15A
Ingress Protection Charge
52 Minimal IP54
controller
Kabel Daya NYYHY minimal 2x6mm2
53 Jenis dan Ukuran Kabel Kabel Luminer NYYHY minimal
3x0,75mm2
Kapasitas minimal battery 100 Ah/24V
54 Power Backup catu daya (2400 Wh) termasuk system charger dan
automatic transfer switch
1 set di Perangkat Kendali (Kabel tembaga
BC-16 dilengkapi tombak tembaga
55 Pembumian(Grounding)
minimal 30cm diameter 12mm
Ditanam sedalam minimal 4 meter
Tinggi ……m (minimal 4m)
Diameter Bawah…….mm (minimal
144mm)
56 Tiang Lurus Diameter Atas…….(minimal 110mm)
Tebal Plat…….mm (minimal 3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Tinggi ……m (minimal 6m)
Diameter Bawah…….mm (minimal
176mm)
57 Tiang Lengkung Diameter Atas…….mm(minimal 76mm)
Tebal Plat…….mm (minimal 3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket…..mm x ….mm x …mm
Tinggi tiang vertikal ……m (min 8m)
Panjang Lengan ........ m (4,5m atau 7,5m)
Diameter tiang horisontal .......... nch (min 3
inch)
Diameter bawah tiang vertikal ….mm (min
58 Tiang Siku 220mm)
Tebal plat tiang vertikal ….mm (min 4mm)
Tebal plat tiang horisontal ….mm(min
3mm)
Base plate …..mm x…..mm x….mm
Bracket …..mm x ….mm x …mm
Octagonal SS400 atau setara, (hot dip
59 Bahan Tiang galvanized)
Bulat Pipa galvanis (hot dip galvanized)
Ukuran : Diameter, tebal dan Panjang
60 Patok Pengaman
Bahan reflektif : ASTM tipe IV
Ukuran Pondasi :
61 Jumlah Patok Pengaman : Minimal 2 buah
62 Pondasi Tiang : mutu beton minimal K250
Tiang Lurus Ukuran PxLxT
63 Ukuran Pondasi Tiang Tiang Lengkung =
Tiang Siku =
64 Pondasi Patok Pengaman Ukuran PxLxT, Kualitas Pondasi (K…)
Gambar dalam Format CAD yang
ditawarkan meliputi;
1. Gambar Rencana Umum Warning
Light
65 Gambar Teknis Rencana 2. Gambar Konstruksi Tiang
3. Gambar Wiring Diagram,
4. Gambar Sistem Pembumian
5. Gambar Pondasi
6. Gambar Patok Pengaman
Format CAD sesuai hasil pemasangan (As
Built Drawing) meliputi;
1. gambar Konstruksi Tiang
Gambar Teknis Asbuilt
66 2. Gambar Wiring Diagram
Drawing
3. Gambar sistem pembumian
4. Gambar Pondasi
5. Gambar Patok Pengaman
Setelah proses pembangunan konstruksi
dan pemasangan seluruh komponen
Warning Light tenaga surya selesai
dilaksanakan, maka Pelaksana Pekerjaan
wajib melaksanakan Uji Fungsi Warning
light tenaga surya untuk menilai
Uji Fungsi Warning Light fungsional dan operasional seluruh
67
Terpasang peralatan terpasang dengan kinerja teknis
yang merujuk pada parameter-parameter
teknis
Pelaksanaan dan hasil Uji Fungsi Warning
Light tenaga surya dituangkan dalam
Berita Acara Uji Fungsi oleh setiap wakil
masing-masing pihak yang hadir.
melaksanakan Training dan Familiarisasi
terkait dengan:
1) Pengenalan perangkat terpasang;
2) Tata cara pengoperasian dan
68 Training dan familiarisasi
pemeliharaan Warning Light terpasang;
3) Tata cara pemograman untuk
operasional kinerja Warning Light
terpasang.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
69 Lampiran Dokumen 2) Sertifikat TD-BUPBPJ
3) Sertifikat ISO 9001 : 2015
4) Sertifikat SNI IEC 61215 : 2016 atau
hasil uji setara dengan SNI IEC
61215 : 2016
5) Sertifikat/Hasil Uji yang
Dipersyaratkan.
6) Dokumen hasil uji fotometri (sesuai
merek dan tipe lampu)
7) Brosur
8) Metode Pelaksanaan
1. Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana
pemasangan bersama dengan PPK;
2. Lokasi rencana pemasangan untuk
tipe Warning Light Konvensional sudah
tersedia Jaringan Listrik Tegangan
Rendah PLN;
3. Perkerasan tanah atau bangunan pada
titik lokasi rencana pemasangan
pondasi masih dapat dilakukan
penggalian secara manual/bukan titik
objek yang memerlukan penanganan
khusus
4. Sebelum pelaksanaan order oleh PPK,
PPK dapat melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dokumen dan
spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
5. Pembayaran yang akan disepakati
antara penyedia dengan PPK
Syarat dan Ketentuan dilaksanakan dapat dalam bentuk
70
Lainnya termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari
pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan
sesuai dengan standart spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
6. Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
7. Sebelum serah terima pekerjaan,
owner dapat melakukan verifikasi as
built drawing, hasil uji yang
dipersyaratkan dan back-up volume
pekerjaan
Apabila Penyedia tidak dapat
memenuhi standar spesifikasi teknis
dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non aktif
dari sistem e-Katalog tanpa tuntutan
apapun dari penyedia.
Informasi Sertifikat Produk, Jaminan
71 Keterangan lainnya Produk, Jaminan Purna Jual, Suku
cadang, dll.
5. Spesifikasi Teknis
a) Lampu/Luminer Peringatan (warning light) tenaga surya
Lampu/Luminer Peringatan (Warning Light) adalah jenis Alat Pemberi Isyarat
Lalu Lintas dengan lampu satu warna yang dipergunakan untuk memberikan
peringatan bahaya kepada Pengguna Jalan. Lampu satu warna berwarna
kuning kelap kelip atau merah. Lampu berwarna kuning kelap kelip untuk
menyatakan Pengguna Jalan berhati-hati. Lampu berwarna merah untuk
menyatakan Pengguna Jalan berhenti.
Lampu Peringatan yang sudah terpasang secara lengkap harus dapat
beroperasi secara mandiri maupun terkontrol sesuai dengan desain
perencanaan.
Lampu Peringatan (warning light) tenaga surya sumber catu daya dihasilkan
oleh alat warning light itu sendiri melalui komponen yang dapat menghasilkan
daya listrik. Sumber konversi energi listrik dapat berasal dari matahari, angin,
atau sumber lainnya dengan memanfaatkan alam. Sumber konversi yang
paling banyak digunakan dan paling efisien yaitu sumber energi dari matahari.
Jenis tegangan adalah dirrect current (DC) dengan rentang tegangan antara
12V sampai dengan 48V.

b) Luminer/Lampu
1) Spesifikasi Umum
Luminer adalah seperangkat peralatan yang merupakan bagian dari Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas dan berfungsi untuk menghasilkan, mengatur,
dan mendistribusikan pencahayaan
Spesifikasi Teknis Luminer secara umum:
a) Luminer tidak boleh menyebabkan gangguan keselamatan pada saat
mengalami kondisi gangguan atau kerusakan yang dapat terjadi dalam
pengoperasiannya.
b) Permukaan tidak mengkilap dan tidak silau jika kena sinar matahari
atau lampu kendaraan
c) Komponen optis dapat digunakan untuk menampilkan pictogram
panah, pejalan kaki, bus, dan / atau sepeda.

2) Spesifikasi Teknis
a) Jenis Lampu : LED (Light Emitting Diode)
➢ Warna kuning : 585 ~ 595 nm
➢ Umur Luminer : minimal 50.000 jam
b) Ukuran Luminer : Diameter 20 cm dan/atau 30 cm
c) Intensitas Luminer
➢ Ø 20 cm : minimal 300 candela
➢ Ø 30 cm : minimal 500 candela
d) Tegangan kerja : 12 / 24 Volt DC +/- 5%
atau 220 VAC +/- 10% frekuensi 50Hz dilengkapi dengan pengaman
tegangan dan arus lebih.

e) Kondisi kerja
➢ Ketahanan suhu 0 sampai dengan 70 derajat Celcius.
➢ Kelembaban nisbi 0 sampai dengan 95%.
f) Rumah lampu/ armature
➢ Terbuat dari bahan plat alumunium, atau plastic ABS, atau
polycarbonate, tebal minimal 1,8 mm.
➢ Bentuk setiap aspek (box) harus sama, sehingga dapat
dipertukarkan tempatnya
➢ Lensa dilengkapi karet penahan, menggunakan bahan tahan panas,
berwarna bening, dengan diameter 20 – 30 cm dan anti effek
phantom.
➢ Dilengkapi dengan penambat luminer pada tiang penyangga.
➢ Ingress Protection : minimal IP 55
➢ Dilengkapi dengan stiker perlengkapan jalan.
g) Pemasangan
➢ Minimal 500 cm dari permukaan ruang manfaat jalan tertinggi
sampai dengan sisi armatur bagian bawah.
➢ Pada sebelah kiri lajur lalu lintas, minimal 300 cm dari permukaan
jalan tertinggi sampai dengan sisi armatur bagian bawah.
➢ Jumlah aspek luminer dan penepatan pada jenis tiang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan desain rencana.

c) Perangkat Kendali Warning Light


Spesifikasi Teknis perangkat kendali Warning Light adalah sebagai
berikut:
1) Suhu Operasi : 0 s/d 70OC.
2) Kelembaban Nisbi : 0 s/d 95%.
3) Perangkat kendali dibuat dari komponen-komponen elektronika aktif
maupun pasif, papan sirkit tercetak (PCB) dan elektronika penuh.
4) IC terpasang melalui socket IC (tidak terpatri langsung) untuk
kemudahan pemeliharaan dengan socket berkualitas tinggi dengan
penjepit ganda.
5) Rangka kendali dibuat dari besi siku anti karat, konstruksinya
simetris dan halus
6) Menggunakan sistem modul sehingga mempermudah dalam
perawatan, perbaikan, dan pengembangan dengan menggunakan
konektor yang memenuhi kualitas standar yang ada.
7) Setiap modul mempunyai panel indikator yang mudah dilihat.
8) Mempunyai fasilitas untuk pengaman arus lebih yang menggunakan
mini circuit breaker dan pengaman terhadap arus bocor menggunakan
earth leakage circuit breaker serta dilengkapi dengan pengaman dari
gangguan petir.
9) Dapat dibebani lampu jenis LED 30 VA per sinyal.
10) Rumah perangkat kendali terbuat dari alumunium tebal 1,8 mm,
dilengkapi dengan pintu yang dapat dibuka dan kunci, mempunyai
tempat panel-panel dan kendali lampu lalu lintas serta mempunyai
lubang ventilasi udara yang dilengkapi penyaring udara dan anti bocor
terhadap air hujan.
11) Mode operasi : Flash/flip-flop.
12) Periode : 0,5 ~ 2 detik.
13) Ukuran Lumen/lampu : 2 x 30 cm atau 2 x 20 cm
d) Panel surya (Photovoltaic Panel)
Panel surya harus memiliki kemampuan untuk menyuplai arus listrik
sesuai dengan kapasitas komponen penyimpan arus yaitu baterai dengan
waktu pengisian efektif paling sedikit 4 (empat) jam dalam 1 (satu) hari di
daerah dengan iklim tropis.
Panel surya terbuat dari bahan silikon atau bahan lain yang ramah
terhadap lingkungan.
Panel surya wajib dilengkapi pemasangan bypass diode untuk
menghindari mengalirnya arus ke arah bagian sel yang tidak dapat
menangkap sinar matahari secara sempurna atau yang terkena efek
shading.
Panel surya dalam Spesifikasi Teknis ini terbuat dari bahan
Monocrystalline silicon (mono-Si) atau poly-crystalin.
Standard kualitas Panel Surya adalah UL/CE atau setara SNI.
Daya minimal panel surya yang dihasilkan 100 watt peak dengan toleransi
± 5%.
Spesifikasi teknis Panel Surya dalam Spesifikasi Teknis ini adalah sebagai
berikut:
1) Jenis panel : Photo Voltaic.
2) Bahan panel : Silicon kristalin.
3) Tipe panel : Monokristalin/polikristalin.
4) Standar : UL/CE atau setara SNI.
5) Daya : 1x100 Wp - 24V.
6) Toleransi daya : ± 5%.
7) Tegangan maksimal, Vmp : 17 V.
8) Kuat arus maksimal, Vmp : 6 A.
9) Tegangan rangkaian terbuka tanpa arus (open circuit voltage, Voc) :
Maks 21 V.
10) Arus maksimal tanpa resistansi (Short circuit current, Isc) : Maks 6,5A.
11) Efisiensi panel : >15%.
12) Efisiensi sel : >15%.
13) Suhu operasi, berdasarkan standard test condition : 400 C s/d 850C.
14) Tegangan maksimum sistem : 1.000 VDC (IEC)/maksimal rangkaian
seri panel surya.
15) Sekering (fuse) maksimal : disesuaikan daya panel surya yang
digunakan.
16) Penguat efisiensi : Bypass diode.
17) Frame Rumah panel : Full Anodized Alumunium Alloy.
18) Ingress Proteksi : Min IP 65.
19) Umur Teknis : ≥ 10 Tahun.
20) Tes Standar : Sertifikat SNI IEC 61215 : 2016 atau
nilai hasil uji setara dengan SNI IEC 61215 : 2016 yang diterbitkan
dari laboratorium pengujian asing terakreditasi dari lembaga
akreditasi internasional atau laboratorium pengujian yang
terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

e) Baterai
Baterai jenis maintenance free, dilengkapi dengan Battery Management
System (BMS) yang berfungsi sebagai regulator untuk mengatur dan
memonitor kondisi baterai, yaitu:
1) tegangan;
2) kuat arus;
3) suhu baterai;
4) sel baterai;
5) mengatur siklus charging dan discharging; dan
6) mengatur balancing cell serta proteksi kelebihan daya.
Baterai memiliki kapasitas berupa volt-ampere hour tersimpan yang paling
sedikit mampu menyediakan cadangan energi listrik untuk menyalakan
lampu selama 36 (tiga puluh enam) jam operasi tanpa adanya suplai
pengisian arus listrik dengan depth of discharge (DoD) baterai maksimal
80% (delapan puluh) per seratus.
Spesifikasi teknis baterai dalam Spesifikasi Teknis ini adalah sebagai
berikut:

ELEMEN TEKNIS KETERANGAN/NILAI/SATUAN

lithium Ion (Li-Ion)


Jenis Baterai
Lithium Iron (Li-FePO4)
3,2 ~ 3,7 V/ sell
25,6 ~ 29,6 V @ 8 sel (tergantung
***) Tegangan nominal
kelipatan
jumlah sel baterai)
***) Kapasitas nominal
( disesuaikan dengan Minimal 100 Ah
kebutuhan daya lampu dan (tegangan minimal 24 Volt)
cadangan otonom )
Efisiensi > 85%
Umur siklus baterai (pada
80% 1.500 s/d 3.000 siklus
depth of discharge/ DOD)
Tahanan internai (arus DC) maks 5 m Ω
Umur teknis > 3 tahun
Kondisi operasi
Suhu operasi < 50°C
Suhu saat pengisian < 45°C
Suhu penyimpanan <45° C
Indek proteksi Minimal IP 54
Waktu pengisian 3 s/d 4 jam maksimal per hari
0,5C ( C merupakan kapasitas
Arus pengisian maksimal
dalam Ah)
Batas tegangan pengisian 14,4 V ~ 16,8 V (@ 4
maksimal sell/kelipatannya)
Batas tegangan pengisian 11,2V~ 12V ((a), 4
minimal sell/kelipatannya)
Kelembaban relatif (RH) 25 % s/d 85%
Wajib Battery management System
Balancing cell
(BMS)
Nilai hasil uji setara dengan SNI IEC
61427 : 2018 yang diterbitkan dari
laboratorium pengujian asing
Standard UJI SNI terakreditasi dari lembaga akreditasi
internasional atau laboratorium
pengujian yang terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN)
Keterangan :
Nilai Tegangan Charge, Tegangan Discharge, menyesuaikan dengan
karakteristik baterai (Lithium Ion atau Lithium Iron)
RUMAH BATERAI (JIKA MENGGUNAKAN RUMAH BATERAI
SECARA TERPISAH)
Bahan Aluminium / Plat Besi Baja
Ukuran Disesuaikan dengan ukuran baterai
Diletakkan pada tiang di bawah PV modul /
Posisi Diletakkan pada tiang atau ditempatkan sesuai
spesifikasi produk masing-masing.
Cat Powder coating / Anodizing
Sertifikasi IP Min. IP 65
Garansi Minimal 3(tiga) Tahun

f) Kabel Instalasi
1) Lingkup Instalasi Kabel
Kabel Instalasi adalah komponen dari warning light yang berfungsi
untuk menyambungkan antara Perangkat Kendali dengan lampu
aspek dan sumber tenaga.
Kabel tenaga dan kabel untuk isyarat lampu harus diletakkan di
dalam pipa yang terpisah untuk mencegah interferensi.
Kabel diletakkan di dalam pipa pelindung menggunakan kabel NYYHY
4x0,75 mm2
Kabel diletakkan di dalam pipa pelindung jenis besi galvanis atau
HDPE atau pipa PVC diameter 2 sampai dengan 4 inchi yang bagian
dalamnya harus halus untuk mencegah terjadinya kerusakan kabel
pada waktu pemasanga, pipa pelindung mengambil tempat tidak
boleh lebih dari 50 % seluruh luas pipa bagian dalam.
Kabel tenaga/daya warning light tenaga surya menggunakan kabel
daya NYYHY minimal 2x6mm2, sedangkan kabel penghubungan
luminer menggunakan NYYHY minimal 3x0,75mm2.
Kode nomenklatur kabel menurut Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) 2011 yang digunakan dalam Spesifikasi Teknis ini adalah:
N : kabel standar konduktor tembaga
NA : kabel standar konduktor aluminium
Y : selubung isolasi dari bahan PVC
A : berinti tunggal
M : berinti lebih dari satu (kabel pilin / twisted)
F : pelindung dari kawat baja pipih
Gb : pelindung dari spiral plat baja
Kabel dalam Spesifikasi Teknis ini meliputi:
1) kabel distribusi daya;
2) kabel instalasi penghantar arus antar komponen;
3) kabel instalasi sistem pembumian; dan
4) kabel instalasi bawaan komponen.
Kabel distribusi daya sebagaimana dimaksud berupa:
1) kabel distribusi daya lintas udara; dan
2) kabel distribusi daya bawah tanah atau tanam.
Kabel instalasi penghantar arus antar komponen wajib menyesuaikan
dengan kebutuhan:
1) jumlah fase;
2) luas penampang;
3) jenis insulasi;
4) suhu operasi; dan
5) kondisi lingkungan.
Pengadaan dan pemasangan Warning light wajib dilengkapi dengan
diagram pemasangan kabel atau wiring diagram secara lengkap dan
disertai dengan kode spesifîkasi kabel yang digunakan.
Kabel instalasi memiliki spesifïkasi bahan sebagai berikut :
1) konduktor;
2) isolator; dan
3) lapisan pelindung luar.
Konduktor kabel instalasi merupakan bahan penghantar arus listrik
berupa kabel berinti tunggal atau berinti banyak (twisted pair) yang
terbuat dari bahan tembaga atau aluminium.
Isolator merupakan bahan dielektrik sebagai sekat pemisah kontak
langsung antara penghantar dan lingkungan yang terbuat dari bahan
thermoplastik atau polyvinyl chloride (PVC), polyethylene (XLPE)
dan/atau ethylene propylene rubber (EPR) dengan suhu penghantar
paling tinggi 70 (tujuh puluh) derajat celcius.
Lapisan pelindung luar sebagaimana dimaksud di atas merupakan
lapisan yang memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis,
bahan kimia, api, dan pengaruh luar yang merugikan.
Kabel dipakai dan dipilih dengan mempertimbangkan:
1) Kemampuan Hantar Arus (KHA);
2) Kondisi lingkungan pemakaian;
3) suhu operasi dan suhu lingkungan.
Kabel diberikan standar pewarnaan sesuai dengan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL) yaitu:
1) kabel tenaga dengan warna:
➢ coklat;
➢ hitam;
➢ kuning; dan
➢ merah;
2) kabel penghantar netral berwarna biru; dan
3) kabel pembumian atau earthing berwarna kuning bergaris hijau.
Kemampuan Hantar Arus (KHA) ditentukan berdasarkan besar
tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam satuan luas penampang
inti dan dinyatakan dalam milimeter persegi.
Luas penampang inti penghantar arus ditentukan dengan
mempertimbangkan :
1) suhu maksimum yang diizinkan;
2) susut tegangan yang diizinkan;
3) stres elektromagnetis yang mungkin terjadi akibat hubung
pendek atau short circuit,
4) stres mekanis; dan
5) impedansi maksimum.
Seluruh kabel yang digunakan untuk pemasangan Warning light wajib
telah terdaftar dan memenuhi persyaratan Standar Nasional
Indonesia (SNI) berikut dengan perubahannya.
Spesifikasi teknis kabel penghantar adalah sebagai berikut:
KABEL INSTALASI PENGHANTAR
Penggunaan Saluran instalasi internal
Standar kualitas Peraturan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia Nomor 84/M-
IND/PER/ 10/2014
SNI IEC 60502- 1 2009
Kapasitas hantar Disesuaikan dengan table KHA PUIL
arus (KHA) 2011 (tabel B.52-1)
Bahan Tembaga
Type NYA atau NYM(PUIL 2011)
Ukuran penampang 1,5 s/d 4 mm2
Jenis inti kabel Inti tunggal atau pilinan (twisted)
Jumlah inti 1 atau lebih
Insulasi PVC
Catatan :
Luas penampang penghantar arus ditentukan berdasarkan:
➢ Suhu maksimun yang diizinkan
➢ Susut tegangan yang diizinkan
➢ Stres elektromagnetik akibat hubungan pendek
➢ Stres mekanis yang mungkin dialami penghantar
➢ Impedans maksimum berkenaan dengan berfungsinya proteksi
hubungan pendek

2) Konektor kabel
Konektor kabel berupa:
➢ sambungan baut;
➢ sambungan solder;
➢ sambungan clamp;
➢ sambungan tusuk kontak dan kotak kontak; dan
➢ sambungan puntir atau sambungan emergency, dengan
ketentuan hanya untuk ukuran penghantar paling besar 2,5 (dua
koma lima) milimeter persegi.
Konektor kabel terbuat dari bahan aluminium atau tembaga yang
tahan terhadap lingkungan asam serta tahan terhadap suhu tinggi
apabila terjadi hubung pendek.

3) Terminal
Terminal sebagaimana berupa:
a) terminal penghantar; dan
b) terminal pembumian;
Terminal harus memiliki dudukan yang terbuat dari bahan yang tidak
mudah pecah atau rusak oleh gaya mekanis dan gaya termis, akibat
dari penghantar yang disambung pada terminal

4) Pembumian
Kabel instalasi sistem pembumian (earthing) ditentukan berdasarkan
sifat kondisi tahanan tanah di lokasi pemasangan sampai diperoleh
tahanan terkecil yang dapat dicapai, yaitu dengan memperhatikan:
a) luas penampang;
b) panjang batang; dan
c) jumlah batang.
Jenis kabel tembaga pembumian (earthing) minimal BC-16, serta
dilengkapi dengan tombak tembaga sepanjang minimal 30 centimeter
dan diameter minimal 12 mm.
Kabel instalasi sistem pembumian harus memiliki tahanan sebesar 5
(lima) ohm.
Kabel instalasi bawaan komponen merupakan kabel instalasi yang
menjadi bawaan fabrikasi komponen kelistrikan.
Spesifikasi teknis kabel sistem pembumian (earthing) adalah sebagai
berikut:
KABEL SISTEM PEMBUMIAN
ELEMEN TEKNIS NILAI
Pembumian instalasi TT atau TN-C-S
Dibumikan di setiap tiang dan di
Metode pembumian panel PHBK (lihat contoh
Gambar)
Bahan metal yang dilapisi
Bahan batang konduktor tembaga atau bahan metal anti
karat
Diameter batang konduktor 5/8” (± 15,875 mm)
Kawat bare cooper (BC) 25 mm2
untuk pembumian PHBK
Diameter kawat pembumian
Kawat bare cooper (BC) 6 mm2
untuk pembumian tiang
1.2 meter di bawah permukaan
Kedalaman batang
tanah
Nilai tahanan total ≤5W
dilas, dipress, diterminasi dengan
Sistem penyambungan
bahan tembaga

Contoh Sistem Pembumian

g) Kontrol Catu Daya Listrik Tenaga Surya


Kontrol manajemen catu daya untuk Warning Light Tenaga Surya harus
mampu untuk melakukan pencatatan, pengaturan, dan proteksi
terhadap:
➢ kapasitas daya baterai;
➢ kondisi sel baterai;
➢ suhu baterai;
➢ kondisi sel panel surya;
➢ konsumsi pemakaian energi; dan
➢ peralatan proteksi
Spesifikasi teknis Kontrol manajemen catu daya dalam Spesifikasi Teknis
ini adalah sebagai berikut:
CONTROL CATU DAYA LISTRIK TENAGA SURYA
SOLAR CHARGE CONTROLLER (SCC) / BATTERY CHARGE REGULATOR
(BCR)

ELEMEN TEKNIS KETERANGAN/NILAI/SATUAN

Control Mode Maximum power point tracking (MPPT)


System 24 Volt
Tegangan input maksimal 48 V
Boost charging voltage 15 ± 0,2 V
Kelistrikan
Float charging voltage 13 ± 0,2 V
Arus pengisian maksimal 12 A
Electronic • Mencegah polarisasi arus listrik balik
blocking/protection dari baterai ke panel surya
• Overcharging
• Overloading
• Overheating
Metode charging MPPT 3 tahap (bulk, absorption, floating)
Suhu operasi < 50 O C
Suhu lingkungan < 60 O C
Effisiensi MPPT 90%
Pendinginan Pendinginan alami (angin)
IP IP 45
Kelembaban relatif 95% non condensing
• Tegangan lebih
• Hubungan singkat
Proteksi
• Tahan kandungan kadar garam tinggi
• Tahan vibrasi minimal 2G
Sun Switch Pada malam hari lampu menyala
otomatis & pada pagi hari mati otomatis
LED DRIVER
Jenis Led Driver Constant Current
Sistem Topologi Boost Converter
Sistem Dimming Pulse Width Modulation (PWM)
Tegangan Input Baterai Max. 29.4 Volt DC
Tegangan Output Max. 72 Volt DC
Efisiensi Min. 90%
Garansi Minimal 3 (tiga) Tahun
Keterangan :
Nilai dari Tegangan Input PV Modules, Tegangan Charge, Tegangan
Discharge, Tegangan input Baterai, Tegangan Output menyesuaikan
dengan karakteristik Solar Charge Controller (SCC)/Battery Charge
Regulator (BCR)
TES DAN SERTIFIKASI

Diterbitkan dari laboratorium pengujian yang terakreditasi KAN /


Lembaga Pengujian Dalam Negeri

Standar Uji SNI SNI 04-6391-2000


Sertifikasi TKDN (Tingkat Sertifikasi TKDN Warning light dari
Komponen Dalam Negeri) Kementerian Perindustrian

Sertifikasi Vibration Test • Test Standard : SNI IEC 61347-2-


13:2015
Sertifikasi Uji ketahanan • Test Standard : SNI IEC 61347-2-
Garam 13:2015
(Resistence To Corrosion)

8) Smart system
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dapat dilakukan interkoneksi dengan
sistem komunikasi yang dapat diatur dan dimonitor secara tersentralisasi
dengan aplikasi perangkat lunak (software) cerdas atau smart System
menggunakan koneksi peralatan kontrol yang berbasis:
a. Gelombang radio atau wireless fidelity (WiFi); atau
b. Gelombang cahaya atau light fidelity (LiFî); atau
Sistem komunikasi dilengkapi dengan fasilitasi uplink dan downlink
sebagai sarana pengiriman dan penerimaan data.
Aplikasi perangkat lunak (software) cerdas atau Smart System paling
sedikit dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap
status Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, meliputi:
d) jalur komunikasi sebagai media penyalur informasi/data;
e) sistem komunikasi sebagai basis tata cara komunikasi.
f) Pengaturan kuat pencahayaan;
g) Pencatatan konsumsi daya listrik atau kilo Watt hour (kWh) meter;
h) Pemantauan unjuk kerja perangkat elektronik;
i) Pelakukan kontrol jarak jauh secara tersentralisasi;
j) Sensor dan pencatatan data kondisi lingkungan; dan
k) Kerusakan atau kegagalan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.

Aplikasi perangkat lunak (software) cerdas atau smart system wajib


bersumber dari aplikasi open source, dilengkapi API (Application
Programming Interface) dan dapat diakses tanpa melalui software khusus
tertentu sehingga mudah apabila akan diintegrasikan ke dalam system
yang dibangun oleh pemilik pekerjaan/owner

9) Tiang Penyangga dan Lengan Horisontal


Tiang penyangga didesain berbentuk tiang siku dengan 1 (satu) lengan
(lengan tunggal) horisontal. Tiang penyangga terbuat dari baja karbon
dengan Yield Strenght 245 M.Pa dan Tensile Strength minimal 400 M.Pa.
Konstruksi tiang dirancang kokoh dengan mempertimbangkan beban
yang harus ditahan antara lain beban peralatan sendiri, beban air hujan,
angin, dan momen.
Konstruksi tiang dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan
pemasangan, perawatan dan perbaikan.
Semua ujung tiang yang terbuka harus diberi tutup untuk mencegah
masuknya air.
Material tiang oktagonal menggunakan bahan structural steel SS400 atau
yang setara.
Tiang penyangga dan lengan digalvanis (zinc coated/hot dip galvanized)
dengan ketebalan 70 micron.
Umur teknis tiang minimal 6 (enam) tahun.
Tinggi tiang utama adalah 8 (delapan) meter. Penampang tiang berbentuk
oktagonal dengan diameter yang mengecil ke atas (tappered). Diameter
bawah tiang minimal 220 mm (8,66 inch) dan diameter atas tiang minimal
144 mm (5,67 inch). Ketebalan tiang penyangga minimal 4 (empat) mm.
Lengan horisontal terbuat dari bahan pipa baja karbon yang digalvanis.
Panjang lengan horisontal adalah 4500 mm dengan diameter 3 (tiga) inch
dan ketebalan minimal 3 (tiga) mm.
Lengan horisontal dilengkapi tali sling baja (steel wire rope) galvanized
berukuran diameter ¾ inch atau sekitar 20 mm dan panjang ± 4300 mm.

10) Tiang pengaman


Tiang pengaman terbuat dari pipa baja karbon berukuran diameter 4 (tiga)
inch dan ketebalan 3 (tiga) mm. Panjang pipa yang digunakan adalah
1.500 mm. Jumlah tiang pengaman 3 (tiga) buah setiap 1 (satu) tiang
utama.
Pipa diisi dengan cor beton K-175
Pondasi tiang pengaman terpisah dari pondasi tiang utama. Ukuran
pondasi tiang pengaman 400 mm x 400 mm x 800 mm. Pondasi cor beton
mutu minimal K-175.
Tiang pengaman dalam pondasi diiikat dengan angkur pelat baja siku
berukuran 60 mm x 60 mm x 6 mm.
Tiang pengaman dicat anti korosi dan Finishing coating warna hitam dan
kuning dengan nilai retroreflektif minimal ASTM Tipe IV.
No Elemen Teknis Ukuran dan Keterangan
1 Bahan Pipa baja diisi beton cor
2 Diameter 4”
3 Tinggi tiang pengaman 800 mm dari permukaan tanah
4 Pondasi Minimal K-175
5 Ukuran pondasi Atas : 400 x 400 mm
Bawah : 400 x 400 mm
6 Pondasi tiang pengaman 800 mm
7 Jumlah tiang pengaman Minimal 3 buah
8 Penempatan 800 mm dari tiang utama
9 Pelapisan permukaan luar Warna hitam dan warna kuning
11) Retroreflektif
Tiang pengaman dilengkapi lembaran retroreflektif warna merah dan
putih.
Lembaran retroreflektif berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang paling sedikit 150 (seratus lima puluh) milimeter dan lebar paling
sedikît 80 (delapan puluh) milimeter serta dapat berfungsi secara optimal.
Lembaran retroreflektif terbuat dari bahan microprismatic dengan nilai
retroreflektif minimal ASTM Tipe IV

12) Bangunan Kontruksi Pondasi


Bangunan pondasi dibuat dengan memperhatikan:
1) dimensi Lampu Peringatan (Warning Light);
2) berat total Lampu Peringatan (Warning Light);
3) struktur tanah lokasi pemasangan;
4) daya dukung tanah; dan
5) faktor cuaca lokasi pemasangan.
Bangunan pondasi berupa bangunan konstruksi beton cor atau pre-cast
concret berkerangka besi pejal penuh atau fullframe yang memiliki
kemampuan untuk menopang beban konstruksi Warning light.
Bangunan pondasi dibuat dengan cara:
1) pra-cetak atau pre-cast, yaitu dibuat di bengkel fabrikasi menggunakan
tempat cetakan atau moulding) atau
2) dicetak langsung di lokasi pemasangan atau cast on site.
Bangunan pondasi ditanam di dalam tanah dengan kedalaman paling
sedikit 1.700 (seribu tujuh ratus) milimeter dan bangunan pondasi harus
timbul dengan ukuran tinggi paling sedikit 200 (dua ratus) millimeter di
atas permukaan tanah.
Bangunan pondasi pada sisi permukaan pondasi bagian atas dibuat
dan/atau ditempatkan dengan posisi tegak lurus terhadap tiang utama.
Jenis pondasi yang digunakan dalam Spesifikasi Teknis ini adalah beton
cor bertulang sebagai berikut:
1) Mutu beton K-250;
2) Ukuran pondasi tiang lurus:
a) Penampang atas pondasi : 500 mm x 500 mm
b) Penampang bawah pondasi : 600 mm x 600 mm
c) Kedalaman pondasi minimal : 800 mm
(kedalaman pondasi disesuaikan dengan hasil soil investigation yang
mencakup uji penetrasi, CBR, dsb)
3) Ukuran pondasi tiang lengkung:
a) Penampang atas pondasi : 600 mm x 600 mm
b) Penampang bawah pondasi : 800 mm x 800 mm
c) Kedalaman pondasi minimal : 950 mm
(kedalaman pondasi disesuaikan dengan hasil soil investigation yang
mencakup uji penetrasi, CBR, dsb)

4) Ukuran pondasi tiang siku:


a) Penampang atas pondasi : 500 mm x 500 mm
b) Penampang bawah pondasi : 600 mm x 600 mm
c) Kedalaman pondasi minimal : 1700 mm
(kedalaman pondasi disesuaikan dengan hasil soil investigation yang
mencakup uji penetrasi, CBR, dsb)
5) Rangka tulangan diameter 16 mm, sengkang diameter 10 mm
6) Yield strength besi tulangan minimal 2400 kg/cm2
7) Dasar lobang pondasi ditimbun pasir dan dipadatkan setinggi 50 mm
8) Tinggi sisi atas pondasi terhadap permukaan tanah 100 mm
9) Ketebalan selimut beton untuk tulangan diameter 12 mm minimal 35
mm tanpa acian.
Ukuran base plate, bracket, bolt dan nut untuk tinggi utama:
a) Base plate tiang lurus : 400x400x18 mm
b) Base plate tiang lengkung : 500x500x16 mm
c) Base plate tiang siku : diameter 400mm x 32mm
d) Bracket : 250 mm x 50 mm x 10 mm
e) Jumlah bolt dan nut : minimal buah
f) Ukuran bolt : M25 (ø 20 mm x 800 mm)
Bolt, nut, dan ring harus sesuai dengan ketentuan standard AASHTO
M164 atau ASTM A325, High Strength Bolt for Structural Joints
Diameter lobang sama dengan diameter nominal bolt batang (shank)
atau silinder (barrel) dengan toleransi ± 0,15 mm.
Yield strength bolt angkur 1.450 kg/cm2.
Kekuatan tarik base plate dan bracket minimal 35.000 psi (2.460,74
kg/cm2).

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di
dalam Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran ketebalan pelat dan pipa;
b. Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized) tiang utama, lengan luminer,
bracket, dan base plate;
c. Pengukuran dimensi tiang utama, lengan tiang, bracket, base plate, dan tiang
pengaman;
d. Pengukuran dimensi pondasi.
e. Pengukuran dimensi kabel penghantar dan kabel pembumian;
f. Verifikasi luminer, perangkat kendali, catu daya, power backup;
g. Pengukuran sistem kelistrikan, megger test untuk uji isolasi, earthing test
untuk memastikan tahanan total maksimal 5 Ohm, dsb.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test
atau speciment test (kubus atau silinder);
b. Kekuatan tarik tiang utama, lengan tiang, bracket, dan base plate (uji
laboratorium);
c. Retro reflektivitas alat pemantul cahaya;

d. Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk


semua komponen yang dipersyratkan pengujian laboratorium dalam
Spesifikasi Teknis.

7. Gambar Teknis As Buit Drawing


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam
format CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1) Gambar Rencana Umum
2) Gambar Konstruksi Tiang Utama
3) Gambar Wiring Diagram
4) Gambar Konstruksi Tiang Pengaman
5) Gambar DED Sistem Pembumian.
6) Gambar Pondasi
7) Gambar Titik Lokasi Pemasangan (dilengkapi data koordinat);
8) Gambar teknis lain yang diperlukan.

8. Penempatan dan pemasangan


Penempatan dan pemasangan mengacu Peraturan Menhub Nomor : PM. 49 Tahun
2014 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dan Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Nomor KP.825/AJ.005/DJPD/2021 tentang Petunjuk Teknis
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.

H. Pengadaan dan Pemasangan Alat Penerangan Jalan Listrik Konvensional


9. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Penerangan Jalan yang masih berlaku dan telah
bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia
Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Penerangan Jalan yang masih
berlaku.

10. Syarat Kualifikasi


a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Alat Penerangan Jalan meliputi:
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta
perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan KBLI No.43216 yang berlaku
efektif, atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan;
b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ) Alat
Penerangan Jalan meliputi:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor tampak
luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik
Sipil/Transportasi/Elektro dan Tenaga Lapangan dengan kualifikasi
minimal STM/SMA, dilengkapi dengan Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae
yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) Kendaraan truck truck/mobil Pick Up;
b) Mobil Crane;
c) Tangga Telescopic;
d) Elektrikal Toolkit;
e) Alat Ukur (Meteran, AVO Meter, Megger Test, Hammer Test, Earthing Test,
Lux Meter, Thickness Gauge, Galvanis Thickness Gauge);
f) Alat Uji Retroreflektif (Untuk Penyedia Bahan Retroreflektif)
g) Rambu Kerja;
h) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ)
Alat Penerangan Jalan yang masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia
Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Alat Penerangan Jalan yang dapat
disahkan oleh notaris atau dalam bentuk perjanjian kerjasama sesuai dengan
kesepakatan sesuai perundang-undangan yang berlaku, disarankan
menggunakan rekening bersama, dan dilengkapi dengan melampirkan
dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan bidang
Alat Penerangan Jalan sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Izin Usaha Industri (IUI) Luminer yang masih berlaku;
c) Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan KBLI No. 27900 atau 27404 yang
sudah berlaku efektif
d) Sertifikat Merek Produk Luminer/Lampu dari Kemenkumham yang masih
berlaku;
e) Sertifikat TKDN Produk Luminer/Lampu (sesuai merk);
f) TD-BUPBPJ Bidang Alat Penerangan Jalan yang masih berlaku;
g) Tenaga ahli dengan kualifikasi minimal S1/DIII Elektro dilengkapi dengan
Ijazah, KTP, BPJS dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui
oleh Pimpinan Perusahaan;
h) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
i) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan.
j) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi, gedung
produksi, gudang penyimpanan hasil produksi, gudang penyimpanan
bahan baku, peralatan produksi/perakitan luminer, peralatan
memindahkan bahan hasil produksi/forklif, ruangan pengecekan kualitas
produk (quality control) dan dokumentasi lain yang diperlukan yang
disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha Penyedia Bahan
yang telah bekerjasama
6) Surat pernyataan hasil pemasangan Alat Penerangan Jalan berupa Iluminas
dan Luminasi sesuai dengan sesuai ketentuan dalam PM.27 tahun 2018
tentang Alat Penerangan Jalan;
7) Menyampaikan surat pernyataan garansi (system beroperasi/spesifikasi teknis
sesuai standard spesifikasi teknis yang ditetapkan) pada masa pemeliharaan
minimal selama 12 (dua belas) bulan, dan apabila tidak melaksanakan
pemeliharaan/perbaikan maka Badan Usaha yang bersangkutan bersedia
untuk diberikan sanksi (turun tayang dari system e-katalog yang diikuti) dan
sanksi lain sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku;
8) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status kepemilikan
TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan dari Badan
Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan
Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Penerangan Jalan sesuai surat perjanjian
kerjasama yang telah sepakati.

11. Syarat Teknis.


Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang
ditawarkan, serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan dan Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat
perjanjian kerjasama yang telah sepakati, sebagai berikut:
1) Luminer:
a) Spesifikasi Teknis Luminer;
b) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku;
c) Sertifikat TKDN untuk komponen utama (luminer) nilai Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) ditambah nilai Bobot Manfaat
Perusahaan (BMP) paling sedikit 40% (empat puluh persen) Termasuk
BMP;
d) Sertifikat ISO 9001:2015 dari lembaga sertifikasi yang terakreditasi
nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang masih
berlaku;
e) Sertifikat yang diterbitkan dari laboratorium pengujian yang terakreditasi
oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional
(KAN) yang masih berlaku, meliputi:
(1) Sertifikat SNI IEC 60598 luminer;
(2) Sertifikat Uji Ketahanan Garam sesuai: SNI IEC 60598-1:2016, SNI
IEC 60598-2-3:2016;
(3) Sertifikat ingress protection (IP) untuk luminer, minimal IP65;
(4) Sertifikat IK rating (impact protection) untuk rumah lampu, minimal
IK08;
(5) Sertifikat uji tahan getaran untuk luminer, standar uji SNI IEC
60598;
(6) Sertifikat dokumen hasil uji electromagnetic compatibility (EMC)
berupa total harmonic distortion (THD) <20%;
f) Hasil Uji/Data Sheet fotometri LM 79 dan LM 80, atau IEC 025, minimal
100 lumen/watt dan minimal 36.000 jam operasi yang diterbitkan dari
laboratorium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga akreditasi
international atau laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN);
g) Memiliki file format IES, ULD atau LDT untuk simulasi software dari hasil
uji fotometri;
h) Hasil simulasi pemasangan luminer menggunakan software (Dialux,
Calculux, dll) yang memuat data antara lain daya lampu, tinggi tiang,
jarak antar tiang, kemiringan lengan, geometri jalan, kekuatan cahaya,
overhang, dan kemerataan cahaya sebagai panduan tata cara
pemasangan yang mengacu pada Tabel Kuat Pencahayaan dalam
Lampiran I PM 27 tahun 2018 tentang Alat Penerangan Jalan;
i) Surat pernyataan kemampuan produksi per bulan yang ditandatangai
oleh Direksi Badan Usaha.
j) Surat Jaminan garansi minimal 3 (tiga) tahun untuk produk luminer;
k) Surat Pernyataan produk beroperasi normal selama minimal 3 (tiga)
tahun.
2) Bangunan Pondasi
a) Rincian spesifikasi teknis bangunan pondasi;
b) Menyampaikan Surat Pernyataan akan melaksanakan bangunan pondasi
dengan mutu beton minimal K-250 untuk tiang utama dan minimal K-125
untuk tiang pengaman;
c) Menyampaikan Surat Pernyataan akan melaksanakan kegiatan uji mutu
beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder).
3) Tiang Utama Alat Penerangan Jalan dan Tiang Pengaman:
a) Rincian Spesifikasi Teknis Tiang;
b) Sertifikat/hasil uji kekuatan tarik/tensile test untuk tiang utama minimal
35.000 psi (2.460,74 kg/cm2) dari laboratorium pengujian yang
terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite
Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku;
c) Menyampaikan Surat Pernyataan akan menggunakan produk tiang
utama yang memiliki hasil uji kekuatan tarik/tensile test minimal 35.000
psi (2.460,74 kg/cm2) dari laboratorium pengujian yang terakreditasi
oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional
(KAN) yang masih berlaku;
d) Surat Pernyataan kesanggupan proses galvanisasi tiang atau
menyampaikan surat kerjasama dari perusahaan yang bergerak di bidang
pelapisan galvanis (zinc coated/hot dip galvanized) dengan ketebalan
paling sedikit 70 micron;
e) Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM
D4956 (type IV dan type X1) dari laboraturium pengujian asing
terakreditasi oleh lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium
pengujian yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang
masih berlaku (diperoleh dari penyedia bahan retroreflektif);
f) Surat jaminan garansi umur teknis tiang utama minimal 20 (dua puluh)
tahun.

4) Kabel
a) Rincian spesifikasi teknis kabel;
b) Surat Pernyataan kesanggupan akan menggunakan kabel yang memenuhi
standard SNI dan penyambungan dengan menggunakan kode
nomenklatur menutur Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011
sesuai spesifikasi teknis yang dipersyaratkan;
c) Surat Pernyataan kesanggupan akan menggunakan isolator dari bahan
thermoplastik atau polyvinyl chloride (PVC), polyethylene (XLPE) dan/atau
ethylene propylene rubber (EPR) dengan suhu penghantar paling tinggi 70
(tujuh puluh) derajat celcius;
d) Surat pernyataan kesanggupan pelaksanaan penyambungan catu daya
PLN dan Pemasangan Kwh Meter (apabila belum ada);

5) Pembumian
a) Rincian spesifikasi system pembumian;
b) Surat Pernyataan kesanggupan akan melaksanakan system
penyambungan dengan pengelasan dan diterminasi dengan bahan
tembaga.
6) Peralatan kontrol
a) Rincian spesifikasi teknis peralatan control (smart controller dan driver);
b) Sertifikat ingress protection (IP) smart controller minimal (IP) 45 dan ingress
protection (IP) driver minimal (IP) 45 yang telah teruji dari laboratorium
pengujian yang terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal
ini Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku;
c) Surat Pernyataan akan menggunakan produk ingress protection (IP) smart
controller minimal (IP) 45 dan ingress protection (IP) driver minimal (IP) 45
yang telah teruji dari laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh
lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional
(KAN) yang masih berlaku.
7) Peralatan Smart system
a) Rincian spesifikasi teknis smart system;
b) Surat Pernyataan apabila menggunakan smart system, maka akan
perangkat lunak (software) cerdas atau smart lighting System akan
bersumber dari aplikasi open source dan dilengkapi API (Application
Programming Interface) serta dapat diakses tanpa melalui software khusus
tertentu sehingga mudah apabila akan diintegrasikan ke dalam system
yang sudah/akan dibangun oleh pemilik pekerjaan/owner.

8) Metode Pekerjaan:
a) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam
format Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard
baku meliputi gambar general arrangement, detail tiang APJ, luminer,
wiring diagram lengkap, metering, pembumian, koneksi dari sumber
kelistrikan, dari base plate, bracket dan rangka pondasi;
b) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan
pekerjaan pemasangan alat penerangan jalan secara terperinci;
c) Menyampaikan Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan uji
beton pondasi, uji pelapisan galvanis tiang, uji kekuatan cahaya berupa
pancaran dan pantulan, uji kemerataan cahaya;
12. Atribut Produk
Sub Kategori Alat Penerangan Jalan Konvensional, Kategori Alat Penerangan
Jalan.
Pengadaan dan Pemasangan Alat Penerangan
Jalan LED Konvensional (Daya Luminer,
Merek Luminer, TKDN Luminer, Tinggi Tiang,
Bentuk Tiang, Jenis Lengan, Jenis Instalasi,
Standar/smart system)

Contoh:
1 Nama Produk
1. LED Konvensional 90W TALAS BOGOR
TKDN 50% tiang 7 meter Oktagonal
Lengan Ganda Kabel Udara Smart System.

2. LED Konvensional 90W TALAS BOGOR


TKDN 50% tiang 7 meter Oktagonal
Lengan Ganda Kabel Tanam Smart System
2 Nomor TD-BUPPJ : ………
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: ………. (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
Nama Perusahaan
6 : ………. (sesuai perjanjian kerjasama)
Penyedia Bahan Luminer
Nomor TD-BUPBPJ
7 : ………
Luminer
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
8 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
9 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Produk
10 : ……….
Luminer
11 Merek Produk Luminer : (Merek Luminer)
12 Tipe Produk Luminer : ……….
13 Unit Pengukuran : Set Unit
14 Jenis Produk Luminer : PDN
15 Kode KBKI : ……….
16 TKDN (Untuk Luminer) : ……….%
17 Sertifikat TKDN : No…….
Nomor Sertifikat SNI
18 : ………. (Nomor Sertifikat SNI Sesuai Merek)
Luminer
: ……. Watt 30 – 200 Watt (disesuaikan hasil
19 Daya Luminer
simulasi software luminer)
20 Garansi Luminer : ……….Tahun (minimal 3 tahun)
21 System Luminer : Standar /Smart system (SS) Wifi/Lifi/PLC
22 Jenis Instalasi Kabel : Kabel Udara/Kabel Tanam
23 Tegangan Kerja : …….. V AC
24 Frekuensi Kerja : …….. Hz
25 THD Luminer : ……..(Maksimal 20%)
26 Lumen Output : …….. Lumen
27 Efikasi Luminer : (Minimal100 Lumen/Watt)
: Wide Beam……° (untuk jalan raya) atau
28 Sebaran Pencahayaan Circular……°(untuk area parkir/halaman)
(sesuai hasil simulasi software luminer)
29 Color Temperature :................(2700 – 6500 K)
30 Ingress Protection Luminer : ………. (Minimal IP65)
31 Umur Teknis Luminer : > 5 tahun
: Die Cast/Extrusion Aluminium high corrosion
32 Bahan Rumah Luminer
resistance
Impact Protection (IK)
33 : ……….(Minimal IK08)
Luminer
34 Driver Luminer : ……….(Merek dan Tipe Driver luminer)
Ingress Protection Driver
35 : ………. (Minimal IP45)
Luminer
36 Bahan Tiang Utama : ……….(Baja Karbon atau setara)
37 Bentuk tiang utama : bulat/hexagonal/Oktagonal
: Segmen 1….mm, segmen 2 ……mm, segmen
38 Tebal tiang utama
3 ….mm
39 Diameter tiang utama : diameter bawah …mm, diameter atas…mm
Pelapisan anti korosi
40 : Hot Dip galvanized
tiang utama
41 Ukuran Lengan : Panjang …….meter, Diameter …….mm
42 Jenis Lengan : Tunggal/Ganda
43 Base Plate : ukuran …mm X….mm X….mm
44 Umur Teknis Tiang utama : > 20 tahun
Bahan dan Bentuk Tiang : Baja Karbon berbentuk bulat dilengkapi
45
Pengaman dengan lembar reflektif ASTM Type IV
46 Jumlah tiang Pengaman : Minimal 2 buah
47 Diameter tiang Pengaman : Minimal 3 inch
Mutu beton pondasi tiang
48 : ……….(minimal K250)
utama
Ukuran pondasi tiang
49 : ……….mm X……….mmX............. mm
utama
Mutu beton pondasi tiang
50 : ……….(minimal K125)
Pengaman
Ukuran pondasi tiang
51 : ……….mm X……….mmX............. mm
Pengaman
Pembumian di tiang dan
52 : ……….(Jenis dan ukuran)
di Panel PHBK
Jarak Ideal Pemasangan : ………. meter (sesuai hasil simulasi software
53
Antar tiang luminer)
: Kabel Distribusi Udara NFY atau NFAY
minimal 6mm2 untuk tembaga, 10mm2
54 Jenis dan Ukuran Kabel untuk aluminium
Kabel Distribusi Tanam NYY atau NYFGbY
≥4mm2
55 Konektor smart system : Minimal setara dengan Nema 7
1. SLO diterbitkan setelah instalasi selesai;
Penyambungan Catu
56 2. Penyambungan daya dan Pemasangan Kwh
Daya PLN
Meter
: kWh meter, proteksi arus sisa, proteksi
57 PHBK arus lebih, sakelar magnetic, MCB,
pembumian, dll
Gambar dalam Format CAD yang ditawarkan
meliputi:
1. Gambaran Umum Alat Penerangan Jalan
konvensional;
58 Gambar Teknis Rencana 2. Konstruksi Tiang Utama;
3. Wiring Diagram;
4. Konstruksi Tiang Pagar Pengaman;
5. Sistem Pembumian;
6. Pondasi.
Format CAD sesuai hasil pemasangan (As
Built Drawing) meliputi;
1. Gambar Umum Alat Penerangan Jalan
konvensional;
Gambar Teknis As Built
59 2. Gambar Konstruksi Tiang Utama;
Drawing
3. Gambar Wiring Diagram;
4. Gambar Konstruksi Tiang Pengaman;
5. Gambar Sistem Pembumian;
6. Gambar Pondasi.
Setelah proses pembangunan konstruksi dan
pemasangan seluruh komponen alat
penerangan jalan selesai dilaksanakan, maka
Pelaksana Pekerjaan wajib melaksanakan Uji
Fungsi Alat Penerangan Jalan untuk menilai
60 Uji Fungsi APJ Terpasang
fungsional dan operasional seluruh peralatan
terpasang dengan kinerja teknis yang
merujuk pada parameter-parameter teknis
Pelaksanaan dan hasil Uji Fungsi Alat
Penerangan Jalan dituangkan dalam Berita
Acara Uji Fungsi oleh setiap wakil masing-
masing pihak yang hadir.
melaksanakan Training dan Familiarisasi
terkait dengan:
1. Pengenalan perangkat terpasang;
2. Tata cara pengoperasian dan
pemeliharaan Alat Penerangan Jalan
61 Training dan familiarisasi terpasang;
3. Tata cara penggunaan aplikasi Smart
Lighting System untuk monitoring
operasional kinerja Alat Penerangan
Jalan terpasang.

1. Sertifikat TD-BUPPJ;
2. Sertifikat TD-BUPBPJ;
3. Sertifikat ISO 9001 : 2015;
4. Sertifikat SNI IEC 60598;
5. Sertifikat/Hasil Uji yang Dipersyaratkan
(IP, Fotometri, EMC, IK, Getaran, dll);
62 Lampiran Dokumen
6. Dokumen hasil simulasi software (sesuai
merek dan tipe luminer);
7. Dokumen hasil uji fotometri (sesuai
merek dan tipe lampu);
8. Brosur;
9. Metode Pelaksanaan;
1. Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama
dengan PPK;
2. Lokasi rencana pemasangan sudah
tersedia Jaringan Listrik Tegangan
Rendah PLN, Daya KWH meter PLN yang
dipasang minimal dua kali daya total
luminer dalam satu group PHBK
3. Perkerasan tanah atau bangunan pada
titik lokasi rencana pemasangan pondasi
masih dapat dilakukan penggalian secara
manual/bukan titik objek yang
Syarat dan Ketentuan memerlukan penanganan khusus
63
Lainnya 4. Mobilisasi material pemasangan harus
dapat dilakukan dengan kendaraan roda 4
5. Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
dapat melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dokumen dan spesifikasi
teknis yang ditawarkan calon penyedia
6. Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan
jalan dari pembuat perlengkapan jalan
dan pembayaran penyelesaian pekerjaan
oleh pembuat perlengkapan jalan sesuai
dengan standart spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan.
7. Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
8. Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan dan
back-up volume pekerjaan
9. Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari system e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia
Informasi Sertifikat Produk, Jaminan Produk,
Jaminan Purna Jual, Suku cadang, dan lain-
lain.
Analisa Jarak maksimal antar tiang dengan
memperhitungkan tinggi tiang, daya luminer,
Sebaran Pencahayaan, Ruang lalu-lintas, dan
Kawasan pemasangan untuk mencapai nilai
minimal Iluminasi dan keterangan lain yang
diperlukan.

Untuk APJ yang dilengkapi dengan smart


system, Smart system mempunyai
64 Keterangan lainnya
kemampuan meliputi :
1. Pengaturan kuat pencahayaan;
2. Pencatatan konsumsi daya listrik atau
kilo Watt hour (kWh) meter;
3. Pemantauan unjuk kerja perangkat
elektronik;
4. Melakukan control jarak jauh secara
tersentralisasi;
5. Sensor dan pencatatan data kondisi
lingkungan;dan
6. Kerusakan atau kegagalan Alat
Penerangan Jalan
13. Spesifikasi Teknis
a. Alat Penerangan Jalan Konvensional
Alat Penerangan Jalan adalah lampu penerangan jalan yang berfungsi untuk
memberi penerangan pada ruang lalu lintas. Alat penerangan jalan
konvensional adalah alat penerangan jalan yang membutuhkan suplai catu
daya dari luar. Suplai catu daya yaitu dari sumber pembangkitan tenaga listrik
(power plant). Jenis tegangan pada alat penerangan jalan konvensional adalah
tegangan alternating current (AC) dengan klasifikasi tipe jaringan tegangan
rendah.
Alat penerangan jalan konvensional lebih sederhana sistemnya apabila
dibandingkan dengan alat penerangan jalan catu daya mandiri. Komponen
utamanya hanya luminer, tiang utama, dan bangunan konstruksi. Alat
penerangan jalan konvensional harus dipasang dengan standar operasi yang
benar karena bekerja pada tegangan menengah yaitu 220 (230) volt yang cukup
membahayakan bagi makluk hidup apabila terjadi kebocoran arus.
Sistem kelistrikan alat penerangan jalan harus mengutamakan keselamatan,
untuk itu wajib menggunakan metering dan panel hubung bagi dan kendali
(PHBK) yang dilengkapi dengan proteksi arus sisa dan arus lebih. Di samping
itu alat penerangan jalan konvensional juga wajib dilengkapi dengan kabel
pembumian (earthing). Sistem pembumian alat penerangan jalan konvensional
ada dua yaitu pembumian secara terpusat dan pembumian pada tiap tiang.
Alat Penerangan Jalan Konvensional memiliki beberapa keuntungan antara
lain:
1) Tidak banyak membutuhkan perawatan
2) Sistem lebih sederhana
3) Memiliki ketahan yang lebih bagus
4) Dapat dibebani dengan daya lampu yang lebih besar untuk memperoleh
hasil pencahayaan yang diinginkan
5) Mudah dalam pemasangan
Alat Penerangan Jalan Konvensional tidak banyak membutuhkan perawatan
periodic, perawatan hanya pada luminer yaitu berupa penggantian komponen
apabila rusak atau diganti satu komponen. Komponen luminer yang sering
mengalami kerusakan adalah driver. Driver dapat diganti sejauh cocok dan
kompatibel dengan system yang ada di luminer.

b. Bangunan Pondasi
Bangunan pondasi dibuat dengan memperhitungkan:
1) Dimensi Alat Penerangan Jalan;
2) Berat total Alat Penerangan Jalan;
3) Struktur tanah lokasi pemasangan;
4) Daya dukung tanah; dan
5) Faktor cuaca lokasi pemasangan.
Bangunan pondasi berupa bangunan konstruksi béton cor atau pre-cast
berkerangka besi pejal penuh atau fullframe yang memiliki kemampuan untuk
menopang beban konstruksi Alat Penerangan Jalan.
Bangunan pondasi dibuat dengan cara:
1) Pra-cetak atau pre-cast, yaitu dibuat di bengkel fabrikasi menggunakan
tempat cetakan atau moulding) atau
2) Dicetak langsung di lokasi pemasangan atau cast on site.
Jenis pondasi yang digunakan dalam Spesifikasi Teknis ini adalah beton cor
bertulang sebagai berikut:
1) Mutu beton K-250;
2) Ukuran pondasi sebagai berikut:
Elemen teknis Tinggi tiang Ukuran pondasi
Ukuran pondasi Tiang ≤ 9.000 mm 600 x 600 mm
atas Tiang > 9.000 – 13.000 mm 800 x 800 mm
Ukuran pondasi Tiang ≤ 9.000 mm 600 x 600 mm
bawah Tiang > 9.000 – 13.000 mm 800 x 800 mm

3) Kedalaman pondasi minimal 1.200 mm (kedalaman pondasi disesuaikan


dengan hasil soil investigation yang mencakup uji penetrasi, CBR, dsb)
Rangka tulangan diameter 12 mm, sengkang diameter 10 mm
4) Yield strength besi tulangan minimal 2.400 kg/cm2
5) Dasar lobang pondasi ditimbun pasir dan dipadatkan setinggi 100 mm
6) Tinggi sisi atas pondasi terhadap permukaan tanah 100 mm
7) Ketebalan selimut beton untuk tulangan diameter 12 mm minimal 35 mm
tanpa acian.

c. Tiang Utama
1) Tiang utama dapat memiliki lengan tunggal atau lengan ganda. Tiang utama
dan lengan terbuat dari baja karbon dengan kekuatan minimal 35.000 psi
(2.460,74 kg/cm2). Tiang utama dan lengan digalvanis (zinc coated/hot dip
galvanized) dengan ketebalan paling sedikit 70 micron.
2) Penampang tiang berbentuk Bulat, octagonal, heksagonal dengan diameter
yang mengecil ke atas).
3) Ukuran dan tinggi tiang utama adalah sebagai berikut:
Dimensi tiang utama
Tinggi Diam Tinggi segmen Ketebalan Luas penampang
tiang eter (m) (mm) minimal (mm2)
(mm) (inch)
3 Segmen 2 2,5 3 698,89
7.000
4 Segmen 1 4,5 4 1.226,48
3 Segmen 3 1,75 3,25 744,83
8.000 4 Segmen 2 1,75 4,85 1.474,15
5 Segmen 1 4,5 5,4 2.062,90
3 Segmen 3 2 3,25 744,83
9.000 4 Segmen 2 2 4,5 1.372,72
5 Segmen 1 5 4,85 1.861,17
3 Segmen 3 2,4 3,65 799,38
4 Segmen 2 2,4 4,5 1.372,72
10.000
5 Segmen 1 5,2 4,5 1.731,80
3 Segmen 3 2,5 4 907,29
11.000 4 Segmen 2 2,5 4,5 1.372,72
5 Segmen 1 6 5 1.916,37
4 Segmen 3 3 4,5 1.372,72
13.000 5 Segmen 2 3 4,5 1.731,80
6 Segmen 1 7 6 2.759,57

Keterangan : sambungan antar segmen dapat berupa sambungan slip join


dengan Panjang minimal 300 mm atau sambungan flens
4) Ukuran base plate dan bracket sebagai berikut:
Tinggi tiang Ukuran Base Ukuran Jumlah Ukuran
(mm) Plate bracket Baut Baut
7.000 s/d 400 x 400 x 16 150 x 100 x 10
≥4 M20
11.000 mm mm
450 x 450 x 16 150 x 120 x 10 M24
> 11.000 ≥4
mm mm
5) Pada sisi tiang bagian paling bawah, tiang disambung ke pondasi beton cor
melalui base plate yang diikat menggunakan baut;
6) Base plate, tiang utama, dan bracket disambung menggunakan sambunga
las (welding) secara penuh.

d. Tiang Pengaman
1) Tiang pengaman terbuat dari pipa baja karbon dengan diameter 3 (tiga) inch
dan ketebalan 3 (tiga) mm. Panjang pipa 1.500 mm. Jumlah tiang pengaman
minimal 2 (dua) buah setiap 1 (satu) tiang utama.
2) Pipa diisi dengan cor beton.
3) Pondasi tiang pengaman terpisah dari pondasi tiang utama. Ukuran pondasi
tiang pengaman 300 mm x 300 mm x 800 mm.
4) Kualitas pondasi cor beton minimal K-125.
5) Tiang pengaman dalam pondasi diiikat dengan angkur pelat baja siku
berukuran 60 mm x 60 mm x 6 mm.

Elemen Teknis Ukuran dan keterangan

Bahan Pipa baja diisi beton cor


Diameter 3”
Tinggi tiang Pengaman 800 mm dari permukaan tanah
Pondasi Minimal K-125
atas 300 x 300 mm
Ukuran pondasi
bawah 300 x 300 mm
Pondasi tiang pengaman 800 mm
Jumlah tiang Pengaman Minimal 2 buah
Penempatan 800 mm dari tiang utama
Warna hitam dan warna kuning
Pelapisan permukaan luar
Warna hitam dan warna putih

e. Jari jari anti panjat


1) Jari-jari Pelindung Anti Panjat terbuat dari baja karbon memiliki ukuran
diameter luar pemasangan paling kecil 750 (tujuh ratus lima puluh) mm
dengan diameter batang paling kecil 10 (sepuluh) mm;
2) Jari-jari Pelindung Anti Panjat memiliki paling sedikit 2 (dua) segmen dan
dipasang kuat pada Tiang utama dengan sambungan klem dan/atau baut
tanam;
3) Seluruh bagian permukaan konstruksi jari-jari pelindung antipanjat
dilapisi dengan bahan pelapis anti korosi yang berupa cat anti korosi atau
pelapisan zinc melalui proses galvanisasi.

f. Kabel
Kode nomenklatur kabel menurut Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2011 yang digunakan dalam Spesifikasi Teknis ini adalah:
Lambang (huruf) Arti Lambang
N kabel standar konduktor tembaga
NA kabel standar konduktor aluminium
Y selubung isolasi dari bahan PVC
A berinti tunggal
M berinti lebih dari satu (kabel pilin /twisted)
F pelindung dari kawat baja pipih
Gb pelindung dari spiral plat baja
Kabel dalam Spesifikasi Teknis ini meliputi:
1) Kabel distribusi daya;
2) kabel instalasi penghantar arus antar komponen;
3) kabel instalasi system pembumian; dan
4) kabel instalasi bawaan komponen.

Kabel distribusi daya sebagaimana dimaksud berupa:


1) kabel distribusi daya lintas udara; dan
2) kabel distribusi daya bawah tanah atau tanam.
Kabel instalasi penghantar arus antar komponen wajib menyesuaikan dengan
kebutuhan:
1) jumlah fase;
2) luas penampang;
3) jenis insulasi;
4) suhu operasi; dan
5) kondisi lingkungan.

Kabel instalasi pembumian (earthing) ditentukan berdasarkan sifat kondisi


tahanan tanah di lokasi pemasangan sampai diperoleh tahanan terkecil yang
dapat dicapai, yaitu dengan memperhatikan:
1) luas penampang;
2) panjang batang; dan
3) jumlah batang.

Kabel instalasi pembumian harus memiliki tahanan sebesar 5 (lima) ohm.


Kabel instalasi bawaan komponen merupakan kabel instalasi yang menjadi
bawaan fabrikasi komponen kelistrikan.
Pengadaan dan pemasangan Alat Penerangan Jalan wajib dilengkapi dengan
diagram pemasangan kabel atau wiring diagram secara lengkap dan disertai
dengan kode spesifîkasi kabel yang digunakan.
Kabel instalasi memiliki spesifïkasi bahan sebagai berikut :
1) konduktor;
2) isolator; dan
3) lapisan pelindung luar.

Konduktor kabel instalasi merupakan bahan penghantar arus listrik berupa


kabel berinti tunggal atau berinti banyak (twisted pair) yang terbuat dari bahan
tembaga atau aluminium.
Isolator merupakan bahan dielektrik sebagai sekat pemisah kontak langsung
antara penghantar dan lingkungan yang terbuat dari bahan thermoplastik atau
polyvinyl chloride (PVC), polyethylene (XLPE) dan/atau ethylene propylene
rubber (EPR) dengan suhu penghantar paling tinggi 70 (tujuh puluh) derajat
celcius.
Lapisan pelindung luar sebagaimana dimaksud di atas merupakan lapisan yang
memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis, bahan kimia, api, dan
pengaruh luar yang merugikan.
Kabel dipakai dan dipilih dengan mempertimbangkan:
1) Kemampuan Hantar Arus (KHA);
2) Kondisi lingkungan pemakaian;
3) nilai keekonomian; dan
4) suhu operasi dan suhu lingkungan.
Kabel diberikan standar pewarnaan sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi
Listrik (PUIL) yaitu:
1) kabel tenaga dengan warna:
➢ coklat;
➢ hitam;
➢ kuning; dan
➢ Merah.
2) kabel penghantar netral berwarna biru; dan
3) kabel pembumian atau earthing berwarna kuning bergaris hijau.

Kemampuan Hantar Arus (KHA) ditentukan berdasarkan besar tegangan dan


kuat arus yang mengalir dalam satuan luas penampang inti dan dinyatakan
dalam millimeter persegi.
Luas penampang inti penghantar arus ditentukan dengan mempertimbangkan:
1) suhu maksimum yang diizinkan;
2) susut tegangan yang diizinkan;
3) Stres elektromagnetis yang mungkin terjadi akibat hubung pendek atau
short circuit,
4) Stress mekanis; dan
5) impedansi maksimum.

Seluruh kabel yang digunakan untuk pemasangan Alat Penerangan Jalan wajib
telah terdaftar dan memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI)
berikut dengan perubahannya.
Spesifikasi teknis kabel distribusi daya lintas udara adalah sebagai berikut:
KABEL DAYA DISTRIBUSI UDARA
Penggunaan Saluran pelayanan
Tegangan maksimal 0,6 s/d 1,2 kV
Bahan Tembaga atau Aluminium
Type NFA atau NFAY (PUIL 2011)
Ukuran Penampang Minimum 10 mm² Untuk Aluminium
Jenis inti kabel Inti tunggal atau pilinan (Twisted)
Jumlah inti 2 atau lebih
Insulasi PVC
Kapasitas hantar arus (KHA) Disesuaiakan dengan tabel KHA PUIL
2011 (tabel 7.3-12a)
Standar kualitas SNI 04-1906-1990
Garansi 1 (Satu) Tahun

Spesifikasi teknis kabel distribusi daya bawah tanah atau tanam adalah sebagai
berikut:
KABEL DAYA DISTRIBUSI TANAM (BAWAH TANAH)
Penggunaan Saluran pelayanan
Standar kualitas Peraturan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia Nomor 84/M-
IND/PER/ 10/2014
SNI IEC 60502- 1 2009
Tegangan maksimal 0,6 s/d 1,2 kV
Kapasitas hantar arus (KHA) Disesuaikan dengan tabel KHA PUIL
2011 (tabel B.52-1)
Bahan Tembaga
Type NYY atau NYFGbY (PUIL 2011)
Ukuran Penampang ≥ 4 mm2
Jenis pilinan pilinan tunggal atau pilinan banyak
Jumlah inti 2 atau lebih
Insulasi PVC, XLPE, EPR
Garansi 1 (Satu) Tahun
Catatan : Kabel distribusi daya yang dipasang di bawah tanah hanya boleh
disambung dengan sambungan jenis selongsong disekrup atau dipres dan
diisolasi dengan material khusus resin epoksi, dengan nilai resistensi
insulasi sistem 1 Mega ohm pada tegangan uji 500 volt.

Spesifikasi teknis kabel penghantar adalah sebagai berikut:


KABEL INSTALASI PENGHANTAR
Penggunaan Saluran instalasi internal
Standar kualitas Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia Nomor 84/M-IND/PER/ 10/2014
SNI IEC 60502- 1 2009
Kapasitas hantar arus Disesuaikan dengan table KHA PUIL 2011
(KHA) (tabel B.52-1)
Bahan Tembaga
Type NYA atau NYM (PUIL 2011)
Ukuran penampang 1,5 s/d 4 mm2
Jenis inti kabel Inti tunggal atau pilinan (twisted)
Jumlah inti 1 atau lebih
Insulasi PVC
Catatan :
Luas penampang penghantar arus ditentukan berdasarkan :
1) Suhu maksimun yang diizinkan
2) Susut tegangan yang diizinkan
3) Stres elektromagnetik akibat hubungan pendek
4) Stres mekanis yang mungkin dialami penghantar
5) Impedans maksimum berkenaan dengan berfungsinya proteksi hubungan
pendek

Spesifikasi teknis kabel system pembumian (earthing) adalah sebagai berikut:


KABEL SISTEM PEMBUMIAN
ELEMEN TEKNIS NILAI
Pembumian instalasi TT atau TN-C-S
Dibumikan di setiap tiang dan di
Metode pembumian
panel PHBK (lihat contoh Gambar)
Bahan metal yang dilapisi tembaga
Bahan batang konduktor
atau bahan metal anti karat
Diameter batang konduktor 5/8” (± 15,875 mm)
Kawat bare cooper (BC) 25 mm2 untuk
pembumian PHBK
Diameter kawat pembumian
Kawat bare cooper (BC) 6 mm2 untuk
pembumian tiang
Kedalaman batang 1.2 meter di bawah permukaan tanah
Nilai tahanan total ≤ 5 Ohm
dilas, dipress, diterminasi dengan
Sistem penyambungan
bahan tembaga

Contoh Sistem Pembumian

Konektor kabel
Konektor kabel berupa:
1) sambungan baut;
2) sambungan solder;
3) sambungan clamp
4) sambungan tusuk kontak dan kotak kontak; dan
5) sambungan emergency, dengan ketentuan hanya untuk ukuran penghantar
paling besar 2,5 (dua koma lima) millimeter persegi,

Konektor kabel terbuat dari bahan aluminium atau tembaga yang tahan
terhadap lingkungan asam serta tahan terhadap suhu tinggi apabila terjadi
hubung pendek.

Terminal
Terminal sebagaimana berupa:
1) terminal penghantar; dan
2) terminal pembumian;
Terminal harus memiliki dudukan yang terbuat dari bahan yang tidak mudah
pecah atau rusak oleh gaya mekanis dan gaya termis, akibat dari penghantar
yang disambung pada terminal.

g. Luminer
Luminer terdiri atas:
1) lampu;
2) komponen optik;
3) rumah lampu atau lantem; dan
4) komponen mekanik penambat Luminer.
Luminer wajib memiliki tingkat perlindungan atau Ingress Protection (IP)
terhadap:
1) beban benda padat; dan
2) perlindungan terhadap cairan.
Tingkat perlindungan atau Ingress protection (IP) Luminer paling sedikit 65
(enam puluh lima). Luminer wajib memiliki kekedapan dengan memasang
perekat atau gasket packing pada daerah alur buka tutup untuk memberi
perlindungan terhadap:
1) hujan;
2) debu;
3) uap air;
4) serangga dan binatang kecil; dan
5) kabut garam air laut (salt fog) pada Alat Penerangan Jalan yang dipasang di
pinggir pantai atau laut.

Persyaratan umum luminer antara lain:


1) Luminer harus memenuhi persyaratan bentuk dan konstruksi guna
memudahkan proses pemeliharaan dan pergantian komponen sumber
cahaya, lensa optik, driver, unit pengatur panas (heat sink), dan perangkat
lainnya tanpa harus menggunakan peralatan khusus atau spécial tools.
2) Luminer untuk Alat Penerangan Jalan wajib disertai data hasil uji fotometri
dari laboratorium uji independen dan terakreditasi oleh Lembaga akreditasi
dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN).
3) Lampu harus menghasilkan kualitas dan kuantitas pencahayaan sesuai
dengan persyaratan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan ruang lalu
lintas serta ruang pejalan kaki.
4) Lampu memiliki temperatur warna atau Correlated Colour Température
(CCT) yang disesuaikan dengan ruang lalu lintas dan kawasan pemasangan.
5) Dalam hal Lampu digunakan pada daerah berkabut seperti di gunung maka
dapat digunakan lampu dengan temperatur penampakan warna panas
(warm).
6) Rasio daya lihat Luminansi scotopic terhadap photopic atau S/P ratio
disesuaikan dengan temperatur warna serta jenis lampu yang dapat
menghasilkan persyaratan S/P ratio.
7) Rasio cahaya yang dihasilkan komponen sumber cahaya terhadap daya
listrik yang dibutuhkan atau efïkasi paling sedikit sebesar 100 (seratus)
lumen/ watt
8) Indeks rendering warna atau Color Rendering Index (CRI) cahaya yang
dihasilkan oleh lampu atau sumber cahaya dari Luminer paling sedikit
sebesar 70 (tujuh puluh).
9) electromagnetic compatibility (EMC) berupa total harmonic distortion (THD)
maksimal 20%

Komponen optik harus memenuhi persyaratan:


1) memantulkan, meneruskan, dan menyebarkan cahaya tanpa mengurangi
kualitas dan kuantitas pencahayaan yang dihasilkan sumber cahaya;
2) tahan terhadap beban benturan mekanis;
3) tahan suhu tinggi; dan
4) tidak mengalami perubahan sifat dan warna pada struktur.
Rumah Lampu atau Lantern terbuat dari bahan yang tahan terhadap pengaruh
lingkungan meliputi:
1) panas sinar matahari;
2) korosi lingkungan akibat kualitas udara yang buruk;
3) korosi air laut pada Alat Penerangan Jalan yang dipasang di pinggir pantai
atau laut;
4) tidak bersifat menyerap panas;
5) mampu membuang panas; dan
6) tahan terhadap beban mekanis dari luar.
Komponen mekanik penambat Luminer berupa sambungan kopling atau slip
joint fitting yang disertai pengunci antara lengan Luminer dan rumah Luminer,
dengan kriteria:
1) kokoh pada posisinya saat terpasang;
2) tahan terhadap beban statik berat Luminer;
3) tahan terhadap beban angin;
4) tahan korosi; dan
5) tahan panas akibat radiasi sinar matahari.

Spesifikasi teknis Luminer dalam Spesifikasi Teknis ini adalah sebagai berikut:
ELEMEN TEKNIS KETERANGAN/NILAI/SATUAN
Daya lampu Disesuaikan dengan tata cara
pemasangan, geometri jalan,
kemerataan cahaya dan kuat
pencahayaan yang akan dicapai
Jenis lampu LED
Standard Kualitas Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2012
UL/CE atau setara SNI IEC 60598-
1:2016
IEC 60598-2-3:2016
SNI IEC 60598-2-5:2016
Efikasi Minimal 100 Lumen/watt
Indek rendering warna, CRI (Ra) ≥ 70
Kisaran suhu warna, CCT 2700 – 6500 K
Indek perlindungan rumah lampu IP 65
Umur teknis 36.000 Jam
Ketahanan Terhadap Vibrasi ≥ 2G
Suhu lingkungan (Ta) 35O C
Suhu operasi (To) 70O C
Faktor daya (cos f) > 90 %
Total harmonic distortion (THD) < 20 %
Dimming Power Control Pulse With Modulation
Full Width – Half Maximum (FWHM) 120O ± 10O
DATA UJI FOTOMETRI LUMINER
Isolux performance chart Grafik hasil uji
Isocandle performance chart Grafik hasil uji
Coefficient of utilization curves Grafik hasil uji
ELEMEN TEKNIS KETERANGAN/NILAI/SATUAN
Longitudinal light distribution hasil uji, C = 0° s/d C=180°
Latéral light distribution hasil uji, C = 90° s/d C=270°
hasil uji 90 % pada 36.000 jam
Lumen maintenance curves operasi
Lamp lumen depreciation factor, 0,90
Luminaire dirt depreciation factor 0,95
*IES LM 79 dan IES LM 80
Standar uji fotometri laboratorium Atau *IEC 025
*IES Illuminating Engineering Society
*IEC international Electrotechnical
Commission
ARMATUR / RUMAH LAMPU (COVER LUMINER)
Material Die Cast / Extrusion Aluminium high
corrosion resistance
Ketebalan > 2 mm
Toleransi Ketebalan + 0.5 mm (corrosion allowance)
Pelindung LED & Lensa Cover Transparent Polycarbonate (PC)
Proteksi Korosi Cat anti korosi
IK Rating Minimal IK-08
Umur Teknis Minimal 5 (Lima) Tahun
Garansi Minimal 3 (tiga) Tahun
DRIVER LUMINER

ELEMEN TEKNIS KETERANGAN/NILAI/SATUAN


UL/CE atau setara SNI dan memenuhi
Standard Kualitas
Restriction of Hazardous Substances (RoHS)
Jenis regulator Buck/boost constant
Regulasi Arus 0 - 10V DC PWM
Lighting control Dimming interface module 0 - 1 0V
Efisiensi (η) Minimal 90% (SNI IEC 62384)
Ripple Current Maksimal 15%
THD Maksimal 20%
Faktor daya (cos φ) 0,9
Suhu operasi maksimum Maksimum 60° C
Tingkat kegagalan Maksimal 5 % (per 1.000 jam)
Dimming range 100 % s/d 20 %
Umur rata - rata 50.000 jam
IP rating Min IP 45
Ketahanan terhadap vibrasi >2G
Phase 1θ
Fitur pengaman Over heat protection dan over power
protection Dilengkapi dengan penyerap
panas (heat sink)

Komponen utama Luminer:


No Komponen Bagian-bagian Keterangan
Utama
1 Optik Lampu atau Memenuhi spesifikasi umum, sesuai
sumber cahaya Lampiran II huruf i
Modul / control ▪ Rumah control gear harus tahan
gear korosi, Aluminium grade LM6
▪ Jauh dari pengaruh panas lampu
▪ Dapat diakes dengan mudah untuk
diganti, diperbaiki, dan
dibersihkan
▪ Sesuai dengan spesifikasi catu
daya
2 Elektrikal Konektor Bahan tembaga tahan suhu 240° C
PHBK a.Proteksi terhadap :
- Arus lebih
- Arus sisa
- arus bocor
b.Gawai sakelar kendali otomatis
c. Gawai kontrol
d.Gawai indikator
Kapasitor ▪ bahan yang tidak dapat terbakar
▪ Kapasitas VAR menyesuaikan cos
phi dan daya beban
3 Mekanikal Rumah luminer ▪ Rumah luminer dari bahan die cast
aluminium ketebalan minimum 2
mm
Soket lampu Slip ▪ Soket lampu dari bahan tahan
fïtter panas dan gesekan
Hinqe (engsel) ▪ Engsel dari bahan tahan korosi
Latching ▪ Pengunci dapat merapatkan
(pengunci) packing/ gasket dengan kuat dan
kedap

h. Peralatan kontrol
Peralatan kontrol merupakan peralatan elektronik yang berupa:
1) komponen elektronik atau smart controller, dan
2) driver atau control gear.

Peralatan kontrol berfungsi untuk melakukan pengaturan terhadap unjuk kerja


Alat Penerangan Jalan, meliputi:
1) kuantitas pencahayaan;
2) gawai penyakelaran;
3) informasi status keadaan normal dan abnormal komponen; dan
4) informasi cuaca.

Spesifikasi teknis peralatan kontrol adalah sebagai berikut:


PERALATAN KONTROL
SMART LIGHTING SYSTEM
ELEMEN TEKNIS KETERANGAN/NILAI/SATUAN
Standard Kualitas UL/CE atau setara SNI
Tegangan input (90-305 V (AC))
Tegangan nomimal 220 V(230 V)
Frekwensi 50 Hz s/d 60 Hz
Temperatur operasi (To) < 70°C
Temperatur ruangan (Ta) <35°C
Kelembaban relatif < 90%
Tingkat perlindungan Minimal IP65
THD < 20%
Sistem Komunikasi Wireless RF / PLC
Standard Interkoneksi
Kompatibel dengan Connector Nema 7
Perangkat (socket)
• Kuat pencahayaan (inteligent
dimming)
• Kondisi normal & abnormal
Kemampuan kontrol
• Kondisi cuaca (cloud monitoring)
• Otomatik gawai penyakelaran
• Power consumption metering
Garansi Minimal 3 (Tiga) Tahun

i. Smart system
Alat Penerangan Jalan interkoneksi memiliki sistem komunikasi yang dapat
diatur dan dimonitor secara tersentralisasi dengan aplikasi perangkat lunak
(software) cerdas atau smart lighting System menggunakan koneksi peralatan
kontrol yang berbasis:
1) gelombang radio atau wireless fidelity (WiFi); atau
2) gelombang cahaya atau light fidelity (LiFî); atau
3) PLC (Power Line Communication).
Sistem komunikasi dilengkapi dengan fasilitasi uplink dan downlink sebagai
sarana pengiriman dan penerimaan data.
Aplikasi perangkat lunak (software) cerdas atau Smart lighting System paling
sedikit dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap
status Alat Penerangan Jalan, meliputi:
1) pengaturan kuat pencahayaan;
2) pencatatan konsumsi daya listrik atau kilo Watt hour (kWh) meter;
3) pemantauan unjuk kerja perangkat elektronik;
4) melakukan kontrol jarak jauh secara tersentralisasi;
5) sensor dan pencatatan data kondisi lingkungan; dan
6) kerusakan atau kegagalan Alat Penerangan Jalan.
Aplikasi perangkat lunak (software) cerdas atau smart lighting System wajib
bersumber dari aplikasi open source dilengkapi API (Application Programming
Interface) dan dapat diakses tanpa melalui software khusus tertentu sehingga
mudah apabila akan diintegrasikan ke dalam system yang dibangun oleh
pemilik pekerjaan/owner.
14. Pengukuran dan Pengujian
Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di
dalam Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
1) Pengukuran ketebalan pelat dan pipa;
2) Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized) tiang utama, lengan luminer,
bracket, base plate, dan jari-jari anti panjat;
3) Pengukuran dimensi tiang utama, lengan luminer, bracket, base plate, dan
jari-jari anti panjat, tiang pengaman;
4) Pengukuran dimensi pondasi.
5) Pengukuran dimensi kabel penghantar dan kabel pembumian;
6) Pengukuran luminansi dan iluminansi lampu
7) Verifikasi tiang utama, peralatan kontrol, luminer, dan smart system;
8) Pengukuran sistem kelistrikan, megger test untuk uji isolasi, earthing test
untuk memastikan tahanan total maksimal 5 Ohm.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
1) Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test
atau speciment test (kubus atau silinder);
2) Kekuatan tarik tiang utama, lengan luminer, base plate, (uji laboratorium);
3) Retro reflektivitas alat pemantul cahaya;
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyaratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Teknis.

15. Gambar Teknis As Buit Drwaring


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam
format CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1) Gambar Umum Alat Penerangan Jalan konvensional;
2) Gambar Konstruksi Tiang Utama;
3) Gambar Wiring Diagram;
4) Gambar Konstruksi Tiang Pagar Pengaman;
5) Gambar Sistem Pembumian;
6) Gambar Pondasi;
7) Gambar Lokasi Pemasangan (dilengkapi dengan koordinat pemasangan);
8) Dan gambar teknis lain yang diperlukan.

16. Tata cara penempatan dan pemasangan


Tata cara penempatan dan pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM 27 Tahun 2018 tentang Alat Penerangan Jalan.
II. Pengadaan dan Pemasangan Alat Penerangan Jalan Tenaga Surya
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Penerangan Jalan yang masih berlaku dan telah
bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia
Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Penerangan Jalan yang masih
berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a) Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Alat Penerangan Jalan meliputi:
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta
perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan KBLI No.43216 yang berlaku
efektif, atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan
b) Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ) Alat
Penerangan Jalan meliputi:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor tampak
luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik
Sipil/Transportasi/Elektro dan Tenaga Lapangan dengan kualifikasi
minimal STM/SMA, dilengkapi dengan Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae
yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) Kendaraan truck truck/mobil Pick Up;
b) Mobil Crane;
c) Tangga Telescopic;
d) Elektrikal Toolkit;
e) Alat Ukur (Meteran, AVO Meter, Megger Test, Hammer Test, Earthing Test,
Lux Meter, Thickness Gauge, Galvanis Thickness Gauge);
f) Alat Uji Retroreflektif (Untuk Penyedia Bahan Retroreflektif)
g) Rambu Kerja;
h) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing);
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ)
Alat Penerangan Jalan yang masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Alat Penerangan Jalan yang
dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk perjanjian kerjasama sesuai
dengan kesepakatan sesuai perundang-undangan yang berlaku, disarankan
menggunakan rekening bersama, dan dilengkapi dengan melampirkan
dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan bidang Alat
Penerangan Jalan sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Izin Usaha Industri (IUI) Luminer yang masih berlaku;
c) Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan KBLI No. 27900 atau 27404 yang
sudah berlaku efektif;
d) Sertifikat Merek Produk Luminer/Lampu dari Kemenkumham yang masih
berlaku;
e) Sertifikat TKDN Produk Luminer/Lampu (sesuai merk);
f) TD-BUPBPJ Bidang Alat Penerangan Jalan yang masih berlaku;
g) Tenaga ahli dengan kualifikasi minimal S1/DIII Elektro dilengkapi dengan
Ijazah, KTP, BPJS dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui
oleh Pimpinan Perusahaan;
h) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
i) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan.
j) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gedung produksi, gudang penyimpanan hasil produksi, gudang
penyimpanan bahan baku, peralatan produksi/perakitan luminer,
peralatan memindahkan bahan hasil produksi/forklif, ruangan
pengecekan kualitas produk (quality control) dan dokumentasi lain yang
diperlukan yang disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha
Penyedia Bahan yang telah bekerjasama;
6) Surat pernyataan hasil pemasangan Alat Penerangan Jalan berupa Iluminas
dan Luminasi sesuai dengan sesuai ketentuan dalam PM.27 tahun 2018
tentang Alat Penerangan Jalan;
7) Surat pernyataan garansi (system beroperasi/spesifikasi teknis sesuai
standard spesifikasi teknis yang ditetapkan) pada masa pemeliharaan minimal
selama 12 (dua belas) bulan, dan apabila tidak melaksanakan
pemeliharaan/perbaikan maka Badan Usaha yang bersangkutan bersedia
untuk diberikan sanksi (turun tayang dari system e-katalog yang diikuti) dan
sanksi lain sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku;
8) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status kepemilikan
TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan dari Badan
Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Penerangan Jalan sesuai surat
perjanjian kerjasama yang telah sepakati.

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
1) Luminer
a) Rincian Spesifikasi Teknis Luminer;
b) Sertifikat Merk dari Kemenkumham yang masih berlaku;
c) Sertifikat TKDN untuk komponen utama (luminer) nilai Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling
sedikit 40% (empat puluh persen) Termasuk BMP;
d) Sertifikat ISO 9001:2015 dari lembaga sertifikasi yang terakreditasi nasional
dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku;
e) Sertifikat yang diterbitkan dari laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh
lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN)
yang masih berlaku, meliputi:
(1) Sertifikat SNI IEC 60598 luminer;
(2) Sertifikat Uji Ketahanan Garam sesuai: SNI IEC 60598-1:2016, SNI IEC
60598-2-3:2016;
(3) Sertifikat ingress protection (IP) untuk luminer, minimal IP65;
(4) Sertifikat IK rating (impact protection) untuk rumah lampu, minimal IK08;
(5) Sertifikat uji tahan getaran untuk luminer, standar uji SNI IEC 60598.
f) Sertifikat/hasil uji electromagnetic compatibility (EMC) yang diterbitkan dari
laboratorium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga akreditasi
international atau laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN);
g) Hasil Uji/Data Sheet fotometri LM 79 dan LM 80, atau IEC 025, minimal 100
lumen/watt dan minimal 36.000 jam operasi yang diterbitkan dari
laboratorium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga akreditasi
international atau laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN);
h) Memiliki file format IES, ULD atau LDT untuk simulasi software dari hasil uji
fotometri;
i) Hasil simulasi pemasangan luminer menggunakan software (Dialux, Calculux,
dll) yang memuat data antara lain daya lampu, tinggi tiang, jarak antar tiang,
kemiringan lengan, geometri jalan, kekuatan cahaya, overhang, dan
kemerataan cahaya sebagai panduan tata cara pemasangan yang mengacu
pada Tabel Kuat Pencahayaan dalam Lampiran I PM 27 tahun 2018 tentang
Alat Penerangan Jalan;
j) Surat Jaminan garansi minimal 3 (tiga) tahun untuk produk luminer;
k) Surat Pernyataan produk beroperasi normal selama minimal 3 (tiga) tahun.
2) Bangunan Pondasi
a) Rincian spesifikasi teknis bangunan pondasi;
b) Menyampaikan Surat Pernyataan akan melaksanakan bangunan pondasi
dengan mutu beton minimal K-250 untuk tiang utama dan minimal K-125
untuk tiang pengaman;
c) Menyampaikan Surat Pernyataan akan melaksanakan kegiatan uji mutu
beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder).
3) Tiang Utama Alat Penerangan Jalan dan Tiang Pengaman:
a) Rincian Spesifikasi Teknis Tiang;
b) Sertifikat/hasil uji kekuatan tarik/tensile test untuk tiang utama minimal
35.000 psi (2.460,74 kg/cm2) dari laboratorium pengujian yang terakreditasi
oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional
(KAN) yang masih berlaku;
c) Menyampaikan Surat Pernyataan akan menggunakan produk tiang utama
yang memiliki hasil uji kekuatan tarik/tensile test minimal 35.000 psi
(2.460,74 kg/cm2) dari laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh
lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN)
yang masih berlaku;
d) Surat Pernyataan kesanggupan proses galvanisasi tiang atau menyampaikan
surat kerjasama dari perusahaan yang bergerak di bidang pelapisan galvanis
(zinc coated/hot dip galvanized) dengan ketebalan paling sedikit 70 micron;
e) Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM
D4956 (type IV dan type X1) dari laboraturium pengujian asing terakreditasi
oleh lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang
terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang masih berlaku
(diperoleh dari penyedia bahan retroreflektif);
f) Surat jaminan garansi umur teknis tiang utama minimal 20 (dua puluh)
tahun.
4) Kabel
a) Rincian spesifikasi teknis kabel;
b) Surat Pernyataan akan menggunakan kabel yang memenuhi standard SNI dan
penyambungan dengan menggunakan kode nomenklatur menutur
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011 sesuai spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan;
c) Surat Pernyataan kesanggupan akan menggunakan isolator dari bahan
thermoplastik atau polyvinyl chloride (PVC), polyethylene (XLPE) dan/atau
ethylene propylene rubber (EPR) dengan suhu penghantar paling tinggi 70
(tujuh puluh) derajat celcius.
5) Pembumian
a) Rincian spesifikasi system pembumian;
b) Surat Pernyataan kesanggupan akan melaksanakan system penyambungan
dengan pengelasan dan diterminasi dengan bahan tembaga.
6) Peralatan kontrol:
a) Rincian spesifikasi teknis peralatan control (smart controller dan driver);
b) Sertifikat ingress protection (IP) smart controller minimal (IP) 45 dan ingress
protection (IP) driver minimal (IP) 45 yang telah teruji dari laboratorium
pengujian yang terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini
Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku;
c) Surat Pernyataan akan menggunakan produk ingress protection (IP) smart
controller minimal (IP) 45 dan ingress protection (IP) driver minimal (IP) 45 yang
telah teruji dari laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh lembaga
akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang masih
berlaku.

7) Peralatan Smart System


a) Rincian Spesifikasi Teknis Smart System
b) Surat Pernyataan apabila menggunakan smart system, maka akan perangkat
lunak (software) cerdas atau smart lighting System akan bersumber dari
aplikasi open source dan dilengkapi API (Application Programming Interface)
serta dapat diakses tanpa melalui software khusus tertentu sehingga mudah
apabila akan diintegrasikan ke dalam system yang sudah/akan dibangun
oleh pemilik pekerjaan/owner.

8) Baterai
a) Rincian Spesifikasi Teknis Baterai;
b) Sertifikat ingress protection (IP) baterai minimal (IP) 54 dan apabila
menggunakan rumah baterai secara terpisah maka nilai minimal ingress
protection (IP) 65;
c) Sertifikat/hasil uji baterai sesuai SNI IEC 61427 : 2018 yang telah teruji dari
laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional
dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlakuyang
diterbitkan dari laboratorium pengujian asing terakreditasi dari lembaga
akreditasi internasional atau laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN);
d) Surat Pernyataan akan menggunakan baterai yang memiliki sertifikat/ hasil
uji setara dengan SNI IEC 61427 : 2018 dan baterai minimal (IP) 54 atau
dengan rumah baterai dengan nilai minimal ingress protection (IP) 65 yang
diterbitkan dari laboratorium pengujian asing terakreditasi dari lembaga
akreditasi internasional atau laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN);
e) Surat jaminan garansi umur teknis baterai minimal 3 (tiga) tahun.

9) Panel Surya
a) Rincian Spesifikasi Teknis Panel Surya;
b) Sertifikat ingress protection (IP) panel surya minimal IP65 dari laboratorium
pengujian yang terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini
Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku.
c) Surat Pernyataan akan menggunakan panel surya yang memiliki sertifikat
ingress protection (IP) panel surya minimal IP65 dari laboratorium pengujian
yang terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite
Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku
d) Sertifikat/hasil uji panel surya sesuai SNI IEC 61215 : 2016 atau nilai hasil uji
setara dengan SNI IEC 61215 : 2016 yang diterbitkan dari laboratorium
pengujian asing terakreditasi dari lembaga akreditasi internasional atau
laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN);
e) Surat Pernyataan akan menggunakan panel surya yang memiliki sertifikat SNI
IEC 61215 : 2016 atau nilai hasil uji setara dengan SNI IEC 61215 : 2016 yang
diterbitkan dari laboratorium pengujian asing terakreditasi dari lembaga
akreditasi internasional atau laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN).
f) Surat jaminan umur teknis panel surya minimal 15(lima belas) tahun.

10) Metode Pekerjaan:


a) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku
meliputi gambar general arrangement, detail tiang APJ, luminer, wiring
diagram lengkap, sistem pembumian, sistem koneksi dari sumber kelistrikan,
dari base plate, bracket dan rangka pondasi;
b) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan
pemasangan alat penerangan jalan secara terperinci;
c) Menyampaikan Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan uji beton
pondasi, uji pelapisan galvanis tiang, uji kekuatan cahaya berupa pancaran
dan pantulan, uji kemerataan cahaya;

4. Atribut Produk
Sub Kategori Alat Penerangan Jalan Tenaga Surya, Kategori Alat Penerangan Jalan.
Pengadaan dan Pemasangan Alat Penerangan Jalan
LED Tenaga Surya (Daya luminer, Merk Luminer,
TKDN Luminer, Tinggi Tiang, Bentuk Tiang, Jenis
Lengan, Kapasitas Daya Baterai, Kapasitas Daya Panel
Surya (TKDN/Non TKDN), Standard/smart system)

1 Nama Produk Contoh: LED Tenaga Surya 60W TALAS BOGOR TKDN
50% tiang 9 meter Bulat Lengan Tunggal Baterai
2560Wh Panel Surya 300Wp Non TKDN Smart System

LED Tenaga Surya 60W TALAS BOGOR TKDN 50%


tiang 9 meter Bulat Lengan Tunggal Baterai 2560Wh
Panel Surya 300Wp TKDN 45% Smart System
2 Nomor TD-BUPPJ : ….
3 NIB dengan nomor : ….
4 KBLI Nomor : ….
: ………. (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Perusahaan Penyedia
6 : ………. (sesuai perjanjian kerjasama)
Bahan Luminer
7 Nomor TD-BUPBPJ :…
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
8 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Dengan Penyedia
Bahan Luminer
Masa Berlaku
Perjanjian Kerjasama
9 Pembuat Dengan : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Bahan
Luminer
Masa Berlaku Produk
10 : ……….
Luminer
11 Merek Produk Luminer : (Merek Luminer)
12 Tipe Produk Luminer : ……….
13 Unit Pengukuran : Set Unit
14 Jenis Produk Luminer : PDN
15 Kode KBKI : ….
16 TKDN (untuk Luminer) : …%
Sertifikat TKDN
17 : No…….
Luminer
Nomor Sertifikat SNI
18 : ………. (Nomor Sertifikat SNI Sesuai Merek)
Luminer
: 40/60/80/… watt (disesuaikan hasil simulasi
19 Daya Luminer
software luminer)
20 Garansi Luminer : ……….Tahun (minimal 3 tahun)
21 System Luminer Standar /Smart system (SS) Wifi/Lifi
22 Tegangan Kerja : …….. V DC
23 Lumen Output : …….. Lumen
24 Efikasi Luminer : (Minimal100 Lumen/Watt)
: Wide Beam……° (untuk jalan raya) atau
25 Sebaran Pencahayaan
Circular……°(untuk area parkir/halaman)
26 Color Temperature : (2700 – 6500 K)
Ingress Protection
27 : (Minimal IP65)
Luminer
28 Umur Teknis Luminer : > 5 tahun
: Die Cast/Extrusion Aluminium high corrosion
29 Bahan Rumah Luminer
resistance
Impact Protection (IK)
30 : ……….(Minimal IK08)
Luminer
31 Driver Luminer : ……….(Merek dan Tipe Driver luminer)
Ingress Protection
32 : ………. (Minimal IP45)
Driver Luminer
: 7/8/9/10/11/13 Meter (disesuaikan hasil simulasi
33 Tinggi Tiang
software luminer)
34 Bahan Tiang Utama : ……….(Baja Karbon atau setara)
35 Bentuk tiang utama : bulat/hexagonal/Oktagonal
36 Tebal tiang utama : Segmen 1….mm, segmen 2 ……mm, segmen 3 ….mm
37 Diameter tiang utama : diameter bawah …mm, diameter atas…mm
Pelapisan anti korosi
38 : Hot Dip galvanized
tiang utama
39 Ukuran Lengan : Panjang …….meter, Diameter …….mm
40 Jenis Lengan : Tunggal/Ganda
41 Base Plate : ukuran …mm X….mm X….mm
Umur Teknis Tiang
42 : > 20 tahun
utama
Bahan dan Bentuk : Baja Karbon berbentuk bulat dilengkapi dengan
43
Tiang Pengaman lembar reflektif ASTM Type IV
Jumlah tiang
44 : Minimal 2 buah
Pengaman
Diameter tiang
45 : Minimal 3 inch
Pengaman
Jumlah tiang
46 : Minimal 2 buah
Pengaman
Diameter tiang
47 : Minimal 3 inch
Pengaman
Diameter luar minimal 750mm, dan diameter batang
48 Jari jari anti-panjat
minimal 10mm
Mutu beton pondasi
49 : ……….(minimal K250)
tiang utama
Ukuran pondasi tiang
50 : ……….mm X……….mmX .............mm
utama
Mutu beton pondasi
51 : ……….(minimal K125)
tiang Pengaman
Ukuran pondasi tiang
52 : ……….mm X……….mmX .............mm
Pengaman
Pembumian di tiang
53 : ……….(Jenis dan ukuran)
dan di Panel PHBK
Jarak Ideal
54 Pemasangan Antar : ………. meter (sesuai hasil simulasi software luminer)
tiang
Jenis dan Ukuran
55 : Kabel Daya NYYHY minimal 2x6mm2
Kabel
Jenis konektor kabel
56 : MC4
panel surya
57 Jenis baterai : LiFePO4 atau Li-Ion
Merek dan Tipe
58 :
Baterai
59 Nilai TKDN Baterai : ….%
60 Proteksi Baterai : Battery management system (BMS)
Ingress Protection
61 : Minimal IP54
Baterai
62 Umur Teknis Baterai : ≥ 3tahun
63 Kemampuan Daya : Minimal 36 jam (otonomi)
Lengan Tunggal :
Kapasitas dan Daya 40W = minimal 74 Ah 25,6V (1512 WH)
64
Baterai minimal 60W = minimal 109 Ah 25,6V (2232 Wh)
80W = minimal 145 Ah 25,6V (2952 Wh)

Lengan Ganda :
40W = minimal 148 Ah 25,6V (3024 Wh)
60W = minimal 218 Ah 25,6V (4464 Wh)
80W = minimal 289 Ah 25,6V (5904 Wh)

Asumsi perhitungan daya = daya lampu + 2 Watt


Standar Pengujian
65 : SNI IEC 61427 : 2018 atau setara
Baterai
66 Jenis panel surya Photo Voltaic
Merek dan Tipe Panel
67 :
Surya
Nilai TKDN Panel
68 :….%
Surya
Lengan Tunggal
150Wp/250Wp/300Wp
Daya Panel Surya
69
Minimal
Lengan Ganda
300Wp/500Wp/600Wp
Standar Pengujian Setara dengan SNI IEC 61215 : 2016 atau sertifikat
70
Panel Surya SNI IEC 61215 : 2016
Ingress Protection
71 : IP65
Panel Surya
Umur Teknis Panel
72 : > 15 tahun
Surya
Solar Charge
73 : Merek dan Tipe Solar Charge Controller
Controller
74 Type Charge controller : MPPT
75 Arus Charge Controller : Minimal 15A
Konektor smart
76 : Minimal setara dengan Nema 7
system
Gambar dalam format CAD yang ditawarkan meliputi;
1. Gambaran Umum Alat Penerangan Tenaga Surya
2. Konstruksi Tiang Utama
Gambar Teknis
77 3. Wiring Diagram
Rencana
4. Konstruksi Tiang Pagar Pengaman
5. Sistem Pembumian
6. Pondasi
Format CAD sesuai hasil pemasangan (As Built
Drawing) meliputi;
1. Gambar Umum Alat Penerangan Jalan Tenaga
Surya
Gambar Teknis Asbuilt
78 2. Gambar Konstruksi Tiang Utama
Drawing
3. Gambar Wiring Diagram
4. Gambar Konstruksi Tiang Pagar Pengaman
5. Gambar Sistem Pembumian
6. Gambar Pondasi
Setelah proses pembangunan konstruksi dan
Uji Fungsi APJ
79 pemasangan seluruh komponen alat penerangan jalan
Terpasang
selesai dilaksanakan, maka Pelaksana Pekerjaan wajib
melaksanakan Uji Fungsi Alat Penerangan Jalan
untuk menilai fungsional dan operasional seluruh
peralatan terpasang dengan kinerja teknis yang
merujuk pada parameter-parameter teknis

Pelaksanaan dan hasil Uji Fungsi Alat Penerangan


Jalan dituangkan dalam Berita Acara Uji Fungsi oleh
setiap wakil masing-masing pihak yang hadir.
Melaksanakan Training dan Familiarisasi terkait
dengan:
1. Pengenalan perangkat terpasang;
Training dan 2. Tata cara pengoperasian dan pemeliharaan Alat
80
familiarisasi Penerangan Jalan terpasang;
3. Tata cara penggunaan aplikasi Smart Lighting
System untuk monitoring operasional kinerja Alat
Penerangan Jalan terpasang.
1. Sertifikat TD-BUPPJ;
2. Sertifikat TD-BUPBPJ;
3. Sertifikat ISO 9001 : 2015;
4. Sertifikat SNI IEC 60598;
5. Sertifikat SNI IEC 61215 : 2016 atau hasil uji
setara dengan SNI IEC 61215 : 2016;
6. Sertifikat/Hasil Uji lain yang dipersyaratkan (IP,
81 Lampiran Dokumen
Fotometri, EMC, IK, Getaran, Salt Spray, dll)
7. Dokumen hasil simulasi software (sesuai merek
dan tipe luminer);
8. Dokumen hasil uji fotometri (sesuai merek dan
tipe lampu);
9. Brosur;
10. Metode Pelaksanaan.
1. Penyedia dapat melaksanakan peninjauan lokasi
rencana pemasangan bersama dengan PPK;
2. Lokasi rencana pemasangan memiliki kecukupan
ketersediaan sinar matahari
3. Perkerasan tanah atau bangunan pada titik lokasi
rencana pemasangan pondasi masih dapat
dilakukan penggalian secara manual/bukan titik
objek yang memerlukan penanganan khusus
4. Mobilisasi material pemasangan harus dapat
Syarat dan Ketentuan dilakukan dengan kendaraan roda 4
82
Lainnya 5. Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK dapat
melakukan verifikasi terhadap kelengkapan
dokumen dan spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
6. Pembayaran yang akan disepakati antara penyedia
dengan PPK dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan antara
pembayaran kepada Penyedia bahan perlengkapan
jalan dari pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh pembuat
perlengkapan jalan sesuai dengan standart
spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
7. Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah verifikasi
order dibuat SPMK oleh PPK
8. Sebelum serah terima pekerjaan, owner dapat
melakukan verifikasi as built drawing, hasil uji
yang dipersyaratkan dan back-up volume
pekerjaan
9. Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi standar
spesifikasi teknis dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non aktif dari sistem
e-Katalog tanpa tuntutan apapun dari penyedia
Informasi Sertifikat Produk, Jaminan Produk,
Jaminan Purna Jual, Suku cadang, penempatan
batterai dan bahan box batterai, dan lain-lain.

Penerapan dimming dapat dilaksanakan tetapi daya


baterai yang digunakan setara dengan daya baterai
tanpa system dimming

Analisa Jarak maksimal antar tiang dengan


memperhitungkan tinggi tiang, daya luminer, Sebaran
Pencahayaan, Ruang lalu-lintas, dan Kawasan
pemasangan untuk mencapai nilai minimal Iluminasi
83 Keterangan lainnya
dan keterangan lain yang diperlukan

Untuk APJ yang dilengkapi dengan smart system,


Smart system mempunyai kemampuan kontrol
meliputi :
1. pengaturan kuat pencahayaan;
2. pemantauan unjuk kerja perangkat elektronik;
3. melakukan kontrol jarak jauh secara
tersentralisasi;
4. sensor dan pencatatan data kondisi lingkungan;
dan
5. kerusakan atau kegagalan Alat Penerangan Jalan

5. Spesifikasi Teknis
a. Alat Penerangan Jalan Tenaga Surya
Alat Penerangan Jalan adalah lampu penerangan jalan yang berfungsi untuk
memberi penerangan pada ruang lalu lintas. Berdasarkan sumber catu daya, alat
penerangan jalan dibedangan atas:
1) Alat penerangan jalan catu daya mandiri
Alat penerangan jalan dimana sumber catu daya dihasilkan oleh alat penerangan
jalan itu sendiri melalui komponen yang dapat menghasilkan daya listrik. Sumber
konversi energi listrik dapat berasal dari matahari, angin, atau sumber lainnya
dengan memanfaatkan alam. Sumber konversi yang paling banyak digunakan dan
paling efisien yaitu sumber energi dari matahari. Jenis tegangan adalah dirrect
current (DC) dengan rentang tegangan antara 12 V sampai dengan 48 V.
2) Alat penerangan catu daya konvensional
Alat penerangan jalan yang memerlukan sumber catu daya atau membutuhkan
suplai dari luar. Suplai catu daya yang paling umum dan efisien yaitu dari sumber
pembangkitan tenaga listrik. Jenis tegangan adalah alternating current (AC)
dengan tipe jaringan tegangan rendah.

Alat penerangan jalan tenaga surya memiliki beberapa keuntungan antara lain:
1) Tidak membutuhkan jaringan distribusi kelistrikan
2) Dapat dipasang secara mandiri
3) Tidak menimbulkan bunyi atau getaran saat beroperasi
4) Mengurangi efek gas rumah kaca dalam program konservasi energi
5) Tegangan yang bekerja rendah sehingga cukup aman bagi makluk hidup
Alat penerangan jalan tenaga surya memiliki komponen komponen utama yaitu panel
surya, charge controller, baterai, dan luminer. Keempat komponen tersebut berfungsi
untuk menghasilkan arus listrik dan mengubah arus listrik menjadi energi cahaya.
Alat penerangan jalan tenaga surya membutuhkan perawatan periodik terutama pada
komponen komponen pembangkit tenaga listrik. Perawatan tersebut berupa
pembersihan ataupun penggantian. Komponen yang umur teknisnya cukup rendah
yaitu baterai, pada umumnya baterai akan mengalami degradasi kemampuan untuk
menyimpan arus listrik sehingga perlu diganti. Sedangkan pada luminer komponen
yang sering mengalami kerusakan adalah driver.

b. Bangunan Pondasi
Bangunan pondasi dibuat dengan memperhitungkan:
1) dimensi Alat Penerangan Jalan;
2) berat total Alat Penerangan Jalan;
3) struktur tanah lokasi pemasangan;
4) daya dukung tanah; dan
5) faktor cuaca lokasi pemasangan.
Bangunan pondasi berupa bangunan konstruksi béton cor atau pre-cast concrète
berkerangka besi pejal penuh atau fullframe yang memiliki kemampuan untuk
menopang beban konstruksi Alat Penerangan Jalan.
Bangunan pondasi dibuat dengan cara:
1) pra-cetak atau pre-cast, yaitu dibuat di bengkel fabrikasi menggunakan tempat
cetakan atau moulding) atau
2) dicetak langsung di lokasi pemasangan atau cast on site.
Jenis pondasi yang digunakan dalam Spesifikasi Teknis ini adalah beton cor
bertulang sebagai berikut:
1) Mutu beton K-250;
2) Ukuran pondasi sebagai berikut:
Elemen teknis Tinggi tiang Ukuran pondasi
Ukuran pondasi atas Tiang ≤ 9.000 mm 600 x 600 mm
Tiang > 9.000 – 13.000 mm 800 x 800 mm
Ukuran pondasi bawah Tiang ≤ 9.000 mm 600 x 600 mm
Tiang > 9.000 – 13.000 mm 800 x 800 mm
3) Kedalaman pondasi minimal 1.200 mm (kedalaman pondasi disesuaikan dengan
hasil soil investigation yang mencakup uji penetrasi, CBR, dsb)
4) Rangka tulangan diameter 12 mm, sengkang diameter 10 mm
5) Yield strength besi tulangan minimal 2.400 kg/cm2
6) Dasar lobang pondasi ditimbun pasir dan dipadatkan setinggi 100 mm
7) Tinggi sisi atas pondasi terhadap permukaan tanah 100 mm
8) Ketebalan selimut beton untuk tulangan diameter 12 mm minimal 35 mm tanpa
acian;

c. Tiang Utama
1) Tiang utama dapat memiliki lengan tunggal atau lengan ganda. Tiang utama dan
lengan terbuat dari baja karbon dengan kekuatan tarik minimal 35.000 psi
(2.460,74 kg/cm2). Tiang utama dan lengan digalvanis (zinc coated/hot dip
galvanized) dengan ketebalan paling sedikit 70 micron.
2) Penampang tiang berbentuk oktagonal dengan diameter yang mengecil ke atas
(tappered).
3) Ukuran dan tinggi tiang utama adalah sebagai berikut:
Dimensi tiang utama
Tinggi Diam Tinggi segmen Ketebalan Luas penampang
tiang eter (m) (mm) minimal (mm2)
(mm) (inch)
3 Segmen 2 2,5 3 698,89
7.000
4 Segmen 1 4,5 4 1.226,48
3 Segmen 3 1,75 3,25 744,83
8.000 4 Segmen 2 1,75 4,85 1.474,15
5 Segmen 1 4,5 5,4 2.062,90
3 Segmen 3 2 3,25 744,83
9.000 4 Segmen 2 2 4,5 1.372,72
5 Segmen 1 5 4,85 1.861,17
3 Segmen 3 2,4 3,65 799,38
4 Segmen 2 2,4 4,5 1.372,72
10.000
5 Segmen 1 5,2 4,5 1.731,80
3 Segmen 3 2,5 4 907,29
11.000 4 Segmen 2 2,5 4,5 1.372,72
5 Segmen 1 6 5 1.916,37
4 Segmen 3 3 4,5 1.372,72
13.000 5 Segmen 2 3 4,5 1.731,80
6 Segmen 1 7 6 2.759,57
Keterangan : sambungan antar segmen dapat berupa sambungan slip join
dengan Panjang minimal 300 mm atau sambungan flens
4) Ukuran base plate dan bracket sebagai berikut:
Ukuran Base Jumlah Ukuran
Tinggi tiang (mm) Ukuran bracket
Plate Baut Baut
7.000 s/d 11.000 400 x 400 x 16 150 x 100 x 10
≥4 M20
mm mm
450 x 450 x 16 150 x 120 x 10 M24
> 11.000 ≥4
mm mm

5) Pada sisi tiang bagian paling bawah, tiang disambung ke pondasi beton cor
melalui base plate yang diikat menggunakan baut;
6) Base plate, tiang utama, dan bracket disambung menggunakan sambunga las
(welding) secara penuh.

d. Tiang Pengaman
1) Tiang pengaman terbuat dari pipa baja karbon berukuran diameter 3 (tiga) inch
dan ketebalan 3 (tiga) mm. Panjang pipa yang digunakan adalah 1.500 mm.
Jumlah tiang pengaman minimal 2 (dua) buah setiap 1 (satu) tiang utama.
2) Pipa diisi dengan cor beton.
3) Pondasi tiang pengaman terpisah dari pondasi tiang utama. Ukuran pondasi
tiang pengaman 300 mm x 300 mm x 800 mm.
4) Kualitas pondasi cor beton minimal K-125.
5) Tiang pengaman dalam pondasi diiikat dengan angkur pelat baja siku
berukuran 60 mm x 60 mm x 6 mm.

Elemen Teknis Ukuran dan keterangan

Bahan Pipa baja diisi beton cor


Diameter 3"
Tinggi tiang Pengaman 800 mm dari permukaan tanah
Pondasi Minimal K-125
atas 300 x 300 mm
Ukuran pondasi
bawah 300 x 300 mm
Pondasi tiang pengaman 800 mm
Jumlah tiang Pengaman Minimal 2 buah
Penempatan 800 mm dari tiang utama
Warna hitam dan warna kuning
Pelapisan permukaan luar
Warna hitam dan warna putih
e. Jari jari anti panjat
1) Jari-jari Pelindung Anti Panjat terbuat dari baja karbon memiliki ukuran diameter
luar pemasangan paling kecil 750 (tujuh ratus lima puluh) milimeter dengan
diameter batang paling kecil 10 (sepuluh) milimeter.
2) Jari-jari Pelindung Anti Panjat memiliki paling sedikit 2 (dua) segmen dan dipasang
kuat pada Tiang utama dengan sambungan klem dan/atau baut tanam;
3) Seluruh bagian permukaan konstruksi jari-jari pelindung antipanjat dilapisi
dengan bahan pelapis anti korosi yang berupa cat anti korosi atau pelapisan zinc
melalui proses galvanisasi.

f. Panel surya
Panel surya harus memiliki kemampuan untuk menyuplai arus listrik sesuai dengan
kapasitas komponen penyimpan arus yaitu baterai dengan waktu pengisian efektif
paling sedikit 4 (empat) jam dalam 1 (satu) hari di daerah dengan iklim tropis.
Panel surya terbuat dari bahan silikon atau bahan lain yang ramah terhadap
lingkungan.
Panel surya wajib dilengkapi pemasangan bypass diode untuk menghindari
mengalirnya arus ke arah bagian sel yang tidak dapat menangkap sinar matahari
secara sempurna atau yang terkena efek shading.
Panel surya dalam Spesifikasi Teknis ini terbuat dari bahan Monocrystalline silicon
(mono-Si) atau poly-crystalin.
Standard kualitas Panel Surya adalah UL/CE atau setara SNI.
Daya minimal panel surya yang dibutuhkan (Watt Peak) disesuaikan dengan
kebutuhan daya listrik yang akan disuplai yaitu kapsitas baterai dan daya lampu
dengan toleransi ± 5%.

Elemen Teknis Nilai

Jenis panel Photo Voltaic


Bahan Silikon kristalin
Bahandan Tipe panel
Tipe monokristalin/polikistalin
Standar kualitas UL/CE atau setara SNI
Daya maksimum Disesuaikan manajemen kebutuhan energi
Toleransi daya ±5%
Tegangan maksimal, Vmp 36 V
Kuat arus maksimal, Imp 8A
Tegangan rangkaian terbuka tanpa arus (open circuit
Maks 40 V
voltage), Voc
Arus maksimal tanpa resistansi (Short circuit current), Isc Maks 10 A
Nilai Vmp, Imp,Voc, dan Isc menyesuaikan dengan karakteristik
*Keterangan :
daya panel surya yang dipakai
Efisiensi panel > 15 %
Efisiensi sel > 15 %
Suhu operasi, berdasarkan Standard Test Condition
400C s/d 850C
(**STC)
Tegangan maksimum 1.000 V DC (IEC) / maksimal rangkaian seri
sistem panel surya
Disesuaikan daya panel surya yang
Sekering (fuse) maksimal
digunakan
Penguat efisiensi bypass dioda
Frame rumah panel Full anodized aluminium alloy
Ingress protection Min IP 65
Umur teknis ≥15 tahun

g. Baterai
Baterai jenis maintenance free, dilengkapi dengan Battery Management System (BMS)
yang berfungsi sebagai regulator untuk mengatur dan memonitor kondisi baterai,
yaitu:
1) tegangan;
2) kuat arus;
3) suhu baterai;
4) sel baterai;
5) mengatur siklus charging dan discharging; dan
6) mengatur balancing cell serta proteksi kelebihan daya.
Baterai memiliki kapasitas berupa volt-ampere hour tersimpan yang paling sedikit
mampu menyediakan cadangan energi listrik untuk menyalakan lampu selama 3
(tiga) malam berturut-turut atau 36 (tiga puluh enam) jam operasi tanpa adanya
suplai pengisian arus listrik dengan depth of discharge (DoD) baterai maksimal 80%
(delapan puluh) per seratus.
Spesifikasi teknis baterai dalam Spesifikasi Teknis ini adalah sebagai berikut:

ELEMEN TEKNIS KETERANGAN/NILAI/SATUAN

lithium Ion (Li-Ion)


Jenis Baterai
Lithium Iron (Li-FePO4)
3,2 ~ 3,7 V/ sell
***) Tegangan nominal 25,6 ~ 29,6 V @ 8 sel (tergantung kelipatan
jumlah sel baterai)
***) Kapasitas nominal
( disesuaikan dengan 50 Ah~ 100 Ah dst...
kebutuhan daya lampu dan (tegangan minimal 24 Volt)
cadangan otonom )
Efisiensi > 85%
Umur siklus baterai (pada
80% 1.500 s/d 3.000 siklus
depth of discharge/ DOD)
Tahanan internai (arus DC) maks 5 m Ω
Umur teknis > 3 tahun
Kondisi operasi
Suhu operasi < 50°C
Suhu saat pengisian < 45°C
Suhu penyimpanan <45° C
Indek proteksi IP 54
Waktu pengisian 3 s/d 4 jam maksimal per hari
Arus pengisian maksimal 0,5C ( C merupakan kapasitas dalam Ah)
Batas tegangan pengisian
14,4 V ~ 16,8 V (@ 4 sell/kelipatannya)
maksimal
Batas tegangan pengisian
11,2V~ 12V ((a), 4 sell/kelipatannya)
minimal
Kelembaban relatif (RH) 25 % s/d 85%
Balancing cell Wajib Battery management System (BMS)
Keterangan :
Nilai Tegangan Charge, Tegangan Discharge, menyesuaikan dengan
karakteristik baterai (Lithium Ion atau Lithium Iron)
RUMAH BATERAI (JIKA MENGGUNAKAN RUMAH BATERAI SECARA
TERPISAH)
Bahan Aluminium / Plat Besi Baja
Ukuran Disesuaikan dengan ukuran baterai
Diletakkan pada tiang di bawah PV modul / Diletakkan pada
Posisi tiang atau ditempatkan sesuai spesifikasi produk masing-
masing.
Cat Powder coating / Anodizing
Sertifikasi IP Min. IP 65
Garansi Minimal 3 (tiga) Tahun
h. Kabel
Kode nomenklatur kabel menurut Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011
yang digunakan dalam Spesifikasi Teknis ini adalah:
Lambang (huruf) Arti Lambang
N kabel standar konduktor tembaga
NA kabel standar konduktor aluminium
Y selubung isolasi dari bahan PVC
A berinti tunggal
M berinti lebih dari satu (kabel pilin /twisted)
F pelindung dari kawat baja pipih
Gb pelindung dari spiral plat baja

Kabel dalam Spesifikasi Teknis ini meliputi:


1) Kabel instalasi penghantar arus antar komponen;
2) Kabel instalasi sistem pembumian; dan
3) Kabel instalasi bawaan komponen.
Kabel instalasi penghantar arus antar komponen wajib menyesuaikan dengan
kebutuhan:
1) Jumlah fase;
2) Luas penampang;
3) Lenis insulasi;
4) Suhu operasi; dan
5) Kondisi lingkungan.

Kabel instalasi sistem pembumian (earthing) ditentukan berdasarkan sifat kondisi


tahanan tanah di lokasi pemasangan sampai diperoleh tahanan terkecil yang dapat
dicapai, yaitu dengan memperhatikan:
1) luas penampang;
2) panjang batang; dan
3) jumlah batang.

Kabel instalasi sistem pembumian harus memiliki tahanan sebesar 5 (lima) ohm.
Kabel instalasi bawaan komponen merupakan kabel instalasi yang menjadi bawaan
fabrikasi komponen kelistrikan.
Pengadaan dan pemasangan Alat Penerangan Jalan wajib dilengkapi dengan diagram
pemasangan kabel atau wiring diagram secara lengkap dan disertai dengan kode
spesifîkasi kabel yang digunakan.

Kabel instalasi memiliki spesifïkasi bahan sebagai berikut :


1) konduktor;
2) isolator; dan
3) lapisan pelindung luar.
Konduktor kabel instalasi merupakan bahan penghantar arus listrik berupa kabel
berinti tunggal atau berinti banyak (twisted pair) yang terbuat dari bahan tembaga
atau aluminium.
Isolator merupakan bahan dielektrik sebagai sekat pemisah kontak langsung antara
penghantar dan lingkungan yang terbuat dari bahan thermoplastik atau polyvinyl
chloride (PVC), polyethylene (XLPE) dan/atau ethylene propylene rubber (EPR) dengan
suhu penghantar paling tinggi 70 (tujuh puluh) derajat celcius.
Lapisan pelindung luar sebagaimana dimaksud di atas merupakan lapisan yang
memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanis, bahan kimia, api, dan
pengaruh luar yang merugikan.
Kabel dipakai dan dipilih dengan mempertimbangkan:
1) Kemampuan Hantar Arus (KHA);
2) Kondisi lingkungan pemakaian;
3) Nilai keekonomian; dan
4) Suhu operasi dan suhu lingkungan.

Kabel diberikan standar pewarnaan sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) yaitu:
1) kabel tenaga dengan warna:
➢ coklat;
➢ hitam;
➢ kuning; dan
➢ Merah.
2) kabel penghantar netral berwarna biru; dan
3) kabel pembumian atau earthing berwarna kuning bergaris hijau.
Kemampuan Hantar Arus (KHA) ditentukan berdasarkan besar tegangan dan kuat
arus yang mengalir dalam satuan luas penampang inti dan dinyatakan dalam
milimeter persegi.
Luas penampang inti penghantar arus ditentukan dengan mempertimbangkan :
1) suhu maksimum yang diizinkan;
2) susut tegangan yang diizinkan;
3) stres elektromagnetis yang mungkin terjadi akibat hubung pendek atau short
circuit,
4) stres mekanis; dan
5) impedansi maksimum.
Seluruh kabel yang digunakan untuk pemasangan Alat Penerangan Jalan wajib telah
terdaftar dan memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) berikut dengan
perubahannya.

Spesifikasi teknis kabel penghantar adalah sebagai berikut:


KABEL INSTALASI PENGHANTAR
Penggunaan Saluran instalasi internal
Standar kualitas Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Nomor 84/M-IND/PER/ 10/2014
SNI IEC 60502- 1 2009
Kapasitas hantar arus Disesuaikan dengan table KHA PUIL 2011 (tabel
(KHA) B.52-1)
Bahan Tembaga
Type NYYHY (PUIL 2011)
Ukuran penampang Kabel Lampu NYYHY 2x1,5mm2
minimal Kabel Catudaya/Panel Surya NYYHY 2x6mm2
Jenis inti kabel Inti tunggal atau pilinan (twisted)
Jumlah inti 1 atau lebih
Insulasi PVC

Catatan :
Luas penampang penghantar arus ditentukan berdasarkan :
1) Suhu maksimun yang diizinkan
2) Susut tegangan yang diizinkan
3) Stres elektromagnetik akibat hubungan pendek
4) Stres mekanis yang mungkin dialami penghantar
5) Impedans maksimum berkenaan dengan berfungsinya proteksi hubungan pendek

Spesifikasi teknis kabel sistem pembumian (earthing) adalah sebagai berikut:


KABEL SISTEM PEMBUMIAN
ELEMEN TEKNIS NILAI
Pembumian instalasi TT atau TN-C-S
Dibumikan di setiap tiang (lihat contoh
Metode pembumian
Gambar)
Bahan metal yang dilapisi tembaga atau
Bahan batang konduktor
bahan metal anti karat
Diameter batang konduktor 5/8” (± 15,875 mm)
Kawat bare cooper (BC) 6 mm2 untuk
Diameter kawat pembumian
pembumian tiang
Kedalaman batang 1.2 meter di bawah permukaan tanah
Nilai tahanan total ≤ 5 Ohm
dilas, dipress, diterminasi dengan bahan
Sistem penyambungan
tembaga
Contoh Sistem Pembumian

i. Konektor kabel
Konektor kabel berupa:
➢ Sambungan baut;
➢ Sambungan solder;
➢ Sambungan clamp
➢ Sambungan tusuk kontak dan kotak kontak; dan
➢ Sambungan puntir atau sambungan emergency, dengan ketentuan hanya untuk
ukuran penghantar paling besar 2,5 (dua koma lima) milimeter persegi.
Konektor kabel terbuat dari bahan aluminium atau tembaga yang tahan terhadap
lingkungan asam serta tahan terhadap suhu tinggi apabila terjadi hubung pendek.
j. Terminal
Terminal sebagaimana berupa:
1) Terminal penghantar; dan
2) Terminal pembumian;
Terminal harus memiliki dudukan yang terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah
atau rusak oleh gaya mekanis dan gaya termis, akibat dari penghantar yang
disambung pada terminal.

k. Kontrol Catu Daya


Kontrol manajemen catu daya untuk Alat Penerangan Jalan catu daya mandiri harus
mampu untuk melakukan pencatatan, pengaturan, dan proteksi terhadap:
1) Kapasitas daya baterai;
2) Kondisi sel baterai;
3) Suhu baterai;
4) Kondisi sel panel surya;
5) Konsumsi pemakaian energi; dan
6) Peralatan proteksi

Spesifikasi teknis Kontrol manajemen catu daya dalam Spesifikasi Teknis ini adalah
sebagai berikut:

KONTROL CATU DAYA LISTRIK TENAGA SURYA


SOLAR CHARGE CONTROLLER (SCC) / BATTERY CHARGE REGULATOR (BCR)

ELEMEN TEKNIS KETERANGAN/NILAI/SATUAN

Control Mode Maximum power point tracking (MPPT)


Tegangan system 24 Volt
Tegangan input maksimal 48 V
Boost charging voltage minimal 15 ± 0,2 V
Kelistrikan
Float charging voltage minimal 13 ± 0,2 V
Arus pengisian minimal 15 A
Electronic blocking/protection • Mencegah polarisasi arus listrik balik dari
baterai ke panel surya
• Overcharging
• Overloading
• Overheating
Metode charging MPPT 3 tahap (bulk, absorption, floating)
Suhu operasi < 500 C
Suhu lingkungan < 600 C
Effisiensi MPPT 90%
Pendinginan Pendinginan alami (angin)
IP IP 45
Kelembaban relatif 95% non condensing
• Tegangan lebih
• Hubungan singkat
Proteksi
• Tahan kandungan kadar garam tinggi
• Tahan vibrasi minimal 2G
Sun Switch Pada malam hari lampu menyala otomatis &
pada pagi hari mati otomatis
LED DRIVER
Jenis Led Driver Constant Current
Sistem Topologi Boost Converter
Sistem Dimming Pulse Width Modulation (PWM)/RS485/DALI
Tegangan Input Baterai Max. 29.4 Volt DC
Tegangan Output Max. 72 Volt DC
Efisiensi Min. 90%
Garansi 3 (Tiga) Tahun
Keterangan :
Nilai dari Tegangan Input PV Modules, Tegangan Charge, Tegangan Discharge,
Tegangan input Baterai, Tegangan Output menyesuaikan dengan karakteristik Solar
Charge Controller (SCC) / Battery Charge Regulator (BCR)

l. Luminer
Luminer terdiri atas:
1) Lampu;
2) Komponen optik;
3) Rumah lampu atau lantem; dan
4) Komponen mekanik penambat Luminer.

Luminer wajib memiliki tingkat perlindungan atau Ingress Protection (IP) terhadap:
1) Beban benda padat; dan
2) Perlindungan terhadap cairan.

Tingkat perlindungan atau Indeks Perlindungan (IP) Luminer paling sedikit 65 (enam
puluh lima). Luminer wajib memiliki kekedapan dengan memasang perekat atau
gasket packing pada daerah alur buka tutup untuk memberi perlindungan terhadap:
1) Hujan;
2) Debu;
3) Uap air;
4) Serangga dan binatang kecil; dan
5) Kabut garam air laut (salt fog) pada Alat Penerangan Jalan yang dipasang di pinggir
pantai atau laut.

Persyaratan umum luminer antara lain:


1) Luminer harus memenuhi persyaratan bentuk dan konstruksi guna memudahkan
proses pemeliharaan dan pergantian komponen sumber cahaya, lensa optik, driver,
unit pengatur panas (heat sink), dan perangkat lainnya tanpa harus menggunakan
peralatan khusus atau spécial tools.
2) Luminer untuk Alat Penerangan Jalan wajib disertai data hasil uji dari laboratorium
uji independen dan terakreditasi oleh Lembaga akreditasi dalam hal ini Komite
Akreditasi Nasional (KAN).
3) Lampu harus menghasilkan kualitas dan kuantitas pencahayaan sesuai dengan
persyaratan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan ruang lalu lintas serta
ruang pejalan kaki.
4) Lampu memiliki temperatur warna atau Correlated Colour Température (CCT) yang
disesuaikan dengan ruang lalu lintas dan kawasan pemasangan.
5) Dalam hal Lampu digunakan pada daerah berkabut seperti di gunung maka dapat
digunakan lampu dengan temperatur penampakan warna panas (warm).
6) Rasio daya lihat Luminansi scotopic terhadap photopic atau S/P ratio disesuaikan
dengan temperatur warna serta jenis lampu yang dapat menghasilkan persyaratan
S/P ratio.
7) Rasio cahaya yang dihasilkan komponen sumber cahaya terhadap daya listrik yang
dibutuhkan atau efïkasi paling sedikit sebesar 100 (seratus) lumen/ watt dengan
toleransi 85% (delapan puluh lima per seratus persen) dari nilai efïkasi minimum.
8) Indeks rendering warna atau Color Rendering Index (CRI) cahaya yang dihasilkan
oleh lampu atau sumber cahaya dari Luminer paling sedikit sebesar 70 (tujuh
puluh).
9) Luminer harus memiliki ketahanan terhadap EMI (Electromagnetic interference) atau
lulus uji EMC(electromagnetic compatibility).

Komponen optik harus memenuhi persyaratan:


1) Memantulkan, meneruskan, dan menyebarkan cahaya tanpa mengurangi kualitas
dan kuantitas pencahayaan yang dihasilkan sumber cahaya;
2) Tahan terhadap beban benturan mekanis;
3) Tahan suhu tinggi; dan
4) Tidak mengalami perubahan sifat dan warna pada struktur.

Rumah Lampu atau Lantern terbuat dari bahan yang tahan terhadap pengaruh
lingkungan meliputi:
1) Panas sinar matahari;
2) Korosi lingkungan akibat kualitas udara yang buruk;
3) Korosi air laut pada Alat Penerangan Jalan yang dipasang di pinggir pantai atau
laut;
4) Tidak bersifat menyerap panas;
5) Mampu membuang panas; dan
6) Tahan terhadap beban mekanis dari luar.

Komponen mekanik penambat Luminer berupa sambungan kopling atau slip joint
fitting yang disertai pengunci antara lengan Luminer dan rumah Luminer, dengan
kriteria:
1) Kokoh pada posisinya saat terpasang;
2) Tahan terhadap beban statik berat Luminer;
3) Tahan terhadap beban angin;
4) Tahan korosi; dan
5) Tahan panas akibat radiasi sinar matahari.
Spesifikasi teknis Luminer dalam Spesifikasi Teknis ini adalah sebagai berikut:

ELEMEN TEKNIS KETERANGAN/NILAI/SATUAN


Daya lampu Disesuaikan dengan tata cara pemasangan, geometri
jalan, kemerataan cahaya dan kuat pencahayaan
yang akan dicapai
Kebutuhan daya, @ 3 malam
(36 jam)
Disesuaikan dengan daya lampu dan jumlah lampu
Kebutuhan daya, 80% DoD
Baterai
Jenis lampu LED
Standard Kualitas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2012
UL/CE atau setara SNI IEC 60598-1:2016
IEC 60598-2-3:2016
SNI IEC 60598-2-5:2016
Efikasi Minimal 100 Lumen/watt
Indek rendering warna, CRI ≥ 70
(Ra)
Kisaran suhu warna, CCT 2700-6500K
Indek perlindungan rumah IP 65
lampu
Umur teknis 36.000 Jam
Ketahanan Terhadap Vibrasi ≥ 2G
Suhu lingkungan (Ta) 35O C
Suhu operasi (To) 70O C
Faktor daya (cos f) > 90 %
Dimming Power Control Pulse With Modulation
Full Width – Half Maximum 120O ± 10O
(FWHM)
DATA UJI FOTOMETRI LUMINER
Isolux performance chart Grafik hasil uji
Isocandle performance chart Grafik hasil uji
Coefficient of utilization Grafik hasil uji
curves
Longitudinal light distribution hasil uji, C = 0° s/d C=180°
Latéral light distribution hasil uji, C = 90° s/d C=270°
Lumen maintenance curves hasil uji 90 % pada 36.000 jam operasi
Lamp lumen depreciation 0,90
factor,
Luminaire dirt depreciation 0,95
factor
Standar uji fotometri *IES LM 79 dan IES LM 80
laboratorium Atau *IEC 025
*IES Illuminating Engineering Society
*IEC International Electrotechnical Commission
ARMATUR / RUMAH LAMPU (COVER LUMINER)
Material Die Cast / Extrusion Aluminium high corrosion
resistance
Ketebalan > 2 mm
Toleransi Ketebalan + 0.5 mm (corrosion allowance)
Pelindung LED & Lensa Cover Transparent Polycarbonate (PC)
Proteksi Korosi Cat anti korosi
IK Rating Minimal IK-08
Umur Teknis Minimal 5 (Lima) Tahun
Garansi Minimal 3 (tiga) Tahun

Komponen utama Luminer:


No Komponen Bagian- Keterangan
Utama bagian
1 Optik Lampu atau Memenuhi spesifikasi umum, sesuai Lampiran
sumber II huruf i
cahaya
2 Elektrikal Rangakaian ▪ Flexible
penghantar ▪ Terisolasi dengan baik
listrik ▪ Terminal dari bahan kuningan tahan karat
Electrical shock protection
Modul / ▪ Rumah control gear harus tahan korosi,
control gear Aluminium grade LM6
▪ Jauh dari pengaruh panas lampu
▪ Dapat diakes dengan mudah untuk diganti,
diperbaiki, dan dibersihkan
Sesuai dengan spesifikasi catu daya
Konektor Bahan tembaga tahan suhu 240° C
3 Mekanikal Rumah ▪ Rumah luminer dari bahan die cast aluminium
luminer ketebalan minimum 2 mm
Soket lampu ▪ Soket lampu dari bahan tahan panas dan
Slip fïtter gesekan
Hinqe (engsel) ▪ Engsel dari bahan tahan korosi
Latching ▪ Pengunci dapat merapatkan packing/ gasket
(pengunci) dengan kuat dan kedap

m. Peralatan kontrol
Peralatan kontrol merupakan peralatan elektronik yang berupa:
1) komponen elektronik atau smart controller, dan
2) Driver atau control gear.

Peralatan kontrol berfungsi untuk melakukan pengaturan terhadap unjuk kerja Alat
Penerangan Jalan, meliputi:
1) Luantitas pencahayaan;
2) Gawai penyakelaran;
3) Informasi status keadaan normal dan abnormal komponen;dan
4) Informasi cuaca.

Spesifikasi teknis peralatan kontrol adalah sebagai berikut:

PERALATAN KONTROL SMART LIGHTING SYSTEM

ELEMEN TEKNIS KETERANGAN/NILAI/SATUAN


Standard Kualitas UL/CE atau setara SNI
Tegangan input 12 - 48 V (DC)
Temperatur operasi (To) < 70°C
Temperatur ruangan (Ta) <35°C
Kelembaban relatif < 90%
Tingkat perlindungan Min IP45
Sistem komunikasi Wireless RF
Standard Interkoneksi
Kompatibel dengan Connector Nema 7
Perangkat (Socket)
• Kuat pencahayaan (inteligent dimming)
• Kondisi normal & abnormal
Kemampuan kontrol • Kondisi cuaca (cloud monitoring)
• Otomatik gawai penyakelaran
• Power consumption metering
Garansi Minimal 3 (Tiga) tahun
n. Smart system
Alat Penerangan Jalan interkoneksi memiliki sistem komunikasi yang dapat diatur dan
dimonitor secara tersentralisasi dengan aplikasi perangkat lunak (software) cerdas
atau smart lighting System menggunakan koneksi peralatan kontrol yang berbasis:
1) Gelombang radio atau wireless fidelity (WiFi); atau
2) Gelombang cahaya atau light fidelity (LiFî); atau

Sistem komunikasi dilengkapi dengan fasilitasi uplink dan downlink sebagai sarana
pengiriman dan penerimaan data.
Aplikasi perangkat lunak (software) cerdas atau Smart lighting System paling sedikit
dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap status Alat
Penerangan Jalan, meliputi:
1) Pengaturan kuat pencahayaan;
2) Pencatatan konsumsi daya listrik atau kilo Watt hour (kWh) meter;
3) Pemantauan unjuk kerja perangkat elektronik;
4) Pelakukan kontrol jarak jauh secara tersentralisasi;
5) Sensor dan pencatatan data kondisi lingkungan; dan
6) Kerusakan atau kegagalan Alat Penerangan Jalan.

Aplikasi perangkat lunak (software) cerdas atau smart lighting System wajib bersumber
dari aplikasi open source, dilengkapi API (Application Programming Interface) dan dapat
diakses tanpa melalui software khusus tertentu sehingga mudah apabila akan
diintegrasikan ke dalam system yang dibangun oleh pemilik pekerjaan / owner

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a) Pengukuran ketebalan pelat dan pipa;
b) Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized) tiang utama, lengan luminer, bracket,
base plate, dan jari-jari anti panjat;
c) Pengukuran dimensi tiang utama, lengan luminer, bracket, base plate, dan jari-jari
anti panjat, tiang pengaman;
d) Pengukuran dimensi pondasi.
e) Pengukuran dimensi kabel penghantar dan kabel pembumian;
f) Pengukuran luminansi dan iluminansi lampu
g) Verifikasi baterai, peralatan kontrol, driver, kontrol catu daya, panel surya, smart
system;
h) Pengukuran sistem kelistrikan, megger test untuk uji isolasi, earthing test untuk
memastikan tahanan total maksimal 5 Ohm.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a) Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder);
b) Kekuatan tarik tiang utama, lengan luminer, bracket, base plate, dan tiang
pengaman (uji laboratorium);
c) Retro reflektivitas alat pemantul cahaya;
d) Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyaratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Teknis ini.

7. Gambar Teknis As Buit Drawing


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam format
CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Konstruksi Tiang Utama;
c. Gambar Wiring Diagram;
d. Gambar Konstruksi Tiang Pengaman;
e. Gambar DED Sistem Pembumian;
f. Gambar Pondasi;
g. Gambar Lokasi Pemasangan (dilengkapi dengan koordinat pemasangan);
h. Dan gambar teknis lain yang diperlukan

8. Tata cara penempatan dan pemasangan


Tata cara penempatan dan pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor: PM 27 Tahun 2018 tentang Alat Penerangan Jalan.

J. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Jenis
Pagar Pengaman Semi Kaku (Guardrail).
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Subbidang
Pagar Pengaman Jalan yang masih berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan
Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan
(TD-BUPBPJ) Bidang Pagar Pengaman Jalan (guardrail) yang masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)
Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Subbidang Pagar
Pengaman Jalan
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta
perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah memenuhi konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan.

b. Syarat Kualifikasi Teknis Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ) Bidang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Subbidang Pagar Pengaman Jalan
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor
tampak luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik Sipil dan Tenaga
Lapangan dengan kualifikasi minimal STM/SMA, dilengkapi dengan
Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh
Pimpinan Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) Truck/Mobil Pick Up;
b) Mesin pemotong plat;
c) Hammer test beton
d) Rak pengering;
e) Kompresor;
f) Mesin bor; dan/atau
g) Mesin las
h) Alat Ukur (Meteran, Hammer Test, Thickness Gauge, Galvanis Thickness
Gauge)
i) Rambu Kerja;
j) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-
BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Subbidang
Pagar Pengaman Jalan yang masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Pagar Pengaman
Jalan (guardrail) yang dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk
perjanjian kerjasama sesuai dengan kesepakatan sesuai perundang-
undangan yang berlaku, melampirkan dokumen dari Badan Usaha Penyedia
Bahan Perlengkapan Jalan Bidang Pagar Pengaman Jalan (guardrail) sebagai
berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Industri (IUI) yang masih berlaku;
c) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
d) TD-BUPBPJ Bidang Pagar Pengaman Jalan (guardrail) yang masih
berlaku;
e) Tenaga ahli dengan kualifikasi minimal S1/DIII Sipil/setara dilengkapi
dengan Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan
diketahui oleh Pimpinan Perusahaan
f) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
g) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan.
h) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gedung produksi, gudang penyimpanan hasil produksi, gudang
penyimpanan bahan baku, peralatan produksi berupa mesin cutting
hidrolik plat, mesin stampling, mesin pembentuk profil plat, peralatan
memindahkan bahan hasil produksi/forklif, ruangan pengecekan kualitas
produk (quality control) dan dokumentasi lain yang diperlukan yang
disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha Penyedia Bahan
yang telah bekerjasama
6) Surat pernyataan garansi spesifikasi teknis sesuai standard spesifikasi teknis
yang ditetapkan pada masa pemeliharaan minimal selama 12 (dua belas)
bulan, dan apabila tidak melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka
Badan Usaha yang bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi sesuai
peraturan perundang undangan yang berlaku (turun tayang dari sistem e-
catalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan perundang undangan
yang berlaku;

7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status


kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan
dari Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Pagar Pengaman Jalan (guardrail)
sesuai surat perjanjian kerjasama yang telah sepakati.

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
1) Lempengan besi (beam):
a) Rincian Spesifikasi Teknis;
b) Sertifikat hasil uji Yield strenght;
c) Sertifikat hasil uji Tensile Stralatength;
d) Surat Pernyataan pelaksanaan pelapisan anti korosi dan oksidan dengan
metode galvanisasi berupa proses hot dip galvanized
e) Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM D4956
(type IV dan type X1) dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh
lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang
terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang masih berlaku
(diperoleh dari penyedia bahan retroreflektif);
f) Surat pernyataan jaminan garansi minimal 10(sepuluh) tahun untuk guardrail
2) Metode Pekerjaan:
a) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku
meliputi gambar general arrangement, detail tiang penyangga (post), terminal
end, pondasi;
b) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan produksi
guardrail sampai proses galvanisasi berupa proses hot dip galvanized secara
terperinci;
c) Menyampaikan Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan uji
beton pondasi, pengetesan material sebelum produksi.

4. Atribut Produk
Sub Kategori Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Subbidang Pagar Pengaman
Jalan (guardrail)

Pengadaan dan Pemasangan Pagar Pengaman Jalan


(Jenis, Bentuk, Panjang Bentangan, Merk dan Tipe
Lembar Reflektif)
1 Nama Produk
Contoh :
Pagar Pengaman Jalan guardrail W Beam 100meter
3M ASTM Type IV
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Nama Perusahaan
6 : ………
Penyedia Bahan
7 Nomor TD-BUPBPJ : ………
Nomor Perjanjian
Kerjasama Pembuat
8 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
guardrail
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat
9 : ……Tanggal…….Tahun…….
dengan Penyedia Bahan
guardrail
10 Jenis Beam guardrail : W Beam
: Tebal….mm (minimal 1,7mm) Lebar Beam 312mm,
Penampang melintang tebal lekukan 83mm, jari-jari lekukan 240mm,
11
beam panjang total lengan 4300mm, panjang efektif
4000mm
: Panjang total .…mm (minimal 725mm), panjang
efektif…mm (minimal 540mm), jari-jari lengkung
Terminal end penampang
12 luar….mm (minimal 240mm), jari-jari lengkung
memanjang
dalam….mm (minimal 580mm), tabal lekukan…mm
(minimal 250mm).
Bentuk Tiang Penyangga
13 :Letter “U”
(Post)
: Tebal…..mm (minimal 4.5mm atau minimal 6mm),
Tebal Plat Tiang
14 Lebar…..mm (minimal 175mm atau minimal 178mm ),
Penyangga (Post)
Panjang total…mm( minimal 1.800mm)
15 Nilai Uji Yield strength : …….(minimal 345 Mpa (50.000 Psi)
16 Nilai Uji Tensile Strength :……..(minimal 483 Mpa (70.000 Psi)
17 Jarak antar tiang : ……mm (maksimal 2.000mm)
18 Bentuk baut (bolt) : Payung
19 Ukuran baut (bolt) : 32mm (toleransi +2mm dan -2mm)
20 Ukuran mur (nut) : 16mm (toleransi +1mm dan -1mm)
21 Sistem Proteksi Korosi Full hot dip galvanized
22 Pondasi Tiang Bentuk ….., ukuran …. mutu beton minimal K-250
23 Merk Produk Retroreflektif : (Merk)
24 Tipe Retroreflektif : ASTM Tipe IV
Gambar dalam Format CAD yang ditawarkan meliputi;
1) Gambaran Umum
2) Detail W Beam
25 Gambar Teknis 3) Detail Terminal End
4) Konstruksi Tiang
5) Pondasi
6) Gambar lainnya jika diperlukan
Gambar dalam Format CAD sesuai hasil pemasangan
(As Built Drawing) meliputi;
1) Gambaran Umum
2) Detail W Beam
Gambar Teknis As Built
26 3) Detail Terminal End
Drawing
4) Konstruksi Tiang
5) Pondasi
6) Mapping lokasi
7) Gambar lainnya jika diperlukan
Setelah proses pembangunan konstruksi dan
pemasangan seluruh komponen guardrail selesai
dilaksanakan, maka Pelaksana Pekerjaan wajib
melaksanakan Uji Pondasi, Retroreflektif untuk
27 Uji Spesifikasi Teknis
mengetahui standar spesifikasi teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi dituangkan
dalam Berita Acara Uji Spesifikasi oleh setiap wakil
masing-masing pihak yang hadir.
1) Sertifikat TD-BUPPJ;
2) Sertifikat TD-BUPBPJ;
3) Sertifikat/Hasil Uji Tarik:
28 Lampiran Dokumen
4) Sertifikat/Hasil Uji Lain yang Dipersyaratkan.
5) Brosur
6) Metode Pelaksanaan
1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan lokasi
rencana pemasangan bersama dengan PPK;
2) Mobilisasi material pemasangan harus dapat
dilakukan dengan kendaraan roda 4
3) Struktur tanah bahu jalan sama dengan struktur
tanah badan jalan dengan nilai California Bearing
Ratio (CBR) paling sedikit 6% (enam persen);
4) Pemasangan dipasang menerus dengan panjang
lebih dari 12 (dua belas) meter;
5) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK dapat
melakukan verifikasi terhadap kelengkapan
dokumen dan spesifikasi teknis yang ditawarkan
calon penyedia
Syarat dan Ketentuan 6) Pembayaran yang akan disepakati antara penyedia
29
Lainnya dengan PPK dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan antara
pembayaran kepada Penyedia bahan perlengkapan
jalan dari pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh pembuat
perlengkapan jalan sesuai dengan standart
spesifikasi teknis yang telah ditetapkan
7) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah verifikasi
order dibuat SPMK oleh PPK
8) Sebelum serah terima pekerjaan, owner dapat
melakukan verifikasi asbuilt drawing dan backup
volume pekerjaan
9) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi standar
spesifikasi teknis dan volume, maka kontrak dapat
dibatalkan dan turun tayang/non aktif dari sistem
e-Katalog tanpa tuntutan apapun dari penyedia.
Informasi Produk, Jaminan Produk dan keterangan
30 Keterangan lainnya
lain yang diperlukan
5. Spesifikasi Teknis
a. Komponen Utama
Lempengan besi (beam), tiang penyangga (post) dan blocking piece serta terminal end
terbuat dari material pelat baja karbon dengan yield strenght minimal 345 Mpa (50.000
Psi) dan Tensile Strength minimal 483Mpa (70.000 Psi) yang digalvanis dengan
ketebalan minimal 70 (tujuh puluh) mikron.

Komposisi dan syarat mutu bahan plat baja harus memenuhi persyartan sebagai
berkut:

Komposisi Komposisi
Tipe Bahan Dasar Kimia Bahan Sifat Mekanik Berat
Logam Pelapis Lapisan
Kadar Kadar Batas ulur Regang Seng
Simbol Max Simbol Max minimum minimum Minimum
(%) (%) (MPa) (%)
Pagar C 0,15 Zn 99,98
Pengaman P 0,05 Al 0,02
S 0,05 *230 16 900
Mn 0,05
Si 0,06
Sumber : SNI
C = Karbon Si = Silikon
P = Pospor Zn = Seng
S = Belerang Al = Alumunium
Mn = Mangan .* = Sesuai SII.0318 – 80

b. Lempengan Besi (W beam) dan Tiang Penyangga (post)


Lempengan besi (W beam) bergelombang (corrugated steel) dan Tiang penyangga (post)
berukuran sebagaimana SNI berikut:

Ukuran Pelat Bergelombang (Corrugated Steel Plate)

Momen
Momen Momen Momen
Perlawan Berat/m
Inersia Inersia Perlawana
Tebal Luas an
terhadap terhadap n terhadap
Keterangan T A terhadap
sumbu x sumbu y sumbu y
Mm mm2 sumbu x
lx Ly Wy
Wx Kg
10⁶mm⁴ 10⁶mm⁴ 10³mm³
10³mm³
Pagar
2,7 1284 12,49 0,96 80,30 22,45 10,00
Pengaman
4,5 1368 6,96 1,27 78,19 18,19 10,74
Tiang
6.0 1825 7,38 1,36 105,48 19,46 14.33
Tipe
Pagar Pengaman
P (mm) T% L (mm) T%
4000 std 1 Maks 312 Std 1 maks
Sumber : SNI
Keterangan : P = Panjang L = Lebar T = Toleransi

c. W Beam
Dimensi W Beam adalah sebagai berikut:
1) Penampang melintang:
a) Tebal : 2,7mm
b) Lebar : 312mm
c) Tebal lekukan : 83mm
d) Jari-jari lekukan : 240 mm
2) Panjang lempengan:
a) Panjang total lempengan : 4.300mm
b) Panjang efektif lempengan : 4.000 mm
d. Terminal End
Dimensi Terminal End adalah sebagai berikut:
1) Penampang melintang sesuai dengan ukuran W Beam:
2) Penampang memanjang dengan ukuran minimal:
a) Panjang total : 725mm
b) Panjang efektif : 540mm
c) Jari-jari lekukan luar : 240mm
d) Jari-jari lekukan dalam : 580mm
e) Tebal lekukan : 250mm
e. Tiang Penyangga (Post)
Tiang penyangga (post) adalah merupakan suatu tiang berbentuk “letter U” yang kokoh
dengan ketebalan penampang plat 4.5 mm atau 6 mm dan berfungsi untuk
menegakkan dan memperkokoh berdirinya lempengan besi. Tiang penyangga
mempunyai ukuran minimal sebagai berikut :
1) lebar : 178 mm atau 175 mm
2) ketebalan : 4,5 mm atau 6 mm
3) Panjang total : 1.800 mm
Tinggi effektif tiang di atas permukaan tanah terhadap W beam adalah : 655 mm
f. Blocking Piece
Besi Pengikat (blocking piece) adalah profil baja berbentuk “letter U” dengan ketebalan
penampang plat minimal 6 mm, panjang 352 mm, lebar 180 mm dan ketebalan
blocking 6 mm, yang berfungsi sebagai pengikat antara tiang penyangga dengan
lempengan besi (beam).
g. Baut, Mur, Dan Ring/Washer
Baut (bolt), mur (nut), dan ring/washer terbuat dari material yang sama dengan
komponen utama.
Baut yang digunakan untuk sambungan W Beam harus memenuhi seperti tabel
berikut :
Ukuran dan Toleransi
Ukuran dan Toleransi

Panjang (mm) Toleransi Diameter (mm) Toleransi


(mm) (mm)
+2 +1
32 15
-2 -1
Sumber : SNI
Baut (bolt) pengikat berupa baut jenis payung dan mur (nut) diameter 16 mm untuk
beam, baut jenis payung dan mur diameter 16 mm untuk blocking dan baut dan mur
jenis hexagonal diameter 16 mm untuk tiang (post) serta besi pengikat yang berfungsi
untuk penyambung dan mengikat W Beam ke Post dengan mempunyai bahan yang
sama dengan W Beam.
h. Alat Pemantul Cahaya (reflektor).
Alat pemantul cahaya (reflektor) terdiri terbuat dari material pelat yang sama dengan
komponen utama dan dilapisi dengan bahan retroreflektif dari bahan microprismatic
berbentuk lingkaran dengan ukuran diameter minimal 80 mm (delapan puluh
milimeter) dengan nilai retroreflektif minimal American Standard Testing and Material
(ASTM) minimal tipe IV.
Bentuk dan ukuran alat pemantul cahaya berupa pelat baja yang dilapisi bahan
retroreflektif microprismatic sama dengan alur penampang melintang W Beam. Pelat
alat pemantul cahaya dan Base plate-nya memiliki ketebalan yang sama dengan
ketebalan pelat W Beam.
i. Warna
1) W Beam, Post, Blocking Piece, Terminal End, Bolt, Nut, Ring/Washer, pelat reflektor
tetap menggunakan warna asli (zinc coated).
2) Lembar retroreflective berbahan microprismatic / high intensity prismatic berwarna
merah (sebelah kiri arah lalu lintas) dan berwarna putih (sebelah kanan arah lalu
lintas). Nilai retroreflective sesuai ASTM Tipe IV
j. Pemasangan
Pagar pengaman (guardrail) ditempatkan dan dipasang:
1) pada tepi luar badan jalan dengan jarak paling dekat 600 (enam ratus) milimeter
dari tepi bahu jalan;
2) sejajar terhadap sumbu jalan
3) Pagar pengaman semi kaku ditempatkan dan dipasang dengan pondasi berupa
cor apabila:
a) panjang pemasangan pagar pengaman tidak lebih dari 12 (dua belas) meter;
b) terdapat utilitas bangunan di belakang pagar pengaman dengan jarak ruang
bebas paling besar 2,5 (dua setengah) meter; atau
c) dipasang pada tepi jurang dengan kedalaman lebih dari 3,5 (tiga koma lima)
meter.
4) Pagar pengaman semi kaku ditempatkan dan dipasang dengan pemancangan
apabila:
a) struktur tanah bahu jalan sama dengan struktur tanah badan jalan dengan
nilai California Bearing Ratio (CBR) paling sedikit 6% (enam persen); atau
b) pagar pengaman dipasang menerus dengan panjang lebih dari 12 (dua belas)
meter.

5) Pekerjaan pemasangan pondasi cor beton dilakukan sebagai berikut:


a) Lobang galian pondasi berukuran kedalaman 1150 mm dan lebar 700 mm x
700 mm;
b) Dasar lobang galian pondasi ditimbun dengan pasir dan dipadatkan setinggi
100 mm;
c) Ukuran penampang pondasi pada bagian atas adalah 500 mm x 500 mm dan
bagian bawah 600 mm x 600 mm;
d) Mutu beton pondasi adalah K-250;
6) Pemasangan tiang penyangga merupakan pekerjaan pemasangan pagar pengaman
yang harus dilakukan secara cermat, teliti, dan akurat. Pekerjaan pemasangan
tiang penyangga pada pondasi cor beton dilakukan sebagai berikut:
7) Tinggi total tiang pagar pengaman (Post) yang yang dipasang pada pondasi cor
beton adalah 1.800 mm. Bagian tiang penyangga yang dicor di dalam beton adalah
setinggi 1150 mm. Bagian tiang yang dicor beton dilas dengan angkur sebanyak 3
(tiga) batang sebagaimana gambar desain;
a) tiang penyangga harus dipasang pada posisi tegak lurus;
b) jarak pemasangan antar tiang paling jauh 2.000 mm (dua ribu milimeter);
c) Dasar lobang galian pondasi ditimbun dengan pasir dan dipadatkan setinggi
100 mm;
8) Lempengan besi (W Beam) direntangkan antara 3 (tiga) tiang (post) dan lubang
tempat penyambungan diletakan sesuai dengan pemasangannya. Bila
menggunakan besi siku penyambung (bracket), besi ini diletakan pada tempatnya
sesuai gambar;
9) Permukaan sisi atas harus rata antara tiang dan besi pengikat (blocking piece),
beam tidak diperbolehkan menutupi besi pengikat (blocking piece), serta berada di
bawah ujung permukaan besi pengikat (blocking piece) dengan jarak 10 mm
(sepuluh milimeter);
10) Pada bagian sambungan antar-beam yang berupa sambungan mur baut, beam
yang dipasang di sisi luar merupakan beam yang ujungnya searah arus lalu lintas;
11) Baut, mur, dan ring/washer sambungan antar-beam berjumlah 8 (delapan) buah;
12) Baut, mur, dan ring/washer sambungan antar-beam dan besi pengikat (blocking
piece) berjumlah 2 (dua) buah;
13) Baut, mur, dan ring/washer pengikat sambungan antara besi pengikat (blocking
piece) dengan tiang paling sedikit berjumlah 2 (dua) buah;
14) Terminal end dipasang di ujung awal dan di ujung akhir pagar pengaman dan dapat
dilekukan sampai permukaan tanah atau diberi pengaman untuk keselamatan
pengguna jalan;
15) Apabila pada kondisi di mana penempatan Pagar Pengaman Jalan menikung agar
menggunakan lempengan besi (Beam) yang melengkung.
16) Jika terdapat ruang untuk pemasangan rambu pengarah tikungan, maka dipasang
secara tersendiri;
17) Semua baut yang terpasang harus dimatikan dengan cara dibengkokkan atau dilas
(tack welding) sehingga tidak bisa lepas.
18) Pada setiap lempengan/beam pagar pengaman dipasang alat pemantul cahaya
(reflektor) ASTM tipe IV jenis microprismatic atau high intensity prismatic.
19) Base plate alat pemantul cahaya diikat dengan bolt dan nut minimal berjumlah 2
(dua) buah. Jarak pemasangan alat pemantul cahaya mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
a) Jarak 4 m (empat meter) untuk jalan menikung dengan radius tikungan kurang
dari 50 m (lima puluh meter);
b) Jarak 8 m (delapan meter) untuk jalan menikung dengan radius tikungan lebih
dari 50 m (lima puluh meter);
c) Jarak 12 m (dua belas meter) untuk jalan lurus dengan kecepatan antara 60
km/jam (enam puluh kilometer per jam) sampai dengan 80 km/jam (delapan
puluh kilometer per jam); dan
d) Jarak 20 m (dua puluh meter) untuk jalan lurus kecepatan di atas 80 km/jam
(delapan puluh kilometer per jam).
Tipe dan Warna

Dengan ketentuan:
✓ nilai sudut pengamatan yang digunakan 0.20 dan 0.50, sedangkan
sudut datang yang digunakan -40.
✓ khusus untuk rambu larangan berupa kata-kata dengan warna
dasar putih dan tulisan warna merah, nilai retroreflektif untuk
warna merah harus lebih tinggi daripada nilai retroreflektif warna
putih. Nilai retroreflektif warna putih minimal ASTM Tipe IV.
✓ permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang
dilengkapi dengan perekat
✓ permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang
dilengkapi dengan perekat berjenis precoated adhesive;

e) Warna alat pemantul cahaya:


1) Sebelah kanan arah arus lalu lintas, berwarna putih.
2) Sebelah kiri arah arus lalu lintas, berwarna merah

f) Lembaran Reflektif
1) Berupa lembar stiker retroreflektif yang di pasang pada W beam;
2) Reflector ASTM Tipe IV.
6. Pengukuran dan Pengujian
Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di
dalam Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran ketebalan pelat dan pipa;
b. Pengukuran ketebalan pelat W Beam, Blocking Piece, Tiang Penyangga (post),
Terminal End dilakukan sebelum fabrikasi;
c. Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized) W Beam, Blocking Piece, Tiang
Penyangga (post), Terminal End;
d. Pengukuran ketebalan pelat alat pemantul cahaya (reflector);
e. Pengukuran dimensi pondasi.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder);
b. Kekuatan tarik pelat W Beam, Blocking Piece, Tiang Penyangga (post), Terminal
End dilakukan (uji laboratorium);
c. Retroreflektivitas alat pemantul cahaya;
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyaratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Teknis
ini.
7. Gambar Teknis As Buit Drawing
Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam
format CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Konstruksi Tiang Utama;
c. Gambar Terminal End;
d. Gambar Pondasi;
e. Gambar Lokasi Pemasangan (dilengkapi dengan koordinat pemasangan);
f. Dan gambar teknis lain yang diperlukan.

8. Tata Cara Penempatan dan Pemasangan


Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM. 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan sebagaimana dirubah dengan PM 14 tahun 2021.

K. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Jenis
Pagar Pengaman Fleksibel (Wire Rope)
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Pengaman Pengguna Jalan Subbidang Pagar Pengaman
Fleksibel yang masih berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang
memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-
BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Subbidang Pagar
Pengaman Fleksibel Jenis Kabel Baja (Wire Rope) yang masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Teknis Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ) Bidang Alat
Pengaman Pengguna Jalan Subbidang Pagar Pengaman Fleksibel sebagai berikut:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor
tampak luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik Sipil dan Tenaga
Lapangan dengan kualifikasi minimal STM/SMA, dilengkapi dengan
Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh
Pimpinan Perusahaan
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) Kendaraan truk/pick up;
b) Komputer;
c) Truck Crane;
d) Drilling machine;
e) Elektrikal Toolkit;
f) Alat Ukur (Meteran, Hammer Test, Thickness Gauge, Galvanis Thickness
Gauge)
g) Rambu Kerja;
h) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing);
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-
BUPPPJ) Bidang Alat Pengaman Pengguna Jalan Subbidang Pagar Pengaman
Fleksibel yang masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali
dan Pengaman Pengguna Jalan Subbidang Pagar Pengaman Fleksibel Jenis
Kabel Baja (Wire Rope) yang dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk
perjanjian kerjasama sesuai dengan kesepakatan sesuai perundang-
undangan yang berlaku, disarankan menggunakan rekening bersama, dan
dilengkapi dengan melampirkan dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan bidang Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna
Jalan Subbidang Pagar Pengaman sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Perdagangan (IUP) yang masih berlaku;
c) Surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri
untuk jenis barang Kabel Baja (Wire Rope) yang diterbitkan oleh
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang masih berlaku;
d) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
e) TD-BUPBPJ Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
Subbidang Pagar Pengaman Fleksibel Jenis Kabel Baja (Wire Rope) yang
masih berlaku;
f) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
g) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan.
h) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gudang penyimpanan produk, peralatan khusus untuk pemasangan,
peralatan memindahkan produk dan dokumentasi lain yang diperlukan
yang disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha Penyedia
Bahan yang telah bekerjasama
6) Surat pernyataan garansi spesifikasi teknis sesuai standard spesifikasi
teknis yang ditetapka pada masa pemeliharaan minimal selama 12 (dua
belas), dan apabila tidak melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka
Badan Usaha yang bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi (turun
tayang dari system e-katalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan
perundang undangan;
7) Menyampaikan surat pernyataan kesedian untuk di cabut setatus
kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan
dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia
Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali dan
Pengaman Pengguna Jalan Subbidang Pagar Pengaman Fleksibel Jenis Kabel
Baja (Wire Rope) sesuai surat perjanjian kerjasama yang telah sepakati.

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
a. Rincian Spesifikasi Teknis;
b. Sertifikat hasil uji tarik dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh
lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang terakreditasi
oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN);
c. Sertifikat SNI 0076:2008;
d. Surat Pernyataan kesanggupan proses galvanisasi tiang atau menyampaikan surat
kerjasama dari perusahaan yang bergerak di bidang pelapisan galvanis (zinc
coated/hot dip galvanized) dengan ketebalan paling sedikit 70 micron;
e. Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM D4956
(type IV dan type X1) dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga
akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang masih berlaku (diperoleh dari penyedia
bahan retroreflektif);
f. Surat pernyataan jaminan garansi produk minimal 5 (lima) tahun.
g. Metode Pekerjaan:
1) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku
meliputi gambar general arrangement, detail Pagar pengaman fleksibel
menggunakan kabel baja (Wire Rope), pondasi, dan pemasangan;
2) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan
pemasangan Pagar pengaman fleksibel menggunakan kabel baja (Wire Rope)
secara terperinci.
4. Atribut Produk
Sub Kategori Pagar pengaman fleksibel menggunakan kabel baja
(Wire Rope)
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali
dan Pengaman Pengguna Jalan Pagar
Pengaman Fleksibel Jenis Kabel Baja (Wire
Rope) (Pengaman Fleksibel Menggunakan
1 Nama Produk Kabel Baja, Tipe, Panjang,Merk)

Contoh :
Pengadaan dan Pemasangan Wire Rope 6x7
100m GTS Ltd
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Nama
6 Perusahaan/Keagenan/ : ………
Wire Rope
7 Nomor TD-BUPBPJ : ………
Nomor Perjanjian Pembuat
8 dengan Penyedia Bahan : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Wire Rope
Masa Berlaku Perjanjian
9 Pembuat dengan Penyedia : ……Tanggal…….Tahun…….
Bahan Wire Rope
Nomor Sertifikat SNI Wire
10 :…..
Rope
Masa Berlaku Produk Wire
11 :-
Rope
12 Merk Produk Wire Rope : (Merk)
13 Tipe Wire Rope : Jumlah lilitan …..
14 Bahan Wire Rope : Baja Galvanis/Lainnya…..
15 Kabel Baja Wire Rope : Bahan, Panjang, …..
16 Diameter Baja Wire Rope :…..mm
17 Jumlah lilitan Wire Rope :….
18 Material dasar bahan :………..
19 Nilai TKDN Wire Rope ….%
No.Sertifikat TKDN Wire
20 :………..
Rope
tiang penyangga (supporting
21 : Bahan, Jumlah Lubang ….
post) Wire Rope
pengunci kabel (cable hook)
22 : Bahan, Jumlah ……
Wire Rope
penutup tiang penyangga
23 : Bahan, Jumlah …..
(post cap) Wire Rope
rumah pondasi tiang
24 penyangga (post socket) : Bahan, Jumlah …..
Wire Rope
25 Warna Reflektif : warna putih, warna kuning, warna merah
Pondasi Post Socket/
26 Terminal End/ : Kualitas Beton, Bahan ……
Anchor Plate
27 Pondasi supporting post K-250, ……
Gambar dalam Format CAD yang ditawarkan
meliputi;
1. Gambaran Umum
2. Konstruksi Tiang Penyangga (Supporting
28 Gambar Teknis
Post)
3. Pondasi Post Socket/Terminal End/Anchor
Plate
4. Gambar lainnya jika diperlukan
Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1. Gambaran Umum
Gambar Teknis As Built
28 2. Bentuk Wire Rope
Drawing
3. Pondasi
4. Mapping lokasi
5. Gambar lainnya jika diperlukan
Setelah proses pembangunan konstruksi dan
29 Uji Spesifikasi Teknis pemasangan seluruh komponen paku jalan
selesai dilaksanakan, maka Pelaksana
Pekerjaan wajib melaksanakan Uji tekan
untuk mengetahui standar spesifikasi teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi
dituangkan dalam Berita Acara Uji Spesifikasi
oleh setiap wakil masing-masing pihak yang
hadir.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
3) Sertifikat SNI 0076:2008
30 Lampiran Dokumen
4) Sertifikat/Hasil Uji yang Dipersyaratkan.
5) Brosur
6) Metode Pelaksanaan
1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama
dengan PPK;
2) Struktur tanah bahu jalan sama dengan
struktur tanah badan jalan dengan nilai
California Bearing Ratio (CBR) paling
sedikit 6% (enam persen);
3) Pemasangan dipasang menerus dengan
panjang lebih dari 12 (dua belas) meter;
4) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan
Syarat dan Ketentuan jalan dari pembuat perlengkapan jalan dan
31
Lainnya pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
pembuat perlengkapan jalan sesuai
dengan standart spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan.
5) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
6) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan dan
back-up volume pekerjaana
7) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
32 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan
5. Spesifikasi Teknis
a. Uraian umum Pagar Pengaman Fleksibel Menggunakan Kabel Baja (Wire Rope)
b. Jenis dan Ukuran
1) Kabel baja diameter 3/4 inci sampai dengan 7/8 inci untuk jalan bebas
hambatan.
2) Bentuk post C-Shaped dengan ukuran 50 mm x 100 mm x
4 mm.
Catatan:
Penampang post dapat berbetuk C-shaped atau S-shape atau bentuk lain yang
memiliki tingkat kekakuan atau luas penampang yang sama.

c. komponen
a) kabel baja;
b) tiang penyangga (supporting post);
c) pengunci kabel (cable hook);
d) penutup tiang penyangga (post cap);
e) rumah pondasi tiang penyangga (post socket); dan
f) reflektor.
d. Bahan
a) Kabel baja terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi dan temperatur sinar
matahari yaitu dengan pelapisan galvanis;
b) Tiang penyangga terbuat dari besi baja dengan tebal pelapisan proses
galvanisasi paling kecil 70 (tujuh puluh) mikron.

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran ketebalan pelat dan pipa;
b. Pengukuran diameter kabel baja, ketebalan tiang penyangga, pengunci kabel,
penutup tiang penyangga;
c. Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized) tiang penyangga, pengunci kabel,
penutup tiang penyangga;
d. Pengukuran ketebalan pelat alat pemantul cahaya (reflector);
e. Pengukuran dimensi pondasi.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder);
b. Kekuatan tarik kabel baja, ketebalan tiang penyangga, pengunci kabel, penutup
tiang penyangga dilakukan (uji laboratorium);
c. Retro reflektivitas alat pemantul cahaya;
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyaratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Teknis ini
7. Gambar Teknis As Built Drawing
Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam format
CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Konstruksi Tiang;
c. Gambar Pondasi;
d. Gambar Lokasi Pemasangan (dilengkapi dengan koordinat pemasangan);
e. Dan gambar teknis lain yang diperlukan.

8. Tata Cara Penempatan dan Pemasangan


Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM. 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan sebagaimana dirubah dengan PM 14 tahun 2021.

L. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Jenis
Terminal dengan Bantalan Tabrakan (Crash Cushion)
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan yang masih
berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar
Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan jenis terminal dengan bantalan tabrakan
(crash cushion) yang masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat
Perlengkapan Jalan (BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna
Jalan
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya
akta perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah memenuhi konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan.

b. Syarat Kualifikasi Teknis Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan


Jalan (BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan meliputi:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor
tampak luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik Sipil dan Tenaga
Lapangan dengan kualifikasi minimal STM/SMA, dilengkapi dengan Ijazah,
KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan
Perusahaan.
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) Kendaraan truck/mobil Pick Up;
b) Komputer;
c) Drilling machine;
d) Genset;
e) Elektrikal Toolkit;
f) Alat Ukur (Meteran, Hammer Test, Thickness Gauge, Galvanis Thickness
Gauge);
g) Rambu Kerja;
h) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)
4) TD-BUPPJ Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan yang masih
berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Sub Bidang terminal
dengan bantalan tabrakan (crash cushion) yang dapat disahkan oleh notaris
atau dalam bentuk perjanjian kerjasama sesuai dengan kesepakatan sesuai
perundang-undangan yang berlaku, disarankan menggunakan rekening
bersama, dan dilengkapi dengan melampirkan dokumen dari Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan Bidang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Perdagangan (IUP) yang masih berlaku;
c) Surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri untuk
jenis barang crash cushion yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan
Republik Indonesia yang masih berlaku;
d) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
e) TD-BUPBPJ Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
Subbidang terminal dengan bantalan tabrakan (crash cushion) yang masih
berlaku;
f) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
g) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan.
h) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gudang penyimpanan produk, peralatan khusus untuk pemasangan,
peralatan memindahkan produk dan dokumentasi lain yang diperlukan
yang disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha Penyedia
Bahan yang telah bekerjasama
6) Surat pernyataan garansi (system beroperasi/spesifikasi teknis sesuai
standard spesifikasi teknis yang ditetapkan) pada masa pemeliharaan
minimal selama 12 (dua belas) bulan, dan apabila tidak melaksanakan
pemeliharaan/perbaikan maka Badan Usaha yang bersangkutan bersedia
untuk diberikan sanksi (turun tayang dari system e-katalog yang diikuti) dan
sanksi lain sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status
kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan
dari Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan Subbidang terminal dengan bantalan tabrakan (crash
cushion) sesuai surat perjanjian kerjasama yang telah sepakati.

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
1) Rincian Spesifikasi Teknis;
2) Sertifikat Hasil uji terminal dengan bantalan tabrakan dari laboraturium
pengujian asing terakreditasi oleh lembaga akreditasi Internasional atau
laboraturium pengujian yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN)Telah lulus uji sesuai standar EN-1317, NCHRP 350.
3) Surat pernyataan kesanggupan pengukuran ketebalan rel dan bantalan dilakukan
sebelum pemasangan;
4) Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM D4956
(type IV dan type X1) dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga
akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang masih berlaku (diperoleh dari penyedia
bahan retroreflektif);
5) Surat pernyataan jaminan garansi minimal 5 (lima) tahun untuk bahan.
6) Metode Pekerjaan:
1) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku
meliputi gambar general arrangement, detail spesifikasi crash cushion, dan
pemasangan;
2) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan
pemasangan rambu lalu lintas jalan secara terperinci;
4. Atribut Produk
Sub Kategori Bidang terminal dengan bantalan tabrakan (crash cushion), Kategori Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan.
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali
dan Pengaman Pengguna Jalan jenis crash
cushion tipe bantalan terminal ……..
1 Nama Produk (Jelaskan Jenis bahan, ketebalan pondasi,
panel bracket, jarak antar rel, ketebalan
tiang, tipe lembar reflektif dan Pondasi)

2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi


3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan
5 Nomor IUJK belum melaksanakan proses OSS belum
efektif)
Perusahaan Penyedia Bahan
6 : Nama Perusahaan pemilik TD-BUPBPPJ
crash cushion
Nomor TD-BUPBPJ crash
7 : ………
cushion
Nomor Perjanjian Pembuat
8 dengan Penyedia bahan crash : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
cushion
Masa Berlaku Perjanjian
9 Pembuat dengan Penyedia : ……Tanggal…….Tahun…….
bahan crash cushion
Masa Berlaku Produk crash
10 :-
cushion
11 Merk Produk crash cushion : (Merk)
12 Tipe crash cushion : ………
13 Bahan crash cushion :
14 Ukuran crash cushion :
15 Warna Reflektif warna putih, warna kuning, warna merah.
Panjang, ketebalan tiang/poros, tipe lembar
16 Ukuran crash cushion
reflektif dan Pondasi
Format CAD, Gambar rencana umum,
17 Gambar Teknis kontuksi poros, pondasi dan gambar lain
yang diperlukan
1) Penyedia dapat melaksanakan
peninjauan lokasi rencana pemasangan
bersama dengan PPK;
2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK,
PPK dapat melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dokumen dan
spesifikasi teknis yang ditawarkan calon
penyedia
3) Pembayaran yang akan disepakati
antara penyedia dengan PPK
dilaksanakan dapat dalam bentuk
termin, dengan mempertimbangkan
antara pembayaran kepada Penyedia
bahan perlengkapan jalan dari pembuat
perlengkapan jalan dan pembayaran
Syarat dan Ketentuan
18 penyelesaian pekerjaan oleh pembuat
Lainnya
perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
4) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
5) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built
drawing, hasil uji yang dipersyaratkan
dan back-up volume pekerjaan
6) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan
turun tayang/non aktif dari sistem e-
Katalog tanpa tuntutan apapun dari
penyedia
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
19 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan

5. Spesifikasi Teknis
a. Crash Cushion
Crash Cushion merupakan Pagar Pengaman yang dirancang untuk menyerap atau
meredam energi benturan yang terjadi pada saat kendaraan menabrak.
b. Pemasangan pengaman Terminal dengan bantalan tabrakan (Crash Cushion)
dengan ketentuan dipasang pada lokasi yang baru atau sudah terdapat beton
atau utilitas lainnya. Dengan desain terbuka, sehingga mudah dalam pemasangan
dan pemeliharaan.
c. Lokasi pemasangan terminal dengan bantalan tabrakan (crash cushion) dapat
dipasang pada:
a) Ujung pagar median beton
b) Pilar jembatan
c) hazard di simpang bercabang pada jalan bebas hambatan/jalan tol
d. Komponen utama terminal dengan bantalan tabrakan (crash cushion) meliputi:
1) Peredam Depan
2) W-Beam
3) Cartridge (Bahan Busa/Lainnya sebagai peredam)
4) Diafragma
5) Penahan (Back-Up)
6) Monorail

min maks
ukuran komponen keterangan
(mm) (mm)
Pondasi basement 250 250
Jarak antar rel baja 195 350
Panel bracket dipasang menggunakan baut/mur tipe M14
Tidak menggunakan komponen plastic atau menggunakan komponen
yang ramah lingkungan
Menggunakan batang logam dan cetakan baja (metal rod and die) untuk
menyerap benturan dengan kekuatan Tarik

e. Alat pemantul cahaya/ Lembar retro reflective


Lembar retroreflective berbahan microprismatic / high intensity prismatic berwarna
merah (sebelah kiri arah lalu lintas) dan berwarna putih (sebelah kanan arah lalu
lintas). Nilai retroreflective sesuai ASTM Tipe IV

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran ketebalan pelat dan pipa;
b. Pengukuran diameter baja, ketebalan tiang penyangga, pengunci crash cushion,;
c. Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized) crash cushion;
d. Pengukuran ketebalan pelat alat pemantul cahaya (reflector);
e. Pengukuran dimensi pondasi (apabila jenis crash cushion pemasangan dengan
pondasi).
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder);
b. Kekuatan daya tekan crash cushion dilakukan (uji laboratorium);
c. Retroreflektivitas alat pemantul cahaya;
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyaratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Teknis ini

7. Gambar Teknis As Buit Drawing


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam format
CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Konstruksi;
c. Gambar Pondasi;
d. Gambar Lokasi Pemasangan (dilengkapi dengan koordinat pemasangan);
e. Dan gambar teknis lain yang diperlukan.

8. Tata cara penempatan dan pemasangan


Tata cara penempatan dan pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM. 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan sebagaimana dirubah dengan PM 14 tahun 2021

M. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Jenis
(Speed Bump)
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan yang masih
berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar
Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan jenis speed bump yang masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta
perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah memenuhi konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam akte
pendirian ataupun akte perubahan.
b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)
Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan meliputi:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor tampak
luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik Sipil dan Tenaga
Lapangan dengan kualifikasi minimal STM/SMA, dilengkapi dengan Ijazah,
KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan
Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3)
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) Kendaraan truk/pick up;
b) Komputer;
c) Truck Crane;
d) Drilling machine;
e) Elektrikal Toolkit;
f) Alat Ukur (Meteran, Hammer Test, Thickness Gauge, Galvanis Thickness
Gauge);
g) Rambu Kerja;
h) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ)
Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan yang masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia
Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan jenis speed bump yang dapat disahkan oleh notaris atau dalam
bentuk perjanjian kerjasama sesuai dengan kesepakatan sesuai perundang-
undangan yang berlaku, disarankan menggunakan rekening bersama, dan
dilengkapi dengan melampirkan dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan
Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Perdagangan (IUP) yang masih berlaku;
c) Surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri untuk
jenis speed bump yang diterbirkan oleh Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia yang masih berlaku;
d) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada) atau
sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
e) TD-BUPBPJ Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
Subbidang Pagar Pengaman Jalan jenis speed bump yang masih berlaku
yang masih berlaku.
f) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
g) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan;

h) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik


sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi, gudang
penyimpanan produk, peralatan khusus untuk pemasangan, peralatan
memindahkan bahan produk dan dokumentasi lain yang diperlukan yang
disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha Penyedia Bahan
yang telah bekerjasama.
6) Surat pernyataan garansi (spesifikasi teknis sesuai standard spesifikasi teknis
yang ditetapkan) pada masa pemeliharaan minimal selama 12 (dua belas)
bulan, dan apabila tidak melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka Badan
Usaha yang bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi (turun tayang dari
system e-katalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan perundang
undangan yang berlaku;
7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status kepemilikan
TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan dari Badan
Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan
Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
jenis speed bump sesuai surat perjanjian kerjasama yang telah sepakati

3. Syarat Teknis
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
a. Rincian Spesifikasi Teknis speed bump;
b. Sertifikat hasil uji dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga
akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang terakreditasi dalam
Negeri;
c. Surat pernyataan jaminan garansi minimal 5(lima) tahun;
d. Metode Pekerjaan:
1) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku
meliputi gambar general arrangement, detail spesifikasi speed bump, dan tata
cara pemasangan;
2) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan
pemasangan speed bump secara terperinci;
3) Menyampaikan Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan
pengetesan material sebelum produksi.
4. Atribut Produk
Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan jenis speed bump
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali dan
Pengaman Pengguna Jalan jenis Speed Bump,
Warna, Bahan, Merk, TKDN
1 Nama Produk
Contoh :
Speed Bump, Hitam-Kuning, Karet, TALAS
BOGOR TKDN90%
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Nama
6 Perusahaan/Keagenan/ : ………
Distributor
7 Nomor TD-BUPBPJ : ………
Nomor Perjanjian Kerjasama
Pembuat dengan Penyedia
8 : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Alat Pembatas Kecepatan
(Speed Bump)
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat dengan
9 : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Alat Pembatas
Kecepatan (Speed Bump)
Masa Berlaku Produk Alat
10 Pembatas Kecepatan (Speed :-
Bump)
Merk Produk Alat Pembatas
11 : (Merk)
Kecepatan (Speed Bump)
Ukuran Alat Pembatas : Panjang …. (mm), Lebar …..(mm), Tinggi
12
Kecepatan (Speed Bump) …...(mm)
Bahan Alat Pembatas Plastik, Bahan lainnya yang memiliki kinerja
13
Kecepatan (Speed Bump) serupa.
Kombinasi Kuning – Hitam
14 Warna
Kombinasi Putih – Hitam
15 Ukuran Angkur …….(mm)
16 TKDN Speed bump : …%
25 Sertifikat TKDN Speed bump : No…….
Gambar dalam Format CAD yang ditawarkan
meliputi;
1) Gambaran Umum
26 Gambar Teknis
2) Jarak antar Warna
3) Angkur
4) Gambar lainnya jika diperlukan
Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis As Built
27 2) Bentuk Speed Bump
Drawing
3) Pemasangan
4) Mapping lokasi
5) Gambar lainnya jika diperlukan
Setelah proses pembangunan konstruksi dan
pemasangan seluruh komponen paku jalan
selesai dilaksanakan, maka Pelaksana Pekerjaan
wajib melaksanakan Uji tekan untuk mengetahui
28 Uji Spesifikasi Teknis
standar spesifikasi teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi dituangkan
dalam Berita Acara Uji Spesifikasi oleh setiap
wakil masing-masing pihak yang hadir.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
29 Lampiran Dokumen 3) Sertifikat/Hasil Uji yang Dipersyaratkan.
4) Brosur
5) Metode Pelaksanaan
1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama dengan
PPK;
2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
Syarat dan Ketentuan dapat melakukan verifikasi terhadap
30
Lainnya kelengkapan dokumen dan spesifikasi teknis
yang ditawarkan calon penyedia
3) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan jalan
dari pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
pembuat perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
4) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah verifikasi
order dibuat SPMK oleh PPK
5) Sebelum serah terima pekerjaan, owner dapat
melakukan verifikasi as built drawing, hasil uji
yang dipersyaratkan dan back-up volume
pekerjaan
6) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume, maka
kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog tanpa
tuntutan apapun dari penyedia
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
31 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan

5. Spesifikasi Teknis
Uraian umum Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan berupa Alat Pembatas
Kecepatan (Speed Bump)
Ukuran (Speed Bump)
Tinggi : 5 s.d 9 cm
Lebar Total : 35 s.d 39 cm
Kelandaian Paling Tinggi : 50 %
Kombinasi Warna : Warna Kuning atau Putih dengan warna hitam
berukuran antara 25 s.d 50 cm
Bahan Speed Bump terbuat dari karet atau bahan lainnya yang memiliki kinerja serupa
Pemasangan
1) dipasang pada area parkir, jalan khusus, atau jalan lingkungan terbatas sesuai
dengan status jalan yang memiliki kecepatan operasional kurang dari 10 km/jam;
2) pada pemasangan berulang, jarak antar Speed Bumb sebesar
90 s.d 150 meter pada jalan lurus;
3) jarak pemasangan sebelum mendekati persimpangan, alinyemen horizontal,
dan/atau alinyemen vertikal sebesar 60 meter;
6. Pengukuran dan Pengujian
Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran ketebalan bahan;
b. Pengukuran tinggi, lebar dan kelandaian;
c. Pengukuran angkur/baut pemasangan;
d. Verifikasi hasil uji bahan speed bump

7. Gambar Teknis As Built Drawing


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam format
CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Lokasi Pemasangan (dilengkapi dengan koordinat pemasangan);
c. Dan gambar teknis lain yang diperlukan.
8. Tata Cara Penempatan dan Pemasangan
Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM. 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan sebagaimana dirubah dengan PM 14 tahun 2021

N. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Jenis
Pagar Pengaman (Safety Roller)
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan yang masih
berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar
Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Subbidang Pagar Pengaman Jalan silinder
putar (safety roller) yang masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta
perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah memenuhi konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam akte
pendirian ataupun akte perubahan.

b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)


Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan meliputi:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor tampak
luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik Sipil dan Tenaga
Lapangan dengan kualifikasi minimal STM/SMA, dilengkapi dengan Ijazah,
KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan
Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3)

3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:


a) Kendaraan truk/pick up;
b) Komputer;
c) Truck Crane;
d) Drilling machine;
e) Pile Driver;
f) Elektrikal Toolkit;
g) Alat Ukur (Meteran, Hammer Test, Thickness Gauge, Galvanis Thickness
Gauge);
h) Rambu Kerja;
i) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ)
Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan yang masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia
Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan Subbidang Pagar Pengaman Jalan silinder putar (safety roller)
yang dapat disahkan oleh notaris atau dalam bentuk perjanjian kerjasama
sesuai dengan kesepakatan sesuai perundang-undangan yang berlaku,
disarankan menggunakan rekening bersama, dan dilengkapi dengan
melampirkan dokumen dari Badan Usaha Penyedia Bahan Bidang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Perdagangan (IUP) yang masih berlaku;
c) Surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri untuk
jenis barang silinder putar (safety roller) yang diterbirkan oleh Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia yang masih berlaku;
d) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada) atau
sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
e) TD-BUPBPJ Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
Subbidang Pagar Pengaman Jalan silinder putar (safety roller) yang masih
berlaku yang masih berlaku.
f) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
g) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan
h) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi, gudang
penyimpanan produk, peralatan khusus untuk pemasangan, peralatan
memindahkan bahan produk dan dokumentasi lain yang diperlukan yang
disahkan dan ditandatangai oleh Direksi Badan Usaha Penyedia Bahan
yang telah bekerjasama

6) Surat pernyataan garansi spesifikasi teknis sesuai standard spesifikasi teknis


yang ditetapkan pada masa pemeliharaan minimal selama 12 (dua belas) bulan,
dan apabila tidak melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka Badan Usaha
yang bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi (turun tayang dari system
e-katalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan perundang undangan
yang berlaku.
7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status kepemilikan
TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan dari Badan
Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan
Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
Subbidang Pagar Pengaman Jalan silinder putar (safety roller) sesuai surat
perjanjian kerjasama yang telah sepakati

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut;
a. Rincian Spesifikasi Teknis;
b. Sertifikat/hasil uji tabrak roller barrier untuk test type single Unit truck, pick up
truck dan passennger car dari Laboratorium pengujian asing terakreditasi oleh
lembaga akreditasi Internasional atau laboratorium pengujian yang terakreditasi
oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN)
yang masih berlaku;
c. Sertifikat/hasil uji Road Restraint System dari Laboratorium pengujian asing
terakreditasi oleh lembaga akreditasi Internasional atau laboratorium pengujian
yang terakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional dalam hal ini Komite
Akreditasi Nasional (KAN) yang masih berlaku;
d. Menyampaikan hasil uji kekuatan tarik/tensile test untuk bahan poros tiang, rel,
post dari Laboratorium pemgujian asing terakreditasi oleh lembaga akreditasi
Internasional atau laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh lembaga
akreditasi nasional dalam hal ini Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang masih
berlaku;
e. Surat Pernyataan penyampaian hasil pelapisan galvanis (zinc coated/hot dip
galvanized) atau kesanggupan proses galvanisasi post tiang dan atau
menyampaikan surat kerjasama dari perusahaan yang bergerak di bidang
pelapisan galvanis (zinc coated/hot dip galvanized) dengan ketebalan paling sedikit
70 micron;
f. Sertifikat SNI/No.SNI untuk bahan/material baja dan logam lainnya yang
digunakan apabila menggunakan material material baja produksi Dalam Negeri;
g. Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM D4956
(type IV dan type X1) dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh lembaga
akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang masih berlaku (diperoleh dari penyedia
bahan retroreflektif);;
h. Surat pernyataan jaminan garansi minimal 5 (lima) tahun;
i. Metode Pekerjaan:
a. Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku
meliputi gambar general arrangement silinder putar (Safety roller) dari post dan
rangka pondasi;
b. Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan
pemasangan pagar pengaman silinder putar (Safety roller) secara terperinci;

4. Atribut Produk
Sub Kategori Pagar Pengaman Jalan silinder putar (safety roller), Kategori Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan.
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali
dan Pengaman Pengguna Jalan jenis safety
roller, jumlah silinder putar
1 Nama Produk

Contoh:
safety roller dengan 1 (satu) silender putar
2 Nomor TD-BUPPJ : ….
3 NIB dengan nomor : ….
4 KBLI Nomor : ….
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Perusahaan Penyedia Bahan
6 : Nama Perusahaan pemilik TD-BUPBPPJ
safety roller
Nomor TD-BUPBPJ safety
7 :…
roller
Nomor Tanda Daftar Sebagai
9 :….
Agen Tunggal safety roller
Masa Berlaku Tanda Daftar
10 Sebagai Agen Tunggal safety :….
roller
Nomor Perjanjian Kerjasama
11 Pembuat Dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Bahan safety roller
Masa Berlaku Perjanjian
12 Kerjasama Pembuat Dengan : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Bahan safety roller
13 Masa Berlaku Produk :-
14 Merek Produk safety roller :
15 Jumlah silinder putar : 1 (satu) /lebih dari 1 (satu)
16 Unit Pengukuran : Meter
17 Jenis Produk : PDN/Impor Negara……..
18 TKDN safety roller : …%
19 Sertifikat TKDN : No…….
20 Nilai uji tabrak :
21 Nilai lembar retrorevlektif : Tipe Retroreflektif….
22 Umur Teknis roller :…tahun
23 Bahan roller :
24 Ukuran roller : Diameter…mm
25 Poros roller : panjang, tebal
26 Jarak antar poros roller : …..m (Jarak antar tiang)
27 Bahan roller : Jenis bahan…….
Gambar dalam format CAD yang ditawarkan
meliputi;
1. Gambaran Umum safety roller (komponen
28 Gambar Teknis Rencana utama, bentuk roller, profil tiang)
2. Struktur pemasangan
3. Konstruksi Tiang
4. Pondasi
Gambar As Built Drawing) dalam format CAD
yang ditawarkan meliputi;
1. Gambaran Umum safety roller (komponen
Gambar Teknis As Built
29 utama, bentuk roller, profil tiang)
Drawing
2. Struktur pemasangan
3. Konstruksi Tiang
4. Pondasi
Setelah proses pembangunan konstruksi dan
pemasangan seluruh komponen selesai
30 Uji Fungsi Terpasang
dilaksanakan, maka Pelaksana Pekerjaan wajib
melaksanakan Uji Fungsi untuk menilai
fungsional dan operasional seluruh peralatan
terpasang dengan kinerja teknis yang merujuk
pada parameter-parameter teknis

Pelaksanaan dan hasil Uji Fungsi dituangkan


dalam Berita Acara Uji Fungsi oleh setiap wakil
masing-masing pihak yang hadir.
Melaksanakan Training dan Familiarisasi
terkait dengan:
31 Training dan familiarisasi
1. Pengenalan perangkat terpasang;
2. Tata cara pemeliharaan;
1. Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama
dengan PPK;
2. Perkerasan tanah atau bangunan pada titik
lokasi rencana pemasangan pondasi masih
dapat dilakukan penggalian secara
manual/bukan titik objek yang memerlukan
penanganan khusus
3. Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
dapat melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dokumen dan spesifikasi
teknis yang ditawarkan calon penyedia
4. Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
Syarat dan Ketentuan
32 kepada Penyedia bahan perlengkapan jalan
Lainnya
dari pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
pembuat perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
5. Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
6. Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built drawing,
hasil uji yang dipersyaratkan dan back-up
volume pekerjaan
7. Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume, maka
kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia.
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
33 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan
5. Spesifikasi Teknis
a. Silinder putar
1) Uraian umum silinder putar
Pagar pengaman silinder putar (safety roller) dilengkapi dengan silinder putar
yang akan berfungsi untuk menyerap energi kejut dengan gesekan minim
sehingga mampu mengarahkan gerak kendaraan akibat dari benturan;
2) Ketentuan Pemasangan
Kententuan pemasangan pagar pengaman silinder putar (safety roller):
a) dalam satu poros dipasang paling sedikit 1 (satu) silinder putar (roller);
b) ketinggian pemasangan silinder putar (roller) paling tinggi 850 mm
(delapan ratus lima puluh milimeter) dari permukaan perkerasan dan
dapat dipasang lebih tinggi dengan toleransi kelebihan sebesar 10%
(sepuluh persen);
c) jarak pemasangan poros antarsilinder putar (roller) paling dekat 500 mm
(lima ratus milimeter) sampai dengan paling jauh 700 mm (tujuh ratus
milimeter) dan disesuaikan dengan jarak pemasangan poros yang
dijadikan sebagai pondasi atau angkur;
d) kedalaman pemasangan pondasi antara 1.050 mm (seribu lima puluh
milimeter) sampai dengan 1.250 mm (seribu dua ratus lima puluh
milimeter);
e) jarak antar pondasi paling jauh 2.000 mm (dua ribu milimeter) dengan
toleransi sekitar 10 mm (sepuluh milimeter);
f) silinder putar (roller) dilengkapi dengan stiker yang bersifat reflektif warna
putih dipasang melingkar badan silinder putar (roller); dan
g) permukaan luar atau kulit silinder putar (roller) menggunakan warna yang
bersifat reflektif berwarna kuning atau jingga

3) Lokasi pemasangan
Lokasi pemasangan pagar pengaman silinder putar (safety roller) dapat
dipasang pada:
a) jalan menikung;
b) median jalan dengan lebar paling sedikit 1.000 mm (seribu milimeter);
c) area masuk ke terowongan dengan panjang pemasangan paling sedikit 60
m (enam puluh meter); dan
d) jalan lurus dengan dengan lebar bahu paling sedikit 2.000 mm (dua ribu
milimeter) yang memiliki lereng di sampingnya dengan kedalaman lebih
dari 3,5 m (tiga koma lima meter) dan kelandaian lebih dari 33% (tiga
puluh tiga persen)
e) dalam hal terdapat obyek berbahaya di sebelah kiri dipasang dengan
persyaratan harus memiliki jarak ruang bebas paling dekat 1.200 mm
(seribu dua ratus milimeter) dari obyek berbahaya (objek tetap dan keras,
struktur buatan atau bangunan utilitas, saluran alam atau buatan, serta
benda lain yang terbuat dari bahan tidak mudah rapuh
4) Komponen utama pagar pengaman silinder putar (safety roller) meliputi:

Nilai keterangan
ukuran komponen notasi min maks
(mm) (mm)
diameter luar roller x 345 370
diameter dalam roller h 152 155
y1 480 1 (satu) roller/tunggal
tinggi roller
y2 210 240 2 (dua) roller/ganda
nilai maksimal 2% dari nilai
diameter luar poros roller do 150 + 2%
minimal
diameter dalam poros nilai maksimal 2% dari nilai
roller di 139 + 2% minimal
ketebalan poros roller t1 4.5 5
ketebalan rel t2 3 3.2
lebar rel l 125 175
post cap/tutup poros dibuat semetris dengan ukuran
roller t3 4.5 5 poros roller
tebal washer (thrust
bearing) e 6 10

1. Ethylene Vinyl Acetate (EVA)


Bahan roller 2. Polyethylene dilapisi Urethane
3. Bahan lain yang memiliki kualitas mekanis setara

min maks
ukuran pemasangan notasi keterangan
(mm) (mm)
jarak antar poros anchor a 1.000 2.000 jarak antar poros anchor dan
jarak antar roller menyesuaikan
jarak antar roller b 500 700 desain dengan rentang sesuai
tabel
+ nilai maksimal 10% dari nilai
tinggi pemasangan roller c 850
10% minimal
kedalaman pondasi
kedalaman pondasi
d 1.050 1.250 menyesuaikan tinggi roller dari
anchor permukaan bahu jalan
ketinggian sisi bawah rel
terhadap permukaan f 200 250
jalan

Nama komponen tegangan luluh (MPa/Kg/mm2)


poros roller min 230 MPa (23.45 Kg/mm2)
rell min 230 MPa (23.45 Kg/mm2)
baut min 400 MPa (40.78 Kg/mm2)
5) Alat pemantul cahaya/ Lembar retro reflective
Silinder putar dilengkapi dengan lembar retroreflective berbahan
microprismatic / high intensity prismatic dengan nilairetro reflective minimal
sesuai ASTM Tipe IV
6. Pengukuran dan Pengujian
Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di
dalam Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran ketebalan pelat dan pipa;
b. Pengukuran ketebalan poros roller, Rel, washer (thrust bearing) dilakukan
sebelum pemasangan;
c. Verifikasi hasil uji roller
d. Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized);
e. Pengukuran ketebalan pelat alat pemantul cahaya (reflector);
f. Pengukuran dimensi pondasi.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder);
b. Kekuatan tarik roller dilakukan (uji laboratorium);
c. Retroreflektive alat pemantul cahaya;
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyaratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Teknis ini

7. Gambar Teknis As Built Drawing


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam format
CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Konstruksi Tiang Utama;
c. Gambar Kontruksi Poros;
d. Gambar Pondasi;
e. Gambar Lokasi Pemasangan (dilengkapi dengan koordinat pemasangan);
f. Dan gambar teknis lain yang diperlukan.

8. Tata Cara Penempatan dan Pemasangan


Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM. 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan sebagaimana dirubah dengan PM 14 tahun 2021.
O. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Jenis
Delineator.
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan yang masih
berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar
Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Jenis Delineator yang masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)
Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan.
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta
perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah memenuhi konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan.

b. Syarat Kualifikasi Teknis Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ) Bidang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan.
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor
tampak luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik Sipil dan Tenaga
Lapangan dengan kualifikasi minimal STM/SMA, dilengkapi dengan
Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh
Pimpinan Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3).

3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:


a) Truck/Mobil Pick Up;
b) Mesin pemotong plat;
c) Rak pengering;
d) Kompresor;
e) Mesin bor; dan/atau
f) Mesin las
g) Alat Ukur (Meteran, Hammer Test, Thickness Gauge, Galvanis Thickness
Gauge)
h) Rambu Kerja;
i) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety
helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-
BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan yang masih
berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha
Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali
dan Pengaman Pengguna Jalan Jenis Delineator yang dapat disahkan oleh
notaris atau dalam bentuk perjanjian kerjasama sesuai dengan kesepakatan
sesuai perundang-undangan yang berlaku, melampirkan dokumen dari
Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan Alat Pengendali dan
Pengaman Pengguna Jalan Jenis Delineator sebagai berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Industri (IUI) yang masih berlaku;
c) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada)
atau sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
d) Tenaga ahli dengan kualifikasi minimal S1/DIII Sipil/setara dilengkapi
dengan Ijazah, KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan
diketahui oleh Pimpinan Perusahaan
e) TD-BUPBPJ Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan (Delineator);
f) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
g) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang
dalam akte pendirian ataupun akte perubahan.
h) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi,
gedung produksi, gudang penyimpanan hasil produksi, gudang
penyimpanan bahan baku, peralatan produksi berupa moulding (untuk
bahan dari High Density Polyethylene), peralatan memindahkan bahan
hasil produksi, ruangan pengecekan kualitas produk (quality control) dan
dokumentasi lain yang diperlukan yang disahkan dan ditandatangai oleh
Direksi Badan Usaha Penyedia Bahan yang telah bekerjasama
6) Surat pernyataan garansi (system beroperasi/spesifikasi teknis sesuai
standard spesifikasi teknis yang ditetapkan) pada masa pemeliharaan
minimal selama 12 (dua belas) bulan, dan apabila tidak melaksanakan
pemeliharaan/perbaikan maka Badan Usaha yang bersangkutan bersedia
untuk diberikan sanksi sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku
(turun tayang dari sistem e-catalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai
peraturan perundang undangan yang berlaku;

7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status


kepemilikan TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan
dari Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan
Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna
Jalan Jenis Delineator sesuai surat perjanjian kerjasama yang telah sepakati.
3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut:
1) Rincian Spesifikasi Teknis Delineator;
2) Sertifikat hasil uji dari laboraturium pengujian asing terakreditasi oleh
lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang
terakreditasi dalam Negeri;
3) Surat Pernyataan bahan yang digunakan jenis beton dengan kualitas beton
minimal K-250 (Delineator dari bahan beton);
4) Surat Pernyataan pelaksanaan pelapisan anti korosi dan oksidan dengan
metode galvanisasi berupa proses hot dip galvanized (Delineator dari bahan
besi/baja);
5) Surat Pernyataan bahan yang digunakan jenis plastik (High Density
Polyethylene) yang memiliki sifat keras dan dapat bertahan pada temperature
tinggi 120°C (serta tahan terhadap zat kimia (Delineator dari bahan plastik);
6) Dokumen hasil uji lembar retroreflektif yang memenuhi standard ASTM
D4956 (type IV dan type X1) dari laboraturium pengujian asing terakreditasi
oleh lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian yang
terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang masih berlaku
(diperoleh dari penyedia bahan retroreflektif);
7) Surat pernyataan jaminan garansi minimal 5(lima) tahun;
8) Metode Pekerjaan:
4) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku meliputi
gambar general arrangement, detail spesifikasi delineator, pondasi, dan tata cara
pemasangan;
5) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan
pemasangan delineator secara terperinci;
6) Menyampaikan Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan uji beton
pondasi, pengetesan material sebelum produksi;
4. Atribut Produk
Kategori Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Jenis Delineator (bahan dari
beton, Baja/besi dan Poly Ethylene (PE) (plastik murni/elastis).
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali
dan Pengaman Pengguna Jalan, Bahan, Merk
(apabila ada), Ukuran. TKDN

Contoh :
1. Patok Lalu Lintas delineator Beton K-250
1 Nama Produk
150mmx100mmx100mm TKDN 90%
2. Patok Lalu Lintas delineator Baja
2mmx100mmx1.100mm TKDN 80%
3. Patok Lalu Lintas delineator Poly Ethylene
(PE) (plastik murni/elastis
120mmx80mmx1.250mm TKDN 60%
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Nama Perusahaan Penyedia
6 : ………
Produk
7 Nomor TD-BUPBPJ : ………
Nomor Perjanjian Kerjasama
8 Pembuat dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Bahan
Masa Berlaku Perjanjian
9 Kerjasama Pembuat dengan : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Bahan
10 Masa Berlaku Produk :-
11 Merk Produk : Merk (apabila ada)
12 Bahan Produk : Beton, besi, plastic, baja tipis.
13 Ukuran : Tebal……..mm, diameter .......... mm
14 TKDN : …%
15 Sertifikat TKDN : No…….
16 Tipe Retroreflektif : Tipe IV
17 Warna Retroreflektif : Putih dan Merah
18 Penempatan Retroreflektif : Pada plat aluminium ukuran 50 X 181 mm
19 Pondasi : K-175
: Bawah …..(minimal 500 mm), Atas ….
20 Ukuran Pondasi (minimal 300 mm), Tinggi ……(minimal
1.200mm)
Gambar dalam Format CAD yang ditawarkan
meliputi;
1) Gambaran Umum
21 Gambar Teknis
2) Patok Lalu Lintas (Delineator)
3) Pondasi
4) Gambar lainnya jika diperlukan
Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis As Built
22 2) Bentuk Patok Lalu Lintas (Delineator)
Drawing
3) Pondasi
4) Mapping lokasi
5) Gambar lainnya jika diperlukan
Setelah proses pembangunan konstruksi dan
pemasangan seluruh komponen delineator
selesai dilaksanakan, maka Pelaksana
Pekerjaan wajib melaksanakan Uji tekan untuk
23 Uji Spesifikasi Teknis mengetahui standar spesifikasi teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi
dituangkan dalam Berita Acara Uji Spesifikasi
oleh setiap wakil masing-masing pihak yang
hadir.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
24 Lampiran Dokumen 3) Sertifikat/Hasil Uji yang dipersyaratkan.
4) Brosur
5) Metode Pelaksanaan
1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama
Syarat dan Ketentuan
25 dengan PPK;
Lainnya
2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
dapat melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dokumen dan spesifikasi
teknis yang ditawarkan calon penyedia
3) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan jalan
dari pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
pembuat perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.
4) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
5) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi as built drawing,
hasil uji yang dipersyaratkan dan back-up
volume pekerjaanKatalog tanpa tuntutan
apapun dari penyedia.
6) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
29 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan
5. Spesifikasi Teknis
1) Patok Lalu Lintas Beton
a) material cor beton dengan permukaan dihaluskan;
b) Ukuran Patok Lalu Lintas Patok Lalu Lintas Beton material cor beton
dengan perrnukaan dihaluskan;
c) tinggi dari permukaan tanah minimal 600 mm;
d) ukuran penampang beton cor 150 mm x 100 mm.
e) tinggi dari perrnukaan tanah minimal 600 mm;
f) ukuran penarnpang beton cor 150 mm x 100 mm.
g) Mutu beton minimal K-250
2) Patok Lalu Lintas Besi
a) ketebalan 2 mm;
b) tinggi 1.100 mm;
c) diameter 100 mm;
d) reflektor ASTM tipe IV ukuran 120 mm x 80 mm;
e) material angkur besi beton diameter 8 mm
f) pelapisan cat anti korosi.
g) Surat Pernyataan kesanggupan proses galvanisasi atau menyampaikan
surat kerjasama dari perusahaan yang bergerak di bidang pelapisan
galvanis (zinc coated/hot dip galvanized) dengan ketebalan paling sedikit 70
micron;
h) Menyampaikan Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan uji
retroreflektif.
3) Patok Lalu Lintas Plastik
a) material plastik High Density Poly Ethylene (HDPE) ramah lingkungan
b) reflektor ASTM TIPE IV ukuran 120 mm x 80 mm
c) tebal minimal 2 mm (dua milimeter)
d) tinggi total 1.250 mm
e) segmen 1 (hitam) : 700 mm
f) segmen 2 (putih) : 300 mm
g) segmen 3 (hitam) : 250 mm
h) jarak pemasangan maksimal 20 meter
i) Menyampaikan Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan uji
retroreflektif.
4) Patok Lalu Lintas Baja Tipis
a) ukuran penampang 100 mm x 8 mm
b) tinggi pemasangan 1.000 mm
c) pondasi beton seternpat
d) reflektor ASTM Tipe IV ukuran 120 mm x 80 mm
e) pelapisan cat anti korosi
5) Alat pemantul cahaya/ Lembar retro reflective
Delineator dilengkapi dengan lembar retroreflective berbahan microprismatic / high
intensity prismatic dengan nilai retroreflective minimal sesuai ASTM Tipe IV

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran ketebalan dan diameter pipa delineator;
b. Pengukuran ketebalan plastik delineator
c. Pengukuran kekuatan beton delineator;
d. Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized) untuk delineator baja/besi;
e. Pengukuran ketebalan pelat dudukan alat pemantul cahaya (retroreflektif);
f. Pengukuran dimensi pondasi.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder);
b. Retro reflektivitas alat pemantul cahaya;
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyaratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Teknis ini
7. Gambar Teknis As Built Drawing
Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam format
CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Konstruksi Tiang Utama;
c. Gambar Kontruksi Poros;
d. Gambar Pondasi;
e. Gambar Lokasi Pemasangan (dilengkapi dengan koordinat pemasangan);
f. Dan gambar teknis lain yang diperlukan.

8. Tata Cara Penempatan dan Pemasangan


Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM. 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan sebagaimana dirubah dengan PM 14 tahun 2021

P. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan Jenis
Cermin Tikungan
1. Tipe Pelaku Usaha Penyedia Katalog
Badan Usaha yang telah memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan
Jalan (TD-BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan yang masih
berlaku dan telah bekerjasama dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar
Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat
Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan jenis cermin tikungan yang masih berlaku.

2. Syarat Kualifikasi
a. Syarat Kualifikasi Administrasi Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan
(BUPPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
1) Memiliki Akta Pendirian dan Pengesahan Kementerian Hukum dan HAM,
khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta pendirian saja;
2) Memiliki Akta Perubahan Terakhir dan Pengesahan Kementerian Hukum dan
HAM (apabila ada), khusus untuk badan usaha yang berbentuk CV hanya akta
perubahan terakhir saja (apabila ada);
3) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan No.43216 yang berlaku efektif,
atau memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku;
4) Memiliki NPWP dan telah memenuhi konfirmasi status wajib pajak valid;
5) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam akte
pendirian ataupun akte perubahan.

b. Syarat Kualifikasi Teknis Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (BUPPJ)


Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan meliputi:
1) Menyampaikan dokumentasi workshop tampak luar dan dalam, kantor tampak
luar dan dalam;
2) Menyampaikan daftar personil teknis meliputi:
a) Tenaga tetap dengan kualifikasi minimal S1/DIII Teknik Sipil dan Tenaga
Lapangan dengan kualifikasi minimal STM/SMA, dilengkapi dengan Ijazah,
KTP dan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan diketahui oleh Pimpinan
Perusahaan;
b) Petugas K3 (dilengkapi dengan KTP, Ijazah, dan Sertifikat K3)
3) Menyampaikan daftar peralatan minimal:
a) Kendaraan truk/pick up;
b) Komputer;
c) Elektrikal Toolkit;
d) Alat Ukur (Meteran, Hammer Test, Thickness Gauge, Galvanis Thickness
Gauge);
e) Rambu Kerja;
f) Perlengkapan K3 (rompi kerja, safety gloves, safety shoes dan safety helmet)
Status kepemilikan milik sendiri/sewa/sewa beli (Dilengkapi dengan bukti
kepemilikan masing-masing)
4) Memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan (TD-BUPPJ)
Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan yang masih berlaku;
5) Memiliki Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan bahan dan ketersediaan
bahan dengan Badan Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia
Bahan Perlengkapan Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan jenis cermin tikungan yang dapat disahkan oleh notaris atau
dalam bentuk perjanjian kerjasama sesuai dengan kesepakatan sesuai
perundang-undangan yang berlaku, disarankan menggunakan rekening
bersama, dan dilengkapi dengan melampirkan dokumen dari Badan Usaha
Penyedia Bahan Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan sebagai
berikut:
a) Akte Pendirian beserta Akte Perubahan;
b) Surat Izin Usaha Perdagangan (IUI) atau Surat Izin Usaha Industri (IUP)
yang masih berlaku;
c) Surat tanda daftar sebagai agen tunggal barang produksi luar negeri untuk
jenis barang cermin tikungan yang diterbirkan oleh Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia yang masih berlaku;
d) Sertifikat Merek dari Kemenkumham yang masih berlaku (apabila ada) atau
sertifikat/izin penggunaan merek dari pemilik merk;
e) TD-BUPBPJ Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan jenis
cermin tikungan yang masih berlaku yang masih berlaku.
f) NPWP dan telah mempunyai konfirmasi status wajib pajak valid;
g) Data Direksi dilengkapi dengan data identitas sebagaimana tertuang dalam
akte pendirian ataupun akte perubahan
h) Dokumentasi yang membuktikan status kepemilikan (milik
sendiri/sewa/sewa beli) sekurang-kurangnya: gedung administrasi, gudang
penyimpanan produk, peralatan memindahkan bahan produk dan
dokumentasi lain yang diperlukan yang disahkan dan ditandatangai oleh
Direksi Badan Usaha Penyedia Bahan yang telah bekerjasama
6) Surat pernyataan garansi pada masa pemeliharaan minimal selama 12 (dua
belas) bulan, dan apabila tidak melaksanakan pemeliharaan/perbaikan maka
Badan Usaha yang bersangkutan bersedia untuk diberikan sanksi (turun
tayang dari system e-katalog yang diikuti) dan sanksi lain sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku.
7) Menyampaikan surat pernyataan kesediaan untuk dicabut status kepemilikan
TD-BUPPJ jika diketahui tidak melaksanakan pengadaan bahan dari Badan
Usaha yang memiliki Tanda Daftar Badan Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan
Jalan (TD-BUPBPJ) Bidang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
jenis cermin tikungan sesuai surat perjanjian kerjasama yang telah sepakati

3. Syarat Teknis.
Menyampaikan identitas dan spesifikasi teknis barang dan produk yang ditawarkan,
serta peralatan produksi dari Badan Usaha Pembuat Perlengkapan Jalan dan Badan
Usaha Penyedia Bahan Perlengkapan Jalan sesuai surat perjanjian kerjasama yang
telah sepakati, sebagai berikut;
a. Rincian Spesifikasi Teknis;
b. Hasil uji kualitas cermin tikungan dari laboraturium pengujian asing terakreditasi
oleh lembaga akreditasi Internasional atau laboraturium pengujian dalam negeri
yang masih berlaku.
c. Surat Pernyataan penyampaian hasil pelapisan galvanis (zinc coated/hot dip
galvanized) atau kesanggupan proses galvanisasi tiang dan J-breaket dan atau
menyampaikan surat kerjasama dari perusahaan yang bergerak di bidang
pelapisan galvanis (zinc coated/hot dip galvanized) dengan ketebalan paling sedikit
70 micron;
d. Surat pernyataan jaminan garansi minimal 5 (lima) tahun;
e. Metode Pekerjaan:
1) Menyampaikan gambar teknis rencana (yang akan ditawarkan) dalam format
Computer Aided Design (CAD) yang digambar berdasarkan standard baku
meliputi gambar general arrangement cermin tikungan dari tiang dan rangka
pondasi;
2) Menyampaikan metodologi atau tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan
pemasangan cermin tikungan secara terperinci;
4. Atribut Produk
Kategori Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan jenis cermin tikungan
lingkaran penuh dan cermin tikungan setengah lingkaran.
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali
dan Pengaman Pengguna Jalan Cermin
tikungan, bentuk, bahan, ukuran, merk
(apabila ada), ukuran. TKDN

1 Nama Produk Contoh :


1. Cermin tikungan lingkaran penuh stainless
steel 1.000mm TALAS BOGOR TKDN 60%
2. Cermin tikungan setengah lingkaran
stainless steel 600mmx300mm TALAS
BOGOR TKDN 60%
2 Nomor TD-BUPPJ : Nomor SK atau Nomor Registrasi
3 NIB dengan nomor : ………
4 KBLI Nomor : ………
: (diisi apabila IUJK masih berlaku dan belum
5 Nomor IUJK
melaksanakan proses OSS belum efektif)
Nama Perusahaan Penyedia
6 : ………
Produk cermin tikungan
7 Nomor TD-BUPBPJ : ………
Nomor Perjanjian Kerjasama
8 Pembuat dengan Penyedia : Nomor……Tanggal…….Tahun…….
Bahan cermin tikungan
Masa Berlaku Perjanjian
Kerjasama Pembuat dengan
9 : ……Tanggal…….Tahun…….
Penyedia Bahan cermin
tikungan
10 Masa Berlaku Produk :-
11 Bentuk cermin tikungan :
12 Merk Produk cermin tikungan : Merk (apabila ada)
13 Bahan Muka cermin tikungan : stainless steel
14 Tebal Muka cermin tikungan :0,7mm/0,8mm/2mm
Jenis dan ukuran cermin : Lingkaran penuh/setengah lingkaran
15
tikungan ……..mm, diameter .......... mm
16 Panjang beraket : 190mm/335mm/435mm
17 TKDN cermin tikungan : …%
Sertifikat TKDN cermin
18 : No…….
tikungan
19 Pondasi : K-175
: Bawah …..(minimal 600 mm), Atas ….
20 Ukuran Pondasi (minimal 400 mm), Tinggi ……(minimal
500mm)
Gambar dalam Format CAD yang ditawarkan
meliputi;
1) Gambaran Umum
21 Gambar Teknis 2) Tiang,
3) bentuk cermin
4) Pondasi
5) Gambar lainnya jika diperlukan
Gambar dalam Format CAD sesuai hasil
pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
1) Gambaran Umum
Gambar Teknis As Built 2) Bentuk cermin
22
Drawing 3) Tiang
4) Pondasi
5) Mapping lokasi
6) Gambar lainnya jika diperlukan
Setelah proses pembangunan konstruksi dan
pemasangan seluruh komponen cermin
tikungan selesai dilaksanakan, maka
Pelaksana Pekerjaan wajib melaksanakan Uji
tekan untuk mengetahui standar spesifikasi
23 Uji Spesifikasi Teknis
teknis.
Pelaksanaan dan hasil Uji Spesifikasi
dituangkan dalam Berita Acara Uji Spesifikasi
oleh setiap wakil masing-masing pihak yang
hadir.
1) Sertifikat TD-BUPPJ
2) Sertifikat TD-BUPBPJ
24 Lampiran Dokumen 3) Sertifikat/Hasil Uji yang dipersyaratkan.
4) Brosur
5) Metode Pelaksanaan
1) Penyedia dapat melaksanakan peninjauan
lokasi rencana pemasangan bersama
Syarat dan Ketentuan
25 dengan PPK;
Lainnya
2) Sebelum pelaksanaan order oleh PPK, PPK
dapat melakukan verifikasi terhadap
kelengkapan dokumen dan spesifikasi
teknis yang ditawarkan calon penyedia
3) Pembayaran yang akan disepakati antara
penyedia dengan PPK dilaksanakan dapat
dalam bentuk termin, dengan
mempertimbangkan antara pembayaran
kepada Penyedia bahan perlengkapan jalan
dari pembuat perlengkapan jalan dan
pembayaran penyelesaian pekerjaan oleh
pembuat perlengkapan jalan sesuai dengan
standart spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan
4) Maksimum 1 hari (hari kerja) setelah
verifikasi order dibuat SPMK oleh PPK
5) Sebelum serah terima pekerjaan, owner
dapat melakukan verifikasi asbuilt drawing
dan backup volume pekerjaan
6) Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi
standar spesifikasi teknis dan volume,
maka kontrak dapat dibatalkan dan turun
tayang/non aktif dari sistem e-Katalog
tanpa tuntutan apapun dari penyedia.
Informasi Produk, Jaminan Produk dan
29 Keterangan lainnya
keterangan lain yang diperlukan

5. Spesifikasi Teknis
a. Cermin Tikungan setengah lingkaran
1) Ketentuan bahan dan spesifikasi Cermin Tikungan setengah lingkaran
meliputi;
Jarak Muka Bingkai Panjang
Ukuran
Tipe Pandang Cermin Cermin Bracket
(mm)
(m) (mm) (mm) (mm)
1 600 x 300 s.d 9,0 S/Steel Vinyl 10,0 190
2,0
2 900 x 450 s.d 12,0 S/Steel Vinyl 10,0 190
2,0
2) Bahan akrilik dengan ketebalan paling kecil 2 mm
3) Coating reflektif murni
4) Bingkai cermin vinyl
5) Area pengamatan 180°
6) J-Bracket dan panel kelengkapan lainnya
7) Sekrup pemasangan
8) Tiang galvanis dengan ukuran diameter tidak kurang dari 2,5 inci dan
dipasang tegak lurus
9) Tiang galvanis memiliki tinggi tidak kurang dari 2,5 m dan disesuaikan dengan
kebutuhan lokasi serta hasil manajemen rekayasa lalu lintas
b. Cermin Tikungan lingkaran penuh
a) Ketentuan bahan dan spesifikasi Cermin Tikungan setengah lingkaran
meliputi
Jarak Bingkai Panjang
Ukuran Muka Cermin
Tipe Pandang Cermin Bracket
(mm) (mm)
(m) (mm) (mm)
1 600 s.d 42 S Steel 0,7 Vinyl 10,0 335
2 800 s.d 60 S Steel 0,7 Vinyl 10,0 435
3 1000 s.d 65 S Steel 0,8 Vinyl 10,0 435
b) Bahan stainless steel
c) Bingkai cermin vinyl
d) Area pengamatan 180°
e) J-Bracket dan panel kelengkapan lainnya
f) Sekrup pemasangan
g) Tiang galvanis dengan ukuran diameter tidak kurang dari 2,5 inci dan
dipasang tegak lurus
h) Tiang galvanis memiliki tinggi tidak kurang dari 2,5 m dan disesuaikan dengan
kebutuhan lokasi serta hasil manajemen rekayasa lalu lintas.
i) Cermin Tikungan ditempatkan dan dipasang pada tepi tikungan tajam dimana
daerah bebas samping tikungan paling besar 4,5m;
j) Cermin Tikungan ditempatkan dan dipasang pada daerah bebas samping di
tikungan diukur dari dari sisi terluar bangunan/objek penghalang ke sumbu
lajur dalam;
k) Ketinggian pemasangan Cermin Tikungan ditempatkan dan dipasang sesuai
dengan kebutuhan lokasi pada tingkat akurasi penyetelan sebesar 10 mm
l) Bangunan Pondasi
1) Berupa bangunan konstruksi béton cor atau pre-cast concrète berkerangka
besi pejal penuh atau fullframe yang memiliki kemampuan untuk
menopang beban konstruksi cermin tikungan.
2) Berupa bangunan konstruksi béton cor yang dicetak langsung di lokasi
pemasangan atau cast on site dengan mutu beton K-175;

6. Pengukuran dan Pengujian


Pengukuran dimensi dilakukan terhadap setiap parameter teknis yang diatur di dalam
Spesifikasi Teknis, sebagai berikut:
a. Pengukuran diameter cermin tikungan;
b. Pengukuran bingkai cermin tikungan
c. Pengukuran ketebalan J-breaket pengikat cermin tikungan
d. Pengukuran ketebalan muka cermin
e. Pengukuran diameter dan ketebalan tiang penyangga cermin tikungan
f. Verifikasi ketebalan zinc coating (galvanized) untuk tiang penyangga cermin
tikungan;
g. Pengukuran dimensi dan kekuatan pondasi.
Pengujian material dan komponen dilakukan terhadap:
a. Mutu beton pondasi dengan metode Non Destructive Test (NDT) hammer test atau
speciment test (kubus atau silinder);
b. Ketebalan zinc coating (galvanized) untuk tiang penyangga
Pengujian laboratorium dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi untuk semua
komponen yang dipersyaratkan pengujian laboratorium dalam Spesifikasi Teknis ini

7. Gambar Teknis As Built Drawing


Penyedia diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar teknis dalam format
CAD sesuai hasil pemasangan (As Built Drawing) meliputi;
a. Gambar Rencana Umum;
b. Gambar Konstruksi Tiang;
c. Gambar Pondasi;
d. Gambar Lokasi Pemasangan (dilengkapi dengan koordinat pemasangan);
e. Dan gambar teknis lain yang diperlukan.

8. Tata Cara Penempatan dan Pemasangan


Tata cara penempatan serta pemasangan mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: PM. 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali dan Pengaman
Pengguna Jalan sebagaimana dirubah dengan PM 14 tahun 2021.

Bantul, 20 Mei 2022


CV. QUIN

HERRY YULIAWAN
Direktur

You might also like