Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan Jiwa Komunitas
Asuhan Keperawatan Jiwa Komunitas
D
DENGAN DIAGNOSA SKIZOFRENIA
DI PUSKESMAS UJUNGBERUNG INDAH BANDUNG
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI
SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS BHAKTI
KENCANA BANDUNG
2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D
DENGAN DIAGNOSA
DI PUSKESMAS UJUNGBERUNG INDAH BANDUNG
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. D (P) Tgl. Pengk. : 20 februari 2023
2. Pengobatan sebelumnya:
Klien tidak diberi obat karena keluarga menolak untuk membawa klien
ke fasilitas Kesehatan. Keluarga klien hanya memberi klien obat warung
agar klien tenang dan tertidur
3. Riwayat aniaya
Klien tidak pernah mendapatkan aniaya fisik di masa lalunya baik
sebagai korban maupun pelaku, klien juga tidak pernah menerima
kekerasan seksual ataupun melakukan kekerasan seksual kepada orang
lain, klien tidak memiliki Riwayat melakukan Tindakan criminal
b. Sistem kardiovaskuler
I: konjungtiva anemis, tidak terdapat sianosis
P: tidak ada nyeri tekan, CRT<2 detik
P: suara pekak
A: irama jantung regular, tidak ada suara jantung tambahan
c. Sistem pencernaan
I: bentuk simetris, tidak ada lesi
P: tidak ada nyeri tekan
A: timpani
d. Sistem persyarafan
Kesadaran compos mentis, klien dapat mengedipkan mata,
menggerakan mata, fungsi penciuman dan pengecapan baik
e. Sistem endokrin
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
f. Sistem genitaurinaria
Klien BAK 4x/ hari dan BAB 1x/ hari
g. Sistem musculoskeletal
Klien tidak dapat menggerakan ekstremitas bawah kanan dan kiri.
Kekuatan otot 5,5,0,0
h. Sistem integument
Warna kulit putih, akral dingin, tidak terdapat lesi
VII. KELUARGA
1. GENOGRAM (tiga Generasi)
67
Keterangan
: laki -laki
: perempuan
: meninggal
67
67 : umur klien
: orang terdekat
: klien
2. SISTEM KOMUNIKASI
Komunikasi klien dengan keluarganya kurang karena keluarga klien
cenderung cuek dan acuh terhadap kondisi ibunya saat ini
3. POLA ASUH KELUARGA
Sehari-hari yang memberi makan klien adalah ibu rt yang tinggal
dibelakang rumah klien, keluarga klien cuek dan acuh terhadap kondisi
ibunya
4. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan sering kali oleh keluarganya terutama anaknya
IX. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan bagian dari tubuhnya adalah wajahnya dan
bagian yang tidak disukainya adalah bagian kakinya karena kaki
klien lumpuh
b. Identitas :
sebelum sakit klien memang tidak bekerja, sewaktu muda klien
bekerja sebagai penghibur dan klien merasa puas dengan
identitasnya sebagai perempuan
c. Peran diri :
Peran klien adalah sebagai seorang ibu, klien tidak dapat
menjalankan perannya tersebut karena klien sakit dan klien lumpuh
d. Ideal diri :
Klien berharap kakinya segera sembuh dan bisa pergi ke jerman
karena ia sudah ditunggu untuk konser di jerman
e. Harga diri :
Walaupun tetangga klien mengganggap klien dirinya adalah orang
gila namun klien tidak malu dan tidak merasa dirinya orang gila
5. BUDAYA
Klien menganut budaya jawa
6. SPIRITUAL
a. Nilai dan keyakinan
Klien menganut agama islam. Klien tidak merasa dirinya sakit,
masyarakat menjadi menjauh setelah tau klien mengalami
gangguan jiwa
b. Kegiatan ibadah
Klien suka berdoa
X. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien rapih, klien menggunakan pakaiannya dengan sesuai,
klien dapat berias
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
2. Pembicaraan
Pembicaraan klien tidak gagap, tidak cepat pembicaraan klien tidak
berpindah pindah dan sampai sesuai dengan bahasan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
3. Aktivitas motorik
Klien menyanyi dengan baik saat mahasiswa meminta klien untuk
bernyanyi. Klien berbicara dan bernyanyi dengan semangat.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
4. Alam perasaan
Klien bersemangat dan terlihat senang saat membicarakan isi
wahamnya. Klien juga sesekali tertawa.
Masalah keperawatan : waham kebesaran
5. Afek
Afek klien sesuai. Klien tertawa saat mahasiswa memberi pujian dengan
suaranya. Kliendapat mengekspresikan perasaannya Ketika diberi
stimulus
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
7. Persepsi
Klien mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan, klien
berbicara sendiri kearah tembok seolah ada telepon disana kemudian
klien berbicara sendiri seolah-olah klien sedang menelpon
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran, halusinasi
penglihatan
8. Proses pikir
Klien menjawab pertanyaan dengan sesuai dan jawaban yang diucapkan
mudah dipahami
9. Isi pikir
Klien mengatakan dirinya adalah seorang penyanyi internasional klien
mengatakan dirinya pernah tinggal diluar negeri selama 3 bulan untuk
belajar senam dan menari, klien juga mengatakan memiliki banyak
rumah termasuk yang ada di jerman, klien mengatakan di jermah ada
yang menunggu dia untuk membuat pabrik obat disana
11. Memori
saat dikaji klien tidak dapat mengingat nama mahasiswa setelah dilakukan
perkenalan
Masalah keperawatan :
Masalah keperawatan :
_________________________________________
1 DS : Resiko perilaku
kekerasan
- Keluarga klien mengatakan klien
suka marah-marah, merusak
lantar keramik rumah
DO :
DO :
DO :
DS : Kehilangan
DO :
NIM : 221FK04034
DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATA
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
N
Diagnosa
Luaran Intervensi Rasional
keperawatan
Gangguan proses Setelah diberikan tindakan Manajeman waham (I.09295) - Mengetahui penyebab dan
pikir : Waham keperawatan selama ...x... jam hlm.232 intervensi yang akan
diharapkan status orientasi dilakukan selanjutnya
membaik dengan kriteria hasil : Tindakan - Memperlancar interaksi yang
(L.09090) hlm.123 selanjutnya akan dilakukan
1. Verbalisasi waham dari sedang - Monitor waham yang isinya Meningkatkan rasa percaya
membahayakan diri sendiri, orang klien terhadap perawat
(3) menjadi cukup menurun (4)
lain dan lingkungan - Membuat klien merasa benar
2. Perilaku waham dari sedang (3) dengan wahamnya Suasana
Terapeutik
menjadi cukup menurun (4) lingkungan yang bersahabat
3. Perilaku sesuai realita dari - Bina hubungan interpersonal saling mendukung komunikasi
sedang (3) menjadi cukup percaya terapeutik Orang yang
membaik (4) - Hindari perdebatan tentang sesuatu dipercaya membuat nyaman
4. Isi pikir dari sedang (3) menjadi yang keliru, nyatakan keraguan dalam
cukup membaik (4) sesuai fakta - bercerita
Pembicaraan dari sedang (3) menjadi - Hindari memperkuat gagasan - Pengetahuan mengenai
cukup membaik (4) waham penyakit dapat mengubah
- Sediakan lingkungan aman dan perilaku
nyaman - Mengurangi gejala psikotik
Edukasi - Mengetahui perubahan yang
dialami
- Anjurkan mengungkapkan dan - Mengetahui kognitif dan
memvalidasi waham (uji realitas) perilaku klien
dengan orang yang dipercaya - Meningkatkan hubungan
- Jelaskan tentang waham serta saling percaya
penyakit terkait Menghadirkan realita
Kolaborasi - Memberikan pnejelasan
- terkait realita
Kolaborasi pemberian obat - Bersosialisasi dengan yang
lain
- Mampu melakukan perawatan
dengan mandiri
Observasi
PERENCANAAN
DIAGNOSA
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
KEPERAW
ATAN
Gangguan Pasien mampu : Setelah …….pertemuan SP. (Tanggal : ……………..)
sensori pasien dapat menyebutkan :
persepsi ● Mengenali ● Bantu pasien mengenal halusinasinya :
halusinasi ● Isi, waktu, frekuensi, - Isi
Halusinasi yang - Waktu terjadinya
situasi pencetus, perasaan
dialaminya ● Mampu memperagakan - Frekuensi
● Mengontrol cara dalam mengontrol - Situasi pencetus
halusinasinya halusinasi - Perasaan saat terjadi halusinasi
● Mengikuti ● Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
program Tahapan tindakannya meliputi :
pengobatan
secara optimal -Jelaskan cara menghardik halusinasi
-Peragakan cara menghardik
-Minta pasien memperagakan ulang
-Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku
pasien
● Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
Setelah ….. pertemuan pasien SP (Tgl……………)
mampu :
● Evaluasi kegiatan yang lalu
● Menyebutkan kegiatan ● Latih berbicara/bercakap dengan orang lain saat halusinasi
yang sudah dilakukan muncul
● Memperagakan cara ● Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
bercakap – cakap dengan
orang lain
Setelah ……. Pertemuan SP. (Tgl…………)
pasien mampu :
● Evaluasi kegiatan yang lalu
● Menyebutkan kegiatan ● Latih kegiatan agar halusinasinya tidak muncul.
yang sudah dilakukan Tahapannya :
● Membuat jadwal kegiatan
sehari – hari dan mampu -Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk
memperagakannya mengatasi halusinasi
- Diskusikan aktivitas yang bias dilakukan oleh pasien
- Latih pasien melakukan aktivitas
● Susun jadwal aktivitas sehari – hari sesuai dengan
aktivitas yang telah dilatih (dari bangun pagi sampai tidur
malam) pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan
penguatan terhadap perilaku pasien yang +
Setelah …… pertemuan SP (Tgl………..)
pasien mampu :
● Evaluasi kegiatan yang lalu
● Menyebutkan kegiatan ● Tanyakan program pengobatan
yang sudah dilakukan ● Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
● Menyebutkan manfaat ● Jelaskan akibat bila tidak menggunakan sesuai program
dari program pengobatan ● Jelaskan akibat putus obat
● Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
● Latih pasien dalam minum obat
● Masukan dalam jadwal harian pasien
Keluarga mampu : Setelah …. Pertemuan SP. ( Tgl…………..)
keluarga mampu memjelaskan
Merawat pasien di tentang halusinasi ● Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
rumah dan menjadi ● Jelaskan tentang halusinasi
system pendukung - Pengertian halusinasi
- Jenis halusinasi yang dialami pasien
yang efektif untuk
- Tanda dan gejala halusinasi
pasien - Cara merawat pasien halusinasi (cara berkomunikasi,
pemberian obat dan pemberian aktivitas kepada
pasien)
● Sumber – sumber pelayanan kesehatan yang bisa
dijangkau
● Bermain peran cara merawat
● Rencana tindak lanjut keluarga, jadwal keluarga untuk
merawat pasien
Setelah ….. pertemuan klg SP. (tgl……….)
mampu :
● Evaluasi kemampuan keluarga
● Menyelesaikan kegiatan ● Latih keluarga merawat pasien
yang sudah dilakukan ● RTL keluarga/jadwal keluarga untuk merawat pasien
● Memperagakan cara
merawat pasien
Setelah ….. pertemuan klg SP. (tgl……….)
mampu :
● Evaluasi kemampuan keluarga
● Menyebutkan kegiatan ● Latih keluarga merawat pasien
yang sudah dilakukan ● RTL keluarga/jadwal keluarga untuk merawat pasien
● Memperagakan cara
merawat pasien dan
membuat RTL
Setelah ….. pertemuan klg SP. (tgl……….)
mampu :
● Evaluasi kemampuan keluarga
● Menyebutkan kegiatan ● Evaluasi kemampuan pasien
yang sudah dilakukan ● RTL keluarga :
● Melaksanakan follow Up - Follow up
rujukan - Rujukan
Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Rasional
Keperawata
n
Gangguan Setelah dilakukan Manajemen Observasi
persepsi tindakan keperawatan Halusinasi (I.09288) - Mengetahui
sensori selama …., Observasi perilaku yang
diharapkan gangguan - Monitor perilaku mengindikasikan
(D.0085) persepsi sensori: yang mengindikasi pasien
halusinasi halusinasi. mengalami
pendengaran dapat - Monitor isi halusinasi.
teratasi dengan halusinasi - Mengetahui isi
kriteria hasil: halusinasi
Terapeutik
Persepsi Sensori pasien.
(L.09083) Ekspektasi - Pertahankan
Terapeutik
: Membaik lingkungan yang
aman. - Lingkungan
Kriteria A T - Diskusikan yang aman dapat
Hasil perasaan dan memberikan rasa
Verbalisasi 2 4 respon terhadap nyaman pada
mendenfar halusinasi. pasien.
bisikan - Hindari perdebatan - Mengetahui
Perilaku 2 4 tentang validitas perasaan dan
halusinasi halusinasi respon pasien.
Melamun 2 4 - Memberikan rasa
Edukasi
Konsentras 2 4 saling percaya.
i - Anjurkan
Edukasi
memonitor sendiri
Kolaborasi
- Pemberian obat
antipsikotik dan
Minimalisasi
antiansietas akan
Rangsangan I.08241
memberikan
(SIKI 2018, hal. 233)
dampak
Observasi
ketenangan pada
- Periksa status
mental, status pasien.
sensori, dan tingkat
kenyamanan (misal
nyeri, kelelahan)
Terapeutik
- Diskusikan tingkat
Observasi
toleransi terhadap
beban sensori - Mengetahui
(misal bising, faktor yang
terlalu terang) meningkatkan
- Batasi stimulus rangsangan
lingkungan (misal sensori
cahaya, suara,
Terapeutik
aktivitas)
- Jadwalkan aktivitas - Untuk
harian dan waktu menimalkan
istirahat faktor lain yang
- Kombinasikan meningkatkan
prosedur/tindakan beban sensori
dalam satu waktu, - Memberikan
sesuai kebutuhan lingkungan yang
Edukasi - Ajarkan nyaman bagi
cara pasien
meminimalisasi - Dilakukan agar
stimulus (missal pasien memiliki
mengatur aktivitas
pencahayaan terjadwal
ruangan, sehingga
mengurangi gangguan
kebisingan, rangsangan
membatasi sensori dapat
kunjungan) diminimalkan
Kolaborasi Edukasi
- Dilakukan jika
pasien tidak
mampu
meminimalkan
stimulus yang
ada, sehingga
diberikan terapi
medik.
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Edukasi
Jelaskan konseku
ensi tidak mengh
adapi rasa bersal Agar pasien
ah dan malu mampu
Anjurkan mengu mengontrol
ngkapkan perasa cara
an yang dialami menurunkan
(mis. ansietas, m emosi
arah, sedih)
Anjurkan mengu
ngkapkan penga Untuk
laman emosiona membuat
l sebelumnya da pasien lebih
n pola respons y tenang
ang biasa digun
akan
Ajarkan penggun
aan mekanisme
pertahanan yang
tepat
Kolaborasi
Konseling
untuk
membantu
menyelesaikan
dan
mengontrol
suatu
permasalahan
dalam diri
seseorang
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Edukasi
1. Jelaskan
tujuan dan
prosedur
mobilisasi
2. Anjurkan
melakukan
mobilisasi dini
3. Ajarkan
mobilisasi
sederhana
yang harus
dilakukan
(mis: duduk di
tempat tidur,
duduk di sisi
tempat tidur,
pindah dari
tempat tidur
ke kursi)
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawata
n
Terapeutik
-supaya
1. Dengarkan keluarga
masalah, merasa
perasaan, dan dihargai
pertanyaan
keluarga -untuk
2. Terima nilai- memberikan
nilai keluarga rasa nyaman
dengan cara
yang tidak pada keluarga
menghakimi
-supaya klien
3. Diskusikan
rencana medis mendapatkan
dan perawatan perawatan
medis
4. Fasilitasi
pengungkapan -untuk
perasaan antara memberikan
pasien dan kenyamanan
keluarga atau pada keluarga
antar anggota dan klien
keluarga
5. Fasilitasi -
pengambilan
keputusan dalam
merencanakan
perawatan
jangka Panjang,
jika perlu
6. Fasilitasi
anggota
keluarga dalam
mengidentifikasi
dan
menyelesaikan
konflik nilai
7. Fasilitasi
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan,
dan peralatan
yang diperlukan
untuk
mempertahanka
n keputusan
perawatan
pasien
8. Bersikap sebagai
pengganti
keluarga untuk
menenangkan
pasien dan/atau
jika keluarga
tidak dapat
memberikan
perawatan
9. Hargai dan
dukung
mekanisme
koping adaptif
yang digunakan
Edukasi
1. Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala
2. Informasikan
fasilitas
perawatan
Kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
NIM : 221FK04034
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
-Pengurus klien
tampak lebih
faham mengatasi
klien ketika sedang
marah-marah
-Pengurus klien
memahami apa
yang telah di
informasikan
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
O:
- klien mampu
bernyayi dengan
lantang
- klien mampu
percaya diri
ketika bernyayi
A:
Masalah teratasi
P:
Lanjutkan SP 3
Gangguan persepsi Tanggal 22 februari 2023 22 Februari 2023
sensori: halusinasi
● Latih berbicara/bercakap S:
dengan orang lain saat
halusinasi muncul - Pengurus klien
● Masukan dalam jadwal mengatakan
kegiatan pasien halusinasi klien
kambuh tidak
terduga
- Pengurus klien
mengatakan akan
mengajak ngobrol
ketika klien
keliatan halusinasi
O:
- Pengurus klien
tampak memahami
apa yang telah
disampaikan dan
di ajarkan
A:
Masalah teratasi
P:
Lanjutkan SP 3
Kehilangan Tanggal 21 februari 2023 21 Februari 2023
● Menganjurkan S:
mengungkapkan perasaan
yang dialamui - Klien mengatakan
H: klien merasa sedih dan sedih atas kejadian
masa lalunya
kesepian semenjak
suaminya meninggal O:
- Klien tampak
mengulang
pembicaraan masa
lalunya
A:
Masalah belum
teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Gangguan Tanggal 21 februari 2023 21 februari 2023
mobilitas fisik
● Mengidentifikasi adanya S:
nyeri atau keluhan fisik
lainnya - Klien mengatakan
H: klien mengatakan nyeri pada kedua
kakinya nyeri tidak dapat kaki dan sudah
digerakan lama
O:
A:
- Masalah belum
teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
O:
- klien tampak
melakukan aktivitas
sendiri
A:
Masalah belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Memberikan
edukasi
kepada
keluarga
mengenai
fasilitas
kesehatan
yang tersedia
- Merujuk
keluarga
untuk
diberikan
terapi
keluarga