Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Rantai
Jurnal Rantai
p-ISSN 2656-6664
ABSTRAK
Stasiun yg paling berpengaruh dan sangat penting pada industri pengolahan kelapa sawit
salah satunya adalah stasiun boiler. Stasiun boiler pada industri kelapa sawit menghasilkan
tenaga uap atau steam yang berguna sebagai pembangkit listrikuntuk area pabrik dan tenaga
uap yang dihasilkan dipakai pada mesin sterilizer untuk merebus Tandan Buah Segar (TBS)
kelapa sawit. Pada stasiun boiler terdapat alat pendukung yaitu alat scraper incline fibre yang
berfungsi untuk mengangkut bahan bakar berupa fibre, alat angkut tersebut sangat
berpengaruh dan memiliki peran yang sangat vital pada mesin boiler. PT Ujong Neubok
Dalam termasuk salah satu perusahaan kelapa sawit penghasil Crude Palm Oil (CPO) dan
Palm Kernel (PK) memiliki stasiun boiler dengan mesin pengangkut yang berjenis scraper
dengan daya 1,5 kW dan putaran motor 1.200 RPM. Pada Tahun 2021 kerusakan pada alat
scraper incline fibre diketahui sebanyak 8 kali dan ini dianggap sebuah masalah. Seringnya
terjadi kerusakan pada alat scraper incline fibre yang sangat mengganggu kelancaran aktifitas
pengolahan minyak kelapa sawit dikarenakan scraper incline fibre merupakan penunjang
kerja pada mesin boiler. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kegagalan kerja
alat angkut scraper incline fibre pada mesin boiler untuk dasar penentuan tindakan perawatan
menggunakan metode FMEA. Dengan menggunakan FMEA pada alat angkut scraper incline
fibre di peroleh bagian yang sering bermasalah yaitu, rantai bucket putus, besi bucket patah,
bearing, rantai drop chain putus dan motor elektro hangus dengan nilai severity 8 hampir di
semua bagian, nilai occurrence 5 di bagian bucket putus, dan nilai detection 5 pada motor
elektro. Untuk nilai Risk Priority Number (RPN) pada mesin alat angkut scraper incline fibre
sebesar 160 pada motor elektro dan 96 pada rantai bucket putus.
Kata Kunci : Mesin Boiler, Scraper Incline Fibre, FMEA, Kerusakan Mesin
1
* Corresponding author: gaustamaputra@utu.ac.id
35
e-ISSN 2686-3545
p-ISSN 2656-6664
36
e-ISSN 2686-3545
p-ISSN 2656-6664
boiler. Terdapat bermacam jenis alat angkut produk menyebabkan terganggunya fungsi dari
yang digunakan pada stasiun boiler seperti jenis pada produk tersebut.
scraper, belt, dan screw dan lain-lain yang FMEA terdiri dari dua jenis, yaitu desain
digunakan untuk memindahkan bahan dengan FMEA dan proses FMEA. Desain FMEA
daerah lintasan horizontal, inklinasi, maupun adalah suatu prosedur untuk mengidentifikasi
kombinasi, namun yang digunakan di area bahwa bahan-bahan yang benar telah
mesin boiler di PT UND adalah alat angkut digunakan, untuk mencocokkan spesifikasi
berjenis scraper yang berfungsi mengangkut pelanggan, dan untuk memastikan bahwa
fibre kedalam boiler sebagai bahan bakar. [6] peraturan yang dikembangkan harus dipenuhi
sebelum menyelesaikan desain produk.
2.3. Perawatan Sedangkan proses FMEA berhubungan dengan
Perawatan adalah suatu kegiatan untuk produksi dan proses perakitan, di mana proses
memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta FMEA digunakan untuk mengidentifikasi
memperbaiki, melakukan penyesuaian atau beberapa potensi kegagalan yang dapat
penggantian yang diperlukan untuk disebabkan oleh proses produksi, mesin, dan
mendapatkan suatu kondisi operasi produksi metode produksi. Dengan kedua jenis FMEA
yang sesuai dengan perencanaan. Suatu hal tersebut, potensi masalah dapat dipelajari, cacat
yang sangat penting bagi suatu alat yang dapat secara akurat diketahui sebelum produk
betujuan untuk membuat suatu alat memiliki disampaikan kepada pelanggan, efek pada
ketersediaan yang tinggi agar dapat seluruh sistem dapat dipelajari, dan keputusan
melaksanakan fungsinya dalam proses produksi. yang tepat dapat di ambil dengan benar.
Perawatan pada suatu industri merupakan salah
satu faktor yang penting dalam mendukung
suatu proses produksi agar proses produksi
tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa
adanya hambatan sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada perkebunan itu sendiri.
Perawatan dapat mengarahkan pada tujuan
untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu
sistem sehinggan sistem tersebut dapat
menghasilkan out put sesuai dengan yang
diharapkan. Perawatan terdiri dari dua jenis
yaitu perawatn yang terencana dan perawatan
yang tidak terencana.[7] Gambar 1. Metode FMEA (Failure Mode and Effect
Analysis) [9]
2.4. Failure Modes Effect Analysis
(FMEA) Tabel 1. Rating Severity (S)
FMEA adalah sebuah metode untuk Rating Kriteria
memeriksa penyebab cacat atau kegagalan yang The defect does not affect the quality (Bentuk
terjadi selama produksi, mengevaluasi prioritas 1 kegagalan tidak mempegaruhi kualitas) tidak
2 menimbulkan dampak yang begitu berarti
risiko, dan membantu menentukan tindakan atau dapat diabaikan.
yang tepat untuk menghindari masalah yang Very low and Low (Kegagalan berpengaruh
diidentifikasi [8]. FMEA digunakan secara luas 3 ringan). Menimbulkan dampak yang sangat
dalam peningkatan mutu dan alat penilaian 4 kecil dan memerlukan biaya perbaikan yang
risiko di industri manufaktur. Alat ini rendah
menggabungkan pengetahuan manusia dan Transitory (Kegagalan yang menimbulkan
5 sedikit kesulitan).
pengalaman untuk (1) mengidentifikasi potensi
kegagalan yang dikenal atau mode dari suatu Avarage (Kegagalan menyebabkan kualitas
6
produk atau proses, (2) mengevaluasi kegagalan produk sedikit terpengaruh)
suatu produk atau proses dan efeknya, (3) Significant (Kegagalan berdampak
7 signifikan). Perlu adanya sedikit perbaikan
membantu perekayasa untuk melakukan
produk atau sistem.
tindakan perbaikan atau tindakan preventif, dan High (Kegagalan yang terjadi memiliki
(4) menghilangkan atau mengurangi 8 dampak yang tinggi) Perbaikan yang
kemungkinan terjadi kegagalan. Mode dilakukan menggunakan biaya besar
kegagalan merupakan suatu kecacatan maupun Very High (Kegagalan yang terjadi
kegagalan dalam suatu desain yang mana 9 mempengaruhi kelayakan dan kegunaan
kondisi diluar batas spesifikasi yang telah produk atau sistem).
ditetapkan, atau perubahan yang terjadi pada 10 Product Rejection (Kegagalan yang terjadi
37
e-ISSN 2686-3545
p-ISSN 2656-6664
38
e-ISSN 2686-3545
p-ISSN 2656-6664
pada rutinitas. Faktor-faktor penyebab utama kendor. Untuk menghitung Keausan pada rantai
yang berpengaruh terhadap kualitas pada menggunakan rumus:
fishbone diagram terdiri dari 5M + 1E yaitu V=kxLxF
machine (mesin), man (manusia), method H
(metode), material (bahan), measurement Dimana :
(pengukuran), dan environment (lingkungan). V = Volume Keausan (m3)
Faktor-faktor tersebut berguna untuk K = koefisien keausan
mengelompokkan jenis akar permasalahan ke F = Beban (N)
dalam sebuah kategori.
L = Jarak lintas Rantai (m)
Pada Fishbone diagram ada faktor-faktor
yang dapat menimbulkan masalah. Terdapat
H = Kekerasan bahan Rantai (Pa)
enam faktor yaitu 5M + 1E dituliskan pada
bagian tulang ikan dan permasalahan yang ingin 2. Umur Pakai Rantai
diketahui penyebabnya terletak pada bagian Umur pakai (life time) pada scraper (rantai)
kepala ikan. Faktor-faktor yang terdapat pada dipengaruhi oleh kualitas dan perlakuan
tulang ikan memiliki akar permasalahan terhadap rantai tersebut, yaitu pemasangan,
tersendiri, dengan adanya Fishbone diagram pelumas (gemuk), kondisi jalan berlubang, geram
dapat mengetahui akar permasalahan dengan kotoran atau air, dan beban berlebih.
mudah. Langkah-langkah membuat Fishbone Untuk menghitung umur pakai scraper (rantai)
diagram adalah sebagai berikut [13]: yaitu:
1. Menyepakati pernyataan masalah.
Penyataan masalah diinterprestasikan
sebagai “effect” atau secara visual dalam
fishbone seperti “kepala ikan”. Dimana :
2. Identifikasi semua kategori-katagori.
buat garis diagonal yang menjadi “cabang”. L10 = Umur bantalan dengan keandalan 90% (juta
Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari
masalah yang ditulis. Sebab ini putaran)
diinterpretasikan sebagai “cause”, atau C = Basic load system (kN)
secara visual dalam fishbone seperti “tulang
ikan”. Gunakan panah yang lebih kecil P = Beban ekuivalen dinamis (kN)
untuk menjelaskan akar permasalahan
sehingga menjadi lebih detail. p = Konstanta untuk bantalan bola (p = 3),
3. Menemukan sebab-sebab potensial dengan
cara brainstorming. bantalan roll
Tentukan bersama-sama di mana sebab
tersebut harus ditempatkan dalam diagram
Karena beban ekuivalen dinamis belum diketahui,
fishbone, yaitu tentukan di bawah kategori maka perlu dilakukan perhitungan beban ekuivalen
yang mana gagasan tersebut harus
ditempatkan, dinamis, dengan menggunakan rumus di bawah
4. Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab
(Endah, 2016)..
yang paling mungkin.
Setelah setiap kategori diisi carilah sebab P = X.Fr + Y.Fa
yang paling mungkin di antara semua sebab-
sebab dan sub-subnya. Dimana :
P = Beban ekivalen dinamis (kN)
Keausan Dan menentukan Umur Rantai.
1. Keausan Rantai X= faktor beban radial
Keausan yang telah dikenal sekitar 50
Fr = beban radial (kN)
tahun lebih yaitu hilangnya bahan dari
suatu permukaan atau perpindahan bahan Y = faktor beban aksial
dari permukaannya ke bagian yang lain
Fa = beban aksial (kN)
atau bergeraknya bahan pada suatu
permukaan. Definisi lain tentang keausan
yaitu sebagai hilangnya bagian dari
permukaan yang saling berinteraksi yang
terjadi sebagai hasil gerak relatif pada
permukaan sehingga menyebabkan rantai
39
e-ISSN 2686-3545
p-ISSN 2656-6664
3 Metode Penelitian
Tabel 5. Data Kegagalan Mesin Alat Angkut PKS
3.1. Lokasi dan waktu penelitian
Ujong Neubok Dalam
Penelitian ini dilaksanakan di PT Ujong Jumlah
Neubok Dalam yang berlokasi di Desa Ujong No. Mesin
Kegagalan
Lamie, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Fuel distribution conveyor
Nagan Raya. Penelitian dilaksanakan pada 1 4
double deck
Bulan Desember Tahun 2021 2 Fibre dan Shield Conveyor 3
41
e-ISSN 2686-3545
p-ISSN 2656-6664
42
e-ISSN 2686-3545
p-ISSN 2656-6664
43