You are on page 1of 20

MAKALAH

KONSEP DASAR MATEMATIKA SD GEOMETRI

(TITIK, GARIS,SUDUT,BIDANG)

Disusun Oleh:

KELOMPOK 7 KELAS 1K

1. Tria Apriyani 2022.143.403

2. Isnatun Triani 2022.143.407

3. Vivit Alfiva 2022.143.425

4. Lala Melinda 2022.143.435

Dosen Pengampu : Sunedi M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Geometri (Titik,
Garis, Sudut, Bidang) dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar


Matematika SD. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sunedi M.Pd
selaku guru Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika SD. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................................4

C. Tujuan..................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5

A. Titik.....................................................................................................................5

B. Garis....................................................................................................................5

C. Bidang..................................................................................................................6

D. Sudut....................................................................................................................6

BAB III PENUTUP..............................................................................................20

A. Kesimapulan......................................................................................................20

B. Saran..................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geometri adalah cabang ilmu tertua dalam matematika, yang merupakan


studi tentang geometris, seperti segitiga, lingkaran, oval, persegi, persegi panjang,
jajaran genjang, belah ketupat, bola, kerucut, silinder, piramida, prisma, belahan,
dan lain-lain. Mempelajari geometri menyediakan banyak keterampilan dasar dan
membantu untuk membangun kemauan berpikir logika, penalaran analitis, dan
pemecahan masalah. Geometri memungkinkan kita untuk memahami ruang dalam
sebuah kehidupan nyata yang membantu siswa dalam memahami konsep-konsep
yang lebih baik. Geometri memiliki banyak praktik penggunaan, dari yang paling
dasar sampai perkembangan teknologi yang semakin berkembang

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu titik?


2. Apa itu garis?
3. Apa itu sudut?
4. Apa itu bidang?

1.3 Tujuan

Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat:

1. Menentukan titik.
2. Menentukan garis.
3. Menentukan bidang.
4. Menghitung sudut.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. TITIK

Dalam “dunia menulis” titik merupakan tanda yang digunakan untuk


mengakhiri sebuah kalimat, sedangkan dalam “dunia matematika” titik merupakan
sesuatu yang punya kedudukan, tetapi titik tidak punya ukuran. Sama seperti
dalam dunia menulis, dalam dunia matematika titik direpresentasikan dengan
sebuah noktahn”.”. Hanya saja dalam dunia matematika titik diberi nama dengan
menggunakan huruf kapital seperti A, B, atau C, dan seterusnya. Pada gambar
dibawah ini diperlihatkan dua buah titik, yaitu titik B dan titik Q.

B. GARIS

Garis merupakan suatu himpunan titik-titik yang anggotanya terdiri dari


lebih satu buah titik. Dan titik-titik tersebut berderet kedua arah yang berlawanan
hingga jauh tak terhingga. Adapun model ataupun representasi suatu garis
misalkan seperti seutas benang atau juga tali lurus yang bisa diperpanjang pada
kedua arah yang berlawanan hingga jauh tak terhingga. Garis hanya memiliki
ukuran yang panjang, berbeda dengan titik yang diberikan nama menggunakan
satu buah dari huruf kapital, tetapi garis diberi nama dengan menggunakan sebuah
huruf kecil seperti g, h, k dan juga seterusnya ataupun dua buah huruf kapital
masilkan AB, AC, BC, dan seterusnya.

5
C. BIDANG

Bidang adalah himpunan garis-garis yang anggotanya terdiri dari lebih


dari satu buah garis. Model sebuah bidang adalah permukaan sebuah kertas yang
dapat diperlebar ke semua arah. Bidang mempunyai ukuran panjang dan lebar
serta diberi nama dengan menyebutkan titik-titik sudut dari bidang tersebut atau
memakai huruf α (alfa), β (beta), γ (gamma), dan seterusnya. Pada gambar
dibawah ini diperlihatkan dua buah bidang, yaitu bidang α dan bidang ABCD.

D. SUDUT

1. Pengertian Sudut

Sudut merupakan daerah yang dibentuk oleh perpotongan dua garis (sinar)
yang memiliki titik pangkal yang sama (behimpit). Sudut disimbolkan dengan
tanda “” (dibaca sudut).

Contoh:

6
Garis AB dan CD merupakan dua buah garis yang saling berpotongan. Sudut
dapat ditulis dengan satu huruf kapital atau tiga huruf kapital.

Contoh:

A • Nama Sudut di samping adalah ABC atau CBA

• B disebut titik sudut

B C • Sinar BA dan sinar BC disebut kaki-kaki sudut

2. Jenis-jenis Sudut

a. Sudut Siku-siku

Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90.

b. Sudut Lancip

Sudut lancip adalah sudut yang besarnya kurang dari 90.

c. Sudut Tumpul

7
Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya lebih dari 90 tetapi kurang dari 180.

d. Sudut Berpelurus

e. Sudut Refleksi

f. Sudut Lingkaran
Sudut lingkaran adalah sudut yang besarna 350.

3. Relasi Sudut

a) Berpelurus/Suplimen
Adalah dua sudut yang jumlah sudutnya 180 dalam contoh tampak bahwa sudut
m suplemen dari sudut n.
Sebab besar sudut m + sudut n = 180.

8
b) Sudut Komplemen
Adalah dua sudut yang apabila dijumlahkan = 90.
a + b = 90

c) Sudut Bertolak Belakang


Sudut yang bertolak belakang besar sudutnya akan sama.
AED = BEC
AEB = DEC
Sudut bertolak belakang terjadi jika dua garis lurus saling berpotongan dalam satu
titik.

d) Sudut Sehadap

Besar dua sudut yang menghadap ke arah yang sama, maka besar sudut akan
sama. Maka:

9
A1 = B1
A2 = B2
A3 = B3
A4 = B4

e) Sudut Berseberangan Luar


Sudut yang bersebarangan luar besar sudutnya pasti sama.
A1 = B1
A2 = B2

 A1 adalah sudut yang berseberangan luar dengan B3 maka besar sudutnya pasti
sama.
 A4 dan B2 adalah sudut yang berseberangan luar maka besar sudutnya pasti
sama.
f) Sudut Berseberangan Dalam
Besar dua sudut yang menghadap kearah yang sama, maka besar sudut akan sama.
Maka:
A2 = B4
A3 = B1

 A2 dan B4 adalah sudut yang berseberangan dalam maka besar sudutnya sama.

10
 A3 dan B1 adalah sudut yang berseberangan dalam maka besar sudutnya pasti
sama.

4. Besar dan Satuan Sudut

Besar sudut adalah besar daerah yang dibatasi oleh dua sinar yang
berhimpit pangkalnya.

Untuk mencari besar sudut pada suatu gambar dapat menggunakan busur
derajat sedangkan satuan sudut yang biasa dipakai adalah derajat atau radian.
Besar sudut dalam putaran adalah sebagai berikut:

 Besar sudut 1 putaran adalah 360


1 1
 Besar sudut putaran 180, atau × 360 = 180
2 2
1 1
 Besar sudut putaran 120, atau × 360 = 120
3 3
1 1
 Besar sudut putaran 90, atau × 360 = 90
4 4
1
 Besar sudut putaran 270, atau - × 360 = 270
5

5. Sudut pada Jam

Pada penulisan jam ternyata juga memanfaatkan lingkaran. Dan lingkaran itu
dibagi menjadi 12 bagian sama besar. Dan besar sudut putaran penuh adalah 360.

Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa: besar sudut antara bilangan
pada jam yang satu dengan yang lainnya adalah:

360
= 30
12

Contoh:

a. Pada gambar di bawah menunjukkan pukul 03.00 atau pukul 15.00.

11
Berapa sudut yang dibentuk oleh jam tersebut?

i. Sudut terkecil: 3 × 30 = 90


ii. Sudut terbesar: 9 × 30 = 270

b. Pada gambar di bawah menunjukkan pukul 12.30.

Berapa sudut yang dibentuk oleh jam tersebut?

1
Pukul 12.30 terdapat 5 bagian
2

1
5 × 30 = 165
2

c. Pada gambar di bawah menunjukkan pukul 02.25!

Berapa sudut terkecil yang dibentuk jam tersebut?

= 2 jam + 25 menit

25
= 2 jam + [ ] jam
60

25
= (2 × 30) + [ × 30 ]
60

= 60 + 12,5

= 72,5

6. Besar Sudut pada Bangun Datar


a. Pada Segitiga
Jumlah sudut-sudut pada bangun segitiga adalah 180.
a) Segitiga Sama Sisi

12
Pada gambar disamping ini ketiga sisinya sama
panjang sehingga besar ketiga sudutnya sama.

b) Segitiga Sama Kaki

Pada segitiga sama kaki besar B dan C


adalah sama yaitu:

180−30
= 75
2

Pada segitiga disamping ini jika besar B =


70 maka besar C adalah 70 sedang besar
A adalah

A = 180 - (2 × 70)

= 180 - 140

= 40

Jadi besar A = 40

c) Segitiga Siku-siku

13
Pada segitiga siku-siku besar B adalah 90.

Maka besar C adalah ....

C = 180 - (B + A)

= 180 - (90 + 30)

= 180 - 120

= 60

Pada segitiga siku-siku sama kaki, A dan C


sama besar, jadi:

A = C = (180 - 90) : 2

= 90 : 2

= 45

b. Pada Segiempat

360
Besar setiap sudutnya = 180 -
n
360
= 180 -
4
= 180 - 90
= 90
c. Trapesium

14
Jumlah sudut pada segiempat di atas adalah 360

Pada trapesium di atas A dan D adalah sudut siku-siku 90

Jika: B = 130, maka:

C = 360 - (90 + 90 + 130)

= 360 - 310

= 50

Pada trapesium sama kaki di atas besar A = B dan besar C = D.

Jika D = 70, maka besar A, B, dan C adalah:

C = D = 70

A = B = (360 - (C + D)) : 2

= (360 - (70 + 70)) : 2

= (360 - 140) : 2

= 220 : 2

15
= 110

d. Belah Ketupat

Sudut-sudut yang berhadapan besarnya sama, maka:


A = C
D = B
Dan A = B + C + D = 360
Jika sudut A pada belah ketupat di atas besarnya 70, maka besar D adalah:
360−(2× 70)
D =
2
220
=
2
= 110

e. Jajaran Genjang

Pada jajar genjang, besar sudut-sudut yang saling berhadapan sama besar, yaitu:
A = C dan B = D.
Jika A = 60, maka besar tiga sudut yang lain adalah
A = C = 60
B = D = (360 - (A + C)) : 2

16
= (360 - (60 + 60)) : 2
= (360 - 120) : 2
= 240 : 2
= 120

7. Mencari Sudut dengan Cepat

Rumus:

(n−2)×180
n

a) Segitiga Sama Sisi

Maka besar setiap sudutnya:

( 3−2 ) ×180 ° 180


= = 60
3 3

b) Persegi (Segi Empat Sama Sisi)

Maka besar setiap sudutnya:

( 4−2) ×180 2× 180


=
4 4

360
=
4

= 90

c) Segilima Sama Sisi

17
Maka besar setiap sudutnya:

(5−2)×180 3× 180
=
5 5

540
=
5

d) Segienam Sama Sisi

Maka besar setiap sudutnya:

(6−2)× 180 4 × 180


=
6 6

720
=
6

e) Segidelapan Sama Sisi

Maka besar setiap sudutnya:

(8−2)×180 6 ×180
=
8 8

1080
=
8

18
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Dalam “dunia menulis” titik merupakan tanda yang digunakan untuk


mengakhiri sebuah kalimat, sedangkan dalam “dunia matematika” titik merupakan
sesuatu yang punya kedudukan, tetapi titik tidak punya ukuran.

Garis hanya memiliki ukuran yang panjang, berbeda dengan titik yang
diberikan nama menggunakan satu buah dari huruf kapital, tetapi garis diberi
nama dengan menggunakan sebuah huruf kecil seperti g, h, k dan juga seterusnya
ataupun dua buah huruf kapital masilkan AB, AC, BC, dan seterusnya.

Bidang adalah himpunan garis-garis yang anggotanya terdiri dari lebih


dari satu buah garis.

Sudut merupakan daerah yang dibentuk oleh perpotongan dua garis (sinar)
yang memiliki titik pangkal yang sama (behimpit).

2. SARAN

Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak


kekeliruan dan kekurangan dalam hal penulisan dan penyusunannya masih jauh
dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saya menantikan saran dan kritikan yang
sifat aslinya membangun untuk pembuatan makalah selanjunya. Dan kami juga
mengharapka mudah-mudahan makalah ini bermanfaat.

19
DARTAR PUSTAKA

Febriani Rotua Manullang, M.Pd. 2019. Konsep Dasar Matematika SD Untuk PGSD.
Jakarta : KENCANA.

20

You might also like