Gluten merupakan protein utama dalam tepung terigu yang terdiri dari gliadin (20 - 25 %) dan glutenin (35 – 40 %). Sekitar 30 % asam amino gluten adalah hidrofobik dan asam-asam amino tersebut dapat menyebabkan protein mengumpul melalui interaksi hidrofobik serta mengikat lemak dan substansi non polar lainnya. Gluten dapat ditemukan pada gandum, gandum hitam, dan jelai. Diantara ketiga sumber tersebut gandumlah yang memiliki kandungan gluten tertinggi. Pada pembuatan adonan yang mengalami pemanasan, gluten memiliki kemampuan sebagai bahan yang dapat membentuk adhesive (sifat lengket), cohesive mass (bahan-bahan dapat menjadi padu), films, dan jaringan 3 dimensi. Penggunaan gluten dalam industri roti untuk memberi kekuatan pada adonan, mampu menyimpan gas, membentuk struktur, dan penyerapan air. Gluten juga digunakan untuk tujuan formulasi, binder,dan bahan pengisi. Gluten biasanya juga digunakan sebagai bahan olahan daging imitasi terutama daging bebek imitasi untuk hidangan vegetarian dan vegan. Gluten lebih banyak terkandung didalam tepung roti jika dibandingkan dengan kandungan gluten yang ada di tepung kue (Makfoeld dkk, 2002).
2.2. Karakteristik, Komponen dan Struktur Gluten
Gluten adalah campuran amorf (bentuk tak beraturan) dari protein yang terkandung bersama pati dalam endosperma beberapa serealia, terutama gandum, gandum hitam, dan jelai. Dari ketiganya, gandumlah yang paling tinggi kandungan glutennya. Kandungan gluten dapat mencapai 80 % dari total protein dalam tepung, dan terdiri dari protein gliadin dan glutenin. Gluten mengandung komponen protein yang disebut peptida. Gluten membuat adonan kenyal dan dapat mengembang karena bersifat kedap udara. Efek kenyaldan mengembang tersebut dihasilkan ketika tepung dicampurkan dengan air. Protein gluten akan membentuk jaringan-jaringan yang lengket dengan konsistensi seperti lem (Djie, 2019). 4
2.3 Manfaat Gluten
Gluten berperan sebagai lem yang membantu menjaga makanan tetap menempel dan menjaga bentuk makanan. Gluten kaya akan zat besi, mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2, menurunkan resiko penyakit jantung, menurunkan resiko kanker kolorektal, serta tinggi protein dan rendah lemak (Husniati dkk, 2015).
2.4 Daya Serap Air
Daya serap air adalah kemampuan tepung untuk menyerap (menyimpan) air. Daya serap air merupakan salah satu sifat tepung terigu yang dapat mempengaruhi hasil dari pembuatan suatu produk dari tepung terigu. Daya serap air pada gluten memiliki batasan biasanya berkisar antara 61,3 - 66,2 %. Pada saat penambahan air telah melebihi batasan dari kemampuan gluten, maka matriks gluten akan terpecah sehingga adonan akan menjadi lemah dan menjadi lengket sehingga sulit untuk ditangani (Hidayat, 2009).