You are on page 1of 11
PEDOMAN OPPE ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION KOMITE MEDIK RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Be KEMENTERIAN KESEHATAN RI @ vA DIREKTORAT JENDRAL PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT JIWA Dr.SOEHARTO HEERDJAN Jin Prof DR. Latumenten No.1, Jakarta 11460 Tip 021-682841 -43. Fax: 021-5682842 KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS JIWA Dr.SOEHARTO HEERDJAN NOMOR : HK.02.03/XXIV.1/ 59t0 12022 TENTANG PEDOMAN OPPE RUMAH SAKIT JIWA Dr.SOEHARTO HEERDJAN DIREKTUR UTAMA Menimbang =: a, Bahwa dalam ~—rangka_~—meningkatkan —_kualitas, penyelenggaraan pelayanan yang bermutu di rumah sakit, maka perlu Pedoman OPPE RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta; b. _ Bahwa berdasarkan butir (a) tersebut diatas, pertu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Mengingat : 1, Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 2. Undang-Undang RI Nomor © 36 Tahun 2009 tentang kesehatan; 3. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2004 tentang Rumah Sakit; 4. Undang-Undang RI Nomor 18Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa; 5. Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 2014 tentangTenaga Kesehatan; 7. Peraturan Pemerintah RI No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal 8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 252/Menkes/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta; 9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 290/MENKES/PERIIII/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran; Menetapkan Kesatu Kedua 10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran; 11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang ‘Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; 12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. Kp.03.03/Menkes/473/2020 tentang Pengangkatan Direktur Utama RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG PEDOMAN OPPE Pedoman OPPE, sebagai acuan dalam memberikan pelayanan di RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan. : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari temyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Salinan Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dipergunakan seperlunya. Ditetapkan di Jakarta. Pada tanggal 25 Oktober 2022 Direktur Utama dr. Desmiarti, Sp.KJ., MARS DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA NOMOR : HK.02.03/XXIV.1/ 63} 2022 TANGGAL 25 OKTOBER 2022 TENTANG PEDOMAN OPPE RUMAH SAKIT JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA, Direktur Utar ie dr. Desmiarti, Sp.KJ., MARS ——————— KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan ridho-Nya Pedoman Ongoing Professional Practice Evaluation/ OPPE RSJ Soeharto Heerdjan telah direvisi dan tersusun. Program ini dimaksudkan untuk membantu kelancaran operasional rumah sakit demi menjalankan tata kelola klinis yang baik. Program kerja ini akan menjadi acuan kegiatan Komite Medik RSJ Soeharto Heerdjan. Pedoman layanan OPPE komite medis ini disusun sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Kesehatan no 755 tahun 2011 tentang penyelenggaraan Komite Medis. Kami berharap agar pedoman OPPE ini dapat terlaksana dan terselenggara dengan baik berdasarkan aturan dan standar yang telah ditetapkan. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membentu perencanaan pedoman layanan ini. | | Jakarta, 25 Januari 2022 Ketua Komite Medik tM dr. Ayesha Devina, SpKJ NIP, 197503092009122003 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. 1.1 Pengertian Penilaian Kinerja Staf Medis ... 1.2 Evaluasi praktik profesional 1.3 Evaluasi Praktik Profesional Berkelanjutan (On Going Professional Practice Evaluation (OPPE).... 3 14 Evaluasi Praktik Profesional Terfokus (Focused Professional Practice Evaluation (FPPE).. Il, RUANG LINGKUP IL1 Latar Belakang. 11.2 Maksud dan Tujuan Penilaian Berkelanjutan Kinerja Staf Medis 1.3 Ruang Lingkup Penilaian Berkelanjutan Kinerja Staf Medis il! Landasan Hukum Ill. TATALAKSANA... llL1, BAHAN DAN PEDOMAN ..... WL2, TEKNIS PELAKSANAAN ‘ 11.2.1 Pengumpulan Data , Il.2.2 Pengolahan Data IL3,. STANDAR PENILAIAN KINERJA STAF MEDIS RSJ SOEHARTO HEERDJAN ..... | | DEFINISI 1.1 PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA STAF MEDIS Penilaian kinerja staf medis dilakukan melalui evaluasi terus-menerus, tethadap kualitas dan keamanan asuhan klinis yang diberikan oleh setiap staf medis fungsional Penilaian dilakukan oleh komite medik (sudkorite mutu profesi), yang berkolaborasi dengan Direktur Pelayanan Medis, Keperawatan dan Penunjang, Subkomite Etik dan dDsiplin, Subkomite Kredensial, Mitra Bestari (jika diperlukan) 1.2 Evaluasi praktik profesional Evaluasi Praktik profesional, terdiri atas’ 121 Evaluasi Praktik Profesional Berkelanjutan (On Going Professional Practice Evaluation (OPPE)) 122 Evaluasi Praktk Profesional Terfokus(Focused Professional Practice Evaluation (FPPE)) 1.3 Evaluasi Praktik Profesional Berkelanjutan (On Going Professional Practice Evaluation (OPPE)) Maksud dan tujuan OPPE adalah sebagai sarana mengevaluasi kinerja staf medis secara berkelanjutan, 14 Evaluasi Praktik Profesional Terfokus (Focused Professional Practice Evaluation (FPPE)) FPPE melibatkan pemantauan lebih spesifik dan waktu terbatas. I. RUANG LINGKUP II, Latar Belakang RSJ Soeharto Heerdjan merupakan sarana pelayanan Kesehatan masyarakat yang mutlak diperlukan pada suatu daerah, dalam rangka menamin terpenuhnya kebutuhan Kesehatan masyarakat. Dalam menalankan fungsinya, tumah sakit diarahkan oleh suatu undang-undang untuk menamin kualitas, mutu, gan keamanan rumah sakit tersebut Praktik profesional adalah salah satu elemen yang diperhatikan dalam Menjmin mutu pelayanan rumah sakit. Hal ini sesuai dengan UU RS pasal 29: 4 Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit; b. Membuat, melaksanakan, dan menaga standar mutu pelayanan kesdehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien Mengingat dampak yang begitu besar terhadap rumah sakit, maka hal ini pada akhirnya menuntut pihak manajemen (Direktur RSJ Soeharto Heerdjan) untuk mengetahui kemampuan dokter yang bekera di rumah sakit yang dipimpinnya dengan penilaian secara berkala. 11.2 Maksud dan Tujuan Penilaian Berkelanjutan Kinerja Staf Medis Maksud dan tujuan penilaian kinerja staf medis adalah: |. Ada proses terstandar, minimal setahun sekali, data per dokter yang relevan di review oleh kepala unit kerja/panitia tertentu. Dalam hal ini di RSJ Soeharto Heerdjan diolah oleh Komite Medik (subkomite mutu & profesi) . Tujuan review agar RS dapat mengidentifikasi kecenderungan praktik profesional yang berdampak pada kualitas dan keselamatan pasien. Data hasil evaluasi dapat digunakan sebagai: i 1. Sebagai bagian dari upaya untuk memantau kompetensi profesional 2../ Untuk mengidentifikasi area guna kemungkinan peningkatan kerja 3. Untuk menggunakan data obyektif dalam keputusan mengenai kelanjutan kewenangan Klinik ' 113 Ruang Lingkup Penilaian Berkelanjutan Kinerja Staf Medis 1, Ruang lingkup kinerja staf medis meliputi penilaian pencapaian hasil pejaksanaan dan pemeriksaan kesehatan, dan mutu pelayanan di RSJ Soeharto Heerdjan. Penilaian tehadap kegiatan upaya kesehatan merupakan suatu kewajiban. Penilaian diselenggarakan melalui pelayanan dan pemeriksaan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh staf medis, dengan tetap mengacu pada kebijakan di RSJ Soeharto Heerdjan. 11.4 Landasan Hukum UU Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit. UU RS pasal 13 (3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja sesuai dnegan Standar profesi, Standar pelayann rumah sakit, Standar prosedur operasional yang berlaku, Etika profesim Menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien UU PK pasal 44: Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi TIL, TATALAKSANA 11,1 BAHAN DAN PEDOMAN Bahan yang dapat dipakai pada penilaian kinerja staf medis adalah dari: Grafik review berkala: data pasien dirawat, data tindakan/prosedur - _ Referensi dari pengawas (proctors) atau dari pengamat pertama - kritik dan saran pasien (complain) - Aduan-malpraktik - _ Kejadian sentinel - © Data monitor kinerja/indikator Mohitoring pelayanan: '* Monitoring terhadap teknik diagnostik dan pengobatan: audit rekam medis, kepatuhan terhadap SPO ‘+ Monitoring kualitas Klinis: data morbiditas dan mortalitas, - Jumlah pasien rawat inap/rawat jalan Jumlah operasi/prosedur - Observasi langsung: kepatuhan terhadap kebijakan/SPO, contoh diSKP, output asuhan medis - Monitoring terhadap teknik diagnostik dan pengobatan: sesuai dengan CP/PPK = Monitoring kualitas klinis: outcome dan komplikasi - _ Diskusi/survey dnegan seawat lainnya - SMS/pendaduan keluhan pasien T Pedoman penilaian kinerja didapatkan dari hasil rapat komite medik, yang . disesuaikan dengan ketentuan akreditasi KARS versi tahun 2012. Pedoman harus diketahui dan disetujui oleh Direktur RSJ Soeharto Heerdjan. 111.2 TEKNIS PELAKSANAAN Teknis pelaksanaan penilaian kinerja staf medis RSJ Soeharto Heerdjan sebagaimana berikut di bawah ini: 1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan dengan koordinasi dari tiap unit ruangan/instalasi yang berkaitan, absensi, dan dari data rekam medis. 111.22 Pengolahan Data Data yang didapat diolah dalam bentuk: angka/presentase/dan atau grafik. M3. STANDAR PENILAIAN KINERJA STAF MEDIS RSJ SOEHARTO HEERDJAN Evaluasi praktek professional, terdiri atas: a Evaluasi praktik professional berkelanjutan (On Going Professional Practice Evaluation (OPPE)) Maksud dan tujuan OPPE adalah sebagai sarana mengevaluasi kinerja staf medis secara berkelanjutan untuk tiga alasan: 1, Sebagai bagian dari upaya untuk memantau kompetensi staf medis 2, Untuk mengindentifikasi area guna kemungkinan peningkatan kinerja staf medis 3. Untuk menggunakan data obyektif dalam keputusan mengenai kelanjutan kewenangan klinik staf medis. Pengukuran data kinerja staf medis untuk menjadi dasar rekredensialing dan peningkatan kerja staf medis |. Perawatan pasien — praktisi memberikan asuhan pasien dengan kasih, tepat "dan efektif untuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan ' penyakit dan pelayanan sampai akhir hayat. 2 Pengetahuan medis/klinis — dalam ilmu-ilmu biomedis, kiinis dan sosial seria penerapan pengetahuan kedalam asuhan pasien dan pendidikan orang- orang lainnya. 3. Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek - menggunakan bukti ‘dan metode ilmiah untuk investigasi, evaluasi dan peningkatan praktik asuhan pasien, 4. Keterampilan hubungan antar manusia/interpersonal dan komunikasi yang akan memampukan dan menjaga hubungan profesional dengan pasien, keluarga dan anggota tim kesehatan lain. ru 5. Profesional terpancar dalam komitmen untuk secara terus me! k_etih haman_dal ni n sional raktek-prab kepekaan terhadap keragaman dan sikap tanggungjawab terhadap pasien, profesinya dan masyarakat 6 Praktek berbasis sistem — melalui pemahaman terhadap konteks dan sistem dimana pelayanan kesehatan diberikan. ». Evaluasi Praktek Profesional Terfokus (Focused Professional Practice Evaluation (FPPE)) FPPE melibatkan pemantauan lebih spesifik dan waktu terbatas. Evaluasi praktek professional dilakukan dalam tiga situasi: 1. Saat awal dokter diberikan RKK 2. Ketika ada tambahan kompetensi baru diminta 3. Adanya terdentifikasi adanya ketidak sesuaian kinerja dokter (triger) Jangka waktu FPPE tidak ditentukan . RS dapat memilih periode waktu untuk setiap episode FPPE. Data bisa setiap bulan, setiap tiga bulan, atau setiap enam bulan. | proses FPPE harus: |. Secara jelas didefinisikan dan didokumentasikan dengan kriteriatertentu dan rencana pemantauan, 2. Jangka waktu yang tetap 3, Memiliki langkah-langkah yang telah ditentukan atau kondisi untuk kinerja yang dapat diterima

You might also like