Professional Documents
Culture Documents
Resume Makalah Marzuki
Resume Makalah Marzuki
NAMA: MARZUKI
JAMBI
A.Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling (BK)
Berkenaan dengan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, Arifin dan Eti Kartikawati
(1994) menjabarkan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling ke dalam empat bagian, yaitu:
1. Prinsip-prinsip umum,
2. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu atau peserta didik,
3. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing,
4. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi
bimbingan dan konseling.
Prinsip-prinsip yang akan dibahas dapat ditinjau dari prinsip-prinsip secara umum, dan
prinsip-prinsip khusus. Prinsip-prinsip khusus adalah prinsip-prinsip bimbingan yang
berkenaan dengan sasaran layanan, masalah klien atau permasalahan individu, program
layanan, dan prinsip-prinsip perkembangan pelaksanaan pelayanan. Berikut merupakan
penjelasan dari prinsip-prinsip umum atau khusus dari bimbingan dan konseling.
Ada beberapa prinsip-prinsip umum dalam bimbingan dan konseling. Prinsip ini saling
berhubungan antara satu sama lain, yaitu:
Bimbingan ini berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu, perlu diingat
bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segala aspek kepribadian
yang unik dan ruwet. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan individu tersebut tumbuh
dan berkembang serta pengalaman-pengalaman.
Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual daripada individu-individu yang
dibimbing, dan bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
Masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah harus diserahkan pada individu atau
lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan
oleh individu yang dibimbing.
Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan program pendidikan di sekolah yang
bersangkutan.
Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki
keahlian dalam bidang bimbingan.
Terhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian yang teratur.
Dalam lapangan operasional bimbingan dan konseling, sekolah merupakan lembaga yang
wajah dan sosoknya sangat jelas. Di sekolah pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan
dapat tumbuh dan berkembang dengan amat baik. Mengingat sekolah merupakan lahan yang
secara potensial sangat subur; sekolah memiliki kondisi dasar yang justru menuntut adanya
pelayanan ini pada kadar yang tinggi, para siswanya yang sedang dalam tahap perkembangan
yang “meranjak” memerlukan segala jenis layanan bimbingan dan konseling dalam segenap
fungsinya. Dalam kaitan ini Belkin (1975) menegaskan 6 prinsip untuk menegakkan dan
menumbuh kembangkan pelayan bimbingan dan konseling, yaitu:
Konselor harus memulai kariernya sejak awal dengan program kerja yang jelas.
Konselor harus selalu mempertahankan sikap profesional.
Konselor bertanggung jawab.
Konselor harus menjelaskan dengan baik.
Konselor bertanggung jawab kepada semua siswa.
Konselor harus mampu bekerja sama secara efektif dengan kepala sekolah.