You are on page 1of 41
Pea Lear rs Ada Syetiinally - Renerapanylotal|OualityiManagement: Dalam sana} Kecil (UK) ISSN: 0125-9652 Manajemen Pembangunan No.66/1WTahun XVIIV2009 Penanggungjawab Drs. Panani, MA Redaktur Erfi Muthmainah, SS, MA, Evy Trisulo Editor Rudi Masthofani, S.Kor Drs, Yarip Rusli Warjimin Drs, Wahyu Hadi, MM Redaktur Pelaksana Adi Setyono, 5.S0s Eko Budisantoso, SE. ‘Alamsyah, S.Sos Sekretariat Wakimin Poniv E. Siwu M. Sholeh DT, S.Sos ‘Alamat Redaksi Bagian Humas dan Publikasi LAN J Veteran No, 10 Jakarta Tolp.(021) 3868201-5, 3455021 Pes.130 Fax (021) 3848792, 3520260 humas@lan.go.id humas_lan@yahoo.com DAPTAR ISI) Ade Syafrinaldy Penerapan Total Quality Management Dalam Usaha Kecil Menengah (UKM) Widhi Novianto, $.Sos, M.Si Memetakan Koniribus' Organisasi Masyarakat Sipil Dalam Mencagai Tujusn Negera Marsono Implementasi UU 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik: ‘Sebuah Kewajiban Bagi Penyelenggara Pelayenan Yang Berimplikasi Pada Tuntutan Hokum Abdul Rahman Mangenal Sistem Administras! Peepajakan Kata Pengantar Modern di Era Reformasi Perpajakan Kirimkan naskah/ertikel anda yang berisi pemikiran progresif dan inovatif dalam bidang administrasi dan manajamen publik, Naskah dixetik 10-15 halaman kertas Ad menggunakan ‘spasi satu setengah dan ukuran font 11 dengan huruf Arial. Naskah dilengkapi dengan: (a) Pas photo ukuran 2 x3, (b) Jabatan penulis dengan gelar lengkap, (c) Abstraksi maksimum 8 baris serta (0) Referensi. Redaksi berhak melakukan penilaian dan editing terhadap naskaivamtkel yang masuk tanpa mengubah makna KATA PENGANTAR ingg kin! pemerintah teres berupaye unk meningkatkan peran birokras), saloh sotunya adotah mato retormosi birokros! yong mengerch pada peningkaton Kerje, nomn kinerja den periiaky birokrari dlangyep oleh sabaglan masyoroket yang semckin kris belum dapat memenuhl harcpanmyc don balm mencerminkon Kaberpihckon kepode matyarcket Khuwinys dolam pemberian peloyanon. Pandapat mesyorakot tersebut perly diikap! sebagol taatengen yang horus mendapatken penanganen yong serius. Keserivion Pemerintoh univk tetap tngin memberfion pelayencn yong terbakk kepade relvrsh loplsan meryarckat tervs diypayakon diantoranys dengan diterbitkon Undang-undong Nomor 25 Tahun 200° tentang Peloyonan Publik, dengon herapen di {ojaran Birokras! dapat lebth meningkatkan kwalitos pelayanan publi. ‘Manajemen Pembangunon dalam ferbitan edi kal inf mengetengchkon beberopa karya fulls dar! Kary oloh pilir para penal bak der internal LAN mavpun eksternal LAN berupc jpaparan hori telachan den pemikiron tentang opoye peningkatan birokrasi yang mengarch pada terciptanya pelayaman pubtk yang febth batk, Tuliton partame, deri Ade Syafrinaldy mengatengahkon eich pikirnya tentang “Penarapan Total Guetily Management Dalam Usaha Keel! Menengah (UKM)". Dengan mengimplementeitken TQM secars bene, ciheraplen UCM dapat lebih meniagkatkan produktifas, kualites produk don menurunkon bleye produks! ogar dapat berkompetsi di pasar globe. Tolison keduo, dengan Judul “Memetakan Kontribus! Organizasi Moxyarakat Sipil Dalam Mencapal Tujuan Negara” ‘nerupoken elehkorye Wid Noviento, § So, MSL Dalam tulisannya dikamukekan edanye pervbshen pandekatankorens peagaruh stuas! don kondisi yaity pendekatan yang berbesikon negara (Websrien) di dalornye terdiri der! birskeas, milter, poli, netted legeslotf don yudikatlt, menjadi berbasis market (pezer) yang mengakemodas! geran seosto dan masyarckat (Orgonisasl Maxyoraket Sipi/ OMS) dolam pembbangunan dan pengeloloan negora. Dengan odonyo Perubchon pendekatan ciharapkan pemerintah lebih menembuh kembangken erganisas! masyarckat, dian memiverékan copasity building kepada OMS agar lebhh berkineria posit guna membontu pemerintch dalam menyslescikon berbagal permozalohon bongo. Tulsa ketiga, karya tulls dengan judul “Inpfementos! UU 25 Tofve 200° Tentang Pelayanan Publik: Sebuah Kewajibon Bagi Peryelenggara Pelayanan Yang Berimplicas! Pada Tuntutan Hukum” merupckan clah pik Marsano, SE, MM. ia merase bberiega hati karena ferblinya UU Ne. 25 Tahun 2009 merupakan perwuiudan pemerintch delom melcksanckan reforms! i bidong pelayenan publik. Dalam tlison in utp beberapo posal dori UU tersebut, yang menyangkut masoich hak, kewoffban don larangan antara lain bog pelcksona pelayanan, pengelola pengaduan maryarakot, pengelola informas, Pengewes internal dan masyareket. Dengen adanye UU No. 25 Tohun 2009 moks upeys paningkaton pemberion elayanan gune untuk memervhi hek deser mesyeraket sebagal varga negara telah memilki landexan don kepastion hulum yang jelos den kuat Dizamping iu dengan adanye UU ini maka mindset poradigne pemberlan peleyanen publ berubch deri pasit menjadi prookit. Tulison keempat merupakan karya tlis penutup pada edi ini, yong dius oleh Abdul Rahman dengan judul tuison “Menganel Stem Adminciresi Perpojakan Modern 3 Era Reforms! Parpajstan’. Flu bohaxon ditekeniean pace upeye yong diloluken oleh Direltorat Jenderal Pajok Departemen Keuangan untuk mewujudkan reformat! bicskiadi zektor peloyanan publik. Dengen penerapan Sistem Administrasi Perpojckan Modern, diherapken akon membendung orus KKK, korena bidang perpolaken songot renten akan fraud uiemonys korupsl, kel! dan nepotlame. Juga dengan penerapan thetem ini dapot mendorong kommen wo pajok yong pada ckhimnye chon terpenshinya target penerimean poick yong telah dnentvken, Pada kesempeten ini, redolsi mengucapten terime kash kepada penulis yang telch menyumbangkon sich pikir dolor bentuk hillzon yang telah ciklrimken untuk dapat dimuat dolom edi 68 kell inl. Untuk terbiton eds berikutnya, fetap memberikon kerempotan bog! colon penal dan pends wnivk teres dapat menrampatken furan yong herkoiton dengan pembangunan administras| negara secara keselvruhan yang mengarch pada percepatan implementas! reforms! birokrasi kepoda redaksi Majalch Mangjemen Pembagunan lembaga Admiristrasi Negara, Selamat berkarya. Solom Administrasi, Redoksi MP | DALAM USAHA KECIL MENENGAH (UKM) ‘leh : Ade Syafrinately Staff Penalt Badan Pengkajian can Peneropan Teknologi Abstrak Peran dan kentribusi Usohe Kecil Menengoh telah dickui secara leas baik di negara berkembang ataupun negara majy, scat ini dituntut untuk meningkatkan produktivitas, kualitas produk dan merurunkan biaya produksi cgar dapat berkompetisi di pasar global. Semuc funtutan di atas terangkum dalam Total Quality Management. Implementasl TQM dalam UKM adalah cara yang poling ideal dalam menyongsong era globalisasi. TQM telah terbukti mampu mengatosi persoalan tersebut don selama beberapa dekade Ini cipercaye sebagal kund sukses dar! peruschaon-perusahaan multinasional. Latar Belakang Implementasi TOM telah menjadi sebuah aspek yang sangat penting delam meningkatkan efisiensi sebuah organisasi. Peruschean-perusahsan besar seperti Honda, Toyota, IBM, Rank Xerox, British Airways: dar lain-tain adalah contoh-contoh ungguian dalam penerapan TOM. Gan mereke telah memetk buah hasil kere kerasnys, Namun useha dan kerja keras mereka akan menjadi sia-sia apabila mereka tidak mau memperiuas kegiatan management mutu-hingga divar batas parusahaan mereka sendif Ini tenlams berlaker uniuke parusahaan besar dimana balan casar, produk setengah jadi dan produk jasa lainnye, meteka peroieh dari supplier yang kebanyakan merupakan UKM. Dalam weaha membanty proses implomentasi TOM dalam UKM, tulisan ini berupaya_mengetengahkan sebuah kerangks kerja yang kir-kira cocok dan berguna bagi UKM, Menurut lerziowski dan Samson (2000) dengan kerangka implementasi yang telah sering diterapkan ‘selamaini,efek posit yang didapatdari TOM akan semakin mengect seting dengan mengecinys ukuran perusshaan Menurat mereka, TOM cenderung memberikan dampak yang jauh lebih signiftkan dalam mengurangi defect- rates dan waranty costs jka cimplementasican dalam perusahaan besar cibanding porusahaan kecil. Hal lain yang dapat disimpuikan dari nasil sisot meroka adalah balwa TOM lbuki memang mempunyai lek posiil dalam meringketken pertorma bisnis, periorma kegialan operasional, hubungan antar pekerja dan kepuasan pelanggan dalam perusahaan besar. Dalam tulisan ini akan dibahas sebuah kajian mengenai implementes kerangka penerapan uum TOM yang telah sering diterapkan dalam perusahasn besar dan mengenal seberapa besar kebutuhan UKM untuk juga teribat dalam TQM. Sebuah bahasan mengenai karaktcrisik UKM serta aps keuntungan dan kerugiannya akan’ menjadi topik selanjuinya sebelum ditutup dengan sebuah usulan konsep kerangka implementasi TAM dalam UKM dan sebuah kesimpulan. UKM adalah sektor usaha yang ssangat penting dan tidak seharusnya dimarjinalkan dalam usaha meningkalkan perekonomian bangsa. ‘Seperti disebutkan ol atas, dapat cikatekan behwa UKM Juga harus mampu mengadopsi TOM guna mendukung inisialt! manajemen mutu perusahaan besar yang ipasoknya, Hal ini tidak bisa dllakukan hanya dengan meriru secara total pendekatan-pendekstan yang dilakukan oleh perusanaan besar, Karena kuttur dan karakteristknya sangat jaun berbeda. UKM perlu untuk terlebin dahulu memodifikas! atau merevisinya sesuai ‘dengan kebutunan dan kerakteristk mereka. Karakteristik UKM peda umumnya adsih kegiatan bisnis yang bersifat lokal dan omzst yang tidak terialu beser, tidak edanya tenaga bli dan teriath (specialist), kecinya sumber finansial, dan terbatasnya sumber daya manusia (Moreno- Luzon, 1999; Lee and Oakes, 1995), Semua keterbatasan int menjadi Karakteristk UKM yang paling penting untuk Giperhatken dalam esha menerapkan prinsip-prinsip ToM. Namun dilain pihak, somua kelerbatasan tersebut di atas juga dapat dlanggan sebagai kekuatan utama UKM, yang dapat dimanfaatkan secara optimal dalam usaha mengadopsi inisiaf menejemen mutu yang bars atau erubehan-perubahan yang disebabkannye. Dengan ‘adanya keterbatasan ini UKM menjadi akan lebih fleksibel, lebin. cepat dalam merespons sesuetu, mempunyel sumber days manusia yang cakap di segela bidang (generalist, dan mempunyai tingkatan birokrasi yang jauh lebin simpel Usaha Kecil dan Menengah ‘Sempai saat ini mash belum ada Kesamean definisi pengelompokan jenis usaha. Setiap institusi/orgenisas! ‘mempunyai definisi endif dalam mengelompokksn jenis usaha. Berbagai mace organises! adrinistalf yang mengurusi usaha bisnis, mengkasifkaskan jens Usaha berdasarkan ukuran jumiah fivad asset, registered capital, jumlah penjualan dan banyaknya jumiah pegawal. Beberapa defins| batasan yang ckenal adalah sebagi berkut Eropa Usaha Kecil :jumiah pegewai kureng dari 200 creng, Usaha Menengan : jumlah pegawei entare 200 ~ 500 rang ‘Semua perusahaan yang mempokerjakan sampai 500 Pegawal dianggap sebagai perusahaan keel. Sering malah perusahaan yang mempunyai pegawal kurang dari 20 orang disebut perusahaan mikro (Micro Businesses) Australia Di Australia, perusshaan yang mempekerjakan pegawal antara 20 ~ 250 disebut perusahaan menengah. Data di Departemen Koperas! (htipyiww. depkop.go.id) ‘menunjukkan adanya 36 juta usaha di indonesia yang 98. persen didominssioleh usshakecll menengah (UKM).UKM ini secara keseluuhan menyediakan $8 juta lowongen. kesempatan kerja bagi rakyat kecil. Khusus untuk dunia, industri, usaha kecl! menengah temyata dideminasi oleh Indust kecll dan rumah tangga, yang berumiah sekitar 2,7 juta industri dengan menampung enam juta-an-pakera. ‘Sedangkan industri besar dan menengah hanya berlumlah 23,000 buah (dengan empat juta-an pekerja). Memang ussha kecil menengah ini hanya memutarkan jumiah wang sekitar 20 persen dari total GDP tetapi dengan total pekerja 58 jute bererti sekitar 20% dari total jumlah lowongan pekerjaan nasional disi oleh usaha kacil menengah... Dengan perkiraan bahwa satu pekerja menanggung satu ist dan satu anak seja berarti ada 174 jute orang menggantungkan hidupnya pada UKM. Jeias bahia pemberdayaan usaha kecl menengah den Indust kecil rumah tangga akan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup sebagian besar rakyat Indonesia. Seperti diketehui peran den kontribusi UKM selama ini telah dickui keberadaannys, balk oi negara maju ataupun negara berkembang. UKM adalah pilar utame dalam pengembangan dan pertumuhan perekonomian nesional. Di Indonesia UKM telan memibuktikan kekuatan latennya dalam menghadapi krisis dan tetap mempertahankan posisinya sebagai motor penggerak pertumbuhan perekonomian nasional Seteishterpinggirean selamalebih dari tiga dekade, UKM di indonesia akhimya memperoleh {ik baiknya dalam beberapa tahun terakhir in. setalan ‘cianye reform akonarl yak! ekonom kerakyatan. Nemun, dalam abed beru ini, akan banyak UKM yang menghadapi mesaleh besar, Masslah yang ulama sdalah adanya penurunan daya saing ai pasar global UKM tidak mempunyai plihan Isin keculi ikut seria Gaiam perdagangan glabal terscbut, karene. ica tetap nomperlahankan poran lokalays make bayangan sebengkrutan akan jeles nampak di depen mata. Untuk ‘et2p Capat mempunyai daya saing maka UKM herus mampa meningkatkan produkiftasaya, meningkatkan sualiine produkniya dan sekaligus mengurangi biaya produks! serta hers dapat memenuni semua ekspektas! dari pelanggan. Semua fektar psnting tersebut diana ‘apa dicapai dengan mengimpiomentasikan manajornon ulu TQM. Menurut Yoshio Kondo, pendiii Honda, ka ualitas meningkat secora kreaifci semua espek produ, maka dengan sondirinya blaya produksi skan monurua an produitfitas meningkat Total Quality Management dalam Praktek Manajemen mutuadalahperangkatlunakmanajeman yang menyangkul manusia. Pada mulanya manajamen muta terentuk dari dua ide tentang bagaimana menjaiankan erganisasi dengan lebih balk. Yang perama adalah tentang pelanggan, dimana jaminan mutu memainkan, eranan penting untuk menghasikan keandalan dalam rengka memenuhi kebutuhen pelanggan. Ide kedua ‘calah tentang efisiensi, demi menemukan cara yang paling sederhana dan paling efisien dalam menghasilkan produk atau jasa schingga kemungkinan kesalahan dapat sihindari. TQM pertarnakeli diterapken dalam industri manufakturing en telah menjadi kunci sukses. bagi perusahaan manufakturing multinasional (Creech, 1994 ; Imai, 1986). TOM ini menyorot output perusahaan sacara ulun dan komudian monemukan cara untuk mengeptimlkan efisens’ dan efektifias, Honda, Toyota, rank Xerox, [5M (GE, GM, Bosing, Sony adalah contoh-contoh terbaik Sari perusahsan manufakturing yang telah mengambl keuntungan besar dengan adanya TOM (Creech, 1994 © Winefel, 1992) dan soluiy menjadi model dalam rmengrapan prinsia TOM ke dalam prekieh. TOM program yang terorganisasi secara baik akan mampu membawa vita memberizan kopuasan kepada pelanggan, balk itu Pelanggan ekstemal ataupun intarnal, meningkatkan efsiensi, menurunkan biaya produksi dan perturmbunan profit ‘Samal at Vir NEG Dei SE pang ee sistematis mempelajari cara menerapkan TOM secara — khusus dalam UKM {Yusof dan Aspinwall, 2000), Banyak kerangka impiementesi TOM dalam lteretur (Mana, 1992 + Gakland, 1993) tidak mempertimbangkan bentuk uni! Karakteristie dari UKM. Akibatwa sebagian besar UKM hanya terfokus dan mentck pada upaya untuk mamperaleh _serifkat ISO 9000 saje dan bingung bagaimena membuat langkeh selanjutnya, Mslah kebanyaxan dati UKM menganggao perusahaannya telah melaksanakan TOM jika (olan bisa memporoleh sortifkal tersobut. Suatu pendapal yang sangat kelir Memang banyak porusahaan menemul kesultan dalam mengrapkan konsap dan parangkat TQM (Tenner and DeTorm, 1992) atau tidak mendapatkan nasil yang sihsrapkan (Pavoor, 1996}, Walaupun telah banyak uang, pay danwaktu yangdikeluarkan untukmenerapkan TOM, valam praktek bisnignya, kesuksesannya kebanyakan tak dapat didokumeniasikan atau hanya berlangsung sebentar. Geberapa survei, dituls dalam The Economist tanggal 18 April 1992 (Smilh ef al, 1983) menyobulkan Dari $00 perusshaan Amerika, hanya sepertiga yang merasaken program TQM mereka membuat impact yang signifixan pada daya saing mereka (Adhur D. Lute) Dari 100 penisanaan Inggris, hanya seperima yang Percaya bahwa program TOM memberikan hasil yang nyata (AT. Kearney} = Dua pertiga dari program TQM yang telah dilakukan dalam lobihdariduatahun dihentiken begitusajakerena gagal memberikan hasil yang memadai (McKinsey) Kemungkinan besar penycbab kegagalan ini adalah : 4. Program TQM tidak diimplemenlasikan secara benar atau kurangnya kepedulan dari orang-orang yang terlibat He, SKM. and Fung, C.K.H, (1884), Developing.» TOM Excellence Model, TOM Magazine, Vol. 6, No. 6, pp.24.30. Imai. M.. 1986, Kaizen: Continuous improvement, Random House Business, New York Lee, G.L. and Oakes, |, (1995), The Pras’ and ‘Cons? of Total Qualty Management for Small Firms in Menutecturing : Some Experiences Down the Supply Chain, Total Quaity Management, Vol. 6, No. 4, pp. 413.26. Mana, R.S., (1992), The Development of Framework fo Assist in the Implementation of TQM, unpublished PhO Thesis, University of Liverpool. Moreno_Luzon, M.D., (1983) Can Total Quaity ‘Management Make Small Fimms Commpettive 2, Total Quality Manage,thent, Vol. 4, No. 2, pp.165-81, Cokiand, J.. (1983), Tote! Quality Management. Hennemann-Butterworth, UK Pavoor, V.R., 1998, Quality Managementin indian Chemical Process Industry, Chemical Weekty Business Outlook Conference 96, June 25, 1996, pp. 117-124 ‘Smith, etal, 1994, Strategies for Managing the TQ.Agenda, Intemational Journal of Operation & Production Management, Vol. 14, No. 1. 1954, MCB University Press, West Yorkshire, England, pp. 75-88. Tenner, Arthur R., DeTero, J. & Iving J, 1992, Total Quality Menagement: Thros Stops to Continuous Improvement, Addison: Westay Publishing Company, Reading, Massachusetts Terziovskl, M., and Samson, D., (2000), The Effect of Company Size on the Relationship between TOM ‘Strategy and Organizational Performance, The TOM Magazine, Vol-12, No? Winchell, Wiliam, 1982, TOM: Getting Started and Achieving Results with Total Quality Management, Socioly of Manufacturing Engineers, Michigan. Yusof, S.M. and Aspinwall, E., (2000), A Conceptual Framework for TOM implementation for SMES, The TOM Magazine, Vol. 12. No. 1. pp.31-38 MEMETAKAN/KONTRIBUSI MASYARAKATSIPIL DALAM MENGAPAITUJUANINEGARA) Oleh : Widhi Novianto, S.Sos, M.Si Penellt paca Pusat Kajien Administras’ Intemasional Lembage Acministrasi Nensra Abstraksi Sistem intervensi dan deminasi peran pemerinteh dionggop gagal dalam mengatasi berbogai permasalchan publik, maka pengelolaan negara melalui governance dieragep sebagei cltematif perbaiken manojemen kepemerintahon. Delam konteks governance, proses inferaksi dalam penyelenggeraan negara lebih kompleks karene melibarian banyak stakeholders termasuk masyarckat cen kelompok kepentingan. Mosing-masing aktor baik pemerintch, swasta dan masyarakat memiliki peran dalam pencapaian tyjyan negara. Pemerintah memiliki peran utoma untuk menjamin lingkungan yong kondusif untuk berkembangnye kehiduscn berbengsa don bernegare. Pihak swaste dapot berperan dclam perciptacn lapengen keric. Masyarokat atau Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dapat berperan celam interaksi politik dan sesial seria memobilisosi sumber doya masyarckat untuk berpartisigas! dalam pemborigunan politk, sesial dan ekonomi ‘enfitas yang hegemonik dalam suatu bangsa. Yang termasuk feling dengan dinemika glotalisasi, konsepsi Gra Se pss a pergeseran dari wait ke waka. Pada mulanya, pendekaian alam pengeloiaan negara _menggunakan paradigms Weberian dimana Negara besporan sebagai axtor ssokaligus resin ularna porbangurmn suatu bangsa (fate fed development). Pendekatan ini mincul sebagai Salah si cara untuk mengetesi kelemehan pasar pada saatitu, Qalam Pendekatan ini, negare betu-betul ciorgenisasicen layeknya suatumesin, Pendekatan stuitural, orosediral dan birokratis menjadi beberapa Karekcensik viama perdekaian ini Kekuasaan dianggap merupakan domain monopol negara Hal ini selaces cengan doltrin Weber (1947) sebagaimana clikutip oleh Battey £2004) "The state ie paltice! community that manopolizes sovereignty overatoratony andthe iegitimate use of force within its boundaries, ond clains authority over ail the people io i. Dengan demikian, negara ¢nerupaken ke dalam unsur negars dalam osncangan ini adalah birokrasi, miter dan polisi, insttusi legiseti? den yudikatf, Namun, encekatan Ini belum mengakomodas! peran sera yang lebih |uas tormaguk organisa sosial dan Kemasyarakatan, Dalam prakliknya, pendekatan ini dianygap gagal dalam merjamiy sual pomeriniahan yang dapat membarkan pelsyanan lerbalk pada mscyarekal, Pemeciniah conderung berparak sanget lamban dalam mersspons kebutuhan mesyarakat prosedur dan birckrasicerdsrung menghambst pergerakan pemerintah, organisasi osmerintah cendsrung semakin membesar, Dengan kata lain, Negara cenderung lebih mamicckaa diay (salah). Bahkan, aogara stu siekeplotas! untuk Kepentingan pri can kelorpok. Fenomens ini isebui oleh HyGen (1983) dan Riggs (1864) sebagsimans dikulip oleh Belely (2004) sebagai ‘scanoniy dimana negara hanya dijadikan sarana untuk ‘Memenuhi kepentingan pihak tertentu dibandingkan dengan epentingan pencapsian tujuan negara. Kondisi ini dapat memperparan Keadean negara berkembeng shususnye yang tri rutang ean falanur meng alran Konsencus Washington. Ada dua eis negara yang dianggap gegel pada masa il yatu “Siete-cominated ceveioament and stateless development (Waris Bank. 1997,» 25) atau “too much state and too litle state at the same time’ (Larbi, 1999). Kondisi ini mendorong terjadinya perubahan pendeksian pengelolaan negara dan pondakatan yang berbasicxan negara {Weteran) menjadi pendekaian pengololaan egera yang herbasisian market (nasar). Reberaps model pendekatan pengelolaan negara yang berbasiskan pasar ini ‘adalah New Public Management, deseniralisasi, privatisasi, dan good governance. Madelmodel pendekalan lerebut ppada prinsipnya semakin mengakomodasi peran swasia dan macyarskst dalam pembangunan ateu pengeloisan negara, Keteribatan ketiga aktor tersebut dalam penyelenggaraan f kepemerintahan cilambagaken dalam Governance (tala kelols pemerintshen) ‘Setelah sistem intervensl dan dominesi peran pemerintah dianggap gagal dalam mengaias! berbagal permasalahan publ, maka pengeloleen negara melalui Governance dianggap sebagai allematifperbaikan manajemen kepemerintahan. Governance merupakan pandekatan pengetolaan pareriniahan yang berhaluan rejim Aapitalis demokratk (democratic capitalist regime) dimana_peran emerintah dalam pengetolaan negara menjad lobity kee (LihatAdrian, 1893). Sistem inijuga marupakan entitas sistem tata kalola pemerinianan yang partisipatiftetapi juga raat kompleks baik ditnjau dari aktor maupun proses tata kelola Hal ini sebagaimena pandangan UNDP (2002, 9.8) tenteng govemance sebagai "the exercise of poillial, econamie ‘and administrative authonty fo manage nation’s affairs. it * is the complex mechanisms. processes, relationships and instiutions IRrough which citizens and groups ariclate their interests, exercise their rights and obligations end mediate their offerences. Jadi dalam kontaks govemance, proses interaksi dalam penyelenggaraan negara lebih komploks karen melibatkan bamyak stakehoiders termasuk masyarakat ddan kelompok kepentingsn. Kompleksites proses ini pada rondisi masyarakat yang belum matang dapat menysbabkan konfik harisontal. Perjatanan bangsa juga bisa terjedi agak melamiat Karena pengambilan keputusan negara dliskukan 40 ‘melalui proses: yang lebih panjang Karena eroses tersebut horus Konsensual. Namun, sistem ini dapst menjadi arena baru lonsdinys checks and balances antar akior eehingge bemagai kemungkinan penyalangunaan kekuasaan dapat diminimalsiz. Bshkan, dalam kasus di beberapa negara, poran masyarakat sangat besar dalam penyelenggaran kegiatan pembangunan. Governing System ‘Masing-masing aklor baik pemerintah, swasta dan masyerakat ‘memiiki eran dalam penyelencgaraan negara. Pemerintah rmemiiki peran utame untuk menjamin lingkungan yang ondusif untuk berkembangnya kehidupan berbangsa dan bemegara. Pikak swasla dapat barperan dalam poncptaan lapangan kerja. Masyerchal alau Organisasi Masyarakat Sip (OMS) dopat berperan dalam interaksi poltik dan sosial ser wmobilsasl sumber daya masyarakat unluk berpartaipas! dam pembengunan politk,sosial dan ekonorni. Khususnya pperanmasyarakat. dak hanyamelalukan checksand balances terhadap kekuasaan negara dan seklor swasia letagi juga memperkual peran kedua sektor tersebul. Masyarakat dapat melalaikan kontrel terhadap penyelahgunasn Kekuasaan, eksploitasi sumber daya alam, pemerataan keadian dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat (hat UNDP, 2002}. Dengan ciiembanakannya konsep govemance tidak berar menghilangkan strukturhirarkis negara sama sekall, Namun, strudur tersebut dilengkepi dengan penguatan peran masyarakat dan swasla molsiui struktur pasar, network an komunitas (Mequotle, 2004), Meals sistem pasar, masyarakal sebagel Konsumen juga diberi peran, Melciui network, perumusan Kebijsken dllakukan secara partisipatit Melalui korunitas, masyarakat pada lovol Komunitas dapat berperan aktf dalam pembangunan, Penerapan Govemance dkalakan bemhas! (governable) keke penerapannya tersebut dapat berkontribus! dalarn Pencapaian \wjuan negara atau pemocahan berbagal pemasalahan bangéa. Sound gavemanae is... wherein (public resources and problems are managed effectively, efficiently and in response to crtical neods of society (UNDP, 2002, p. 9), Senads dengan pandangan terseout Kcliman (1999) berpencapat bahwa governance merupakan all of those Interactive arrangements in which public as well as private actors partcjoats aimed at solving sociotal problems, or erwating societal opportunities, and attending to the cstiutlons in which these goveming activities take place Dengan kata lain, governance merupakan cara pengaioiaan umber daya secara partsipatif,elektif dan efision dalam ‘meresponse kebutuhan-kebutuhan masyarskat. Governance ukaniah sustu model pengelolaan negara dimana folus cengetoiaan adalah negara itu sendif. Katka negara yang erfokus pada penataan dir dan tidak terkait dengan sub- stem pengelolaen negara lsinnya termasuk pengelolaan sumber daya den pemanfaatan hasil pembangunan oleh ‘masyarakat sebagai primary stakeholders maka governanes ‘erssbul adalah meaningiess. Misalnya, ketike negara baru ‘=riokus pads masala perubahan struktur maka governance masih meaningless, juan negara merupakan hasil Konsensus bersama yang capat menjadi faktor yang mengintegrasikan (integrating factor) sekaligus mensinerjikan peran pemerintah, swasta fan masyarakst. Bak OMS maupun swasta merupakan agian dart gorwmance, Kedudrya dapat macjaci agen pelayenan publ (the agen of public ences) yang seherusnya diperanksn negara, Perantorscbut dimaksudkan untuk menutup keterbatasan negara dalam rangka mencapai ‘yuan bemegara. Dengan adanya konsensus ean sineritias eran patil antera pemerintah, masysrakat den swasta dalam peneapalan yuan negera maka arena cetmokras! dan Kebebasan berserkat, berkumpul dan mengemukakan pendapat bog! OMS tidak boleh dimanfaaican untuk epeniingan OMS ti seni. Demikian pula, mubungen anfarekatigaaltortorsabut lak dapat sang mendesiruksi dan berebut sumber daya, Daiam konteks Indonesia, telah pula terjedt perkemibangan penubahan paradigma peranan serba negara (Statism) atau dominasi pemerintah (Goverment) menjadi tata opomeriniahan (Govemance) yang menesrminkan intake sosial-polik antera pre penyelenggara negara dengan masyarakat umum dan dunia usaha (swasia) dalam berbagai kegiatan dalam rangka mewdjudkan tuan negara dan tan pemerintahan negara berdasarkan UUD 1945 (Femanda, 2008. Secara konsep, srena interakesi antara pemerinieh, swasta en masyarakat terjadi pada arena Economic Governance, Poitical Govemance, dsn Administrative Govoance. Economic Goverance merupakan proses decision making yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sktvitas perskonomian negara atau keloAsitannya dongan perekonomian negara lain; sedangkan Political Governance merupakan proses decision-making dan implomontasi kebiakan sustu negare; dan Adminitrative Governance merupakan sistem implementasi kebijakan sektor publik yang Giakckan secara ofisien, efeitt dan akuntabel. (UNDP. P 10) Namun demikian Konsep tersebut belum menyeniush aspek interaksi antare pemerintah dengan masyarakat (societal goverance). Padahal, masyarakat yang direpresentasikan gengan OMS saat ini merupakan pirak yang sangat berpengaruitdalam pembangunan diberbagai negara. Apablla Giokumulasiken, para OMS tersabut mengeiola sumber days fiansial yang tidak sodikl. Daya pengaruh mereka juga tidak hanya pada evel iokal tetapi juga tevel intemasional Demokratisasi di borbagai negars telah mendorong semakin meringkainya peran masyarakat (societal movement) di negaranegara tersebut. Peran kemasyarakatan torsobut banyak dimainkan oleh ONS balk pada fingkat nasional meupun intemasional. WANGO (2004) mengangoap fenomena ini sebagai bangkiinya “Kekuatan keliga (thie! sector} dalam kehidupan bemegara maupun lntas negara di sampingpemerintaht dan swaste, Posisi,perandankeungguian eniitas tersebut dibandingkan dengan slakoholdors lainnya terefiekskan dalam pandangan WANGO (2004) sebagai bert: “This powerlul “Third Secior, existing between the reins of government and business. is bringing an unprecedented vitality and ably to bear on citieal neues rotated te series and world peace, NGOs ‘texblty and connactionto grassroots communities ld them in msbiizing resources quickly to affected areas. Their often single mindad commiiment and strong motivation affords them a civic power that other institutions may lack.” Dengan kate lain, para OMS banyak berperan dalam ‘Memberikan pelayanan terhadap komunitas dan menciptakan perdamaian dunia. Daler merjlonkan peranny, dlandingkan dengan insttus-insitus' ain, OMS merrlis ‘beberapa keunggulan ya: pertama, OMS lebih feksibal dan memiliki akses langsung ke komunitas akar rumput sehingga: memungkinkan aktor tersebut untuk memobsisas: sumber daya secara cepat ke caerah-daorah yang menjadi sasaran pembangunan. Kedua, OMS memiliki komitmen dan motivasi n ‘Dengan demikian, konsep Governance membuka ruang - interaksi antara pemerintah, masyarakat Gan swasta dalam ‘pencepalan iujuan negara. Oleh karena keberhasitan dalam ‘pencapailan lujuan negara ditentuken dengan interaksi yang selaras antar satu dengan lainnys dalam pencapsisn tujuan tersebut. ‘Terminolog! Organisasi Masyarakat Sipil (Ms) COrgonisasi Masyarakat Sip (OMS) dalam terminaiogt Indonesia sering dipahami sebayai Lembaga Swadeye Masyarakat, Terminologi masyerakst sipil juga lidak bise ilawankan dengan masyarakst milter. Perlawaran tersebut ‘adalah cobuah kasesatan pemshaman. Masyarakat Sipi dalam tataran proktis merupakan sebuah inisiaif masyarskat ‘untuk berkumpul dan berserkat untuk menye-lesaikan ‘permasalahen mereka atau mencapai kapentingan Dersama ‘mereka Proses reformasi di segala bidang twlah menguatkan eran masyarskat sehagei salsh satu akfor ulama dalam pembangunan bangsa. Tingginya pattisipas! masyarakat bik secara individu maupun dalam bentuk organisssi telah mawamal proses kebangsaan sclama satu dekade terakhir. Domokratisasi, desentralisasi dan terbukanya kanal kebebasan berpikir, bereerikal dan mengeluarkan pendapst rherupakan sebagian bulct ketertasilan reformasi yang telah borjalan selama satu dokade. DDisadari alau tidak organisast masyarakat sipil memegang peranan penting dan menjadi aitor utama daiam mengawal [proses reformasi, Berbagal kebllakan yang cibuat olen pemeriniah selaiu mendapatkan Wik; saran dan masukan dari masyarskat terutems orpanisasi masyarakt sipil Sehingga peranan organisasi mayarakat sipil teak tia begity soja dipunghiri celam-prases reformasi. Salah satu endekatan yang biss diskukan oad ere sekerang adalat ‘semakin mendorong dan menguatkan Organisasi Masyarakat Sipil sebagai baglan dari proses. demokratisasi. Kebijakan- kebijakan yang dilahirkan pemenntah-pun herus cftujukan luniué mendorong luribuhnya organises! mesyorakat sip dan menguslisn peranan mareka calam pembangunan. 12 \Welzupun terminsiogi Organinasl Matysraicet Sisil (OMS) baw dikenal pada era S'sn telagi heberadaanya di Indonesia sudah sejak zaman penjaiahan. entuk organisa srasyarakat sip Indonesia yang pertams of indonesis adalah Budi Utomo (ordi gata tahun 1908) yang merupaksn kumpuian dari beberapa orang Indonesia yang. pecull pada kondist maeyarakat Indonesia. Pada ora yang hemple Dersamaan muncul OMS leinnwa yatu Temen Siswa yang benisaha menjavieb permasnishan burukeys pancivikan rmasyarakat Indonesia pada zaman penjajahan. Sedangken {| bidang ekonomi dan bisnis lshimya Sarekst Dagang Isler, organisasi miasyarakal sil Ini borusaha merjawab permeselahen keterpurukan ekonomi pedagang Indanesia, Taman Siswa, Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam dan berbage! Organisasi Masyarakat Sil pada era tersobul seringkal! tak cimaknai sebagai OMS. Padahal orgenisasi torsebut merupakan erganisasi yang dlahitisn leh beberapa orang yang memilki kepedutan yang sama dan tidak Gilahirkan pemeriniah. Peran OMS sepert Taman Siswa dan ‘Budi Utomo fidek diragukan lagi sebagai motor perjuangan kemerdekaan . Setelon Ere Orde Baru, Qrganisasi Masyarakat Sipi ‘mendapatkan image negatf oleh pemerintah karena days ‘kts mereka ternadap berbagal kebjakan oleh pemerintah. Athalih dial sebagai bagian dan anak bangsa yang memberikan kontibusi pada proses pembangunan, OMS ‘seringkall dinat sebagal aktor yang mangganggu slabitas polltk nasionel, Tingginya represi Orde Baru tak membuat surutnya aktvites can peran orgenisesi masyarakat sii! ci Indonesia, Momotret Ragam Organisasi Masyarakat Sipil Masyarakat Sipil atau civil society adalah sebuah ranah yang meniaciperantars antara masyarakatdan negara. Masyarakat ‘yang mamilikl pechatian, keprihaian dan misi yang serupa menghimpun Giri dalam organisasi masyarakat sipil (OMS) ‘yang menjedi perantara sntara masyarakat dan negara, ‘Walaupun OMS bukaniah sebuah repreventas! masyarakat ‘ketika Dethadapan dengan negara teiapi pendapat dan ‘pemikirannya tidak bogitu saja dinafikkan. Halini dikarenakan OMS adalah sparing partner bagi negara kelika melahircan ‘dan mengimplamentasikan berbagal Kebiakan. Sohingga, sangat wajariah apabila OMS atau LSM melakukan pengkrtisan dan memberikan masukan kepada komponen negara baik eksekulf, yudikalif maupun iegisiatit Salah satu tujuan karya yang dilskukan olah OMS adalah memastian terpenuhinya kepentingan masyarakat dalem setian kebijekan xyang ditahirkan oleh pemerintah. Berbicara tentang organises! masyarakat sip pede era Ssekarang tak semudah membicarakannya pada satu dekada yanglampau. Satusekade iampauorganisasi masyarakatsipil ‘Sonngialidiinat ssuagai salah satu akior yana bertampana {garang, menolak segala Kebijaxan pemerintan dan tidak mau iatur Tetepi agakrya cba lersebut herusioh dlinggakkan kketika mencoda melihet den memotret gerskan organisasi ‘masyarakat sip ol Indonesia pada era sekarang, (OMS perlu diihat sebagai komponen masyarakat yang ‘memiliki inisiatf dan tidak menunggu pemerintah untuk menysiesaikan berbagal permasalahan sosial, ekonomi den polit yang terjadi di selena. Welaupun secara ‘konsttusionsl, peranan untuk menyelessikan permasalahan tersebut berada di tangan negara. Dalam prespehil inilah ‘pertumbuhan OMS indonesia haruslah cilhat dan dipahari. Di pihak lain, inisiatif tersebut telah mengurangi beban yang hharus ditanggung negara dalam menyelesaikan berbagai ‘permasaiahan yang inacap\ olsh masyarakat Menggunakan respekt! tersebul, menurut Bambang Ismawan (2008) setidaknya terdapat 7 jenis organisasi masyarakat sipil yang barkembang di Indonesia pada era sekarang inl. Sacare lebih etal ragam mereka dapat dithat sebagai berikut Pertams, Orgenisesi Masyarakat Sipil di tinghat besisidesar ‘ering disebutsebagai CBO (Community Based Organization). (Organicasi model ini ada ei tingkat akar rumput dan dapat ‘dilemukan sahar-hari di sekitar anda. OMS seperti seringkali berbentuk sebagai Kelomaok Tani, Kelompok Tani pangguna air, Kelompok Arisan dan Majslis Talim serts berbagai bentulk erkumpulan masyarakat yang ada sehar-hani di masyarakat, ‘OMS catam mode! ini terdapat berbagaijenis cilhat dan siapa yang membentukaya. OMS dalam model in! dalam benluk yang paling tredisional adalah bentuk-bentuk Kelembagaa dat yang ads di delam masyarakat. Kedua, OMS yang sdibentuk sebagai alat mobilisasi kepentingan pemerintah. Bontuk-bentuknya antara lain klompencapir atau Kelompok “Tani yang dahulu marsk di era ord baru. Dan yang terakhir relompokckelompok yang dikembangkan oleh komponen masyarakat sipil soperi Kelompok Swadays Masyarakat, Creat Union dsb. Kedua, Organisasi Masyarakat Sipil yang bergerak di bidang Pemberdayaan Masyarakat. OMS pada model ini biasanya telah bergerak sejek zaman orde baru hinge sekarang. Fokus utama mereka adalah mendorong keberdayaan masyarakat agar masyarakat keluar cari kemiskinan OMS madel ini merupakan pendamping dan pombina dari crganisasi masyarakat sipil di tingket Dasisicasar, OMS dalam area li peranannya tidak dapat dipungkiri beg seja, Luasnya Indonesia mecbuat tidak semua area benar= benardiperhatican pregram dari pemeriniah. Sehingg mash banyak kantang-kantong kemiskinan yang tera Indonesia. OMS seperti Bina Swadaya, Bina Desa, LAPKESDAM NU, PKM (Perhimpunan Keberdayaan Masyarakat), VIS (yayasan Indonesia Sejahters), Yayasan Dian Desa dan banyak iainnya 6 tingkat lokal memasuki ranah-ranah kemiskinan. Ketiga, Organisasi Masyarakat Sipil yang bergerak dalam advokasi, Advokasi secara konsepsinya memiliki berbagai ranah. Mulsi dari sdvokasi pada ranah kebjakan, advokas! berbagaikesus hinggeadvokesi untuk mendorongmekanisme yang lebin balk OMS advokas! kebisken merupskan OMS yang berfokus mengkiitisl berbagal produk peraturan Perundangundsngen dan memerkan berbagat masukan kepada pembuat kebljaken Sedangkan organisasi yang bergerak pada ranah advokasi kasus meme congem Untuc memaeia Kegentingan kelamook masyarakat baik di peradilan alau dalam bentuk lainnya, Berbagai kasus yang mereka langani seperti mefindungi buruh terhadap PHIC sepihai oleh pengueshs. Organisasi yang termasuk dtam bidang advokasi juga termasuk organisasi yang memantau kinafa elemen pemorintah, Tujuan utama advokasi moreka adalah menderong perbaikan kinerja yudikatf, ekeakutf dan legis Beberapa OMS dalam ranah advokasi kobijakan antara lain PSHK (Pusal Siuci Hukum dan Kabjakan) yang mengawal proses pembehasan UU Kesehatan dan UU Pelaysnan Publik, ELSAM (Lembaga Studi dan Advokesi Masyarakat) yang mengawal proses pembahasan UU Periindungan Saks! ddan Koran dan revisi UU KUHP, 13 a 4 dalam ranah advekas! kasug antars iain YLEH! {Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) yang ‘merupakan salah sats organisasi yang menjaol ik temu dar borbagai LBM daerah memagang poranan penting dalam membantu keiompok masyarakat marginal yang menjadi krorban seperti PHK sepinak olen pengusaha, penggusuran, penipuan atau bernagal kasus lainnya. Lembaga seperti LAH menjadi sriu-sety harapan bagi masyarskat untuk mencori engacaraketicsharus berprosas dimeja hu. Diransh yang ‘erups juga hadir berberapa erganieasi separ UPC (Urben Poor Consarsium}yang membartukslompok miskinkolaunisk ‘mendapatkan hak-hak mereka sebage! warga negara seperti pombuatan KTP, pelayanan kesohatan gratis Serta berbagai fasiltes lainnya. Alaupun ICRP (Indonesia Conference on Religion and Pesce) yang begerak mengedvokas! Kelom»pok ‘agama sitenati seperti Ahmadiyah, Lin Eden dan berbagai elompok lainnya. OMS yang bergerak dalam area advokasi kinerja jpomerintah, logistat dan yidukatif adalah ICW (Indonesia Comuption Watch}, IPWV (Indonesia Procurement Watch), Til (Transparency Indonesia Intermtional), MT) (Masyarekt ‘Transparansi Indanesia), FORMARP| (Forum Masyarakat Pemantou Parlemen Indonesia), PARWI (Parliament Watch), KKRHN (Konsursium Reformasi Hukum Nasional) yang ‘mengawasi kinerja peradian dt indonesia, Keampat, Organisasi Masyarakat Sip Jaringan. Dalam melakukan bemagai aktvlasaya OMS tidak bisa melakukan akovies. sencin, Beberapa agencia Desar_diaksanakan bersame-sama dengen OMS lainnys. Siasanyn organisasi rmasyarakat ipl yang memitki concem dan aktvias serupa borgabung alam satu organisasi atau gerakan baraama. Beberapa OMS dalam kologor ii ara ain MATAM (jaringan Advokas| Tambang), MP3 (Masyarakat Peduli Pelayanan Publik), KUIS (Koalisi untuk indonesia Sahat), PPKM (Pahimpunan Peningkatan Keberdayann Masyarakat). Sedangkan format lainnya dapat dijumpai ‘seperl GEMA PKM (Gerakan Bersama Keuangan Mikro) Indonesia yang menupakan jjaring teak hanya dant OMS tetapi jugs melibatkan Pengusahe, Medie Massa, Akademisi dan Pemerniah Kolima, Organisasi Masyarakat Sipll yang bergerak dalam bidang Studi, fokus kegiatan ulamanya untuk melahirkan 4 kelian terhadap kebifaken (Lembaga Think Tank). Crganisast seperi ini memifii peren untuk memberiwan altemaif kebijakan dan mengkri'si berbagal kebiakan yang dilahirean oleh pemexintah, Moreka mormilit peranan dalam mendoreng ‘pemerintan dalam melahickan kebjjakan yangbisa mendorong ‘umbuhnya demokrattsas! dan memilki keberpinakan kepada mayarakat. Mereka yang dalam area adalah CSIS (Center for Strategic and International Studies), The Hebible Center, ‘Syafi MAsrifinsttute, Lembaga Stuci Persdan Pembangunan (USPP) dan banyak lembage lainnys, Keenam, Organisasi Masyarakat Sip yang merupakan organisasi profes! staupun serkat pekeria, Peranan yang paling utama dari crganisasi sapert ini adalah menjadi sarana ‘individu yang mem keesmaan prafesi untuk menyuaraken jpendapat dan pamikican mereka. Mereka yang bergerak di tanah ini adalah Sorikat Pokeria yang borada ei masing- ‘masing perusahaan, AJI (Aliansi Jumalls Independer), PERHEP|, ISI (ikatan Sosioiogi Indonesia), dan beberapa organisasi profes lainnya, Ketujuh, Organisasi Masyarakal berbasis Massa. Model (OMS sepert ini merupakan kumpulan individu yang memniikt kesamaan kepontingan. Bentuk OMS berbasis massa dalam bentuk yang paling sering dljumpai seperti Muhammadiyah, Nahdathul Ulama, Front Pembele Islam, Frant Betawi Rempug, Organisas! Kerukunan Adal, HKTI, HENI, KNPI, KOWANI dll. Dalam bentuk tain yang lebih sederhona orgenisesi masyerakat berbasis massa berbentuk datam ofganisast hobi dan klub-klub seperti Klub sepeda motor hingge klub hedi fanaman hias. ‘Sacra lebih spesitK OMS dalam tuuh pe cites bergerak di dua ranah yang berbeda. Ranah yang prtama adalah (OMS yang borgorak dl vanah lite yang berfungsi menakeitsi, remberi masukan dan mengawal kebijakan pomeriniah seria Derbagal nroduk perundangan iainnya, Setain itt smoroka juga bergorak untuk mandoreng dan mengawasi ineria elemen negara (Eksehutt, Yudiatt can Legisiatiy agar iebin Tensparan dan akuntabel. Secangkan yang kod adalah mereka yang bergerak dakar rumput, Peranan yang mereka ambil adelah meindungi kepertingan maaysraket yang ferancam oleh Kebijkan ataupun kepertingan swasta, monguatkan pavlisipasi masyarakat sorta mendoreng Keherdayaan masyarakal untuk kelvar dart permasalahan sosial ekonomi yang mereka hadi Memetakan Peran Organisasi Masyarakat Sipil Secara konstiusionsl, kemerdekaan Indonesia bercte- ca untuk mensejahterekan masyarakat Indonesia dan mecerdaskan kehidupen bangsa. Dua peran tersebut yang termakisb dalam pembukaan UUD 1945 dak sala djatankan oleh negara sendit. Secsra umum, sktvitas yang ilakukan OMS hanya merupakan pengeje-wantshan dari dua tyluan negara tersebut namun dengan bersegai madet pendekatan can aktitas yang berbeda, Sehingga deren atau terggungjewed yang dahulu Renya menjedl tanggung Javiab negara ditartu pencapelannya oleh masyarskat sip. Lusenya negara Indonesia dan banyaknya pormaselahan yang dinedep! oleh Bangea Indonesia tidak dapat lselesalkan leh pemeriniah sencin. Seringga permasalanan yang tidak rmampu dtangeni olen pemerintan tersebut ctangani dan disclesaiken oleh masyerskat send melalui Organises! Masyarakat Sip. Dalam konieks inlin, OMS memberikan ontibusinya dalam berbagal bentuk. Secare kessluruhan ‘OMS Indonesia bergerak oi dua raneh, Ransh periame, menjadi katalis dan pendorong keberdayasn mssyarskat dar aspok sosial, ekenerni dan poltk. Serta yang bergersk iranah kedva menjadi perantara antara masyarakat dengan negara OMS yang bergerak di ranah periame mendereng slau mengkatalisasi masyarakat untuk tumbuh dan berdaya pada lige aspek yaltu seis, ekonomi dan peltk, Membordayakan masyarakat di aspek sosial berartl mendorong keberdayaan untuk menguatkan sistem sosial dan mii budaya yang ada i dalam masyarakal Kentibus! OMS yang bergerak dalam model ini adalah membangun pendidikan altematt di Padesaan seperti SPOT Qaryah Tayyibah, atau Tri Mumpuni dengan program lstik alterna a tingkat pedesaan Dalam aspek ekonomi, OMS yang bergerak program pemberdayaan masyarakatrmendorong untuk mengumpuikan petensi yang ada 6i dalam diriyya dan bersama-sema membengun kegiatan ekonomi. Kontibusi ulama mereka ‘adaish membantu masyarakat untuk bersamasama keluar dari permasalehan ekonomi Sedengken dalam aspek palitk, OMS bergerak dalam membangun kesedaran masyarakat atashak-hak yang imi werga negara, Berbayal pendampingan tersebut ditujukan ‘untuk meningkatken parisipasi masyarakat dalam kegiatan politk. Pola pendampingan tersebut citujukan menyiapkan masyarsket secara. aktf berpartsipasi dalam sistem pol beik oi tingkat local maupun of tingkt nesional. Partisipast di tataran yang paling sederans melalui pemithan unum, Atau partsipasi yang lebih partisan mendorong masyarakat untuk teritbat dalam proses pembahesan kebljskan pubikditingkat lokal hingga msngawas! imelementasinys. (OMS yang bergerak di ransh kedua memilki beberapa pola keuruman. Pola petame aceish mereka yang bergerak eebegai think-lank atau lombaga studi memberikan kontribusi berupa krtik dan rokomencasi terhadap kebjakan pemerintsh. Lembagalembaga sepert ini berperan utama menjadi sparing partner pamarinish dalam setiap kebijakan an implementasi kebijakannya. OMS yang bergerak dalam pola ini terutem mereka yang bergerak di kejian. Namun mereka yang memberisan kontribusi untuk mengkrits! dan ‘ekomendasl kebjaken bise berasal dari crganisasi profes! Sadengkan pada pola yang kecua, manjad palindung dan pembela Kepentingan masyaraket ketike berhadapan dengan pemerinian staunun sektor swasie. OMS yang bergerak pada ranch advokas) memilki beberapa model gerakan. Mereka yang bergerak cl advokesi aker rumput dan membantu masyarakat yang menjadi korban-korban kebijekan pemerinteh seperti korban penggusuran, korban PHK masa, Sedengken dlphak lan luga terdapat mereka yng mendoreng terbuhnya kebjewsn perundang-uneangan yang pro-rakyat, Mereka yang bergerak ke raneh edvokasi kebiakan berpersn dalam mengawasi beroagei proses pameuatan perundeng-urdangan, Kentlbuti tama mereka adalah menjadi tapangan terakhir masyarekat ketika herus: bemaeapan dengan pihek sepent pemerntah dan pasar. Namunjike metihet potret keseluruhan Orgerieai Masyarakat Sipil yang ede di Indonesia, terdapat beberans OMS yang mengalami Anomali dalam pelaksanaan aktvitas. OMS seperti ini menjadi Keki-tengan kepentingan polit ataupun Uunderbow perta polik. Terdapat juga OMS yang merupakan perpanjengen tangen dari petinggi birokrasi pamerintah dan hanya bertjuen untuk mendapatkan begian dana dalam proyek-proyek pemerintsh, Organises! sepertinimemberkan ‘ta uruk bagl performa OMS yang memberikan kentrbusi post bagi tumbunnya demokratisas! di Indonesia. Seringkall OMS yang bertindak negatf seperti ini yeng seialu diacikan 15 acuan basi membuot herbage kebinkan yang peraatiren OMS ci indonesi, ‘Transformasi Peran Negara Peranan Negara yang diambil selma Orde Bans adalah ‘motakukan kontrol getap aktWitas organisasi magyarakal yang menjadi saluran ekspresi alas hak berserikal, berkumpul dan ‘mengeluarkan pendapal. Dengan tujuan uniuk melakukan ‘kontrol tersebut pemerintah meiehirkan UU no. 8 tahun 1985 tentang Organisasi Masyarakat, Pervajudan kontrol tersebut dengan adanya kewajban pendafaran dan pombinaan tethadap sallap organisasi masyarakat yang beraktivilas di Indonesia. Pendakatan isin yang sigunakan selama Orde bani adsish uusalia sterilisasi dan pemandulan orgenisasi masyerakst ‘agar tidak memberkan kritk kepads rezim yang beriangsung, ‘Sehingga setiap gerakan dan kegiatan yang cilakukan oleh organisasi masyarakat harusiah diketahul ofeh pamerintan, ‘Segale kegistan yang dimungkinkan mengancam dan menghitisi ebijeken pemerintah akan diewasi dan penyelenggaranya akan diminta! keterangen oleh pinak yang berwaj, Peranan yang clekukan oleh pemerintah torsobut boréamoak terhadap pola kerja OMS Indonesia dalam molaksanakan borbagal akvitashya. OMS yang lahir pass solormasi dan sf penghujung ea 80'an lotih meni untuk mengabaikan persturan yang mewajibkan pencataran kegads Departemen Dalam Negeri dan berbagalinsirumennya di daerah, OMS ccenderung mem baden hukum yang lebih severhara dan ‘mudah molelui Depertamen Hukum dan HAM berupa Badan hhukum Yayasan can Porkumoulan sebagai dasar berbagal aktvitas yang akan moraka lakukan. Lobih fanjt, kondis torsebut membuat OMS berarak dan Udak maw bermia dengan pemeriih. Salah salu alasannya tidak ingin oda interven pemerntah terhacap berbagal aktivitas meroks, ‘Agaknya peranan kontrel dan pengawasan sudah fidak layale dan tidak pantas lagi untuk dlaksanaken di ere reformasi ‘seperti saat inl. Organisasi Masyarskst sipll harusish dlliist sebagal partner pemerintah dalam menjaiankan program pembangunan ketimbang sebagal lavan poli pemerintah yang harus diawasi, Sehingge kebijakan alae model relas} 16 yang entara psmeriniah dan organisas\ masyarakat sipil dirubah dari model pengawasan menjadi madel pelayanan. Perubahan model dari pengawasan menuju pelayanan dapat ideskripsikan dalam bentuk pelayanan, pengayoman dan fesittasi, Berkut beberapa peranan bisa diambil pemerintah dalam usaha transforma tersetaul Pertama, pélayanan dan bukan mengontrol. Peranan ini dapat dllakukan dengan melahitkan berbagei kebljakan yang ‘memudahkan tumbuhnya organisasi masyarakat sipa, Usaha, yang dapat dlakukan adalan dereguiasi tentang badan hukum. Organisas! Masyarakat Sioll diberikan kemudahan alam memperaien badan hukum, Persyaratan yang tidak berbelt serta proses yang mudsh dan murah, Missinys, mengurangi pendafieran bertapis di masing-masing tingkat Pemerintah cari tingkat kabupatenikota, provins! hingga pemeriniah pusal Kedua, pengayoman ternadap OMS dalam melskuken ‘aktvitasnya. Perindungan ini terutama melindungt aktvis etaupun organisasi dalam: menjalankan setap aktvitasnya dari gangguan dar pihak yang lain. Seoerti pecindungan dari organisasi masyarakal sip dalam melaksanakan akbvias seperti seminar. penggalangan cukungan publi, peneftian dari gangguan organisast masysrakat Iainnys. Ketige, keteisesi dan fasiltas) pemenniah terhadap, OMS, Sebegal bagian usena untuk mendorong tumbuh kembangnya OMS. Pemerintah membarkan fasiftes! Lerhadap OVS dalam melakukan aktvitasnya, Fasiitasl bisa berupa dukungan finansial terhadap program. peringkatan kapasitas da aktvis dalam nangelola organinasi sera usaha ‘mendorong trensparansi dan ekuntabiltas puiik OMS dalam, melaksanakan aktivitesnya. Keempat, memberkan insentif kepade OMS yang telsh bbenar-bener mendarong program pembangunan pemerintan. (OMS: yang tertukti melakukan kanya-karya Demberdayaan ddan mendorong tumbuhnys keberdayaan harusiah diberkan insentifolenpemerintah, Insentfinidktasarkanpodakenyataan bahwa OMS i bebsrapa tingkat telah mongurangi beban pemerintah daiam meiaksanaken kewajibennya. 0) pihak lain, Kebjakan ini memacu turnbunnya OMS yang membarts pemeriniah meryslessikan berbagei permasalahan publi Keempat peranan tersebut dapat ditakukan oleh pemerintah engan mengubah pola kerja yang selama ini cilakuksn, Pemerintah harus jerput bola ketimbang menerima laporan, Almain menunggu OMS untuk mendaftr, pemerintan sebalknya jemput bela unluk mencar infarmasi OMS apa sala yang bergerak dan beraktivtas oi dasrahnya. Selain itu, menggiatkan aktivtas untuk turun Ke masyarakat dan ‘memshamipermasalshan OMS darikacemata OMS harusnya Gilakukan secara proakti oleh elemen pemerntah Pengurangan perannegaradalammelaiukankonveltemadap inerja dan tumbubnye organisasi masyarekat haruslah cikurangl. Setideknya kontrol tersebut tidaklen clikukan ‘leh aparat birokrasi. Kecenderungan kontrol clakuikan oleh aparatbirokrasi akan merjacikan kontrol sebagai alat polis, Peranan pengawasan temhadap isu-su ditudunkan kepada corganisasi masyarakat sipl sepert terorisme, separatisme dan pencucian uang hendaknya diakukan oleh pihak-pinak yang ‘memiiki Kewenangan atas hal tersebut seperti intelejen dan PPATK, Peranan yang bisa ciambil negara adalah meindung| ‘masing-masing organisas| masyarakat sip Galam metakukan aktivilasnya. Petlindungan alas segala bentuk ancaman ‘taupun tekanan terhadap argenisasi masyaraket sip dalam mmelakukan akivitasnya morupakan bentuk perindungan “Terakir, pemorintah memfsilies! dan mengustkan organisssi masyerakat sip adalah dengan membantu organisasi masyarakat sipii untuk menjalankan organisasinya dengan ‘mapan. Peeanan pérserinlah unluk memberkan capeciy yang telah melalaken kinera post dan terbukti membant Pemeriniah menyslesaiken berbagai permasalahan bengss- ‘hendaknya diberikan insentif. Insentif yang diberikan harusiah insert yang berdasarkan kineja ean campak yang ditimbulkannya. Insentif tersebut bisa berbentuk macam- ‘macam dari bantuan program hingga insentf pengurangan ajok ‘Kesimpulan yang bisa digerisbaweh adalah OMS merupakan ‘mitra pemerintah datam program pembangunan. Sehingga ‘pola relasl yang setara aniara pemeriniah dan OMS harustah ditumbuhkernbangkan. Peranan kontrol yang seiamatiniterjac ddan dibangun sudah seharusnye dikurangi dan cigantican dengan neranan mengontrol dan fasfiasi. Serwahal tersebut hanya bisa dilakukan dengan mendorong reformasi birokrasi dan porubehan paradigme birokrasi dari Birokrasi yang _mengatur dan mengontrol menjadi Birokresi yang metayani ddan memfasiltasi. 7 ‘building kepada OMS mutiak diperiukan. Di pihak lain, OMS Adrian, Leftwich, 1999. Governance, Democracy and Development in The Third World. Third Woxid Quarterly, 1993, Vol. 14 Issue 3, p805, 2p Hyden, G. 1863. No Shorteuts. to Progress: African Davelopment Management in Perspective. London, Heinemann, Ibrahim, Rustam. Agenda LSM Menyongsong Tahun 2000, Jekarta: Gesda, LP3ES, 1897. lerahin Rustam, Zsim Zaidi, Suhard, Ison Basyuni dan Fadjar Nursahid.Program Perumusan dan Penyusunan Kode Etik bagi LSM yang Bergerak dalam Pengembangan Masyarakst (Pembangunan Sosial dan Ekonomi! Masyarakat) Ismawan, Bambang. 2008, Harmonisasi Kemitraen antera Pomerintah dan LSM Koiiman, J. 1998. SecioPolitical Governancs: Overview, Reflactions and Design. Public Managoment. Vol. 1. Not, pp. 67-92. Larbi, G.A. 1999. The New Public Management Approach and Crisis States. Discussion paper 2 No. 112, Geneva, United Natons Rasearch institute for Social Development. Mrquette. 2004. Governance: Introduction to Goncepts, Prinefples and institutions. international Development Department, University of Binringharn. RA Batley. 2002. The Changing Role of the State in Development. The Companion to Development Studies, Editors: V Desai. R B Potter. Amokd: London. 135-139. Riggs, F. 1964. Administration in Developing Countries: ‘The Theory of Prismatic Societies. Boston, Houghton Min, UNDP, 1997. Reconceptualising Governance. Discussion paper 2, Management Develapment and Governance Division, Bureau for Policy and Programme Support. United Nations. Development Programme, New York January 1997, WANGO. 2004. Code of Ethies and Conduct for NGOs. ‘Word Association of Non-Governmental Organization, Weber, Max. 1947, The Theory of Social and Economic ‘Organization. New York, Oxford Universily Press. World Bank. 1997. Worle Development Report 1997: The ‘State in Changing World. New York, NY. Oxford University Press, =| IMPLEMENTASI| UU) 25: TAHUN) 2009;TENTANG'RELAYANAN PUBLIK SEBUAH) KEWAJIBAN BAG! PENYELENGGARA) PELAYANAN YANG’ BERIMPLIKASI PADA TUNTUTAN| HUKUM Oleh: Marsono Penelti Macys pade Pusat Kajian Manajemen Palayanan LAN - Abstrak Matyoroket ssbegai pengguna Iayenen publik boleh berlege: hat Karena vpaya reformas birekrasi yang telah dilakuken selama ini telch membuahkan hesil berupe Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayonan Publik sebagai kon dan landasan hukum datom peringkaton kualitas pelayanan publik. Boleh barlege: hati karen hampir dapat dipastikan bohwa implementasi UU 25 Tahun 2008 tersebut ckan dapat meningkatkan kualites pelayanan sewal dengen harapan mereka. Dis lain, UU 25 2009 tersebur juga mewalibkan bagi pore penyelenggara pelayonan publik untvk dapat memberikan pelayanen secora bolk dan benar dengan ultimatum berupe sanksi ‘adiministratif sompai dengan sonksi perdata maypun pidane bag! penyelenggara pelayanan publi yang fidale menjalankan kewai Jannya secora optimal. Key Words Pefoyonan Publik, Kuolitos Pelayanen, Sonksi Administrotif, Sooks! Perdata dan Pidana, PENDAHULUAN Konstius! negara yall Uniiang-Undang Dasar Tahu 1945 mengamanstkan hahwa juan didikan Negara Republi Indonesia, aniara tain adalah untuk memajukan sesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidunen langsa. Amanat leseebut mengandung makna negara berkewajban memenuhi Ksbutuhan solap warga negara molalu sustu sistem pemeriniahan yang mendukung torciptanya penyelenagaraen pelayanen public yang prima dala rang ‘memenuhi kebutukan casar dan hk verge negern atas bafang pubIK jaca public, dan polayanan adminitrat. Hingga saat ini penyelonggaraan pelayanan publi masit dihadapken pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan ci berbagal bidang kehidupan bermasyarskat, betbangss, den bemegars. Halterssbutbiss isebadken oleh ketidaksiapan untuk menanagapi tejedinys transformas!nilai_ yang. berdimensi tuas seria dampak berhagai masalah pembangunan yang komploks. Sernentara liu, tatanan bans masyarakat Indonesia dihadapkan pada hharapan dan tantangan global yang dipfeu oleh kemajuan di bidang imu pengelahuen, informal, komunikasilransportas|, invesiasi, dan perdagangen. ‘Kondisi dan perubahan cepat yang ciikuti pergeseran nila forsebul, peru disikapi secara blak metalullangkah kegiatan yang tenue-menerus dan berkesinanvoungan dalam berbagai aspek pemibangunan tidak trkecualidalarn aspck pelayanan pubiik untuk membangun kaparcayaun magyarakat 19 ‘mewujudkan tyuan pembangunan nasional. Upaya mewuludkan hal tersebut tentu saja membutuhkan dukungan kebiakan yang mampu mendorong adanya transiormasi oi bidang pelayanan pubik, sehingga mampu mewujudkan hak asasi manusia sevagaimana dlamanatkan UD 1945. Makalat inl akan mencoba mengurakkan mengenai habhal yang sangal prinsip torkall dengan liagkup dan kenstnk’, subsiansi, obyek, subyek dan pengaturan mengenai enyelenggaraan pelayanan public tu sendin dari berbagai aspek, Disamping itu, juga akan diuraikan mengenai faktor- fakor kunci yang dapat mendukung tercapainya tujuan dari UU 25 2009 tersebut, balk mengenal hak, Kewajiban dan uoiftasi pelaksena pelayanan, pengawasan dan sanksi seria skspeltasi implementasinya yang akan ciuraican secara runtut pasal demi pasal LINGKUP DAN KONSTRUKSI UU 25 TAHUN 2009 Lingkup UU 25 2009, Pada hakekatnya lahitmya UU 25 2008 diatarbetakangi oleh beberapa hal, antara lain: (a) negara berkewaiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhen dasamya datam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik indenesia ‘Tahun 1945; (b) membangun kepercayaan masyarskat atas pelayanen publk yang diiakukan peryelenggars pelayanan publit merupakan kegiatan yang harus dilaiukan ssiring dengan herepan den tuntutan aelurh warga negara dan Penduduk tentang peningkatan peleyanan pubik; (e} sebagal Uupaya untuk mempertages hak dan kewajban setiap warga negara dan penduduk serta tenmujudnya tanogung jawaty negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publ, dipertukan norma hukum yang member! pengaturan secara jelas; dan (0) sebagai upaya untuk meningkatkan ualitas dan menjamin penyeisan pelayanan publi sosusi dengan asas-asas umum pomeriniahan dan korporesi yang balk, seria untuk member! perindungan bagi sella warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wemenang di dalam penystenggaraan pelayanan puOIK. Lingkuplcakupan UU 25 2009 dari aspek obyek pelayanan publik mencakup Jenis dan bidang. Sedangkan desi aspek. subyek pelayaran publk mencakup dk saja pada pelayanan publk yang diberikan oleh pernerinlah, akan tetapl 20 juga mencakup pelayanan publi yang cibsrican oleh dunia useha atau korporasi dan masyarakat. Dat aspek jenis.pelayaran mencakup tga Jen's pelayanan publ, yaitur pelayanan barang publi, pelayanan jasa publik dan polayanan administratif. Uraion penjelasan ‘mongonel jenie polayanan publ sabaga! bert + Pelayanem barang publi antara Iain meliput: (1) engedaan dan peryaluran harang publ yang iakukan oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluuh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan bolanja negara danvatau anggaran pendapatan dan belanja éaerah; (2) pengadaan dan penyaluran barang publik yang eiiakukan oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sobagian tou selurunnya hersumber dari kekaysan negara dan/atau kekayaan daerah yang cipisankan; dan (2) pengadean dan penyaluran berang publk yang porbiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapstan dan belanja negara tau anggaran endapatan dan delanja daerah ateu baden usaha yang modal pendiriannya sebagian atau selurutnya bersumber darikekayaan Negara dan/ataukekayaan Gaeran yang dipisahkan, telapi ketersediaannya merjaci misi Negara yang ditetapkan dalam peraturan perundangundengan. + Sedangkan pelayanan jasa publik antara lain moliouti: (4) penyediaan jasa publi oleh instansl emerintah yang sebagien atau selurun dananya bersumber dati anggaran pendapatan dan belanja negara daniatau anggaran pendapalan den belanja Gaerat (2) penyediaan jasa publ oleh suatu badan usaha yang moda pendirisnaye sebagian alau selurahnye bersumber dari kekayaan Negara der/atau kekayasn daerah yang cipisahkan; dan (3) Penyediaan jasa publi yang pemblaysannya tidak bersumiber dari anagaran pendenatan dan bolanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja oerah atau badan usaha yang modal pondiianaya sebagian atau selurunnya bersumber dar kekayaan negara danatou kekayaan daeran yang digisahkan, ‘eiapl Kotorsodiaannya menjadi mish negara yang ditetapkan dalam peraturan perundangundangan. + Adspun polayanan administratif smiara lain rmeliput (1) Undakan administraif pemavintah yang divaifbkan oleh negara dan distur delem persturan Peruncangundangan dalam rangka mewujudkan pefindungen pribad’, keusrga, keharmstan, Imartabat, dan hala veda, ean (2). ndakan administraif oleh instansi sonpamerintah yang waljokan oleh Negara dan dialur dalam parsturan Peruncangundangan serta citerapkan berasarkan Perjanjian dengan panerima palaysnan, Konstruksi UU 25 2009. Undong unitarg inj dinarapkan japal mamborkan porahaman, Kejslasun van vonguturan mengerai pefayanan publ. Untuk maksud sersotut maa Urvtang-Ureang 25 Tahun 2008 terssout osusun dengan konsnaks! sebagai heck fa} nengetion dan balasan penyelenggeraan pelayanan walk: (b)- Asan tujuan, dan ang lingkup penyslenggaran pelayaran publik; {¢} pombinssn dan penataan peleyanan publ (qi) hak, kewajinan, dan larangan bagi seluruh pinak yang tevksit detsm ponyelenggersan pelayanas pub) (@) aspek aenye’snggaraan aelayanan publik yang mefiputi ‘tancar peiayanan, maklumat palayanan, sistem infomnss: ‘sarana dan prasarans, sievalant pelayanan, pengelolean pengaduan. den penisian Kner: (f) paren sorts mesyarakat (@) ponvolecaizn pencaduan calam paryalonagarsan paleyaramn; dan (hss. Ura margins harold UU 25 2008 secare nnci sebaga’ bert + Pangertan alan dotesan, Serdscarcen Poeal bute TUL 25 2009 disebutkan banwa "pelayanan oubiie adalah kegiatan atau rengkatan kegietan dalam ‘angie pemenuhan kebitutan pelayanan sesuai dengan psraiuran peruetang-undangan bag! sstiap vraroa negara dan porducwkafas orang, jasa, dan atau plsayanan acral yong einen alot oyslonggare pelayenen publit™. Sedangkan butir 2 monysbutkan bahwa ‘penyetenggare pelayanan pti yangmebatilcye asia pecymderagery adelah Seton insttus! peryelongsere ncga amparasl. lembags indepanden yang dibentuk berdasarken undengwncang untuk kegiatsn aelsyanan cublk. sn beden ukum ten yng ibertuk seenatemnate unluk ASgidton poliycrun pul + WMaksud, sas, dan teyfuan. — Maksud oar didetapkarriya UU 25 2000 tenlang polayanen pubic alan seveysimene cistgesxan pada Pasel 2 yaity untukmemberikan kepastontukumdsiom hubungan canista masyaraket don penyelenggers dalom pelayanen publk, Sedagkan Pasal 4 menyatakan — hua Asas penyelenggsrean pelayanan publ mancakup: ia) kaventingan umam: {b) kepwatian thusurn; (c) kesamaun hak: (d) kopeimbangun hak dan kenajtan; (e) keprofesionalan: (() pailsipali (G} persamean perlokusnitiak diskriminali; th) ‘etarbuecasn: ()) akuntabiitas; () fastitas dan perokuan khusus bagi kelompok renin (k} Kelepatan waktu; dan (1) Kecepetan, kemudahan, dda kotwrangscuan Selanjuinya Pasal 9° menyalakan Galea Tejon Undang-Lincang tentang Pelayanan Publik sch: (1) teamjucinya talazan dan hubungen yang jplan tentang hak, tanggung jawab, kewsjban, don kowenangan soluruh plkok yang: terkait dengan penysionggaraan pelayanan pubiky (2) lenmujudnya sistem penyelanggaraen pelayanan pusliy yang. lnyak easual dengan seasssas umm pemeintahan dan korgorasi yang balk; (3) terpenuninya penyelenggeraan gelavanan_ Ui sesuai dengan peraluran perundang-undaagan dan (4) termujudnya perindungen dan kenastian hukur beoi mesyerakat dale penvelenggaraan pelayenan publ Pembinaan dan penatean. Pasal 6 Ayet (1) menyatakan wanwe “guna menjanin kolancaran penyelsnggaraen pelayanan putiik dipertuken .pembna dan penanggung fawab". Selanjuinya pada Ayat (2] disebutzan bahwa “pembine tern alas: (6) imoinan lembags negere, pimpinan kementsrisn imcinan lembsqs pemerintan nonkementerien, impinan lembage komisi negere eteu yang asjemis, dian pimpinan lernbage Isinnye; (b) gubemur pada tingkat provinsi (0) bupeti peda tingkat kabypeten: cton {3} welfkote pada tingkat kote’. Seleniuinya Pasal 7 Ayat (1) menyetakan "penanggung jaw" ‘adalah pimpinan Kesckretariatan lembaga atau fRejabat yar dtunjuk pembina, Turkail dengan ponyelengyaraan —pelayanan publi dalam Pasal 8 Ayat (2} disubulken bata penyolenggaraan polayanan publik sekurang- kurangnya melipuli: (a) pelaksaraan pelayanan; (b) pengelolsan pengacuan masyerakat; (c) engelolaan informasi (d) pengawesan internal; (@) 22 penyuluban kepada masyarekat; dan (f} pelayanan konsutest Wok, kewajiban, dan Jerangan, Pasal 14 menyatakan bahwa penyelenggera merit’ hak (1) momberizan pelayanan tanpa cihambat pinok lain yang bukan tugesnye; (2) melakukan kerja seme; (3) memounysi enggeran pembieyaan penyslenggarean pelayenan publk: (4) melakukan embelaan terhadap pengaduan dan tuntutan yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam penyslenggeraan pelayanan pubtk dan (5) menoiak permintaen pelayanan yang bertantangan dergan peraturan perundang-uncengan. Sodangkan Pasal 15 menyalakan bahwa penysiorggara barkewajiban: (1) menyusun dan menetapkan stander pelayenan; (2) menyusun, menetapkan, dan memubikasikan makiumat pelayanan; (8) rheneimpatkan peleksana yang kompeten: (4) menyediekan sersne, praserene, sdar/stau fasiltas polayanan publik yang menelukung terciptanye ikim pelayenan yang memadal; (5) memberikan pelayanan yang berkueltas sesusl ongan 8:08 peryelenggaraan palayanan publi; (6) melakseneken pelayanen sesuai dengan stander Pelayanan; (7) berpatisipasi aktif dan mamatuhi peraturan perundang-undangan yang lorkaitdargan penyelenggaraan pelayanan publi; (8) memberikan Pertenggungjawaten te-hadep pelayanen yang ‘digelenggarakan; (8) membantu masyarakat dalarn memahami hak fan tanggung Jewatnya: (10) berianggung jawab dalam pengelolaan organisasi Penyelenagara pe'aysnan pudlc; (11) memperikan Pertanggungjawaban sesual dengan hukum yang boriaku apatila menguncurken dit atau melepasken tanggung jawab ates posis! atau jabatan: dan (12) ‘memenuhi panggilan atau ment organisas! untuk hacir atau melaksanakan perintah suatu tindalean hukum ates permintaan pjabst yang bervsnang ari lembaga negara atau instensi pernerintan yang berhak, berwenang, dan sam sesval dengan peraluran perundang-undangan Passi 18 menyaiakan bahwa pelaksana ‘barkewajiban: (1) molakukan —kaglatan Peleyanen sesusi dengen penugasen yang siberian oleh Peryelenagara; (2) memberikan Perianggunglawaban atas pelaksanaan pelayanan ‘sesuel dengen peraturan perundangundangan; (3) memenuhi panggilan untuk hadiratau melaksanaken perintah euatu tidakan hulum ates pemintesn psiabat yang berwenang dari lembaga negara atau instars pomarintah yang berhal, Borwenang, dan sh sesual dengan peraturan perundang-undangan; (4) memberikan pertanggungjawaban apabila. mengundurkan dilataumalopaskan tanggung jana sesual dengan peraturan perundangundengan; dan (5) melakukan evsluasi dan membuat laporan keuangan dan kinerja kepada Penyelenggara secera barkala SelarjuryaPasal 17 menyatakan bahwepelaksana qilerang: (1) morangkap sebagai komisaris atau engurus erganicasi usaha bagi pelakeana yang berasal dari lingkungan instansi pemerintah, badan_ uusana mic negara. dan badan usaha milk daeran; 2} meninggelken tuges den kewsiben, kecuali Tempunyal algsen yang jelas, rasional. dn sah sesual dengan persturan perundang.undengan; (3) menambah Pelaksana tanpa perseiujuan Penyelenggara; (4) membuat perjanjian kerja sama. dengan pihak lain fanpa persetujuan Penyelenggara; cian (S}melangger ases peryelenggeraan pelayanan pull. Pasal 18 menyataken masyaraket berhak; (1) mengetahui kebenaran isi standar pelayanan; (2) mongawasi poloksansan slender pelayansn; (3) merdapat tanggapan teshadap pengaduan yang Glsjuken: (4) mendapatadvokas, petindungan, dan! atau pemenuhen pelayenan; (5) membertahukan kepada pimpinen = penyelangeara untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang: Giterkan tidak sesual dengan slandar pelayanan: (6) membertahukan Kepada Pelakeans untuk memperbaiki pelayansn apabils pelayanan yang: Giberkan tidak sesuei dengan standar pelayanan: (7) mengacukan Pelaksana yang melakukan enyimpangan slandar pelayanan cenlalau tds ‘marnperbaiki pelayanan kepada Penyeienggare dan ombudsman; (8) mengadukan Penysienggara yang, melakukan penyimpangan siendar petayanan dan! atau teak marnperbalki pelayanan kepad pembina Penyetenagere dan ombudsman; den (2) mencapat pelayenan yang beriunitas sesusi dengan asaa dan tyjuan pelayanan, Selanjuinye Pesal 19 menyataken bahwa masyarakat berkewajfben: (1) mematuhi den memenuhi ketentuan sebagsimens dipereyerstken alam slandar pelayanan; (2) Aut menjaga ‘erpolinaranya sarana, prasarana, damaiaw faciitas pelayanan public dar (3) berparisipss| ‘kt den memestuhi peraturan yang terkait dengan penyelenagarsan pelayanan public. Aspek penyelenggavaan. Pasal 20 manyatakan banwe (1) oenyetenggara berkewalioan menyusun dan maenotapkan Standar Pelayanan dengan meinperbalikan kerrampuan — Penyelenagara, kebuluhsn mesyarekal, dan sons! lingsungan; (2) dalam menyusun dan menelapkan slandar Relayanan penyelenegara wally mengikulseriakan mesyarakat dan pihak terkail; (3) panylonggara berkowajiban mansrapkan slander pelayanan: (4) rengkuisertaen masyarakat —dllakukan dengan orinsip dak diskriminati, terkait langsung dengan jenis pelayenan, memiliki kompetensi dan mengutamakan musyayaren, seta memperratiken keseragaman; (8) penyusunan standar pelayanan ilghukan dengan pedoman terlentu yang oleter lebin lant dalam peraturan pemerintah Pasal 21 manyelakan komponem standar pelayanan sekureng-kurangnys meipul: (2) daser hukum; (6) persyarsian; (c} sistem, mekanisme, dan prosadur: (dj jangka wakku penyslesaian: (a) biayal tari, () produk pslayanans (Q) sarane, prnsarans, Ganiatau faalites; (h) Kompatansi Pelaksans, (i) pengewnsan intemal; (jj) penanganen pengaduan, saren.danmasuken: (kjjumieh Pelaksana:\iarinen pelayanan yang memberiken kepastian pelayanan dlaksanakan sesual dengan stander pelayanan; (m) jaminon keamanan dan keselamaten pelayanan dalam bentuk kamitmen Untuie memberikan rasa ‘aman, bobas devi bahaye, dan dsiko kerequ-raguan, ddan (n) evaluas’ kinorja Peleksan Pasal 22 monyatakan nahwe penyslenggare berkawajban —menyusun dan menetapkan -makiumat petgyanan yang merupakan pernyataan kesenggupan penyelanggara dalam moaksanakan polayenen sesuai dengan stardar polayanan. Selenjutnya maklumet web dipubikaskan eecara jlss den luas. Pasel 23 menystakan balwa pényelenggara ee Derkensiban mengaela Stor ialonmsel ‘yang ‘endl atas sistem informasi oloktronk atau nonslektronik, sekureng-urengnya molt: (1) profil Penyelorggare; (2) profil Peloksana; (3) standar pelayanan; (3) mekurat petayanan: (4) pengelalaan pergaduan; dan (5) penilsian kines. Pasal 25 monyatakan penys'enggara dan Pelaksena borkowapban mengelos sarang, prasarane, dan! stau fasilitas polaysnan sublkesecarssfektt sien, trensparan, akunlabel, dan _berkesinambungan sorta beranggunp java \stadap peretharsan canvatav pecqgantian saan, prosirem, daniaiau ‘asiitas pelayanen publ Pasel 31 menystatan biayaAtarif pelayanan publi pada desamya merupaken tanggung jawal negara dlanvatau masyarakat, Biayaltarf pslayanan outik dibebankan kepada negara apabila diwajbken detam peraturan perundang-undangan, Biaya! lari pelayanan pubic solain yang clwaybean oleh peratiran perunidang-undangan Sabtankan kepada penerima pelayanan muti. Peneniuan biayelart pelayenan public citetapkan dengan parsetujuan Dewan Perwakian Rakyat, Dewan Perwakilan akyet Caeran Provins, Dewan Perwalilon Rakyat Darah Kabu pateniKeta, dan bersasarkan peraturan perundang-andangan. Poss 35 moryatakan bahwa pengawasan penyslenggeraay pelayanan publi dilakukan oleh pengawes intemel can pengawas eksternal Pengawasan internal penyalenggaraan palayaran pb dinkkan stasen langsung sesuai dengan peraturan perundarguncangan; dan (2) pengawasan oleh pengonas Jalui: (1) pengawesan oleh ingsional sesual dengan. peraturan penendang-uncangsn. Sedanakan pengawasan ‘okstemal penyslencgarsan palayanan publ Ailpaukan melalui: fa} pengr benupa Isporan stisu pengadusn masyarakst dalam penyelenggerasn pelayensn publk;(b)pengawasan oleh Omhudamen sesual cengen peraturen perundang-undiangsn; dan (c) pengayasan oleh Dewan Perwakln Rakyat, Dewan Penwakllan Rakyat Dacrah Proving, Dewan Parwakilan Rakyat Dagrah KaoupateniKota. Peran serls masyarskst. Pasal 39 meryataken aha pan Sena miasyeraket — clam saasn oleh masyarakat enyusunan standar pelayanen sampei dengan ‘evaluasi_ dan pemberian panghargasn Peran ‘Serta masyarakat diujudkan dalam bentuk Kerja ‘sama, pemenuhan hak dan kewajiban masyarakal, seria peran akfif dalam penyusunan kebjekan pelayanan pubik. Masyarakat dapat membentuk lembaga pengawasan pelayanan publi. Tata cara pengiluitseriaanmasyarakaldalampenyelenggaraan pelayansn puilik distur lebih lanjut dalam persturan pemerintah + Penyeiesaian pengaduan. Pasal 40 monyaiakan bahwa — masyarakat —berinak—mongadukan Penyolenggarean pelayanan public kepada Penyelenggara, ombudsman, danisiau Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dewan Perwaiian Rakyat Daerah Kabupatervikota. Masyarakat yang melakukan pengaduan djamin hakheknye oleh eraturan perundangundangan. Pengaduan dllskukan temadap: (a) penyelenggara yang tidak melaksanaken kewajban dan/etau melangger larangan; dan (b) pelaksana yang memberi pelayanan yang tidak sesual dengan standar pelayanan. + Sanksi, Pasai 54 menyatakan bahwapenyelenggara ‘atau pelaksana yang melanggar ketentuan dalam lundang-undang ini cikenai sanksi sesuai dengan lingkal kesalahanya Secara berjenjang mulai dari teguren tertuls, penurunan aj, porununan pengkat, pembebasan deri jabatan, pemberhentian dengan hommat, pembethention tidak dengan hormat, Sanksi perdata berupa gant rupi dan sanksi pidena ‘sobagaimana dlatur dalam peraturan perundang- uundangan, IMPLEMENTASI UU 25 TAHUN 2009 ‘Atas-dasar uraian mengenai lingkup/eakupan dan konstruksi UU 25 208 sebegsimena lersabut di alas, impiinentasi 'UU ini harusian dapat memperbaiki kualitas pelayanan [publk secera signifian. Bahkan secara nil implementasi ‘UU tersebut haruslah dapat mewujudkan hak-hak dasar ‘warga negara menyangkut pelayanan dasar yang mereka ‘bulubkan sorta dapat merubah mindset para peryelonggara spelayenan publi. 24 Implementasi UU 25 2008 juga perlu ddukung dengan adanya Perubahan budaye pelayanan, sehingga upaya perbaikan sistem dan prosedur pelayenan publik dapat berjalan efektf dan memberikan peningkatan kualitas pelayanan publik secaranyata. Saian satu upaya penting terkait dengan perbaikan proses pelayanan publik yeilu adanys: perubahan budayapelayanan, yeitu: (1) adenya perubahan minciset; (2) ‘adanya perubahan sitsp mental: dan (3) adanya perubahan tka dalam pemberian pelayanan publi Perisahen mindset harus cimulai dari peryadaran secara mendalam tethacap penyslenggara pelayanan publik, bahwre pelayanan adalat merupakan tanggung jawab negara, maka atinya pelayanan pubikyangbakmeruoakanhakmasyarakat untuk mendapatkannys. Sebaliknya merupakan kewaliban negara untuk memenuhi pelayanan public yang baik, telepas dari siapapun yang duduk dalam pemerintahan, mengingat pelayanan publik yang baik merupakan perwujudan dari adanya kesejahteraan umum, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 (Agus Dwiyanto, 2008). Penubahen mindset mutlak sangat dipertukan sebagai langkah awal melakukan perutahan budaya pelayanan, Pols pike solama ini tentang aparat pemorintah yang mem edudukan dan Kewenangan tak terbantahkan dibancing masyarakat yang Glayani, harus segera dinuang jauh-jauh. ‘Budaya pelayanan sesegera mungkin harus berubah menjadi Jebin peka terhadep harapan-herapan masyarakat. Namun demikian, peru dceemai bahwa mengubah mindset aparat emerintah tidak bisa dliakukan dengan perberian motvasi melalui ceremah, Kursus Kursus saja, tetapi yang. utama ‘adalah melalui penerapan mangjemen yang benar mencakup pemberian Kesejahteraan memadal dan penerapan reward dan punichmentsecara kensisten dan berkalanjutsn Upaya menubeh mindset penyelenggers pelayanan publi yang dlyakini dapat merubah budaya pelayanan antars Jain dengan; (1) menguiamakan pendekaian gas yang digranken kepada pengayoman dan pelayansn rakyat dan menghindarkan kesan penéekatan kekuasean dan kewenangan; (2)melakukan penyempumaan organisasi yang bercinkan orgsnisasimodem, ramping, stsktfdan fisien yang mampumembedakan antara tugas-tugas yang pert ditangani ddan yang tidak periu ditangani: (3) melakukan perubahan sistem dan prosedur kerjanya yang lebin bercrientas! pada hi-cit organisas| modem yakni: pelayanan cepat, tepat, akurat, terouka dengan tetap memperiahankan fualilas, afisiensi biaya dan ketopalan waktu: (4) momposisikan dirt sebagai fesiliator pelayanan publ deripade seboge! agen pembaharu (change of agent) pembangunan, (5) melakukan fransformasi diri dari birokrasi yang kaku (rigid) menjadi ‘organisasi birokrasi yang struktumya lebih ceseniratsts, Inovatif,leksibel dan responsi (LAN, 2009). Kunci ulama Keberhastan implemantes! UU tersebut pada . Semi Ser Assessment System yakni suaiu sistem pemanguisn pajak yang member! wewenang kepada fiskus dan Wajb Pajak untuk menentukan besamya tang pajak, ©. Self Assessment System yakni suatu sistem pemungutan, pajak yang memberiwewenang penuh kepada Wal Pajak Untuk menghitung, mempernitungkan, menyctorkan, dan rmelaporkan conn besarnya utang pajak. ar ©. Withoiaing System yak suatu sistam pemunguian pajak ‘yang member wewenang kepada pihak ketige untuk me- mmolunginemurgul besarnya pajak yary lerulang, 4, Reformasi Perpajakan Menunr Guna, ‘paiak ini mengikut! fenomena kehiiupan ssosial ekonomi masyarsikal, Di gollap purubuham kubidupn sosial perexonemian masyarakat maka sudeh sepantasnyalah banwa pajak harus mengadakan reformasi'6 Refarmast Perpaickan adalah perubahan yang mendasar di segale aspek pernajakan, Hal lersebul seperti yang cikemukakan Guillermo Perry dan John Whalley hehwa “the word refaom conveys major change.” Berdasarkan pengalaman yang terjedi di negara maju maupun negara berkembang, terdapat bbogity banyak pengeriaan mengenal reformasi psrgajakan, ikarenakan terdapat perbedsan pengertian can pola reformasi perpajakan yang dianul oleh negara berkembang an ysng dianut oleh negara msju. Hel ini dikarenakan terdapat perbedaan stvultur pajak yang unurmtiya seragars i negara maju tetapi aca hermacammacam strutur pejak rugara bor kermbary, Malcolm Gis mengkasifikasican menggunaxan taksonomi untuk reformasi perpsjakan herasarkan rogram-program reformasi perpajakan dengan 6 (era) atibut yang menjadi ci-cid dasamys sehingga dapst diperoleh ratusan konfigurasi yang berbeda dari refornesi porpajakan. Keenam abribut tercebut yakri: & Breadth of reform; reformasi perpajakan dapat berfokus pada reform of fax sireclure, slau berfakus pads far administration, atau reform of fax systems (berfokus pada _stucturafdan edministretive seform). B. Scopy of refer; relormasi perpajskan dapat dilskukan sear comprehensive jka melipuil hampirsemua sumber penerimaan yang panting, atau dilacukan secara partial jika hanya meliputl satu atau due Komponen penting dari sistem perpajakan. 6 Revenue goals: ceformasi perpajakan dllakukan untuk meningéatkan peneimaan dalam prosentase terhedap PDB (rasio palak} yang dissbut revenue enhancing, untak mangganti psnerimaan dengan revemue neutral reform, ‘lau bahkan unluk rrengurang panerimaan (revenue decreasing reform) @. Equity goats; reformas! perpajakan untuk menegakan keadian disebut redistributive je menegakkan kenellan ‘secara vertka’, yatu orang berpenghasiian tidak sama, 28 paisknys diperakuken tidak sams juga, namun jks reformasi perpajakan tidak dimaksudjken untuk meruan Uislibusi pendamaian yang sudah ada maka cisebut ofstributionally neutral reforrn. © Resoures allocations goals: retormasi perpaiakan yang berusaha ‘mengurangi pengenaan pajak pada sumber Uuya agur dusul dialokasikan lebih afisien elsubut eucanamicaly neutral, jlke sistem peraaiakan untuk mampergaruhi aliran sumber daya eaktor ekonomi atau aktivitas tertentu maka disebut interventiontst reforms, (Timing of reforrn; ditakukan dengan mengubah saluruh kebijaxan perpsjakan secars bersamaan disebut contem- poraneousreforms, denganimplementasibarlahapeisebut phased reforms, atau perinshan kebjaken pempajskan yang lak uerkaitan diakukan dalam bebeaga tanun lebih cisetut successive reforms, Menurut Summer, Linn dan Archana, alasan cliakukannys reloemasi perpajakan adalah: perlama, sabagal bagian Penyesuaian struktur, reformasi perpajakan digunakan untuk mengurangi distorsi dari rangsangan alonami an terjadinys ketdakefisienan dan kelidakadian calam alokas) sumber Gaya; kadua, sebagai bagian dari usaha menstabikan ekonomi, reformasi porpajakan, bersamaan pemotongan bolanja noyana, untuk menghasilian perdapatan serara rasional tanga distors, adil, dan berkelanjulan, Menurut Chaizi Nasucha, reformasi perpsjakan manupakan rosea unluk penyehalan ekonomi melalui pencekaten fiskal Mengutip Williamson calam Magoed (1934), roformasi pergajakan malipull porluasan basis perpajaan, perbalkan administrasi perpsjakan, mengurengi teredinys peng: hindaran dan snenisuias\ pejak, sera mengatur perrgenaan aasel yang berada oi luar negeri. Perubahan struktur pajak (fer bass can tex rete) terkait dengan perubahan dalam administra perpajakannya, Malcolm Sills juga becpesan bahwa reformasl perpalakan di nogara berkembang dapat berhas:! apabia_pragram reformssi menghasiken perubahan yang mendasar dalam sistem pempajaken yang mami dua elemen dasar yang sling mempenganuhi, yang partama yeitu struktur pajak yang ked| wllusi yang mengalur administrasi pernalakan dan kepatuhar. perpsjeken. Struktur pajak teraini dar konfigurasi dad dasa’ pajak dan tari pajak ‘Administrasi dan kepatunan perpaakan terdiel dari orosedur, yaily nipkanisme dan poraturan yang mengatur penghitungan pajak, pemungutan, pemeriksaan, sank, banding, dan data termasui teknciogi Intormasi, struktur penghargzan polayanan masyarakat, engungkapan yang Giperiukan dan prinsip skuntansi perusahaan Menurut Liberly Pandiangan, refermasi perpajaken, yang _meipui: (1) formuiasi kebljaken dalam beniuk peraturan, dan (2) pelaksanaan dari peraturan, umumnya diarahkan untuk dapat mencapai beberapa sasaran. Pertama, menghasikan: penefimaan dalam jumish yang culup, stabil, feksibel dan berkelanjutan Kedua, mengurangi beban inefisiensi dan ‘excess burden. Katiga, memparingan beban Kolamock frurang mampu dengan mendesain sirklur polok yang lebih ‘adil, Ban keempat, memperkust administrasi perpajakan dan rmeminimalisas!biaya administrasl dan Kepatunan. Bird dan Jantscher (1991) seperti dicvip Chaizi Nesucha. smengemukekan bohwa perubshan keblaken perpejakan ‘tanga didukung perubahan administrasi perpaiakan menjaci tak berar. Perubahsn i bideng perpsjaken harus sefelan dengan kapasitos administrasinya, arena adminisrasi perpajakan morupakan keblakan di bidang parpajekan yang smempunyai hubunga tok terpisahkan (C. PEMAHAMAN TENTANG REFORMAS! ADMINISTRAS! PERPAJAKAN 4.Pengertian Administrasi ‘Administras! menurut pendapat A. Dunsire yang telah kuti ‘leh Donovan dan Jackson (1991) dikemukakan Kembali ‘leh Yeremias T. Keban yaily bahwa: Administrasi dictisan sebagai erehan, pemerintahan, kegisten, implementa mengerahken, penciptaan prinsip-prnsip implementa! kebijakan, kegiatan melakukan analisis, menyeimbangkan dan ‘mempresentasikan keputusan, per-imbangan-pertmbangan kebijakan, sebagei pekerjaan individual dan kelormpok dalam rmenghasiken bereng den jasa publik, dan sebagai arena bidang kerja skademik dan teorits, Mengutip pandapat Tracker, acministrasi merupaken suatu proses yang dinamis. dan berkelanjutan, yang digerakan ‘salam rangka mencapai tyluan dengan cara memanfaatkcan ‘orang dan material molaiui kovrdinasi dan kerjasema, Deffnisi-cefinisi di alas menunjukkan beberapa batasan isilah ‘adiministrasi yang secara langsung menepis anggapanbatws, administrasi selalu ciartkan sebagai kegiatan yang berkattan dengan pekerjaan mengatur berkas, membuat laporan administra, dan sebagamya. Mengutip Chandler ‘and Plano, dalam The Public Aministraton Dictionary denis _acministrasi adalah proses dimana keputusan dan Keajakan ienplomantasikan 2. Administrasl Perpajakan a. fslah Administrasi Publi Chandler dan Plano (1986) seperti dikutio Yeremias T. eben mengemukaken bahwa, “administra public adalah proses dimana sumber daya dan persone! publik organise dan diorganisasken untuk remformuiasixan, ‘mengimplementasixan, dan mengoicla keputusar-kepulusan dolam Kebijeken publi” Kemudian dielesken behwa Aderinistasi public retupakan seri dan imu yang élujukan untuk mengatur public affairs dan melaksanakan berbagal ‘ugas yangteleh dretapkan, Sebagelcisipinimy, sdministrasi publi bertujuan memecahkan masalahmasaiah public imelalsi perbsikar-perbaican terutsms di bidang organisasi, ‘sumberdaya manusia dan kevangen bo. Istlah Administrasi Perpaiakan Menuna Ensikiopedi perpajakan yang dts oleh Sophar Lumbantorvan, “adm-nistrasi perpajakan (Tax Administration) Jalan cara-cara atau prosedur pangensan dan pemungutan pejak.1 Mengenai peran administras! perpajakan, Liberty Pandiangan mengemuka-kan bahwa administrasi perpajakan dlopayakan untuk meraalisas-kan peraluren perpajakan, dan enerimsien negara sebagsimans sranat APBN. De Jantscher (1997) seperti dkutie Gunadl, menekankan eran ponting administrast perpajakan cengan menujy pada kondisi terkini, dan pengalamen di berbagal negara berkembang, keblakan perpajekan (tax policy) yang dlanggan Dak (acl dan efsian) dapat saja Kurang suksos mnenghasikan penermaan atau mencapal sasaran lainnya karena ‘2dminisirasi perpejaken tek mampu melaksanakannwa, Menunut Carlos A. Silvani (1992) seperti duty Gunadi, administrasi pajak dikatokan efektt bite mampu mengatas! sasalan-maselah: 1) Waje Pojek yang tak tercanar (unragistred tax- payers} Atinya sejauh mana administra pajak marpu mendicksi dan mengambaltindskan ternadap anggota masyarakat yang 2 bbelum terdaftar sebagai Wai Pajak weiau seharusnya yang bbersangkutan sudah meme-nuhi ketentuan untuk menjadi Wj Pajok, Penambahan jumish Wajb Pajak secare ‘signifizan akan meningkatkan jumlah pe-nerimaan pajak. Penerapan sanksi yang tegas parlu dibeskan lerhadap mereka yang belum menciaftarkan diri sebagai Wajib Pajak ‘padahal sebenamya potonsial untuk itu 2) Waly Pajak yang dak menyampakan Surat Pem- beritshuan (SPT), Menyikap| Wajib Pajak yang sudan terdaftar tetapl tidak menyampaikan Surat Pemberitanuan (SPT), alau disebut juga stop fing taxpayers, misalnys dengan malekukan pemerixsaan pajak untuk mengeiahul sebab-sebad tidak ‘isampaieannys Surat Pembestahuan (SPT) tersebut Kendala yang mungkin dihadapl adalah tervatasnya jurniah tanaga perenksa 3)Penyelundup psjak (ox evaders) Penyelundup pajak (tax evaders) yaitu Wall Pajak yang rmelaporkan peiak latin keci dari yang seherusnya menurut ketentuan perundang ~ undangan. Kebernasilan sistem self “assessment yang momborihepercayaan sepenuhaya kepada ‘Wai Pajak untuk monghitung, memperhitung-kan, menyetor, dan melaporkan sendi pajak yang terutang, sangat ter- genlung dari kejjuran Wal Pajek Tidak mudah untuk ‘mengetahui apekah Wajio Pajak melakukan po-nycluncupan pajok atau tidak. Dukungan adanya bank data lentang Wal Pojak dan seluruh aktvilas usananya sangal ciperukan, 44) Peninggak pase (delinquent ax pavers Deri tahun ke tahun tunggaken pajok jumiahnya semakin besar Upaya poncairan tunggakan pajak diakukan melalui pelaksanaan tindakan penagihan secare intenslt. Apabila kebijaksn perpajakan yang ada mampu mengatasi masalah-mssaish oi tas secara ofelt, maka sdministasi perpaiskannya sudah dapat dikatakan baik sehingga. Tax ratio akan meningkat. Dasar bagi tewujudnya suatu administas! Pejak yang 8k adalah clerapkannya _pansip-prinsip manajemen modem yaitu Planning, Organizing, Actuating ddan Contreling, trdapatnys kebsiskan parpsiaksn yang eles dan sederhana sehingga memudehkan We) Pajak untuk melaksanakan kewalibannya, tersedianya Pegawai Pajak yang bedalaltas dan jour seta pelaksanaan penagakan ‘hukum yang tegass dan konsisten. Menurut Gunadi, daiam menilat seberepa beik kemampuan ‘administrasi perpajakan dalam mengumpulkan penerimaan, erly diingat sasaran administrasi pajak yakni meningkatkan kepatuhan pembayar pajak dan melaksanakan ketentuan perpajaken secara seragam untuk mendepatian pe-nerimaan maksimal clengan biaya optimal. Mengutin ce Jantscher (1996) dikemuka-kan bahwa “keadiian merupakan salah satu elemen yang dapal membanty meniingkatkan kepercayaan masyarakal alas sistem parpajakan dan selanjutnya maningkatken kepatuhan sukarela masyerakat pembayar aja." Setelsh mempercleh kepercaysan masyarakat sarte pengertian dan dukungan rakyst banyak, adminisirasi pajak baru dapat cianggap sohat (sound). Toshiyuki (2001) sepert! diutp Gunadi menyatakan bahwa untuk mencapal hal tersebut, cisyaratken beberapa koadis! administrast perpajakan seperti berkut:Periame, administasi pak haus dapat mengamankan penenimaan negara. Kedua, haus bordasarcan peraturan perundangundangan dan vansparan. Keiga, dapat merealsasikan perpejakan yeng seh dan adi sesuaiketentuandanmenghilangkan kesewenang-wenangan, arogansi, dan periake yang dipengaruhi kepentingan prbadi Keempat, dapat mencegah den memberikan sanksi serta hukuman yang adi atas ketdakjujuran dan pelanggaran sorta Peryimpangan. Kelima, mampu menyelenggarakan sistern pernalakan yang efisien dan efekit Keenam, meningkatkan, kepatunan perbayar pajak. Ketujuh, memberican dukungan ‘erhadap pertumbuhan dan perangunan usaha yang sehat imasyarakat pembayar pajak. Kedotapan, dap mombarkan | konitibus' alas pertumbuhan demokrasi mosyarakal. 3. Reformasi Administrasi Perpajakan Menurat Gunadi reformasi perpajakan mefiputi dua arca, yeit reformasi kebjakan pajak (tax policy) yatu reguias’ atau peraturanperpajakan yang berupaundang-undangperpaakan dan reformasiadministrasi perpajakan, Reformasiadministrast memilk tujuan utama untuk memberikan pelayanan kepada masyarakal dalam memenuhi kewajban perpajekannya Kedue, untuk mengedministrasiken penerimaen pajak sehinggatrensperansiden skuntabiltas penermaan sekaligus peogeivaren pembayaran dana dari pajak sevap saat bisa Ciketanui. Yang ketiga, untuk membarkan suatu pengawasan lemadap. pelaksanan pemungutan pajak, lerulama adalah kepada aparal pengumoul pajat, kepada Wait Pajak, ataupun kepada: masyarakat pembayar palak. Mengonal refornasi sdministrasi, Gerald © Caiden (1969) superl! dikulp cloh Soeallo Zuhar, mengemukekan behwa relormasi adminisbas) ddeliniskan sebagel “the artiicial inducement of adminisiralion transformation agains! resistance." Definisi dari Gaiden ini mengandung beberapa implikast roformas! adminisiras| menunekan kegistan yang ibuat oleh menusia (eonmado} lidak bersfat exsiclental, otomatts maupun alamiah, (2) roformas| administrasi menunakan suatu proses, (3) resisiensi barvingan dengan Menurut Cheizi Nasucha, refermasi administras! perpajakan ‘adelan penyempurnaan atau porboikan kinerja administra balk secara incividu, Kelompok, maupun kolombagaan agar Iebin efision,ekonomis, dan cepat 21 Bird dan Janiscer (1992) seperti ditt Ghe'zi Nesucha, mengemukakan bafwa ugar reformasi administrasi perpajakan dapat barhasil,cibutuhkar: 41) struktur pajak disederhanckam untuk kernudahan, kkepatunan, dan administras!, (2) streteg! reformasi yong ‘eoeek harus dkembangkan, (3) Kemitmen polit yang kuat ‘erhadap peningkatan administrasi oerpaiakan. Meaurut Guillerme Pemy dan John Walley, di negere-negara berkembang cimena sistem pejoknya kuat dan struktur pajak telah citetapian, reformas| gerpajazan mengacu pada usaba peningkelan administras! perpajakan23 Eke (2001) seperti cihutip Cheizi Nasucha mengemukakan behwa ‘su keberhasilan reformasi scministrasi parpajakan ke depan adaleh kapasitas acministrasi perpsiakan dalam mengimplementasikan stuitur perpsisksn sacara.efsien -dan efeleif” Hel ini meliputi pergembangan sumbar days manusia, teknologi informasi, struktur organisasi, ormses dan prosedur, serta sumer daya finansial dan insenti yang cukup. Sasaran administasl pajak yakni: (1) meningkatkan kepatuhan para pembayer pajak, dan (2) melaksanakan ketentuan perpajakan eecara eeragam untuk penerimasn maksimal dengan biaya yang eplimal. Efektvilas administras! jak bukanish satusstunya indkaior kepalubar pajak, Gh negarenegam yang mamiiki denial keiiaksatuhan wally najaknya ting), kemampurn acminisires! pak unkule memungut paje yang efektt merupakan turd pembentukan pevdaku pernbayar pajak Manurut Gunadi “administasi purpajaken dliuntut bersitat dinamix sebagai upaya poningkalan peneiapan kebijakan pewsisken yang efskil, Alera fisibilles administras! Trenuntut ager sistem pajak bars meminimalisr biaya administasi (ecminshative cast) dan biaya kepaluhars (comptence cost) sere merjaciken a¢ministasi paiak ‘sebagai bap'an dar Kebyexan pajak” “Tanzi dan Pallechio (1995) dalam Ot (2001) seperti lkutip Chaisi Nasuchs herkenaan dengan sismen daser reforms! adiministssi perpajakan cinyatakan

You might also like