You are on page 1of 11

LAPORAN AKHIR TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN KELAPA

TEKNIK PERBANYAKAN BIBIT KELAPA DALAM

Di Susun Oleh

Stefanus Hendrawan

4202023050

Dosen Pengampu :

Jaini Fakhrudin, S. P.,M.Si

PROGRAM STUDI D4 BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN

TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI PONTINAK

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman kelapa (Cocos nuciferaL.) merupakan tanaman serbaguna yang seluruh bagian
tanaman dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Buah kelapa yang terdiri
atas sabut, tempurung, daging buah dan air kelapa tidak ada yang terbuang dan dapat dibuat
untuk menghasilkan produk industri. (Suhardiono, 1993).

Kelapa adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku pinang-pinangan
(Arecaceae). Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan, mulai dari bunga, batang, pelepah,
daun, buah, bahkan akarnya pun dapat dimanfaatkan (Mahmud dan Ferry, 2005).

Kelapa merupakan salah satu keluarga Palmae. Tanaman ini memiliki batang yang lurus dan
umumnya tidak bercabang. Tanaman kelapa merupakan tanaman monokotil dengan bentuk akar
serabut dan daun yang menyirip. Sedangkan bunga tanaman ini terletak diantara ketiak daunnya
yang disebut mayang (Palungkun, 2001).

Menurut Harjono (1997) klasifikasi tata nama (sistematika) dari tanaman kelapa sebagi
berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermathopyta

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae Genus : Cocos

Spesies : Cocos Nucifera Linn

Dalam budidaya tanaman kelapa, pembibitan yang baik mempunyai peranan penting dalam
keberhasilan dalam pengembangan kelapa. banyak hal yang harus kita perhatikan, Dalam
perbanyakan bibit kelapa yang akan menjadi hal yang perlu kita perhatikan yaitu Suhu, Curah
Hujan, Sinar Matahari, Kelembaban, Tinggi Tempat,Keadaan Tanah. Syarat pohon induk adalah
berumur 20-40 tahun, produksi tinggi (80-120 butir/pohon/tahun) terus menerus dengan kadar
kopra tinggi (25 kg/pohon/tahun), batangnya kuat dan lurus dengan mahkota berbentuk sperical
(berbentuk bola) atau semisperical, daun dan tangkainya kuat, bebas dari gangguan hama dan
penyakit.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dilakukan praktikum ini yaitu :
• Mahasiswa mengetahui cara /teknik yang akan digunakan dalam perbanyakan bibit
kelapa dalam.
• Mahasiswa mengetahui permasalahan yang terjadi ketika saat pembibitan kelapa.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Sejarah Kelapa

Kelapa adalah suatu jenis tumbuha dari suku aren-arenan atau Arecaceace.Tumbuhan ini
memiliki manfaat yang banyak,hamper semua bagiannya dapat dimanfaatkan oleh manusia
sehingga daianggap sebagai tumbuhan serba guna.Kelapa secara alami tumbuh didaerah pantai
sampai pegunungan mencapai ketiggia 30 m(Palungkun,1992). Hasil penelitian menunjukkan
terdapat dua pendapt mengenai asal usul kelapa. Amerika Selatan semula diperkirakan sebagai
negara asal tanaman kelapa.Sejak ribuan tahun Sebelum Masehi, kelapa sudah dibudidayakan
disekitar Lembah Andes di Kolumbia, Amerika Selatan (Perera et al., 2000). Lebrun et al. (1998)
menganalisis DNA populasi kelapa dari berbagai negara menggunakan RFLP (Restriction
Fragmen Length Polymorphism). Penelitian tersebut membuktikan penyebaran tanaman kelapa
berasal dari Asia Tenggara menuju Pasifik dan pantai barat Amerika. Hal tersebut didukung oleh
Teulat et al. (2000) dan Perera et al. (2000) bahwa penyebaran kelapa berawal dari Benua Asia
ke arah Timur menuju Pasifik dan Amerika, serta ke barat menuju Afrika. 5 Cara penyebaran
buah kelapa bisa melalui aliran sungai atau lautan, atau dibawa oleh para awak kapal yang
sedang berlabuh dari pantai yang satu ke pantai yang lain (Warisno, 1998).

2.2 Pembibitan Kelapa

Dalam pembibitan kelapa Penanaman kelapa pada umumnya dimulai dari pelaksanaan
pembibitan terlebih dahulu. Pada umumnya pembibitan tanaman kelapa itu sendiri diawali
dengan :

a. Pembuatan naungan pembibitan bertujuan untuk melindungi buah kelapa dari penyinaran
matahari langsung, dan juga melindungi buah kelapa dari guyuran air hujan secara
langsung pula dan juga diharapkan bahwa dengan pembuatan naunganpertumbuhan buah
kelapa yang disemai bisa tumbuh lebih merata.
b. Seleksi buah kelapa bertujuan untuk memisahkan buah kelapa yang baik dan buah kelapa
yang bentuknya kecil-kecil, cacat secara fisik, yang tidak goyang airnya pada saat
diguncang
c. Menyayat buah kelapa yaitu dengan cara membuka kulit kelapa bagian ujung penyayatan
ini bertujuan untuk memudahkan air siraman dapat mecapai mata atau titik tumbuh yang
ada dibalik sabut kelapa tersebut. Dalam melakukan penyayatan kita harus mencari bagian
sisi kelapa yang lebih tinggi.
d. Mendederkan buah kelapa yang telah disayat ditempat pembibitan,bagian kelapa yang
telah disayat berada dibagian atas pendederan ini bertujuan untuk memudahkan
penyiraman dan pemeliharaan, utamanya dalam melaksanakan pembersihan gulma yang
tumbuh dalam areal pembibitan, dapat memudahkan pengendalian hama dan penyakit
apabila terjadi serangan.
e. Penyiraman buah kelapa yang telah didederkan/disemaikan bertujuan untuk membasahi
sabut kelapa sehingga memudahkan mata tunas dapat menembuas sabut kelapa itu sendiri.
Penyiraman diharapkan tidak sampai menggenangi buah kelapa yang telah didederkan
tetapi harus cukup basah. Penyiraman dilakukan minimal sekali sehari yaitu pada sore hari.
f. Bibit kelapa sudah dapat dipindahkan kelapangan setelah berumur 6 bulan setelah semai.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Pembukaan lahan untuk pembibitan dilakukan pada hari selasa 1 november 2022. Pembibitan
benih kelapa di lakukan pada rabu 30 november 2022 bertempat dilahan 2 BTP Telknologi
Pertanian Politeknik Negeri Pontianak.

3.2 Alat dan Bahan

Alat Bahan
Parang Bibit Kelapa
Cangkul Karung

3.3 Cara Kerja

Cara kerja saat praktikum ini, yang pertama diawali dengan melakukan pembersihan pada lahan
yang akan menjadi tempat penyemain. Hal ini dilakukan supaya lahan menjadi bersih dari gulma
dan siap untuk di tanami bibit kelapa. Kemudian setelah membersihkan lahan lalu kami mencari
buah kelapa yang nampak sudah siap menjadi anakan/bibit kelapa sebanyak 5 buah. Setelah
mendapatkan buah kelapa yang akan dijadikan bibit kemudian kami melakukan penanaman.

Pada saaat melakukan penanaman dilakukan terlebih dahulu pencangkulan lahan dengan tujuan
supaya tanah menjadi gembur dan baik ditanami kelapa. Setelah tanah gembur kelapa ditanam
dengan jarak 20-30 cm. kelapa yang kami tanam tanpa dilakukan penyatan bagian atas kelapa.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil praktikum kami ini kurang lebih selama 3 bulan, dari 5 buah kelapa yang
ditanam yang hidup dan tumbuh ada 3 sedangkan yang mati ada 2. Hal ini didasari oleh beberapa
hal yang menjadi faktor pertumbuhan bagi calon bibit kelapa ini. Faktor tersebut seperti iklim,
Media Tanam dan Tinggi tempat.

Iklim, Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun,
bahkan sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah mempunyai drainase yang baik. Akan tetapi
distribusi curah hujan, kemampuan tanah untuk menahan air hujan serta kedalaman air tanah, lebih
penting daripada jumlah curah hujan sepanjang tahun. Kelapa menyukai sinar matahari dengan
lama penyinaran minimum 120 jam/bulan sebagai sumber energi fotosintesis. Bila dinaungi,
pertumbuhan tanaman muda dan buah akan terlambat. Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan
tumbuh paling baik pada suhu 20-27 derajat C. Pada suhu 15 derajat C, akan terjadi perubahan
fisiologis dan morfologis tanaman kelapa. Kelapa akan tumbuh dengan baik pada rH bulanan rata-
rata 70-80% minimum 65%. Bila rH udara sangat rendah, evapotranspirasi tinggi, tanaman
kekeringan buah jatuh lebih awal (sebelum masak), tetapi bila rH terlalu tinggi menimbulkan hama
dan penyakit.

Media Tanam, Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti aluvial, laterit,
vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu, tetapi paling baik pada endapan aluvial.
Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan pH diatas
7.5 dan tidak terdapat keseimbangan unsur hara, sering menunjukkan gejala-gejala defisiensi besi
dan mangan. Kelapa membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu bila kandungan air tanah
sama dengan laju evapotranspirasirasi atau bila persediaan air ditambah curah hujan selama 1
bulan lebih besar atau sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah cukup tersedia.
Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama kandungan bahan organik dan
keadaan penutup tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang dikehendaki minimal 80-100 cm.
Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat kemiringannya
tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan
kesuburan tanah dan memperbaiki tanah yang mengalami erasi.

Ketinggian Tempat, Tanaman kelapa tumbuh baik didaerah dataran rendah dengan
Ketinggian yang optimal 0-450 m dpl. Pada ketinggian 450-1000 m dpl waktu berbuah terlambat,
produksi sedikit dan kadar minyaknya rendah.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang saya dapatkan keberhasilan dalam pembibitan kelapa itu harus
diperhatikan faktor faktor yang menjadi pendukung tumbuhnya calon bibit kelapa sperti
Suhu, Curah Hujan, Sinar Matahari, Kelembaban, Tinggi Tempat,Keadaan Tanah.

5.2 SARAN
Saat melakukan pembibitan dengan kondisi yang banyak kekurangan seperti kita menanam
dilahan gambut, kita perlu melakukan pemiliharaan ekstra seperti menjaga kondisi ph tanah
yang stabil sesuai dengan kecocokan pada bibit kelapa. Contohnya dengan memberi Kapur
dolomit karena mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan juga magnesium oksida
(MgO) dengan kadar yang cukup tinggi hal ini dapat menetralkan pH tanah, ini sangat baik
untuk tanah karena jika tanah kekurangan kalsium dan magnesium, maka tanaman otomatis
akan menjadi kurang maksimal berproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan IS, Utoyo B, Kusumastuti A. 2015.Pengaruh Pupuk Npk Dan Pupuk Organik
Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaelis guinensis Jacq) Di Main Nursery.
Agro industri Perkebunan.3(2):68-81.
Aristya, V., E., Prajitno, D., Supriyanta., Taryono. 2008. Kajian Aspek Budidaya dan
Identifikasi
Keragaman Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera,L.) Di Kabupaten Kebumen.
Fakultas Pertanian. UGM.Yogyakarta
(Mahmud dan Ferry, 2005).
Open Data Jawa Tengah. 2016. Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa di Kabupaten
Pati. Diunduh pada Tanggal 17 Juni 2020. http://data.jatengprov.go.id/dataset/luas-areal-
dan-produksi-tanamankelapa-di-kabupaten-pati
(Suhardiono, 1993).
LAMPIRAN

You might also like