Professional Documents
Culture Documents
Prosiding Unsoed Defi
Prosiding Unsoed Defi
ABSTRAK
Program pencapaian kemandirian pangan sudah menjadi salah satu program kerja pada tiap periode
perubahan kepemimpinan Indonesia. Peningkatan jumlah dana yang digulirkan untuk peningkatan
produksi dan produktivitas padi belum mampu memberikan imbal hasil yang memuaskan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan srtategi peningkatan produksi dan produktivitas padi di
Kabupaten Rokan Hulu. Anallisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi lingkungan internal
dan ekternal usahatani padi. Data dikuantifikasi dengan menggunakan Quantitave Strategic
Planning Matrix (QSPM). Strategi prioritas yang disarankan adalah membentuk manajemen
pembiayaan oleh organisasi yang mengakomodir dan mengatur proses usahatani dari hulu hingga
hilir.
Kata kunci: usahatani padi, produksi, produktivitas, SWOT, QSPM
ABSTRACT
The program of achieving food self-sufficiency has become one of the works program in each
period of change of leadership of Indonesia. Increasing the amount of funds for increased
production and productivity of rice has not been able to offer satisfactory returns. This study
aims the strategy how to figure increased production and productivity of rice in Rokan Hulu
Regency. we use SWOT analysis to show the internal and external environment of rice
farming. The data are quantified using the Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The
recommended priority strategy is to show a financing management by an organization that
accommodates and regulates farming processes from upstream to downstream.
Keywords: rice farming, production, productivity, SWOT, QSPM
PENDAHULUAN
Berbagai penelitian mutakhir menunjukkan bahwa beras merupakan komoditas yang
menduduki posisi strategis dalam proses pembangunan pertanian, karena beras telah menjadi
komoditas politik dan menguasai hajat hidup rakyat Indonesia (Pujiasmanto, 2015). Sebagai
komoditas strategis, padi menjadi indikator perekonomian Indonesia. Dimana harga beras menjadi
cerminan kemampuan suatu negara dalam mengelola ekonominya. Kondisi ini memiliki kaitan
yang erat dengan manajemen produksi padi yang berpengaruh terhadap pengelolaan konsumsi dan
memiliki multiplier efek terhadap sektor lain(Aji, Satria, & Hariono, 2014). Swasembada beras
1266
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII”17-
18November 2017
Purwokerto
merupakan salah satu strategi yang bisa digunakan untuk mengatasi persoalan yang muncul pada
tanaman pangan ini.
Kabupaten di Propinsi Riau yang memiliki target swasembada pangan tahun 2016 adalah
Kabupaten Rokan Hulu. Hal ini dimaksudkan dalam rangka mendukung program swasembada
pangan pemerintah Republik Indonesia (RI) tahun 2018 (Surbakti, 2015). Namun hingga tahun
2017 pasokan beras Rokan Hulu masih bergantung pada luar daerah. Langkah yang dilakukan
pemerintah saat ini adalah membentuk Tim kelompok kerja (Pokja) Teknis Dewan Ketahanan
pangan (DKP) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang bertugas merumuskan draf terkait ketahanan
pangan yang dijadikan sebagai acuan DKP Rohul dalam menjalankan program ketahanan pangan
di Rohul, yang disahkan dengan Surat Keputusan Bupati Rohul Nomor: Kpts.800/DKPP.349/2017
tertanggal 12 Juni 2017. Hasil rumusan tim ini diharapkan mampu mengurangi pasokan pangan
dari Luar Rohul (riauterkini.com, 2017)
Karena padi adalah komoditas yang memiliki persoalan spesifik pada lingkungan yang
spesifik maka dibutuhkan identifikasi masalah produksi dan produktifitas padi dilapangan. Agar
produksi dan produktifitas padi dapat ditingkatkan. Untuk itu dibutuhkan strategi yang efektif
untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Ayub, Aslam, Razzaq, & Iftekhar, 2013). Analisis
strengths-weaknesses-opportunities-threats (SWOT) merupakan alat analisis yang ppopuler dalam
menentuakan strategi suatu organisasi (Coman & Ronen, 2009). Dimana, analisis SWOT mampu
menggambarkan suatu usaha dalam kontek internal pada sisi kekuatan dan kelemahan dan kontek
ekternal usaha pada sisi peluang dan ancaman (Valentin, 2005). Dengan analisis SWOT akan
membantu para peneliti dan perencana untuk mengidentifikasi dan menentukan prioritas tujuan dari
suatu usaha (Ommani, 2011). Rencana strategi merupakan salah satu tugas penting dari seorang
manajer karena hal ini menyangkut perluasan dan kecepatan pembangunan sosial dan ekonomi,
peningkatan daya saing, serta pertumbuhan dari suatu organisasi (Hashemi, Mazdeh, Razeghi, &
Rahimian, 2011). Meskipun analisis SWOT merupakan analisis yang sudah lama, akan tetapi
kerangka kerjanya telah teruji oleh waktu dan mampu menggabungkan gagasan dari pendekatan
yang lebih baru seperti sumber perencanaan dan kompetensi dasar serta pengembangan skenario
(Dyson, 2004).
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pencapaian swasembada beras di kabupaten
Rokan Hulu. Strategi ini dirumuskan melalui evaluasi lingkungan internal dan eksternal usahatani
padi sawah.Penyusunan stategi pencapaian swasembada beras merupakan salah satu cara yang
efektif untuk mempercepat tercapainya tujuan yang dicanangkan. Karena dengan rumusan strategi
dapat ditentukan kelemahan dan kekutan yang kita miliki serta mampu melihat peluang dan
ancaman yang mungkin terjadi.
1267
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII”17-
18November 2017
Purwokerto
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu sentra produksi beras di Kabupaten Rokan
Hulu yang terdiri dari Kecamatan Rambah, Kecamatan Rambah samo dan Kecamatan Rokan IV
Koto. Penelitian dilakukan selama 8 (delapan) bulan, terhitung mulai Maret s.d. Oktober 2016.
Penentuan Ukuran Sampel
Ukuran sampel yang diambil adalah sebanyak 100 sampel petani yang diambil secara
disproporsional random sampling terhadap jumlah petani yang ada pada masing-masing lokasi
penelitian. Untuk mencapai tujuan yang dicanangkan, responden penelitian juga diambil dari
beberapa informan kunci yaitu Kepala Dinas Kabupaten Rokan Hulu, 3 orang penyuluh pertanian
yang berhubungan dengan sample penelitian, 3 orang kepala desa dan 3 orang tokoh masyarakat.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Metode Rapid Rural Apraisal. Pada tahap
ini peneliti akan melakukan :
1. Review Data Sekunder, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan
peningkatan produksi beras di Kabupaten Rokan Hulu.
2. Observasi Langsung sekaligus wawancara dengan menggunakan quisioner semi tersruktur,
artinya quisioner yang dirancang masih ada kemungkinan untuk dikembangkan lagi pada
saat wawancara. Wawancara ini dilakukan terhadap petani yang memiliki keterkaitan dengan
program swasembada beras.
3. Wawancara dengan informan kunci dalam hal ini adalah aparatur daerah (kepala dinas
Tanaman Pangan dan Hortikultura, penyuluh pertanian dan kepala desa serta tokoh
masyarakat.
Metode Analisis Data
Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT Analysis) terhadap lingkungan
internal dan eksternal usahatani digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini. Tujuan dari
analisis SWOT ini adalah untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang bisa
meningkatkan produksi dan produktivitas usahatani. Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk
matrik. Prosedur analisis yang dilakukan adalah :
1. Evaluasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan ekternal (peluang dan ancaman)
2. Penyusunan matrik IFE (Internal Factors Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation)
3. Penyusunan matrik SWOT dan penentuan strategi alternatif (strategi SO, WO, ST dan WT)
(Tabel 2)
4. Penyususnan QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix)
5. Pengambilan keputusan tentang alternatif strategi yang terbaik
1268
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII”17-
18November 2017
Purwokerto
1269
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII”17-
18November 2017
Purwokerto
Weaknesses (W)
1 Adanya Proses Penanaman yang tidak serentak 0,07 2 0,14
Petani masih menganggap usahatani padi sebagai usaha
2 sampingan 0,06 1 0,06
3 Luas Lahan usahatani tergolong sempit 0,09 2 0,18
4 Petani belum mau menerapkan mekanisasi dan benih unggul 0,07 3 0,21
5 Rata Pendidikan Petani rendah 0,04 1 0,04
Kurangnya jumlah tenaga penyuluh terutama bidang hama
6 penyakit 0,07 3 0,21
Petani tidak memiliki anggaran usahatani yang pasti pada setiap
7 awal periode 0,08 2 0,16
8 Air irigasi tidak sampai ke lahan usahatani 0,07 3 0,21
9 Generasi muda tidak tertarik untuk melakukan usahatani padi 0,06 2 0,12
Total 1,00 2,71
1270
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII”17-
18November 2017
Purwokerto
Treats (T)
1 Harga beras dari luar wilayah lebih murah 0,09 3 0,27
Adanya peningkatan harga-harga input pertanian secara terus
menerus yang tidak sebanding dengan peningkatan harga
2 produksi 0,12 3 0,36
3 Adanya pinjaman bank yang mengharuskan adanya jaminan 0,05 2 0,10
4 Terjadinya perubahan iklim 0,09 3 0,27
Adanya regulasi pemerintah dengan penetapan HET (harga
5 eceran tertinggi) dari hasil produksi padi 0,08 3 0,24
6 Adanya hama yang resisten terhadap dosis pestisida 0,10 2 0,20
Total 1,00 2,93
Strategi Alternatif
Strategi alternatif sebagai bentuk pemecahan persoalan yang ada diperolah dari analisis pada
matrik SWOT ditunjukkan oleh Tabel 4. Dengan mengkombinasikan faktor internal dan eksternal
maka diperoleh strategi Strengths - Opportunities (SO), Weaknesses - Opportunities (WO),
Strengths – Treats (ST), Weaknesses – Treats (WT).
1271
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII”17-
18November 2017
Purwokerto
Treats (T) ST WT
1272
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII”17-
18November 2017
Purwokerto
1273
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII”17-
18November 2017
Purwokerto
Keberadaan manajemen pembiayaan juga dapat menjadi solusi persoalan tenaga penyuluh
yang sekaligus sudah tercakup dalam manajemen pembiayaan. Selain itu, masalah spesifik lokasi
juga dapat ditanggulagi dan kelola oleh badan/organisai pembiayaan.
KESIMPULAN
Analisis SWOT digunakan pada usahatani padi sawah di Kabupaten Rokan Hulu dalam
rangka meningkatkan produksi dan peroduktivitas. Matrik IFE memberikan informasi bahwa
bahwa kekuatan lebih besar dari pada kelemahan. Dan weighted scores matrik EFE
mengindikasikan bahwa peluang lebih besar dibandingkan ancaman. Berdasarkan hasil analisis
QSPM diperoleh strategi yang direkomendasikan adalah membentuk badan pembiayaan yang
membiayai dan mengawasi jalannya sistem agribisnis usahatani padi.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, A. A., Satria, A., & Hariono, B. (2014). Strategi Pengembangan Agribisnis Komoditas Padi
dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember. Jurnal Manajemen & Agribisnis,
11(1), 60–67. Retrieved from
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=177144&val=237&title=STRATEGI
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOMODITAS PADI DALAM MENINGKATKAN
KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JEMBER
Ayub, A., Aslam, M. S., Razzaq, A., & Iftekhar, H. (2013). A conceptual framework on evaluating
1274
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII”17-
18November 2017
Purwokerto
swot analysis as the mediator in strategic marketing planning through marketing intelligence.
European Journal of Business and Social Sciences, 2(1), 91–98. Retrieved from
http://www.ejbss.com/recent.aspx
Coman, A., & Ronen, B. (2009). Focused SWOT: diagnosing critical strengths and weaknesses.
International Journal of Production Research , 47(20), 5677–5689.
https://doi.org/10.1080/00207540802146130
David, M. E., David, F. R., & David, F. R. (2009). The Quantitative Strategic Planning Matrix
(Qspm) Applied To A Retail Computer Store. The Coastal Business Journal, 8(1), 42–52.
Retrieved from http://www.strategyclub.com/CBJ Article.pdf
Dyson, R. G. (2004). Strategic development and SWOT analysis at the University of Warwick.
European Journal of Operational Research, 152(3), 631–640. https://doi.org/10.1016/S0377-
2217(03)00062-6
Hashemi, N. F., Mazdeh, M. M., Razeghi, A., & Rahimian, A. (2011). Formulating and Choosing
Strategies Using Swot Analysis and Qspm Matrix : a Case Study of Hamadan Glass
Company. In Proceedings of the 41st International Conference on Computers and Industrial
Engineering (pp. 366–371). Retrieved from http://www.proceedings.com/18699.html
Ommani, A. R. (2011). Strengths, weaknesses, opportunities and threats (SWOT) analysis for
farming system businesses management: Case of wheat farmers of Shadervan District ,
Shoushtar Township, Iran. African Journal of Business Management, 5(22), 9448–9454.
Retrieved from http://www.academicjournals.org/journal/AJBM/article-full-text-
pdf/21F95E420498
riauterkini.com. (2017). Pemkab Rohul Berupaya Kurangi Ketergantungan Pasokan Pangan dari
Luar Daerah. Retrieved October 29, 2017, from
http://www.riauterkini.com/rohul.php?arr=125640
Surbakti, M. (2015, January 20). Pemerintah Pusat Optimis , Rohul Bisa Capai Swasembada
Pangan. Rohultoday.co, pp. 1–5. Retrieved from http://rohultoday.co/news/pemerintah-pusat-
optimis-rohul-bisa-capai-swasembada-pangan-.html
Valentin, E. K. (2005). Away With SWOT Analysis : Use Defensive / Offensive Evaluation
Instead. The Journal of Applied Business Research, 21(2), 91–105. Retrieved from
http://www.repiev.ru/doc/Away-With-SWOT-Analisis.pdf
Wang, K. (2003). A Process View of SWOT Analysis. Transformation. Taipei, Taiwan, R.O.C.
1275