Professional Documents
Culture Documents
Bab 31410140133
Bab 31410140133
BAB III
BIOGRAFI DAN KARYA CHAIRUL TANJUNG
pastikan kita adalah orang yang paling berbahagia. Itulah tiga pesan sekaligus
motivasi semangat dan optimisme yang disampaikan Chairul Tanjung kepada
ratusan eksekutifnya pada Oktober 2008 saat gelombang krisis finansial Amerika
Serikat melanda dunia, yang imbasnya terasa hingga ke Indonesia (Maheswara,
2012: 130).
Sesuai pernyataan di atas bisa diambil kesimpulan bahwa dalam
memperjuangkan bisnisnya Chairul Tanjung seperti memperjuangkan
kemerdekaan yang berkaitan dengan urusan hidup dan mati. Chairul Tanjung
selalu siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan terburuk. Bahkan,
lompatan bisnisnya justru terjadi ketika Indonesia tengah mengalami krisis. Hal
ini membuktikan bahwa Chairul Tanjung mempunyai integritas dalam
menjungjung tinggi filosofis hidupnya yaitu “The Last Standing Man”.
Chairul Tanjung kini menjadi sosok inspiratif dan inovatif sehingga dapat
menjadi inspirasi dan teladan bagi kita semua. Keberanian dan kegigihan Chairul
Tanjung dalam menerjemahkan visi bisnisnya menjadikan dirinya bersahaja
dalam membangun kerajaan bisnisnya. Untuk mengetahui rahasia atau kunci
sukses seorang Chairul Tanjung yang dapat kita tiru dan apa saja sumbangan
pemikirannya terhadap kemajuan bangsa, kita dapat melihat perjalanan studi, karir
bisnis dan kegiatan-kegiatan yang ditekuninya sebagai berikut.
Tabel 3.1
Perkembangan Chairul Tanjung Corpora
No Tahun Nama Perusahaan
1 1984 Inisiasi aktivitas bisnis formal dalam industri manufaktur sepatu
2 1987 Chairul Tanjung mendirikan Para Group
3 1995 Bergabung dengan Para Multi Finance, sebuah perusahaan
pembiayaan sepeda motor berbagai merek.
4 1996 Mengakuisasi Bank Karman yang kemudian diganti namanya
menjadi Bank Mega.
5 1999 a. Mengakuisisi Indovest Securities, dengan mengganti namanya
menjadi Mega Capital.
b. Mendirikan PT. Televisi Transformasi Indonesia dan
memperoleh izin penyiaran Free-To-Air nasional.
6 2001 a. Mengakuisasi PT Bank Umum Tugu.
b. Trans Tv pertama kali mengudara.
c. Grand opening mall terbesar di Bandung, bandung Supermall
d. Initial Public Offering (IPO) Bank Mega di Jakarta Strock
Exchange pada Rp. 1. 125,00 per lembar, yang kemudian
dikenal dengan nama PT Bank Mega Tbk.
7 2003 Mendirikan PT Asuransi Jiwa Mega Life, sebuah usaha joint-
venture perusahaan asuransi kejiwaan dengan Sinar Mas
Group.
8 2004 a. Mengakuisasi Mega Insurance.
b. Mengubah PT Bank Umum Tugu menjadi Bank Mega Syariah,
sebuah bank pelayanan penuh yang beroprasi di bawag prinsip-
prinsip syariah, fokus pada segmen bisnis mikro dan kecil.
9 2005 a. Penyempurnaan Tower Bank Mega di jalan Kapten Tendean.
68
Indonesia.
15 2011 a. Grand opening Trans Studio Bandung, taman indoor (indoor
theme park) terbesar di Asia Tenggara 2010.
b. Transformation dari Para Group menjadi CT Corp.
c. Mengakuisasi portal berita terkemuka di Indonesia, detik.com
ketulusan do’a isteri dan ibu serta kerja keras yang menghantarkan kita
menuju gerbang kesuksesan.
4. Kunci Sukses Chairul Tanjung
Kunci sukses Chairul Tanjung seorang pengusaha sukses Indonesia
terangkum dalam beberapa komponen, yaitu meliputi:
a. Benci Kemiskinan dan Pemiskinan
Berawal dari didikan orang tua yang sangat tegas Chairul Tanjung
selalu berpegang teguh kepada prinsip-prinsip yang diajarkan orang
tuanya. Diantara prinsipnya yakni “Agar bisa keluar dari jerat
kemiskinan, pendidikan merupakan langkah yang harus ditempuh dengan
segala daya upaya”. Apapun harus diupayakan demi pendidikan formal,
hal ini sebagai bekal utama kesuksesan kehidupan dimasa depan
(Gunawan Diredja, 2012: 8).
Kemiskinan bukan hal yang harus ditakuti karena kemiskinan
merupakan sesuatu yang dinamis. Allah berfirman dalam Al-qur’an surat
An-Najm ayat 84, yang berbunyi:
Artinya:
“Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan”.
Berdasarkan studi SMERU, Suharto (2006:132) menunjukan
beberapa kriteria yang menandai kemiskinan:
1) Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan,
sandang dan papan);
2) Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak telantar,
wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin,
kelompok marjinal dan terpencil);
72
d. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bentuk usaha terarah dalam mendapatkan
sebuah hasil dengan menggunakan kesucian hati sebagai manifestasi
kemuliaan dirinya. Seorang pekerja ikhlas tidak mengeluarkan sedikitpun
energi negatif saat dia bekerja, tidak pernah mengeluh, tidak
membicarakan keburukan orang lain, atasan atau perusahaan (Poniman,
2006:157-158).
Kerja ikhlas yang memiliki nilai tinggi adalah pekerja ikhlas yang
mendahulukan kerja keras dan kerja cerdas. Ikhlas dan sabar dalam
berproses juga menjadi kunci penting karena Chairul Tanjung
mempunyai asumsi bahwa kesuksesan akan datang melalui sebuah proses
(Prasetyahadi, 2013:68).
Seseorang yang telah melakukan aktivitas kerja ikhlas akan
melahirkan empat hal, diantaranya: (1) kapasitas besar, (2) kejernihan
pandangan, (3) keberuntungan besar, (4) banyak memberi manfaat.
Artinya setiap orang yang melakukan aktivitas kerja ikhlas akan terlihat
memiliki kapasitas yang besar dan kejernihan pandangan. Selain itu
hidupnya penuh keberuntungan digunakan untuk memberi manfaat
kepada banyak orang (Poniman, 2006:160).
75
harus dibarengi dengan rasa syukur kepada Tuhan dan sabar. Jika kita
bisa melakukan semua itu maka pencapaian kesuksesan akan sangat
mudah.
5. Pandangan Orang Mengenai Sosok Chairul Tanjung
Chairul Tanjung merupakan salah satu tokoh muda yang sukses
membangun komunitas bisnisnya, bukan perangkat dari sesuatu yang
sudah besar. Perjuangannya dalam membangun apa yang telah dicapainya
samapai saat ini tidk lepas dari kepemimpinan dan visi yang dimilikinya
dalam ikut serta membangun negara ini (Djoko Suyanto, Menteri
Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Kabinet Indonesia Bersatu II).
Sosok Chairul Tanjung mengingatkan konsep filosofis ‘dari tiada
menjadi ada’. Ditangan Chairul Tanjung, konsep itu menjadi rill. Berkat
ketekunan dan kerja kerasnya, Chairul Tanjung berhasil menciptakan
sekian usaha baru yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan banyak
orang. Diantaranya menciptakan lapangan kerja lebih dari 75.000
karyawan dan mengharumkan nama Indonesia di mata Internasional
(Jakob Oetama, Pemimpin Umum Harian Kompas).
Chairul Tanjung memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun
bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-
perusahaan multi nasional. Chairul Tanjung tidak menutup diri untuk
bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dari luar negeri. Baginya, ini
bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya
perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan menjadi tuan
rumah di negeri sendiri. Hal ini patut diapresiasi agar Indonesia dapat
bersaing di kancah dunia (Soekarwo, Gubernur Jawa Timur).
Negeri kita Indonesia telah banyak melahirkan putra terbaik, yang
karyanya merupakan manifestasi dari kecintaan kepada negerinya. Sedikit
berbeda dari yang lainnya, kecintaan Chairul Tanjung terhadap Indonesia
selalu diwujudkan dalam kerja keras dan kerja nyata yang dapat juga
dinikmati oleh masyarakat luas. Pemikiran-pemikirannya dapat menjadi
77
mercusuar bagi generasi muda yang memiliki hasrat dan mimpi yang sama
(Tantowi Yahya, Artis, Anggota DPR RI).
B. Karya dan Kiprah Chairul Tanjung
Chairul Tanjung tidak hanya bekerja keras dalam mengerjakan sesuatu.
Kecintaan Chairul Tanjung terhadap Indonesia selalu diwujudkan dalam kerja
nyata yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Semua tugas di emban
dengan komitmen tanggung jawab yang tinggi, apapun yang dikerjakannya
selalu idealis dan totalitas. Sehingga hasil kerja kerasnya tidak pernah
mengecawakan. Berikut beberapa karya dan kiprah Chairul Tanjung sejak
masa sekolah menengah pertama hingga saat ini.
1. Menaikan air ke ketinggian 100 meter mewakili Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR)
Dalam Kelompok Kerja Ilmiah Remaja (KIR), Chairul tanjung
terpilih mewakili SMA Negeri 1 Boedi Oetomo (Boedoet) bersama
beberapa teman lainnya. Tepatnya tahun 1979 saat chairul Tanjung duduk
dibangku SMA kelas 2. Kelompok Kerja Ilmiah Remaja (KIR) merupakan
gabungan dari beberapa sekolah terbaik di Jakarta, seperti SMAN 1
Boedoet, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 7, SMAN 8 dan SMAN 10. Setiap
sekolah mengirimkan tiga hingga empat orang sebagai perwakilan.
Kemudian dalam Kelompok Kerja Ilmiah Remaja (KIR) semua perwakilan
dikelompokan kedalam beberapa kelompok kecil, yang terdiri dari grup
matematika, grup biologi, grup fisika dan grup kimia. Chairul Tanjung
sendiri masuk ke dalam grup fisika, dan dipercaya sebagai pemimpin grup
tersebut (Gunawan Diredja, 2012: 131).
Kegiatan rapat dan penelitian KIR dilakukan di LIPI di jalan Cik
Ditiro, Jakarta. Dari situ muncul gagasan untuk melakukan kegiatan sosial.
Kegiatan ini merupakan pembelajaran bagi generasi muda yang dianggap
berbakat untuk mengaplikasikan berbagai penemuan teknologi tepat guna
(TTG) ke tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan. Hasil diskusi
internal grup fisika, kami menetapkan Mijan di Semarang sebagai lokasi
untuk kegiatan bakti sosial. Mijen merupakan sebuah kecamatan dibagian
78
untuk mengejar dunia, selalu mengejar akhirat, padahal orang tidak bisa
mencapai akhirat tanpa melalui dunia’.
Setelah panjang lebar Chairul Tanjung berbicara, dengan sangat
bijaksana ketua MUI K.H Ma’ruf Amin menjelaskan ‘itu ada sejarahnya Pak
Chairul’. Dulu Islam sangat jaya dari segi keduniaan, khususnya pada era
otonom Turki, menguasai besar dunia. Namun, dianggap oleh kelompok lain
keduniaan itu meninggalkan unsur keakhiratan. Harusnya ada
keseimbangan. Oleh sekelompok orang tersebut lantas berbagai praktik yang
dianggap keduniaan tersebut dikurangi, sayang dikuranginya terlalu jauh
sampai akhirnya hilang sama sekali. Jadilah seperti sekarang.
Menurut Usman Yatim (2012) dalam Milis Islam Cyber-Santri
Daarut Tauhid mengatakan Chairul Tanjung menjelaskan jika umat Islam
ingin bangkit dan maju dalam mengelola bisnis, ada tiga aspek yang perlu
dipecahkan. Yaitu sebagai berikut:
a. Aspek Kultural
Aspek ini berkaitan dengan budaya, norma, nilai-nilai, pandangan
hidup, dan kebiasaan yang telah lama mentradisi dalam masyarakat
muslim. Adapun solusi pada aspek kultural adalah dengan
membangkitkan etos bisnis umat sesuai nilai-nilai Islam.
b. Aspek Struktural
Aspek ini berhubungan dengan kebijakan pemerintah yang
berimplikasi pada kehidupan umat Islam. Jalan keluar pada aspek
struktural adalah dengan mendorong keberpihakan pemerintah dalam
bentuk kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam berbisnis terutama
yang berkaitan pada akses informasi dan pemodalan.
c. Aspek Teknis
Aspek teknis berkaitan dengan konsistensi, keseriusan, dan
kompetensi umat Islam dalam pengelolaan bisnis. Pada aspek teknis,
solusinya adalah peningkatan kompetensi, profesionalitas, dan
keterampilan teknis umat Islam dalam pemgelolaan bisnis.
85
dinikmati oleh sendiri namun oleh masyarakat luas. Melalui kegiatan bisnisnya
Chairul Tanjung mampu memberikan solusi kepada bangsa baik dari sisi ekonomi
(membuka lapangan kerja) bagi sekian banyak warga Indonesia melalui
perusahaan-perusahaan yang dimilikinya, sisi sosial (bergerak dalam mengatasi
masalah-masalah sosial) dengan didirikannya KKI, sisi kesehatan (bergerak
dibidang kesehatan) melalui pendirian rumah talasemia, jantung dan lain
sebagainya. Hal seperti ini perlu dijadikan apresiasi bagi seluruh masyarakat
Indonesia.
KH Sahal Mahfudz menjelaskan Orientasi baru dalam kesalehan harus
mampu memberi solusi bagi problem sosial. Kesalehan itu membangun etos kerja
diantara sesama. Bahwa masyarakat Indonesia harus bahu membahu dalam
pengentasan kemiskinan, pemberdayaan pendidikan dan pelayanan kesehatan
untuk mengaplikasikan kesholehan sosialnya. Kesholehan sosial lebih
mengutamakan kepentingan orang lain, tetapi berdampak positif bagi dirinya
sendiri. Karena kesempurnaan individu hanya dapat berlangsung melalui
pengalaman praksisnya dalam masyarakat.
Keshalehan sosial Chairul Tanjung tercermin dari kedermawanannya,
tanggungjawab sosialnya dan perhatian kepada sesama, empati dan simpati.
terutama kepada orang-orang yang berada dalam posisi sulit dalam kehidupannya.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya masyarakat Indonesia meneladi kesholehan
Chairul Tanjung demi menciptakan Indonesia negara yang terkenal dengan adat
ketimurannya.