You are on page 1of 15

MAKALAH

PERSONAL HYGIENE

Dosen Pengampuh :

Ismar Agustin. S.Kp,. M.Kep

Disusun Oleh :

Rahma Abelia

(PO7120122061)

Tingkat 1B

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

D-III KEPERAWATAN PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT,yang atas rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah ini membahas tentang “Personal Hygiene atau Kebersihan Diri”.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ismar Agustin. S.Kp,.
M.Kep selaku dosen pengampu Mata Kuliah Keperawatan Dasar yang telah
memberikan tugas.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum


saya ketahui. Maka dari itu mohon kritik dan saran dari teman-teman maupun
dosen. Kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
orang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulis........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Personal Hygiene .............................................................................. 3

2.2 Tujuan Personal Hygiene ..................................................................................... 4

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene ......................................... 4

2.4 Macam-macam Tindakan Personal Hygiene ........................................................ 6

2.5 Manfaat Personal Hygiene ................................................................................... 6

2.6 Dampak Personal Hygiene .................................................................................. 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 11

3.2 Saran ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting


dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan
psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya
kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,
serta perkembangan ( dalam Tarwoto & Wartonah 2006 ).

Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan Implementasi


tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan
tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat
kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan
berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri
ketika memungkinkan ( dalam Perry & Potter, 2005 ).

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena kita menggangap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum ( dalam Tarwoto & Wartonah 2006 ).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Personal Hygiene ?
2. Apa Tujuan dari Personal Hygiene ?
3. Apa faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene ?
4. Apa saja Macam-Macam Tindakan Personal Hygiene ?
5. Apa Manfaat dari Personal Hygiene ?
6. Apa saja Dampak Personal Hygiene ?

1.3 Tujuan Penulis

1. Untuk mengetahui apa itu personal hygiene

1
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari personal hygiene
3. Untuk mengetahui apa faktor yang mempengaruhi personal hygiene
4. Untuk mengetahui apa saja macam-macam tindakan personal hygiene
5. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari personal hygiene
6. Untuk mengetahui apa saja dampak dari personal hygiene

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Personal Hygiene

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan (kebersihan
diri) adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahtaraan fisik dan psikis (Tarwoto & Wartonah,
2006). Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis (Aziz, 2006).
Definisi–definisi diatas dapat disimpulkan bahwa personal hygiene merupakan
kegiatan atau tindakan membersihkan seluruh anggota tubuh yang bertujuan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang (Natalia, 2015).

Personal hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam


memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya yang dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (DepKes, 2000).

Andarmoyo (2012), personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang


berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan
perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan baik fisik dan psikisnya. Menurut Andarmoyo
(2012), dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting yang harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi
kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan klien. Praktek hygiene
seseorang dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosial dan budaya. Jika seseorang sakit
biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita
menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Sebagai seorang
perawat hal yang penting yang perlu diperhatikan selama perawatan hygiene klien
adalah memberikan kemandirian bagi klien sebanyak mungkin, memperhatikan

3
kemampuan klien dalam melakukan praktik hygiene, memberi privasi dan
penghormatan, serta memberikan kenyamanan fisik kepada klien.

Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara


kesehatan mereka secara fisik dan psikisnya (Potter dan Perry, 2005).
Pemeliharaan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan
dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan
kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan
perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin. Selain itu, beragam faktor
pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktik hygiene pasien. Perawat
menentukan kemampuan pasien untuk melakukan perawatan diri dan memberikan
perawatan hygiene menurut kebutuhan dan pilihan pasien (Perry, 2005).

2.2 Tujuan Personal Hygiene

Tujuan umum perawatan diri adalah untuk mempertahankan perawatan


diri, baik secara sendiri maupun dengan bantuan, dapat melatih hidup sehat/bersih
dengan cara memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap kesehatan dan
kebersihan, serta menciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan
kesehatan. Membuat rasa nyaman dan relaksasi dapat dilakukan untuk
menghilangkan kelelahan serta mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi
darah, dan mempertahankan integritas pada jaringan. (Aziz, 2006).

Menurut (Natalia, 2015) tujuan perawatan personal hygiene antara lain:

a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang


b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d. Pencegahan penyakit
e. Meningkatkan kepercayaan diri seseorang
f. Menciptakan keindahan

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

4
Menurut Laily (2012), sikap seseorang melakukan personal hygiene
dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain :

a. Citra tubuh (body image)

Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada


orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat seringkali berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Citra tubuh pasien dapat berubah
akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha
ekstra untuk meningkatkan personal hygiene.

b. Praktik sosial

Kelompok-kelompok sosial wadah seorang pelayan berhubungan dapat


mempengaruhi praktik hygiene pribadi.

c. Status sosial ekonomi

Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik


kebersihan yang digunakan. Perawat harus menentukan apakah pasien dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodoran, sampo, pasta gigi dan
kosmetik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan dari produk- produk
ini merupakan bagian dari kebiasaan sosial yang dipraktikan oleh kelompok sosial
pasien.

d. Pengetahuan

Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan


mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri
tidaklah cukup. Pasien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.

e. Kebudayaan

5
Kepercayaan kebudayaan pasien dan nilai pribadi mempengaruhi
perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda, mengikuti praktik
perawatan diri yang berbeda.

f. Kebiasaan dan kondisi fisik seseorang

Setiap pasien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi, bercukur dan melakukan perawatan rambut. Orang yang menderita
penyakit tertentu atau yang menjalani operasi seringkali kekurangan energy fisik
atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi. Seorang pasien yang
menggunakan gips pada tangannya atau menggunakan traksi membutuhkan
bantuan untuk mandi yang lengkap. Kondisi jantung,neurologist, paru-paru dan
metabolik yang serius dapat melemahkan atau menjadikan pasien tidak mampu
dan memerlukan perawat untuk melakukan perawatan higienis total.

2.4 Macam-macam Tindakan Personal Hygiene

Menurut Laily (2012). Pemeliharan personal hygiene berarti tindakan


memelihara kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila orang
tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi: kebersihan kulit, gigi,
mulut, rambut, mata, hidung, telinga, kaki, kuku dan genetalia, serta kebersihan
dan kerapian pakaiannya.

2.5 Manfaat Personal Hygiene

a. Memandikan di Tempat Tidur

Memandikan pasien adalah bagian perawatan hygiene total. Mandi dapat


dikategorisasikan sebagai pembersihan atau teraupetik. Keluasan mandi pasien
dan metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik
pasien dan kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan. Mandi di tempat tidur
yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total dan
memerlukan perawatan higienis total. Secara garis besar tujuan memandikan
pasien diatas tempat tidur meliputi :

6
(1) membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan yang tidak sehat,

(2) memberikan rasa nyaman dan relaksasi,

(3) merangsang sirkulasi darah pada kulit,

(4) mencegah infeksi pada kulit,

(5) mendidik pasien dalam kebersihan perorangan.

b. Perawatan Rambut

Penampilan dan kesejahteraan seseorang sering kali tergantung dari cara


penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan
mencegah pasien untuk memelihara perawatan rambut sehari- hari. Rambut pasien
immobilisasi akan terlihat menjadi kusut. Balutan bisa meninggalkan darah yang
lengket atau larutan antiseptik pada rambut. Menyikat, menyisir, dan bersampo
adalah cara-cara dasar higienis untuk semua pasien. Pasien juga harus diizinkan
bercukur bila kondisi mengizinkan. Pertumbuhan, distribusi dan pola rambut
dapat menjadi indikator status kesehatan umum. Perubahan hormonal, stress
emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan penyakit tertentu atau obat-obatan
dapat mempengaruhi karateristik rambut. Helai rambut adalah struktur yang tidak
berdaya. Perubahan warna atau kondisi terjadi akibat aktivitas hormonal dan
peredaran nutrisi ke folikel.

Tujuan mencuci rambut pada pasien adalah :

(1) memberikan perasaan senang dan segar pada pasien,

(2) rambut tetap bersih, rapi dan pellihara selama sakit,

(3) merangsang sirkulasi darah dan kulit kepala,

(4) membersihkan kutu dan ketombe.

7
c. Memelihara dan Memotong Kuku

Kuku sering kali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah


infeksi,bau, dan cedera pada jaringan. Perawatan dapat digabungkan selama
mandi atau waktu yang terpisah. Seringkali, orang tidak sadar akan masalah kuku
sampai terasa nyeri. Masalah dihasilkan karena perawatan yang salah atau kurang
pada kaki dan tangan seperti menggigit kuku atau pemotongan yang tidak tepat
dan pemaparan zat-zat kimia yang tajam. Rasa tidak nyaman dapat mengarah pada
stres fisik dan emosional.

Tujuan merawat dan memotong kuku :

(1) menjaga kebersihan tangan dan kaki,

(2) mencegah timbulnya infeksi,

(3) mencegah kaki berbau tidak sedap,

(4) mengkaji/memonitor masalah-masalah pada kuku kaki dan tangan.

d. Membantu Pasien Memelihara Kebersihan Gigi dan Mulut

Hygiene mulut membantu mempertahakan status kesehatan mulut, gigi,


gusi dan bibir. Menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan,
plak dan bakteri, memasase gusi dan mengurangi rasa tidak nyaman yang
dihasilkan dari bau. Membantu lebih lanjut dalam mengangkat plak dan tartar di
antara gigi untuk mengurangi inflamasi gusi dan infeksi. Hygiene mulut yang
lengkap memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulus nafsu makan.
Tanggung jawab perawat pada hygiene mulut adalah pemeliharaan dan
pencegahan Hal ini penting khusus jika pasien hendak menerima radiasi atau
kemoterapi sebagai bagian dari pengobatan medis. Perawat membantu pasien
untuk mempertahankan hygiene mulut yang baik dengan mengajarkan teknik yang
benar atau dengan menampilkan hygiene secara aktual pada pasien lemah atau
cacat.

8
Tujuan dari pemeliharaan gigi dan mulut meliputi :

1. Supaya mulut dan gigi tetap bersih dan tidak bau.


2. Mencegah infeksi pada mulut, kerusakan gigi, bibir dan lidah pecah pecah
dan stomatitis.
3. Memberikan perasaan senang dan segar pada pasien.
4. Membantu merangsang nafsu makan.
5. Mendidik pasien dalam kebersihan perorangan.
6. Membantu menggantikan pakaian dan kain tenun
Adalah suatu tindakan membantu pasien menggantikan pakaian karena
pasien tidak mampu melakukan sendiri. Tujuan membantu menggantikan
pakaian meliputi :
(1) Memberikan perasaan senang dan nyaman bagi pasien,
(2) Memberikan rasa percaya diri,
(3) Mencegah terjadinya dekubitus,
(4) Memelihara kebersihan dan kerapian.

e. Perawatan Kulit

Menurut Laily (2012), kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh dan
bertugas melindungi jaringan dibawahnya dan organ-organ lain dibawahnya
terhadap luka dan masuknya berbagai macam mikroorganisme ke dalam tubuh.
Untuk itu diperlukan perawatan terhadap kesehatan dan kebersihan kulit. Menjaga
kebersihan dan perawatan kulit ini bertujuan untuk menjaga kulit agar tetap
terawat dan terjaga sehingga bisa meminimalkan setiap ancaman dan gangguan
yang akan masuk melewati kulit. Perawat sebagai tenaga kesehatan penting untuk
menginformasikan kepada klien di Pelayanan kesehatan untuk pentingnya
menjaga kebersihan dan perawatankulit. Setiap kondisi yang mengenai pada kulit
(misalnya kelembaban, kerusakan lapisan episermis, penekanan yang terlalu lama
pada kulit).

9
f. Perawatan Genitalia

Menurut (Potter, 2005), perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi


lengkap. Seseorang yang paling butuh perawatan genitalia yang teliti adalah yang
beresiko terbesar memperoleh infeksi. Seseorang yang tidak mampu melakukan
perawatan diri dapat dibantu keluarga untuk melakukan personal hygiene.

2.6 Dampak Personal Hygiene

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene (Tarwoto &

Wartonah, 2004) meliputi:

a. Dampak Fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak


terpelihara kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi
adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada
mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

b. Dampak Psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah


gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan (kebersihan
diri) adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahtaraan fisik dan psikis. Personal hygiene
merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan
kesehatan baik secara fisik maupun psikologis.

Jadi dapat disimpulkan bahwa personal hygiene merupakan kegiatan atau


tindakan membersihkan seluruh anggota tubuh yang bertujuan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang.

3.2 Saran

Diharapkan kepada pembaca atau Mahasiswa Keperawatan dapat


memahami lebih luas tentang betapa pentingnya menjaga personal hygiene atau
kebersihan diri, karena Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang
diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menggangap masalah kebersihan adalah
masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum.

11
DAFTAR PUSTAKA

[1] Y. Zamrodah, “pelaksanaan personal hygiene oleh perawat terhadap


kepuasan pasien di RSU Sari Mutiara Medan,” vol. 15, no. 2, pp. 1–23,
2016.

[2] M. Napitupulu, N. F. Napitupulu, and Haslinah, “Peningkatan Pengetahuan


Personal Hygiene dengan Metode Penyuluhan Kesehatan pada Anak
Asrama Panti Asuhan Ujunggurap Padangsidimpuan,” J. Pengabdi. Masy.
Aufa, vol. 3, no. 3, pp. 157–162, 2021, [Online]. Available:
https://jurnal.unar.ac.id/index.php/jamunar/article/view/563

[3] A. N. T. Putri, “Studi Literatur Personal Hygiene (Oral Health) pada Pasien
Skizofrenia,” no. januari, pp. 10–28, 2020, [Online]. Available:
http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/71740

[4] B. A. B. Ii and T. Teori, “7 2.1.2 Aspek-aspek personal hygiene (Potter &


Perry,2005),” pp. 6–28, 2007.

[5] I. Hadi, L. Rosyanti, T. Taamu, and D. Yanthi, “Pemberian Edukasi dan


Praktik Personal Hygiene dalam Meningkatkan Perilaku Hidup Sehat Anak
Pondok Pesantren Di Konda, Konawe Selatan,” J. Inovasi, Pemberdaya.
dan Pengabdi. Masy., vol. 2, no. 1, pp. 38–46, 2022, doi:
10.36990/jippm.v2i1.560.

12

You might also like