Professional Documents
Culture Documents
Pedoman Pelayanan SDM Rs
Pedoman Pelayanan SDM Rs
PENDAHULUAN
I. 1. LATAR BELAKANG
Bagian Sumber Daya Manusia adalah suatu bagian dari rumah sakit yang memberikan pelayanan
pemenuhan sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan yang sesuai dengan standar
profesi dan mempunyai kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan. Seleksi tenaga
kesehatan tersebut harus dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan dari setiap unit kerja yang
ada di rumah sakit.
Untuk dapat menunjang pencapaian dalam hal pelayanan maka proses Manajemen Sumber Daya
Manusia diperlukan sebuah pedoman kerja sehingga didapatkan hasil yang baik dan bermutu.
Pelayanan yang bermutu di rumah sakit akan membantu setiap karyawan untuk dapat berkarya
sesuai dengan profesi, pendidikan serta kemampuan yang dimiliki, membantu proses pelayanan pada
customer di rumah sakit sehingga customer yang datang berobat ke rumah sakit merasa puas
terhadap pelayanan yang diberikan, yang berarti pula customer tersebut nantinya akan sebagai
sarana dalam mempromosikan rumah sakit. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah
mereka dapat segera kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarga.
Pelayanan Manajemen tersebut adalah rangkaian kegiatan dalam melayani semua karyawan baik
untuk semua hak dan kewajiban karyawan, serta merupakan salah upaya peningkatan sumber daya
manusia untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik sesuai dengan standar rumah sakit.
Bentuk penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan di rumah sakit bisa secara Sistem Outsourcing
atau Sistem Swakelola. Pada Sistem Outsourcing, pengusaha tenaga kerja selaku penyelenggara
sumber daya manusia dalam merencanakan, merekrut dan menentukan standar karyawan sesuai
dengan spesifikasi standar karyawan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dalam lembar kontrak
kerja. Sistem Swakelola, dalam penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan dilakukan dengan cara
merekruitmen sendiri sesuai dengan standar yang diberikan oleh rumah sakit.
Pelayanan untuk karyawan di rumah sakit ini dijalankan berpedoman kepada Undang-Undang Tenaga
Kerja No. 13 tahun 2003.
Pendidikan atau pelatihan adalah alat untuk mengubah ketrampilan ataupun kemampuan untuk
perorangan, group dan organisasi, sehingga menjadi lebih terampil dan ahli sesuai dengan
profesinya. Dalam manajemen sumber daya manusia juga dibahas tentang pelatihan dan
pengembangan sehingga dapat kita simpulkan bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan
salah satu penunjang untuk mencapai mutu pelayanan suatu perusahaan menjadi lebih optimal.
I. 2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan untuk karyawan di Rumah Sakit Duta Indah terdiri dari:
1) Penyediaan dan penambahanan tenaga kerja.
2) Pemberian upah dan THR.
3) Kesejahteraan karyawan (cuti, izin dan jaminan sosial).
4) Pengembangan karir.
5) Pengembangan kemampuan (pelatihan dan pendidikan).
Penyediaan dan penambahan tenaga kerja meliputi pemasangan iklan, proses seleksi dan orientasi
tenaga kerja. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan di rumah sakit untuk semua unit kerja. Penyelenggaraan upah dan THR meliputi
pemberian upah sesuai dengan standar rumah sakit dan pemerintah. Rangkaian kegiatan tersebut
1
adalah untuk memenuhi hak-hak karyawan sesuai dengan standar rumah sakit dan pemerintah.
Kesejahteraan karyawan meliputi semua hak-hak yang harus diterima oleh karyawan yaitu untuk jatah
cuti, izin dan jaminan sosial. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi hak-hak karyawan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengembangan karir meliputi pemindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang lain atau
dari satu jabatan di unit kerja ke jabatan lain di unit kerja yang berbeda tetapi setaraf. Selain itu juga
untuk pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lainnya yang lebih tinggi dari sebelumnya
dikarenakan prestasi, kemampuan dan pendidikan yang dimiliki. Rangkaian kegiatan ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi profesi pada masing-
masing unit kerja.
Pengembangan kemampuan meliputi memberikan pelatihan bagi karyawan lama sebagai upaya
refresh sehingga kemampuan yang sudah dimiliki akan makin terasah dan bagi karyawan baru
sebagai upaya pengenalan lingkup dan job desc dalam suatu pekerjaan di unit kerja. Seiain itu juga
untuk pendidikan bagi karyawan lama yang harus mempunyai sertifikasi ataupun pendidikan lebih
tinggi dari yang dimiliki untuk menunjang pekerjaan yang dilakukan. Rangkaian kegiatan ini adalah
untuk mengembangkan kemampuan kerja karyawan sesuai dengan profesi dan sertifikasi rumah
sakit.
I. 3. LANDASAN HUKUM
1. Semua Unit Kerja harus memberikan program pendidikan dan pelatihan setiap akhir tahun
pada Unit Diklat.
2. Semua karyawan wajib mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yang diadakan
Unit Diklat.
3. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yang dibiayai oleh
rumah sakit 100% (seratus persen) harus mendapatkan surat tugas dari Unit SDM dan
Direktur.
4. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan atas biaya rumah
sakit 100% (seratus persen) harus menandatangani Surat Ikatan Dinas dari Unit Diklat.
5. Semua karyawan yang sudah mengikuti program pendidikan dan pelatihan atas biaya rumah
sakit 100% (seratus persen) harus menyerahkan sertifikat, nilai pendidikan dan materi
pendidikan atau pelatihan tersebut pada Unit Diklat.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Hari kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari kerja seminggu dan jam kerja standar
perusahaan adalah 40 jam seminggu. Rumah Sakit Duta Indah merupakan rumah sakit
yang dibuka selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan disesuaikan
dengan ketentuan jam kerja standar perusahaan.
Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerjanya akan diatur tersendiri oleh
perusahaan dan tetap mengacu pada jam kerja standar 40 jam/6 hari kerja seminggu.
Untuk karyawan yang waktu kerjanya melebihi jam kerja standar, maka kelebihan waktu
kerjanya akan diperhitungkan sebagai lembur.
Pengaturan tenaga kerja di RS. Duta Indah ini berdasarkan berdasarkan shift dan non
shift.
4
II.2.2. KUANTITAS TENAGA KERJA PADA UNIT HRD
Pengaturan tenaga kerja di Unit SDM RS. Duta Indah ini berdasarkan non shift. Tenaga
kerja di Unit SDM RS. Duta Indah saat ini berjumlah 3 orang yang terdiri dari jam kerja
back office dengan komposisi sebagai berikut :
Kebutuhan ketenagaan di RS. Duta Indah dihitung berdasarkan beban kerja untuk melayani
karyawan sebanyak kurang lebih 105 orang karyawan. Pengadaan, pembinaan dan
pengembangan karyawan di Rumah Sakit Duta Indah memerlukan waktu dan biaya yang cukup
banyak, oleh karena itu maka diperlukan suatu perencanaan sumber daya manusia (SDM)
sesuai dengan kebutuhan perunit kerja di rumah sakit.
Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit SDM memiliki kesempatan yang luas untuk menentukan
calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penerimaan calon karyawan dapat dilakukan melalui Internal dan Eksternal Recources. Internal
Recources adalah proses rekruitment dari dalam Rumah Sakit, dimana pelamar adalah sudah
menjadi karyawan rumah sakit namun ingin mencoba di unit yang berbeda atau karyawan yang
memang dipromosikan oleh atasan langsung untuk dapat menempati jabatan tertentu sebagai
upaya untuk peningkatan karir. Sedangkan untuk Eksternal Recources adalah proses rekruitment
dari luar Rumah Sakit, dimana pelamar adalah dari orang luar rumah sakit. Proses rekruitmen
dapat dilakukan melalui iklan, outsourching, lembaga pendidikan. Adapun proses rekruitment
tersebut pada tiap unit mempunyai kualifikasi sendiri berdasarkan unit kerjanya
1. Dokter IGD
- Pendidikan minimal Lulusan S-1 Kedokteran
- Pengalaman minimal 2 tahun
- Mempunyai sertifikast ACLS, ATLS
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
2. Unit Keperawatan
- Pendidikan minimal lulusan D-3 Keperawatan
- Pengalaman minimal 2 tahun di Unit kerjanya
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
- Memiliki sertifikat PPGD, BTCLS
- Memiliki sertifikat tambahan seperti OK/ICU/NICU.
3. Instalasi Radiologi
- Pendidikan minimal D-3 ATRO (Akademi Teknik Rontgen)
- Pengalaman minimal 2 tahun sebagai Radiografer
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
4. Instalasi Laboratorium
- Pendidikan minimal D-3 Analis Kesehatan
- Pengalaman minimal 2 tahun sebagai Analis
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
- Diutamakan yang bersertifikat Plebotomy
5
5. Instalasi Farmasi
- Pendidikan minimal S-1 Apoteker untuk Apoteker
- Pendidikan minimal SMF (Sekolah Menengah Farmasi)/D-3 Farmasi untuk Asisten
Apoteker dan Juru Resep
- Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku untuk Apoteker dan
Assisten Apoteker
7. Unit Marketing
- Pendidikan minimal S-1, diutamakan Jurusan Public Relation
- Dapat berkomunikasi dan berbahasa Inggris dengan baik
- Memiliki kemampuan analisa dengan baik dan ide-ide untuk promosi
- Berpenampilan menarik dan elegan
- Pengalaman minimal 2 tahun di bidang marketing
10.Unit SDM
- Pendidikan minimal D3 Akutansi/Manajemen
- Mengerti dan memahami tentang Manajemen SDM
- Berpenampilan menarik dan interaksi sosial yang baik
- Pengalaman minimal 2 tahun di unit kerjanya
12.Unit Umum
- Pendidikan minimal SLTA
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
13.Unit Maintenance
- Pendidikan minimal STM
- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
Setiap unit kerja mempunyai kualifikasi khusus untuk tenaga kerja yang diperlukannya,
6
khususnya tenaga kesehatan harus berdasarkan profesinya masing masing. Standar
Profesi adalah batasan-batasan yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan kepada klien/pasien secara professional. Standar
Profesi tersebut terdiri dari:
a. Standar Kompetensi, yaitu semua hal yang mencakup tentang pelaksanaan tugas seorang
tenaga kesehatan mulai dari pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam mengerjakan
dan menyelesaikan di tempat kerja serta menerapkannya dalam situasi dan lingkungan
yang berbeda
b. Etika Profesi, yaitu semua hal yang mencakup tentang hak dan kewajiban yang harus
dijalankan oleh seorang tenaga kesehatan
Rekruitment adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk
mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien guna tercapainya tujuan rumah sakit.
Penerimaan calon karyawan atau rekruitment dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan
tenaga dimana ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Dilihat dari sumbernya penerimaan calon karyawan dibagi menjadi dua yaitu :
A. Seleksi Umum
Proses Seleksi calon karyawan baru adalah proses penyaringan dan pemilihan pelamar
untuk diterima di perusahaan dilaksanakan oleh Unit SDM dan bagian- bagian terkait
di Rumah Sakit Duta Indah yang meliputi seleksi administratif berupa pengecekan file
dan dokumen lamaran/curiculum vite. Penerimaan karyawan baru di rumah sakit
diadakan dua tahun sekali atau sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan tenaga
di setiap unit kerja, sehingga tidak terjadi kekosongan atau pemborosan dalam hal
ketenaga kerjaan.
7
Proses seleksi tersebut meliputi dari beberapa hal, yaitu :
B. Seleksi Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi
secara khusus oleh semua unit kerja dengan berkoordinasi dengan Unit SDM yang
memerlukan penambahan atau penggantian karyawan. Hal ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan tugas sesuai dengan profesi,
standar kompetensi dan kode etik masing-masing serta upah yang diterima oleh
karyawan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku di pemerintah dan
rumah sakit.
Sedangkan bentuk tes khusus yang dilakukan bagi semua calon karyawan disetiap unit
kerja, terdiri dari :
1. Test Ketrampilan Teknis (Tes Tulis), yaitu proses tes untuk kemampuan dan
ketrampilan sesuai dengan unit kerjanya. Tes tertulis diberikan dalam bentuk
pilihan ataupun tanya jawab dengan materi yang meliputi : Pengetahuan,
Ketrampilan, Sikap dan Wawasan yang harus dimiliki calon karyawan.
2. Wawancara Pendahuluan, yaitu proses wawancara pada pelamar sesuai dengan
curriculum vite yang dikirmkan dan unit kerja yang membutuhkan. Tes ini
dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap karyawan yang akan bekerja di
salah satu unit kerja yang ada di rumah sakit sesuai dengan tenaga yang
dibutuhkan di unit kerja tersebut dan berdasarkan kemampuan dan kualitas calon
karyawan.
3. Kredensi, yaitu proses kredensial untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh
semua tenaga kesehatan sesuai dengan uji komptensi yang dilakukan sebelum
mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) untuk tenaga kesehatan
Program Orientasi merupakan salah satu program di Bagian Sumber Daya Manusia dalam
memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan para karyawan baru agar dapat
bekerja cepat, tepat dan efisien sesuai dengan peran dan fungsinya.
Program Orientasi di Rumah Sakit Duta Indah terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. ORIENTASI UMUM
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum tentang organisasi, tanggung
jawab, hak dan kewajiban untuk calon karyawan.
Masa Orientasi Umum diadakan selama ± 2 hari.
8
2. ORIENTASI KHUSUS
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus tentang organisasi,
tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur perunit kerja untuk calon karyawan
berdasarkan profesi.
Masa Orientasi Khusus diadakan selama 4 hari kemudian dilanjutkan dengan On The Job
Training sampai dengan selama 3 (tiga) bulan pertama sesuai dengan pengalaman yang
dimiliki.
Setelah menjalani masa orientasi khusus selama 3 (tiga) bulan pertama, maka
Koordinator/Manajer di unit kerja memberikan penilaian terhadap calon karyawan. Jika
memenuhi standar perunit kerja maka calon karyawan dinyatakan lulus oleh
Koordinator/Manajer di unit kerja.
9
BAB III
STANDAR FASILITAS UNIT SUMBER DAYA MANUSIA
Dengan adanya denah ruangan untuk Unit SDM, maka dengan jelas dapat diketahui letak dan
posisi serta penempatan semua karyawan yang ada di Unit SDM. Adapun perinciannya sebagai
berikut :
1. Ruang Unit SDM
2. Ruang Sekretaris
3. Ruang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan terhadap karyawan yang diselenggarakan oleh Unit SDM
Rumah Sakit Duta Indah dapat berjalan optimal, maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan
perlengkapan yang memadai baik.
10
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Karyawan
Permintaan Pelayanan
Proses
Permintaan dana untuk pelatihan dan pengembangan karyawan dari masing- masing unit kerja
dilakukan berdasarkan informasi dari pihak penyelenggara yang telah disetujui oleh Direktur Rumah
Sakit langsung diterima oleh Unit Diklat untuk diberikan pada peserta atau pada pihak
penyelenggara pendidikan dan pelatihan.
Permintaan Dana
Persiapan
Pelatihan
Permohonan Cuti/Izin
1. Cuti Tahunan
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12 bulan berturut-
turut atau 1 (satu) tahun terhitung dari mulai pertama kali kerja maka akan
mendapatkan hak cuti selama 12 hari kerja. Adapun jangka waktu jatuh tempo
cuti tahunan adalah tahun berikutnya. Maka jika karyawan ingin menggunakan
hak cuti tahunan dapat mengajukan permohonan cuti tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku (form terlampir).
2. Cuti Sakit
Semua karyawan akan mendapatkan ijin cuti sakit sesuai dengan surat dari dokter
yang ditunjuk oelah rumah sakit. Apabila terdapat karyawan yang sakit selama 3
bulan berturut-turut maka Unit SDM berhak menanyakan secara langsung pada
dokter yang terkait untuk masalah kesehatan yang telah dialami oleh karyawan
tersebut. Dan apabila di ketahui bahwa karyawan tersebut sudah tidak layak untuk
bekerja dengan alasan kesehatan maka akan diproses seuai dengan peraturan
yang berlaku.
3. Cuti Melahirkan
Semua karyawan wanita yang telah menjadi karyawan tetap yang bekerja selama
2 tahun berturut-turut, maka akan mendapatkan hak cuti melahirkan selama 1 ½
bulan menjelang kelahiran dan 1 ½ bulan sesudah melahirkan berdasarkan
perhitungan/perkiraan dokter kandungan yang ditunjuk oleh perusahaan. (form cuti
melahirkan sama dengan form cuti tahunan).
Semua karyawan yang ingin mengajukan pengunduran diri harus sudah mengajukan
12
surat pengunduran diri 1 bulan sebelumnya.
Penggajian
Jaminan Sosial
Pengobatan
Persalinan
Tunjangan persalinan hanya berlaku bagi karyawan penuh waktu dan istrinya dan
terdiri dari :
14
Tidak Mendapat Penggantian Biaya
Apabila terdapat hal-hal lain yang belum/tidak tercantum dalam pasal ini
mengenai “Tidak Mendapatkan Penggantian Biaya”, maka perusahaan dapat
mengambil kebijakan/keputusan atas pertimbangannya dan kehendaknya
Iuran JKM
Beban Kerja
Pelayanan rumah sakit menuntut adanya pola kerja bergilir / tugas jaga malam.
Tenaga yang bertugas jaga malam dapat mengalami kelelahan yang meningkat
akibat terjadinya perubahan bioritmik.
Lingkungan Kerja
Lingkungan kegiatan rumah sakit dapat mempengaruhi kesehatan kerja dalam 2
bentuk yaitu kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Pekerja Rumah Sakit adalah pekerja dilingkungan Rumah Sakit terdiri dari :
a. Tenaga Medis :
- Dokter
- Perawat
- Bidan
Semua pekerja rumah sakit sebelum diterima sebagai calon karyawan akan
menjalani tes kesehatan untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan calon
karyawan tersebut. Tes kesehatan tersebut meliputi :
1. Pemeriksaan fisik /tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, berat badan, dll)
2. Pemeriksaan thorax
3. Pemeriksaan HbSAg
Apabila pada hasil pemeriksaan terdapat adanya kelainan akibat suatu penyakit
maka karyawan tersebut tidak dapat diterima sebagi calon karyawan.
Adapun standar untuk pemeriksaan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit TBC
2. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit Hepatitis
1. Tujuan
Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja karyawan secara optimal dan
perkembangan karir karyawan, maka perusahaan akan memberi kesempatan kepada karyawan
yang berpotensi untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan :
a. Perkembangan perusahaan atau organisasi perusahaan.
b. Lowongan atau pemindahan tugas.
2. Waktu
a. Pendidikan/ pelatihan karyawan harus dilakukan diluar jam kerja, kecuali untuk jenis
pelatihan on-job training.
b. Pendidikan/ pelatihan karyawan tidak diperhitungkan sebagai jam kerja di perusahaan,
kecuali on-job training, atau karena sesuatu hal terpaksa diadakan di jam kerja karyawan.
Untuk mengikuti pendidikan / pelatihan, setiap karyawan wajib memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Tujuan pendidikan & pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
b. Prestasi kerja
c. Masa kerja minimal 1 tahun
d. Usia dengan memperhatikan kecukupan waktu pasca pendidikan untuk mengabdikan
keahliannya bagi kepentingan perusahaan
e. Menyerahkan seluruh materi pendidikan kepada Departemen Pengembangan dan
Pengawasan SDM.
18
f. Mengajar dan mengalihkan pengetahuan (transfer knowledge) kepada karyawan yang
ditunjuk perusahaan.
- Waktu kerjanya kurang dari waktu kerja standar perusahaan, maka upah karyawan yang
bersangkutan akan dibayar secara proporsional, atau mendapatkan upah penuh atas
persetujuan perusahaan.
- Menurut penilaian perusahaan pekerjaannya menjadi terganggu, maka perusahaan dapat
melakukan pemindahan tugas atau demosi dan menyesuaikan upah sesuai dengan tugas
dan posisi yang baru, atau kepada karyawan yang bersangkutan dapat diberi ijin
meninggalkan pekerjaan tanpa mendapatkan upah selama menjalankan masa pendidikan.
Pendidikan dan Pelatihan dilakukan sebagai sarana untuk menunjang karir/pekerjaan dari
karyawan di unit kerja. Pendidikan dan pelatihan tersebut diatur oleh ketentuan yang berlaku dan
setiap peserta yang dikirim untuk pelatihan diajukan oleh Manajer perunit kerja (form terlampir).
b. Surat Peringatan.
Surat Peringatan adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh Kasi SDM Perusahaan karena
adanya tindakan atau perbuatan yang melanggar tata tertib atau peraturan yang berlaku,
atau karena diabaikannya teguran lisan.
Surat Peringatan tersebut terdiri dari :
Surat Peringatan Pertama.
19
Surat Peringatan Kedua.
Surat Peringatan Ketiga.
Pemberian surat peringatan ini tidak harus dilakukan secara bertahap, akan tetapi
disesuaikan dengan jenis dan bobot pelanggaran yang dilakukan karyawan.
c. Skorsing.
Skorsing adalah pembebasan tugas sementara. Skorsing dapat dikenakan kepada
karyawan yang melakukan pelanggaran berat atau melakukan pelanggaran setelah
mendapat teguran, surat peringatan atau tindakan yang merugikan Perusahaan. Jangka
waktu skorsing paling lama 1 (satu) bulan.
Semua file yang berhubungan dengan karyawan disimpan oleh SDM dan bersifat rahasia. File
karyawan tersebut tidak boleh dipinjam atau dipindah tangan oleh pihak lain kecuali oleh staf SDM
yang berwenang. Pengecekan file calon karyawan dilaksanakan pada tahap awal sebelum menjalani
proses rekruitmen. Setelah menjalani proses rekruitmen dan dinyatakan karyawan tersebut diterima
maka dilakukan proses verifikasi data. Proses verifikasi data dilaksanakan berdasarkan pendidikan
terakhir dan surat referensi kerja calon karyawan yang bersangkutan. Karyawan yang sudah lulus
pada semua tahapan seleksi tersebut kemudian dilaporkan pada Direktur yang kemudian dikeluarkan
Surat Penugasan sesuai dengan jabatan dan posisi unit kerja tersebut. Untuk mengetahui kompetensi
profesi khususnya untuk tenaga kesehatan dilaksanakan kredensial pada calon karyawan yang
kemudian disyahkan dengan adanya Surat Rincian Kewenangan Klinis berdasarkan kompetensi
karyawan tersebut.
Dengan adanya proses rekruitmen dan pengunduran diri karyawan serta banyaknya dokumen yang
berhubungan dengan karyawan makin bertambah dan memerlukan tempat penyimpanan yang lebih
luas, sehingga untuk efisiensi dan utilitas ruangan yang ada maka ada proses retensi/pemusnahan
dokumen atau berkas karyawan setiap 5 (lima) tahun sekali yang disertai dengan berita acara.
20
BAB V
LOGISTIK
Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis ataupun cetakan dapat diperoleh dari Logistik, dengan
menggunakan form yang tersedia. Permintaan barang untuk Unit SDM dan Unit Diklat harus
dipisahkan sehingga pengontrolan untuk hal tersebut mudah. Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis
ataupun cetakan dapat diperoleh dari Logistik, dengan menggunakan form yang tersedia. Permintaan
barang dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah diatur oleh Unit Logistik. Selain itu untuk
permintaan barang diluar keperluan sehari-hari seperti seragam dan sepatu untuk karyawan harus
langsung ke pembelian sehingga dapat langsung di realisasikan sesuai dengan jumlah permintaan
yang ada.
Prosedur permintaan ke logistik adalah suatu permintaan alat tulis kantor yang akan
digunakan untuk pelayanan pada karyawan dan dibuat oleh petugas yang sedang bertugas,
serta diserahkan kebagian logistik untuk didapatkan penggantinya.
21
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
VI.1. PENGERTIAN
Keselamatan Kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam rangka
menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun kelalaian dan
kesengajaan.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan erat dengan
kejadian yang disebabkan akaibat kelalaian petugas yang dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja
atau kecelakaan kerja.
Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjadinya kecelakaan dalam proses pelayanan terhadap
karyawan ataupun penyelenggaraan pelatihan dikarenakan pekerjaan yang terorganisir dengan baik,
dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin kebersihannya serta
istirahat yang cukup.
Kecelakaan kerja tidak terjadi dengan sendirinya, biasanya terjadi dengan tiba-tiba dan tidak
direncanakan sehingga menyebabkan kerusakan pada peralatan maupun dapat melukai petugas
VI. 2. TUJUAN
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja tahun 1970, Syarat-syarat keselamatan kerja meliputi
seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain
yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi perlindungan pada pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik/psikis, keracunan,
infeksi dan penularan.
9. Menyelenggaraan penyegaran udara yang cukup.
10. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
11. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.
Keamanan kerja di ruang pelayanan karyawan ini terlaksana apabila sesuai prosedur kerja sbb:
- Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari alat yang tajam,
misalnya isi streples, paku payung.
- Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat
pengangkut yang tersedia untuk barang tersebut.
- Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan bila tidak
diperlukan.
- Semua kabel-kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak membuat
tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang lain.
- Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
- Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan badan dan
kualitas barang.
- Menyimpan file karyawan pada lemari yang telah disediakan dengan cara menutup secara
perlahan-lahan, sehingga jari tangan tidak terjepit lemari.
- Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan lantai yang licin akibat pekerjaan rutin
pemeliharaan sarana RS (pembersihan AC).
- Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah dijangkau.
Keamanan kerja di ruang penyelenggaraan ini terlaksana apabila sesuai prosedur kerja sbb:
- Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari alat yang tajam,
misalnya isi streples, paku payung.
- Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat
pengangkut yang tersedia untuk barang tersebut.
- Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu harus dimatikan bila tidak
diperlukan.
- Semua kabel-kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak melukai, tidak membuat
tersandung, tidak membuat tersengat petugas ataupun karyawan yang lain.
- Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
- Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat membahayakan badan dan
kualitas barang.
- Meletakkan sarana untuk pelatihan dengan teratur dan rapi (Laptop, LCD dilemari)
- Menyusun kursi yang tidak terpakai untuk pelatihan dengan tidak terlalu tinggi sehingga tidak
menimpa orang yang lewat.
- Menyimpan buku-buku perpustakaan pada lemari yang telah disediakan dengan cara
menutup secara perlahan-lahan, sehingga jari tangan tidak terjepit lemari.
- Membersihkan konsumsi (makanan atau minuman) yang tumpah di meja ataupun di lantai
sehingga lantai dalam kondisi bersih dan tidak licin.
- Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah dijangkau.
23
BAB VII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai
dengan standar, pedoman, rencana, instruksi, peraturan serta hasil yang telah ditetapkan sebelumnya
agar mencapai tujuan yang diharapkan.
Pengawasan terhadap pelayanan karyawan harus selalu dikomunikasikan pada Manajer perunit
kerja, terutama masalah Cuti/Izin serta absensi sehingga Unit SDM dapat menjalankan pelayanan
tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan yang
terlaksana sesuai dengan standar, pedoman, rencana, instruksi, peraturan serta hasil yang
ditetapkan sebelumnya agar tidak terdapat keterlambatan dalam pelayanan .
Pengendalian dalam memberikan gaji/upah untuk karyawan harus terus dilakukan sehingga
karyawan dapat mendapatkan haknya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Adapun
standar pelayanan sebagai berikut :
1. Pembagian Gaji/upah setiap bulannya paling lambat tanggal 28.
2. Pembagian THR dilakukan paling lambat 2 minggu sebelum hari raya.
VII.2. TUJUAN
1. Umum
Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan unit SDM di
Rumah Sakit Duta Indah.
2. Khusus
a. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan Unit SDM melalui indikator mutu pelayanan.
b. Mengetahui cara-cara /langkah-langkah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Unit
SDM.
c. Peningkatan mutu pelayanan Unit SDM dapat dilakukan secara paripurna dan
berkesinambungan serta efisien dan efektif.
VII.3. MANFAAT
Adapun manfaat adanya pengawasan dan pengendalian mutu adalah sebagi berikut :
24
Adapun sasarannya pengawasan dan pengendalaian mutu adalah :
Waktu pelaksanaannya dilaksanakan setiap bulan. Petugas pelaksana dilaksanakan oleh tim
pengendali mutu pelayanan yang ditunjuk oleh SK Direktur
Dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan unit umum maka perlu ditetapkan langkah-langkah
kegiatan sebagai berikut :
1. Bidang Mutu Unit SDM mempunyai tugas menyusun rencana program penilaian mutu pelayanan
Unit SDM selama periode tertentu menyusun kriteria sebagai indikator pelayanan mutu
pelayanan Unit SDM, melaksanakan monitoring dan evaluasi dari suatu penilaian yang
dilaksanakan
2. Bentuk kegiatan dari bidang mutu Unit SDM yaitu melaksanakan pengelolaan mutu kinerja
pelayanan Unit SDM
3. Kegiatan dilakukan 1 bulan sekali :
4. Hasil pengendalian mutu pelayanan Unit SDM dilaporkan pada panitia mutu pelayanan.
25
BAB VIII
PENUTUP
Dengan adanya Sumber Daya Manusia yang telah diberikan pelayanan baik terhadap hak dan
kewajibannya juga untuk menunjang karir atau pekerjaan yang dilakukan maka akan terkumpul sebuah
Sistem Infomasi Sumber Daya Manusia dimana didalamnya terdapat suatu prosedur sistematik
pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan dan perolehan semua data-data tentang semua karyawan.
Selain itu untuk Perencanaan Sumber Daya Manusia akan terus berorginisir dengan baik sehingga jika
terjadi permintaan ataupun penambahan karyawan perunit kerja sudah tersedia Sumber Daya Manusia yang
berkualitas sesuai dengan standar perunit kerja yang ada di rumah sakit.
Adapun suplai Sumber Daya Manusia dapat berasal dari internal dan eksternal. Suplai internal berasal dari
karyawan yang sudah ada saat ini, karyawan yang dapat dipromosikan, dipindahkan atau didemosikan
untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan untuk suplai eksternal adalah dari orang yang melamar pekerjaan.
Bagian Sumber Daya Manusia harus terus selalu memperbaharui sistem dan selalu memfile estimasi
kebutuhan tenaga yang ada untuk mendukung semua proses pelayanan di rumah sakit. Sehingga proses
pelayanan terhadap customer dapat berjalan dengan baik dan lancar.
26