Professional Documents
Culture Documents
BUKU MODUL
BLOK KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1
KODE : NS 4327
Penyusun :
Rista Islamarida, S.Kep., Ns., M.Kep.
1
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
2
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
GAMBARAN BLOK
Blok Keperawatan Kesehatan Jiwa 1 merupakan blok di paruh pertama semester empat dari kurikulum
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKES Guna Bangsa Yogyakarta. Blok ini membahas
tentang Konsep Dasar Keperawatan Jiwa, masalah keperawatan jiwa terutama jiwa sehat dan
gangguan jiwa psikososial, termasuk keperawatan jiwa di komunitas.
Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis dan
komprehensif dalam mengaplikasikan konsep Keperawatan Jiwa dengan pendekatan asuhan
keperawatan. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pada blok ini sangat bervariatif
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain kuliah atau
ceramah, tutorial atau small group discussion, penugasan, bellajar mandiri dan praktikum di
laboratorium keperawatan. Tujuan pembelajaran dapat dicapai melalui peran aktif mahasiswa selama
proses pembelajaran.
Tim Penyusun
3
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Daftar Isi
4
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
1. Capaian Pembelajaran
a. Menganalisis sejarah keperawatan jiwa dan trend serta isu dalam keperawatan jiwa global
b. Menganalisis prosses terjadinyya gangguan jiwa dalam perspektif keperawatan jiwa
c. Menganlisis konseptual odel dalam keperawatan jiwa termasuk prevensi primer, sekunder dan
tertier
d. Menganalisis peran perawat jiwa dan olaborasi interdisiplin dalam kesehatan dan keperawatan
jiwa
e. Menerapkan proses keperawatan jiwa, prinsip-prinsip legal etis dan lintas budaya dalam
asuhan keperawatan jiwa
f. Melakukan simulasi askep sehat jiwa ibu hamil, bayi, toddler, prasekolah, usia sekolah, remaja,
dewasa, lansia
g. Memahami, menganalisa dan melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan
gangguan konsep diri
h. Memahami, menganalisa dan melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan
keccemasan dan kehilangan
i. Memahami, menganalisa dan melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan
ketidakberdayaan dan keputusasaan
j. Memahami, menganalisa dan melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan distress
spiritual
k. Mempraktekkan penanganan pada klien dengan masalah psikososial
2. Referensi
a. Videbeck. Sheila (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Alih Bahasa Renata Komalasari,
Alfrina Hanny E.P. Jakarta EGC
b. Stuart, G.W.T.Keliat B.A & Pasaribu J (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan
Jiwa, Jakarta Elsivier (Singapore) Pte Ltd.
c. Patricia G.O, Kennedy.W. Ballard .K. (2014) Keperawatan Kesehatan Jiwa Psikiatri. Jakarta.
EGC
d. Perry Potter (2010) Fundamental of Nursing Jakarta Elsivier (Singapore) Ptc. Ltd. Buku 1
e. Towsend, Mary C. (2010) Psychiatric Mental Health Nursing : Concept of Care in Evidance
Based Practice )6thEd. F.A. Davs Company
f. Keliat Budi, Anna. (1995). Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. EGC
g. Sulistiawati, (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
3. Karakteristik Mahasiswa
Blok keperawatan kesehatan jiwa 1 ditujukan bagi mahasiswa keperawatan program sarjana
semester 4.
5
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
4. Metode Evaluasi
Nilai akhir dari Blok terdiri atas :
a. UAB I = 20%
b. UAB II = 20%
c. OSCE = 20%
d. Tutorial = 20%
e. Penugasan = 10%
f. Makalah = 5%
g. Kehadiran = 5%
Total = 100 %
6
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
1. Sejarah perkembangan
keperawatan jiwa
2. Trend peningkatan masalah
Jiwa
3. Kecenderungan faktor penyebab TM : 2 X 50’
Widuri, S.Kep.,
2. gangguan jiwa Diskusi Interaktif
Ns., M.Med. Ed.
PT : 2 X 60’
4. Kecenderungan situasi di era BM : 2 X 60’
global
5. Globalisasi dan orientasi
perubahan sehat
7
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
8
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
9
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
LAMPIRAN 1
1. Diskusi Interaktif
Metode Pembelajaran diskusi interaktif ini melibatkan keaktifan mahasiswa dalam
suasana pembelajaran. Dosen memberikan materi yang disampaikan dengan ceramah di
awal sesi kemudian mengajukan pertanyaan yang memancing diskusi di dalam kelas.
Mahasiswa berperan aktif dalam menjawab maupun engajukan pertanyaan serta
menyampaikan pendapat dari diskusi yang dijalankan.
2. Collaborative Learning
Metode pembelajaran kolaboratif di artikan sebagai metode pembelajaran, dimana
pembelajaran yang dilaksanakan mahasiswa secara bersama-sama, kemudian
memecahkan suatu masalah secara bersama, bukan belajar secara individu. Penekanan
pada metode pembelajaran ini adalah proses pembelajaran yang melibatkan proses
komunikasi secara utuh dan adil di dalam kelas.
Dalam metode ini, mahasiswa akan saling meyumbangkan ide, pendapat, berbagi
informasi dan saling bertanggung jawab dalam memecahkan masalah sehingga terjalin
komunikasi secara utuh dan adil, menimbulkan sikap saling menghormati dan menghargai
selama proses pembelajaran kolaboratif berlangsung.
Tahapan pada metode ini adalah :
a. Dosen menyampaikan intruksi tentang metode collaborative learning dan hal-hal
yang harus dilakukan mahasiswa
b. Dosen menjelaskan materi secara garis besar
c. Dosen membagi mahasiswa dalam beberapa kelompok teridir dari 4-5 mahasiswa
d. Dosen membagikan lembar kerja / kasus untuk masing-masing kelompok,
kemudian kelompok memecahkan masalah bersama
e. Setiap kelompok bertanggung jawab memberikan pemahaman ke sesama
anggota kelompoknya
f. Setelah berdiskusi dalam kelompok, dosen menunjuk perwakilan setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasi diskusi
g. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi, dosen memberikan
feedback ke mahasiswa
h. Kelompok mengumpulkan laporan hasil diskusi ke dosen
10
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
sebagai fasilitator. Dalam diskusi tutorial ini perlu ditunjuk satu orang sebagai ketua
diskusi dan satu orang lagi sebagai sekretaris. Ketua diskusi dan sekretaris ditunjuk
secara bergiliran untuk setiap skenario agar semua mahasiswa mempunyai kesempatan
berlatih sebagai pemimpin dalam diskusi. Demi kelancaran proses diskusi mahasiswa
perlu memhami peran dan tugas masing-masing dalam tutorial sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
Sebelum diskusi dimulai, tutor akan membuka diskusi dengan perkenalan antar tutor
dan mahasiswa, kemudian tutor akan menyampaikan aturan dalam diskusi. Ketua diskusi
dibantu sekretaris memimpin diskusi menggunakan 7 langkah atau seven jumps untuk
mendiskusikan masalah dalam 1 skenario.
Adapun langkah-langkah serta peran yang ditampilkan dalam seven jumps adalah
sebagai berikut :
N Peran
Langkah Deskripsi / kegiatan
o Ketua Sekretaris
1 Clarifying Istilah-istilah dalam Mengajak anggota Membagi papan
unfamiliar skenario yang belum kelompok untuk tulis menjadi tiga
terms / jelas atau membaca bagian
mengklarifikasi menyebabkan permasalahan Menuliskan istilah-
istilah atau timbulnya banyak Mengecek anggota istilah asing
konsep interpretasi perlu sudah membaca
ditulis dan diklarifikasi permasalahan
Mengecek jika
lebih dulu dengan
bantuan kamus terdapat istilah asing
keperawatan, kamus dalam permasalahan
Menyimpulkan dan
kedokteran, tutor. meneruskan langkah
selanjutnya
2 Problem Masalah-masalah Bertanya pada Menuliskan definisi
definition / yang ada dalam kelompok tentang permasalahan
mendefinisikan skenario diidentifikasi definisi permasalahan
dan menetapkan dan dirumuskan yang mungkin terjadi
permasalahan dengan jelas berisi Mengakomodir
pertanyaan- berbagai
pertanyaan. pendapatanggota
kelompok
Mengecek apakah
anggota puas dengan
definisi permasalahan
Menyimpulkan dan
meneruskan langkah
selanjutnya
3 Brainstorming Pengetahuan yang Memperkenankan Membuat ringkasan
sudah dimiliki tiap semua anggota singkat dan jelas
anggota dikeluarkan kelompok untuk dari kontribusi
dan dikumpulkan. berkontribusi satu Membedakan
Langkah ini berisi persatu antara poin-poin
jawaban singkat atau Meringkas kontribusi utama dan
hipotesis dari anggota kelompok persoalan
11
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
12
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
13
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
selama proses diskusi. Ketua dapat mengakhiri brainstorming bila dirasa sudah cukup dan
memeriksa sekretaris apakah semua hal penting sudah ditulis. Ketua diskusi dibantu
sekretaris bertugas menulis hasil diskusi dalam whiteboard, flipchart maupun
menggunakan bantuan software komputer.
14
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
15
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
LAMPIRAN 2
URAIAN TUGAS
16
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
17
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
LAMPIRAN 3
Tata Tertib Praktikum
1. Mahasiswa wajib belajar sebelum mengikuti kegiatan praktikum
2. Praktikan wajib mengajukan permohonan peminjaman alat & fasilitas lab minimal 1 hari sebelum
praktikum.
3. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai. Bagi mahasiswa yang terlambat lebih
dari 10 menit tidak dijinkan mengikuti praktikum.
4. Sebelum memasuki ruang praktikum, mahasiswa praktikan harus sudah memakai sandal
laboratorium, jas praktikum dan membawa buku petunjuk praktikum. Tas harap diletakkan di rak
yang telah disediakan
5. Sebelum kegiatan praktikum dimulai diadakan sesi Pre test (batas lulus nilai minimal 75)
6. Apabila mahasiswa tidak lolos pre test maka mahasiswa wajib mengulang pre test sebelum
mengikuti kegiatan praktikum.
7. Dilarang makan dan minum serta MEMOTRET di dalam laboratorium
8. Praktikan yang bersedia menjadi naracoba (probandus) diwajibkan mengisi dan menandatangani
lembar persetujuan yang ada di buku petunjuk praktikum
9. Praktikan yang merasa tidak sanggup dan atau tidak kuat melihat, menyentuh dan menghandle
darah diwajibkan lapor pada dosen / asisten dosen sebelum praktikum dimulai
10. Selalu berhati-hati dengan bahan praktikum seperti darah, urine, ludah, dll yang berpotensi
infeksius dengan menggunakan sarung tangan
11. Berhati-hati dan jangan gemetar (terburu-buru) dalam mengumpulkan dan memproses sampel
darah
12. Praktikan wajib menjaga kebersihan laboratorium.
13. Data hasil praktikum ditulis di buku petunjuk praktikum pada lembar laporan sementara dan
difotokopi untuk dilampirkan pada laporan resmi yang wajib dikumpulkan seminggu setelah
praktikum
14. Dilarang bermain dengan bahan dan alat praktikum yang tidak sesuai dengan tujuan praktikum
15. Membuang jarum atau lanset yang telah digunakan ke dalam kotak atau tempat yang aman
sebelum dibakar atau ditanam
16. Mahasiswa wajib mengikuti post-test sebelum praktikum selesai
17. Mahasiswa yang tidak lolos post test wajib mendapatkan penugasan.
18. Setelah selesai praktikum, praktikan wajib membersihkan, merapikan, dan menyerahkan
peralatan laboratorium kepada laboran.
19. Praktikan yang merusakkan, memecahkan, dan menghilangkan alat harus mengganti dengan
alat dan merek yang sama.
20. Praktikan wajib mematuhi tata tertib lainnya yang diberlakukan pada setiap praktikum.
21. Bagi yang melanggar tata tertib yang telah ditentukan dikenakan sanksi tidak diijinkan megikuti
acara praktikum tersebut dan selanjutnya.
22. Mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan laboratorium
18
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
23. Tata tertib praktikum ini dibuat sebagaimana mestinya dan wajib untuk dilaksanakan oleh peserta
praktikum.
LAMPIRAN 4
Panduan Praktikum
Topik 1
Teknik Guided Imagery
A. Pengertian
Guided imagery adalah proses yang menggunakan kekuatan pikiran dengan
menggerakkan tubuh untuk menyembuhkan diri dan memelihara kesehatan atau rileks
melalui komunikasi dalam tubuh melibatkan semua indra meliputi sentuhan, penciuman,
penglihatan, dan pendengaran (Potter & Perry, 2005).
Istilah guided imagery merujuk pada berbagai teknik termasukvisualisasi
sederhana, saran yang menggunakan imaginasi langsung, metaforadan bercerita,
eksplorasi fantasi dan bermain “game”, penafsiran mimpi,gambar, dan imajinasi
yang aktif dimana unsur-unsur ketidaksadarandihadirkan untuk ditampilkan sebagai
gambaran yang dapat berkomunikasidengan pikiran sadar (Academic for Guide Imagery,
2010).
B. Tujuan
Guided Imagery atau imajinasi terbimbing merupakan penciptaan kesan
dalam pikiran klien, dan dapat berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga
secara bertahap dapat menurunkan stres maupun cemas. Teknik ini bertujuan untuk :
1. Untuk memelihara kesehatan atau relaks melalui komunikasi dalam
tubuhmelibatkan semua indra (visual, sentuhan, penciuman, penglihatan,
19
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
C. Manfaat
Guided imagery merupakan salah satu jenis teknik relaksasi sehingga manfaat dari
teknik ini pada umumnya sama dengan manfaat dari teknik relaksasi yang lain.
Manfaatnya antara lain :
1. Mengurangi stress dan kecemasan
2. Mengurangi alergi dan gejala pernapasan
3. Mengurangi sakit kepala
4. Menurunkan ketegangan otot
5. Meningkatkan kesadaran global
6. Mengurangi perhatian terhadap stimulus lingkungan
7. Membuat tidak adanya perubahan posisi yang volunter
8. Meningkatkan perasaan damai dan sejahtera
9. Menjadikan periode kewaspadaan yang santai, terjaga dan dalam
20
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
21
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Topik 2
Teknik Afirmasi Positif
A. Pengertian
Afirmasi positif atau self-affirmation adalah terapi psikologis dengan mengucapkan
kalimat positif sederhana kepada diri sendiri secara berulang. Afirmasi adalah sebuah
pernyataan positif yang kita tuangkan kedalam tulisan maupun pikiran bawah sadar ,
dugunakan oleh seseorang untuk menyatakan tujuan.
Afirmasi ini harus positif dan tidak bertentangan dengan belief atau kepercayaan yang
ada dalam diri . Afirmasi dapat berbentuk doa yang diucapkan secara berulang ulang yang
ditanamkan kedalam pikiran bawah sadar, sehingga tubuhpun merespon sesuai dengan
yang diperintahkan.
Afirmasi merupakan suatu bentuk komunikasi antara pikiran sadar dan pikiran bawah
alam sadar. Kata-kata positif akan membantu klien membangun suasana yang positif.
Sedangkan kata-kata negatif akan membuat klien kehilangan kepercayaan diri dan
menjadi seorang yang negatif.
22
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
23
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Topik 3
Teknik Relaksasi Napas Dalam
A. Pengertian
Teknik relaksasi napas dalam adalah salah satu cara yang mudah dan efektif untuk
mengontrol situasi kecemasan. Dimana teknik ini mengajarkan pernafasan secara lambat
dan dalam. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan dasar dari strategi relaksasi (Lewis
et all, 2011).
Teknik napas dalam juga bisa disebut dengan pernafasan diafragma. Dimana
pernafasan ini masih menjadi metode relaksasi yang termudah, karena pernafasan
merupakan tindakan yang sering kita lakukan. Pernafasan ini merupakan teknik
pernafasan yang pelan, sadar, dan dalam. (National Safety Council, 2004)
Smeltzer dan Bare (2002), menyatakan bahwa tujuan relaksasi pernafasan adalah
untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi
paru, merilekskan tegangan otot, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress baik
stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri (mengontrol atau
mengurangi nyeri) dan menurunkan kecemasan.
Selain itu menurut Suddarth dan Brunner (2002), tujuan nafas dalam adalah untuk
mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi kerja
bernafas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan relaksasi otot,
menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola aktifitas otot-otot pernafasan yang tidak
berguna, tidak terkoordinasi, melambatkan frekuensi pernafasan, mengurangi udara yang
terperangkap serta mengurangi kerja bernafas.
Teknik relaksasi nafas dalam (abdomen) bisa dilakukan dengan cara duduk, berdiri
atau berbaring. Teknik relaksasi nafas dalam banyak melibatkan otot diafragma dan
sedikit menggunakan otot dada serta bahu dalam teknik pernafasan ini. Teknik ini
menggunakan gerakan perut yang dikembangkan dan dikempiskan selama inspirasi dan
24
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
ekspirasi. Pernafasan ini harus dilakukan secara pelan, dalam dan mantap (Lewis,
Dirksen, Heitkermper, et.al, 2011).
STANDAR OPERASINAL PROSEDUR
TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM
Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna
25
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Topik 4
Teknik Hipnosis 5 Jari
A. Pengertian
Relaksasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk menghilangkan
ketengangan otot-otot tubuh maupu pikiransehingga memberikan rasa nyaman.
Sedangkan relaksasi lima jari adalah salah satu teknik relaksasi dengan metode
pembayangan atau imajinasi yang menggunakan 5 jari sebagai alat bantu.
Hipnosis 5 jari sendiri adalah salah bentuk self hipnosis yang dapat menimbulkan
efek relaksasi yang tinggi (Jenita, 2008) sehingga akan mengurangi ketegangan dan
stress, kecemasan dari pikiran seseorang. Pada dasarnya hipnosis 5 jari ini mirip
dengan hipnosis pada umumnya yaitu dengan menidurkan klien (tidur hipnotik) tetapi
teknik lebih efektif untuk relaksasi diri sendiri dan waktu yang dilakukan bisa kurang
dari 10 menit (Jenita, 2008).
Teknik ini dapat diberikan pada klien-klien yang mengalami cemas, nyeri maupun
ketegangan yang membutuhkan kondisi rieleks. Namun, teknik ini tidak dapat diberikan
kepada klien yang mengalami gangguan jiwa maupun kondisi depresi berat.
26
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna
27
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Self Reporting Questionnaire (SRQ) merupakan alat untuk mengukur kondisi mental
seseorang yang memiliki batasan waktu 30 hari (Idaiani, Sapardin, & Susilowati, 2015). SRQ
juga merupakan kuesioner yang biasa digunakan untuk skrining masalah kesehatan jiwa
masyarakat yang memiliki jawaban “ya atau tidak” sehingga memudahkan masyarakat untuk
menjawabnya (Suyoko, 2012).
Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner SRQ mengarah pada gejala cemas,
depresi, kognitif, somatik, dan gejala penurunan energi (Qonitah & Isfandari, 2015). SRQ
mungkin tidak dapat mendeteksi kondisi kesehatan jiwa individu yang memiliki riwayat penyakit
mental atau kejiwaan, ataupun sedang menderita gangguan jiwa (Idaiani, Saparadin, &
Sulistiowati, 2015).
SRQ digunakan untuk menilai gangguan mental emosional di dalam riskesdas 2013.
SRQ teridiri dari 20 butir pertanyaan, di mana kuesioner tersebut memiliki nilai batas 6, yaitu
jika responden menjawab “ya” sebanyak enam pertanyaan atau lebih, maka responden
tersebut diindikasikan mengalami gangguan mental emosional (Kemenkes RI, 2013).
Gangguan mental emosional atau tertekan tersebut memiliki potensi untuk menjadi gangguan
mental jika diperiksa lebih lanjut oleh psikiater (WHO, 1994 dalam Idaiani, 2010).
Rincian butir pertanyaan dalam SRQ yaitu sebagai berikut, gejala depresi terdapat
pada butir nomor 6, 9, 10, 14, 15, 16, 17; gejala cemas pada butir nomor 3, 4, 5; gejala somatik
pada butir nomor 1, 2, 7, 19; gejala kognitif pada butir nomor 8, 12, 13; dan gejala penurunan
energi pada butir nomor 8, 11, 12, 13, 18, 20 (Chereian, Peltzer, & Cherian (1998) dalam
Idaiani, Suhardi, & Kristanto (2009).
28
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan Anda, kami akan mengajukan 20 pertanyaan yang
berhubungan dengan keluhan atau masalah tertentuyang mungkin dirasakan menganggu
Anda
selama 30 hari terakhir.
Jika keluhan/masalah yang ditanyakan sesuai dengan keadaan Anda, makaberilah tanda cek
(√) pada kolom YA, sedangkan jika keluhan/masalah tersebut tidak dialami atau tidak sesuai
dengan keadaan Anda maka berilah tanda cek (√) pada kolom TIDAK
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda sering sakit kepala?
2 Apakah anda tidak nafsu makan?
3 Apakah anda sulit tidur?
4 Apakah merasa tegang,cemas,atau kuatir?
5 Apakah tangan anda gemetar?
6 Apakah pencernaan anda terganggu?
7 Apakah anda sulit untuk berpikir jernih?
8 Apakah anda merasa tidak bahagia?
9 Apakah anda muda menjadi takut ?
10 Apakah anda sering menangis?
11 Apakah anda merasa sulit menikmati kegiatan sehari-hari?
12 Apakah anda sulit mengambil keputusan?
13 Apakah aktifitas anda sehari-hari terganggu?
14 Apakah anda tidak mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam
hidup?
15 Apakah anda kehilangan minat pada berbagai hal?
16 Apakah anda merasa tidak berharga?
17 Apakah anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup?
18 Apakah anda merasa lelah sepanjang waktu?
19 Apakah anda mengalami rasa tidak enak diperut?
20 Apakah anda muda lelah?
Jika responden menjawab “ya” sebanyak enam pertanyaan atau lebih, maka responden
tersebut diindikasikan mengalami gangguan mental emosional.
29
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
LAMPIRAN 5
30
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Skenario 1
Seorang perawat datang ke sebuah rumah warga karena mendapat laporan dari ketua RT
setempat. Saat di datangi oleh perawat didapat klien laki-laki usia 42 tahun sedang berdiam
diri di kamar. Tetangga klien mengatakan bahwa sudah 3 hari klien tidak mau keluar rumah,
hal ini terjadi sejak seminggu yang lalu ditinggal meninggal oleh istrinya. Semenjak itu, klien
tidak banyak berbicara, sering murung, tidak bergaul dengan tetangga. Kadang-kadang
klien hanya duduk diam sambil mempertanyakan bagaimana kehidupannya setelah ini.
Kebiasaan klien yang sering ke masjid untuk berjama’ah juga menjadi tidak pernah. Klien
merasa apa lagi tujuan hidupnya tanpa istrinya. Klien merasa marah pada Tuhan karena
telah mengambil istrinya. Pengkajian lebih lanjut, klien hanya tinggal seorang diri dirumah
karena tidak memiliki anak, saudaranya tinggal di kota yang berbeda dengan klien.
Instruksi :
1. Diskusikan dalam kelompok masalah yang terjadi pada kasus di atas
2. Diskusikan hal-hal yang perlu diketahui dari kasus di atas
3. Buatlah analisa data sampai intervensi keperawatan dari kasus diatas
4. Gunakan buku SDKI, SLKI, SIKI
31
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Skenario 2
Instruksi :
1. Diskusikan dalam kelompok masalah yang terjadi pada kasus di atas
2. Diskusikan hal-hal yang perlu diketahui dari kasus di atas
3. Buatlah analisa data sampai intervensi keperawatan dari kasus diatas
4. Gunakan buku SDKI, SLKI, SIKI
32
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
LAMPIRAN 6
Skenario PBL dengan seven jump
Skenario 1
Seorang perawat datang melakukan kunjungan rumah atas laporan dari ketua RT setempat.
Dari hasil pengkajian didapat data klien seorang wanita usia 26 tahun, baru saja ditinggal
meninggal secara mendadak oleh suaminya yang baru menikah 1 bulan. Klien tampak
menangis, tidak mau makan, tidak mau keluar rumah. Klien menyalahkan diri sendiri karena
tidak mampu menjaga suaminya, klien merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup.
Keluarga mengatakan setiap malam, klien sering terbangun dan menangis sendiri, kadang-
kadang marah tanpa sebab, dan mondar-mandir.
Instruksi :
1. Pilihlah 1 orang ketua dan 1 orang sekretaris untuk memimpin diskusi
2. Gunakan langkah-langkah seven jump untuk menyelesaikan skenario di atas
3. Setiap kelompok wajib membawa 1 laptop untuk mencatat hal-hal yang didiskusikan
4. Kelompok wajib membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya dari skenario di atas
WORK SHEET
Isikan pertanyaan yang diusulkan beserta alternative jawabannya
33
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Skenario 2
Seorang wanita usia 32 tahun datang ke poli sebuah rumah sakit dengan keluhan sudah
satu minggu tidak bisa tidur. Klien tampak gelisah dan tegang. Seteah dikaji lebih lanjut,
klien mengatakan bahwa 2 minggu yang lalu, klien dilamar oleh kekasihnya, namun klien
merasa takut akan di bohongi kembali. Klien menceritakan riwayat masa lalunya ketika di
tinggal menikah oleh mantannya seminggu sebelum pernikahan mereka di laksanakan.
Klien takut hal itu akan terjadi lagi pada kehidupannya.
Instruksi :
1. Pilihlah 1 orang ketua dan 1 orang sekretaris untuk memimpin diskusi
2. Gunakan langkah-langkah seven jump untuk menyelesaikan skenario di atas
3. Setiap kelompok wajib membawa 1 laptop untuk mencatat hal-hal yang didiskusikan
4. Kelompok wajib membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya dari skenario di atas
WORK SHEET
Isikan pertanyaan yang diusulkan beserta alternative jawabannya
34
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Skenario 3
Seorang perawat datang melakukan kunjungan rumah atas laporan dari keluarga. Dari hasil
pengkajian didapat data klien seorang laki-laki usia 45 tahun, tinggal bersama seorang istri
dan 3 anaknya yang masih kecil. Anak pertama kelas 2 SMP, anak kedua kelas 3 SD dan
yang terakhir usia 4 tahun. Setelah dikaji lebih lanjut, didapat data bahwa klien baru saja
didiagnosa kanker paru-paru stadium 3. Klien mengatakan bingung bagaimana dengan
keluarganya, siapa yang akan mencari nafkah. Klien merasa putus asa , merasa tidak ada
yang bisa dilakukan, dan merasa tidak ada pengobatan yang bisa menyembuhkannya.
Klien tidak banyak merespon pertanyaan perawat, tampak murung, afek datar.
Instruksi :
1. Pilihlah 1 orang ketua dan 1 orang sekretaris untuk memimpin diskusi
2. Gunakan langkah-langkah seven jump untuk menyelesaikan skenario di atas
3. Setiap kelompok wajib membawa 1 laptop untuk mencatat hal-hal yang didiskusikan
4. Kelompok wajib membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya dari skenario di atas
WORK SHEET
Isikan pertanyaan yang diusulkan beserta alternative jawabannya
35
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Skenario 4
Seorang perawat datang melakukan kunjungan rumah atas laporan dari keluarga. Dari hasil
pengkajian didapat data klien seorang laki-laki usia 50 tahun. Klien merasa tidak mampu
lagi menafkahi keluarganya sejak didiagnosa kanker 1 tahun lalu. Semua aktivtas
bergantung pada istrinya. Klien merasa pengobatan yang selama in dilakukan tidak ada
gunanya. Sejak 1 bulan yang lalu klien sudah tidak mau menjalankan keoterpai karena
malas. Klien jarang keluar rumah, tidak mau berinteraksi dan malu karena penyakitnya.
Instruksi :
1. Pilihlah 1 orang ketua dan 1 orang sekretaris untuk memimpin diskusi
2. Gunakan langkah-langkah seven jump untuk menyelesaikan skenario di atas
3. Setiap kelompok wajib membawa 1 laptop untuk mencatat hal-hal yang didiskusikan
4. Kelompok wajib membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya dari skenario di atas
WORK SHEET
Isikan pertanyaan yang diusulkan beserta alternative jawabannya
LAMPIRAN 7
36
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
RUBRIK
Blok :
Skenario :
Pertemuan :
Tutor :
Petunjuk Pengisian
Berilah nilai terhadap anggota kelompok anda sesuai petunjuk rubrik penilaian (1-4)
Diperbolehkan memberikan nilai dengan pecahan desimal (misal 3,5)
Nama Mahasiswa
Aspek yang di
No
observasi
Jumlah Skor
Nilai Akhir
Mini kuis
Nama Tutor
37
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
RUBRIK
PENULISAN ISI MAKALAH
38
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Topik :
Semester :
Kelas :
Kelompok :
Nama Mahasiswa :
1. 8.
2. 9.
3. 10.
4. 11.
5. 12.
6. 13.
7. 14.
Petunjuk :
1. Penulisan makalah sesuai dengan petunjuk penulisan makalah
2. Berikan nilai pada setiap item (skor 1-4) sesuai dengn rubrik penilaian isi makalah
3. Diperbolehkan memberikan nilai dengan pecahan decimal (misal 3,5)
39
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
40
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
RUBRIK
PENILAIAN PRESENTASI LISAN
41
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
(Kelompok)
Topik :
Semester :
Kelas :
Kelompok :
Nama Mahasiswa :
1. 8.
2. 9.
3. 10.
4. 11.
5. 12.
6. 13.
7. 14.
Petunjuk :
4. Berikan nilai pada setiap item (skor 1-4) sesuai dengn rubrik penilaian isi makalah
5. Diperbolehkan memberikan nilai dengan pecahan decimal (misal 3,5)
2 Penulisan Materi
3 Kemampuan
Presentasi
Jumlah skor
Nilai akhir
42
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
43