You are on page 1of 43

Modul Blok Keperawatan Jiwa 1

Program Studi Keperawatan Program Sarjana


STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

BUKU MODUL
BLOK KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1
KODE : NS 4327

Penyusun :
Rista Islamarida, S.Kep., Ns., M.Kep.

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

VISI PROGRAM STUDI


Menjadi Program Studi Ners yang kompetitif di tingkat regional dengan pendekatan asuhan
keperawatan di area komunitas tahun 2023

MISI PROGRAM STUDI


1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas dengan pendekatan asuhan keperawatan di area
komunitas
2. Melaksanakan penelitian keperawatan ilmiah di area komunitas
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di area komunitas
4. Menjalin kerjasama dengan institusi dalam dan luar negeri untuk meningkatkan mutu lulusan

TUJUAN PROGRAM STUDI


1. Menghasilkan lulusan Ners yang memiliki kemampuan memberikan asuhan keperawatan di
klinik dan di area komunitas
2. Menghasilkan penelitian untuk pengembangan IPTEK bidang asuhan keperawatan di area
komunitas
3. Menghasilkan pengabdian masyarakat bidang asuhan keperawatan berdasar hasil penelitian di
area komunitas
4. Menghasilkan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri
untuk meningkatkan mutu lulusan

2
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

GAMBARAN BLOK

Blok Keperawatan Kesehatan Jiwa 1 merupakan blok di paruh pertama semester empat dari kurikulum
Program Studi Keperawatan Program Sarjana STIKES Guna Bangsa Yogyakarta. Blok ini membahas
tentang Konsep Dasar Keperawatan Jiwa, masalah keperawatan jiwa terutama jiwa sehat dan
gangguan jiwa psikososial, termasuk keperawatan jiwa di komunitas.
Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis dan
komprehensif dalam mengaplikasikan konsep Keperawatan Jiwa dengan pendekatan asuhan
keperawatan. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pada blok ini sangat bervariatif
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain kuliah atau
ceramah, tutorial atau small group discussion, penugasan, bellajar mandiri dan praktikum di
laboratorium keperawatan. Tujuan pembelajaran dapat dicapai melalui peran aktif mahasiswa selama
proses pembelajaran.

Yogyakarta, Maret 2020

Tim Penyusun

3
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Daftar Isi

Visi, Misi dan Tujuan Program Studi


Gambaran Blok
Daftar Isi
Rencana Pembelajaran Semester
Lampiran
1. Petunjuk Teknis Metode Pembelajaran
2. Uraian Tugas
3. Tata Tertib Praktikum
4. Panduan Praktikum
5. Skenario Collaborative Learning
6. Skenario Tutorial
7. Rubrik Penilaian

4
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Rencana Pembelajaran Semester


Mata Kuliah : Keperawatan Kesehatan Jiwa 1
Kode : NS 4327
SKS : 3 SKS ( 2 teori, 1 praktikum )
Semester : IV

1. Capaian Pembelajaran
a. Menganalisis sejarah keperawatan jiwa dan trend serta isu dalam keperawatan jiwa global
b. Menganalisis prosses terjadinyya gangguan jiwa dalam perspektif keperawatan jiwa
c. Menganlisis konseptual odel dalam keperawatan jiwa termasuk prevensi primer, sekunder dan
tertier
d. Menganalisis peran perawat jiwa dan olaborasi interdisiplin dalam kesehatan dan keperawatan
jiwa
e. Menerapkan proses keperawatan jiwa, prinsip-prinsip legal etis dan lintas budaya dalam
asuhan keperawatan jiwa
f. Melakukan simulasi askep sehat jiwa ibu hamil, bayi, toddler, prasekolah, usia sekolah, remaja,
dewasa, lansia
g. Memahami, menganalisa dan melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan
gangguan konsep diri
h. Memahami, menganalisa dan melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan
keccemasan dan kehilangan
i. Memahami, menganalisa dan melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan
ketidakberdayaan dan keputusasaan
j. Memahami, menganalisa dan melakukan simulasi asuhan keperawatan klien dengan distress
spiritual
k. Mempraktekkan penanganan pada klien dengan masalah psikososial

2. Referensi
a. Videbeck. Sheila (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Alih Bahasa Renata Komalasari,
Alfrina Hanny E.P. Jakarta EGC
b. Stuart, G.W.T.Keliat B.A & Pasaribu J (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan
Jiwa, Jakarta Elsivier (Singapore) Pte Ltd.
c. Patricia G.O, Kennedy.W. Ballard .K. (2014) Keperawatan Kesehatan Jiwa Psikiatri. Jakarta.
EGC
d. Perry Potter (2010) Fundamental of Nursing Jakarta Elsivier (Singapore) Ptc. Ltd. Buku 1
e. Towsend, Mary C. (2010) Psychiatric Mental Health Nursing : Concept of Care in Evidance
Based Practice )6thEd. F.A. Davs Company
f. Keliat Budi, Anna. (1995). Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. EGC
g. Sulistiawati, (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

3. Karakteristik Mahasiswa
Blok keperawatan kesehatan jiwa 1 ditujukan bagi mahasiswa keperawatan program sarjana
semester 4.

5
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

4. Metode Evaluasi
Nilai akhir dari Blok terdiri atas :
a. UAB I = 20%
b. UAB II = 20%
c. OSCE = 20%
d. Tutorial = 20%
e. Penugasan = 10%
f. Makalah = 5%
g. Kehadiran = 5%
Total = 100 %

6
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

5. Topik dan Bahan Kajian

No Topik dan Sub Topik Metode Pengampu Waktu


1. Konsep dasar proses
keperawatan jiwa
2. Pengkajian – Evaluasi dalam Rista Islamarida, TM : 2 X 50’
1. keperawatan jiwa Diskusi Interaktif S.Kpe., Ns., PT : 2 X 60’
3. Legal dan etik dalam konteks M.Kep. BM : 2 X 60’
asuhan keperawatan jiwa

1. Sejarah perkembangan
keperawatan jiwa
2. Trend peningkatan masalah
Jiwa
3. Kecenderungan faktor penyebab TM : 2 X 50’
Widuri, S.Kep.,
2. gangguan jiwa Diskusi Interaktif
Ns., M.Med. Ed.
PT : 2 X 60’
4. Kecenderungan situasi di era BM : 2 X 60’
global
5. Globalisasi dan orientasi
perubahan sehat

1. Konseptual model keperawatan


jiwa
2. Model konseptual dalam
Eltanina U. Dewi, TM : 2 X 50’
keperawatan kesehatan mental
3. Diskusi Interaktif S.Kep., Ns., PT : 2 X 60’
psikiatri (psikoanalitik,
M.Kep. BM : 2 X 60’
interpersonal model, social
model, model )

Peran perawat jiwa dalam


pelayanan dan kolaborasi Rista Islamarida, TM : 2 X 50’
4. interdisiplin kesehatan keperawatan Diskusi Interaktif S.Kep., Ns., PT : 2 X 60’
jiwa M.Kep. BM : 2 X 60’

1. Prinsip dasar upaya pencegahan


dalam keperawatan jiwa
TM : 2 X 50’
2. Prevensi primer, sekunder, dan Widuri, S.Kep.,
5. Diskusi Interaktif PT : 2 X 60’
tertier Ns., M.Med. Ed.
BM : 2 X 60’
3. Screening gangguan jiwa
4. Keperawatan yang berkelanjutan
6. 1. Proses terjadinya gangguan jiwa Diskusi Interaktif Agus Haryanto TM : 2 X 50’
dalam perspektif keperawatan Widagdo, PT : 2 X 60’
jiwa S.Kep., Ns., BM : 2 X 60’
a. Proses terjadinya gangguan M.Kep.
jiwa
b. Faktor predisposisi
c. Faktor presipitasi
2. Pengenalan gejala
(simptomatologi) gangguan
jiwa :

7
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

No Topik dan Sub Topik Metode Pengampu Waktu


a. Kesadaran
b. Emosi
c. Perilaku motoric
d. Berfikir
e. Bicara
f. Persepsi
g. Daya ingat
h. Intelegensi
i. Insight
3. Konsep Farmakologi pada klien
gangguan jiwa

PBL dengan TM : 2 X 50’


Asuhan Keperawatan pada klien
7. dengan ketidakberdayaan
tutorial seven TIM PT : 2 X 60’
jump BM : 2 X 60’
PBL dengan TM : 2 X 50’
Asuhan Keperawatan pada klien
8. dengan kehilangan
tutorial seven TIM PT : 2 X 60’
jump BM : 2 X 60’
Asuhan keperawatan sehat jiwa
sepanjang rentang kehidupan : ibu TM : 2 X 50’
Widuri, S.Kep.,
9. hamil, bayi, toddler, prasekolah, usia Diskusi Interaktif
Ns., M.Med. Ed.
PT : 2 X 60’
sekolah, remaja, dewasa, lansia BM : 2 X 60’

1. Konsep Sehat-sakit jiwa


2. Teori stress-adaptasi
Agus Haryanto
3. Model stress-adaptasi TM : 2 X 50’
Widagdo,
10. 4. Rentang respon sehat-sakit Diskusi Interaktif
S.Kep., Ns.,
PT : 2 X 60’
Jiwa BM : 2 X 60’
M.Kep.
5. Konsep stress dan Mekanisme
Koping
PBL dengan TM : 2 X 50’
Asuhan Keperawatan pada klien
11. dengan keputusasaan tutorial seven TIM PT : 2 X 60’
jump BM : 2 X 60’
PBL dengan TM : 2 X 50’
Asuhan Keperawatan pada klien
12. dengan kecemasan tutorial seven TIM PT : 2 X 60’
jump BM : 2 X 60’
Asuhan keperawatan klien dengan
gangguan konsep diri :
a. Citra diri TM : 2 X 50’
Widuri, S.Kep.,
13. b. Ideal diri Diskusi Interaktif PT : 2 X 60’
Ns., M.Med. Ed.
c. Harga diri BM : 2 X 60’
d. Peran diri
e. Identitas diri
Agus Haryanto
Masalah psikososial yang terjadi
Widagdo,
14. pada : anak, remaja, dewasa, dan Diskusi Interaktif
S.Kep., Ns.,
usia lanjut
M.Kep
15. Asuhan keperawatan klien dengan Collaborative Eltanina U. Dewi, TM : 2 X 50’
distress spiritual : Learning S.Kep., Ns., PT : 2 X 60’
a. Pengertian M.Kep. BM : 2 X 60’
b. Penyebab

8
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

No Topik dan Sub Topik Metode Pengampu Waktu


c. Tanda Gejala
d. Pohon Masalah
e. Penatalaksanaan
f. Proses keperawatan
1. Masalah keperawatan jiwa yang
muncul pada situasi bencana
2. Penangan masalah Rista Islamarida, TM : 2 X 50’
Collaborative
16. keperawatan jiwa pada situasi
Learning
S.Kep., Ns., PT : 2 X 60’
bencana M.Kep. BM : 2 X 60’
3. Pelayanan keperawatan jiwa
pada situasi bencana
Praktikum, Widuri, S.Kep., Praktikum 2 X
17. 1. Teknik Relaksasi Napas Dalam Simulasi Ns., M.Med. Ed. 170’
Agus Haryanto
1. Teknik Afirmasi Positif Praktikum, Widagdo, Praktikum 2 X
18. 2. SRQ -20 Simulasi S.Kep., Ns., 170’
M.Kep
1. Pengenalan konsep CMHN
Eltanina U. Dewi, TM : 2 X 50’
2. Peran perawat jiwa dalam
19. Diskusi Interaktif S.Kep., Ns., PT : 2 X 60’
tatanan komunitas
M.Kep. BM : 2 X 60’
3. Penerapan konsep CMHN
Rista Islamarida,
Praktikum, Praktikum 2 X
20. 1. Teknik Hipnosis 5 jari
Simulasi
S.Kep., Ns.,
170’
M.Kep.
Eltanina U. Dewi,
Praktikum, Praktikum 2 X
21. 1. Teknik Guided Imagery
Simulasi
S.Kep., Ns.,
170’
M.Kep.

9
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

LAMPIRAN 1

Petunjuk Teknis Metode Pembelajaran

1. Diskusi Interaktif
Metode Pembelajaran diskusi interaktif ini melibatkan keaktifan mahasiswa dalam
suasana pembelajaran. Dosen memberikan materi yang disampaikan dengan ceramah di
awal sesi kemudian mengajukan pertanyaan yang memancing diskusi di dalam kelas.
Mahasiswa berperan aktif dalam menjawab maupun engajukan pertanyaan serta
menyampaikan pendapat dari diskusi yang dijalankan.

2. Collaborative Learning
Metode pembelajaran kolaboratif di artikan sebagai metode pembelajaran, dimana
pembelajaran yang dilaksanakan mahasiswa secara bersama-sama, kemudian
memecahkan suatu masalah secara bersama, bukan belajar secara individu. Penekanan
pada metode pembelajaran ini adalah proses pembelajaran yang melibatkan proses
komunikasi secara utuh dan adil di dalam kelas.
Dalam metode ini, mahasiswa akan saling meyumbangkan ide, pendapat, berbagi
informasi dan saling bertanggung jawab dalam memecahkan masalah sehingga terjalin
komunikasi secara utuh dan adil, menimbulkan sikap saling menghormati dan menghargai
selama proses pembelajaran kolaboratif berlangsung.
Tahapan pada metode ini adalah :
a. Dosen menyampaikan intruksi tentang metode collaborative learning dan hal-hal
yang harus dilakukan mahasiswa
b. Dosen menjelaskan materi secara garis besar
c. Dosen membagi mahasiswa dalam beberapa kelompok teridir dari 4-5 mahasiswa
d. Dosen membagikan lembar kerja / kasus untuk masing-masing kelompok,
kemudian kelompok memecahkan masalah bersama
e. Setiap kelompok bertanggung jawab memberikan pemahaman ke sesama
anggota kelompoknya
f. Setelah berdiskusi dalam kelompok, dosen menunjuk perwakilan setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasi diskusi
g. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi, dosen memberikan
feedback ke mahasiswa
h. Kelompok mengumpulkan laporan hasil diskusi ke dosen

3. PBL dengan pendekatan seven jump


Metode ini merupakan salah satu model pebelajaran dari PBL (Problem Based
Learning) merupakan metode yang digunakan utuk menganalisa dan memecahkan
sebuah kasus. Dalam metode ini akan terdapat 4 skenario. Setiap satu skenario akan
diselesaikan dalam 2 (dua) kali pertemuan.
Teknik pelaksanaan metode ini adalah, mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil dimana setiap kelompok kecil terdiri atas 10-13 mahasiswa dengan bimbingan 1 tutor

10
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

sebagai fasilitator. Dalam diskusi tutorial ini perlu ditunjuk satu orang sebagai ketua
diskusi dan satu orang lagi sebagai sekretaris. Ketua diskusi dan sekretaris ditunjuk
secara bergiliran untuk setiap skenario agar semua mahasiswa mempunyai kesempatan
berlatih sebagai pemimpin dalam diskusi. Demi kelancaran proses diskusi mahasiswa
perlu memhami peran dan tugas masing-masing dalam tutorial sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
Sebelum diskusi dimulai, tutor akan membuka diskusi dengan perkenalan antar tutor
dan mahasiswa, kemudian tutor akan menyampaikan aturan dalam diskusi. Ketua diskusi
dibantu sekretaris memimpin diskusi menggunakan 7 langkah atau seven jumps untuk
mendiskusikan masalah dalam 1 skenario.
Adapun langkah-langkah serta peran yang ditampilkan dalam seven jumps adalah
sebagai berikut :

N Peran
Langkah Deskripsi / kegiatan
o Ketua Sekretaris
1 Clarifying Istilah-istilah dalam  Mengajak anggota  Membagi papan
unfamiliar skenario yang belum kelompok untuk tulis menjadi tiga
terms / jelas atau membaca bagian
mengklarifikasi menyebabkan permasalahan  Menuliskan istilah-
istilah atau timbulnya banyak  Mengecek anggota istilah asing
konsep interpretasi perlu sudah membaca
ditulis dan diklarifikasi permasalahan
 Mengecek jika
lebih dulu dengan
bantuan kamus terdapat istilah asing
keperawatan, kamus dalam permasalahan
 Menyimpulkan dan
kedokteran, tutor. meneruskan langkah
selanjutnya
2 Problem Masalah-masalah  Bertanya pada  Menuliskan definisi
definition / yang ada dalam kelompok tentang permasalahan
mendefinisikan skenario diidentifikasi definisi permasalahan
dan menetapkan dan dirumuskan yang mungkin terjadi
permasalahan dengan jelas berisi  Mengakomodir
pertanyaan- berbagai
pertanyaan. pendapatanggota
kelompok
 Mengecek apakah
anggota puas dengan
definisi permasalahan
 Menyimpulkan dan
meneruskan langkah
selanjutnya
3 Brainstorming Pengetahuan yang  Memperkenankan  Membuat ringkasan
sudah dimiliki tiap semua anggota singkat dan jelas
anggota dikeluarkan kelompok untuk dari kontribusi
dan dikumpulkan. berkontribusi satu  Membedakan
Langkah ini berisi persatu antara poin-poin
jawaban singkat atau  Meringkas kontribusi utama dan
hipotesis dari anggota kelompok persoalan

11
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

pertanyaan pada  Menstimulasi semua tambahan


langkah ke-2 anggota kelompok
untuk berkontribusi
 Menyimpulkan pada
akhir langkah
brainstorm
 Memastikan bahwa
proses analisis kritis
dari seluruh kontribusi
ditunda sampai
langkah selanjutnya
4 Analyzing the Masalah-masalah  Memastikan bahwa  Membuat ringkasan
problem / yang telah ditetapkan semua poin dari singkat dan jelas
menganalisis dianalisa dengan brainstorm dari kontribusi
didiskusikan
masalah membuat skemaatau  Meringkas kontribusi  Mengindikasi
bagan yang anggota kelompok hubungan antara
merupakan alat untuk  Mengajukan topik dan
menghubungkan pertanyaan untuk membuat skema
pemahaman memperdalam diskusi
mahasiswa dalam  Memastikan bahwa
kelompok tersebut. diskuis kelompok tidak
Pada langkah ini menyimpang dari
setiap anggota subyek
kelompok dapat  Menstimulasi anggota
mengemukakan kelompok untuk
penjelasan tentative, mencari hubungan
mekanisme, antar topik
hubungan sebab  Menstimulasi semua
akibat dan lain-lain anggota kelompok
tentang untuk berkontribusi
permasalahan.
5 Formulating Informasi yang  Menanyakan tujuan  Menulis tujuan
learning issue / dibutuhkan untuk pembelajaran yang pembelajaran
menetapkan menjawab mungkin dicapai
tujuan belajar permasalahan  Mengakomodir
dirumuskan dan berbagai
disusun sistematis pendapatanggota
sebagai tujuan kelompok
belajar.  Mengecek apakah
anggota puas dengan
tujuan pembelajaran
yang dibuat
 Mengecek apakah
semua ketidakjelasan
dan kontradiksi dari
analisis permasalahan
telah dikonversi
menjadi tujuan
pembelajaran
6 Self study / kebutuhan
mengumpulkan pengetahuan yang

12
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

informasi ditetapkan sebagai


tambahan tujuan belajar untuk
(belajar mandiri) memecahkan
masalah dalam
belajar mandiri dapat
dilakukan dengan
mengakses informasi
melalui internet,
jurnal, perpustakaan,
kuliah dan konsultasi
pakar.
7 Reporting/ Setelah setiap  Mempersiapkan struktur  Membuat ringkasan
mensintesis/ anggota kelompok tahap pelaporan singkat dan jelas
menguji melaporkan hasil  Menginventaris sumber dari kontribusi
yang telah digunakan
informasi baru belajar mandiri,  Mengindikasi
 Mengulangi
dilakukan diskusi hubungan antara
setiap tujuan
berdasasrkan topik dan
pembelajaran
literature yang membuat skema
dan
digunakan. Anggota  Membedakan
menanyakan
kelompok antara poin-poin
apa yang telah
mensintesis, utama dan
ditemukan
mengevaluasi, dan  Meringkas kontribusi persoalan
menguji informasi anggota kelompok tambahan
baru hasil belajar  Mengajukan
mandiri setiap pertanyaan untuk
anggota kelompok. memperdalam
diskusi
 Menstimulasi
anggota kelompok
untuk mencari
hubungan antar
topik
 Menstimulasi
semua anggota
kelompok untuk
berkontribusi
 Menyimpulkan
diskusi tiap tujuan
pembelajaran
beserta ringkasan

Setiap skenario diselesaikan dalam 2 kali pertemuan. Langkah 1 s/d 5 dilaksanakan


pada pertemuan pertama, langkah 6 dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua,
sedangkan pada langkah ke 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua.
Tutor bertugas sebagai fasilitator akan mengarahkan diskusi dan membantu
mahasiswa dalam cara memecahkan masalah tanpa harus memberikan penjelasan atau
kuliah mini. Ketua diskusi memimpin diskusi dengan memberi kesempatan setiap anggota
kelompok untuk dapat menyampaikan ide dan pertanyaan, mengingatkan bila ada
anggota kelompok mendominasi diskusi serta memancing anggota kelompok yang pasif

13
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

selama proses diskusi. Ketua dapat mengakhiri brainstorming bila dirasa sudah cukup dan
memeriksa sekretaris apakah semua hal penting sudah ditulis. Ketua diskusi dibantu
sekretaris bertugas menulis hasil diskusi dalam whiteboard, flipchart maupun
menggunakan bantuan software komputer.

4. Praktikum atau Simulasi


Metode praktikum merupakan konsep beajar yang membantu dosen menggabungkan
materi yang di ajarkan dengan realita nyata sehingga mendorong mahasiswa untuk
mengamati, menganalisa dan menarik kesimpulan dair yang dilihat. Metode ini bisa
disandingkan dengan metode simulasi dimana metode simulasi merupakan metode yang
dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Sebagai metode mengajar, simulasi
dapat diartikan dimana cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi
tiruan untuk memahami konsep, prinsip, atau ketrampilan tertentu.
Simulasi merupakan metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk
tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya, bisa juga di artikan sebagai
penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model atau
pemeran. Metode pembelajaran ini di laksanakan di laboratorium dengan menggunakan
bantuan alat maupun pemeran langsung oleh mahasiswa.
Dalam metode ini, mahasiswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses praktikum
dan diharapkan mahasiswa mampu mendemonstrasikan kembali skill yang senag
dipraktikumkan. Selain kegiatan praktikum dibawah bimbingan dosen sebagai instruktur,
mahasiswa juga mempunyai kesempatan untuk belajar mandiri sesuai jadwal yag sudah
ditentukan. Di akhir kegiatan praktikum, mahasiswa wajib untuk mengikuti ujian skill
(OSCE).

14
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Aktifitas yang ditampilkan dalam kegiatan praktikum adalah sebagai berikut :


Yang dilakukan
No Kegiatan Kegiatan
Mahasiswa Instruktur
Perkenalan memperkenalkan diri memperkenalkan diri
Absen mahasiswa Aktif meng-absensi mahasiswa
Penyampaian topik & tujuan menjelaskan topik & tujuan
Mendengarkan
1 Pembukaan praktikum praktikum
Pre test Mengerjakan pre test memberikan soal pre - test
menyimak & menjelaskan alat yang
Penjelasan alat yang digunakan
mendengarkan digunakan
Trial Eror mencoba ketrampilan memperhatikan mahasiswa
aktif memberikan umpan
Feedback mahasiswa latihan memperhatikan mahasiswa
balik
Feedback Mahasiswa pasien aktif memberikan umpan
memperhatikan mahasiswa
simulasi balik
aktif memberikan umpan
Feedback mahasiswa anggota memperhatikan mahasiswa
balik
Kegiatan
2 menyimak & aktif memberikan umpan
utama Feedback dosen instruktur
mendengarkan balik
menyimak &
Diskusi critical point memberikan critical point
mendengarkan
demonstrasi oleh instruktur (tanpa Menyimak &
melakukan demonstrasi
di sela) memperhatikan
memperhatikan mahasiswa
Latihan mahasiswa aktif latihan
latihan
Post - test Mengerjakan Post - test memberikan post - test
3 Penutup Menyimak &
Feedback instruktur memberikan umpan balik
mendengarkan

15
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

LAMPIRAN 2

URAIAN TUGAS

1. Laporan Collaborative Learning


a. Deskripsi Tugas
Laporan dikerjakan secara berkelompok berupa hasil diskusi dari metode
pembelajaran collaborative learning di kelas. Laporan dikumpulkan di akhir sesi
diskusi kelas dan pemberian feedback oleh dosen.
Laporan ditulis tangan dalam lembar kerja yang sudah disediakan oleh dosen.
Sebelum laporan hasil dikumpulkan, kelompok mempresentasikan terlebih dahulu
hasil diskusi dalam kelompok.
b. Tata cara penulisan
 Laporan ditulis tangan di lembar kerja yang sudah disediakan
 Laporan berisi hasil diskusi terkait kasus yang ada
 Isi laporan disesuaikan petunjuk pengisian atau perintah dari kasus yang
disediakan
2. Laporan Tutorial Seven Jump
a. Deskripsi Tugas
Merupakan hasil diskusi dari langkah 1-7 di metode seven jump. Disetiap pertemuan
sekretaris wajib membawa laptop untuk mencatat poin-poin penting maupun learning
outcome yang ditentukan.
Pada pertemuan ke II, pada langkah ke 7, mahasiswa sudah wajib membawa hasil
self study yang dibuat dalam bentuk power point dan word dan dikumpulkan menjadi
1 di laptop sekretaris.
Hasil diskusi maupun pendapat anggota kelompok di pertemuan ke 7 dicatat dan
dikumpulkan oleh sekretaris yang kemudian dijadikan laporan akhir tutorial.
b. Tata cara penulisan
 Laporan diketik dan di print dalam format F4, diberi cover dan nama anggota
kelompok
 Laporan berisi hasil diskusi dan laporan masing-masing anggota yang
dipresentasikan dalam bentuk word.
 Huruf Times New Roman, Ukuran 12, spasi 1,5, rata kanan kiri, dijilid mika bening
 Pengumpulan laporan maksimal 3 hari setelah tutorial pertemuan kedua di tutor
masing-masing
3. Skrinning Kesehatan Jiwa
a. Deskripsi Tugas
Pada tugas ini, mahasiswa akan dibagi menjadi 3 kelompok dan akan melakukan
pengkajian atau skrinning pada mahasiswa K.8, K.9, dan K.11.
Setiap kelompok melakukan skrinning menggunakan kuesioner SRQ yang dibagikan
kepada setiap responden.

16
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Pelaksanaan skrinning dilakukan setelah praktikum pada mata kuliah keperawatan


jiwa selesai.
Setelah dilakukan skrinning, mahasiswa wajib melakukan tabulasi dan analisa dari
hasil yang didapatkan, kemudian dipresentasikan.
b. Tata cara penulisan
 Laporan hasil tabulasi dan analisa di ketik dan di print dalam format F4
 Huruf Times New Rowman, Ukuran 12, spasi 1,5, rata kanan kiri, diberi halaman,
dijilid cover mika bening
 Isi laporan : cover, kata pengantar, daftar isi, latar belakang, hasil tabulasi (dalam
bentuk tabel maupun diagram), analisa hasil, daftar pustaka.
 Laporan diberi lampiran hasil tabulasi maupun lembar pengkajian SRQ
 Sebelum dijilid, laporan di konsulkan terlebih dahulu kepada pembimbing

17
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

LAMPIRAN 3
Tata Tertib Praktikum
1. Mahasiswa wajib belajar sebelum mengikuti kegiatan praktikum
2. Praktikan wajib mengajukan permohonan peminjaman alat & fasilitas lab minimal 1 hari sebelum
praktikum.
3. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai. Bagi mahasiswa yang terlambat lebih
dari 10 menit tidak dijinkan mengikuti praktikum.
4. Sebelum memasuki ruang praktikum, mahasiswa praktikan harus sudah memakai sandal
laboratorium, jas praktikum dan membawa buku petunjuk praktikum. Tas harap diletakkan di rak
yang telah disediakan
5. Sebelum kegiatan praktikum dimulai diadakan sesi Pre test (batas lulus nilai minimal 75)
6. Apabila mahasiswa tidak lolos pre test maka mahasiswa wajib mengulang pre test sebelum
mengikuti kegiatan praktikum.
7. Dilarang makan dan minum serta MEMOTRET di dalam laboratorium
8. Praktikan yang bersedia menjadi naracoba (probandus) diwajibkan mengisi dan menandatangani
lembar persetujuan yang ada di buku petunjuk praktikum
9. Praktikan yang merasa tidak sanggup dan atau tidak kuat melihat, menyentuh dan menghandle
darah diwajibkan lapor pada dosen / asisten dosen sebelum praktikum dimulai
10. Selalu berhati-hati dengan bahan praktikum seperti darah, urine, ludah, dll yang berpotensi
infeksius dengan menggunakan sarung tangan
11. Berhati-hati dan jangan gemetar (terburu-buru) dalam mengumpulkan dan memproses sampel
darah
12. Praktikan wajib menjaga kebersihan laboratorium.
13. Data hasil praktikum ditulis di buku petunjuk praktikum pada lembar laporan sementara dan
difotokopi untuk dilampirkan pada laporan resmi yang wajib dikumpulkan seminggu setelah
praktikum
14. Dilarang bermain dengan bahan dan alat praktikum yang tidak sesuai dengan tujuan praktikum
15. Membuang jarum atau lanset yang telah digunakan ke dalam kotak atau tempat yang aman
sebelum dibakar atau ditanam
16. Mahasiswa wajib mengikuti post-test sebelum praktikum selesai
17. Mahasiswa yang tidak lolos post test wajib mendapatkan penugasan.
18. Setelah selesai praktikum, praktikan wajib membersihkan, merapikan, dan menyerahkan
peralatan laboratorium kepada laboran.
19. Praktikan yang merusakkan, memecahkan, dan menghilangkan alat harus mengganti dengan
alat dan merek yang sama.
20. Praktikan wajib mematuhi tata tertib lainnya yang diberlakukan pada setiap praktikum.
21. Bagi yang melanggar tata tertib yang telah ditentukan dikenakan sanksi tidak diijinkan megikuti
acara praktikum tersebut dan selanjutnya.
22. Mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan laboratorium

18
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

23. Tata tertib praktikum ini dibuat sebagaimana mestinya dan wajib untuk dilaksanakan oleh peserta
praktikum.
LAMPIRAN 4
Panduan Praktikum

Topik 1
Teknik Guided Imagery

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, diharapkan mahasiswa mampu


mendemonstrasikan teknik guided imageri pada klien dengan gangguan psikososial.
Skenario :
Seorang wanita usia 35 tahun datang ke poliklinik jiwa sebuah rumah sakit untuk
konsultasi tentang masalahnya. Klien mengatakan bahwa dirinya merasa cemas
karena 1 bulan lagi akan menikah. Klen mengatakan dirinya khawatir tidak bisa
menjadi istri yang baik, pernikahannya tidak bahagia, dan suami akan
meninggalkan dirinya suatu hari nanti. Saat dikaji lebih lanjut klien mengatakan
pernah ditinggal oleh kekasihnya 1 minggu sebelum pernikahan. Lakukan tindakan
keperawatan yang tepat

A. Pengertian
Guided imagery adalah proses yang menggunakan kekuatan pikiran dengan
menggerakkan tubuh untuk menyembuhkan diri dan memelihara kesehatan atau rileks
melalui komunikasi dalam tubuh melibatkan semua indra meliputi sentuhan, penciuman,
penglihatan, dan pendengaran (Potter & Perry, 2005).
Istilah guided imagery merujuk pada berbagai teknik termasukvisualisasi
sederhana, saran yang menggunakan imaginasi langsung, metaforadan bercerita,
eksplorasi fantasi dan bermain “game”, penafsiran mimpi,gambar, dan imajinasi
yang aktif dimana unsur-unsur ketidaksadarandihadirkan untuk ditampilkan sebagai
gambaran yang dapat berkomunikasidengan pikiran sadar (Academic for Guide Imagery,
2010).

B. Tujuan
Guided Imagery atau imajinasi terbimbing merupakan penciptaan kesan
dalam pikiran klien, dan dapat berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga
secara bertahap dapat menurunkan stres maupun cemas. Teknik ini bertujuan untuk :
1. Untuk memelihara kesehatan atau relaks melalui komunikasi dalam
tubuhmelibatkan semua indra (visual, sentuhan, penciuman, penglihatan,

19
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

danpendengaran) sehingga terbentuklah keseimbangan antara pikiran, tubuh,dan


jiwa.
2. Dapat mempercepat penyembuhan yang efektif dan membantu
tubuhmengurangi berbagai macam penyakit seperti depresi, alergi dan asma.
3. Untuk mengurangi tingkat stres, penyebab, dan gejala-gejala yang
menyertai stres.
4. Guided imagery music dapat untuk menggali pengalaman pasien depresi.

C. Manfaat
Guided imagery merupakan salah satu jenis teknik relaksasi sehingga manfaat dari
teknik ini pada umumnya sama dengan manfaat dari teknik relaksasi yang lain.
Manfaatnya antara lain :
1. Mengurangi stress dan kecemasan
2. Mengurangi alergi dan gejala pernapasan
3. Mengurangi sakit kepala
4. Menurunkan ketegangan otot
5. Meningkatkan kesadaran global
6. Mengurangi perhatian terhadap stimulus lingkungan
7. Membuat tidak adanya perubahan posisi yang volunter
8. Meningkatkan perasaan damai dan sejahtera
9. Menjadikan periode kewaspadaan yang santai, terjaga dan dalam

20
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

STANDAR OPERASINAL PROSEDUR


TEKNIK GUIDED IMAGERY
No Aspek yang dinilai SCORE
0 1 2
1. Tahap Pre Interaksi
1. Cuci Tangan
2. Membaca catatan medis klien
2. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur, & lamanya tindakan pada klien / keluarga &
mencari area penyuntikan
3. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum kegiatan dilakukan
4. Jaga privasi klien
3. Tahap kerja
1. Mengatur posisi yang nyaman (duduk atau berbaring)
2. Silangkan kaki, tutup mata atau fokus pada suatu titik atau suatu benda di
dalam ruangan
3. Fokus pada pernapasan otot perut, menarik napas dalam dan pelan,
napas, berikutnya biarkan sedikit lebih dalam dan lama dan tetap fokus
pada pernapasan dan tetapkan pikiran bahwa tubuh semakin santai dan
lebih santai
4. Rasakan tubuh menjadi lebih berat dan hangat dari ujung kepala sampai
ujung kaki.
5. Jika pikiran tidak fokus, ulangi kembali pernapasan dalam dan pelan
6. Lakukan bimbingan imajinasi pada klien dengan meminta klien untuk :
a. Minta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan
atau pengalaman yang membantu penggunaan semua indra dengan
suara yang lembut.
b. Menyebutkan apa yang bisa dilihat, dengar, cium, dan apa yang
dirasakan
c. Mengambil napas panjang beberapa kali dan nikmati berada ditempat
tersebut
d. Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah, atau tidak
nyamanperawat harus menghentikan latihan dan memulainya lagi
ketika klien telah siap.
7. Catat hal-hal yang digambarkan klien dalam pikiran untuk digunakanpada
latihan selanjutnya dengan menggunakan informasi spesifik yangdiberikan
klien dan tidak membuat perubahan pernyataan klien.
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi reaksi klien
2. Akhiri kegiatan
3. Cuci tangan
4. Dokumentasi
Total
Keterangan :

21
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Topik 2
Teknik Afirmasi Positif

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, diharapkan mahasiswa mampu


mendemonstrasikan teknik afirmasi positif pada klien dengan gangguan psikososial.
Skenario :
Seorang wanita usia 19 tahun datang ke poliklinik jiwa sebuah rumah sakit diantar
oleh ibunya untuk konsultasi tentang masalahnya. Ibu klien mengatakan sejak 2
hari lalu klien mengurung diri di kamar dan hanya menangis saja. Hal ini terjadi
karena klien tidak lolos masuk ke perguruan tinggi yang di inginkannya. Saat dikaji
lebih lanjut klien mengatakan merasa tidak berguna, tidak pintar, tidak mampu
membahagiakan orang tua dan merasa gagal. Dari hasil observasi klien tampak
sedih, muruh, putus asa dan menunduk. Lakukan tindakan keperawatan yang tepat
klien tersebut.

A. Pengertian
Afirmasi positif atau self-affirmation adalah terapi psikologis dengan mengucapkan
kalimat positif sederhana kepada diri sendiri secara berulang. Afirmasi adalah sebuah
pernyataan positif yang kita tuangkan kedalam tulisan maupun pikiran bawah sadar ,
dugunakan oleh seseorang untuk menyatakan tujuan.
Afirmasi ini harus positif dan tidak bertentangan dengan belief atau kepercayaan yang
ada dalam diri . Afirmasi dapat berbentuk doa yang diucapkan secara berulang ulang yang
ditanamkan kedalam pikiran bawah sadar, sehingga tubuhpun merespon sesuai dengan
yang diperintahkan.
Afirmasi merupakan suatu bentuk komunikasi antara pikiran sadar dan pikiran bawah
alam sadar. Kata-kata positif akan membantu klien membangun suasana yang positif.
Sedangkan kata-kata negatif akan membuat klien kehilangan kepercayaan diri dan
menjadi seorang yang negatif.

22
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

STANDAR OPERASINAL PROSEDUR


TEKNIK AFIRMASI POSITIF

No Aspek yang dinilai SCORE


0 1 2
1. Tahap Pre Interaksi
1. Cuci Tangan
2. Membaca catatan medis klien
2. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur, & lamanya tindakan pada klien / keluarga &
mencari area penyuntikan
3. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum kegiatan dilakukan
4. Jaga privasi klien
3. Tahap kerja
1. Mengidentifikasi isi dari afirmasi pasien dengan menanyakan sifat
positif klien
2. Meminta klien memikirkan kalimat-kalimat negatif yang ingin ia
hilangkan atau memikirkan kalimat positif yang akan ia lakukan
3. Meminta klien utuk menuliskan afirmasinya (seperti : Saya akan.... atau
saya bisa.....)
4. Membantu klien menyesuaikan isi afirmasi dengan sifat positif yang
dimilikinya
5. Bantu klien untuk menempel afirmasi yang ditulisnya pada tempat
yangs sering terlihat sehingg pasien dapat menggunakan kembali
afirmasinya atau menuliskannya di buku harian
6. Meminta klien untuk merenungkan ulang dan menginat kembali afirmasi
yang dibuatnya
7. Menganjurkan klien untuk mengingat dan mengulan afirmasinya
sesering mungkin
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi reaksi klien
2. Akhiri kegiatan
3. Cuci tangan
4. Dokumentasi
Total

Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna

23
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Topik 3
Teknik Relaksasi Napas Dalam

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, diharapkan mahasiswa mampu


mendemonstrasikan teknik afirmasi positif pada klien dengan gangguan psikososial.
Skenario :
Seorang wanita usia 19 tahun datang ke poliklinik jiwa sebuah rumah sakit diantar
oleh ibunya untuk konsultasi tentang masalahnya. Ibu klien mengatakan sejak 2
hari lalu klien mengurung diri di kamar dan hanya menangis saja. Hal ini terjadi
karena klien tidak lolos masuk ke perguruan tinggi yang di inginkannya. Saat dikaji
lebih lanjut klien mengatakan merasa tidak berguna, tidak pintar, tidak mampu
membahagiakan orang tua dan merasa gagal. Dari hasil observasi klien tampak
sedih, muruh, putus asa dan menunduk. Lakukan tindakan keperawatan yang tepat
klien tersebut.

A. Pengertian
Teknik relaksasi napas dalam adalah salah satu cara yang mudah dan efektif untuk
mengontrol situasi kecemasan. Dimana teknik ini mengajarkan pernafasan secara lambat
dan dalam. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan dasar dari strategi relaksasi (Lewis
et all, 2011).
Teknik napas dalam juga bisa disebut dengan pernafasan diafragma. Dimana
pernafasan ini masih menjadi metode relaksasi yang termudah, karena pernafasan
merupakan tindakan yang sering kita lakukan. Pernafasan ini merupakan teknik
pernafasan yang pelan, sadar, dan dalam. (National Safety Council, 2004)
Smeltzer dan Bare (2002), menyatakan bahwa tujuan relaksasi pernafasan adalah
untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi
paru, merilekskan tegangan otot, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress baik
stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri (mengontrol atau
mengurangi nyeri) dan menurunkan kecemasan.
Selain itu menurut Suddarth dan Brunner (2002), tujuan nafas dalam adalah untuk
mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi kerja
bernafas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan relaksasi otot,
menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola aktifitas otot-otot pernafasan yang tidak
berguna, tidak terkoordinasi, melambatkan frekuensi pernafasan, mengurangi udara yang
terperangkap serta mengurangi kerja bernafas.
Teknik relaksasi nafas dalam (abdomen) bisa dilakukan dengan cara duduk, berdiri
atau berbaring. Teknik relaksasi nafas dalam banyak melibatkan otot diafragma dan
sedikit menggunakan otot dada serta bahu dalam teknik pernafasan ini. Teknik ini
menggunakan gerakan perut yang dikembangkan dan dikempiskan selama inspirasi dan

24
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

ekspirasi. Pernafasan ini harus dilakukan secara pelan, dalam dan mantap (Lewis,
Dirksen, Heitkermper, et.al, 2011).
STANDAR OPERASINAL PROSEDUR
TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM

No Aspek yang dinilai SCORE


0 1 2
1. Tahap Pre Interaksi
1. Cuci Tangan
2. Membaca catatan medis klien
2. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur, & lamanya tindakan pada klien / keluarga &
mencari area penyuntikan
3. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum kegiatan dilakukan
4. Jaga privasi klien
3. Tahap kerja
1. Atur posisi klien pada posisi yang nyaman
2. Minta klien untuk duduk tegak dengan posisi kaki klien tidak disilangkan
3. Minta klien untuk me Letakkan 1 atau 2 tangan pada abdomen, tepat
dibawah tulang iga
4. Instruksikan klien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dengan
bibir tertutup.
5. Kemudian anjurkan klien untuk menahan napas sekitar 1-2 detik dan
disusul dengan menghembuskan napas melalui bibir dengan bentuk
mulut seperti orang meniup ( purse lips breathing).
6. Minta klien untuk mengulangi sebanyak 10 kali
7. Lanjutkan bernapas dengan perlahan, rilekskan tubuh, perhatikan
setiap ketegangan pada otot anda
8. Lanjutkan untuk bernapas dan rileks
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi reaksi klien
2. Akhiri kegiatan
3. Cuci tangan
4. Dokumentasi
Total

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tapi tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna

25
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Topik 4
Teknik Hipnosis 5 Jari

Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, diharapkan mahasiswa mampu


mendemonstrasikan teknik afirmasi positif pada klien dengan gangguan psikososial.
Skenario :
Seorang wanita usia 32 tahun datang ke poliklinik jiwa sebuah rumah sakit karena
merasa cemas dengan keadaan keluarganya. Dari hasil pengkajian klien
mengatakan putus asa dengan hidupnya, dia merasa sudah tidak sanggup
menghidupi kedua anaknya semenjak ditinggal meninggal suaminya. Klien tampak
menangis, lesu dan menunduk. Lakukan tindakan keperawatan yang tepat klien
tersebut.

A. Pengertian
Relaksasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk menghilangkan
ketengangan otot-otot tubuh maupu pikiransehingga memberikan rasa nyaman.
Sedangkan relaksasi lima jari adalah salah satu teknik relaksasi dengan metode
pembayangan atau imajinasi yang menggunakan 5 jari sebagai alat bantu.
Hipnosis 5 jari sendiri adalah salah bentuk self hipnosis yang dapat menimbulkan
efek relaksasi yang tinggi (Jenita, 2008) sehingga akan mengurangi ketegangan dan
stress, kecemasan dari pikiran seseorang. Pada dasarnya hipnosis 5 jari ini mirip
dengan hipnosis pada umumnya yaitu dengan menidurkan klien (tidur hipnotik) tetapi
teknik lebih efektif untuk relaksasi diri sendiri dan waktu yang dilakukan bisa kurang
dari 10 menit (Jenita, 2008).

Tujuan dari teknik ini adalah :


a. Mengurangi ansietas
b. Memberikan relaksasi
c. Melancarkan sirkulasi darah
d. Merelaksasikan otot-otot tubuh

Teknik ini dapat diberikan pada klien-klien yang mengalami cemas, nyeri maupun
ketegangan yang membutuhkan kondisi rieleks. Namun, teknik ini tidak dapat diberikan
kepada klien yang mengalami gangguan jiwa maupun kondisi depresi berat.

26
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

STANDAR OPERASINAL PROSEDUR


TEKNIK HIPNOSIS 5 JARI

No Aspek yang dinilai SCORE


0 1 2
1. Tahap Pre Interaksi
1. Cuci Tangan
2. Membaca catatan medis klien
3. Persiapkan tape untuk memutar musik
2. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur, & lamanya tindakan pada klien / keluarga &
mencari area penyuntikan
3. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum kegiatan dilakukan
4. Jaga privasi klien
3. Tahap kerja
1. Anjurkan klien untuk mengatur posisi senyaman mnugkin
2. Mainkan musik relaksasi
3. Anjurkan klien untuk menutup mata
4. Mengajari klien nafas dalam. Dalam hitungan 1,2,3 tarik nafas, 4,5,6
tahan nafas, 7,8,9 hembuskan nafas melalui mulut. Lakukan hingga 3
kali.
5. Tuntun klien melakukan relaksasi lima jari dengan kalimat berikut :
a. Meminta klien untuk membayangkan ketika dirinya sehat (sambil
menyentuh ibu jari dan telunjuk)
b. Meminta klien untuk membayangkan kenangan/momen ketika
bersama orang yang disayang (sambil menyentuh ibu jari dan jari
tengah)
c. Meminta klien untuk membayangkan ketika klien mendapat pujian,
ketika berhasil mendapatkan sesuatu, mendapatkan penghargaan
atas usaha yang keras (sambil menyentuh ibu jari dan jari manis)
d. Meminta klien untuk membayangkan tempat yang indah dan
nyaman yang pernah dikunjungi yang tidak bisa dilupakan (sambil
menyentuh ibu jari dan kelingking)
6. Meminta klien untuk membuka mata
7. Meminta klien untuk menarik nafas dalam kembali
8. Merapikan klien dan peralatan
4. Tahap terminasi
5. Evaluasi reaksi klien
6. Akhiri kegiatan
7. Cuci tangan
8. Dokumentasi
Total

Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna

27
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

2 : dilakukan dengan sempurna


PENGKAJIAN SRQ-20

Self Reporting Questionnaire (SRQ) merupakan alat untuk mengukur kondisi mental
seseorang yang memiliki batasan waktu 30 hari (Idaiani, Sapardin, & Susilowati, 2015). SRQ
juga merupakan kuesioner yang biasa digunakan untuk skrining masalah kesehatan jiwa
masyarakat yang memiliki jawaban “ya atau tidak” sehingga memudahkan masyarakat untuk
menjawabnya (Suyoko, 2012).
Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner SRQ mengarah pada gejala cemas,
depresi, kognitif, somatik, dan gejala penurunan energi (Qonitah & Isfandari, 2015). SRQ
mungkin tidak dapat mendeteksi kondisi kesehatan jiwa individu yang memiliki riwayat penyakit
mental atau kejiwaan, ataupun sedang menderita gangguan jiwa (Idaiani, Saparadin, &
Sulistiowati, 2015).
SRQ digunakan untuk menilai gangguan mental emosional di dalam riskesdas 2013.
SRQ teridiri dari 20 butir pertanyaan, di mana kuesioner tersebut memiliki nilai batas 6, yaitu
jika responden menjawab “ya” sebanyak enam pertanyaan atau lebih, maka responden
tersebut diindikasikan mengalami gangguan mental emosional (Kemenkes RI, 2013).
Gangguan mental emosional atau tertekan tersebut memiliki potensi untuk menjadi gangguan
mental jika diperiksa lebih lanjut oleh psikiater (WHO, 1994 dalam Idaiani, 2010).
Rincian butir pertanyaan dalam SRQ yaitu sebagai berikut, gejala depresi terdapat
pada butir nomor 6, 9, 10, 14, 15, 16, 17; gejala cemas pada butir nomor 3, 4, 5; gejala somatik
pada butir nomor 1, 2, 7, 19; gejala kognitif pada butir nomor 8, 12, 13; dan gejala penurunan
energi pada butir nomor 8, 11, 12, 13, 18, 20 (Chereian, Peltzer, & Cherian (1998) dalam
Idaiani, Suhardi, & Kristanto (2009).

28
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Instrumen Skrining Gejala Cemas & Depresi


SRQ 20

Untuk lebih mengerti kondisi kesehatan Anda, kami akan mengajukan 20 pertanyaan yang
berhubungan dengan keluhan atau masalah tertentuyang mungkin dirasakan menganggu
Anda
selama 30 hari terakhir.
Jika keluhan/masalah yang ditanyakan sesuai dengan keadaan Anda, makaberilah tanda cek
(√) pada kolom YA, sedangkan jika keluhan/masalah tersebut tidak dialami atau tidak sesuai
dengan keadaan Anda maka berilah tanda cek (√) pada kolom TIDAK

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda sering sakit kepala?
2 Apakah anda tidak nafsu makan?
3 Apakah anda sulit tidur?
4 Apakah merasa tegang,cemas,atau kuatir?
5 Apakah tangan anda gemetar?
6 Apakah pencernaan anda terganggu?
7 Apakah anda sulit untuk berpikir jernih?
8 Apakah anda merasa tidak bahagia?
9 Apakah anda muda menjadi takut ?
10 Apakah anda sering menangis?
11 Apakah anda merasa sulit menikmati kegiatan sehari-hari?
12 Apakah anda sulit mengambil keputusan?
13 Apakah aktifitas anda sehari-hari terganggu?
14 Apakah anda tidak mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam
hidup?
15 Apakah anda kehilangan minat pada berbagai hal?
16 Apakah anda merasa tidak berharga?
17 Apakah anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup?
18 Apakah anda merasa lelah sepanjang waktu?
19 Apakah anda mengalami rasa tidak enak diperut?
20 Apakah anda muda lelah?

Jika responden menjawab “ya” sebanyak enam pertanyaan atau lebih, maka responden
tersebut diindikasikan mengalami gangguan mental emosional.

STANDAR OPERASINAL PROSEDUR

29
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

TEKNIK KOMUNIKASI PENGKAJIAN SRQ-20

No Aspek yang dinilai SCORE


0 1 2
1. Tahap Pre Interaksi
1. Cuci Tangan
2. Membaca catatan medis klien
2. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur, & lamanya tindakan pada klien / keluarga &
mencari area penyuntikan
3. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum kegiatan dilakukan
4. Jaga privasi klien
3. Tahap kerja
1. Anjurkan klien memilih posisi yang nyaman
2. Perawat dan klien duduk saling berhadapan
3. Posisi perawat duduk tegak sejajar dengan klien
4. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti saat bertanya maupun
berkomunikasi dengan klien
5. Berikan pertanyaan sesuai dengan format SRQ-20
6. Pertahankan kontak mata dan nada bicara yang lembut namun tegas
saat bertanya pada klien
7. Selalu perhatikan respon klien saat memberikan pertanyaan
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi reaksi klien
2. Akhiri kegiatan
3. Cuci tangan
4. Dokumentasi
Total

Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna

LAMPIRAN 5

30
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Skenario Collaborative Learning

Skenario 1

Seorang perawat datang ke sebuah rumah warga karena mendapat laporan dari ketua RT
setempat. Saat di datangi oleh perawat didapat klien laki-laki usia 42 tahun sedang berdiam
diri di kamar. Tetangga klien mengatakan bahwa sudah 3 hari klien tidak mau keluar rumah,
hal ini terjadi sejak seminggu yang lalu ditinggal meninggal oleh istrinya. Semenjak itu, klien
tidak banyak berbicara, sering murung, tidak bergaul dengan tetangga. Kadang-kadang
klien hanya duduk diam sambil mempertanyakan bagaimana kehidupannya setelah ini.
Kebiasaan klien yang sering ke masjid untuk berjama’ah juga menjadi tidak pernah. Klien
merasa apa lagi tujuan hidupnya tanpa istrinya. Klien merasa marah pada Tuhan karena
telah mengambil istrinya. Pengkajian lebih lanjut, klien hanya tinggal seorang diri dirumah
karena tidak memiliki anak, saudaranya tinggal di kota yang berbeda dengan klien.

Instruksi :
1. Diskusikan dalam kelompok masalah yang terjadi pada kasus di atas
2. Diskusikan hal-hal yang perlu diketahui dari kasus di atas
3. Buatlah analisa data sampai intervensi keperawatan dari kasus diatas
4. Gunakan buku SDKI, SLKI, SIKI

31
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Skenario 2

Seorang perawat ditugaskan di camp pengungsian bencana banjir bandang di suatu


daerah. Dari hasil skrinning didapat 50% korban adalah usia produktif, 25% lansia, 20%
anak-anak dan balita, dan sisanya adalah ibu hamil dan menyusui. Dari pengkajian yang
dilakukan didapat data, banyak warga yang mengatakan takut jika sewaktu-waktu banjir
datang lagi, anak-anak tampak lesu dan tidak bersemangat. Para lelaki juga mengatakan
bingung, setelah ini akan tinggal dimana. Suasana pengungsian tampak penuh dan lembab.

Instruksi :
1. Diskusikan dalam kelompok masalah yang terjadi pada kasus di atas
2. Diskusikan hal-hal yang perlu diketahui dari kasus di atas
3. Buatlah analisa data sampai intervensi keperawatan dari kasus diatas
4. Gunakan buku SDKI, SLKI, SIKI

32
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

LAMPIRAN 6
Skenario PBL dengan seven jump

Skenario 1

Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti kegiatan tutorial, mahasiswa mampu


menganalisis konsep dasar dan asuhan keperawatan pada klien kehilangan dan berduka

Seorang perawat datang melakukan kunjungan rumah atas laporan dari ketua RT setempat.
Dari hasil pengkajian didapat data klien seorang wanita usia 26 tahun, baru saja ditinggal
meninggal secara mendadak oleh suaminya yang baru menikah 1 bulan. Klien tampak
menangis, tidak mau makan, tidak mau keluar rumah. Klien menyalahkan diri sendiri karena
tidak mampu menjaga suaminya, klien merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup.
Keluarga mengatakan setiap malam, klien sering terbangun dan menangis sendiri, kadang-
kadang marah tanpa sebab, dan mondar-mandir.

Instruksi :
1. Pilihlah 1 orang ketua dan 1 orang sekretaris untuk memimpin diskusi
2. Gunakan langkah-langkah seven jump untuk menyelesaikan skenario di atas
3. Setiap kelompok wajib membawa 1 laptop untuk mencatat hal-hal yang didiskusikan
4. Kelompok wajib membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya dari skenario di atas

WORK SHEET
Isikan pertanyaan yang diusulkan beserta alternative jawabannya

33
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Skenario 2

Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti kegiatan tutorial, mahasiswa mampu


menganalisis konsep dasar dan asuhan keperawatan pada klien kecemasan

Seorang wanita usia 32 tahun datang ke poli sebuah rumah sakit dengan keluhan sudah
satu minggu tidak bisa tidur. Klien tampak gelisah dan tegang. Seteah dikaji lebih lanjut,
klien mengatakan bahwa 2 minggu yang lalu, klien dilamar oleh kekasihnya, namun klien
merasa takut akan di bohongi kembali. Klien menceritakan riwayat masa lalunya ketika di
tinggal menikah oleh mantannya seminggu sebelum pernikahan mereka di laksanakan.
Klien takut hal itu akan terjadi lagi pada kehidupannya.

Instruksi :
1. Pilihlah 1 orang ketua dan 1 orang sekretaris untuk memimpin diskusi
2. Gunakan langkah-langkah seven jump untuk menyelesaikan skenario di atas
3. Setiap kelompok wajib membawa 1 laptop untuk mencatat hal-hal yang didiskusikan
4. Kelompok wajib membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya dari skenario di atas

WORK SHEET
Isikan pertanyaan yang diusulkan beserta alternative jawabannya

34
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Skenario 3

Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti kegiatan tutorial, mahasiswa mampu


menganalisis konsep dasar dan asuhan keperawatan pada klien keputusasaan

Seorang perawat datang melakukan kunjungan rumah atas laporan dari keluarga. Dari hasil
pengkajian didapat data klien seorang laki-laki usia 45 tahun, tinggal bersama seorang istri
dan 3 anaknya yang masih kecil. Anak pertama kelas 2 SMP, anak kedua kelas 3 SD dan
yang terakhir usia 4 tahun. Setelah dikaji lebih lanjut, didapat data bahwa klien baru saja
didiagnosa kanker paru-paru stadium 3. Klien mengatakan bingung bagaimana dengan
keluarganya, siapa yang akan mencari nafkah. Klien merasa putus asa , merasa tidak ada
yang bisa dilakukan, dan merasa tidak ada pengobatan yang bisa menyembuhkannya.
Klien tidak banyak merespon pertanyaan perawat, tampak murung, afek datar.

Instruksi :
1. Pilihlah 1 orang ketua dan 1 orang sekretaris untuk memimpin diskusi
2. Gunakan langkah-langkah seven jump untuk menyelesaikan skenario di atas
3. Setiap kelompok wajib membawa 1 laptop untuk mencatat hal-hal yang didiskusikan
4. Kelompok wajib membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya dari skenario di atas

WORK SHEET
Isikan pertanyaan yang diusulkan beserta alternative jawabannya

35
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Skenario 4

Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti kegiatan tutorial, mahasiswa mampu


menganalisis konsep dasar dan asuhan keperawatan pada klien ketidakberdayaan

Seorang perawat datang melakukan kunjungan rumah atas laporan dari keluarga. Dari hasil
pengkajian didapat data klien seorang laki-laki usia 50 tahun. Klien merasa tidak mampu
lagi menafkahi keluarganya sejak didiagnosa kanker 1 tahun lalu. Semua aktivtas
bergantung pada istrinya. Klien merasa pengobatan yang selama in dilakukan tidak ada
gunanya. Sejak 1 bulan yang lalu klien sudah tidak mau menjalankan keoterpai karena
malas. Klien jarang keluar rumah, tidak mau berinteraksi dan malu karena penyakitnya.

Instruksi :
1. Pilihlah 1 orang ketua dan 1 orang sekretaris untuk memimpin diskusi
2. Gunakan langkah-langkah seven jump untuk menyelesaikan skenario di atas
3. Setiap kelompok wajib membawa 1 laptop untuk mencatat hal-hal yang didiskusikan
4. Kelompok wajib membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya dari skenario di atas

WORK SHEET
Isikan pertanyaan yang diusulkan beserta alternative jawabannya

LAMPIRAN 7
36
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

RUBRIK

RUBRIK PENILAIAN TUTORIAL

Blok :
Skenario :
Pertemuan :
Tutor :

Petunjuk Pengisian
 Berilah nilai terhadap anggota kelompok anda sesuai petunjuk rubrik penilaian (1-4)
 Diperbolehkan memberikan nilai dengan pecahan desimal (misal 3,5)

Nama Mahasiswa
Aspek yang di
No
observasi

1. Dealing with work


2. Dealing with others
3. Dealing with one self

Jumlah Skor
Nilai Akhir

Mini kuis

Tanda tangan Tutor

Nama Tutor

Rumus Nilai Akhir:

Rubrik Penilaian Tutorial

37
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Aspek Kriteria Skor


- Pada pertemuan pertama mahasiswa memperlihatkan pengetahuan hasil
belajar tentang topik terkait. Pada pertemuan kedua, mahasiswa membawa
minimal 2 text books dan 2 jurnal sesuai kasus/skenario
- Pada saat diskusi, mahasiswa mampu menunjukkan kemampuan sesuai
materi yang telah dipelajari 4
- Aktif mengungkapkan ide-ide terkait topik/kasus (brainstorming)
Dealing
- Berpartisipasi aktif dalam kelompok ( minimal 3 x dalam masing-masing
with work langkah : 3,4, dan 7)
- Memberikan tanggapan terhadap pendapat anggota kelompok
Terdapat 3 – 4 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi 3

Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi 2

Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi 1


- Bekerjasama dalam tim
- Menjadi pendengar yang baik
- Mampu berperan sebagai ketua/sekretaris/anggota dengan baik 4
- Mampu membuat kesimpulan dari hasil diskusi
Dealing - Komunikasi dengan santun
with others Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi 3

Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi 2

Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari 5 kriteria yang terpenuhi 1

- Mampu mempertahankan pendapatnya disertai dengan sumber-sumber


yang valid
- Mampu memberikan tanggapan atau masukan pada pendapat anggota lain
4
- Mampu merefleksikan hasil diskusi
Dealing - Mampu meningkatkan kemampuan sesuai masukan dari tutor
- Datang tepat waktu
with one self
Terdapat 3 – 4 kriteria pada kelengkapan materi dari 6 kriteria yang terpenuhi 3

Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari 6 kriteria yang terpenuhi 2

Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari 6 kriteria yang terpenuhi 1

RUBRIK
PENULISAN ISI MAKALAH

38
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Topik :
Semester :
Kelas :
Kelompok :
Nama Mahasiswa :
1. 8.
2. 9.
3. 10.
4. 11.
5. 12.
6. 13.
7. 14.

Petunjuk :
1. Penulisan makalah sesuai dengan petunjuk penulisan makalah
2. Berikan nilai pada setiap item (skor 1-4) sesuai dengn rubrik penilaian isi makalah
3. Diperbolehkan memberikan nilai dengan pecahan decimal (misal 3,5)

No Aspek yang di observasi Skor


1 Pendahuluan
2 Konsep dan teori / Konsep Medis
3 Pembahasan / Konsep Keperawatan / AsKep
4 Tata Cara Penulisan
5 Referensi
Jumlah skor
Nilai akhir

Rumus Nilai akhir :


Σ skor × 100
NA =
20

RUBRIK PENILAIAN ISI MAKALAH

39
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Aspek Kriteria Skor


Mampu menjelaskan latar belakang, merumuskan masalah secara 4
tepat, menetukan tujuan umum dan khusus secara SMART, dan
manfaat baik secara teoritis maupun praktis
Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 3
Pendahuluan terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 1
terpenuhi
 Menjelaskan konsep dasar medis dari masalah yang didapat 4
sesuai aturan penulisan
 Menjelaskan secara runtut konsep medis sesuai ketentuan
 Menggunakan berbagai pengetahuan / sumber sebagai
pendukung kelengkapan konsep
Konsep dan
teori / Konsep  Menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami
Medis Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 1
terpenuhi
 Menjelaskan pengkajian keperawatan sesuai masalah yang 4
didapat dengan tepat
 Menjelaskan diagnosa dan intervensi yang relevan sesuai kasus
 Menjelaskan implementasi dan evaluasi keperawatan secara
Pembahasan / tepat
Konsep  Menggunakan pengetahuan / sumber sebagai pendukung
Keperawatan / kelengkapan konsep
Asuhan Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 3
Keperawatan terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 1
terpenuhi
Tata Cara Menggunakan tata cara penulisan sesuai aturan yang ditetapkan : 4
Penulisan  Menggunakan kertas A4, TNR 12, spasi 1,5
 Menggunakan cover mika bening
 Dikumpulkan tepat waktu dan melakukan konsultasi dengan
pembimbing minimal 2x
 Dilengkapi dengan dokumentasi serta media yang digunakan
dalam implementasi
Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 2
terpenuhi

40
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 1


terpenuhi
Mencantumkan referensi yang up date dengan jumlah minimal 10 4
dan penulisan sesuai aturan
Mencantukan referensi yang up date dengan jumlah minimal 5 dan 3
Referensi penulisan sesuai aturan
Mencantumkan referensi yang tidak up date dengan jumlah dan 2
penulisan sesuai standar
Tidak mencantumkan referensi 1

RUBRIK
PENILAIAN PRESENTASI LISAN
41
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

(Kelompok)

Topik :
Semester :
Kelas :
Kelompok :
Nama Mahasiswa :
1. 8.
2. 9.
3. 10.
4. 11.
5. 12.
6. 13.
7. 14.

Petunjuk :
4. Berikan nilai pada setiap item (skor 1-4) sesuai dengn rubrik penilaian isi makalah
5. Diperbolehkan memberikan nilai dengan pecahan decimal (misal 3,5)

No Aspek yang di Skor


observasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kelengkapan
Materi

2 Penulisan Materi

3 Kemampuan
Presentasi

Jumlah skor
Nilai akhir

Rumus Nilai akhir :


Σ skor × 100
NA =
12

RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI LISAN

42
Modul Blok Keperawatan Jiwa 1
Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Aspek Kriteria Skor


 Power point terdiri dari judul, isi, materi dilengkapi denan citasi 4
referensi dan daftar pustaka
 Power point disusun sistematis sesuai materi
 Referensi yang digunaan dari sumber yang relevan
 Dilengkapi dengan gambar/animasi yang menarikk dan sesuai
Kelengkapan dengan materi
Materi Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 1
terpenuhi
 Materi dibuat dalam bentuk power point 4
 Setiap slide dapat terbaca dengan jelas
 Isi materi dibuat ringkas dan berbobot (evidence based,critical
thinking,clinical reasoning)
Penulisan  Bahasa yang digunakan sesuai materi
Materi Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 1
terpenuhi
 Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias, dan bahasa yang 4
jelas
 Berpartisipasi dalam presentasi
 Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik
Kemampuan  Manajemen waktu presentasi dengan baik
Presentasi Terdapat 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 3
terpenuhi
Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 2
terpenuhi
Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang 1
terpenuhi

43

You might also like