Professional Documents
Culture Documents
Psikologi Islam
Psikologi Islam
PSIKOLOGI DI INDONESIA
MAKALAH
Oleh:
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendorong utama lahirnya psikologi Islam adalah adanya kebangkitan
Islam dan kritisisme ilmu pengetahuan. Sejak abad ke-15 hijriyah di kalangan
umat islam menguat semangat untuk kembali kepada ajaran Islam dikarenakan
peradaban modern yang didominasi Barat telah gagal menyejahterakan aspek
moral-spiritual manusia.1
Kajian Psikologi secara umum adalah mengkaji perilaku manusia. Namun
secara khusus, kajian Psikologi Islam memiliki ciri khas yang tidak dimiliki aliran
Psikologi lainnya. Baharuddin mengungkapkan bahwa psikologi islam adalah
aliran baru dalam dunia psikologi yang mendasarkan seluruh bangunan teori-teori
dan konsep-konsepnya kepada islam.2
Psikologi Islam sebenarnya telah dimulai sejak Islam ada, sejak jaman Nabi
Muhammad SAW masih hidup. Namun pada perkembangannya kajian mengenai
jiwa (nafs) terpecah
menjadi dua kelompok utama:
a. Kelompok pertama, periode ini berlangsung dari zaman kenabian hingga Daulah
Umayyah, mereka adalah generasi lama awal yang membahas jiwa (nafs) semata-
semata bersumber dari Al-Qur’an dan hadist. Selanjutnya kajian kelompok ini
berkembang menjadi Ilmu kalam dan tasawuf. Salah seorang tokoh yang terkenal
dari kelompok ini adalah Imam Ghazali.
b. Kelompok kedua muncul pada periode kekuasan Daulah Abbasyyiah, mereka
melakukan gerakan penterjemahan, mengomentari, memperkaya filsafat Yunani.
Selain Al-Qur’an dan Hadhist, kelompok ini juga memanfaatkan filsafat yunani
yang telah direvitalisasi sebagai landasan mengkaji jiwa. Salah seorang tokoh yang
mewakili mereka adalah Ibnu Rusyd. Selanjutnya kajian mereka berkembang
1
https://jurnal.kopertais5aceh.co.id
2
https://psikologi.unnes.ac.id/mengenal-psikologi-islam-yuk-telusuri-apa-itu-psikologi-islam/
1
menjadi filsafat Islam. Jadi, dalam kurun waktu kurang lebih 7 (tujuh) abad, dalam
dunia Islam, jiwa dibahas dalam kajian yang bersifat sufistik dan filosofis. Setelah
dunia Islam meredup dan digantikan oleh dominannya budaya sekuler barat, kajian
jiwa secara Islamipun mengalami kemunduruan, sementara itu kajian psikologi
kontemporer berkembang pesat hingga sekarang.
Berawal sejak tahun 1950-an di Amerika muncul gerakan Psikologi Islam.
Gerakan ini muncul karena dorongan adanya tuntutan nyata untuk mengatasi krisis
yang dihadapi umat manusia. Gerakan ini terus berlanjut dan psikologi Islam terus
mendapatkan perhatian hingga pada tahun 1978 diadakan Symposium on
Pshichology and Islam di Riyadh, Arab Saudi.
Bahkan, the International Institute of Islamic Thought (ITT), yang
merupakan sebuah lembaga kajian yang berpusat di Washington Amerika yang
mengkhususkan diri dalam Islamisasi ilmu, dalam konfrensinya di Pakistan pada
tahun 1985 secara khusus merekomendasikan untuk menggali gagasan-gagasan
psikologi yang terkandung dalam Al-Qur’an.
Di Indonesia, perhatian pada psikologi Islam juga dapat ditandai dengan terbitnya
jurnal Pemikiran Psikologi Islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa Definisi Ruang Lingkup Psikologi Islam?
2. Bagaimana Sejarah Psikologi Islam?
3. Apa Metodologi Psikologi Islam?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk:
1. Mengetahui Ruang Lingkup Psikologi Islam
2. Mengetahui Sejarah Psikologi Islam
3. Mengetahui Metodologi Islam
2
BAB Ⅱ
PEMBAHASAN
3
terbagi menjadi dimensi kerohanian, dan spiritual.
Terdapat dua kelompok pengembang Psikologi Islam, yaitu:
a. Kelompok yang mengangkat pesan besar Allah ke dalam ilmu
psikologi, dimana mereka percaya bahwa satu satunya sumber yang
ada di dunia hanya dari Allah saja, jadi semua persoalan dapat
diselesaikan dari Al-Quran dan hadist ataupun penafsiran ulama
tentang kedua hal tersebut.
b. Dimana kelompok ini memiliki pemikiran terbuka tentang agama
lain, apabila kandungan dari hal tersebut dipercaya benar, maka hal
tersebut akan mengadopsinya kedalam konsep-konsep psikologi
islam
Psikologi islam adalah sebuah pendekatan pada kejiwaan seseorang
dengan menggunakan akal dan juga keimanan sekaligus. Yang dimana
terbagi menjadi dimensi kerohanian, dan spiritual.
Terdapat dua kelompok pengembang Psikologi Islam, yaitu:
a. Kelompok yang mengangkat pesan besar Allah ke dalam ilmu
psikologi, dimana mereka percaya bahwa satu satunya sumber yang
ada di dunia hanya dari Allah saja, jadi semua persoalan dapat
diselesaikan dari Al-Quran dan hadist ataupun penafsiran ulama
tentang kedua hal tersebut.
b. Dimana kelompok ini memiliki pemikiran terbuka tentang agama
lain, apabila kandungan dari hal tersebut dipercaya benar, maka hal
tersebut akan mengadopsinya kedalam konsep-konsep psikologi
islam
Psikologi islam adalah sebuah pendekatan pada kejiwaan eseorang dengan
menggunakan akal dan juga keimanan sekaligus. Yang dimana terbagi menjadi
dimensi kerohanian dan spiritual.
Terdapat dua kelompok pengembangan Psikologi Islam, yaitu:
a. Kelompok yang mengangkat pesan besar Allah ke dalam ilmu psikologi,
dimana mereka percaya bahwa satu-satunya sumber yang ada di dunia hanya
4
dari Allah saja, jadi semua persoalan dapat diselesaikan dari Al-Qur’an dan
hadis ataupun penafsiran ulama tentang kedua hai tersebut.
b. Dimana kelompok ini memiliki pemikiran terbuka tentang agama lain, apabila
kandungan dari hal tersebut dipercaya besar, maka hal tersebut akan
mengadopsinya kedalam konsep-konsep psikologi islam.3
3
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-makassar/psikologi-agama/ruang-
lingkup-psikologi-islam/46541832
5
internasional mengenai psikologi Islam telah diadakan di Universitas
Riyadh, Arab Saudi. Perbincangan ini merupakan bagian dari Simposium
Internasional tentang Psikologi dan Islam. Kemudian pada tahun 1979, terbit
sebuah buku yang dianggap monumental di Inggris. Buku ini ditulis oleh Malik B.
Badri dengan judul The Dilemma of Muslim Psychologist. Penerbitan buku ini
kemudian menjadi awal bagi psikologi Islam sebagai mazhab baru dalam
psikologi.4
4
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Psikologi_Islam
6
ilmiah yang mampu mencapai pengetahuan yang benar. Menurut pendapat ini, tak
ada sains tanpa metode, bahkan sains itu sendiri adalah metode. Kedua, Psikologi
Islam adalah sains yang mempunyai persyaratan ketat sebagai sains. Mengingat
ciri subjeknya yang sangat kompleks, maka Psikologi Islam harus menggunakan
metode yang beragam dan tidak terpaku pada metode ilmiah saja.
Dalam pandangan Islam, ilmu dan sistem nilai tidak dapat dipisahkan,
keduamya saling berhubungan erat, karena ilmu merupakan fungsionalisasi ajaran
wahyu. Secara aksiologi Psikologi Islam bersumber dari al-Quran yang berbunyi
sebagai berikut:
7
1) Dalam metode keyakinan, seseorang meyakini betul tentang kebenaran
sesuatu (tanpa keraguan) yang bersumber dari al-Quran dan Hadis. Keyakinan
bahwa Allah adalah pencipta kehidupan yang mengetahui seluk beluk dari
makhluk ciptaan-Nya. Inilah ciri khas Psikologi Islam yang menempatkan wahyu
di atas rasio.
2) Dalam metode rasional Psikologi Islam berpandangan bahwa manusia harus
mempergunakan rasio secara optimal dengan menyadari keterbatasannya.
Penggunaan akal ini sesuai dengan perintah Allah dalam al-Quran.
3) Metode integrasi metode keyakinan dengan rasionalisasi. Metode ini dapat
digunakan untuk memahami al-Quran dan Hadis.
4) Metode otoritas menyandarkan kepercayaan kepada orang yang mempunyai
banyak pengetahuan dalam bidang tertentu seperti Tafsir bi al-Ma’tsur yang
merujuk kepada penjelasan Rasulullah dan para sahabat dekatnya. Dalam
Psikologi Islam juga dapat melakukan hal itu, termasuk penjelasan dari ulama
yang mengetahui realitas di balik alam nyata.
5) Metode intuisi yaitu pendayagunaan kalbu atau hati nurani dapat membantu
seseorang melihat dengan mata batinnya kenyataan yang dapat dilihat dan
dirasakan oleh panca indranya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mengkaji
psikologi Islam harus menggunakan metode yang beragam, tidak terpaku pada
metode ilmiyah saja, karena jiwa atau Nafs bukanlah hal yang berdiri sendiri. Ia
merupakan satu kesatuan dengan keadaan badan. Antara jiwa dan badan muncul
suatu kesinambungan yang mencerminkan adanya totalitas dan unitas.5
5
http://repository.uinsu.ac.id/12017/1/PSIKOLOGI%20ISLAM-%20FJ.pdf
8
BAB Ⅲ
PENUTUP
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.kopertais5aceh.co.id
https://psikologi.unnes.ac.id/mengenal-psikologi-islam-yuk-telusuri-apa-itu-
psikologi-islam/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-makassar/psikologi-
agama/ruang-lingkup-psikologi-islam/46541832
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Psikologi_Islam
http://repository.uinsu.ac.id/12017/1/PSIKOLOGI%20ISLAM-%20FJ.pdf
10