You are on page 1of 13

PSIKOLOGI DALAM PEMIKIRAN ISLAM DAN SEJARAH

PSIKOLOGI DI INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Psikologi Umum

MAKALAH

Dosen Pengampu: Arizka Harisa S.Psi, M.Si.

Oleh:

Irfan Dadi 221310221


Ahmad Abdi Syukri 221310192
Arum Lailil F 221310196

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN
(PTIQ)
1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Alhamduliaalah atas karunia dan rahmatnya kami mampu menyelesaikan


tugas makalah yang berjudul “Psikologi dalam Pemikiran Islam dan Sejarah
Psikologi di Indonesia” dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulim PAI, dan
shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada baginda nabi
Muhammad SAW.
Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Arizka Harisa S.Psi, M.Si. selaku
dosen mata kuliah Psikologi Umum yang memberikan bimbingan dan ilmu
pengetahuan untuk membuat makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat, tambahnya wawasan, dan menambahkan pemahaman bagi yang
membacanya. Oleh karena makalah ini masih terdapat kekurangan dan
ketidaklengkapan, maka saran dan kritik diharapkan untuk melakukan perbaikan.

Bogor, 11 Mei 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... ⅱ


DAFTAR ISI ....................................................................................... ⅲ
BAB Ⅰ ................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 2
BAB Ⅱ ................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Definisi Ruang Lingkup Psikologi Islam ................................. 3
B. Sejarah Psikologi Islam ............................................................ 5
C. Metodologi Psikologi Islam ..................................................... 6
BAB Ⅲ ................................................................................................ 9
PENUTUP ........................................................................................... 9
A. Kesimpulan .............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 10

iii
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendorong utama lahirnya psikologi Islam adalah adanya kebangkitan
Islam dan kritisisme ilmu pengetahuan. Sejak abad ke-15 hijriyah di kalangan
umat islam menguat semangat untuk kembali kepada ajaran Islam dikarenakan
peradaban modern yang didominasi Barat telah gagal menyejahterakan aspek
moral-spiritual manusia.1
Kajian Psikologi secara umum adalah mengkaji perilaku manusia. Namun
secara khusus, kajian Psikologi Islam memiliki ciri khas yang tidak dimiliki aliran
Psikologi lainnya. Baharuddin mengungkapkan bahwa psikologi islam adalah
aliran baru dalam dunia psikologi yang mendasarkan seluruh bangunan teori-teori
dan konsep-konsepnya kepada islam.2
Psikologi Islam sebenarnya telah dimulai sejak Islam ada, sejak jaman Nabi
Muhammad SAW masih hidup. Namun pada perkembangannya kajian mengenai
jiwa (nafs) terpecah
menjadi dua kelompok utama:
a. Kelompok pertama, periode ini berlangsung dari zaman kenabian hingga Daulah
Umayyah, mereka adalah generasi lama awal yang membahas jiwa (nafs) semata-
semata bersumber dari Al-Qur’an dan hadist. Selanjutnya kajian kelompok ini
berkembang menjadi Ilmu kalam dan tasawuf. Salah seorang tokoh yang terkenal
dari kelompok ini adalah Imam Ghazali.
b. Kelompok kedua muncul pada periode kekuasan Daulah Abbasyyiah, mereka
melakukan gerakan penterjemahan, mengomentari, memperkaya filsafat Yunani.
Selain Al-Qur’an dan Hadhist, kelompok ini juga memanfaatkan filsafat yunani
yang telah direvitalisasi sebagai landasan mengkaji jiwa. Salah seorang tokoh yang
mewakili mereka adalah Ibnu Rusyd. Selanjutnya kajian mereka berkembang

1
https://jurnal.kopertais5aceh.co.id
2
https://psikologi.unnes.ac.id/mengenal-psikologi-islam-yuk-telusuri-apa-itu-psikologi-islam/

1
menjadi filsafat Islam. Jadi, dalam kurun waktu kurang lebih 7 (tujuh) abad, dalam
dunia Islam, jiwa dibahas dalam kajian yang bersifat sufistik dan filosofis. Setelah
dunia Islam meredup dan digantikan oleh dominannya budaya sekuler barat, kajian
jiwa secara Islamipun mengalami kemunduruan, sementara itu kajian psikologi
kontemporer berkembang pesat hingga sekarang.
Berawal sejak tahun 1950-an di Amerika muncul gerakan Psikologi Islam.
Gerakan ini muncul karena dorongan adanya tuntutan nyata untuk mengatasi krisis
yang dihadapi umat manusia. Gerakan ini terus berlanjut dan psikologi Islam terus
mendapatkan perhatian hingga pada tahun 1978 diadakan Symposium on
Pshichology and Islam di Riyadh, Arab Saudi.
Bahkan, the International Institute of Islamic Thought (ITT), yang
merupakan sebuah lembaga kajian yang berpusat di Washington Amerika yang
mengkhususkan diri dalam Islamisasi ilmu, dalam konfrensinya di Pakistan pada
tahun 1985 secara khusus merekomendasikan untuk menggali gagasan-gagasan
psikologi yang terkandung dalam Al-Qur’an.
Di Indonesia, perhatian pada psikologi Islam juga dapat ditandai dengan terbitnya
jurnal Pemikiran Psikologi Islam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa Definisi Ruang Lingkup Psikologi Islam?
2. Bagaimana Sejarah Psikologi Islam?
3. Apa Metodologi Psikologi Islam?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk:
1. Mengetahui Ruang Lingkup Psikologi Islam
2. Mengetahui Sejarah Psikologi Islam
3. Mengetahui Metodologi Islam

2
BAB Ⅱ
PEMBAHASAN

A. Definisi Ruang Lingkup Psikologi Islam


Menurut Prof. Zakiah Daradjat, yang membedakan psikologi kontemporer
dengan Psikologi Islam adalah dalam rumusan konsep manusia dan dalam
pendekatannya. Psikologi kontemporer semata-mata menggunakan kemampuan
intelektual untuk menemukan dan mengungkapkan asas-asas kejiwaan, sementara
psikologi Islam mendekatinya dengan memfungsikan akal dan keimanan
sekaligus.
Lebih lanjut menurut beliau, jika ruang lingkup psikologi kontemporer
terbatas pada tiga dimensi, yaitu; dimensi fisik-biologi, dimensi kejiwaan dan
sosiokultural. Sementara itu Psikologi Islam juga mencakup dimensi kerohanian,
dimensi spiritual, suatu wilayah yang menjadi pantangan dan tidak pernah
disentuh oleh psikologi kontemporer karena perbedaan landasan. Disinilah
psikologi Islam akan bertemu dengan tasawuf nantinya.
Psikologi islam adalah sebuah pendekatan pada kejiwaan seseorang
dengan menggunakan akal dan juga keimanan sekaligus. Yang dimana
terbagi menjadi dimensi kerohanian, dan spiritual.
Terdapat dua kelompok pengembang Psikologi Islam, yaitu:
a. Kelompok yang mengangkat pesan besar Allah ke dalam ilmu
psikologi, dimana mereka percaya bahwa satu satunya sumber yang ada di dunia
hanya dari Allah saja, jadi semua persoalan dapat diselesaikan dari Al-
Quran dan hadist ataupun penafsiran ulama tentang kedua hal tersebut.
b. Dimana kelompok ini memiliki pemikiran terbuka tentang agama
lain, apabila kandungan dari hal tersebut dipercaya benar, maka hal
tersebut akan mengadopsinya kedalam konsep-konsep psikologi
islam
Psikologi islam adalah sebuah pendekatan pada kejiwaan seseorang
dengan menggunakan akal dan juga keimanan sekaligus. Yang dimana

3
terbagi menjadi dimensi kerohanian, dan spiritual.
Terdapat dua kelompok pengembang Psikologi Islam, yaitu:
a. Kelompok yang mengangkat pesan besar Allah ke dalam ilmu
psikologi, dimana mereka percaya bahwa satu satunya sumber yang
ada di dunia hanya dari Allah saja, jadi semua persoalan dapat
diselesaikan dari Al-Quran dan hadist ataupun penafsiran ulama
tentang kedua hal tersebut.
b. Dimana kelompok ini memiliki pemikiran terbuka tentang agama
lain, apabila kandungan dari hal tersebut dipercaya benar, maka hal
tersebut akan mengadopsinya kedalam konsep-konsep psikologi
islam
Psikologi islam adalah sebuah pendekatan pada kejiwaan seseorang
dengan menggunakan akal dan juga keimanan sekaligus. Yang dimana
terbagi menjadi dimensi kerohanian, dan spiritual.
Terdapat dua kelompok pengembang Psikologi Islam, yaitu:
a. Kelompok yang mengangkat pesan besar Allah ke dalam ilmu
psikologi, dimana mereka percaya bahwa satu satunya sumber yang
ada di dunia hanya dari Allah saja, jadi semua persoalan dapat
diselesaikan dari Al-Quran dan hadist ataupun penafsiran ulama
tentang kedua hal tersebut.
b. Dimana kelompok ini memiliki pemikiran terbuka tentang agama
lain, apabila kandungan dari hal tersebut dipercaya benar, maka hal
tersebut akan mengadopsinya kedalam konsep-konsep psikologi
islam
Psikologi islam adalah sebuah pendekatan pada kejiwaan eseorang dengan
menggunakan akal dan juga keimanan sekaligus. Yang dimana terbagi menjadi
dimensi kerohanian dan spiritual.
Terdapat dua kelompok pengembangan Psikologi Islam, yaitu:
a. Kelompok yang mengangkat pesan besar Allah ke dalam ilmu psikologi,
dimana mereka percaya bahwa satu-satunya sumber yang ada di dunia hanya

4
dari Allah saja, jadi semua persoalan dapat diselesaikan dari Al-Qur’an dan
hadis ataupun penafsiran ulama tentang kedua hai tersebut.
b. Dimana kelompok ini memiliki pemikiran terbuka tentang agama lain, apabila
kandungan dari hal tersebut dipercaya besar, maka hal tersebut akan
mengadopsinya kedalam konsep-konsep psikologi islam.3

B. Sejarah Psikologi Islam


Masa klasik (abad ke-7 hingga ke-13 Masehi)
Pada masa klasik (abad ke-7–13 Masehi), unsur-unsur psikologi dalam
ajaran Islam dikemukakan oleh para tokoh dan institusi yang memiliki tingkat
penafsiran yang tinggi atas ajaran Islam. Penfasiran ini dilakukan dengan tujuan
untuk membentuk perilaku manusia menjadi pribadi yang memiliki nilai-nilai
kesehatan, keadilan, dan kebenaran. Umat Islam pada masa ini ditekankan untuk
mengetauhi ajaran Islam dan hadis. Perilaku manusia didasarkan kepada sunah
Nabi Muhammad dengan tujuan agar terbentuk kebiasaan baik.
Para tokoh yang melakukan kajian kejiwaan pada masa klasik tidak
disebut sebagai ahli jiwa. Selain itu, kajian kejiwaan juga tidak memiliki disiplin
ilmiah tersendiri yang disebut ilmu jiwa. Kajian kejiwaan dilakukan dalam bidang
tafsir ahli tafsir, bidang hadis oleh ahli hadis, bidang filsafat oleh filsafat Islam
dan bidang tasawuf oleh para sufi. Mereka mengkaji tentang kejiwaan
menggunakan pendekatan skriptualis, pendekatan filosofis dan pendekatan
tasawuf Epistemologi dari pemikiran-pemikiran kejiwaan dalam psikologi Islam
diperoleh dalam kajian filsafat Islam dan tasawuf. Tokoh-tokoh utama dalam
kajian ini antara lain al-Farabi dan Ibnu Sina.
Masa modern (Abad ke-20 Masehi)
Psikologi Islam muncul sebagai bentuk ketidakpuasan dari para
psikolog muslim terhadap teori-teori psikologi yang dikemukakan oleh psikolog
di dunia barat. Pengembangan kajian psikologi Islam baru dimulai sejak awal
periode tahun 1960-an. Pada tahun 1978, perbincangan publik dalam skala

3
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-makassar/psikologi-agama/ruang-
lingkup-psikologi-islam/46541832

5
internasional mengenai psikologi Islam telah diadakan di Universitas
Riyadh, Arab Saudi. Perbincangan ini merupakan bagian dari Simposium
Internasional tentang Psikologi dan Islam. Kemudian pada tahun 1979, terbit
sebuah buku yang dianggap monumental di Inggris. Buku ini ditulis oleh Malik B.
Badri dengan judul The Dilemma of Muslim Psychologist. Penerbitan buku ini
kemudian menjadi awal bagi psikologi Islam sebagai mazhab baru dalam
psikologi.4

C. Metodologi Psikologi Islam


Ketika kita membicarakan Metodologi Psikologi Islam, ada dua hal
penting yang harus diperhatikan Pertama, masalah yang bersifat konseptual,
Kedua, masalah yang bersifat operasional. Masalah konseptual meliputi aksiologi,
epistemologi dan ontologi. Sedang masalah yang bersifat operasional adalah
metode dalam Psikologi Islam itu sendiri. Menurut Noeng Muhadjir, Filsafat
Yunani kuno menekankan aspek ontologi dengan menggunakan nalar secara
optimal untuk memahami substansi yang menjadi objek pemikiran, baik yang ada
dalam kognisi maupun yang ada dalam realitas inderawi. Tradisi ini memunculkan
pengetahuan yang bersumber dari metode spekulatif. Sedang ilmu pengetahuan
Barat menekankan dimensi epistemologinya pada metode ilmiah sebagai alat
untuk mencari kebenaran. Asumsi dasarnya adalah bahwa kebenaran sangat
tergantung kepada metode ilmiah yang digunakan, sehingga metode yang
digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan demikian,
kualitas metode mencerminkan kualitas kebenaran yang diperoleh.
Ada dua pendapat yang ditawarkan oleh para ahli mengenai metodologi
Psikologi Islam. Pertama, Psikologi Islam harus menggunakan metode ilmu 24 Ali
Hasan Al-Aridh, Tarikh ‘Ilmal Tafsir wal Manhaj, Terjemahan Ahmad Akram,
Sejarah dan Metodologi Tafsir, (Jakarta: Rajawali 1992), h. 15-23 25 Rif’at
Syauqi Nawawi, et.al., Metodologi Psikologi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2000), h. 105 11 pengetahuan modern, yaitu metode ilmiah, Sebab hanya metode

4
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Psikologi_Islam

6
ilmiah yang mampu mencapai pengetahuan yang benar. Menurut pendapat ini, tak
ada sains tanpa metode, bahkan sains itu sendiri adalah metode. Kedua, Psikologi
Islam adalah sains yang mempunyai persyaratan ketat sebagai sains. Mengingat
ciri subjeknya yang sangat kompleks, maka Psikologi Islam harus menggunakan
metode yang beragam dan tidak terpaku pada metode ilmiah saja.
Dalam pandangan Islam, ilmu dan sistem nilai tidak dapat dipisahkan,
keduamya saling berhubungan erat, karena ilmu merupakan fungsionalisasi ajaran
wahyu. Secara aksiologi Psikologi Islam bersumber dari al-Quran yang berbunyi
sebagai berikut:

‫اط‬ ِ ‫ت اِلَى النُّ ْو ِر ەۙ ِب ِا ْذ ِن َر ِب ِه ْم ا ِٰلى‬


ِ ‫ص َر‬ َ َّ‫ب ا َ ْنزَ ْل ٰنهُ اِلَي َْك ِلت ُ ْخ ِر َج الن‬
ُّ َ‫اس ِمن‬
ِ ٰ‫الظلُم‬ ٌ ‫ۤال ٰر ۗ ِك ٰت‬
‫ْالعَ ِزي ِْز ْال َح ِم ْي ِۙد‬
“... (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau
mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan
izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji. (QS.
Ibrahim/14:1)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Islam meletakkan wahyu sebagai
paradigma agama yang mengakui eksistensi Allah, baik dalam keyakinan, maupun
aplikasinya dalam konstruksi ilmu pengetahuan. Islam menolak sains untuk sains
(science for science), namun menghendaki terlibatnya moralitas di dalam mencari
kebenaran ilmu. Secara aksiologi Psikologi Islam dibangun dengan tujuan akhir
untuk menghasilkan kesejahteraan bagi seluruh umat (rahmatan lil- ‘alamin).
Secara epistemologi, metodologi Psikologi Islam merupakan jalan untuk mencari
kebenaran perihal substansi yang ingin diungkapkan, epistemologi membicarakan
apa yang dapat diketahui dan bagaimana cara mengetahuinya. Dalam masalah ini,
pemaknaan aksiologik sangat berperan di dalam menentukan kebenaran
epistemologik.
Adapun metode-metode dalam perumusan Psikologi Islam meliputi:
metode keyakinan, metode rasionalisasi, integrasi metode keyakinan dengan
rasionalisasi, metode otoritas dan metode intuisi.

7
1) Dalam metode keyakinan, seseorang meyakini betul tentang kebenaran
sesuatu (tanpa keraguan) yang bersumber dari al-Quran dan Hadis. Keyakinan
bahwa Allah adalah pencipta kehidupan yang mengetahui seluk beluk dari
makhluk ciptaan-Nya. Inilah ciri khas Psikologi Islam yang menempatkan wahyu
di atas rasio.
2) Dalam metode rasional Psikologi Islam berpandangan bahwa manusia harus
mempergunakan rasio secara optimal dengan menyadari keterbatasannya.
Penggunaan akal ini sesuai dengan perintah Allah dalam al-Quran.
3) Metode integrasi metode keyakinan dengan rasionalisasi. Metode ini dapat
digunakan untuk memahami al-Quran dan Hadis.
4) Metode otoritas menyandarkan kepercayaan kepada orang yang mempunyai
banyak pengetahuan dalam bidang tertentu seperti Tafsir bi al-Ma’tsur yang
merujuk kepada penjelasan Rasulullah dan para sahabat dekatnya. Dalam
Psikologi Islam juga dapat melakukan hal itu, termasuk penjelasan dari ulama
yang mengetahui realitas di balik alam nyata.
5) Metode intuisi yaitu pendayagunaan kalbu atau hati nurani dapat membantu
seseorang melihat dengan mata batinnya kenyataan yang dapat dilihat dan
dirasakan oleh panca indranya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mengkaji
psikologi Islam harus menggunakan metode yang beragam, tidak terpaku pada
metode ilmiyah saja, karena jiwa atau Nafs bukanlah hal yang berdiri sendiri. Ia
merupakan satu kesatuan dengan keadaan badan. Antara jiwa dan badan muncul
suatu kesinambungan yang mencerminkan adanya totalitas dan unitas.5

5
http://repository.uinsu.ac.id/12017/1/PSIKOLOGI%20ISLAM-%20FJ.pdf

8
BAB Ⅲ
PENUTUP

KESIMPULAN

Psikologi Islam mempunyai nilai tambah yang tidak dimiliki oleh


psikologi kontemporer lainnya, karena Psikologi Islam bersumber pada alquran
dan hadis serta pemikiran para tokoh agama, sehingga ia merupakan ilmu yang
objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Sejarah persentuhan agama dengan
psikologi mengalami pasang surut. Bentuk persentuhan itu sangat dipengaruhi
oleh model dan metodologi serta pergeseran paradigma yang dipergunakan
psikolog.
Metodologi Psikologi Islam, yaitu masalah yang bersifat konseptual dan
operasional. Secara konseptual, Psikologi Islam bertolak dari aksiologi yang
didasarkan kepada al-Quran, epistemologi yang menyangkut perumusan dan
pengembangan Psikologi Islam dan ontologi yang menetapkan substansi yang
ingin dicapai. Secara operasional, metodologi Psikologi Islam berbicara lebih
lanjut tentang apa yang dapat diketahui dan bagaimana cara mengetahuinya.
Sebagai ilmu yang sarat nilai, Psikologi Islam yang terintegrasi dengan
pola pendekatan disiplin ilmu keislaman lainnya, jelas memiliki kekhasan
tersendiri secara paradigma maupun epistemologinya. Ketidaksamaannya dengan
metodologi ilmiah secara umum tidaklah mengurangi keilmiahannya, jika kita
mencoba mengkritisinya dengan berpedoman kepada paradigma dan epistemologi
sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.kopertais5aceh.co.id

https://psikologi.unnes.ac.id/mengenal-psikologi-islam-yuk-telusuri-apa-itu-
psikologi-islam/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-makassar/psikologi-
agama/ruang-lingkup-psikologi-islam/46541832

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Psikologi_Islam

http://repository.uinsu.ac.id/12017/1/PSIKOLOGI%20ISLAM-%20FJ.pdf

10

You might also like