You are on page 1of 10
BUPATI BANGGAI KEPUTUSAN BUPATI BANGGAL NOMOR : 541,18/1066 /DISTAMBEN TENTANG PERSETUJUAN REVISI IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI NOMOR 541.15/2036/DISTAMBEN TANGGAL 5 NOVEMBER 2011, KEPADA PT. BANGGAI MANDIRI PRATAMA. Menimbang Mengingat BUPATI BANGGAL, bahwa sesuai dengan amanat penjelasan Pasa! 42 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara maka perlu melakukan revisi Keputusan Bupati Banggai Nomor : 541.15/2036/DISTAMBEN tanggel 5 November 201) tentang Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi kepada PT. Banggai Mandiri Pratama; bahwa berdasarkan basil penelitian atas kelengkapan berkas permohonan Direktur PT. Banggai Mandiri Pratama Nomor : OOMBMP/BB/VIV2011 Tanggal 01 Agustus 2011 _perihal Permohonan Revisi/Perpanjangan {UP Eksplorasi PT. Banggai Mandiri Pratama telah memenuhi syarat untuk diproses; bahwa untuk memenuhi maksud huruf a dan b di atas perlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati Banggai tentang Persetujuan Revisit Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi_ Nomor 541.15/2036/DISTAMBEN tanggal 5 November 2011 kepada PT. Banggai Mandiri Pratama. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822); Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanen (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan ‘Lembaran Negara RI Nomor 3888); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintzhan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 ‘Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI ‘Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844), Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Ri Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran ‘Negara RI Nomor 4724); ‘Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran ‘Negara RI Nomor 4725); Memperhatikan Menetapkan KESATU 6. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mincral dan Batubara (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4959). 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara RI Tahun 2009 ‘Noor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5059) 8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 59, ‘Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3838); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian ‘Unusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (embaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran ‘Negara RI Nomor 4737); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5110); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5111); 12. Peraturan Pemerintah Nomor $$ Tahun 2010 Tentang Pembinaan dan Pengawasan -Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pettambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5142); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 Tentang Reklamasi dan Pascatambang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5172); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 4 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Banggai (Lembaran Daerah Kabupaten Banggai Nomor 8 Tahun 2008, Tambahan Lembar Daerah Nomor 44); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 9 Tahun 2008 tentang Kewenangan Kab. Banggai (Lembaran Daerah Kab.Banggai Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47) Surat Direktur PT. Banggai Mandiri_Pratama Nomor 00\/BMP/BB/VIL/2011 Tanggal 01 Agustus 2011 perihal Permohonan revisi/perpanjangan TUP eksplorasi.. MEMUTUSKAN : Mencabut Keputusan Bupati Banggai Nomor 541.15/2036/DISTAMBEN tentang Persetujuan izin usaha pertambangan eksplorasi kepada PT. Banggai Mandiri Pratama, KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH KEDELAPAN Memberikan Persetujuan Izin Usaha Pertambangen Eksplorasi kepada Nama Perusahaan : PT. Banggai Mandiri Pratama Alamat + 1. Luwuk, JI. DrSutomo No. 02 Luwuk Kab.Banggai, Sulawesi Tengah 2. Jakarta, II. Cideng Barat No. 32-33 Jakarta Pusat 10150. Nama Direksi/Komisaris : 1. Komisaris Utama : Dewi Kam 2. Komisaris : - Muhammad Abdullah Jasin - Harryantho Soegiantho 3. Direktur ; Richard Yasin Pemegang saham perusahaan dengan mencantumkan : ‘Nilai/Presentasi saham_ : 12.500 saham / Rp. 10.000,- per saham ‘Nama Pemegang Saham 1. - Nama + PT.Sumbergas Perusahaan Sakti Prima - Alamat Jakarta ~Jumlah + 8.125 saham ~ Nominal, Rp. 81.250.000,- 2. - Nama : PY. Kencana Nikel Gemilang = Alamat + Surabaya ~Jumlah > 4.375 saham_ - Nominal : Rp. 43.750.000,- Komoditas Mineral Logam Nikel Lokasi Eksplorasi ~ Kecamatan 2 Masama & Bualemo + Kabupaten/Kota 2 Banggai + Provinsi + Sulawesi Tengah - Kode Wilayah + Luas : + 2267 Ha Dengan peta dan daftar koordinat WIUP yang diterbitkan oleh Bupati Banggai sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran IL Keputusan ini. : Jangka Waktu Berlakunya SUP Eksplorasi Nikel bidang kegiatan eksplorasi selama 8 (Delapan) tahun, terhitung sejak tanggal 22 Mei 2008 sampai dengan 22 Mei 2016, Pemegang IUP Eksplorasi mempunyai hak untuk melakukan kegiatan Penyelidikan Umum, Eksplorasi, dan studi kelayakan dalam WIUP. + {UP Eksplorasi ini dilarang dipindahtangankan kepada pihak Jain tanpa persetujuan Bupati. : PT. Banggai Mandiri Pratama sebagai Pemegang 1UP Eksplorasi dalam melaksanakan kegistannya mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam Lampiran IIE Keputusan ini. 2 Selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja setelah diterbitkannya Keputusan ini sudah harus menyampaikan rencana kerja dan anggaran biaya kepada Bupati untuk mendapat persetujuan. 2 Techitung sejak 90 (sembilan puluh) hari kerja persetajuan rencana kerja dan anggaran biaya sebagaimana dimaksud dalam diktum Ketujuh Pemegang IUP Eksplorasi sudah harus mesaulai aktifitas di lapangan, KESEMBILAN : Tanpa mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan maka Tu Ekspiorasi ini dapat diberhentikan sementara, dicabut, atau dibatatkan, apabila pemegang IUP Eksplorasi tidak memenuhi kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud dalam diktum Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam dan Ketujuh dalam Keputusan ini KESEPULUB — : Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tangga! ditetapkan . Ditetapkan di Luwuk padatangeal 26 Oktober ate RAT BANGGAL, ‘Tembusan ; 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta 2. Menteri Keuangan di Jakarta 3. Sekretaris Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta 4. Inspektur Jenderal Depertemen Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta 5. Direktur Jenderal Pajak, Departement Keuangan di Jakarta 6. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan di Jakarta 7. Direktur Jenderal Pendapatan Daerah, Departemen Dalam Negeri di Jakarta 8. Gubemur Provinsi Sulawesi Tengah di Palu 9, Bupati Banggai sebagai laporan di Luwuk 10. Kepala Biro Hukum dan Humas/Kepala Biro Keuangan/Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Setjen Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta 11. Sekertaris Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi di Jakarta 12. Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral, Batubara dan Panas Bumi di Jakarta 13. Direktur Pembinaan Program Mineral, Batubara dan Panas Bumi di Jakarta 14. Direktur Pembinaan Pengusahean Mineral dan Batubara di Jekarta 15, Direktur Pajak Bumi dan Bangunan, Departemen Keuangan di Jakarta 16. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Propinsi Sulteng di Palu 17. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Bangeai di Luwuk 18. Direksi PT. Banggai Manditi Pratama di Jakarta 2012 LAMPIRANIL : KEPUTUSAN BUPATI BANGGAIL NOMOR + 541.15/1066/Distamben TANGGAL =: 29 Oktober 2012 TENTANG — : PERSETUJUAN REVISI IZIN USAHA PERTAMBANGAN FKSPLORASE NOMOR $41,15/2036/DISTAMBEN TANGGAL 5 NOVEMBER 2011 KEPADA PT.BANGGAI MANDIRI PRATAMA NAMA PERUSAHAAN : PT. BANGGAI MANDIRI PRATAMA LOKASt - PROVINSI Sulawesi Tengah - KABUPATEN : Banggai - KECAMATAN ; Masama & Bualemo - KOMODITAS Mineral Logam Nikel - LUAS WILAYAH & 2.267 Ha - KODE WILAYAH GARIS BUSUR GARIS LINTANG LNTANG UTARA (LU) / No (BUFER TIMUR BD) LINTANG SELATAN (S * ¢ a Br ° ‘ « LS 1 123 u 15 BT oO 43 00 Ls. 2. 123 B 2 BT o 4B 00, LS. 3._[ 123 13 2 Br 0 45 00 Ls 4 {133 in 5 Br a 45 ‘00 is 5. | 133 n 46.5 Br 0 45 a Ls 6. | 133) 1 18 Br 0 45 20.40 Ls 7. 123 u 18, Br oO 45, 41.10 Ls 8 [123 in 00 Br a 45 41.10 Ls 9._ [133 u 00 Br 0 a5 33.60 LS To. | 123 10 43 Br 0 aS 33.60 rs | 1, [123 10 6 Br 0 46 13.70 Ls 12. 123 10 3h BY oO 46 13.70 Ls 13, [123 10, 31 BT, 0 47 31 cS 14. | 123 in 15 Br 0 47 31 Ls 15. 123 iN 15 Br o 48 59 us 16. | 133 10 47 Br 0 48 39 Ls 17. 123 10 47 Br 0 a7 45 Ls 18.|_123 10) 00 BT. 0 47 45 rs] 19. 4123 10 00 Br 0 45 00 Ls } 20. 13 u 5 Br oO 4s 00 ts} VINVEYd IMIGNYIV IvDONVA “Ld + (fea weyrnEMDdG, ike sana + IsvuOTdS Na, NVLVIDDA NYG IS¥¥OT NVONVAINY Laad WHWSN NUZI Vi aeqoyyo 5a TesBueL ueqiessta/a9aL a0 ie 1OWON Iota vena wsnunea, LAMPIRAN II; KEPUTUSAN BUPATI BANGGAL NOMOR, + 544.15/1066/Distamben TANGGAL 29 Oktober 2012 ‘TENTANG: : PERSETUJUAN REVISIIZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI NOMOR 541.15/2036/DISTAMBEN TANGGAL 5 NOVEMBER 2011 KEPADA PT. BANGGAI MANDIRI PRATAMA MAK DAN KEWAJIBAN A. HAK ‘Memasuki WIUP sesuai dengan peta dan dafiar koordinat; Melaksanakan kegiatan TUP Fksplorasi (penyelidikan umum, eksplorasi, study kelayakan dan AMDAL) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan: Membangun fasilitas penunjang kegiatan UP Eksplorasi (penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan dan AMDAL) didalam WIUP; Dapat mengajukan permohonan untuk sewaktu-waktu menghentikan kegiatan eksplorasi di setiap bagian atau beberapa bagian WIUP dengan alasan bahwa kelanjutan dari kegiatan eksplorasi tersebut tidak layak atau praktis secara Komersial maupun karena keadaan Kkebar, keadasan yang menghalangi sehingga menimbulkan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangsn; Mengajukan permohonan pengusahaan mineral lain yang bukan merupakun asosiasi mineral utama yang diketemukan dalam WIUP; Mengajukan pernyataan tidak berminat terhadap pengusshaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi mineral utama yang diketemukan dalam WIUP; Memanfaatkan sarana dan prasarana umum untuk keperluan kegiatan IUP Eksplorasi (penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan dan AMDAL) setelah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan; Mengajukan permohonan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan ‘alas mineral atau batubara yang tergali; Mengajukan permohonan tertulis untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan ke tahap kegiatan UP Operasi Produksi pada sebagian atau beberapa wilayah dalam WIUP. Kewajiban Memilih yurisdiksi pada Pengadilan Negeri tempat dimana WIUP berada, Mendirikan kantor perwakilan di lokasi tempat dimana WIUP berada, ‘Melaporkan rencana investasis Menempatkan sejumlah dana sebsgai jaminan pelaksanaan untuk kegiatan eksplorasi dalam bentuk deposito sebesar US $ 100,000 pada Bank pemerintah yang ditunjuk oleh dan atas nama Bupati dengan ketentuan perundang-undangan; ‘Menyampaikan RKAB selambat-lambatnya pada bulan November yang meliputi rencana tahun depan dan realisasi kegiatan setiap tahun berjalan kepada Bupati dengan tembusan kepada Menteri ESDM dan Gubernur Privinsi Sulawesi Tengah; Sebelum melakukan kegiatan izin Usaha Perlambangan Eksplorasi pemegang izin mempersiapkan rencana pelaksanaan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat di lokasi izin usaha pertambangan dan berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan dan Energi Sebelum melakukan kegiatannya dalam wilayah yang diberikan, harus terlebih dahulu menyelesaikan masalah jika terjadi tumpang tindih kepentingan lahan dengan kegiatan Jain termasuk dalam areal kawasan hutan. 10. WL 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 21 22. 23, 24. 2s. 26. 27. Bahwa sebagai tindak lanjut pada butir 7 (tujuh) diatas dalam rangka penyelesaian sesuai ketentuan yang berlaku diwajibkan bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan berkoordinasi dengan insiansi teknis yang berwenang dan khusus lokasi Izin Usaha Pertambangan yang berada dikawasan hutan, sebelum melakukan kegiatan Usaha Pertambangan wajib mengurus dan telah memegang Izin Pinjam Pakai Kawasan selambat-lambatnya | (satu) Tahun setelah [zin Usaha Pertambangan diterbitkan serta menyerahkan copy bukti izin tersebut kepada Bupati. Menyampaikan laporan kegiatan triwulan yang harus diserahkan dalam jangka waktu 30 (Qiga puluh) hari setelah akhir dari triwulan takwim secara berkala kepada Bupati dengan tembusan kepada Menteri ESDM dan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah; Apabila ketentman batas waktu penyampaian RKAB dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada angka $ (lima) dan 6 (enam) tersebut diatas terlampaui, maka kepada pemegang IUP eksplorasi akan diberikan peringatan tertulis; Menyampaikan rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah pertambangan sebagai bagian dari RKAB kepada Bupati; Memenuhi Ketentuan perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- Undangan; Membayar iuran tetap setiap tahun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; Menyusun AMDAL atau UKL/UPL sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan merupakan bagian dari dokumen study kelayakan; Menyusun dokumen Reklamasi dan dokumen Pascatambang berdasarkan pada dokumen Studi Kelayakan sesuai dengan ketennuan peraturan perundang-undangan. Jika pemegang Izin Usaha Pertambangan ini ingin bekerja sama dengan pihak ketiga, maka harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Bupati. Jika pemegang Izin Usaha Pertambangan ini melakukan ikatan dengan pihak ketiga maka semua hubungannya menjadi tanggung jawab pemegang iin Usaha Pertambangan. Menyusun dokumen rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat. Menempatkan dana jaminan reKlamasi dan pascatambang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; ‘Mengangkat seorang kepala teknik tambang yang bertanggung jawab atas kegiatan IUP eksplorasi, keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan serta pengefolaan lingkungan pertambangan, Permohonan perpanjangan IUP maupun peningkatan IUP eksplorasi untuk IUP operasi produksi harus diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan schelum berakhimya masa izin ini dengan dilengkapi persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Kelalaian atas kelentuan tersebut pada butir 21 (dua puluh satu) mengakibatkan [UP eksplorasi berakhir menurut hukum dan segala usaha pertambangan dihentikan. Dalam Jangka waktu paling lara 6 (enam) bulan sejak berakhirnya keputusan ini pemegang TUP harus mengangkat keluar segala sesuatu yang menjadi miliknya, kecuali benda- benda/ bangunan-bangunan yang dipergunakan untuk kepentingan umum, Menerapkan kaidah pertambangan yang bail Mengelola keuangan sesuai dengan sistem akuntansi yang baik; ‘Melaporkan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat secara berkala; Melaporkan dan menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung sumber daya air yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang, dan jasa dalam negeri sesuai

You might also like