You are on page 1of 8

PELAMPUNG

MENURUT BENTUK DAN PERLENGKAPANNYA

Dosen Pengampu:
Rahmat Mualim, S.St.Pi., M.Si.

Oleh:
MUHAMAD FAIZ
58221114093
TPI - A

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
JAKARTA
2023
A. Jenis-jenis Pelampung
Pada umumnya pelampung-pelampung di bedakan sebagai berikut :

1. Menurut bentuknya:
a. Pelampung tiang (spar buoy)
Spesifikasi pelampung tiang dapat
bervariasi tergantung pada jenis tiang yang
digunakan dan kondisi lingkungan tempat
tiang tersebut ditempatkan. Beberapa
spesifikasi umum dari pelampung tiang adalah
sebagai berikut:
1) Bahan: Pelampung tiang dapat terbuat dari berbagai jenis
bahan seperti karet, plastik, atau kayu.
2) Ukuran: Pelampung tiang memiliki ukuran yang bervariasi
tergantung pada ukuran tiang yang akan dijaga posisi
tegaknya.
3) Bentuk: Pelampung tiang memiliki berbagai bentuk, dari yang
berbentuk bola hingga berbentuk silinder.
4) Daya apung: Pelampung tiang harus memiliki daya apung yang
cukup untuk menopang berat tiang dan segala beban yang
terkait.
5) Kekuatan: Pelampung tiang harus cukup kuat untuk menahan
tekanan dan gaya yang berasal dari arus air atau angin.
6) Ketahanan terhadap cuaca: Pelampung tiang harus tahan
terhadap cuaca ekstrem seperti panas, dingin, hujan, dan
angin.
7) Sistem pemasangan: Pelampung tiang harus dapat dipasang
dengan mudah dan aman pada tiang yang akan dijaga posisi
tegaknya.
8) Biaya: Harga pelampung tiang dapat bervariasi tergantung
pada bahan, ukuran, dan merek yang digunakan.

b. Pelampumg tumpul (can buoy)


Pelampung tumpul atau biasa disebut juga pelampung
bola adalah alat yang digunakan untuk menandakan
atau membatasi suatu area di air. Berikut adalah
spesifikasi umum untuk pelampung tumpul:

1) Bentuk: Bulat atau bola, dengan


bagian bawah yang rata atau tumpul.
2) Bahan: Plastik, biasanya terbuat dari bahan PVC atau
polietilena.
3) Diameter: Tergantung pada kebutuhan, biasanya antara 10-30
cm.
4) Warna: Terang, seperti merah atau oranye, agar mudah
terlihat.
5) Ketahanan cuaca: Tahan terhadap sinar UV dan tahan
terhadap cuaca ekstrem seperti hujan dan angin kencang.
6) Fungsionalitas: Mudah dipasang dan dilepas, serta dapat
dihubungkan dengan tali atau rantai untuk membatasi area
yang diinginkan di air.
7) Daya apung: Sangat penting untuk memastikan pelampung
tumpul dapat mengapung dengan stabil dan tidak mudah
terbalik.

c. Pelampung runcing (nun buoy )


Pelampung runcing memiliki spesifikasi
sebagai berikut:

1) Bahan: Pelampung runcing biasanya


terbuat dari bahan-bahan ringan dan tahan lama seperti busa
poliuretan atau plastik keras.
2) Bentuk: Pelampung runcing memiliki bentuk yang lancip dan
meruncing ke arah bawah sehingga memungkinkan pelampung
tersebut untuk menembus permukaan air dengan mudah dan
cepat.
3) Ukuran: Ukuran pelampung runcing dapat bervariasi tergantung
pada kebutuhan dan jenis penggunaannya. Namun, umumnya
pelampung runcing memiliki ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan pelampung lainnya.
4) Kekuatan: Pelampung runcing harus memiliki kekuatan yang
cukup untuk menahan beban yang diletakkan di atasnya. Oleh
karena itu, bahan dan struktur pelampung runcing harus dipilih
dengan hati-hati agar dapat menjamin keamanan pengguna.
5) Daya apung: Pelampung runcing harus memiliki daya apung
yang cukup untuk menjaga benda atau peralatan yang diikat
padanya agar tetap mengapung di atas permukaan air.
6) Warna: Pelampung runcing biasanya memiliki warna cerah
seperti merah, kuning, atau oranye agar mudah dilihat oleh
pengguna atau pencari pertolongan jika terjadi kecelakaan atau
insiden di atas air.

d. Pelampung bundar (round buoy)


Pelampung bundar memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1) Bahan: Pelampung bundar dapat terbuat dari bahan-bahan


seperti busa poliuretan, karet, atau plastik keras yang tahan
lama dan ringan.
2) Bentuk: Pelampung bundar memiliki bentuk bulat yang
memungkinkan untuk mengapung di atas permukaan air
dengan stabil. Pelampung ini juga dapat digunakan sebagai
pelampung jangkar atau penunjuk posisi.
3) Ukuran: Ukuran pelampung bundar dapat bervariasi tergantung
pada kebutuhan dan jenis penggunaannya. Namun, umumnya
pelampung bundar memiliki ukuran yang lebih besar
dibandingkan dengan pelampung runcing.
4) Kekuatan: Pelampung bundar harus memiliki kekuatan yang
cukup untuk menahan beban yang diletakkan di atasnya. Oleh
karena itu, bahan dan struktur pelampung bundar harus dipilih
dengan hati-hati agar dapat menjamin keamanan pengguna.
5) Daya apung: Pelampung bundar harus memiliki daya apung
yang cukup untuk menjaga benda atau peralatan yang diikat
padanya agar tetap mengapung di atas permukaan air.
6) Warna: Pelampung bundar biasanya memiliki warna cerah
seperti merah, kuning, atau oranye agar mudah dilihat oleh
pengguna atau pencari pertolongan jika terjadi kecelakaan atau
insiden di atas air.

2. Menurut perlengkapan:
a. Pelampung lonceng (bell buoy)
Bell buoy atau pelampung lonceng memiliki
spesifikasi sebagai berikut:

1) Bahan: Bell buoy terbuat dari bahan-bahan yang tahan lama


dan kuat seperti baja, besi, atau aluminium.
2) Bentuk: Bell buoy memiliki bentuk seperti tabung atau silinder
dengan lonceng di bagian atas yang berbunyi ketika terkena
gelombang. Pelampung ini biasanya digunakan sebagai tanda
navigasi atau bantuan penunjuk posisi di laut.
3) Ukuran: Ukuran bell buoy bervariasi tergantung pada jenis dan
fungsinya. Namun, umumnya pelampung ini memiliki tinggi
sekitar 2-3 meter dan diameter sekitar 1-2 meter.
4) Kekuatan: Bell buoy harus kuat dan tahan terhadap cuaca
buruk dan gelombang yang kuat di laut. Oleh karena itu, bahan
dan struktur bell buoy harus dipilih dengan hati-hati agar dapat
menjamin keamanan navigasi kapal.
5) Daya apung: Bell buoy harus memiliki daya apung yang cukup
untuk mengapung di atas permukaan air dengan stabil dan
menjaga lonceng tetap di atas air.
6) Warna: Bell buoy biasanya dilengkapi dengan warna yang
terang dan mencolok seperti merah, kuning, atau oranye agar
mudah dilihat oleh kapal yang sedang berlayar. Warna ini juga
memungkinkan bell buoy untuk dapat dilihat dari jarak yang
jauh. Selain itu, tanda atau simbol navigasi juga dapat
ditambahkan pada bell buoy untuk membantu navigasi kapal.

b. Pelampung gong (gong buoy)


Gong buoy atau pelampung gong memiliki
spesifikasi sebagai berikut:

1) Bahan: Gong buoy terbuat dari bahan-bahan yang tahan lama


dan kuat seperti baja, besi, atau aluminium.
2) Bentuk: Gong buoy memiliki bentuk seperti tabung atau silinder
dengan gong di bagian atas yang berbunyi ketika terkena
gelombang. Pelampung ini biasanya digunakan sebagai tanda
navigasi atau bantuan penunjuk posisi di laut.
3) Ukuran: Ukuran gong buoy bervariasi tergantung pada jenis
dan fungsinya. Namun, umumnya pelampung ini memiliki tinggi
sekitar 2-3 meter dan diameter sekitar 1-2 meter.
4) Kekuatan: Gong buoy harus kuat dan tahan terhadap cuaca
buruk dan gelombang yang kuat di laut. Oleh karena itu, bahan
dan struktur gong buoy harus dipilih dengan hati-hati agar
dapat menjamin keamanan navigasi kapal.
5) Daya apung: Gong buoy harus memiliki daya apung yang
cukup untuk mengapung di atas permukaan air dengan stabil
dan menjaga gong tetap di atas air.
6) Warna: Gong buoy biasanya dilengkapi dengan warna yang
terang dan mencolok seperti merah, kuning, atau oranye agar
mudah dilihat oleh kapal yang sedang berlayar. Warna ini juga
memungkinkan gong buoy untuk dapat dilihat dari jarak yang
jauh. Selain itu, tanda atau simbol navigasi juga dapat
ditambahkan pada gong buoy untuk membantu navigasi kapal.

c. Pelampung suling (whistle buoy)


Whistle buoy atau pelampung peluit memiliki
spesifikasi sebagai berikut:

1) Bahan: Whistle buoy terbuat dari bahan-bahan yang tahan


lama dan kuat seperti baja, besi, atau aluminium.
2) Bentuk: Whistle buoy memiliki bentuk seperti tabung atau
silinder dengan peluit di bagian atas yang mengeluarkan bunyi
ketika terkena gelombang. Pelampung ini biasanya digunakan
sebagai tanda navigasi atau bantuan penunjuk posisi di laut.
3) Ukuran: Ukuran whistle buoy bervariasi tergantung pada jenis
dan fungsinya. Namun, umumnya pelampung ini memiliki tinggi
sekitar 2-3 meter dan diameter sekitar 1-2 meter.
4) Kekuatan: Whistle buoy harus kuat dan tahan terhadap cuaca
buruk dan gelombang yang kuat di laut. Oleh karena itu, bahan
dan struktur whistle buoy harus dipilih dengan hati-hati agar
dapat menjamin keamanan navigasi kapal.
5) Daya apung: Whistle buoy harus memiliki daya apung yang
cukup untuk mengapung di atas permukaan air dengan stabil
dan menjaga peluit tetap di atas air.
6) Warna: Whistle buoy biasanya dilengkapi dengan warna yang
terang dan mencolok seperti merah, kuning, atau oranye agar
mudah dilihat oleh kapal yang sedang berlayar. Warna ini juga
memungkinkan whistle buoy untuk dapat dilihat dari jarak yang
jauh. Selain itu, tanda atau simbol navigasi juga dapat
ditambahkan pada whistle buoy untuk membantu navigasi
kapal.
d. Pelampung suar (light buoy)
Light buoy atau pelampung lampu memiliki spesifikasi
sebagai berikut:

1) Bahan: Light buoy terbuat dari bahan-bahan yang tahan lama


dan kuat seperti baja, besi, atau aluminium.
2) Bentuk: Light buoy memiliki bentuk seperti tabung atau silinder
dengan lampu di bagian atas yang menyala ketika malam hari
atau kondisi cuaca buruk. Pelampung ini biasanya digunakan
sebagai tanda navigasi atau bantuan penunjuk posisi di laut.
3) Ukuran: Ukuran light buoy bervariasi tergantung pada jenis dan
fungsinya. Namun, umumnya pelampung ini memiliki tinggi
sekitar 2-3 meter dan diameter sekitar 1-2 meter.
4) Kekuatan: Light buoy harus kuat dan tahan terhadap cuaca
buruk dan gelombang yang kuat di laut. Oleh karena itu, bahan
dan struktur light buoy harus dipilih dengan hati-hati agar dapat
menjamin keamanan navigasi kapal.
5) Daya apung: Light buoy harus memiliki daya apung yang cukup
untuk mengapung di atas permukaan air dengan stabil dan
menjaga lampu tetap di atas air.
6) Lampu: Lampu yang digunakan pada light buoy harus tahan
lama dan dapat bertahan dalam kondisi cuaca buruk dan terus
menyala selama waktu yang telah ditentukan. Lampu pada light
buoy juga harus cukup terang untuk dapat dilihat dari jarak
yang jauh dan membantu navigasi kapal.
7) Warna: Light buoy biasanya dilengkapi dengan warna yang
terang dan mencolok seperti merah, kuning, atau oranye agar
mudah dilihat oleh kapal yang sedang berlayar. Selain itu,
tanda atau simbol navigasi juga dapat ditambahkan pada light
buoy untuk membantu navigasi kapal.

e. Pelampung kombinasi ialah pelampung-pelampung yang


diperlengkapi dengan suatu kombinasi dari perlengkapan
tersebut diatas misalnya : pelampung suar yang juga dilengkapi
gong atau suling dan lain-lain.

Combination buoy atau pelampung


kombinasi memiliki spesifikasi sebagai
berikut:

1) Bahan: Combination buoy terbuat dari bahan-bahan yang tahan


lama dan kuat seperti baja, besi, atau aluminium.
2) Bentuk: Combination buoy memiliki bentuk seperti tabung atau
silinder dengan kombinasi lampu dan peluit di bagian atasnya.
Pelampung ini biasanya digunakan sebagai tanda navigasi atau
bantuan penunjuk posisi di laut.
3) Ukuran: Ukuran combination buoy bervariasi tergantung pada
jenis dan fungsinya. Namun, umumnya pelampung ini memiliki
tinggi sekitar 2-3 meter dan diameter sekitar 1-2 meter.
4) Kekuatan: Combination buoy harus kuat dan tahan terhadap
cuaca buruk dan gelombang yang kuat di laut. Oleh karena itu,
bahan dan struktur combination buoy harus dipilih dengan hati-
hati agar dapat menjamin keamanan navigasi kapal.
5) Daya apung: Combination buoy harus memiliki daya apung
yang cukup untuk mengapung di atas permukaan air dengan
stabil dan menjaga lampu dan peluit tetap di atas air.
6) Lampu: Lampu yang digunakan pada combination buoy harus
tahan lama dan dapat bertahan dalam kondisi cuaca buruk dan
terus menyala selama waktu yang telah ditentukan. Lampu
pada combination buoy juga harus cukup terang untuk dapat
dilihat dari jarak yang jauh dan membantu navigasi kapal.
7) Peluit: Peluit pada combination buoy harus dapat
mengeluarkan bunyi yang cukup keras dan jelas untuk dapat
didengar oleh kapal yang sedang berlayar di sekitarnya. Peluit
juga harus dapat bertahan dalam kondisi cuaca buruk dan tidak
mudah rusak.
8) Warna: Combination buoy biasanya dilengkapi dengan warna
yang terang dan mencolok seperti merah, kuning, atau oranye
agar mudah dilihat oleh kapal yang sedang berlayar. Selain itu,
tanda atau simbol navigasi juga dapat ditambahkan pada
combination buoy untuk membantu navigasi kapal.
Spar Buoy Can Buoy Nun Buoy Round Buoy

Bell Buoy Gong Buoy Whistle Buoy

Light Buoy Combination Buoy

You might also like