You are on page 1of 11

TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

MANAJEMEN PENGELOLAAN ASET PADA DINAS


KESEHATAN KOTA SERANG
(Menurut Teori Doli D. Siregar)

Johannes Ronaldo1, Irfan Dwi Septiawan2, Vaninta Priskila3, Claudie Kezia4


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jalan Raya Palka KM.03 Sindangsari
Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Provinsi Banten, Indonesia
email : 6661210059@untirta.ac.id

ABSTRAK

Manajemen aset merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola dan memelihara
aset yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses
pemeliharaan dan pengelolaan manajemen aset, mengetahui upaya yang dilakukan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan di area manajemen aset pada Dinas Kesehatan di Kota
Serang. Penelitian ini menggunakan teori Manajemen Aset Daerah yang dikemukakan
oleh Doli D. Siregar dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Data primer diperoleh melalui wawancara yang dilakukan terhadap Koordinator Pengurus
Barang dan Operator Pengadaan Barang, yang digunakan berupa bukti-bukti dan data-
data lain yang berperan sebagai pendukung atau data sekunder dalam penelitian ini,
seperti prosedur pengumpulan data dengan cara wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Serang, dalam pemeliharaan
dan pengelolaan serta upaya optimalisasi yang cukup baik dan tepat dalam pemanfaatan
barang milik pemerintah daerah Kota Serang dan telah berpedoman pada Peraturan
Daerah nomor 17 tahun 2007. Selain itu dalam pengelolaan aset diperlukan adanya
koordinasi yang baik antar pihak terkait untuk mewujudkan kelancaran pelaksanaan
pemeliharaan pengelolaan barang milik daerah di Kota Serang yang potensial.

Kata Kunci : Manajemen Aset, Dinas Kesehatan Kota Serang, Pemeliharaan,


Optimalisasi, Pemanfaatan

ABSTRACT
Asset management is very important in managing and maintaining assets owned. The
purpose of this research is to find out the process of maintaining and managing asset
management, knowing the efforts made to optimize utilization in the asset management
area at the Health Office in Serang City. This research uses the theory of Regional Asset
Management proposed by Doli D. Siregar and uses a qualitative approach with
descriptive methods. Siregar and uses a qualitative approach with descriptive methods.
Primary data is obtained through interviews conducted with the Goods Management
Coordinator and Goods Procurement Operator, which are used in the form of evidence
and other data that act as support or secondary data in this study, such as data collection
procedures by means of interviews and documentation. Based on data obtained from the
Health Office of Serang City, in maintenance and management as well as optimization
efforts that are quite good and appropriate in the utilization of local government property
in Serang City and have been guided by Regional Regulation number 17 of 2007. In
addition, in asset management, good coordination between related parties is needed to
realize the smooth implementation of the maintenance of potential regional property
management in Serang City.

1
TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

Keywords : Asset Management, Health Office of Serang City, Maintenance, Optimization,


Utilization

PENDAHULUAN
Sejak disahkannya UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bertanggung jawab
untuk menyelenggarakan pemerintahan sesuai dengan sumpah jabatan dan
prinsip-prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tertuang dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Manajemen
Pemerintahan yang efektif sangat diperlukan agar berbagai urusan pemerintahan
yang diselenggarakan hingga ke daerah dapat dipertanggungjawabkan dengan
baik kepada publik dan dapat diselenggarakan secara optimal. Dengan semakin
besarnya kemungkinan untuk mengelola pembangunan daerah, maka pemerintah
mengeluarkan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang kemudian
disusul dengan UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara melalui
Kebijakan tersebut di atas. Dari situlah, pemerintah secara aktif mengupayakan
reformasi di bidang keuangan daerah.
Peranan manajemen aset sangat penting dalam pengelolaan aset
pemerintah daerah diperlukan perencanaan yang matang mulai dari rencana
pengadaan, pemanfaatan, sampai dengan penghapusan. Kemudian pembuatan
perencanaan pengelolaan aset pemerintah daerah ini tidak dapat dilaksanakan
dengan baik sebelum aset diketahui nilai wajarnya dari aset Pemda, maka kasus-
kasus transaksi melenceng seperti korupsi di lingkungan daerah yang seringkali
merugikan pihak Pemda dapat diminimalkan karena terjadinya pertukaran
berdasarkan nilai yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat luas dan pemerintah pusat.
Aset adalah sumber daya penting untuk tata kelola. Aset adalah sumber
daya ekonomi yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa
mendatang diharapkan dapat diterima, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,
dan dapat diukur dalam satuan moneter, termasuk sumber daya alam. Layanan
non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan layanan publik umum, serta
materi yang disimpan untuk tujuan sejarah dan budaya. Aset adalah semua aset
geografis, termasuk produk berwujud dan tidak berwujud dengan nilai ekonomi,
komersial, atau perdagangan yang dimiliki atau digunakan oleh perusahaan bisnis,
institusi, atau individu.
Kekayaan negara adalah barang tidak bergerak (tanah dan bangunan) dan
barang bergerak (inventaris) yang dibeli dengan dana APBN dan hasil hukum
lainnya serta dimiliki dan dikuasai oleh instansi pemerintah dan lembaga non
departemen; entitas tidak termasuk aset yang dipisahkan dan bukan merupakan
aset pemerintah daerah.
Menurut Siregar (2004), ada beberapa tahapan pengelolaan aset yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan aset yang dimiliki, yaitu inventarisasi aset,
legal audit, penilaian aset, optimalisasi aset, dan pemantauan dan pengendalian
aset, dimana jika kelima tahapan aset tersebut Jika pengelolaannya dilakukan
dengan baik, maka pemerintah akan memperoleh manfaat yang besar dalam
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan menciptakan nilai tambah dalam
mengelola aset secara tertib, akuntabel, dan transparan. Salah satu faktor kinerja

2
TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

perusahaan yang sehat adalah pengelolaan aset daerah. Saat ini, Sistem Informasi
Pengelolaan Aset Daerah (SIMDA) merupakan instrumen yang sangat baik untuk
meningkatkan kinerja dan memastikan transparansi kerja dalam pengelolaan aset
tanpa perlu mengkhawatirkan pemantauan dan kontrol yang tidak memadai.
Pengelolaan aset merupakan aspek yang melekat dalam
pengelolaan/pengelolaan keuangan dan secara umum terkait dengan
penyelenggaraan pembangunan daerah, khususnya yang berkaitan dengan nilai
aset, pemanfaatan aset, pencatatan nilai aset dalam neraca, dan penentuan prioritas
pembangunan. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2014 mencabut PP
Nomor 06 Tahun 2006 dan PP 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah, yang kemudian dilanjutkan dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 78 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik
Negara di Kementerian/ Kelembagaan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah yang ruang lingkupnya mulai dari kebutuhan perencanaan sampai
dengan pelaporan sesungguhnya sudah dapat memberikan guide/petunjuk
pelaksanaan yang cukup memadai.
Pengelolaan barang milik daerah harus dimulai dengan penyiapan sumber
daya manusia yang memiliki dan memahami pengelolaan barang milik daerah.
Hal ini penting karena dengan sumber daya manusia yang berkualitas,
pengelolaan barang milik daerah dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sehingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
dapat membersihkan temuan pemeriksaan. Pengelolaan barang milik daerah
dilaksanakan sesuai dengan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi dan
keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai dalam rangka menjaga
infrastruktur yang ada seperti transportasi, distribusi air, informasi dan teknologi
(IT), kendaraan bermotor, dan lain-lain. fasilitas yang diharapkan dapat digunakan
secara efektif dan efisien.
Kota Serang merupakan kota yang memiliki banyak aset yang berasal dari
APBD atau perolehan lain yang sah. Perolehan lainnya dapat berasal dari hibah
masyarakat atau pemerintah pusat. Aset yang dimiliki atau yang menjadi
kewajiban hukum daerah tersebut di atas harus digunakan dengan hati-hati dan
penuh kehati-hatian serta harus disertai dengan tanggungjawab dalam setiap
penggunaanya. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan sistem khusus dalam
setiap penyelesaian dan penyelenggaraan pemerintahan di wilayah Barang Milik
Daerah agar dapat memaksimalkan pendapatan asli daerah Kota Serang.
Dinas Kesehatan Kota Serang merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang bergerak pada bidang kesehatan dan memiliki kewenangan dalam wilayah
Kota Serang, Dinas Kota Serang memiliki berbagai aset untuk menunjang dalam
penyelenggaraan tugas dan wewenangnya. Aset-aset yang terdapat di Dinas
Kesehatan Kota Serang perlu adanya pengadaan, pemeliharaan, dan juga
penghapusan sebagai tindak lanjut dari pengelolaan aset daerah. Dengan demikian,
perlu diketahui bagaimana manajemen aset yang dilakukan pada Dinas Kesehatan
Kota Serang dalam mengelola aset pemerintah daerah. Dengan adanya
pengelolaan aset , maka dapat memudahkan para OPD contohnya seperti Dinas
Kesehatan Kota Serang mengambil keputusan dan juga perencanaan anggaran di
tahun-tahun yang akan datang. Maka dari itu di sini penulis akan mencari tahu
bagaimana pengelolaan aset Dinas Kesehatan Kota Serang berdasarkan pendapat

3
TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

menurut Doli Siregar yakni terdiri dari inventarisasi aset, legal audit, penilaian
aset, optimalisasi aset, pengawasan dan pengendalian aset sehingga dapat menjadi
acuan dalam pengambilan keputusan dan juga perencanaan kedepannya.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan hal yang sangat diperlukan dan krusial
dalam proses suatu penelitian. Metode mengacu pada seluruh langkah ilmiah yang
diambil untuk memecahkan masalah (Ulber Silalahi: 2009: 13). Penelitian kali ini
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kali ini dilakukan
di Dinas Kesehatan Kota Serang provinsi Banten, sesuai dengan yang akan
dibahas oleh peneliti mengenai Manajemen Pengelolaan Aset pada Dinas
Kesehatan Kota Serang berdasarkan pendapat menurut Doli Siregar yakni terdiri
dari inventarisasi aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi aset, pengawasan
dan pengendalian aset . Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari informan yang
dijadikan objek penelitian yang meliputi pelaksanaan manajemen dan
kendala yang dihadapi
2. Data Sekunder yaitu keseluruhan data yang tertulis yang sudah
tersedia, atau data baku yang sudah tersusun dan dikumpulkan oleh
sumber data seperti dokumen, buku-buku dan jurnal.
Berdasarkan dari hasil data yang ditemukan, nantinya peneliti akan
menganalisis data tersebut dengan indikator yang sudah dipaparkan sebelumnya
yakni manajemen aset menurut Doli Siregar.
Metode analisis data menggunakan analisis data kualitatif dengan
diperoleh dari data kualitatif yang berupa kumpulan kata-kata dan bukan
rangkaian angka dan tidak dapat dikelompokkan dalam kategori/struktur
klasifikasi. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara (melalui pengamatan,
wawancara, intisari dokumen, dan rekaman kaset) dan biasanya diproses sebelum
tersedia untuk digunakan (dengan pencatatan, pengetikan, penyuntingan, dan
pengeditan). Analisis data kualitatif menggunakan kata-kata yang biasanya
dikelompokkan ke dalam teks yang diperluas dan tidak mencakup perhitungan
kuantitatif atau statistik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
kualitatif meliputi transkrip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi
data dan triangulasi. Kemudian dari hasil analisis data yang dapat ditarik
kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Menurut Doli Siregar (2004;178) aset adalah barang, terkadang dikenal
sebagai benda dalam pengertian hukum, yang mencakup benda tidak bergerak dan
benda bergerak. Barang tidak bergerak di sini dapat dicontohkan seperti tanah,
bangunan, sedangkan untuk barang yang tidak bergerak dapat berupa barang
berwujud maupun tidak berwujud dalam bentuk aktiva ataupun harta kekayaan.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan, ditemukan beberapa aset-aset Dinas
Kesehatan Kota Serang yakni sebagai berikut:

4
TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

Tabel 1
Aset Tetap Tanah Bangunan Milik Dinas Berdasarkan Kondisi Tahun 2022

No Jenis Kondisi

Baik Kurang Rusak


Baik Berat

1. Tanah Bangunan Rumah Sakit 2

2. Bangunan Rumah Sakit Umum 1


Permanen

3. Bangunan Gedung Kantor Permanen 1

4. Bangunan Pengeluaran/Pintu 1

5. Gedung dan Bangunan Dalam 1


Pengerjaan

Tabel 1 berisikan tentang aset tetap tanah bangunan milik Dinas Kesehatan
dengan kondisi yang baik sehingga dapat diungkapkan bahwa pengelola aset
dapat memeriksa aset dengan baik.

Tabel 2
Beberapa Aset Tetap Peralatan dan Mesin Milik Dinas Berdasarkan Kondisi Tahun
2022
No Jenis Kondisi

Baik Kurang Rusak


Baik Berat

1. AC Split 23

2. Infusion Pump 5

3. Dispenser 13

4. Laptop 13

5. Dopler (Fetal Heart Sound Detector) 3

6. Timbangan Badan (Alat Kesehatan 149


Umum Lain)

7. Disolved Oxygen Analyzer 28

8. Pita Ukuran (Meteran) 347

5
TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

9. Printer 19

10. Meja Rapat 1

11. Kursi Rapat 113

12. Bangku Tunggu 10

13. Kursi Kerja Eselon IV 3

14. Ultra Sono Graphy (USG) Internal 1


Medicine

15. Device (Alat Laboratorium 1


Microbiologi)

16. Kursi Besi/Metal 3

17. Ambubag 1

18. Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 2

19. Tensimeter 14

20. Headlamp 1

21. Clinical Thermometer 11

22. Timbangan Bbi Kapasitas 15 Kg 1

23. Dental Chair 5

24. Kasur Anti Decubitus 20

25. Refrigerator/Freezer 5

Tabel 2 berisikan tentang aset tetap peralatan dan mesin milik Dinas
Kesehatan dengan kondisi yang baik sehingga dapat diungkapkan bahwa
pengelola aset dapat memeriksa aset dengan baik.

Tabel 3
Beberapa Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan Milik Dinas Berdasarkan Kondisi
Tahun 2022
No. Jenis Kondisi

Baik Kurang Rusak


Baik Berat

1. Instalasi Air Permukaan Kapasitas 1

6
TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

Kecil

Tabel 3 berisikan tentang aset tetap jalan, irigasi, dan jaringan milik Dinas
Kesehatan dengan kondisi yang baik sehingga dapat diungkapkan bahwa
pengelola aset dapat memeriksa aset dengan baik.
Kemudian dari data aset tetap milik Dinas Kesehatan Kota Serang yang
sudah diolah oleh peneliti tadi dapat dijadikan acuan dalam membahas bahasan
kali ini, yakni manajemen pengelolaan aset Dinas Kesehatan Kota Serang
menurut pendapat Doli D. Siregar yakni inventarisasi aset, legal audit, penilaian
aset, optimalisasi aset, pengawasan dan pengendalian aset. Berikut adalah
penjelasan terkait pengelolaan aset Dinas Kesehatan Kota Serang menurut Doli D.
Siregar yakni sebagai berikut:
1. Inventarisasi Aset
Dalam mengelola aset yang telah kita beli atau biasa dikenal
dengan istilah pengadaan barang, maka langkah pertama yang harus kita
lakukan dalam mengelola aset menurut Doli Siregar adalah inventarisasi
aset. Inventarisasi aset merupakan proses melakukan pendataan,
pencatatan, dan pelaporan hasil aset yang dimiliki. Dalam Dinas
Kesehatan Kota Serang sendiri, pada saat melakukan inventarisasi
tentunya harus memiliki terlebih dahulu dokumen informasi terkait
pengadaan barang atau pemeliharaan barang yang dilakukan oleh setiap
UPTD Puskesmas di bawah naungan Dinas Kesehatan Kota Serang,
kemudian setiap UPTD Puskesmas akan melaporkan hal tersebut ke
Bagian Kepengelolaan Aset Dinas Kesehatan Kota Serang. Setelah itu
nantinya pihak Bagian Kepengelolaan Aset Dinas Kesehatan Kota Serang
akan menginput ke dalam ATISISBADA yakni aplikasi pengelolaan aset
daerah untuk membantu mengelola pengurus dalam mengelola barang
daerah, dan dimasukkan ke dalam kartu inventarisasi. Kemudian nantinya
dilakukan kodefikasi atau labelling pada aset tetap. Jika suatu saat terdapat
penyusutan dan atau rusak dan atau hilang pada aset tetap maka, pihak
pengelola aset Dinas Kesehatan Kota Serang dapat mengajukan
permohonan untuk penghapusan aset ke BPKAD (Badan Pengelola Aset
dan Keuangan Daerah).

2. Legal Audit
Legal audit menurut Doli Siregar adalah proses yang dilakukan
dalam Manajemen Aset untuk mengidentifikasi status kepemilikan, sistem,
dan prosedur penggunaan atau transfer aset, serta untuk melakukan
inventarisasi aset tersebut. Dinas Kesehatan Kota Serang dalam
melakukan legal audit dengan mengadakan sensus dan juga survei, seperti
halnya survei BMD terhadap UPTD, dalam melakukan survei BMD yang
dilakukan pertama yaitu BPKAD melakukan survei terhadap OPD Dinas
Kesehatan, lalu dilanjutkan dengan mengecek barang-barang atau aset-aset
UPTD yang berada dalam naungan Dinas Kesehatan Kota Serang.
Dalam proses pengecekan barang yang telah dibeli oleh OPD
Dinas Kesehatan atau UPTD, penting bagi mereka untuk memiliki bukti
fisik yang berupa barang atau aset yang telah dibeli. Hal ini berguna untuk

7
TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

mencegah terjadinya penyelewengan anggaran yang telah ditetapkan.


Setelah barang atau aset tersebut diverifikasi, langkah selanjutnya adalah
memberikan tanda berupa sticker yang mencantumkan tahun anggaran
sebagai bentuk identifikasi yang jelas. Waktu yang harus dihabiskan dalam
proses legal audit yaitu 7 hari yang dilakukan dengan monitoring dan
evaluasi pada tiap-tiap UPTD di Kota Serang dengan fokus pengecekan
BMD tersebut.
Dengan demikian, legal audit yang dilakukan melalui sensus dan
survei, termasuk survei BMD terhadap UPTD dalam manajemen aset
dilakukan untuk mengidentifikasi status kepemilikan, sistem, dan prosedur
penggunaan atau transfer aset, serta melakukan inventarisasi aset. Proses
pengecekan barang yang telah dibeli penting dilakukan dengan memiliki
bukti fisik berupa barang atau aset untuk mencegah penyelewengan
anggaran. Setelah verifikasi, barang atau aset tersebut diberi tanda berupa
sticker yang mencantumkan tahun anggaran sebagai identifikasi yang jelas.

3. Penilaian Aset
Dalam penilaian aset perlu dilakukannya pembaharuan setiap tahun
pada kondisi barang atau aset yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kota
Serang, hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dari barang tersebut
rusak tidak layak pakai atau barang tersebut masih layak untuk dipakai,
dengan mengkategorikan barang tersebut. jika barang tersebut
dikategorikan rusak ringan dan dapat diperbaiki, maka barang tersebut
masih termasuk aset Dinas Kota Serang. Sebaliknya Jika barang atau aset
yang telah rusak dan tidak layak pakai, maka perlu adanya penghapusan
aset yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Serang. Penghapusan aset
sangat penting dalam mengelola aset, terutama ketika barang atau aset
tersebut telah rusak dan tidak layak pakai, maka harus diadakan
perencanaan kebutuhan atau pengadaan aset untuk mengganti barang atau
aset yang telah rusak tersebut, hal ini karena dapat mengganggu kinerja
dari para pegawai ahli Dinas Kesehatan Kota Serang.

4. Optimalisasi Aset
Selanjutnya, optimalisasi aset adalah kegiatan yang
mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, hukum, dan
nilai ekonomis suatu aset. Operasi ini mengidentifikasi dan
mengelompokkan aset-aset yang dikelola oleh Pemerintah Daerah menjadi
aset-aset yang potensial berdasarkan sektor-sektor unggulan yang dapat
menjadi landasan strategi pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka
pendek, menengah, dan panjang. Dalam Optimalisasi aset di Dinas
Kesehatan Kota Serang terdapat pertemuan rutin untuk mengupdate
persediaan barang serta mengoptimalkan kembali baik aset tetap maupun
aset persediaan seperti obat-obatan dan lainnya. Pertemuan dilaksanakan
sebanyak 4 kali rekon dalam satu tahun.

5. Pengawasan dan Pengelolaan Aset


Pengawasan dan pengelolaan aset pada Dinas Kesehatan Kota
Serang dalam mengawasi barang atau aset perlu untuk membuat Berita

8
TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

Acara Serah Terima (BAST), dengan ini barang atau aset yang diserahkan
kepada perorangan dapat dengan jelas pengawasannya dan juga orang
tersebut sebagai penanggung jawab jika terjadinya kehilangan barang atau
aset BMD tersebut.
Barang atau aset yang hilang ataupun rusak perlu adanya pelaporan
untuk ditindak lanjuti, seperti halnya jika terjadinya kehilangan maka perlu
adanya surat keterangan dari pihak kepolisian dan juga menjadi tanggung
jawab penerima barang tersebut dan jika barang atau aset tersebut rusak
maka perlu adanya pelaporan ke bagian aset untuk mendapatkan
pemeliharaan aset.
Dinas Kesehatan Kota Serang dalam meminimalisir terjadinya
kehilangan atau pun kerusakan barang atau aset BMD perlu dilakukannya
cek rutin serta pemeliharaan rutin yang telah dianggarkan oleh pemerintah
daerah. Hal ini dapat meminimalisir kehilangan atau kerusakan barang
atau aset tersebut, serta dengan adanya penanggung jawab barang atau aset
menjadikan pemegang barang tersebut dapat lebih memperhatikan barang
atau aset yang diterimanya.
Dengan demikian, adanya BAST, pengawasan terhadap barang
atau aset tersebut menjadi jelas, dan orang yang menerima barang atau aset
tersebut menjadi penanggung jawab jika terjadi kehilangan. Kehilangan
atau kerusakan barang atau aset perlu dilaporkan untuk ditindaklanjuti,
seperti melibatkan pihak kepolisian jika ada kehilangan dan melaporkan
ke bagian aset jika ada kerusakan, yang kemudian akan dilakukan
pemeliharaan aset. Untuk meminimalisir kehilangan atau kerusakan
barang atau aset, Dinas Kesehatan Kota Serang melakukan pemeriksaan
rutin dan pemeliharaan rutin yang telah dialokasikan oleh pemerintah
daerah.

Dari pemaparan yang sudah dijelaskan tadi, kita dapat mengetahui


bagaimana manajemen pengelolaan aset Dinas Kesehatan Kota Serang menurut
pendapat Doli D.Siregar. Dalam pengelolaan aset Dinas Kesehatan Kota Serang
ini tentu terkadang ada masalah yang kerap terjadi, biasanya masalah tersebut
berupa kehilangan aset seperti laptop. Barang seperti laptop tadi memang menjadi
tanggung jawab pribadi karena sebelum penyerahan aset ke pribadi ada surat
pertanggungjawaban yang menyatakan bahwa jika ada kehilangan menjadi
tanggung jawab pribadi, kecuali terjadi kerusakan yang masih bisa untuk
diperbaiki maka akan dilakukan pemeliharaan. Untuk hal-hal semacam ini,
biasanya harus melaporkan ke koordinator pengelolaan aset, setelah itu
disampaikan ke atasan untuk didiskusikan lebih lanjut agar tidak ada
miskomunikasi antar pihak terkait.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan temuan lapangan yang telah peneliti
uraikan, berikut peneliti simpulkan hasil penelitian terkait dengan Manajemen
Pengelolaan Aset pada Dinas Kota Serang dengan menggunakan model
manajemen aset oleh Doli Siregar yang berdasarkan 5 tahapan yaitu inventarisasi

9
TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi aset, pengawasan dan pengendalian
aset.
1. Dalam tahapan inventarisasi aset, Dinas Kesehatan Kota Serang dapat
dikatakan berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dengan tahapan-tahapan
seperti saat akan membeli barang atau aset diperlukannya dokumen informasi
yang memuat terkait pengadaan barang atau pemeliharaan barang yang
dilakukan oleh setiap UPTD lalu hal tersebut dilaporkan ke Bagian
Kepengelolaan Aset Dinas Kesehatan Kota Serang. selanjutnya Bagian
Kepengelolaan Aset Dinas Kesehatan Kota Serang akan menginput ke dalam
ATISISBADA, dan dilakukan kodefikasi atau labeling.
2. Dalam tahapan legal audit, Dinas Kesehatan Kota Serang dapat dikatakan
berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dengan tahapan sensus dan survei
yang sudah baik. Hal itu dibuktikan dalam proses pengecekan barang yang
telah dibeli oleh OPD Dinas Kesehatan atau UPTD, terdapat proses yang
penting bagi mereka untuk memiliki bukti fisik yang berupa barang atau aset
yang telah dibeli. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya penyelewengan
anggaran yang telah ditetapkan. Setelah barang atau aset tersebut diverifikasi,
langkah selanjutnya adalah memberikan tanda berupa sticker yang
mencantumkan tahun anggaran sebagai bentuk identifikasi yang jelas.
3. Pada penilaian aset, Dinas Kesehatan Kota Serang telah berjalan dengan
cukup baik, hal ini ditandai dengan adanya pembaharuan setiap tahun pada
kondisi barang atau aset yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kota Serang.
Dengan adanya pembaharuan, maka Dinas Kesehatan Kota Serang dapat
mengkategorikan barang atau aset yang telah rusak ataupun hilang untuk
dilakukannya perbaikan untuk barang atau aset dengan kategori rusak ringan
atau pun dengan penghapusan aset untuk barang atau aset yang hilang.
4. Pada Optimalisasi Aset, Dinas Kesehatan Kota Serang telah berjalan dengan
baik, hal itu dibuktikan dengan diadakannya rapat tahunan sebanyak 4 kali
untuk mengupdate persediaan barang serta mengoptimalkan barang tersebut
baik itu aset tetap maupun aset persediaan.
5. Pada Tahapan Pengawasan dan Pengelolaan Aset, Dinas Kesehatan Kota
Serang masih belum berjalan dengan baik, Hal ini dapat dilihat dengan masih
adanya barang atau aset yang rusak maupun hilang, Dinas Kesehatan Kota
Serang dalam mengawasi barang atau aset masih terbilang kurang memadai,
dengan hanya mengandalkan tanggung jawab perorangan yang diberikan hak
untuk menggunakan BMD tersebut dalam meminimalisir kehilangan atau pun
kerusakan,hal itu belum lah efektif dalam meminimalisir kehilangan maupun
kerusakan barang karena perilaku tersebut mungkin saja lepas dari tanggung
jawabnya. Ditambah tidak menggunakan dan memanfaatkan kamera CCTV
dalam mengawasi barang atau aset dalam lingkungan Dinas Kesehatan Kota
Serang juga dapat meningkatkan potensi kehilangan barang- barang aset
tersebut.

Dengan demikian, tahap-tahap manajemen pengelolaan aset menurut Doli


Siregar yaitu inventarisasi aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi aset,
pengawasan dan pengendalian aset pada Dinas Kesehatan Kota Serang sudah
terbilang cukup baik meskipun terdapat satu tahapan yang belum berjalan dengan
baik seperti pada pengawasan dan pengendalian aset.

10
TEMPLATE BOOK CHAPTER MANAJEMEN ASET DAN KEUANGAN PUBLIK 2023

UCAPAN TERIMA KASIH


Sehubung terselesaikannya artikel penelitian ini kami selaku kelompok
ingin menyampaikan terima kasih pertama-tama kami panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena tanpa rahmat-Nya kami tidak akan bisa menyelesaikan
artikel penelitian ini. Selanjutnya, terima kasih kami sampaikan yang sebesar-
besarnya kepada Dinas Kesehatan Kota Serang, khususnya kepada ibu
Widyaningsih selaku Koordinator Pengurus Barang dan ibu Nufa Nufus Fatimah
sebagai Operator yang telah banyak membantu kami dalam melakukan penelitian
ini. Terakhir, kami sampaikan kepada Ibu Rahmawati, M. Si karena telah
memberikan tugas ini kami mendapat banyak pengetahuan terkait materi
manajemen pengelolaan aset sehingga kami dapat menyelesaikan artikel penelitian
ini.

DAFTAR PUSTAKA
Chawaril, M. (2023). Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tetap Dalam Meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah Di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh (Doctoral dissertation, INSTITUT
PEMERINTAHAN DALAM NEGERI).
Eka Putri, Meylani. (2019). ANALISIS MANAJEMEN ASET TETAP TERHADAP OPTIMALISASI
PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK. Skripsi thesis, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STEI) Jakarta.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 70 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123. Sekretariat Negara. Jakarta.
Prakosa, Adam Pandu P., Sawiji, Hery., & Subarno, Anton. (2021). Manajemen Aset Di Kantor
Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi
Perkantoran Vol 5, No 3, 62-80.
Prayoga, Dimas. (2019). Manajemen Pengelolaan Aset Tetap Pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Serang. (Skripsi Sarjana, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).
Winasih, Rini. (2018). Kompetensi Dan Independensi Akuntan Publik Mempengaruhi Pemberian
Opini Audit (Survei Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Bandung). Diploma thesis,
Universitas Komputer Indonesia

DOKUMENTASI

11

You might also like