You are on page 1of 32

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

1
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................................ 1
SISTEM RANGKA.................................................................................................................. 1
A. Pengertian Rangka .......................................................................................................... 1
B. Fungsi Rangka ................................................................................................................ 2
C. Struktur dan jenis tulang ................................................................................................. 3
D. Macam-Macam Rangka Manusia ................................................................................... 6
E. Cara Kerja Sistem Rangka Manusia ............................................................................... 9
F. Jenis-Jenis Kelaina Pada Tulang ................................................................................... 10
G. Menjaga Kesehatan Tulang........................................................................................... 11
H. Istilah-Istilah Tulang ..................................................................................................... 13
Soal....................................................................................................................................... 15
Kunci Jawaban ................................................................................................................... 16
BAB 2 ...................................................................................................................................... 17
SISTEM SARAF .................................................................................................................... 18
A. Pengertian Sistem Saraf ................................................................................................ 18
B. Struktur Saraf ................................................................................................................ 19
C. Anatomi Sistem Bagian Saraf ....................................................................................... 19
D. Fungsi Sistem Saraf ...................................................................................................... 21
F. Patologi Sistem Saraf .................................................................................................. 24
E. Penyakit Sistem Saraf ................................................................................................... 24
F. Ciri-ciri atau gejala penyakit saraf ................................................................................ 26
Soal....................................................................................................................................... 27
Kunci Jawaban ................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 29

2
BAB I

SISTEM RANGKA

A. Pengertian Rangka

Sumber: Kemdikbud.go.id (2021)

Rangka merupakan struktur kesatuan besar dari tubuh manusia dan berfungsi
baik sebagai alat gerakan dan sebagai penopang tubuh. Rangka tersusun atas tulang
keras tulang bunga karang dan dibagian-bagian tertentu terdapat tulang rawan.

Sistem rangka manusia adalah sistem yang berperan dalam menyimpan


mineral, membentuk sel darah, menempel pada otot rangka, melindungi jaringan
lunak dari kerusakan dan menopang tubuh. yang meliputi tulang tengkorak, tulang
rusuk, tulang punggung, tulang yang menopang tulang belikat, tulang pinggul, tulang
anggota tubuh bagian atas dan bawah.

Rangka merupakan alat gerak pasif dalam tubuh manusia karena hanya
tempat melekatnya otot. Fungsi kerangka termasuk memastikan postur, memperbaiki
otot, melindungi organ dalam yang lunak dan bekerja

secara simultan dengan otot dan sistem saraf.

Tulang sendiri memiliki beberapa lapisan dari luar ke dalam, yaitu


periosteum, tulang kompak, tulang cancellous, endosteum dan sumsum. Sedangkan 5
jenis tulang adalah tulang tubular, tulang pipih, tulang pendek, tulang tidak beraturan
dan tulang sesamoid.

Rangka aksial itu sendiri terdiri dari: tengkorak, tulang telinga dan tengkorak,
tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk. Jika rangka apendikular terdiri dari:

1
ekstremitas atas, korset bahu, ekstremitas bawah dan korset panggul. Secara umum,
kerangka manusia dibagi menjadi tiga kelompok:

Kerangka - kerangka yang melindungi organ vital tubuh. Rangka terdiri dari
33 ruas tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada.

Anggota tubuh yang kurus, seperti untuk berjalan, berlari, memegang benda,
dll. Kerangka anggota badan terdiri dari anggota badan atas, yang meliputi lengan
bawah, humerus, siku, pergelangan tangan, telapak tangan, dan buku-buku jari.
Ekstremitas bawah terdiri dari femur, patela, tibia, betis, pergelangan kaki, telapak
kaki, dan pergelangan kaki.

Rangka kepala terdiri dari tulang seperti tulang frontal, tulang mahkota, tulang
humerus, tulang tengkorak, tulang sphenoid, tulang lakrimal, tulang pipi, tulang
hidung, rahang atas dan bawah dan tulang pipi.

B. Fungsi Rangka

Kerangka memberi bentuk pada tubuh dan melindungi organ-organ penting.


Setiap gerakan yang kita lakukan adalah hasil dari kerja sama tulang dan otot. Otot
merupakan bagian tubuh yang dapat berkontraksi.

Tetapi kerangka itu tidak memiliki sifat seperti itu. Jadi kerangkanya juga dikenal
sebagai lokomotif pasif. Berikut beberapa fungsi rangka yang perlu anda ketahui.

1. Membentuk dan memelihara tubuh

Rangka memberi bentuk pada tubuh dan meluruskan tubuh. Posisi


tinggi dan rendah tergantung pada frame. Susunan tulang tengkorak dan tulang
bagian depan memberikan fungsi pembentuk tubuh manusia. Manusia
memiliki bentuk khusus, yaitu karena adanya rangka yang menyusun tubuh
dari dalam (skeleton inside).

2. Tempat Pembentukan Kantung Telur

Kantung telur merupakan tempat penyimpanan lemak. Lemak sebagai


sumber energi cadangan pada manusia terdapat pada rangka manusia. Dengan
demikian, secara tidak langsung bertindak sebagai tempat penyimpanan energi
di dalam tubuh

3. Penyimpanan mineral

Sekitar 62% matriks tulang terdiri dari garam anorganik, terutama


kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Dan sekitar 99% kalsium dalam tubuh
ada di tulang. Kerangka tubuh, yang dibentuk oleh tulang-tulang ini, adalah
tempat penyimpanan kalsium dan fosfor. Kalsium bekerja sebagai kontraksi
otot dan pembekuan darah. Fosfor terlibat dalam pembentukan ATP. Sebagai

2
fungsi imunologi Fungsi rangka ini adalah untuk menghasilkan sel imun atau
imun di sumsum tulang. Dalam matriks ekstraseluler jaringan ikat yang
membentuk kerangka, mengandung banyak mineral lain, seperti kalsium,
fosfat, dan sulfat.

Dengan cara ini, kerangka menjadi gudang mineral ini ketika


konsentrasi tinggi di dalam tubuh, dan sebaliknya, kerangka menjadi sumber
untuk mendapatkan mineral ini melalui dekomposisi.

4. Sebagai tempat perlekatan otot

Fungsi rangka manusia selanjutnya adalah sebagai tempat perlekatan


otot. Tulang dan otot merupakan dua bagian tubuh yang tidak dapat
dipisahkan. Tulang dan otot bekerja sama untuk memfasilitasi gerakan
manusia, seperti menggerakkan lengan, kaki, leher, dll. Tanpa otot, kerangka
tidak dapat bergerak dan tubuh menjadi kaku.

5. Sebagai Pelindung Organ-organ

Organ Rangka tubuh manusia, yang merupakan susunan tulang, adalah


bagian tubuh yang paling keras. Oleh karena itu, fungsi rangka juga dapat
melindungi organ dalam tubuh manusia.

Rangka ini melindungi organ tubuh yang lembut dan penting. Sama
seperti kerangka di dada melindungi paru-paru dan jantung, kerangka di
kepala melindungi otak, bola mata, hidung, dan saluran pernapasan bagian
atas. Tulang pinggul melindungi organ dalam dari organ pencernaan dan
reproduksi. Sistem rangka terdiri dari jaringan ikat, yang terutama keras
karena pengendapan senyawa kalsium, yang mendukung fungsi tulang sebagai
pelindung organ vital, seperti otak, saraf dan jantung

6. Tempat produksi sel darah merah

Komponen sel darah merah berasal dari rangka tubuh. Fungsi tulang
ini menyediakan tempat untuk pembentukan darah merah dan putih. biasanya
kerangka, yang dapat menjadi tempat pembentukan sel-sel darah di tuberkel
dan tulang paha. Di beberapa bagian sistem rangka, khususnya sumsum merah
atau rongga tulang keras, menjadi tempat pembentukan sel darah merah yang
tidak memiliki nukleus dan akan selalu diregenerasi kemudian setiap 120 hari
atau sekitar setiap 4 bulan.

C. Struktur dan jenis tulang

Tulang merupakan komponen utama kerangka manusia. Sebagai bagian dari


rangka, tulang memiliki beberapa lapisan berturut-turut dari luar ke dalam, yaitu
periosteum, tulang kompak, tulang cancellous, endosteum dan sumsum. Periosteum
adalah lapisan luar tulang keras, yang terdiri dari jaringan ikat.
3
Tulang kompak adalah lapisan dengan struktur padat, harus sedikit berlubang
dan kuat. Tulang cancellous adalah lapisan yang berongga dan mengandung inti
merah. Endosteum adalah lapisan yang terdiri dari jaringan areolar vaskular yang
melapisi sumsum tulang. Sumsum tulang merupakan bagian terdalam dari tulang
yang berbentuk seperti jeli dan berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah.

 Pembagian Tulang Menurut Bentuknya


1. Tulang panjang

Jenis tulang menurut bentuknya, yang pertama adalah tulang panjang.


Tulang panjang memiliki rongga dan bertanggung jawab untuk mendukung
kerangka tubuh manusia. Contoh tulang panjang termasuk tulang paha
(femur), tibia (tulang kering), tulang kaki (femur) dan metatarsal (kaki), jari
(phalanx), dan tulang yang membentuk humerus, humerus, hasta , dan radius.

2. Tulang sesamoid

Jenis tulang selanjutnya dari segi bentuknya adalah tulang sesamoid.


Tulang sesamoid adalah tulang yang tertanam dalam tendon atau jaringan ikat
yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Tulang bulat kecil ini
biasanya terletak di tendon tangan, lutut, atau kaki. Tulang sesamoid
melindungi tendon dari tekanan pada sendi dan meningkatkan efisiensi sendi.
Contoh tulang ini adalah tempurung lutut (patella). Tulang bulat kecil ini
biasanya terletak di tendon tangan, lutut, atau kaki.

3. Tulang pipih

Jenis tulang berdasarkan bentuknya, selanjutnya adalah tulang pipih.


Tulang ini sangat tipis , tetapi juga bervariasi dalam ukuran dan bentuk.
Tulang ini berfungsi sebagai pelindung dan perluasan permukaan tempat otot
bertambah. Ada area di permukaan tulang ini yang melindungi otot-otot di
dalam tulang. Contoh tulang pipih adalah tulang rusuk, tulang tengkorak,
tulang dada, dan tulang belikat.

4. Tulang pendek

Jenis tulang menurut bentuknya adalah tulang pendek. Tulang pendek


biasanya memiliki panjang yang sama karena lebar dan berbentuk kubus atau
bulat. Fungsi utama tulang ini adalah untuk memungkinkan tubuh bergerak.
Contoh tulang pendek ini adalah tulang yang membentuk pergelangan kaki
(tarsus) dan tulang yang membentuk pergelangan tangan (carpus).

5. Tulang tidak beraturan

Jenis tulang menurut bentuknya, berikut ini adalah tulang yang tidak
beraturan. Tulang tidak beraturan ini memiliki bentuk yang tidak serasi
dengan tulang panjang, pendek atau pipih. Tulang digabungkan dalam
4
kelompok-kelompok menghasilkan kekuatan dan elastisitas di bagian-bagian
yang kemungkinana terbatas bergeraknya. Contoh tulang dalam kategori ini
antara lain tulang punggung (vertebra), tulang sakral, tulang ekor (coccyx),
dan beberapa tulang yang membentuk wajah, seperti tulang sphenoid,
zygomatic, dan ethmoid.

6. Tulang pipa

Umumnya berbentuk silindris dan panjang serta terutama mempunyai


fungsi sebagai penopang, alat pemindah dan alat gerak. Contoh: os radius, os
ulnae, os humerus, os femur, os tibia, os fibula.

 Pembagian Tulang Menurut Jenisnya:


1) Tulang panjang dan padat terdiri dari beberapa bagian
2) Epiphysis: kedua ujung tulang
3) Diaphysis: bagian tengah tulang
4) Metaphysis: sambungan antara Epiphysis dan Diaphysis
5) Tulang rawan (cartilago): rongga memanjang didalam Diaphysisbyang diisi oleh
sumsum tulang kuning.
6) Canallis Medularis
7) Periosteum: selaput yang menyelimuti bagian luar tulang
8) Edosteum: selaput yang membatasi rongga sumsum
 Berdasarkan rongga-rongga yang dikandungnya
1) Tulang Spongiosa : mengandung banyak rongga-rongga yang diisi oleh sumsum
merah yang memproduksi sel-sel darah.
2) Tulang Compacta : mengandung sedikit rongga yang terdapat disepanjang tulang
dan melapis tulang spongiosa. Tulang compacta berfungsi untuk menahan beban.

5
D. Macam-Macam Rangka Manusia

Susunan Rangka

Pembagian Rangka Manusia

Rangka manusia terdiri dari 206 tulang dan dibagi menjadi:

 Axial skeleton (rangka polos=80 tulang) yaitu os costae, os sternum, os cranium, os


vertebrae
 Appendicular skeleton ( rangka tambahan=120 tulang) yaitu extremitas superior,
extremitas inferior, cyngulum superior dan cyngulum inferior.
 Bagian poros (axial)
1. Tulang tengkorak (os cranium
2. Susunan tulang belakang (columne vertebrae)
3. Tulang dada (os sternum)
4. Tulang rusuk (os costae)
 Bagian anggota (appendicular)
1. Tulang-tulang anggota atas (extremitas superior)
2. Tulang-tulang anggota bawah (extremitas inferior)
3. Tulang-tulang gelang bahu dan gelang panggul (cyngulum superior dan cyngulum
inferior)
 Rangka Aksial (Bagian Poros)

Kerangka aksial adalah kerangka yang terletak di poros tubuh. Ada 80 tulang yang
termasuk dalam kerangka aksial, mulai dari tengkorak, tulang telinga, tulang belakang,
tulang dada, hingga tulang rusuk.

Berikut ini penjelasan lebih rinci tentang kerangka aksial:

6
1. Tulang-tulang tengkorak (os cranium).

Tengkorak bertanggung jawab untuk melindungi organ-organ otak dari serangan


atau goncangan. Selain organ otak, tulang ini juga melindungi organ pendengaran
dan penglihatan manusia. Tulang tengkorak dibagi menjadi 22 tulang yang dibagi
menjadi 2 kelompok: tulang tengkorak dan tulang wajah.

 Tulang-tulang pada tengkorak meliputi:


 Tengkorak memiliki fungsi melindungi otak;
 Orbit berfungsi untuk melindungi kedua bola mata;
 Tulang hidung digunakan untuk menopang jaringan hidung;
 Tulang telinga digunakan untuk melindungi bagian dalam telinga;
 Rahang atas menopang deretan gigi atas;
 Mendukung baris bawah gigi secara efektif; dan
 Foramen magnum digunakan untuk menghubungkan tulang tengkorak dengan
tulang belakang.
 Tulang-tulang kepala/ tengkorak (cranium) terdiri dari
1) Tulang tempurung (8 tulang)
2) os frontalis (tulang dahi) = 1 buah
3) os parietalis (tulang ubun-ubun) = 2 buah
4) os temporalis (tulang pelipis) = 2 buah
5) os occipitalis (tulang kepala belakang) = 1 buah
6) os spheinodalis (tulang baji) = 1 buah
7) os ethmoidalis (tulang tapis ) = 1 buah
2. Tulang muka (14 tulang)

 os maxillaris (tulang rahang atas)= 2 buah


1) os nasalis (tulang hidung)= 2 buah
2) os Zygomaticus (tulanng pipi)= 2 buah
3) os lacrimalis (tulang air mata)= 2 buah
4) os palatinus (tulang langit-langit)= 2 buah
5) os concha nasalis inferior= 2 buah
3. Tulang telinga dan fibula

Tulang telinga terdiri dari tiga tulang pendengaran, seperti tulang selangka,
fibula, dan tulang sanggurdi, yang berfungsi menerima dan menyalurkan suara ke
koklea. Tulang hyoid merupakan tulang berbentuk U yang berfungsi sebagai
perekat otot-otot lidah dan mulut.

4. Tulang Belakang

Tulang belakang adalah tulang panjang yang membentang dari leher hingga
tulang ekor. Bentuk tulang ini menyerupai lengkungan dan memungkinkan tubuh
untuk melakukan aktivitas seperti duduk, berdiri, berbaring dan lain-lain.

 Tulang Belakang (columna vertebrae)


7
Susunan tulang belakang terdiri atas serangkai tulang pendek yang disebut
ruas-ruas tulang belakang (vertebrae) dan berjumlah 33 ruas yang terbagi dalam:

1. Tulang leher (vertebrae cervicalis/C1-C7)= 7 ruas


2. Tulang punggung (vertebrae thoracalis/Th1-Th12= 12 ruas
3. Tulang pinggang (vertebrae limbalis/L1-L5)= 5 ruas
4. Tulang kelangkang (vertebrae sacralis)= 5 ruas
5. Tulang ekor (vertebrae caudalis/os coccygis)= 4 ruas
5. Tulang Dada

Fungsi tulang dada adalah untuk menempelkan tulang rusuk sejati ke tulang
rusuk yang membentuk rongga dada. Tulang ini juga berfungsi untuk melindungi
organ vital manusia, seperti jantung dan paru-paru.

 Tulang Dada (os sternum)


Tulang dada adalah tulang pipih yang terletak dibagian tengah depan thorax,
sepintas bentuknya seperti belalang.

 Bagian bagian tulang dada:


1) Bagian atas: manubrium sterni (bagian terlebar)
2) Bawah manubrium: tulang dada (corpus sterni)
3) Ujung paling bawah seperti pedang-pedang: processur xhyphoideus
4) Bagian tengah manubrium: incisura jugularis
5) Dikiri-kana incisura terdapat 2 buah tempat persambungan:
6) Diatas: tempat persambungan dengan os clavicula disebut incisura
clavicularis
7) Dibawah: tempat persambungan dengan costae ke-l disebut costalis ke-
l
 Pada batas antara manubrium sterni terdapat persambungan dengan
costae ke-ll (incisura costalis ke-ll)
 Sisi kiri-kanan corpus sterni ke bawah terdapat tempat
persambungan cistae ke lll-Vll disebut incisura costalis ke ll-Vll
6. Tulang rusuk

Tulang rusuk adalah tulang yang menempel pada bagian belakang tulang
belakang. Tulang-tulang ini memiliki jumlah 12 pasang dan termasuk rusuk
sejajar, rusuk semu dan rusuk mengambang. Fungsi tulang ini adalah untuk
membentuk rongga dada.

 Tulang Rusuk (os costae)


Tulang rusuk pada tubuh manusia ada 12 pasang yaitu:
1) 7 pasang tulang rusuk teratas yang berhubungan dengan os sternum
melalu rawan iga (cartilago costalis) dinamakan costae sejati.
2) Acistae 8,9, dan 10 yang berhubungan dengan costae 7,8, dan 9 disebut
tulang rusuk palsu.
3) Costae ke-11 dan ken-12 dinamakan rusuk melayang
8
 Rangka Apendicular

 Extremitas superior (Anggota atas)


1) Tulang Lengan Atas (os humerus)
2) Tulang pipa yang terbesar dan terpanjang pada anggota atas.
3) Tulang Pengumpil (os radius): Salah satu dari pada dua buah tulang pipa yang ada
pada lengan bawah. Terletak di sebelah lateral lengan bawah yaitu disebelah ibu
jari.
4) Tulang selangka (os clavicula)
5) Tulang belikat (os scapula)
6) Tulang Hasta (os ulna)
7) Tulang-Tulang Tangan (ossa manus)
8) Tulang pergelangan tangan (os carpus)
9) Tulang telapak tangan (os metacarpus)
10) Tulang jari tangan (digitorum manus)
 Extremitas inferior (Anggota bawah)
1) Tulang paha (os femur)
2) Tulang gelang panggul (os pelvis)
3) Tulang sacrum
4) Tulang ekor ( os coccyx)
5) Tulang panggul (os cosxae)
6) Tulang usus (os ilium)
7) Tulang kedudukan (os ischium)
8) Tulang kemaluan (os pubis)
9) Tulang kering (os tibia)
10) Tulang betis (os fibula)
11) Tulang pergelangan kaki (os tarsal)
12) Tulang telapak kaki (os metatarsal)
13) Tulang jari-jari kaki (os digitorium pedis)

E. Cara Kerja Sistem Rangka Manusia

Berikut ini adalah cara kerja sistem rangka manusia beserta penjelasannya :

1. Berkoordinasi dengan sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah berfungsi sebagai organ yang mengangkut


darah, yang ditopang oleh pembuluh darah, ke seluruh bagian tubuh, langsung
dari kepala hingga kaki. Komponen pertama darah adalah sel darah, yaitu sel
darah merah dan putih yang diproduksi oleh sumsum tulang.

Sumsum tulang terletak pada batang berongga di tulang. Daging buah


yang baru awalnya akan berwarna merah, sedangkan sumsum yang lama akan
berwarna kuning. Sumsum tulang mampu membuat sekitar 2,6 juta sel darah
per detik. Nah, jika sumsum berhenti memproduksi sel darah, tentunya kita

9
tidak akan bertahan lama, karena sel darah putih mencapai kekebalan tubuh
terhadap serangan penyakit.

2. Koordinasi dengan sistem otot

Peran utama sistem kerangka manusia, bersama dengan sistem otot,


adalah untuk memberikan gerakan. Sistem kerangka utama terdiri dari tulang
dan massa yang terkalsifikasi mungkin lebih lunak atau disebut tulang rawan,
dan dihubungkan ke otot oleh tendon.

F. Jenis-Jenis Kelaina Pada Tulang

1. Osteoporosis adalah penyakit yang terjadi ketika jaringan tulang baru tidak dapat
mengimbangi kerusakan jaringan tulang lama yang rusak. Hal ini membuat tulang
menjadi lemah dan rapuh. Tulang yang paling sering rusak akibat osteoporosis adalah
tulang belakang, pergelangan tangan, dan sendi pinggul. Penyakit tulang ini lebih
sering terjadi pada orang tua dan wanita. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
kekurangan kalsium, penggunaan kortikosteroid jangka panjang (obat yang
mengandung hormon steroid sintetis), atau ketidakseimbangan hormon.

Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Untuk alasan
ini, penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit diam, karena tidak menunjukkan
gejala. Namun, ketika kerusakan tulang menjadi parah, penderita osteoporosis dapat
mengalami gejala seperti nyeri tulang dan punggung, perubahan postur, tulang rapuh,
dan perawakan pendek. Ini dibagi menjadi dua jenis: osteoporosis primer dan
osteoporosis masa kanak-kanak. Osteoporosis primer, penghentian biologis siklus
menstruasi seiring bertambahnya usia wanita, mempengaruhi wanita pascamenopause
(disebut osteoporosis pascamenopause) dan pria yang tidak diketahui penyebabnya
(disebut osteoporosis senilis).

2. Rakhitis

Rakhitis adalah penyakit malar yang mempengaruhi perkembangan


tulang pada anak. Rakhitis dewasa sekarang dikenal sebagai osteomalacia atau
osteomalacia. Gangguan ini menyebabkan tulang menjadi lunak dan lemah,
meningkatkan risiko kelainan bentuk dan patah tulang. Penyebab utama
rakhitis dan osteomalasia adalah kekurangan vitamin D, yang memainkan
peran penting dalam penyerapan kalsium, zat yang membangun struktur
tulang. Namun, rakhitis juga bisa diwariskan. Kondisi ini dapat menimbulkan
gejala nyeri, nyeri otot, kesemutan, dan nyeri tulang, terutama setelah banyak
melakukan aktivitas fisik. Tanda dan gejala yang mungkin terjadi jika anak
Anda menderita rakhitis antara lain:

a. Nyeri pada tulang belakang, tulang kaki, panggul


b. Kelainan tulang. B. Kaki bengkok, lutut terbentur, kaki tertekuk, atau
skoliosis
10
c. Perawakan pendek karena pertumbuhan perawakan yang lambat.
d. Fraktur minor karena tulang rapuh
e. Abnormalitas gigi B. Pertumbuhan gigi lambat dan karies.
Dalam beberapa kasus, anak-anak dengan rakhitis juga menderita
hipokalsemia (kekurangan kalsium dalam darah). Kondisi ini memperburuk
gejala rakhitis, menyebabkan kejang otot dan kesemutan di kaki.

3. Osteomielitis (infeksi tulang)

Osteomielitis adalah peradangan tulang yang biasanya disebabkan oleh


mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh melalui luka atau menginfeksi
darah. Gangguan tulang ini umumnya terjadi pada orang dengan luka terbuka
atau patah tulang, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, atau orang
yang menggunakan prostesis tulang atau sendi. Osteomielitis dapat
menimbulkan gejala berupa nyeri dan pembengkakan pada tulang, daerah
sekitar tulang yang meradang terasa hangat saat disentuh, demam, dan rasa
lemah. Gangguan pada anak ini sering ditandai dengan demam, malaise, dan
nyeri pada daerah yang terkena.
Osteomielitis dibagi menjadi dua jenis berdasarkan proses infeksinya,
yaitu osteomielitis hematogen dan osteomielitis eksogen. Pada osteomielitis
hemoragik, infeksi tulang terjadi karena infeksi dari bagian tubuh lain
menyebar melalui darah. Pasien dengan jenis osteomielitis ini sering
mengalami demam, menggigil, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran
kemih, dan infeksi telinga atau kulit. Infeksi tulang pada osteomielitis eksogen
disebabkan oleh serangan mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan jamur
yang masuk ke dalam tubuh melalui luka. Jenis osteomielitis ini ditandai
dengan rasa sakit dan peradangan di daerah yang terkena, demam, dan
pembesaran kelenjar getah bening. Contoh osteomielitis eksogen adalah
osteomielitis yang disebabkan oleh luka tusuk pada kaki, 90% kasus
disebabkan oleh serangan bakteri Pseudomonas aeruginosa di dalam tubuh.
Jika tidak diobati dengan benar, osteomielitis dapat menyebabkan infeksi
serius dan kematian jaringan tulang. Osteomielitis pada anak jika tidak
ditangani dengan baik dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang dan
memperpendek tubuh anak.
4. Tumor tulang

Tumor tulang adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sel-sel tulang
tumbuh secara tidak normal. Sel-sel ini kemudian membentuk massa jaringan
yang disebut tumor. Tumor tulang biasanya jinak, tetapi dapat merusak
jaringan tulang sehat di sekitarnya dan melemahkannya. Hal ini membuat
tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Meski penyebab pastinya masih
belum diketahui, beberapa faktor diduga menjadi pemicu berkembangnya
tumor tulang, yaitu kelainan genetik (diwariskan), kerusakan tulang, dan
paparan tumor tulang, paparan radiasi yang intens, misalnya dari terapi radiasi.
Pertumbuhan tumor tulang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tumor
11
jinak (non-kanker) dan tumor ganas (kanker). Gejala gangguan ini harus
dikenali sejak dini agar bisa ditangani dengan cepat dan tanpa membahayakan
bagian tubuh lainnya. Tanpa pengobatan yang tepat, tumor tulang ganas dapat
menyebabkan masalah serius dan bahkan kematian. Salah satu keluhan pasien
yang paling umum adalah rasa sakit yang terus-menerus di daerah tempat
tumbuhnya tumor tulang.

5. Skoliosis

Skoliosis adalah kondisi yang terjadi ketika tulang belakang


melengkung, seperti huruf C atau S. Gangguan ini paling sering terjadi pada
anak-anak sebelum pubertas, yaitu sekitar usia 10 hingga 15 tahun. Skoliosis
biasanya ringan, tetapi dapat memburuk seiring bertambahnya usia, terutama
pada wanita. Namun, gangguan ini dapat menyebabkan kelemahan jantung,
paru-paru, atau kaki jika pasien mengalami skoliosis parah.

G. Menjaga Kesehatan Tulang

Setelah memahami macam-macam tulang dalam struktur tubuh manusia,


sebaiknya kita mengetahui cara menjaga kesehatan tulang. Tulang memiliki fungsi
yang sangat penting bagi manusia. Itulah mengapa menjaga kesehatan tulang sangat
penting bagi kami di Grameds. Selain makan makanan bergizi dan kaya kalsium,
berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan
tulang:

1. Makan cukup makanan kaya kalsium dan vitamin D


2. Berolahraga secara teratur
3. Berjemur di pagi hari. Sinar matahari pagi sangat baik untuk mempromosikan
pembentukan vitamin D, dimana vitamin ini sangat penting untuk
penyerapan kalsium dan makanan.
4. Makan banyak sayuran. Sayuran adalah salah satu makanan terbaik untuk
meningkatkan kepadatan mineral tulang. Memenuhi kebutuhan asupan hijau
dan kuning membantu meningkatkan mineralisasi tulang pada anak dan
menjaga massa tulang pada orang dewasa.
5. Latihan Kekuatan dan Latihan Kekuatan Reguler. Jenis latihan ini sangat
mendorong pembentukan tulang baru dan dapat mencegah pengeroposan
tulang. Selain itu, jelas dari sebuah penelitian terhadap pria dan wanita yang
telah mencapai usia lanjut. Latihan menahan beban dapat meningkatkan
kepadatan mineral tulang dan mengurangi peradangan tulang. Jenis olahraga
ini dapat membantu melindungi tulang dari pengeroposan tulang, termasuk
pada penderita osteoporosis, osteopenia, dan kanker payudara.
6. Pertahankan berat badan. Hal ini sangat penting karena orang yang
kekurangan berat badan berisiko mengalami osteopenia dan osteoporosis.
Berat badan yang rendah merupakan faktor utama yang menyebabkan
rendahnya kepadatan tulang dan pengeroposan tulang. Biasanya terjadi pada
12
wanita yang telah mengalami menopause sebagai akibat dari penurunan
hormon estrogen.

H. Istilah-Istilah Tulang

a. Sembulan-sembulan atau benjolan-benjolan

Nama Latin Artinya


tuberosita tonjolan kasar
tuberculim tonjolan kecil
trochanter tonjolan besar
condylus bonggol besar
epicondylus tonjolan kecil diatas bonggol
Linea garis
Crista sisir
Spina taju
processus taju duri
Cornu tanduk
Ramus cabang
Labium bibir
Caput kepala
capitulum kepala kecil

b. Lekukan-lekukan

Nama Latin Artinya


Fovea lekukan dangkal
Fossa lekukan agak dalam
Cavum ruang, rongga
Sulcus alur
Incisura irisan

c. Lubang-lubang

Nama Latin Artinya


Foramen lubang
Fissure alur sempit
Canal Saluran

13
d. Istilah yang menunjukan tempat dan arah

Nama Latin Artinya


Superior Atas
Inferior Bawah
Supra Atas
Infra Bawah
Cranial kearah atas
Caudal kearah bawah
Anterior Depan
posterior Belakang
Ventral Depan
Dorsal Belakang
Dexter Kanan
Sinister Kiri
Distal jauh dari pusat
Proximal dekat dengan pusa
Medial Tengah

14
SOAL

Essay

1. Menurut anda apakah tulang merupakan komponen hidup dalam tubuh kita? Jelaskan!

2. Apakah perbedaan tulang radius dan tulang ulna?

3.

a.
b. Lengkapai gambar disamping beserta fungsinya?

4.

Pada gambar disamping merupakan rusuk melayang. Jelaskan mengapa disebut


rusuk rusuk melayang?
5. Mengapa osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa dan orang tua?

15
Kunci jawaban

1. Ya, tulang merupakan komponen hidup dalam tubuh manusia. Hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut: Tulang dapat tumbuh (bertambah besar dan panjang)
Tulang dapat berkembang (mengalami osifikasi) Tulang memerlukan makanan
(nutrisi) karna itu tulang merupakan komponen hidup dalam tubuh manusia.
2. Perbedaan Tulang Radius dan Tulang Ulna
 Berdasarkan letaknya
Tulang pengumpil berada di bagian lateral dari tulang hasta. Sedangkan tulang
hasta ada di bagian sisi medial pada bagian lengan bawah.
 Bentuk dan luasnya
Tulang pengumpil memiliki bentuk seperti pipa dan juga memanjang dan saling
terhubung. Tulang tersebut juga membentang dari siku sampai ibu jari. Dari segi
luasnya, tulang pengumpil terlihat lebar pada bagian atas dan semakin mengecil
atau menyempit saat ke bawah.
Tulang hasta juga memiliki bentuk pipa. Akan tetapi, yang membedakan adalah
panjangnya. Mulai dari siku hingga jari kelingking. Bisa dikatakan, panjangnya
segaris dengan tulang kelingking. Untuk luasnya pun kebalikan dari tulang
pengumpil. Mulai dari kecil dari bagian atas, lalu ke bagian bawah semakin
melebar.
 Fungsinya
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa fungsi tulang pengumpil lebih
fokus untuk melekatkan otot lengan sebagai penggerak tangan. Sedangkan tulang
Hasta lebih banyak untuk gerakan memutar pada lengan.
Setelah mengetahui perbedaan tulang hasta dan tulang pengumpil berdasarkan
letaknya, mari kita cari tahu apa itu tulang hasta dan tulang pengumpil serta
fungsi-fungsinya berikut ini.

3.
Fungsinya
o Os Frontal (melindungi otak, sekaligus menopang struktur kepala,
termasuk rongga hidung dan mata)
16
o Os Parietal (mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri,
suhu, dan juga mengendalikan orientasi spasial atau pemahaman tentang
ukuran, bentuk, dan arah)
o Os Osipital (melindungi bagian di otak yang memproses penglihatan)
o Os Spenoid (sebagai dasar bagi tulang tengkorak)
o Os Temporal (sebagai dasar bagi tulang tengkorak)
o Os Mandible (menahan kumpulan gigi bawah.)
o Os Maxilla (menyokong gigi-gigi yang berada dibagian atas mulut)
o Os Zygomatic (membentuk struktur pipi di wajah)
o Os Nassal (mengikat tulang rawan yang membentuk kontur hidung)
4. Karena Tulang rusuk yang bagian belakangnya melekat pada tulang belakang dan
depannya tidak melekat pada apapun.
Penyakit tulang ini lebih sering terjadi pada orang tua dan wanita. Karena disebabkan oleh
kekurangan kalsium, penggunaan kortikosteroid jangka panjang (obat yang mengandung
hormon steroid sintetis), atau ketidakseimbanga

17
BAB 2

SISTEM SARAF

A. Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf berasal dari "saraf", yang berarti bundel, silinder serat yang
keluar dari otak dan central cord, dan bercabang-cabang untuk menginervasi setiap
bagian tubuh makhluk hidup.
Sistem saraf juga adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan
mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan Anda untuk
melakukan berbagai kegiatan, seperti berjalan, berbicara, menelan, bernapas, serta
semua aktivitas mental, termasuk berpikir, belajar, dan mengingat. Ini juga membantu
Anda mengontrol bagaimana tubuh bereaksi dalam keadaan darurat.
Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-
organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf yang
menghubungkan organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh. Sistem ini bekerja
dengan mengambil informasi melalui bagian tubuh atau indera tertentu, memproses
informasi tersebut, serta memicu reaksi, seperti membuat otot Anda bergerak,
merasakan sakit, atau bernapas.
Sistem saraf merupakan sistem organ yang terdiri atas serabut saraf yang
tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial yang bertujuan untuk
persepsi sensoris indrawi, dan mengatur aktivitas motorik volunter dan involunter di
dalam organ atau jaringan tubuh manusia, dan homeostasis berbagai proses fisiologis
dalam tubuh manusia. Sistem saraf juga dapat diartikan suatu jaringan paling rumit
dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung
satu sama lain dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan
kerja utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel glia. Pada
hewan jenis Vertebra , secara umum dibagi menjadi dua yaitu :
1) sistem saraf pusat (SSP)
Sistem saraf pusat (SSP) adalah bagian terbesar, dan termasuk otak dan
sumsum tulang belakang. Kavitas tulang belakang mengandung sumsum tulang
belakang, sementara kepala mengandung otak. SSP tertutup dan dilindungi
oleh meninges, sebuah sistem membran 3 lapis, termasuk lapisan luar berkulit
yang kuat, yang disebut dura mater. Otak juga dilindungi oleh tengkorak, dan
sumsum tulang belakang oleh vertebra (tulang belakang).
2) sistem saraf tepi (SST)
Sistem saraf tepi (SST) adalah terminologi/istilah kolektif untuk struktur
sistem saraf yang tidak berada di dalam SSP. Kebanyakan mayoritas bundel akson
disebut saraf yang dipertimbangkan masuk ke dalam SST, bahkan ketika badan sel
dari neuron berada di dalam otak atau spinal cord. SST dibagi menjadi
18
bagian somatik dan viseral. Bagian somatik terdiri dari saraf yang menginervasi
kulit, sendi, dan otot. Badan sel neuron sensorik somatik berada di 'dorsal root
ganglion sumsum tulang belakang. Bagian viseral, juga dikenal sebagai sistem
saraf otonom, mengandung neuron yang menginervasi organ dalam, pembuluh
darah, dan kelenjar. Sistem saraf otonom sendiri terdiri dari 2 bagian sistem saraf
simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Beberapa penulis juga memasukkan
neuron sensorik yang badan selnya ada di perifer (untuk indra seperti
pendengaran) sebagai bagan dari SST; namun yang lain mengabaikannya.
SST terdiri dari saraf tepi, yang merupakan bagian serat panjang yang
menghubungkan SSP ke setiap bagian dari tubuh manusia. SST meliputi saraf
motorik, yang memediasi pergerakan-pergerakan volunter (disadari), sistem saraf
otonom, meliputi sistem saraf simpatis, sistem saraf parasimpatis, dan fungsi
regulasi (pengaturan) involunter (tanpa disadari) dan sistem saraf
enterik (pencernaan), sebuah bagian yang semi-bebas dari sistem saraf yang
fungsinya adalah untuk mengontrol sistem pencernaan.
Pada tingkatan seluler, sistem saraf di artikan dengan keberadaan jenis sel
khusus, yang disebut neuron. Neuron memiliki struktur khusus yang mengizinkan
untuk mengirim sinyal secara cepat dan presisi ke sel lain di dalam tubuh manusia.
Neuron akan mengirimkan sinyal dalam bentuk gelombang elektrokimia yang
kemudian berjalan sepanjang serabut tipis yang disebut akson, akson akan
menyebabkan bahan kimia yang disebut neurotransmitter dilepaskan di pertautan
yang dinamakan sinaps. Sebuah sel yang sudah menerima sinyal sinaptik dari
neuron dapat tereksitasi, terhambat, atau termodulasi. Hubungan antara neuron itu
kemudian akan membentuk sirkuit neural yang nantinya akan membuat persepsi
organisme dari dunia dan menentukan tingkah laku yang akan dilakukan.
Bersamaan dengan neuron, sistem saraf mengangung sel khusus lain yang
dinamakan sel glia (atau sederhananya glia), yang menyediakan dukungan
struktural dan metabolik.

B. Struktur Saraf

Pada sistem saraf terbagi menjadi dua struktur atau susunan, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang, sedangkan saraf tepi terdiri dari saraf yang menghubungkan saraf pusat ke
seluruh tubuh Anda. Adapun saraf tepi terbagi ke dalam dua susunan besar, yaitu
saraf somatik dan otonom. sistem saraf memiliki struktur umum yang berasal awal
periode Kambrium, lebih dari 500 juta tahun yang lalu.

C. Anatomi Sistem Bagian Saraf

1. Otak

19
Otak merupakan mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh. Seperti
yang disebutkan di atas, organ ini merupakan bagian dalam sistem saraf pusat
manusia. Jika saraf pusat merupakan pusat kontrol tubuh, maka otak adalah
markas besarnya.

Pada Otak terbagi ke dalam beberapa bagian dengan fungsinya masing-


masing. Secara umum nya, bagian otak terdiri dari otak besar, otak kecil, batang
otak, serta bagian-bagian otak lainnya. Bagian-bagian ini dilindungi oleh
tengkorak dan selaput otak (meninges) dan dikelilingi oleh cairan serebrospinal
untuk menghindari terjadinya cedera otak.

2. Sumsum tulang belakang

Sama dengan otak, sumsum tulang belakang juga merupakan bagian dari susunan
saraf pusat. Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak melalui batang
otak dan kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang.

Saraf tulang belakang berperan dalam aktivitas sehari-hari dengan mengirimkan


sinyal dari otak ke bagian lain dari tubuh dan memerintahkan otot untuk bergerak.
Selain itu, sumsum tulang belakang juga menerima masukan sensorik dari tubuh,
memprosesnya, dan mengirimkan informasi tersebut ke otak.

3. Sel saraf atau neuron

bagian tang tak kalah penting dari anatomi sistem saraf adalah sel saraf itu
sendiri atau disebut neuron. Fungsi sel saraf atau neuron adalah menghantarkan
implus saraf.

Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu neuron sensorik
yang membawa pesan ke saraf pusat, neuron motorik yang membawa pesan dari
saraf pusat, serta interneuron yang menghantarkan pesan di antara neuron sensorik
dan motorik di saraf pusat.

Setiap neuron atau sel saraf tersebut terdiri dari tiga bagian atau struktur dasar.
Anatomi neuron tersebut, yaitu:

 Badan sel, yang memiliki inti.


 Dendrit, yang berbentuk seperti cabang dan berfungsi menerima situmulus
dan membawa impuls ke badan sel.
 Akson, yaitu bagian dari sel saraf yang membawa impuls keluar dari badan
sel. Akson umumnya dikelilingi oleh mielin, yaitu lapisan padat berlemak
yang melindungi saraf dan membantu pesan untuk keluar. Pada saraf tepi,
mielin ini diproduksi oleh sel Schwann.

20
 Sel-sel saraf ini dapat ditemukan di seluruh tubuh dan berkomunikasi satu
sama lain untuk menghasilkan respons dan tindakan fisik. Dilansir dari
National Institues of Health, diperkirakan terdapat sekitar 100 miliar
neuron di otak. Sel saraf ini termasuk dengan 12 pasang saraf kranial, 31
pasang saraf tulang belakang, dan di bagian lainnya.

D. Fungsi Sistem Saraf

Secara umum, sistem saraf pada manusia memiliki beberapa fungsi. Fungsi
tersebut adalah:
 Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh (fungsi sensorik).
 Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang.
 Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang (fungsi integrasi).
 Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat merespon
dengan tepat (fungsi motorik).
Pada manusia, kecanggihan sistem saraf membuatnya mungkin untuk
memiliki bahasa, konsep representasi abstrak, transmisi budaya, dan banyak fitur
sosial yang tidak mungkin ada tanpa otak manusia.

4. Neuron dan sinaps

Kebanyakan neuron mengirimkan sinyal melalui akson, walaupun


beberapa jenis mampu melakukan komunikasi dendrit ke dendrit. (faktanya,
jenis-jenis neuron disebut sel amakrin tidak memiliki akson, dan
berkomunikasi hanya melalui dendrit mereka.) Sinyal neural berpropagasi
sepanjang sebuah akson dalam bentuk gelombang elektrokimia yang

21
disebut potensial aksi, yang menghasilkan sinyal sel ke sel di tempat terminal
akson membentuk kontak sinaptik dengan sel lain.
Sinaps dapat berupa elektrik atau kimia. Sinaps elektrik membuat
hubungan elektrik langsung di antara neuron-neuron, tetapi sinaps kimia lebih
umum, dan lebih beragam dalam fungsi. Di sebuah sinaps kimia, sel
mengirimkan sinyal yang disebut presinaptik, dan sel yang menerima sinyal
disebut postsinaptik. Baik presinaptik dan postsinaptik penuh dengan mesin
molekular yang membawa proses sinyal. Daerah presinaptik mengandung
sejumlah besar vessel bulat yang sangat kecil yang disebut vesikel sinaptik,
dipenuhi oleh bahan-bahan kimia neurotransmitter. Ketika terminal
presinaptik terstimulasi secara elektrik, sebuah susunan molekul yang melekat
pada membran teraktivasi, dan menyebabkan isi dari vesikel dilepaskan ke
dalam celah sempit di antara membran presinaptik dan postsinaptik, yang
disebut celah sinaptik (synaptic cleft). Neurotransmitter kemudian berikatan
dengan reseptor yang melekat pada membran postsinaptik, menyebabkan
neurotransmiter masuk ke dalam status teraktivasi. Tergantung pada tipe
reseptor, efek yang dihasilkan pada sel postsinaptik mungkin eksitasi,
penghambatan, atau modulasi dalam berbagai cara yang lebih rumit.
Contohnya, pelepasan neurotransmitter asetilkolin pada kontak sinaptik di
antara neuron motorik dan sebuah sel otot menginduksi kontraksi cepat dari
sel otot. Seluruh proses transmisi sinaptik memerlukan hanya sebuah fraksi
dari sebuah milidetik, walaupun efek pada sel postsinaptik mungkin
berlangsung lebih lama (bahkan tidak terbatas, dalam kasus ketika sinyal
sipatik mengarah pada informasi sebuah jejak ingatan).
Masing-masing struktur sistem saraf, yaitu saraf pusat dan tepi,
menjalankan fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.
1) Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
memiliki fungsi untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua
bagian tubuh, kemudian mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut
untuk menghasilkan respons tubuh.
Informasi atau rangsangan ini termasuk yang berkaitan dengan
gerakan, seperti bicara atau berjalan, atau gerakan tak sadar, seperti
berkedip dan bernapas. Ini juga termasuk bentuk informasi lainnya, seperti
pikiran, persepsi, dan emosi manusia.
2) Sistem saraf tepi
Secara garis besar, fungsi saraf tepi adalah menghubungkan respon
sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh Anda. Saraf
ini meluas dari saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai jalur penerimaan
dan pengiriman rangsangan dari dan ke otak.

22
Masing-masing susunan saraf tepi, yaitu somatik dan otonom,
memiliki fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi
dari bagian-bagian sistem saraf tepi:
 Sistem saraf somatik
Sistem saraf somatik bekerja dengan mengontrol semua hal yang
Anda sadari dan secara sadar memengaruhi respon tubuh, seperti
menggerakkan lengan, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Fungsi saraf
ini menyampaikan informasi sensorik dari kulit, organ indera, atau
otot ke sistem saraf pusat. Selain itu, saraf somatik juga membawa
respons keluar dari otak untuk menghasilkan respon berupa
gerakan.
Sebagai contoha, saat menyentuh termos panas, saraf sensorik
membawa informasi ke otak bahwa ini adalah sensasi panas.
Setelah itu, saraf motorik membawa informasi dari otak ke tangan
untuk segera menghindar dengan menggerakkan, melepas, atau
menarik tangan dari termos panas tersebut. Keseluruhan proses ini
terjadi kurang lebih dalam waktu satu detik.
 Sistem saraf otonom
Sebaliknya, sistem saraf otonom mengontrol aktivitas yang
Anda lakukan secara tak sadar atau tanpa perlu memikirkannya.
Sistem ini terus menerus aktif untuk mengatur berbagai aktivitas,
seperti bernapas, detak jantung, dan proses metabolisme tubuh.
Ada dua bagian dari saraf ini:
o Sistem simpatik
Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada
ancaman pada diri Anda. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk
mengeluarkan energi dan menghadapi potensi ancaman di lingkungan.
Misalnya, ketika Anda sedang cemas atau takut, saraf simpatik akan
memicu respons dengan mempercepat detak jantung, meningkatkan laju
pernapasan, meningkatkan aliran darah ke otot, mengaktifkan kelenjar
produksi keringat, dan melebarkan pupil mata. Ini dapat membuat tubuh
merespons dengan cepat dalam situasi gawat darurat.
o Sistem parasimpatik
Sistem ini gunanya menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu
yang mengancam diri Anda. Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan
memperlambat detak jantung, memperlambat pernapasan, mengurangi aliran
darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata. Ini memungkinkan kita untuk
mengembalikan tubuh ke kondisi normal.

23
F. Patologi Sistem Saraf

Sistem saraf Pusat (SSP) dilindungi oleh sawar (barrier) fisik dan kimia. Secara
fisik, otak dan sumsum tulang belakang dikelilingi oleh membran meningeal yang
kuat, dan dibungkus oleh tulang tengkorak dan vertebra (tulang belakang), yang
membentuk perlindungan fisik yang kuat. Secara kimia, otak dan sumsum tulang
belakang terisolasi oleh yang disebut sawar darah-otak (''Blood-brain barrier''), yang
mencegah kebanyakan jenis bahan kimia berpindah dari aliran darah kedalam bagian
dalam SSP. Perlindungan ini membuat SSP kurang rentan bila dibandingkan dengan
SST; namun, di sisi lain, kerusakan pada SSP cenderung lebih serius dampaknya.
Walaupun saraf cenderung berada di bawah kulit kecuali di beberapa tempat,
seperti saraf ulnar dekat dengan persambungan sendi siku, saraf-saraf ini cenderung
terpapar kerusakan fisik, yang dapat menyebabkan rasa sakit, kehilangan sensasi rasa,
atau kehilangan kontrol otot. Kerusakan pada saraf juga dapat disebabkan oleh
pembengkakan atau memar di tempa saraf lewat di antara kanal tulang yang ketat,
seperti terjadi pada sindrom lorong karpal. Jika sebuah saraf benar-benar terpotong,
saraf akan beregenerasi, tetapi untuk saraf yang panjang, proses ini mungkin akan
memakan waktu berbulan-bulan untuk selesai. Sebagai tambahan pada kerusakan
fisik neuropati periferal dapat disebabkan oleh masalah medis lain, termasuk kondisi
genetik, kondisi metabolik seperti diabetes, kondisi peradangan seperti sindrom
Guillain–Barré, defisiensi vitamin, penyakit infeksi seperti kusta atau herpes zoster,
atau keracunan oleh racun seperti logam berat. Banyak kasus tidak memiliki penyebab
yang dapat teridentifikasi, dan disebut idiopatik. Saraf juga dapat kehilangan
fungsinya untuk sementara waktu, mengakibatkan ketiadaan rasa — penyebab umum
meliputi tekanan mekanis, penurunan suhu, atau interaksi kimia dengan obat
seperti lidokain.
Kerusakan fisik pada sumsum tulang belakang mungkin berakibat pada
kehilangan sensasi atau pergerakan. Jika sebuah kecelakaan pada tulang punggung
menghasilkan sesuatu yang tidak parah dari pembengkakan, gejala hanya sementara,
tetapi apabila serabut saraf di tulang belakang hancur, kehilangan fungsi biasanya
menetap. Percobaan telah menunjukkan bahwa serabut saraf tulang belakang biasanya
mencoba untuk tumbuh kembali dengan cara yang sama seperti serabut saraf, teapi
dalam sumsum tulang belakang, kerusakan jaringan biasanya menghasilkan jaringan
parut yang tidak dapat dipenetrasi oleh saraf yang tumbuh kembali.

E. Penyakit Sistem Saraf

Ada beberapa gangguan atau penyakit yang mungkin terjadi hingga


mengganggu fungsi vital dari sistem saraf pada manusia. Berikut adalah macam-
macam penyakit saraf tersebut:
 Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang menyerang sel-sel otak dan
neurotransmitter (bahan kimia yang membawa pesan di antara sel-sel otak).
24
Penyakit ini memengaruhi fungsi otak, memengaruhi ingatan Anda, dan cara
Anda berperilaku.
 Parkinson
Penyakit Parkinson adalah gangguan yang terjadi ketika sel-sel saraf tidak
menghasilkan cukup dopamin, yaitu bahan kimia yang sangat penting untuk
kelancaran kontrol otot dan gerakan.
 Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit kronis yang memengaruhi saraf pusat.
Kondisi ini ditandai dengan adanya kerusakan pada selubung pelindung (mielin)
yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
 Bell’s palsy
Bell’s palsy adalah kondisi lemah atau lumpuh tiba-tiba pada satu sisi wajah.
Ini disebabkan karena adanya saraf di wajah Anda yang meradang. Biasanya
kondisi ini hanya sementara dan bisa pulih dalam jangka waktu tertentu.
 Epilepsi
Epilepsi adalah kondisi yang ditandai dengan kejang yang berulang atau
kambuhan. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya gangguan aktivitas listrik di
otak.
 Meningitis
Meningitis merupakan salah satu penyakit infeksi saraf yang menyebabkan
selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meninges) mengalami
radang. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri.
 Ensefalitis
Ensefalitis merupakan penyakit infeksi yang ditandai dengan munculnya
peradangan pada jaringan otak. Sama seperti meningitis, penyakit ini juga
disebabkan oleh infeksi virus.
 Tumor otak
Tumor otak adalah gumpalan sel abnormal yang tumbuh di otak. Gumpalan
ini bisa jinak, tetapi bisa juga ganas atau kanker otak. Kondisi ini bisa merusak
otak Anda dan tidak dapat menjalankan fungsi normalnya.
 Cedera otak dan tulang belakang
cedera otak adalah cedera terkait otak yang memengaruhi seseorang secara
fisik, emosional, dan sikap. Ada dua bentuk cedera yang mungkin terjadi, yaitu
cedera traumatik dan nontraumatik. Adapun stroke merupakan salah satu bentuk
cedera nontraumatik yang mungkin terjadi.

25
Serupa dengan cedera otak, cedera tulang belakang adalah kerusakan pada
sumsum tulang belakang hingga menyebabkan hilangnya fungsi, perasaan, dan
mobilitas tubuh. Cedera ini paling sering disebabkan oleh trauma.

F. Ciri-ciri atau gejala penyakit saraf

Kerusakan saraf akibat gangguan atau penyakit tertentu menyebabkan bekas


luka atau lesi di sistem saraf Anda. Ini berarti neuron Anda sudah tidak dapat lagi
mengirim sinyal ke seluruh tubuh Anda dengan benar. Adapun kondisi ini dapat
menimbulkan berbagai gejala atau ciri-ciri, yaitu:
 Sakit kepala.
 Penglihatan buram.
 Kelelahan.
 Mati rasa atau kesemutan.
 Bagian tubuh tertentu bergetar atau tremor.
 Hilang ingatan.
 Kehilangan koordinasi tubuh.
 Hilang kekuatan atau melemahnya otot (atrofi otot) .
 Masalah emosional.
 Perubahan perilaku.
 Kejang.

26
SOAL
Essay

1. Mengapa sistem saraf diartikan sebagai suatu jaringan paling rumit?


2. Apakah perbedaan dari sistem saraf pusat dan saraf tepi serta apakah fungsi dari
kedua saraf tersebut bagi organ tubuh?

.
3. Dari gambar disamping yang merupakan sel yang panjang, tipis dan membawa
implus elektrikal menjauh dari sel tubuh neuron/soma adalah? Dan apa fungsi dari
pernyataan yang disebutkan?
4. Multiple Sclarosis merupakan penyakit kronis yang mempengaruhi saraf pusat. Apa
yang menyebabkan penyakit tersebut mempengaruhi saraf pusat?
5. Gambarlah saraf-saraf beserta fungsinya

27
Kunci Jawaban

1. Karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung satu sama lain dan
vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan kerja utama dalam
sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel glia.
2. Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, memiliki
fungsi untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian tubuh, kemudian
mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut untuk menghasilkan respons tubuh.
Sedangkan saraf tepi yaitu saraf yang meluas dari saraf pusat ke area terluar tubuh
sebagai jalur penerimaan dan pengiriman rangsangan dari dan ke otak. Fungsi saraf
tepi adalah menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian
lainnya di tubuh Anda.
3. Akson. Fungsinya untuk mengirim informasi ke berbagai macam neuron, otot dan
kelenjar.
4. Karena londisi ini ditandai dengan adanya kerusakan pada selubung pelindung
(mielin) yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Oleh
karena itu Multiple Sclarosis disebut penyakit kronis dan mempengaru saraf pusat.
5.

28
DAFTAR PUSTAKA

Blog, Gramedia. (2021). "Sistem Rangka Pada Manusia: Pengertian, Fungsi dan
Jenis-Jenis Tulang, https://www.gramedia.com/literasi/sistem-rangka-pada-manusia/.
Diakses pada 14 Oktober 2022 Pukul 09.26 WIB.

Pendidikan, Fajar. (2022). "Pengertian Sistem Rangka Manusia: Fungsi, Cara Kerja,
Contoh dan Gambar", https://www.fajarpendidikan.co.id/pengertian-sistem-rangka-
manusia-fungsi-cara-kerja-contoh-gambar/. Diakses pada 23 Oktober 2022 Pukul
10.29 WIB.

Chairunnisa, Shafira. (2020). "Memahami Macam-Macam Tulang dan Rangka


Manusia Beserta Gangguan pada Tulang",
https://www.99.co/blog/indonesia/memahami-rangka-manusia/. Diakses pada 23
Oktober 2022 Pukul 12. 55 WiB.

Marwan, Iis. (). "Anatomi Manusia (Unit Osteologi, Arthologi, dan Miologi)" from:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=&ved=2ahUKEwi5kYiy1_X6Ah
UoUGwGHWYMBH0QFnoECCkQAQ&url=http%3A%2F%2Frepositori.unsil.ac.id
%2F1340%2F1%2FAnatomi%2520Manusia.pdf&usg=AOvVaw1D4dPPeTBYDIqw
Xmz7zS6D (online). Diakses pada 23 Oktober 2022 Pukul 13.05 WIB.

Fandy. (2021). "Jenis-Jenis Kelainan pada Tulang dan Cara Pencegahannya",


https://www.gramedia.com/literasi/kelainan-pada-tulang/. Diakses pada 23 Oktober
2022 Pukul 18.34 WIB

Referensi
^ "Nervous System". Columbia Encyclopedia. Columbia University Press.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf. Accessed october 10, 2022. Access Time
at 07.40 WIB.

Brain Injury Association. 202. Brain Injury Overview. https://www.biausa.org/brain-


injury/about-brain-injury/basics/overview. Accessed October 10, 2022. Access Time
at 08.01 WIB.

Christopher & Dana Reeve Foundation. 2020. What is the central nervous
system? https://www.christopherreeve.org/living-with-paralysis/health/how-the-
spinal-cord-
works#:~:text=The%20central%20nervous%20system%20(CNS,of%20control%20ov
er%20body%20movement. Accessed October 10, 2022. Access Time at 08.30 WIB.

Healthdirect. 2020. Nervous system


disease. https://www.healthdirect.gov.au/nervous-system-diseases. Accessed October
10, 2022. Access Time at 08. 40 WIB.

29
Healthdirect. 2020. Meningitis. https://www.healthdirect.gov.au/meningitis. Accessed
October 10, 2022. Access Time at 09. 00 WIB.

Healthdirect. 2020. Brain tumours. https://www.healthdirect.gov.au/brain-=0-0-=o-


cancer. Accessed October 10, 2022. Access Time at 09. 05 WIB.

He0iualthdirect. 2020. Spinal cord injuries. https://www.healthdirect.gov.au/spinal-


cord-injuries. Accessed October 10, 2022. Access Time at 09. 10 WIB.

Healthdirect. 2020. Alzheimer’s disease. https://www.healthdirect.gov.au/alzheimers-


disease. Accessed October 10, 2022. Access Time at 09. 10 WIB.

Healthdirect. 2020. Bell’s palsy. https://www.healthdirect.gov.au/bells-


palsy. Accessed October 10, 2022. Access Time at 09. 10 WIB.

Healthdirect. 2020. Epilepsy. https://www.healthdirect.gov.au/epilepsy. Accessed


October 10, 2022. Access Time at 09. 10 WIB.

Healthdirect. 2020. Nervous system. https://www.healthdirect.gov.au/nervous-system.


Accessed October 10, 2022. Access Time at 09. 15 WIB.

30

You might also like