You are on page 1of 18

MATERI KE-2

PENGOLAHAN DATA PERIKANAN

RALPH TUHUMURY, S.Pi, M.Si

Jenis Data, Konsep Survei-Sensus


& Jenis Pengambilan Sampel
Menurut M. Nazir jenis penelitian
berdasarkan teknik penelitian dibagi
menjadi dua yaitu :

 Penelitian Sensus, Survei, atau


Administrasi
 Penelitian Percobaan (Experiment
Research).
Jenis data

Menurut Menurut Cara Menurut


Menurut Waktu
Sifat memperoleh
Sumber Pengumpulan

Kuantitatif Eksternal Sekunder Cross


Section

Kualitatif
Internal Primer Time Series
KONSEP SENSUS DAN SAMPEL
 Sensus: cara pengumpulan data dimana
semua unit (elemen) yang mejadi objek
penelitian harus diteliti seluruhnya. maka
dengan sendirinya diperlukan tenaga,
waktu dan biaya yang sangat tinggi.

 Sampel: hanya mengambil sebagian kecil


dari unit-unit di dalam populasi untuk
diteliti. dalam populasi yang diteliti, maka
jelas bahwa survei sampel akan lebih
menghemat tenaga, waktu dan biaya
dibandingkan dengan sensus.
 Beberapa hal yang menyebabkan survei
sampel dilakukan di dalam penelitian
(proses pengumpulan data) adalah:

 Populasinya tidak terbatas atau sangat


besar.
 Terbatasnya biaya, tenaga dan waktu.
 Penelitian bersifat destruktif (merusak).
 Pengaturan manajemen pengumpulan
data lebih terkendali.
Non
Probability
Probability
Sampling
Sampling

Simple
Convinience
Faktor Kemudahan Random
Sampling
sampling

Stratified
Accidental
Faktor Kebetulan Random
Sampling
sampling

Kriteria Pemikiran dan Purposive Cluster


Pengetahuan sampling Sampling

Jumlah sampel telah Quota Systematic


ditentukan dahulu sampling Sampling

Pengambilan sampel dari Snowball


Sampling
sampel yang dikenal

JENIS PENGAMBILAN SAMPEL


DESAIN METODE PENGAMBILAN CONTOH

1. Pengambilan Contoh Acak Sederhana (Simple Random


Sampling)

Prosedur:
•Seluruh unit contoh/stasiun diberi nomor
•Menentukan berapa jumlah contoh yang harus diambil
•Menggunakan tabel bilangan acak atau menggunakan
program komputer seperti EXEL atau dengan
menggunakan pengundian

Contoh dipilih secara acak sejumlah 10 unit (n = 10) di sepanjang garis


(Garis tersebut merupakan gambaran populasi yang diamati)
2. Rancangan Pengambilan Contoh Acak Berlapis (Stratified
Random Sampling) adalah mengambil secara acak
terstatifikasi dengan memilih sampel dengan cara membagi
populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen
dimana subyek antara satu kelompok dengan kelompok yang
lain tampak adanya strata dan kemudian sampel diambil
secara acak dari tiap strata tersebut.
Ilustrasi:
1. Luas seluruh area penelitian diperkirakan 2000 m2 dan
area satu unit pengambilan contoh disepakati 0,5 m2.
maka populasi yg akan diteliti diperkirakan terdiri dari N =
4000 unit pengambilan contoh.
2. Misalkan peneliti hanya memerlukan contoh sebanyak n =
40 unit pengambilan contoh
3. Jika dalam seluruh area terdapat 3 macam habitat yaitu
lapisan/strata substrat terumbu karang (N1 = 2000), Pasir
(N2 = 1500), dan lumpur (N3 = 500), maka secara
proporsional ditentukan n1 = 2000/4000 x 40 = 20 unit,
N2 = 15 unit dan N3 = 5 unit
4. Pilih secara acak sederhana unit-unit contoh tersebut (20
dari 2000, 15 dari 1500 dan 5 dari 500).
3. Rancangan Pengambilan Contoh Acak Sistematik
(Systematic Random Sampling)
Ilustrasi:
1. Misalkan ditentukan jumlah contoh/stasiun yg diperlukan
sebanyak n = 4
2. Jumlah lokasi yg mungkin dijadikan stasiun misalkan
terdapat sebanyak N = 20
3. Tentukan besar kelompok k = 20/4 = 5
4. Acak contoh pertama dengan pengambilan secara acak
sederhana dari 20 stasiun yg mungkin terpilih, misalkan
terpilih nomor 7
5. Maka untuk pilihan pertama contoh diambil dari stasiun
ke-7; selanjutnya pengambilan dilakukan pada stasiun ke-
12 (no. 7 + 5 = 12), selanjutnya stasiun ke 17; hingga
akhirnya mencapai sejumlah n = 4 stasiun.

A
Contoh terdistribusi secara beraturan setelah contoh pertama A
dipilih secara acak dan contoh berikutnya sesuai pertambahan nilai
k = N/n hingga terkumpul sejumlah 10 contoh (n = 10)
4. Rancangan Pengambilan Contoh Acak Kelompok (Cluster
Random Sampling) adalah beberapa gerombol atau kelompok
yang telah ditentukan sebelumnya dipilih secara acak
sederhana

Setelah terlebih dahulu ditentukan pengelompokan terhadap


anggota populasi yang ada, selanjutnya dipilih gerombol secara
acak sederhana atau teknik lainnya.
KETEPATAN PENDUGAAN

2 faktor yg perlu dipertimbangkan untuk mempertahankan


ketepatan pendugaan dalam pengambilan contoh adalah:

1. Ketelitian (Akurasi)
ketelitian atau akurasi menggambarkan kualitas contoh yg
diambil sebagai wakil dari populasi secara keseluruhan.
Contoh: Untuk mengetahui ukuran rata-rata sejenis ikan
di sebuah teluk, penangkapan ikan dilakukan dengan
jaring insang (Gill Net), padahal alat tersebut lebih efektif
jika digunakan untuk menangkap ikan yg lebih besar.

2. Ketepatan (Presisi)
Ketepatan dari data yg diperoleh berhubungan dengan
pengulangan. Ketepatan merupakan fungsi dari
keragaman contoh artinya ketepatan akan meningkat
dengan menurunnya besaran simpangan baku.
Ulangan pengukuran unit

a b a & c menunjukan bias sebaran


titik pendugaan bergeser dari
sasaran

a. Bias tinggi + ketepatan


rendah = ketelitian rendah
b. Bias rendah + ketepatan
rendah = ketelitian rendah
c d c. Bias tinggi + ketepatan
tinggi = ketelitian rendah
d. Bias rendah + ketepatan
tinggi = ketelitian tinggi

Ilustrasi Bias, Ketepatan dan Ketelitian dalam pendugaan


populasi melalui pengambilan contoh
MENENTUKAN UKURAN CONTOH

•Kelayakan suatu contoh dapat ditentukan berdasarkan


kesesuaian contoh dalam mewakili seluruh populasi darimana
contoh tersebut berasal

•Semakin tinggi tingkat keakuratan yg diharapkan maka sudah


seharusnya jumlah contoh yang diambil harus semakin besar.

Panduan Pemilihan ukuran contoh yg representatif


Ukuran Contoh yg diperlukan berdasarkan Rumus Slovin:
Populasi persentase error/tingkat keakuratan
N
10% 5% 4% 3% n=
50 33 44 46 48
1 + Ne 2
100 50 80 86 91
150 60 109 120 132
200 67 133 150 168
300 75 171 200 234
500 81 217 273 340

900 87 269 360 488

1000 88 278 375 516


ULANGAN/REPLIKASI

Ekosistem Tropis Bervariasi Diambil lebih dari satu

•Ketepatan pendugaan berkaitan dengan upaya pengulangan


pengambilan contoh

•Ulangan harus terdiri dari contoh-contoh dalam suatu area


studi, dan selalu dihubungkan dengan tujuan penelitian:
misalnya tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi terumbu
karang, maka replikasi harus terdistribusi secara acak meliputi
semua terumbu karang yg ada.
SUMBER-SUMBER VARIASI ATAU ERROR PENGAMBILAN CONTOH

1. Kecerobohan peneliti, mis: terjadi kesalahann dalam


perhitungan
2. Pengabaian faktor-faktor pembatas biota seperti
musim, siklus harian, siklus reproduksi dll.
3. Kesalahan penggunaan ukuran mata jaring
4. Cara pengawetan yang salah
5. Penggunaan ukuran saringan yg tidak tepat
6. Penggunaan peralatan Grab tidak sesuai dengan
lingkungan
7. Pengambilan contoh di habitat terumbu karang,
mangrove, lamun tanpa terlebih dahulu melihat
kondisi hamparan karang, vegetasi mangrove-nya,
apakah homogen atau heterogen
TERIMA KASIH
TUGAS PRIBADI PENGOLAHAN DATA PERIKANAN

BUAT SINOPSIS RENCANA PENELITIAN MELIPUTI:

JUDUL
BAB I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Permasalahan
3. Tujuan dan Manfaat
4. Hipotesis

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB III. Metode Penelitian


1. Lokasi dan Waktu Penelitian
2. Bahan dan Alat Penelitian
3. Prosedur Penelitian
4. Analisis Data

Dikumpul: Pada Minggu terakhir sebelum perkuliahan berakhir

You might also like