Professional Documents
Culture Documents
Makalah Geopolitik Indonesia
Makalah Geopolitik Indonesia
GEOPOLITIK INDONESIA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Disusun oleh :
Ramadhan Poetra Oetama (521062032)
Nur Azizah Indah Rahmadhani (521062011)
Marselina Osi (52106022)
Segala puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang berjudul “Geopolitik Indonesia”.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi MUHAMMAD SAW, penulisan ini
bertujuan untuk memahami Politik di Indonesia.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya untuk penulis, kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk memperbaiki
dalam penulisan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga makalah ini
tercatat menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan makalah yang lebih baik dan
bermanfaat. Aamiin.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geopolitik.................................................................................... 3
2.2 Perkembangan Teori Geopolitik................................................................... 3
2.3 Beberapa Pandangan Para Pemikir Mengenai Geopolitik........................... 3
2.4 Pengertian Wawasan Nusantara.................................................................... 6
2.5 Kedudukan Wawasan Nusantara................................................................... 7
2.6 Peranan Wawasan Nusantara........................................................................ 7
2.7 Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Konsepsi Ketahanan Nasional....... 7
2.8 Wawasan Nusantara Sebagai Pembangunan Nasional.................................... 7
2.9 Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Pertahanan & Keamanan Negara.....9
2.10 Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan....................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................12
Daftar Pustaka............................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, yang berarti :
a. bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan kesatuan
wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik
bersama bangsa
b. bahwa bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa
daerah, serta memeluk/menyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa harus merupakan suatu kesatuan bangsa yang bulat dalam artian seluas-luasnya.
c. bahwa secara psikologis bangsa Indonesia harus merata satu, senasib sepenanggungan, sebangsa
dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
d. bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideology bangsa dan negara yang melandasi,
membimbing dan menyerahkan bangsa menuju tujuannya.
e. bahwa kehidupan politik diseluruh wilayah Nusantara merupakan suatu kesatuan politik yang
diselenggarakan berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
f. bahwa seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan system hukum dalam arti bahwa
hanya ada satu hukun nasional yang mengabdi kepentingan nasional;serta
g. bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan
ketertiban nasional yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
melalui politik luar negri bebas dan aktif serta diabadikan pada kepen_tingan nasional
2. Pewujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, yang berati:
a. bahwa kekayaan wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik
bersama bangsa dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah
tanah air;
b. tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
meninggalkan kehidupan ekonominya; serta
c. kehiduan perekonomian di setiap wilayah Nusantara meru_pakan satu kesatuan ekonomi yang
diselenggarakan sebagai usaha bersama mendasar atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
3. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya yang berarti:
a. bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, maka perikehidupan bangsa harus merupakan
kehidupan yang serasi dengan terdapat tingkat kemajuan masyarakat yang sama merata dan
seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa;
serta
b. bahwa budaya bangsa Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya
yang ada menggambarkan kekanyaan budaya bangsa. Kekayaan ini menjadi modal dan landasan
pengembagan budaya bangsa seluruhnya. Tentunya dengan tidak menolak nilai-nilai budaya lain
yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, serta hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh
bangsa.
4. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan pertahanan dan keamanan, yang berarti:
a. bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman
terhadap seluruh bangsa dan Negara; serta
b. bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.
Dari rangkaian uraian di atas, dapat di simpulkan sebagai berikut.
1. Wawasan Nusantara merupakan penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan
kondisi, posisi dan potensi geografi, serta kebhinnekaan bangsa dalam rangka mewujudkan
persatuan dan kesatuan.
2. Wawasan Nusantara merupakan pola tindak dan pola pikir dalam melaksanakan pembangunan
nasional.
Dalam sidang-sidang ini yang patut dicatat adalah pendapat Dr. Supomo, S.H. dan
Muh.Yamin, S.H. pada 31 Mei 1945, serta Ir.Sukarno pada 1 Juli 1945.
Supomo menyatakan,antara lain:
“Tentang syarat mutlak lain –lainnya, pertama tentang daerah, saya mufakat dengan pendapat
yang menga-takan: pada dasarnya Indonesia yang harus meliputi batas Hindia Belanda…”.
Muh.Yamin menghendaki, antara lain:
“….. bahwa Nusantara terang meliputi Sumatera, Jawa-Madura, Sunda Kecil, Borneo, Selebes,
Maluku-Ambon, dan Semenanjung Malaya, Timor dan Papua…..Daerah kedaulatan negara
Republik Indonesia ialah daerah yang delapan yang menjadi wilayah pusaka bangsa Indonesia”.
Sokarno dalam pidaonya, antara lain:
“…Orang dan tempat tidak dapat dipisihkan. Tidak dapat di pisahkan rakyat dari bumi yang ada
di bawah kakinya. … Tempat itu yaitu tanah-air. Tanah-air itu adalah satu kesatuan. Allah SWT
membuat peta dunia, meyusun peta dunia, kita dapat menunjukkan di mana “kesatuan-kesatuan”
di situ. Seorang anak kecil pun, jikalau ia melihat dunia, ia dapat menunjukakan bahwa
kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan…”.
Adapun yang disepakati sebagai wilayah negara Indonesia adalah bekas wilayah Hindia
Belanda. Namun, dalam rancangan UUD atau pun dalam keputusan PPKI tentang UUD 1945
ketentuan tentang wilayah negara Indonesia itu tidak dicantumkan. Hal ini di jelaskan oleh ketua
PPKI__Ir. Sukarno__bahwa dalam UUD yang modern, daerah (=Wilayah) tidak perlu masuk
dalam UUD (Setneg RI, tt: 347). Berdasarkan penjelasan dari Ketua PPKI tersebut, jelaslah
bahwa wilayah, tanah air, atau tumpah darah Indonesia meliputi batas bekas Wilayah Hindia
Belanda.
Untuk menjamin pelestarian kedaulatan, serta melindungi unsur wilayah dan kepentingan
nasional, dibutuhkan ketegasan tentang batas wilayah. Ketegasan batas wilayah tidak saja untuk
mempertahankan wilayah, tetapi juga untuk menegaskan hak bangsa dan negara dalam pergaulan
internasional. Wujud geomorfologi Indonesia berdasarkan pancasila—dalam arti persatuan dan
kesatuan—menuntut suatu konsep kewilayahan yang memandang daratan/pulau, lautan, serta
udara angkasa di atasnya sebagai satu kesatuan wilayah. Dari dasar inilah, laut bukan lagi
sebagai alat pemisah wilayah.
3.1 Kesimpulan
1. Kata geo-politik berasal dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi dan “politik” berasal dari
bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan teia yang
berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip),
keadaan, cara yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
2. Geopolitik semula sebagai ilmu politik, kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang
sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi ciri _khas negara yang berupa bentuk, Luas, letak,
iklim, dan sumber daya alam_ sutau negara untuk membangun dan membina Negara. Adapun
geostrategi diartikan sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara.
3. Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata
wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Selanjutnya
muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya
pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara
melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya kesatuan
kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan dua samudera,
yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan
sebagai pengganti nama Indonesia
4. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin dasar pengaturan kehidupan
nasional. Sementara itu, politik dan strategi nasional, sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
bentuk GBHN masa ORBA yang dijabarkan lebih lanjut dalam kebijaksanaan strategi pada strata
di bawahnya.
5. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan, menumbuhkan rasa tanggung jawab atau
pamanfaatan lingkungannya, menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional dan
merentang hubungan Internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian.
3.2 Saran
1. Para penulis makalah selanjutnya, untuk lebih banyak membaca dan mengumpulkan referensi
agar dapat menyempurnakan makalah dengan materi dan pembahasan yang lebih baik lagi.
2. Para pembaca makalah ini, untuk lebih giat mempelajari dan menelaah pelajaran khususnya
materi kewarganegaraan dan dapat mengamalkannya serta mengingatkan penulis untuk
memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.
Daftar Pustaka
Buku :
Pendidikan Kewarganegaraan 2012. Hartomo Media Pustaka. Jakarta
Pendidikan Pancasila. 201. Ghalia Indonesia. Bogor
2005. Geopolitik Indonesia, Jakarta, Dirjendikti, Makalah SUSCADOS Angkatan I 2005
Internet :
https://lms.unhas.ac.id