You are on page 1of 9

Volume 4 No 1 Maret 2018

PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH


PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS
Oleh: Danu Eko Agustinova
Universitas Negeri Yogyakarta
Email: danu_eko@uny.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) penerapan kurikulum 2013
dibeberapa sekolah di indonesia, (2) kedudukan mata pelajaran sejarah dalam
kurikulum 2013, dan (3) evaluasi penerapan mata pelajaran sejarah pada kurikulum
2013 yang ada dibeberapa sekolah menegah atas di indonesia. Penelitian ini
menggunakan metode kajian literatur dan penelitian kualitatif dengan data sekunder
dalam mendapatkan sumber-sumber data untuk penyusunannya. Hasil penelitian
menunjukkan: (1) kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi
dan karakter, (2) sejarah merupakan mata pelajaran yang mendapatkan amanat sebagai
mata pelajaran pendidikan karakter dalam kurikulum 2013, (3) dalam penerapannya,
mata pelajaran sejarah telah berhasil menjalankan amanat kurikulum 2013 yang
berbasis pada kompetensi dan karakter, akan tetapi di dalam penerapannya terdapat
hal-hal yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan, seperti sarana prasarana, metode
pembelajaran, dan lain sebagainya.

Kata kunci: kurikulum 2013, mata pelajaran sejarah, sekolah menengah atas

PENDAHULUAN kurikulum tersebut adalah untuk


Pada dasarnya pendidikan menyesuaikan dengan perkembangan
merupakan landasan dalam zaman. Kurikulum 2013 merupakan
membangun sebuah bangsa. Maju dan kurikulum yang digadang-gadang akan
mundurnya suatu bangsa dapat dilihat menjadi kurikulum yang dapat
dari kualitas pendidikan. Bangsa yang menjawab tantangan dimasa depan.
memiliki basis pendidikan yang Zia Ulhaq (2017: 1-2)
berkualitas akan mampu menghasilkan Pemerintah Indonesia, melalui
sumber daya manusia yang berkualitas Kementerian Pendidikan Dasar dan
pula. Sehingga mampu membawa Menengah menggelar dan menetapkan
bangsanya menjadi bangsa yang maju, sejarah sebagai sebuah mata pelajaran
unggulan bermartabat. Begitu juga yang penting dalam kurikulum 2013,
sebaliknya suatu bangsa yang mundur khususnya bagi pendidikan tingkat
dalam pendidikan, maka tidak akan menengah atas (SMA-sederajat). Mata
maju dalam pembangunan. Hingga saat pelajaran Sejarah Indonesia pada
ini indonesia telah melakukan beberapa tingkat SMA merupakan sebuah mata
kali pergantian kurikulum pelajaran kelompok wajib A, yang
pembelajaran. Tujuan dari pergantian berarti mata pelajaran tersebut wajib
Volume 4 No 1 Maret 2018

diambil oleh seluruh jenis sekolah kurikulum masih terlalu padat


menengah tingkat atas yang berada di yang ditunjukkan dengan
lingkup Kementerian Pendidikan Dasar banyaknya mata pelajaran dan
dan Menengah dan Kementerian banyak materi yang keluasan dan
Agama. Selain menjadi mata pelajaran tingkat kesukarannya melampaui
wajib, terdapat pula mata pelajaran tingkat perkembangan usia anak.
sejarah yang termasuk dalam kelompok Sedangkan Hidayat (2013)
peminatan ilmu-ilmu sosial, bahasa dan mengemukakan bahwasanya
menjadi pelajaran lintas minat. Kurikulum 2013 merupakan
Pembagian mata pelajaran sebuah kurikulum yang
sejarah Indonesia dan sejarah tidaklah mengedepankan pada sikap dan
dikenal dalam kurikulum sebelumnya perilaku peserta didik, pada
(KTSP) Pemisahan mata pelajaran hakikatnya kurikulum ini
tersebut barulah dilakukan dalam menginginkan manusia Indonesia
Kurikulum 2013. Kurikulum yang yang berakhlak mulia juga pandai
mulai diterapkan semenjak taun 2013 dalam berbuat dan berfikir.
dan sudah beberapa kali mengalami
revisi dengan maksud untuk 2. Mata Pelajaran Sejarah
penyempurnaan kurikulum. Sebagai Dalam kurikulum 2013
kurikulum baru, tentu terdapat mata pelajaran sejarah memiliki
keunggulan dan tantangan dalam posisi yang sangat penting dalam
penerapan kurikulum tersebut. Melalui kehidupan berbangsa dan
penelitian ini, penulis ingin bernegara. Mata pelajaran sejarah
mengungkapkan sejauhmana kesiapan mendapat amanah untuk
beberapa Sekolah Menengah Atas di membentuk karakter peserta didik
Indonesia dalam penerapan kurikulum lewat nilai-nilai yang terkandung
2013 khususnya pada mata pealajaran didalamnya. Kedudukan sejarah
sejarah. dalam ilmu pengetahuan yakni
sebagai ilmu sosial. Ditinjau dari
KAJIAN PUSTAKA usianya, sejarah termasuk ilmu
1. Kurikulum 2013 sosial tertua yang embrionya telah
Kurikulum 2013 ada dalam bentuk-bentuk mitos
merupakan sebuah dan tradisi-tradisi dari manusia
penyempurnaan dari kurikulum yang hidup paling sederhana (Gee,
sebelumnya, yaitu Kurikulum 1950: 36, Sjamsuddin, 1996: 190).
Tingkat Satuan Pendidikan Sejarah dimasukan kedalam
(KTSP) yang dirasa masih kurang golongan ilmu sosial dikarenakan
berperan dalam pengembangan sejarah mempelajari perilaku
pendidikan di Indonesia. Muslich sosial. Itu sebabnya dalam
(2007) menyatakan, dalam KTSP, pembelajaran sejarah kajian-
pemerintah merasa dalam kajiannya selalu dituntut
kurikulum KTSP konten pendekatan-pendekatan
Volume 4 No 1 Maret 2018

inter/multidisipliner karena tidak dapat diperoleh dari buku, majalah


cukup dengan kajian sejarah ilmiah, arsip dari instasi, laporan
naratif dapat menjelaskan aspek- pertanggung jawaban program,
aspek sosial yang melingkupinya maupun dokumen resmi seperti hasil-
dapat dieksplanasikan. hasil studi, tesis, hasil survei, studi
historis, sumber internet, dan
METODE PENELITIAN sebagainya (Lexy J. Moleong.
Dalam melakukan penulisan 2009:153). Adapun sumber data yang
penelitian ini, penulis melakukan dikategorikan sebagai sumber data
teknik penyusunan yang sistematis sekunder dalam penelitian ini adalah
untuk memudahkan langkah-langkah buku, journal, skripsi, tesis, dan artikel
yang akan diambil. Metode yang ilmiah yang memiliki kaitan dengan
digunakan penulisan untuk menyusun kurikulum 2013.
penelitian ini yakni dengan melakukan
studi literatur. Studi literatur adalah PEMBAHASAN
mencari referensi teori yang relefan Kurikulum 2013 merupakan
dengan kasus atau permasalahan yang kurikulum berbasis kompetensi dan
ditemukan (Anonim. 2018: 43). karakter. Kurikulum 2013 bukan
Referensi tersebut memuat hal tentang: merupakan hal yang baru, tapi
(a) pengertian pendidikan secara kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
umum, (b) pengertian kurikulum secara merupakan rujukan dari kurikulum
umum, (c) kurikulum 2013, dan (d) sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis
mata pelajaran sejarah dalam Kompetensi (KBK) ke Kurikulum
kurikulum 2013. Referensi ini dapat Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
dicari dari buku, jurnal, artikel laporan Jiwa kurikulum 2013 diyakini memiliki
penelitian, dan situs-situs di internet posisi yang kokoh untuk mengantar
yang membahas Kurikulum 2013. Data generasi Indonesia sebagai generasi
yang didapat dari studi literatur ini akan emas pada tahun 2045 mendatang. Oleh
digunakan sebagai acuan untuk karena itu, kurikulum ini disesuaikan
penulisan penelitian (Yulius. 2014: 29). dengan batas-batas tertentu yang dapat
Berdasarkan sifat dan diharapkan menjadi jawaban atas
spesifikasi yang diangkat dalam berbagai tantangan. Pengembangan
penelitian ini, maka penelitian ini juga Kurikulum 2013 juga menekankan
menggunakan pendekatan deskriptif penyempurnaan pola pikir, penguatan
kualitatif dengan menggunakan data tata kelola kurikulum, pendalaman dan
sekunder. Tujuan penelitian deskriptif perluasan materi, penguatan proses
ini adalah untuk membuat pencandraan pembelajaran, dan penyesuaian beban
secara sistematis, faktual, dan akurat belajar agar dapat menjamin kesesuaian
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat antara apa yang diinginkan dengan apa
populasi atau daerah tertentu yang dihasilkan (Anonim, 2013).
(Sugiyono. 2012: 12). Sedangkan data Kelebihan Kurikulum 2013
sekunder merupakan data tertulis yang tahapan-tahapan pendekatan scientific
Volume 4 No 1 Maret 2018

ini tidak hanya ada pada desain Mata pelajaran sejarah


Kurikulumnya tetapi juga sampai di merupakan mata pelajaran yang
depan, karena dalam RPP sudah mendapatkan amanat sebagai mapel
dirancang untuk melaksanakan pendidikan karakter di dalam
tahapan-tahapan tersebut. Dalam kurikulum 2013. Tentu saja hal ini
konteks mata pelajaran sejarah, pada merupakan angin segar dan juga
Kurikulum 2013 di organisasi isi juga menjadi amanat yang besar bagi guru
terdapat inovasi dan perubahan yang sejarah. Inovasi penting yang
boleh dikatakan spektakuler, yaitu dikembangkan dalam mapel Sejarah
mapel (mata pelajaran) Sejarah Indonesia dan Sejarah adalah
Indonesia sebagai mapel wajib untuk kontinuitas pembelajaran antara sejarah
sekolah menengah, baik SMA/MA nasional dan sejarah lokal. Sejarah
maupun SMK/MAK dan ada mapel nasional menjadi payung untuk
Sejarah sebagai salah satu mapel pada mengenal bangsa dan sejarah lokal
peminatan ilmu-ilmu Sosial. Dikatakan untuk mengenal masyarakat di
spektaluler karena selama ini oleh sekitarnya serta keduanya merupakan
masyarakat dan juga peserta didik pada peristiwa yang terkait satu dengan
umumnya mapel Sejarah itu perupakan lainnya. Kejadian dalam peristiwa
pelajaran yang tidak penting dan sejarah nasional diikuti dan diperkuat
cenderung menjemukan (Anonim, oleh gerak sejarah lokal. Selain itu,
2013). melalui pelajaran sejarah, peserta didik
Sejarah adalah mata pelajaran diajak untuk melihat keberlanjutan dan
yang menanamkan pengetahuan dan perubahan yang terjadi dalam
nilai-nilai mengenai proses perubahan masyarakat dan bangsa yang terkait
dan perkembangan masyarakat dengan perkembangan sejarah.
indonesia dan dunia pada masa lampau (Anonim. 2016).
hingga kini (Isjoni, 2007: 71). Pembelajaran pada mata
Pembelajaran sejarah adalah suatu pelajaran sejarah menggunakan
kegiatan yang dilakukan oleh guru pendekatan pembelajaran berbasis
untuk membantu siswa dalam peserta didik aktif (active learning).
memperoleh pengetahuan dan Pendekatan pembelajaran ini lebih
pengalaman dari masa lalu, sehingga memungkinkan memberikan
mereka dapat bersikap, bertindak dan kesempatan bagi peserta didik untuk
bertingkahlaku dengan perspektif melakukan pembelajaran agar lebih
kebijaksanaan (Isjoni, 2007:56). memungkinkan memberikan
Dengan pembelajaran sejarah kesempatan bagi peserta didik untuk
diharapakan siswa mampu berpikir melakukan pembelajaran agar lebih
secara kronologis sehingga siswa dapat bermakna. Pembelajaran agar lebih
memahamii perkembangan dan bermakna jika peserta didik mengalami
perubahan masyarakat agar sendiri setiap proses pembelajaran
memperoleh pelajaran yang dapat melalui aktivitas yang aktif dan dapat
digunakan dalam kehidupanya. menggunakannya sehari-hari.
Volume 4 No 1 Maret 2018

Pengetahuan peserta didik bukan 4. Mengembangkan proses


berasal dari informasi guru namun pembelajaran dalam kemampuan
berasal dari usaha eksplorasi informasi keterampilah sejarah di semester
peserta didik sendri melalui aktivitas awal sehingga peserta didik
pembelajaran yang dilakukan. memahami konsep-konsep utama
Beberapa prinsip yang perlu sejarah, menguasai keterampilah
diperhatikan dalam pembelajaran dasar sejarah, dan memantapkan
sejarah di SMA/MA adalah: penggunaan konsep utama dan
1. Pembelajaran Sejarah didasarkan keterampilan dasar ketika mereka
atas kesinambungan apa yang mempelajari berbagai peristiwa
terjadi di masa lampau dengan sejarah di semester berikutnya.
kehidupan masa kini, antara 5. Setiap peristiwa sejarah di
peristiwa sejarah tingkat nasional semester tiga dan seterusnya dapat
dan tingkat lokal, dan pemahaman dirancang sebagai kegiatan
peristiwa sejarah di tingkat lokal pembelajaran untuk satu semester
berdasarkan keutuhan suatu dan bukan hanya merupakan
peristiwa sejarah. kegiatan satu atau da pertemuan
2. Dalam mengembangkan secara berurutan ntuk setiap satu
pemahaman mengenai pokok bahasan.
kesinambungan antara apa yang 6. Proses pembelajaran sejarah
terjadi di masa lampau dengan memberi kesempatan kepada
kehidupan masa kini, dalam tugas peserta didik untuk menggunakan
untuk setiap periode sejarah berbagai sumber seperti buku teks,
peserta didik diarahkan agar buku referensi, dokumen,
mampu menemukan peninggalan narasumber, atau pun artefak sera
fisik (terutama artefak) dan memberi kesempatan yang luas
peninggalan abstrak (tradisi, untuk menghasilkan “her or his
pikiran, pandangan hidup, nilai, own histories” Borries, 2000 dalam
kebiasaan) di masyarakat yang Anonim, 2013).
diwarisi dari peristiwa sejarah pada Di dalam Kurikulum 2013 yang
suatu periode. diterapkan tidak lagi ada istilah Standar
3. Dalam mengembangkan Kompetensi Lulusan (SKL), tetapi
keterkaitan antara peristiwa sejarah menggunakan istilah Kompetensi Inti
di tingkat nasional dan tingkat (KI) yang merupakan terjemahan atau
lokal, dalam tugas setiap peserta operasionalisasi SKL dalam bentuk
didik diarahkan untuk mengkaji kualitas yang harus dimiliki siswa
peristiwa sejarah sejak masa setelah menyelesaikan pendidikannya.
pergerakan nasional, dan membuat Kompetensi utama yang harus dimiliki
analisis mengenai keterkaitan dan siswa dikelompokkan dalam aspek
sumbangan peristiwa tersebut sikap, pengetahuan, dan keterampilan
terhadap peristiwa yang terjadi di (afektif, kognitif, dan psikomotor).
tingkat nasional. Kompetensi Inti menggambarkan
Volume 4 No 1 Maret 2018

kualitas yang seimbang antara kurikulum 2013 harus terdapat 5 hal


pencapaian hardskills dan soft skills. penting dalam prosesnya, yaitu
Dari KI tersebut dijabarkan kembali Mengamati, Menanya, Mengolah,
dalam Kompetensi Dasar (KD) yang Menyajikan, Menyimpulkan, dan
berisi konten atau kompetensi mata Mencipta.
pelajaran yang harus dikuasai peserta Hasil penelitian
didik. menununjukkan bahwa proses
KI dirancang dalam empat pembelajaran di SMA MTA Surakarta
kelompok yang saling terkait, yatu telah memenuhi keempat kompetensi
berkenaan dengan sikap keagamaan inti yang ada didalam kurikulum 2013.
yang termuat dalam kompetensi inti 1, Kompetensi inti yang pertama
sikap sosial pada kompetensi inti 2, tercermin dari jawaban salam dari
pengetahuan pada kompetensi 3, dan peserta didik untuk guru dan peserta
penerapan pengetahuan pada didik membaca Al-Qur’an secara
kompetensi inti 4. Keempat kelompok bersama-sama terlebih dahulu sebelum
itu menjadi acuan dari Kompetensi pembelajaran dimulai. Kompetensi inti
Dasar dan harus dikembangkan dalam kedua yang tercermin dari sikap peserta
setiap peristiwa pembelajaran secara didik dalam menghargai temannya
integratif. Kompetensi yang berkenaan yang berbicara atau sedang
dengan sikap keagamaan dan sosial menyampaikan pendapat serta sopan
dikembangkan secara tidak langsung terhadap kritik. Kompetensi inti ketiga
(indirect teaching), yaitu pada waktu tercermin dari keaktifan peserta didik
peserta didik belajar tentang dalam mencari informasi, berdiskusi,
pengetahuan dan penerapan dan mengerjakan tugas. Disini guru
pengetahuan. (Intan Permatasari, dkk. hanya bertindak sebagai fasilitator dari
2014: 20-21). peserta didik. Kemudian kompetensi
Penelitian yang dilakukan oleh inti yang terakhir tercermin dari
Intan Permatasari, Leo Agung, dan kecakapan peserta didik dalam
Saeful Bachri di SMA MTA Surakarta menyampaikan presentasi serta
yang didasarkan pada Rencana menjawab pertanyaan dari teman-
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) teman atau gurunya.
kurikulum 2013 yang berorientasi pada Sama halnya dengan penelitian
kompetensi inti. Pelaksanaan yang dilakukan di SMA N 1 Bangsri
pembelajaran sejarah yang didasarkan Jepara. Hasil penelitian yang dilakukan
pada kompetensi inti Kurikulum 2013 oleh Khoirul Afif menunjukkan bahwa
di SMA MTA Surakarta dilakukan pemahaman pendidik terhadap
melalui tiga tahap, yaitu kegiatan kurikulum 2013 sudah baik. Menurut
pendahuluan, kegiatan inti, dan penelitian yang dilakukan, guru di
kegiatan penutup. Hal tersebut sesuai SMA N 1 Bangsri menyadari bahwa
dengan pendapat Hidayat (2013:126) yang menjadi ciri khas dari kurikulum
menyatakan bahwa pada umumnya, 2013 adalah pendidikan karakter.
pembelajaran sejarah berbasis Peserta didik diberikan kebebasan
Volume 4 No 1 Maret 2018

untuk mengeksplorasi kemampuannya kalau didaerah perkotaan mungkin


dan guru hanya bertindak sebagai itu tidak terlalu menjadi masalah
fasilitator. Dalam kurikulum 2013 ini namun didaerah pedesaan itu
juga dikembangkan model-model menjadi hal yang sulit selain
pembelajaran dengan pendekatan masalah biaya juga mengenai
saintifik yang didalamnya ada tiga masalah waktu, dalam
model pembelajaran, yakni model mengerjakan tugas-tugas tersebut
pembelajaran berbasis masalah siswa tentunya membutuhkan
(problem based learning),model waktu sedangkan di sekolah
pembelajaran berbasis proyek (project waktunya terbatas sehingga siswa
based learning), model pembelajaran harus mengerjakanya dirumah
penemuan (discovery learning). namun disisi lain jika siswa tidak
Didalam penerapannya, mata diberi tugas kelompok maka tujuan
pelajaran sejarah yang ada didalam kurikulum agar dapat membentuk
kurikulum 2013 juga mengalami pembelajaran interaktif akan tidak
beberapa kendala atau tantangan. tercapai.
Tantangan tersebut diantaranya sebagai 4. Sarana dan prasarana yang
berikut. menunjang kegiatan belajar
1. Dalam menjalankan proses mengajar sangat minim, hal itu
pembelajaran yang sesuai dengan seperti LCD proyektor dan alat
kurukulum 2013 yaitu kegiatan pendukungnya. (Khoirul Afif.
belajar yang aktif dan interaktif 2015: 56-60).
antara siswa dengan siswa atau
siswa dengan guru karena jika PENUTUP
kemampuan siswa berbeda maka
hanya akan beberapa siswa yang Berdasarkan hasil penelitian
aktif sedangkan dalam kurikulum tersebut dapat diketahui bahwa
2013 siswa dituntut agar lebih aktif kurikulum 2013 merupakan kurikulum
berbicara dan mencari informasi berbasis kompetensi dan karakter.
sehingga dengan hal ini guru perlu Kurikulum 2013 bukan merupakan hal
waktu untuk memberi pemahaman yang baru, tapi kurikulum 2013 adalah
kepada siswa. kurikulum yang merupakan rujukan
2. kemampuan berbicara dan menulis dari kurikulum sebelumnya yaitu
ada kondisi lain yang menghambat Kurikulum Berbasis Kompetensi
proses pembelajaran yaitu (KBK) ke Kurikulum Tingkat Satuan
kemampuan ekonomi siswa yang Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini
berbeda-beda. mulai terapkan pada tahun 2013 hingga
3. Model-model pembelajaran sekarang. Berbagai revisi telah
berbasis proyek tentunya dilakukan guna menyempurnakan
membutuhkan biaya untuk kurikulum yang memiliki cirikhas
membeli alat-alat seperti pendidikan karakter tersebut. Sejarah
handphone, laptop dan sebagainya merupakan mata pelajaran yang
Volume 4 No 1 Maret 2018

mendapatkan titipan dalam pendidikan DAFTAR PUSTAKA


karakter dalam kurikulum 2013. Hal ini
dikarenakan, telah muncul kesadaran Anggit Setyo Prakoso, dkk. 2017.
akan pentingnya menerapkan nilai-nilai Fondasi-fondasi Pendidikan.
sejarah sebagai upaya membentuk dan Makalah. Universitas Negeri
meningkatkan karakter peserta didik. Yogyakarta: Yogyakarta.
Dalam penerapannya, mata pelajaran
sejarah ternyata dapat memenuhi empat Anonym. Tanpa tahun. Dalan
kompetensi inti yang menjadi pokok http://digilib.its.ac.id/public/I
dalam kurikulum 2013. Nilai-nilai TS-Undergraduate-5121-
religius, penghormatan antar sesama, 4201100038-bab3.pdf.
sikap kritis, dan juga aktif telah tumbuh Diakses 26 Januari 2018.
didalam jiwa peserta didik melalui mata
pelajaran ini. Akan tetapi, mata _______. 2016. Mata Pelajaran
pelajaran sejarah didalam kurikulum Sejarah SMA berdasarkan
2013 mengalami berbagai kendala. Kurikulum 2013. Program
Kendala-kendala tersebut berkaitan Studi Pendidikan Seajarah.
dengan metode belajar peserta didik, FKIP ULM.
kondisi ekonomi peserta didik, hingga
sarana dan prasarana yang
mendukungnya. Misalnya, dalam Intan Permatasari, Leo Agung, dan
penilaian peserta didik, guru Sejarah Saiful Bachri. 2014.
mengalami kesulitan. Pelaksanaan Implementasi Kompetensi Inti
evaluasi pembelajaran belum Kurikulum 2013 dalam
terimplementasikan dengan baik Pembelajaran Sejarah (Studi
karena para guru hanya melakukan satu Kasus di SMA MTA
teknik pengambilan data penilaian Surakarta). Dalam
sikap dari sekian banyak teknik http://jurnal.fkip.uns.ac.id/ind
pengambilan nilai sikap bagi siswa. ex.php/sejarah/article/view/5
Penilaian pengetahuan dan ketrampilan 161. Diakses 26 Januari 2018.
banyak menggunakan teknik penilaian
tes tertulis, pembuatan makalah, Khoirul Afif. 2015. Strategi
presentasi/unjuk kerja, dan kuis. Pembelajaran Sejarah SMA
dalam Penerapan Kurikulum
2013 di Kelas X SMA N 1
BANGSRI Tahun Pelajaran
2014/2015. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang:
Semarang.

Manik Rarasningtyas. 2017.


Penerapan Teori Belajar
Volume 4 No 1 Maret 2018

Humanistik Ki Hajar terhadap Kehidupan


Dewantara didalam Mata Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
Pelajaran Sejarah SMA Arya Makalah. Universitas Negeri
Jeding Tulungagung Jawa Yogyakarta.
Timur. Makalah. Universitas
Negeri Yogyakarta: Yulius. 2014. Dalam
Yogyakarta. http://digilib.unila.ac.id/2100
/9/BAB%20III.pdf. Diakses
S. Nasution. 2008. Asas-Asas 26 Januari 2018.
Kurikulum. Jakarta: Bumi Zainal Arifin. 2011. Konsep dan Model
Aksara Penegmbangan Kurikulum.
Bandung: Remaja
Republik Indonesia. (2003). Undang- Rosdakarya.
Undang Republik Indonesia Zia Ulhaq, Tuti Nuriah, Murni
Nomor 20, Tahun 2003, Winarsih. 2017.
tentang Sistem Pendidikan Pembelajaran Sejarah
Nasional. Berbasis Kurikulum 2013 di
SMA Kotamadya Jakarta
RR Anisa Khaura, dkk. 2017. Sisitem Timur. Jurnal PENDIDIKAN
Pendidikan: Kajian SEJARAH Vol.6 No. 2. Hlm.
Mengenai Pengaruh 1-12
Kurikulum Pendidikan

You might also like