Professional Documents
Culture Documents
Tatalaksana Covid-19 5OP 0421
Tatalaksana Covid-19 5OP 0421
Fathiyah Isbaniah
Erlina Burhan
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
April 2021
Definisi Kasus
Suspek Probable
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Suspek
Kriteria A
Memenuhi > 1 kriteria klinis DAN > 1 kriteria epidemiologis
Kriteria Klinis
• Demam akut (≥ 380C)/riwayat demam DAN batuk;
ATAU
• > 3 atau lebih gejala/tanda akut berikut: demam/riwayat demam, batuk, kelelahan (fatigue),
sakit kepala, myalgia, nyeri tenggorokan, coryza/ pilek/ hidung tersumbat, sesak nafas,
anoreksia/mual/muntah, diare, penurunan kesadaran
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Suspek
Kriteria B Kriteria C
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kasus Konfirmasi
Salah satu dari:
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Kontak Erat
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Definisi Kasus: Derajat Keparahan
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Klasifikasi Derajat Keparahan: Derajat Ringan &
Sedang
RINGAN SEDANG
• Tanpa bukti pneumonia virus / hipoksia • Remaja / dewasa
• Demam, batuk, fatigue, anoreksia, napas pendek, • Tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak,
myalgia takipnea)
• Gejala tidak spesifik: nyeri tenggorokan, kongesti • Tanpa pneumonia berat (SpO2 > 93% room
hidung, sakit kepala, diare, mual, muntah, air)
anosmia, ageusia à sebelum onset gejala • Anak-anak
pernapasan • Klinis pneumonia tidak berat (batuk / sulit
• Gejala atipikal pada pasien usia tua / napas + napas cepat dan/atau retraksi dinding
immunocompromised dada)
• Tanpa pneumonia berat
Kriteria napas cepat : usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11 bulan, ≥50x/menit ;
usia 1–5 tahun, ≥40x/menit ; usia >5 tahun, ≥30x/menit.
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Klasifikasi Derajat Keparahan: Derajat Berat
Remaja/ Dewasa Anak-Anak
• Tanda klinis pneumonia DAN salah satu • Tanda klinis pneumonia DAN salah satu
• dari dari
• RR > 30 x/menit • Sianosis sentral / SpO2 < 93%
• Distres pernapasan berat • Distres pernapasan berat
• SpO2 <93% room air • Tanda bahaya umum (tidak mampu
menyusui / minum, letargi, penurunan
kesadaran, kejang)
• Napas cepat / tarikan dinding dada /
takipnea
Kriteria napas cepat : usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11 bulan, ≥50x/menit ;
usia 1–5 tahun, ≥40x/menit ; usia >5 tahun, ≥30x/menit.
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Klasifikasi Kerajat keparahan: Derajat Kritis
KRITIS
Pasien dengan ARDS, sepsis, dan
syok sepsis
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta:Perhimpunan
PerhimpunanDokter
DokterAnestesiologi
Paru Indonesia
dan(PDPI),
TerapiPerhimpunan Dokter
Intensif Indonesia Spesialis Kardiovaskular
(PERDATIN), Ikatan DokterIndonesia (PERKI),
Anak Indonesia Perhimpunan
(IDAI). Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Jakarta; 2020.
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Tatalaksana Pasien :
Terkonfirmasi Covid-19
Pemeriksaan RT-PCR
• Untuk diagnosis: hari ke-1 dan 2
• Hari ke-1 (+)à tidak perlu swab hari ke-2
• Hari ke-1 (-) à swab ulang hari ke-2
• Untuk pasien rawat inap, PCR swab hanya dilakukan 3 kali
• PCR untuk follow-up hanya dilakukan pada pasien dengan gejala
berat & kritis (10 hari setelah pengambilan swab yang positif)
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Pemeriksaan RT-PCR
• Jika saat klinis membaik, bebas demam 3 hari namun didapatkan hasil PCR
follow up positif à kemungkinan positif persisten à lihat hasil Cycle Threshold
(CT) value
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Rapid antigen sars-cov-2
Rekomendasi World health organization (WHO)
1. Memiliki sensitivitas > 80% dan spesifisitas > 97% jika dibandingkan dengan RT-
PCR
2. Hanya digunakan dalam kondisi RT-PCR tidak tersedia atau membutuhkan
hasil diagnosis yang cepat berdasarkan pertimbangan klinis
3. Hanya dilakukan oleh petugas terlatih dalam 5-7 hari pertama onset gejala
WHO. Antigen-detection in the diagnosis of SARS-CoV-2 infection using rapid immunoassays. 2020
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19:
Tanpa Gejala
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Tanpa
Gejala
• Vitamin C
• Vitamin C non-acidic 3-4x500mg (14 hari)
• Tablet hisap vitamin C 2x500mg (30 hari)
• Multivitamin dengan kandungan viamin C 1-2 tabler perhari (30 hari)
• Vitamin D
• Suplemen: 400 – 1000 IU/hari
• Obat: 1000-5000IU/hari
• Komorbid (+) à lanjutkan pengobatan
• Rutin meminum ACE-inhibitor dan ARB à konsultasi ke SpPD / SpJP
• Obar dengan sifat antioksidan
• Obat suportif lainnya
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Gejala Ringan
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Gejala
Ringan (Farmakologi)
• Vitamin C
• Vitamin C non-acidic 3-4x500mg (14 • Azitromisin 1x 500mg selama 5 hari
hari) • Antivirus
• Tablet hisap vitamin C 2x500mg (30 • Oseltamivir (Tamiflu) 2x75mg 5-7 hari
hari) ATAU
• Multivitamin dengan kandungan • Favipiravir (Avigan) 2x600mg 5 hari
viamin C 1-2 tabler perhari (30 hari)
• Dianjurkan vit komposisi C-B-E-Zink • Terapi simptomatik
• Vitamin D • Pengobatan komorbid/komplikasi
• Suplemen: 400 – 1000 IU/hari • Obat suportif
• Obat: 1000-5000IU/hari
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Gejala Sedang
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-19: Tanpa
Gejala
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Klasifikasi
Pemeriksaan Antiviral Anti-inflamasi Vitamin & Suplemen Pengobatan Lain
(WHO)
Ringan DPL, Swab PCR Oseltamivir1 Vitamin C Terapi O2: arus rendah
ATAU Vitamin D3
Vitamin E
Favipiravir2
Sedang DPL, PCR, AGD, GDS, Favipiravir2 Kortikosteroid, Vitamin C Plasma konvalesens,
SGOT/SGPT, Ureum, ATAU antiinterleukin-6 Vitamin D3 sel punca
Kreatinin, D-Dimer, Remdesivir
(jika sangat dipertimbangkan) Vitamin E
Ferritin, Troponin, IL-6, Terapi O2:
k/p NT proBNP, XRay Noninvasif: arus
Thorax (k/p CT scan) sedang-tinggi (HFNC)
Berat DPL, PCR, seri AGD, Favipiravir2 Kortikosteroid, Vitamin C Plasma konvalesens,
GDS, SGOT/SGPT, ATAU antiinterleukin-6 Vitamin D3 sel punca
Ureum, Kreatinin, D- Remdesivir Vitamin E
Dimer, Ferritin, IVIG
Troponin, IL-6, k/p NT HFNC/
proBNP, k/p CK-CKMB, Ventilator
CT scan
Kritis Favipiravir Kortikosteroid, Vitamin C Sel punca
ATAU antiinterleukin-6 Vitamin D3
Remdesivir Vitamin E IVIG
Ventilator/
ECMO
1Oseltamivir diberikan terutama bila diduga ada infeksi influenza
2Favipiravir (Avigan) tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau yang merencanakan kehamilan
Kriteria Selesai Isolasi, Sembuh,
dan Pemulangan
Klasifikasi Gejala Tanpa Gejala Gejala Ringan Gejala Sedang Gejala Berat
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
Kriteria Selesai Isolasi
Derajat Awal Dilakukan RT-PCR? Kriteria Selesai Isolasi
Keparahan
Asimptomatik Tidak perlu Isolasi mandiri 10 hari sejak pengambilan
specimen diagnosis konfirmasi
Ringan – Sedang Tidak perlu 10 hari setelah onset gejala DAN > 3 hari bebas
(pada kasus sedang + gejala demam & gangguan pernapasan
komorbid atau yang
berpotensi peruburukan,
evaluasi RT-PCR dapat
dilakukan)
Berat/Kritis + Ya Follow up RT-PCR 1x negatif DAN > 3 hari bebas
dirawat di RS gejala demam & gangguan pernapasan
Bila tidak bisa dilakukan Isolasi di RS 10 hari setelah onset gajala + > 3 hari
bebas gejala demam/gangguan pernapasan à alih
rawat non isolasi / pulang
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Kriteria SEMBUH
Tanpa Gejala
Kriteria Selesai Isolasi
Gejala Ringan
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Kriteria PEMULANGAN
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
KLASIFIKASI DERAJAT KEPARAHAN
• Tanpa bukti pneumonia virus • Remaja / dewasa • Tanda klinis pneumonia DAN
/ hipoksemia • Tanda klinis pneumonia salah satu dari
• Demam, batuk, fatigue, (demam, batuk, sesak,
anoreksia, napas pendek, takipnea) • RR > 30 x/menit
myalgia • Tanpa pneumonia berat (SpO2 • Distres pernapasan berat
• Gejala tidak spesifik: nyeri > 93% room air) • SpO2 <93% room air
tenggorokan, kongesti • Anak-anak
hidung, sakit kepala, diare, • Klinis pneumonia tidak berat
mual, muntah, anosmia, (batuk / sulit napas + napas KRITIS
ageusia à sebelum onset cepat dan/atau retraksi dinding
gejala pernapasan dada)
• Gejala atipikal pada pasien • Tanpa pneumonia berat Pasien dengan ARDS,
sepsis, dan syok sepsis
usia tua /
immunocompromised
45
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhim punan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhim punan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhim punan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhim punan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Klasifikasi Gejala Tanpa Gejala Gejala Ringan Gejala Sedang Gejala Berat
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhim punan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhim punan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhim punan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhim punan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Perjalanan Penyakit COVID-19
Hipoksemia
dengan atau tanpa
Hiperkarbia
Tipe Gagal Napas
Penilaian Klinis
55
Manifestasi Klinis Gawat Napas
Respiratory Distress Observation Scale
Skor total:
0-2 tanpa gawat napas
3-4 gawat napas ringan
4-6 gawat napas sedang
> 7 gawat napas berat ∽ gagal napas
Rujuk
Campbell ML, et al. J Palliat Med. 2010;13(3):285-90.
Initial assessment
No Are any of following present: Yes
Unconsciousness, cardiac arrest, central airway obstruction, hemodynamic instability
No No Yes NIV