Professional Documents
Culture Documents
Artikel Riset
Artikel Riset
A. PENGERTIAN NARKOBA
Menurut Jackobus (2005), Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tumbuhan maupun
bukan, baik sintetik maupun semi sintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, analgesia, kedanduan berat, potensi adiktif. Narkoba memiliki
ketergantungan (adiksi) yang sangat kuat, selain itu juga memiliki toleransi (penyesuaian) dan
kebiasaan (habit) yang sangat tinggi. Ketiga ciri tersebut membuat pengguna narkoba tidak dapat
dipisahkan dari pengaruhnya.
Narkoba berarti narkotika dan obat berbahaya dan merupakan obat penghilang rasa sakit yang
biasa disalahgunakan oleh manusia. Narkoba ini sudah ada sejak tahun 2000 SM yang dikenal dengan
ekstrak opium poppy dan kemudian dikenal dengan sebutan opium (candu = papaver somniferum).
B. JENIS-JENIS NARKOBA
Faktor faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba dapat dikelompokan menjadi 2 macam
pada hal ini faktor internal dan faktor eksternal:
Penyebab kejiwaan atau factor internal yang menyebabkan seseorang terjerumus dalam narkoba
antara lain sebagai berikut:
1. Perasaan Egois
Merupakan sifat yang dimiliki oleh setiap orang. Sifat ini menjadi malapetaka bagi setiap orang
yang tidak bisa mengontrol emosi dan perilaku egoisnya, jika sifat ini telah menguasai seseorang maka
narkoba bisa menjadi salah satu pelampiasannya.
3. Rasa Keingintahuan
Factor ini merupakan hal yang sangat sering terjadi di masyarakat, karena pada dasarnya manusia
memiliki sifat keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu yang menjadi perbincangan di masyarakat
dalam hal ini narkoba.
jika ada factor internal maka ada factor eksternal adalah sebagai berikut:
1. Keadaan Ekonomi
Factor ini menjadi penyebab yang cukup mendasar dalam masyarakat, karena keadaan ekonomi
yang tidak mumpuni maka orang yang bersangkutan melampiaskannya kepada narkoba.
2. Pergaulan Lingkungan
Lingkungan menjadi tempat bersosialisasi dengan masyarakat luas, namun dalam hal ini
banyak juga pelaku-pelaku di lingkungan sekitar yang menjadi aura negative bagi sebagian orang,
karena akan banyak ajakan-ajakan yang menjerumus kepada narkoba.
3. Kemudahan
Dalam hal ini yang dimaksud dengan kemudahan adalah akses yang didapat seseorang untuk
mendapatkan narkoba, karena banyaknya tempat akses yang bisa digunakan narkoba dapat didapat
melalui banyak pihak.
4. Kurangnya Pengawasan
Dalam hal pengawasan pemerintah menjadi pusat perhatian masyarakat terkait narkoba, dalam
kehidupan bermasyarakat banyak tempat-tempat illegal yang menjadi persembunyian bagi para penjual
narkoba serta bagi para pembelinya, pasar gelap juga menjadi salah satu aspek yang harus pemerintah
selesaikan secepatnya.
D. BAHAYA NARKOBA
Dikutip dari BNN.go.id, ada banyak sekali bahaya dari pemakaian narkoba ini. Ada banyak bahaya
narkoba bagi hidup dan kesehatan, di antaranya adalah:
1) Dehidrasi
Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang. Akibatnya badan
kekurangan cairan. Jika efek ini terus terjadi, tubuh akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku
lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat
menyebabkan kerusakan pada otak. Efek narkoba ini sangatlah berbahaya bagi tubuh dan dapat
menyebabkan kematian.
2) Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja. Tidak
hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih,
serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang
lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus. Halusinasi yang dialami
pelaku dapat berdampak buruk jika terjadi di dalam masyarakat, karena efek dari halusinasi itu sendiri
bisa bermacam-macam bentuknya.
3) Menurunnya Tingkat Kesadaran
Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya justru membuat
tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si pemakai tidur terus dan
tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat koordinasi tubuh terganggu, sering
bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya
ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar. Dampak dari narkoba ini adalah yang paling
sering terjadi karena jika pada dosis berlebih pelaku akan mengalami lupa ingatan atau amnesia
terhadap lingkungan sekitar yang bisa berjangka waktu pendek ataupun panjang.
4) Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-obatan tersebut dalam
dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa
menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Akibat terburuk
ini dapat terjadi jika overdosis berlebihan terhadap narkoba bagi pelaku.
5) Gangguan Kualitas Hidup
Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan obat-obatan tersebut
juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami
masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.
Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan pengawasan
dokter dan juga untuk keperluan penelitian. Pada kehidupan narkoba tidak memberkan efek positif lain
melainkan memberikan efek negative yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain, dalam hal
ini kualitas hidup pribadi menjadi terganggu akibat penyalahgunaan narkoba, oleh sebab itu jangan
masuk dalam jeratan narkoba
Dikutip dari buku “Narkoba Dalam Pandangan Agama” milik BNN, ada beberapa Ayat Al-Quran
untuk mengatasi narkoba. Ayat-ayat yang disebutkan antara lain.
Asy-Syu’araa ayat 80
yang artinya :
Ayat tersebut memiliki maksud yaitu apabila seseorang sudah telanjur menjadi pencandu narkotika
senantiasa lah berserah dan berdoa kepada Allah SWT. karena pada dasarnya Allah SWT. yang
menyembuhkan hambanya.
Agama Islam sendiri sangat melarang hambanya untuk mengonsumsi narkoba karena itu perbuatan
yang illegal dan berbahaya. Hal ini dituliskan di Dalam Ayat Al-Quran yang menjelaskan larangan
penggunaan narkoba. Berikut ajaran-ajaran dari agama Islam mengenai larangan penggunaan narkoba.
Artinya: “Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk”.
Dengan demikian, dalam Ayat ini dinyatakan bahwa segala hal yang buruk termasuk narkoba
diharamkan oleh Allah SWT. buruk di sini dalam artian tidak baik untuk kesehatan (merusak fisik dan
psikis). Selain kesehatan, narkoba juga merugikan menurut aspek sosial. Di dalam aspek sosial
narkoba secara langsung telah melanggar norma-norma sosial yang ada di dalam masyarakat. Narkoba
juga berdampak pada aspek ekonomi, dimana pelaku rela menghamburkan banyak uang demi
mendapatkan beberapa butir obat terlarang itu saja.
َصابُ َوااْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ال َّشي ْٰط ِن فَاجْ تَنِبُوْ هُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن
َ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َمي ِْس ُر َوااْل َ ْن
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk)
berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan.
Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.
Dalam ayat ini disebutkan minuman keras (mengandung alkohol) termasuk ke dalam zat adiktif non
narkotika/psikotropika. Minuman keras mengandung alcohol yang dapat memabukkan dan membuat
fisik seseorang menjadi terganggu contohnya, gangguan saraf dan gangguan pencernaan. Sehingga
jelas Allah SWT. melarang perbuatan tersebut. Dalam Ayat tersebut dijelaskan pula bahwa tindakan
tersebut termasuk dalam perbuatan setan.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Agama Islam sangat melarang penyalahgunaan narkoba
berdasarkan ayat-ayat Al-Quran.
A. Agama Kristen
Seperti halnya agama Islam, agama Kristen juga meberi himbauan kepada penganutnya untuk
menjauhi Narkoba. Dalam Korintus 7:1, dijelaskan “sucikan dirimu dari semua hal yang mencemarkan
jasmani dan rohani, supaya kedudukanmu sempurna di dalam takut Allah”.
Menurut pandangan agama Kristen, tubuh harus dipelihara, dijaga dan disucikan, serta jangan
melakukan perbuatan dosa. Oleh karena Narkoba dapat merusak tubuh, baik jiwa, raga maupun akal,
maka penggunaan Narkoba merupakan hal yang tidak diperbolehkan dan dilarang keras didalam
Agama Kristen.
B. Agama Katolik
Menurut pandangan Agama Katholik, pada dasarnya setiap bentuk penyalahgunaan Narkoba
bertentangan dengan moral Kristiani dan pada akhirnya akan menyebabkan kehancuran beragama,
bermasyarakat dan bernegara. Menurut Paus Yohanes Paulus II dalam Centesimus Annus,
konsumerisme digambarkan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan hanya berdasarkan selera yang
tidak menghiraukan kenyataan pribadinya sebagai makhluk yang berakal. Penyalahgunaan Narkoba
merupakan suatu hal yang berakar dari konsumerisme, oleh karena itu Narkoba tidak dianjurkan bagi
penganut agama Katolik dan juga dilarang penggunaannya secara illegal, narkoba merupakan
perbuatan setan yang berdampak pada fisik dan mental seseorang.
A. Agama Hindu
Agama Hindu memang memandang semua barang yang ada di dunia ini, walau sekecil apapun, pasti
akan membantu kehidupan. Menurut pandangan agama Hindu, apabila pikiran seseorang kacau, maka
bisa saja barang yang awalnya bermanfaat menjadi sesuatu hal yang merugikan, misalnya saja
Narkoba. Secara medis, Narkoba berguna dalam bidang kesehatan. Akan tetapi, karena pikiran umat
yang kacau, maka Narkoba disalahgunakan sehingga dapat merusak tubuhnya. Oleh karena itu,
pengkonsumsian Narkoba dilarang oleh agama Hindu. Agama Hindu juga mengajarkan bahwa
penggunaan narkoba sangat dilarang dan juga tidak boleh dilakukan sekalipun dalam kehidupan.
B. Agama Buddha
Agama Budha mengajarkan tentang lima disiplin moral dalam kehidupan, yaitu : (1) Panti pala
vermani sikapadan samadiyani = aku bertekad melatih diri menghindari pembunuhan makhluk, (2)
adinnadana veramani sikkhapadam samadiyami = aku bertekad melatih diri menghindari barang yang
bukan miliknya, (3) kamesu miccara veramani sikkhapadam samadiyami = aku bertekad melatih diri
menghindari asusila, (4) musavada veramani sikkhapadam samadiyami = aku bertekad melatih diri
menghindari ucapan yang tidak benar (dusta) dan lainnya, (5) surameraya majjapamadatthana
veramani sikkhapadam samadiyami = aku bertekad melatih diri menghindari minuman keras dan obat-
obat terlarang yang menyebabkan mabuk dan melemahkan. Dari kelima disiplin moral tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa agama Budha melarang penggunaan Narkoba, karena menyebabkan mabuk
dan melemahkan. Dalam semua ajaran Buddha narkoba dilarang dan tidak dibenarkan.
Keluarga merupakan tempat berinteraksi antara anak dan orangtua. Masa remaja merupakan masa
dimana anak baru akan belajar mengenai lingkunagn hidup masyarakat luas. Peran orangtua untuk
mencegah anggota keluarga terkena bahaya Narkoba antara lain :
1) Mengajak seluruh anggota keluarga untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
2) Memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus terhadap anak setiap harinya
3) Menjadi pendengar yang baik bagi anak
4) Kenali teman bergaul anak di sekolah maupun di lingkungan masyarakat
5) Salurkan hobi anak secara positif
6) Perhatikan kegiatan selalu setiap waktu
7) Menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak
Tokoh masyarakat ataupun tokoh agama mempunyai peranan yang penting dalam pencegahan
Narkoba pada generasi muda. Peran tersebut antara lain:
1) Mengajak umat untuk meningkatkan iman dan takwa dan beribadah setiap harinya
2) Mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar
yang mencurigakan
3) Memberikan sosialisasi terhadap bahaya narkoba kepada masyarakat luas
4) Mengembangkan nilai moral, agama ataupun budaya kepada generasi muda, sebagai factor
mencegah penyalahgunaan narkoba
5) Mengadakan pertemuan antar warga secara rutin
6) Memberikan ceramah kepada masyarakat bagaimana agama melarang penggunaan narkoba
dalam hidup
Peran Sekolah
Tidak bisa dipungkiri, bahwasanya saat ini pengedar Narkoba menjadikan sekolah-sekolah sebagai
target operasi mereka. Oleh karena itu pihak sekolah berperan penting untuk mencegah peredaran
Narkoba di kalangan siswa. Sekolah juga harus menjadi tempat aman bagi para siswa agar tidak terjadi
hal-hal yang diluar eksetasi. Beberapa peran sekolah antara lain :
1. Pengobatan medis
Pengobatan medis terhadap pelaku penyalagunaan narkoba adalah langkah yang dapat digunakan
secara langsung, untuk pengobatan perlu dicari tahu terlebih dahulu jenis obat apa yang dikonsumsi
pelaku sehinga dapat diberika obat yang dibutuhkan.
2. Konseling
Konseling merupakan cara yang dapat dilakukan konselor untuk mecari tahu pemicu dari pelaku
mengapa dia melakukan hal tersebut, konseling juga dapat dilakukan secara berkelompok maupun
individu. Tujuan konseling adalah mengembalikan sikap pelaku seperti dahulu dan memberikan arahan
serta nasihat agar kedepannya tidak mengulang hal yang sama.
3. Metode Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan cara yang paling sering digunakan, metode ini menekankan kepada
penyembuhan pelaku secara berkala, dengan mengalihkan perhatian pelaku kepada hal-hal yang lebih
menguntungkan dan bersifat positif. Rehabilitasi juga merupakan cara yang ampuh karena metode ini
secara langsung memberikan efek positif kepada pelaku.
4. Pelayanan Medik
a. Detoksifikasi
Detoksifikasi adalah suatu proses dimana seorang individu yang ketergantungan fisik terhadap zat
psikoaktif (khususnya Opioida), dilakukan pelepasan zat psikoaktif (Opioida) tersebut secara tiba-tiba
(abrupt) atau secara sedikit demi sedikit (gradual). Cara ini merupakan yang paling jarang digunakan
karena pasti ada efek samping dari detoksifikasi ini terhadap pelaku.
b. Terapi Maintenance
Terapi maintenance (rumatan) adalah terapi ini dilakukan pasca detoksifikasi sehingga pelaku tidak
merasa sakit ataupun mengalami komplikasi medis.
c. Terapi Psikososial
terapi ini menekankan kepada terapi sosial dimana pelaku mendapatkan hal layaknya rehabilitasi
namun melalui keadaan sosial, agama, dan lain-lain. Terapi ini bertujuan untuk menyembuhkan fisik
dan mental pelaku secara perlahan melalui terapi, dan tetap harus berkonsultasi dengan dokter maupun
perawat yang menyediakan layanan tersebut, terapi ini hamper sama halnya denganrehabilitasi namun
pelaksanaannya berbeda.
d. Rujukan
pelaku penyalahgunaan narkoba dapat dirujuk ke rumah sakit umu ataupun rumah sakit jiwa terdekat
bagian psikiatri agar dapat dilakukan tindakan selanjutnya kepada pelaku.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uinsu.ac.id/1616/8/BAB%20III.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309686/pengabdian/narkoba-ditinjau-dari-sisi-berbagai-agama-di-
indonesia.pdf
http://idr.uin-antasari.ac.id/3058/2/BAB%20IV.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/17373/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al_daulah/article/download/1467/1415/